GAMBARAN POLA MAKAN PADA PENDERITA HIPERTENSI YANG MENJALANI RAWAT INAP DI IRNA F RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU KABUPATEN BANGKALAN – MADURA Choirun Anisah¹, Umdatus Soleha² Program Studi D III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Surabaya [email protected] ABSTRACT An appropriate diet is a stylist to consider by people with hypertension because it will greatly help control blood pressure. Surveys in 5 patients with hypertension are known 2 of them know about the diet to fit patients with hypertension, 3 the rest did not know about the diet to fit patients with hypertension. The purpose of this study was to know the description of the diet in patients with hypertension. The design of this study is descriptive. Entire population of hypertension patients hospitalized in Hospital Syarifah IRNA F Ambami Rato Ebu Bangkalan Madura by 20 people. The sample of 20 respondents using the technique of saturated samples. Variable is the diet in patients with hypertension. The collection of primary data using a questionnaire, analysis of data by frequency distribution tables and the way the process is editing, coding, scoring and tabulation are adjusted to the standard assessment. Results showed that most respondents 70% (14 respondents) inappropriate diet hypertension diet and nearly half of respondents 30% (6 respondents) have an appropriate diet hypertension. Research conclusion is that most respondents have a diet that is not appropriate diet hypertension. For that is expected for health care providers can provide information to patients with hypertension, about an appropriate diet for patients with hypertension. Keywords: diet, Hypertension ABSTRAK Pola makan yang sesuai merupakan suatu penatalaksanaan yang perlu diperhatikan oleh penderita hipertensi karena hal tersebut akan sangat membantu mengendalikan tekanan darah. Survei pada 5 penderita hipertensi diketahui 2 diantaranya tau tentang pola makan yang sesuai penderita hipertensi, 3 sisanya tidak mengerti tentang pola makan yang sesuai penderita hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola makan pada penderita hipertensi. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya seluruh pasien hipertensi yang menjalani rawat inap di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan Madura sebesar 20 orang. Sampel sebesar 20 responden dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Variabel adalah pola makan pada penderita hipertensi. Pengumpulan data secara primer menggunakan kuesioner. pengolahan data menggunakan proses editing, coding, skoring dan tabulasi. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 70% (14 responden) mempuyai pola makan yang tidak sesuai diet hipertensi dan hampir setengah dari responden 30% (6 responden) mempunyai pola makan yang sesuai diet hipertensi. Simpulan penelitian adalah sebagian besar responden mempunyai pola makan yang tidak sesuai diet hipertensi. Untuk itu diharapkan bagi petugas kesehatan dapat memberikan informasi kepada penderita hipertensi, tentang pola makan yang sesuai untuk penderita hipertensi. Kata kunci : Pola makan, Hipertensi PENDAHULUAN bertahan sampai sekarang. Masalah A. Latar Belakang hipertensi tidak lepas dari perubahan Manusia sering tidak teratur pola makan seseorang. Pola makan dalam menjalani pola makan sehari- erat kaitannya dengan frekuensi hari, akibat buruk dari kebiasaan ini makan seseorang dan jenis makanan dapat mengganggu kesehatan. Cara yang yang paling jitu untuk membuang makanan kebiasaan buruk adalah mengganti mengakibatkan dengan kebiasaan yang lebih baik. merupakan faktor pemicu timbulnya Secara infeksi. Selain itu asupan garam garis besar mengemukakan Pete Cohen cara menghargai yang dikonsumsi. yang Frekuensi berlebihan akan kegemukan yang berlebihan akan hidup dengan menjalaninya secara mengakibatkan hipertensi (Slamet sehat dan teratur, seperti minum air suyono, 2001). putih yang cukup, sarapan pagi Hasil penelitian Tiyas (2002) setiap hari dan makan siang yang menunjukkan hubungan antara pola bergizi juga sangat di anjurkan. makan dengan kejadian hipertensi di the Saat ini hipertensi menjadi RSUD silent penelitian ini yang didapat 50% masyarakat disease modern. terhadap Yogyakarta. Hasil hasil pasien hipertensi diketahui bahwa Survei Kesehatan Rumah Tangga mereka sering makan-makanan yang atau SKRT tahun 2001, posisinya banyak mengandung garam dan mencapai lemak. urutan Dari kota pertama dan Berdasarkan data yang diperoleh dari Ambami Rato RSUD Ebu Syarifa Kabupaten peneliti kepada mereka selain dipengaruhi oleh faktor herediter, Bangkalan selama 3 bulan terakhir pendidikan tahun 2011 pada bulan Meret-Mei mengakibatkan pasien hipertensi yang menjalani pengetahuan akan pentingnya pola rawat inap rata-rata 20 orang dan makan sehat. Pola makan yang sering mengalami gejala tekanan kurang darah tinggi seperti pusing akibat terjadinya pola makan yang tidak teratur. (Budi,2007). Faktor-faktor yang yang sehat rendah kurangnya dapat penyakit Beberapa memicu hipertensi alasan mempengaruhi pola makan, usia, mendasari pendidikan, budaya, pengalaman, tersebut maka yang harus dilakukan pendapatan, pekerjaan dan agama. tenaga Dari data dan informasi di atas penjelasan dan mengarahkan pasien menunjukkan bahwa pola makan hipertensi merupakan salah satu masalah serius hipertensi khususnya pola makan, yang dapat menggangu kesehatan meliputi dan Sama garam dan lemak, diet rendah halnya dengan pasien hipertensi garam, banyak makan sayuran dan yang menjalani rawat inap di IRNA buah-buahan, hindari jeroan, otak, F RSUD Syarifah Ambami Rato makanan berkuah santan kental, Ebu kulit ayam serta perbanyak minum aktifitas sehari-hari. Kabupaten Bangkalan, berdasarkan dari hasil wawancara timbulnya yang kesehatan terhadap mengurangi air putih (Admin, 2009). masalah memberikan pencegahan konsumsi 1. Bagi peneliti B. Rumusan Masalah “Bagaimana gambaran pola Peneliti mengetahui makan pada penderita hipertensi gambaran yang menjalani rawat inap di IRNA penderita hipertensi yang mejalani F RSUD Syarifah Ambami Rato rawat inap di IRNA F RSUD Ebu Kabupaten Bangkalan ?“ Syarifah C. Tujuan Penelitian Kabupaten Mengetahui gambaran pola pola makan Ambami Rato Bangkalan menambah mengaplikasikan penelitian. yang menjalani rawat inap di IRNA 2. Bagi profesi perawat F RSUD Syarifah Ambami Rato Menjadi Ebu Kabupaten Bangkalan. meningkatkan D. Manfaat Penelitian optimal penelitian ini dapat bermanfaat bagi: diharapkan Ebu dan pengalaman makan pada penderita hipertensi Hasil pada informasi untuk pelayanan yang dengan memberikan penyuluhan tentang pola makan pada penderita hipertensi. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Hipertensi 1. Pengertian Hipertensi Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri). Ketika jantung kita berdetak, lazimnya 60 hingga 70 kali dalam 1 menit pada kondisi istirahat (duduk atau Normotensi ialah < 140/90 mmHg, berbaring), darah di pompa melalui Hipertensi peralihan atau borderline arteri menuju jantung. Hipertensi >140/90 didefinisikan oleh Joint National Hipertensi jika > 160/95 mmHg. Committe On Detection, Evaluation 2. Etiologi And Treatment Of High Blood Pressure (JNC-V) peningkatan tekanan yang lebih tinggi 140/90 mmHg dan dari diklasifikasikan sebagai sesuai mmHg, Menurut dan dikatakan Robert (2010) hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis : a. Hipertensi primer derajat Hipertensi atau hipertensi yang keparahannya, mempunyai rentang esensial dari tekanan darah (TD) normal, tidak/belum diketahui penyebabnya, tinggi, sampai hipertensi maligna. biasanya Kategori Optimal Systolik Diastolik 115 atau 75 atau kurang kurang Normal Kurang Kurang dari 120 dari 80 Prehipertensi 120-139 80-89 Hipertensi 140-159 90-99 tahap 1 Hipertensi Lebih Lebih tahap 2 dari 160 dari 100 Sumber : Robert E. Kowalski. adalah primer disebut juga dengan ideopatik. Dan kebanyakan terdapat sekitar 95% kasus. b. Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/sebagai akibat dari adanya penyakit lain. (2011) Biasanya terdapat sekitar 5% kasus, peningkatan dan penyebab spesifiknya diketahui tekanan darah atau tensi diatas batas seperti penyakit ginjal stenosis arteri tertentu. Sedangkan menurut WHO renalis, Menurut Hipertensi Ariyanto adalah pielonefritis, glomerulonefritis, ginjal, tumor-tumor penyakit ginjal polikista, kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, mual, trauma pada ginjal, terapi penyinaran muntah, yang kelelahan, mengenai ginjal, kelainan hormonal seperti: hiperaldosteronisme, chusing, dan obat-obatan kontrasepsi, siklosporin, penyalah sindroma nafas, pandangan sukar tidur. Kadang kortikosteroid, penurunan kesadaran dan bahkan alkohol, kokain, koma karena terjadi pembengkakan kayu otak. Keadan ini disebut enselopati penyebab 4. Penatalaksanaan seperti: koartasio aorta, preeklamsi pada kehamilan, porfiria intermiten akut, keracunan Pasien a. Pengobatan Farmakologi Tujuan 3. Manifestasi Klinis Pada Hipertensi timbal akut. kadang-kadang penderita hipertensi berat juga bisa mengalami hypertensive. Peninggian menjadi kabur, rasa berat ditengkuk, dan manis dalam jumlah besar, serta lain gelisah, yakni: eritopoetin, gunaan sesak utama pengobatan penderita dengan hipertensi adalah tekanan darah tercapainya penurunan maksimum merupakan satu- risiko total morbiditas dan mortalitas satunya gejala. Bila demikian, gejala kardiovaskuler (Muhaimin, 2008). baru b. Pengobatan Non Farmakologi muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, otak, mata, Pengobatan ini hanya atau jantung. sedangkan gejala lain memperhatikan gaya hidup dan pola yang sering ditemukan adalah sakit makan. Bagi para penderita hipertensi, perlu mengadakan merupakan sumber perubahan gaya hidup yang positif, kedua nutrisi tersebut. diantaranya : 3) Makan 1) Mengontrol Pola Makan garam mengandung dan American makanan Heart menyarankan banyak siap saji. Association konsumsi bagi Jenis Padi- Makanan Padian Jauhi makan makanan yang berlemak, terbaik garam Dalam sebuah penelitian dimuat dalam American of Clinical Nutrition ditemukan bahwa satu langkah yang Journal penting menurunkan hipertensi dan sebanyak satu sendok teh per hari. menghindari Sementara kebutuhan lemak sangat hipertensi adalah mengkonsumsi roti kecil, di sarankan kurang dari 30% gandum dan makan beras tumbuh dari konsumsi kalori setiap hari. atau beras merah. Lemak tersebut dibutuhkan untuk 4) Tingkatkan Aktivitas menjaga organ tubuh tetap bekerja komplikasi akibat Aktivitas dapat menurunkan dan befungsi dengan baik. tekanan darah. Jenis olahraga yang 2) Tingkatkan Konsumsi Potasium dianjurkan untuk penderita hipertensi dan Magnesium Pola makan potasium adalah yang rendah dan magnesium menjadi olah erobik, bersepeda, raga jalan yang bersifat kaki, renang, dan jogging, yoga. salah satu faktor pemicu hipertensi. Frekuensi yang di anjurkan adalah 5- Buah-buahan 7 kali setiap minggu dengan lama dan sayur segar berolahraga lebih dari 30 menit. 5) Berhenti Merokok dan Hindari b) Frekuensi makanan Konsumsi Alkohol Berlebihan Walaupun merokok tidak ada hubungan langsung dengan timbulnya hipertensi, tetapi merokok meningkatkan resiko komplikasi Adalah jumlah berapa kali makan dalam sehari baik secara kualitatif maupun kuantitatif. c) Jumlah makanan Adalah lain, seperti penyakit jantung dan makanan stroke pada penderita hipertensi. sehari. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pola makan Faktor banyaknya yang asupan dimakan dalam d) Kesukaan tehadap jenis makanan tertentu Dalam pemenuhan makanan yang mempengaruhi apabila berdasarkan pada makanan pemilihan pola makan, yaitu : kesukaan saja maka akan berakibat a) Jenis makanan pemenuhan gizi akan menurun. Adalah variasi bahan makanan yang jika dimakan, dicerna dan diserap akan menghasilkan e) Pantangan pada makanan tertentu Pantangan tertentu juga pada harus diperhatikan paling sedikit satu macam nutrien. karena bila terjadi alergi.. Dalam susunan hidangan Indonesia f) Selera makan berbagai jenis bahan makanan dapat Selera makan dikelompokan dalam : mempengaruhi dalam (1) Makanan pokok atau sumber zat kebutuhan tenaga makanan gizi akan pemenuhan untuk energi, pertumbuhan, dan perkembangan. Hal ini disebabkan karena selera Kabupaten Bangkalan, yaitu makan dipacu oleh sistem tubuh dan penderita hipertensi (Maret s.d Mei pengolahan pangan serta penyajian 2011) makanan. C. Sampel, Besar Sampel, B. Konsep Pola Makan 20 dan Sampling 1. Pengertian 1. Sampel Sedangkan menurut (Hidayat, Sampel yang diambil adalah 2007) pola makan adalah perilaku seluruh manusia menjalani rawat inap. dalam memenuhi kebutuhannya akan makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, jenis makanan, frekuensi, cara pengolahan, dan pemilihan makanan. pasien hipertensi yang 2. Besar Sampel Besar sampel sebesar 20 responden. 3. Cara Pengambilan Sampel (sampling) Metode Penelitian A. Jenis dan Rancang Bangun Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability Penelitian Jenis penelitian ini adalah sampling dengan menggunakan penelitian deskriptif, sampel jenuh. B. Populasi Penelitian D. Variabel Penelitian Dan Definisi Populasinya adalah seluruh pasien hipertensi, yang manjalani rawat inap di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Operasional 1. Variabel penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah pola makan . 2. Definisi operasional Tabel 1 Definisi operasional Variabel Definisi Operasional Kategori dan kriteria Pola makan Pada Pola makan adalah usaha penderita hipertensi untuk memenuhi kebutuhan makan meliputi : a. Diet rendah garam b. Diet Rendah kolesterol c. Tinggi serat d. Rendah kalori 1. Sesuai jika, mengkonsumsi rendah garam, rendah kolesterol, tinggi serat, rendah kalori. Jika setiap satu kriterai soal menjawab benar > 2 (kode : 1). 2. Tidak sesuai jika, ada salah satu tidak memenuhi ketentuan diet hepertensi (kode :2). E. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data Skala Pengukuran Nominal HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi 1. Instrumen penelitian Penelitian Adapun instrumen yang Penelitian ini dilakukan di digunakan berupa kuesioner tentang RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu pola makan. terletak di Jalan Pemuda Kaffa No. 9 2. Cara Pengumpulan Data Kabupaten Bangkalan Madura. Pengumpulan data dilakukan Ruang tempat penelitian yaitu dengan menyebar kuesioner pada di IRNA F. responden. Data dikumpulkan B. Hasil Penelitian kembali setelah pertanyaan dijawab Data yang diperoleh selama oleh responden. bulan Agustus 2011 sejumlah 20 pasien rawat inap. Data umum khusus menyajikan frekuensi responden menurut pola distribusi responden meliputi kelamin, pendidikan frekuensi umur, menyajikan distribusi jenis makan pasien hipertensi yang rawat terakhir, inap sehingga diperoleh hasil sebagai pekerjaan, rata-rata pendapatan. Data berikut: 1. Data Umum a. Karakteristik responden berdasarkan umur Karekteristik responden berdasarkan klasifikasi umur dapat dilihat pada tabel dibawah Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia Pasien Hipertensi Di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan Madura Tahun 2011 No 1 2 3 Usia 25-40 tahun (dewasa) 41-60 tahun (pralansia) >60 tahun (lansia) Jumlah Sumber: Data primer, Agustus 2011 Frekuensi 2 6 12 20 Persentase 10 30 60 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 20 responden, sebagian besar (60%) adalah lansia. b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Terakhir Pasien Hipertensi Di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan Madura Tahun 2011 No 1 2 3 Pendidikan Dasar (SD-SMP) Menengah (SMA) Pendidikan Tinggi Jumlah Sumber: Data primer, Agustus 2011 Frekuensi 9 8 3 20 Persentase 45 40 15 100 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 20 responden, hampir setengah (45%) mempunyai latar belakang pendidikan dasar (SD-SMP). c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pasien Hipertensi Di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan Madura tahun 2011 No 1 2 Pekerjaan Frekuensi Persentase Bekerja 9 45 Tidak bekerja 11 55 Jumlah 20 100 Sumber: Data primer, Agustus 2011 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 20 responden, sebagian besar (55%) tidak bekerja. 2. Data Khusus Karakteristik pola makan pasien di IRNA F dapat dilihat pada tabel di bawah sebagai berikut. Tabel 5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pola Makan Pasien Hipertensi Di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan Madura Tahun 2011 No 1 2 Pola makan Sesuai diet hipertensi Tidak sesuai diet hipertensi Jumlah Sumber: Data primer, Agustus 2011 Berdasarkan tabel di atas Frekuensi 6 14 20 Persentase 30 70 100 diketahui bahwa dari 20 responden, sebagian besar (70%) memiliki pola menjaga makan mengkonsumsi yang tidak sesuai diet penderita hipertensi. kebudayan merupakan Makan Pada Pasien responden. sulit merubah (2010) bahwa kebiasaan hidup dan kebiasaan Hipertensi Berdasarkan tabel 5 dari 20 (70%) makan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan. responden, sebagian besar dari 20 responden sangat asin kebiasaan tersebut. Menurut Robert PEMBAHASAN A. Pola masakan kebutuhan Sehingga melainkan Faktor yang mempengaruhi responden pola makan responden adalah faktor mempunyai pola makan yang tidak usia yang mana dapat dilihat dari sesuai diet hipertensi. Kondisi alam tabel yang responden (60%) berusia >60 tahun. masih membudaya di 2, bahwa masyarakat Madura menyebabkan Dimana pasien memasuki hipertensi masih enggan sebagian usia tersebut masa besar sudah dimensia. Pola untuk merubah pola makan yang makan yang salah pada usia >60 menyukai ikan asin. Madura yang tahun terkenal garam, seseorang berkurang, kemampuan sudah mencerna makanan juga berkurang, menjadi makanan sehari-hari yang juga bisa disebabkan oleh kurangnya dikonsumsi responden. Kebiasaan ini peran bukan hanya terjadi selama beberapa menyediakan menu makanan. Hal ini generasi, dikarenakan penyajian dengan pulau masakan bukan asin hanya sebatas disebabkan serta selera keluarga setiap makan dalam individu mempunyai pola berbeda untuk tekanan darah. makan yang membangun hubungan komunikasi mengendalikan yang baik menyebabkan ketidak Disamping itu patuhan terhadap pola makan dan responden juga kurang pengetahuan kontrol dan peran serta keluarga tentang pola terhadap hipertensi. makan yang sesuai untuk penderita hipertensi. yang Selain tak itu, memuaskan faktor yang mempengaruhi pola makan adalah Didukung oleh Neil (2004) latar belakang pendidikan responden bahwa penderita hipertensi lanjut yang mana dapat dilihat dari tabel 3, usia mungkin tidak patuh dengan bahwa penatalaksanaan diet pola makan responden karena tujuan dasar (SD-SMP). Pendidikan dasar dari penatalaksanaan atau mungkin mempunyai tingkat pemahaman yang melupakan begitu saja atau sudah rendah serta wawasan yang kurang mengerti instruksi yang diberikan dan tetapi tidak dilaksanakan. Menurut pengetahuan Witjaksono (2009) bahwa peran serta mudah sehingga tidak mampu untuk keluarga atau kelompok sebagai melakukan perubahan pola makan pendukung yang tidak mengetahui terbukti berhasil hampir sulit sehat. setengah (45%) berpendidikan untuk yang dari menerima baru Penderita dengan hipertensi mengubah gaya hidup pola makan kurang dalam hal mengendalikan seseorang mencegah tekanan darah, khususnya dalam hipertensi. Soesetyo Boedi (2002) mengatur pola makan. Mereka hanya juga berpendapat bahwa kegagalan akan memeriksakan kesehatannya untuk jika sudah ada keluhan. Menurut responden hampir setengah (30%) teori Notoatmodjo (2003) semakin responden memiliki pola makan kurang yang sesuai diet hipertensi. Hal ini pendidikan yang pernah diterima seseorang semakin kurang disebabkan pula individu tersebut menerima responden pengetahuan dasar responden mempunyai pengetahuan melakukan perubahan perilaku baru dan informasi yang cukup untuk tersebut. menjaga kesehatannya. bersedia mengubah kebiasaan dengan merelakan baru sebagai Pekerjaan mempengaruhi dapat pola makan makannya hampir setengah bekerja. Sehingga Mereka seseorang, pada tabel 4 sebagian makanan yang mereka sukai tetapi besar responden (45%) tidak bekerja. belum Hal ini dikarenakan jika seseorang kesehatannya. tidak bekerja maka semakin kurang tentu Menurut baik untuk Robert (2010) informasi kesehatan yang didapat bahwa jika tubuh anda sehat, anda sehingga perhatian memiliki segalanya. Didukung oleh dalam bidang kesehatan. Sesuai yang National Instituties of Health menilai diungkapkan oleh Nursalam dan bahwa Pariani yang pentingnya atau bahkan lebih penting berada dirumah dan tidak bekerja dari pada kuantitas hidup. Menurut dapat mengurangi perhatian terhadap Calvin Ezrin (2008) Perubahan gaya kesehatan dirinya dan keluarganya. hidup mengurangi (2001) seseorang Berdasarkan tabel 5 dari 20 kualitas tidak kebahagiaan hidup sama akan merampas dalam kehidupan seseorang, sebaliknya pola makan B. Saran yang salah akan mengganggu kondisi 1). Bagi Tempat Penelitian kesehatan akan seseorang. lebih Kehidupan menyenangkan jika Petugas kesehatan memberikan informasi pola makan kondisi kesehatan kita baik. yang sesuai diet penderita hipertensi B. Keterbatasan Penelitian dan memberikan penyuluhan. . Keterbatasan yang di alami peneliti dalam penelitian ini adalah peneliti meneliti pola DAFTAR PUSTAKA makan responden menggunakan kuesioner Admin (2007). Gaya Hidup Sehat. http://www.seniornews.com. Online Selasa, 26 Juni 2007. yang waktunya sesaat saja sehingga besar kemungkinan mengurangi keakuratan dapat hasil penelitian. Ariyanto SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pasien rawat inap di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan Madura lebih dari setengah memiliki pola makan yang tidak hipertensi. Almatsier (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. sesuai dengan diet (2007). Pola Makan Penderita Hipertensi. http://www.kiatsehat.c om. Online Sabtu, 03 April 2007. Arif (2000). Kapita Kedokteran. Jakarta: Aesculapius. Selekta Media Astaman (2006). Penyakit Hipertensi. http://www.DepKes.RI.com. Online Kamis, 14 Maret 2006. Budi (2006). Pola Makan Sehat. http://www.budiboga.com Online Senin, 20 Januari 2007. Hidayat ( 2009). Menciptakan Pola Makan Sehat. http://oursani.com Online Jumat, 16 Agustus 2007. Kowalski, Robert E. (2010). Terapi Hipertensi. Bandung, PT Mizan Pustaka. Nana (2009). Perlunya Pola Makan Sehat. http://www.sentrainfo.com Online Selasa, 26 Mei 2007. Notoatmodjo, S (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta, Salemba Medeka. Setiadi (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta, Graha Ilmu. Setiawan (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta, Penebar Plus. Sudargo (2008). Pola Makan Sehat. http://www.dkk-bpp.com. Online Senin, 17 Februari 2008. Witjaksono (2009). Terapkan pola Makan 3J. http://www.banjarmas inspot.com Online Sabtu, 20 Oktober 2007.