GAMBARAN POLA MAKAN PADA PENDERITA HIPERTENSI YANG

advertisement
GAMBARAN POLA MAKAN PADA PENDERITA HIPERTENSI YANG
MENJALANI RAWAT INAP DI IRNA F RSUD SYARIFAH AMBAMI
RATO EBU KABUPATEN BANGKALAN – MADURA
Choirun Anisah¹, Umdatus Soleha²
Program Studi D III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Surabaya
[email protected]
ABSTRACT
An appropriate diet is a stylist to consider by people with hypertension because it
will greatly help control blood pressure. Surveys in 5 patients with hypertension
are known 2 of them know about the diet to fit patients with hypertension, 3 the
rest did not know about the diet to fit patients with hypertension. The purpose of
this study was to know the description of the diet in patients with hypertension.
The design of this study is descriptive. Entire population of hypertension patients
hospitalized in Hospital Syarifah IRNA F Ambami Rato Ebu Bangkalan Madura
by 20 people. The sample of 20 respondents using the technique of saturated
samples. Variable is the diet in patients with hypertension. The collection of
primary data using a questionnaire, analysis of data by frequency distribution
tables and the way the process is editing, coding, scoring and tabulation are
adjusted to the standard assessment.
Results showed that most respondents 70% (14 respondents) inappropriate diet
hypertension diet and nearly half of respondents 30% (6 respondents) have an
appropriate diet hypertension.
Research conclusion is that most respondents have a diet that is not appropriate
diet hypertension. For that is expected for health care providers can provide
information to patients with hypertension, about an appropriate diet for patients
with hypertension.
Keywords: diet, Hypertension
ABSTRAK
Pola makan yang sesuai merupakan suatu penatalaksanaan yang perlu
diperhatikan oleh penderita hipertensi karena hal tersebut akan sangat membantu
mengendalikan tekanan darah. Survei pada 5 penderita hipertensi diketahui 2
diantaranya tau tentang pola makan yang sesuai penderita hipertensi, 3 sisanya
tidak mengerti tentang pola makan yang sesuai penderita hipertensi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola makan pada penderita
hipertensi.
Desain penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya seluruh pasien
hipertensi yang menjalani rawat inap di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato
Ebu Kabupaten Bangkalan Madura sebesar 20 orang. Sampel sebesar 20
responden dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Variabel adalah pola
makan pada penderita hipertensi. Pengumpulan data secara primer menggunakan
kuesioner. pengolahan data menggunakan proses editing, coding, skoring dan
tabulasi. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 70% (14
responden) mempuyai pola makan yang tidak sesuai diet hipertensi dan hampir
setengah dari responden 30% (6 responden) mempunyai pola makan yang sesuai
diet hipertensi.
Simpulan penelitian adalah sebagian besar responden mempunyai pola
makan yang tidak sesuai diet hipertensi. Untuk itu diharapkan bagi petugas
kesehatan dapat memberikan informasi kepada penderita hipertensi, tentang pola
makan yang sesuai untuk penderita hipertensi.
Kata kunci : Pola makan, Hipertensi
PENDAHULUAN
bertahan sampai sekarang. Masalah
A. Latar Belakang
hipertensi tidak lepas dari perubahan
Manusia sering tidak teratur
pola makan seseorang. Pola makan
dalam menjalani pola makan sehari-
erat kaitannya dengan frekuensi
hari, akibat buruk dari kebiasaan ini
makan seseorang dan jenis makanan
dapat mengganggu kesehatan. Cara
yang
yang paling jitu untuk membuang
makanan
kebiasaan buruk adalah mengganti
mengakibatkan
dengan kebiasaan yang lebih baik.
merupakan faktor pemicu timbulnya
Secara
infeksi. Selain itu asupan garam
garis besar
mengemukakan
Pete Cohen
cara
menghargai
yang
dikonsumsi.
yang
Frekuensi
berlebihan
akan
kegemukan
yang
berlebihan
akan
hidup dengan menjalaninya secara
mengakibatkan hipertensi (Slamet
sehat dan teratur, seperti minum air
suyono, 2001).
putih yang cukup, sarapan pagi
Hasil penelitian Tiyas (2002)
setiap hari dan makan siang yang
menunjukkan hubungan antara pola
bergizi juga sangat di anjurkan.
makan dengan kejadian hipertensi di
the
Saat ini hipertensi menjadi
RSUD
silent
penelitian ini yang didapat 50%
masyarakat
disease
modern.
terhadap
Yogyakarta.
Hasil
hasil
pasien hipertensi diketahui bahwa
Survei Kesehatan Rumah Tangga
mereka sering makan-makanan yang
atau SKRT tahun 2001, posisinya
banyak mengandung garam dan
mencapai
lemak.
urutan
Dari
kota
pertama
dan
Berdasarkan
data
yang
diperoleh
dari
Ambami
Rato
RSUD
Ebu
Syarifa
Kabupaten
peneliti
kepada
mereka
selain
dipengaruhi oleh faktor herediter,
Bangkalan selama 3 bulan terakhir
pendidikan
tahun 2011 pada bulan Meret-Mei
mengakibatkan
pasien hipertensi yang menjalani
pengetahuan akan pentingnya pola
rawat inap rata-rata 20 orang dan
makan sehat. Pola makan yang
sering mengalami gejala tekanan
kurang
darah tinggi seperti pusing akibat
terjadinya
pola makan yang tidak teratur.
(Budi,2007).
Faktor-faktor
yang
yang
sehat
rendah
kurangnya
dapat
penyakit
Beberapa
memicu
hipertensi
alasan
mempengaruhi pola makan, usia,
mendasari
pendidikan, budaya, pengalaman,
tersebut maka yang harus dilakukan
pendapatan, pekerjaan dan agama.
tenaga
Dari data dan informasi di atas
penjelasan dan mengarahkan pasien
menunjukkan bahwa pola makan
hipertensi
merupakan salah satu masalah serius
hipertensi khususnya pola makan,
yang dapat menggangu kesehatan
meliputi
dan
Sama
garam dan lemak, diet rendah
halnya dengan pasien hipertensi
garam, banyak makan sayuran dan
yang menjalani rawat inap di IRNA
buah-buahan, hindari jeroan, otak,
F RSUD Syarifah Ambami Rato
makanan berkuah santan kental,
Ebu
kulit ayam serta perbanyak minum
aktifitas
sehari-hari.
Kabupaten
Bangkalan,
berdasarkan dari hasil wawancara
timbulnya
yang
kesehatan
terhadap
mengurangi
air putih (Admin, 2009).
masalah
memberikan
pencegahan
konsumsi
1. Bagi peneliti
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana gambaran pola
Peneliti
mengetahui
makan pada penderita hipertensi
gambaran
yang menjalani rawat inap di IRNA
penderita hipertensi yang mejalani
F RSUD Syarifah Ambami Rato
rawat inap di IRNA F RSUD
Ebu Kabupaten Bangkalan ?“
Syarifah
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten
Mengetahui gambaran pola
pola
makan
Ambami
Rato
Bangkalan
menambah
mengaplikasikan penelitian.
yang menjalani rawat inap di IRNA
2. Bagi profesi perawat
F RSUD Syarifah Ambami Rato
Menjadi
Ebu Kabupaten Bangkalan.
meningkatkan
D. Manfaat Penelitian
optimal
penelitian
ini
dapat bermanfaat bagi:
diharapkan
Ebu
dan
pengalaman
makan pada penderita hipertensi
Hasil
pada
informasi
untuk
pelayanan
yang
dengan
memberikan
penyuluhan tentang pola makan
pada penderita hipertensi.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Tekanan
darah
adalah
tekanan dari aliran darah dalam
pembuluh
nadi
(arteri).
Ketika
jantung kita berdetak, lazimnya 60
hingga 70 kali dalam 1 menit pada
kondisi
istirahat
(duduk
atau
Normotensi ialah < 140/90 mmHg,
berbaring), darah di pompa melalui
Hipertensi peralihan atau borderline
arteri menuju jantung. Hipertensi
>140/90
didefinisikan oleh Joint National
Hipertensi jika > 160/95 mmHg.
Committe On Detection, Evaluation
2. Etiologi
And Treatment Of High Blood
Pressure
(JNC-V)
peningkatan
tekanan
yang
lebih
tinggi
140/90
mmHg
dan
dari
diklasifikasikan
sebagai
sesuai
mmHg,
Menurut
dan
dikatakan
Robert
(2010)
hipertensi berdasarkan penyebabnya
dibagi menjadi 2 jenis :
a. Hipertensi primer
derajat
Hipertensi
atau
hipertensi
yang
keparahannya, mempunyai rentang
esensial
dari tekanan darah (TD) normal,
tidak/belum diketahui penyebabnya,
tinggi, sampai hipertensi maligna.
biasanya
Kategori
Optimal
Systolik Diastolik
115 atau 75 atau
kurang
kurang
Normal
Kurang Kurang
dari 120 dari 80
Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi
140-159 90-99
tahap 1
Hipertensi
Lebih
Lebih
tahap 2
dari 160 dari 100
Sumber : Robert E. Kowalski.
adalah
primer
disebut
juga
dengan
ideopatik. Dan kebanyakan terdapat
sekitar 95% kasus.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah
hipertensi yang disebabkan/sebagai
akibat dari adanya penyakit lain.
(2011)
Biasanya terdapat sekitar 5% kasus,
peningkatan
dan penyebab spesifiknya diketahui
tekanan darah atau tensi diatas batas
seperti penyakit ginjal stenosis arteri
tertentu. Sedangkan menurut WHO
renalis,
Menurut
Hipertensi
Ariyanto
adalah
pielonefritis,
glomerulonefritis,
ginjal,
tumor-tumor
penyakit
ginjal
polikista,
kepala, perdarahan dari hidung,
pusing, wajah kemerahan, mual,
trauma pada ginjal, terapi penyinaran
muntah,
yang
kelelahan,
mengenai
ginjal,
kelainan
hormonal
seperti:
hiperaldosteronisme,
chusing,
dan
obat-obatan
kontrasepsi,
siklosporin,
penyalah
sindroma
nafas,
pandangan
sukar
tidur.
Kadang
kortikosteroid,
penurunan kesadaran dan bahkan
alkohol,
kokain,
koma karena terjadi pembengkakan
kayu
otak. Keadan ini disebut enselopati
penyebab
4. Penatalaksanaan
seperti:
koartasio
aorta, preeklamsi pada kehamilan,
porfiria intermiten akut, keracunan
Pasien
a. Pengobatan Farmakologi
Tujuan
3. Manifestasi Klinis
Pada
Hipertensi
timbal akut.
kadang-kadang
penderita
hipertensi berat juga bisa mengalami
hypertensive.
Peninggian
menjadi
kabur, rasa berat ditengkuk, dan
manis dalam jumlah besar, serta
lain
gelisah,
yakni:
eritopoetin,
gunaan
sesak
utama
pengobatan
penderita dengan hipertensi adalah
tekanan
darah
tercapainya penurunan maksimum
merupakan
satu-
risiko total morbiditas dan mortalitas
satunya gejala. Bila demikian, gejala
kardiovaskuler (Muhaimin, 2008).
baru
b. Pengobatan Non Farmakologi
muncul
setelah
terjadi
komplikasi pada ginjal, otak, mata,
Pengobatan
ini
hanya
atau jantung. sedangkan gejala lain
memperhatikan gaya hidup dan pola
yang sering ditemukan adalah sakit
makan.
Bagi
para
penderita
hipertensi,
perlu
mengadakan
merupakan
sumber
perubahan gaya hidup yang positif,
kedua nutrisi tersebut.
diantaranya :
3) Makan
1) Mengontrol Pola Makan
garam
mengandung
dan
American
makanan
Heart
menyarankan
banyak
siap
saji.
Association
konsumsi
bagi
Jenis
Padi-
Makanan
Padian
Jauhi makan makanan yang
berlemak,
terbaik
garam
Dalam
sebuah
penelitian
dimuat
dalam
American
of
Clinical
Nutrition
ditemukan bahwa satu
langkah
yang
Journal
penting menurunkan hipertensi dan
sebanyak satu sendok teh per hari.
menghindari
Sementara kebutuhan lemak sangat
hipertensi adalah mengkonsumsi roti
kecil, di sarankan kurang dari 30%
gandum dan makan beras tumbuh
dari konsumsi kalori setiap hari.
atau beras merah.
Lemak tersebut dibutuhkan untuk
4) Tingkatkan Aktivitas
menjaga organ tubuh tetap bekerja
komplikasi
akibat
Aktivitas dapat menurunkan
dan befungsi dengan baik.
tekanan darah. Jenis olahraga yang
2) Tingkatkan Konsumsi Potasium
dianjurkan untuk penderita hipertensi
dan Magnesium
Pola makan
potasium
adalah
yang rendah
dan magnesium menjadi
olah
erobik,
bersepeda,
raga
jalan
yang bersifat
kaki,
renang,
dan
jogging,
yoga.
salah satu faktor pemicu hipertensi.
Frekuensi yang di anjurkan adalah 5-
Buah-buahan
7 kali setiap minggu dengan lama
dan
sayur
segar
berolahraga lebih dari 30 menit.
5) Berhenti Merokok dan Hindari
b) Frekuensi makanan
Konsumsi Alkohol Berlebihan
Walaupun merokok tidak ada
hubungan
langsung
dengan
timbulnya hipertensi, tetapi merokok
meningkatkan
resiko
komplikasi
Adalah jumlah berapa kali
makan dalam sehari baik secara
kualitatif maupun kuantitatif.
c) Jumlah makanan
Adalah
lain, seperti penyakit jantung dan
makanan
stroke pada penderita hipertensi.
sehari.
5. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pemilihan
pola makan
Faktor
banyaknya
yang
asupan
dimakan
dalam
d) Kesukaan tehadap jenis makanan
tertentu
Dalam pemenuhan makanan
yang
mempengaruhi
apabila berdasarkan pada makanan
pemilihan pola makan, yaitu :
kesukaan saja maka akan berakibat
a) Jenis makanan
pemenuhan gizi akan menurun.
Adalah
variasi
bahan
makanan yang jika dimakan, dicerna
dan
diserap
akan
menghasilkan
e) Pantangan pada makanan tertentu
Pantangan
tertentu
juga
pada
harus
diperhatikan
paling sedikit satu macam nutrien.
karena bila terjadi alergi..
Dalam susunan hidangan Indonesia
f) Selera makan
berbagai jenis bahan makanan dapat
Selera
makan
dikelompokan dalam :
mempengaruhi dalam
(1) Makanan pokok atau sumber zat
kebutuhan
tenaga
makanan
gizi
akan
pemenuhan
untuk
energi,
pertumbuhan, dan perkembangan.
Hal ini disebabkan karena selera
Kabupaten
Bangkalan,
yaitu
makan dipacu oleh sistem tubuh dan
penderita hipertensi (Maret s.d Mei
pengolahan pangan serta penyajian
2011)
makanan.
C.
Sampel, Besar Sampel,
B. Konsep Pola Makan
20
dan
Sampling
1. Pengertian
1. Sampel
Sedangkan menurut (Hidayat,
Sampel yang diambil adalah
2007) pola makan adalah perilaku
seluruh
manusia
menjalani rawat inap.
dalam
memenuhi
kebutuhannya akan makanan yang
meliputi sikap, kepercayaan, jenis
makanan,
frekuensi,
cara
pengolahan, dan pemilihan makanan.
pasien
hipertensi
yang
2. Besar Sampel
Besar
sampel
sebesar
20
responden.
3. Cara
Pengambilan
Sampel
(sampling)
Metode Penelitian
A. Jenis dan Rancang Bangun
Pengambilan
sampel
menggunakan teknik non probability
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
sampling
dengan
menggunakan
penelitian deskriptif,
sampel jenuh.
B. Populasi Penelitian
D. Variabel Penelitian Dan Definisi
Populasinya adalah seluruh
pasien hipertensi, yang manjalani
rawat inap di IRNA F RSUD
Syarifah
Ambami
Rato
Ebu
Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini
adalah pola makan .
2. Definisi operasional
Tabel 1
Definisi operasional
Variabel
Definisi Operasional
Kategori dan kriteria
Pola makan
Pada
Pola makan adalah
usaha penderita
hipertensi untuk
memenuhi kebutuhan
makan meliputi :
a. Diet rendah garam
b. Diet Rendah
kolesterol
c. Tinggi serat
d. Rendah kalori
1. Sesuai jika,
mengkonsumsi rendah
garam, rendah
kolesterol, tinggi serat,
rendah kalori. Jika
setiap satu kriterai soal
menjawab benar > 2
(kode : 1).
2. Tidak sesuai jika, ada
salah satu tidak
memenuhi ketentuan
diet hepertensi
(kode :2).
E. Instrumen Penelitian dan Cara
Pengumpulan Data
Skala
Pengukuran
Nominal
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi
1. Instrumen penelitian
Penelitian
Adapun
instrumen
yang
Penelitian ini dilakukan di
digunakan berupa kuesioner tentang
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
pola makan.
terletak di Jalan Pemuda Kaffa No. 9
2.
Cara Pengumpulan Data
Kabupaten Bangkalan Madura.
Pengumpulan data dilakukan
Ruang tempat penelitian yaitu
dengan menyebar kuesioner pada
di IRNA F.
responden.
Data
dikumpulkan
B. Hasil Penelitian
kembali setelah pertanyaan dijawab
Data yang diperoleh selama
oleh responden.
bulan Agustus 2011 sejumlah 20
pasien rawat inap. Data umum
khusus
menyajikan
frekuensi responden menurut pola
distribusi
responden
meliputi
kelamin,
pendidikan
frekuensi
umur,
menyajikan
distribusi
jenis
makan pasien hipertensi yang rawat
terakhir,
inap sehingga diperoleh hasil sebagai
pekerjaan, rata-rata pendapatan. Data
berikut:
1. Data Umum
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Karekteristik responden berdasarkan klasifikasi umur dapat dilihat pada
tabel dibawah
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia Pasien Hipertensi Di
IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan
Madura Tahun 2011
No
1
2
3
Usia
25-40 tahun (dewasa)
41-60 tahun (pralansia)
>60 tahun (lansia)
Jumlah
Sumber: Data primer, Agustus 2011
Frekuensi
2
6
12
20
Persentase
10
30
60
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui dari 20 responden, sebagian besar
(60%) adalah lansia.
b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada
tabel di bawah.
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Terakhir Pasien
Hipertensi Di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten
Bangkalan Madura Tahun 2011
No
1
2
3
Pendidikan
Dasar (SD-SMP)
Menengah (SMA)
Pendidikan Tinggi
Jumlah
Sumber: Data primer, Agustus 2011
Frekuensi
9
8
3
20
Persentase
45
40
15
100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 20 responden, hampir
setengah (45%) mempunyai latar belakang pendidikan dasar (SD-SMP).
c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pasien
Hipertensi Di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten
Bangkalan Madura tahun 2011
No
1
2
Pekerjaan
Frekuensi
Persentase
Bekerja
9
45
Tidak bekerja
11
55
Jumlah
20
100
Sumber: Data primer, Agustus 2011
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 20 responden, sebagian
besar (55%) tidak bekerja.
2. Data Khusus
Karakteristik pola makan pasien di IRNA F dapat dilihat pada
tabel di bawah sebagai berikut.
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pola Makan Pasien
Hipertensi Di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Kabupaten Bangkalan Madura Tahun 2011
No
1
2
Pola makan
Sesuai diet hipertensi
Tidak sesuai diet hipertensi
Jumlah
Sumber: Data primer, Agustus 2011
Berdasarkan tabel di atas
Frekuensi
6
14
20
Persentase
30
70
100
diketahui bahwa dari 20 responden,
sebagian besar (70%) memiliki pola
menjaga
makan
mengkonsumsi
yang
tidak
sesuai
diet
penderita hipertensi.
kebudayan
merupakan
Makan
Pada
Pasien
responden.
sulit
merubah
(2010) bahwa kebiasaan hidup dan
kebiasaan
Hipertensi
Berdasarkan tabel 5 dari 20
(70%)
makan
sangat
mempengaruhi kondisi kesehatan.
responden, sebagian besar dari 20
responden
sangat
asin
kebiasaan tersebut. Menurut Robert
PEMBAHASAN
A. Pola
masakan
kebutuhan
Sehingga
melainkan
Faktor yang mempengaruhi
responden
pola makan responden adalah faktor
mempunyai pola makan yang tidak
usia yang mana dapat dilihat dari
sesuai diet hipertensi. Kondisi alam
tabel
yang
responden (60%) berusia >60 tahun.
masih
membudaya
di
2,
bahwa
masyarakat Madura menyebabkan
Dimana
pasien
memasuki
hipertensi
masih
enggan
sebagian
usia
tersebut
masa
besar
sudah
dimensia.
Pola
untuk merubah pola makan yang
makan yang salah pada usia >60
menyukai ikan asin. Madura yang
tahun
terkenal
garam,
seseorang berkurang, kemampuan
sudah
mencerna makanan juga berkurang,
menjadi makanan sehari-hari yang
juga bisa disebabkan oleh kurangnya
dikonsumsi responden. Kebiasaan ini
peran
bukan hanya terjadi selama beberapa
menyediakan menu makanan. Hal ini
generasi,
dikarenakan
penyajian
dengan
pulau
masakan
bukan
asin
hanya
sebatas
disebabkan
serta
selera
keluarga
setiap
makan
dalam
individu
mempunyai
pola
berbeda
untuk
tekanan
darah.
makan
yang
membangun hubungan komunikasi
mengendalikan
yang baik menyebabkan ketidak
Disamping
itu
patuhan terhadap pola makan dan
responden juga kurang pengetahuan
kontrol
dan peran serta keluarga tentang pola
terhadap hipertensi.
makan yang sesuai untuk penderita
hipertensi.
yang
Selain
tak
itu,
memuaskan
faktor
yang
mempengaruhi pola makan adalah
Didukung oleh Neil (2004)
latar belakang pendidikan responden
bahwa penderita hipertensi lanjut
yang mana dapat dilihat dari tabel 3,
usia mungkin tidak patuh dengan
bahwa
penatalaksanaan diet pola makan
responden
karena
tujuan
dasar (SD-SMP). Pendidikan dasar
dari penatalaksanaan atau mungkin
mempunyai tingkat pemahaman yang
melupakan begitu saja atau sudah
rendah serta wawasan yang kurang
mengerti instruksi yang diberikan
dan
tetapi tidak dilaksanakan. Menurut
pengetahuan
Witjaksono (2009) bahwa peran serta
mudah sehingga tidak mampu untuk
keluarga atau kelompok sebagai
melakukan perubahan pola makan
pendukung
yang
tidak
mengetahui
terbukti
berhasil
hampir
sulit
sehat.
setengah
(45%)
berpendidikan
untuk
yang
dari
menerima
baru
Penderita
dengan
hipertensi
mengubah gaya hidup pola makan
kurang dalam hal mengendalikan
seseorang
mencegah
tekanan darah, khususnya dalam
hipertensi. Soesetyo Boedi (2002)
mengatur pola makan. Mereka hanya
juga berpendapat bahwa kegagalan
akan memeriksakan kesehatannya
untuk
jika sudah ada keluhan. Menurut
responden hampir setengah (30%)
teori Notoatmodjo (2003) semakin
responden memiliki pola makan
kurang
yang sesuai diet hipertensi. Hal ini
pendidikan
yang
pernah
diterima seseorang semakin kurang
disebabkan
pula individu tersebut menerima
responden
pengetahuan
dasar
responden mempunyai pengetahuan
melakukan perubahan perilaku baru
dan informasi yang cukup untuk
tersebut.
menjaga
kesehatannya.
bersedia
mengubah
kebiasaan
dengan
merelakan
baru
sebagai
Pekerjaan
mempengaruhi
dapat
pola
makan
makannya
hampir
setengah
bekerja.
Sehingga
Mereka
seseorang, pada tabel 4 sebagian
makanan yang mereka sukai tetapi
besar responden (45%) tidak bekerja.
belum
Hal ini dikarenakan jika seseorang
kesehatannya.
tidak bekerja maka semakin kurang
tentu
Menurut
baik
untuk
Robert
(2010)
informasi kesehatan yang didapat
bahwa jika tubuh anda sehat, anda
sehingga
perhatian
memiliki segalanya. Didukung oleh
dalam bidang kesehatan. Sesuai yang
National Instituties of Health menilai
diungkapkan oleh Nursalam dan
bahwa
Pariani
yang
pentingnya atau bahkan lebih penting
berada dirumah dan tidak bekerja
dari pada kuantitas hidup. Menurut
dapat mengurangi perhatian terhadap
Calvin Ezrin (2008) Perubahan gaya
kesehatan dirinya dan keluarganya.
hidup
mengurangi
(2001)
seseorang
Berdasarkan tabel 5 dari 20
kualitas
tidak
kebahagiaan
hidup
sama
akan
merampas
dalam
kehidupan
seseorang, sebaliknya pola makan
B. Saran
yang salah akan mengganggu kondisi
1). Bagi Tempat Penelitian
kesehatan
akan
seseorang.
lebih
Kehidupan
menyenangkan
jika
Petugas
kesehatan
memberikan informasi pola makan
kondisi kesehatan kita baik.
yang sesuai diet penderita hipertensi
B. Keterbatasan Penelitian
dan memberikan penyuluhan.
. Keterbatasan yang di alami
peneliti dalam penelitian ini adalah
peneliti
meneliti
pola
DAFTAR PUSTAKA
makan
responden menggunakan kuesioner
Admin (2007). Gaya Hidup Sehat.
http://www.seniornews.com. Online
Selasa, 26 Juni 2007.
yang waktunya sesaat saja sehingga
besar
kemungkinan
mengurangi
keakuratan
dapat
hasil
penelitian.
Ariyanto
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pasien rawat inap di IRNA F
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Kabupaten Bangkalan Madura lebih
dari setengah memiliki pola makan
yang
tidak
hipertensi.
Almatsier (2001). Prinsip Dasar
Ilmu Gizi. Jakarta :
Gramedia
Pustaka
Utama.
sesuai
dengan
diet
(2007). Pola Makan
Penderita Hipertensi.
http://www.kiatsehat.c
om.
Online
Sabtu, 03 April 2007.
Arif
(2000).
Kapita
Kedokteran.
Jakarta:
Aesculapius.
Selekta
Media
Astaman
(2006).
Penyakit
Hipertensi.
http://www.DepKes.RI.com.
Online Kamis, 14 Maret
2006.
Budi (2006). Pola Makan Sehat.
http://www.budiboga.com
Online Senin, 20 Januari
2007.
Hidayat ( 2009). Menciptakan Pola
Makan
Sehat.
http://oursani.com
Online Jumat, 16 Agustus
2007.
Kowalski, Robert E. (2010). Terapi
Hipertensi. Bandung, PT Mizan
Pustaka.
Nana (2009). Perlunya Pola Makan
Sehat. http://www.sentrainfo.com
Online Selasa, 26 Mei 2007.
Notoatmodjo, S (2005). Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nursalam (2003). Konsep dan
Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan,
Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen
Penelitian
Keperawatan.
Jakarta, Salemba Medeka.
Setiadi
(2007).
Konsep
Dan
Penulisan
Riset
Keperawatan. Yogyakarta,
Graha Ilmu.
Setiawan (2008). Care Your Self
Hipertensi. Jakarta, Penebar
Plus.
Sudargo (2008). Pola Makan Sehat.
http://www.dkk-bpp.com.
Online Senin, 17 Februari
2008.
Witjaksono (2009). Terapkan pola
Makan
3J.
http://www.banjarmas
inspot.com
Online Sabtu, 20 Oktober
2007.
Download