MODUL PERKULIAHAN Kode Etik Etika terapan dan meta etika Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh B51611EL Amy MArdhatillah Abstract Kompetensi Pembahasan mengenai etika terapan dan meta etika Memahami apa itu etika trapan dan memahami teori dalam meta etika Pendahuluan Pengertian etika terapan Kita berbicara dalam kehidupan sehari hari mengenai etika. Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada modul sebelumnya, etika terdiri dari etika desktiptif, etika normatif, etika filosofis, etika terapan dan meta etika. Etika terapan merupakan disiplin filsafat yang berusaha untuk menerapkan teori – teori etika dalam situasi kehidupan sehari – hari. Etika terapan merupakan cabang etika yang terdiri dari analisis dari masalah moral yang spesifik dan konvensional. Berbagai pertanyaan yang dapat diajukan dalam bidang etika terapan, misalnya: “Apakah melakukan aborsi amoral?” “Apakah euthanasia amoral?” “Apakah binatang juga memiliki hak?” Apa saja yang merupakan hak asasi manusia, dan bagaimana menentukannya?” Pertanyaan juga dapat bersifat lebih spesifik, seperti: “Jika seseorang dapat membuat hidupnya lebih baik dibanding saya, apakah benar secara moral untuk mengorbankan saya demi mereka jika dibutuhkan?” Pertanyaan – pertanyaan ini penting untuk menjadi penyeimbang di bidang hukum, politik, dan praktik arbitrasi. Namun, tidak semua pertanyaan dapat diterapkan untuk kebijakan publik. Misalnya, pertanyaan penilaian etika, seperti “Apakah berbohong itu selalu salah? Jika tidak, kapan dibenarkan?”, lebih merupakan pertanyaan di bidang etiket. Etika terapan mempunyai berbagai perana penting dalam dunia modern. Diantara lain adalah: 2012 • Adanya pluralisme moral • Timbulnya masalah-masalah etis baru • Munculnya kepedulian etis yang semakin universal • Datangnya hantaman gelombang modernisasi • Adanya tawaran berbagai ideologi • Sebuah tantangan bagi agamawan 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Munculnya etika terapan Etika terapan muncul dari kepedulian etis yang mendalam, hal ini dipicu oleh berbagai faktor diantara lain: – Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi. – Terciptanya semacam ”iklim moral” yang mengundang minat baru untuk etika Disamping itu, berbagai permasalah yang dihadapi dan kasus kasus baru yang berkembang dikehidupan sosial manusia, juga membuat berkembangnya ilmu etika terapan. Diantara lain Munculnya perjuangan civil right. Adanya gerakan kuat yang menuntut persamaan hak antara pria dan wanita. Terjadi juga “revolusi” mahasiswa di beberapa negara Barat Keseriusan etika terapan juga ditandai dengan berkembangnya etika terapan melalui berbagai situasi dan kegiatan diantara lain: – Di banyak tempat di seluruh dunia setiap tahun diadakan kongres dan seminar tentang masalah-masalah etis. – Telah didirikan cukup banyak institut, di dalam maupun di luar kalangan perguruan tinggi, yang khusus mempelajari persoalan-persoalan moral – Terutama di Amerika Serikat, etika dalam salah satu bentuk seringkali dimasukkan dalam kurikulum di perguruan tinggi – Terdapat suatu banjir publikasi tentang etika terapan yang tidak pernah terpikirkan beberapa dekade yang lalu – Pada dekade-dekade terakhir ini tidak jarang jasa ahli etika diminta untuk mempelajari masalah-masalah yang berimplikasi moral 2012 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Hubungan antara etika terapan dan etika umum Etika terapan berhubungan erat dengan etika umum, adapun kaitan anatar etika terapan dan etika umum adalah: – Etika terapan merupakan produk dari etika umum – Perdebatan tentang masalah-masalah konkrit akhirnya akan memperjelas, menguji dan mempertajam juga prinsip-prinsip moral yang umum. – Perjumpaan dengan praktek akan memberikan banyak masukan berharga yang dapat dimanfaatkan oleh refleksi etika teoretis. – Sebaliknya, etika terapan sangat membutuhkan bantuan dari teori etika, sebagai pegangan dalam memasuki pergumulan dengan masalah-masalah praktis. – Dengan demikian kualitas etika terapan turut ditentukan oleh kualitas teori etika yang dipergunakannya. Etika terapan secara umum dapat dibagi menjadi makro etika, yaitu berbicara etika secara garis besar dan hal yang umum, dan juga mikro etika, yaitu berbicara etika dalam hal yang lebih khusus. Bidang garapan dalam etika juga meliputi berbagai aspek. Secara garis besar etika terapan Dua wilayah besar yang disoroti oleh etika terapan : – Wilayah profesi : Etika kedokteran, etika politik, etika bisnis, dan sebagainya, – Wilayah masalah : Penggunaan tenaga nuklir; pembuatan, pemilikan, dan penggunaan senjata nuklir; pencemaran lingkungan hidup; diskriminasi dalam segala bentuk (ras, agama, jenis kelamin, dll) 2012 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pendekatan etika terapan dan metode dalam etika terapan Secara umum terdapat dua pendekatan dalm etika terapan. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurang masing masing. Sebaiknya pendekatan yang digunakan dalam etika terapan hendaklah disesuikan dengan situasi dan kasus yang ingin diselesaikan. Berikut contoh dua pendekatan dalam etika terapan: • Pendekatan multidisipliner – Pendekatan multidisipliner adalah usaha pembahasan tentang tema yang sama oleh pelbagai ilmu, sehingga semua ilmu itu memberikan sumbangannya yang satu di samping yang lain. Sebagai akibatnya: • Etika terapan sering dipraktekkan tanpa mengikutsertakan etikawan profesional. • Etika semakin keluar dari keterasingannya, terpaksa harus melepaskan diri dari konteks akademis yang eksklusif, dan memasuki suatu kawasan yang lebih luas. • Pentingnya pendekatan kasuistik – Di satu pihak kasuistik mengandaikan secara implisit bahwa relativisme moral tidak bisa dipertahankan – Tapi umum diterima juga bahwa prinsip-prinsip etis tidak bersifat absolut begitui saja, dan tidak peduli dengan situasi konkret 2012 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Meta etika Adalah cabang dari ilmu etika yang berusaha untuk memahami karakteristik hal yang etis, sikap etis, penilaian dan pernyataan yang etis. Meta etika adalah jawaban dari beberapa pertanyaan yaitu: 1. pertanyaan apa itu kebaikan? 2. apakah nilai moral dan etis objektif? 3. apakah ada standar nilai yang universal terhadap hal yang baik dan buruk? 4. bagaimana cara kita mempelajari moral dan etika itu? Pertanyaan pertama menjelaskan apa yang dikatakan baik dan buruk,etis dan tidak etis bermoral dan tidak bermoral. Pertanyaan pertama ini banyak dijelaskan melalui teori value atau teori nilai. Sedangkan pertanyaan kedua menjelaskan etika terapan berdasarkan prinsip apakah etik itu berdasarkan realita atau berdasarkan pendapat pribadi. Sedangkan pertanyaan ke tiga menjelaskan universal atau tergantung dari apa yang diyakini oleh individu dan kelompok.Pertanyaan terakir membahas bagaimana memetik pelajaran dari etika terapan berdasarkan teori etika. Meta etika juga suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu tindakan atau peristiwa. Dalam meta-etika, tindakan atau peristiwa yang dibahas dipelajari berdasarkan hal itu sendiri dan dampak yang dibuatnya. 2012 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Teori meta etika Dua teori utama dalam etika terapan adalah teori cognitivistik dan non cognitivistik. Menurut teori kognitivistik, kalimat moral mengungkap preposisi yang berupa baik dan benar. Lawan dari kognitivistik adalah non cognitivistik yang berkeyakinana bahwa moral buka merupakan sesuatu yang harus menentukan baik dan buruknya sesuatu. Dibawah payung cognitivistik teori terdapat tiga bagia teori yaitu: Moral realism: teori ini berpendapat bahwasanya kalimat etis adalah berdasarkan nilai moral yang objektif dan sifatnya universal. Teori ini terbagi lagi menjadi dua bagian naturalistik dan non naturalistik. Teori moral yang naturalistik berpendapat bahwa ada sifat moral yang obyektif dan bahwa sifat-sifat ini dapat direduksi atau berdiri dalam beberapa hubungan metafisik. Kebanyakan naturalis etika berpendapat bahwa kita memiliki pengetahuan empiris kebenaran moral. Naturalisme etis secara implisit diasumsikan oleh banyak ahli teori etika modern, terutama utilitarian. Error teori: Bentuk lain dari anti realism dimana menurut teori ini, tidak ada yang betul dalam sebuah kalimat moral, teori ini menyangkal adanya kebenaran moral. Subjektivisme etis merupakan salah satu bentuk moral anti-realisme. Ini menyatakan bahwa pernyataan moral yang dibuat benar atau salah dengan sikap dan / atau konvensi orang, baik yang dari setiap masyarakat, masing-masing individu, atau beberapa individu tertentu. Sedangkan non cognitivistik teori juga terbagi kepada beberapa unsur teori yaitu: Emotivism: Teori ini menjelaskan bahwa kalimat etis hanya merupakan eskpresi emosi. 2012 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kesimpulan Etika Terapan muncul di tengah-tengah kepedulian etis yang mendalam, yang dipicu oleh perkembangan di berbagai bidang kehidupan. Penerapan prinsip-prinsip etika dalam situasi nyata, harus tetap disertai oleh refleksi etis yang mendalam dari etika umum. Meta etika adalah bagian lain dari tiga kategori etika utama lainnyanya. Meta etika adalah cabang dari ilmu etika yang berusaha untuk memahami karakteristik hal yang etis, sikap etis, penilaian dan pernyataan yang etis. . 2012 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka American Psychology Association code of conduct retrieved from www.apa.org/ethics/code/principles. http://www.psychwiki.com/wiki/Why_is_it_important_to_follow_APA%27s_Ethical_Principles Rismawaty. Kepribadian dan Etika Profesi, Graha Ilmu, 2008. Kode Etik Psikologi Indonesia. Juni 2010. http://himps.or.id/ http://en.wikipedia.org/wiki/Meta-ethics 2012 9 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id