PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA DI KECAMATAN RANTEPAO DAN KECAMATAN SESEAN, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Tri Wahyu Ningsi Pasinggi NIM : 121424043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI STUDI KASUS KELENGKAPAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM FISIKA SMA DALAM BIDANG MEKANIKA DI KECAMATAN RANTEPAO DAN KECAMATAN SESEAN, TORAJA UTARA, SULAWESI SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Tri Wahyu Ningsi Pasinggi NIM : 121424043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Karena harapan itu akan selalu ada bagi mereka yang senantiasa berdo’a dan selalu ada jalan bagi mereka yang tidak mengenal putus asa” “Apapun yang terjadi di dalam hidup ku, selalu ku berkata Tuhan Yesus baik, Tuhan Yesus selalu membimbing langkah kaki ku di jalan yang terbaik” Skripsi ini ku persembahkan untuk: Bapa di Surga dan Bunda Maria Orangtua yang sangat ku cintai: Paulus Suhud dan Jeni Pabimbim Kakak-adik yang sangat ku sayangi: Eko Suripto Pasinggi Dwi Putri Pasinggi Severius Catur Pasinggi Semua sahabat dan teman-teman seperjuangan Serta almamater tercinta Universitas Sanata Dharma iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Pasinggi, Tri Wahyu Ningsi. 2016. Studi Kasus Kelengkapan dan Penggunaan Alat Laboratorium Fisika SMA dalam Bidang Mekanika di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kelengkapan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean; (2) Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean; (3) Pemahaman guruguru Fisika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean dalam penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016 pada tiga SMA di Toraja Utara. SMA tersebut adalah SMA Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao, dan SMA Negeri 1 Sesean. Sampel penelitian adalah 3 siswa kelas X, 3 siswa kelas XI, beberapa guru Fisika, dan 3 laboratorium Fisika. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data yaitu: observasi alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika, wawancara guru, wawancara siswa, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) untuk kelengkapan alat laboratorium, SMA Negeri 1 Rantepao termasuk dalam kategori cukup lengkap sedangkan SMA Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean termasuk dalam kategori sangat tidak lengkap; (2) Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika yang masih kurang dikarenakan alat laboratorium yang sudah mulai rusak dan tidak terurus; (3) Pemahaman guru Fisika yang masih kurang mengenai penggunaan alat laboratorium dalam menunjang proses belajar. Kata kunci: kelengkapan alat laboratorium Fisika, penggunaan alat laboratorium Fisika, pemahaman guru Fisika, mekanika. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Pasinggi, Tri Wahyu Ningsi. (2016). A Case Study on the Completeness and the Use of Physics Laboratory’s Equipment of Senior High School (SHS) in Mechanics Field in the Districts of Rantepao and Sesean, North Toraja, South Sulawesi. An Undergraduate Thesis. Physics Education Study Program. Department of Mathematics and Natural Sciences. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University. This research aimed to find out: (1) the completeness of Physics laboratory especially in mechanics field of SHS in the Districts of Rantepao and Sesean; (2) the use level of Physics laboratory especially in mechanics field of SHS in the District of Rantepao and Sesean; (3) the understanding of SHS Physics teachers in the District of Rabtepao and Sesean on the use of Physics laboratory’s equipment especially in mechanics field. This research was conducted on May, 2016 at three SHS in North Toraja. The SHS was SMA Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao, and SMA Negeri 1 Sesean. The research sample was 3 students of grade X, 3 students of grade XI, several Physics teachers, and 3 Physics laboratory’s. The instrument which was used to obtain the data was: the observation of Physics laboratory’s equipment in mechanics field, teacher’s interview, students’ interview, and document study. The research results showed that: (1) for the completeness of Physics laboratory’s equipment, SMA Negeri 1 Rantepao was included on the category of fairly complete while SMA Pelita Rantepao and SMA Negeri 1 Sesean was included on the category of very incomplete; (2) the use level of Physics Laboratory’s Equipment which was still less because laboratory’s equipment which started to be damaged and was neglected; (3) the understanding of Physic teacher which was still less on the use of laboratory’s equipment in supporting the learning process. Keywords: the completeness of Physics laboratory’s equipment, the use of Physics laboratory’s equipment, the understanding of Physics teacher, mechanics viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yesus Kristus dan kepada Bunda Maria yang telah melimpahkan berkat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Kasus Kelengkapan dan Penggunaan Alat Laboratorium Fisika SMA dalam Bidang Mekanika di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean, Toraja Utara, Sulawesi Selatan” ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanat Dharma. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, membimbing, memberikan arahan, memberi masukan, motivasi, dan saran yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi. 2. Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi. 3. Saverinus Domi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) Pendidikan Fisika angkatan 2012 yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma. 4. Segenap dosen Pendidikan Fisika dan karyawan Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing, mendidik, dan memberikan pengetahuan selama ini serta pelayanan administrasi dengan baik kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 5. Kepala sekolah, guru dan karyawan serta siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Rantepao Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah membantu dalam penelitian. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Kepala sekolah, guru dan karyawan serta siswa kelas X dan XI SMA Pelita Rantepao Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah membantu dalam penelitian. 7. Kepala sekolah, guru dan karyawan serta siswa kelas X dan XI SMA Negeri 1 Sesean Tahun Ajaran 2015/2016 yang telah membantu dalam penelitian. 8. Bapak, Ibu, kakak dan adikku yang banyak memberikan motivasi, dukungan baik doa maupun materi. 9. Kelompok skripsi Elisabhet Wora dan Megawati Belandina Banik yang sudah berjuang bersama-sama selama menyelesaikan skripsi. 10. Teman-teman yang selalu mendukung, membantu, dan mengingatkan penulis selama proses penulisan skripsi ini: Brigitta Dwi Utami, Bernadetta Savitri Sutasoma, Ratna Mintarsih, Maria Agata Ayang, dan seluruh teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2012. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan dalam bidang ilmu pendidikan pada umumnya. Penulis x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................ii HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................... vi ABSTRAK .................................................................................................................vii ABSTRACT ................................................................................................................viii KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .....................................................................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4 D. Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Fisika .......................................................................................... 6 1. Pembelajaran Berbasis Inquiry .................................................................... 8 2. Discovery Learning .................................................................................... 10 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Metode Eksperimen ......................................................................................... 11 1. Eksperimen Terencana Terbimbing .......................................................... 12 2. Eksperimen Bebas ...................................................................................... 14 C. Materi Mekanika SMA ................................................................................... 16 D. Alat Laboratorium Fisika Dalam Bidang Mekanika ...................................... 19 E. Guru Fisika ..................................................................................................... 28 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 30 B. Desain Penelitian ............................................................................................ 30 C. Populasi dan Sampel ....................................................................................... 31 D. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 31 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 31 F. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 32 G. Teknik Analisa Data ........................................................................................ 39 BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 41 B. Data dan Analisis ............................................................................................ 42 C. Pembahasan ..................................................................................................... 56 D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 61 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................................... 62 B. Saran ................................................................................................................ 63 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 64 LAMPIRAN xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Materi Mekanika Kelas X ................................................................................... 17 Tabel 2.2. Materi Mekanika Kelas XI ........................................................................ 18 Tabel 2.3. Klasifikasi Alat Laboratorium Fisika Mekanika SMA ............................ 19 Tabel 3.1. Kategori dan Skor Jumlah Alat ................................................................. 33 Tabel 3.2. Skor Pembobotan Alat ............................................................................. 34 Tabel 3.3. Pembobotan alat dalam setiap praktikum ................................................. 35 Tabel 3.4. Kategori dan skor keadaan alat ................................................................. 38 Tabel 3.5. Interval kelengkapan alat laboratorium fisika ........................................... 40 Tabel 4.1. Jadwal Pengambilan Data ......................................................................... 42 Tabel 4.2. Klasifikasi prosentase percobaan berdasarkan kategori SMA Negeri 1 Rantepao .................................................................................................... 43 Tabel 4.3. Klasifikasi prosentase percobaan berdasarkan kategori SMA Pelita Rantepao ................................................................................................... 44 Tabel 4.4. Klasifikasi prosentase percobaan berdasarkan kategori SMA Negeri 1 Sesean ........................................................................................................ 45 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Surat Permohonan observasi dan Izin Penelitian Lampiran 1. SMA Negeri 1 Rantepao .......................................................65 Lampiran 2. SMA Pelita Rantepao ...........................................................66 Lampiran 3. SMA Negeri 1 Sesean ...........................................................67 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 4. SMA Negeri 1 Rantepao .......................................................68 Lampiran 5. SMA Pelita Rantepao ...........................................................69 Lampiran 6. SMA Negeri 1 Sesean ...........................................................70 Pedoman Wawancara Lampiran 7. Pedoman wawancara guru.................................................... 71 Lampiran 8. Pedoman wawancara siswa.................................................. 73 Daftar Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika Bidang Dalam Mekanika Lampiran 9. SMA Negeri 1 Rantepao........................................................74 Lampiran 10. SMA Pelita Rantepao..........................................................76 Lampiran 11. SMA Negeri 1 Sesean..........................................................78 Hasil Analisis Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika Bidang Dalam Mekanika Lampiran 12. SMA Negeri 1 Rantepao .....................................................80 Lampiran 13. SMA Pelita Rantepao .........................................................85 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 14. SMA Negeri 1 Sesean..........................................................90 Transkip Hasil Wawancara Guru Lampiran 15. SMA Negeri 1 Rantepao......................................................95 Lampiran 16. SMA Pelita Rantepao........................................................105 Lampiran 17. SMA Negeri 1 Sesean........................................................112 Transkip Hasil Wawancara Siswa Lampiran 17. SMA Negeri 1 Rantepao....................................................114 Lampiran 18. SMA Pelita Rantepao .......................................................131 Lampiran 19. SMA Negeri 1 Sesean........................................................142 Dokumentasi Alat Laboratorium Fisika Lampiran 20. SMA Negeri 1 Rantepao....................................................149 Lampiran 21. SMA Pelita Rantepao........................................................151 Lampiran 22. SMA Negeri 1 Sesean........................................................153 Studi dokumen Lampiran 23. Laporan Praktikum SMA Negeri 1 Sesean........................154 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), terdapat berbagai mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa diantaranya yaitu mata pelajaran IPA. Pelajaran IPA di SMA mencakup Fisika, Kimia, dan Biologi. Sudah menjadi pandangan umum bagi siswa bahwa dibandingkan dengan Kimia dan Biologi, Fisika dianggap lebih sulit. Hal ini disebabkan karena pada pelajaran Fisika selain memiliki banyak rumusan matematis, Fisika juga membutuhkan kemampuan berfikir secara logis dan rasional untuk menyelesaikan suatu persoalan Fisika. Belajar diartikan sebagai usaha untuk memperoleh pengetahuan, kepandaian, atau keterampilan. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu (Abin Syamsudin Makmun, 2007) Pembelajaran dapat bersifat formal dan informal. Salah satu contoh pembelajaran formal adalah pembelajaran di sekolah, dimana siswa belajar secara bertahap untuk memupuk pengetahuannya sendiri dari tingkat pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Siswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan sesuai dengan tingkat pendidikan yang ditempuh. Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara untuk membuat siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 pelajaran (Silberman, 2007: 1). Pembelajaran aktif (active learning) merupakan salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan (Suyatno, 2009 : 107). Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa. Di sini siswa dituntut untuk menggunakan otak dalam berfikir sehingga semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sani, 2013: 158). Metode pembelajaran memiliki banyak variasi yang dapat diterapkan kepada siswa. Salah satu metode yang termasuk dalam pembelajaran aktif yaitu metode eksperimen. Pada metode eksperimen siswa belajar secara aktif dalam hal menemukan dan menganalisis suatu permasalahan. Metode ini tentunya menggunakan media-media tertentu yang mendukung pembelajaran siswa secara aktif seperti penggunaan alat peraga dan alat laboratorium. Salah satu bentuk dari metode eksperimen adalah melakukan praktikum di laboratorium. Siswa berinteraksi langsung dengan media pembelajaran berupa alat, bahan dan kejadian (Sani, 2013: 159). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Kelengkapan alat laboratorium sangat berperan penting untuk menunjang proses pembelajaran saat praktikum. Begitu pun penggunaan alat laboratorium itu sendiri sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Di beberapa sekolah tidak terdapat praktikum dikarenakan alat tidak lengkap atau bahkan tidak ada. Padahal belajar Fisika dengan praktikum akan lebih menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu peneliti ingin melaksanakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apakah SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean memiliki alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika yang lengkap? 2. Apakah SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean telah menggunakan seluruh alat laboratorium Fisika yang dimiliki khususnya pada bidang mekanika? 3. Bagaimana pemahaman guru-guru Fisika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean dalam penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika tersebut? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Kelengkapan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean; 2. Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean; 3. Pemahaman guru-guru Fisika SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean dalam penggunaan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi sekolah Sekolah dapat mengetahui kelengkapan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika serta dapat memperbaharui alat laboratorium di sekolah tersebut. 2. Bagi guru dan calon guru a. Menambah pengetahuan mengenai penggunaan dan kelengkapan alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika; b. Dapat menggunakan alat laboratorium sesuai dengan keperluan pembelajaran; c. Dapat membuat alat peraga sederhana untuk merepresentasikan materi Fisika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 3. Bagi siswa Dapat menggunakan secara optimal alat laboratorium Fisika khususnya pada bidang mekanika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Fisika Fisika dapat dipandang dari aspek pengetahuan, proses, dan juga sikap pendidikan Fisika. Sebagai aspek pengetahuan/isi Fisika siswa bukan hanya mengerti hukum dan teori Fisika, tetapi juga menangkap nilai-nilai kemanusiaan di balik pengetahuan itu. Sebagai aspek proses siswa belajar mengambil kesimpulan dengan berbasis data dan analisis kritis, siswa dibantu untuk berpikir rational, kritis, dan mengambil keputusan berdasarkan data yang valid. Sedangkan sebagai aspek sikap siswa dilatih untuk memiliki sikap jujur, disiplin, tepat waktu, teliti, dan bertekun (Suparno, 2012: 8-10). Pembelajaran Fisika adalah proses interaksi antara siswa, guru dan sumber belajar Fisika serta lingkungan belajar yang kondusif sehingga tercapai proses pembelajaran. Dalam pembelajaran Fisika ketiga aspek Fisika harus diambil sebagai kesatuan sehingga proses pembelajaran Fisika dapat tercapai dengan baik. Saat proses pembelajaran berlangsung siswa dituntut untuk mampu mengembangkan pengetahuan yang diperolehnya secara mandiri, sedangkan guru lebih sebagai fasilitator dalam belajar. Hal penting yang menjadi bagian dari pembelajaran yang baik adalah: (1) siswa yang belajar; (2) guru yang mengajar; (3) bahan pelajaran; (4) hubungan antara guru dan siswa. 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Dalam pembelajaran Fisika, yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar. Semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan mendorong siswa agar mau mempelajari Fisika secara mandiri. Dalam pembelajaran Fisika siswa dilatih dan diharapkan untuk melakukan pembelajaran secara aktif. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang memperbanyak aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan, tapi juga kemampuan analisis dan sintesis (Rosyada dalam Nurhayati, 2008). Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, gesit, dan penuh gairah, bahkan siswa sering meninggalkan tempat duduk untuk bergerak leluasa. Selama proses belajar siswa dapat beraktivitas, bergerak, dan melakukan sesuatu dengan aktif (Silbermen, 2013). Belajar aktif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang bermuara pada belajar mandiri, maka kegiatan belajar mengajar yang dirancang harus mampu melibatkan siswa secara aktif. Siswa dan guru dalam belajar aktif sama berperan untuk menciptakan suatu pengalaman belajar yang bermakna. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mana siswa tidak hanya sekedar mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru, akan tetapi siswa juga melihat apa yang dijelaskan oleh guru dan siswa melakukan atau mencoba langsung apa yang telah dipelajari untuk memperoleh hasil belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Beberapa model pembelajaran aktif: 1. Pembelajaran Berbasis Inquiry Menurut Sani (2014: 88) pembelajaran berbasis Inquiry adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam merumuskan pertanyaan yang mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun pengetahuan dan makna baru, seperti didefinisikan dalam Alberta Learning sebagai berikut: “Inquiry-based learning is a process where students are involved in their learning, formulate questions, investigate widely and the build new underdstandings, meaning and knowledge” Menurut Hosnan (2014: 341) ciri-ciri pembelajaran inquiry antara lain: a. Pembelajaran inquiry menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan; b. Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri; c. Tujuan dari penggunaan pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Pembelajaran inquiry merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut: a. Pembelajaran inquiry menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran inquiry ini lebih dianggap bermakna; b. Pembelajaran inquiry dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka; c. Inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar sebagai proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman; d. Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran inquiry juga memiliki kelemahan, diantaranya sebagai berikut: a. Kesulitan dalam mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa; b. Pembelajaran yang telah direncanakan tidak sesuai dengan kebiasaan siswa dalam belajar; c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikan memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka pembelajaran inquiry ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru. 2. Discovery Learning Menurut Hosnan (2014: 280) penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model ini menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Jerome Bruner (Hosnan, 2014) discovery learning ialah metode belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum contohnya dari pengalaman siswa tersebut. Hal yang menjadi dasar ide J.Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif di dalam belajar di kelas. Menurut Bell (Hosnan, 2014) mengemukakan beberapa tujuan pembelajaran discovery learning, yakni sebagai berikut: a. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat aktif dalam pembelajaran; b. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkret maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan informasi tambahan yang diberikan; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 c. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan; d. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain; e. Keterampilan konsep dan prinsip yang dipelajarai melalui penemuan lebih bermakna; f. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru. B. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar (Suparno, 2013). Metode eksperimen merupakan suatu cara mengajar, dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 dengan mengadakan percobaan sendiri serta dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori yang sedang dipelajarinya. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan. Suparno (2013) dalam bukunya membagi metode eksperimen dalam dua bagian yaitu: 1. Eksperimen yang terencana atau terbimbing Dalam eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Terdapat beberapa hal yang harus dilakukan guru saat melakukan pembelajaran dengan eksperimen terbimbing diantaranya : a. Memilih eksperimen yang akan ditugaskan kepada siswa; b. Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya, peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data yang harus dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data, dan apa kesimpulannya; c. Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga pada saat siswa mencoba semua siap dan lancar; d. Pada saat percobaan sendiri guru dapat berkeliling melihat bagaimana siswa melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada siswa; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 e. Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat jalan dengan baik; f. Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang dilakukan; g. Bila siswa membuat laporan, maka guru harus memeriksanya; h. Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja. Adapun tindakan yang harus dilakukan siswa dalam percobaan antara lain: a. Membaca petunjuk percobaan dengan teliti; b. Mencari alat yang diperlukan; c. Merangkai alat-alat sesuai dengan skema percobaan; d. Mulai mengamati jalannya percobaan; e. Mencatat data yang diperlukan; f. Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan dari data yang ada; g. Membuat dan mengumpulkan laporan percobaan; h. Mempresentasikan percobaannya di depan kelas (jika diperlukan). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 2. Eksperimen bebas Dalam eksperimen ini guru tidak memberikan petunjuk percobaan secara rinci. Dengan kata lain siswa yang harus lebih banyak berpikir sendiri. Tugas guru disini hanya memberikan persoalan kepada siswa. Keuntungan eksperimen bebas adalah siswa ditantang untuk merencanakan percobaannya sendiri tanpa banyak arahan dari guru. Dengan demikian akan tampak bagaimana kreativitas, kepandaian dan kemampuan siswa dalam memecahkan tugas yang diberikan guru. Adapun kelebihan metode eksperimen antara lain: a. Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku; b. Siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi; c. Siswa memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan eksperimen; d. Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan untuk percobaan; e. Siswa dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berfikir ilmiah; f. Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir siswa dengan hal-hal yang bersifat objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 Adapun kekurangan metode eksperimen antara lain: a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap siswa berkesempatan mengadakan eksperimen; b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, siswa harus menanti untuk melanjutkan pelajaran; c. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru; d. Sering ada kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru dan siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen; e. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil keputusan. Woolnough & Allsop (Rustaman, 2005 dalam Syam, dkk. 2017: 8), mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya kegiatan praktikum IPA yaitu sebagai berikut: a. Praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Siswa belajar dipengaruhi oleh motivasi, siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium, siswa diberikan kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan ingin bisa. b. Praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen Melakukan eksperimen merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh para ilmuan. Untuk melakukan eksperimen diperlukan beberapa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi, mengukur, dan memanipulais peralatan sains. c. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Metode inquiri dikembangkan melalui pendekatan heuristik yang memandang saintis sebagai penemu (discoverer). Di dalam kegiatan praktikum menurut pandangan ini, siswa bagaikan seorang saintis yang sedang melakukan eksperimen, mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen, merakit alat, melakukan pengukuran secara cermat, menginterpretasikan data perolehan, serta mengkomunikasinnya melalui laporan yang harus dibuatnya. d. Praktikum menunjang materi pelajaran siswa untuk menemukan teori, dan membuktikan teori. Selain itu praktikum dalam pelajaran sains dapat membentuk ilustrasi bagi konsep dan prinsip sains. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa praktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. C. Materi Mekanika SMA Mekanika merupakan salah satu bagian dalam bidang ilmu Fisika. Mekanika berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda serta efek gaya dalam gerakan itu. Mekanika terbagi atas dua bagian yaitu mekanika klasik dan mekanika kuantum. Mekanika klasik terbagi dalam dua bagian yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 mekanika yang mempelajari tentang benda yang diam (statis) dan mekanika yang mempelajari tentang benda yang bergerak (kinematika dan dinamika). Pembelajaran mekanika di SMA terdapat di kelas X dan XI. Adapun materi mekanika untuk kelas X dan kelas XI (tabel 2.1 dan tabel 2.2) sebagai berikut: Tabel 2.1 Materi mekanika kelas X No 1. 2. 3. Semester 1 Besaran dan satuan a. Besaran dan satuan standar b. Alat ukur c. Angka penting d. Besaran scalar dan besaran vektor Gerak a. Jarak dan perpindahan b. Kelajuan dan kecepatan c. Percepatan d. Gerak dengan kecepatan konstan e. Gerak dengan kecepatan tidak konstan f. Gerak vertikal g. Gerak melingkar Dinamika Gerak a. Hukum-hukum Newton b. Gaya Gesek c. Arah gaya kontak (gaya gesek dan gaya normal) d. Keuntungan dan kerugian gaya gesek e. Gaya sentripetal dan sentrifugal Jenis Praktikum Alat ukur Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak Melingkar Beraturan (GMB) Hukum Newton II PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Tabel 2.2 Materi mekanika kelas XI No. Semester 1 1 Kinematika dengan analisis vektor a. Posisi, kecepatan, dan percepatan pada gerak dalam bidang b. Posisi, kecepatan dan percepatan sudut pada gerak melingkar c. Gerak parabola Hukum-hukum Newton tentang gerak dan gravitasi a. Dinamika partikel dengan gaya gesekan b. Hukum Newton tentang gravitasi Elastisitas dan gerak harmonik sederhana a. Elastisitas bahan b. Gerak harmonik sederhana Usaha dan energi a. Usaha, energi dan daya b. Energi potensial dan gaya konservatif Impuls dan momentum a. Konsep impuls dan momentum b. Hukum kekekalan momentum c. Jenis-jenis tumbukan Dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar a. Dinamika rotasi b. Keseimbangan benda tegar c. Titik berat Mekanika fluida a. Fluida statis b. Tegangan permukaan zat cair dan viskositas fluida c. Fluida dinamis 2 3 4 5 6 7 Jenis Praktikum - Koefisien gesekan Hooke Usaha pada pegas Momentum dan tumbukan Titik berat Archimedes PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 D. Alat Laboratorium Fisika dalam Bidang Mekanika Alat laboratorium Fisika digunakan untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah. Tabel 2.3 berikut ini merupakan klasifikasi alat laboratorium Fisika berdasarkan topik mekanika di SMA (Kanginan, 2007 ; Purwoko, 2007). Tabel 2.3 Klasifikasi alat laboratorium Fisika mekanika SMA No 1 Judul Praktikum Alat ukur Alat yang digunakan a. Jangka sorong b. Micrometer skrup Gambar dan set alat a. b. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma 2 Gerak Lurus Beraturan (GLB) a. b. c. d. e. f. Kereta Ticker Timer Kertas Karbon Kertas Perekam Travo Balok Pengganjal g. Papan luncur h. Neraca O’haus i. Mideline a. b. c. d. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 e. f. g. h. i. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma 3 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Kereta Ticker Timer Kertas Karbon Kertas Perekam Travo Tali nilon Beban Katrol Neraca o’haus Papan luncur Bantalan Mideline a. b. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 c. d. e. f. g. h. i. j. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 k. l. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma 4 Gerak Melingkar Beraturan (GMB) a. b. c. d. e. Alat sentripetal Neraca O’haus Stopwacth Beban Penggaris a. b. c. d. e. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 5 Hukum Newton II a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Kereta Ticker Timer Kertas Karbon Kertas Perekam Travo Tali nilon Beban Katrol Neraca o’haus Papan luncur Mideline a. b. c. d. e. f. g. h. i. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 j. k. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma 6 Koefisien gesekan a. b. c. d. e. f. Beban Balok gesekan Tali nilon Katrol Neraca o’haus Papan luncur a. b. c. d. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 e. f. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma 7 Hooke a. b. c. d. Pegas Statif Penggaris Beban a. b. c. d. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma 8 Usaha a. Statif pada pegas b. Pegas c. Balok gesekan d. Mideline a. b. c. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 d. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma 9 Tumbukan a. Mideline b. Neraca o’haus c. Bola a. b. c. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma 10 Titik berat a. b. c. d. e. f. g. Statif Tali nilon Beban Penggaris Karton Paku Gunting a. b. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 c. d. e. f. g. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma 11 Archimed es a. b. c. d. e. Neraca Pegas Beban Statif Beker glass Tabung archimedes a. b. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 c. d. e. Sumber gambar: Laboratorium Fisika Sanata Dharma E. Guru Fisika Syarat utama berlangsungnya suatu proses belajar-mengajar yakni adanya intereaksi timbal balik antara guru sebagai pengajar dan siswa yang belajar. Dalam pembelajaran guru berperan penting untuk mengembangkan kemampuan siswanya. Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa guru adalah pendidik yang profesional. Sebagai pendidik yang professional seorang guru tentunya tahu bagaimana cara untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan siswanya. Menurut Kunandar (2008: 48) guru professional adalah guru yang mengenal tentang dirinya sendiri yaitu sebagai pribadi yang dipanggil untuk mendampingi siswa untuk/dalam belajar. Menurut Surya 2005 (dalam Kunandar 2008: 47) guru yang professional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas – tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Selain itu, juga ditunjukan melalui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 tanggung jawab dalam melaksanakan pengabdiannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka sebagai guru Fisika yang profesional yang sudah terdidik, terlatih serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya mampu untuk mendidik, mengajarkan, dan menyediakan pengalaman belajar bagi siswa untuk mengembangkan kemampuannya. Laboratorium Fisika merupakan sarana yang penting dalam menunjang proses pembelajaran Fisika. Menurut Tyan A (2012 : 13) laboratorium adalah suatu ruangan atau bangunan yang dimiliki suatu sekolah atau madrasah yang di dalamnya dilengkapi sarana dan prasarana, baik itu peralatan maupun bahanbahan yang digunakan untuk kepentingan pelaksanaan eksperimen, praktek pembelajaran Fisika, dan penemuan ilmiah melalui pengalaman langsung dalam membentuk keterampilan. Sebagai tempat untuk melaksanakan proses pembelajaran Fisika, laboratorium memerlukan kelengkapan – kelengkapan. Salah satunya adalah kelengkapan alat-alat laboratorium Fisika. Sebagai guru Fisika penting untuk memberikan pengalaman belajar kepada siswa di laboratorium. Metode yang dianggap cocok untuk digunakan saat pembelajaran di laboratorium adalah metode praktikum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan data berupa skor atau angka, sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif, data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar, dan keadaan (Suparno, 2007). Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengetahui berapa prosentase dari kelengkapan alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika dengan menggunakan metode observasi. Sedangkan penelitian kualitatif bertujuan untuk mengetahui penggunanaan alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika di sekolah tersebut dengan menggunakan metode wawancara dan studi dokumen. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus melalui wawancara yang sudah terlebih dahulu disiapkan pertanyaan wawancara secara terstrukur dan observasi alat laboratorium dengan menggunakan instrumen yang telah dibuat. 30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi : SMA di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. 2. Sampel : 3 siswa kelas X, 3 siswa kelas XI, beberapa guru Fisika, dan 3 laboratorium Fisika dari SMA Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao, dan SMA Negeri 1 Sesean . D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga SMA di Kecamatan Rantepao yaitu SMA Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao dan di Kecamatan Sesean yaitu SMA Negeri 1 Sesean. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 yaitu pada bulan Mei 2016. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi laboratorium Fisika Digunakan untuk mengumpulkan data penelitian berupa daftar alat-alat laboratorium dalam bidang mekanika dengan menggunakan lembar observasi pengamatan laboratorium. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 2. Wawancara Wawancara dilakukan pada guru dan siswa untuk mengetahui tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika SMA bidang mekanika dalam proses pembelajaran di sekolah. 3. Studi dokumen Studi dokumen dilakukan untuk mengetahui jadwal praktikum mekanika di SMA dengan mengobservasi jadwal praktikum serta meninjau RPP yang telah dibuat oleh guru Fisika. F. Instrumen Penelitian Arikunto (2010: 203) menjelaskan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis instrumen yaitu observasi laboratorium dan wawancara. 1. Lembar Observasi Laboratorium Lembar observasi laboratorium berisi aspek-aspek kelengkapan alat. Laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika yang mencakup: a. Daftar alat laboratorium Daftar alat laboratorium dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada materi mekanika SMA yang bisa dipraktikumkan, seperti pada Bab II. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 b. Jumlah Alat Jumlah alat dilihat berdasarkan seberapa banyak alat yang diperlukan dalam praktikum, serta kesesuaian alat tersebut terhadap jumlah siswa. Berikut merupakan tabel kategori dan skor jumlah alat (tabel 3.2). Tabel 3.1 Tingkat Ketercukupan No. Kategori 1 Sangat Lengkap 2 Lengkap 3 Cukup 4 Kurang Lengkap 5 Sangat Tidak Lengkap Skor 4 3 2 1 0 Keterangan jumlah alat ≥6 4 dan 5 3 1 dan 2 0 Penskoran jumlah alat dilakukan dengan melihat bahwa jumlah siswa ratarata setiap kelas adalah 30 orang siswa, apabila akan dilakukan praktikum yang ideal dalam satu kelompok ± 5 orang, maka akan terbentuk 6 kelompok. Untuk itu setidaknya harus terdapat 6 set alat laboratorium untuk setiap praktikum, agar praktikum dapat berjalan dengan maksimal. Jika yang tersedia hanya setengah dari jumlah seharusnya, misalnya terdapat 3 set alat laboratorium, maka jumlah alat dapat dikategorikan cukup. Untuk kategori sangat tidak lengkap apabila tidak ada alat yang tersedia. Kategori lengkap jika alat tersedia sebanyak 4 atau 5. Untuk kategori kurang lengkap jika alat tersedia 1 atau 2 alat. Alat-alat tertentu memiliki cara pembobotan khusus yaitu penggaris, karton, gunting, dan paku. Alat-alat ini memiliki pengecualian pembobotan karena bisa disediakan oleh siswa, sehingga hanya dibutuhkan setidaknya satu alat saja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 c. Bobot Pembobotan dilakukan berdasarkan penting tidaknya sebuah alat dalam suatu praktikum. Table 3.3 berikut merupakan pembobotan berdasarkan penting tidaknya sebuah alat. Tabel 3.2 Tingkat Kepentingan Alat No 1 Kategori Sangat Penting Skor 5 2 Penting 4 3 Cukup 3 4 Kurang Penting 2 5 Sangat Tidak Penting 1 Keterangan Tidak dapat digantikan ; Jika tidak ada alat tersebut maka praktikum tidak dapat berjalan. Dapat digantikan namun hasil yang diperoleh kurang baik dibandingkan dengan alat asli. Dapat digantikan dan hasil yang diperoleh mendekati ketika menggunakan alat yang asli. Dapat digantikan dan hasil yang diperoleh tetap baik. Jika alat tersebut tidak ada maka praktikum tetap terlaksana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Tabel 3.3 Tingkat Kepentingan Alat dalam Setiap Praktikum No Praktikum Nama Alat 1 1 2 Alat ukur Gerak Lurus Beraturan (GLB) 2 Micrometer sekrup Jangka sorong Kereta Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Bobot 3 4 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) - √ √ √ √ Bisa digantikan dengan meja Bisa digantikan dengan tumpukan buku Bisa digantikan dengan penggaris Bisa digantikan dengan kertas HVS Bisa digantikan dengan meja Bisa digantikan dengan penggaris Bisa digantikan dengan kertas HVS Bisa digantikan dengan batu atau balok Bisa digantikan dengan benang wol Keberadaannya tidak akan mengganggu praktikum √ Travo Balok pengganjal √ Mideline √ √ Neraca O’haus Ticker timer Kertas karbon Papan luncur √ √ √ √ √ √ Travo Neraca O’haus Mideline √ √ Kertas perekam √ Beban √ Katrol Tali nilon Kereta Bantalan √ √ Kertas perekam 3 Keterangan 5 √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 4 5 Gerak Melingkar Beraturan (GMB) Hukum Newton II Set sentripetal √ - Neraca O’haus Stopwacth √ √ Beban √ Penggaris √ Beban √ Bisa digantikan dengan stopwatch hp Bisa digantikan dengan batu atau balok Bisa digantikan dengan mideline Bisa digantikan dengan batu atau balok Bisa digantikan dengan meja Bisa digantikan dengan kertas HVS Keberadaannya tidak akan mengganggu praktikum Bisa digantikan dengan benang wol Bisa digantikan dengan penggaris Bisa digantikan dengan benang wol Bisa digantikan dengan batu atau balok Bisa digantikan dengan meja - √ Kereta Papan luncur √ √ √ Ticker timer Katrol Kertas perekam Bantalan √ √ √ Travo Tali nilon Kertas karbon Neraca O’haus Mideline 6 7 Koefisien gesekan Hooke Balok gesekan Tali nilon √ √ √ √ √ √ √ Katrol Beban √ Papan luncur √ Neraca O’haus Variasi Pegas √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 8 Usaha pada pegas Penggaris √ Beban √ Statip √ 9 Tumbukan 11 Titik berat Archimedes √ Bisa digantikan dengan kayu atau penyanggah Bisa digantikan dengan benang wol Bisa digantikan dengan kayu atau balok Bisa digantikan dengan mideline Bisa digantikan dengan jenis kertas lain yang tebal seperti buffalo Bisa digantikan dengan jarum Bisa digantikan dengan pisau atau cutter - √ √ √ Mideline Neraca O’haus Bola 10 √ √ √ √ Pegas Balok gesekan Statip Penggaris Bisa digantikan dengan mideline Bisa digantikan dengan batu atau balok Bisa digantikan dengan kayu atau penyanggah Bisa digantikan dengan kayu atau penyanggah Bisa digantikan dengan mideline Bisa digantikan dengan penggaris - Statip √ Tali nilon √ Beban √ Penggaris √ Karton √ Paku √ Gunting √ Neraca pegas Beban √ Statip √ Bisa digantikan dengan batu atau balok Bisa digantikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 √ Beker glass √ Tabung archimedes dengan kayu Bisa digantikan dengan gelas biasa Bias digantikan dengan beker glass d. Keadaan alat Keadaan alat dibagi dalam 5 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat tidak baik (tabel 3.5). Tabel 3.4 Tingkat Keadaan dan Fungsi No 1 Kategori Sangat Baik Skor 5 2 3 Baik Cukup Baik 4 3 4 Kurang Baik 2 5 Sangat Tidak Baik 1 Keterangan Keadaan alat sangat bagus dan dapat digunakan dengan baik. Keadaan baik dan bisa digunakan. Alat masih bisa digunakan tetapi keadaan alat kurang baik. Alat masih bisa digunakan tetapi penggunaan alat tidak bisa maksimal. Keadaan alat tidak baik dan tidak bisa digunakan. 2. Pedoman Wawancara Guru Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara guru. Pedoman wawancara guru dibuat untuk mengetahui seberapa sering penggunaan alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika di sekolah tersebut (lihat lampiran no. 7 halaman 63). 3. Pedoman Wawancara Siswa Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara siswa. Pedoman wawancara siswa dibuat untuk mengetahui seberapa sering penggunaan alat laboratorium Fisika SMA dalam bidang mekanika di sekolah tersebut yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 telah dialami oleh siswa tersebut. Setiap sekolah akan diwakili oleh 6 siswa, masing masing dari kelas X dan XI (lihat lampiran no. 8 halaman 65). 4. Dokumen Data diperoleh dengan mengumpulkan RPP dan jadwal praktikum dari sekolah yang diteliti. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif. Kelengkapan alat laboratorium dan penggunaan alat laboratorium dianalisis dengan perhitungan berikut: Hasil Akhir = Tingkat kepentingan Alat x skor ket. ketercukupan x skor ket. keadaan Adapun rumus untuk prosentase rata-rata hasil akhir (kelengkapan alat laboratorium) adalah sebagai berikut: Keterangan : X% : Prosentase kelengkapan alat dalam suatu praktikum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Skor maksimum diperoleh dengan mengalikan nilai maksimum dari masing masing kategori yaitu kepentingan alat dengan nilai maksimum 5, ketercukupan alat dengan nilai maksimum 4 dan keadaan alat dengan nilai maksimum 5. Skor maksimum yang diperoleh sebesar 100. Setelah didapatkan nilai prosentase kelengkapan alat untuk 11 percobaan, maka dapat diklasifikasikan dalam tabel interval sebagai berikut: Tabel 3.5 Interval Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika No. 1 2 3 4 5 Interval 81% - 100% 61% - 80% 41% - 60% 21% - 40% 0% - 20% Keterangan Sangat lengkap Lengkap Cukup Kurang lengkap Sangat tidak lengkap Untuk penggunaan alat laboratorium data diambil dengan menggunakan metode wawancara, direkam kemudian rekaman tersebut ditranskip dalam bentuk kata-kata. Untuk data yang sama diberikan tanda atau coding yang sama pula, kemudian dipisahkan berdasarkan coding atau tanda tersebut. Data kemudian dicoding dan disatukan dengan data coding hasil wawancara. Melengkapi data wawancara digunakan pula studi dokumen dengan melihat RPP yang telah dibuat oleh guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei - 14 Mei 2016 tahun ajaran 2015/2016. Penelitian dilaksanakan di tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Toraja utara, Sulawesi Selatan. Adapun sekolah yang dijadikan subyek penelitian adalah SMA Negeri 1 Rantepao, SMA Pelita Rantepao, dan SMA Negeri 1 Sesean. Penelitian di tiga sekolah tersebut dilaksanakan pada hari dan tanggal yang berbeda. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam 2 bentuk, yaitu observasi alat laboratorium Fisika dan wawancara dengan guru dan siswa. Observasi alat laboratorium bertujuan untuk mengetahui kelengkapan alat laboratorium pada bidang mekanika di sekolah tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan wawancara yang terbagi atas dua yaitu wawancara guru mata pelajaran fisika yang mengajar pada kelas X dan XI MIPA, dan wawancara siswa kelas X dan XI MIPA. Wawancara guru bertujuan untuk mengetahui sejauh mana alat laboratorium fisika bidang mekanika digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan wawancara siswa bertujuan untuk mengkonfirmasi beberapa pernyataan dari kegiatankegiatan selama proses pembelajaran yang diungkapkan dan dilakukan oleh guru tersebut. 41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 Observasi dan wawancara telah dilakukan peneliti dan direkam dalam bentuk dokumentasi foto dan rekaman suara. Observasi dan wawancara dilaksanakan pada waktu istirahat sekolah, sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran di sekolah yang diteliti. Tabel 4.1 Jadwal Pengambilan Data No. Sekolah Jenis Kegiatan Hari/ Tgl 1 SMA Negeri 1 Observasi Laboratorium Senin, 9 Mei 2016 Rantepao Wawancara Guru Rabu, 11 Mei 2016 Wawancara siswa Rabu, 11 Mei 2016 Studi dokumen 2 SMA Pelita Observasi Laboratorium Rantepao Wawancara Guru Wawancara siswa Studi dokumen Jumat, 13 Mei 2016 Sabtu, 14 Mei 2016 Sabtu, 14 Mei 2016 - 3 SMA Negeri 1 Observasi Laboratorium Sesean Wawancara Guru Wawancara siswa Studi dokumen Selasa, 10 Mei 2016 Kamis, 12 Mei 2016 Kamis, 12 Mei 2016 Kamis, 12 Mei 2016 B. Data dan Analisis 1. Kelengkapan Alat Laboratorium a. SMA Negeri 1 Rantepao Disini dirangkum kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika untuk 11 percobaan di sekolah tersebut. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran no. 9 halaman 66. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Tabel 4.2 Klasifikasi prosentase kelengkapan berdasarkan kategori kelengkapan untuk 11 praktikum di SMA Negeri 1 Rantepao No. Jenis percobaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Alat ukur GLB GLBB GMB Hukum Newton II Koefisien gesekan Hooke Usaha pada pegas Tumbukan Titik berat Archimedes Prosentase kelengkapan 100 % 60,56 % 61,75 % 40,8 % 61,75 % 52,67 % 50 % 44 % 20 % 25,71 % 49,6 % Kategori kelengkapan Sangat lengkap Cukup Lengkap Kurang lengkap Lengkap Cukup Cukup Cukup Sangat tidak lengkap Kurang lengkap Cukup Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa kelengkapan alat laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Rantepao kebanyakan berada pada kategori cukup. Dari hasil 11 percobaan terdapat percobaan yang dapat berjalan namun terdapat juga percobaan yang tidak berjalan. Percobaan yang berjalan antara lain: alat ukur, GLB, GLBB, hukum Newton II, koefisien gesekan, Hooke, usaha pada pegas, dan Archimedes. Sedangkan percobaan yang tidak dapat berjalan: GMB dan tumbukan. Percobaan yang tidak dapat berjalan dipengaruhi karena percobaan-percobaan tersebut tidak memiliki alat yang keberadaannya tidak dapat digantikan. Terdapat pula percobaan yang meskipun memiliki nilai prosentase rendah tetapi tetap dapat berjalan yaitu percobaan titik berat. Hal tersebut dikarenakan alat dan bahan pada percobaan titik berat dapat digantikan sehingga percobaan tetap berjalan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 b. SMA Pelita Rantepao Disini dirangkum kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika untuk 11 percobaan di sekolah tersebut. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran no. 10 halaman 75. Tabel 4.3 Klasifikasi prosentase kelengkapan berdasarkan kategori kelengkapan untuk 11 praktikum di SMA Pelita Rantepao No. Jenis percobaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Alat ukur GLB GLBB GMB Hukum Newton II Koefisien gesekan Hooke Usaha pada pegas Tumbukan Titik berat Archimedes Prosentase kelengkapan 17,5 % 22 % 19,5 % 21 % 19,5 % 28 % 43 % 52 % 20 % 10,28 % 39,2 % Kategori kelengkapan Sangat tidak lengkap Kurang lengkap Sangat tidak lengkap Kurang lengkap Sangat tidak lengkap Kurang lengkap Cukup Cukup Sangat tidak lengkap Sangat tidak lengkap Kurang lengkap Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa kelengkapan alat laboratorium Fisika SMA Pelita Rantepao kebanyakan berada pada kategori sangat tidak lengkap. Dari hasil 11 percobaan terdapat percobaan yang dapat berjalan namun terdapat juga percobaan yang tidak berjalan. Percobaan yang berjalan antara lain: Hooke dan usaha pada pegas. Sedangkan percobaan yang tidak dapat berjalan: GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan, tumbukan, dan Archimedes. Percobaan yang tidak dapat berjalan dipengaruhi karena percobaan-percobaan tersebut tidak memiliki alat yang keberadaannya tidak dapat digantikan. Terdapat pula percobaan yang meskipun memiliki nilai prosentase rendah tetapi tetap dapat berjalan yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 percobaan alat ukur dan titik berat. Untuk percobaan alat ukur tetap dapat berjalan meskipun tidak maksimal karena jumlah alat yang terbatas. Sedangkan untuk percobaan titik berat alat dan bahan dapat digantikan sehingga percobaan tetap berjalan. c. SMA Negeri 1 Sesean Disini dirangkum kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika untuk 11 percobaan di sekolah tersebut. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran no. 11 halaman 84. Tabel 4.4 Klasifikasi prosentase kelengkapan terhadap kategori kelengkapan untuk 11 praktikum di SMA Negeri 1 Sesean No. Jenis percobaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Alat ukur GLB GLBB GMB Hukum Newton II Koefisien gesekan Hooke Usaha pada pegas Tumbukan Titik berat Archimedes Prosentase kelengkapan 50 % 15 % 13,33 % 12 % 13,33 % 14,17 % 9% 12 % 20 % 5,14 % 26,2 % Kategori kelengkapan Cukup Sangat tidak lengkap Sangat tidak lengkap Sangat tidak lengkap Sangat tidak lengkap Sangat tidak lengkap Sangat tidak lengkap Sangat tidak lengkap Sangat tidak lengkap Sangat tidak lengkap Kurang lengkap Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa kelengkapan alat laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Sesean kebanyakan berada pada kategori sangat tidak lengkap. Dari hasil 11 percobaan terdapat percobaan yang dapat berjalan namun terdapat juga percobaan yang tidak berjalan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 Percobaan yang berjalan antara lain: alat ukur. Sedangkan percobaan yang tidak dapat berjalan: GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan, Hooke, usaha pada pegas, tumbukan, titik berat, dan Archimedes. Percobaan yang tidak dapat berjalan dipengaruhi karena percobaan-percobaan tersebut tidak memiliki alat yang keberadaannya tidak dapat digantikan. 2. Tingkat Penggunaan Alat Laboratorium Untuk tingkat penggunaan alat laboratorium dapat diketahui dari hasil wawancara guru, wawancara siswa, dan studi dokumen. Hasil wawancara guru dan wawancara siswa yang semula dalam bentuk rekaman kemudian di transkip untuk mempermudah peneliti untuk menganalisis penggunaan alat laboratorium. Siswa selaku partisipan dalam penelitian dipilih secara acak oleh guru Fisika, sedangkan untuk studi dokumen digunakan untuk memastikan ada atau tidaknya praktikum di sekolah. a. SMA Negeri 1 Rantepao Untuk wawancara guru terdapat tiga guru sedangkan untuk wawancara siswa terdapat enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas X dan tiga siswa kelas XI IPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga guru yang ada di sekolah tersebut (lihat lampiran no. 12) dapat diketahui bahwa: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 Menurut guru A terkadang ia menggunakan metode eksperimen sebagai salah satu metode pembelajaran, namun hal tersebut juga tergantung dari materi yang diajarkan. Tidak semua materi mekanika yang diajarkan dapat dipraktikumkan. Jika materinya bisa di praktikumkan maka siswa akan dibawa ke laboratorium, akan tetapi hal tersebut juga tergantung dari alat laboratorium yang tersedia. Guru A juga mengatakan bahwa dalam satu semester guru A menggunakan metode eksperimen sebanyak tiga sampai empat kali, tetapi itu untuk semua materi selama satu semester tergantung alat yang tersedia di laboratorium. Jika alat yang dibutuhkan terdapat di laboratorium maka akan diadakan eksperimen. Tetapi jika alatnya tidak memungkinkan untuk digunakan, maka hanya akan dibawa ke kelas. Untuk kendala yang dihadapi guru A terletak pada saat menyiapkan alat-alat yang akan digunakan eksperimen dan alat yang dibutuhkan terkadang tidak tersedia di laboratorium. Guru B terkadang menggunakan metode eksperimen namun tergantung dari materi yang diajarkan. Guru B mengatakan bahwa jika materi tersebut ada hubungannya dengan laboratorium, maka siswa akan dibawa ke laboratorium. Namun jika alat laboratoriumnya tidak memungkinkan atau jumlahnya terbatas, maka akan diadakan demonstrasi dalam kelas. Hal tersebut juga terjadi karena terkadang laboratorium dijadikan sebagai kelas pembelajaran, jadi terkadang praktikum tidak dapat dilaksanakan. Untuk metode eksperimen, guru B melakukan sebanyak empat kali per tahun untuk keseluruhan materi. Untuk kendala yang dihadapi guru B antara lain saat akan melaksanakan eksperimen tetapi alat yang dibutuhkan tidak ada dikarenakan sudah banyak alat yang hilang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 akibat renovasi dan pemindahan alat laboratorium. Kendala lain, saat akan melaksanakan eksperimen, waktu yang tersedia terbatas (hanya 90 menit). Guru C terkadang juga menggunakan metode eksperimen. Guru C juga menggunakan model pembelajaran seperti cooperatif learning, game, gerlach serta discovery learning. Untuk metode eksperimen, guru C belum sering menggunakan metode tersebut tetapi sekali dua kali terkadang digunakan. Hal yang mendasari jarang menggunakan metode eksperimen yaitu karena di sekolah tersebut belum terdapat laboran, alat yang tersedia masih kurang memadai dan belum diperbaharui, dan terdapat kesibukan atau panggilan dadakan di luar sekolah. Sedangkan hasil wawancara dengan enam siswa yang ada di sekolah tersebut (lihat lampiran no. 12) dapat diketahui bahwa: Menurut siswa A diketahui bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen yang dilakukan tiga kali tiap semester, tetapi itu untuk keseluruhan materi. Terkadang juga guru yang mengajar menggunakan metode demonstrasi dalam kelas. Siswa A juga mengatakan bahwa terkadang guru fisika memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk melakukan praktikum. Praktikum terakhir yang dilakukan pada semester II tahun ajaran 2015/2016 tentang pengukuran menggunakan jangka sorong. Pendapat siswa A mengenai laboratorium Fisika termasuk kategori cukup, namun kondisi laboratoriumnya kurang mendukung dan juga alat-alat yang tersedia disekolah masih terbatas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Siswa B menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen, tergantung dari materi pembelajaran. Terkadang guru di sekolah tersebut juga menggunakan alat laboratorium untuk percobaan sederhana dalam kelas, satu kali dalam sebulan. Siswa B mengatakan juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan praktikum sekitar bulan April mengenai GLB. Pendapat siswa B mengenai laboratorium Fisika termasuk kategori cukup, namun kondisi laboratoriumnya kurang mendukung dan juga alat-alat yang tersedia disekolah banyak yang rusak. Siswa C menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen. Terkadang guru di sekolah tersebut juga menggunakan alat laboratorium untuk percobaan sederhana dalam kelas, terkadang tiap bab namun terkadang juga tergantung dari materi dan alat yang tersedia. Siswa C mengatakan juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan praktikum semester I tahun ajaran 2015/2016 mengenai optika. Siswa C mengatakan bahwa sebagian alat yang ada masih dalam kondisi baik, namun ada juga yang sudah rusak dan tidak berfungsi lagi. Siswa D menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen yang dilakukan dua kali tiap semester, namun untuk demonstrasi di dalam kelas belum pernah. Siswa D mengatakan juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan praktikum mengenai gaya pada pegas. Siswa D mengatakan laboratorium di sekolah tersebut termasuk kategori kurang baik karena alat-alat yang biasa digunakan untuk praktikum sudah lama dan sudah banyak yang rusak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Siswa E menyatakan bahwa di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen sebanyak satu atau dua kali tiap semester, namun tidak pernah menggunakan alat laboratorium untuk demonstrasi. Siswa E mengatakan juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan praktikum semester I tahun ajaran 2015/2016 mengenai optika. Siswa E mengatakan bahwa laboratorium di sekolah tersebut sudah termasuk kategori cukup, namun fasilitas yang tersedia masih kurang, ruangan laboratorium kurang nyaman, perawatan untuk alat-alat laboratorium yang masih sangat kurang. Menurut siswa F di sekolah tersebut terkadang menggunakan metode eksperimen sebanyak dua atau tiga kali tiap semester, tergantung dari materi. Sesekali guru di sekolah tersebut juga menggunakan alat laboratorium untuk percobaan sederhana dalam kelas. Siswa F mengatakan juga bahwa terkadang guru Fisika memberitahukan jadwal untuk praktikum. Terakhir kali melakukan praktikum semester I tahun ajaran 2015/2016 mengenai pengukuran. Siswa F mengatakan bahwa laboratorium di sekolah tersebut sudah termasuk kategori cukup, namun laboratoriumnya gelap, meja dan kursinya kurang tertata rapi. Dari hasil wawancara guru dan siswa diketahui bahwa tingkat penggunaan laboratorium masih rendah karena masih jarang digunakan untuk praktikum. Untuk tiap semester praktikum dilakukan sebanyak dua atau tiga kali. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala yaitu alat laboratorium Fisika yang kurang dan rusak, waktu yang terbatas untuk melakukan praktikum dan belum terdapat laboran di sekolah tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 b. SMA Pelita Rantepao Untuk wawancara guru terdapat dua guru sedangkan untuk wawancara siswa terdapat enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas X dan tiga siswa kelas XI IPA. Berdasarkan hasil wawancara dengan dua guru yang ada di sekolah tersebut (lihat lampiran no. 13) dapat diketahui bahwa: Guru A terkadang hanya memvariasikan metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi, demonstrasi dan penugasan, sedangkan untuk eksperimen tidak pernah dilakukan ± selama 2 tahun belakangan. Guru A mengatakan hal tersebut terjadi karena siswa di sekolah tersebut masih sangat sulit untuk diajak bereksperimen. Pikiran siswa belum terlalu terbuka sehingga untuk menemukan sendiri terkadang harus dibimbing secara penuh. Dan karena menurut guru A nilai praktikum tidak berpengaruh untuk menentukan kelulusan, maka praktikum tidak pernah dijadwalkan dan tidak pernah dilakukan lagi. Guru B terkadang menggunakan metode eksperimen tetapi tergantung dari materi pembelajarannya dan tergantung dari alat-alat yang akan digunakan. Biasa juga guru B menggunakan metode ceramah dan demonstrasi. Menurut guru B, siswa di sekolah tersebut masih kurang paham saat akan melaksanakan eksperimen, sehingga harus dituntun dan diberikan perlakuan yang benar-benar bisa mengarahkan siswa. Untuk alat-alat di laboratorium tidak terlalu lengkap sehingga terkadang menggunakan alat-alat atau bahan yang mudah ditemukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Hasil wawancara dengan enam siswa yang ada di sekolah tersebut (transkip wawancara terlampir) adalah sebagai berikut: Menurut siswa A, di sekolah tersebut tidak pernah melakukan praktikum di laboratorium dan untuk demonstrasi juga tidak pernah. Di sekolah tersebut tidak terdapat jadwal khusus untuk pratikum. Menurut siswa A, laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori kurang baik, karena laboratorium tersebut tidak terawat dan kurang bersih walaupun siswa A belum pernah masuk ke laboratorium tetapi hanya melihat dari luar. Menurut siswa B, dari kelas X sampai kelas XI belum pernah melakukan praktikum di laboratorium. Untuk demonstrasi, guru yang mengajar tidak pernah menggunakan alat-alat laboratorium untuk demonstrasi, hanya menggunakan benda-benda yang ada disekeliling saja. Untuk jadwal praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut siswa B, laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori sangat baik karena bisa dikatakan alat-alat laboratoriumnya cukup lengkap, hanya saja penggunaannya yang kurang maksimal. Menurut siswa C, D dan E, di sekolah tersebut belum pernah melakukan praktikum di laboratorium. Untuk demonstrasi juga belum pernah tetapi untuk penayangan gambar alat-alat di dalam kelas sudah pernah. Untuk jadwal praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut siswa C, D dan E, laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori cukup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 walaupun alat-alat yang di laboratorium sepertinya belum pernah terpakai dan sudah mulai rusak. Menurut siswa F, di sekolah tersebut belum pernah melakukan praktikum di laboratorium. Untuk demonstrasi sudah pernah walau hanya satu kali. Untuk jadwal praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut siswa F, laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut termasuk dalam kategori sangat baik, hanya saja penggunaannya yang masih kurang. Dari hasil wawancara guru dan siswa diketahui bahwa tingkat penggunaan laboratorium masih sangat rendah karena sangat jarang digunakan untuk praktikum. Praktikum tidak pernah dilaksanakan kurang lebih selama 2 tahun. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala yaitu karena alat laboratorium Fisika yang kurang dan rusak serta waktu yang kurang untuk melakukan praktikum. c. SMA Negeri 1 Sesean Untuk wawancara guru terdapat dua guru sedangkan untuk wawancara peserta didik terdapat enam siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas X dan tiga siswa kelas XI IPA. Hasil wawancara dengan dua guru yang ada di sekolah tersebut (lihat lampiran no. 14) adalah sebagai berikut: Guru A dan guru B terkadang hanya memvariasikan metode pembelajaran salah satunya eksperimen. Guru A dan guru B mengatakan untuk materi mekanika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 sekali-kali menggunakan eksperimen karena kebanyakan materi mekanika disampaikan secara teori. Hal tersebut karena alat-alat di sekolah tersebut sudah banyak yang rusak. Untuk jadwal praktikum masing-masing guru menyesuaikan dengan RPP. Hasil wawancara dengan enam siswa yang ada di sekolah tersebut (transkip wawancara terlampir) adalah sebagai berikut: Menurut siswa yang di wawancara (A, B, C, D, E, dan F) di sekolah tersebut belum pernah melakukan praktikum di laboratorium dikarenakan kondisi sekolah yang masih dalam tahap renovasi. Untuk demonstrasi juga belum pernah, namun untuk penayangan gambar di kelas sudah pernah. Untuk jadwal praktikum, di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus. Menurut ke enam siswa tersebut, laboratorium yang terdapat di sekolah tersebut belum dapat dinilai karena masih dalam tahap renovasi. Namun jika dilihat dari ukuran laboratorium yang sedang direnovasi sudah bagus tetapi untuk alat-alatnya kurang perawatan sehingga alatalat rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Dari hasil wawancara guru dan siswa diketahui bahwa tingkat penggunaan laboratorium masih sangat rendah karena sangat jarang digunakan untuk praktikum. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala yaitu karena alat laboratorium Fisika yang kurang dan rusak, serta laboratorium yang masih dalam tahap renovasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 3. Pemahaman Guru Fisika Mengenai Penggunaan Alat Laboratorium Menurut guru Fisika di SMA Negeri 1 Rantepao praktikum memang sangat penting dalam pembelajaran, apalagi saat siswa dapat menemukan hal baru yang sebelumnya mereka belum ketahui. Tetapi tidak semua materi mekanika dapat di praktikumkan karena jumlah alat yang tersedia masih kurang. Guru Fisika SMA Negeri 1 Rantepao mengatakan bahwa tidak ada kendala untuk penggunaan alat-alat laboratorium yang lama, namun untuk alat laboratorium yang baru masih harus dipelajari lagi. Menurut guru Fisika SMA Pelita Rantepao praktikum memang sangat penting namun nilai praktek tidak berpengaruh besar terhadap nilai ujian nasional, sehingga praktikum sudah sangat jarang dilaksanakan bahkan sudah tidak pernah dilaksanakan dalam kurun waktu 2 tahun. Untuk penggunaan alat laboratorium, guru Fisika SMA Pelita Rantepao mengatakan bahwa tidak ada hambatan karena guru-guru yang ada di sekolah tersebut sudah pernah menggunakan alat laboratorium sebelumnya. Sedangkan guru Fisika SMA Negeri 1 Sesean mengatakan bahwa praktikum memang penting namun dalam kenyataannya guru-guru di sekolah tersebut dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun tidak pernah melaksanakan praktikum. Untuk penggunaan alat laboratorium guru Fisika SMA Negeri 1 Sesean mengatakan bahwa tidak ada hambatan asalkan alat-alat yang diperlukan tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 C. Pembahasan 1. Kelengkapan alat laboratorium Berdasarkan hasil analisis kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika untuk 11 percobaan pada 3 SMA di kecamatan Rantepao dan kecamatan Sesean, dapat diketahui bahwa kelengkapan alat laboratorium Fisika untuk SMA Negeri 1 Ranteopao termasuk dalam kategori cukup lengkap sedangkan untuk SMA Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean termasuk dalam kategori sangat tidak lengkap. a. SMA Negeri 1 Rantepao Untuk SMA Negeri 1 Rantepao berdasarkan hasil analisa yang diperoleh pada tabel 4.2 dan tabel 4.3 dapat terlihat bahwa dari 11 praktikum mekanika terdapat 1 percobaan yang termasuk dalam kategori sangat lengkap yaitu percobaan alat ukur dengan prosentase kelengkapan 100%. Kategori cukup terdapat 7 percobaan antara lain GLB, koefisien gesekan, Hooke, usaha pada pegas dan Archimedes dengan prosentase kelengkapan 60,56%; 52,67%; 50%; 44%; dan 49,6%. Kategori lengkap terdapat 2 percobaan yaitu GLB dan Hukum Newton II dengan prosentase kelengkapan 61,75%. Kategori kurang lengkap terdapat 2 percobaan yaitu GMB dan titik berat dengan prosentase kelengkapan 40,8% dan 25,71%. Sedangkan untuk kategori sangat tidak lengkap terdapat 1 percobaan yaitu tumbukan dengan prosentase kelengkapan 20%. Percobaan alat ukur, GLB, GLBB, hukum Newton II, koefisien gesekan, Hooke, usaha pada pegas, dan Archimedes tetap dapat berjalan, namun belum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 maksimal. Hal ini dikarenakan masih terdapat alat-alat yang kurang sehingga perlu ditambah, seperti travo, balok pengganjal, mideline, bantalan, balok gesekan, beker glass, dan tabung Archimedes. Untuk percobaan GMB dan tumbukan tidak akan berjalan karena alat-alat yang dibutuhkan sangat tidak lengkap dan perlu ditambah seperti alat set sentripetal dan bola. Sedangkan untuk percobaan titik berat walaupun nilai prosentasenya rendah tetapi tetap bisa berjalan. Hal tersebut dikarenakan alat dan bahan pada percobaan titik berat dapat digantikan sehingga percobaan tetap berjalan. b. SMA Pelita Rantepao Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 dapat terlihat bahwa dari 11 percobaan tidak terdapat percobaan yang termasuk dalam kategori sangat lengkap dan lengkap. Untuk kategori cukup terdapat 2 percobaan yaitu Hooke dan usaha pada pegas dengan prosentase kelengkapan alat 43% dan 52%. Untuk kategori kurang lengkap terdapat 4 percobaan yaitu GLB, GMB, koefisien gesekan, dan Archimedes dengan prosentase kelengkapan 22%, 21%, 28%, dan 39,2%. Sedangkan untuk kategori sangat tidak lengkap terdapat 5 percobaan antara lain alat ukur, GLBB, hukum Newton II, tumbukan, dan titik berat dengan prosentase kelengkapan 17,5%; 19,5%; 19,5%; 20%; dan 10,28%. Percobaan Hooke dan usaha pada pegas tetap dapat berjalan, namun belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih terdapat alat-alat yang kurang sehingga perlu ditambah seperti penggaris, beban, dan balok gesekan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Percobaan GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan, tumbukan, dan Archimedes tidak dapat berjalan. Hal ini dikarenakan masih terdapat alat-alat yang kurang sehingga perlu ditambah seperti kereta, ticker timer, kertas karbon, papan luncur, travo, balok pengganjal, mideline, beban, katrol, tali nilon, bantalan, alat set sentripetal, stopwatch, penggaris, bola, dan tabung Archimedes. Terdapat pula percobaan yang meskipun memiliki nilai prosentase rendah tetapi tetap dapat berjalan yaitu percobaan alat ukur dan titik berat. Untuk percobaan alat ukur tetap dapat berjalan meskipun tidak maksimal karena jumlah alat yang terbatas yaitu micrometer sekrup dan jangka sorong. Sedangkan untuk percobaan titik berat alat dan bahan dapat digantikan sehingga percobaan tetap berjalan seperti karton, paku dan gunting. c. SMA Negeri 1 Sesean Berdasarkan hasil analisa yang diperoleh pada tabel 4.6 dan tabel 4.7 dapat terlihat bahwa dari 11 percobaan tidak terdapat percobaan yang termasuk dalam kategori sangat lengkap dan lengkap. Untuk kategori cukup terdapat 1 percobaan yaitu alat ukur dengan prosentase kelengkapan alat 50%. Untuk kategori kurang lengkap terdapat 1 percobaan yaitu Archimedes dengan prosentase kelengkapan 26,2%. Sedangkan untuk kategori sangat tidak lengkap terdapat 9 percobaan antara lain GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan, Hooke, usaha pada pegas, tumbukan, dan titik berat dengan prosentase kelengkapan 15%; 13,33%; 12%; 13,33%; 14,17%; 9%; 12%; 20%; dan 5,14%. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 Percobaan alat ukur tetap dapat berjalan, namun belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih terdapat alat yang kurang sehingga perlu ditambah yaitu jangka sorong. Percobaan GLB, GLBB, GMB, hukum Newton II, koefisien gesekan, Hooke, tumbukan, titik berat, dan Archimedes tidak dapat berjalan. Hal ini dikarenakan masih terdapat alat-alat yang kurang sehingga perlu ditambah seperti kereta, ticker timer, kertas karbon, papan luncur, travo, balok pengganjal, mideline, kertas perekam, beban, katrol, tali nilon, bantalan, alat set sentripetal, stopwatch, penggaris, balok gesekan, pegas, bola, dan tabung Archimedes. 2. Tingkat penggunaan alat laboratorium Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika diperoleh dari data wawancara guru, wawancara siswa, dan studi dokumen. Dari hasil wawancara yang diperoleh dari tiga guru Fisika dan enam siswa di SMA Negeri 1 Rantepao maka dapat diketahui bahwa untuk setiap semester praktikum selalu dilaksanakan namun jarang. Hal tersebut disebabkan karena terdapat beberapa alat laboratorium yang keadaannya sudah rusak dan juga karena laboratorium yang kurang terurus. Terkadang juga guru menggunakan metode demonstrasi dan metode pembelajaran lainnya dalam kelas. Untuk kendala yang dihadapi guru Fisika terletak pada jumlah alat yang semakin berkurang dan cara penggunaan alat laboratorium yang berupa KIT. Sedangkan SMA Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean, dari hasil wawancara guru Fisika dan enam siswa, maka dapat diketahui bahwa untuk setiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 semester praktikum tidak pernah dilaksanakan di sekolah tersebut selama ± 2 tahun. Hal tersebut disebabkan karena jumlah alat yang sangat terbatas di sekolah tersebut dan beberapa alat yang hilang. Guru juga terkadang menggunakan model demonstrasi dalam kelas namun sangat jarang. Untuk SMA Negeri 1 Sesean, dari studi dokumen berupa laporan praktikum dapat dilihat bahwa di sekolah tersebut memang pernah melaksanakan praktikum (lihat lampiran no. 18 halaman 160). Guru Fisika sangat perlu untuk melaksanakan praktikum di sekolah karena siswa dapat mengerti dengan teori yang selama ini dipelajari dan siswa juga akan mempunyai bekal pengetahuan ke Perguruan Tinggi. Laboratorium yang terdapat di setiap sekolah sebaiknya dilengkapi agar dapat menunjang proses pembelajaran. 3. Pemahaman guru Fisika mengenai penggunaan alat laboratorium Berdasarkan hasil wawancara, untuk 3 sekolah guru Fisika mengatakan bahwa mereka masih mengerti untuk penggunaan alat laboratorium Fisika karena alat yang tersedia di sekolah masih alat lama dan guru-guru juga sebelumnya sudah pernah menggunakan alat-alat laboratorium sebelumnya. Kecuali jika terdapat alat laboratorium yang baru dan cara penggunaannya yang tidak sama dengan alat laboratorium yang lama. Guru-guru perlu mempelajari cara penggunaannya agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan dapat menunjang proses pembelajaran di setiap sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 D. Keterbatasan Penelitian Selama melaksanakan penelitian terdapat beberapa keterbatasan yang membatasi penelitian. Adapun keterbatasan yang dihadapi antara lain: 1. Ketika melaksanakan penelitian, peneliti masih mengikuti perkuliahan di kampus, sehingga penelitian harus segera mungkin dapat diselesaikan. 2. Awalnya peneliti berencana melakukan penelitian pada 4 sekolah di kecamatan Rantepao dan kecamatan Sesean, namun dari 4 sekolah tersebut hanya 3 sekolah yang memberikan ijin untuk peneliti. 3. Saat menulis skripsi peneliti mengalami kesulitan dalam pembuatan kategori penilaian yang sesuai karena belum banyak skripsi yang meneliti tentang studi kasus kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium. 4. Terdapat kendala saat melaksanakan penelitian yaitu pada saat akan melaksanakan studi dokumen berupa RPP dan jadwal praktikum Fisika. Peneliti tidak memperoleh RPP dan jadwal praktikum dari setiap sekolah. 5. Peneliti belum mahir dalam menggali informasi secara mendalam dari narasumber. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di tiga sekolah yang berbeda di Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Sesean tentang kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kelengkapan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika pada SMA Negeri 1 Rantepao termasuk dalam kategori cukup lengkap sedangkan SMA Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean termasuk dalam kategori sangat tidak lengkap. 2. Tingkat penggunaan alat laboratorium Fisika secara keseluruhan di SMA Negeri 1 Rantepao masih jarang digunakan tiap semesternya, sedangkan untuk SMA Pelita Rantepao dan SMA Negeri 1 Sesean sangat jarang sekali bahkan tidak pernah melakukan praktikum dalam kurun waktu ± 2 tahun belakangan. 3. Pemahaman guru Fisika mengenai penggunaan alat laboratorium masih kurang dalam menunjang proses pembelajaran. 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 B. Saran 1. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk melengkapi dan memperbaharui alat laboratorium di masing-masing sekolah. Terutama untuk alat-alat laboratorium yang keberadaannya sangat penting untuk suatu praktikum seperti mickrometer sekrup, jangka sorong, kereta, ticker timer, kertas karbon, travo, katrol, set sentripetal, balok gesekan, pegas, bola, neraca pegas, dan tabung Archimedes sehingga siswa dapat melakukan percobaan di laboratorium sekolah. 2. Bagi guru Fisika diharapkan untuk memvariasikan metode pembelajaran dalam kelas dan menggunakan alat laboratorium sebagai penunjang pembelajaran, agar siswa lebih tertarik dan berminat dengan pembelajaran Fisika. 3. Peneliti selanjutnya untuk memperbanyak jumlah partisipan wawancara baik guru maupun siswa sebagai pembanding saat analisis dan dapat dijadikan sebagai latihan wawancara yang lebih mendalam lagi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2010. http://aresearch.upi.edu/operator/upload/ spor0800261chapter3.pdf (hal. 203). Diakses tanggal 06 April 2016. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia. Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kunandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Purwoko & Fendi. 2007. Fisika SMA/MA Kelas X. Surakarta: Yudistira. Sani, Ridwan Abdullah. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Suparno, Paul. 2007. Kajian dan pengantar kurikulum IPA SMP dan MT. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2012. Sumbangan Pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika: Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Syam, dkk. 2007. Inquiry dan Praktikum. http://file.upi.edu/ Direktori/ FPMIPA/ JUR.PEND.FISIKA/AHMADSAMSUDIN/BPF/inquiry_dan_praktikum_ev adik.pdf. Diakses tanggal 06 April 2016. Tyan, A. 2012. Bab II Kajian Pustaka. http://eprints.uny.ac.id/8343/3/bab %202%2006302244023.pdf. Diakses tanggal 06 April 2016. 64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 Surat Izin Penelitian Lampiran 1. SMA Negeri 1 Rantepao PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Lampiran 2. SMA Pelita Rantepao PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Lampiran 3. SMA Negeri 1 Sesean PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 4. SMA Negeri 1 Rantepao PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Lampiran 5. SMA Pelita Rantepao PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Lampiran 6. SMA Negeri 1 Sesean PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Pedoman wawancara Lampiran 7. Pedoman wawancara guru LEMBAR WAWANCARA GURU A. Model dan metode pembelajaran 1. Apakah dalam pembelajaran Fisika, bapak/ibu sering mengunakan variasi model dan metode pembelajaran? Salah satunya dengan model inquiry dengan metode eksperimen. 2. Jika jawaban ya pada pertanyaan 1, Pembelajaran dengan metode eksperimen dan model inquiry saling terkait. Disini siswa diharapkan terlibat aktif dalam belajar penemuan. Bagaimana tanggapan bapak/ibu melihat situasi pembelajaran saat itu? 3. Dalam melaksanakan metode eksperimen, laboratorium menjadi sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah bapak/ibu sering mengajak siswa untuk praktikum di laboratorium Fisika. 4. Khusus dalam materi mekanika (mempelajari kinematika dan dinamika gerak), apakah bapak/ibu sering menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran? B. Kelengkapan dan Penggunaan Laboratorium Fisika Bidang mekanika Jika jawaban YA: 1. Apakah keseluruhan materi mekanika menggunakan metode ekperimen (praktikum)? 2. Apakah seluruh alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika dimanfaatkan dengan baik? 3. Apakah ada alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika yang cara penggunaannya masih termasuk sulit? Dalam materi apa saja? Jika jawaban TIDAK: 1. Apakah keseluruhan materi mekanika menggunakan metode ekperimen (praktikum)? 2. Apa yang menyebabkan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika tidak dimanfaatkan dengan baik? 3. Apakah dikarenakan alat di laboratorium yang akan digunakan dalam praktikum mekanika jumlahnya terbatas? 4. Apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan alat laboratoriumnya tidak ada? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 C. Kendala 1. Apakah ada jadwal untuk praktikum tetapi tidak dilakukan? Mengapa? 2. Apakah terdapat kendala yang menyebabkan tidak melakukan praktikum? 3. Apa saja kedalanya? Beri Penjelasan a. Waktu :................................................................. b. Kelengkapan alat Lab:............................................ c. Ketrampilan Penggunaan:....................................... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Lampiran 8. Pedoman wawancara siswa LEMBAR WAWANCARA SISWA 1. Apakah dalam pembelajaran Fisika dengan guru Fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium? Seberapa sering? 2. Apakah guru Fisika pernah menggunakan alat lab untuk melakukan demontrasi atau praktikum sederhana dikelas? Seberapa sering? 3. Mengenai pelajaran mekanika (tentang kinematika dan mekanika gerak), apakah guru pernah melakukan praktikum di laboratorium? Seberapa sering? 4. Apakah guru memberitahu jadwal mengenai praktikum Fisika? 5. Kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan? Mengenai materi apa? 6. Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran dengan praktikum dilaboratorium? Apakah dengan membagikan buku LKS, membagi kelompok, memberi penjelasan? 7. Apakah terdapat kesulitan saat kamu melakukan praktikum? Apa yang kamu dilakukan, bertanya langsung pada guru atau teman? 8. Pada saat jadwal praktikum, apakah guru pernah memberitahu kurang lengkap alat laboratorium yang digunakan untuk praktikum? 9. Apakah di laboratorium kamu pernah menemui alat/bahan lab yang rusak, pecah, kurang terurus? Beri tanggapan mu? 10. Bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium Fisika disekolah mu, termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Daftar Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika Bidang Dalam Mekanika Lampiran 9. SMA Negeri 1 Rantepao No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Nama Alat Micrometer sekrup Jangka sorong Kereta Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Travo Balok pengganjal Mideline Kertas perekam Neraca O’haus Beban Katrol Tali nilon Bantalan Alat set sentripetal Penggaris Balok gesekan Jumlah Barang Sangat Lengkap Lengkap Keterangan Jumlah Cukup Kurang Lengkap Lengkap Sangat Tidak Lengkap Sangat Baik 10 √ √ 16 25 16 10 10 4 0 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 0 9 Baik √ Keterangan Keadaan Cukup Kurang Baik Baik √ √ √ √ 5 7 21 4 0 0 √ √ √ √ 21 0 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sangat Tidak baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Variasi Pegas Statip Bola Karton Paku Gunting Neraca pegas Beker glass Tabung archimedes Stopwatch 17 37 0 0 0 0 12 4 0 √ √ 8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Lampiran 10. SMA Pelita Rantepao No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nama Alat Micrometer sekrup Jangka sorong Kereta Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Travo Balok pengganjal Mideline Kertas perekam Neraca O’haus Beban Katrol Tali nilon Bantalan Alat set sentripetal Penggaris Balok gesekan Variasi Pegas Statip Jumlah Barang Sangat Lengkap Lengkap Keterangan Jumlah Cukup Kurang Lengkap Lengkap 1 √ 2 4 5 0 0 0 0 √ 0 4 11 8 Sangat Baik Baik Keterangan Keadaan Cukup Kurang Baik Baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 0 4 1 4 0 0 0 0 Sangat Tidak Lengkap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sangat Tidak baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 21 22 23 24 25 26 27 28 Bola Karton Paku Gunting Neraca pegas Beker glass Tabung archimedes Stopwatch 0 0 0 0 4 30 0 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Lampiran 11. SMA Negeri 1 Sesean No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Nama Alat Micrometer sekrup Jangka sorong Kereta Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Travo Balok pengganjal Mideline Kertas perekam Neraca O’haus Beban Katrol Tali nilon Bantalan Alat set sentripetal Penggaris Balok gesekan Variasi Pegas Statip Jumlah Barang 8 Sangat Lengkap Lengkap Keterangan Jumlah Cukup Kurang Lengkap Lengkap √ Baik Keterangan Keadaan Cukup Kurang Baik Baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 0 0 0 0 0 13 Sangat Baik √ 0 4 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 Sangat Tidak Lengkap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sangat Tidak baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 21 22 23 24 25 26 27 28 Bola Karton Paku Gunting Neraca pegas Beker glass Tabung archimedes Stopwatch 0 0 0 0 1 17 0 0 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Hasil Analisis Kelengkapan Alat Laboratorium Fisika Bidang Dalam Mekanika Lampiran 12. SMA Negeri 1 Rantepao Percobaan 1: Alat ukur No 1. 2. Nama Alat Micrometer sekrup Jangka sorong Jumlah Barang Kepentingan Alat 10 5 √ √ 100 16 5 √ √ 100 Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 2 1 Hasil Akhir Prosentase rata-rata hasil akhir 100 % Untuk praktikum alat ukur yang terdiri dari dua percobaan yaitu dengan menggunakan micrometer sekrup dan jangka sorong, prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan yaitu 100%. Artinya untuk percoban alat ukur baik menggunakan micrometer sekrup maupun jangka sorong dapat berjalan sangat baik. Percobaan 2: Gerak Lurus Beraturan (GLB) No Nama Alat Jumlah Barang Kepentingan Alat 1. 2. Kereta Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Travo Balok pengganjal Mideline Kertas perekam Neraca O’haus 25 16 5 5 4 √ √ 10 5 √ √ 100 10 3 √ √ 60 4 0 5 2 0 9 2 4 √ 5 5 √ 3 4 5 6 7 8 9 Ket. Jumlah Alat 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 √ √ √ 4 3 2 1 Hasil Akhir 100 100 √ √ √ 45 0 0 80 √ √ 60 Prosentase rata-rata hasil akhir 60,56% Untuk percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 60,56%. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan tidak maksimal tetapi praktikum tetap bisa berjalan. Walaupun ada beberapa alat yang tidak tersedia berupa balok pengganjal dan mideline, tetapi hal tersebut dapat diatasi. Karena alat yang mempunyai bobot tertinggi yang berperan penting dalam praktikum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 Percobaan 3: Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nama Alat Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Travo Neraca O’haus Mideline Kertas perekam Beban Katrol Tali nilon Kereta Bantalan Jumlah Barang Kepentingan Alat 16 5 4 √ 10 5 √ √ 100 10 3 √ √ 60 4 5 5 5 √ 0 9 2 4 7 21 4 25 0 3 5 3 5 1 Ket. Jumlah Alat 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 √ 4 3 2 1 100 √ √ √ 45 60 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Hasil Akhir 0 80 √ 36 100 60 100 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 61,75% Untuk percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 61,75 %. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan tidak maksimal tetapi praktikum tetap bisa berjalan. Walaupun ada beberapa alat yang tidak tersedia berupa bantalan dan mideline, tetapi hal tersebut dapat diatasi. Karena alat yang mempunyai bobot tertinggi yang berperan penting dalam praktikum. Percobaan 4: Gerak Melingkar Beraturan (GMB) No 1 2 3 4 5 Nama Alat Alat set sentripetal Neraca O’haus Stopwacth Beban Penggaris Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 5 5 5 √ 8 7 21 3 3 3 √ √ √ Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 0 √ Ket. Keadaan Alat 5 4 3 2 1 Hasil Akhir 0 √ √ 60 60 √ 36 √ 48 Prosentase rata-rata hasil akhir 40,8% Untuk percobaan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 40,8 %. Walaupun prosentase yang didapatkan cukup tinggi, tetapi praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat utama yang dibutuhkan berupa alat set sentripetal tidak tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Percobaan 5: Hukum Newton II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Alat Beban Kereta Papan luncur Ticker timer Katrol Kertas perekam Bantalan Travo Tali nilon Kertas karbon Neraca O’haus Mideline Jumlah Barang Kepentingan Alat 7 25 10 3 5 3 4 √ √ √ 16 5 21 9 5 4 0 4 4 10 1 5 3 5 √ √ 5 5 √ Ket. Jumlah Alat 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ 2 1 Hasil Akhir √ √ 36 100 60 √ √ 100 √ √ √ √ 100 80 √ √ 0 45 60 100 √ √ √ √ 60 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 61,75% Untuk percobaan Hukum Newton II prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 61,75%. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan tidak maksimal tetapi praktikum tetap bisa berjalan. Walaupun ada beberapa alat yang tidak tersedia berupa bantalan dan mideline, tetapi hal tersebut dapat diatasi. Karena alat yang mempunyai bobot tertinggi yang berperan penting dalam praktikum. 12 0 2 Percobaan 6: Koefisien gesekan No 1 2 3 4 5 6 Nama Alat Balok gesekan Tali nilon Katrol Beban Papan luncur Neraca O’haus Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 5 4 21 7 10 3 5 3 3 √ √ √ √ 5 5 √ Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 0 √ Ket. Keadaan Alat 5 4 3 2 1 Hasil Akhir 0 √ √ √ 60 100 36 60 √ 60 √ Prosentase rata-rata hasil akhir 52,67% Untuk percobaan koefisien gesekan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 52,67 %. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan cukup tinggi tetapi praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat utama yang dibutuhkan berupa balok gesekan tidak tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Percobaan 7: Hooke No 1 2 3 4 Nama Alat Variasi Pegas Penggaris Beban Statip Jumlah Barang Kepentingan Alat 17 5 4 √ 21 7 37 3 3 3 √ √ √ Ket. Jumlah Alat 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 √ 3 2 1 Hasil Akhir 80 √ 48 √ 36 √ 36 Prosentase rata-rata hasil akhir 50 % Untuk percobaan Hooke prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 50 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sudah cukup tinggi dan percobaan tetap bisa berjalan. Semua alat yang dibutuhkan juga tersedia di sekolah tersebut. Percobaan 8: Usaha pada pegas No 1 2 Nama Alat Pegas Balok gesekan Statip Penggaris Jumlah Barang Kepentingan Alat 17 0 5 5 Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 √ 3 2 1 Hasil Akhir 80 0 √ √ 48 √ 48 Prosentase rata-rata hasil akhir 44 % Untuk percobaan usaha pada pegas prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 44 %. Artinya meskipun prosentase yang dihasilkan cukup tinggi tetapi praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat utama yang dibutuhkan berupa balok gesekan tidak tersedia. 3 4 37 21 4 3 √ √ Percobaan 9: Tumbukan No 1 2 3 Nama Alat Mideline Neraca O’haus Bola Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 5 4 5 0 5 Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 2 1 0 √ Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ 2 1 Hasil Akhir 0 60 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 20 % Untuk percobaan tumbukan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 20 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah sehingga praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat utama yang dibutuhkan berupa bola tidak tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 Percobaan 10: Titik berat No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Alat Statip Tali nilon Beban Penggaris Karton Paku Gunting Jumlah Barang Kepentingan Alat 37 4 7 21 0 0 0 3 3 3 3 3 3 3 Ket. Jumlah Alat 4 √ √ √ √ 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ 2 1 Hasil Akhir 36 √ 60 √ 36 √ 48 √ 0 √ 0 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 25,71% Untuk praktikum titik berat prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 25,71%. Percobaan ini masih tetap bisa berjalan tetapi dengan menggunakan alat laboratorium pengganti. Karena ada beberapa alat yang tidak tersedia yaitu karton, paku, dan gunting. Misalnya untuk karton dapat diganti dengan jenis karton lain yang tebal, begitu pun dengan paku dan gunting dapat diganti dengan jarum dan cutter. Percobaan 11: Archimedes No Nama Alat Jumlah Barang Kepentingan Alat 1 Neraca pegas Beban Statip Beker glass Tabung Archimedes 12 5 7 37 4 5 3 3 4 3 2 3 4 5 Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 √ √ 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 √ 3 √ √ √ 1 80 √ √ √ 2 Hasil Akhir 48 36 48 36 Prosentase rata-rata hasil akhir 49,6 % Untuk percobaan Archimedes prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 49,6 %. Artinya prosentase yang dihasilkan cukup tinggi dan praktikum bisa berjalan. Karena alat utama yang dibutuhkan berupa tabung Archimedes tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Lampiran 13. SMA Pelita Rantepao Percobaan 1: Alat ukur No 1. 2. Nama Alat Micrometer sekrup Jangka sorong Jumlah Barang Kepentingan Alat 1 5 1 √ 2 5 √ Ket. Jumlah Alat 4 3 2 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ 2 1 Hasil Akhir 15 √ 20 Prosentase rata-rata hasil akhir 17,5% Untuk praktikum alat ukur yang terdiri dari dua percobaan yaitu dengan menggunakan micrometer sekrup dan jangka sorong, prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan yaitu 17,5 %. Artinya untuk percoban alat ukur tetap akan berjalan tetapi tidak maksimal karena yang tersedia jumlahnya terbatas. Percobaan 2: Gerak Lurus Beraturan No 1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 Nama Alat Kereta Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Travo Balok pengganjal Mideline Kertas perekam Neraca O’haus Jumlah Barang Kepentingan Alat 4 5 5 5 0 5 √ 0 0 3 √ 0 0 0 5 2 √ √ 0 0 0 4 2 4 √ 0 48 1 5 Ket. Jumlah Alat 4 3 √ √ √ √ 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ √ √ √ 2 1 Hasil Akhir 45 45 60 Prosentase rata-rata hasil akhir 22% Untuk percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 22 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Meskipun beberapa alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot tinggi) tersedia di sekolah, tetapi praktikum tetap tidak bisa berjalan. Karena masih ada beberapa alat penting yang tidak tersedia, misalnya travo dan kertas karbon. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Percobaan 3: Gerak Lurus Berubah Beraturan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nama Alat Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Travo Neraca O’haus Mideline Kertas perekam Beban Katrol Tali nilon Kereta Bantalan Jumlah Barang Kepentingan Alat 5 5 0 5 √ 0 0 3 √ 0 0 1 5 5 √ 0 60 0 4 2 4 4 0 0 4 0 3 5 3 5 1 Ket. Jumlah Alat 4 3 √ 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 √ 3 √ 2 1 45 √ √ √ √ √ √ Hasil Akhir 0 48 36 √ 0 √ 0 √ √ 45 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 19,5% Untuk percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 19,5 %. Artinya prosentase yang dihasilkan masih sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Meskipun beberapa alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot tinggi) tersedia di sekolah, tetapi praktikum tetap tidak bisa berjalan. Karena masih ada beberapa alat penting yang tidak tersedia, misalnya travo dan kertas karbon. Percobaan 4: Gerak Melingkar Beraturan No 1 2 3 4 Nama Alat Alat set sentripetal Neraca O’haus Stopwacth Beban gantung Penggaris Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 5 1 5 1 4 3 3 Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 0 √ Ket. Keadaan Alat 5 4 2 1 0 √ √ √ 3 Hasil Akhir √ √ 60 √ 9 36 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 21 % Untuk percobaan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 21 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang paling utama berupa alat set sentripetal tidak tersedia di sekolah. 5 0 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Percobaan 5: Hukum Newton II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Alat Beban Kereta Papan luncur Ticker timer Katrol Kertas perekam Bantalan Travo Tali nilon Kertas karbon Neraca O’haus Mideline Jumlah Barang Kepentingan Alat 4 4 0 3 5 3 5 5 0 4 5 4 0 0 0 0 1 5 3 5 1 5 Ket. Jumlah Alat 4 3 √ √ 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 √ 3 2 1 √ 36 45 0 √ 45 √ √ √ √ Hasil Akhir 0 48 √ √ √ √ √ 0 0 0 0 √ √ 60 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 19,5 % Untuk percobaan Hukum Newton II prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 19,5 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Meskipun beberapa alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot tinggi) tersedia di sekolah, tetapi praktikum tetap tidak bisa berjalan. Karena masih ada beberapa alat penting yang tidak tersedia, misalnya travo, katrol, dan kertas karbon. 12 0 2 Percobaan 6: Koefisien gesekan No 1 2 3 4 5 6 Nama Alat Balok gesekan Tali nilon Katrol Beban Papan luncur Neraca O’haus Jumlah Barang Kepentingan Alat 4 5 0 0 4 0 3 5 4 3 1 5 Ket. Jumlah Alat 4 3 √ 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 √ 3 0 0 48 0 √ √ √ 1 60 √ √ √ 2 Hasil Akhir √ 60 Prosentase rata-rata hasil akhir 28% Untuk percobaan koefisien gesekan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 28%. Artinya prosentase yang dihasilkan masih sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Meskipun ada alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot tinggi) tersedia di sekolah, tetapi praktikum tetap tidak bisa berjalan. Karena masih ada alat penting yang tidak tersedia yaitu katrol. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Percobaan 7: Hooke No 1 2 3 4 Nama Alat Variasi Pegas Penggaris Beban Statip Jumlah Barang Kepentingan Alat 11 5 0 4 8 3 3 3 Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 √ 4 3 2 1 Hasil Akhir 100 √ 0 √ √ 36 √ √ 36 Prosentase rata-rata hasil akhir 43 % Untuk percobaan Hooke prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 43 %. Artinya prosentase yang dihasilkan cukup tinggi dan praktikum bisa berjalan. Meskipun ada alat yang tidak tersedia di sekolah, tetapi praktikum tetap bisa berjalan. Percobaan 8: Usaha pada pegas No 1 2 Nama Alat Pegas Balok gesekan Statip Penggaris Jumlah Barang Kepentingan Alat 11 4 5 5 Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 √ √ 4 3 2 1 Hasil Akhir 100 60 √ √ 48 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 52 % Untuk percobaan usaha pada pegas prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 52%. Artinya prosentase yang dihasilkan sudah cukup tinggi dan praktikum bisa berjalan. Meskipun ada alat yang tidak tersedia di sekolah, tetapi praktikum tetap bisa berjalan. 3 4 8 0 4 3 √ Percobaan 9. Tumbukan No 1 2 Nama Alat Mideline Neraca O’haus Bola Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 1 4 5 Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 2 1 0 √ Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ 2 1 Hasil Akhir 0 60 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 20 % Untuk percobaan tumbukan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 20%. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan, karena alat yang berperan penting tidak tersedia di sekolah. 3 0 5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Percobaan 10: Titik berat No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Alat Statip Tali nilon Beban Penggaris Karton Paku Gunting Jumlah Barang Kepentingan Alat 8 0 4 0 0 0 0 3 3 3 3 3 3 3 Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ 2 1 Hasil Akhir 36 √ 0 √ √ 36 √ 0 √ 0 √ 0 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 10,28% Untuk percobaan titik berat prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 10,28 %. Percobaan ini masih tetap bisa berjalan tetapi dengan menggunakan alat laboratorium pengganti. Karena ada beberapa alat yang tidak tersedia yaitu tali nilon, penggaris, karton, paku, dan gunting. Misalnya untuk tali nilon dapat digantikan dengan benang wol, begitu pun dengan penggaris, karton, paku, dan gunting dapat diganti dengan mideline, jenis karton lain yang tebal, jarum dan cutter. Percobaan 11: Archimedes No 1 2 3 4 5 Nama Alat Neraca pegas Beban Statip Beker glass Tabung Archimedes Jumlah Barang Kepentingan Alat 4 5 4 8 30 0 3 3 4 3 Ket. Jumlah Alat 4 3 √ 2 1 0 √ Ket. Keadaan Alat 5 4 √ 3 √ √ √ 1 60 √ √ √ 2 Hasil Akhir 36 36 64 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 39,2 % Untuk percobaan Archimedes prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 39,2%. Artinya prosentase yang dihasilkan sudah lumayan tinggi tetapi praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot tinggi) tidak tersedia di sekolah yaitu tabung Archimedes. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 Lampiran 14. SMA Negeri 1 Sesean Percobaan 1: Alat ukur No Nama Alat Jumlah Barang Kepentingan Alat 1. Micrometer sekrup Jangka sorong 8 5 0 5 2. Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 √ 4 3 2 1 Hasil Akhir 100 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 50 % Untuk praktikum alat ukur yang terdiri dari dua percobaan yaitu dengan menggunakan micrometer sekrup dan jangka sorong, prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan yaitu 50 %. Artinya untuk percoban alat ukur tetap akan berjalan tetapi tidak maksimal karena yang tersedia hanya micrometer sekrup, sedangkan jangka sorong tidak tersedia. Percobaan 2: Gerak Lurus Beraturan No Nama Alat Jumlah Barang Kepentingan Alat 1. 2. Kereta Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Travo Balok pengganjal Mideline Kertas perekam Neraca O’haus 4 0 5 5 0 3 4 5 6 7 8 9 Ket. Jumlah Alat 4 3 √ 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 √ 4 3 2 1 Hasil Akhir √ 75 0 5 √ 0 0 3 √ 0 0 0 5 2 √ √ 0 0 0 0 2 4 √ √ 0 0 2 5 √ √ 60 Prosentase rata-rata hasil akhir 15 % Untuk percobaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 15%. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang tersedia hanya kereta dan neraca O’haus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Percobaan 3: Gerak Lurus Berubah Beraturan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Nama Alat Ticker timer Kertas karbon Papan luncur Travo Neraca O’haus Mideline Kertas perekam Beban Katrol Tali nilon Kereta Bantalan Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 5 0 √ 0 5 √ 0 0 3 √ 0 0 2 5 5 √ 0 60 0 0 2 4 √ √ 0 2 0 4 0 3 5 3 5 1 √ Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 2 1 Hasil Akhir 0 √ √ 0 0 0 √ √ 25 √ 0 √ √ 75 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 13,33% Untuk percobaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 13,33 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang tersedia hanya kereta, katrol, dan neraca O’haus. Percobaan 4: Gerak Melingkar Beraturan No 1 2 3 4 5 Nama Alat Alat set sentripetal Neraca O’haus Stopwacth Beban Penggaris Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 5 2 5 0 0 0 3 3 3 Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 0 √ √ Ket. Keadaan Alat 5 4 3 1 0 √ √ 2 Hasil Akhir 60 0 0 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 12 % Untuk percobaan Gerak Melingkar Beraturan (GMB) prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 12 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang tersedia hanya neraca O’haus sedangkan alat utama yang dibutuhkan tidak tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 Percobaan 5: Hukum Newton II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Alat Beban Kereta Papan luncur Ticker timer Katrol Kertas perekam Bantalan Travo Tali nilon Kertas karbon Neraca O’haus Mideline Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 4 0 3 5 3 0 5 2 0 5 4 0 0 0 0 1 5 3 5 2 5 Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 0 √ Ket. Keadaan Alat 5 4 3 2 1 Hasil Akhir √ 0 75 0 √ 0 √ √ √ √ √ 25 0 √ √ √ √ 0 0 0 0 √ √ 60 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 13,33% Untuk percobaan Hukum Newton II prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 13,33 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang tersedia hanya kereta, katrol, dan neraca O’haus. 12 0 2 Percobaan 6: Koefisien gesekan No Nama Alat Jumlah Barang Kepentingan Alat 1 Balok gesekan 0 5 2 3 4 5 Tali nilon Katrol Beban Papan luncur Neraca O’haus 0 2 0 0 3 5 3 3 2 5 6 Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ 0 25 0 0 √ √ √ √ 1 0 √ √ 2 Hasil Akhir √ 60 Prosentase rata-rata hasil akhir 14,17% Untuk percobaan koefisien gesekan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 14,17 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang tersedia hanya kereta dan neraca O’haus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Percobaan 7: Hooke No 1 2 3 4 Nama Alat Variasi Pegas Penggaris Beban Statip Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 5 0 0 13 3 3 3 Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 0 √ Ket. Keadaan Alat 5 4 3 2 1 Hasil Akhir 0 √ √ 0 0 √ √ 36 Prosentase rata-rata hasil akhir 9% Untuk percobaan Hooke prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 9 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang tersedia sangat minim. Percobaan 8: Usaha pada pegas No 1 2 3 4 Nama Alat Pegas Balok gesekan Statip Penggaris Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 0 5 5 13 0 4 3 Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 2 1 √ √ Hasil Akhir 0 0 √ √ 48 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 12 % Untuk percobaan usaha pada pegas prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 12 %. Artinya prosentase yang dihasilkan rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot paling tinggi) tidak tersedia di sekolah yaitu pegas dan balok gesekan. Percobaan 9: Tumbukan No 1 2 3 Nama Alat Mideline Neraca O’haus Bola Jumlah Barang Kepentingan Alat 0 2 4 5 0 5 Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 2 1 0 √ Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ 2 1 Hasil Akhir 0 60 0 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 20 % Untuk percobaan tumbukan prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 20 %. Artinya prosentase yang dihasilkan sangat rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot paling tinggi) tidak tersedia di sekolah yaitu bola. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Percobaan 10: Titik berat No 1 2 3 4 5 6 7 Nama Alat Statip Tali nilon Beban Penggaris Karton Paku Gunting Jumlah Barang Kepentingan Alat 13 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 3 3 Ket. Jumlah Alat 4 √ 3 2 1 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ 2 1 Hasil Akhir 36 √ 0 √ 0 √ 0 √ 0 √ 0 √ 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 5,14 % Untuk percobaan titik berat prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 5,14 %. Percobaan ini masih tetap bisa berjalan tetapi dengan menggunakan alat laboratorium pengganti. Alat yang tersedia hanya statip, sedangkan alat laboratorium yang lain dapat digantikan dengan alat pengganti yang fungsinya hampir sama. Percobaan 11: Archimedes No 1 2 3 4 5 Nama Alat Neraca pegas Beban Statip Beker glass Tabung Archimedes Jumlah Barang Kepentingan Alat 1 5 0 13 17 0 3 3 4 3 Ket. Jumlah Alat 4 3 2 1 √ 0 Ket. Keadaan Alat 5 4 3 √ √ √ √ √ √ √ 2 1 Hasil Akhir 15 0 36 80 0 Prosentase rata-rata hasil akhir 26,2 % Untuk percobaan Archimedes prosentase rata-rata hasil akhir yang didapatkan sebanyak 26,2%. Artinya prosentase yang dihasilkan masih rendah dan praktikum tidak bisa berjalan. Karena alat yang berperan penting (yang mempunyai bobot paling tinggi) tidak tersedia di sekolah yaitu tabung Archimedes. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 Transkip Hasil Wawancara Guru Lampiran 15. SMA Negeri 1 Rantepao Transkip Wawancara Guru A Keterangan: P : Peneliti G : Guru P: Disini saya ada beberapa pertanyaan pak, yang bagian pertama mengenai model dan metode pembelajaran. Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran Fisika bapak sering menggunakan variasi model dan metode pembelajaran? G: Iya. P: Apakah salah satunya model inquiry dengan metode eksperimen? G: Biasanya iya tapi tergantung dari materi yang diajarkan. P: Baik. Yang kedua, kan model inquiry dan metode eksperimen itu kan saling berkaitan pak dimana siswa diharapkan terlibat aktif dalam pembelajaran untuk menemukan sesuatu. Bagaimana tanggapan bapak melihar situasi pembelajaran seperti itu dimana saat siswa menemukan sesuatu yang baru? G: Maksudnya? Saya kurang mengerti. P: Maksudnya saat kita melaksanakan suatu eksperimen dan siswanya menemukan hal yang baru dimana sebelumnya mereka belum tahu. Nah dalam situasi tersebut tanggapan bapak seperti apa? G: Ya sangat senang toh, karena mereka juga bisa mendapat sendiri tanpa harus dijelaskan. P: Baik. Pertanyaan ketiga, dalam melaksanakan metode eksperimen laboratorium merupakan sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah bapak sering mengajak siswa untuk praktikum di laboratorium Fisika? G: Tergantung dari materinya. Kalau materinya bisa di bawa ke lab yah kita praktikum tetapi tergantung juga dari alat labnya. Jika bisa dibuktikan di dalam lab yah dibawa ke lab. P: Baik, yang keempat ini khusus untuk materi mekanika dalam mempelajari kinematika dan dinamika gerak. Apakah bapak sering menggunakan metode eksperimen dalam materi mekanika? G: Ya, ticker timer. P: Maksudnya percobaan GLB dan GLBB pak? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 G: Iya GLB. P: Sekarang pertanyaan untuk bagian kedua yaitu untuk kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium dalam bidang mekanika. Yang pertama, apakah keseluruhan materi mekanika menggunakan metode eksperimen? G: Tidak. P: Jadi hanya ada beberapa? G: Iya. Tapi kan mekanika itu terbagi dua yaitu kinematika dan dinamika. Kalau kinematika mempelajari tentang geraknya, sedangkan dinamika itu gayanya. Jadi susah kalau kita mau bawa ke laboratorium kalau mekanika, kalau mau fokus salah satunya yah harus tentang geraknya jadi harus kinematika. Tapi kalau mekanika keseluruhan, seperti gaya itu kan hukum-hukum Newton. Tergantung dari alat-alat sederhana juga. P: Baik. Pertanyaan kedua, hal yang menyebabkan alat laboratorium dalam bidang mekanika tidak dimanfaatkan dengan baik? G: Tergantung dari alatnya, kan biasa ada yang ada alatnya kadang juga tidak ada alatnya. P: Yang ketiga, apakah dikarenakan alat laboratorium yang akan digunakan dalam praktikum mekanika jumlahnya terbatas? G: Ya. P: Selanjutnya yang keempat, apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan alatnya laboratoriumnya tidak ada? Misalnya dalam GLBB, itu kita akan praktikum tapi alatnya tidak ada. G: Tidak selamanya ada, ada juga yg tidak ada. Jadi alat-alat sederhana saja yang digunakan. P: Baik, selanjutnya untuk kendalanya pak. Pertanyaan pertama apakah ada jadwal praktikum tetapi tidak dilaksanakan? G: Itu tergantung dari materinya. P: Jadi tidak ada jadwal khusus untuk praktikum pak? G: Tidak ada. P: Pertanyaan kedua, apakah terdapat kendala sehingga tidak melaksanakan praktikum? G: Tidak, tidak ada. Kalau materinya bisa dibawa ke lab, yah dipraktikumkan. Kalau tidak ya dibawa ke kelas. P: Yang ketiga, apa saja kendala-kendala yang dihadapi dari segi waktu? G: Kan ada langkah-langkah percobaannya yang akan dilakukan siswa, cara menyediakan alat segala macam, kan itu ada porsi waktunya setiap kali masuk. P: Jadi kendalanya pada saat menyiapkan peralatan praktikum? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 G: Iya. P: Baik, yang kedua kendala dari segi kelengkapan alat laboratoriumnya. G: Ya alatnya ada yang ada, ada yang tidak ada. P: Yang ketiga, dari segi keterampilan penggunaan. G: Ya kan ada namanya di ajar, dieksperimenkan dulu baru mereka lakukan sendiri. P: Jadi kalau misalnya praktikum begitu.... G: Apalagi namanya itu kalau....... hmmmm....... apa namanya kalau di peragakan dulu? P: Didemonstrasikan? G: Iya, didemonstrasikan dulu baru mereka lakukan sendiri. P: Oo, iya. Kalau dalam satu semester pak kira-kira berapa kali melakukan praktikum? G: Tiga sampai empat kali. P: Itu dari keseluruhan materi? G: Iya, keseluruhan. P: Baik pak, terima kasih G: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 Transkip Wawancara Guru B Keterangan: P : Peneliti G : Guru P: Disini saya ada beberapa pertanyaan bu, mengenai penggunaan alat labotaratorium Fisika dalam bidang mekanika. Bagian pertama, ada model dan metode pembelajaran. Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran Fisika ibu sering menggunakan variasi model dan metode pembelajaran? G: Iya. P: Apakah itu salah satunya dengan metode inquiry dengan model eksperimen? G: Iya. P: Pertanyaan kedua, pembelajaran dengan metode eksperimen dan model inquiry itu kan saling berkaitan bu dimana siswa diharapkan terlibat aktif dalam pembelajaran untuk menemukan sesuatu. Bagaimana tanggapan ibu melihat situasi pembelajaran saat itu? G: Maksudnya? P: Jadi saat melakukan eksperimen, siswa menemukan sesuatu yang baru yang sebelumnya mereka belum ketahui bu. Tanggapan ibu bagaimana dengan hal tersebut? G: Yah tanggapannya positif dan itu yang kita harapkan sebenarnya. P: Baik bu. Yang ketiga, dalam melaksanakan metode eksperimen laboratorium menjadi sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah ibu sering mengajak siswa untuk melakukan praktikum di dalam laboratorium Fisika? G: Kalau ada hubungannya dengan lab kita masuk didalam, biar ada hubungannya kalau alatnya disana tidak memungkinkan kita adakan demonstrasi saja. P: Demonstrasi dalam kelas maksudnya bu? G: Iya iya. P: Yang keempat, ini khusus untuk materi mekanika bu dalam mempelajari kinematika dan dinamika gerak. Disini apakah ibu sering menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran? Jadi khusus untuk kinematika dan dinamika gerak, misalnya GLB dan GLBB. G: Kalau yang akhir-akhir ini sudah kurang, karena kadang labnya digunakan kelas jadi kita tidak praktikum. P: Bagian kedua, mengenai kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika. Pertanyaan pertama, apakah keseluruhan materi mekanika menggunakan metode eksperimen? Ini khusus untuk bidang mekanika bu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 G: Tidak. P: Pertanyaan kedua, apa yang menyebabkan alat laboratorium Fisika dalam bidang mekanika tidak dimanfaatkan dengan baik? G: Kalau dulu memang yah kita selalu menggunakannya, tapi sekarang setelah ada pembongkaran karena renovasi gedung labnya digunakan untuk kelas kemudian alatnya itu banyak yang hilang setelah dipindahkan, itu yang menyebabkan. Seperti itu yang tumbukan-tumbukan kemudian GLB yang mempergunakan ticker timer itu alatnya yang papannya ini sudah tidak ada lagi saya lihat disana dengan troli-troli (keretanya) kan dulu banyak sekali itu. Setelah dipindahkan laboratoriumnya (kembali ke tempat semula) alatalatnya menghilang, pernah saya lihat di sana (tempat lain). Kadang saya bertanya kenapa bisa seperti itu? P: Baik. Pertanyaan ketiga, apakah dikarenakan alat laboratorium yang akan digunakan dalam praktikum mekanika jumlahnya terbatas? G: Ya. P: Apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan alat laboratoriumnya tidak ada? Misalnya GLB, GLBB. G: Iya, iya. Jadi kita lihatkan saja kalau titik-titiknya beraturan berarti itu menandakan GLB, kalau berubah beraturan itu dipercepat diperlambat. Biasa kita cuma memberikan secara demonstrasi dalam kelas. P: Baik bu, yag berikutnya untuk bagian kendala bu. Yang pertama, apakah ada jadwal khusus untuk praktikum tetapi tidak dilakukan? G: Tidak ada jadwal khusus. P: Tidak ada jadwal khusus bu? G: Iya. Jadi kita hanya pakai jam mengajar. P: Baik, yang kedua apakah terdapat kendala yang menyebabkan tidak melakukan praktikum? G: Ya, misalnya alatnya tidak ada. P: Yang berikutnya, dari segi waktu apakah ada kendala bu? G: Ya, waktu. P: Itu kendalanya bagaimana bu? G: Maksudnya kan biasa banyak anak-anak bertanya. Jadi kita memberikan materi, belum masuk percobaan waktunya sudah habis kan cuma 90 menit jadi faktor waktu memang biasanya. Makanya biasanya kita minta tolong sama guru yang mengajar jam berikutnya minta jamnya, nanti berikutnya guru tersebut mengambil jam saya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 P: Yang kedua, kendala dari segi kelengkapan alat laboratoriumnya bu. Apakah ada kendala? G: Iya. P: Itu kendalanya seperti apa bu? G: Seperti bahan yang habis misalnya kertas. Terkadang juga listriknya yang dulu belum baik, tapi sekarang sudah baik maksudnya yang kemarin-kemarinkan yang diatasnya ditambah otomatis ada putusan arus. Ya itu kendalnya seperti itu. P: Yang ketiga, kendala dari segi keterampilan penggunaan. Ada kendalanya bu? G: Tidak ada. P: Disini apakah ibu tiap semester mengadakan eksperimen? G: Hmm, tergantung dari materi. Misalkan materinya ada alat di dalam lab, kita lakukan. Tapi kadang saya lakukan setelah materi semuanya, karena kalau saya pakai jam mengajar itu tidak mungkin. Karena kita memberi materi, masuk lagi contoh soal, kemudian eksperimen. Kadang juga hanya ibu yang melakukan kemudian saya memberitahu bahwa beginilah caranya dan anak-anak itu tidak secara langsung hanya melihat saja ke depan. P: Dalam satu semester, kira-kira ada berapa kali ibu melakukan eksperimen? G: Mungkin per tahun yah. P: Oo, pertahun. G: Iya, kalau pertahunnya itu biasa saya kasih empat percobaan. P: Jadi itu dalam dua semester. G: Iya, jadi saya memberitahu ini bahan semester satu ada dua percobaan. Untuk semester dua ada dua percobaan. Kan tidak ada jadwal khusus untuk eksperimen. Jadi kadang itu saya padatkan materi, lalu ada waktu terakhir untuk melakukan percobaan. Kalau seperti dua percobaan, biasa saya bagi empat kelompok atau biasa juga enam kelompok jadi eksperimennya beda-beda, nanti pertemuan berikut tukaran lagi. P: Jadi secara acak yah bu? G: Ya, misalnya percobaan satu dan percobaan dua masing-masing dua kelompok kemudian percobaan ketiga, jadi nanti ini mereka bertukar atau bergeser sampai empat kali pertemuan. P: Ok bu, cukup sekian dan terima kasih. G: Iya, sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 Transkip Wawancara Guru C Keterangan: P : Peneliti G : Guru P: Ok pak. Disini ada beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan pengajaran dan laboratorium. Bagian pertama mengenai model dan metode pembelajaran. Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran Fisika bapak sering menggunakan variasi model saat pembelajaran? G: Model? Ada beberapa model yang kita ketahui memang yah. Ada model pembelajaran kooperatif learning, ada model pembelajaran game, gerlach. Dalam model pembelajaran memang biasanya melihat ke keadaan siswa. Kalau saya biasanya model-model itu biasa harus berubah supaya membuat siswa suasana belajarnya juga berubah. Karena memang kita ketahui bahwa suasana belajar itu mempengaruhi keberhasilan siswa khususnya dalam ketuntasan. Bukan hanya ketuntasan tetapi prioritasnya ke proses pembelajaran. Dimana proses pembelajaran itu merupakan proses dari tidak tahu menjadi tahu. Nah model-model yang digunakan itu, sering kita menggunakan model yang biasa juga atau model lama. Cuma kadang saya mengubah misalnya model yang baru-baru ini saya kembangkan adalah modelnya gerlach, yang dimana model pembelajaran Fisika itu kita mulai dari proses mengetahui pengetahuan awal siswa (jadi gimana pretestnya) kemudian setelah itu kita melaksanakan proses pembelajaran dimana proses pelaksanaan pembelajaran itu melihat kepada apa-apa yang belum dikuasai siswa kemudian nanti kita mengajarkannya lalu setelah itu kita adakan posttest ulang. Tetapi itu saya baru mulai beberapa bulan terakhir ini karena selama ini saya menggunakan model biasa. Adapun hasil yang didapatkan dengan model seperti itu saya kira ini baru satu siklus yang saya laksanakan, itu sudah memberikan hasil yang memuaskanlah. Karena dari hasil yang sebelumnya di posttes itu 90% siswa belum menjawab soal yang saya berikan, yah 10 % sudah ada bahkan sudah ada yag bisa menjawab. Tapi ada 1 orang yang saya teliti itu sudah bisa menjawab sampai 90% jawaban itu benar, hampir 100% lah. Tapi dari 90% siswa ini, ada 33% yang kurang dan tidak tahu sama sekali tentang materi yang diajarkan. Mungkin kalau kita lihat sudah ada yang tahu-tahu sedikit sebagai dasar dari SMP tetapi masih banyak yang belum tahu sama sekali. Akhirnya kita mengadakan proses pembelajaran itu, kita menggunakan metode-metode yang kita gabung. Jadi ada metode yang direct, instruction, khususnya dalam praktikum ada model yang kooperatif learning kita menggunakan metode-metode diskusi, kita gabung itu. Kemudian kita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 berikan kepada siswa untuk dikerjakan. Sehingga dari pretest menjadi posttest itu kenaikannya luar biasa. Setidaknya kenaikannya itu sudah memberikan 60% sampai 70% dari nilai yang didapatkan itu bagus. Jadi kalo misalnya kita ambil standart 60, sekitar 50% sampai 60%. Sedangkan diatas rentangan 40 sampai 60 itu sudah ada 25%, dibawah 40 itu yang masih kurang. Tapi saya kira ini juga menunjukkan bahwa persiapan itu juga sudah kami lakukan dan itu memberikan hasil seperti itu. Nanti untuk siklus ke 2 kita belum tahu apakah akan relevan seperti itu. P: Baik pak. Tadi bapak mengatakan bahwa bapak juga menggunakan metode eksperimen. Pada saat eksperimen, disini siswa diharapkan supaya bisa berperan aktif dalam belajar untuk menemukan. Tanggapan bapak bagaimana saat siswa dapat menemukan atau belum bisa menemukan sama sekali hal-hal baru menurut mereka? G: Metode eksperimen ini sebenarnya, ya kalo kita mulai dari awal eksperimen saya menhadapkan siswa ke peralatan-peralatan yang ada. Misalnya pada saat dulu siswa mengadakan praktikum pengukuran. Dari percobaan tersebut, sebelum mereka tahu menggunakan alat ukur itu memang sangat kesulitan sekali baik dalam penggunaannya dan cara menghitungnya. Ya mungkin karena belum terbisa, sehingga metode seperti ini masih menjadi metode yang belum terlaksana dengan baik. Tetapi saya pikir mudahmudahan kedepan ini bisa terus di laksanakan. Memang saat siswa dapat menemukan sendiri itu bisa dikatakan discovery learning, itu akan lebih banyak digunakan di kurikulum 2013. Tetapi sebelumnya sudah pernah diterapkan disekolah ini tetapi belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Tetapi kedepan ini kita akan coba kembangkan lagi dan mungkin di variasi lagi supaya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. P: Bapak seberapa sering mengajak siswanya untuk melakukan praktikum di laboratorium? G: Tergantung, kalau misalnya labnya digunakan ya saya jarang menggunakan tetapi jika labnya kosong yah saya gunakan, kemudian alat memadai juga bisa. Tetapi selama ini belum terlalu sering, tetapi sekali dua kali kami gunakan. Itu dikarenakan tenaga kami masih kurang dalam hal ini laboran belum ada. Jadi yang mendukung kami dalam proses ini juga masih kurang, sehingga kami masih jarang paling satu dua kali saja. Selain itu juga dari segi alat yang masih kurang memadai juga yang membuat kami masih jarang mengadakan praktikum. P: Berikutnya ini khusus untuk materi mekanika pak. G: Materi apa? P: Mekanika. G: Oo iya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 P: Pada saat materi mekanika, apakah bapak pernah melakukan eksperimen? G: Mekanika sering kami lakukan. Apalagi mengenai materi kesetimbangan benda tegar dan dalam semester ini akan kami lakukan. Untuk kesetimbangan benda tegar kami sudah beberapa kali melakukan praktikum. Cuma kami masih agak kesulitan juga. Cuma materi itu aja yang kami bisa lakukan untuk mekanika, yang lainnya masih jarang sekali. P: Baik pak. Ini untuk bagian kedua tentang kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium dalam bidang mekanika. Tadi bapak mengatakan bahwa tidak semua materi mekanika itu digunakan untuk praktikum atau diaplikasikan ke praktikum. G: Iya tidak. Tapi maksud pertayaannya bagaimana yah? P: Maksudnya untuk materi mekanika. Kan khusus untuk materi mekanika banyak percobaan-percobaan, apakah seluruh materi mekanika itu bapak gunakan dengan metode eksperimen? G: Tidak seluruh materi kami gunakan untuk eksperimen karena berbagai keadaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan eksperimen, misalnya alatnya yang kurang dan laboran yang belum ada. Makanya hanya beberapa saja yang kami praktikumkan. P: Baik, yang berikut untuk bagian ketiga yaitu kendala pak. Yang pertama, apakah ada jadwal khusus untuk melaksaanakan praktikum tetapi tidak dilakukan? G: Maksudnya? P: Maksudnya misalnya dari sekolah sudah menentukan bahwa ada jadwal khusus untuk Fisika, tetapi pada saat jadwal tersebut bapak tidak melaksanakan eksperimen untuk siswa. G: Oo iya. Khusus untuk jadwal sebenarnya kami sudah memiliki jadwal. Tetapi sering karena ada kegiatan-kegiatan lain sehingga jadwal itu tidak kami gunakan. Ya karena ada tugas tambahan lain dan kegiatan-kegiatan lain yang sering mengganggu, makanya kami kerepotan juga ketika kami mau menjadwalkan untuk praktikum. Misalnya untuk minggu depan kita akan melaksakan praktikum, tetapi karena kita ada panggilan ke luar, makanya kita tidak jadi dalam melaksanakan praktikum. Itulah kendala yang sering kami alami. P: Berarti itu kendala dari segi waktu yah pak. Kalau kendala dari segi kelengkapan alat laboratoriumnya pak bagaimana? G: Kalau dari segi alat, ada yang sudah tua dan belum diperbaharui. Jadi belum semuanya ada. P: Kalau kendala dari segi keterampilan penggunaan pak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 G: Kalau dari segi keterampilan penggunaan itu, sebenarnya petunjuk praktikum kan sudah ada jadi kita tinggal mengikuti petunjuk itu. Tapi yah kadang-kadang kita juga masih kerepotan dengan petunjuk-petunjuk karena biasa disini sudah memakai KIT jadi kita pake KIT, tapi kalau kita mau pakai yang lain itu agak susah. P: Ok pak. Sekian dan terima kasih pak. G: Ya, sama-sama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 Lampiran 16. SMA Pelita Rantepao Transkip Wawancara Guru A Keterangan: P : Peneliti G : Guru P: Disini saya ada beberapa pertanyaan bu, yang bagian pertama mengenai model dan metode pembelajaran. Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran fisika ibu sering menggunakan variasi model dan metode pembelajaran? G: Ya tidak terlalu yang digunakan hanya metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan penugasan itu saja. Penugasan artinya ada PR ada tugas-tugas kelompok seperti itu. P: Berarti dengan metode eksperimen bagaimana bu? G: Eksperimennya hanya model demonstrasi saja. Kalau ada alat-alat di lab satu atau dua dibawa ke depan kelas lalu didemonstrasikan ke anak-anak, diperkenalkan dan kalau memungkinkan dicoba yah dicoba, kalau tidak ya hanya diceritakan saja karena keterbatasan alat. P: Baik yang kedua bu, pembelajaran dengan metode eksperimen dan model inquiry kan saling berkaitan bu. Disini peserta didik diharapkan terlibat aktif dalam belajar untuk menemukan sesuatu. Bagaimana tanggapan ibu melihat situasi pembelajaran saat itu? G: Pembelajaran yang di SMA Pelita? P: Maksudnya misalnya untuk demonstrasi atau eksperimen, peserta didik menemukan sesuatu yang baru. Tanggapan ibu bagaimana? G: Seharusnya secara teori memang seperti itu yang diharapkan, jadi kalau kita demo dengan pertanyaan yang digiring maka anak akan menemukan sesuatu sendiri. Atau pada saat dulu saya melaksanakan praktikum dengan beberapa pertanyaan lalu anak menemukan sendiri. Tetapi untuk anak murid saya disini untuk menemukan sendiri masih sangat sulit, jadi pikiran mereka belum terlalu terbuka sehingga untuk menemukan sendiri kadang-kadang memang harus dibimbing betul-betul dari satu kelompok itu kita bimbing dari awal hingga akhir, sampai akhirnya bahkan untuk menarik kesimpulan pun mereka masih membutuhkan bimbingan dari kita. Karena memang latar belakang siswa yang masuk di SMA Pelita itu untuk IPA nya memang agak minim karena mereka ratarata anak dari luar kota (pedesaan), seperti itu dimana di tempat lamanya tidak ada yang namanya praktek, demo. Mereka hanya mengenal secara teori baru membaca, itu saja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 P: Baik bu pertanyaan ketiga dalam melaksanakan suatu metode eksperimen, laboratorium menjadi sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah ibu sering mengajak peserta didik untuk praktikum di laboratorium? G: Kalau dua tahun terakhir sepertinya kami jarang melaksanakan praktikum, untuk pelajaran Fisika bahkan tidak pernah. Kecuali pelajaran yang lain itu saya melihat mereka sesekali melaksanakan praktikum seperti biologi dan kimia. Tapi untuk fisika memang dua tahun terakhir kami tidak melaksanakan itu. Nah untuk menanggulagi sesuatu yang harus dengan eksperimen, kami hanya menayangkan alat itu melalui LCD itu untuk menanggulangi salah satunya atau yah menceritakan berdasarkan gambar yang ada dibuku paket atau menceritakan sesuatu yang berkaitan tanpa dengan gambar apapun kami lakukan. Mengapa kami tidak melakukan eksperimen, mengingat peralatan yang ada di sekolah kami itu memang dulu khusus untuk fisika sebenarnya boleh dikatakan sangat lengkap tetapi itu lima tahun yang lalu. Berkaitan dengan seiringnya waktu beberapa alat itu mulai rusak, lalu ada yang hilang, ada yang memang kadaluarsa dan seterusnya, akhirnya peralatan itu untuk saat ini sudah tidak memadai untuk melaksanakan praktik sehingga kami tidak melaksanakan praktek lagi. Dan itu menjadi salah satu tantangan kami sebagai guru fisika untuk berupaya bagaimana mengajukan proposal entah ke pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, sehingga boleh mendapatkan bantuan alat-alat lab seperti itu. Dan itu kerinduan SMA Pelita dua tahun terakhir tapi belum terwujud. P: Baik bu selanjutnya untuk bagian kendala. Dari sekolah sendiri apakah ada jadwal tertentu untuk melakukan praktikum? G: Dulu waktu masih aktif nilai praktek digunakan untuk menentuka kelulusan, kami menjadwalkan itu. Tapi semenjak nilai praktek tidak berpengaruh terhadap nilai kelulusan tetapi tetap dipakai untuk nilai rapot, kami tidak menjadwalkan lagi. Biasanya guru itu mau praktek, mereka menggunakan jam pelajarannya dan mereka janjian dengan siswa kemudian siswa disuruh membawa bahan-bahan yang memungkinkan lalu mereka laksanakan itu. Tetapi ada juga yang mengambil waktu sore hari, ketika pulang sekolah mereka janjian lalu datang sore hari untuk melaksanakan praktek. Jadi sudah dua tahun tidak ada jadwal khusus, tetapi dulu kami pernah menjadwalkan secara khusus jam praktek. P: Sekarang untuk kendalanya bu, disini ada beberapa kendala. Yang pertama dari segi waktu. Itu kendalanya apa-apa aja bu? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 G: Sebenarnya untuk kegiatan praktek memang dari sisi waktu, waktu untuk pelajaran IPA itu kan untuk pagi hari itu terbatas seperti fisika kan hanya 4 jam. Nah kalau 4 jam itu mau dipake juga untuk praktek langsung memang sangat kurang, tidak seperti dulu fisika itu bahkan pernah 7 jam per kelas lalu 5 jam, 6 jam tetapi sekarang berdasarkan kurikulum KTSP per kelas itu jurusan IPA hanya 4 jam. Sehingga kalau kita memang ingin melaksanakan praktek dimana anak melakukan sesuatu lalu mempraktekkan dan menganalisa hasil dan menemukan sendiri, itu membutuhkan waktu yang lama. Tapi untuk melaksanakan itu para guru mulai diharapkan kreatif sendiri, menambah jam sore hari lalu melaporkan kepada kepala sekolah sehingga nanti kepala sekolah akan mempikirkan, memfasilitasinya apakah dari sisi finansial atau alat-alat apa yang dibutuhkan yang bisa terjangkau maka kepala sekolah akan mencoba untuk memfasilitasinya. P: Yang berikut dari segi keterampilan penggunaan bu. G: Keterampilan penggunaan kalau para guru-guru IPA nya saya percaya mereka sangat berkualitas, karena dari lulusan perguruan tinggi yang bagus. Cuma untuk siswa memang karena alumni SMP yang kami terima itu 95% adalah SMP dari pedesaan, dimana di desa itu memang SMP tidak pernah praktek. Berhubung namanya di pedesaan, pertama memang alat-alatnya kurang bahkan tidak ada, yang kedua guru-gurunya memang sangat terbatas mungkin bukan guru IPA tapi mengajar IPA sehingga mereka hanya mengajar berdasarkan apa yang ada yaitu buku cetak dan karena dia bukan guru IPA sehingga kreatifitasnya juga masih terbatas dari para guru itu. Tapi ketika sampai di SMA yang bagus, anak-anak ketika diajar yah banyak yang bisa langsung menyesuaikan diri tapi banyak juga yang setengah mati mereka tidak tahu menggunakan. Jadi kita guru harus sabar membimbing mereka pelan-pelan seperti itu. Tapi pada dasarnya karena saya yang sudah mengalami mengajar dari sekolah yang paling pelosok sampai sekolah unggulan, jadi pada dasarnya disekolah pelosok pun banyak potensi anak yang pintar hanya karena sarana dan prasarananya tidak mendukung akhirnya kadang-kadang potensi mereka tidak muncul. Tapi ketika ada satu dua guru yang kreatif maka potensi mereka pun akan muncul. Untuk di Toraja bahkan untuk juara SN IPA yang untuk SMP itu dari desa-desa, tapi kalau untuk SMA yah dimonopoli oleh sekolah unggulan di Toraja. P: Bagaimana pendapat ibu misalnya sekolah menambah jam pelajaran sekolah khusus untuk praktikum? G: Di SMA Pelita disini mungkin sudah 5 tahun untuk pelajaran IPA kami tambah 1 jam, dengan harapan yang 1 jam itu digunakan paling tidak untuk demonstrasi, guru sambil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 mendemonstrasikan anak-anak diberi pertanyaan mereka menjawab lalu diskusi kelompok. Dan kalau memang mereka mau yah 1 jam itu digunakan untuk praktek. Memang kami di SMA Pelita sudah menambahkan itu bukan cuma untuk IPA tetapi pelajaran lain yang sekiranya menuju ke pelajaran ujian nasional, jadi biologi kimia fisika kami sudah tambah 1 jam per minggu. P: Baik bu, terima kasih bu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Transkip Wawancara Guru B Keterangan: P : Peneliti G : Guru P: Disini saya akan memberikan beberapa pertanyaan pak, yang bagian pertama mengenai model dan metode pembelajaran. Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran fisika bapak sering menggunakan variasi model dan metode pembelajaran? G: Iya. P: Contohnya seperti apa pak? Apakah dengan metode eksperimen, metode ceramah atau ada yang lain pak? G: Jadi tergantung materinya, kalau ada materi yang memang baik untuk dieksperimenkan ya metodenya eksperimen. Kalau memang ada materi yang perlu “diceritakan” dalam bentuk ceramah, itu diceritakan dengan ceramah. Biasa juga demonstrasi singkat kalau ada yang perlu didemonstrasikan, karena anak-anak disini biasanya memang harus dicarikan betul-betul metode atau model pembelajaran yang memang pas untuk mereka. Misalnya kita sudah menganggap metode ini sudah bagus tapi ketika dilakukan pada siswa disini mungkin kita perlu yang lain, jadi saya coba mencari yang paling sederhana supaya gampang dimengerti. P: Tadi bapak mengatakan bahwa sering menggunakan metode eksperimen, pada saat eksperimen berlangsung disini siswa dituntut untuk belajar secara aktif untuk menemukan hal-hal yang baru. Bagaimana pendapat bapak mengenai hal tersebut? G: Metode eksperimen bagus tapi karena fisiknya anak-anak kurang maka perlu ada pengetahuan-pengetahuan awal yang dimengerti baru bisa lanjut. Kalau mau dilepas untuk menemukan sesuatu biasanya mereka sulit, jadi memang harus dipancing kalau seperti ini seperti ini nanti berikan perlakuan seperti ini, jadi pancing-pancingnya seperti itu kalau kita melakukan eksperimen. Tidak seperti mungkin ditempat lain yang ketika diberikan eksperimen silahkan dikerja dan mereka pasti antusias, tapi kalau disini memang harus diantar baru mereka bisa menemukan. P: Kalau dalam metode eksperimen, laboratorium menjadi sarana penunjang pembelajaran. Apakah bapak sering mengajak siswa untuk masuk ke laboratorium? G: Tergantung materinya juga karena laboratorium disini sarananya tidak terlalu lengkap, jadi biasanya saya pakai alat-alat atau bahan-bahan yang mudah ditemukan saja yang jelasnya bisa mengantar dan tidak lari dari konsep yang akan dieksperimenkan. Misalnya yang baru-baru tentang fluida diantar pakai botol-botol saja lalu seperti apa model-model PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 pembelajaran mengenai fluida, karena kalau mau pakai alat-alatnya juga kurang. Jadi bagaimana caranya supaya dapat konsepnya lah begitu. P: Pertanyaan selanjutnya khusus untuk materi mekanika pak, dalam mempelajarai kinematika dan dinamika gerak. Khusus materi ini apakah bapak pernah mengajak siswa untuk melakukan eksperimen? G: Ya. P: Itu dalam satu semester kira-kira berapa kali pak? G: Kalau gerak kan dipelajari di kelas X. P: Iya, ada dikelas XI juga pak. G: Oo, yang bagian lanjutan yah. Yang dikelas X memang lebih banyak dilaksanakan, kayak menghitung.... tapi kami tidak harus masuk lab kan bisa dilaksanakan di dalam kelas atau disekitar kelas saja. Yang kelas XI nya bukan dalam bentuk eksperimen hanya demonstrasi sederhana mengenai kinematika. P: Yang kedua mengenai kelengkapan dan penggunaan laboratorium fisika khusus untuk bidang mekanika. Tadi bapak mengatakan bahwa tidak semua materi itu dipraktikumkan, disini apakah dapat dikatakan bahwa laboratorium fisika tidak dimanfaatkan dengan baik pak? G: Sebenarnya sulit ini laboratorium karena lebih bagus memang ketika lebih banyak dilaksanakan eksperimen. Tetapi kalau melihat bahan ajarnya sperti ini kemudian kita melihat di laboratorium memungkinkan tidak untuk melaksanakan kegiatan ini, jadi kalau ada beberapa saja yang menunjang kita melaksanakan eksperimen di lab. Tetapi kalau memang peralatan bahannya sangat kurang eksperimennya kan bisa dimana saja yang penting ada bahan-bahan eksperimennya dan bisa sampai pada konsep pembelajarannya. P: Baik, yang berikutnya pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan di laboratorium apakah sering terjadi saat akan melaksanakan praktikum ada beberapa alat laboratorium yang tidak ada? G: Ya. P: Baik bagian ketiga mengenai kendala pak. Apakah ada jadwal khusus untuk praktikum tapi tidak dilaksanakan? G: Tidak ada jadwal khusus. P: Baik, yang berikut apa kendala yang menyebabkan tidak melakukan praktikum dari segi waktu pak? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 G: Kalau waktunya sebenarnya ada, yang biasa membuat kita enggan masuk ke laboratorium itu karena peralatannya. P: Jadi kalau waktu ada tetapi alatnya yang tidak lengkap? G: Ya. P: Dari segi keterampilan penggunaan pak? G: Penggunaan? P: Penggunaan alatnya. G: Dari siswa atau? P: Baik dari siswa maupun dari gurunya. G: Kalau dari siswa bagaimana mau jawab yahh,, karena masalahnya jarang sekali kita praktikum menggunakan alat-alat yang standar. Dari segi kemampuan siswa agak sulit memang diukur, karena alatnya memang tidak ada jadi bagaimana caranya mengukur kemampuannya kalau mereka memang belum pernah melaksanakannya. Seandainya pernah dan alat-alatnya lengkap, yaa seperti yang tadi saya katakan walaupun melaksanakan praktikum yaa alat praktikumnya sebatas alat-alat sederhana saja dan yang penting dapat konsepnya. P: Jadi bapak sering menggunakan demonstrasi dalam kelas pak? G: Ya. P: Kalau dari siswanya sendiri, apakah mereka pernah bertanya untuk sekali-kali masuk laboratorium? G: Tidak pernah. P: Bapak sudah berapa tahun mengajar pak? G: Disini baru dua tahun. Kalau ditempat lain sudah enam tahun. P: Selama dua tahun mengajar disini bapak pernah masuk laboratorium? G: Ya. P: Pertanyaan saya sampai disini pak, terima kasih. G: Iya. Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 Lampiran 17. SMA Negeri 1 Sesean Transkip Wawancara Guru A Keterangan: P : Peneliti G : Guru P: Disini saya ada beberapa pertanyaan pak, mengenai laboratorim fisika dalam bidang mekanika. Yang bagian pertama mengenai model dan metode pembelajaran. Pertanyaan pertama, apakah dalam pembelajaran fisika bapak sering menggunakan variasi model dan metode pembelajaran? G: Iya. P: Apakah salah satunya dengan metode eksperimen? G: Hmm, iya. Kan metode eksperimen itu kan termasuk model pembelajaran. P: Baik. Yang kedua, kan model inquiry dan metode eksperimen itu kan saling berkaitan pak dimana peserta didik diharapkan untuk dapat terlibat aktif dalam pembelajaran untuk menemukan sesuatu. Bagaimana tanggapan bapak melihar situasi pembelajaran seperti itu dimana saat siswa menemukan sesuatu yang baru? G: Hmm,, bagus. P: Baik. Pertanyaan ketiga, dalam melaksanakan metode eksperimen laboratorium merupakan suatu sarana penunjang proses pembelajaran. Apakah bapak sering mengajak peserta didik untuk melakukan praktikum dilaboratorium fisika? G: Ya, seringlah. P: Sering pak? G: Iya. P: Baik, yang keempat ini khusus untuk materi mekanika dalam mempelajari kinematika dan dinamika gerak. Apakah bapak pernah menggunakan metode eksperimen dalam pembelajaran? G: Hmm, sekali-kali. P: Berikunya bagian kedua yaitu untuk kelengkapan dan penggunaan alat laboratorium dalam bidang mekanika. Yang pertama, apakah keseluruhan materi mekanika menggunakan metode eksperimen? G: Hmm, ada juga teori. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 P: Baik. Pertanyaan kedua, hal yang menyebabkan alat laboratorium dalam bidang mekanika tidak dimanfaatkan dengan baik? Maksudnya kan ditiap materi mekanika ada percobaan pak, apa yang menyebabkan siswa tidak diajak untuk eksperimen pak? G: Tergantung dari kelengkapan alatnya, kan biasa ada yang ada alat yang cacat jadi hanya teori-teori saja. P: Selanjutnya yang keempat, apakah pada materi tertentu yang akan dipraktikumkan alatnya laboratoriumnya tidak ada? Apakah sering terjadi seperti itu pak? G: Ya biasanya. Apalagi dua tiga tahu terakhir ini tidak pernah ditampilkan alatnya. Misalnya dari saya itu yang umum memang mekanika, tapi sejak bangunan diganti ada yang sudah mulai rusak alatnya. P: Baik, selanjutnya untuk bagian kendalanya pak. Pertanyaan pertama apakah ada jadwal khusus untuk melaksanakan praktikum ? G: Kalau kita setiap guru kan ada jadwal masing-masing jadi kita sesuaikan denga RPP. P: Apa saja kendala yang menyebabkan hingga tidak melaksanakan praktikum. Yang pertama dari segi waktu. G: Ya memerlukan banyak waktu. Misalnya kita diberi waktu cuma dua jam, maka tidak selesai dan kadang kita mencari waktu diluar jam pelajaran. P: Baik, yang kedua apakah ada kendala dari segi kelengkapan alat laboratoriumnya? G: Maksudnya gimana? P: Maksudnya misalnya alat laboratoriumnya kurang, sehingga praktikumnya tidak dilaksanakan. G: Ya biasa, kalau alat laboratoriumnya biasa kurang. P: Yang berikutnya apakah ada kendala dari segi keterampilan penggunaan? G: Saya kira itu tidak terlalu, yang penting alatnya ada maka bisa jalan. P: Bagaimana menurut Bapak misalnya disekolah ini diadakan jam khusus untuk melakukan praktikum? G: Kalau kita disini itu tidak efektif karena kebanyakan siswa rumahnya jauh. Mungkin ada yang dekat tapi kebanyakan jauh. P: Kalau menurut Bapak alat laboratorium disini apakah sudah cukup lengkap? G: Yaa, kurang lengkaplah. P: Ok, baik pak. Sekian dan terima kasih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 Transkip Hasil Wawancara Siswa Lampiran 17. SMA Negeri 1 Rantepao Transkip Wawancara Siswa A Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai laboratorium. Yang pertama apakah dalam proses pembelajaran Fisika dengan guru Fisika, guru mu pernah melakukan praktikum bersama di laboratorium? S: Pernah. P: Pernah? S: Iya. P: Itu seberapa sering? Tiap semesternya berapa kali? S: Tiga kali dalam satu semester. P: Yang kedua apakah guru Fisika mu pernah menggunakan alat laboratorium untuk digunakan dalam kelas? Misalnya untuk demostrasi atau untuk percobaan sederhana. S: Oo iya pernah juga. P: Pernah? S: Iya. P: Itu seberapa sering? S: Biasa itu dua kali dalam satu semester, tergantung dari materi yang dibawakan juga. P: Ok. Yang ketiga ini khusus mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan dinamika gerak, apakah guru mu pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Seperti apa itu kinematika dan dinamika gerak? P: Misalnya GLB atau GLBB. S: Oo iya pernah. P: Itu dalam tiap semester atau gimana? S: Dalam tiap semester juga. P: Itu kira-kira berapa kali? S: Tergantung dari materinya kak, biasa karena satu semester itu ada satu materikan jadi satu materi biasa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 P: Ok. Yang berikutnya, apakah guru mu pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk melakukan praktikum? S: Apa? P: Apakah guru mu pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk melakukan praktikum Fisika? S: Pernah. P: Pernah? S: Iya biasa juga kadang mendadak kak. P: Oo begitu? S: Iya. P: Baik. Kapan terakhir kali praktikum dilaksanakan? S: Lupa juga kak. P: Udah lupa? S: Iya. P: Kira-kira semester kemarin atau? S: Oo semester yang baru-baru ini, semester dua kak. P: Itu tentang materi apa? S: Tentang jangka-jangka sorong itu kak. P: Oo pengukuran yah? S: Iya. P: Yang berikutnya bagaimana cara pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru mu pada saat praktikum? Misalnya apakah gurumu membagikan LKS, menjelaskan atau membagi kelompok. S: Membagi kelompok, itu pun LKS sudah ada sendiri di siswa-siswa. P: Oo gitu. Terus guru mu juga kadang memberikan penjelasan gk? S: Kadang-kadang. P: Kamu saat praktikum kadang mengalami kesulitan gk? S: Biasa mengalami kesulitan. P: Biasa? S: Iya. P: Itu saat kamu mengalami kesulitan, kamu cenderung bertanya ke guru atau ke teman? S: Cenderung bertanya ke teman, karena kalau ditanya ke guru biasa nanti juga ndk ditahu kan di marahi. P: Oo gitu. Jadi bertanya dalam kelompok yah? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 S: Iya. P: Selanjutnya pada saat jadwal praktikum, misalnya pada saat kamu sudah akan melakukan praktikum guru mu pernah memberitahukan gk kalo misalnya alatnya ada yang kurang? S: Pernah. P: Pernah? S: Iya. P: Berikutnya saat kamu di laboratorium, kamu pernah menemukan alat-alat yang rusak, pecah, atau tidak terurus? S: Sejauh ini belum pernah yah kak. P: Pada saat kamu melakukan praktikum juga tidak ada menemukan alat yang rusak? S: Tidak ada. P: Yang berikutnya, bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium Fisika disekolah mu ini? Apakah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? S: Cukup kak. P: Kenapa? S: Karena kondisinya juga yang kurang mendukung, terus alat-alatnya juga masih ada yang kurang. Jadi biasanya kalo alat-alatnya sudah ada jadi kita melakukan praktikum. P: Ok. Kamu punya saran gk untuk sekolah? S: Ada. P: Apa? S: Terlebih khusus untuk pengurus osis yah, kan biasanya di pengurus osis biasanya ada anggaran kan jadi lebih baik ada anggaran juga untuk laboratorium Fisika atau laboratorium Kimia untuk diperbaiki atau mungkin ada bantuan dari sekolah buat menambah fasilitas seperti yang ada di laboratorium. P: Oo seperti itu. Terima kasih. S: Sama-sama kak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 Transkip Wawancara Siswa B Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai laboratorium. Yang pertama apakah dalam proses pembelajaran Fisika dengan guru Fisika mu, pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Pernah. P: Pernah? S: Iya. P: Seberapa sering? S: Ee,, sering mungkin dalam dua pertemuan dalam satu minggu biasa satu kali masuk atau ada pembelajaran di dalam buku yang harus praktek, ya masuk ke lab. P: Oo begitu? S: Iya. P: Oke. Yang kedua apakah guru mu pernah menggunakan alat laboratorium untuk digunakan dalam kelas? Misalnya untuk demostrasi, untuk percobaan sederhana. S: Kalo percobaan sederhana iya. P: Dalam kelas? S: Iya. P: Itu seberapa sering? S: Hmm.. Satu kali mungkin dalam satu bulan. P: Satu kali satu bulan? S: Iya. P: Yang berikutnya ini khusus untuk mengenai materi mekanika tentang kinematika dan mekanika gerak, misalnya GLB atau GLBB. Apakah guru kamu pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Hmm,, praktek di kelas itu hari. P: Praktek dikelas itu tentang apa? S: Tentang kayak caranya gerak jatuh bebas bagaimana? Yang lebih cepat yang mana? P: Oo begitu. Yang berikutnya apakah guru kamu pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk melakukan praktikum? S: Iya. P: Pernah? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 S: Pulang sekolah biasa, atau ada jadwal untuk kelas-kelas biasanya. P: Yang berikutnya, kapan terakhir kali kamu melakukan praktikum? S: Praktikum? Bulan lalu mungkin hehe. P: Bulan lalu? S: Iya. P: Itu mengenai materi apa? S: Mengenai ini GLB. P: Selanjutnya, bagaimana cara guru mu untuk melakukan proses pembelajaran pada saat praktikum? Misalnya apakah memberikan LKS, memberikan penjelasan atau membagi kelompok. S: Biasanya dibagi dulu kelompok terus dijelaskan setelah itu dikasihkan tugas untuk dikerja disetiap kelompok. P: Oo gitu. S: Iya. P: Yang berikutnya pada saat kamu melakukan praktikum, apakah kamu pernah mendapatkan suatu kesulitan? S: Pasti. P: Kamu cenderung bertanya ke teman atau ke guru saat kamu mendapatkan kesulitan atau bagaimana? S: Kalau misalnya ditanya ke teman baru teman yang tahu, jadi ndk jadi ditanya ke guru. Tapi kalau misalnya memang kami semua dalam satu kelompok itu ndk tahu baru tanya ke guru. P: Ok berikutnya pada saat jadwal praktikum (pada saat kamu mau melakukan praktikum) apakah guru itu pernah memberitahukan bahwa ada alat yang kurang lengkap saat melakukan praktikum? S: Iya, biasanya begitu. Baru kalau misalnya kurang lengkap disuruh bilang bisakah dilengkapi. Atau biasa sebelum praktikum itu kita disuruh daftar yang mau dijadikan alat praktikumnya. P: Oo begitu. Yang berikutnya, apakah saat kamu di laboratorium ini pernah menemukan alat-alat yang rusak, pecah atau tidak terurus? S: Hmmm.. Mungkin iya karena kan awalnya ini ruang kelas, karena kekurangan ruang kelas itu hari jadi ada satu dua alat yang rusak tapi belakangan ini kayaknya sudah dikasih pindah kebelakang jadi sudah terurus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 P: Baik, yang terakhir bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium fisika disini. Apakah sudah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? S: Cukup baik mungkin. P: Cukup baik. Kenapa? S: Karena seperti yang dilihat itu laboratorium kan untuk praktikum untuk bahan pembelajaran tapi karena kekurangan kelas waktu itu makanya dijadikan ruang pembelajaran kelas setiap harinya, makanya alat-alat yang dilaboratorium rusak baru mejanya bisa di bilang ndak layak pake P: Ok. Kamu punya sara gk buat sekolah mengenai laboratoriumnya? S: Menurut saya, sarannya untuk sekolah ruang pembelajaran laboratoriumnya diperbaiki lagi terus jangan sembarang orang masuk, jangan dikasih gabung. Terus alat-alatnya kalau bisa dilengkapi lagi supaya kita lebih senang belajarnya. P: Ok terima kasih. S: Sama-sama kak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 Transkip Wawancara Siswa C Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Disini saya punya beberapa pertanyaan tentang laboratorium fisika dan tentang cara guru mengajar dengan menggunakan laboratoriumnya. Yang pertama itu, apakah dalam pembelajaran fisika, guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium tidak? S: Pernah kak. P: Itu seberapa sering? S: Hmm,, sekitar dua kali setiap semester kak. P: Tiap semester? S: Iya tiap semester. P: Yang kedua, apakah guru fisika mu pernah menggunakan alat laboratorium untuk digunakan didalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi, untuk percobaan sederhana. S: Pernah kak P: Itu sesering apa? S: Hmmm.... P: Maksudnya tiap bulan kah? Atau tiap bab? S: Tiap bab kak. P: Tiap bab bisa? S: Tapi tidak tiap bab juga kak, tergantung materinya apa dan tergantung alat yang tersedia juga. P: Tapi kalau misalnya tiap satu semester itu hampir pernah? S: Pernah. P: Yang ketiga, mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan dinamika gerak. Apakah guru pernah melakukan praktikum di laboratorium? Misalnya tentang GLB atau GLBB. S: GLBB? Lupa kak, kayaknya itu di kelas X. P: Tapi pernah? S: Seingatnya sih kayaknya pernah kak. P: Yang berikutnya, apakah guru kamu memberitahukan bahwa misalnya ada jadwal khusus untuk praktikum? S: Iya kak. P: Ada? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 S: Iya. P: Berarti disini ada jadwal khususnya? S: Biasanya semester awal semester dan pertengahan. P: Berikutnya, kapan terakhir praktikum yang dilaksanakan? S: Terakhir? Lupa kak, tapi sabtu ini akan praktikum. P: Kalau yang terakhir itu kira-kira berapa bulan yang lalu? S: Lupa kak. P: Atau pas di kelas X? S: Ooo semester 1 kak P: Semester 1 kelas? S: Kelas XI. P: Itu tentang? S: Itu hari masalah bayangan. P: Optika yah? S: Iya, optika kak. P: Trus misalnya cara guru mengajar dilaboratorium itu, gurunya apakah membagikan LKS atau membagi kelompok atau memberikan penjelasan? S: Membagi kelompok terus ada lembar hasil kerja kak. P: Bapaknya juga menjelaskan tentang cara kerjanya gitu atau tidak? S: Iya. Pertama menjelaskan dan kita dibagi kelompok untuk melaksanakan. P: Satu kelompoknya itu kira-kira berapa orang? S: Sekitar lima sampai enam kak. P: Lima sampai enam? S: Iya. P: Terus, saat kamu melakukan praktikum kamu kadang menemukan kesulitan tidak? S: Biasanya sih kak, karena kan sudah dijelasin dulu baru dilakukan. P: Kalau misalnya kamu menemukan suatu permasalahan, kamu lebih cenderung bertanya ke teman atau bertanya ke guru? S: Pertamanya bertanya ke teman dulu kak, kan kita punya kelompok. Kalau misalnya teman kelompok sudah tidak tahu baru bertanya ke guru. P: Berikutnya pada saat jadwal praktikum, apakah guru pernah memberitahukan bahwa saat kamu akan melakukan praktikum ada alat yang kurang? S: Selama melakukan praktikum itu kak, biasanya yang dilakukan itu hanya alat yang tersedia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 P: Jadi di LKS yang dibagikan ada cara kerjanya? S: Iya kak. P: Selanjutnya, kamu pernah menemukan tidak alat-alat dilaboratorium ini yang misalnya rusak, pecah atau tidak terurus? S: Hmm,, tidak tahu kak, karena alatnya di simpan diruang khusus di sebelah situ jadi kami hanya pakai yang sudah tersedia. P: Oo tapi kalau menurut mu alat yang sudah tersedia itu termasuk kategori yang sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? S: Ada sebagian yang sudah baik kak tapi masih ada yang kurang baik, biasa ada yang rusak dan tidak berfungsi lagi. Jadi biasa kami bertukar-tukar antar kelompok kak. P: Oo begitu. Baik terima kasih. S: Sama-sama kak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 Transkip Wawancara Siswa D Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Disini saya punya beberapa pertanyaan mengenai laboratorium. Yang pertama, apakah dalam pembelajaran fisika guru fisika pernah melakukan suatu praktikum di laboratorium? S: Pernah. P: Itu seberapa sering tiap semesternya? S: Tiap semester kira-kira dua kali. P: Dua kali? S: Iya itu paling banyak dua kali. P: Saat kamu belajar didalam kelas, apakah guru fisika pernah membawa alat laboratorium untuk digunakan di dalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi atau praktikum sederhana. S: Tidak. P: Tidak pernah? S: Iya. P: Yang berikutnya mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan dinamika gerak. Apakah guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Mekanika seperti apa kak? P: Mekanika itu misalnya gerak, pengukuran massa. S: Oo pernah, pernah. P: Itu tentang apa? S: Ooo bukan kayaknya mekanika itu kak, yang tentang gaya-gaya pegas. P: Gaya pegas itu juga termasuk. S: Oo iya pernah. P: Selanjutnya apakah guru mu memberitahukan kalau ada jadwal khusus praktikum? S: Sering tapi dari yang kayak mata pelajaran IPA yang paling sering ada jadwal praktikumnya itu biologi. Kalau kimia jarang sekali. P: Kalau fisika? S: Fisika? Lumayan. P: Kalau saat kamu melakukan praktikum di dalam laboratorium, cara guru mengajar itu bagaimana? Misalnya memberikan LKS, memberikan penjelasan, atau membagi kelompok. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 S: Semuanya kak. P: Semuanya? S: Iya. P: Dalam satu kelompok itu terdiri dari berapa orang? S: Biasa empat, lima, tujuh. P: Oo begitu. Kalian dalam satu kelas berapa orang? S: 31 kalau dalam kelas saya. P: Saat kamu melakukan praktikum, itu kamu kadang menemukan suatu kesulitan tidak? S: Hmm,, terkadang. P: Terkadang? S: Iya. P: Pada saat kamu mengalami kesulitan tersebut, kamu cenderung bertanya ke teman atau cenderung bertanya ke guru? S: Ke guru, soalnya biasa teman kelompok juga tidak tahu jadi ditanya ke guru supaya lebih jelas. P: Pada saat jadwal praktikum, apakah guru fisika pernah memberitahukan bahwa dalam percobaan tersebut alatnya ada yang kurang? Jadi kalian harus pinjam ke kelompok lain atau bagaimana? S: Dari selama ini,,, ooo pernah pernah pernah, tapi memang alatnya cuma satu tapi setiap kelompok pindah-pindah. P: Jadi tukar-tukaran gitu yah? S: Iya, tapi ada juga alat yang tiap-tiap kelompok kebagian jadi tidak pinjam-pinjam. P: Saat kamu dilaboratorium, kamu pernah menemukan alat yang pecah, rusak, atau bahkan tidak terurus? S: Pernah. P: Tanggapan kamu gimana? S: Harapannya sih sekolah bisa memperbaharui lagi alat-alatnya supaya proses praktikum juga bisa berjalan dengan baik dan agar siswa lebih nyaman belajar. P: Baik, pertanyaan terakhir bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium di sekolah mu? Apakah sudah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? S: Menurut saya sih kurang baik. P: Kenapa? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 S: Karena alat-alatnya biasa sudah lama, tidak terurus, tapi biasa juga dari siswa yang usil merusak alat-alat di lab. P: Ok. Terima kasih yah S: Sama-sama kak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126 Transkip Wawancara Siswa E Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai alat laboratorium dan pembelajaran fisika. Yang pertama, apakah saat pembelajaran fisika dengan guru fisika kamu pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Pernah. P: Sebarapa sering? S: Ndak seberapa sering, kalo misalnya memang saatnya praktikum ya praktikum. P: Misalnya dalam satu semester berapa kali? S: Satu atau dua. P: Satu atau dua kali? S: Iya. P: Ok. Yang kedua, apakah saat guru mu mengajar dalam kelas pernah membawa alat-alat laboratorium untuk digunakan dalam kelas? Misalnya untuk demostrasi atau praktikum sederhana? S: Tidak pernah. P: Jadi selama kamu sekolah disini tidak pernah? S: Tidak pernah dibawa masuk kelas. P: Hanya di laboratorium saja? S: Iya. P: Ok. Yang ketiga mengenai pelajaran mekanika tentang kinematika dan dinamika gerak. Pada saat materi itu apakah guru pernah melakukan percobaan di laboratorium? S: Pernah. P: Itu tentang apa? S: Kayaknya tentang gerak benda. P: Ok. Berikutnya apakah guru pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk melakukan praktikum? S: Iya pernah. P: Kapan terakhir kali kamu melakukan praktikum? S: Semester satu. P: Itu tentang materi apa? S: Yang gelombang-gelombang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 P: Gelombang? S: Iya. P: Oo iya. Terus saat guru mu mengajar, cara guru untuk melaksanakan pembelajaran praktikum itu bagaimana? Misalnya apakah membagi LKS, membagi kelompok dan memberikan penjelasan atau bagimana? S: Memberikan penjelasan, kadang-kadang juga membagi dalam bentuk kelompok. P: Apakah guru juga memberikan lembar kerja siswa? S: Iya, biasanya. P: Biasa? S: Iya. P: Berikutnya, pada saat kamu melakukan suatu praktikum apakah kamu pernah mendapatkan suatu kesulitan? S: Pernah. P: Pada saat kamu mendapatkan kesulitan tersebut, kamu cenderung bertanya ke teman atau cenderung bertanya ke guru? S: Ee.. Cenderung ke guru. P: Pada saat kamu melakukan praktikum, apakah guru pernah memberitahukan bahwa ada alat yang kurang? S: Pernah. P: Terus apakah kau pernah menemukan alat-alat di laboratorium dalam keadaan rusak, pecah atau bahkan tidak terurus? S: Pernah. P: Itu pendapat kamu bagaimana? S: Ya kurang dijaga alatnya makanya cepat rusak, baru karena tidak sering digunakan juga makanya perawatannya yang kurang. P: Yang terakhir, bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium fisika disekolah mu? Apakah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik atau sangat tidak baik? S: Cukup. P: Kenapa? S: Karena fasilitas yang masih kurang disini, terus ruangannya juga yang tidak terlalu nyaman. P: Kamu punya saran tidak untuk sekolah mengenai laboratorium? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 S: Kalau saran saya sebaiknya fasilitas-fasilitas didatangkan lagi khusunya di SMA 1 ini kan masih banyak yang kurang fasilitasnya seperti lab fisika. P: Ok. Terima kasih. S: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129 Transkip Wawancara Siswa F Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Disini saya memiliki beberapa pertanyaan mengenai laboratorium dan pembelajaran dalam kelas. Yang pertama, apakah dalam pembelajaran fisika saat guru memberikan mata pelajaran fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Iya pernah bu. P: Itu seberapa sering? S: Tiga kali dalam satu semester, biasa dua kali. Tergantung materinya bu kalau pake alat, ya masuk ke laboratorium P: Pada saat pembelajaran di kelas apakah guru mu pernah membawa alat laboratorium untuk digunakan di dalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi atau praktikum sederhana. S: Sekali-sekali biasa bu, karena biasa juga lab dipake untuk kelas lain jadi bapak datang bawa alat untuk kami praktikum. P: Yang berikutnya ini khusus untuk pelajaran mekanika yaitu tentang kinematika dan dinamika gerak. Apakah guru mu pernah melakukan praktikum mengenai materi tersebut? S: Pernah bu, iya P: Itu sering atau gimana? S: Sekali-sekali juga bu P: Baik, yang berikutnya. Apakah guru mu pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk melakukan praktikum? S: Hmm, ya ada bu. Sering. P: Kapan terakhir kali kamu praktikum dilaboratorium? S: Kalau tidak salah bu, hmmm semester lalu lah. Akhir semester lalu yaitu praktikum tentang alat pengukur, alat pengukuran. P: Alat pengukuran? S: Iya. P: Bagaimana cara guru melaksanakan pembelajaran di parktikum, apakah guru mu membagikan LKS, membagi kelompok, atau memberikan penjelasan? S: Bapak biasa bagi kelompok dengan memberi penjelasan secara rincih begitu bu. P: Kalau LKS nya? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130 S: Hmm, kalo soal LKS jarang biasa bu karena bapak itu kasih soal ke kami baru kami kerjakan. P: Baik, yang selanjutnya pada saat kamu praktikum apakah kamu pernah mengalami suatu kesulitan? S: Biasa sering bu, biasa. P: Kamu kalau saat mendapatkan kesulitan tersebut, kamu cenderung bertanya ke teman atau cenderung bertanya ke guru? S: Kalau saya biasa bertanya juga ke bapak, biasa juga ke teman. 50 : 50 lah bu. P: 50:50 ok. Yang berikutnya pada saat jadwal praktikum kamu pernah diberitahukan tidak dari gurunya bahwa percobaan itu ada alat yang kurang? S: Hmm, maksudnya bu gimana? P: Misalnya pada suatu percobaan, tapi masih ada satu alat yang kurang. Bapak pernah memberitahukan seperti itu tidak? S: Pernah bu, pernah. P: Saat kamu di laboratorium, apakah kamu pernah menemukan alat-alat yang pecah, rusak, atau tidak terurus? S: Hmm, selama ini bu tidak pernah. P: Terus bagaimana tanggapan kamu mengenai laboratorium yang ada disini? S: Menurut saya bu menyenangkan, tapi anulah kayak sepi. yaa sebenarnya ruangannya kurang memadailah kalo menurut saya bu P: Yang terakhir bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium disekolah mu. Termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? S: Cukuplah bu, cukup. P: Kenapa? S: Karena mungkin ibu bisa lihat sendiri fasilitas kami yah begini begini mejanya, kursinya, gelap juga, sepi, nah begitulah bu. Ya saya bilang cukup. P: Kamu punya saran nggak untuk sekolah mengenai laboratorium? S: Menurut saya bu, sarannya diperbaiki mejanya kursinya dengan kenyamannya supaya siswa lebih nyaman lagi belajar di lab. P: Ok. Terima kasih ya S: Sama-sama bu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 Lampiran 18. SMA Pelita Rantepao Transkip Wawancara Siswa A Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Belum pernah. P: Belum pernah? S: Iya. P: Kamu kelas berapa? S: Kelas X. P: Yang kedua, apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk melakukan demonstrasi atau praktikum sederhana dalam kelas? S: Belum pernah juga. P: Belum pernah juga? S: Iya. P: Ok, yang ketiga apakah guru fisika pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk praktikum? S: Hmm,, tidak ada. P: Tidak ada? S: Iya. P: Ok, baik yang berikutnya apakah di laboratorium kamu pernah menemukan alat atau bahan laboratorium yang rusak, pecah, atau kurang terurus? S: Saya tidak tahu karena belum pernah masuk lab. P: Belum pernah masuk lab? S: Iya. P: Ok, yang berikutnya bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium fisika walaupun sebenarnya kamu belum pernah masuk laboratorium, tapi menurut kamu laboratoriumnya itu udah digunakan maksimal belum? S: Mungkin menurut saya belum karena mungkin anak-anak baru satu kali masuk lab, tidak sering masuk lab. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 P: Oo begitu, terus bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium di sekolah ini? Apakah termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, atau sangat tidak baik? S: Hmm,, kalau saya kurang baik karena kalau lewat di depan laboratorium kayak tidak terawat, kurang bersih, mungkin seperti itu. P: Saran kamu untuk kedepannya gimana? S: Mungkin harus di perbaiki, lantainya yang retak-retak di ganti, mungkin alatnya ditambah lagi dan kalau bisa sering-sering masuk lab. P: Ok. Terima kasih. S: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 Transkip Wawancara Siswa B Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Yang pertama, apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Hmm,, kalau dari kelas X sampai kelas XI belum pernah. P: Belum pernah? S: Iya. P: Ok, yang kedua guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium didalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi, percobaan sederhana. S: Kalau untuk alat dari laboratorium, belum pernah karena kalau begitu biasanya hanya menggunakan benda-benda yang disekitar kita saja yang digunakan trus karena labnya ada dibelakang. P: Ok, baik yang ketiga apakah guru Fisika pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk praktikum Fisika? S: Apa? P: Apakah guru fisika pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk praktikum fisika? S: Kalau masalah itu belum pernah. P: Belum pernah? S: Iya. P: Berikutnya, kamu sudah pernah masuk laboratorium? S: Kalau untuk fisika belum pernah. P: Belum pernah? S: Iya. P: Tapi kalau misalnya kamu melihat dari luar sudah pernah atau tidak? S: Iya pernah. P: Pernah? S: Iya. P: Kamu pernah menemukan alat-alat yang rusak, pecah dan tidak terurus? S: Iya pernah. P: Tanggapan kamu bagaimana melihat hal itu? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 S: Tanggapan saya yah seharusnya kalau didalam suatu sekolah itu memiliki alat-alat seperti itu, seharusnya dirawat dan digunakan semaksimal mungkin. P: Baik, yang berikutnya bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium yang ada disekolah ini? Apakah termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? S: Kalau menurut saya dari alat-alat laboratorium yang ada disekolah ini, yah sangat baik karena bisa dikatakan cukup lengkap. Tapi hanya cuma penggunaannya yang kurang dimaksimal. P: Ok. Terima kasih. S: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 Transkip Wawancara Siswa C Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Yang pertama apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Kalau semenjak saya disini belum pernah. P: Belum pernah? S: Iya. P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk digunakan di dalam kelas? Misalnya demonstrasi, percobaan sederhana. S: Kalau masalah itu belum pernah juga. P: Belum pernah juga? S: Iya. P: Ok, yang berikut apakah guru fisika pernah memberitahukan jadwal khusus untuk praktikum fisika? S: Tidak pernah. P: Tidak pernah juga? S: Iya. P: Berikutnya apakah di laboratorium kamu pernah menemukan alat-alat yang rusak, pecah atau tidak terurus? S: Semenjak saya disini belum pernah, hanya melihat dari luar. Karena saya tidak pernah melihat barang-barangnya di dalam itu rusak. P: Jadi selama kamu disini kamu belum pernah masuk ke laboratorium? S: Belum. P: Ok. Menurut kamu bagaimana laboratorium di sekolah mu ini? Termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, atau sangat tidak baik? S: Menurut saya cukup. P: Cukup? Kenapa? S: Sebenarnya setiap sekolah itu harus ada labnya untuk tempat praktek kayak disini. P: Kamu berani nggak kalau misalnya kamu memberikan saran ke guru atau kepala sekolah untuk mengadakan praktikum atau mengambil jam khusus diluar jam sekolah untuk melakukan praktikum fisika? S: Iya sebenarnya bisa juga sih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 Transkip Wawancara Siswa D Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Yang pertama apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Tidak pernah. P: Selama kamu sekolah disini tidak pernah? S: Iya. P: Ok. Yang kedua, apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk proses pembelajaran dalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi, percobaan sederhana. S: Belum pernah juga. P: Belum pernah? S: Iya. P: Tapi kalau misalnya guru mu pernah menayangkan alat-alatnya? S: Pernah P: Pernah? S: Iya. P: Ok, terus apakah guru fisika pernah memberitahukan jadwal khusus untuk praktikum fisika? S: Sebenarnya pernah, tapi sampai sekarang belum pernah masuk. P: Jadi belum pernah masuk? S: Iya. P: Baik, yang berikutnya apakah di laboratorium kamu pernah menemukan alat atau bahan laboratorium yang rusak, pecah atau tidak terurus? Walaupun kamu belum pernah masuk, tapi melihat dari luar. S: Tidak. P: Tidak? S: Iya. P: Kalau misalnya dari tampilan luar, menurut kamu bagaimana? S: Menurut saya kurang cukup baik karena kayaknya tidak pernah di pakai. P: Kamu pernah lait nggak kalau laboratoriumnya pernah dibuka atau dibersihkan? S: Tidak pernah juga. P: Tidak pernah juga? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 S: Iya. P: Baik, yang terakhir bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium fisika di sekolah ini? Apakah termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? S: Menurut saya cukup. P: Kenapa? S: Karena selama disini saya belum pernah masuk. P: Ok, terima kasih. S: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 Transkip Wawancara Siswa E Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Yang pertama apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Selama saya sekolah disini belum pernah. P: Belum pernah? S: Iya. P: Yang kedua, apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk melakukan demonstrasi didalam kelas? S: Iya pernah. P: Pernah? S: Iya. P: Itu sesering mungkin atau bagaimana? S: Tidak, baru sekali. Cuma memperlihatkan saja alatnya lalu ukurannya, karena rusak alatnya makanya tidak jadi untuk demonstrasi. P: Oo iya. Yang ketiga mengenai pelajaran mekanika, apakah guru pernah melakukan praktikum di laboratorium? Khusus untuk mekanika, misalnya GLB atau GLBB. S: Tidak pernah. P: Tidak pernah? S: Iya. P: Apakah disini guru mempunyai jadwal khusus untuk praktikum fisika? S: Tidak. P: Yang berikutnya, apakah di laboratorium kamu pernah menemukan rusak, pecah, atau kurang terurus? S: Pernah. P: Pernah? Tanggapan kamu bagaimana? S: Ya tanggapan saya kalau bisa kedepan ini usaha atau partisipasi dari kepala sekolah supaya bisa lebih meningkatkan atau mempersiapkan alat yang bagus untuk digunakan praktek. P: Ok, yang terakhir bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium di sekolah ini? Apakah sudah termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 S: Bisa di katakan cukup karena alatnya sebenarnya lengkap tetapi sudah banyak yang rusak karena jarang di pakai. P: Ok, terima kasih. S: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140 Transkip Wawancara Siswa F Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Yang pertama apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika, pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Pernah. P: Pernah? Sudah berapa kali selama kamu sekolah disini? S: Satu kali. P: Itu mengenai materi apa? S: Kimia. P: Kalau fisikanya? S: Tidak pernah. P: Tidak penah? S: Iya. P: Apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium fisika untuk digunakan di dalam kelas? Misalnya untuk demonstrasi atau percobaan sederhana. S: Pernah. P: Itu sering atau bagaimana? S: Hanya satu kali. P: Ok, yang berikutnya apakah guru fisika pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk praktikum fisika? S: Tidak P: Tidak pernah? S: Iya. P: Baik yang berikutnya, di dalam kelas kalian pernah dibagi kelompok misalnya untuk melakukan praktikum sederhana di dalam kelas? S: Pernah tapi itu Cuma dalam pelajaran biologi. P: Pelajaran biologi, fisikanya tidak pernah? S: Tidak pernah. P: Yang berikutnya, apakah di laboratorium kamu pernah menemui alat atau bahan laboratorium yang rusak, pecah, atau tidak terurus? S: Pernah. P: Tanggapan mu bagaimana dengan hal tersebut? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 S: Tanggapan saya kalau misalnya sudah ada yang rusak di dalam, sebaiknya yang masih bagus didalam kita lebih mengurusnya lagi. Dan kalau bisa yang rusak di perbaiki. P: Bagaimana pendapat kamu tentang laboratorium fisika yang ada disekolah mi ini? Termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik atau sangat tidak baik? S: Sebenarnya kalau menurut saya sangat baik, tapi hanya dalam hal penggunaanya yang masih kurang. P: Ok. Terima kasih. S: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142 Lampiran 19. SMA Negeri 1 Sesean Transkip Wawancara Siswa A Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai laboratorium fisika. Yang pertama apakah pembelajaran dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Hmm,, semenjak sekolah disini belum pernah ada yang namanya praktek secara langsung di laboratorium fisika, karena yang dilihat keadaan sekolah ini masih banyak pembangunan yang belum rampung. Salah satunya untuk laboratorium fisika sendiri belum rampung pembangunannya. P: Baik, yang kedua apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk melakukan demonstrasi atau praktikum sederhana di dalam kelas? S: Praktikum sederhana,, hmmm seingat saya penggunaan alat-alat seperti itu belum pernah juga ada disini. Kecuali kalau untuk di perlihatkan gambarnya itu sudah sering. P: Sudah sering? S: Iya. P: Baik, berikutnya apakah guru pernah memberikan jadwal khusus untuk praktikum fisika? S: Kalau untuk fisika kalau untuk jadwalnya sama seperti pertanyaan sebelumnya, karena ruangan yang belum memadai makanya belum ada yang namanya jadwal untuk praktikum fisika. P: Sebelumnya kamu sudah pernah masuk ke laboratorium fisika? S: Laboratorium fisika belum, tapi kalau kimia pernah. P: Kalau melihat sepintas alat-alat dilaboratorium fisika sudah pernah belum? S: Pernah. P: Pernah? S: Iya. P: Kamu pernah menemui alat laboratorium yang pecah, rusak atau kurang terurus? S: Sering. P: Sering? S: Iya. P: Tanggapan mu bagaimana? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143 S: Kalau ada hal-hal seperti itu mungkin sebaiknya dibuatkan satu ruangan khusus lagi atau pemeliharaannya yang lebih diperhatikan lagi karena yang saya lihat disini setelah dipakai, kurang diperhatikan lagi untuk penyimpanannya. Setelah di pakai langsung diletakkan begitu saja dan itu yang bisa membuat barang-barang rusak dan tidak dapat dipakai lagi. P: Oo begitu. Dalam kelas guru fisika pernah membagi kelompok kecil tidak untuk melakukan suatu eksperimen kecil? S: Pernah. P: Pernah? S: Iya pernah. P: Itu cuma membagi kelompok atau memberikan penjelasan atau memberikan lembar kerja siswa? S: Memberikan penjelasan dan lembar kerja siswa untuk dikerjakan terus ada praktik kecil dengan alat-alat dan bahan sederhana. P: Tapi itu dalam kelas yah? S: Iya dalam kelas. P: Bukan dalam laboratorium? S: Iya dalam kelas saja. P: Bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium fisika di sekolah mu? Apakah termasuk kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang, atau sangat tidak baik? S: Hmm,, seperti yang diajukan pada pertanyaan pertama tadi sehubungan belum ada laboratorium fisika di sekolah ini, kami sendiri belum bisa menilai apakah laboratorium itu dinilai dalam bentuk yang baik atau mungkin kurang baik karena praktikum di laboratorium fisika sendiri belum ada diadakan di sekolah ini. P: Sebelum renovasi, laboratorium sudah pernah ada atau bagaimana? S: Belum pernah sih. P: Belum pernah? S: Iya. P: Ok. Sekian dan terima kasih. S: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144 Transkip Wawancara Siswa B Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Sejauh ini belum pernah, karena laboratorium disekolah ini belum selesai belum rampung sepenuhnya. P: Di kelas X juga belum pernah? S: Belum. P: Belum pernah juga? S: Belum. P: Kalau misalnya guru fisika mengadakan demonstrasi dalam kelas dengan menggunakan alat laboratorium, sudah pernah atau belum? S: Belum pernah. P: Sejauh ini belum pernah? S: Iya. P: Kalau menggunakan tampilan gambar menggunakan LCD? S: Belum pernah juga. P: Jadi kalau dalam pembelajaran fisika hanya teori saja? S: Iya, teori. P: Belum pernah juga ditunjukkan misalnya alatnya seperti ini, penggunaannya seperti ini. S: Iya belum pernah juga. Kalau ada yang dibuku, cuma diperlihatkan seperti ini gambarnya. Itupun gambarnya kecil. P: Disini ada jadwal khusus nggak untuk jadwal fisika? S: Tidak ada. Cuma teori saja. P: Menurut kamu baik nggak kalau ada jadwal khusus yang diberikan? S: Sangat sangat baik. Percuma kalau belajar fisika hanya teori, hanya menjelaskan caranya begini tapi tidak dilakukan secara langsung. P: Oo iya. Baik, kamu selama sekolah disini pernah masuk ke laboratorium fisika? S: Pernah, tapi belum ada isinya. Masih kotor sekali. P: Tapi kamu pernah alat-alat laboratoriumnya nggak? S: Pernah. P: Kamu pernah menemukan alat yang rusak atau pecah? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145 S: Pernah. P: Itu tanggapan kamu bagaimana? S: Ya kurang mengapresiasi karena orang yang telah menggunakan alat itu kurang bertanggung jawab, setelah di pakai tidak disimpan dan dirawat dengan baik tapi diletakkan begitu saja sehingga rusak. P: Menurut mu bagaimana pendapat kamu mengenai laboratorium di sekolah mu? Walaupun belum ada laboratorium yang tetap, tapi menurut kamu bagaimana? Apakah termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, atau sangat tidak baik? S: Kalau penampilan dari luar belum selesai tapi menurut saya untuk ukuran laboratorium fisika sudah bagus, ruangannya agak besar. P: Menurut kamu alat-alat disini sudah lengkap belum? S: Belum. P: Kamu punya saran nggak untuk sekolah mu khususnya untuk laboratoriumnya? S: Kalau saran saya mungkin pembangunan laboratoriumnya bisa dipercepat karena siswa itu bukan cuma butuh teori tapi juga untuk praktek. P: Ok, terima kasih yah. S: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146 Transkip Wawancara Siswa C Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Apakah dalam pembelajaran fisika dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Kalau menurut saya, selama saya sekolah di sini belum pernah mengadakan praktek untuk masuk ke laboratorium, karena disini belum ada laboratorium fisika. Tetapi waktu SMP pernah. P: Guru fisika disini pernah mengadakan suatu demonstrasi tidak di dalam kelas dengan menggunakan alat laboratorium? S: Pernah tapi waktu di SMP, kalau di SMA belum pernah. Kalau di SMP mengenalkan bagian-bagian dari mikroskop. P: Kalau di SMA? S: Tidak pernah. P: Walaupun cuma untuk demonstrasi dalam kelas? S: Tidak pernah. P: Ok, yang berikutnya guru pernah memberikan jadwal khusus tidak untuk praktikum fisikanya? S: Kalau di SMA belum pernah juga. P: Menurut kamu di sekolah mu ini laboratoriumnya itu bagaimana? Apakah termasuk kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik, atau sangat tidak baik? S: Belum bisa dinilai karena sekolah ini belum punya laboratorium fisika. P: Kalau pernah lihat alat dan barang-barang yang pecah atau kurang terurus? S: Pernah. P: Bagaimana tanggapan kamu mengenai hal tersebut? S: Mungkin setelah memakai, orang yang memakainya tidak menyimpannya dengan baik dan mungkin kurang hati-hati dalam pemakaian. P: Kamu punya saran nggak untuk laboratorium fisika? S: Peralatannya dan kebersihannya dijaga dan alat-alat yang ada di dalamnya sebaiknya digunakan dengan teliti. P: Ok, terima kasih. S: Sama-sama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 Transkip Wawancara Siswa D Keterangan: P : Peneliti S : Siswa P: Disini saya ada beberapa pertanyaan mengenai laboratorium fisika. Yang pertama apakah pembelajaran dengan guru fisika pernah melakukan praktikum di laboratorium? S: Tidak. P: Tidak pernah? S: Iya tidak pernah. P: Yang kedua apakah guru fisika pernah menggunakan alat laboratorium untuk melakukan demonstrasi atau praktikum sederhana di dalam kelas? S: Tidak pernah. P: Tidak pernah juga? S: Iya. P: Kalian pernah memberikan usul tidak, misalnya pak kami mau lihat alat-alat laboratorium? S: Tidak pernah. P: Tidak pernah juga? S: Iya. P: Kenapa? S: Karena kami tidak tahu kalau fisika juga ada alat laboratroiumnya, kami kira hanya kimia dan biologi. Dan kalau fisika hanya menghitung-meghitung terus. P: Baik, berikutnya apakah guru pernah memberitahukan bahwa ada jadwal khusus untuk praktikum fisika? S: Tidak, hanya kimia saja dan rencana mau praktek kalau kimia. P: Kalau fisika? S: Tidak. P: Yang berikutnya, sebelumnya kalian sudah pernah masuk ke laboratorium fisika? S: Belum. P: Tapi kalau misalnya melihat dari luar atau pernah melihat alat-alat lab fisika? S: Tidak karena kami juga tidak tahu laboratoriumnya dimana dan tidak ada alat-alatnya didalam. P: Tidak ada? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148 S: Iya. P: Misalnya kalian disuruh masuk ke laboratorium dan laboratoriumnya sangat lengkap, menurut kalian bagaimana? S: Senang dan kita penasaran mau masuk laboratorium serta antusias untuk masuk. P: Kalau misalnya alatnya tidak lengkap? S: Pasti anak-anak akan mengeluh dan tidak tertarik masuk ke lab kalau didalam tidak ada alat-alatnya. P: Kalau misalnya alatnya ada tapi ada beberapa yang alatnya rusak, menurut kalian bagaimana? S: Prihatin melihat alat yang rusak, perlu diganti, dan mengusulkan ke pak guru untuk diganti. Misalnya kita mau praktek trus ada alat yang rusak tapi tetap di pakai, bagaimana coba. Dan masa kita mau pelajari hal yang tidak berhubungan dengan teori. P: Kalian punya saran tidak untuk sekolah mengenai laboratoriumnya? S: Fasilitasnya dilengkapi dan kalau misalnya laboratoriumnya sudah jadi diharapkan laboratorium fisika kimia dan biologi dipisahkan agar saat praktikum leboh mudah. Dan tidaknya hanya teori tetapi ada juga prakteknya. Misalnya nanti kita mau pilih jurusan dan ada prakteknya, kita tidak tahu karena kita tidak pernah menyentuh atau mengetahui barangnya. P: Jadi selama hampit setahun kalian belum pernah masuk laboratorium? S: Belum pernah. P: Ok, sekian pertanyaan saya. Terima kasih. S: Iya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149 Dokumentasi Alat Laboratorium Fisika Lampiran 20. SMA Negeri 1 Rantepao PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151 Lampiran 21. SMA Pelita Rantepao PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 Lampiran 22. SMA Negeri 1 Sesean PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 Studi Dokumen Lampiran 23. Laporan Praktikum SMA Negeri 1 Sesean PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161