PENGARUH PROMOSI DAN STORE INTERIOR TERHADAP MINAT BELI PELANGGAN ALFA MART CIKARANG Dian Indah Sari Program Studi Sistem Informasi Akuntansi AMIK BSI Bekasi Jl. Cut Mutiah No.88 Bekasi [email protected] Abstract - The purpose of this study was to determine whether the promotion and interiors store have an impact on customer buying interest Alfa Mart Cikarang. The data used in this study are primary data and secondary data, both quantitative and qualitative data, while the data collection techniques used were library research and field research. The research literature is used to collect secondary data through books, literature, magazines, newspapers, clippings, sources of literature was obtained from libraries and reference companies. Field research is used to obtain primary data by visiting the Alfa Mart Cikarang. After a study, analysis and discussion, it could be concluded as follows: 1. Variable promotions have significant influence on customer purchase interest Alfa Mart Cikarang and means that the hypothesis that the promotion effect on proven customer buying interest. High or low promotional effect on customer buying interest. 2. Variable interior store has a significant influence on customer purchase interest Alfa Mart Cikarang and means the hypothesis that the effect on the store interior proven customer buying interest. The better the interior store, the higher the customer buying interest. Keywords: Promotion, Store Interior, Interests Buy Abstrak - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah promosi dan store interior memiliki pengaruh terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart Cikarang. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu melalui buku-buku, literatur, majalah-majalah, surat kabar, kliping, sumber-sumber literatur diperoleh dari perpustakaan dan referensi perusahaan. Penelitian lapangan digunakan untuk memperoleh data primer dengan melakukan kunjungan ke Alfa Mart Cikarang . Setelah melalui penelitian, analisis dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel promosi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart Cikarang dan berarti hipotesis yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap minat beli pelanggan terbukti. Tinggi atau rendahnya promosi berpengaruh terhadap minat beli pelanggan. 2. Variabel store interior mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart Cikarang dan berarti hipotesis yang menyatakan bahwa store interior berpengaruh terhadap minat beli pelanggan terbukti. Semakin baik store interior maka semakin tinggi minat beli pelanggan. Kata Kunci : Promosi, Store Interior, Minat Beli PENDAHULUAN Indonesia memiliki banyak industri ritel seperti mini market. Mini market lebih diminati oleh pelanggan. Hal ini terbukti bahwa banyak ritel yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Hal ini terlihat pada menjamurnya industri ritel seperti Alfa Mart. Hampir disetiap wilayah di Indonesia memiliki industri ritel seperti Alfa Mart. Akan tetapi banyaknya industri ritel tentu akan menjadi persaingan bagi pengusaha ritel. Pengusaha ritel harus bisa bersaing dengan pengusaha ritel lainnya. Untuk bisa bersaing pengusaha ritel harus mengetahui strategi memenangkan hati pelanggan. Khususnya Alfa Mart harus mengetahui strategi untuk mendapatkan minat beli pelanggan yaitu dengan promosi dan store interior. Berdasarkan penelitian terdapat bahwa market yang kurang dalam memberikan promosi penjualan dan store interior yang kurang baik akan memiliki pelanggan yang sedikit. Sedangkan market yang memberikan promosi yang banyak dan memiliki store interior yang baik akan memiliki pelanggan yang banyak.. Berdasarkan fakta lapangan dan penelitian menunjukan bahwa kesuksesan dalam meningkatkan minat beli pelanggan akan ditentukan oleh promosi suatu produk dan store interior. Untuk meningkatkan minat beli pelanggan terhadap suatu produk, perusahan harus secara bersama-sama memaksimalkan secara tepat apa yang dibutuhkan pelanggan. Pelanggan lebih menyukai belanja di supermarket seperti di Alfa Mart. Khususnya untuk Alfa Mart Cikarang terdapat peningkatan dalam minat beli pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah promosi dan store interior memiliki pengaruh terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart Cikarang. Minat Beli Minat beli adalah sesuatu diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang yang membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu (Mowen dalam Oliver (2008). Menurut Keller (1998:87) dalam Arista (2011), minat beli konsumen adalah seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Minat beli menurut schiffman dan Kanuk (2007:228) adalah suatu model sikap seseorang terhadap objek barang yang sangat cocok dalam mengukur sikap terhadap golongan produk, jasa, atau merek tertentu. Indikator-indikator dari minat beli dijelaskan oleh komponen dari Schiffman dan Kanuk (2007:470). Komponen-komponen tersebut antara lain: a. Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk b. Mempertimbangkan untuk membeli c. Tertarik untuk mencoba d. Ingin mengetahui produk e. Ingin memiliki produk. Promosi Menurut Banu swasta dan Irawan (2008 : 249) Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran . Menurut Buchari Alma (2007:179) promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Menurut Simamora (2007:614), promosi adalah usaha perusahaan untuk mempengaruhi calon pembeli melalui pemakaian segala unsur atau bauran pemasaran. Definisi promosi menurut beberapa ahli dalam buku karangan Freddy Rangkuti (2009: 49-50) adalah: 1. Menurut Saladin: “Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan”. 2. Menurut Zimmener “Promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk memengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan, perorangan dan periklanan”. Menurut Kotler & Armstrong (2007:662) variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima, yaitu: a. Periklanan (advertising) b. Penjualan Personal (personal selling) c. Promosi penjualan (sales promotion) d. Hubungan masyarakat (public relation) e. Pemasaran langsung (direct marketing) Store Atmosphere Pengertian store atmosphere menurut Berman dan Evan (2007:454) adalah : “Atmosphere refers to the store’s physical characteristics that project an image and draw customer”. Pengertian store atmosphere menurut Utami (2006:238) mengatakan bahwa : “Store Atmosphere adalah desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan wangi-wangian untuk merancang respon emosional dan persepsi pelanggan dan untuk mempengaruhi pelanggan dalam membeli barang” Store atmosphere merupakan salah satu elemen penting dari retailing mix yang mampu mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen, karena dalam proses keputusan pembeliannya konsumen tidak hanya memberi respon terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga memberikan respon terhadap lingkungan pembelian yang diciptakan oleh pengecer, seperti yang dikemukakan oleh Levy dan Weitz (2009:556) : “Customer purchasing behavior is also influenced by the store atmosphere”. Elemen-Elemen Store Atmosphere Menurut Berman dan Evan (2007:604) membagi elemen-elemen store atmosphere ke dalam 4 elemen, yaitu : 1. Exterior (bagian depan toko) Bagian depan toko adalah bagian yang termuka. Maka ia hendaknya memberikan kesan yang menarik. Dengan mencerminkan kemantapan dan kekokohan, maka bagian depan dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan dan goodwill. Di samping itu hendaklah menunjukan spirit perusahaan dan sifat kegiatan yang ada di dalamnya. Karena bagian depan dan eksterior berfungsi sebagai identifikasi atau tanda pengenalan maka sebaiknya dipasang lambang-lambang. 2. General interior Berbagai motif konsumen memasuki toko, hendaknya memperoleh kesan yang menyenangkan. Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan warna dinding toko yang menarik, musik yang diperdengarkan, serta aroma/bau dan udara di dalama toko. 3. Store layout (tata letak) Merupakan rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari Jalan/gang di dalam toko yang cukup lebar dan memudahkan orang untuk berlalu-lalang, serta fasilitas toko seperti kelengkapan ruang ganti yang baik dan nyaman. 4. Interior display Sangat menentukan bagi suasana toko karena memberikan informasi kepada konsumen. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan penjualan dan laba bagi toko. Yang termasuk interior display ialah: poster, tanda petunjuk lokasi, display barang-barang pada hari-hari khusus seperti lebaran dan tahun baru. Elemen-elemen General Interior Menurut Berman dan Evan (2007:604) membagi elemen-elemen general interior, yaitu : 1. Flooring (Tata letak lantai) 2. Colors and Lighting (Pewarnaan dan Pencahayaan) 3. Scent and Sound (Aroma dan Suara) 4. Fixtures (Perabotan Toko) 5. Wall Texture (Tekstur Dinding) 6. Temperature (Suhu Udara) 7. Personal (Karyawan) 8. Cleanliness (Kebersihan) Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Adapun untuk populasi diambil dari pelanggan Alfa Mart Cikarang yang berjumlah 25 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling non probabilitas yaitu teknik ”purposive sampling”, dimana pengambilan jumlah sampel dilakukan secara acak dengan kriteria tertentu sehingga relevan dengan rencana penelitian. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda yang dapat mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh promosi dan store interior terhadap minat beli. Model pengaruh tersebut dapat digambarkan dalam fungsi sebagai berikut : Y = α + b1X1 + b2X2 Dimana: Y = Minat Beli α = Konstanta b -b = Koefisien Regresi Variabel X 1 2 X = Promosi 1 X = Store Interior 2 Hipotesis 1. Promosi berpengaruh terhadap minat beli Pelanggan Alfa Mart Cikarang. 2. Store Interior berpengaruh terhadap minat beli Pelanggan Alfa Mart Cikarang. PEMBAHASAN METODE PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yaitu melalui buku-buku, literatur, majalahmajalah, surat kabar, kliping, sumber-sumber literatur diperoleh dari perpustakaan dan referensi perusahaan. Penelitian lapangan digunakan untuk memperoleh data primer dengan melakukan kunjungan ke Alfa Mart Cikarang sebagai obyek penelitian untuk memperoleh data perusahaan. Penelitian lapangan ini dilakukan kepada pelanggan Alfa Mart Cikarang. Pengujian Instrumen Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, maka perlu dilakukan serangkaian pengujian pada instrumen yang akan digunakan maupun pada data yang akan diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Uji Kualitas Instrumen yaitu Uji Reliabilitas dan Uji Validitas. Uji Asumsi Klasik yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Linieritas dan Uji Heteroskedastisitas. Pada bab ini diuraikan analisa hasil penelitian yang terbagi dalam deskripsi data penelitian, pembahasan dan hasil penelitian. Uji Instrumen Uji Kualitas Instrumen Adapun pengujian telah dilakukan adalah: 1. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data primer karena instrumen tersebut sudah baik dan layak untuk didistibusikan kepada responden. Realibilitas suatu kontruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,500. Dari hasil program SPSS versi 17 pada kuesioner penelitian ini, didapat hasil uji reliabilitas (R) sebesar 0,641 lebih besar dari 0,500 pada tabel Product Moment dengan N = 30 dan instrumen tersebut dapat dinyatakan reliabel, hal ini terlihat pada tabel 1 dibawah ini: Tabel 1 Hasil Uji Reliabilitas 2. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu instrumen/ variabel. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dari variabel yang diteliti secara tepat. Case Processing Summary Cases N % Valid 25 100.0 Excludeda 0 .0 Total 25 100.0 Pada tabel 2 dibawah ini adalah hasil uji validitas instrumen kuesioner variabel Promosi (X1), Store interior (X2) dan Minat Beli (Y) semua terlihat valid, nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total Correlation > dari r-tabel dengan r-tabel = 0,361. a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .641 3 Tabel 2 Hasil Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted Promosi (X1) 7.0240 1.581 .310 .708 Store Interior (X2) 7.2280 .845 .462 .587 1.037 .663 .257 Minat Beli Alfa Mart (Y) 7.5640 Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai rhitung yang merupakan nilai dari Corrected Item Total Correlation > dari r-tabel dengan r-tabel = 0,361. Hasil analisis tersebut menunjukkan semua butir pertanyaan dapat digunakan karena r-hitung semuanya lebih besar dari r-tabel sehingga dikatakan memenuhi syarat validitas. Alpha if Item Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Hasil Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui data terdistribusi dengan normal atau tidak. Hal ini dapat diketahui melalui grafik Histogram dan Output dari program SPSS versi 17 yang ditunjukkan pada grafik dan tabel dibawah ini: Gambar 1 Grafik Histogram disertai Kurva Normal Dari Grafik diatas, dapat dilihat kemungkinan data terdistribusi dengan normal, dilihat dari sumbu 0 (nol) regresi. Hal ini dapat dipastikan terdistribusi dengan normal dengan melihat hasil uji Kolmogorov Smirnov Z dibawah ini. Tabel 3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Promosi Store Interior (X1) (X2) Minat Beli Alfa Mart (Y) 25 25 25 Mean 3.8840 3.6800 3.3440 Std. Deviation .48963 .81496 .59797 Absolute .208 .239 .163 Positive .208 .143 .103 Negative -.136 -.239 -.163 N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z 1.041 1.193 .815 Asymp. Sig. (2-tailed) .229 .116 .521 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Pada tabel 3 diatas dapat diketahui nilai Asymptotic Significance adalah berada diatas nilai 0,05 yang berarti data terdistribusi dengan normal. Dari dua alat uji Normalitas yaitu Grafik Histogram dan Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov Z, dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Collinearity Statistics 2. Uji Multikolinearitas Hasil Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar variabel independent dan apabila terjadi hubungan antar variabel independent maka hal ini yang dihindari pada suatu model regresi. Untuk mempermudah mengetahui Multikolinieritas pada suatu model regresi, maka akan digunakan program SPSS versi 17. Hal ini dapat ditunjukkan melalui tabel 4 dibawah ini: Model Tolerance VIF 1 Promosi (X1) .972 1.029 Store Interior (X2) .972 1.029 a. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart (Y) Dari tabel diatas didapat nilai VIF (Variance Inflation Factor) untuk setiap variabel berada dibawah angka 10 atau nilai Tolerance diatas nilai 0,1. Hal ini berarti bahwa tidak ada Multikolinearitas antar variabel independent. 3. Uji Liniearitas Hasil uji ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independent dan variabel dependent, dengan melihat nilai Significance-nya. Jika nilai tersebut < 0,05; maka terdapat hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Dari hasil program SPSS versi 17 didapat hasil sebagai berikut: Tabel 5 Hasil Uji Linieritas ANOVA Table Sum Squares Df Mean Square F Sig. (Combined) 6.227 12 .519 3.363 .011 Linearity 2.971 1 2.971 19.253 .000 from 3.256 11 .296 1.918 .110 Within Groups 2.623 17 .154 Total 8.850 29 Minat_Beli_Alfa Mart (Y) * Between Promosi (X1) of Groups Deviation Linearity Hasil analisis menunjukkan bahwa harga F sebesar 1,918 dengan signifikansi 0,110 (di atas 0,05). Berarti model regresi linear. 4. Uji Heteroskesdastisitas Hasil Uji Heteroskesdastisitas digunakan untuk mengetahui model regresi apakah terjadi ketidaksamaan variasi atau tidak, dari kesalahan residual melalui satu pengamatan ke pengamatan yang lain melalui metode Scatterplot. Jika grafik membentuk satu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diduga telah terjadi Heteroskedastisitas, dan jika tidak ada pola yang jelas maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dari gambar dibawah ini, dapat dilihat suatu kemungkinan tidak terjadinya Heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot Gambar Grafik Scatterplot Pengaruh Promosi, Store Interior terhadap Minat Beli Pelanggan Alfa Mart Cikarang Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor Promosi, Store Interior terhadap Minat Beli Pelanggan Alfa Mart Cikarang maka dapat dilihat dari ada atau tidaknya pengaruh secara simultan variabel- variabel independent terhadap variabel dependent. Hal ini melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: Regresi Berganda Untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent yang lain, maka digunakan uji regresi. Hubungan antara variabel dependent dengan lebih dari satu variabel independent disebut regresi berganda sebesar 5%. Untuk mempermudah mendapatkan model regresi maka digunakan program SPSS versi 17, dengan hasil dibawah ini: Tabel 8 Hasil Regresi Berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) .347 .823 Promosi .412 .198 Store Interior .380 .119 T Sig. .422 .677 .337 2.083 .049 .517 3.197 .004 a. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart Sumber: Pengolahan Data Adapun bentuk dari persamaan regresi berganda berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan melalui rumus regresi berganda sebagai berikut: Y = 0,347 + 0,412 X1 + 0,380 X2 Uji F Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh secara simultan variabel independent terhadap variabel dependent. Untuk mempermudah pengujian maka digunakan program SPSS versi 17. Hasil dari program tersebut dapat dilihat dari tabel 9, dibawah ini: Tabel 9 Hasil Uji F ANOVAb Model 1 Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 3.775 2 1.887 8.638 .002a Residual 4.807 22 .218 Total 8.582 24 a. Predictors: (Constant), Store Interior , Promosi b. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart Sumber: Pengolahan Data Dari tabel 9 diatas diketahui nilai significance sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa variabel independent secara simultan berpengaruh pada variabel dependent (minat beli). Uji Goodness of Fit Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi dengan memperhatikan sejauh mana kecocokan antara data dengan garis estimasi regresi. Hal ini dapat dilihat melalui gambar dibawah: Kelayakan dari model regresi akan ditunjukkan pula melalui nilai Adjusted R-Square. Hal ini didapat melalui program SPSS versi.17 seperti yang dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini: Gambar 3 Grafik Goodness of Fit Model Regresi Tabel 10 Hasil Uji Goodness of Fit – Adjusted R-Square Model Summaryb Change Statistics Adjusted Model R 1 .663a Std. Error of the R Square Sig. R Square R Square Estimate Change F Change df1 df2 Change .440 .440 8.638 22 .002 .389 .46744 2 F a. Predictors: (Constant), Store Interior , Promosi b. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart Sumber: Pengolahan Data Melihat grafik pada gambar 3 dan hasil Uji Goodness of Fit pada tabel 10, maka dapat disimpulkan model regresi layak untuk digunakan karena data hasil penelitian tersebar disekitar garis estimasi regresi. Pada tabel 10 pula diketahui nilai Adjusted R Square ( R 2) bernilai 0,389 atau 38,9%; berarti bahwa 38,9% minat beli pelanggan Alfa Mart Cikarang dipengaruhi variabel independent, sedangkan 61,1% dipengaruhi faktor lain diluar model regresi. Faktor-Faktor yang signifikan berpengaruh terhadap Minat Beli Pelanggan Alfa Mart Cikarang Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh secara parsial pada Minat Beli Pelanggan Alfa Mart Cikarang maka hal ini dapat ditempuh dengan melakukan uji t statistik. Pada tabel 11 dibawah ini didapat hasil uji t berdasarkan program SPSS versi 17 sebagai berikut: Tabel 11 Hasil Uji t Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) .347 .823 Promosi .412 .198 Store Interior .380 .119 Model 1 T Sig. .422 .677 .337 2.083 .049 .517 3.197 .004 a. Dependent Variable: Minat Beli Alfa Mart Sumber: Pengolahan Data Dari tabel 11 diatas diketahui variabel dengan nilai significance di bawah 0,05 atau 5% adalah variabel variabel Pomosi (X1) sebesar 0,049 dan variabel Store Interior (X2) sebesar 0,004 yang berarti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat beli. PENUTUP Setelah melalui penelitian, analisis dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut: Kesimpulan 1. Variabel promosi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart Cikarang dan berarti hipotesis yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap minat beli pelanggan terbukti. Tinggi atau rendahnya promosi berpengaruh terhadap minat beli pelanggan. . 2. Variabel store interior mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli pelanggan Alfa Mart Cikarang dan berarti hipotesis yang menyatakan bahwa store interior berpengaruh terhadap minat beli pelanggan terbukti. Semakin baik store interior maka semakin tinggi minat beli pelanggan. Saran 1. Sebaiknya manajemen Alfa Mart Cikarang lebih meningkatkan promosi penjualan karena berdasarkan hasil penelitian semakin banyak promosi penjualan akan semakin meningkatkan minat beli pelanggan. 2. Sebaiknya manajemen Alfa Mart Cikarang terus meningkatkan kualitas store interior karena store interior yang baik akan meningkatkan minat beli pelanggan. Simamora, Henry (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga Rangkuti ,Freddy (2009: 49-50) Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama Astrid Kusumowidagdo (2010), “Pengaruh Desain Atmosfer Toko Terhadap Perilaku Belanja” Jurnal Manajemen Bisnis. Vol. 3 No. 1 AprilJuli 2010 (17-32). Berman, Barry & Evans, Joel R. (2007). Retail Management: A Strategic Approach (11th Ed.). New Jersey: Prentice Hall. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007.Manajemen Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1dan 2. Terjemahan: Benyamin Molan.Jakarta: PT. Indeks. Kottler, Philip. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi ke sebelas. Jilid 2. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Indeks. Levy, Michael & Weitz, Barton. A. (2009). Retailling Management (7th ed.). Richard D. Irwin Inc. Oliver, Richard L. 2008. Satisfaction: A. Behavioral Perspective on The Consumer. New York; Mc Graw‐ Hill Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar. 2007. Consumer Behavior. (7thed) . New Jersey: Pearson Prentice Hall BIODATA PENULIS DAFTAR PUSTAKA Kotler, Philip dan Amstrong (2007) Marketing An Introduction (Eight Edition) New Jersey: Prentice Hall Utami, Widya Cristina (2006) Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba Empat Swastha,Banu dan Irawan. (2008). Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan ke13.Yogyakarta: Liberti Alma, Buchari (2007) . Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV .Alfabeta DIAN INDAH SARI, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), Jurusan Akuntansi UNSRI Universitas Negeri Sriwijaya Palembang, lulus tahun 2000. Memperoleh gelar Magister Manajemen (MM) Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas BSI Bandung, lulus tahun 2014. Saat ini menjadi dosen AMIK BSI Cikarang.