ABORSI - WordPress.com

advertisement
ABORSI
MATERI KULIAH
Tony Tampake
ABORSI
Tiga Pandangan tentang Aborsi
Status Janin
Benar-benar
manusia
Berpotensi
menjadi
manusia
Bagian Tubuh
Manusia
Aborsi
Tidak pernah
boleh
Kadang-kadang
boleh
Kapan saja
boleh
Dasar
Kekudusan
hidup maka
tidak boleh
Munculnya
hidup maka
kadang boleh
Kualitas hidup
maka kapan
saja boleh
Hak-hak sang
ibu
Hidup melebihi
kebebasan
pribadi untuk
melakukan
aborsi.
Hidup sebagian
adalah hak atau
kebebasan
pribadi.
Kebebasan
pribadi adalah
hakekat hidup.
ABORSI: Apakah itu?
Aborsi adalah penghancuran dengan sengaja
hasil konsepsi yang masih ada dalam rahim.
Tiga nama berbeda untuk hasil konsepsi
dalam rahim, yaitu:
1. Zygote: Sel yang dibentuk oleh kesatuan
dari dua gamet (kesatuan sperma dan ovum)
2. Zygote tumbuh menjadi “embrio”
3. Delapan minggu sesudah konsepsi, “embrio”
mulai membentuk wujud manusia dan
sesudah itu disebut “foetus”.
ABORSI TERAPEUTIS



Aborsi yang dilakukan untuk
menyelamatkan kehidupan ibu.
Aborsi untuk melindungi kesehatan ibu.
Aborsi untuk melindungi kondisi psikis
ibu.
Kontroversi Aborsi
Kelompok ProKehidupan yang
menentang aborsi
Kelompok Pro-Pilihan
yang mendukung aborsi
Foetus manusia merupakan
makhluk tak bersalah yang tidak
boleh dibunuh demi alasan
apapun atau dalam situasi
apapun.
Foetus itu bukan makhluk
manusia, tetapi bagian dari
tubuh sang ibu.
Hak wanita akan
kebebasan prokreatif
tidak mutlak dan aborsi
adalah suatu kejahatan.
Hak wanita atas kebebasan
prokreatif bersifat mutlak
dan harus tidak dihalangi
Kontroversi Aborsi
1.
a.
b.
2.
a.
b.
Kelompok kehidupan (menentang aborsi)
Foetus manusia merupakan makhluk tak bersalah yang
tidak boleh dibunuh demi alasan apapun atau dalam
situasi apapun.
Hak wanita akan kebebasan prokreatif tidak mutlak dan
aborsi adalah suatu kejahatan.
Kelompok Pro-Pilihan yang mendukung aborsi.
Foetus itu bukan makhluk manusia, tetapi bagian dari
tubuh sang ibu.
Hak wanita atas kebebasan prokreatif bersifat mutlak
dan harus tidak dihalangi
Aborsi dapat dilakukan kapan saja.
Kelompok Pro-Pilihan



Keyakinan: Bahwa janin itu adalah bagian
dari tubuh manusia (Ibu).
Argumen: Hak kebebasan pribadi wanita
melebihi kepentingan negara dan masyarakat
dalam mengatur aborsi. Sang ibu yang
paling berhak menentukan secara bebas
apakah dia ingin memiliki bayi itu atau tidak.
Selama janin dianggap sebagai bagian tubuh
sang ibu dan belum menjadi manusia maka
aborsi bukanlah pembunuhan.
Argumen alkitabiah kaum Pro-Pilihan
1.
2.
Kej. 2:7  “Manusia menjadi makhluk yang
hidup setelah Tuhan menghembuskan
nafas kepadanya.” Janin dalam rahim
belum bernafas, karena itu dia belum
menjadi makhluk hidup.
Ayub 34: 14-15  “Jika Allah menarik
kembali roh dan nafasNya maka manusia
binasa.” Berarti sebelum bernafas, janin
dalam kandungan belum bisa digolongkan
sebagai makhluk hidup.
3. Yesaya 57: 16  “Nafas manusia yang Allah
ciptakan.” Artinya bahwa bernafas adalah
titik awal keberadaan manusia.
4. Pengkhotbah 6:3-5  “Anak gugur datang
ke dunia dalam kesia-siaan dan pergi dalam
kegelapan, ia tidak melihat matahari dan
tidak mengetahui apa-apa.” Artinya bahwa
janin bukanlah makhluk hidup yang berdiri
sendiri.
5. Matius 26:24  “Lebih baik bagi orang itu
sekiranya ia tidak dilahirkan.” Implikasinya
adalah bahwa hidup manusia bermula dari
kelahiran.
Argumen di luar Alkitab
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Janin belum memiliki kesadaran diri.
Janin merupakan perluasan tubuh sang ibu dan
ibu berhak menentukan tubuhnya sendiri.
Dengan aborsi yang dilegalkan maka angka
kematian ibu karena melakukan aborsi secara
sembunyi dan tidak benar akan berkurang.
Aborsi dapat mencegah penyiksaan dan
pembiaran anak-anak yang tidak diharapkan
kelahirannya.
Janin mengidap kelainan dan akan menjadi
cacat.
Janin akibat perkosaan dan sang ibu trauma
dengan perkosaan itu.
Evaluasi & Tanggapan mengenai pandangan bahwa
Janin itu bagian tubuh sang ibu
1. Nafas bukanlah permulaan dari kehidupan
manusia. Ayat-ayat mengenai nafas tidak
berbicara tentang permulaan kehidupan
manusia. Dan sesungguhnya di dalam
kandungan janin sudah bernafas dengan
caranya sendiri, jantungnya sudah berdetak,
dan sistem saraf dan peredaran darahnya
sudah berfungsi. Jadi, sejak di
dalamkandungan kehidupan sebagai manusia
sudah dimulai, dan bukan nanti setelah
kelahiran. (Bandingkan Luk. 1:44)
2. Embrio atau janin bukanlah perluasan
organ sang ibu. Sebab janin dalam
kandungan memiliki sistem organnya
sendiri, sistem syarafnya sendiri, dan jenis
kelaminnya sendiri yang berbeda dengan
sang ibu. Pembentukan semua sistem
tersebut terjadi setelah 40 hari pasca
pembuahan.
Aborsi sama sekali tidak dapat dilakukan.
Kelompok Pro-Kehidupan
Keyakinan: Janin itu benar-benar manusia. Oleh
karena itu usaha apapun yang disengaja untuk
menghancurkan kehidupan janin dalam
kandungan sama saja dengan pembunuhan.
 Argumentasi alkitab:
a. Janin yang dalam kandungan bisa disebut “anak”.
b. Janin yang dalam kandungan adalah manusia
ciptaan Tuhan yang Imago Dei.
c. Dll. (lihat hal. 188-189)

Argumentasi ilmiah:
Janin dalam kandungan adalah makhluk hidup
yang siap menjadi manusia lengkap.
b. Sel telur perempuan terdiri dari 23 kromosom dan
sel sperma laki-laki juga 23 kromosom. Dan
seorang manusia dewasa memiliki 46 kromosom.
Ketika terjadi pembuahan sel telur oleh sel sperma
, terbentuklah manusia baru dengan 46
kromosom. Sejak terjadinya pembuahan hingga
kematian seorang manusia tidak ada penambahan
kromosom lagi. tetap saja 46 kromosom. Yang
terjadi antara pembuahan dan kematian adalah
penambahan dan penggantian sel melalui oksidasi
makanan, air, dan oksigen. Jadi sifat kehidupan
dan eksistensi sebagai manusia sudah dimulai
sejak pembuahan sel telur oleh sel sperma.

a.
Perkembangan Janin
1.




Bulan pertama – Aktualisasi
Pembuahan – Seluruh karakteristik
manusianya ada.
Dia tertanam atau “bersarang” di dalam
uterus ibunya (mingu pertama)
Otot jantungnya berdenyut (minggu
ketiga)
Kepala, tangan, dan kakinya muli muncul
2. Bulan kedua – Perkembangan.
 Gelombang otaknya dapat dideteksi (hari
ke 40 – 42)
 Hidung, mata, telinga, dan jari kakinya
muncul.
 Jantungnya berdetak, darah mengalir,
terbentuk golongan darah.
 Kerangkanya (tulang) mengeras.
 Terbentuk sidik jari sendiri.
3. Bulan ketiga – Gerakan.
 Mulai menelan, mengedipkan mata, dan
berenang.
 Mulai menggenggam, menggerakkan
lidah.
 Dapat merasakan sakit pada organ tubuh
(minggu ke-8 s/d minggu ke-13)
4. Bulan keempat – Pertumbuhan.
 Berat tubuh meningkat drastis enam kali.
 Bertumbuh menjadi 20 – 25 cm
 Mulai dapat mendengar suara ibunya.
5. Bulan kelima – Kelangsungan hidup.
 Kulit, rambut dan kuku-kukunya mulai
berkembang.
 Bermimpi.
 Menangis.
 Dapat hidup di luar kandungan.
 Menunggu saat kelahiran.
Kesimpulan
Karakterisitik janin dalam kandungan
tersebut menunjukan dengan jelas
identitas embrio manusia dalam
kandungan seorang ibu.
Embrio manusia bukanlah bagian dari
jaringan organ tubuh sang ibu dan
bukanlah kumpulan sel yang dibentuk oleh
makanan, mineral, dan darah.
Embrio atau janin dalam kandungan adalah
benar-benar “manusia”.
Tanggapan terhadap kritik mengenai pandangan
bahwa janin itu benar-benar manusia
Kepastian bahwa sel telur yang dibuahi itu benarbenar manusia menimbulkan beberapa
kesulitan:
1. Bagaimana jika kehidupan sang ibu terancam?
 Jika aborsi diperlukan untuk menyelamatkan
nyawa sang ibu, maka secara moral ada
toleransi untuk sebuah pencegahan medis.
 Tetapi
dengan
tujuan:
Bukan
untuk
menghancurkan bayi, tetapi menyelamatkan
nyawa sang ibu. Dan apabila nyawa sang ibu
terancam, ia perlu menentukan apa yang harus
dilakukan untuk mempertahankan hidupnya.
2. Separo dari seluruh pembuahan secara
spontan diaborsi.
 Jika sel telur yang dibuahi itu adalah
seorang manusia, maka kira-kira ½ dari
seluruh manusia di bumi telah dibunuh
secara spontan, karena mereka tidak
pernah sampai di uterus untuk
berkembang. (Tehnik KB dengan Spiral)
3. Jika seluruh sel telur yang dibuahi itu
manusia, kita harus berusaha
menyelamatkan mereka.
> Adalah kewajiban kita untuk mencegah
aborsi spontan. Tetapi kita akan
menghadapi ledakan populasi manusia
yang luar biasa.
Ringkasan & Kesimpulan
Kontroversi aborsi berfokus pada masalah
kekudusan hidup manusia. Baik kitab suci
maupun sains mendukung pandangan bahwa
hidup manusia individual dimulai pada saat
pembuahan dan menghancurkan sebuah
kehidupan yang tidak bersalah, walaupun itu
masih dalam kandungan, tidak dapat dibenarkan
secara moral. Thus, aborsi melanggar kekudusan
hidup.
2. Aborsi dapat menjadi pilihan dalam kasus-kasus
tertentu yang “darurat”. Tetapi pilihan itu adalah
pilihan yang terbaik dari yang terburuk. Sebuah
pilihan yang dapat dipahami, tetapi tidak dapat
diterima secara moral.
1.
Download