FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA PERTEMUAN 8 MODUL 8 SOSIOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Sistem-sistem Komunikasi Massa DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang sistem-sistem komunikasi yang mempengaruhi pelaksanaan komunikasi massa di setiap negara yang mencakup empat sistem komunikasi yaitu sistem komunikasi Komunis Uni Soviet, Libertarian, Social-Responsibility dan Autoritarian. TUJUAN INSTRUKSIONAL: Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mengerti dan memahami keempat sistem komunikasi terebut sehingga dapat menerapkan dalam menganalisa sosiologi komunikasi massa . Referensi: 1. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2007. 2. Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Universitas Terbuka, Jakarta, 2003. 3. Charles R. Wright, Sosiologi Komunikasi Massa, terj. Jalaludin Rakmat, et.al, Remaja Karya, Bandung, 1986. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI SISTEM-SISTEM KOMUNIKASI YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI MASSA Komunikasi massa adalah salah satu cara ketika komunikasi sosial telah dilembagakan. Masyarakat kita berharap, misalnya bahwa berita-berita tertentu akan secara rutin ditangani melalui media massa agar dapat mencapa masyarakat luas, secara cepat dan umum. Komunikasi sosial juga dapat dilembagakan dengan cara lain; misalnya suatu masyarakat bisa saja berharap bahwa berita-berita perorangan (personal news) melalui anggota-anggota keluarga akan ditransmisikan secara pribadi dan tetap berada di dalam lingkungan keluarga itu sendiri. Analisis mengenai bentuk-bentuk kelembagaan komunikasi massa berkenaan dengan deteksi, deskripsi, dan analisis tentang harapan-harapan serta aturan-atruan sosial di sekitar produksi, isi, distribusi, eksebisi, dan penerimaan atau kegunaan komunikasi massa tersebut. Para ahli sosiologi mencari aturan-aturna budaya mengenai siapa-siapa saja yang terlibat dalam produksi, distribusi, penerimaan komunikasi massa; bagaimanakah sejumlah aktivitas ini akan dilaksanakan; dan isi pesan apa yang seharusnya atau seharusnya tidak dikomunikasikan, sesuai dengan norma-norma masyarakat yang ada. Penghayatan dan pemahaman sepenuhnya mengenai bentuk-bentuk komunikasi massa sebagai lembaga-lembaga sosial yang memerlukan bahasan tentang hubungan-hubungan antara lembaga-lembaga sosial lainnya (pemerintah, struktur ekonomi, keluarga, dan sebagainya), dan menghendaki suatu analisis perbandingan tentang lembaga-lembaga komunikasi massa di masyarakat lain. Komunikasi massa pun dapat dikonseptualisasikan secara organisasional. Dari perspektif ini para ahli sosiologi mempelajari pembagian kerja di antara sejumlah bidang ini atau di dalam masing-masing bidang tersebut. Misalnya bagaimanakah pola-pola otoritas dan status dalam produksi media? Yang dibahas ialah pola-pola hubungan antar partisipan yang diakui secara formal dan komponen struktural yang bersifat informal, seperti persahabatan. Analisis organisasional tentang komunikasi massa, seperti juga analisis institusional, diperkaya dengan mengkaji hubungan-hubungan antar sisitem komunikasi dan komponen organisasional lainnya dari masyarkat, serta melalui studi perbandingan antara komunikasi massa di masyarakat lain. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI Meskipun perbedaan analitis antara lembaga sosial dengan organisasiorganisasi sosial penting, namun biasanya sulit sekali untuk membedakan keduanya dengan pertimbangan deskriptif mengenai suatu kelompok tertentu atau suatu organisasi tertentu yang terlibat dalam prosesm komunikasi massa – misalnya suatu jaringan kerja televisi, stasiun penyiaran atau surat kabar – atau dengan uraian deskriptif tentang peraturan komunikasi massa secara keseluruhan suatu masyarakat-yang secara kolektif disebut sebagai ”media massa”. Studi kasus semacam itu pada umumnya menghilangkan perbedaan antaran ciri-ciri institusional dan organisasional dari komunikasi massa dan mempersatukan media yang dianalisa sebagai sistem sosial yang menggabungkan baik ciri-ciri organisasional maupun normatif. Dewasa ini kebanyakan uraian sosiologis mengenai komunikasi massa menekankan klasifikasi sistem-sistem komunikasi massa menurut bentuk hak miliki dan kontrol media. Banyak yang sudah dilakukan untuk mengembangkan tipologi sistem media massa secara luas yang mengungkapkan ”landasan filosofis sosial” pada masyarakat tertentu (unsur normatif, setidaknya dapat diungkapkan melalui ideologi) dan kondisi-kondisi keorganisasian dari hak milik media (media ownership), pencapaian media, kontrol media; apakah itu oleh pemerintah; individuindividu, badan-badan umum dan lainnya. Salah satu contoh mengenai tipologi sistem komunikasi massa dilakukan oleh Fred Siebert, Theodore Petterson, dan Wilbur Schramm yang tertuang dalam buku ”Four Theories of The Press”. Adapun teori tersebut adalah: 1. Teori Soviet-Communist. Sistem ini dianut oleh Uni-Soviet sendiri dan sejumlah negara yang menganut sistem komunis. Dalam sistem ini, media massa; pers, siaran radio dan film memperoleh mandat (kuasa) yang jelas dan eksplisit dari partai dan pemerintah sebagai tujuan pokok mereka. Mereka diharuskan untuk menyampaikan kebijakan komuninis kepada massa, mendahulukan kepentingan partai dan pemerintah, dan meningkatkan tingkat budaya masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini patai dan pemerintah menggunakan kontrol yang relatif keras terhadap media dan operasinya. Sistem komunikasi massa Soviet menekankan karakteristik sebagai berikut: Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI 1) Sistem komunikasi massa itu merupakan sistem yang terencana (planned system). Sesuai dengan sistem yang terencana itulah terbentuk organisasi formalnya dan isi komunikasi yang disampaikan. Surat kabar, pemancar radio, jaringan penyiaran, dan media lainnya dapat berubah-ubah untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat, dengan berfokus pada lapisan khalayak tertentu. 2) Media beroperasi menurut suatu filsafat yang diletakkan secara kuat oleh partai komunis serta bertujuan untuk pencapaian tujuan Soviet. 3) Terdapat tingkat pengawasan dan pengontrolan yang tinggi terhadap isi komunikasi, 4) Terdapat tingkat spesialisasi yang tinggi, khususnya yang berkenaan dengan jenis khalayak yang menjadi tujuan setiap media. 5) Sistem Soviet memperbesar kesempatan bagi terpaan khalayak dalam konteks kelompok, seperti mendengarkan radio di balai-balai umum, membaca berita secara bersama-sama di depan papan-papan buletin tempat surat kabar dinding ditempelkan, melihat film-film yang dipancarkan dari unit-unit mobil film di desa-desa, dsb. Contoh ekstrim dari sistem ini adalah radio siaran. Peralatan radio di Unisoviet dapat dipersamakan dengan loud-speakers, yang hanya dapat menerima siaran-siaran dari jaringan berkabel yang disebut dengan radio-diffusion exchange. Radio ini ditempatkan di tempat-tempat umum – tempat rekreasi, toko-toko, ruang-ruang membaca, dsb. Mendengarkan radio akan menjadi pengalaman bersama bagi publiknya, dengan demikian maka dimungkinkan bagi partai komunis untuk mengagitasi khalayak dengan menginterpretasikan dan mengomentari siaran radio tersebut dengan mengarahkan pada suatu diskusi kelompok. Setiap radio-diffusion exchange merupakan bagian tingkat yang lebih rendah dalam kegiatan radio di UniSoviet. Ada dua tingkat lagi di atasnya yaitu: stasiun-stasiun lokal dan sentral. Dibawah kondisi tertentu, RDE bisa menghasilkan program dan pemberitaan sendiri, tetapi kebanyakan waktunya menyelengarakan program-program yang disiarkan radio lokal dan sentral. Siaran lokal menunjukan jaringan kerja dari stasiun daerah/regional yang mensuplai siaran daerah dan Republik Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI Soviet. Sebagian besarwaktu penyairan mereka berfungsi sebagai jaringan kerja nasional atau siaran sentral. Siaran sentral iniberpusat di Moskow. Siaran itu terutama terdiri dari semua program-program perserikatan, yaitu siaran yang ditujukan kepada semua rakyat Republik Uni soviet. Ketiga tingkat siaran radio ini, sentral, lokal dan radio diffusion of exchange memberikan suat jaringan kerja pelayanan radio yang menyiarkan denga lebih dari 85 bahasa dan menjangkau rakyat di negara itu sampai 8 juta mil persegi. Ditinjau dari cara pandang Harold D Laswell, tentang empat aktivitas komunikasi yang mencakup (1) pengawasan lingkungan;(2) korelasi antar masyarakat dalam menanggapi lingkungan; (3) transmisi warisan sosial antar generasi; (4) hiburan; sistem teori Soviet ini melakukan penyederhanaan yang berlebihan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Sistem komunikasi massa Soviet cenderung menentukan isi pesan secara membabibuta. Konsep berita dalam sistem ini tidak murni laporan tentang suatu peristiwa, tapi selalu diarahkan pada suatu sikap yang sesuai dengan filosofis partai. Karenanya berita lebih banyak berita tentang instruksi dan pernyataan pemerintah atau pejabat setempat. b) Transmisi budaya lebih ditonjolkan pada kebudayaan dalam arti luas yang berupa nilai-nilai dasar dan norma dasar. Karena itu kebanyak musik yang disiarkan radio lebih banyak menyiarkan musik klasik. c) Hiburan kurang mendapat penekanan, kecuali bentukbentuk hiburan yang memperbaiki cita memperlihatkan harapan dalam rasa khalayak atau dalam rangka menunjang pendidikan budaya dan politik. d) Pengawasan atau pelaporan tentang peristiwa berita, memainkan bagian yang tidak penting dalam komunikasi massa Soviet. Media massa tidak diharuskan menyampaikan informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada kepada khalayak secara cepat. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs. Akhmad Mulyana M.Si SOSIOLOGI KOMUNIKASI