1430-2991-1-RV - E

advertisement
PENGARUH PROMOSI DAN STORE INTERIOR TERHADAP MINAT BELI
PELANGGAN ALFA MART CIKARANG
Dian Indah Sari
Program Studi Sistem Informasi Akuntansi
AMIK BSI Bekasi
Jl. Cut Mutiah No.88 Bekasi
[email protected]
Abstract - The purpose of this study was to determine whether the promotion and interiors store have an impact on
customer buying interest Alfa Mart Cikarang. The data used in this study are primary data and secondary data, both
quantitative and qualitative data, while the data collection techniques used were library research and field research. The
research literature is used to collect secondary data through books, literature, magazines, newspapers, clippings, sources
of literature was obtained from libraries and reference companies. Field research is used to obtain primary data by
visiting the Alfa Mart Cikarang. After a study, analysis and discussion, it could be concluded as follows: 1. Variable
promotions have significant influence on customer purchase interest Alfa Mart Cikarang and means that the hypothesis
that the promotion effect on proven customer buying interest. High or low promotional effect on customer buying
interest. 2. Variable interior store has a significant influence on customer purchase interest Alfa Mart Cikarang and
means the hypothesis that the effect on the store interior proven customer buying interest. The better the interior store,
the higher the customer buying interest.
Keywords: Promotion, Store Interior, Interests Buy
Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah promosi dan store interior memiliki pengaruh
terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart Cikarang. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data
sekunder yaitu melalui buku-buku, literatur, majalah-majalah, surat kabar, kliping, sumber-sumber literatur diperoleh dari
perpustakaan dan referensi perusahaan. Penelitian lapangan digunakan untuk memperoleh data primer dengan melakukan
kunjungan ke Alfa Mart Cikarang . Setelah melalui penelitian, analisis dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut: 1. Variabel promosi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart
Cikarang dan berarti hipotesis yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap minat beli pelanggan terbukti.
Tinggi atau rendahnya promosi berpengaruh terhadap minat beli pelanggan. 2. Variabel store interior mempunyai
pengaruh secara signifikan terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart Cikarang dan berarti hipotesis yang menyatakan
bahwa store interior berpengaruh terhadap minat beli pelanggan terbukti. Semakin baik store interior maka semakin
tinggi minat beli pelanggan.
Kata Kunci : Promosi, Store Interior, Minat Beli
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki banyak industri ritel seperti
mini market. Mini market lebih diminati oleh
pelanggan. Hal ini terbukti bahwa banyak ritel yang
tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Hal ini terlihat
pada menjamurnya industri ritel seperti Alfa Mart.
Hampir disetiap wilayah di Indonesia memiliki industri
ritel seperti Alfa Mart.
Akan tetapi banyaknya industri ritel tentu akan
menjadi persaingan bagi pengusaha ritel. Pengusaha
ritel harus bisa bersaing dengan pengusaha ritel lainnya.
Untuk bisa bersaing pengusaha ritel harus mengetahui
strategi memenangkan hati pelanggan. Khususnya Alfa
Mart harus mengetahui strategi untuk mendapatkan
minat beli pelanggan yaitu dengan promosi dan store
interior.
Berdasarkan penelitian terdapat bahwa market
yang kurang dalam memberikan promosi penjualan
dan store interior yang kurang baik akan memiliki
pelanggan yang sedikit.
Sedangkan market yang
memberikan promosi yang banyak dan memiliki store
interior yang baik akan memiliki pelanggan yang
banyak..
Berdasarkan fakta lapangan dan penelitian
menunjukan bahwa kesuksesan dalam meningkatkan
minat beli pelanggan akan ditentukan oleh promosi
suatu produk dan store interior. Untuk meningkatkan
minat beli pelanggan terhadap suatu produk, perusahan
harus secara bersama-sama memaksimalkan secara
tepat apa yang dibutuhkan pelanggan. Pelanggan lebih
menyukai belanja di supermarket seperti di Alfa Mart.
Khususnya untuk Alfa Mart Cikarang terdapat
peningkatan dalam minat beli pelanggan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah promosi dan store interior memiliki
pengaruh terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart
Cikarang.
Minat Beli
Minat beli adalah sesuatu diperoleh dari proses
belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk
suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu
motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan
menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada
akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi
kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada
didalam benaknya itu (Mowen dalam Oliver (2008).
Menurut Keller (1998:87) dalam Arista (2011),
minat beli konsumen adalah seberapa besar
kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau
seberapa besar kemungkinan konsumen untuk
berpindah dari satu merek ke merek lainnya.
Minat beli menurut schiffman dan Kanuk
(2007:228) adalah suatu model sikap seseorang
terhadap objek barang yang sangat cocok dalam
mengukur sikap terhadap golongan produk, jasa, atau
merek tertentu.
Indikator-indikator dari minat beli dijelaskan
oleh komponen dari Schiffman dan Kanuk (2007:470).
Komponen-komponen tersebut antara lain:
a. Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk
b. Mempertimbangkan untuk membeli
c. Tertarik untuk mencoba
d. Ingin mengetahui produk
e. Ingin memiliki produk.
Promosi
Menurut Banu swasta dan Irawan (2008 : 249)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah
yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran .
Menurut Buchari Alma (2007:179) promosi
adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan
yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan
jasa.
Menurut Simamora (2007:614), promosi adalah
usaha perusahaan untuk mempengaruhi calon pembeli
melalui pemakaian segala unsur atau bauran pemasaran.
Definisi promosi menurut beberapa ahli dalam
buku karangan Freddy Rangkuti (2009: 49-50) adalah:
1. Menurut Saladin: “Promosi adalah salah satu unsur
dalam bauran pemasaran perusahaan yang
didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk,
dan mengingatkan tentang produk perusahaan”.
2. Menurut Zimmener “Promosi adalah segala macam
bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk
menginformasikan pelanggan tentang produk atau
jasa dan untuk memengaruhi mereka agar membeli
barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas,
penjualan, perorangan dan periklanan”.
Menurut Kotler & Armstrong (2007:662)
variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix
ada lima, yaitu:
a. Periklanan (advertising)
b. Penjualan Personal (personal selling)
c. Promosi penjualan (sales promotion)
d. Hubungan masyarakat (public relation)
e. Pemasaran langsung (direct marketing)
Store Atmosphere
Pengertian store atmosphere menurut Berman
dan Evan (2007:454) adalah : “Atmosphere refers to
the store’s physical characteristics that project an
image and draw customer”.
Pengertian store atmosphere menurut Utami
(2006:238) mengatakan bahwa : “Store Atmosphere
adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual,
pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk
merancang respon emosional dan persepsi pelanggan
dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli
barang”
Store atmosphere merupakan salah satu elemen
penting dari retailing mix yang mampu mempengaruhi
proses keputusan pembelian konsumen, karena dalam
proses keputusan pembeliannya konsumen tidak hanya
memberi respon terhadap barang dan jasa yang
ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga memberikan
respon terhadap lingkungan pembelian yang diciptakan
oleh pengecer, seperti yang dikemukakan oleh Levy dan
Weitz (2009:556) : “Customer purchasing behavior is
also influenced by the store atmosphere”.
Elemen-Elemen Store Atmosphere
Menurut Berman dan Evan (2007:604) membagi
elemen-elemen store atmosphere ke dalam 4 elemen,
yaitu :
1. Exterior (bagian depan toko)
Bagian depan toko adalah bagian yang termuka.
Maka ia hendaknya memberikan kesan yang
menarik. Dengan mencerminkan kemantapan dan
kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini
dapat menciptakan kepercayaan dan goodwill. Di
samping itu hendaklah menunjukan spirit perusahaan
dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya. Karena
bagian depan dan eksterior berfungsi sebagai
identifikasi atau tanda pengenalan maka sebaiknya
dipasang lambang-lambang.
2. General interior
Berbagai motif konsumen memasuki toko,
hendaknya memperoleh kesan yang menyenangkan.
Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan warna
dinding toko yang menarik, musik yang
diperdengarkan, serta aroma/bau dan udara di
dalama toko.
3. Store layout (tata letak)
Merupakan rencana untuk menentukan lokasi
tertentu dan pengaturan dari Jalan/gang di dalam
toko yang cukup lebar dan memudahkan orang untuk
berlalu-lalang,
serta
fasilitas
toko
seperti
kelengkapan ruang ganti yang baik dan nyaman.
4. Interior display
Sangat menentukan bagi suasana toko karena
memberikan informasi kepada konsumen. Tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan dan
laba bagi toko. Yang termasuk interior display ialah:
poster, tanda petunjuk lokasi, display barang-barang
pada hari-hari khusus seperti lebaran dan tahun baru.
Elemen-elemen General Interior
Menurut Berman dan Evan (2007:604) membagi
elemen-elemen general interior, yaitu :
1. Flooring (Tata letak lantai)
2. Colors and Lighting (Pewarnaan dan Pencahayaan)
3. Scent and Sound (Aroma dan Suara)
4. Fixtures (Perabotan Toko)
5. Wall Texture (Tekstur Dinding)
6. Temperature (Suhu Udara)
7. Personal (Karyawan)
8. Cleanliness (Kebersihan)
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Adapun untuk populasi diambil dari pelanggan
Alfa Mart Cikarang yang berjumlah 25 orang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling
non probabilitas yaitu teknik ”purposive sampling”,
dimana pengambilan jumlah sampel dilakukan secara
acak dengan kriteria tertentu sehingga relevan dengan
rencana penelitian.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda yang
dapat mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh promosi
dan store interior terhadap minat beli. Model pengaruh
tersebut dapat digambarkan dalam fungsi sebagai
berikut :
Y = α + b1X1 + b2X2
Dimana:
Y = Minat Beli
α = Konstanta
b -b = Koefisien Regresi Variabel X
1
2
X = Promosi
1
X = Store Interior
2
Hipotesis
1. Promosi berpengaruh terhadap minat beli Pelanggan
Alfa Mart Cikarang.
2. Store Interior berpengaruh terhadap minat
beli Pelanggan Alfa Mart Cikarang.
PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang
bersifat kuantitatif maupun kualitatif sedangkan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian
kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian
kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data
sekunder yaitu melalui buku-buku, literatur, majalahmajalah, surat kabar, kliping, sumber-sumber literatur
diperoleh dari perpustakaan dan referensi perusahaan.
Penelitian lapangan digunakan untuk memperoleh data
primer dengan melakukan kunjungan ke Alfa Mart
Cikarang sebagai obyek penelitian untuk memperoleh
data perusahaan. Penelitian lapangan ini dilakukan
kepada pelanggan Alfa Mart Cikarang.
Pengujian Instrumen
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik,
maka perlu dilakukan serangkaian pengujian pada
instrumen yang akan digunakan maupun pada data yang
akan diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan.
Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut: Uji Kualitas Instrumen yaitu Uji Reliabilitas
dan Uji Validitas. Uji Asumsi Klasik yaitu Uji
Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Linieritas dan Uji
Heteroskedastisitas.
Pada bab ini diuraikan analisa hasil penelitian
yang terbagi dalam deskripsi data penelitian,
pembahasan dan hasil penelitian.
Uji Instrumen
Uji Kualitas Instrumen
Adapun pengujian telah dilakukan adalah:
1. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa
suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data primer karena instrumen
tersebut sudah baik dan layak untuk didistibusikan
kepada responden. Realibilitas suatu kontruk variabel
dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha >
dari 0,500.
Dari hasil program SPSS versi 17 pada kuesioner
penelitian ini, didapat hasil uji reliabilitas (R) sebesar
0,641 lebih besar dari 0,500 pada tabel Product
Moment dengan N = 30 dan instrumen tersebut dapat
dinyatakan reliabel, hal ini terlihat pada tabel 1 dibawah
ini:
Tabel 1
Hasil Uji Reliabilitas
2. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kehandalan atau kesahihan suatu instrumen/
variabel. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dari
variabel yang diteliti secara tepat.
Case Processing Summary
Cases
N
%
Valid
25
100.0
Excludeda
0
.0
Total
25
100.0
Pada tabel 2 dibawah ini adalah hasil uji validitas
instrumen kuesioner variabel Promosi (X1), Store
interior (X2) dan Minat Beli (Y) semua terlihat valid,
nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item
Total Correlation > dari r-tabel dengan r-tabel = 0,361.
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.641
3
Tabel 2
Hasil Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale
Variance Corrected
Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted
Total Correlation Deleted
Promosi (X1)
7.0240
1.581
.310
.708
Store Interior (X2)
7.2280
.845
.462
.587
1.037
.663
.257
Minat Beli Alfa Mart (Y) 7.5640
Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total
Correlation > dari r-tabel dengan r-tabel = 0,361. Hasil
analisis tersebut menunjukkan semua butir pertanyaan
dapat digunakan karena r-hitung semuanya lebih besar
dari r-tabel sehingga dikatakan memenuhi syarat
validitas.
Alpha
if
Item
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas digunakan untuk
mengetahui data terdistribusi dengan normal atau tidak.
Hal ini dapat diketahui melalui grafik Histogram dan
Output dari program SPSS versi 17 yang ditunjukkan
pada grafik dan tabel dibawah ini:
Gambar 1
Grafik Histogram disertai Kurva Normal
Dari Grafik diatas, dapat dilihat kemungkinan
data terdistribusi dengan normal, dilihat dari sumbu 0
(nol) regresi. Hal ini dapat dipastikan terdistribusi
dengan normal dengan melihat hasil uji Kolmogorov
Smirnov
Z
dibawah
ini.
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Promosi
Store Interior
(X1)
(X2)
Minat Beli Alfa Mart (Y)
25
25
25
Mean
3.8840
3.6800
3.3440
Std. Deviation
.48963
.81496
.59797
Absolute
.208
.239
.163
Positive
.208
.143
.103
Negative
-.136
-.239
-.163
N
Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
1.041
1.193
.815
Asymp. Sig. (2-tailed)
.229
.116
.521
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pada tabel 3 diatas dapat diketahui nilai
Asymptotic Significance adalah berada diatas nilai 0,05
yang berarti data terdistribusi dengan normal. Dari dua
alat uji Normalitas yaitu Grafik Histogram dan Uji
Statistik Kolmogorov-Smirnov Z, dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal.
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
2. Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel
independent dan apabila terjadi hubungan antar variabel
independent maka hal ini yang dihindari pada suatu
model regresi. Untuk mempermudah mengetahui
Multikolinieritas pada suatu model regresi, maka akan
digunakan program SPSS versi 17. Hal ini dapat
ditunjukkan melalui tabel 4 dibawah ini:
Model
Tolerance
VIF
1
Promosi (X1)
.972
1.029
Store Interior (X2)
.972
1.029
a. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart (Y)
Dari tabel diatas didapat nilai VIF (Variance
Inflation Factor) untuk setiap variabel berada dibawah
angka 10 atau nilai Tolerance diatas nilai 0,1. Hal ini
berarti bahwa tidak ada Multikolinearitas antar variabel
independent.
3. Uji Liniearitas
Hasil uji ini untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara variabel independent dan variabel
dependent, dengan melihat nilai Significance-nya. Jika
nilai tersebut < 0,05; maka terdapat hubungan antara
variabel independent dengan variabel dependent. Dari
hasil program SPSS versi 17 didapat hasil sebagai
berikut:
Tabel 5
Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum
Squares
Df
Mean Square F
Sig.
(Combined)
6.227
12
.519
3.363
.011
Linearity
2.971
1
2.971
19.253
.000
from 3.256
11
.296
1.918
.110
Within Groups
2.623
17
.154
Total
8.850
29
Minat_Beli_Alfa Mart (Y) * Between
Promosi (X1)
of
Groups
Deviation
Linearity
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar
1,918 dengan signifikansi 0,110 (di atas 0,05). Berarti
model regresi linear.
4. Uji Heteroskesdastisitas
Hasil Uji Heteroskesdastisitas digunakan untuk
mengetahui model regresi apakah terjadi ketidaksamaan
variasi atau tidak, dari kesalahan residual melalui satu
pengamatan ke pengamatan yang lain melalui metode
Scatterplot. Jika grafik membentuk satu pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit)
maka
diduga
telah
terjadi
Heteroskedastisitas, dan jika tidak ada pola yang jelas
maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dari gambar
dibawah ini, dapat dilihat suatu kemungkinan tidak
terjadinya Heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat
pada
gambar
dibawah
ini:
2 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot
Gambar
Grafik Scatterplot
Pengaruh Promosi, Store Interior terhadap Minat
Beli Pelanggan Alfa Mart Cikarang
Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor
Promosi,
Store Interior
terhadap Minat
Beli
Pelanggan Alfa Mart Cikarang maka dapat dilihat dari
ada atau tidaknya pengaruh secara simultan variabel-
variabel independent terhadap variabel dependent. Hal
ini melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
Regresi Berganda
Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh
variabel independent terhadap variabel dependent yang
lain, maka digunakan uji regresi. Hubungan antara
variabel dependent dengan lebih dari satu variabel
independent disebut regresi berganda sebesar 5%.
Untuk mempermudah mendapatkan model regresi maka
digunakan program SPSS versi 17, dengan hasil
dibawah ini:
Tabel 8
Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
.347
.823
Promosi
.412
.198
Store Interior
.380
.119
T
Sig.
.422
.677
.337
2.083
.049
.517
3.197
.004
a. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart
Sumber: Pengolahan Data
Adapun bentuk dari persamaan regresi
berganda berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan
melalui rumus regresi berganda sebagai berikut:
Y = 0,347 + 0,412 X1 + 0,380 X2
Uji F
Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan
ada atau tidaknya pengaruh secara simultan variabel
independent terhadap variabel dependent. Untuk
mempermudah pengujian maka digunakan program
SPSS versi 17. Hasil dari program tersebut dapat dilihat
dari tabel 9, dibawah ini:
Tabel 9
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
3.775
2
1.887
8.638
.002a
Residual
4.807
22
.218
Total
8.582
24
a. Predictors: (Constant), Store Interior , Promosi
b. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart
Sumber: Pengolahan Data
Dari tabel 9 diatas diketahui nilai significance
sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa
variabel independent secara simultan berpengaruh pada
variabel dependent (minat beli).
Uji Goodness of Fit Pengujian ini dilakukan
untuk menentukan kelayakan suatu model regresi
dengan memperhatikan sejauh mana kecocokan antara
data dengan garis estimasi regresi. Hal ini dapat dilihat
melalui gambar dibawah:
Kelayakan
dari
model
regresi
akan
ditunjukkan pula melalui nilai Adjusted R-Square. Hal
ini didapat melalui program SPSS versi.17 seperti yang
dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini:
Gambar 3
Grafik Goodness of Fit Model Regresi
Tabel 10
Hasil Uji Goodness of Fit – Adjusted R-Square
Model Summaryb
Change Statistics
Adjusted
Model R
1
.663a
Std. Error of the R
Square
Sig.
R Square R Square Estimate
Change
F Change df1
df2
Change
.440
.440
8.638
22
.002
.389
.46744
2
F
a. Predictors: (Constant), Store Interior , Promosi
b. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart
Sumber: Pengolahan Data
Melihat grafik pada gambar 3 dan hasil Uji
Goodness of Fit pada tabel 10, maka dapat disimpulkan
model regresi layak untuk digunakan karena data hasil
penelitian tersebar disekitar garis estimasi regresi. Pada
tabel 10 pula diketahui nilai Adjusted R Square ( R 2)
bernilai 0,389 atau 38,9%; berarti bahwa 38,9% minat
beli pelanggan Alfa Mart Cikarang dipengaruhi variabel
independent, sedangkan 61,1% dipengaruhi faktor lain
diluar model regresi.
Faktor-Faktor
yang
signifikan
berpengaruh
terhadap Minat Beli Pelanggan Alfa Mart
Cikarang
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh secara parsial pada Minat
Beli
Pelanggan Alfa Mart Cikarang maka hal ini dapat
ditempuh dengan melakukan uji t statistik. Pada tabel
11 dibawah ini didapat hasil uji t berdasarkan program
SPSS versi 17 sebagai berikut:
Tabel 11
Hasil Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.347
.823
Promosi
.412
.198
Store Interior
.380
.119
Model
1
T
Sig.
.422
.677
.337
2.083
.049
.517
3.197
.004
a. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart
Sumber: Pengolahan Data
Dari tabel 11 diatas diketahui variabel dengan
nilai significance di bawah 0,05 atau 5% adalah
variabel variabel Pomosi (X1) sebesar 0,049 dan
variabel Store Interior (X2) sebesar 0,004 yang
berarti berpengaruh
secara signifikan terhadap
variabel minat beli.
PENUTUP
Setelah melalui penelitian, analisis dan
pembahasan, maka diperoleh kesimpulan dan saran
sebagai berikut:
Kesimpulan
1. Variabel promosi mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap minat beli pelanggan Alfa
Mart Cikarang
dan berarti hipotesis yang
menyatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap
minat beli pelanggan
terbukti. Tinggi atau
rendahnya promosi berpengaruh terhadap minat
beli pelanggan. .
2. Variabel store interior mempunyai pengaruh
secara signifikan terhadap minat beli pelanggan
Alfa Mart Cikarang dan berarti hipotesis yang
menyatakan bahwa store interior berpengaruh
terhadap minat beli pelanggan terbukti. Semakin
baik store interior maka semakin tinggi minat
beli pelanggan.
Saran
1. Sebaiknya manajemen Alfa Mart Cikarang lebih
meningkatkan
promosi
penjualan
karena
berdasarkan hasil penelitian semakin banyak
promosi penjualan akan semakin meningkatkan
minat beli pelanggan.
2. Sebaiknya manajemen Alfa Mart Cikarang terus
meningkatkan kualitas store interior karena store
interior yang baik akan meningkatkan minat beli
pelanggan.
Simamora, Henry (2007), Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Erlangga
Rangkuti ,Freddy (2009: 49-50) Strategi Promosi
yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing
Communication.
Jakarta
:
PT.Gramedia Pustaka Utama
Astrid Kusumowidagdo (2010), “Pengaruh Desain
Atmosfer Toko Terhadap Perilaku Belanja”
Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 3 No. 1 AprilJuli 2010 (17-32).
Berman, Barry & Evans, Joel R. (2007). Retail
Management: A Strategic Approach (11th
Ed.). New Jersey: Prentice Hall.
Kotler,
Philip
dan
Keller,
Kevin
Lane.
2007.Manajemen Pemasaran. Edisi 12 Jilid
1dan 2. Terjemahan: Benyamin Molan.Jakarta:
PT. Indeks.
Kottler, Philip. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi
ke sebelas. Jilid 2. Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta: Penerbit Indeks.
Levy, Michael & Weitz, Barton. A. (2009). Retailling
Management (7th ed.). Richard D. Irwin Inc.
Oliver, Richard L. 2008. Satisfaction: A. Behavioral
Perspective on The Consumer. New York; Mc
Graw‐ Hill
Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar. 2007.
Consumer Behavior. (7thed) . New Jersey:
Pearson Prentice Hall
BIODATA PENULIS
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Amstrong (2007) Marketing An
Introduction (Eight Edition) New Jersey:
Prentice Hall
Utami, Widya Cristina (2006) Manajemen Ritel.
Jakarta: Salemba Empat
Swastha,Banu dan Irawan. (2008). Manajemen
Pemasaran
Modern.
Cetakan
ke13.Yogyakarta: Liberti
Alma, Buchari (2007) . Manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa. Bandung: CV .Alfabeta
DIAN INDAH SARI, memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi (SE), Jurusan Akuntansi UNSRI
Universitas Negeri Sriwijaya Palembang, lulus
tahun 2000. Memperoleh gelar Magister
Manajemen (MM) Program Pasca Sarjana
Magister Manajemen Universitas BSI Bandung,
lulus tahun 2014. Saat ini menjadi dosen AMIK
BSI Cikarang.
Download