ayah katolik yang sejati - Indonesian Catholic Family Brisbane and

advertisement
brisbane & GOLD COAST
GORESAN PENA DARI CHAPLAIN
PANGGILAN MENJADI SEORANG
AYAH KATOLIK YANG SEJATI
Ditulis oleh Fr Pionius Hendi OFMCap
S
etiap hari Minggu pertama bulan September, seluruh penduduk di
Australia merayakan Father’s Day. Maka dalam pengantar Warta ICF
edisi September ini, kita mau merenungkan bersama betapa pentingnya
peranan seorang ayah dalam hidup Gereja dan masyarakat.
Menjadi seorang ayah bukanlah sebuah profesi atau pekerjaan,
melainkan suatu panggilan (vocation). Dalam pengalaman hidup harian kita, sebuah
pekerjaan akan ditinggalkan apabila tidak lagi menguntungkan atau jika terlalu sulit
untuk dikerjakan. Namun, tidak demikian halnya dengan tugas menjadi seorang ayah
(dan suami) yang baik. Menjadi seorang ayah merupakan sebuah panggilan sebab
Allah sendiri yang menghendaki agar manusia berkembang biak (Kej. 1: 28). Karena
panggilan itu berasal dari Allah, maka menjadi seorang ayah sesungguhnya adalah
sebuah anugerah, suatu rahmat yang pantas untuk disyukuri dan dihidupi dengan
penuh kesetiaan. Inilah fondasi utama bagi terbentuknya keluarga Katolik yang saleh
dan bermutu.
Tanggapan atas panggilan ilahi itu—pertama-tama—tampak dalam komitmen.
Seorang ayah Katolik yang sejati akan selalu ingat pada janji perkawinannya, dan
mau bertekun melaksanakannya sepanjang hidupnya. Memang harus diakui bahwa
komitmen tidak akan selalu mudah untuk dilaksanakan karena membutuhkan
pengorbanan diri yang total dan cinta tanpa syarat, sementara godaan dan tantangan
dari dunia begitu kuat. Namun, justru disinilah akan terbukti apakah kepribadian
seseorang itu dewasa atau tidak. Hanya seorang dewasa yang mampu membuat
keputusan definitif; hanya seorang dewasa yang tidak pernah mau berpikir dua kali
tentang jalan hidup yang telah dipilihnya, karena dia tahu bahwa pilihannya itu
pasti, satu, dan untuk selamanya; dan hanya seorang dewasa yang berani berhadapan
dengan konsekuensi-konsekuensi sulit dari pilihannya.
Komitmen untuk tetap setia pada gilirannya akan menuntun seorang ayah untuk
siap mengambil tanggung jawab dalam pengembangan keluarganya. Tentu, tanggung
jawab seorang ayah tidak pernah bisa dipisahkan dari tanggung jawab seorang ibu.
Keduanya setara, meskipun tidak sama. Dalam pandangan kristiani, tugas seorang
ayah bukan hanya sebagai pencari nafkah bagi keluarga, tetapi juga sebagai rekan
sekerja Allah dalam membimbing dan melindungi keluarga yang dipercayakan
Allah kepadanya. Oleh karena itu, seorang ayah Katolik yang sejati senantiasa siap
memberikan waktunya bagi anak-anak, dan bukannya semata-mata untuk pekerjaan.
Wujud nyata dari tanggung jawab seorang ayah adalah kemampuannya dalam
memberi suri teladan hidup yang baik bagi anak-anaknya (bdk. Katekismus Gereja
Katolik no. §2225). Bagi seorang ayah Katolik yang sejati, keteladanan ini tentunya
terkait erat dengan penghayatan imannya akan keteladanan Yesus Kristus sendiri.
Kristus telah datang ke dunia ini dengan tiga misi utama: sebagai nabi, imam
dan raja. Dia adalah NABI yang mewartakan kebenaran; Dia adalah IMAM yang
menyerahkan diri-Nya sebagai kurban silih atas dosa-dosa manusia di kayu salib;
dan Dia adalah RAJA cinta kasih yang memperbaharui muka bumi, sebagai Raja dari
segala raja.
SEPT 2015
Brisbane
Gereja St. Ita
247 Gladstone Rd
Dutton Park QLD 4102
Misa Bahasa Indonesia
Setiap hari Minggu
Jam 10.30 pagi
Gold Coast
Gereja St. Mary’s
185 Billinghurst Crescent
Upper Coomera QLD 4209
Misa Bahasa Indonesia
Setiap hari Minggu ke-4
Jam 15.00 petang
Chaplain:
Fr Pionius Hendi OFMCap
M: 0478 777 498
E: [email protected]
Ketua:
Stefanus Danudibroto (Danu)
M: 0405 180 897
E: [email protected]
Indonesian
Catholic Family
icfbrisbane.com
icfbrisbane@
yahoogroups.com
Sesungguhnya, seorang ayah
Katolik yang sejati juga menerima
tri tugas imamat Kristus di atas,
sesuai dengan martabat imamat
umum yang diterimanya dari Gereja
lewat Sakramen Pembaptisan.
Sebagai nabi, seorang ayah Katolik
yang sejati dipanggil untuk
menghidupi dan mewartakan
Injil, baik itu dalam keluarganya
maupun di tengah masyarakat di
mana saja ia berada; sebagai imam,
seorang ayah Katolik yang sejati
dipanggil untuk menguduskan
keluarganya dan menempatkan
Allah sebagai poros hidup lewat
doa bersama, pembacaan Kitab
Suci, dan kecintaan pada Sakramen
Ekaristi; sebagai raja, seorang ayah
Katolik yang sejati dipanggil untuk
memberikan cinta secara total
demi kebahagiaan seluruh anggota
keluarganya (istri dan anak-anak
mereka).
Berlandaskan pada ketiga tugas di
atas, maka tempat yang paling cocok
untuk persemaian teladan baik
Hari/
Tanggal
Jumat,
04 September
Minggu,
06 September
itu adalah dalam keluarga. Sebab
dalam pengertian tertentu, keluarga
merupakan “Gereja mini” dan
sekolah iman perdana yang akan
mencetak pribadi-pribadi bermutu,
baik itu bagi Gereja maupun
bagi masyarakat. Oleh sebab itu,
pendidikan dalam keluarga tidak
dapat digantikan dengan pendidikan
formal (sekolah maupun Gereja)
sebab di dalamnya anak-anak dilatih
nilai-nilai keutamaan: kerendahan
hati, pengampunan, rasa hormat,
kesetiaan dan komitmen, semangat
melayani dan berbagi, serta lain
sebagainya. Keluarga adalah
mikrokosmos yang berperan
penting dalam menghasilkan
generasi-generasi penerus bermutu
yang akan melanjutkan kehidupan
di masa yang akan datang. Fakta
menunjukkan bahwa anak-anak
Katolik yang dibentuk dengan baik
dalam sebuah keluarga Katolik akan
menghasilkan tunas-tunas yang
bermutu pula dalam Gereja dan
masyarakat. Penulis kitab Amsal
Perayaan Khusus
Warna
Liturgi
Adorasi & Misa Hati Kudus Yesus
Putih
Kol. 1:15-20
Luk. 5:33-39
Misa Hari Minggu Biasa ke-23
Hijau
Yes. 50:5-9a
Yak. 2:14-18
Mrk. 8:27-35
(Father’s Day)
Bacaan Kitab Suci
Minggu,
13 September
Misa Hari Minggu Biasa ke-24
Hijau
Yes. 50:5-9a
Yak. 2:14-18
Mrk. 8:27-35
Minggu,
20 September
Misa Hari Minggu Biasa ke-25
Hijau
Keb. 2:12,17-20
Yak. 3:16-4:3
Mrk. 9:30-37
Minggu,
27 September.
Misa Hari Minggu Biasa ke-26
Hijau
Bil. 11:25-29
Yak. 5:1-6
Mrk. 9:38-43,45,47-48
Jumat,
02 Oktober
Adorasi & Misa Hati Kudus Yesus
Putih
Kel. 23:20-23a
Mat. 18:1-5,10.
Minggu,
04 Oktober
(Peringatan Wajib Para Malaikat
Pelindung)
Misa Hari Minggu Biasa ke-27
Putih
(Hari Raya St Fransiskus Assisi)
Kej. 2:18-24
Ibr. 2:9-11
Mrk. 10:2-16
Minggu,
11 Oktober
Misa Hari Minggu Biasa ke-28
Hijau
Keb. 7:7-11
Ibr. 4:12-13
Mrk. 10:17-30
Minggu,
18 Oktober
Misa Hari Minggu Biasa ke-29
(Hari Minggu Evangelisasi)
Hijau
Yes. 53:10-11
Ibr. 4:14-16
Mrk. 10:35-45
Minggu,
25 Oktober
Misa Hari Minggu Biasa ke-30
Putih
(HUT ke-3 Kapel di Marian Valley)
Yer. 31:7-9
Ibr. 5:1-6
Mrk. 10:46-52
Laporan kolekte bulan Agustus
Kolekte 1 $1,285.55 Kolekte 2 $ 932.80
berpesan, “Didiklah orang muda
menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanya pun ia tidak
akan menyimpang dari jalan itu.”
(Amsal 22:6).
Memang tidak akan mudah
menjadi seorang ayah Katolik yang
sejati. Namun, di mana ada usaha,
di situ ada jalan; dan pasti usaha
tersebut tidak akan pernah sia-sia.
Pemazmur sendiri mengungkapkan
keyakinan ini, “Berbahagialah
setiap orang yang takut akan
TUHAN, yang hidup menurut jalan
yang ditunjukkan-Nya! Apabila
engkau memakan hasil jerih payah
tanganmu, berbahagialah engkau dan
baiklah keadaanmu! Isterimu akan
menjadi seperti pohon anggur yang
subur di dalam rumahmu; anakanakmu seperti tunas pohon zaitun
sekeliling mejamu! Sesungguhnya
demikianlah akan diberkati orang
laki-laki yang takut akan TUHAN.”
(Mzm. 128:1-4). Selamat menyambut
Father’s Day dan selamat berproses
dalam Tuhan!
ICF Youth
Evangelisation
Kegiatan ini adalah wadah relasi dan
komunikasi antar muda-mudi katolik
yang tergabung dalam komunitas
ICF. Kegiatan kami diadakan setiap
minggu ke-4 dan bersifat rohani dan
sosial. Untuk bergabung di
Facebook.com/groups/
icfyouthministry
Kegiatan kami selanjutnya adalah
Praise & Worship, dilanjutkan sharing
Kitab Suci yang akan diadakan:
Sabtu, 19 September
2pm - 4pm
Kediaman Anetta Amin
68 Skyview Avenue, Rochedale.
Kami mengundang semua mudamudi untuk datang di acara ini. Bagi
yang membutuhkan transport dapat
menghubungi Anetta di 0404188282.
24–27 September BRISBANE
Rencana Tuhan Yang Sulit Kita Mengerti
Ditulis oleh Danu & Nata
T
idak pernah terpikir
di dalam benak saya
untuk menjadi orang
nomor 1 dalam suatu
organisasi. Tidak pernah
terbayang bahwa saya harus berbuat
sesuatu untuk orang banyak tanpa
menerima imbalan apapun. Tetapi,
hal ini adalah hal yang pasti dan
sedang saya jalankan saat ini.
Saya menerima amanah tugas
sebagai ketua ICF periode 20152017 dengan senang hati. Amanah
yang luhur dari segenap umat ICF
yang mempercayakan saya untuk
membangun komunitas Katolik
di Brisbane untuk berkembang
menjadi lebih baik demi masa
depan bersama.
Di awal menjalankan tugas
ini, saya merasakan ketakutan
yang luar biasa. Apa saya mampu
melaksanakan tugas ini dengan
baik? Apa saya bisa berkomunikasi
dengan teman-teman di
lingkungan? Saya merasa paling
muda di dalam kepengurusan.
Apakah saya bisa berbicara lancar
dengan tim yang rata-rata sudah
jauh berpengalaman dari saya?
Apakah saya tetap mendapatkan
dukungan dalam keseharian saya?
Ternyata semua jawabannya adalah
“ya”. Di dalam hati kecil, saya
masih menyimpan perasaan tidak
percaya. Kok bisa semua ini terjadi?
Inilah rencana Tuhan untuk saya
sekarang ini. Saya harus berkarya di
komunitas ini demi kebersamaan
kita semua. Maka dari itu, saya
berani memikul tanggungjawab dan
beban sebagai ketua. Inilah rencana
Tuhan yang saya tidak mengerti.
Musik
13 Sep - Minggu Biasa ke XXIV
Pemimpin lagu: Purwani Julianto
Pemusik: Bambang Julianto
Pemazmur: Purwani Julianto
20 Sep - Minggu Biasa ke XXV
Pemimpin lagu: Maya Alwi
Pemusik: Henny Ong
Pemazmur: Maya Alwi
Kenapa Tuhan memilih saya?
Kenapa bukan orang lain? Saya
menganggap ini adalah tantangan
hidup. Saya berani maju dan tidak
boleh berpikir mundur sedikitpun
meski harus menghadapi rintangan
yang begitu berat. Tuhan telah
memilih saya untuk berkarya
di ladang-Nya. Saya tidak akan
menyia-nyiakan kesempatan
baik ini.
Terlepas dari tugas ketua ICF,
saya juga punya pengalaman
lain yang sulit kita mengerti.
Pertengahan bulan Juli 2015 saya
dan istri menerima kabar gembira
bahwa istri saya hamil. Kami
memang menantikan kehadiran
anak di tengah keluarga kecil kami
yang dibangun sejak awal 2010.
Tetapi di tengah suasana bahagia
ini, kami juga khawatir karena istri
saya mengalami pendarahan. Kami
tidak tahu kenapa pendarahan ini
terjadi. Lalu kami memutuskan
untuk konsultasi dengan dokter.
Ternyata benar dugaan kami.
Dokter menyatakan kandungan
istri saya lemah sehingga perlu
dibantu dengan obat. Kami
juga diberitahu bahwa ada 2
kemungkinan yang akan terjadi.
Bila sukses maka kandungan ini
bisa berkembang baik. Tetapi bila
tidak, maka akan terjadi keguguran
dalam waktu dekat. Kami pun
berdua berdiskusi mengenai hal
ini dengan tetap berpikir positif.
Kami juga tidak ingin diri kami
tidak siap bila kemungkinan buruk
terjadi. Kembali kami bertanya
kepada Tuhan, apa rencana Tuhan
terhadap kami? Kenapa kami harus
27 Sep - Minggu Biasa ke XXVI
Pemimpin lagu: Yustinoes
Pemusik: Ihsan Laksmana
Pemazmur: Ina Leary
2 Oct - Jumat Pertama
Pemimpin lagu: Annetta Amin
Pemusik: Andella Amin
4 Oct - Minggu Biasa ke XXVII
Pemimpin lagu: Anastasia Widyawati
Pemusik: Bambang Julianto
Pemazmur: Anastasia Widyawati
mengalami ketidakpastian?
Pendarahan yang dialami istri
saya terus terjadi selama lebih
kurang 2 minggu. Kami pun mulai
berpasrah. Kami tahu keterbatasan
kami sebagai manusia, yang
kembali harus mengandalkan Sang
Pencipta. Ternyata benar, beberapa
hari kemudian istri saya mengalami
keguguran. Dia harus di operasi
segera untuk pembersihan di
dalam badannya agar tidak terjadi
infeksi di kemudian hari. Berat
rasanya kami harus melalui hal ini.
Kami tidak bisa mengerti kenapa
Tuhan ingin kami merasakan hal
ini. Tetapi kami tetap berpikir
positif. Hal ini terbaik bagi kami
karena calon bayi tersebut mungkin
tidak akan berkembang baik
dikarenakan kurangnya hormon
yang seharusnya dia dapatkan di
awal kehamilan. Kami juga sadar hal
ini terbaik karena istri saya terlepas
dari pendaharan yang dia alami
selama beberapa waktu. Kami juga
sadar harus tetap berpasrah padaNya karena kami tidak kekurangan
suatu apapun saat ini.
Akhirnya, saya dan istri saya
ingin mengucapkan banyak terima
kasih atas doa dari saudara dan
saudari sekalian selama ini. Terima
kasih kami masih tetap didukung
dan diberikan semangat untuk
melanjutkan hidup kami. Terima
kasih kami bisa melewati beberapa
hal suka dan duka. Semoga kiranya
Tuhan membalas kebaikan saudara
dan saudari sekalian.
BIA
13 Sep: Hetty
20 Sep:Nensis & Jeslyn
27 Sep:Loly & Maria
04 Oct:Yus & Inge
PETUGAS KEBERSIHAN
12 SepErwin Suryadi*
& Edwin Salim
26 SepPeter*& Levan
10 OctLucas*& Ali Jahya
Apakah Anda ingin agar Perkawinan Anda
(atau kerabat Anda) di Australia dirayakan dalam
Ibadat/Misa berbahasa Indonesia?
No problem! Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu diikuti.
Ditulis oleh Fr Pionius Hendi OFMCap
1. Persiapkan persyaratan-persyaratan mutlak berikut ini:
a)Surat baptis terbaru dari kedua atau salah satu pihak
yang beragama Katolik (maksimal 6 bulan terakhir, yang
diperoleh dari paroki tempat dibaptis). Fotokopi 1 (satu)
lembar dan dilegalisir.
b)Akte kelahiran. Fotokopi 1 (satu) lembar dan dilegalisir.
c) Passport/visa yang masih berlaku. Fotokopi 1 (satu) lembar
dan dilegalisir.
Catatan Penting:
•Apabila salah satu pihak non-Katolik, maka dia hanya perlu
Akte Kelahiran dan Passport/Visa. Bagi yang beragama
Kristen Protestan, dia perlu menunjukkan surat baptis dari
gerejanya. Fotokopi 1 (satu) lembar dan dilegalisir.
•Untuk Surat Baptis dan Akte Kelahiran, selain tersedia
dokumen aslinya, juga harus diterjemahkan ke dalam
Bahasa Inggris oleh authorised translator. Proses
penerjemahan di Australia sebaiknya melalui NAATI
(www.naati.com.au/home_page.html).
•Semua dokumen tersebut (surat baptis, akte kelahiran, dan
passport/visa) harus dilegalisir oleh pihak yang berwenang.
Proses legalisir di Australia bisa dilakukan lewat Justice of
the Peace (www.qld.gov.au/law). Please note: legalisir sah
hanya untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
• Jika persyaratan-persyaratan di atas belum terpenuhi
semuanya, sebaiknya jangan menentukan tanggal
perkawinan terlebih dahulu. Bersabarlah, sampai
semuanya lengkap.
3.Untuk keperluan pendaftaran, silakan ikuti prosedur
berikut:
a) Pertama, hubungi pastor chaplain ICF (P. Pionius Hendi
OFMCap: 0478 777 498 atau email: chaplain@icf-brisbane.
com). Berikan infomasi seputar tanggal dan tempat
perkawinan, serta nama pastor yang akan memimpin
Ibadat/Misa tersebut. Rencanakan juga pertemuan
perdana dengan pastor, paling lambat 12 hari setelah
pendaftaran ini.
b) Kedua, segera hubungi sekretariat paroki di mana
perkawinan akan dilangsungkan, untuk keperluan booking
gereja. Bila ada masalah, segera hubungi pastor. Khusus
untuk perkawinan di gereja St Mary, South Brisbane,
booking gereja akan dilakukan langsung oleh chaplain
ICF, atau bisa menghubungi Fr Lam Vu OFMCap di nomor
telepon 07 3844 2744 atau email: southbrisbane@bne.
catholic.net.au (Monday – Friday, 9.00 am – 1.00 pm).
c) Ketiga, segera hubungi lembaga kursus perkawinan
resmi yang bernaung langsung di bawah Keuskupan
Agung Brisbane, yaitu Centacare (1300 236 822 atau
email: [email protected]). Tanyakan dengan
jelas tentang biaya dan kapan kursus perkawinan akan
diadakan. Pilihlah tanggal yang cocok, jauh hari sebelum
hari perkawinan.
4. Setelah semua pendaftaran di atas selesai, sediakanlah
waktu untuk bertemu dan berbicara langsung dengan
pastor. Pertemuan perdana hendaknya dilakukan paling
lambat 12 hari setelah pendaftaran. Pada pertemuan
2. Pendaftaran untuk pasangan Katolik hendaknya dilakukan
pertama ini, silakan bawa ketiga dokumen sebagaimana
paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tanggal perkawinan;
yang tertera pada nomor 1 (satu) di atas, baik yang asli
semakin cepat semakin baik. Contoh: jika perkawinan
maupun fotokopi yang sudah dilegalisir. Proses selanjutnya
direncanakan pada bulan Desember, maka sebaiknya
akan diberitahukan oleh pastor dalam pertemuan
menghubungi pastor sejak awal bulan September atau
pertama ini.
bulan-bulan sebelumnya. Tujuannya adalah agar gereja
bisa di-booking lebih awal dan kedua calon mempelai
Nah, cukup mudah bukan? Oleh karena itu, apabila
dapat mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan dengan
Anda atau kaum kerabat Anda sedang berencana merayakan
baik. Sementara bagi perkawinan campur atau beda agama pesta perkawinan di gereja Katolik dalam tradisi dan
(antara pasangan Katolik dengan Non-Katolik), pendaftaran bahasa Indonesia, silakan ikuti prosedur di atas. Jika ada
harus dilakukan 6 (enam) bulan sebelum tanggal
pertanyaan, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi
perkawinan. Tujuannya adalah agar proses dispensasi dari
pastor chaplain.
Gereja dapat dilakukan dengan tenang.
AGENDA KEGIATAN SEPTEMBER 2015
HARI/TANGGAL WAKTU/KEGIATAN/TEMPAT
Jumat, 04 Sep
Misa Jumat Pertama jam 6.30 sore dengan Adorasi, kemudian
dilanjutkan dengan misa pukul 7 malam.
Minggu, 06 Sep
isa Minggu Biasa XXIII di Gereja St Ita jam 10.30 pagi. Ada berkat
M
khusus untuk para pria dalam rangka “Father’s day”. Umat di mohon
membawa “plate to share” untuk “gathering” setelah misa.
Minggu, 13 Sep
Misa Minggu Biasa XXIV di Gereja St Ita jam 10.30 pagi.
Sabtu, 19 Sep
osario dan pemberkatan rumah keluarga Justiawan & Jenny Tungadi,
R
di 5 Phoenix St, Rochedale jam 5 sore, dilanjutkan dengan misa
Minggu, 20 Sep
Misa Minggu Biasa XXV di Gereja St Ita jam 10.30 pagi.
Minggu, 27 Sep
Misa Minggu Biasa XXVI di Gereja St Ita jam 10.30 pagi
Misa Gold Coast, di Gereja St Mary’s, Assisi Catholic College jam 3 siang.
Umat di mohon membawa “plate to share” untuk “gathering”
Dengan bangga kami ingin
mengumumkan bahwa Brisbane akan
menjadi tuan rumah KOMKIA 2016.
KOMKIA merupakan singkatan dari
Konferensi Orang Muda Katolik
Indonesia Australia. Acara ini
merupakan sebuah pertemuan dan
perkumpulan muda-mudi katolik
dari seluruh Australia, dimana dalam
durasi 4 hari 3 malam, mereka akan
berdiskusi dan berbagi cerita
mengenai komunitas masing-masing,
sambil belajar mendalami iman dan
pengetahuan. Untuk updates
mengenai KOMKIA 2016, dapat
diikuti melalui Facebook page dan
#brisbane2016. Tuhan memberkati.
Download