UPAYA MEMOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERAN TOKOH DALAM UPAYA MENCAPAI KEMERDEKAAN MELALUI PEMBERIAN PENGUATAN VERBAL DAN NON VERBAL Dra. Hj. Saudah Pakeh, M.Pd Guru MIN Mila/ Ilot Jl. Jabal Ghafur Sigli Kabupaten Pidie Propinsi Aceh Email: [email protected] Abstract The aims of this study was to increase students’ motivation in a role play learning to get an independent in order to be understood easily the improving teaching and learning in social studies, the teacher used reinforcement learning with verbal and non-verbal methods. This classroom action research is implemented in class V of islamic elentary school, it is located in Mila disctrict, Pidie which is under the auspices of relegious affairs. This study 24 students as the subject of the research that have treated through the above methods. In addition, the students indicated the improvement of their learning activities. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran peran tokoh dalam upaya mencapai kemerdekaan agar bisa dipahami secara mudah, meningkatkan proses belajar mengajar pada Mata pelajaran IPS, meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar dengan metode pemberian penguatan verbal dan non verbal. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada kelas V MIN Mila/ Ilot yang berlokasi di Ilot Kecamatan Mila Kabupaten Pidie dan berada dibawah naungan Kementerian Agama dengan jumlah siswa 24 orang. Melalui pemberian nilai, penghargaan, peningkatan harga diri dan lainnya upaya memotivasi siswa akhirnya dapat meningkatkan kemampuan belajar terutama bagi siswa kelas VI MIN Mila/Ilot, Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan yang diperlihatkan oleh siswa dalam belajar. Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 98 I. Pendahuluan pembelajaran yang baik. Maka dari itu A. Latar Belakang upaya yang dilakukan adalah dengan Masalah rendahnya mutu mengadakan Penelitian Tindakan Kelas pendidikan di sekolah sudah sangat (PTK) yang didasarkan pada desain sering dikeluhkan masyarakat. Hal ini kajian seorang guru agar bisa diterima disebabkan siswa yang nantinya akan menciptakan oleh peranan merupakan salah satu guru unsur yang suasana pembelajaran yang baik. dianggap sangat menentukan. Dengan Apabila siswa sudah bisa menerima kata lain, rendahnya mutu sekolah pembelajaran yang guru sampaikan, dipandang mempunyai kaitan langsung dengan dengan rendahnya mutu guru. Orangtua pembelajaranpun akan diikuti dengan melihat sekolah, terutama melihat mutu baik. Maka dari itu tentunya hasil gurunya. Sebab mutu guru yang rendah belajarpun akan meningkat. menyebabkan mutu sekolah demikian proses yang Dengan melihat paparan yang rendah pula. Sebagian besar guru sudah dijelaskan tersebut di atas, serta dianggap mutunya rendah. melihat perolehan hasil belajar pelajaran Berdasarkan realita dilapangan, di IPS kelas VI MIN Mila/ Ilot. mana kebutuhan minimal sarana dan Kabupaten Pidie yang masih jauh dari fasilitas pendidikan pendidikan telah hasil belajar yang sesuai dengan apa relatif peningkatan yang diharapkan yaitu dengan perolehan mutu guru tidak dapat disangkutkan hampir 60% siswa mendapatkan hasil dengan tersediannya fasilitas, nampak belajar yang masih kurang, penulis pendidikan mencoba melakukan penelitian dalam bahwa terpenuhi,namun investasi melalui biaya peningkatan kesejahteraan rangka mencapai harapan dalam (gaji) guru lebih mampu meningkatkan kegiatan belajar ini dikemukakan salah mutu satu alternatif, yaitu dengan upaya daripada melalui penyediaan sarana fisik lainnya. memotivasi siswa dalam pembelajaran Untuk menciptakan potensi guru peranan beberapa tokoh dalam yang baik, maka harus diadakan upaya mempertahankan kemerdekaan melalui untuk meningkatkan profesionalisme penguatan verbal dan non verbal. keguruan, Dengan karana hal ini sangat menunjang bagi pelaksanaan proses menggunakan metode ini diharapkan siswa dapat termotivasi Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 99 untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dengan tujuan meningkatkan 3. Apakah pemberian penguatan verbal dan non verbal dapat meningkatkan volume pembelajaran. Dengan demikian pemahaman siswa proses pembelajaran diharapkan sesuai pelajaran IPS? dalam mata C. Tujuan Penelitian dengan apa yang diharapkan. Dalam implimentasi pembelajaran Adapun tujuan penelitian ini guru sebagai praktisi melaksanakan adalah sebagai berikut: kegiatan, cara 1. Meningkatkan motivasi siswa dalam pengajaran pembelajaran Peran Tokoh dalam konsep untuk membantu kelancaran upaya mencapai kemerdekaan agar pada setiap tindakan pembelajaran, bisa dipahami secara mudah. yaitu menggunakan dengan srategi peneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses pada pembelajaran. Dari setiap pengamatan selanjutnya dilakukan refleksi dan 2. Meningkatkan proses belajar mengajar pada Mata Pelajaran IPS. 3. Meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar dengan metode analisis setiap tindakan untuk kemudian pemberian penguatan verbal dan melakuakan perbaikan-perbaikan. non verbal. B. Rumusan Masalah II. Kajian Teoritis Berdasarkan paparan dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka A. Motivasi dalam Belajar Motivasi (motivation) kata penulis dapat merumuskan masalah dasarnya adalah motif (motive) yang sebagai berikut: berarti dorongan, atau daya penggerak 1. Bagaimana cara memotivasi siswa yang ada dalam diri seseorang sebagai dalam pembelajaran peran para sebab atau alasan melakukan sesuatu. tokoh mencapai Motivasi merupakan daya penggerak kemerdekaan bisa dipahami secara psikis dari dalam diri seseorang untuk mudah? dapat melakukan kegiatan belajar, dan dalam 2. Bagaimana upaya cara meningkatkan menambah keterampilan, pengalaman. proses pembelajaran pada mata Motivasi mendorong dan mengarah pelajaran IPS? minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 100 Motivasi/ diartikan Motif dengan Dorongan istilah atau tenaga seringkali yang tidak mempunyai motivasi dalam dorongan. belajar, tersebut tidak akan melaksanakan aktivitas mungkin belajar. merupakan gerak jiwa dan jasmani Motivasi diperlukan dalam menentukan untuk berbuat. Jadi motif tersebut intensitas usaha belajar bagi para siswa. merupakan suatu driving force yang Menurut Djamarah (2002: 123) ada tiga menggerakkan manusia untuk fungsi motivasi: bertingkah-laku, dan dalam di perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Menurut Sardiman (2006:73) motif merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan suatu kegaiatan untuk mencapai Mc.Donald tujuan. (dalam Menurut Fathurrohman, 2007;19) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan muncullnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang Menurut timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu B. Fungsi Motivasi Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah: menyebabkan persistensi kegiatan- kegiatan sukarela Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung,yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikofisik. Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 101 Menurut Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi : Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna c. Kompetisi Kompetisi adalah Persaingan dapat prestasi belajar saingan atau digunakan persaingan. meningkatkan siswa. Dengan kompetisi sebagai alat dapat untuk mendorong siswa belajar d. Ego-involvement mencapai tujuan dengan menyisihkan Menumbuhkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat agar merasakan pentingnya tugas bagi tujuan tersebut. dan menerimanya sebagai tantangan sehingga C. Upaya Meningkatkan Motivasi Menurut Djamarah (2002:125) ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan Angka dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil akivitas belajar anak merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar di dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Siswa akan e. Memberi ulangan Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa akan menjadi giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan. Siswa biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan.Oleh karena itu, memberi masa mendatang. ulangan merupakan strategi yang b. Hadiah Hadiah keras karena harga dirinya. a. Memberi angka Angka bekerja siswa belajar dengan keras bisa jadi belajar di sekolah, antara lain: didik. kesadaran dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik. Hadiah tersebut dapat digunakan orang tua atau guru untuk memacu belajar siswa. cukup baik untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar juga merupakan sarana motivasi. f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 102 untuk giat mengetahui belajar. hasil Dengan berminat terhadap yang pelajaran akan belajar suatu mata mempelajarinya meningkat, siswa termotivasi untuk dengan sungguh-sungguh, karena belajar dengan harapan hasilnya ada akan terus meningkat. belajar akan berjalan lancar jika g. Pujian daya tarik baginya.Proses disertai dengan minat. Minat dapat Pujian adalah bentuk reinforcement dibangkitkan positif sekaligus motivasi yang baik. :membandingkan adanya kebutuhan, Guru bisa memanfaatkan pujian menghubungkan dengan persoalan untuk memuji keberhasilan siswa penggalaman dalam memberi mengerjakan pekerjaan emndapatkan akan menggunakan menyenangkan, suasana mempertinggi gairah belajar. yang lampau, kesempatan sekolah Dengan pujian yang tepat memupuk dengan hasil untuk yang berbagai baik, macam metode menggajar. k. Tujuan h. Hukuman yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan Hukuman merupakan reinforcement diterima oleh siswa merupakan alat negatif, tetapi jika dilakukan dengan motivasi tepat dan bijak akan merupakan alat Dengan memahami tujuan yang motivasi yang baik dan efektif. hendak dicapai, akan timbul gairah i. Hasrat untuk belajar yang cukup penting. untuk belajar. Hasrat untuk belajar berati ada Dari berbagai uraian di atas, dapat unsur kesengajaan, ada maksud disimpulkan bahwa indikator-indikator untuk belajar. Hasrat untuk belajar dari motivasi dalam penelitian ini merupakan potensi yang ada dalam adalah: diri siswa. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan agar hasrat untuk belajar itu menjelma menjadi perilaku belajar. j. Minat Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa adanya minat untuk belajar pelajaran IPS tekun dalam menghadapi tugas senang memecahkan soal-soal ulet dalam mengatasi kesulitan belajar yang Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 103 D. Pelajaran IPS III. Metodologi Penelitian Pembelajaran suatu pelajaran A. Setting Penelitian akan bermakna bagi siswa apabila guru mengetahui tentang diajarkannya objek sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang ini dilaksanakan pada kelas V MIN dapat Mila/ Ilot yang berlokasi di Ilot mengajarkan materi tersebut dengan Kecamatan Mila Kabupaten Pidie dan penuh dinamika dan inovasi dalam berada dibawah naungan Kementerian proses Agama. pembelajarannya. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di MI B. Subjek Penelitian harus memperhatikan kebutuhan anak Dalam Penelitian Tindakan Kelas yang berusia antara 6-12 tahun. Anak (PTK) dalam tahun penelitian adalah siswa kelas IV dengan menurut Piaget (1963) berada dalam jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari perkembangan kemampuan intelektual/ 8 siswa perempuan dan 16 siswa laki- kognitifnya pada tingkatan kongkrit laki. operasional. Mereka memandang dunia mengimplementasikan penerapan CTL kelompok usia 7-11 dalam keseluruhan yang utuh, dan ini Fokus yang menjadi penelitian ini subjek adalah dalam pembelajaran Matematika pada menganggap tahun yang akan datang materi volume Kubus dan Balok untuk sebagai waktu yang masih jauh. Yang meningkatkan hasil belajar siswa. mereka pedulikan adalah sekarang (kongkrit), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (abstrak). Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS dibelajarkan kepada siswa SD. harus C. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah. Wijaya dan Dedi (2010:27) mengatakan bahwa: pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus yang mana pada setiap siklus Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 104 tersebut terdapat empat tahapan yang IV. Hasil Penelitian terdiri dari “perencanaan (planing), Berdassarkan tindakan (acting), pengamatan supervisor, D. Teknik Analisa Data (2007:97) mengatakan bahwa: “Analisis data adalah proses mengolah dengan cara mengorganisasikan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan data merupakan kegiatan menyusun data secara sistematis setelah data dari seluruh responden terkumpul. rancangan diklasifikasikan sebagai data kuantitatif, kemudian dihubungkan dengan data sebagai mendeskripsikan dasar masalah perbaikan untuk keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Data yang dianalisis adalah nilai tes siswa sebelum menggunakan metode CTL dan nilai tes siswa setelah menggunakan metode CTL. Kemudian data yang berupa nilai tes antar siklus tersebut dibandingkan, sehingga hasil dapat mencapai batas ketercapaian yang telah ditetapkan. diadakan pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan yang telah ditetapkan. Dengan demikian penulis akan melaksanakan perbaikan pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar perjuangan mempertahankan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami peran tokoh dalam upaya mencapai kemerdekaan. Untuk melaksanakan penelitian, Data yang berupa hasil pengamatan kualitatif analisis kemudian kemerdekaan tafsiran tertentu dari susunan itu”. Analisis dan kegiatan bekerjasama dengan teman sejawat dan (observing), refleksi (reflecting)”. Pohan identifikasi hasil maka disusunlah penelitian secara umum yaitu: a. Menetapkan perencanaan, menentukan tujuan pembelajaran dan tujuan perbaikan pembelajaran. b. Merancang lembar observasi dan menyampaikan materi tindak lanjut. c. Menyusun kegiatan yang terdiri dari: a) Memilih bahan yang relevan untuk perbaikan b) Menentukan langkah pembelajaran (kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir). c) Memilih metode pembelajaran Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 105 d) Memilih alat peraga atau media yang sesuai dengan materi pembelajaran. dinyatakan berhasil semangat siswa membangkitkan sehingga tidak diperlukan tahapan siklus selanjutnya e) Menyusun alat evaluasi untuk V. Penutup mencapai tujuan perbaikan A. Kesimpulan Refleksi dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat setelah proses perbaikan pembelajaran siklus I mata pelajaran IPS selesai. Sesuai dengan hasil yang diperoleh siswa ternyata masih ada sebagian siswa yang belum mampu mamahami materi sehingga dalam menjawab soal masih ada yang salah dengan kualifikasi dibawah rata-rata, hal ini disebabkan oleh penyampaian materi guru yang terlalu cepat dan kurangnya situasi tanya jawab yang diberikan guru. Dengan demikian pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran akan dilakukan pada siklus II. materi yang efisien serta pemberian diskusi tanya jawab antara siswa dengan guru yang dilengkapi dengan metode verbal dan non verbal sehingga terjadi komunikasi yang baik antara siswa seluruh dan guru. Dengan demikian pada siklus II terdapat hasil aktivitas penelitian dilakukan mengenai upaya memotivasi siswa dalam belajar pelajaran IPS dengan metode penguatan verbal dan non verbal di MIN Mila/ Ilot, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Melalui pemberian nilai, penghargaan, peningkatan harga diri dan lainnya upaya memotivasi siswa akhirnya dapat meningkatkan kemampuan belajar terutama bagi siswa kelas VI MIN Mila/Ilot, Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan yang diperlihatkan oleh siswa dalam belajar. 2. Hasrat siswa Pada siklus II guru memberikan penguatan Setelah besar untuk belajar lebih dikarenakan menjelaskan guru pelajaran dalam dengan tehnik verbal sangat membantyu siswa dan dari latihan yang diberikan dapat dilihat hasilnya langsung, serta merasa apa yang mereka pelajari memberikan hasil dan bermanfaat. yang konsisten yaitu dilihat dari hasil evaluasi tidak terdapat nilai yang kurang. Dengan demikian siklus ke II Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 106 B. Saran Daftar Pustaka 1. Hendaknya dalam pembelajaran kegiatan guru harus mampu dan mau memotivasi para siswa dengan berbagai cara sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dan tujuan dapat tercapai. 2. Seharusnya semua guru di setiap sekolah mengerti dan mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan macam menjadi menggunakan metode aktif pembelajaranpun menarik. berbagai sehingga siswa dan proses menjadi lebih Asrori Muhammad, Penelitian Tindakan Kelas. (2007). Bandung: Wacana Prima. -Baharuddin.Pendidikan dan Psikologi Perkembangan.(2010).Jakarta:A r-Ruzz Media Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran;, Landasan dan Aplikasinya ,(2008),Jakarta: Rineka Cipta Cut Zurnali, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif Karyawan Divisi Long Distance PT Telkom Tbk, (2004) Tesis, Unpad, Bandung Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Dimyati..Belajar Pembelajaran.(2005), Depdikbud. dan Jakarta: Djamarah,Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar.(2002),Jakarta:Rineka Cipta. Hamalik,Oemar. Proses Belajar Mengajar.(2003),Bandung:Bumi Aksara. Mulyasa,E..Kurikulum Berbasis Kompetensi.(2003),Bandung:Re maja Rosdakarya. Sardiman, A.M.2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Grafindo. Sudrajat,Ahmad.Pengertianmotivasi(20 08).http;//ahmadsudrajat.wordpr ess.com/2008/02/06. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000). Jurnal Eksperimental PGMI Volume 1, Nomor 2. Desember 2013 | 107