studi kasus kelengkapan dan penggunaan alat

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT
LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA DI
KECAMATAN RANTEPAO DAN KECAMATAN SESEAN,
TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Tri Wahyu Ningsi Pasinggi
NIM : 121424043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT
LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA DI
KECAMATAN RANTEPAO DAN KECAMATAN SESEAN,
TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Tri Wahyu Ningsi Pasinggi
NIM : 121424043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Karena harapan itu akan selalu ada bagi mereka yang senantiasa berdo’a
dan selalu ada jalan bagi mereka yang tidak mengenal putus asa”
“Apapun yang terjadi di dalam hidup ku, selalu ku berkata Tuhan Yesus
baik, Tuhan Yesus selalu membimbing langkah kaki ku di jalan yang terbaik”
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Bapa di Surga dan Bunda Maria
Orangtua yang sangat ku cintai:
Paulus Suhud dan Jeni Pabimbim
Kakak-adik yang sangat ku sayangi:
Eko Suripto Pasinggi
Dwi Putri Pasinggi
Severius Catur Pasinggi
Semua sahabat dan teman-teman seperjuangan
Serta almamater tercinta
Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Pasinggi, Tri Wahyu Ningsi. 2016. Studi Kasus Kelengkapan dan Penggunaan
Alat Laboratorium Fisika SMA dalam Bidang Mekanika di Kecamatan Rantepao
dan Kecamatan Sesean, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kelengkapan alat laboratorium
Fisika khususnya pada bidang mekanika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan
Sesean; (2) Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang
mekanika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean; (3) Pemahaman guruguru Fisika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean dalam penggunaan alat
laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016 pada tiga SMA di Toraja Utara.
SMA tersebut adalah SMA Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao, dan SMA Negeri 1
Sesean. Sampel penelitian adalah 3 siswa kelas X, 3 siswa kelas XI, beberapa guru Fisika,
dan 3 laboratorium Fisika. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data yaitu:
observasi alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika, wawancara guru, wawancara
siswa, dan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) untuk kelengkapan alat laboratorium,
SMA Negeri 1 Rantepao termasuk dalam kategori cukup lengkap sedangkan SMA Pelita
Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean termasuk dalam kategori sangat tidak lengkap; (2)
Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika yang masih kurang dikarenakan alat
laboratorium yang sudah mulai rusak dan tidak terurus; (3) Pemahaman guru Fisika yang
masih kurang mengenai penggunaan alat laboratorium dalam menunjang proses belajar.
Kata kunci: kelengkapan alat laboratorium Fisika, penggunaan alat laboratorium Fisika,
pemahaman guru Fisika, mekanika.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Pasinggi, Tri Wahyu Ningsi. (2016). A Case Study on the Completeness and the
Use of Physics Laboratory’s Equipment of Senior High School (SHS) in Mechanics
Field in the Districts of Rantepao and Sesean, North Toraja, South Sulawesi. An
Undergraduate Thesis. Physics Education Study Program. Department of Mathematics
and Natural Sciences. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma
University.
This research aimed to find out: (1) the completeness of Physics laboratory
especially in mechanics field of SHS in the Districts of Rantepao and Sesean; (2) the use
level of Physics laboratory especially in mechanics field of SHS in the District of
Rantepao and Sesean; (3) the understanding of SHS Physics teachers in the District of
Rabtepao and Sesean on the use of Physics laboratory’s equipment especially in
mechanics field.
This research was conducted on May, 2016 at three SHS in North Toraja. The SHS
was SMA Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao, and SMA Negeri 1 Sesean. The
research sample was 3 students of grade X, 3 students of grade XI, several Physics
teachers, and 3 Physics laboratory’s. The instrument which was used to obtain the data
was: the observation of Physics laboratory’s equipment in mechanics field, teacher’s
interview, students’ interview, and document study.
The research results showed that: (1) for the completeness of Physics laboratory’s
equipment, SMA Negeri 1 Rantepao was included on the category of fairly complete
while SMA Pelita Rantepao and SMA Negeri 1 Sesean was included on the category of
very incomplete; (2) the use level of Physics Laboratory’s Equipment which was still less
because laboratory’s equipment which started to be damaged and was neglected; (3) the
understanding of Physic teacher which was still less on the use of laboratory’s equipment
in supporting the learning process.
Keywords: the completeness of Physics laboratory’s equipment, the use of Physics
laboratory’s equipment, the understanding of Physics teacher, mechanics
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan
Yesus Kristus dan kepada Bunda Maria yang telah melimpahkan berkat-Nya
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Kasus
Kelengkapan dan Penggunaan Alat Laboratorium Fisika SMA dalam Bidang
Mekanika di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean, Toraja Utara,
Sulawesi Selatan” ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanat
Dharma.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran,
dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu, membimbing, memberikan arahan, memberi
masukan, motivasi, dan saran yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi.
2.
Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi.
3.
Saverinus Domi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA)
Pendidikan Fisika angkatan 2012 yang telah memberikan saran, arahan dan
bimbingan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.
4.
Segenap dosen Pendidikan Fisika dan karyawan Program Studi Pendidikan
Fisika yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan pengetahuan
selama ini serta pelayanan administrasi dengan baik kepada penulis selama
menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5.
Kepala sekolah, guru dan karyawan serta siswa kelas X dan XI SMA Negeri
1 Rantepao Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah membantu dalam penelitian.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Kepala sekolah, guru dan karyawan serta siswa kelas X dan XI SMA Pelita
Rantepao Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah membantu dalam penelitian.
7.
Kepala sekolah, guru dan karyawan serta siswa kelas X dan XI SMA Negeri
1 Sesean Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah membantu dalam penelitian.
8.
Bapak, Ibu, kakak dan adikku yang banyak memberikan motivasi, dukungan
baik doa maupun materi.
9.
Kelompok skripsi Elisabhet Wora dan Megawati Belandina Banik yang sudah
berjuang bersama-sama selama menyelesaikan skripsi.
10. Teman-teman yang selalu mendukung, membantu, dan mengingatkan penulis
selama proses penulisan skripsi ini: Brigitta Dwi Utami, Bernadetta Savitri
Sutasoma, Ratna Mintarsih, Maria Agata Ayang, dan seluruh teman-teman
Pendidikan Fisika angkatan 2012.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan
dalam bidang ilmu pendidikan pada umumnya.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................................vii
ABSTRACT ................................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .....................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Fisika .......................................................................................... 6
1. Pembelajaran Berbasis Inquiry .................................................................... 8
2. Discovery Learning .................................................................................... 10
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Metode Eksperimen ......................................................................................... 11
1. Eksperimen Terencana Terbimbing .......................................................... 12
2. Eksperimen Bebas ...................................................................................... 14
C. Materi Mekanika SMA ................................................................................... 16
D. Alat Laboratorium Fisika Dalam Bidang Mekanika ...................................... 19
E. Guru Fisika ..................................................................................................... 28
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 30
B. Desain Penelitian ............................................................................................ 30
C. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 31
D. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 31
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 31
F. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 32
G. Teknik Analisa Data ........................................................................................ 39
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 41
B. Data dan Analisis ............................................................................................ 42
C. Pembahasan ..................................................................................................... 56
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 62
B. Saran ................................................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 64
LAMPIRAN
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Materi Mekanika Kelas X ................................................................................... 17
Tabel 2.2. Materi Mekanika Kelas XI ........................................................................ 18
Tabel 2.3. Klasifikasi Alat Laboratorium Fisika Mekanika SMA ............................ 19
Tabel 3.1. Kategori dan Skor Jumlah Alat ................................................................. 33
Tabel 3.2. Skor Pembobotan Alat ............................................................................. 34
Tabel 3.3. Pembobotan alat dalam setiap praktikum ................................................. 35
Tabel 3.4. Kategori dan skor keadaan alat ................................................................. 38
Tabel 3.5. Interval kelengkapan alat laboratorium fisika ........................................... 40
Tabel 4.1. Jadwal Pengambilan Data ......................................................................... 42
Tabel 4.2. Klasifikasi prosentase percobaan berdasarkan kategori SMA Negeri 1
Rantepao .................................................................................................... 43
Tabel 4.3. Klasifikasi prosentase percobaan berdasarkan kategori SMA Pelita
Rantepao ................................................................................................... 44
Tabel 4.4. Klasifikasi prosentase percobaan berdasarkan kategori SMA Negeri 1
Sesean ........................................................................................................ 45
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Permohonan observasi dan Izin Penelitian
Lampiran 1. SMA Negeri 1 Rantepao .......................................................65
Lampiran 2. SMA Pelita Rantepao ...........................................................66
Lampiran 3. SMA Negeri 1 Sesean ...........................................................67
Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 4. SMA Negeri 1 Rantepao .......................................................68
Lampiran 5. SMA Pelita Rantepao ...........................................................69
Lampiran 6. SMA Negeri 1 Sesean ...........................................................70
Pedoman Wawancara
Lampiran 7. Pedoman wawancara guru.................................................... 71
Lampiran 8. Pedoman wawancara siswa.................................................. 73
Daftar Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika Bidang Dalam Mekanika
Lampiran 9. SMA Negeri 1 Rantepao........................................................74
Lampiran 10. SMA Pelita Rantepao..........................................................76
Lampiran 11. SMA Negeri 1 Sesean..........................................................78
Hasil Analisis Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika Bidang Dalam
Mekanika
Lampiran 12. SMA Negeri 1 Rantepao .....................................................80
Lampiran 13. SMA Pelita Rantepao .........................................................85
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14. SMA Negeri 1 Sesean..........................................................90
Transkip Hasil Wawancara Guru
Lampiran 15. SMA Negeri 1 Rantepao......................................................95
Lampiran 16. SMA Pelita Rantepao........................................................105
Lampiran 17. SMA Negeri 1 Sesean........................................................112
Transkip Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 17. SMA Negeri 1 Rantepao....................................................114
Lampiran 18. SMA Pelita Rantepao .......................................................131
Lampiran 19. SMA Negeri 1 Sesean........................................................142
Dokumentasi Alat Laboratorium Fisika
Lampiran 20. SMA Negeri 1 Rantepao....................................................149
Lampiran 21. SMA Pelita Rantepao........................................................151
Lampiran 22. SMA Negeri 1 Sesean........................................................153
Studi dokumen
Lampiran 23. Laporan Praktikum SMA Negeri 1 Sesean........................154
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), terdapat berbagai
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa diantaranya yaitu mata pelajaran
IPA. Pelajaran IPA di SMA mencakup Fisika, Kimia, dan Biologi.
Sudah menjadi pandangan umum bagi siswa bahwa dibandingkan dengan
Kimia dan Biologi, Fisika dianggap lebih sulit. Hal ini disebabkan karena pada
pelajaran Fisika selain memiliki banyak rumusan matematis, Fisika juga
membutuhkan kemampuan berfikir secara logis dan rasional untuk menyelesaikan
suatu persoalan Fisika.
Belajar diartikan sebagai usaha untuk memperoleh pengetahuan,
kepandaian, atau keterampilan. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku
atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu (Abin
Syamsudin Makmun, 2007)
Pembelajaran dapat bersifat formal dan informal. Salah satu contoh
pembelajaran formal adalah pembelajaran di sekolah, dimana siswa belajar secara
bertahap untuk memupuk pengetahuannya sendiri dari tingkat pendidikan Sekolah
Dasar hingga Perguruan Tinggi.
Siswa diharapkan dapat
memperoleh
pengetahuan sesuai dengan tingkat pendidikan yang ditempuh.
Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara untuk
membuat siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja
kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pelajaran (Silberman, 2007: 1). Pembelajaran aktif (active learning) merupakan
salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam
melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan (Suyatno, 2009 :
107).
Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan
penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa. Di sini siswa dituntut untuk
menggunakan otak dalam berfikir sehingga semua siswa dapat mencapai hasil
belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki.
Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk
menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi
pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sani, 2013: 158).
Metode pembelajaran memiliki banyak variasi yang dapat diterapkan kepada
siswa.
Salah satu metode yang termasuk dalam pembelajaran aktif yaitu metode
eksperimen. Pada metode eksperimen siswa belajar secara aktif dalam hal
menemukan dan menganalisis suatu permasalahan. Metode ini tentunya
menggunakan media-media tertentu yang mendukung pembelajaran siswa secara
aktif seperti penggunaan alat peraga dan alat laboratorium. Salah satu bentuk dari
metode eksperimen adalah melakukan praktikum di laboratorium. Siswa
berinteraksi langsung dengan media pembelajaran berupa alat, bahan dan kejadian
(Sani, 2013: 159).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kelengkapan alat laboratorium sangat berperan penting untuk menunjang
proses pembelajaran saat praktikum. Begitu pun penggunaan alat laboratorium itu
sendiri sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Di beberapa sekolah tidak terdapat praktikum dikarenakan alat tidak
lengkap atau bahkan tidak ada. Padahal belajar Fisika dengan praktikum akan
lebih menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Oleh karena itu peneliti ingin melaksanakan sebuah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium
Fisika dalam bidang mekanika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan
Sesean.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean memiliki alat
laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika yang lengkap?
2. Apakah SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean telah
menggunakan seluruh alat laboratorium Fisika yang dimiliki khususnya pada
bidang mekanika?
3. Bagaimana pemahaman guru-guru Fisika SMA di Kecamatan Rantepao dan
Kecamatan Sesean dalam penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya
pada bidang mekanika tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Kelengkapan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika SMA
di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean;
2. Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang
mekanika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean;
3. Pemahaman guru-guru Fisika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan
Sesean dalam penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang
mekanika.
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi sekolah
Sekolah dapat mengetahui kelengkapan alat laboratorium Fisika
khususnya pada bidang mekanika serta dapat memperbaharui alat
laboratorium di sekolah tersebut.
2. Bagi guru dan calon guru
a. Menambah pengetahuan mengenai penggunaan dan kelengkapan alat
laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika;
b. Dapat
menggunakan
alat
laboratorium
sesuai
dengan
keperluan
pembelajaran;
c. Dapat membuat alat peraga sederhana untuk merepresentasikan materi
Fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Bagi siswa
Dapat menggunakan secara optimal alat laboratorium Fisika khususnya
pada bidang mekanika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Fisika
Fisika dapat dipandang dari aspek pengetahuan, proses, dan juga sikap
pendidikan Fisika. Sebagai aspek pengetahuan/isi Fisika siswa bukan hanya
mengerti hukum dan teori Fisika, tetapi juga menangkap nilai-nilai kemanusiaan
di balik pengetahuan itu. Sebagai aspek proses siswa belajar mengambil
kesimpulan dengan berbasis data dan analisis kritis, siswa dibantu untuk berpikir
rational, kritis, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang valid. Sedangkan
sebagai aspek sikap siswa dilatih untuk memiliki sikap jujur, disiplin, tepat waktu,
teliti, dan bertekun (Suparno, 2012: 8-10).
Pembelajaran Fisika adalah proses interaksi antara siswa, guru dan sumber
belajar Fisika serta lingkungan belajar yang kondusif sehingga tercapai proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran Fisika ketiga aspek Fisika harus diambil
sebagai kesatuan sehingga proses pembelajaran Fisika dapat tercapai dengan baik.
Saat proses pembelajaran berlangsung siswa dituntut untuk mampu
mengembangkan pengetahuan yang diperolehnya secara mandiri, sedangkan guru
lebih sebagai fasilitator dalam belajar.
Hal penting yang menjadi bagian dari pembelajaran yang baik adalah: (1)
siswa yang belajar; (2) guru yang mengajar; (3) bahan pelajaran; (4) hubungan
antara guru dan siswa.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dalam pembelajaran Fisika, yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar.
Semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan mendorong siswa agar
mau mempelajari Fisika secara mandiri.
Dalam pembelajaran Fisika siswa dilatih dan diharapkan untuk melakukan
pembelajaran secara aktif. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang
memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai
sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga
memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, tapi
juga kemampuan analisis dan sintesis (Rosyada dalam Nurhayati, 2008).
Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, gesit, dan penuh gairah,
bahkan siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk bergerak leluasa. Selama
proses belajar siswa dapat beraktivitas, bergerak, dan melakukan sesuatu dengan
aktif (Silbermen, 2013).
Belajar aktif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang bermuara
pada belajar mandiri, maka kegiatan belajar mengajar yang dirancang harus
mampu melibatkan siswa secara aktif. Siswa dan guru dalam belajar aktif sama
berperan untuk menciptakan suatu pengalaman belajar yang bermakna.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah
suatu pembelajaran yang mana siswa tidak hanya sekedar mendengarkan
informasi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi siswa juga melihat apa yang
dijelaskan oleh guru dan siswa melakukan atau mencoba langsung apa yang telah
dipelajari untuk memperoleh hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Beberapa model pembelajaran aktif:
1.
Pembelajaran Berbasis Inquiry
Menurut
Sani
(2014:
88)
pembelajaran
berbasis
Inquiry
adalah
pembelajaran yang melibatkan siswa dalam merumuskan pertanyaan yang
mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun pengetahuan
dan makna baru, seperti didefinisikan dalam Alberta Learning sebagai berikut:
“Inquiry-based learning is a process where students are involved in their
learning, formulate questions, investigate widely and the build new
underdstandings, meaning and knowledge”
Menurut Hosnan (2014: 341) ciri-ciri pembelajaran inquiry antara lain:
a.
Pembelajaran inquiry menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan;
b.
Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri;
c.
Tujuan dari penggunaan pembelajaran inquiry adalah mengembangkan
kemampuan
berpikir
secara
sistematis,
logis,
dan
kritis,
atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Pembelajaran inquiry merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan,
karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut:
a.
Pembelajaran inquiry menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran inquiry
ini lebih dianggap bermakna;
b.
Pembelajaran inquiry dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar
sesuai dengan gaya belajar mereka;
c.
Inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar sebagai proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman;
d.
Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan
belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran inquiry juga memiliki
kelemahan, diantaranya sebagai berikut:
a.
Kesulitan dalam mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa;
b.
Pembelajaran yang telah direncanakan tidak sesuai dengan kebiasaan siswa
dalam belajar;
c.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikan memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang
telah ditentukan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d.
Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran inquiry ini akan sulit
diimplementasikan oleh setiap guru.
2.
Discovery Learning
Menurut Hosnan (2014: 280) penemuan (discovery) merupakan suatu model
pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme.
Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting
terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran.
Menurut Jerome Bruner (Hosnan, 2014) discovery learning ialah metode
belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik
kesimpulan dari prinsip-prinsip umum contohnya dari pengalaman siswa tersebut.
Hal yang menjadi dasar ide J.Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan
bahwa anak harus berperan secara aktif di dalam belajar di kelas.
Menurut Bell (Hosnan, 2014) mengemukakan beberapa tujuan pembelajaran
discovery learning, yakni sebagai berikut:
a.
Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran;
b.
Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola
dalam situasi konkret maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan
informasi tambahan yang diberikan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan
menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
dalam menemukan;
d. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja
bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan
menggunakan ide-ide orang lain;
e. Keterampilan konsep dan prinsip yang dipelajarai melalui penemuan lebih
bermakna;
f. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa
kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam
situasi belajar yang baru.
B. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk
melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah
dibicarakan itu memang benar (Suparno, 2013).
Metode eksperimen merupakan suatu cara mengajar, dimana siswa
melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke
kelas dan dievaluasi oleh guru.
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dengan mengadakan percobaan sendiri serta dapat terlatih dalam cara berfikir
yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori
yang sedang dipelajarinya. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan.
Suparno (2013) dalam bukunya membagi metode eksperimen dalam dua
bagian yaitu:
1.
Eksperimen yang terencana atau terbimbing
Dalam eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah dirancang
oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Terdapat beberapa hal yang
harus dilakukan guru saat melakukan pembelajaran dengan eksperimen
terbimbing diantaranya :
a.
Memilih eksperimen yang akan ditugaskan kepada siswa;
b.
Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya, peralatan
yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data yang harus
dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data, dan apa kesimpulannya;
c.
Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga pada saat
siswa mencoba semua siap dan lancar;
d.
Pada saat percobaan sendiri guru dapat berkeliling melihat bagaimana siswa
melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada siswa;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
e.
Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat jalan
dengan baik;
f.
Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang
dilakukan;
g.
Bila siswa membuat laporan, maka guru harus memeriksanya;
h.
Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan dalam satu
lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.
Adapun tindakan yang harus dilakukan siswa dalam percobaan antara lain:
a.
Membaca petunjuk percobaan dengan teliti;
b.
Mencari alat yang diperlukan;
c.
Merangkai alat-alat sesuai dengan skema percobaan;
d.
Mulai mengamati jalannya percobaan;
e.
Mencatat data yang diperlukan;
f.
Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan dari data
yang ada;
g.
Membuat dan mengumpulkan laporan percobaan;
h.
Mempresentasikan percobaannya di depan kelas (jika diperlukan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.
Eksperimen bebas
Dalam eksperimen ini guru tidak memberikan petunjuk percobaan secara
rinci. Dengan kata lain siswa yang harus lebih banyak berpikir sendiri. Tugas guru
disini hanya memberikan persoalan kepada siswa. Keuntungan eksperimen bebas
adalah siswa ditantang untuk merencanakan percobaannya sendiri tanpa banyak
arahan dari guru. Dengan demikian akan tampak bagaimana kreativitas,
kepandaian dan kemampuan siswa dalam memecahkan tugas yang diberikan guru.
Adapun kelebihan metode eksperimen antara lain:
a.
Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima
kata guru atau buku;
b.
Siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi
(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi;
c.
Siswa memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan
eksperimen;
d.
Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan
untuk percobaan;
e.
Siswa dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan
berfikir ilmiah;
f.
Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir siswa dengan hal-hal yang
bersifat objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Adapun kekurangan metode eksperimen antara lain:
a.
Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap siswa berkesempatan
mengadakan eksperimen;
b.
Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, siswa harus menanti
untuk melanjutkan pelajaran;
c.
Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru;
d.
Sering ada kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan
siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen;
e.
Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam
bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil keputusan.
Woolnough & Allsop (Rustaman, 2005 dalam Syam, dkk. 2017: 8),
mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya kegiatan praktikum IPA yaitu
sebagai berikut:
a.
Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains.
Siswa belajar dipengaruhi oleh motivasi, siswa yang termotivasi untuk
belajar akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Melalui
kegiatan laboratorium, siswa diberikan kesempatan untuk memenuhi
dorongan rasa ingin tahu dan ingin bisa.
b.
Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen
Melakukan eksperimen merupakan kegiatan yang banyak dilakukan
oleh para ilmuan. Untuk melakukan eksperimen diperlukan beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi, mengukur, dan
memanipulais peralatan sains.
c.
Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah.
Metode inquiri dikembangkan melalui pendekatan heuristik yang
memandang saintis sebagai penemu (discoverer). Di dalam kegiatan
praktikum menurut pandangan ini, siswa bagaikan seorang saintis yang
sedang melakukan eksperimen, mereka dituntut untuk merumuskan
masalah, merancang eksperimen, merakit alat, melakukan pengukuran
secara
cermat,
menginterpretasikan
data
perolehan,
serta
mengkomunikasinnya melalui laporan yang harus dibuatnya.
d.
Praktikum menunjang materi pelajaran siswa untuk menemukan teori, dan
membuktikan teori.
Selain itu praktikum dalam pelajaran sains dapat membentuk ilustrasi
bagi konsep dan prinsip sains. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat
disimpulkan bahwa praktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran.
C. Materi Mekanika SMA
Mekanika merupakan salah satu bagian dalam bidang ilmu Fisika.
Mekanika berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda serta
efek gaya dalam gerakan itu. Mekanika terbagi atas dua bagian yaitu mekanika
klasik dan mekanika kuantum. Mekanika klasik terbagi dalam dua bagian yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mekanika yang mempelajari tentang benda yang diam (statis) dan mekanika yang
mempelajari tentang benda yang bergerak (kinematika dan dinamika).
Pembelajaran mekanika di SMA terdapat di kelas X dan XI. Adapun materi
mekanika untuk kelas X dan kelas XI (tabel 2.1 dan tabel 2.2) sebagai berikut:
Tabel 2.1 Materi mekanika kelas X
No
1.
2.
3.
Semester 1
Besaran dan satuan
a. Besaran dan satuan standar
b. Alat ukur
c. Angka penting
d. Besaran scalar dan besaran vektor
Gerak
a. Jarak dan perpindahan
b. Kelajuan dan kecepatan
c. Percepatan
d. Gerak dengan kecepatan konstan
e. Gerak dengan kecepatan tidak
konstan
f. Gerak vertikal
g. Gerak melingkar
Dinamika Gerak
a. Hukum-hukum Newton
b. Gaya Gesek
c. Arah gaya kontak (gaya gesek dan
gaya normal)
d. Keuntungan dan kerugian gaya
gesek
e. Gaya sentripetal dan sentrifugal
Jenis Praktikum
Alat ukur
Gerak Lurus Beraturan
(GLB)
Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB)
Gerak Melingkar
Beraturan (GMB)
Hukum Newton II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tabel 2.2 Materi mekanika kelas XI
No.
Semester 1
1
Kinematika dengan analisis vektor
a. Posisi, kecepatan, dan percepatan
pada gerak dalam bidang
b. Posisi, kecepatan dan percepatan
sudut pada gerak melingkar
c. Gerak parabola
Hukum-hukum Newton tentang gerak
dan gravitasi
a. Dinamika partikel dengan gaya
gesekan
b. Hukum Newton tentang gravitasi
Elastisitas dan gerak harmonik
sederhana
a. Elastisitas bahan
b. Gerak harmonik sederhana
Usaha dan energi
a. Usaha, energi dan daya
b. Energi potensial dan gaya
konservatif
Impuls dan momentum
a. Konsep impuls dan momentum
b. Hukum kekekalan momentum
c. Jenis-jenis tumbukan
Dinamika rotasi dan keseimbangan
benda tegar
a. Dinamika rotasi
b. Keseimbangan benda tegar
c. Titik berat
Mekanika fluida
a. Fluida statis
b. Tegangan permukaan zat cair dan
viskositas fluida
c. Fluida dinamis
2
3
4
5
6
7
Jenis Praktikum
-
Koefisien gesekan
Hooke
Usaha pada pegas
Momentum dan
tumbukan
Titik berat
Archimedes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
D. Alat Laboratorium Fisika dalam Bidang Mekanika
Alat laboratorium Fisika digunakan untuk menunjang proses pembelajaran
di sekolah. Tabel 2.3 berikut ini merupakan klasifikasi alat laboratorium Fisika
berdasarkan topik mekanika di SMA (Kanginan, 2007 ; Purwoko, 2007).
Tabel 2.3 Klasifikasi alat laboratorium Fisika mekanika SMA
No
1
Judul
Praktikum
Alat ukur
Alat yang
digunakan
a. Jangka sorong
b. Micrometer
skrup
Gambar dan set alat
a.
b.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
2
Gerak
Lurus
Beraturan
(GLB)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kereta
Ticker Timer
Kertas Karbon
Kertas Perekam
Travo
Balok
Pengganjal
g. Papan luncur
h. Neraca O’haus
i. Mideline
a.
b.
c.
d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
e.
f.
g.
h.
i.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
3
Gerak
Lurus
Berubah
Beraturan
(GLBB)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Kereta
Ticker Timer
Kertas Karbon
Kertas Perekam
Travo
Tali nilon
Beban
Katrol
Neraca o’haus
Papan luncur
Bantalan
Mideline
a.
b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
k.
l.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
4
Gerak
Melingkar
Beraturan
(GMB)
a.
b.
c.
d.
e.
Alat sentripetal
Neraca O’haus
Stopwacth
Beban
Penggaris
a.
b.
c.
d.
e.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5
Hukum
Newton II
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Kereta
Ticker Timer
Kertas Karbon
Kertas Perekam
Travo
Tali nilon
Beban
Katrol
Neraca o’haus
Papan luncur
Mideline
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
j.
k.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
6
Koefisien
gesekan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Beban
Balok gesekan
Tali nilon
Katrol
Neraca o’haus
Papan luncur
a.
b.
c.
d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e.
f.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
7
Hooke
a.
b.
c.
d.
Pegas
Statif
Penggaris
Beban
a.
b.
c.
d.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
8
Usaha
a. Statif
pada pegas b. Pegas
c. Balok gesekan
d. Mideline
a.
b.
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
9
Tumbukan
a. Mideline
b. Neraca o’haus
c. Bola
a.
b.
c.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
10
Titik berat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Statif
Tali nilon
Beban
Penggaris
Karton
Paku
Gunting
a.
b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
c.
d.
e.
f.
g.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
11
Archimed
es
a.
b.
c.
d.
e.
Neraca Pegas
Beban
Statif
Beker glass
Tabung
archimedes
a.
b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
c.
d.
e.
Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma
E. Guru Fisika
Syarat utama berlangsungnya suatu proses belajar-mengajar yakni adanya
intereaksi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan siswa yang belajar.
Dalam pembelajaran guru berperan penting untuk mengembangkan kemampuan
siswanya. Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa guru adalah pendidik yang
profesional. Sebagai pendidik yang professional seorang guru tentunya tahu
bagaimana cara untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan siswanya.
Menurut Kunandar (2008: 48) guru professional adalah guru yang mengenal
tentang dirinya sendiri yaitu sebagai pribadi yang dipanggil untuk mendampingi
siswa untuk/dalam belajar.
Menurut Surya 2005 (dalam Kunandar 2008: 47) guru yang professional
akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas – tugas yang ditandai dengan
keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu, juga ditunjukan melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tanggung jawab dalam melaksanakan pengabdiannya. Berdasarkan penjelasan di
atas maka sebagai guru Fisika yang profesional yang sudah terdidik, terlatih serta
memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya mampu untuk mendidik,
mengajarkan,
dan
menyediakan
pengalaman
belajar
bagi
siswa
untuk
mengembangkan kemampuannya.
Laboratorium Fisika merupakan sarana yang penting dalam menunjang
proses pembelajaran Fisika. Menurut Tyan A (2012 : 13) laboratorium adalah
suatu ruangan atau bangunan yang dimiliki suatu sekolah atau madrasah yang di
dalamnya dilengkapi sarana dan prasarana, baik itu peralatan maupun bahanbahan yang digunakan untuk kepentingan pelaksanaan eksperimen, praktek
pembelajaran Fisika, dan penemuan ilmiah melalui pengalaman langsung dalam
membentuk
keterampilan.
Sebagai
tempat
untuk
melaksanakan
proses
pembelajaran Fisika, laboratorium memerlukan kelengkapan – kelengkapan. Salah
satunya adalah kelengkapan alat-alat laboratorium Fisika.
Sebagai guru Fisika penting untuk memberikan pengalaman belajar kepada
siswa di laboratorium. Metode yang dianggap cocok untuk digunakan saat
pembelajaran di laboratorium adalah metode praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah
jenis penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka, sedangkan
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif, data yang
dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar, dan keadaan (Suparno, 2007).
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengetahui berapa prosentase dari
kelengkapan alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika dengan
menggunakan metode observasi. Sedangkan penelitian kualitatif bertujuan untuk
mengetahui penggunanaan alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika
di sekolah tersebut dengan menggunakan metode wawancara dan studi dokumen.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
melalui wawancara yang sudah terlebih dahulu disiapkan pertanyaan wawancara
secara terstrukur dan observasi alat laboratorium dengan menggunakan instrumen
yang telah dibuat.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi : SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean, Toraja
Utara, Sulawesi Selatan.
2. Sampel
: 3 siswa kelas X, 3 siswa kelas XI, beberapa guru Fisika, dan 3
laboratorium Fisika dari SMA Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao, dan
SMA Negeri 1 Sesean .
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tiga SMA di Kecamatan Rantepao yaitu SMA
Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao dan di Kecamatan Sesean yaitu
SMA Negeri 1 Sesean.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016
yaitu pada bulan Mei 2016.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi laboratorium Fisika
Digunakan untuk mengumpulkan data penelitian berupa daftar alat-alat
laboratorium dalam bidang mekanika dengan menggunakan lembar observasi
pengamatan laboratorium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Wawancara
Wawancara dilakukan pada guru dan siswa untuk mengetahui tingkat
penggunaan alat laboratorium Fisika SMA bidang mekanika dalam proses
pembelajaran di sekolah.
3. Studi dokumen
Studi dokumen dilakukan untuk mengetahui jadwal praktikum mekanika di
SMA dengan mengobservasi jadwal praktikum serta meninjau RPP yang telah
dibuat oleh guru Fisika.
F. Instrumen Penelitian
Arikunto (2010: 203) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis instrumen yaitu observasi
laboratorium dan wawancara.
1. Lembar Observasi Laboratorium
Lembar observasi laboratorium berisi aspek-aspek kelengkapan alat.
Laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika yang mencakup:
a. Daftar alat laboratorium
Daftar alat laboratorium dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada materi
mekanika SMA yang bisa dipraktikumkan, seperti pada Bab II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Jumlah Alat
Jumlah alat dilihat berdasarkan seberapa banyak alat yang diperlukan dalam
praktikum, serta kesesuaian alat tersebut terhadap jumlah siswa.
Berikut
merupakan tabel kategori dan skor jumlah alat (tabel 3.2).
Tabel 3.1 Tingkat Ketercukupan
No.
Kategori
1
Sangat Lengkap
2
Lengkap
3
Cukup
4
Kurang Lengkap
5 Sangat Tidak Lengkap
Skor
4
3
2
1
0
Keterangan jumlah alat
≥6
4 dan 5
3
1 dan 2
0
Penskoran jumlah alat dilakukan dengan melihat bahwa jumlah siswa ratarata setiap kelas adalah 30 orang siswa, apabila akan dilakukan praktikum yang
ideal dalam satu kelompok ± 5 orang, maka akan terbentuk 6 kelompok. Untuk itu
setidaknya harus terdapat 6 set alat laboratorium untuk setiap praktikum, agar
praktikum dapat berjalan dengan maksimal.
Jika yang tersedia hanya setengah dari jumlah seharusnya, misalnya terdapat
3 set alat laboratorium, maka jumlah alat dapat dikategorikan cukup. Untuk
kategori sangat tidak lengkap apabila tidak ada alat yang tersedia. Kategori
lengkap jika alat tersedia sebanyak 4 atau 5. Untuk kategori kurang lengkap jika
alat tersedia 1 atau 2 alat.
Alat-alat tertentu memiliki cara pembobotan khusus yaitu penggaris, karton,
gunting, dan paku. Alat-alat ini memiliki pengecualian pembobotan karena bisa
disediakan oleh siswa, sehingga hanya dibutuhkan setidaknya satu alat saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Bobot
Pembobotan dilakukan berdasarkan penting tidaknya sebuah alat dalam
suatu praktikum. Table 3.3 berikut merupakan pembobotan berdasarkan penting
tidaknya sebuah alat.
Tabel 3.2 Tingkat Kepentingan Alat
No
1
Kategori
Sangat Penting
Skor
5
2
Penting
4
3
Cukup
3
4
Kurang Penting
2
5
Sangat Tidak
Penting
1
Keterangan
Tidak dapat digantikan ; Jika tidak ada
alat tersebut maka praktikum tidak
dapat berjalan.
Dapat digantikan namun hasil yang
diperoleh kurang baik dibandingkan
dengan alat asli.
Dapat digantikan dan hasil yang
diperoleh mendekati ketika
menggunakan alat yang asli.
Dapat digantikan dan hasil yang
diperoleh tetap baik.
Jika alat tersebut tidak ada maka
praktikum tetap terlaksana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.3 Tingkat Kepentingan Alat dalam Setiap Praktikum
No
Praktikum
Nama Alat
1
1
2
Alat ukur
Gerak Lurus
Beraturan
(GLB)
2
Micrometer
sekrup
Jangka sorong
Kereta
Ticker timer
Kertas karbon
Papan luncur
Bobot
3 4
Gerak Lurus
Berubah
Beraturan
(GLBB)
-
√
√
√
√
Bisa digantikan
dengan meja
Bisa digantikan
dengan tumpukan
buku
Bisa digantikan
dengan penggaris
Bisa digantikan
dengan kertas HVS
Bisa digantikan
dengan meja
Bisa digantikan
dengan penggaris
Bisa digantikan
dengan kertas HVS
Bisa digantikan
dengan batu atau
balok
Bisa digantikan
dengan benang wol
Keberadaannya
tidak akan
mengganggu
praktikum
√
Travo
Balok pengganjal
√
Mideline
√
√
Neraca O’haus
Ticker timer
Kertas karbon
Papan luncur
√
√
√
√
√
√
Travo
Neraca O’haus
Mideline
√
√
Kertas perekam
√
Beban
√
Katrol
Tali nilon
Kereta
Bantalan
√
√
Kertas perekam
3
Keterangan
5
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4
5
Gerak
Melingkar
Beraturan
(GMB)
Hukum
Newton II
Set sentripetal
√
-
Neraca O’haus
Stopwacth
√
√
Beban
√
Penggaris
√
Beban
√
Bisa digantikan
dengan stopwatch
hp
Bisa digantikan
dengan batu atau
balok
Bisa digantikan
dengan mideline
Bisa digantikan
dengan batu atau
balok
Bisa digantikan
dengan meja
Bisa digantikan
dengan kertas HVS
Keberadaannya
tidak akan
mengganggu
praktikum
Bisa digantikan
dengan benang wol
Bisa digantikan
dengan penggaris
Bisa digantikan
dengan benang wol
Bisa digantikan
dengan batu atau
balok
Bisa digantikan
dengan meja
-
√
Kereta
Papan luncur
√
√
√
Ticker timer
Katrol
Kertas perekam
Bantalan
√
√
√
Travo
Tali nilon
Kertas karbon
Neraca O’haus
Mideline
6
7
Koefisien
gesekan
Hooke
Balok gesekan
Tali nilon
√
√
√
√
√
√
√
Katrol
Beban
√
Papan luncur
√
Neraca O’haus
Variasi Pegas
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
8
Usaha pada
pegas
Penggaris
√
Beban
√
Statip
√
9
Tumbukan
11
Titik berat
Archimedes
√
Bisa digantikan
dengan kayu atau
penyanggah
Bisa digantikan
dengan benang wol
Bisa digantikan
dengan kayu atau
balok
Bisa digantikan
dengan mideline
Bisa digantikan
dengan jenis kertas
lain yang tebal
seperti buffalo
Bisa digantikan
dengan jarum
Bisa digantikan
dengan pisau atau
cutter
-
√
√
√
Mideline
Neraca O’haus
Bola
10
√
√
√
√
Pegas
Balok gesekan
Statip
Penggaris
Bisa digantikan
dengan mideline
Bisa digantikan
dengan batu atau
balok
Bisa digantikan
dengan kayu atau
penyanggah
Bisa digantikan
dengan kayu atau
penyanggah
Bisa digantikan
dengan mideline
Bisa digantikan
dengan penggaris
-
Statip
√
Tali nilon
√
Beban
√
Penggaris
√
Karton
√
Paku
√
Gunting
√
Neraca pegas
Beban
√
Statip
√
Bisa digantikan
dengan batu atau
balok
Bisa digantikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
√
Beker glass
√
Tabung
archimedes
dengan kayu
Bisa digantikan
dengan gelas biasa
Bias digantikan
dengan beker glass
d. Keadaan alat
Keadaan alat dibagi dalam 5 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik,
kurang baik, dan sangat tidak baik (tabel 3.5).
Tabel 3.4 Tingkat Keadaan dan Fungsi
No
1
Kategori
Sangat Baik
Skor
5
2
3
Baik
Cukup Baik
4
3
4
Kurang Baik
2
5
Sangat Tidak Baik
1
Keterangan
Keadaan alat sangat bagus dan dapat
digunakan dengan baik.
Keadaan baik dan bisa digunakan.
Alat masih bisa digunakan tetapi
keadaan alat kurang baik.
Alat masih bisa digunakan tetapi
penggunaan alat tidak bisa maksimal.
Keadaan alat tidak baik dan tidak
bisa digunakan.
2. Pedoman Wawancara Guru
Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara guru.
Pedoman wawancara guru dibuat untuk mengetahui seberapa sering penggunaan
alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika di sekolah tersebut (lihat
lampiran no. 7 halaman 63).
3. Pedoman Wawancara Siswa
Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara siswa.
Pedoman wawancara siswa dibuat untuk mengetahui seberapa sering penggunaan
alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika di sekolah tersebut yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
telah dialami oleh siswa tersebut. Setiap sekolah akan diwakili oleh 6 siswa,
masing masing dari kelas X dan XI (lihat lampiran no. 8 halaman 65).
4. Dokumen
Data diperoleh dengan mengumpulkan RPP dan jadwal praktikum dari
sekolah yang diteliti.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis kuantitatif. Kelengkapan alat laboratorium dan penggunaan alat
laboratorium dianalisis dengan perhitungan berikut:
Hasil Akhir = Tingkat kepentingan Alat x skor ket. ketercukupan x skor ket. keadaan
Adapun rumus untuk prosentase rata-rata hasil akhir (kelengkapan alat
laboratorium) adalah sebagai berikut:
Keterangan :
X%
: Prosentase kelengkapan alat dalam suatu praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Skor maksimum diperoleh dengan mengalikan nilai maksimum dari masing
masing kategori yaitu kepentingan alat dengan nilai maksimum 5, ketercukupan
alat dengan nilai maksimum 4 dan keadaan alat dengan nilai maksimum 5. Skor
maksimum yang diperoleh sebesar 100.
Setelah didapatkan nilai prosentase kelengkapan alat untuk 11 percobaan,
maka dapat diklasifikasikan dalam tabel interval sebagai berikut:
Tabel 3.5 Interval Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika
No.
1
2
3
4
5
Interval
81% - 100%
61% - 80%
41% - 60%
21% - 40%
0% - 20%
Keterangan
Sangat lengkap
Lengkap
Cukup
Kurang lengkap
Sangat tidak lengkap
Untuk penggunaan alat laboratorium data diambil dengan menggunakan
metode wawancara, direkam kemudian rekaman tersebut ditranskip dalam bentuk
kata-kata. Untuk data yang sama diberikan tanda atau coding yang sama pula,
kemudian dipisahkan berdasarkan coding atau tanda tersebut. Data kemudian
dicoding dan disatukan dengan data coding hasil wawancara.
Melengkapi data wawancara digunakan pula studi dokumen dengan melihat
RPP yang telah dibuat oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei - 14 Mei 2016 tahun ajaran
2015/2016. Penelitian dilaksanakan di tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) di
Toraja utara, Sulawesi Selatan. Adapun sekolah yang dijadikan subyek penelitian
adalah SMA Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao, dan SMA Negeri 1
Sesean. Penelitian di tiga sekolah tersebut dilaksanakan pada hari dan tanggal
yang berbeda.
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam 2 bentuk, yaitu observasi alat
laboratorium Fisika dan wawancara dengan guru dan siswa. Observasi alat
laboratorium bertujuan untuk mengetahui kelengkapan alat laboratorium pada
bidang mekanika di sekolah tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan wawancara
yang terbagi atas dua yaitu wawancara guru mata pelajaran fisika yang mengajar
pada kelas X dan XI MIPA, dan wawancara siswa kelas X dan XI MIPA.
Wawancara guru bertujuan untuk mengetahui sejauh mana alat laboratorium
fisika bidang mekanika digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan wawancara
siswa bertujuan untuk mengkonfirmasi beberapa pernyataan dari kegiatankegiatan selama proses pembelajaran yang diungkapkan dan dilakukan oleh guru
tersebut.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Observasi dan wawancara telah dilakukan peneliti dan direkam dalam
bentuk dokumentasi foto dan rekaman suara. Observasi dan wawancara
dilaksanakan pada waktu istirahat sekolah, sehingga tidak mengganggu proses
pembelajaran di sekolah yang diteliti.
Tabel 4.1 Jadwal Pengambilan Data
No. Sekolah
Jenis Kegiatan
Hari/ Tgl
1
SMA Negeri 1 Observasi Laboratorium Senin, 9 Mei 2016
Rantepao
Wawancara Guru
Rabu, 11 Mei 2016
Wawancara siswa
Rabu, 11 Mei 2016
Studi dokumen
2
SMA
Pelita Observasi Laboratorium
Rantepao
Wawancara Guru
Wawancara siswa
Studi dokumen
Jumat, 13 Mei 2016
Sabtu, 14 Mei 2016
Sabtu, 14 Mei 2016
-
3
SMA Negeri 1 Observasi Laboratorium
Sesean
Wawancara Guru
Wawancara siswa
Studi dokumen
Selasa, 10 Mei 2016
Kamis, 12 Mei 2016
Kamis, 12 Mei 2016
Kamis, 12 Mei 2016
B. Data dan Analisis
1. Kelengkapan Alat Laboratorium
a. SMA Negeri 1 Rantepao
Disini dirangkum kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam bidang
mekanika untuk 11 percobaan di sekolah tersebut. Data lebih rinci dapat dilihat
pada lampiran no. 9 halaman 66.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 4.2 Klasifikasi prosentase kelengkapan berdasarkan kategori
kelengkapan untuk 11 praktikum di SMA Negeri 1 Rantepao
No.
Jenis percobaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Alat ukur
GLB
GLBB
GMB
Hukum Newton II
Koefisien gesekan
Hooke
Usaha pada pegas
Tumbukan
Titik berat
Archimedes
Prosentase
kelengkapan
100 %
60,56 %
61,75 %
40,8 %
61,75 %
52,67 %
50 %
44 %
20 %
25,71 %
49,6 %
Kategori kelengkapan
Sangat lengkap
Cukup
Lengkap
Kurang lengkap
Lengkap
Cukup
Cukup
Cukup
Sangat tidak lengkap
Kurang lengkap
Cukup
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa kelengkapan alat laboratorium Fisika
SMA Negeri 1 Rantepao kebanyakan berada pada kategori cukup. Dari hasil 11
percobaan terdapat percobaan yang dapat berjalan namun terdapat juga percobaan
yang tidak berjalan.
Percobaan yang berjalan antara lain: alat ukur, GLB, GLBB, hukum Newton
II, koefisien gesekan, Hooke, usaha pada pegas, dan Archimedes. Sedangkan
percobaan yang tidak dapat berjalan: GMB dan tumbukan. Percobaan yang tidak
dapat berjalan dipengaruhi karena percobaan-percobaan tersebut tidak memiliki
alat yang keberadaannya tidak dapat digantikan. Terdapat pula percobaan yang
meskipun memiliki nilai prosentase rendah tetapi tetap dapat berjalan yaitu
percobaan titik berat. Hal tersebut dikarenakan alat dan bahan pada percobaan
titik berat dapat digantikan sehingga percobaan tetap berjalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. SMA Pelita Rantepao
Disini dirangkum kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam bidang
mekanika untuk 11 percobaan di sekolah tersebut. Data lebih rinci dapat dilihat
pada lampiran no. 10 halaman 75.
Tabel 4.3 Klasifikasi prosentase kelengkapan berdasarkan kategori
kelengkapan untuk 11 praktikum di SMA Pelita Rantepao
No.
Jenis percobaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Alat ukur
GLB
GLBB
GMB
Hukum Newton II
Koefisien gesekan
Hooke
Usaha pada pegas
Tumbukan
Titik berat
Archimedes
Prosentase
kelengkapan
17,5 %
22 %
19,5 %
21 %
19,5 %
28 %
43 %
52 %
20 %
10,28 %
39,2 %
Kategori kelengkapan
Sangat tidak lengkap
Kurang lengkap
Sangat tidak lengkap
Kurang lengkap
Sangat tidak lengkap
Kurang lengkap
Cukup
Cukup
Sangat tidak lengkap
Sangat tidak lengkap
Kurang lengkap
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kelengkapan alat laboratorium Fisika
SMA Pelita Rantepao kebanyakan berada pada kategori sangat tidak lengkap.
Dari hasil 11 percobaan terdapat percobaan yang dapat berjalan namun terdapat
juga percobaan yang tidak berjalan.
Percobaan yang berjalan antara lain: Hooke dan usaha pada pegas.
Sedangkan percobaan yang tidak dapat berjalan: GLB, GLBB, GMB, hukum
Newton II, koefisien gesekan, tumbukan, dan Archimedes. Percobaan yang tidak
dapat berjalan dipengaruhi karena percobaan-percobaan tersebut tidak memiliki
alat yang keberadaannya tidak dapat digantikan. Terdapat pula percobaan yang
meskipun memiliki nilai prosentase rendah tetapi tetap dapat berjalan yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
percobaan alat ukur dan titik berat. Untuk percobaan alat ukur tetap dapat berjalan
meskipun tidak maksimal karena jumlah alat yang terbatas. Sedangkan untuk
percobaan titik berat alat dan bahan dapat digantikan sehingga percobaan tetap
berjalan.
c. SMA Negeri 1 Sesean
Disini dirangkum kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam bidang
mekanika untuk 11 percobaan di sekolah tersebut. Data lebih rinci dapat dilihat
pada lampiran no. 11 halaman 84.
Tabel 4.4 Klasifikasi prosentase kelengkapan terhadap kategori
kelengkapan untuk 11 praktikum di SMA Negeri 1 Sesean
No.
Jenis percobaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Alat ukur
GLB
GLBB
GMB
Hukum Newton II
Koefisien gesekan
Hooke
Usaha pada pegas
Tumbukan
Titik berat
Archimedes
Prosentase
kelengkapan
50 %
15 %
13,33 %
12 %
13,33 %
14,17 %
9%
12 %
20 %
5,14 %
26,2 %
Kategori
kelengkapan
Cukup
Sangat tidak lengkap
Sangat tidak lengkap
Sangat tidak lengkap
Sangat tidak lengkap
Sangat tidak lengkap
Sangat tidak lengkap
Sangat tidak lengkap
Sangat tidak lengkap
Sangat tidak lengkap
Kurang lengkap
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa kelengkapan alat laboratorium Fisika
SMA Negeri 1 Sesean kebanyakan berada pada kategori sangat tidak lengkap.
Dari hasil 11 percobaan terdapat percobaan yang dapat berjalan namun terdapat
juga percobaan yang tidak berjalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Percobaan yang berjalan antara lain: alat ukur. Sedangkan percobaan yang
tidak dapat berjalan: GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan,
Hooke, usaha pada pegas, tumbukan, titik berat, dan Archimedes. Percobaan yang
tidak dapat berjalan dipengaruhi karena percobaan-percobaan tersebut tidak
memiliki alat yang keberadaannya tidak dapat digantikan.
2. Tingkat Penggunaan Alat Laboratorium
Untuk tingkat penggunaan alat laboratorium dapat diketahui dari hasil
wawancara guru, wawancara siswa, dan studi dokumen. Hasil wawancara guru
dan wawancara siswa yang semula dalam bentuk rekaman kemudian di transkip
untuk mempermudah peneliti untuk menganalisis penggunaan alat laboratorium.
Siswa selaku partisipan dalam penelitian dipilih secara acak oleh guru Fisika,
sedangkan untuk studi dokumen digunakan untuk memastikan ada atau tidaknya
praktikum di sekolah.
a. SMA Negeri 1 Rantepao
Untuk wawancara guru terdapat tiga guru sedangkan untuk wawancara
siswa terdapat enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas X dan tiga siswa kelas
XI IPA.
Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga guru yang ada di sekolah tersebut
(lihat lampiran no. 12) dapat diketahui bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Menurut guru A terkadang ia menggunakan metode eksperimen sebagai
salah satu metode pembelajaran, namun hal tersebut juga tergantung dari materi
yang diajarkan. Tidak semua materi mekanika
yang diajarkan dapat
dipraktikumkan. Jika materinya bisa di praktikumkan maka siswa akan dibawa ke
laboratorium, akan tetapi hal tersebut juga tergantung dari alat laboratorium yang
tersedia. Guru A juga mengatakan bahwa dalam satu semester guru A
menggunakan metode eksperimen sebanyak tiga sampai empat kali, tetapi itu
untuk semua materi selama satu semester tergantung alat yang tersedia di
laboratorium. Jika alat yang dibutuhkan terdapat di laboratorium maka akan
diadakan eksperimen. Tetapi jika alatnya tidak memungkinkan untuk digunakan,
maka hanya akan dibawa ke kelas. Untuk kendala yang dihadapi guru A terletak
pada saat menyiapkan alat-alat yang akan digunakan eksperimen dan alat yang
dibutuhkan terkadang tidak tersedia di laboratorium.
Guru B terkadang menggunakan metode eksperimen namun tergantung dari
materi yang diajarkan. Guru B mengatakan bahwa jika materi tersebut ada
hubungannya dengan laboratorium, maka siswa akan dibawa ke laboratorium.
Namun jika alat laboratoriumnya tidak memungkinkan atau jumlahnya terbatas,
maka akan diadakan demonstrasi dalam kelas. Hal tersebut juga terjadi karena
terkadang laboratorium dijadikan sebagai kelas pembelajaran, jadi terkadang
praktikum tidak dapat dilaksanakan. Untuk metode eksperimen, guru B
melakukan sebanyak empat kali per tahun untuk keseluruhan materi. Untuk
kendala yang dihadapi guru B antara lain saat akan melaksanakan eksperimen
tetapi alat yang dibutuhkan tidak ada dikarenakan sudah banyak alat yang hilang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
akibat renovasi dan pemindahan alat laboratorium. Kendala lain, saat akan
melaksanakan eksperimen, waktu yang tersedia terbatas (hanya 90 menit).
Guru C terkadang juga menggunakan metode eksperimen. Guru C juga
menggunakan model pembelajaran seperti cooperatif learning, game, gerlach
serta discovery learning. Untuk metode eksperimen, guru C belum sering
menggunakan metode tersebut tetapi sekali dua kali terkadang digunakan. Hal
yang mendasari jarang menggunakan metode eksperimen yaitu karena di sekolah
tersebut belum terdapat laboran, alat yang tersedia masih kurang memadai dan
belum diperbaharui, dan terdapat kesibukan atau panggilan dadakan di luar
sekolah.
Sedangkan hasil wawancara dengan enam siswa yang ada di sekolah
tersebut (lihat lampiran no. 12) dapat diketahui bahwa:
Menurut siswa A diketahui bahwa di sekolah tersebut terkadang
menggunakan metode eksperimen yang dilakukan tiga kali tiap semester, tetapi
itu untuk keseluruhan materi. Terkadang juga guru yang mengajar menggunakan
metode demonstrasi dalam kelas. Siswa A juga mengatakan bahwa terkadang
guru fisika memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk melakukan
praktikum. Praktikum terakhir yang dilakukan pada semester II tahun ajaran
2015/2016 tentang pengukuran menggunakan jangka sorong. Pendapat siswa A
mengenai laboratorium Fisika termasuk kategori cukup, namun kondisi
laboratoriumnya kurang mendukung dan juga alat-alat yang tersedia disekolah
masih terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Siswa B menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan
metode eksperimen, tergantung dari materi pembelajaran. Terkadang guru di
sekolah tersebut juga menggunakan alat laboratorium untuk percobaan sederhana
dalam kelas, satu kali dalam sebulan. Siswa B mengatakan juga bahwa terkadang
guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan
praktikum sekitar bulan April mengenai GLB. Pendapat siswa B mengenai
laboratorium Fisika termasuk kategori cukup, namun kondisi laboratoriumnya
kurang mendukung dan juga alat-alat yang tersedia disekolah banyak yang rusak.
Siswa C menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan
metode eksperimen. Terkadang guru di sekolah tersebut juga menggunakan alat
laboratorium untuk percobaan sederhana dalam kelas, terkadang tiap bab namun
terkadang juga tergantung dari materi dan alat yang tersedia. Siswa C mengatakan
juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum.
Terakhir kali melakukan praktikum semester I tahun ajaran 2015/2016 mengenai
optika. Siswa C mengatakan bahwa sebagian alat yang ada masih dalam kondisi
baik, namun ada juga yang sudah rusak dan tidak berfungsi lagi.
Siswa D menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan
metode eksperimen yang dilakukan dua kali tiap semester, namun untuk
demonstrasi di dalam kelas belum pernah. Siswa D mengatakan juga bahwa
terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali
melakukan praktikum mengenai gaya pada pegas. Siswa D mengatakan
laboratorium di sekolah tersebut termasuk kategori kurang baik karena alat-alat
yang biasa digunakan untuk praktikum sudah lama dan sudah banyak yang rusak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Siswa E menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan
metode eksperimen sebanyak satu atau dua kali tiap semester, namun tidak pernah
menggunakan alat laboratorium untuk demonstrasi. Siswa E mengatakan juga
bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir
kali melakukan praktikum semester I tahun ajaran 2015/2016 mengenai optika.
Siswa E mengatakan bahwa laboratorium di sekolah tersebut sudah termasuk
kategori cukup, namun fasilitas yang tersedia masih kurang, ruangan laboratorium
kurang nyaman, perawatan untuk alat-alat laboratorium yang masih sangat
kurang.
Menurut siswa F di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode
eksperimen sebanyak dua atau tiga kali tiap semester, tergantung dari materi.
Sesekali guru di sekolah tersebut juga menggunakan alat laboratorium untuk
percobaan sederhana dalam kelas. Siswa F mengatakan juga bahwa terkadang
guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan
praktikum semester I tahun ajaran 2015/2016 mengenai pengukuran. Siswa F
mengatakan bahwa laboratorium di sekolah tersebut sudah termasuk kategori
cukup, namun laboratoriumnya gelap, meja dan kursinya kurang tertata rapi.
Dari hasil wawancara guru dan siswa diketahui bahwa tingkat penggunaan
laboratorium masih rendah karena masih jarang digunakan untuk praktikum.
Untuk tiap semester praktikum dilakukan sebanyak dua atau tiga kali. Hal tersebut
dikarenakan adanya beberapa kendala yaitu alat laboratorium Fisika yang kurang
dan rusak, waktu yang terbatas untuk melakukan praktikum dan belum terdapat
laboran di sekolah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b. SMA Pelita Rantepao
Untuk wawancara guru terdapat dua guru sedangkan untuk wawancara
siswa terdapat enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas X dan tiga siswa kelas
XI IPA.
Berdasarkan hasil wawancara dengan dua guru yang ada di sekolah tersebut
(lihat lampiran no. 13) dapat diketahui bahwa:
Guru A terkadang hanya memvariasikan metode pembelajaran seperti
ceramah, diskusi, demonstrasi dan penugasan, sedangkan untuk eksperimen tidak
pernah dilakukan ± selama 2 tahun belakangan. Guru A mengatakan hal tersebut
terjadi karena siswa di sekolah tersebut masih sangat sulit untuk diajak
bereksperimen. Pikiran siswa belum terlalu terbuka sehingga untuk menemukan
sendiri terkadang harus dibimbing secara penuh. Dan karena menurut guru A nilai
praktikum tidak berpengaruh untuk menentukan kelulusan, maka praktikum tidak
pernah dijadwalkan dan tidak pernah dilakukan lagi.
Guru B terkadang menggunakan metode eksperimen tetapi tergantung dari
materi pembelajarannya dan tergantung dari alat-alat yang akan digunakan. Biasa
juga guru B menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Menurut guru B,
siswa di sekolah tersebut masih kurang paham saat akan melaksanakan
eksperimen, sehingga harus dituntun dan diberikan perlakuan yang benar-benar
bisa mengarahkan siswa. Untuk alat-alat di laboratorium tidak terlalu lengkap
sehingga terkadang menggunakan alat-alat atau bahan yang mudah ditemukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Hasil wawancara dengan enam siswa yang ada di sekolah tersebut (transkip
wawancara terlampir) adalah sebagai berikut:
Menurut siswa A, di sekolah tersebut tidak pernah melakukan praktikum di
laboratorium dan untuk demonstrasi juga tidak pernah. Di sekolah tersebut tidak
terdapat jadwal khusus untuk pratikum. Menurut siswa A, laboratorium yang
terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori kurang baik, karena
laboratorium tersebut tidak terawat dan kurang bersih walaupun siswa A belum
pernah masuk ke laboratorium tetapi hanya melihat dari luar.
Menurut siswa B, dari kelas X sampai kelas XI belum pernah melakukan
praktikum di laboratorium. Untuk demonstrasi, guru yang mengajar tidak pernah
menggunakan alat-alat laboratorium untuk demonstrasi, hanya menggunakan
benda-benda yang ada disekeliling saja. Untuk jadwal praktikum, di sekolah
tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut siswa B, laboratorium yang terdapat
di sekolah tersebut termasuk dalam kategori sangat baik karena bisa dikatakan
alat-alat laboratoriumnya cukup lengkap, hanya saja penggunaannya yang kurang
maksimal.
Menurut siswa C, D dan E, di sekolah tersebut belum pernah melakukan
praktikum di laboratorium. Untuk demonstrasi juga belum pernah tetapi untuk
penayangan gambar alat-alat di dalam kelas sudah pernah. Untuk jadwal
praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut siswa C, D dan
E, laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
walaupun alat-alat yang di laboratorium sepertinya belum pernah terpakai dan
sudah mulai rusak.
Menurut siswa F, di sekolah tersebut belum pernah melakukan praktikum di
laboratorium. Untuk demonstrasi sudah pernah walau hanya satu kali. Untuk
jadwal praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut siswa F,
laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori sangat
baik, hanya saja penggunaannya yang masih kurang.
Dari hasil wawancara guru dan siswa diketahui bahwa tingkat penggunaan
laboratorium masih sangat rendah karena sangat jarang digunakan untuk
praktikum. Praktikum tidak pernah dilaksanakan kurang lebih selama 2 tahun. Hal
tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala yaitu karena alat laboratorium
Fisika yang kurang dan rusak serta waktu yang kurang untuk melakukan
praktikum.
c. SMA Negeri 1 Sesean
Untuk wawancara guru terdapat dua guru sedangkan untuk wawancara
peserta didik terdapat enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas X dan tiga
siswa kelas XI IPA.
Hasil wawancara dengan dua guru yang ada di sekolah tersebut (lihat
lampiran no. 14) adalah sebagai berikut:
Guru A dan guru B terkadang hanya memvariasikan metode pembelajaran
salah satunya eksperimen. Guru A dan guru B mengatakan untuk materi mekanika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sekali-kali menggunakan eksperimen karena kebanyakan materi mekanika
disampaikan secara teori. Hal tersebut karena alat-alat di sekolah tersebut sudah
banyak yang rusak. Untuk jadwal praktikum masing-masing guru menyesuaikan
dengan RPP.
Hasil wawancara dengan enam siswa yang ada di sekolah tersebut (transkip
wawancara terlampir) adalah sebagai berikut:
Menurut siswa yang di wawancara (A, B, C, D, E, dan F) di sekolah tersebut
belum pernah melakukan praktikum di laboratorium dikarenakan kondisi sekolah
yang masih dalam tahap renovasi. Untuk demonstrasi juga belum pernah, namun
untuk penayangan gambar di kelas sudah pernah. Untuk jadwal praktikum, di
sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut ke enam siswa tersebut,
laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut belum dapat dinilai karena masih
dalam tahap renovasi. Namun jika dilihat dari ukuran laboratorium yang sedang
direnovasi sudah bagus tetapi untuk alat-alatnya kurang perawatan sehingga alatalat rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Dari hasil wawancara guru dan siswa diketahui bahwa tingkat penggunaan
laboratorium masih sangat rendah karena sangat jarang digunakan untuk
praktikum. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala yaitu karena alat
laboratorium Fisika yang kurang dan rusak, serta laboratorium yang masih dalam
tahap renovasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3. Pemahaman Guru Fisika Mengenai Penggunaan Alat Laboratorium
Menurut guru Fisika di SMA Negeri 1 Rantepao praktikum memang
sangat penting dalam pembelajaran, apalagi saat siswa dapat menemukan hal baru
yang sebelumnya mereka belum ketahui. Tetapi tidak semua materi mekanika
dapat di praktikumkan karena jumlah alat yang tersedia masih kurang. Guru
Fisika SMA Negeri 1 Rantepao mengatakan bahwa tidak ada kendala untuk
penggunaan alat-alat laboratorium yang lama, namun untuk alat laboratorium
yang baru masih harus dipelajari lagi.
Menurut guru Fisika SMA Pelita Rantepao praktikum memang sangat
penting namun nilai praktek tidak berpengaruh besar terhadap nilai ujian nasional,
sehingga praktikum sudah sangat jarang dilaksanakan bahkan sudah tidak pernah
dilaksanakan dalam kurun waktu 2 tahun. Untuk penggunaan alat laboratorium,
guru Fisika SMA Pelita Rantepao mengatakan bahwa tidak ada hambatan karena
guru-guru yang ada di sekolah tersebut sudah pernah menggunakan alat
laboratorium sebelumnya.
Sedangkan guru Fisika SMA Negeri 1 Sesean mengatakan bahwa
praktikum memang penting namun dalam kenyataannya guru-guru di sekolah
tersebut dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun tidak pernah melaksanakan
praktikum. Untuk penggunaan alat laboratorium guru Fisika SMA Negeri 1
Sesean mengatakan bahwa tidak ada hambatan asalkan alat-alat yang diperlukan
tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
C. Pembahasan
1. Kelengkapan alat laboratorium
Berdasarkan hasil analisis kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam
bidang mekanika untuk 11 percobaan pada 3 SMA di kecamatan Rantepao dan
kecamatan Sesean, dapat diketahui bahwa kelengkapan alat laboratorium Fisika
untuk SMA Negeri 1 Ranteopao termasuk dalam kategori cukup lengkap
sedangkan untuk SMA Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean termasuk
dalam kategori sangat tidak lengkap.
a. SMA Negeri 1 Rantepao
Untuk SMA Negeri 1 Rantepao berdasarkan hasil analisa yang diperoleh
pada tabel 4.2 dan tabel 4.3 dapat terlihat bahwa dari 11 praktikum mekanika
terdapat 1 percobaan yang termasuk dalam kategori sangat lengkap yaitu
percobaan alat ukur dengan prosentase kelengkapan 100%. Kategori cukup
terdapat 7 percobaan antara lain GLB, koefisien gesekan, Hooke, usaha pada
pegas dan Archimedes dengan prosentase kelengkapan 60,56%; 52,67%; 50%;
44%; dan 49,6%. Kategori lengkap terdapat 2 percobaan yaitu GLB dan Hukum
Newton II dengan prosentase kelengkapan 61,75%. Kategori kurang lengkap
terdapat 2 percobaan yaitu GMB dan titik berat dengan prosentase kelengkapan
40,8% dan 25,71%. Sedangkan untuk kategori sangat tidak lengkap terdapat 1
percobaan yaitu tumbukan dengan prosentase kelengkapan 20%.
Percobaan alat ukur, GLB, GLBB, hukum Newton II, koefisien gesekan,
Hooke, usaha pada pegas, dan Archimedes tetap dapat berjalan, namun belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
maksimal. Hal ini dikarenakan masih terdapat alat-alat yang kurang sehingga
perlu ditambah, seperti travo, balok pengganjal, mideline, bantalan, balok
gesekan, beker glass, dan tabung Archimedes.
Untuk percobaan GMB dan tumbukan tidak akan berjalan karena alat-alat
yang dibutuhkan sangat tidak lengkap dan perlu ditambah seperti alat set
sentripetal dan bola. Sedangkan untuk percobaan titik berat walaupun nilai
prosentasenya rendah tetapi tetap bisa berjalan. Hal tersebut dikarenakan alat dan
bahan pada percobaan titik berat dapat digantikan sehingga percobaan tetap
berjalan.
b. SMA Pelita Rantepao
Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 dapat
terlihat bahwa dari 11 percobaan tidak terdapat percobaan yang termasuk dalam
kategori sangat lengkap dan lengkap. Untuk kategori cukup terdapat 2 percobaan
yaitu Hooke dan usaha pada pegas dengan prosentase kelengkapan alat 43% dan
52%. Untuk kategori kurang lengkap terdapat 4 percobaan yaitu GLB, GMB,
koefisien gesekan, dan Archimedes dengan prosentase kelengkapan 22%, 21%,
28%, dan 39,2%. Sedangkan untuk kategori sangat tidak lengkap terdapat 5
percobaan antara lain alat ukur, GLBB, hukum Newton II, tumbukan, dan titik
berat dengan prosentase kelengkapan 17,5%; 19,5%; 19,5%; 20%; dan 10,28%.
Percobaan Hooke dan usaha pada pegas tetap dapat berjalan, namun belum
maksimal. Hal ini dikarenakan masih terdapat alat-alat yang kurang sehingga
perlu ditambah seperti penggaris, beban, dan balok gesekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Percobaan GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan,
tumbukan, dan Archimedes tidak dapat berjalan. Hal ini dikarenakan masih
terdapat alat-alat yang kurang sehingga perlu ditambah seperti kereta, ticker timer,
kertas karbon, papan luncur, travo, balok pengganjal, mideline, beban, katrol, tali
nilon, bantalan, alat set sentripetal, stopwatch, penggaris, bola, dan tabung
Archimedes.
Terdapat pula percobaan yang meskipun memiliki nilai prosentase rendah
tetapi tetap dapat berjalan yaitu percobaan alat ukur dan titik berat. Untuk
percobaan alat ukur tetap dapat berjalan meskipun tidak maksimal karena jumlah
alat yang terbatas yaitu micrometer sekrup dan jangka sorong. Sedangkan untuk
percobaan titik berat alat dan bahan dapat digantikan sehingga percobaan tetap
berjalan seperti karton, paku dan gunting.
c. SMA Negeri 1 Sesean
Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 dapat
terlihat bahwa dari 11 percobaan tidak terdapat percobaan yang termasuk dalam
kategori sangat lengkap dan lengkap. Untuk kategori cukup terdapat 1 percobaan
yaitu alat ukur dengan prosentase kelengkapan alat 50%. Untuk kategori kurang
lengkap terdapat 1 percobaan yaitu Archimedes dengan prosentase kelengkapan
26,2%. Sedangkan untuk kategori sangat tidak lengkap terdapat 9 percobaan
antara lain GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan, Hooke,
usaha pada pegas, tumbukan, dan titik berat dengan prosentase kelengkapan 15%;
13,33%; 12%; 13,33%; 14,17%; 9%; 12%; 20%; dan 5,14%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Percobaan alat ukur tetap dapat berjalan, namun belum maksimal. Hal ini
dikarenakan masih terdapat alat yang kurang sehingga perlu ditambah yaitu
jangka sorong.
Percobaan GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan,
Hooke, tumbukan, titik berat, dan Archimedes tidak dapat berjalan. Hal ini
dikarenakan masih terdapat alat-alat yang kurang sehingga perlu ditambah seperti
kereta, ticker timer, kertas karbon, papan luncur, travo, balok pengganjal,
mideline, kertas perekam, beban, katrol, tali nilon, bantalan, alat set sentripetal,
stopwatch, penggaris, balok gesekan, pegas, bola, dan tabung Archimedes.
2. Tingkat penggunaan alat laboratorium
Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika diperoleh dari data wawancara
guru, wawancara siswa, dan studi dokumen.
Dari hasil wawancara yang diperoleh dari tiga guru Fisika dan enam siswa
di SMA Negeri 1 Rantepao maka dapat diketahui bahwa untuk setiap semester
praktikum selalu dilaksanakan namun jarang. Hal tersebut disebabkan karena
terdapat beberapa alat laboratorium yang keadaannya sudah rusak dan juga karena
laboratorium yang kurang terurus. Terkadang juga guru menggunakan metode
demonstrasi dan metode pembelajaran lainnya dalam kelas. Untuk kendala yang
dihadapi guru Fisika terletak pada jumlah alat yang semakin berkurang dan cara
penggunaan alat laboratorium yang berupa KIT.
Sedangkan SMA Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean, dari hasil
wawancara guru Fisika dan enam siswa, maka dapat diketahui bahwa untuk setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
semester praktikum tidak pernah dilaksanakan di sekolah tersebut selama ± 2
tahun. Hal tersebut disebabkan karena jumlah alat yang sangat terbatas di sekolah
tersebut dan beberapa alat yang hilang. Guru juga terkadang menggunakan model
demonstrasi dalam kelas namun sangat jarang.
Untuk SMA Negeri 1 Sesean, dari studi dokumen berupa laporan praktikum
dapat dilihat bahwa di sekolah tersebut memang pernah melaksanakan praktikum
(lihat lampiran no. 18 halaman 160).
Guru Fisika sangat perlu untuk melaksanakan praktikum di sekolah karena
siswa dapat mengerti dengan teori yang selama ini dipelajari dan siswa juga akan
mempunyai bekal pengetahuan ke Perguruan Tinggi. Laboratorium yang terdapat
di setiap sekolah sebaiknya dilengkapi agar dapat menunjang proses
pembelajaran.
3. Pemahaman guru Fisika mengenai penggunaan alat laboratorium
Berdasarkan hasil wawancara, untuk 3 sekolah guru Fisika mengatakan
bahwa mereka masih mengerti untuk penggunaan alat laboratorium Fisika karena
alat yang tersedia di sekolah masih alat lama dan guru-guru juga sebelumnya
sudah pernah menggunakan alat-alat laboratorium sebelumnya. Kecuali jika
terdapat alat laboratorium yang baru dan cara penggunaannya yang tidak sama
dengan alat laboratorium yang lama. Guru-guru perlu mempelajari cara
penggunaannya agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan dapat menunjang
proses pembelajaran di setiap sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
D. Keterbatasan Penelitian
Selama melaksanakan penelitian terdapat beberapa keterbatasan yang
membatasi penelitian. Adapun keterbatasan yang dihadapi antara lain:
1. Ketika melaksanakan penelitian, peneliti masih mengikuti perkuliahan di
kampus, sehingga penelitian harus segera mungkin dapat diselesaikan.
2. Awalnya peneliti berencana melakukan penelitian pada 4 sekolah di
kecamatan Rantepao dan kecamatan Sesean, namun dari 4 sekolah tersebut
hanya 3 sekolah yang memberikan ijin untuk peneliti.
3. Saat menulis skripsi peneliti mengalami kesulitan dalam pembuatan kategori
penilaian yang sesuai karena belum banyak skripsi yang meneliti tentang
studi kasus kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium.
4. Terdapat kendala saat melaksanakan penelitian yaitu pada saat akan
melaksanakan studi dokumen berupa RPP dan jadwal praktikum Fisika.
Peneliti tidak memperoleh RPP dan jadwal praktikum dari setiap sekolah.
5. Peneliti belum mahir dalam menggali informasi secara mendalam dari
narasumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di tiga sekolah yang berbeda di
Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean tentang kelengkapan dan
penggunaan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika pada SMA
Negeri 1 Rantepao termasuk dalam kategori cukup lengkap sedangkan SMA
Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean termasuk dalam kategori sangat
tidak lengkap.
2. Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika secara keseluruhan di SMA
Negeri 1 Rantepao masih jarang digunakan tiap semesternya, sedangkan
untuk SMA Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean sangat jarang sekali
bahkan tidak pernah melakukan praktikum dalam kurun waktu ± 2 tahun
belakangan.
3. Pemahaman guru Fisika mengenai penggunaan alat laboratorium masih
kurang dalam menunjang proses pembelajaran.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B. Saran
1.
Bagi pihak sekolah diharapkan untuk melengkapi dan memperbaharui alat
laboratorium
di
masing-masing sekolah. Terutama untuk
alat-alat
laboratorium yang keberadaannya sangat penting untuk suatu praktikum
seperti mickrometer sekrup, jangka sorong, kereta, ticker timer, kertas
karbon, travo, katrol, set sentripetal, balok gesekan, pegas, bola, neraca
pegas, dan tabung Archimedes sehingga siswa dapat melakukan percobaan
di laboratorium sekolah.
2.
Bagi guru Fisika diharapkan untuk memvariasikan metode pembelajaran
dalam kelas dan menggunakan alat laboratorium sebagai penunjang
pembelajaran, agar siswa lebih tertarik dan berminat dengan pembelajaran
Fisika.
3.
Peneliti selanjutnya untuk memperbanyak jumlah partisipan wawancara
baik guru maupun siswa sebagai pembanding saat analisis dan dapat
dijadikan sebagai latihan wawancara yang lebih mendalam lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto.
2010.
http://aresearch.upi.edu/operator/upload/
spor0800261chapter3.pdf (hal. 203). Diakses tanggal 06 April 2016.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Purwoko & Fendi. 2007. Fisika SMA/MA Kelas X. Surakarta: Yudistira.
Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Suparno, Paul. 2007. Kajian dan pengantar kurikulum IPA SMP dan MT.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan
Karakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik dan
Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Syam, dkk. 2007. Inquiry dan Praktikum. http://file.upi.edu/ Direktori/ FPMIPA/
JUR.PEND.FISIKA/AHMADSAMSUDIN/BPF/inquiry_dan_praktikum_ev
adik.pdf. Diakses tanggal 06 April 2016.
Tyan, A. 2012. Bab II Kajian Pustaka. http://eprints.uny.ac.id/8343/3/bab %202%2006302244023.pdf. Diakses tanggal 06 April 2016.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Surat Izin Penelitian
Lampiran 1. SMA Negeri 1 Rantepao
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 2. SMA Pelita Rantepao
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 3. SMA Negeri 1 Sesean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 4. SMA Negeri 1 Rantepao
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 5. SMA Pelita Rantepao
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 6. SMA Negeri 1 Sesean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Pedoman wawancara
Lampiran 7. Pedoman wawancara guru
LEMBAR WAWANCARA GURU
A. Model dan metode pembelajaran
1. Apakah dalam pembelajaran Fisika, bapak/ibu sering mengunakan variasi model dan
metode pembelajaran? Salah satunya dengan model inquiry dengan metode
eksperimen.
2. Jika jawaban ya pada pertanyaan 1, Pembelajaran dengan metode eksperimen dan
model inquiry saling terkait. Disini siswa diharapkan terlibat aktif dalam belajar
penemuan. Bagaimana tanggapan bapak/ibu melihat situasi pembelajaran saat itu?
3. Dalam melaksanakan metode eksperimen, laboratorium menjadi sarana penunjang
proses pembelajaran. Apakah bapak/ibu sering mengajak siswa untuk praktikum di
laboratorium Fisika.
4. Khusus dalam materi mekanika (mempelajari kinematika dan dinamika gerak),
apakah bapak/ibu sering menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran?
B. Kelengkapan dan Penggunaan Laboratorium Fisika Bidang mekanika
Jika jawaban YA:
1. Apakah keseluruhan materi mekanika menggunakan metode ekperimen (praktikum)?
2. Apakah seluruh alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika dimanfaatkan
dengan baik?
3. Apakah ada alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika yang cara
penggunaannya masih termasuk sulit? Dalam materi apa saja?
Jika jawaban TIDAK:
1. Apakah keseluruhan materi mekanika menggunakan metode ekperimen (praktikum)?
2. Apa yang menyebabkan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika tidak
dimanfaatkan dengan baik?
3. Apakah dikarenakan alat di laboratorium yang akan digunakan dalam praktikum
mekanika jumlahnya terbatas?
4. Apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan alat laboratoriumnya tidak
ada?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
C. Kendala
1. Apakah ada jadwal untuk praktikum tetapi tidak dilakukan? Mengapa?
2. Apakah terdapat kendala yang menyebabkan tidak melakukan praktikum?
3. Apa saja kedalanya? Beri Penjelasan
a.
Waktu :.................................................................
b.
Kelengkapan alat Lab:............................................
c.
Ketrampilan Penggunaan:.......................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 8. Pedoman wawancara siswa
LEMBAR WAWANCARA SISWA
1.
Apakah dalam pembelajaran Fisika dengan guru Fisika pernah melakukan praktikum di
laboratorium? Seberapa sering?
2.
Apakah guru Fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi atau
praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering?
3.
Mengenai pelajaran mekanika (tentang kinematika dan mekanika gerak), apakah guru
pernah melakukan praktikum di laboratorium? Seberapa sering?
4.
Apakah guru memberitahu jadwal mengenai praktikum Fisika?
5.
Kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan? Mengenai materi apa?
6.
Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum dilaboratorium?
Apakah dengan membagikan buku LKS, membagi kelompok, memberi penjelasan?
7.
Apakah terdapat kesulitan saat kamu melakukan praktikum? Apa yang kamu dilakukan,
bertanya langsung pada guru atau teman?
8.
Pada saat jadwal praktikum, apakah guru pernah memberitahu kurang lengkap alat
laboratorium yang digunakan untuk praktikum?
9.
Apakah di laboratorium kamu pernah menemui alat/bahan lab yang rusak, pecah, kurang
terurus? Beri tanggapan mu?
10. Bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium Fisika disekolah mu, termasuk dalam
kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Daftar Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika Bidang Dalam Mekanika
Lampiran 9. SMA Negeri 1 Rantepao
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Nama Alat
Micrometer
sekrup
Jangka sorong
Kereta
Ticker timer
Kertas karbon
Papan luncur
Travo
Balok
pengganjal
Mideline
Kertas
perekam
Neraca O’haus
Beban
Katrol
Tali nilon
Bantalan
Alat set
sentripetal
Penggaris
Balok gesekan
Jumlah
Barang
Sangat
Lengkap
Lengkap
Keterangan Jumlah
Cukup
Kurang
Lengkap
Lengkap
Sangat
Tidak
Lengkap
Sangat
Baik
10
√
√
16
25
16
10
10
4
0
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
0
9
Baik
√
Keterangan Keadaan
Cukup
Kurang
Baik
Baik
√
√
√
√
5
7
21
4
0
0
√
√
√
√
21
0
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sangat
Tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Variasi Pegas
Statip
Bola
Karton
Paku
Gunting
Neraca pegas
Beker glass
Tabung
archimedes
Stopwatch
17
37
0
0
0
0
12
4
0
√
√
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 10. SMA Pelita Rantepao
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama Alat
Micrometer
sekrup
Jangka sorong
Kereta
Ticker timer
Kertas karbon
Papan luncur
Travo
Balok
pengganjal
Mideline
Kertas
perekam
Neraca O’haus
Beban
Katrol
Tali nilon
Bantalan
Alat set
sentripetal
Penggaris
Balok gesekan
Variasi Pegas
Statip
Jumlah
Barang
Sangat
Lengkap
Lengkap
Keterangan Jumlah
Cukup
Kurang
Lengkap
Lengkap
1
√
2
4
5
0
0
0
0
√
0
4
11
8
Sangat
Baik
Baik
Keterangan Keadaan
Cukup
Kurang
Baik
Baik
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
0
4
1
4
0
0
0
0
Sangat
Tidak
Lengkap
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sangat
Tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
21
22
23
24
25
26
27
28
Bola
Karton
Paku
Gunting
Neraca pegas
Beker glass
Tabung
archimedes
Stopwatch
0
0
0
0
4
30
0
1
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 11. SMA Negeri 1 Sesean
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama Alat
Micrometer
sekrup
Jangka sorong
Kereta
Ticker timer
Kertas karbon
Papan luncur
Travo
Balok
pengganjal
Mideline
Kertas
perekam
Neraca O’haus
Beban
Katrol
Tali nilon
Bantalan
Alat set
sentripetal
Penggaris
Balok gesekan
Variasi Pegas
Statip
Jumlah
Barang
8
Sangat
Lengkap
Lengkap
Keterangan Jumlah
Cukup
Kurang
Lengkap
Lengkap
√
Baik
Keterangan Keadaan
Cukup
Kurang
Baik
Baik
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
0
0
0
0
0
13
Sangat
Baik
√
0
4
0
0
0
0
0
2
0
2
0
0
0
Sangat
Tidak
Lengkap
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Sangat
Tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
21
22
23
24
25
26
27
28
Bola
Karton
Paku
Gunting
Neraca pegas
Beker glass
Tabung
archimedes
Stopwatch
0
0
0
0
1
17
0
0
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Hasil Analisis Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika Bidang Dalam Mekanika
Lampiran 12. SMA Negeri 1 Rantepao
Percobaan 1: Alat ukur
No
1.
2.
Nama Alat
Micrometer
sekrup
Jangka
sorong
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
10
5
√
√
100
16
5
√
√
100
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
2
1
Hasil
Akhir
Prosentase rata-rata hasil akhir 100 %
Untuk praktikum alat ukur yang terdiri dari dua percobaan yaitu dengan menggunakan
micrometer sekrup dan jangka sorong, prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan yaitu
100%. Artinya untuk percoban alat ukur baik menggunakan micrometer sekrup maupun jangka
sorong dapat berjalan sangat baik.
Percobaan 2: Gerak Lurus Beraturan (GLB)
No
Nama Alat
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
1.
2.
Kereta
Ticker
timer
Kertas
karbon
Papan
luncur
Travo
Balok
pengganjal
Mideline
Kertas
perekam
Neraca
O’haus
25
16
5
5
4
√
√
10
5
√
√
100
10
3
√
√
60
4
0
5
2
0
9
2
4
√
5
5
√
3
4
5
6
7
8
9
Ket. Jumlah Alat
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
√
√
√
4
3
2
1
Hasil
Akhir
100
100
√
√
√
45
0
0
80
√
√
60
Prosentase rata-rata hasil akhir 60,56%
Untuk percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan
sebanyak 60,56%. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan tidak maksimal tetapi praktikum
tetap bisa berjalan. Walaupun ada beberapa alat yang tidak tersedia berupa balok pengganjal dan
mideline, tetapi hal tersebut dapat diatasi. Karena alat yang mempunyai bobot tertinggi yang
berperan penting dalam praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Percobaan 3: Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama Alat
Ticker
timer
Kertas
karbon
Papan
luncur
Travo
Neraca
O’haus
Mideline
Kertas
perekam
Beban
Katrol
Tali nilon
Kereta
Bantalan
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
16
5
4
√
10
5
√
√
100
10
3
√
√
60
4
5
5
5
√
0
9
2
4
7
21
4
25
0
3
5
3
5
1
Ket. Jumlah Alat
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
√
4
3
2
1
100
√
√
√
45
60
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Hasil
Akhir
0
80
√
36
100
60
100
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 61,75%
Untuk percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) prosentase rata-rata hasil akhir yang
didapatkan sebanyak 61,75 %. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan tidak maksimal
tetapi praktikum tetap bisa berjalan. Walaupun ada beberapa alat yang tidak tersedia berupa
bantalan dan mideline, tetapi hal tersebut dapat diatasi. Karena alat yang mempunyai bobot
tertinggi yang berperan penting dalam praktikum.
Percobaan 4: Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
No
1
2
3
4
5
Nama Alat
Alat
set
sentripetal
Neraca
O’haus
Stopwacth
Beban
Penggaris
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
5
5
5
√
8
7
21
3
3
3
√
√
√
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
0
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
2
1
Hasil
Akhir
0
√
√
60
60
√
36
√
48
Prosentase rata-rata hasil akhir 40,8%
Untuk percobaan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) prosentase rata-rata hasil akhir yang
didapatkan sebanyak 40,8 %. Walaupun prosentase yang didapatkan cukup tinggi, tetapi
praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat utama yang dibutuhkan berupa alat set sentripetal tidak
tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Percobaan 5: Hukum Newton II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Alat
Beban
Kereta
Papan
luncur
Ticker
timer
Katrol
Kertas
perekam
Bantalan
Travo
Tali nilon
Kertas
karbon
Neraca
O’haus
Mideline
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
7
25
10
3
5
3
4
√
√
√
16
5
21
9
5
4
0
4
4
10
1
5
3
5
√
√
5
5
√
Ket. Jumlah Alat
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
2
1
Hasil
Akhir
√
√
36
100
60
√
√
100
√
√
√
√
100
80
√
√
0
45
60
100
√
√
√
√
60
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 61,75%
Untuk percobaan Hukum Newton II prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak
61,75%. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan tidak maksimal tetapi praktikum tetap bisa
berjalan. Walaupun ada beberapa alat yang tidak tersedia berupa bantalan dan mideline, tetapi hal
tersebut dapat diatasi. Karena alat yang mempunyai bobot tertinggi yang berperan penting dalam
praktikum.
12
0
2
Percobaan 6: Koefisien gesekan
No
1
2
3
4
5
6
Nama Alat
Balok
gesekan
Tali nilon
Katrol
Beban
Papan
luncur
Neraca
O’haus
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
5
4
21
7
10
3
5
3
3
√
√
√
√
5
5
√
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
0
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
2
1
Hasil
Akhir
0
√
√
√
60
100
36
60
√
60
√
Prosentase rata-rata hasil akhir 52,67%
Untuk percobaan koefisien gesekan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak
52,67 %. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan cukup tinggi tetapi praktikum tidak bisa
berjalan. Karena alat utama yang dibutuhkan berupa balok gesekan tidak tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Percobaan 7: Hooke
No
1
2
3
4
Nama Alat
Variasi
Pegas
Penggaris
Beban
Statip
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
17
5
4
√
21
7
37
3
3
3
√
√
√
Ket. Jumlah Alat
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
√
3
2
1
Hasil
Akhir
80
√
48
√
36
√
36
Prosentase rata-rata hasil akhir 50 %
Untuk percobaan Hooke prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 50 %. Artinya
prosentase yang dihasilkan sudah cukup tinggi dan percobaan tetap bisa berjalan. Semua alat
yang dibutuhkan juga tersedia di sekolah tersebut.
Percobaan 8: Usaha pada pegas
No
1
2
Nama Alat
Pegas
Balok
gesekan
Statip
Penggaris
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
17
0
5
5
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
√
3
2
1
Hasil
Akhir
80
0
√
√
48
√
48
Prosentase rata-rata hasil akhir 44 %
Untuk percobaan usaha pada pegas prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 44
%. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan cukup tinggi tetapi praktikum tidak bisa
berjalan. Karena alat utama yang dibutuhkan berupa balok gesekan tidak tersedia.
3
4
37
21
4
3
√
√
Percobaan 9: Tumbukan
No
1
2
3
Nama Alat
Mideline
Neraca
O’haus
Bola
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
5
4
5
0
5
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
2
1
0
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
2
1
Hasil
Akhir
0
60
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 20 %
Untuk percobaan tumbukan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 20 %.
Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah sehingga praktikum tidak bisa berjalan. Karena
alat utama yang dibutuhkan berupa bola tidak tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Percobaan 10: Titik berat
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama Alat
Statip
Tali nilon
Beban
Penggaris
Karton
Paku
Gunting
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
37
4
7
21
0
0
0
3
3
3
3
3
3
3
Ket. Jumlah Alat
4
√
√
√
√
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
2
1
Hasil
Akhir
36
√
60
√
36
√
48
√
0
√
0
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 25,71%
Untuk praktikum titik berat prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 25,71%.
Percobaan ini masih tetap bisa berjalan tetapi dengan menggunakan alat laboratorium pengganti.
Karena ada beberapa alat yang tidak tersedia yaitu karton, paku, dan gunting. Misalnya untuk
karton dapat diganti dengan jenis karton lain yang tebal, begitu pun dengan paku dan gunting
dapat diganti dengan jarum dan cutter.
Percobaan 11: Archimedes
No
Nama Alat
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
1
Neraca
pegas
Beban
Statip
Beker glass
Tabung
Archimedes
12
5
7
37
4
5
3
3
4
3
2
3
4
5
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
√
√
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
√
3
√
√
√
1
80
√
√
√
2
Hasil
Akhir
48
36
48
36
Prosentase rata-rata hasil akhir 49,6 %
Untuk percobaan Archimedes prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 49,6 %.
Artinya prosentase yang dihasilkan cukup tinggi dan praktikum bisa berjalan. Karena alat utama
yang dibutuhkan berupa tabung Archimedes tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 13. SMA Pelita Rantepao
Percobaan 1: Alat ukur
No
1.
2.
Nama Alat
Micrometer
sekrup
Jangka
sorong
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
1
5
1
√
2
5
√
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
2
1
Hasil
Akhir
15
√
20
Prosentase rata-rata hasil akhir 17,5%
Untuk praktikum alat ukur yang terdiri dari dua percobaan yaitu dengan menggunakan
micrometer sekrup dan jangka sorong, prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan yaitu 17,5
%. Artinya untuk percoban alat ukur tetap akan berjalan tetapi tidak maksimal karena yang
tersedia jumlahnya terbatas.
Percobaan 2: Gerak Lurus Beraturan
No
1.
2.
3
4
5
6
7
8
9
Nama Alat
Kereta
Ticker
timer
Kertas
karbon
Papan
luncur
Travo
Balok
pengganjal
Mideline
Kertas
perekam
Neraca
O’haus
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
4
5
5
5
0
5
√
0
0
3
√
0
0
0
5
2
√
√
0
0
0
4
2
4
√
0
48
1
5
Ket. Jumlah Alat
4
3
√
√
√
√
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
√
√
√
2
1
Hasil
Akhir
45
45
60
Prosentase rata-rata hasil akhir
22%
Untuk percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan
sebanyak 22 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa
berjalan. Meskipun beberapa alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot tinggi) tersedia
di sekolah, tetapi praktikum tetap tidak bisa berjalan. Karena masih ada beberapa alat penting
yang tidak tersedia, misalnya travo dan kertas karbon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Percobaan 3: Gerak Lurus Berubah Beraturan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama Alat
Ticker
timer
Kertas
karbon
Papan
luncur
Travo
Neraca
O’haus
Mideline
Kertas
perekam
Beban
Katrol
Tali nilon
Kereta
Bantalan
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
5
5
0
5
√
0
0
3
√
0
0
1
5
5
√
0
60
0
4
2
4
4
0
0
4
0
3
5
3
5
1
Ket. Jumlah Alat
4
3
√
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
√
3
√
2
1
45
√
√
√
√
√
√
Hasil
Akhir
0
48
36
√
0
√
0
√
√
45
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 19,5%
Untuk percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) prosentase rata-rata hasil akhir yang
didapatkan sebanyak 19,5 %. Artinya prosentase yang dihasilkan masih sangat rendah dan
praktikum tidak bisa berjalan. Meskipun beberapa alat yang berperan penting (yang mempunyai
bobot tinggi) tersedia di sekolah, tetapi praktikum tetap tidak bisa berjalan. Karena masih ada
beberapa alat penting yang tidak tersedia, misalnya travo dan kertas karbon.
Percobaan 4: Gerak Melingkar Beraturan
No
1
2
3
4
Nama Alat
Alat
set
sentripetal
Neraca
O’haus
Stopwacth
Beban
gantung
Penggaris
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
5
1
5
1
4
3
3
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
0
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
2
1
0
√
√
√
3
Hasil
Akhir
√
√
60
√
9
36
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 21 %
Untuk percobaan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) prosentase rata-rata hasil akhir yang
didapatkan sebanyak 21 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum
tidak bisa berjalan. Karena alat yang paling utama berupa alat set sentripetal tidak tersedia di
sekolah.
5
0
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Percobaan 5: Hukum Newton II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Alat
Beban
Kereta
Papan
luncur
Ticker
timer
Katrol
Kertas
perekam
Bantalan
Travo
Tali nilon
Kertas
karbon
Neraca
O’haus
Mideline
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
4
4
0
3
5
3
5
5
0
4
5
4
0
0
0
0
1
5
3
5
1
5
Ket. Jumlah Alat
4
3
√
√
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
√
3
2
1
√
36
45
0
√
45
√
√
√
√
Hasil
Akhir
0
48
√
√
√
√
√
0
0
0
0
√
√
60
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 19,5 %
Untuk percobaan Hukum Newton II prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak
19,5 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan.
Meskipun beberapa alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot tinggi) tersedia di
sekolah, tetapi praktikum tetap tidak bisa berjalan. Karena masih ada beberapa alat penting yang
tidak tersedia, misalnya travo, katrol, dan kertas karbon.
12
0
2
Percobaan 6: Koefisien gesekan
No
1
2
3
4
5
6
Nama Alat
Balok
gesekan
Tali nilon
Katrol
Beban
Papan
luncur
Neraca
O’haus
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
4
5
0
0
4
0
3
5
4
3
1
5
Ket. Jumlah Alat
4
3
√
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
√
3
0
0
48
0
√
√
√
1
60
√
√
√
2
Hasil
Akhir
√
60
Prosentase rata-rata hasil akhir
28%
Untuk percobaan koefisien gesekan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak
28%. Artinya prosentase yang dihasilkan masih sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan.
Meskipun ada alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot tinggi) tersedia di sekolah,
tetapi praktikum tetap tidak bisa berjalan. Karena masih ada alat penting yang tidak tersedia yaitu
katrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Percobaan 7: Hooke
No
1
2
3
4
Nama Alat
Variasi
Pegas
Penggaris
Beban
Statip
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
11
5
0
4
8
3
3
3
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
√
4
3
2
1
Hasil
Akhir
100
√
0
√
√
36
√
√
36
Prosentase rata-rata hasil akhir 43 %
Untuk percobaan Hooke prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 43 %. Artinya
prosentase yang dihasilkan cukup tinggi dan praktikum bisa berjalan. Meskipun ada alat yang
tidak tersedia di sekolah, tetapi praktikum tetap bisa berjalan.
Percobaan 8: Usaha pada pegas
No
1
2
Nama Alat
Pegas
Balok
gesekan
Statip
Penggaris
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
11
4
5
5
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
√
√
4
3
2
1
Hasil
Akhir
100
60
√
√
48
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 52 %
Untuk percobaan usaha pada pegas prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak
52%. Artinya prosentase yang dihasilkan sudah cukup tinggi dan praktikum bisa berjalan.
Meskipun ada alat yang tidak tersedia di sekolah, tetapi praktikum tetap bisa berjalan.
3
4
8
0
4
3
√
Percobaan 9. Tumbukan
No
1
2
Nama Alat
Mideline
Neraca
O’haus
Bola
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
1
4
5
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
2
1
0
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
2
1
Hasil
Akhir
0
60
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 20 %
Untuk percobaan tumbukan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 20%.
Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan, karena alat
yang berperan penting tidak tersedia di sekolah.
3
0
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Percobaan 10: Titik berat
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama Alat
Statip
Tali nilon
Beban
Penggaris
Karton
Paku
Gunting
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
8
0
4
0
0
0
0
3
3
3
3
3
3
3
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
2
1
Hasil
Akhir
36
√
0
√
√
36
√
0
√
0
√
0
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 10,28%
Untuk percobaan titik berat prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 10,28 %.
Percobaan ini masih tetap bisa berjalan tetapi dengan menggunakan alat laboratorium pengganti.
Karena ada beberapa alat yang tidak tersedia yaitu tali nilon, penggaris, karton, paku, dan
gunting. Misalnya untuk tali nilon dapat digantikan dengan benang wol, begitu pun dengan
penggaris, karton, paku, dan gunting dapat diganti dengan mideline, jenis karton lain yang tebal,
jarum dan cutter.
Percobaan 11: Archimedes
No
1
2
3
4
5
Nama Alat
Neraca
pegas
Beban
Statip
Beker glass
Tabung
Archimedes
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
4
5
4
8
30
0
3
3
4
3
Ket. Jumlah Alat
4
3
√
2
1
0
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
√
3
√
√
√
1
60
√
√
√
2
Hasil
Akhir
36
36
64
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 39,2 %
Untuk percobaan Archimedes prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 39,2%.
Artinya prosentase yang dihasilkan sudah lumayan tinggi tetapi praktikum tidak bisa berjalan.
Karena alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot tinggi) tidak tersedia di sekolah yaitu
tabung Archimedes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 14. SMA Negeri 1 Sesean
Percobaan 1: Alat ukur
No
Nama Alat
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
1.
Micrometer
sekrup
Jangka
sorong
8
5
0
5
2.
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
√
4
3
2
1
Hasil
Akhir
100
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 50 %
Untuk praktikum alat ukur yang terdiri dari dua percobaan yaitu dengan menggunakan
micrometer sekrup dan jangka sorong, prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan yaitu 50
%. Artinya untuk percoban alat ukur tetap akan berjalan tetapi tidak maksimal karena yang
tersedia hanya micrometer sekrup, sedangkan jangka sorong tidak tersedia.
Percobaan 2: Gerak Lurus Beraturan
No
Nama Alat
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
1.
2.
Kereta
Ticker
timer
Kertas
karbon
Papan
luncur
Travo
Balok
pengganjal
Mideline
Kertas
perekam
Neraca
O’haus
4
0
5
5
0
3
4
5
6
7
8
9
Ket. Jumlah Alat
4
3
√
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
√
4
3
2
1
Hasil
Akhir
√
75
0
5
√
0
0
3
√
0
0
0
5
2
√
√
0
0
0
0
2
4
√
√
0
0
2
5
√
√
60
Prosentase rata-rata hasil akhir 15 %
Untuk percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan
sebanyak 15%. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa
berjalan. Karena alat yang tersedia hanya kereta dan neraca O’haus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Percobaan 3: Gerak Lurus Berubah Beraturan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Nama Alat
Ticker
timer
Kertas
karbon
Papan
luncur
Travo
Neraca
O’haus
Mideline
Kertas
perekam
Beban
Katrol
Tali nilon
Kereta
Bantalan
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
5
0
√
0
5
√
0
0
3
√
0
0
2
5
5
√
0
60
0
0
2
4
√
√
0
2
0
4
0
3
5
3
5
1
√
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
2
1
Hasil
Akhir
0
√
√
0
0
0
√
√
25
√
0
√
√
75
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 13,33%
Untuk percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) prosentase rata-rata hasil akhir yang
didapatkan sebanyak 13,33 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum
tidak bisa berjalan. Karena alat yang tersedia hanya kereta, katrol, dan neraca O’haus.
Percobaan 4: Gerak Melingkar Beraturan
No
1
2
3
4
5
Nama Alat
Alat
set
sentripetal
Neraca
O’haus
Stopwacth
Beban
Penggaris
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
5
2
5
0
0
0
3
3
3
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
0
√
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
1
0
√
√
2
Hasil
Akhir
60
0
0
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 12 %
Untuk percobaan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) prosentase rata-rata hasil akhir yang
didapatkan sebanyak 12 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum
tidak bisa berjalan. Karena alat yang tersedia hanya neraca O’haus sedangkan alat utama yang
dibutuhkan tidak tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Percobaan 5: Hukum Newton II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Nama Alat
Beban
Kereta
Papan
luncur
Ticker
timer
Katrol
Kertas
perekam
Bantalan
Travo
Tali nilon
Kertas
karbon
Neraca
O’haus
Mideline
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
4
0
3
5
3
0
5
2
0
5
4
0
0
0
0
1
5
3
5
2
5
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
0
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
2
1
Hasil
Akhir
√
0
75
0
√
0
√
√
√
√
√
25
0
√
√
√
√
0
0
0
0
√
√
60
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 13,33%
Untuk percobaan Hukum Newton II prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak
13,33 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan.
Karena alat yang tersedia hanya kereta, katrol, dan neraca O’haus.
12
0
2
Percobaan 6: Koefisien gesekan
No
Nama Alat
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
1
Balok
gesekan
0
5
2
3
4
5
Tali nilon
Katrol
Beban
Papan
luncur
Neraca
O’haus
0
2
0
0
3
5
3
3
2
5
6
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
0
25
0
0
√
√
√
√
1
0
√
√
2
Hasil
Akhir
√
60
Prosentase rata-rata hasil akhir 14,17%
Untuk percobaan koefisien gesekan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak
14,17 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan.
Karena alat yang tersedia hanya kereta dan neraca O’haus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Percobaan 7: Hooke
No
1
2
3
4
Nama Alat
Variasi
Pegas
Penggaris
Beban
Statip
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
5
0
0
13
3
3
3
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
0
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
2
1
Hasil
Akhir
0
√
√
0
0
√
√
36
Prosentase rata-rata hasil akhir
9%
Untuk percobaan Hooke prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 9 %. Artinya
prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang
tersedia sangat minim.
Percobaan 8: Usaha pada pegas
No
1
2
3
4
Nama Alat
Pegas
Balok
gesekan
Statip
Penggaris
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
0
5
5
13
0
4
3
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
2
1
√
√
Hasil
Akhir
0
0
√
√
48
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 12 %
Untuk percobaan usaha pada pegas prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 12
%. Artinya prosentase yang dihasilkan rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat
yang berperan penting (yang mempunyai bobot paling tinggi) tidak tersedia di sekolah yaitu
pegas dan balok gesekan.
Percobaan 9: Tumbukan
No
1
2
3
Nama Alat
Mideline
Neraca
O’haus
Bola
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
0
2
4
5
0
5
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
2
1
0
√
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
2
1
Hasil
Akhir
0
60
0
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 20 %
Untuk percobaan tumbukan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 20 %.
Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat
yang berperan penting (yang mempunyai bobot paling tinggi) tidak tersedia di sekolah yaitu bola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Percobaan 10: Titik berat
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama Alat
Statip
Tali nilon
Beban
Penggaris
Karton
Paku
Gunting
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
13
0
0
0
0
0
0
3
3
3
3
3
3
3
Ket. Jumlah Alat
4
√
3
2
1
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
2
1
Hasil
Akhir
36
√
0
√
0
√
0
√
0
√
0
√
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 5,14 %
Untuk percobaan titik berat prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 5,14 %.
Percobaan ini masih tetap bisa berjalan tetapi dengan menggunakan alat laboratorium pengganti.
Alat yang tersedia hanya statip, sedangkan alat laboratorium yang lain dapat digantikan dengan
alat pengganti yang fungsinya hampir sama.
Percobaan 11: Archimedes
No
1
2
3
4
5
Nama Alat
Neraca
pegas
Beban
Statip
Beker glass
Tabung
Archimedes
Jumlah
Barang
Kepentingan
Alat
1
5
0
13
17
0
3
3
4
3
Ket. Jumlah Alat
4
3
2
1
√
0
Ket. Keadaan Alat
5
4
3
√
√
√
√
√
√
√
2
1
Hasil
Akhir
15
0
36
80
0
Prosentase rata-rata hasil akhir 26,2 %
Untuk percobaan Archimedes prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 26,2%.
Artinya prosentase yang dihasilkan masih rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat
yang berperan penting (yang mempunyai bobot paling tinggi) tidak tersedia di sekolah yaitu
tabung Archimedes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Transkip Hasil Wawancara Guru
Lampiran 15. SMA Negeri 1 Rantepao
Transkip Wawancara Guru A
Keterangan:
P : Peneliti
G : Guru
P: Disini saya ada beberapa pertanyaan pak, yang bagian pertama mengenai model dan
metode pembelajaran. Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran Fisika bapak
sering menggunakan variasi model dan metode pembelajaran?
G: Iya.
P: Apakah salah satunya model inquiry dengan metode eksperimen?
G: Biasanya iya tapi tergantung dari materi yang diajarkan.
P: Baik. Yang kedua, kan model inquiry dan metode eksperimen itu kan saling berkaitan
pak dimana siswa diharapkan terlibat aktif dalam pembelajaran untuk menemukan
sesuatu. Bagaimana tanggapan bapak melihar situasi pembelajaran seperti itu dimana
saat siswa menemukan sesuatu yang baru?
G: Maksudnya? Saya kurang mengerti.
P: Maksudnya saat kita melaksanakan suatu eksperimen dan siswanya menemukan hal yang
baru dimana sebelumnya mereka belum tahu. Nah dalam situasi tersebut tanggapan
bapak seperti apa?
G: Ya sangat senang toh, karena mereka juga bisa mendapat sendiri tanpa harus dijelaskan.
P: Baik. Pertanyaan ketiga, dalam melaksanakan metode eksperimen laboratorium
merupakan sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah bapak sering mengajak siswa
untuk praktikum di laboratorium Fisika?
G: Tergantung dari materinya. Kalau materinya bisa di bawa ke lab yah kita praktikum
tetapi tergantung juga dari alat labnya. Jika bisa dibuktikan di dalam lab yah dibawa ke
lab.
P: Baik, yang keempat ini khusus untuk materi mekanika dalam mempelajari kinematika
dan dinamika gerak. Apakah bapak sering menggunakan metode eksperimen dalam
materi mekanika?
G: Ya, ticker timer.
P: Maksudnya percobaan GLB dan GLBB pak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
G: Iya GLB.
P: Sekarang pertanyaan untuk bagian kedua yaitu untuk kelengkapan dan penggunaan alat
laboratorium dalam bidang mekanika. Yang pertama, apakah keseluruhan materi
mekanika menggunakan metode eksperimen?
G: Tidak.
P: Jadi hanya ada beberapa?
G: Iya. Tapi kan mekanika itu terbagi dua yaitu kinematika dan dinamika. Kalau kinematika
mempelajari tentang geraknya, sedangkan dinamika itu gayanya. Jadi susah kalau kita
mau bawa ke laboratorium kalau mekanika, kalau mau fokus salah satunya yah harus
tentang geraknya jadi harus kinematika. Tapi kalau mekanika keseluruhan, seperti gaya
itu kan hukum-hukum Newton. Tergantung dari alat-alat sederhana juga.
P: Baik. Pertanyaan kedua, hal yang menyebabkan alat laboratorium dalam bidang
mekanika tidak dimanfaatkan dengan baik?
G: Tergantung dari alatnya, kan biasa ada yang ada alatnya kadang juga tidak ada alatnya.
P: Yang ketiga, apakah dikarenakan alat laboratorium yang akan digunakan dalam
praktikum mekanika jumlahnya terbatas?
G: Ya.
P: Selanjutnya yang keempat, apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan
alatnya laboratoriumnya tidak ada? Misalnya dalam GLBB, itu kita akan praktikum tapi
alatnya tidak ada.
G: Tidak selamanya ada, ada juga yg tidak ada. Jadi alat-alat sederhana saja yang
digunakan.
P: Baik, selanjutnya untuk kendalanya pak. Pertanyaan pertama apakah ada jadwal
praktikum tetapi tidak dilaksanakan?
G: Itu tergantung dari materinya.
P: Jadi tidak ada jadwal khusus untuk praktikum pak?
G: Tidak ada.
P: Pertanyaan kedua, apakah terdapat kendala sehingga tidak melaksanakan praktikum?
G: Tidak, tidak ada. Kalau materinya bisa dibawa ke lab, yah dipraktikumkan. Kalau tidak
ya dibawa ke kelas.
P: Yang ketiga, apa saja kendala-kendala yang dihadapi dari segi waktu?
G: Kan ada langkah-langkah percobaannya yang akan dilakukan siswa, cara menyediakan
alat segala macam, kan itu ada porsi waktunya setiap kali masuk.
P: Jadi kendalanya pada saat menyiapkan peralatan praktikum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
G: Iya.
P: Baik, yang kedua kendala dari segi kelengkapan alat laboratoriumnya.
G: Ya alatnya ada yang ada, ada yang tidak ada.
P: Yang ketiga, dari segi keterampilan penggunaan.
G: Ya kan ada namanya di ajar, dieksperimenkan dulu baru mereka lakukan sendiri.
P: Jadi kalau misalnya praktikum begitu....
G: Apalagi namanya itu kalau....... hmmmm....... apa namanya kalau di peragakan dulu?
P: Didemonstrasikan?
G: Iya, didemonstrasikan dulu baru mereka lakukan sendiri.
P: Oo, iya. Kalau dalam satu semester pak kira-kira berapa kali melakukan praktikum?
G: Tiga sampai empat kali.
P: Itu dari keseluruhan materi?
G: Iya, keseluruhan.
P: Baik pak, terima kasih
G: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Transkip Wawancara Guru B
Keterangan:
P : Peneliti
G : Guru
P: Disini saya ada beberapa pertanyaan bu, mengenai penggunaan alat labotaratorium Fisika
dalam bidang mekanika. Bagian pertama, ada model dan metode pembelajaran.
Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran Fisika ibu sering menggunakan variasi
model dan metode pembelajaran?
G: Iya.
P: Apakah itu salah satunya dengan metode inquiry dengan model eksperimen?
G: Iya.
P: Pertanyaan kedua, pembelajaran dengan metode eksperimen dan model inquiry itu kan
saling berkaitan bu dimana siswa diharapkan terlibat aktif dalam pembelajaran untuk
menemukan sesuatu. Bagaimana tanggapan ibu melihat situasi pembelajaran saat itu?
G: Maksudnya?
P: Jadi saat melakukan eksperimen, siswa menemukan sesuatu yang baru yang sebelumnya
mereka belum ketahui bu. Tanggapan ibu bagaimana dengan hal tersebut?
G: Yah tanggapannya positif dan itu yang kita harapkan sebenarnya.
P: Baik bu. Yang ketiga, dalam melaksanakan metode eksperimen laboratorium menjadi
sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah ibu sering mengajak siswa untuk
melakukan praktikum di dalam laboratorium Fisika?
G: Kalau ada hubungannya dengan lab kita masuk didalam, biar ada hubungannya kalau
alatnya disana tidak memungkinkan kita adakan demonstrasi saja.
P: Demonstrasi dalam kelas maksudnya bu?
G: Iya iya.
P: Yang keempat, ini khusus untuk materi mekanika bu dalam mempelajari kinematika dan
dinamika gerak. Disini apakah ibu sering menggunakan metode eksperimen dalam
pembelajaran? Jadi khusus untuk kinematika dan dinamika gerak, misalnya GLB dan
GLBB.
G: Kalau yang akhir-akhir ini sudah kurang, karena kadang labnya digunakan kelas jadi kita
tidak praktikum.
P: Bagian kedua, mengenai kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium Fisika dalam
bidang mekanika. Pertanyaan pertama,
apakah keseluruhan materi mekanika
menggunakan metode eksperimen? Ini khusus untuk bidang mekanika bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
G: Tidak.
P: Pertanyaan kedua, apa yang menyebabkan alat laboratorium Fisika dalam bidang
mekanika tidak dimanfaatkan dengan baik?
G: Kalau dulu memang yah kita selalu menggunakannya, tapi sekarang setelah ada
pembongkaran karena renovasi gedung labnya digunakan untuk kelas kemudian alatnya
itu banyak yang hilang setelah dipindahkan, itu yang menyebabkan. Seperti itu yang
tumbukan-tumbukan kemudian GLB yang mempergunakan ticker timer itu alatnya yang
papannya ini sudah tidak ada lagi saya lihat disana dengan troli-troli (keretanya) kan dulu
banyak sekali itu. Setelah dipindahkan laboratoriumnya (kembali ke tempat semula) alatalatnya menghilang, pernah saya lihat di sana (tempat lain). Kadang saya bertanya
kenapa bisa seperti itu?
P: Baik. Pertanyaan ketiga, apakah dikarenakan alat laboratorium yang akan digunakan
dalam praktikum mekanika jumlahnya terbatas?
G: Ya.
P: Apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan alat laboratoriumnya tidak ada?
Misalnya GLB, GLBB.
G: Iya, iya. Jadi kita lihatkan saja kalau titik-titiknya beraturan berarti itu menandakan GLB,
kalau berubah beraturan itu dipercepat diperlambat. Biasa kita cuma memberikan secara
demonstrasi dalam kelas.
P: Baik bu, yag berikutnya untuk bagian kendala bu. Yang pertama, apakah ada jadwal
khusus untuk praktikum tetapi tidak dilakukan?
G: Tidak ada jadwal khusus.
P: Tidak ada jadwal khusus bu?
G: Iya. Jadi kita hanya pakai jam mengajar.
P: Baik, yang kedua apakah terdapat kendala yang menyebabkan tidak melakukan
praktikum?
G: Ya, misalnya alatnya tidak ada.
P: Yang berikutnya, dari segi waktu apakah ada kendala bu?
G: Ya, waktu.
P: Itu kendalanya bagaimana bu?
G: Maksudnya kan biasa banyak anak-anak bertanya. Jadi kita memberikan materi, belum
masuk percobaan waktunya sudah habis kan cuma 90 menit jadi faktor waktu memang
biasanya. Makanya biasanya kita minta tolong sama guru yang mengajar jam berikutnya
minta jamnya, nanti berikutnya guru tersebut mengambil jam saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
P: Yang kedua, kendala dari segi kelengkapan alat laboratoriumnya bu. Apakah ada
kendala?
G: Iya.
P: Itu kendalanya seperti apa bu?
G: Seperti bahan yang habis misalnya kertas. Terkadang juga listriknya yang dulu belum
baik, tapi sekarang sudah baik maksudnya yang kemarin-kemarinkan yang diatasnya
ditambah otomatis ada putusan arus. Ya itu kendalnya seperti itu.
P: Yang ketiga, kendala dari segi keterampilan penggunaan. Ada kendalanya bu?
G: Tidak ada.
P: Disini apakah ibu tiap semester mengadakan eksperimen?
G: Hmm, tergantung dari materi. Misalkan materinya ada alat di dalam lab, kita lakukan.
Tapi kadang saya lakukan setelah materi semuanya, karena kalau saya pakai jam
mengajar itu tidak mungkin. Karena kita memberi materi, masuk lagi contoh soal,
kemudian eksperimen. Kadang juga hanya ibu yang melakukan kemudian saya
memberitahu bahwa beginilah caranya dan anak-anak itu tidak secara langsung hanya
melihat saja ke depan.
P: Dalam satu semester, kira-kira ada berapa kali ibu melakukan eksperimen?
G: Mungkin per tahun yah.
P: Oo, pertahun.
G: Iya, kalau pertahunnya itu biasa saya kasih empat percobaan.
P: Jadi itu dalam dua semester.
G: Iya, jadi saya memberitahu ini bahan semester satu ada dua percobaan. Untuk semester
dua ada dua percobaan. Kan tidak ada jadwal khusus untuk eksperimen. Jadi kadang itu
saya padatkan materi, lalu ada waktu terakhir untuk melakukan percobaan. Kalau seperti
dua percobaan, biasa saya bagi empat kelompok atau biasa juga enam kelompok jadi
eksperimennya beda-beda, nanti pertemuan berikut tukaran lagi.
P: Jadi secara acak yah bu?
G: Ya, misalnya percobaan satu dan percobaan dua masing-masing dua kelompok kemudian
percobaan ketiga, jadi nanti ini mereka bertukar atau bergeser sampai empat kali
pertemuan.
P: Ok bu, cukup sekian dan terima kasih.
G: Iya, sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Transkip Wawancara Guru C
Keterangan:
P : Peneliti
G : Guru
P: Ok pak. Disini ada beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan pengajaran dan
laboratorium. Bagian pertama mengenai model dan metode pembelajaran. Pertanyaan
pertama, apakah dalam pembelajaran Fisika bapak sering menggunakan variasi model
saat pembelajaran?
G: Model? Ada beberapa model yang kita ketahui memang yah. Ada model pembelajaran
kooperatif learning, ada model pembelajaran game, gerlach. Dalam model pembelajaran
memang biasanya melihat ke keadaan siswa. Kalau saya biasanya model-model itu biasa
harus berubah supaya membuat siswa suasana belajarnya juga berubah. Karena memang
kita ketahui bahwa suasana belajar itu mempengaruhi keberhasilan siswa khususnya
dalam ketuntasan. Bukan hanya ketuntasan tetapi prioritasnya ke proses pembelajaran.
Dimana proses pembelajaran itu merupakan proses dari tidak tahu menjadi tahu. Nah
model-model yang digunakan itu, sering kita menggunakan model yang biasa juga atau
model lama. Cuma kadang saya mengubah misalnya model yang baru-baru ini saya
kembangkan adalah modelnya gerlach, yang dimana model pembelajaran Fisika itu kita
mulai dari proses mengetahui pengetahuan awal siswa (jadi gimana pretestnya)
kemudian setelah itu kita melaksanakan proses pembelajaran dimana proses pelaksanaan
pembelajaran itu melihat kepada apa-apa yang belum dikuasai siswa kemudian nanti kita
mengajarkannya lalu setelah itu kita adakan posttest ulang. Tetapi itu saya baru mulai
beberapa bulan terakhir ini karena selama ini saya menggunakan model biasa. Adapun
hasil yang didapatkan dengan model seperti itu saya kira ini baru satu siklus yang saya
laksanakan, itu sudah memberikan hasil yang memuaskanlah. Karena dari hasil yang
sebelumnya di posttes itu 90% siswa belum menjawab soal yang saya berikan, yah 10 %
sudah ada bahkan sudah ada yag bisa menjawab. Tapi ada 1 orang yang saya teliti itu
sudah bisa menjawab sampai 90% jawaban itu benar, hampir 100% lah. Tapi dari 90%
siswa ini, ada 33% yang kurang dan tidak tahu sama sekali tentang materi yang
diajarkan. Mungkin kalau kita lihat sudah ada yang tahu-tahu sedikit sebagai dasar dari
SMP tetapi masih banyak yang belum tahu sama sekali. Akhirnya kita mengadakan
proses pembelajaran itu, kita menggunakan metode-metode yang kita gabung. Jadi ada
metode yang direct, instruction, khususnya dalam praktikum ada model yang kooperatif
learning kita menggunakan metode-metode diskusi, kita gabung itu. Kemudian kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
berikan kepada siswa untuk dikerjakan. Sehingga dari pretest menjadi posttest itu
kenaikannya luar biasa. Setidaknya kenaikannya itu sudah memberikan 60% sampai 70%
dari nilai yang didapatkan itu bagus. Jadi kalo misalnya kita ambil standart 60, sekitar
50% sampai 60%. Sedangkan diatas rentangan 40 sampai 60 itu sudah ada 25%, dibawah
40 itu yang masih kurang. Tapi saya kira ini juga menunjukkan bahwa persiapan itu juga
sudah kami lakukan dan itu memberikan hasil seperti itu. Nanti untuk siklus ke 2 kita
belum tahu apakah akan relevan seperti itu.
P: Baik pak. Tadi bapak mengatakan bahwa bapak juga menggunakan metode eksperimen.
Pada saat eksperimen, disini siswa diharapkan supaya bisa berperan aktif dalam belajar
untuk menemukan. Tanggapan bapak bagaimana saat siswa dapat menemukan atau
belum bisa menemukan sama sekali hal-hal baru menurut mereka?
G: Metode eksperimen ini sebenarnya, ya kalo kita mulai dari awal eksperimen saya
menhadapkan siswa ke peralatan-peralatan yang ada. Misalnya pada saat dulu siswa
mengadakan praktikum pengukuran. Dari percobaan tersebut, sebelum mereka tahu
menggunakan alat ukur itu memang sangat kesulitan sekali baik dalam penggunaannya
dan cara menghitungnya. Ya mungkin karena belum terbisa, sehingga metode seperti ini
masih menjadi metode yang belum terlaksana dengan baik. Tetapi saya pikir mudahmudahan kedepan ini bisa terus di laksanakan. Memang saat siswa dapat menemukan
sendiri itu bisa dikatakan discovery learning, itu akan lebih banyak digunakan di
kurikulum 2013. Tetapi sebelumnya sudah pernah diterapkan disekolah ini tetapi belum
mendapatkan hasil yang memuaskan. Tetapi kedepan ini kita akan coba kembangkan lagi
dan mungkin di variasi lagi supaya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
P: Bapak seberapa sering mengajak siswanya untuk melakukan praktikum di laboratorium?
G: Tergantung, kalau misalnya labnya digunakan ya saya jarang menggunakan tetapi jika
labnya kosong yah saya gunakan, kemudian alat memadai juga bisa. Tetapi selama ini
belum terlalu sering, tetapi sekali dua kali kami gunakan. Itu dikarenakan tenaga kami
masih kurang dalam hal ini laboran belum ada. Jadi yang mendukung kami dalam proses
ini juga masih kurang, sehingga kami masih jarang paling satu dua kali saja. Selain itu
juga dari segi alat yang masih kurang memadai juga yang membuat kami masih jarang
mengadakan praktikum.
P: Berikutnya ini khusus untuk materi mekanika pak.
G: Materi apa?
P: Mekanika.
G: Oo iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
P: Pada saat materi mekanika, apakah bapak pernah melakukan eksperimen?
G: Mekanika sering kami lakukan. Apalagi mengenai materi kesetimbangan benda tegar dan
dalam semester ini akan kami lakukan. Untuk kesetimbangan benda tegar kami sudah
beberapa kali melakukan praktikum. Cuma kami masih agak kesulitan juga. Cuma materi
itu aja yang kami bisa lakukan untuk mekanika, yang lainnya masih jarang sekali.
P: Baik pak. Ini untuk bagian kedua tentang kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium
dalam bidang mekanika. Tadi bapak mengatakan bahwa tidak semua materi mekanika itu
digunakan untuk praktikum atau diaplikasikan ke praktikum.
G: Iya tidak. Tapi maksud pertayaannya bagaimana yah?
P: Maksudnya untuk materi mekanika. Kan khusus untuk materi mekanika banyak
percobaan-percobaan, apakah seluruh materi mekanika itu bapak gunakan dengan
metode eksperimen?
G: Tidak seluruh materi kami gunakan untuk eksperimen karena berbagai keadaan yang
tidak memungkinkan untuk melakukan eksperimen, misalnya alatnya yang kurang dan
laboran yang belum ada. Makanya hanya beberapa saja yang kami praktikumkan.
P: Baik, yang berikut untuk bagian ketiga yaitu kendala pak. Yang pertama, apakah ada
jadwal khusus untuk melaksaanakan praktikum tetapi tidak dilakukan?
G: Maksudnya?
P: Maksudnya misalnya dari sekolah sudah menentukan bahwa ada jadwal khusus untuk
Fisika, tetapi pada saat jadwal tersebut bapak tidak melaksanakan eksperimen untuk
siswa.
G: Oo iya. Khusus untuk jadwal sebenarnya kami sudah memiliki jadwal. Tetapi sering
karena ada kegiatan-kegiatan lain sehingga jadwal itu tidak kami gunakan. Ya karena ada
tugas tambahan lain dan kegiatan-kegiatan lain yang sering mengganggu, makanya kami
kerepotan juga ketika kami mau menjadwalkan untuk praktikum. Misalnya untuk
minggu depan kita akan melaksakan praktikum, tetapi karena kita ada panggilan ke luar,
makanya kita tidak jadi dalam melaksanakan praktikum. Itulah kendala yang sering kami
alami.
P: Berarti itu kendala dari segi waktu yah pak. Kalau kendala dari segi kelengkapan alat
laboratoriumnya pak bagaimana?
G: Kalau dari segi alat, ada yang sudah tua dan belum diperbaharui. Jadi belum semuanya
ada.
P: Kalau kendala dari segi keterampilan penggunaan pak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
G: Kalau dari segi keterampilan penggunaan itu, sebenarnya petunjuk praktikum kan sudah
ada jadi kita tinggal mengikuti petunjuk itu. Tapi yah kadang-kadang kita juga masih
kerepotan dengan petunjuk-petunjuk karena biasa disini sudah memakai KIT jadi kita
pake KIT, tapi kalau kita mau pakai yang lain itu agak susah.
P: Ok pak. Sekian dan terima kasih pak.
G: Ya, sama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 16. SMA Pelita Rantepao
Transkip Wawancara Guru A
Keterangan:
P : Peneliti
G : Guru
P: Disini saya ada beberapa pertanyaan bu, yang bagian pertama mengenai model dan
metode pembelajaran. Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran fisika ibu sering
menggunakan variasi model dan metode pembelajaran?
G: Ya tidak terlalu yang digunakan hanya metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan
penugasan itu saja. Penugasan artinya ada PR ada tugas-tugas kelompok seperti itu.
P: Berarti dengan metode eksperimen bagaimana bu?
G: Eksperimennya hanya model demonstrasi saja. Kalau ada alat-alat di lab satu atau dua
dibawa ke depan kelas lalu didemonstrasikan ke anak-anak, diperkenalkan dan kalau
memungkinkan dicoba yah dicoba, kalau tidak ya hanya diceritakan saja karena
keterbatasan alat.
P: Baik yang kedua bu, pembelajaran dengan metode eksperimen dan model inquiry kan
saling berkaitan bu. Disini peserta didik diharapkan terlibat aktif dalam belajar untuk
menemukan sesuatu. Bagaimana tanggapan ibu melihat situasi pembelajaran saat itu?
G: Pembelajaran yang di SMA Pelita?
P: Maksudnya misalnya untuk demonstrasi atau eksperimen, peserta didik menemukan
sesuatu yang baru. Tanggapan ibu bagaimana?
G: Seharusnya secara teori memang seperti itu yang diharapkan, jadi kalau kita demo
dengan pertanyaan yang digiring maka anak akan menemukan sesuatu sendiri. Atau pada
saat dulu saya melaksanakan praktikum dengan beberapa pertanyaan lalu anak
menemukan sendiri. Tetapi untuk anak murid saya disini untuk menemukan sendiri
masih sangat sulit, jadi pikiran mereka belum terlalu terbuka sehingga untuk menemukan
sendiri kadang-kadang memang harus dibimbing betul-betul dari satu kelompok itu kita
bimbing dari awal hingga akhir, sampai akhirnya bahkan untuk menarik kesimpulan pun
mereka masih membutuhkan bimbingan dari kita. Karena memang latar belakang siswa
yang masuk di SMA Pelita itu untuk IPA nya memang agak minim karena mereka ratarata anak dari luar kota (pedesaan), seperti itu dimana di tempat lamanya tidak ada yang
namanya praktek, demo. Mereka hanya mengenal secara teori baru membaca, itu saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
P: Baik bu pertanyaan ketiga dalam melaksanakan suatu metode eksperimen, laboratorium
menjadi sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah ibu sering mengajak peserta
didik untuk praktikum di laboratorium?
G: Kalau dua tahun terakhir sepertinya kami jarang melaksanakan praktikum, untuk
pelajaran Fisika bahkan tidak pernah. Kecuali pelajaran yang lain itu saya melihat
mereka sesekali melaksanakan praktikum seperti biologi dan kimia. Tapi untuk fisika
memang dua tahun terakhir kami tidak melaksanakan itu. Nah untuk menanggulagi
sesuatu yang harus dengan eksperimen, kami hanya menayangkan alat itu melalui LCD
itu untuk menanggulangi salah satunya atau yah menceritakan berdasarkan gambar yang
ada dibuku paket atau menceritakan sesuatu yang berkaitan tanpa dengan gambar apapun
kami lakukan. Mengapa kami tidak melakukan eksperimen, mengingat peralatan yang
ada di sekolah kami itu memang dulu khusus untuk fisika sebenarnya boleh dikatakan
sangat lengkap tetapi itu lima tahun yang lalu. Berkaitan dengan seiringnya waktu
beberapa alat itu mulai rusak, lalu ada yang hilang, ada yang memang kadaluarsa dan
seterusnya, akhirnya peralatan itu untuk saat ini sudah tidak memadai untuk
melaksanakan praktik sehingga kami tidak melaksanakan praktek lagi. Dan itu menjadi
salah satu tantangan kami sebagai guru fisika untuk berupaya bagaimana mengajukan
proposal entah ke pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, sehingga boleh
mendapatkan bantuan alat-alat lab seperti itu. Dan itu kerinduan SMA Pelita dua tahun
terakhir tapi belum terwujud.
P: Baik bu selanjutnya untuk bagian kendala. Dari sekolah sendiri apakah ada jadwal
tertentu untuk melakukan praktikum?
G: Dulu waktu masih aktif nilai praktek digunakan untuk menentuka kelulusan, kami
menjadwalkan itu. Tapi semenjak nilai praktek tidak berpengaruh terhadap nilai
kelulusan tetapi tetap dipakai untuk nilai rapot, kami tidak menjadwalkan lagi. Biasanya
guru itu mau praktek, mereka menggunakan jam pelajarannya dan mereka janjian dengan
siswa kemudian siswa disuruh membawa bahan-bahan yang memungkinkan lalu mereka
laksanakan itu. Tetapi ada juga yang mengambil waktu sore hari, ketika pulang sekolah
mereka janjian lalu datang sore hari untuk melaksanakan praktek. Jadi sudah dua tahun
tidak ada jadwal khusus, tetapi dulu kami pernah menjadwalkan secara khusus jam
praktek.
P: Sekarang untuk kendalanya bu, disini ada beberapa kendala. Yang pertama dari segi
waktu. Itu kendalanya apa-apa aja bu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
G: Sebenarnya untuk kegiatan praktek memang dari sisi waktu, waktu untuk pelajaran IPA
itu kan untuk pagi hari itu terbatas seperti fisika kan hanya 4 jam. Nah kalau 4 jam itu
mau dipake juga untuk praktek langsung memang sangat kurang, tidak seperti dulu fisika
itu bahkan pernah 7 jam per kelas lalu 5 jam, 6 jam tetapi sekarang berdasarkan
kurikulum KTSP per kelas itu jurusan IPA hanya 4 jam. Sehingga kalau kita memang
ingin melaksanakan praktek dimana anak melakukan sesuatu lalu mempraktekkan dan
menganalisa hasil dan menemukan sendiri, itu membutuhkan waktu yang lama. Tapi
untuk melaksanakan itu para guru mulai diharapkan kreatif sendiri, menambah jam sore
hari lalu melaporkan kepada kepala sekolah sehingga nanti kepala sekolah akan
mempikirkan, memfasilitasinya apakah dari sisi finansial atau alat-alat apa yang
dibutuhkan yang bisa terjangkau maka kepala sekolah akan mencoba untuk
memfasilitasinya.
P: Yang berikut dari segi keterampilan penggunaan bu.
G: Keterampilan penggunaan kalau para guru-guru IPA nya saya percaya mereka sangat
berkualitas, karena dari lulusan perguruan tinggi yang bagus. Cuma untuk siswa memang
karena alumni SMP yang kami terima itu 95% adalah SMP dari pedesaan, dimana di
desa itu memang SMP tidak pernah praktek. Berhubung namanya di pedesaan, pertama
memang alat-alatnya kurang bahkan tidak ada, yang kedua guru-gurunya memang sangat
terbatas mungkin bukan guru IPA tapi mengajar IPA sehingga mereka hanya mengajar
berdasarkan apa yang ada yaitu buku cetak dan karena dia bukan guru IPA sehingga
kreatifitasnya juga masih terbatas dari para guru itu. Tapi ketika sampai di SMA yang
bagus, anak-anak ketika diajar yah banyak yang bisa langsung menyesuaikan diri tapi
banyak juga yang setengah mati mereka tidak tahu menggunakan. Jadi kita guru harus
sabar membimbing mereka pelan-pelan seperti itu. Tapi pada dasarnya karena saya yang
sudah mengalami mengajar dari sekolah yang paling pelosok sampai sekolah unggulan,
jadi pada dasarnya disekolah pelosok pun banyak potensi anak yang pintar hanya karena
sarana dan prasarananya tidak mendukung akhirnya kadang-kadang potensi mereka tidak
muncul. Tapi ketika ada satu dua guru yang kreatif maka potensi mereka pun akan
muncul. Untuk di Toraja bahkan untuk juara SN IPA yang untuk SMP itu dari desa-desa,
tapi kalau untuk SMA yah dimonopoli oleh sekolah unggulan di Toraja.
P: Bagaimana pendapat ibu misalnya sekolah menambah jam pelajaran sekolah khusus
untuk praktikum?
G: Di SMA Pelita disini mungkin sudah 5 tahun untuk pelajaran IPA kami tambah 1 jam,
dengan harapan yang 1 jam itu digunakan paling tidak untuk demonstrasi, guru sambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
mendemonstrasikan anak-anak diberi pertanyaan mereka menjawab lalu diskusi
kelompok. Dan kalau memang mereka mau yah 1 jam itu digunakan untuk praktek.
Memang kami di SMA Pelita sudah menambahkan itu bukan cuma untuk IPA tetapi
pelajaran lain yang sekiranya menuju ke pelajaran ujian nasional, jadi biologi kimia
fisika kami sudah tambah 1 jam per minggu.
P: Baik bu, terima kasih bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Transkip Wawancara Guru B
Keterangan:
P : Peneliti
G : Guru
P: Disini saya akan memberikan beberapa pertanyaan pak, yang bagian pertama mengenai
model dan metode pembelajaran. Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran fisika
bapak sering menggunakan variasi model dan metode pembelajaran?
G: Iya.
P: Contohnya seperti apa pak? Apakah dengan metode eksperimen, metode ceramah atau
ada yang lain pak?
G: Jadi tergantung materinya, kalau ada materi yang memang baik untuk dieksperimenkan
ya metodenya eksperimen. Kalau memang ada materi yang perlu “diceritakan” dalam
bentuk ceramah, itu diceritakan dengan ceramah. Biasa juga demonstrasi singkat kalau
ada yang perlu didemonstrasikan, karena anak-anak disini biasanya memang harus
dicarikan betul-betul metode atau model pembelajaran yang memang pas untuk mereka.
Misalnya kita sudah menganggap metode ini sudah bagus tapi ketika dilakukan pada
siswa disini mungkin kita perlu yang lain, jadi saya coba mencari yang paling sederhana
supaya gampang dimengerti.
P: Tadi bapak mengatakan bahwa sering menggunakan metode eksperimen, pada saat
eksperimen berlangsung disini siswa dituntut untuk belajar secara aktif untuk
menemukan hal-hal yang baru. Bagaimana pendapat bapak mengenai hal tersebut?
G: Metode eksperimen bagus tapi karena fisiknya anak-anak kurang maka perlu ada
pengetahuan-pengetahuan awal yang dimengerti baru bisa lanjut. Kalau mau dilepas
untuk menemukan sesuatu biasanya mereka sulit, jadi memang harus dipancing kalau
seperti ini seperti ini nanti berikan perlakuan seperti ini, jadi pancing-pancingnya seperti
itu kalau kita melakukan eksperimen. Tidak seperti mungkin ditempat lain yang ketika
diberikan eksperimen silahkan dikerja dan mereka pasti antusias, tapi kalau disini
memang harus diantar baru mereka bisa menemukan.
P: Kalau dalam metode eksperimen, laboratorium menjadi sarana penunjang pembelajaran.
Apakah bapak sering mengajak siswa untuk masuk ke laboratorium?
G: Tergantung materinya juga karena laboratorium disini sarananya tidak terlalu lengkap,
jadi biasanya saya pakai alat-alat atau bahan-bahan yang mudah ditemukan saja yang
jelasnya bisa mengantar dan tidak lari dari konsep yang akan dieksperimenkan. Misalnya
yang baru-baru tentang fluida diantar pakai botol-botol saja lalu seperti apa model-model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pembelajaran mengenai fluida, karena kalau mau pakai alat-alatnya juga kurang. Jadi
bagaimana caranya supaya dapat konsepnya lah begitu.
P: Pertanyaan selanjutnya khusus untuk materi mekanika pak, dalam mempelajarai
kinematika dan dinamika gerak. Khusus materi ini apakah bapak pernah mengajak siswa
untuk melakukan eksperimen?
G: Ya.
P: Itu dalam satu semester kira-kira berapa kali pak?
G: Kalau gerak kan dipelajari di kelas X.
P: Iya, ada dikelas XI juga pak.
G: Oo, yang bagian lanjutan yah. Yang dikelas X memang lebih banyak dilaksanakan,
kayak menghitung.... tapi kami tidak harus masuk lab kan bisa dilaksanakan di dalam
kelas atau disekitar kelas saja. Yang kelas XI nya bukan dalam bentuk eksperimen hanya
demonstrasi sederhana mengenai kinematika.
P: Yang kedua mengenai kelengkapan dan penggunaan laboratorium fisika khusus untuk
bidang mekanika. Tadi bapak mengatakan bahwa tidak semua materi itu dipraktikumkan,
disini apakah dapat dikatakan bahwa laboratorium fisika tidak dimanfaatkan dengan baik
pak?
G: Sebenarnya sulit ini laboratorium karena lebih bagus memang ketika lebih banyak
dilaksanakan eksperimen. Tetapi kalau melihat bahan ajarnya sperti ini kemudian kita
melihat di laboratorium memungkinkan tidak untuk melaksanakan kegiatan ini, jadi
kalau ada beberapa saja yang menunjang kita melaksanakan eksperimen di lab. Tetapi
kalau memang peralatan bahannya sangat kurang eksperimennya kan bisa dimana saja
yang penting ada bahan-bahan eksperimennya dan bisa sampai pada konsep
pembelajarannya.
P: Baik, yang berikutnya pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan di laboratorium
apakah sering terjadi saat akan melaksanakan praktikum ada beberapa alat laboratorium
yang tidak ada?
G: Ya.
P: Baik bagian ketiga mengenai kendala pak. Apakah ada jadwal khusus untuk praktikum
tapi tidak dilaksanakan?
G: Tidak ada jadwal khusus.
P: Baik, yang berikut apa kendala yang menyebabkan tidak melakukan praktikum dari segi
waktu pak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
G: Kalau waktunya sebenarnya ada, yang biasa membuat kita enggan masuk ke
laboratorium itu karena peralatannya.
P: Jadi kalau waktu ada tetapi alatnya yang tidak lengkap?
G: Ya.
P: Dari segi keterampilan penggunaan pak?
G: Penggunaan?
P: Penggunaan alatnya.
G: Dari siswa atau?
P: Baik dari siswa maupun dari gurunya.
G: Kalau dari siswa bagaimana mau jawab yahh,, karena masalahnya jarang sekali kita
praktikum menggunakan alat-alat yang standar. Dari segi kemampuan siswa agak sulit
memang diukur, karena alatnya memang tidak ada jadi bagaimana caranya mengukur
kemampuannya kalau mereka memang belum pernah melaksanakannya. Seandainya
pernah dan alat-alatnya lengkap, yaa seperti yang tadi saya katakan walaupun
melaksanakan praktikum yaa alat praktikumnya sebatas alat-alat sederhana saja dan yang
penting dapat konsepnya.
P: Jadi bapak sering menggunakan demonstrasi dalam kelas pak?
G: Ya.
P: Kalau dari siswanya sendiri, apakah mereka pernah bertanya untuk sekali-kali masuk
laboratorium?
G: Tidak pernah.
P: Bapak sudah berapa tahun mengajar pak?
G: Disini baru dua tahun. Kalau ditempat lain sudah enam tahun.
P: Selama dua tahun mengajar disini bapak pernah masuk laboratorium?
G: Ya.
P: Pertanyaan saya sampai disini pak, terima kasih.
G: Iya. Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 17. SMA Negeri 1 Sesean
Transkip Wawancara Guru A
Keterangan:
P : Peneliti
G : Guru
P: Disini saya ada beberapa pertanyaan pak, mengenai laboratorim fisika dalam bidang
mekanika. Yang bagian pertama mengenai model dan metode pembelajaran. Pertanyaan
pertama, apakah dalam pembelajaran fisika bapak sering menggunakan variasi model
dan metode pembelajaran?
G: Iya.
P: Apakah salah satunya dengan metode eksperimen?
G: Hmm, iya. Kan metode eksperimen itu kan termasuk model pembelajaran.
P: Baik. Yang kedua, kan model inquiry dan metode eksperimen itu kan saling berkaitan
pak dimana peserta didik diharapkan untuk dapat terlibat aktif dalam pembelajaran untuk
menemukan sesuatu. Bagaimana tanggapan bapak melihar situasi pembelajaran seperti
itu dimana saat siswa menemukan sesuatu yang baru?
G: Hmm,, bagus.
P: Baik. Pertanyaan ketiga, dalam melaksanakan metode eksperimen laboratorium
merupakan suatu sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah bapak sering mengajak
peserta didik untuk melakukan praktikum dilaboratorium fisika?
G: Ya, seringlah.
P: Sering pak?
G: Iya.
P: Baik, yang keempat ini khusus untuk materi mekanika dalam mempelajari kinematika
dan dinamika gerak. Apakah bapak pernah menggunakan metode eksperimen dalam
pembelajaran?
G: Hmm, sekali-kali.
P: Berikunya bagian kedua yaitu untuk kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium
dalam bidang mekanika. Yang pertama, apakah keseluruhan materi mekanika
menggunakan metode eksperimen?
G: Hmm, ada juga teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
P: Baik. Pertanyaan kedua, hal yang menyebabkan alat laboratorium dalam bidang
mekanika tidak dimanfaatkan dengan baik? Maksudnya kan ditiap materi mekanika ada
percobaan pak, apa yang menyebabkan siswa tidak diajak untuk eksperimen pak?
G: Tergantung dari kelengkapan alatnya, kan biasa ada yang ada alat yang cacat jadi hanya
teori-teori saja.
P: Selanjutnya yang keempat, apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan
alatnya laboratoriumnya tidak ada? Apakah sering terjadi seperti itu pak?
G: Ya
biasanya. Apalagi dua tiga tahu terakhir ini tidak pernah ditampilkan alatnya.
Misalnya dari saya itu yang umum memang mekanika, tapi sejak bangunan diganti ada
yang sudah mulai rusak alatnya.
P: Baik, selanjutnya untuk bagian kendalanya pak. Pertanyaan pertama apakah ada jadwal
khusus untuk melaksanakan praktikum ?
G: Kalau kita setiap guru kan ada jadwal masing-masing jadi kita sesuaikan denga RPP.
P: Apa saja kendala yang menyebabkan hingga tidak melaksanakan praktikum. Yang
pertama dari segi waktu.
G: Ya memerlukan banyak waktu. Misalnya kita diberi waktu cuma dua jam, maka tidak
selesai dan kadang kita mencari waktu diluar jam pelajaran.
P: Baik, yang kedua apakah ada kendala dari segi kelengkapan alat laboratoriumnya?
G: Maksudnya gimana?
P: Maksudnya misalnya alat laboratoriumnya kurang, sehingga praktikumnya tidak
dilaksanakan.
G: Ya biasa, kalau alat laboratoriumnya biasa kurang.
P: Yang berikutnya apakah ada kendala dari segi keterampilan penggunaan?
G: Saya kira itu tidak terlalu, yang penting alatnya ada maka bisa jalan.
P: Bagaimana menurut Bapak misalnya disekolah ini diadakan jam khusus untuk
melakukan praktikum?
G: Kalau kita disini itu tidak efektif karena kebanyakan siswa rumahnya jauh. Mungkin ada
yang dekat tapi kebanyakan jauh.
P: Kalau menurut Bapak alat laboratorium disini apakah sudah cukup lengkap?
G: Yaa, kurang lengkaplah.
P: Ok, baik pak. Sekian dan terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Transkip Hasil Wawancara Siswa
Lampiran 17. SMA Negeri 1 Rantepao
Transkip Wawancara Siswa A
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai laboratorium. Yang pertama apakah
dalam proses pembelajaran Fisika dengan guru Fisika, guru mu pernah melakukan
praktikum bersama di laboratorium?
S: Pernah.
P: Pernah?
S: Iya.
P: Itu seberapa sering? Tiap semesternya berapa kali?
S: Tiga kali dalam satu semester.
P: Yang kedua apakah guru Fisika mu pernah menggunakan alat laboratorium untuk
digunakan dalam kelas? Misalnya untuk demostrasi atau untuk percobaan sederhana.
S: Oo iya pernah juga.
P: Pernah?
S: Iya.
P: Itu seberapa sering?
S: Biasa itu dua kali dalam satu semester, tergantung dari materi yang dibawakan juga.
P: Ok. Yang ketiga ini khusus mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan
dinamika gerak, apakah guru mu pernah melakukan praktikum di laboratorium?
S: Seperti apa itu kinematika dan dinamika gerak?
P: Misalnya GLB atau GLBB.
S: Oo iya pernah.
P: Itu dalam tiap semester atau gimana?
S: Dalam tiap semester juga.
P: Itu kira-kira berapa kali?
S: Tergantung dari materinya kak, biasa karena satu semester itu ada satu materikan jadi
satu materi biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
P: Ok. Yang berikutnya, apakah guru mu pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus
untuk melakukan praktikum?
S: Apa?
P: Apakah guru mu pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk melakukan
praktikum Fisika?
S: Pernah.
P: Pernah?
S: Iya biasa juga kadang mendadak kak.
P: Oo begitu?
S: Iya.
P: Baik. Kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan?
S: Lupa juga kak.
P: Udah lupa?
S: Iya.
P: Kira-kira semester kemarin atau?
S: Oo semester yang baru-baru ini, semester dua kak.
P: Itu tentang materi apa?
S: Tentang jangka-jangka sorong itu kak.
P: Oo pengukuran yah?
S: Iya.
P: Yang berikutnya bagaimana cara pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru mu
pada saat praktikum? Misalnya apakah gurumu membagikan LKS, menjelaskan atau
membagi kelompok.
S: Membagi kelompok, itu pun LKS sudah ada sendiri di siswa-siswa.
P: Oo gitu. Terus guru mu juga kadang memberikan penjelasan gk?
S: Kadang-kadang.
P: Kamu saat praktikum kadang mengalami kesulitan gk?
S: Biasa mengalami kesulitan.
P: Biasa?
S: Iya.
P: Itu saat kamu mengalami kesulitan, kamu cenderung bertanya ke guru atau ke teman?
S: Cenderung bertanya ke teman, karena kalau ditanya ke guru biasa nanti juga ndk ditahu
kan di marahi.
P: Oo gitu. Jadi bertanya dalam kelompok yah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
S: Iya.
P: Selanjutnya pada saat jadwal praktikum, misalnya pada saat kamu sudah akan melakukan
praktikum guru mu pernah memberitahukan gk kalo misalnya alatnya ada yang kurang?
S: Pernah.
P: Pernah?
S: Iya.
P: Berikutnya saat kamu di laboratorium, kamu pernah menemukan alat-alat yang rusak,
pecah, atau tidak terurus?
S: Sejauh ini belum pernah yah kak.
P: Pada saat kamu melakukan praktikum juga tidak ada menemukan alat yang rusak?
S: Tidak ada.
P: Yang berikutnya, bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium Fisika disekolah mu
ini? Apakah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat
tidak baik?
S: Cukup kak.
P: Kenapa?
S: Karena kondisinya juga yang kurang mendukung, terus alat-alatnya juga masih ada yang
kurang. Jadi biasanya kalo alat-alatnya sudah ada jadi kita melakukan praktikum.
P: Ok. Kamu punya saran gk untuk sekolah?
S: Ada.
P: Apa?
S: Terlebih khusus untuk pengurus osis yah, kan biasanya di pengurus osis biasanya ada
anggaran kan jadi lebih baik ada anggaran juga untuk laboratorium Fisika atau
laboratorium Kimia untuk diperbaiki atau mungkin ada bantuan dari sekolah buat
menambah fasilitas seperti yang ada di laboratorium.
P: Oo seperti itu. Terima kasih.
S: Sama-sama kak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Transkip Wawancara Siswa B
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai laboratorium. Yang pertama apakah
dalam proses pembelajaran Fisika dengan guru Fisika mu, pernah melakukan praktikum
di laboratorium?
S: Pernah.
P: Pernah?
S: Iya.
P: Seberapa sering?
S: Ee,, sering mungkin dalam dua pertemuan dalam satu minggu biasa satu kali masuk atau
ada pembelajaran di dalam buku yang harus praktek, ya masuk ke lab.
P: Oo begitu?
S: Iya.
P: Oke. Yang kedua apakah guru mu pernah menggunakan alat laboratorium untuk
digunakan dalam kelas? Misalnya untuk demostrasi, untuk percobaan sederhana.
S: Kalo percobaan sederhana iya.
P: Dalam kelas?
S: Iya.
P: Itu seberapa sering?
S: Hmm.. Satu kali mungkin dalam satu bulan.
P: Satu kali satu bulan?
S: Iya.
P: Yang berikutnya ini khusus untuk mengenai materi mekanika tentang kinematika dan
mekanika gerak, misalnya GLB atau GLBB. Apakah guru kamu pernah melakukan
praktikum di laboratorium?
S: Hmm,, praktek di kelas itu hari.
P: Praktek dikelas itu tentang apa?
S: Tentang kayak caranya gerak jatuh bebas bagaimana? Yang lebih cepat yang mana?
P: Oo begitu. Yang berikutnya apakah guru kamu pernah memberitahukan bahwa ada
jadwal khusus untuk melakukan praktikum?
S: Iya.
P: Pernah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
S: Pulang sekolah biasa, atau ada jadwal untuk kelas-kelas biasanya.
P: Yang berikutnya, kapan terakhir kali kamu melakukan praktikum?
S: Praktikum? Bulan lalu mungkin hehe.
P: Bulan lalu?
S: Iya.
P: Itu mengenai materi apa?
S: Mengenai ini GLB.
P: Selanjutnya, bagaimana cara guru mu untuk melakukan proses pembelajaran pada saat
praktikum? Misalnya apakah memberikan LKS, memberikan penjelasan atau membagi
kelompok.
S: Biasanya dibagi dulu kelompok terus dijelaskan setelah itu dikasihkan tugas untuk
dikerja disetiap kelompok.
P: Oo gitu.
S: Iya.
P: Yang berikutnya pada saat kamu melakukan praktikum, apakah kamu pernah
mendapatkan suatu kesulitan?
S: Pasti.
P: Kamu cenderung bertanya ke teman atau ke guru saat kamu mendapatkan kesulitan atau
bagaimana?
S: Kalau misalnya ditanya ke teman baru teman yang tahu, jadi ndk jadi ditanya ke guru.
Tapi kalau misalnya memang kami semua dalam satu kelompok itu ndk tahu baru tanya
ke guru.
P: Ok berikutnya pada saat jadwal praktikum (pada saat kamu mau melakukan praktikum)
apakah guru itu pernah memberitahukan bahwa ada alat yang kurang lengkap saat
melakukan praktikum?
S: Iya, biasanya begitu. Baru kalau misalnya kurang lengkap disuruh bilang bisakah
dilengkapi. Atau biasa sebelum praktikum itu kita disuruh daftar yang mau dijadikan alat
praktikumnya.
P: Oo begitu. Yang berikutnya, apakah saat kamu di laboratorium ini pernah menemukan
alat-alat yang rusak, pecah atau tidak terurus?
S: Hmmm.. Mungkin iya karena kan awalnya ini ruang kelas, karena kekurangan ruang
kelas itu hari jadi ada satu dua alat yang rusak tapi belakangan ini kayaknya sudah
dikasih pindah kebelakang jadi sudah terurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
P: Baik, yang terakhir bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium fisika disini.
Apakah sudah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat
tidak baik?
S: Cukup baik mungkin.
P: Cukup baik. Kenapa?
S: Karena seperti yang dilihat itu laboratorium kan untuk praktikum untuk bahan
pembelajaran tapi karena kekurangan kelas waktu itu makanya dijadikan ruang
pembelajaran kelas setiap harinya, makanya alat-alat yang dilaboratorium rusak baru
mejanya bisa di bilang ndak layak pake
P: Ok. Kamu punya sara gk buat sekolah mengenai laboratoriumnya?
S: Menurut saya, sarannya untuk sekolah ruang pembelajaran laboratoriumnya diperbaiki
lagi terus jangan sembarang orang masuk, jangan dikasih gabung. Terus alat-alatnya
kalau bisa dilengkapi lagi supaya kita lebih senang belajarnya.
P: Ok terima kasih.
S: Sama-sama kak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Transkip Wawancara Siswa C
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Disini saya punya beberapa pertanyaan tentang laboratorium fisika dan tentang cara guru
mengajar dengan menggunakan laboratoriumnya. Yang pertama itu, apakah dalam
pembelajaran fisika, guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium tidak?
S: Pernah kak.
P: Itu seberapa sering?
S: Hmm,, sekitar dua kali setiap semester kak.
P: Tiap semester?
S: Iya tiap semester.
P: Yang kedua, apakah guru fisika mu pernah menggunakan alat laboratorium untuk
digunakan didalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi, untuk percobaan sederhana.
S: Pernah kak
P: Itu sesering apa?
S: Hmmm....
P: Maksudnya tiap bulan kah? Atau tiap bab?
S: Tiap bab kak.
P: Tiap bab bisa?
S: Tapi tidak tiap bab juga kak, tergantung materinya apa dan tergantung alat yang tersedia
juga.
P: Tapi kalau misalnya tiap satu semester itu hampir pernah?
S: Pernah.
P: Yang ketiga, mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan dinamika gerak.
Apakah guru pernah melakukan praktikum di laboratorium? Misalnya tentang GLB atau
GLBB.
S: GLBB? Lupa kak, kayaknya itu di kelas X.
P: Tapi pernah?
S: Seingatnya sih kayaknya pernah kak.
P: Yang berikutnya, apakah guru kamu memberitahukan bahwa misalnya ada jadwal
khusus untuk praktikum?
S: Iya kak.
P: Ada?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
S: Iya.
P: Berarti disini ada jadwal khususnya?
S: Biasanya semester awal semester dan pertengahan.
P: Berikutnya, kapan terakhir praktikum yang dilaksanakan?
S: Terakhir? Lupa kak, tapi sabtu ini akan praktikum.
P: Kalau yang terakhir itu kira-kira berapa bulan yang lalu?
S: Lupa kak.
P: Atau pas di kelas X?
S: Ooo semester 1 kak
P: Semester 1 kelas?
S: Kelas XI.
P: Itu tentang?
S: Itu hari masalah bayangan.
P: Optika yah?
S: Iya, optika kak.
P: Trus misalnya cara guru mengajar dilaboratorium itu, gurunya apakah membagikan LKS
atau membagi kelompok atau memberikan penjelasan?
S: Membagi kelompok terus ada lembar hasil kerja kak.
P: Bapaknya juga menjelaskan tentang cara kerjanya gitu atau tidak?
S: Iya. Pertama menjelaskan dan kita dibagi kelompok untuk melaksanakan.
P: Satu kelompoknya itu kira-kira berapa orang?
S: Sekitar lima sampai enam kak.
P: Lima sampai enam?
S: Iya.
P: Terus, saat kamu melakukan praktikum kamu kadang menemukan kesulitan tidak?
S: Biasanya sih kak, karena kan sudah dijelasin dulu baru dilakukan.
P: Kalau misalnya kamu menemukan suatu permasalahan, kamu lebih cenderung bertanya
ke teman atau bertanya ke guru?
S: Pertamanya bertanya ke teman dulu kak, kan kita punya kelompok. Kalau misalnya
teman kelompok sudah tidak tahu baru bertanya ke guru.
P: Berikutnya pada saat jadwal praktikum, apakah guru pernah memberitahukan bahwa saat
kamu akan melakukan praktikum ada alat yang kurang?
S: Selama melakukan praktikum itu kak, biasanya yang dilakukan itu hanya alat yang
tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
P: Jadi di LKS yang dibagikan ada cara kerjanya?
S: Iya kak.
P: Selanjutnya, kamu pernah menemukan tidak alat-alat dilaboratorium ini yang misalnya
rusak, pecah atau tidak terurus?
S: Hmm,, tidak tahu kak, karena alatnya di simpan diruang khusus di sebelah situ jadi kami
hanya pakai yang sudah tersedia.
P: Oo tapi kalau menurut mu alat yang sudah tersedia itu termasuk kategori yang sangat
baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik?
S: Ada sebagian yang sudah baik kak tapi masih ada yang kurang baik, biasa ada yang
rusak dan tidak berfungsi lagi. Jadi biasa kami bertukar-tukar antar kelompok kak.
P: Oo begitu. Baik terima kasih.
S: Sama-sama kak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Transkip Wawancara Siswa D
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Disini saya punya beberapa pertanyaan mengenai laboratorium. Yang pertama, apakah
dalam pembelajaran fisika guru fisika pernah melakukan suatu praktikum di
laboratorium?
S: Pernah.
P: Itu seberapa sering tiap semesternya?
S: Tiap semester kira-kira dua kali.
P: Dua kali?
S: Iya itu paling banyak dua kali.
P: Saat kamu belajar didalam kelas, apakah guru fisika pernah membawa alat laboratorium
untuk digunakan di dalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi atau praktikum sederhana.
S: Tidak.
P: Tidak pernah?
S: Iya.
P: Yang berikutnya mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan dinamika gerak.
Apakah guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium?
S: Mekanika seperti apa kak?
P: Mekanika itu misalnya gerak, pengukuran massa.
S: Oo pernah, pernah.
P: Itu tentang apa?
S: Ooo bukan kayaknya mekanika itu kak, yang tentang gaya-gaya pegas.
P: Gaya pegas itu juga termasuk.
S: Oo iya pernah.
P: Selanjutnya apakah guru mu memberitahukan kalau ada jadwal khusus praktikum?
S: Sering tapi dari yang kayak mata pelajaran IPA yang paling sering ada jadwal
praktikumnya itu biologi. Kalau kimia jarang sekali.
P: Kalau fisika?
S: Fisika? Lumayan.
P: Kalau saat kamu melakukan praktikum di dalam laboratorium, cara guru mengajar itu
bagaimana? Misalnya memberikan LKS, memberikan penjelasan, atau membagi
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
S: Semuanya kak.
P: Semuanya?
S: Iya.
P: Dalam satu kelompok itu terdiri dari berapa orang?
S: Biasa empat, lima, tujuh.
P: Oo begitu. Kalian dalam satu kelas berapa orang?
S: 31 kalau dalam kelas saya.
P: Saat kamu melakukan praktikum, itu kamu kadang menemukan suatu kesulitan tidak?
S: Hmm,, terkadang.
P: Terkadang?
S: Iya.
P: Pada saat kamu mengalami kesulitan tersebut, kamu cenderung bertanya ke teman atau
cenderung bertanya ke guru?
S: Ke guru, soalnya biasa teman kelompok juga tidak tahu jadi ditanya ke guru supaya lebih
jelas.
P: Pada saat jadwal praktikum, apakah guru fisika pernah memberitahukan bahwa dalam
percobaan tersebut alatnya ada yang kurang? Jadi kalian harus pinjam ke kelompok lain
atau bagaimana?
S: Dari selama ini,,, ooo pernah pernah pernah, tapi memang alatnya cuma satu tapi setiap
kelompok pindah-pindah.
P: Jadi tukar-tukaran gitu yah?
S: Iya, tapi ada juga alat yang tiap-tiap kelompok kebagian jadi tidak pinjam-pinjam.
P: Saat kamu dilaboratorium, kamu pernah menemukan alat yang pecah, rusak, atau bahkan
tidak terurus?
S: Pernah.
P: Tanggapan kamu gimana?
S: Harapannya sih sekolah bisa memperbaharui lagi alat-alatnya supaya proses praktikum
juga bisa berjalan dengan baik dan agar siswa lebih nyaman belajar.
P: Baik, pertanyaan terakhir bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium di sekolah
mu? Apakah sudah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau
sangat tidak baik?
S: Menurut saya sih kurang baik.
P: Kenapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
S: Karena alat-alatnya biasa sudah lama, tidak terurus, tapi biasa juga dari siswa yang usil
merusak alat-alat di lab.
P: Ok. Terima kasih yah
S: Sama-sama kak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Transkip Wawancara Siswa E
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai alat laboratorium dan pembelajaran fisika.
Yang pertama, apakah saat pembelajaran fisika dengan guru fisika kamu pernah
melakukan praktikum di laboratorium?
S: Pernah.
P: Sebarapa sering?
S: Ndak seberapa sering, kalo misalnya memang saatnya praktikum ya praktikum.
P: Misalnya dalam satu semester berapa kali?
S: Satu atau dua.
P: Satu atau dua kali?
S: Iya.
P: Ok. Yang kedua, apakah saat guru mu mengajar dalam kelas pernah membawa alat-alat
laboratorium untuk digunakan dalam kelas? Misalnya untuk demostrasi atau praktikum
sederhana?
S: Tidak pernah.
P: Jadi selama kamu sekolah disini tidak pernah?
S: Tidak pernah dibawa masuk kelas.
P: Hanya di laboratorium saja?
S: Iya.
P: Ok. Yang ketiga mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan dinamika gerak.
Pada saat materi itu apakah guru pernah melakukan percobaan di laboratorium?
S: Pernah.
P: Itu tentang apa?
S: Kayaknya tentang gerak benda.
P: Ok. Berikutnya apakah guru pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk
melakukan praktikum?
S: Iya pernah.
P: Kapan terakhir kali kamu melakukan praktikum?
S: Semester satu.
P: Itu tentang materi apa?
S: Yang gelombang-gelombang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
P: Gelombang?
S: Iya.
P: Oo iya. Terus saat guru mu mengajar, cara guru untuk melaksanakan pembelajaran
praktikum itu bagaimana? Misalnya apakah membagi LKS, membagi kelompok dan
memberikan penjelasan atau bagimana?
S: Memberikan penjelasan, kadang-kadang juga membagi dalam bentuk kelompok.
P: Apakah guru juga memberikan lembar kerja siswa?
S: Iya, biasanya.
P: Biasa?
S: Iya.
P: Berikutnya, pada saat kamu melakukan suatu praktikum apakah kamu pernah
mendapatkan suatu kesulitan?
S: Pernah.
P: Pada saat kamu mendapatkan kesulitan tersebut, kamu cenderung bertanya ke teman atau
cenderung bertanya ke guru?
S: Ee.. Cenderung ke guru.
P: Pada saat kamu melakukan praktikum, apakah guru pernah memberitahukan bahwa ada
alat yang kurang?
S: Pernah.
P: Terus apakah kau pernah menemukan alat-alat di laboratorium dalam keadaan rusak,
pecah atau bahkan tidak terurus?
S: Pernah.
P: Itu pendapat kamu bagaimana?
S: Ya kurang dijaga alatnya makanya cepat rusak, baru karena tidak sering digunakan juga
makanya perawatannya yang kurang.
P: Yang terakhir, bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium fisika disekolah mu?
Apakah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik atau sangat
tidak baik?
S: Cukup.
P: Kenapa?
S: Karena fasilitas yang masih kurang disini, terus ruangannya juga yang tidak terlalu
nyaman.
P: Kamu punya saran tidak untuk sekolah mengenai laboratorium?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
S: Kalau saran saya sebaiknya fasilitas-fasilitas didatangkan lagi khusunya di SMA 1 ini
kan masih banyak yang kurang fasilitasnya seperti lab fisika.
P: Ok. Terima kasih.
S: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Transkip Wawancara Siswa F
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Disini saya memiliki beberapa pertanyaan mengenai laboratorium dan pembelajaran dalam
kelas. Yang pertama, apakah dalam pembelajaran fisika saat guru memberikan mata
pelajaran fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium?
S: Iya pernah bu.
P: Itu seberapa sering?
S: Tiga kali dalam satu semester, biasa dua kali. Tergantung materinya bu kalau pake alat,
ya masuk ke laboratorium
P: Pada saat pembelajaran di kelas apakah guru mu pernah membawa alat laboratorium
untuk digunakan di dalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi atau praktikum sederhana.
S: Sekali-sekali biasa bu, karena biasa juga lab dipake untuk kelas lain jadi bapak datang
bawa alat untuk kami praktikum.
P: Yang berikutnya ini khusus untuk pelajaran mekanika yaitu tentang kinematika dan
dinamika gerak. Apakah guru mu pernah melakukan praktikum mengenai materi
tersebut?
S: Pernah bu, iya
P: Itu sering atau gimana?
S: Sekali-sekali juga bu
P: Baik, yang berikutnya. Apakah guru mu pernah memberitahukan bahwa ada jadwal
khusus untuk melakukan praktikum?
S: Hmm, ya ada bu. Sering.
P: Kapan terakhir kali kamu praktikum dilaboratorium?
S: Kalau tidak salah bu, hmmm semester lalu lah. Akhir semester lalu yaitu praktikum
tentang alat pengukur, alat pengukuran.
P: Alat pengukuran?
S: Iya.
P: Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran di parktikum, apakah guru mu
membagikan LKS, membagi kelompok, atau memberikan penjelasan?
S: Bapak biasa bagi kelompok dengan memberi penjelasan secara rincih begitu bu.
P: Kalau LKS nya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
S: Hmm, kalo soal LKS jarang biasa bu karena bapak itu kasih soal ke kami baru kami
kerjakan.
P: Baik, yang selanjutnya pada saat kamu praktikum apakah kamu pernah mengalami suatu
kesulitan?
S: Biasa sering bu, biasa.
P: Kamu kalau saat mendapatkan kesulitan tersebut, kamu cenderung bertanya ke teman
atau cenderung bertanya ke guru?
S: Kalau saya biasa bertanya juga ke bapak, biasa juga ke teman. 50 : 50 lah bu.
P: 50:50 ok. Yang berikutnya pada saat jadwal praktikum kamu pernah diberitahukan tidak
dari gurunya bahwa percobaan itu ada alat yang kurang?
S: Hmm, maksudnya bu gimana?
P: Misalnya pada suatu percobaan, tapi masih ada satu alat yang kurang. Bapak pernah
memberitahukan seperti itu tidak?
S: Pernah bu, pernah.
P: Saat kamu di laboratorium, apakah kamu pernah menemukan alat-alat yang pecah, rusak,
atau tidak terurus?
S: Hmm, selama ini bu tidak pernah.
P: Terus bagaimana tanggapan kamu mengenai laboratorium yang ada disini?
S: Menurut saya bu menyenangkan, tapi anulah kayak sepi. yaa sebenarnya ruangannya
kurang memadailah kalo menurut saya bu
P: Yang terakhir bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium disekolah mu.
Termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik?
S: Cukuplah bu, cukup.
P: Kenapa?
S: Karena mungkin ibu bisa lihat sendiri fasilitas kami yah begini begini mejanya, kursinya,
gelap juga, sepi, nah begitulah bu. Ya saya bilang cukup.
P: Kamu punya saran nggak untuk sekolah mengenai laboratorium?
S: Menurut saya bu, sarannya diperbaiki mejanya kursinya dengan kenyamannya supaya
siswa lebih nyaman lagi belajar di lab.
P: Ok. Terima kasih ya
S: Sama-sama bu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 18. SMA Pelita Rantepao
Transkip Wawancara Siswa A
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan praktikum di
laboratorium?
S: Belum pernah.
P: Belum pernah?
S: Iya.
P: Kamu kelas berapa?
S: Kelas X.
P: Yang kedua, apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk melakukan
demonstrasi atau praktikum sederhana dalam kelas?
S: Belum pernah juga.
P: Belum pernah juga?
S: Iya.
P: Ok, yang ketiga apakah guru fisika pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus
untuk praktikum?
S: Hmm,, tidak ada.
P: Tidak ada?
S: Iya.
P: Ok, baik yang berikutnya apakah di laboratorium kamu pernah menemukan alat atau
bahan laboratorium yang rusak, pecah, atau kurang terurus?
S: Saya tidak tahu karena belum pernah masuk lab.
P: Belum pernah masuk lab?
S: Iya.
P: Ok, yang berikutnya bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium fisika walaupun
sebenarnya
kamu
belum
pernah
masuk
laboratorium,
tapi
menurut
kamu
laboratoriumnya itu udah digunakan maksimal belum?
S: Mungkin menurut saya belum karena mungkin anak-anak baru satu kali masuk lab, tidak
sering masuk lab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
P: Oo begitu, terus bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium di sekolah ini? Apakah
termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, atau sangat tidak baik?
S: Hmm,, kalau saya kurang baik karena kalau lewat di depan laboratorium kayak tidak
terawat, kurang bersih, mungkin seperti itu.
P: Saran kamu untuk kedepannya gimana?
S: Mungkin harus di perbaiki, lantainya yang retak-retak di ganti, mungkin alatnya
ditambah lagi dan kalau bisa sering-sering masuk lab.
P: Ok. Terima kasih.
S: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Transkip Wawancara Siswa B
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Yang pertama, apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan
praktikum di laboratorium?
S: Hmm,, kalau dari kelas X sampai kelas XI belum pernah.
P: Belum pernah?
S: Iya.
P: Ok, yang kedua guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium didalam kelas?
Misalnya untuk demonstrasi, percobaan sederhana.
S: Kalau untuk alat dari laboratorium, belum pernah karena kalau begitu biasanya hanya
menggunakan benda-benda yang disekitar kita saja yang digunakan trus karena labnya
ada dibelakang.
P: Ok, baik yang ketiga apakah guru Fisika pernah memberitahukan bahwa ada jadwal
khusus untuk praktikum Fisika?
S: Apa?
P: Apakah guru fisika pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk praktikum
fisika?
S: Kalau masalah itu belum pernah.
P: Belum pernah?
S: Iya.
P: Berikutnya, kamu sudah pernah masuk laboratorium?
S: Kalau untuk fisika belum pernah.
P: Belum pernah?
S: Iya.
P: Tapi kalau misalnya kamu melihat dari luar sudah pernah atau tidak?
S: Iya pernah.
P: Pernah?
S: Iya.
P: Kamu pernah menemukan alat-alat yang rusak, pecah dan tidak terurus?
S: Iya pernah.
P: Tanggapan kamu bagaimana melihat hal itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
S: Tanggapan saya yah seharusnya kalau didalam suatu sekolah itu memiliki alat-alat
seperti itu, seharusnya dirawat dan digunakan semaksimal mungkin.
P: Baik, yang berikutnya bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium yang ada
disekolah ini? Apakah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik
atau sangat tidak baik?
S: Kalau menurut saya dari alat-alat laboratorium yang ada disekolah ini, yah sangat baik
karena bisa dikatakan cukup lengkap. Tapi hanya cuma penggunaannya yang kurang
dimaksimal.
P: Ok. Terima kasih.
S: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Transkip Wawancara Siswa C
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Yang pertama apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan
praktikum di laboratorium?
S: Kalau semenjak saya disini belum pernah.
P: Belum pernah?
S: Iya.
P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk digunakan di dalam
kelas? Misalnya demonstrasi, percobaan sederhana.
S: Kalau masalah itu belum pernah juga.
P: Belum pernah juga?
S: Iya.
P: Ok, yang berikut apakah guru fisika pernah memberitahukan jadwal khusus untuk
praktikum fisika?
S: Tidak pernah.
P: Tidak pernah juga?
S: Iya.
P: Berikutnya apakah di laboratorium kamu pernah menemukan alat-alat yang rusak, pecah
atau tidak terurus?
S: Semenjak saya disini belum pernah, hanya melihat dari luar. Karena saya tidak pernah
melihat barang-barangnya di dalam itu rusak.
P: Jadi selama kamu disini kamu belum pernah masuk ke laboratorium?
S: Belum.
P: Ok. Menurut kamu bagaimana laboratorium di sekolah mu ini? Termasuk kategori sangat
baik, baik, cukup, kurang baik, atau sangat tidak baik?
S: Menurut saya cukup.
P: Cukup? Kenapa?
S: Sebenarnya setiap sekolah itu harus ada labnya untuk tempat praktek kayak disini.
P: Kamu berani nggak kalau misalnya kamu memberikan saran ke guru atau kepala sekolah
untuk mengadakan praktikum atau mengambil jam khusus diluar jam sekolah untuk
melakukan praktikum fisika?
S: Iya sebenarnya bisa juga sih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Transkip Wawancara Siswa D
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Yang pertama apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan
praktikum di laboratorium?
S: Tidak pernah.
P: Selama kamu sekolah disini tidak pernah?
S: Iya.
P: Ok. Yang kedua, apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk proses
pembelajaran dalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi, percobaan sederhana.
S: Belum pernah juga.
P: Belum pernah?
S: Iya.
P: Tapi kalau misalnya guru mu pernah menayangkan alat-alatnya?
S: Pernah
P: Pernah?
S: Iya.
P: Ok, terus apakah guru fisika pernah memberitahukan jadwal khusus untuk praktikum
fisika?
S: Sebenarnya pernah, tapi sampai sekarang belum pernah masuk.
P: Jadi belum pernah masuk?
S: Iya.
P: Baik, yang berikutnya apakah di laboratorium kamu pernah menemukan alat atau bahan
laboratorium yang rusak, pecah atau tidak terurus? Walaupun kamu belum pernah
masuk, tapi melihat dari luar.
S: Tidak.
P: Tidak?
S: Iya.
P: Kalau misalnya dari tampilan luar, menurut kamu bagaimana?
S: Menurut saya kurang cukup baik karena kayaknya tidak pernah di pakai.
P: Kamu pernah lait nggak kalau laboratoriumnya pernah dibuka atau dibersihkan?
S: Tidak pernah juga.
P: Tidak pernah juga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
S: Iya.
P: Baik, yang terakhir bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium fisika di sekolah
ini? Apakah termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak
baik?
S: Menurut saya cukup.
P: Kenapa?
S: Karena selama disini saya belum pernah masuk.
P: Ok, terima kasih.
S: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Transkip Wawancara Siswa E
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Yang pertama apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan
praktikum di laboratorium?
S: Selama saya sekolah disini belum pernah.
P: Belum pernah?
S: Iya.
P: Yang kedua, apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk melakukan
demonstrasi didalam kelas?
S: Iya pernah.
P: Pernah?
S: Iya.
P: Itu sesering mungkin atau bagaimana?
S: Tidak, baru sekali. Cuma memperlihatkan saja alatnya lalu ukurannya, karena rusak
alatnya makanya tidak jadi untuk demonstrasi.
P: Oo iya. Yang ketiga mengenai pelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan
praktikum di laboratorium? Khusus untuk mekanika, misalnya GLB atau GLBB.
S: Tidak pernah.
P: Tidak pernah?
S: Iya.
P: Apakah disini guru mempunyai jadwal khusus untuk praktikum fisika?
S: Tidak.
P: Yang berikutnya, apakah di laboratorium kamu pernah menemukan rusak, pecah, atau
kurang terurus?
S: Pernah.
P: Pernah? Tanggapan kamu bagaimana?
S: Ya tanggapan saya kalau bisa kedepan ini usaha atau partisipasi dari kepala sekolah
supaya bisa lebih meningkatkan atau mempersiapkan alat yang bagus untuk digunakan
praktek.
P: Ok, yang terakhir bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium di sekolah ini?
Apakah sudah termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak
baik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
S: Bisa di katakan cukup karena alatnya sebenarnya lengkap tetapi sudah banyak yang
rusak karena jarang di pakai.
P: Ok, terima kasih.
S: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Transkip Wawancara Siswa F
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Yang pertama apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan
praktikum di laboratorium?
S: Pernah.
P: Pernah? Sudah berapa kali selama kamu sekolah disini?
S: Satu kali.
P: Itu mengenai materi apa?
S: Kimia.
P: Kalau fisikanya?
S: Tidak pernah.
P: Tidak penah?
S: Iya.
P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium fisika untuk digunakan di
dalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi atau percobaan sederhana.
S: Pernah.
P: Itu sering atau bagaimana?
S: Hanya satu kali.
P: Ok, yang berikutnya apakah guru fisika pernah memberitahukan bahwa ada jadwal
khusus untuk praktikum fisika?
S: Tidak
P: Tidak pernah?
S: Iya.
P: Baik yang berikutnya, di dalam kelas kalian pernah dibagi kelompok misalnya untuk
melakukan praktikum sederhana di dalam kelas?
S: Pernah tapi itu Cuma dalam pelajaran biologi.
P: Pelajaran biologi, fisikanya tidak pernah?
S: Tidak pernah.
P: Yang berikutnya, apakah di laboratorium kamu pernah menemui alat atau bahan
laboratorium yang rusak, pecah, atau tidak terurus?
S: Pernah.
P: Tanggapan mu bagaimana dengan hal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
S: Tanggapan saya kalau misalnya sudah ada yang rusak di dalam, sebaiknya yang masih
bagus didalam kita lebih mengurusnya lagi. Dan kalau bisa yang rusak di perbaiki.
P: Bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium fisika yang ada disekolah mi ini?
Termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik?
S: Sebenarnya kalau menurut saya sangat baik, tapi hanya dalam hal penggunaanya yang
masih kurang.
P: Ok. Terima kasih.
S: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 19. SMA Negeri 1 Sesean
Transkip Wawancara Siswa A
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai laboratorium fisika. Yang pertama
apakah pembelajaran dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium?
S: Hmm,, semenjak sekolah disini belum pernah ada yang namanya praktek secara
langsung di laboratorium fisika, karena yang dilihat keadaan sekolah ini masih banyak
pembangunan yang belum rampung. Salah satunya untuk laboratorium fisika sendiri
belum rampung pembangunannya.
P: Baik, yang kedua apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk
melakukan demonstrasi atau praktikum sederhana di dalam kelas?
S: Praktikum sederhana,, hmmm seingat saya penggunaan alat-alat seperti itu belum pernah
juga ada disini. Kecuali kalau untuk di perlihatkan gambarnya itu sudah sering.
P: Sudah sering?
S: Iya.
P: Baik, berikutnya apakah guru pernah memberikan jadwal khusus untuk praktikum fisika?
S: Kalau untuk fisika kalau untuk jadwalnya sama seperti pertanyaan sebelumnya, karena
ruangan yang belum memadai makanya belum ada yang namanya jadwal untuk
praktikum fisika.
P: Sebelumnya kamu sudah pernah masuk ke laboratorium fisika?
S: Laboratorium fisika belum, tapi kalau kimia pernah.
P: Kalau melihat sepintas alat-alat dilaboratorium fisika sudah pernah belum?
S: Pernah.
P: Pernah?
S: Iya.
P: Kamu pernah menemui alat laboratorium yang pecah, rusak atau kurang terurus?
S: Sering.
P: Sering?
S: Iya.
P: Tanggapan mu bagaimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
S: Kalau ada hal-hal seperti itu mungkin sebaiknya dibuatkan satu ruangan khusus lagi atau
pemeliharaannya yang lebih diperhatikan lagi karena yang saya lihat disini setelah
dipakai, kurang diperhatikan lagi untuk penyimpanannya. Setelah di pakai langsung
diletakkan begitu saja dan itu yang bisa membuat barang-barang rusak dan tidak dapat
dipakai lagi.
P: Oo begitu. Dalam kelas guru fisika pernah membagi kelompok kecil tidak untuk
melakukan suatu eksperimen kecil?
S: Pernah.
P: Pernah?
S: Iya pernah.
P: Itu cuma membagi kelompok atau memberikan penjelasan atau memberikan lembar kerja
siswa?
S: Memberikan penjelasan dan lembar kerja siswa untuk dikerjakan terus ada praktik kecil
dengan alat-alat dan bahan sederhana.
P: Tapi itu dalam kelas yah?
S: Iya dalam kelas.
P: Bukan dalam laboratorium?
S: Iya dalam kelas saja.
P: Bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium fisika di sekolah mu? Apakah
termasuk kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang, atau sangat tidak baik?
S: Hmm,, seperti yang diajukan pada pertanyaan pertama tadi sehubungan belum ada
laboratorium fisika di sekolah ini, kami sendiri belum bisa menilai apakah laboratorium
itu dinilai dalam bentuk yang baik atau mungkin kurang baik karena praktikum di
laboratorium fisika sendiri belum ada diadakan di sekolah ini.
P: Sebelum renovasi, laboratorium sudah pernah ada atau bagaimana?
S: Belum pernah sih.
P: Belum pernah?
S: Iya.
P: Ok. Sekian dan terima kasih.
S: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Transkip Wawancara Siswa B
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di
laboratorium?
S: Sejauh ini belum pernah, karena laboratorium disekolah ini belum selesai belum
rampung sepenuhnya.
P: Di kelas X juga belum pernah?
S: Belum.
P: Belum pernah juga?
S: Belum.
P: Kalau misalnya guru fisika mengadakan demonstrasi dalam kelas dengan menggunakan
alat laboratorium, sudah pernah atau belum?
S: Belum pernah.
P: Sejauh ini belum pernah?
S: Iya.
P: Kalau menggunakan tampilan gambar menggunakan LCD?
S: Belum pernah juga.
P: Jadi kalau dalam pembelajaran fisika hanya teori saja?
S: Iya, teori.
P: Belum pernah juga ditunjukkan misalnya alatnya seperti ini, penggunaannya seperti ini.
S: Iya belum pernah juga. Kalau ada yang dibuku, cuma diperlihatkan seperti ini
gambarnya. Itupun gambarnya kecil.
P: Disini ada jadwal khusus nggak untuk jadwal fisika?
S: Tidak ada. Cuma teori saja.
P: Menurut kamu baik nggak kalau ada jadwal khusus yang diberikan?
S: Sangat sangat baik. Percuma kalau belajar fisika hanya teori, hanya menjelaskan caranya
begini tapi tidak dilakukan secara langsung.
P: Oo iya. Baik, kamu selama sekolah disini pernah masuk ke laboratorium fisika?
S: Pernah, tapi belum ada isinya. Masih kotor sekali.
P: Tapi kamu pernah alat-alat laboratoriumnya nggak?
S: Pernah.
P: Kamu pernah menemukan alat yang rusak atau pecah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
S: Pernah.
P: Itu tanggapan kamu bagaimana?
S: Ya kurang mengapresiasi karena orang yang telah menggunakan alat itu kurang
bertanggung jawab, setelah di pakai tidak disimpan dan dirawat dengan baik tapi
diletakkan begitu saja sehingga rusak.
P: Menurut mu bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium di sekolah mu?
Walaupun belum ada laboratorium yang tetap, tapi menurut kamu bagaimana? Apakah
termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, atau sangat tidak baik?
S: Kalau penampilan dari luar belum selesai tapi menurut saya untuk ukuran laboratorium
fisika sudah bagus, ruangannya agak besar.
P: Menurut kamu alat-alat disini sudah lengkap belum?
S: Belum.
P: Kamu punya saran nggak untuk sekolah mu khususnya untuk laboratoriumnya?
S: Kalau saran saya mungkin pembangunan laboratoriumnya bisa dipercepat karena siswa
itu bukan cuma butuh teori tapi juga untuk praktek.
P: Ok, terima kasih yah.
S: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Transkip Wawancara Siswa C
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di
laboratorium?
S: Kalau menurut saya, selama saya sekolah di sini belum pernah mengadakan praktek
untuk masuk ke laboratorium, karena disini belum ada laboratorium fisika. Tetapi waktu
SMP pernah.
P: Guru fisika disini pernah mengadakan suatu demonstrasi tidak di dalam kelas dengan
menggunakan alat laboratorium?
S: Pernah tapi waktu di SMP, kalau di SMA belum pernah. Kalau di SMP mengenalkan
bagian-bagian dari mikroskop.
P: Kalau di SMA?
S: Tidak pernah.
P: Walaupun cuma untuk demonstrasi dalam kelas?
S: Tidak pernah.
P: Ok, yang berikutnya guru pernah memberikan jadwal khusus tidak untuk praktikum
fisikanya?
S: Kalau di SMA belum pernah juga.
P: Menurut kamu di sekolah mu ini laboratoriumnya itu bagaimana? Apakah termasuk
kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, atau sangat tidak baik?
S: Belum bisa dinilai karena sekolah ini belum punya laboratorium fisika.
P: Kalau pernah lihat alat dan barang-barang yang pecah atau kurang terurus?
S: Pernah.
P: Bagaimana tanggapan kamu mengenai hal tersebut?
S: Mungkin setelah memakai, orang yang memakainya tidak menyimpannya dengan baik
dan mungkin kurang hati-hati dalam pemakaian.
P: Kamu punya saran nggak untuk laboratorium fisika?
S: Peralatannya dan kebersihannya dijaga dan alat-alat yang ada di dalamnya sebaiknya
digunakan dengan teliti.
P: Ok, terima kasih.
S: Sama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Transkip Wawancara Siswa D
Keterangan:
P : Peneliti
S : Siswa
P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai laboratorium fisika. Yang pertama
apakah pembelajaran dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium?
S: Tidak.
P: Tidak pernah?
S: Iya tidak pernah.
P: Yang kedua apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk melakukan
demonstrasi atau praktikum sederhana di dalam kelas?
S: Tidak pernah.
P: Tidak pernah juga?
S: Iya.
P: Kalian pernah memberikan usul tidak, misalnya pak kami mau lihat alat-alat
laboratorium?
S: Tidak pernah.
P: Tidak pernah juga?
S: Iya.
P: Kenapa?
S: Karena kami tidak tahu kalau fisika juga ada alat laboratroiumnya, kami kira hanya
kimia dan biologi. Dan kalau fisika hanya menghitung-meghitung terus.
P: Baik, berikutnya apakah guru pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk
praktikum fisika?
S: Tidak, hanya kimia saja dan rencana mau praktek kalau kimia.
P: Kalau fisika?
S: Tidak.
P: Yang berikutnya, sebelumnya kalian sudah pernah masuk ke laboratorium fisika?
S: Belum.
P: Tapi kalau misalnya melihat dari luar atau pernah melihat alat-alat lab fisika?
S: Tidak karena kami juga tidak tahu laboratoriumnya dimana dan tidak ada alat-alatnya
didalam.
P: Tidak ada?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
S: Iya.
P: Misalnya kalian disuruh masuk ke laboratorium dan laboratoriumnya sangat lengkap,
menurut kalian bagaimana?
S: Senang dan kita penasaran mau masuk laboratorium serta antusias untuk masuk.
P: Kalau misalnya alatnya tidak lengkap?
S: Pasti anak-anak akan mengeluh dan tidak tertarik masuk ke lab kalau didalam tidak ada
alat-alatnya.
P: Kalau misalnya alatnya ada tapi ada beberapa yang alatnya rusak, menurut kalian
bagaimana?
S: Prihatin melihat alat yang rusak, perlu diganti, dan mengusulkan ke pak guru untuk
diganti. Misalnya kita mau praktek trus ada alat yang rusak tapi tetap di pakai,
bagaimana coba. Dan masa kita mau pelajari hal yang tidak berhubungan dengan teori.
P: Kalian punya saran tidak untuk sekolah mengenai laboratoriumnya?
S: Fasilitasnya dilengkapi dan kalau misalnya laboratoriumnya sudah jadi diharapkan
laboratorium fisika kimia dan biologi dipisahkan agar saat praktikum leboh mudah. Dan
tidaknya hanya teori tetapi ada juga prakteknya. Misalnya nanti kita mau pilih jurusan
dan ada prakteknya, kita tidak tahu karena kita tidak pernah menyentuh atau mengetahui
barangnya.
P: Jadi selama hampit setahun kalian belum pernah masuk laboratorium?
S: Belum pernah.
P: Ok, sekian pertanyaan saya. Terima kasih.
S: Iya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Dokumentasi Alat Laboratorium Fisika
Lampiran 20. SMA Negeri 1 Rantepao
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 21. SMA Pelita Rantepao
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 22. SMA Negeri 1 Sesean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Studi Dokumen
Lampiran 23. Laporan Praktikum SMA Negeri 1 Sesean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Download