docx - Jurnal Eksperimental

advertisement
UPAYA MEMOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERAN TOKOH
DALAM UPAYA MENCAPAI KEMERDEKAAN MELALUI
PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL
DAN NON VERBAL
Dra. Hj. Saudah Pakeh, M.Pd
Guru MIN Mila/ Ilot
Jl. Jabal Ghafur Sigli Kabupaten Pidie Propinsi Aceh
Email: [email protected]
Abstract
The aims of this study was to increase
students’ motivation in a role play learning
to get an independent in order to be
understood easily the improving teaching
and learning in social studies, the teacher
used reinforcement learning with verbal and
non-verbal methods. This classroom action
research is implemented in class V of
islamic elentary school, it is located in Mila
disctrict, Pidie which is under the auspices
of relegious affairs. This study 24 students
as the subject of the research that have
treated through the above methods. In
addition, the students indicated the
improvement of their learning activities.
Abstrak
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam
pembelajaran peran tokoh dalam upaya
mencapai kemerdekaan agar bisa
dipahami secara mudah, meningkatkan
proses belajar mengajar pada Mata
pelajaran
IPS,
meningkatkan
pemahaman siswa dalam belajar dengan
metode pemberian penguatan verbal dan
non verbal. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini dilaksanakan pada kelas V
MIN Mila/ Ilot yang berlokasi di Ilot
Kecamatan Mila Kabupaten Pidie dan
berada dibawah naungan Kementerian
Agama dengan jumlah siswa 24 orang.
Melalui pemberian nilai, penghargaan,
peningkatan harga diri dan lainnya
upaya memotivasi siswa akhirnya dapat
meningkatkan kemampuan belajar
terutama bagi siswa kelas VI MIN
Mila/Ilot, Hal tersebut ditunjukkan
dengan adanya
peningkatan
yang
diperlihatkan oleh siswa dalam belajar.
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
98
I. Pendahuluan
pembelajaran yang baik. Maka dari itu
A. Latar Belakang
upaya yang dilakukan adalah dengan
Masalah
rendahnya
mutu
mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
pendidikan di sekolah sudah sangat
(PTK) yang didasarkan pada desain
sering dikeluhkan masyarakat. Hal ini
kajian seorang guru agar bisa diterima
disebabkan
siswa yang nantinya akan menciptakan
oleh
peranan
merupakan salah satu
guru
unsur yang
suasana
pembelajaran
yang
baik.
dianggap sangat menentukan. Dengan
Apabila siswa sudah bisa menerima
kata lain, rendahnya mutu sekolah
pembelajaran yang guru sampaikan,
dipandang mempunyai kaitan langsung
dengan
dengan rendahnya mutu guru. Orangtua
pembelajaranpun akan diikuti dengan
melihat sekolah, terutama melihat mutu
baik. Maka dari itu tentunya hasil
gurunya. Sebab mutu guru yang rendah
belajarpun akan meningkat.
menyebabkan
mutu
sekolah
demikian
proses
yang
Dengan melihat paparan yang
rendah pula. Sebagian besar guru
sudah dijelaskan tersebut di atas, serta
dianggap mutunya rendah.
melihat perolehan hasil belajar pelajaran
Berdasarkan realita dilapangan, di
IPS
kelas
VI
MIN
Mila/
Ilot.
mana kebutuhan minimal sarana dan
Kabupaten Pidie yang masih jauh dari
fasilitas pendidikan pendidikan telah
hasil belajar yang sesuai dengan apa
relatif
peningkatan
yang diharapkan yaitu dengan perolehan
mutu guru tidak dapat disangkutkan
hampir 60% siswa mendapatkan hasil
dengan tersediannya fasilitas,
nampak
belajar yang masih kurang, penulis
pendidikan
mencoba melakukan penelitian dalam
bahwa
terpenuhi,namun
investasi
melalui
biaya
peningkatan
kesejahteraan
rangka
mencapai
harapan
dalam
(gaji) guru lebih mampu meningkatkan
kegiatan belajar ini dikemukakan salah
mutu
satu alternatif, yaitu dengan upaya
daripada
melalui
penyediaan
sarana fisik lainnya.
memotivasi siswa dalam pembelajaran
Untuk menciptakan potensi guru
peranan
beberapa
tokoh
dalam
yang baik, maka harus diadakan upaya
mempertahankan kemerdekaan melalui
untuk meningkatkan profesionalisme
penguatan verbal dan non verbal.
keguruan,
Dengan
karana
hal
ini
sangat
menunjang bagi pelaksanaan proses
menggunakan
metode
ini
diharapkan siswa dapat termotivasi
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
99
untuk mengikuti pembelajaran dengan
baik
dengan
tujuan
meningkatkan
3. Apakah pemberian penguatan verbal
dan non verbal dapat meningkatkan
volume pembelajaran. Dengan demikian
pemahaman
siswa
proses pembelajaran diharapkan sesuai
pelajaran IPS?
dalam
mata
C. Tujuan Penelitian
dengan apa yang diharapkan.
Dalam implimentasi pembelajaran
Adapun
tujuan
penelitian
ini
guru sebagai praktisi melaksanakan
adalah sebagai berikut:
kegiatan,
cara
1. Meningkatkan motivasi siswa dalam
pengajaran
pembelajaran Peran Tokoh dalam
konsep untuk membantu kelancaran
upaya mencapai kemerdekaan agar
pada setiap tindakan pembelajaran,
bisa dipahami secara mudah.
yaitu
menggunakan
dengan
srategi
peneliti melakukan pengamatan secara
langsung
terhadap
proses
pada
pembelajaran. Dari setiap pengamatan
selanjutnya
dilakukan
refleksi
dan
2. Meningkatkan
proses
belajar
mengajar pada Mata Pelajaran IPS.
3. Meningkatkan pemahaman siswa
dalam
belajar
dengan
metode
analisis setiap tindakan untuk kemudian
pemberian penguatan verbal dan
melakuakan perbaikan-perbaikan.
non verbal.
B. Rumusan Masalah
II. Kajian Teoritis
Berdasarkan paparan dari latar
belakang masalah tersebut di atas, maka
A. Motivasi dalam Belajar
Motivasi
(motivation)
kata
penulis dapat merumuskan masalah
dasarnya adalah motif (motive) yang
sebagai berikut:
berarti dorongan, atau daya penggerak
1. Bagaimana cara memotivasi siswa
yang ada dalam diri seseorang sebagai
dalam pembelajaran peran para
sebab atau alasan melakukan sesuatu.
tokoh
mencapai
Motivasi merupakan daya penggerak
kemerdekaan bisa dipahami secara
psikis dari dalam diri seseorang untuk
mudah?
dapat melakukan kegiatan belajar, dan
dalam
2. Bagaimana
upaya
cara
meningkatkan
menambah keterampilan, pengalaman.
proses pembelajaran pada mata
Motivasi mendorong dan mengarah
pelajaran IPS?
minat belajar untuk tercapai suatu
tujuan.
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
100
Motivasi/
diartikan
Motif
dengan
Dorongan
istilah
atau
tenaga
seringkali
yang tidak mempunyai motivasi dalam
dorongan.
belajar,
tersebut
tidak
akan
melaksanakan
aktivitas
mungkin
belajar.
merupakan gerak jiwa dan jasmani
Motivasi diperlukan dalam menentukan
untuk berbuat. Jadi motif tersebut
intensitas usaha belajar bagi para siswa.
merupakan suatu driving force yang
Menurut Djamarah (2002: 123) ada tiga
menggerakkan
manusia
untuk
fungsi motivasi:
bertingkah-laku,
dan
dalam

di
perbuatannya itu mempunyai tujuan
tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan
oleh manusia selalu di mulai dengan

motivasi (niat).
Menurut
Sardiman
(2006:73)
motif merupakan daya penggerak dari
dalam untuk melakukan suatu kegaiatan
untuk
mencapai
Mc.Donald
tujuan.
(dalam
Menurut
Fathurrohman,

2007;19) motivasi adalah perubahan
energi
dalam
diri
seseorang
yang
ditandai dengan muncullnya felling dan
didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan Mitchell (dalam Winardi,
2002) motivasi mewakili proses-proses
psikologikal,
yang
Menurut

timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya

(volunter) yang diarahkan ke tujuan
tertentu
B. Fungsi Motivasi
Dalam proses belajar, motivasi
sangat diperlukan, sebab seseorang
Hamalik
(2003:161)
fungsi motivasi adalah:
menyebabkan
persistensi kegiatan- kegiatan sukarela
Motivasi
sebagai
pendorong
perbuatan.
Motivasi
berfungsi
sebagai
pendorong
untuk
mempengaruhi sikap apa yang
seharusnya anak didik ambil dalam
rangka belajar.
Motivasi
sebagai
penggerak
perbuatan. Dorongan psikologis
melahirkan sikap terhadap anak
didik itu merupakan suatu kekuatan
yang tak terbendung,yang kemudian
terjelma dalam bentuk gerakan
psikofisik.
Motivasi
sebagai
pengarah
perbuatan. Anak didik yang
mempunyai
motivasi
dapat
menyeleksi mana perbuatan yang
harus dilakukan dan mana perbuatan
yang diabaikan.

Mendorong
timbulnya
suatu
kelakuan atau perbuatan. Tanpa
adanya motivasi maka tidak akan
timbul perbuatan seperti belajar
Motivasi
berfungsi
sebagai
pengarah. Artinya mengarahkan
perbuatan ke pencapaian tujuan
yang diinginkan.
Motivasi
berfungsi
sebagai
penggerak. Motivasi
berfungsi
sebagai mesin dalam mobil. Besar
kecilnya motivasi akan menentukan
cepat lambatnya suatu pekerjaan.
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
101


Menurut Sardiman (2006:85) ada 3
fungsi motivasi :
Mendorong manusia untuk berbuat,
jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
Menentukan arah perbuatan, yaitu
kearah tujuan yang hendak dicapai
Menyeleksi
perbuatan
yakni
menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna
c. Kompetisi
Kompetisi
adalah
Persaingan
dapat
prestasi
belajar
saingan
atau
digunakan
persaingan.
meningkatkan
siswa.
Dengan
kompetisi
sebagai
alat
dapat
untuk
mendorong siswa belajar
d. Ego-involvement
mencapai tujuan dengan menyisihkan
Menumbuhkan
tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat
agar merasakan pentingnya tugas
bagi tujuan tersebut.
dan menerimanya sebagai tantangan
sehingga
C. Upaya Meningkatkan Motivasi
Menurut
Djamarah
(2002:125)
ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
Angka dimaksud adalah simbol atau
nilai dari hasil akivitas belajar anak
merupakan
alat
motivasi yang cukup memberikan
rangsangan kepada anak didik untuk
mempertahankan atau bahkan lebih
meningkatkan prestasi belajar di
dengan
mempertaruhkan harga diri adalah
sebagai salah satu bentuk motivasi
yang cukup penting. Siswa akan
e. Memberi ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai alat
motivasi. Siswa akan menjadi giat
belajar jika mengetahui akan ada
ulangan.
Siswa
biasanya
mempersiapkan diri dengan belajar
jauh-jauh hari untuk menghadapi
ulangan.Oleh karena itu, memberi
masa mendatang.
ulangan merupakan strategi yang
b. Hadiah
Hadiah
keras
karena harga dirinya.
a. Memberi angka
Angka
bekerja
siswa
belajar dengan keras bisa jadi
belajar di sekolah, antara lain:
didik.
kesadaran
dapat
membuat
siswa
termotivasi untuk memperoleh nilai
yang baik. Hadiah tersebut dapat
digunakan orang tua atau guru untuk
memacu belajar siswa.
cukup baik untuk memotivasi siswa
agar
lebih
giat
belajar
juga
merupakan sarana motivasi.
f. Mengetahui hasil
Dengan
mengetahui
hasil
belajarnya, akan mendorong siswa
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
102
untuk
giat
mengetahui
belajar.
hasil
Dengan
berminat
terhadap
yang
pelajaran
akan
belajar
suatu
mata
mempelajarinya
meningkat, siswa termotivasi untuk
dengan sungguh-sungguh, karena
belajar dengan harapan hasilnya
ada
akan terus meningkat.
belajar akan berjalan lancar jika
g. Pujian
daya
tarik
baginya.Proses
disertai dengan minat. Minat dapat
Pujian adalah bentuk reinforcement
dibangkitkan
positif sekaligus motivasi yang baik.
:membandingkan adanya kebutuhan,
Guru bisa memanfaatkan pujian
menghubungkan dengan persoalan
untuk memuji keberhasilan siswa
penggalaman
dalam
memberi
mengerjakan
pekerjaan
emndapatkan
akan
menggunakan
menyenangkan,
suasana
mempertinggi
gairah belajar.
yang
lampau,
kesempatan
sekolah Dengan pujian yang tepat
memupuk
dengan
hasil
untuk
yang
berbagai
baik,
macam
metode menggajar.
k. Tujuan
h. Hukuman
yang
diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan
Hukuman merupakan reinforcement
diterima oleh siswa merupakan alat
negatif, tetapi jika dilakukan dengan
motivasi
tepat dan bijak akan merupakan alat
Dengan memahami tujuan yang
motivasi yang baik dan efektif.
hendak dicapai, akan timbul gairah
i. Hasrat
untuk
belajar
yang
cukup
penting.
untuk belajar.
Hasrat untuk belajar berati ada
Dari berbagai uraian di atas, dapat
unsur kesengajaan, ada maksud
disimpulkan bahwa indikator-indikator
untuk belajar. Hasrat untuk belajar
dari motivasi dalam penelitian ini
merupakan potensi yang ada dalam
adalah:
diri
siswa.
Motivasi
ekstrinsik

sangat diperlukan agar hasrat untuk
belajar
itu
menjelma
menjadi
perilaku belajar.
j. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap
aktivitas
belajar.
Siswa
adanya
minat
untuk
belajar
pelajaran IPS

tekun dalam menghadapi tugas

senang memecahkan soal-soal

ulet dalam mengatasi kesulitan
belajar
yang
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
103
D. Pelajaran IPS
III. Metodologi Penelitian
Pembelajaran
suatu
pelajaran
A. Setting Penelitian
akan bermakna bagi siswa apabila guru
mengetahui
tentang
diajarkannya
objek
sehingga
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang
ini dilaksanakan pada kelas V MIN
dapat
Mila/ Ilot
yang berlokasi di Ilot
mengajarkan materi tersebut dengan
Kecamatan Mila Kabupaten Pidie dan
penuh dinamika dan inovasi dalam
berada dibawah naungan Kementerian
proses
Agama.
pembelajarannya.
Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di MI
B. Subjek Penelitian
harus memperhatikan kebutuhan anak
Dalam Penelitian Tindakan Kelas
yang berusia antara 6-12 tahun. Anak
(PTK)
dalam
tahun
penelitian adalah siswa kelas IV dengan
menurut Piaget (1963) berada dalam
jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari
perkembangan kemampuan intelektual/
8 siswa perempuan dan 16 siswa laki-
kognitifnya pada tingkatan kongkrit
laki.
operasional. Mereka memandang dunia
mengimplementasikan penerapan CTL
kelompok
usia
7-11
dalam keseluruhan yang utuh, dan
ini
Fokus
yang
menjadi
penelitian
ini
subjek
adalah
dalam pembelajaran Matematika pada
menganggap tahun yang akan datang
materi volume Kubus dan Balok untuk
sebagai waktu yang masih jauh. Yang
meningkatkan hasil belajar siswa.
mereka
pedulikan
adalah
sekarang
(kongkrit), dan bukan masa depan yang
belum bisa mereka pahami (abstrak).
Padahal bahan materi IPS penuh
dengan
pesan-pesan
yang
bersifat
abstrak. Konsep-konsep seperti waktu,
perubahan, kesinambungan (continuity),
arah mata angin, lingkungan, ritual,
akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai,
peranan, permintaan, atau kelangkaan
adalah konsep-konsep abstrak yang
dalam
program
studi
IPS
dibelajarkan kepada siswa SD.
harus
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah
cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis, sehingga lebih
mudah diolah.
Wijaya
dan
Dedi
(2010:27)
mengatakan bahwa: pengumpulan data
dalam penelitian ini dilaksanakan dalam
3 siklus yang mana pada setiap siklus
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
104
tersebut terdapat empat tahapan yang
IV. Hasil Penelitian
terdiri dari “perencanaan (planing),
Berdassarkan
tindakan
(acting),
pengamatan
supervisor,
D. Teknik Analisa Data
(2007:97)
mengatakan
bahwa: “Analisis data adalah proses
mengolah
dengan
cara
mengorganisasikan data kedalam pola,
kategori
dan
satuan
uraian
dasar,
sehingga dapat ditemukan tema dan
data
merupakan
kegiatan
menyusun data secara sistematis setelah
data dari seluruh responden terkumpul.
rancangan
diklasifikasikan sebagai data kuantitatif,
kemudian dihubungkan dengan data
sebagai
mendeskripsikan
dasar
masalah
perbaikan
untuk
keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran. Data yang
dianalisis adalah nilai tes siswa sebelum
menggunakan metode CTL dan nilai tes
siswa setelah menggunakan metode
CTL. Kemudian data yang berupa nilai
tes antar siklus tersebut dibandingkan,
sehingga hasil dapat mencapai batas
ketercapaian yang telah ditetapkan.
diadakan
pembelajaran
sesuai dengan tujuan perbaikan yang
telah
ditetapkan.
Dengan
demikian
penulis akan melaksanakan perbaikan
pembelajaran IPS dengan kompetensi
dasar
perjuangan
mempertahankan
untuk
meningkatkan
kemampuan siswa dalam memahami
peran tokoh dalam upaya mencapai
kemerdekaan.
Untuk melaksanakan penelitian,
Data yang berupa hasil pengamatan
kualitatif
analisis
kemudian
kemerdekaan
tafsiran tertentu dari susunan itu”.
Analisis
dan
kegiatan
bekerjasama dengan teman sejawat dan
(observing), refleksi (reflecting)”.
Pohan
identifikasi
hasil
maka
disusunlah
penelitian
secara
umum yaitu:
a. Menetapkan
perencanaan,
menentukan tujuan pembelajaran
dan tujuan perbaikan pembelajaran.
b. Merancang lembar observasi dan
menyampaikan materi tindak lanjut.
c. Menyusun kegiatan yang terdiri
dari:
a) Memilih bahan yang relevan
untuk perbaikan
b) Menentukan
langkah
pembelajaran (kegiatan
awal,
kegiatan inti, kegiatan akhir).
c) Memilih metode pembelajaran
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
105
d) Memilih alat peraga atau media
yang
sesuai
dengan
materi
pembelajaran.
dinyatakan
berhasil
semangat
siswa
membangkitkan
sehingga
tidak
diperlukan tahapan siklus selanjutnya
e) Menyusun alat evaluasi untuk
V. Penutup
mencapai tujuan perbaikan
A. Kesimpulan
Refleksi dilakukan berdasarkan
hasil diskusi dengan teman sejawat
setelah proses perbaikan pembelajaran
siklus I mata pelajaran IPS selesai.
Sesuai dengan hasil yang diperoleh
siswa ternyata masih ada sebagian siswa
yang belum mampu mamahami materi
sehingga dalam menjawab soal masih
ada yang salah dengan kualifikasi
dibawah rata-rata, hal ini disebabkan
oleh penyampaian materi guru yang
terlalu cepat dan kurangnya situasi
tanya jawab yang diberikan guru.
Dengan demikian pada pelaksanaan
perbaikan pembelajaran akan dilakukan
pada siklus II.
materi yang efisien serta pemberian
diskusi tanya jawab antara siswa dengan
guru yang dilengkapi dengan metode
verbal
dan
non
verbal
sehingga terjadi komunikasi yang baik
antara
siswa
seluruh
dan
guru.
Dengan
demikian pada siklus II terdapat hasil
aktivitas
penelitian dilakukan mengenai upaya
memotivasi
siswa
dalam
belajar
pelajaran IPS dengan metode penguatan
verbal dan non verbal di MIN Mila/ Ilot,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Melalui
pemberian
nilai,
penghargaan, peningkatan harga diri
dan lainnya
upaya memotivasi
siswa akhirnya dapat meningkatkan
kemampuan belajar terutama bagi
siswa kelas VI MIN Mila/Ilot, Hal
tersebut ditunjukkan dengan adanya
peningkatan yang diperlihatkan oleh
siswa dalam belajar.
2. Hasrat siswa
Pada siklus II guru memberikan
penguatan
Setelah
besar
untuk belajar lebih
dikarenakan
menjelaskan
guru
pelajaran
dalam
dengan
tehnik verbal sangat membantyu
siswa
dan
dari
latihan
yang
diberikan dapat dilihat hasilnya
langsung, serta merasa apa yang
mereka pelajari memberikan hasil
dan bermanfaat.
yang konsisten yaitu dilihat dari hasil
evaluasi
tidak
terdapat
nilai
yang
kurang. Dengan demikian siklus ke II
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
106
B. Saran
Daftar Pustaka
1. Hendaknya
dalam
pembelajaran
kegiatan
guru harus mampu
dan mau memotivasi para siswa
dengan
berbagai cara sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan
dan tujuan dapat tercapai.
2. Seharusnya semua guru di setiap
sekolah
mengerti
dan
mampu
melaksanakan proses pembelajaran
dengan
macam
menjadi
menggunakan
metode
aktif
pembelajaranpun
menarik.
berbagai
sehingga
siswa
dan
proses
menjadi
lebih
Asrori
Muhammad,
Penelitian
Tindakan
Kelas.
(2007).
Bandung: Wacana Prima.
-Baharuddin.Pendidikan dan Psikologi
Perkembangan.(2010).Jakarta:A
r-Ruzz Media
Bambang
Warsita,
Teknologi
Pembelajaran;, Landasan dan
Aplikasinya
,(2008),Jakarta: Rineka Cipta
Cut Zurnali, Pengaruh Pelatihan dan
Motivasi Terhadap Perilaku
Produktif Karyawan Divisi Long
Distance PT Telkom Tbk,
(2004) Tesis, Unpad, Bandung
Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan
Pembelajaran. Semarang: IKIP
Semarang Press.
Dimyati..Belajar
Pembelajaran.(2005),
Depdikbud.
dan
Jakarta:
Djamarah,Syaiful
Bahri.
Strategi
Belajar
Mengajar.(2002),Jakarta:Rineka
Cipta.
Hamalik,Oemar.
Proses
Belajar
Mengajar.(2003),Bandung:Bumi
Aksara.
Mulyasa,E..Kurikulum
Berbasis
Kompetensi.(2003),Bandung:Re
maja Rosdakarya.
Sardiman, A.M.2006.Interaksi dan
Motivasi
Belajar
Mengajar.Jakarta:Grafindo.
Sudrajat,Ahmad.Pengertianmotivasi(20
08).http;//ahmadsudrajat.wordpr
ess.com/2008/02/06.
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak
Didik Dalam Interaksi Edukatif,
(Jakarta: PT Rineka Cipta,
2000).
Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 |
107
Download