B - WordPress.com

advertisement
PERKEMBANGAN IMAN SELAMA ABAD PERTENGAHAN
(sekitar tahun 500-1500)
A. Gambaran Tentang Abad Pertengahan dan Perkembangan Iman
Gereja Purba
Abad Pertengahan
Masa Modern
(Th.500-1500)

313 (Maklumat Milano)

Kaisar Teodosius I menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran Roma.

Perubahan tidak berjalan dengan mulus ;

Beberapa di antara mereka kehilangan pegangan, dan tidak mampu
bersikap kritis terhadap pemerintahan

Ada yang melarikan diri ke padang gurun atau tempat terasing (menjadi
cikal-bakal hidup monastik)


Memisahkan diri dari Gereja

Kembali ke agama kuno.
Yang dialami para pemuka agama Kristen:

Pemuka agama Kristen melanjutkan hidup di kota-kota dan kehidupan
bermasyarakat, tetapi dengan bersikap kritis.

Gereja melahirkan pengajar yang ulung.

Muncul kontroversi-kontroversi teologis (melakukan perlawanan
terhadap Arianisme dan merumuskan doktrin Trinitas)

Periode ini berakhir dengan gempuran-gempuran kaum ”barbar” (wangsa Jerman).
Mereka memecah belah kekaisaran Roma.

Awal abad pertengahan : sejak jatuhnya kaisar Romulus Agustus (476)-skisma gereja
timur dan barat (1054)

Akibat serangan kaum barbar Kekaisaran Roma pada awal abad ke-5 terbagi
menjadi dua wilayah (timur dan barat)
B. Timur dan Barat Dua Saudara yang Berbeda
B.1. Latar Belakang Historis
Latar belakang skisma itu memang sudah ada sejak jaman dahulu. Bagian Timur
(daerah Yunani, bagian Asia yang kini bernama Turki, Siria, Mesir, dan Persia) merupakan
wilayah yang sudah lama mengenal kebudayaan yang tinggi, bahkan sebelum dikuasai oleh
kerajaan Romawi. Selain itu sejak masa Iskandar Agung, bahasa Yunani sudah menjadi
bahasa pemersatu seluruh wilayah itu. Bagian barat baru berkembang di tengah-tengah bangsa
dengan kebudayaan yang pada umumnya belum begitu berkembang. Bangsa Roma yang
menjadi kekuatan pemersatu di wilayah itu bisa menjadi maju karena keunggulannya dalam
bidang perang, ketatanegaraan, administratip, dan hukum. Garis pemisah yang dimulai oleh
kaisar Deokletianus dan yang kemudian sejak Konstantinus Agung sudah dianggap sebagai
resmi ’telah terjadi’,semakin mendalam menandai dua mentalitas atau dua dunia yang amat
berbeda satu sama lain. Unsur pemersatu mereka pada sekitar tahun 500 sebenarnya hanyalah
satu iman Kristiani, meskipun mereka hayati menurut watak dan ciri khas masing-masing.
B.2. Perbedaan Barat dan Timur

Wilayah barat (Spanyol, Prancis, Italia):
o Dalam situasi itu, Gereja menjadi lebih kuat dan berpengaruh dengan gerakan
monastikisme dan Kepausan.

Monastikisme : Suatu bentuk khusus organisasi sosial religius yang ditata oleh
aturan-aturan yang ketat (anggaran dasar atau regula) dan disiplin, askese
serta ditolong pada pencapaian keselamatan personal dalam dan bersama para
religius yang lain.

Wilayah timur (kekaisaran Byzantium):
o Muncul kontroversi teologis yang menolong menjelaskan doktrin Kristologis.
o Ada sejumlah gereja yang menyimpang (Nestorian dan Monofisit)

Nestorian : Sebuah gerakan yang mengikuti ajaran Nestorius. Yesus ; 2
pribadi dan 2 kodrat. Yesus bukan Allah, kemudian dalam Dia ada 2 diri
(manusiawi dan Ilahi). Maria adalah bunda Kristus (Kristotokos)

Monofisit : Yesus ; 1 pribadi dan 1 kodrat. Kodrat Ilahi menelan kodrat
manusiawi.

Politik dan Kebudayaan
Timur

Barat

Negara lebih berkuasa dari pada
Eksistensi kekaisaran lenyap dan
gereja dan negara sering memakakan
ditempati oleh sejumlah kerajaan
kehendaknya kepada gereja
barbar.

Kebudayaan kuno lenyap satusatuya lembaga yang melestarikan
adalah Gereja.
Religius
Timur
Barat
Karakteristik 1. Usaha untuk bekerja masih 1. Aktif, mau merasul, mau bekerja
kurang dibandingkan dengan
di
barat.
Tidak
giat.
senang
merasul.
2. lebih
cenderung
senang 2. meminati
perkembangan
umat
wilayah,
dan
berkontemplasi (dalam arti
(jumlah,
religius
administrasi)
atau
ke
arah
kesenian, sastra, filsafat)
3. sikap iman mereka jjuga 3. Suka mati raga yang bersifat aktif
diwaranai
oleh
sifat
(dengan menyiksa diri)
kontemplatif, mereka mau 4. Mereka percaya pada kemampuan
melihat bagaimana Tuhan
yang ada pada diri mereka sendiri
bekerja dan mau mengenal
karena semua itu diberika Tuhan.
Dia sedalam-dalamnya.
(kurang
percaya
pada
rahmat
Tuhan)
Teologi
1. mereka yang pandai belajar 1. Tidak suka ajaran yang berbelitdan
berfikir
suka
menerapkan hasil pemikiran
filsafat
pada
iman
dengan
demikian
dan
mereka
belit.
mengembangkan Teologi.
2. banyak
muncul
bidaah- 2. Maka bidaah hampir tidak pernah
bidaah
muncul
di
Barat
(kecuali
pelagianisme).
Liturgi
1. senang akan upacara-upacara 1. Suka jiarah, arak-arakan.
yang meriah dengan dupa,
nyanyian
dan
litani-litani
yang panjang, pakaian liturgi
gemerlapan,
suka bersatu
dengan para kudus yang
telah mendahului mereka.

Empat konsili yang memperdebatkan isu Kristologis:

Konsili ekumenis III, Efesus I (431). Konsili ini mengecam kedudukan dan
pandangan Nestorius, yang menegaskan bahwa di dalam Kristus ada dua
kodrat dan dua pribadi, satu ilahi dan lainnya insani. Konsili ini memutuskan
pula, Maria adalah pengandung atau Bunda Allah (theotokos)

Konsili ekumenis IV, Kalsedon (451). Mengutuk monofisitisme, yang
mengajarkan bahwa di daam Kristus hanya ada satu kodrat ilahi saja, karena
kemanusiaan Kristus terserap di dalam keallahan. Konsili menetapkan, di
dalam Kristus ada dua kodrat yang bersatu dalam satu pribadi yang sama.
Doktrin ini dipegang teguh oleh sebagian terbesar Gereja hingga dewasa ini.

Konsili ekumenis V, Konstantinopel II (553). Mengutuk karya tulis para
pengarang nestorian yang disebut Tiga Bab.

Konsili ekumenis VI, Konstantinopel III (680-681). Mengecam
monofisitisme, yang mengajarkan bahwa di dalam Kristus hanya ada satu
kehendak, kendati ada dua kodrat yang disatukan dalam satu pribadi yang
sama.
B.3. Skisma Barat – Timur
Relasi antara Timur dan Barat mengalami ketegangan tinggi sampai pada pemutusan
hubungan yang kemudian menjadi definitif pada tahun 1054, yang biasa disebut dengan
skisma Timur.
o
Berkat dukungan orang-orang Frank kepausan tidak lagi diperlukan oleh kekuasaan
Bisantin, yang dalam banyak kasus telah dianggap kehilangan otoritasnya.
o
Sebab langsung dari perpecahan antara Gereja Roma dan Bisantin adalah kata
Filioque ( dan Putra) yang ditambahkan oleh Gereja Barat (Latin) pada Syahadat
Nicaea-Konstantinopel, untuk mengatakan bahwa Roh Kudus berasal ”dari Bapa
dan Putra”.
o
Karena alasan itu (dan beberapa yang lain) telah terjadi skisma, yang disebut skisma
Photius (selama Batrik Photius, abad IX)
o
Perpecahan Final terjadi thn 1054, ketika Kardinal Humbertus da Silvacandida,
utusan paus menyatakan bahwa Batrik Konstantinopel, Mikhael Cerularius adalah
heretik, dan memisahkan kesatuan dengan seluruh Gereja yang dia wakili.
o
Sikap garang juga diperlihatkan oleh Cerularius yang mengutuk tanpa ampun Gereja
Barat.
o
Gereja Barat (berbahasa Latin) : dengan pusat kekuasaan di Roma (Paus), disebut juga
Gereja Katolik.
o
Gereja Timur (berbahasa Yunani) : pusat kekuasaan di Konstantinopel (Batrik),
disebut juga Gereja Ortodoks.
o
Skisma merupakan akumulasi dari casus belli, seperti kanon 28 konsli Kalsedon
(431), tambahan Filioque dalam syahadat Nicea-Konstantinopel; Kasus bulgaria; tata
tertib liturgi dan disiplin gerejawi (mis; roti ekaristi, puasa Perayaan Paska, selibat,
imamat, dsb)
o Dalam abad pertengahan diskusi utama antara gereja Katolik dan Ortodoks
adalah masalah kepausan. Gelar ”paus” mengalami evolusi yang lama; dan
karena itulah maka tidak mungkin mengatakan dengan tepat siapakah paus
yang pertama.
C. Penyebaran ke Arah Tenggara dan Luar Batas Romawi
Konsili Efesus dan Kalsedon mengakibatkan para Nestorian dan Monofisit tidak
dianggap lagi sebagai anggota Gereja yang ”Ortodoks”. Dan kerena ciri kesatuan Gereja dan
Negara di Timur, penganut mereka tidak lagi dianggap sebagai warga negara yang baik. Maka
mereka mengungsi ke kerajaan timur. Umat Nestorian dan Monofisit pada dasarnya memang
diangga sebagai bidaah, namun sayang mereka akhirnya mereka ikut terpisah dari ”Gereja
Besar’ yang mau berusaha untuk tetap bersatu dalam segala bidang.
Gereja bercorak Nestorian berkembang dan berpusat di wilayah Irak (sekarang).
Dalam waktu singkat mereka menyebarkan iman Kristiani sampai jauh sekali, mulai ke India,
wilayah sekitar pantai Bombay, dan si sebelah Barat maupun Timur dari baian selatan
semenanjung India, di Srilanka.
Gereja yang bercorak Monofisit berkembang juga di sebelah utara, tetapi mereka
lebih berpengaruh ke arah selatan, khusunya Mesir, di mana sekarang mereka masih
mempertahankan diri. Dalam Gerja Monofisit berkembanglah suatu usaha untuk
menyebarkan iman kepercayaan akan Allah Maha Esa dengan menentang segala
penyembahan berhala yang dilakukan oleh suku-suku di daerh gurun pasir.
Agama Islam memang mempunyai cukup banyak unsur dari iman Yahudi dan iman
Kristiani. Semangat besar selama masa permulaan Islam juga dipengaruhi oleh keyakinan
akan iman monoteis, yang di perjuangkan para penganut bidaah Monofisit. Pada waktu itu
orang Kristiani aliran Nestorian dan Monofisit merasa agak curiga akan para Ortodoks, karena
mereka dilindungi kaisar (baik di Timur maupun di Barat). Maka sejak agama dan iman
Ortodoks itu menjadi seakan-akan agama negara di Kerajaan Romawi itu, mereka cenderung
menolak kedua-duanya. Oleh karena itu, sewaktu Islam muncul mereka itu secara naluriah
hampir-hampir lebih gampang menjadi kawan Islam dari pada memihak pada orang Kristiani,
Gereja Ortodoks, yang bahkan mereka tolak sendiri.
C.1. Islam muncul sebagai kekuatan baru

Nabi Muhamad SAW memulai karier religiusnya sekitar tahun 610.

Pada tahun 622 dia hijrah ke Medinah, orang-orang Muslim menganggap tahun tersebut
sebagai awal sebuah zaman baru.Nabi wafat pada tahun 632, dan hampir semua daerah Arab
telah berada dalam pengaruh kenabiannya.

Islam menaklukkan wilayah yang sangat luas ; Damaskus (635), Antiokhia (637),
Jerusalem (638), Alexandria (642), Karthago (695), Spanyol (711).

Bersamaan dengan Islam yang sedang menempuh jalan ekspansi ke wilayah yang
sangat luat, di Eropa Barat berkembang kerajaan-kerajaan Frank, yang memiliki
kekuasaan yang tangguh.

Tahun 800 paus memahkotai Karolus Agung sebagai kaisar dalam usaha
membangkitkan kembali kekaisaran Roma Barat Kuno. Karolus Agung menetapkan
suatu tata tertib dan kesejahteraan yang pasti bagi wilayah-wilayah yang mereka kuasai
yaitu:

o
Ada kebangkitan dalam studi,
o
dan penelitian serta restorasi kehidupan monastik
Bertepatan dengan kemajuan Islam Perekonomian Eropa mengalami kemerosotan;
mata uang menghilang dari peredaran, satu-satunya sumber dan jaminan kesejahteraan
adalah tanah.

Hal ini membangkitkan feodalisme yang mengakibatkan:

perang antar kota dan tawuran.

Banyak uskup menjadi tuan feodal, dan berperanserta dalam intrik-intrik yang
rumit dan perang sebagaimana dilakukan oleh kebanyakan tuan feodal
lainnya.

Dengan kekuasaan politis hierarki Gereja kehilangan begitu banyak otoritas
moral dan spiritual.

Akibat kemajuan Islam :

Kekaisaran bisantin kehilangan semua wilayahnya di Afrika,dan sebagian
terbesar di Asia.

Para misionaris dan diplomat kekaisaran Bisantin pergi ke arah utara utara dan
timur laut, yaitu ke Eropa Tengah dan Rusia.

Mereka memilih berelasi dengan Gereja Roma daripada dengan Gereja
Konstantinopel.
PUNCAK SEJARAH ABAD PERTENGAHAN
o Puncak sejarah abad pertengahan : terjadi dari skisma tahun 1054 sampai awal
kemunduran kekuasaan kepausan (1303)
o Gereja barat membutuhkan suatu reformasi yang radikal yang dalam kenyataannya
berasal dari jajaran monastik.
o Para rahib dalam melakukan reformasi kepausan menghadirkan sejumlah Paus
Reformis :

Paul Leo IX (1049-1054) mulai menerapkan reformasi. Akibat langsung dari
pelaksanaan program reformasi ini adalah keretakan di dalam Gereja (Barat dan
Timur)

Paus Gregorius VII (1073-1085) menerbitkan dekrit Dictatus Papae, yang
memuat 27 dalil tentang wewenang dan supremasi kepausan atas kekaisaran
(pemerintahan sipil). Gregorius mendesak dengan sangat kepada para imam untuk
selibat (yang kemudian memicu peberontakan di beberapa daerah). Dia
mengecam simonia (memperjual belikan kedudukan kegerejaan dan sakramensakramen).

Paus Nikolas II (1059), menyerang praktik investitur. ”investitur” menunjuk pada
konflik berkepanjangan antara Gereja dan Negara tentang hak, yang diklaim oleh
pemimpin-pemimpin sekular (sipil) tentang pertapaan, pengangkatan uskup dan
stafnya dengan memberikan upeti peribadi ditahbiskan.

Paus Gregorius VII melanjutkan usaha Paus Nikolas II yang kemudian berkonflik
dengan Kaisar Henry IV terkait masalah investitur.
o Perang salib dimulai tahun 1095 dan berlangsung beberapa abad:

Faktor utama (Religius) : merebut kembali tanah Tanah Suci, khususnya makam
suci di Jerusalem dari orang-orang Islam, berziarah ke tempat-tempat suci
Palestina, memperoleh penghapusan penderitaan di Api Pencucian (atau
indulgensi) yang dijanjikan kepada para anggota Perang Salib.

Faktor Ekonomi dan Politik : pengerahan massa petani gurem dan tuan-tuan
tanpa tanah untuk mengukir masa depan yang lebih baik di wilayah-wilayah yang
akan direbut kembali dari penguasaan orang-orang muslim.
o Karena situasi yang terus berubah beberapa Trekat religius tampil (Fransiskan dan
Dominican:

Membangkitkan semangat dan karya misioner

Bekerja di universitas – universitas (pelopor ilmu teologi Skolastik)

Teologi Skolastik memuncak dalam karya – karya Bonaventura dan Thomas
Aqiunas
o Selama periode ini Kepausan mengalami zaman keemasan dan puncak kekuasaan
dalam pribadi Innocentius III (1198 – 1216)
o Tetapi pda akhir periode ini (1303) kepausan mengalami kemunduran drastis
AKHIR ABAD PERTENGAHAN
o Periode akhir abad pertengahan: mulai saat kemerosotan kekuasaan paus (1303)
sampai jatuhnya ibukota kekaisaran Byzantin, Konstantinopel atau Istambul (1453)
o Borjuisme tumbuh berkembang mengakhiri Feodalisme serta menandai mulainya
negara – negara moderen.
o Nasionalisme menjadi rintangan bagi kesatuan gereja :

Prancis dan Inggris terlibat dalam peperangan

Sebagian besar negara Eropa terlibat dalam konflik
o Kewibawaan paus merosot drastis dbawah kontrol Perancis yang berhasil
memindahkan takhta Paus dari Roma ke Avignon (1309 – 1377)
o Muncul skisma barat yang terbesar yaitu ada dua atau tiga Pus yang mengklaim
sebagai pewaris yang syah takhta Santo Petrus (1378 – 1418)
o Untuk menyembuhkan diri dari skisma dan untuk mereformasi gereja muncul gerakan
konsiliarisme
o Gerakan ini berasil mengakhiri skisma dan semua pihak menyetujui satu Paus :

Ada satu paus, dua konsili

Para paus terpengaruh oleh semangat Renaisance yang membut mereka
cenderung menaruh perhatian untuk mempercantik kota Roma.
o Teologi Skolastik mengalami krisis
o Gereja barat terus bereformasi
o Sementara itu kekaisaran Byzantin menjadi lemah dan akhirnya tersingkirkan oleh
kemajuan kekuatan Turki dibawah bendera islam
Download