Hipertensi Selama Kehamilan

advertisement
Hipertensi Selama Kehamilan
(Hypertensive Disorders of Pregnuncy (HDP)
Oleh Nettyani Naipospos, S.Si., M.Si
Pendahuluan
Hipertensi (hypertension) adalah suatu keadaan
peningkatan tekanan darah
di
di mana seseorang mengalami
atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian
atas) dan angka diastolic (bagian bawah).
Nilai normal tekanan darah
seseorang dengan
ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum
adalah 120/80 mmHG. Tekanan darah diastolik merupakan indikator dalam penanganan
hipertensi dalam kehamilan, oleh karena tekanan diastolik mengukur tahanan perifer dan
tidak tergantung pada keadaan emosional pasien. Diagnosis hipertensi dibuat jika tekanan
darah diastolik > 90 mmHg pada2 pengukuran berjarak
1
jam atau lebih'
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh faktor keturunan
(genetik). Bakat ini bisa dari orang tua, paman, kakek, nenek atau bibinya dan baru akan
muncul atau berkembang kalau situasi serta lingkungan sekitarnya mendukung. Hipertensi
biasanya tidak memiliki gejala yang muncul, kadang setelah 5-10 tahun baru terasa atau
sudah ada komplikasinya. Diperkirakan terdapat 76 persen kasus hipertensi
yang belum terdiagnosis, dalam hal
hipertensi. Hal
ini
ini
seseorang
di masyarakat
tidak tahu bahwa dirinya mengidap
karena hipertensi tidak menunjukkan gejala atau keluhan apa pun
bio.unsoed.ac.id
sehingga sering disebut sebagai the silent killer. Tingginya prevalensi hipertensi terkait erat
dengan gaya hidup, tingkat stress dan pola makan terutama dalam hal konsumsi garam serta
t
kurangnya aktivitas fisik. Berdasarkan data Riskesdas 2007 diketahui hampir seperempat
(24,5 %) penduduk Indonesiaberusia di atas 10 tahun mengonsumsi satu kali atau lebih
makanan asin setiap harinya yang dapat memicu tingginya tekanan darah.
Tekanan darah tinggi sering kali menyerang seorang ibu hamil segera setelah
bayinya lahir yang dikenal sebagai hipertensi postpartum. Ini biasanya terjadi pada minggu
pefiama setelah bayi lahir. Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak
mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur, maka hal
ini dapat membalva si
penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah
tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya
kondisi ini berakibat pada terjadinya kerusakan pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan
mata. Kebanyakan wanita akan memiliki tekanan darah normal selama kehamilan, akan
tetapu terdapat sekitar
l0%
dari wanita hamil akan mengalami tekanan darah tinggi selama
kehamilan yang dikenal dengan istilah "hypertensive disorders of pregnancy". Beberapa
faktor pemicu terjadinya hipertensi selama kehamilan, antara lain penurunan volume cairan
intravaskuler, faktor genetik, pola makan kurang baik, defisiensi vitamin, misalnya vitamin
A, dan penolakan sistem imun dari plasenta oleh tubuh ibu.
Ada 3 jenis gangguan tekanan darah tinggi lain yang dapat terjadi selama kehamilan, yakni:
1.
Pre-exixting hypertention yutu tekanan darah tinggi yang hadir sebelum kehamilan atau
sebelum minggu ke-20 kehamilan.
2.
Gestational hypertension, yaitutekanan darah tinggi yang terjadi pada paruh kedua
bio.unsoed.ac.id
masa kehamilan. Gestational hipertensi adalah bentuk paling umum dari HDP.
Hipertensi gestasional tidak menimbulkan rnasalah bagi ibu atau bayi dan biasanya
hilang segera setelah lahir. Hipertensi gestasional bisa menimbulkan efek kerusakan
yang terjadi pada pembuluh darah r.vanita hamil yang akan merusak vascularasi darah,
sehingga dapat mengganggu bertukarnya oksigen dan nutrisi melalui placenta dari ibu
ke janin. Ini dapat mengakibatkan premturitas placenta dengan akibat pertumbuhan
janin yang tidak normal dalam rahim. Hipertensi juga dapat menurunkan produksi
jumlah seni janin sebelum lahir. Padahal air seni janin merupakan cairan yang paling
penting untuk pembentukan amnion,sehingga bisa terjadi oligohydromnion
atau
minimnya jumlah air ketuban serta bisa mengganggu pertukaran nutrisi pada janin dan
bisa menbahayakan ginjal pada janin (hipertensi yang sudah ada atau hipertensi
gestasional kadan g-kadang dap at berkemb ang menj adi pre- ekl amsia)
3.
Pre-eklamsia yang mengarah pada hipertensi kronis. Kondisi
ini terjadi pada wanita
yang memiliki tekanan darah tinggi kronis sebelum kehamilan. Hal
ini
akan
menyebabkan tekanan darah tinggi semakin memburuk dan kandungan protein dalam
urine selama kehamilan semakin meningkat.
Banyak faklor yang dapat meningkatkan tekanan darah tinggi pada saat kehamilan
ataupun pasca melahirkan, yaitu:
-
Tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup, yaitu kurang dari lima jam sehingga
beresiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi menjelang waktu melahirkan
dibandingkan dengan ibu hamil yang tidur selama delapan jam.
-
Kondisi stress dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena saat seseorang
bio.unsoed.ac.id
dalam kondisi stress akan terjadi pengeluaran beberapa hormon yang
akan
menyebabkan penyempitan dari pembuluh darah, dan pengeluaran cairan lambung yang
berlebihan, akibatnya seseorang akan mengalami mual, muntah, mudah kenyang, nyeri
lambung yang berulang, dan nyeri kepala. Kondisi stress yang terus menerus dapat
menyebabkan komplikasi hipertensi.
Pola hidup yang tidak seimbang, merupakan pola hidup yang tidak sesuai antata asupan
makanan, olahraga dan istirahat, sehingga menimbulkan gejala awal seperti obesitas
yang selanjutnya dapat menyebabkan gangguan lain seperti kencing manis, dan
gangguan jantung.
Konsumsi garam berlebihan, dapat menimbulkan darah tinggi diakibatkan oleh
peningkatan kekentalan dari darah, sehingga jantung membutuhkan tenaga yang lebih
untuk mendorong darah sampai ke jaringan paling kecil.
Kebiasaan konsumsi alkohol, kafein, merokok dapat menyebabkan kekakuan dari
pembuluh darah sehingga kemampuan elastisitas pembuluh darah pada saat mengalami
tekanan yang tinggi menjadi hilang.
Beberapa cara pencegahan dapat dilakukan untuk menghindari tekanan darah tinggi
selama masa kehamilan adalah dengan melakukan kunjungan rutin
ke dokter
selama
kehamilan, konsumsi obat tekanan darah yang diresepkan dokter, banyak istirahat, bila
memungkinkan ikuti kegiatan yang dianjurkan dokter, konsumsi makanan sehat, batasi
jumlah garam didalam makanan, menambah asupan vitamin, menjaga berat badan sehingga
dapat menyokong perkembangan dan perubahan janin (pertarnbahan berat badan yang
sangat banyak akan menyebabkan tekanan pada jantung yang kemungkinan akan bertahan
bio.unsoed.ac.id
sesudah melahirkan), hindarilah merokok serta mengonsumsi alkohol.
4
\
Download