KELISTRIKAN DAN SUMBERNYA 1. 2. 3. 4. HUKUM COULUMB HUKUM GAUSS MEDAN LISTRIK DISTRIBUSI MUATAN TITIK Oleh : Dedy Purnama 10007080 B 1.Hukum Coulomb Coulomb ( 1736 - 1806 ) “Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua muatan listrik sebanding dengan besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan”. UJI COBA COULUMB + F F r q2 q1 q1 xq2 F k 2 r K = 9 x 10-9 Nm 2c Alat Uji Gaya Coulomb (Neraca Puntir) -2 Elektroskop Elektroskop adalah alat untuk mengetahui apakah suatu benda bermuatan listrik atau tidak. Prinsip Kerja Elektroskop Apabila sebuah benda bermuatan listrik didekatkan pada elektroskop, maka elektron pada bola konduktor akan bereaksi sesuai dengan jenis muatan yang didekatkan. Pada contoh, jika muatan negatif yang didekatkan, maka elektron akan bergerak dari ujung bola ke keping, sehingga kedua keping menjadi bermuatan negatif. Akibatnya terjadi gaya tolak menolak pada kedua keping sehingga kedua keping terbuka. 2.Hukum Gauss Fluks Listrik Hukum Gauss MEMBERI MUATAN DENGAN MENYENTUHKAN BENDA BERMUATAN LISTRIK. a) Benda (konduktor) bermuatan negatif didekatkan pada elektroskop (netral ). b) Terjadi perpindahan elektron dari benda ke elektroskop. c) elektroskop bermuatan listrik negatif. “Benda yang diberi muatan listrik dengan menyentuhkan, jenis muatannya sama dengan benda yang disentuhkan”. Induksi elektrostatik adalah pemisahan muatan -muatan pada sebuah benda oleh adanya benda lain yang bermuatan. Benda yang dimuati listrik secara induksi, jenis muatannya berlawanan dengan jenis muatan benda yang menginduksi. Pada saat benda bermuatan listrik didekatkan pada sebuah benda netral, terjadi pemisahan muatan pada benda netral itu. Ujung benda netral yang berdekatan dengan benda penginduksi, bermuatan sama dengan benda yang penginduksi. Bila benda tersebut dihubungkan ke bumi (misalnya dengan sentuhan), terjadinya pemindahan elektron dari atau ke bumi melalui tubuh. Setelah benda bermuatan dijauhkan, benda menjadi kekurangan atau kelebihan elektron sehingga benda netral menjadi bermuatan listrik. 3.Medan Listrik Gaya Coulomb di sekitar suatu muatan listrik akan membentuk medan listrik. Dalam membahas medan listrik, digunakan pengertian kuat medan. Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan listrik adalah vektor gaya Coulomb yang bekerja pada satu satuan muatan yang kita letakkan pada suatu titik dalam medan gaya ini, dan dinyatakan dengan E (r ) Muatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber. Misalkan muatan sumber berupa muatan titik q. Kuat medan listrik yang dinyatakan dengan E pada suatu vektor posisi r terhadap muatan sumber tsb, adalah medan pada satu satuan muatan uji. Bila kita gunakan muatan uji sebesar q’ 0 pada vektor posisi r relatif terhadap muatan sumber, kuat medan E (r ) harus sama dengan : F (r , q ' ) 1 q E (r ) rˆ ' 2 q 40 r Dimana r̂ adalah vektor satuan arah radial keluar. Medan dan Potensial Listrik Medan listrik adalah ruang yang di tiap titik di dalamnya muatan listrik mengalami gaya listrik. Muatan listrik positif mengalami gaya listrik (gaya tolak) karena berada di sekitar muatan positif lainnya. Arah medan listrik POTENSIAL LISTRIK Energi Potensial Dari teorema kerja-energi didapatkan bahwa perubahan energi potensial sama dengan kerja yang harus dilakukan melawan medan gaya untuk memindahkan benda dari A ke B. Secara matematis dapat ditulis F . dr B U W AB A Secara umum energi potensial medan listrik oleh muatan sumber q yang dimiliki oleh muatan uji q0 pada jarak r dari q adalah qq0 U 40 r 1 Potensial listrik didefinisikan sebagai energi potensial per satuan muatan. Sama seperti setiap massa yang berada di medan gravitasi mempunyai energi potensial gravitasi, maka setiap benda bermuatan listrik yang berada di dalam medan listrik juga memiliki energi potensial listrik. Potensial listrik sebuah muatan adalah besarnya energi potensial listrik dibagi dengan besarnya muatan benda tersebut. W V satuan volt q Gerakan awan di udara menyebabkan awan bermuatan listrik. Awan yang berdekatan dengan bumi (bola muatan raksasa) akan menimbulkan induksi listrik. Akibatnya akan terjadi loncatan muatan listrik yang sangat besar yang menimbulkan bunga api. Loncatan bunga api inilah yang disebut dengan petir. Petir yang sampai ke bumi disebut kilat. 4.Medan Listrik oleh Distribusi Muatan Titik q2 q1 ' r1 ' r2 ' r3 q3 r P Misalkan muatan sumber terdiri atas 3 muatan titik q1, q2 dan q3. Gaya resultan pada muatan uji q‘ pada titik P adalah superposisi gaya pada q’ oleh masing-masing muatan sumber. r ) oleh q1 saja Bila kuat medan pada titik P (vektor posisi adalah E1 (r ) , dan kuat medan oleh q2 saja adalah E2 (r ), dan oleh q3 saja adalah E3 (r ), kuat medan resultan pada Padalah titik E (r ) E1 (r ) E2 (r ) E3 (r ) Bila ada N buah muatan titik sebagai sumber, dengan muatan ' sumber qi ada pada vektor ri , medan resultan pada vektor posisi r adalah ' N N 1 qi (r ri ) E (r ) Ei (r ) ' 3 4 i 1 i 1 0 r ri Perhatikan, jumlahan pada persamaan di atas adalah jumlahan vektor. Medan Listrik oleh Distribusi Muatan Kontinu Jika distribusi muatan tersebut adalah kontinu, maka medan yang ditimbulkannya di setiap titik P dapat dihitung dengan membagi elemen2 yang sangat kecil dq. Medan dE (r ) yang ditimbulkan oleh setiap elemen akan dihitung, dengan memperlakukan elemen2 tsb sebagai muatan titik. dE (r ) diberikan oleh 1 dq dE ( r ) rˆ 2 40 r Dimana r adalah jarak dari elemen muatan dq ke titik P. medan resultan kemudian dicari dari prinsip superposisi dengan menjumlahkan kontribusi2 medan yang ditimbulkan oleh semua elemen muatan, atau E (r ) dE (r ) POTENSIAL LISTRIK OLEH MUATAN TITIK B B VB VA E ds q ds dr rB r A rA q B E dr A r VB V A q’ q E ds (kq / r 2 )dr rB kq kq r rA r 1 1 VB V A kq rB rA rB dr rA 2 Energi potensial sepasang muatan r E kqrˆ / r 2 q E ds k 2 rˆ ds r rˆ ds ds cosq dr A qq' U k r Usaha untuk membawa muatan q’ dari jauh tak hingga ke titik sejauh r dari muatan q q V k r Potensial oleh beberapa muatan titik V k i qi ri Jumlah potensial oleh masing-masing muatan POTENSIAL LISTRIK PADA SEBUAH TITIK DI SEKITAR MUATAN LISTRIK q V ke r Titik ukur potensial listrik r Muatan, q Jarak titik terhadap muatan, q POTENSIAL LISTRIK OLEH SEBARAN MUATAN KONTINYU P r dq dq dV k r dq V k r Untuk muatan garis : dq = ldl Q Muatan persatuan panjang Elemen panjang Untuk muatan bidang : dq = sdA Muatan persatuan luas Elemen luas Untuk muatan ruang : dq = rdV’ Muatan persatuan volume Elemen volume POTENSIAL KONDUKTOR BERMUATANKonduktor + + + + + + + + + + + + + + + + A + + + + + + + + +++ B B E ds A VB V A Eds E ds 0 Permukaan Gauss Muatan pada konduktor selalu tersebar pada permukaannya. Medan listrik pada permukaan konduktor tegak lurus bidang. Medan listrik di dalam konduktor nol. VB – V A = 0 Konduktor merupakan bahan ekuipotensial KAPASITANSI Sifat bahan yang mencerminkan kemampuannya untuk menyimpan muatan listrik Konduktor ++++ + ++Q++ + + ++ ----- -Q-- - -- Satuan kapasitansi dalam SI : farad (F) 1 F = 1 C/V 1 mF = 10-6 F Q C V Beda potensial antara konduktor +Q dan -Q Perbandingan nilai absolut muatan terhadap nilai absolut beda tegangan didefinisikan sebagai kapasitansi C = Q/V (F) Satuan untuk kapasitansi adalah farad (F) di mana 1 F = 1 C/V Hal-hal Penting untuk Diingat Muatan yang sejenis tolak-menolak, yang tidak sejenis tarikmenarik. E untuk muatan titik pada titik pusat/asal memiliki arah radial. Untuk media isotropik, D = e E. E dan V dihubungkan oleh persamaan (14) dan E = -VV. Kerapatan arus konduksi J = a E. Untuk kapasitor pelat paralel, kapasitansi dirumuskan sebagai C = Q/V = o 1 A/d. MENENTUKAN KAPASITANSI Konduktor Bola + + ++ + + + + + Q + + + + + + ++ + + + Potensial bola : V = Q/4oR Kapasitansi : C = Q/V = 4oR Lempeng Sejajar +Q + + + + + + + + + + + ++ + + + + - E - - A- -Q d V V = Ed E = s/o = Q/oA C = Q/V = oA/d V = Qd/oA RANGKAIAN PARALEL +Q1 C1 +Q 2 -Q2 C2 +Q 3 -Q1 -Q3 C3 +QN CN +V_ -QN Induksi muatan pada setiap kapasitor : Q1 =C1V; Q2 = C2V; Q3 = C3V….. QN = CNV Muatan total pada rangkaian : Q = Q1 + Q2 + Q3 + …. + QN = C1V+ C2V+ C3V+ …. + CNV = (C1 + C2 + C3 + …. + CN )V Q = CeqV Kapasitansi pengganti -Q +Q Ceq Ceq = (C1 + C2 + C3 + …. + CN ) +V _ RANGKAIAN SERI +Q -Q +Q -Q +Q C1 C2 C3 -Q +Q CN +V _ -Q Beda potensial pada tiap kapasitor : V1 =Q/C1 ; V2 = Q/C2 ; V3 = Q/C3 ….. VN = Q/CN Beda potensial pada rangkaian : V = V1 + V2 + V3 + …. + VN -Q +Q Kapasitansi pengganti Ceq Q Q Q Q C1 C2 C3 CN 1 1 1 1 Q CN C1 C2 C3 V = Q/Ceq +V _ 1 Ceq 1 1 1 1 CN C1 C2 C3 ENERGI KAPASITOR +q -q Usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan dq dari lempeng –q ke +q : dW Vdq dq C q dq C Usaha total selama proses pemuatan : Q q Q2 W dq Q = CV 0 C 2C E Energi elektrostatik yang tersimpan di dalam kapasitor bermuatan adalah : Q2 1 U 2 QV 12 CV 2 2C Untuk kapasitor lempeng sejajar V = Ed dan C = oA/d, U 12 o A d Ed 2 12 o Ad E 2 u 12 o E 2 Rapat energi DIELEKTRIK Bahan non-konduktor, jika disisipkan pada kapasitor dapat meningkatkan kapasitansinya +Qo Qo +Qo Co Vo Vo = Qo/Co C V V = Vo/k Kapasitansi kapasitor menjadi : C = Qo/V = kQo/Vo = kCo Qo +Qo Co +V _ Qo = CoV -Qo +Q -Q C +V _ C = kCo Muatannya berubah menjadi : Q = CV = kCoV = kQo SEKIAN DAN TERIMA KASIH SALAM MAHASISWA UAD, DEDY PURNAMA 10007080 B