analisis dan pemodelan sistem informasi komunitas

advertisement
ANALISIS DAN PEMODELAN SISTEM INFORMASI KOMUNITAS
(STUDI KASUS : KANTI SEHATI JAMBI)
Oleh Fachruddin, S.Pt, M.S.I
[email protected]
Dosen Tetap STIKOM DB Jambi
Abstrak
Sistem informasi merupakan bagian integral dari organisasi, dimana pengetahuan sistem informasi
penting bagi para manajer sebab kebanyakan organisasi memerlukan sistem informasi agar dapat bertahan hidup
dan berhasil baik.Penulis pada penelitian ini menggunakan sebuah pemodelan sistem informasi komunitas pada
Kanti Sehati Jambi dimana dalam membuat perancangan sistem informasi komunitas tersebut dengan
menggunakan UML (Unified Modelling Language), pada penelitian ini menghasilkan prototype sistem informasi
untuk Kanti Sehati Jambi.Sistem informasi yang dihasilkan diharapkan dapat digunakan untuk mendukung
kebutuhan informasi pada organisasi tersebut dan sebagai strategi untuk menyediakan layanan informasi
mengenai informasi penyakit HIV dan AIDS serta tentang kegiatan Kanti Sehati Jambi. Melalui aplikasi ini
diharapkan anggota Kanti Sehati Jambi dan masyarakat dapat mengakses semua informasi terkait informasi HIV
dan AIDS serta kegiatan Kanti Sehati Jambi tanpa terkendala oleh jarak dan waktu.
Kata Kunci : Sistem Informasi, UML,Prototype, Kanti Sehati Jambi
1.
1.1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Sistem informasi merupakan bagian integral
dari organisasi, dimana pengetahuan sistem
informasi penting bagi para manajer sebab
kebanyakan organisasi memerlukan sistem
informasi agar dapat bertahan hidup dan berhasil
baik. Mengingat begitu pentingnya peranan
informasi, maka sebuah organisasi seharusnya
membangun suatu sistem informasi yang tepat untuk
membantu semua pihak terkait yang membutuhkan
informasi tentang organisasi tersebut. Pembangunan
sistem informasi memerlukan perencanaan strategis
yang baik untuk mengatur, mengakses, serta
mengolah data dan informasi organisasi untuk
pengambilan keputusan. Sistem informasi berbasis
komputer (computer-based information system –
CBIS) adalah sistem informasi yang menggunakan
teknologi komputer untuk melakukan beberapa atau
seluruh pekerjaan yang diberikan (Turban, 2008 ;
16).
Kanti Sehati Jambi berdiri sejak tahun 17
Agustus 2007, organisasi ini bertujuan untuk
mencapai mutu hidup yang lebih baik pada orang
dengan HIV AIDS (ODHA) dan orang yang hidup
dengan HIV AIDS (OHIDA). Pada saat ini Kanti
Sehati Jambi dalam melakukan promosi tentang
keberadaan dan kegiatannya masih dilakukan
dengan cara penyebaran brosur-brosur disaat ada
kegiatan, penyebaran informasi tentang pengetahuan
penyakit HIV dan AIDS di Jambi masih dilakukan
Kanti Sehati Jambi dengan cara penyampaian
informasi dari orang per-orang yang
hanya
menyentuh internal pada komunitas yang menjadi
anggota Kanti Sehati Jambi, selain itu penggunaan
dan pengembangan sistem informasi pada Kanti
Sehati Jambi masihbersifat semi komputer, dimana
dalam pengolahan datanya, Kanti Sehati Jambi
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
6
masih menggunakan aplikasi Microsoft Word dan
Excell sehingga menyebabkan sering terjadi
rendudansi data dan kesulitan dalam pencarian data
secara cepat. Oleh karena itu perlu dikembangkan
sebuah sistem informasi untuk mendukung
kebutuhan informasi pada organisasi tersebut dan
sebagai strategi
untuk menyediakan layanan
informasi mengenai informasi penyakit HIV dan
AIDS serta tentang kegiatan Kanti Sehati Jambi.
Melalui aplikasi ini diharapkan anggota Kanti Sehati
Jambi dan masyarakat dapat mengakses semua
informasi terkait informasi HIV dan AIDS serta
kegiatan Kanti Sehati Jambi tanpa terkendala oleh
jarak dan waktu.
Penulis pada penelitian ini mengusulkan
sebuah pemodelan sistem informasi komunitas pada
Kanti Sehati Jambi dimana dalam membuat
perancangan sistem informasi komunitas tersebut
dengan menggunakan UML (Unified Modelling
Language), dimana pemodelan ini merupakan salah
satu alat bantu yang sangat handal dalam
pengembangan sistem yang berorientasi objek yang
menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembangan sistem
informasi untuk membuat cetak biru atas visi
organisasi dalam bentuk baku yang dapat dijadikan
sebagai pedoman untuk pengembangan sistem
informasi lebih lanjut.
1.2
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas
maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah : Bagaimana
menganalisis dan membangun model sistem
informasi komunitas pada Kanti Sehati Jambi
dengan menggunakan UML?
1.3
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1
1. Menganalisa sistem informasi komunitas
pada Kanti Sehati Jambi.
2. Untuk membuat pemodelan
sistem
informasi komunitas pada Kanti Sehati
Jambi dengan menggunakan UML
1.4 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Perancangan sistem informasi komunitas
pada Kanti Sehati Jambi dimaksud hanya
sebatas prototipe sistem berbasis web yang
meliputi informasi HIV dan AIDS,
Keanggotaan, Kegiatan Kanti Sehati Jambi,
Diskusi Anggota dan Pengunjung, dan
Laporan.
2. Perancangan sistem informasi komunitas
pada Kanti Sehati Jambi dibangun dengan
menggunakan UML yang hanya sebatas use
case diagram, diagram class, dan activity
diagram.
3. Penelitian
dilakukan
pada
sebuah
organisasi yaitu Kanti Sehati Jambi.
1.5
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui bagaimana sistem informasi
komunitas pada Kanti Sehati Jambi
dilaksanakan, dan mendapatkan hal-hal
yang menjadi kekurangan pada sistem
informasi komunitas yang sedang berjalan
pada Kanti Sehati Jambi.
2. Menghasilkan prototipe sistem informasi
komunitas pada Kanti Sehati Jambi sesuai
kebutuhan dan kondisi pada organisasi
tersebut.
3. Bagi Kanti Sehati Jambi, diharapkan
pemodelan sistem informasi ini dapat
dijadikan arahan untuk pengembangan
aplikasi lebih lanjut.
2
2.1
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP SISTEM INFORMASI
Sistem informasi dapat didefenisikan secara
teknis sebagai satuan komponen yang saling
berhubungan
yang
mengumpulkan
(atau
mendapatkan kembali), memproses, menyimpan,
dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu
organisasi (C. Laudon dan P. Laudon, 2010 ; 46).
Sistem informasi berisi informasi tentang
orang-orang tertentu, tempat-tempat, dan hal-hal
didalam organisasi atau dilingkungan sekitarnya.
Informasi berarti data yang telah dibentuk kedalam
suatu format yang mempunyai arti dan berguna bagi
manusia. Sebaliknya, data merupakan sekumpulan
baris fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi
pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum
diolah kedalam suatu format yang dapat difahami
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
7
dan digunakan orang (C. Laudon dan P. Laudon,
2010 ; 46).
2.2
PENGEMBANGAN
SISTEM
INFORMASI
Pengembangan
sistem
informasi
(information
systems
development)
atau
pengembangan aplikasi (application development)
merupakan pendekatan sistem untuk penyelesaian
masalah diterapkan untuk pengembangan solusi
sistem informasi terhadap masalah bisnis. Dalam hal
ini bagaimana pendekatan sistem dapat digunakan
untuk mengembangkan aplikasi dan sistem ebusiness yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis
perusahaan, karyawan, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan
terhadap
perusahaan
atau
stakeholder (O’Brien, 2006 ; 506).
Organisasi memiliki proses pengembangan
sistem resmi yang terdiri dari satu set standar prosesproses atau langkah-langkah yang mereka harapkan
akan di ikuti oleh semua proyek pengembangan
sistem. Sementara proses ini dapat bervariasi untuk
organisasi yang berbeda, ada karakteristik umum
yang ditemukan pada proses pengembangan sistem
organisasi mengikuti pendekatan pemecahan
masalah. Pendekatan tersebut terdiri dari beberapa
langkah pemecahan masalah yaitu :
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Menganalisis dan memahami masalah.
3. Mengidentifikasi persyaratan dan harapan
solusi.
4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan
memilih tindakan yang terbaik.
5. Mendesain solusi yang dipilih.
6. Mengimplementasi solusi yang dipilih.
7. Mengevaluasi hasilnya, jika masalah tidak
terpecahkan, kembali kelangkah 1 atau 2
seperlunya (Whitten, dkk, 2004 ; 36).
2.3
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Pada dasarnya, strategi sistem informasi atau
teknologi informasi terdiri dari dua bagian yaitu :
komponen sistem informasi (SI) dan komponen
teknologi informasi (TI). Sistem informasi
mendefenisikan kebutuhan sistem informasi atau
permintaan untuk informasi dan sistem tersebut
untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis,
sedangkan teknologi informasi berkaitan dengan
penguraian visi tentang bagaimana permintaan untuk
informasi organisasi dan sistem akan didukung oleh
teknologi (Ward dan Peppard, 2002 ; 44).
Perancangan strategis sistem informasi
dapat
membantu
perusahaan
mendapatkan
keunggulan kompetitif melalui kontribusinya pada
tujuan strategis perusahaan dan/atau kemampuannya
untuk secara signifikan meningkatkan kinerja dan
produktifitas.
Sistem
informasi
strategis
dikarakterisasikan melalui kemampuannya untuk
secara signifikan mengubah cara bisnis dilakukan,
1
agar dapat memberikan perusahaan keunggulan
strategis. Sistem informasi apapun yang mengubah
tujuan, proses, produk, atau hubungan lingkungan
untuk membantu perusahaan mendapat keunggulan
kompetitif atau mengurangi kelemahan bersaing
(Turban, 2008 ; 520).
2.4
ANALISIS
DAN
PERANCANGAN
BERORIENTASI OBJEK
Analisis berorientasi objek merupakan
pendekatan yang bertujuan untuk mengembangkan
model yang menggambarkan bagaimana suatu
perangkat lunak komputer bekerja untuk memenuhi
seperangkat persyaratan yang ditetapkan pengguna.
Analisa berorientasi objek seperti halnya metode
analisis konvensional, membangun sebuah model
analisis yang menggambarkan informasi, fungsi, dan
perilaku objek. (Pressman, 2001 ; 572)
Desain berorientasi objek dibagi menjadi dua
kegiatan utama, yaitu desain sistem dan desain
objek. Desain sistem menciptakan
arsitektur
produk, mendefinisikan serangkaian "layer" yang
mencapai
fungsi
sistem
tertentu
dan
mengidentifikasi kelas-kelas yang dienkapsulasi
oleh subsistem yang berada di setiap layer. Selain
itu, desain sistem mempertimbangkan spesifikasi
dari tiga komponen: user interface, fungsi
manajemen data, dan tugas (Pressman, 2001 ; 603).
2.5
PEMODELAN SISTEM
2.5.1 Pemodelan dengan Menggunakan UML
(Unified Modelling Language)
Menurut Munawar (2005 ; 17), metode
UML merupakan kesatuan dari pemodelan yang
dikembangkan oleh Booch menjadi sangat terkenal
dengan nama metode Design Object Oriented.
Metode ini menjadikan proses analisis dan desain
kedalam empat tahapan iteratif, yaitu :
1. Identifikasi kelas-kelas dan objek-objek.
2. Identifikasi semantic dari hubungan objek
dan kelas tersebut.
3. Perincian interface.
4. Implementasi.
Menurut Dennis, dkk (2005 ; 30) ada dua
jenis utama diagram dalam UML, yaitu :
1. Diagram Struktur (structure diagram)
Diagram struktur digunakan sebagai contoh
untuk menggambarkan hubungan antar
kelas. Diantaranya adalah class diagram,
object diagram, package diagram,
deployment diagram, component diagram
dan composite strucuture diagram.
2. Diagram Tingkah Laku (behavior diagram)
Diagram tingkah laku dapat digunakan
untuk menggambarkan interaksi antara
orang-orang (actor) dan benda-benda yang
ditunjuk sama. Diagram tingkah laku
termasuk menggunakan activity diagram,
sequence
diagram,
communication
diagram, interaction overview diagram,
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
8
timing diagram, behavior state machine,
protocol state machine dan use case
diagram.
2.5.2
Use Case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari
sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case
bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal
interaksi antar pengguna (yang disebut dengan
actor) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri
melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem
dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan
antar penggunan dan sistem disebut scenario. Setiap
scenario mendeskripsikan kejadian. Setiap urutan
diinisiasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat
keras atau urutan waktu. Dengan demikian secara
singkat bisa dikatakan use case adalah serangkaian
scenario yang digabungkan bersama-sama oleh
tujuan umum pengguna (Munawar, 2005 ; 63).
2.5.3 Activity Diagram
Diagram Activity adalah teknik untuk
mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis
dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity
diagram memiliki peran seperti halnya flowchart,
akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah
activity diagram bisa mendukung perilaku paralel
sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005 ;
109).
Diagram activity merupakan diagram yang
digunakan untuk menggambarkan perilaku objek
independen dalam suatu proses bisnis. Diagram
activity dapat memodelkan sesuatu, mulai dari
workflow dalam bisnis tingkat tinggi yang
menggunakan banyak use case yang berbeda, sampai
kepada use case perindividu secara rinci. (Dennis et.
al, 2005; 165).
2.5.4 Class Diagram
Class diagram merupakan suatu model statis
yang menunjukkan class– class dan hubungan
diantaranya dan senantiasa konstant didalam sistem
sepanjang waktu. Diagram class menggambarkan
class berikut perilaku dan keadaan dengan
menghubungkannya antar class–class (Dennis et al,
2005 ; 216).
2.6
PROTOTIPE (PROTOTYPE)
Prototipe adalah suatu versi sistem potensial
yang disediakan bagi pengembang dan calon
pengguna yang dapat memberikan gambaran
bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi
bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap.
Proses dalam memproduksi suatu prototipe disebut
prototyping. Tujuannya adalah menghasilkan
prototipe secepat mungkin, dan memperoleh umpan
balik dari pengguna yang akan memungkinkan
prototipe untuk ditingkatkan secepat mungkin,
dimana proses ini bisa di ulang beberapa kali
sehingga menghasilkan prototipe yang dianggap
sempurna (McLeod dan P. Schell, 2007 ; 157).
1
Selain itu didefenisikan oleh Whitten, dkk
(2004 ; 70) prototyping adalah teknik untuk
membangun dengan cepat sebuah model sistem
informasi yang fungsional tapi tidak lengkap dengan
menggunakan peralatan pengembangan aplikasi.
KOMUNITAS
Komunitas adalah tempat yang hangat,
nyaman dan menyenangkan. Dimana dalam sebuah
komunitas mereka saling memahami, saling percaya
dan tidak pernah merasa asing satu sama lain. Selain
itu di dalam komunitas, mereka saling
mengingatkan, dan mencoba untuk membuat
kebersamaan yang lebih baik dan menyenangkan
dari sebelumnya dengan keinginan yang sama untuk
memperbaiki kehidupan bersama (Bauman, 2001 ;
1).
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
komunitas maka diperlukan suatu wadah untuk
mengakomodasi semua kegiatan tersebut. Salah satu
wadah yang dapat digunakan adalah jejaring sosial
(social networking) yang memanfaatkan teknologi
informasi.
2.7
3.
3.1
METODOLOGI PENILITIAN
KERANGKA KERJA PENELITIAN
Kerangka kerja penelitian menggambarkan
tahapan proses yang dilakukan dalam penelitian agar
penelitian dapat berjalan dengan baik dan tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pada penelitian
ini penulis menggunakan tahapan kerangka kerja
penelitian sebagai berikut :
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Perancangan Sistem
Pembuatan
Laporan
Gambar
3.1 Kerangka
Kerja Penelitian
1.
2.
3.
Studi literatur
Mempelajari dan memahami teori-teori
yang menjadi pedoman dan referensi guna
penyelesaian masalah yang dibahas dalam
penelitian ini dan mempelajari penelitian
yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Pengumpulan data
Mengumpulkan
data-data
yang
berhubungan dengan organisasi yang
penulis teliti dengan mengumpulkan
dokumen
organisasi,
melakukan
pengamatan dan wawancara dengan pihakpihak yang terkait.
Perancangan Sistem
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan
penelitian yaitu membuat rencana prototipe
sistem informasi komunitas dengan
menggunakan pemodelan UML (Unified
Modeling Language) dengan langkahlangkah sebagai berikut :
a. Menentukan perencanaan awal
Pada tahap ini dibuat perencanaan
mengenai kegiatan apa saja yang akan
dilakukan
beserta
waktu
yang
dibutuhkan untuk
masing-masing
kegiatan.
b. Melakukan analisis proses bisnis
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
9
Pada tahap ini dilakukan analisis
terhadap proses bisnis yang terjadi pada
organisasi Kanti Sehati Jambi.
c. Menganalisis sistem informasi yang
digunakan saat ini
Pada tahap ini dilakukan analisis
terhadap sistem informasi dan teknologi
informasi yang digunakan saat ini
dalam mendukung proses bisnis Kanti
Sehati Jambi.
d. Memodelkan sistem informasi dengan
menggunakan UML
Pada tahap ini dibuat pemodelan
kebutuhan sistem informasi dengan
menggunakan diagram UML.
e. Membangun prototipe sistem informasi
Pada tahap ini dibuat prototype sistem
berupa user interface.
4. Pembuatan Laporan
Pada tahapan pembuatan laporan dilakukan
setelah kegiatan penelitian menghasilkan
aplikasi yang sesuai dengan tujuan
penelitian.
3.2
METODE PENGEMBANGAN SISTEM
Dalam pengembangan system informasi
untuk komunitas Kanti Sehati Jambi ini penulis
1
menggunakan metode waterfall yang bersumber dari
Sommerville. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
1. Requirements Analysis and Definition
Pada tahap ini dilakukan pendefinisian dan
analisa terhadap kebutuhan sistem yang akan
dikembangkan. Pada tahap analisa kebutuhan
sistem merupakan proses untuk menetapkan
layanan-layanan (services) yang dibutuhkan
customer dari sebuah system serta batasanbatasan (constraints) dalam pengoperasian
system dan pengembangannya. Dimulai dari
analisa kebutuhan user, analisa level otoritas
masing-masing user serta interaksi yang
terjadi anatara user dan aplikasi. Pada fase ini
harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa
menghasilkan desain yang lengkap.
2. System and Software Design
Desain dikerjakan setelah kebutuhan
dikumpulkan secara lengkap dan dikerjakan
sesuai dengan kebutuhan dasar pengguna.
Pada tahap ini desain di rancang dengan
menggunakan tools UML (Unified Modeling
Language) yang terdiri dari : use case
diagram, activity diagram, dan class
diagram.
3. Implementation and Unit Testing
Desain yang telah dirancang kemudian
diterjemahkan kedalam kode-kode program
dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan DBMS MySql. Program yang sudah
dibangun selanjutnya langsung di uji secara
unit.
4. Integration and System Testing
Unit-unit program yang sudah dibangun
kemudian disatukan dan di uji secara
menyeluruh untuk memastikan bahwa
integrasi dari tiap-tiap unit program tadi
berjalan dengan baik.
5. Operation and Maintenance
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
0
Mengoperasikan program dilingkungannya
dan melakukan pemeliharaan, seperti
penyesuaian atau perubahan karena adaptasi
dengan situasi sebenarnya.Dalam penelitian
ini penulis hanya melakukan tahapan sampai
pada tahap integration and system testing.
4.
ANALISA DAN PERANCANGAN
SISTEM
4.1
ANALISA KEBUTUHAN SISTEM
Pada tahap analisa kebutuhan sistem
merupakan proses untuk menetapkan layananlayanan (services) yang dibutuhkan customer dari
sebuah system serta batasan-batasan (constraints)
dalam
pengoperasian
system
dan
pengembangannya. Tahap ini merupakan salah satu
tahap yang penting, karena kesalahan dalam
mengidentifikasikan permasalahan dalam sistem
akan menimbulkan salah persepsi ketika ingin
merancang sistem. Hal ini akan berakibat pada
kurang efektifnya perancangan yang dibuat. Pada
tahapan ini diharapkan dapat
membantu
pengembang untuk memahami memahami masalah
dengan lebih baik dan menghasilkan pemahaman
tertulis dari masalaah customer serta untuk
mengetahui kebutuhan-kebutuhan sistem. Sehingga
pada akhirnya nanti akan bisa diusulkan metodemetode perbaikan pada sistem.
.
4.2
DIAGRAM USE CASE
4.2.1 Diagram Use Case Layanan Informasi
Komunitas
Use case diagram digunakan untuk
memodelkan fungsional system yang digunakan
serta menggambarkan kebutuhan system dari sudut
pandang user. Berdasarkan asumsi yang digunakan
dapat digambarkan diagram use case layanan
informasi komunitas pada Kanti Sehati sebagai
berikut :
2
Gambar 4.1 Diagram Use Case Layanan Informasi Komunitas
Berdasarkan use case diagram layanan informasi komunitas (gambar 4.1), maka use case melihat
informasi dapat diuraikan lebih terperinci sebagai berikut :
Gambar 4.2 Diagram Use Case Melihat Informasi
4.2.2
Diagram Use Case Admin
Berdasarkan asumsi yang digunakan dapat digambarkan diagram use case admin sebagai berikut :
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
1
2
Gambar 4.3 Diagram Use Case Admin
4.3
DIAGRAM CLASS
Class diagram merupakan suatu model statis yang menunjukkan class– class dan hubungan diantaranya
dan senantiasa konstant didalam sistem sepanjang waktu. Diagram class menggambarkan class berikut perilaku
dan keadaan dengan menghubungkannya antar class – class. Berdasarkan deskripsi diagram class diatas maka
dapat digambarkan diagram classnya berikut ini :
Gambar 4.4 Diagram Class Pada Kanti Sehati
Berdasarkan class diagram gambar 4.4 dapat
dijelaskan bahwa class atau objek yang ada dalam
sistem informasi komunitas Kanti Sehati ada 20
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
2
class dan class ini berelasi satu sama lainnya untuk
menyediakan informasi yang diperlukan. Adapun
class-class tersebut terdiri dari : class pengunjung
2
yang merupakan super class dari class anggota,
dimana pada class ini pengunjung dan anggota dapat
melihat, mencari informasi pada class informasi
yang disediakan serta dapat memberikan kritik dan
saran pada class kritik dan saran serta melakukan
diskusi pengunjung dan diskusi anggota sesuai
dengan levelnya pada class forum diskusi. Pada
class admin dapat melakukan pengelolaan class
anggota, class informasi, class kritik dan saran, serta
class laporan. Pada class informasi ini terdapat
generalisasi untuk menjabarkan informasi yang
disediakan menjadi lebih spesifik yaitu : profil Kanti
Sehati, berita, kegiatan Kanti Sehati, informasi
dasar, informasi CST (Care Support and Treatment),
data kasus, informasi tentang KDS (Kelompok
Dukungan Sebaya). Pada class laporan terdapat
generalisasi untuk menjabarkan informasi laporan
lebih spesifik yang terdiri dari laporan total anggota,
laporan anggota ODHA, dan laporan anggota
OHIDA.
4.4
DIAGRAM ACTIVITY
Diagram activity dapat memodelkan sesuatu, mulai dari workflow dalam bisnis tingkat tinggi yang
menggunakan banyak use case yang berbeda, sampai kepada use case perindividu secara rinci. Berikut ini adalah
diagram activity dari sistem ini :.
1. Diagram Activity Melihat Informasi
Gambar 4.5 Diagram Activity Melihat Informasi
Berdasarkan gambar diagram activity melihat informasi (gambar 4.5), dapat dijelaskan bahwa pengunjung
dan anggota dapat melihat informasi dengan memilih menu informasi. Sistem akan menampilkan kategori
informasi yang tersedia, dan pengunjung serta anggota dapat memilih informasi yang dinginkan seperti : profil
Kanti Sehati, berita, kegiatan Kanti Sehati, informasi dasar, informasi CST (Care Support and Treatment), data
kasus, informasi tentang KDS (Kelompok Dukungan Sebaya), dan pengunjung dan anggota dapat melihat
informasi.
2.
Diagram Activity Memberikan Kritik dan Saran
Gambar 4.6 Diagram Activity Memberikan Kritik dan Saran
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
3
2
Berdasarkan gambar diagram activity kritik dan saran (gambar 4.6) dapat dijelaskan bahwa pengunjung dan
anggota memberikan kritik dan saran dengan cara menginputkan kritik dan saran pada tempat yang disediakan
sistem. Pada saat di lakukan pengiriman, jika terkirim maka sistem akan menyimpan kritik dan saran. Jika tidak
terkirim maka tampil pesan bahwa kritik dan saran gagal dikirimkan, dan pengunjung atau anggota mengulang
kembali menginputkan kritik dan saran.
3. Diagram Activity Diskusi
a.
Diagram Activity Diskusi Pengunjung
Gambar 4.7 Diagram Activity Diskusi Pengunjung
Berdasarkan gambar diagram activity diskusi pengunjung (gambar 4.7) dapat dijelaskan bahwa
pengunjung dapat saling melakukan diskusi dengan sesama pengunjung dan admin dengan cara mengajukan
pertanyaan, tanggapan dan berbagi informasi. Pada saat di lakukan pengiriman, jika terkirim maka sistem akan
menyimpan pertanyaan, tanggapan dan informasi serta sistem akan menampilkan informasi. Jika tidak terkirim
maka tampil pesan bahwa pertanyaan, tanggapan dan informasi gagal dikirimkan, dan pengunjung atau admin
mengulang kembali menginputkan pertanyaan, tanggapan, dan informasi.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
4
2
b.
Diagram Activity Diskusi Anggota
Gambar 4.8 Diagram Activity Diskusi Anggota
Berdasarkan gambar diagram activity diskusi anggota (gambar 4.8) dapat dijelaskan bahwa anggota dapat
saling melakukan diskusi dengan sesama anggota dan admin dengan cara mengajukan pertanyaan, tanggapan dan
berbagi informasi. Pada saat di lakukan pengiriman, jika terkirim maka sistem akan menyimpan pertanyaan,
tanggapan dan informasi serta sistem akan menampilkan informasi. Jika tidak terkirim maka tampil pesan bahwa
pertanyaan, tanggapan dan informasi gagal dikirimkan, dan anggota atau admin mengulang kembali menginputkan
pertanyaan, tanggapan, dan informasi.
4.
Diagram Activity Mengelola Informasi
Gambar 4.9 Diagram Activity Mengelola Informasi
Berdasarkan gambar diagram
activity mengelola informasi (gambar 4.9),
dapat dijelaskan bahwa admin dapat
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
5
menambahkan informasi yang diinginkan.
Dimana setelah admin login maka admin
memilih menu mengelola informasi,
2
kemudian system akan menampilkan
halaman yang dipilih. Kemudian admin
memilih informasi yang akan ditambah,
diubah, dan dihapus, system akan
menampilkan informasi yang akan
ditambah, diubah, dan dihapus admin.
Admin memilih menambah, mengubah,
dan menghapus informasi yang diinginkan.
Sistem akan melakukan verifikasi, jika ya
atau valid maka sistem akan menyimpan
informasi dan menampilkan pesan
informasi berhasil ditambah, diubah, dan
dihapus. Jika tidak valid maka system akan
menampilkan pesan bahwa informasi gagal
ditambah, diubah, dan dihapus, dan admin
mengulang kembali dengan memilih
informasi yang akan ditambah, diubah, dan
dihapus.
4.5.1
4.5
PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM
Pada
perancangan
prototype
sistem
merupakan tahapan setelah tahapan analisis dari
siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan
untuk
rancang
bangun
implementasi,
menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
Prototipe adalah suatu versi sistem
potensial yang disediakan bagi pengembang dan
calon pengguna yang dapat memberikan gambaran
bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi
bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap.
Adapun tampilan prototipe sistem informasi
komunitas Kanti Sehati terdiri atas halaman front
dan back, dimana untuk tampilannya adalah sebagai
berikut :
Tampilan Halaman Utama
Gambar 4.10 Tampilan Halaman Utama
Berdasarkan gambar 4.10 dapat dijelaskan bahwa saat pengunjung, anggota dan admin mengakses
alamat situs Kanti Sehati, maka akan masuk kehalaman utama Kanti Sehati. Pada halaman utama ini
berisi tentang menu-menu yang disediakan pada website Kanti Sehati.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
7
2
4.5.2
Tampilan Halaman Melihat Informasi
1. Tampilan Halaman Melihat Berita
Gambar 4.11 Tampilan Halaman Melihat Berita
Berdasarkan gambar 4.11 dapat dijelaskan bahwa saat pengunjung, anggota dan admin
memilih menu berita pada website Kanti Sehati, maka akan masuk kehalaman berita yang disediakan
website Kanti Sehati, dan pengunjung, anggota ataupun admin dapat melihat dan membaca informasi
tentang berita yang disediakan website Kanti Sehati.
2.
Tampilan Halaman Melihat Kegiatan
Gambar 4.12 Tampilan Halaman Melihat Kegiatan
Berdasarkan gambar 4.12 dapat dijelaskan bahwa saat pengunjung, anggota dan admin
memilih menu kegiatan pada website Kanti Sehati, maka akan masuk kehalaman kegiatan yang
disediakan website Kanti Sehati, dan pengunjung, anggota ataupun admin dapat melihat dan
membaca informasi tentang kegiatan pada Kanti Sehati yang disediakan website Kanti Sehati.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
7
2
4.5.3
Tampilan Halaman Forum Diskusi
1. Tampilan Halaman Forum Diskusi Pengunjung
Gambar 4.13 Tampilan Halaman Forum Diskusi Pengunjung
Berdasarkan gambar 4.13 dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini merupakan forum diskusi
antara sesama pengunjung dan admin, dimana pengunjung dan admin dapat memberikan pertanyaan,
tanggapan dan informasi yang di inginkan.
2.
Tampilan Halaman Forum Diskusi Anggota
Gambar 4.14 Tampilan Halaman Forum Diskusi Anggota
Berdasarkan gambar 4.14 dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini merupakan forum diskusi
antara anggota dan admin, dimana anggota dapat melakukan diskusi anggota jika telah melakukan
registrasi. Anggota dan admin dapat memberikan pertanyaan, tanggapan dan informasi yang di inginkan
pada forum diskusi anggota ini.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
8
2
4.5.4
Tampilan Halaman Memberikan Kritik dan Saran
Gambar 4.15 Tampilan Halaman Memberikan Kritik dan Saran
Berdasarkan gambar 4.15 dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini pengunjung dan anggota dapat
memberikan kritik dan saran yang ingin disampaikan.
4.5.5
Tampilan Halaman Login Admin
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Login Admin
Berdasarkan gambar 4.16 dapat dijelaskan bahwa saat admin mengakses alamat situs Kanti Sehati
khusus untuk admin, maka akan masuk kehalaman login. Pada halaman utama ini admin harus login
dengan menginputkan username dan password jika ingin melakukan pengelolaan website Kanti Sehati.
4.5.6
Tampilan Halaman Utama Admin
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
9
2
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Utama Admin
Berdasarkan gambar 4.17 dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini admin dapat melakukan pengelolaan
sistem informasi komunitas Kanti Sehati dengan memilih menu yang ingin dikelola oleh admin.
4.5.7
Tampilan Halaman Mengelola Informasi
Gambar 4.18 Tampilan Halaman Mengelola Informasi
Berdasarkan gambar 4.18 dapat dijelaskan bahwa pada halaman ini admin dapat melakukan pengelolaan
informasi pada website Kanti Sehati. Admin dapat menambah, mengubah, dan menghapus forum anggota pada
website Kanti Sehati.
5.
5.1
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan perancangan sistem
informasi komunitas yang dilakukan pada Kanti
Sehati maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Kanti Sehati mempromosikan keberadaanya
di propinsi Jambi masih dengan cara melalui
penyampaian informasi dari orang per-orang
dan melalui spanduk-spanduk jika ada
kegiatan, oleh sebab itu dibutuhkan sebuah
sistem
informasi
komunitas
untuk
memperkenalkan
keberadaannya
serta
mendukung kegiatannya.
2. Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe
sistem informasi komunitas Kanti Sehati
5.2
Saran
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
0
3.
berbasis web yang menyediakan layananlayanan berupa informasi yang terdiri dari :
(informasi tentang profil Kanti Sehati, berita,
kegiatan Kanti Sehati, informasi dasar,
informasi CST / Care Support and
Treatment, data kasus, informasi tentang
KDS / Kelompok Dukungan Sebaya), forum
diskusi yang meliputi diskusi pengunjung
dan diskusi anggota, layanan kritik dan saran.
Prototipe sistem informasi komunitas ini
dapat diimplementasikan lebih lanjut
sehingga menghasilkan sistem informasi
komunitas yang dapat diterapkan pada
organisasi Kanti Sehati.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut
:
3
1.
2.
Jika pihak organisasi Kanti Sehati ingin
menggunakan dan menerapkan system ini
maka prototipe sistem ini perlu dikembangkan
lagi dan disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi yang bersangkutan sehingga benarbenar dapat diterapkan pada organisasi Kanti
Sehati yang mendukung seluruh proses bisnis
dari komunitas Kanti Sehati.
Pada
pembuatan prototipe ini belum
memperhatikan masalah keamanan data
(security), maka untuk penelitian lebih lanjut
dapat dilengkapi dengan sistem keamanan
data.
6. DAFTAR PUSTAKA
Bauman, Zygmunt. 2001. Community : Seeking
Safety in an Insecure World. USA : By
Blackwell Publishing Inc.
C. Laudon, Kenneth; & P. Laudon, Jane. 2010.
Management Information Systems :
Managing The Digital Firm. Eleventh
Edition. New Jersey, United States of
America : Pearson Prentice Hall.
Dennis, Alan; Wixom, Haley Barbara: & Tegarden,
David. 2005. Systems Analysis and Design
with UML Version 2.0 : An Object-Oriented
Approach. Second Edition. United States of
America : John Wiley & Sons, Inc.
McLeod, Jr. Raymond; & P. Schell, George. 2007.
Management Information Systems. Tenth
Edition. New Jersey, United States of
America : Pearson Prentice Hall.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 8, No.2, Juni
2013
1
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML.
Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit Graha
Ilmu.
O’Brien, A. James. 2006.
Pengantar Sistem
Informasi : Perspektif
Bisnis dan
Manajerial. Jakarta : Penerbit Salemba
Empat.
Pressman, Roger S. 2001. Software Engineering : A
Practitioner’s Approach. Fifth Edition. New
York : McGraw-Hill.
Short, Scott. 2003. Building XML Web Services for
the Microsoft .Net Platform. Edisi Pertama.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Sommerville, Ian. 2001. Software Engineering.
Addisom Wesley.
Turban, Efraim; Leidner, Dorothy; Ephraim, Mclean;
& Wetherbe, James. 2008. Information
Technology for Management : Transforming
Organizations in the Digital Economy. Sixth
Edition. Asia : John Wiley & Sons Pte Ltd.
Ward, John; & Peppard, Joe. 2002. Strategic
Planning for Information Systems. Third
Edition. England : John Wisley & Sons Ltd.
Whitten, L. Jeffery; Bentley, D. Lonnie; & Dittman,
C. Kevin. 2004. Systems Analysis & Design
Methods. Sixth Edition. New York, United
States of America : The McGraw Hill
Companies, Inc.
3
Download