TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH Nur Aeni, S.Si., M.Pd Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UINAM [email protected] ABSTRAK Info: Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Edisi: Januari – Juni 2014 Artikel No.: 2 Halaman: 9 - 14 ISSN: 2355-083X Prodi Matematika UINAM Suatu fungsi dari suatu ruang vektor ke dalam ruang vektor lain disebut trasnsformasi. Jadi transformasi linier merupakan fungsi linier antar ruang vektor. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji transformasi linier pada Ruang Banach. Berdasarkan tujuan penelitian maka diperoleh Suatu transformasi T : V → W dari suatu ruang Banach (V, ‖. ‖𝑣 ) ke ruang Banach (W, ‖. ‖𝑤 ) dikatakan kontinu di x0, jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga setiap x 𝜖 𝑉 dengan ‖𝑥 − 𝑥0 ‖𝑣 < 𝛿 berlaku ‖𝑇(𝑥) − 𝑇(𝑥0 )‖𝑤 < 𝜀. Transformasi T dikatakan kontinu di setiap titik pada V. Misalkan X dan Y dua ruang banach dan T : X → Y suatu transformasi linier. Jika T kontinu di suatu titik pada X maka T kontinu pada X. Jika T : X → X, T kontinu di y 𝜖 X, jika dan hanya jika setiap (xn) konvergen ke y berakibat barisan (Txn) konvergen ke Ty. Jika V dan W ruang Banach dan T : V → W transformasi linier kontinu, norma dari T dinotasikan dengan ‖𝑇‖ didefinisikan sebagai ‖𝑇‖ = sup{‖𝑇𝑥‖𝑤 ∶ ‖𝑥‖𝑣 ≤ 1} dan Misalkan X dan Y dua ruang linier bernorma dan pemetaan T : X → Y adalah kontinu pada X jika dan hanya jika T terbatas. Kata Kunci: Ruang Vektor, Ruang Banach, dan Transformasi Linier 1. PENDAHULUAN Suatu fungsi dari suatu ruang vektor ke dalam ruang vektor lain disebut trasnsformasi. Jadi transformasi linier merupakan fungsi linier antar ruang vektor. Selanjutnya Ruang Banach merupakan ruang bernorma yang lengkap. Dalam penelitian ini akan dikaji transformasi linier pada Ruang Banach. Misalkan X dan Y dua ruang Banach atas K. Transformasi T : X → Y dikatakan linier jika untuk setiap α, β, 𝜖 K dan x, y 𝜖 X berlaku T (α.x + β.y) = α. T(x) + β. T(y). Transformasi linier jika dari ruang Banach X ke himpunan skalar K disebut fungsional linier pada X. Jika f funsional linier pada X ke K, maka f (α.x+β.y)=α. f (x) + β. f(y), ∀ x, y 𝜖 X dan ∀ α, β, 𝜖 K jika T : X → Y linier maka T (0) = 0 dan T (-x) = -T(x), sebab T(0) = T (x – x) = T (x) – T(x) = 0 dan T (-x) = T (0 – x) = T(0) – T (-x) = 0 – T (-x) = -T(x). Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik mengkaji “Transformasi Linier pada Ruang Banach”. 2. TINJAUAN PUSTAKA RUANG VEKTOR Suatu himpunan menjadi ruang vektor jika himpunan tersebut dilengkapi dengan dua operasi yaitu operasi tambah dan operasi kurang perkalian “skalar” dan memenuhi beberapa aksioma tertentu. Himpunan ini juga harus tertutup terhadap kedua operasi ini artinya jika V suatu himpunan sebarang dan R suatu himpunan skalar maka kedua operasi tersebut harus memenuhi definisi berikut: Definisi 2.1 (Berberian, 1961 : 3) Ruang vektor V atas R adalah himpunan obyekobyek x, y, z, ... disebut vektor. Vektor nol dinotasikan dengan 𝜃, untuk setiap vektor x, negatif dari x dinotasikan dengan –x. Aksiomaaksioma berikut diasumsikan berlaku: 9 Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Ed. Jan-Juni 2014 (A) Untuk setiap pasangan vektor x, y di V (ii) Jika z + z = z maka z = 𝜃 terdapat vektor yang disebut “jumlah x (iii) 𝜆𝜃 = 𝜃 untuk setiap skalar 𝜆 dan y”, dinotasikan x + y di V, dan (iv) 0x = 𝜃 untuk setiap vektor x berlaku: (v) Jika 𝜆𝑥 = 𝜃 maka 𝜆 = 0 atau x = 𝜃 (A1) x + y = y + x untuk setiap x, y 𝜖 V (A2) x + (y + z) = (x + y) + z untuk setiap x, y, z 𝜖 V (i) Jika y, z adalah vektor maka x = z + (-y) adalah dari x + y = z, sebab x + y = [z + (-y)] + y sedemikian sehingga x + 𝜃 = x untuk = z +[(-y) + y] = z + 𝜃. Selanjutnya setiap x 𝜖 V jika x1 dan x2 penyelesaian dari x + y = z maka x1 + y = z = dengan tunggal –x 𝜖 V yang x2 + y. Diperoleh disebut negatif x sedemikian = sehingga x + (-x) = 𝜃 x1 + [ y + (-y)] = x2 + [ y + (-y)], x1 + (x2 + (x1 + y) + (-y) y) + (-y), Untuk setiap skalar 𝜆 dan setiap vektor x 𝜃 = x2 + 𝜃, x1 + x2. Jadi persamaan di V, terdapat vektor disebut “hasil kali x x + y = z mempunyai tepat satu dengan 𝜆”, dinotasikan dengan 𝜆x di V, penyelesaian. dan berlaku: (M1) 𝜆 (x + y) = 𝜆x + 𝜆y, untuk setiap x, y 𝜖 V dan 𝜆 adalah skalar (M2) (𝜆 + 𝜇) x = 𝜆x + 𝜇x, untuk setiap x 𝜖 V dan 𝜆, 𝜇 adalah skalar (M3) (𝜆𝜇) x = 𝜆( 𝜇x ), untuk setiap x 𝜖 V dan 𝜆, 𝜇 adalah skalar (M4) 1 . x = x untuk setiap x 𝜖 V Sebagai catatan x + (-y) biasa ditulis dengan x–y Teorema 2. 2 (Berberian, 1961: 6) (ii) 𝜃 adalah penyelesaian dari z + z = z sebab 𝜃 + z = z. Berdasarkan (i) z (i) Persamaan vektor x + y = z = 𝜃 satu-satunya (iii) 𝜆𝜃 = 𝜆(𝜃 + 𝜃) = 𝜆𝜃 + 𝜆𝜃. berdasarkan (ii), 𝜆𝜃 = 𝜃. (iv) 0x = (0 + 0)x = 0x + 0x . berdasarkan (ii), 0x = 𝜃. (v) Diberikan 𝜆𝑥 = 𝜃. Jika 𝜆 = 0 maka bukti selesai. Jika 𝜆 ≠ 0 maka terdapat 1 𝜆 sehingga 1 𝜆. 𝜆 = 1. 1 Jadi 𝜆 mempunyai satu dan hanya satu 1 penyelesaian x adalah penyelesaian dari z + z = z. Untuk sebarang ruang vektor: 10 penyelesaian (A3) Terdapat dengan tunggal 𝜃 𝜖 V (A4) Untuk setiap x 𝜖 V, terdapat (M) Bukti: 1 1 . 𝜆𝑥 = (𝜆) . 𝜃, (𝜆 . 𝜆) 𝑥 = (𝜆) . 𝜃, 1. 𝑥 = 𝜃, 𝑥 = 𝜃 Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Ed. Jan-Juni 2014 Akibat 2.3 (Berberian, 1961: 7) Untuk sebarang ruang vektor V beerlaku: vektor. Pengertian norma dan suatu ruang vektor akan didefinisikan sebagai beriktu: (i) (-𝜆)x = 𝜆(−𝑥) = -(𝜆𝑥) Definisi 2.4 (Nababan, 1992 : 13) (ii) 𝜆(x – y) = 𝜆x – 𝜆y Misalkan V suatu ruang vektor atas R . Suatu (iii) (𝜆 − 𝜇)x = 𝜆x – 𝜇x pemetaan ‖. ‖: 𝑉 → 𝑅 disebut norma dari V, jika Bukti: kondisi berikut dipenuhi: (i) 𝜃 = 0x = (𝜆 + (−𝜆))x = 𝜆x + (−𝜆)x. Jadi (- a. ‖𝑥‖ ≥ 0, ∀ 𝑥 𝜖 𝑉 b. Jika x 𝜖 𝑉, ‖𝑥‖ = 0, jika dan hanya jika x = 𝜃 𝜆)x = -(𝜆𝑥). 𝜃 = 𝜆𝜃 = 𝜆(𝑥 + c. ‖𝑎𝑥‖ = |𝑎|‖𝑥‖, untuk semua x 𝜖 𝑉 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝜖 R (−𝑥)), 𝜃 = 𝜆𝑥 + 𝜆(−𝑥). Jadi 𝜆(−𝑥) = d. ‖𝑥 + 𝑦‖ ≤ ‖𝑥‖ + ‖𝑦‖ , untuk semua x, y 𝜖 𝑉 −(𝜆𝑥) Catatan: Dengan cara serupa, (ii) Untuk setiap 𝜆 ∈ R,, x, y ∈ V. Akan 1. Pasangan (V, ‖. ‖) disebut ruang vektor bernorma dan ‖𝑥‖ disebut norma dari x. ditunjukkan bahwa 𝜆(x – y) = 𝜆x – 𝜆y 𝜆(x – y) = 𝜆(x + (-y)) menurut (M2) = 𝜆x +𝜆 (-y) 2. Jarak antara vektor x dan y, ditulis ‖𝑥 − 𝑦‖ atau ‖𝑦 − 𝑥‖ RUANG BANACH Menurut (i), 𝜆(– y) = – 𝜆y Definisi 2.5 (Nababan, 1992 : 13) Jadi 𝜆(x – y) = 𝜆x + (– 𝜆y) Ruang vektor V dikatakan “bernorma” jika = 𝜆x - 𝜆y terdapat fungsi bernilai riil pada ‖. ‖: 𝑉 → 𝑅 (iii) Untuk setiap 𝜆, 𝜇 ∈ R,, x ∈ V. Akan ditunjukkan bahwa (𝜆 − 𝜇)x = 𝜆x – 𝜇x. (𝜆 − 𝜇)x = (𝜆 +(- 𝜇))x = 𝜆x + (– 𝜇)x dengan sifat-sifat sebagai berikut: 1. ‖𝑎‖ ≥ 0 untuk setiap a 𝜖 V ‖𝑎‖ = 0 jika dan hanya jika a = 𝜃 2. ‖𝛼a‖ = |𝛼|‖a‖ untuk setiap α 𝜖 R, a 𝜖 V 3. ‖a + b‖ ≤ ‖a‖ + ‖𝑏‖ untuk setiap a, b 𝜖 V menurut (M2) Jika Vruang vektor bernorma, notasi yang Menurut (i) (– 𝜇)x = – (𝜇x), jadi biasa (𝜆 − 𝜇)x = 𝜆x + ( –(𝜇x)) = 𝜆x – 𝜇x digunakan adalah (V, ‖. ‖). Definisi 2.6 (berberian, 1961 : 97) RUANG VEKTOR BERNORMA Ruang Banach adalah ruang vektor bernorma Pada ruang vektor dapat didefinisikan kuantitas suatu vektor dan jarak antara dua vektor, kuantitas dan jarak inilah yang disebut norma dari suatu ruang vektor atau norma selisih dua yang lengkap 11 Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Ed. Jan-Juni 2014 TRANSFORMASI LINIER Dalam kalkulus telah dikenal fungsi bernilai 3. PEMBAHASAN Suatu fungsi dari suatu ruang vektor ke riil, yaitu untuk setiap fungsi memetakan dalam bilangan riil ke bilangan riil. Sekarang akan trasnsformasi. diperluas pemetaannya bukan hanya pada merupakan fungsi linier antar ruang vektor. bilangan riil, dalam hal ini pemetaan ruang Berkaitan dengan pembahasan selanjutnya, bernorma yang disebut transformasi linear, yaitu berikut akan diuraikan pengertian dan suatu pernyataan matematis yang memetakan beberapa suatu ruang vektor ke ruang vektor lain. mengenai transformasi linier pada ruang Definisi 2.7 T : V W disebut transformasi linear jika: (i). T( x + y) = T(x) + T(y) untuk semua vektor x dan y di V dan semua skalar k. vektor Jadi lain disebut transformasi teorema-teorema linier penting Banach. Definisi 3.1 (Nababan, 1992: 15) Misalkan X dan Y dua ruang Banach atas K. Transformasi T : X → Y dikatakan linier jika untuk (ii). T(kx) = k T(x) untuk semua vektor x dan V ruang setiap α, β, 𝜖 K dan x, y 𝜖 X berlaku T (α.x + β.y) = α. T(x) + β. T(y) Contoh Transformasi linier jika dari ruang Banach X Misalkan T: R2 R2 adalah fungsi yang ke himpunan skalar K disebut fungsional didefinisikan oleh linier pada X. T(x) = (a - b, a + b) Jika f funsional linier pada X ke K, maka f (α.x + β.y) = α. f (x) + β. f(y), ∀ x, y 𝜖 X T adalah transformasi linear. dan ∀ α, β, 𝜖 K Jika x = (a1, b1) dan y = (a2, b2), maka x + y jika T : X → Y linier maka T (0) = 0 dan = (a1 + a2, b1 + b2), sehingga: T(x + y) = ([a1 + T (-x) = -T(x), sebabT(0) = T (x – x) a2] – [b1 + b2], [a1 + a2] + [b1 + b2]) = T (x) – T(x) = 0 dan T (-x) = T (0 – x) = (a1 – b1, a1 + b1) + (a2 – b2, a2 + b2) = T(x) + T(y) T(kx) = (ka1 – b1, ka1 + b1) = T(0) – T (-x) = 0 – T (-x) = -T(x) Definisi 3.2 (Nababan, 1992: 11) Suatu transformasi T : V → W dari suatu ruang Banach (V, ‖. ‖𝑣 ) ke ruang Banach (W, = k (a1 – b1, a1 + b1) ‖. ‖𝑤 ) dikatakan kontinu di x0, jika untuk setiap = k T(x) 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga setiap x 𝜖 𝑉 dengan ‖𝑥 − 𝑥0 ‖𝑣 < 𝛿 berlaku 12 ‖𝑇(𝑥) − Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Ed. Jan-Juni 2014 𝑇(𝑥0 )‖𝑤 < 𝜀. Transformasi T dikatakan kontinu bilangan asli sehingga n ≥ K maka di setiap titik pada V. ‖𝑥𝑛 − 𝑦‖ < 𝛿 berakibat ‖𝑇𝑥𝑛 − 𝑇𝑦)‖ < 𝜀 Lemma 3.3 ((Nababan, 1992: 15) Misalkan X dan Y dua ruang banach dan T : X → Y suatu transformasi linier. Jika T kontinu di suatu titik pada X maka T kontinu berarti pula sesuai (Txn)( Txn) konvergen ke Ty. Definisi 3.5 (Nababan, 1992: 18) Jika V dan W ruang Banach dan T : V → pada X. W transformasi linier kontinu, norma dari T Bukti: dinotasikan dengan ‖𝑇‖ didefinisikan sebagai Misalkan T kontinu di titik x0 𝜖 X dan 𝜀 > 0 diberikan sebarang, maka terdapat 𝛿>0 sehingga: ‖𝑇‖ = sup{‖𝑇𝑥‖𝑤 ∶ ‖𝑥‖𝑣 ≤ 1} . Teorema 3.6 (Nababan, 1992: 16) Misalkan X dan Y dua ruang linier ‖𝑇𝑥0 − 𝑇𝑥‖ < 𝜀 bila ‖𝑥0 − 𝑥‖ < 𝛿 ambil x1 𝜖 X sebarang, maka untuk semua x 𝜖 X bernorma dan pemetaan T : X → Y adalah kontinu pada X jika dan hanya jika T terbatas. dengan ‖𝑥1 − 𝑥‖ < 𝛿 berlaku: Bukti: ‖𝑥0 − (𝑥 − 𝑥1 + 𝑥0 )‖ = ‖𝑥1 − 𝑥‖ < 𝛿 (⇒) Misalkan T kontinu pada X, maka T dan kontinu di 0 𝜖 X. Ambil 𝛿 > 0 sehingga ‖𝑇𝑥1 − 𝑇𝑥‖ = ‖𝑇𝑥0 − 𝑇(𝑥 − 𝑥1 + 𝑥0 )‖ < 𝜀 Ini berarti T kontinu di x1, karena x1 diambil sebarang di X maka T kontinu pada X. Teorema 3.4 (Nababan, 1992: 15) ‖𝑇𝑦‖ ≤ 1 𝑏𝑖𝑙𝑎 ‖𝑥‖ < 𝛿 Misalkan ‖𝑥‖ < 1, maka 1 ‖𝑇(2)𝛿𝑥‖ ≤ 1,akan tetapi T (1/2) 𝛿x = ½ 𝛿Tx Jika T : X → X, T kontinu di y 𝜖 X, jika dan hanya jika setiap (xn) konvergen ke y 1 Jadi ‖𝑇𝑥‖ = ‖2/𝛿𝑇(2)𝛿𝑥‖ ≤ 2/𝛿 berakibat barisan (Txn) konvergen ke Ty. Ini menunjukkan bahwa T terbatas. Bukti: (<=) misalkan T terbatas. Untuk membuktikan T (⇒) Dik: T kontinu di y 𝜖 X Diambil sebarang (xn) konvergen ke y kontinu pada X, cukup ditunjukkan T Akan ditunjukkan (Txn) konvergen ke Ty kontinu T kontinu di 0 𝜖 X. Misalkan 𝜀 > 0 Ambil bilangan positif sebarang sebarang dan M 𝜖 R sehingga, Karena T kontinu di y 𝜖 X maka terdapat 𝛿 ‖𝑇𝑥‖ ≤ 𝑀 𝑏𝑖𝑙𝑎 ‖𝑥‖ ≤ 1. > 0 sehingga untuk setiap x 𝜖 X dan ‖𝑥 − 𝑦‖ < 𝛿 ⇒ ‖𝑇𝑥 − 𝑇𝑦‖ < 𝜀, karena (xn) konvergen ke y berarti terdapat n Ambil 𝛿 > 0 sehingga 𝛿M < 𝜀 misalkan ‖𝑥‖ < 𝛿 Jadi ‖𝛿 −1 𝑥‖ = 𝛿 −1 ‖𝑥‖ ≤ 𝛿 −1 𝛿 = 1 13 Jurnal MSA Vol. 2 No. 1 Ed. Jan-Juni 2014 Akibatnya: ‖𝑇(𝛿 −1 𝑥)‖ ≤ 𝑀, ∀‖𝑥‖ < 𝛿 Jika V dan W ruang Banach dan T : V → W Jadi ‖𝑇𝑥‖ = ‖𝛿. 𝑇(𝛿 −1 𝑥)‖ ≤ 𝛿. 𝑀 < 𝜀 transformasi linier kontinu, norma dari T dinotasikan dengan ‖𝑇‖ didefinisikan sebagai Ini berarti T kontinu di 0 𝜖 X ‖𝑇‖ = sup{‖𝑇𝑥‖𝑤 ∶ ‖𝑥‖𝑣 ≤ 1}. Misalkan X 4. KESIMPULAN Suatu transformasi T : V → W dari suatu ruang Banach (V, ‖. ‖𝑣 ) ke ruang Banach (W, ‖. ‖𝑤 ) dikatakan kontinu di x0, jika untuk setiap 𝜀 > 0 terdapat 𝛿 > 0 sehingga setiap x 𝜖 𝑉 dengan ‖𝑥 − 𝑥0 ‖𝑣 < 𝛿 ‖𝑇(𝑥) − 𝑇(𝑥0 )‖𝑤 < 𝜀. T dikatakan kontinu di setiap titik pada V. Misalkan X dan Y dua ruang banach dan T : X → Y suatu transformasi linier. Jika T kontinu di suatu titik pada X maka T kontinu pada X. JikaT : X → X, T kontinu di y 𝜖 X, jika dan hanya jika setiap (xn) konvergen ke y 14 : X → Y adalah kontinu pada X jika dan hanya jika T terbatas. 5. DAFTAR PUSTAKA berlaku Transformasi berakibat barisan (Txn) konvergen ke Ty. dan Y dua ruang linier bernorma dan pemetaan T Berberian, K. S. 1961. Introduction to Hilbert Space. Oxpord University Press, New York. Dwijanto, E . 1994. Analisis Real. Ikip Semarang Press, Semarang. Kreyzeg, E. 1978. Introduction Functional Analysis with Application. Kanada: John Wiley & Sons Nababan, T. P. 1992. Teorema Titik Tetap di Ruang Metrik dan Aplikasinya. Institut Teknologi Bandung, Bandung.