penelitian hukum dan penelitian sosial

advertisement
PENELITIAN SOSIAL,
PENELITIAN HUKUM DAN
PENDEKATAN-NYA
HERU SUSETYO, SH. LL.M. M.SI
MPH PASCA FHUI
OKTOBER 2011
SYARAT STUDI
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
(Agus Suyono)
 Empirik (hasil pengamatan dan penalaran yang
rasional dari realita sosial)
 Teoritik (adanya kalimat ilmiah yang
menggambarkan hubungan sebab akibat/ kausal
antar variabel/indikator-komponen/fokus)
 Kumulatif (dibentuk, disusun berdasarkan
teori, ditambah, diperluas, disempurnakan dan
dikritik)
 Non-etik (tidak ada maksud menanyakan
apakah sesuatu itu baik atau buruk)
KARAKTERISTIK TEORI
ILMU-ILMU SOSIAL
(Babbie, 1973)
 Logik
 Deterministik
 Umum
 Hemat
 Spesifik
 Dapat dibuktikan secara empirik
 Antar subyek (replikasi)
 Terbuka bagi adanya perubahan
PENDEKATAN
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
PENDEKATAN INTERPRETATIF :
 Manusia sebagai subyek interpretatif dalam
pembentukan dunia (konsep) sosial dengan
melalui proses empathi
 Pendekatan ini cenderung statusquo, karena
mengabaikan rekonsiliasi antara tindakan
manusia dengan kenyataan sosial
PENDEKATAN POSITIVISTIK :
 Manusia sebagai obyek perspektif hukum kausal
 Dunia (konsep) sosial terbentuk melalui hukumhukum sosial yang memiliki kekuatan sendiri
dan bekerja dengan caranya sendiri terlepas dari
kehendak manusia
PENDEKATAN KRITIS :
 Menawarkan perubahan yang bersifat
partisipatoris
 Seluruh anggota masyarakat terlibat secara aktif
untuk menentukan siapa mereka, apa yang mereka
inginkan, dan bagaimana memenuhi keinginanya,
dan bukan elit manusia yang menentukan arah
tindakan manusia
 Teori dialektika Hegel: these + antithese =
synthese; teks + konteks = aktualisasi
JENIS TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
(Agus Suyono)
 BERCORAK LIBERAL (BEBAS NILAI):
dikarenakan ia tidak berusaha mempromosikan
suatu cita-cita sosial, nilai-nilai kebajikan
tertentu, dan bersifat netral (taken for granted)
 BERCORAK PERFEKSIONIS (TERIKAT NILAI):
berusaha mencari wahana dari cita-cita
mengenai kebajikan, bersifat partisipan,
memperhatikan dan menghargai nilai-nilai
objek yang diamati bahkan menjadikannya
sebagai subjek/aktor (Contoh: teori Marxisme
yang mencita-citakan masyarakat tanpa kelas,
dan teori feminisme yang mencita-citakan
masyarakat tanpa eksploitasi seksual)
PARADIGMA
 Sebagai suatu cara pandang terhadap suatu
persoalan yang didalamnya terdapat sejumlah
asumsi tertentu, teori tertentu, metodologi
tertentu, model tertentu, dan solusi tertentu
 Setiap paradigma diandaikan otonom,
mandiri dan terpisah dengan paradigma yang
lain (memiliki jargon, simbul dan konsep
sendiri-sendiri), sehingga paradigma pada
hakekatnya tidak dapat disatukan (apalagi
disamakan), tetapi hanya bisa dibandingkan
sebagai studi komparatif
Seek spesific descriptive
THEORY
KNOWLEDGE
Knowledge Lack
New Idea
Analytic
Interference-conceptual
hypothesis
Develop conceptual
hypothesis
Conclusions
Interpretations
Develop operational
Hypothesis
(testable conjecttures)
Accept/reject
Study hypothesis
Design study
Collect
Analyze data
Perbedaan ilmu alam & ilmu sosial
PERBEDAAN
Ilmu Alam
Ilmu Sosial
Obyek
-Fisik  Umum
-Variabel  kecil
-Dapat diukur
-Kompleks
-Variabel  banyak
-Bingungkan peneliti
Kesukaran
Pengamatan
-Setiap waktu
-Secara langsung
-Tidak mesti
-Tidak langsung
-Bisa langsung  banyak
kesulitan (ada fakta sosial
tak terjamah
pengamatan)
HAL
Terulangnya
-Setiap waktu  bisa diulang
Obyek Telaahan
-UNIK  sukar terulang
(peristiwa sama tapi
banyak variasi)
Hubungan
Ahli &
Obyek
-Gejala fisik (kimia) 
benda mati (tak ada
perasaan)
-Tak ada hubungan
emosional
-Kesimpulan umum 
tak ubah karakteristik
obyek
-Obyek  manusia 
punya keinginan,
tujuan, pilihan
(perasaan)
-Ada hubungan
emosional
-Kesimpulan umum
 bisa ubah
karakteristik obyek
Penelitian Hukum
(Soetandyo Wignyosoebroto)
1. Metode dalam kajian2 hukum yang dikonsepkan
sebagai asas keadilan dalam sistem moral.
2. Metode doktrinal dalam kajian2 hukum positif
3. Kajian hukum dengan metode doktrinal dalam
sistem hukum Anglo Saxon (the Common Law
System)
4. Metode dalam penelitian hukum menurut konsep
sosiologis – Socio legal method
Wacana Penelitian Hukum
(Soetandyo Wignyosoebroto)
1. Studi tentang hukum sebagai suatu model institusi
a. Kaidah sosial, kaidah hukum dan kaidah hukum
negara.
b. Sosialisasi hukum sebagai proses kontrol sosial
c. Ancaman dan penerapan sanksi sebagai proses
kontrol sosial
d. Lembaga pembuat, penegak dan penerapan hukum
dan tempat serta peranannya dalam sistem politik
e. Profesi hukum dan pendidikan hukum
2. Studi tentang hukum sebagai proses konflik yang
dinamis
a. Ketaatan dan keefektifan hukum
b. Stratifikasi dan keefektifan sanksi hukum
c. Proses legislasi : antara regulasi dan deregulasi
d. Proses peradilan dan perilaku yudisial dalam
kerangka upaya penyelesaian konflik
e. Hukum dan revolusi
f. HAM dan konstitusionalisme dalam kehidupan
hukum dan politik
3. Studi tentang hukum di tengah-tengah konteks
perubahan:
a. Hukum sebagai realitas dalam proses reformasi sosial :
dari hukum rakyat ke hukum nasional yang positif.
b. Hukum sebagai realitas dalam proses transaksi politik
dalam kehidupan nasional; modernisasi hukum.
c. Hukum sebagai realitas dalam proses transplantasi
kultural
d. Hukum sebagai realitas dalam proses transformasi
ekonomi-bisnis : menuju global market
4. Metode-metode dalam kajian sosiologi hukum
kontemporer
Pendekatan dalam
Penelitian Hukum Normatif
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pendekatan Perundang-Undangan (Statutory
Approach)
Pendekatan konsep
Pendekatan analitis
Pendekatan perbandingan
Pendekatan historis
Pendekatan filsafat
Pendekatan kasus
Download