Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Tidur dan Ritme Sirkadian Ellen Prima, S.Psi., M.A. Pengertian Tidur : Tidur berasal dari bahasa latin “somnus” yang berarti alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran. Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik (Lanywati, 2001). Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang dialami seseorang yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Guyton, 1981 : 679). Faktor - faktor yang mempengaruhi tidur Penyakit Latihan dan Kelelahan Stres Psikologis Obat Nutrisi Lingkungan Motivasi Gaya Hidup Stimulan dan Alkohol Diet Merokok Meditasi Fungsi Pemulihan Fungsi Tidur Fungsi Adaptif Evolusioner Manfaat Tidur : • Meningkatkan memori • Kesempatan hidup lebih lama • Kualitas hidup • Mencegah peradangan • Memacu kreativitas • Meningkatkan nilai akademis • Memiliki berat badan yang sehat • Lebih rendah stress • Menghindari kecelakaan Ritme sirkadian (circadian rhythm) adalah siklus perilaku atau fisiologis harian. Untuk dapat disebut sirkadian, suatu ritme/irama biologis harus memenuhi empat kriteria umum: • Ritme tersebut berulang satu kali sehari (suatu ritme memliliki periode 24 jam). • Ritme tersebut bertahan tanpa adanya isyarat eksternal (endogen). • Ritme tersebut dapat disesuaikan agar sesuai dengan waktu setempat (entrainable). • Ritme tersebut mempertahankan periodisitas sirkadian pada rentang suhu fisiologis, ritme tersebut menunjukkan kompensasi suhu. Ritme Sirkadian • Sirkadian berasal dari bahasa latin “circa” yang berarti sekitar dan “dies” yang berarti suatu hari. Jadi, yang disebut circadian adalah perubahan fungsi tubuh pada diri manusia yang terjadi dalam suatu hari. • Ketidakcocokan antara waktu kerja dengan ritme sirkadian ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan antara lain kelelahan kronis, masalah gastrointestinal, meningkatkan risiko penyakit jantung Jet Lag Jet lag adalah hasil dari dua atau lebih ritme tubuh tidak selaras lagi. Tahapan Tidur : Terjaga (Beta) Æ sebelum tidur (Alfa) Tahap 1: Ditandai dengan gelombang theta, yang menunjukan rileks dan bersifat perlahan. Tahap 2: Gelombang theta berlanjut tetapi mulai berbaur dengan sleep spindle atau kumparan tidur. Tahap 3: Biasanya ditandai dengan gelombang delta 50% Tahap 4: Ditandai dengan gelombang delta lebih dari 50% Gelombang EEG Tahapan Tidur NON REM Relaksasi > Mudah terbangun > Fungsi tubuh makin lambat > 10-20 menit Tanda vital menurun > 15-30 menit Tahap 1 : Tingkat paling dangkal dari tidur > Pengurangan aktifitas fisik > Mudah terbangun/ terasa bermimpi Tahap 2 : Tahap 3 : Tahap 4 : Awal tidur dalam > Sulit dibangunkan > Otot-otot relaksasi > Tanda vital menurun > 15-30 menit Tipe NREM dibagi dalam 4 stadium yaitu: 1. Tidur stadium satu 2. Tidur stadium dua 3. Tidur stadium tiga 4. Tidur stadium empat Tahapan Tidur REM Terjadi mimpi (lebih nyata&rumit) > 90 menit > Terjadi pergerakan mata yang cepat, fluktuasi jantung, dan kecepatan respirasi dan peningkatan tekanan darah > Peningkatan sekresi lambung > Penurunan tonus otot skelet > Sulit dibangunkan Pada manusia, tidur dibagi menjadi enam fase yaitu : 1. Tahapan terjaga 2. Fase 1 3. Fase 2 4. Fase 3 5. Fase 4 6. Fase REM Gangguan Tidur 1. Insomnia - sleep apnea : nafas terhenti ketika tidur 2. Hipersomnia : gangguan tidur/mengantuk yg berlebihan - narkolepsi : perasaan mengantuk berat di siang hari dan episode tidur siang pendek (10-15 menit) secara berulang. Mimpi Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra-indra dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM) Referensi • Pinel, John P.J. (2009). Biopsikologi: edisi ketujuh (Terj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar • King , Laura A. 2010. Buku Psikologi Umum sebuah pandangan apresiatif, Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika • Perry, A.G & Potter, P.A. 2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta:EGC Terima Kasih Ellen Prima, S.Psi., M.A.