MODEL KOMUNIAKSI KONTEKSTUAL PUSTAKAWAN DAN PENGUNJUNG DALAM MENUNJANG LAYANAN SIRKULASI PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA *Rosmin **Masrul ***Marsia Sumule Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Haluoleo Kampus Hijau Bumi Tri Dharma Anduonohu, Kendari 93232 EMAIL : rosminucy [email protected] ABSTRACT The principal issues raised in this research is how Contextual Communication Model and Visitor Librarian in Supporting Services Circulation. The purpose of this research was to determine and describe the Contextual Communication Model and Visitor Librarian Circulation Services to Support the library and archives southeast Sulawesi region. In this study, the authors used the descriptive research to describe the facts and the properties of the relationship between the phenomenon investigated. With the qualitative methods to understand the phenomenon of what is experienced by the subject of research by describing and collect data through literature and field by interview and observation with 12 informants as a data source. The results showed that the implementation of the Capital Communications Contextual Librarian and visitors to Support Services Circulation of the library and archives area in Southeast Sulawesi in principle is already well underway ranging from Media communication and interest in reading run optimally because it is supported by adequate funding so that the Support Services circulation only through donations and so it was appropriate interest in reading that is expected to users / pemustaka. While the source obtained from the collection development Willingness or Hiba. Keywords: Communication Librarian ABSTRAK Pokok masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana ModelKomunikasi Kontekstual Pustakawan dan Pengunjung dalam Menunjang Pelayanan Sirkulasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan ModelKomunikasi Kontekstual Pustakawan dan Pengunjung dalam Menunjang Pelayanan Sirkulasi diperpustakaan dan arsip daerah sulawesi tenggara. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif yakni untuk mendeskripsikan mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dengan metode kualitatif yakni untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian dengan cara mendeskripsikan dan mengumpulkan data melalui kepustakaan dan lapangan dengan teknik wawancara dan observasi dengan 12 orang informan sebagai sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ModalKomunikasi Kontekstual Pustakawan dan Pengunjung dalam Menunjang Pelayanan Sirkulasi diperpustakaan dan arsip daerah sulawesi tenggara pada prinsipnya sudah berjalan dengan baik mulai dari Media komunikasi dan minat bacanya berjalan secara maksimal karena didukung oleh dana yang memadai sehingga Menunjang Layanan Sirkulasi hanya melalui sumbangan dan sehingga minat bacanya sudah sesuai yang di harapkan kepada pengguna/pemustaka. Sedangkan Sumber pengembangan koleksi diperoleh dari Kerelaan atau Hiba. Kata kunci: Komunikasi Pustakawan PENDAHULUAN Model Komunikasi adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut model retoris. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga unsur dasar dalam proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan informasi. komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Proses pengiriman informasi di zaman keemasan ini sangat canggih. Teknologi telekomunikasi paling dicari untuk menyampaikan atau mengirimkan informasi ataupun berita karena teknologi telekomunikasi semakin berkembang, semakin cepat, tepat, akurat, mudah, murah, efektif dan efisien.Berbagi informasi antar Benua dan Negara di belahan dunia manapun semakin muda. Komunikasi bisa bermacam bentuknya tergantung bentuk komunikasi yang dilakukan ada beberapa bentuk komunikasi yang memerlukan media komunikasi, tapi ada juga yang memang yang tidak memerlukan, seperti komunikasi yang bersifat langsung atau tatap muka. Sehingga ada sebagian orang yang menggolongkan panca indra sebagai media komunikasi Salah satu unsur yang menentukan keberhasil dari suatu komunikasi adalah media, Media yang dimaksut disini adalah alat yang digunakan uantuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima (masyarakat).Beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Komunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Tanpa komunikasi manusia jadi terpisah dari lingkungan.Namun tanpa lingkungan komunikasi menjadi kegiatan yang tidak relevan. Dengan kata lain manusia berkomunikasi karena perlu mengadakan hubungan dengan lingk ungannya. Dalamberkomunikasi,man usia tentunya memerlukan media komunikasi. Proses komunikasi merupakan suatu proses yang dua arah dan interaktif diantara partisipan-partisipan yang terlibat menganggap partisipan-parsitisipan ini sebagai transciever, karena keduanya mengirim dan menerima pesan-pesan. Jadi tidak hanya menjalankan satu fungsi sebagai pengirim pesan Proses komunikasi yang terjadi dalam jaringan komunikasi dapat dijelaskan dengan menggunakan Komunikasi merupakan bagian penting yang mendukung keberadaan suatu organisasi termasuk perpustakaan. Tanpa adanya komunikasi dalam organisasi, maka semua pihak hampir tidak mungkin bekerjasama satu sama lain. Demikian pula, suatu koordinasi tidak mungkin dapat dilakukan tanpa adanya komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi sangatlah penting, bukan hanya di lingkungan organisasi saja tetapi di seluruh aspek kehidupan. METODE PENELITIAN Penelitian ini Telah dilaksanakan di Perpustakaan Dan Arsip Daerah Sulawesi Tenggara. Untuk mengetahui apakah Komunikasi Kontekstual Pustakawan dan pengunjung Dalam Meningkatkan Layanan Sirkulasi Sudah Memehuhi atau Memuaskan Kebutuhan pengguna atau pengunjung perpustakaan . Subjek Informan Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah Kepala Ka Subid Layanan Sirkulasi dan pegawai yang bersangkutan serta Pengunjung perpustakaan dan Arsip Daerah Sulawesi Tenggara . Adapun Informan berjumlah 12 orang adalah sebagai berikut : 1. Kepala bidang Layanan Sirkulasi : 1 orang 2. Pustakawan : 3 orang 3. Kordinator Pustakawan : 1 orang 4. Pengunjung : 7 orang Jumlah : 12 orang Teknik Penentuan Informan Teknik penentuan Informan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive sampling, yaitu memmilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa bersangkutan mengetahui dan memahami betul inti permasalahan. Sumber Dan Jenis Data Sumber Data Adapun jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama, seperti informan yang diwawancarai untuk pengambilan data, sebagaimana yang terdapatdi Badan Perpustakaan dan arsip daerah sulawesi tenggara b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data dokumen yang sudah tersedia dan merupakan sumber tertulis informasi yang terdapat di Badan Perpustakaan dan arsip daerah sulawesi tenggara. Jenis Data Jenis penelitian ini adalah Data Kualitatif c. Data Kualitataif adalah data yang di peroleh berdasarkan pengamatan di lapangan secara langsung Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah cara-cara untuk memperoleh datadata yang lengkap, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sesuai dengan permasalahan penelitian yang berkaitan dengan Model Komunikasi Kontekstual Perpustakaan Dalam Menunjang Pelayanan Sirkulasi di Perpustakaan dan arsip daerah sulawesi tenggara Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi a. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedang observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui film, rangkaian slide, atau rangkaian photo. b. Wawancara Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pecari informasi dan sumber informasi. Jenis dari wawancara yang digunakan penulis ini merupakan wawancara terstruktur dimana penulis akan menyiapkan daftar pertanyaan yang akan digunakan untuk wawancara kepada responden. Metode ini penulis gunakan mengungkap sejauh mana pemanfaatan perpustakaan bagi mahasiswa dan peran apa saja yang telah dilakukan oleh perpustakaan untuk meningkatkan prestasi balajar mahasiswa. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tambahan serta untuk memperkuat dari data temuan di lapangan. Dari metode ini penulis dapat melakukan triagulasi untuk mengecek data temuan dengan dokumentasi yang ada di perpustakaan meliputi : jumlah koleksi bahan pustaka yang ada. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah prosesmencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2010: 333). Deskriptif Kualitatif adalah mendeskripsikan, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat hubungan antar fenomena yang sedang di teliti Data Profil Informan Untuk mengetahui lebih jenis mengenai Informan Penelitian, dapat dilihat sebagai Berikut : 1. Informan Bapak H.La Ongke, SH, MSi Adalah sebagai Kepala Perpustakaan yang berusia 50 tahun dan berpendididkan S2 Berstatus Kepala Perpustakaan , di Badan Perpusataan dan Arsip Daerah Sulawesi Tenggara. 2. Informan Sitti Hanfi,SE,MM. adalah sebagai Kepala Bidang layanan.dia berumur 36 tahun di Badan Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara. 3. Informan Elisabetth Mangga Adalah ia berstatus sebagai Pengelolah pustakawan Sirkulasi dia berumur 42 tahun. Di Badan Perpustakaan Daerah Sulawesi Tenggara. 4. Informan Dra. Hj. Wahidah A.Daud, S.IP.M,Si Adalah sebagai Pegawai Pustakawan, berumur 40 tahun .di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulawesi Tenggara. 5. Informan Bapak Kando S.I.K adalah Sebagai Pengelolah Perpustakaan di Ruang Deposit dia berumur 55 tahun 6. Informan Ibu Sahriani Lubis A.md Adalah sebagai Pengelolaah perpustakaan dan di ruang baca anak, dia berumur 35 tahuan 7. Informan Ibu Ani Lestari S.Pd Adalah sebagai pengunjung perpustakaan untuk memperoleh informasi tentang pendidikan anak SD. Dia berumur 25 Tahun, berstatus sebagai Pengunjung Perpustakaan. 8. Informan Mariana adalah sebagai pengunjung perpustakaan untuk memperoleh informasi dia berumur 20 tahun, berstatus sebagai mahasiswa 9. Informan Latoro adalah Pengunjung perpustakaan untuk memperoleh cara penggunaan media Komunkasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulawesi Tenggara. 10. Informan Hasmi adalah Pengunjung perpustakaan Berstatus Mahasiswa da berumur 19 tahuni di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulawesi Tenggara. 11. Informan Sadariyati adalah Pengunjung Perpustakaan dia berstatus Mahasiswa dia berumur 20 tahun datang untuk memperoleh Ilmu Pengetahuan, dan Berwawasan Luas 12. Informan Fajar adalah Pengunjung Perpustakaan Dia Berstatus Mahasiswa dan berumur 18 tahun, datang untuk memperoleh pengetahun di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulawesi Tenggara. Model Komunikasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Model Komunikasi di perpustakaan adalah Model Komunikasi terbuka adalah 'keberanian' untuk mendengarkan pendapat yang berbeda tanpa perlu takut merasa ditentang, tidak disetujui atau bahkan merasa dimusuhi. Komunikasi yang sesungguh-sungguhnya efektif hanya terjadi manakala orang mau mendengarkan pendapat yang berbeda dari orang lain sebagai lawan bicaranya. Tentu hal ini membutuhkan mentalitas yang berlimpah, legowo.Komunikasi yang terbuka terjadi ketika pesan yang diucapkan dengan jelas dan isi yang mudah dimengerti oleh anggota keluarga lainnya.Terbuka dan langsung : Komunikasi Jelas dan langsung komunikasi adalah bentuk yang paling sehat komunikasi dan terjadi ketika pesan dinyatakan dengan jelas dan langsung ke anggota keluarga yang sesuai. Contoh dari gaya komunikasi ini adalah ketika seorang ayah, kecewa tentang anaknya gagal untuk menyelesaikan tugas nya, menyatakan, “Nak, aku kecewa bahwa Anda lupa untuk mengambil sampah hari tanpa saya harus mengingatkan Anda Menurut salah seorang informan pegawai perpustakaan Dra. Hj. Wahidah A.Daud, S.IP.M,Simenyatakan :,,kami disini menggunakan model komunikasi terbuka supaya pengunjung tidak ragu-ragu untuk bertanya kepada Pustakawan tentang buku atau koleksi yang mereka butuhkan(Wawancara,Senin 1 Februari 2016 ) Menurut informan di atas model komunikasi Pustakawan dan Pengunjung yang di gunakan di perpustakaan adalah model komunikasi terbuka, supaya pengunjung tidak ragu-ragu atau takut untuk bertanya kepada pustakawan tentang buku yang mereka butuhkan,Pendapat lain yang di Ungkapkan Pegawai Perpustakaan,, iya kami disini membuat tanda sepertu silang melarang merokok yang di tempel diding sehingga pengunjug dapat mengetahui larang tersebut dan tentang membuang sampah sembarang tempat.(Wawancara senin 1 Februari 2016) Menurut Informan di atas bahwa di perpustakaan umum di beritanda silang bertanda di larang merokok dan membuang sampah sembarang tempat, sehingga pengunjung yang datang membaca segera mengetahui peraturan yang ada. Pendapat lain di Ungkapkan oleh Muhamad fansuri.“ Model Komunikasi sistemnya bersifat terbuka, pengguna bahan pustaka bisa langsung ketempat koleksi yang diinginkannya, waktu untuk peminjaman bahan koleksi pustaka diberikan waktu selama 1 minggu dan apabila pengguna masih ingin memakai bahan koleksi pustaka, maka waktu peminjaman dapat diperpanjang. Adapun sanksi yang diberikan yaitu denda sebesar Rp.500 perhari’’.(Wawancara, Senin 1 Februari 2016) Informan di atas mengatakan bahwa Model Komunikasi Terbuka yang di gunakan perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Model Komunikasi Terbukaterbuka, pengguna langsung ketempat tujuan yang di inginkan penggunaka untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Dan Apabila pengguna meminjam buku yang mereka inginkan atau yang di butuhan bisa memijam dengan jangka waktu satu minggu apabila terlambat mengembalikan dengan jangka waktu tertentu maka akan di kena denda RP 500 Perhari Komunikasi Kontestual Perpustakaan Konteks ini adalah pesan komunikasi yang terdiri atas dua jenis, yakni nonverbal dan verbal. konteks ini adalah pesan – pesan komunikasi yang terdiri atas dua jenis, yakni nonverbal dan verbal jadi Komunikasi kontekstual adalah orang yang menyampaikan pesan secara langsung kepada pengunjung dan memberikan jasanya,dan pustakawan harus mampu berkomunikasi lisan maupun tulisan degan pemakai Menurut Informan yang di temui di ruangannya yang bernama Sitti Hafni, SE, MM Kami Menyampaikan pesan secara langsung kepada Pengunjungan dan Memberikan Informan yang di butuhkan ,cara komunikasinya secara langsung, agar pengunjung dengan mudah mencari Informasi yang mereka butuhkan(Wawancara Selasa 2 Februari 2016) Menurut Informan di atas bahwa Pustakawan atau Pengelola Memberikan informasi Kepada pengunjung dan berkomunikasi secara langsung agar pengunjung memperoleh informasi yang merekan butuhkan.sehingga pengunjung senang keperpustakaan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Pendapat lain di Ungkapkan oleh pegawai perpustakaanIya kami disini Melayani secara Langsung Pengunjung dengan baik, dan yang ingin memperoleh infornmasi untuk menambah ilmu pengetahuan yang di butuhkan Pengunjung perpustakaan (Wawancara Selasa 2 Februari 2016) Menurut Informan di atas bahwa Pustakawan melayani Pengunjung dengan baik untuk memperoleh referensi atau innformasi yang di butuhkan pengunjung, mereka berkomunikasi secara langsung.Sehingga Pengunjung senang keperpustakaan untuk memper oleh informasi Menurut pegawai perpustakaan yang ada di ruang baca Dra. Hj. Wahidah A. Daud, S.IP.M.Si,, iya apabila ada yang ribut di ruang baca,pegawainya segera menegur yang ribut tersebut agar tidak mengaggu yang lain dengan cara gerak tubuh seperti mimik muka. (Wawancara Selasa 2 Februari 2016) Menaurut Informan di atas bahwa pengunjung perpustaan tujuan untuk membaca atau meminjam referensi apabila pengunjung ribut,pegawai yang bertugas segera menegur yang ribut tersebut dengan cara tubuh seperti mimik muka.sehingga pengunjung menjadi tenang dan melanjutkan aktifitasnya yaitu membaca. Komunikasi Verbal di Perpustakaan Komunikasi Verbal adalah suatu komunikasi yang di sampaikan oleh komunikator kepada Komunikan dengan cara menggunakan cara tertulis atau dengan cara lisan. Contonya penyampaian Informasih melalui telpon Komunikasi Non Verbal adalah kebalikan dari komunikasi yang dimana Penyampaian Informasi atau pesannya tidak memakai katakata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isarat Contohnya bahasa tubuh, ekspresi wajah dengan kontok matanya dan lainlain.Menurut informan yang yang berhubungan dengan Komunikasi verbal yang bernama Sitti Hafni,SE, MM.,,kami disini menggunakan komunikasi verbal seperti adanya peringataan tentang di larang Merekok, dan buanglah sampah tempatnya.(Wawancara,Selasa 2 Februari 2016) Pendapat lain di ungkapakan oleh pegawai perpustakaan yang bernama Elisabeth Mangga.,,pada saat pengunjung masuk perpustakaan untuk membaca atau meminjam buku di harapkan mengapsen sebelum masuk ruang perpustakaan agar pengunjung memahami aturan yang ada.(Wawancara,Selasa 2 Februari 2016) Menurut informan di atas perpustakaan menggunakan komunikasi verbal untuk berkomunikasi dengan pegunjung perpustakann agar pemustaka tanpa di berkomunikasi langsung mereka sudah mengerti, adanya peringatan di larag merokok,dan buang sampah pada tempatnya. Kemudin pengunjung perpustakaan di harapkan apabila masuk perpustakaan pengunjung mengepsen terlebih dahulu sebelum masuk perpustakaan agar pengunjung tertib. Komunikasi Non Verbal di Perpustakaan. Verbal yang mereka gunakan yaitu komunikasi verbal dan non verbal, Non Verbal adalah kebalikan dari komunikasi yang dimana Penyampaian Informasi atau pesannya tidak memakai kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isarat Contohnya bahasa tubuh, ekspresi wajah dengan kontok matanya dan lain-lain. Menurut Informan yang bernama ini Kando S.I.K,,kami menggunakan komunikasi non verbal apabila pengunjung perpustakaan ribut ,apa bila pengunjung ribut akan mengaggu pengunjung lain yang fokus untuk membaca disitu kami menggunakan komunikasi nonverbal dilarang ribut dengan bahasa tubuh atau ekspresi waja.(Wawancara,Selasa 2 Februari 2016) Menurut Infoman di atas bahwa di badan perpustakaan dan arsip daerah provinsi sulawesi tenggara,menggunakan dua komunikasi yaitu verbal dan non verbal,kalu pustakawan menggunakan komunikasi verbal memberi peringatan kepada pengunjung perpustakaan agar pengunjung mematuhi aturan yang ada ,seperti membuang sampah pada tepatnya, dan di larang merekok di ruang baca. Sedangkan komunikasi non verbal Non Verbal adalah kebalikan dari komunikasi yang dimana Penyampaian Informasi atau pesannya tidak memakai kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isarat.apabila ada pengunjung perpustakan apa bila pengunjung ribut akan mengaggu pengunjung lain yang fokus untuk membaca disitu kami menggunakan komunikasi nonverbal dilarang ribut dengan bahasa tubuh atau ekspresi waja. Peningkatan Layanan Sirkulasi Menyediakan Bahan-Bahan yang di butuhkan oleh Masyarakat pada Umunnya seperti Bahan Belajar, ensikolope, sikripsi, koran, Pendaftaran Kartu anggota adalah semua mahasiswa di Wajibkan memiliki Kartu Anggota Perpustakaan apabila ingin Meminjam Koleksi bahan Pustaka.Kegiatan Operasional, adalah Pelayanan langsung dalam Peminjaman dan Pengembalian buku pada Perpustakaan.Pemungutan Denda adalah apabila Mahasiswa terlambat dalam mengembalikan buku makaia Wajib dikenakan denda sesuai peraturan perpustakaan.Layanan bebas Pustaka adalah Mahasiswa yang akan menyelesaiakan studinya maka ia diwajibkan uantuk mengurus bebas Pustaka. Pengunjung perpustakaan adalah kelompok orang dalam masyarakat yang secara intensif mengunjungi dan memakai layanan dan fasilitas perpustakaan sedangkan “pengguna perpustakaan adalah pengunjung, anggota dan pemakai perpustakaan bahwa Pengunjung pemustaka adalah pengguna perpustakaan baik perseorangan atau kelompok yang memanfaatkan layanan dan koleksi perpustakaan.Pengguna perpustakaan adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang ke perpustakaan atas dasar kebutuhan informasi yang diperlukan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Pengguna perpustakaan terdiri dari dua jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan dan pengguna yang berpotensial menggunakan perpustakaan”.Pengguna dapat dibedakan sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif.Dalam istilah yang lebih luas pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan dengan perpustakaan, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari informasi yang dibutuhkan. Menurut Pengunjung Perpustakaan yang di temui di ruang baca yang bernama Ayu Lestari ,,sering Keperpustakaan untuk Membaca, dan untuk Mencari referensi untuk menambah wawasan saya, dan kadang untuk menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan dosen.(Wawancara,Rabu 3 Februari 2016) Menurut informan di atas bahwa Sangat Penting Keperpustakaan karena dengan adanya Perpustakaan dapat menambah pemahaman, apa yang belum di ketahui dengan membaca langsung kita ketahui,jadi perpustakaan sangatlah baik Pendapat lain di ungkapkan oleh pengunjung yang Ramadan,, datang keperpustakaan untuk mencari informasi yang sangat saya butuhkan,untuk persiapan perkuliahan,di samping itu saya meencari tugas-tugas yang di berikan dosen untuk segera di selesaikan. (Wawancara,Rabu 3 Februari 2016) Menurut informan diatas Perpustakaan sangat penting di kalangan khusunya di kalangan pelajar, apabila ada tugas dari dosen langsung keperpustakaan untuk menyeleasikan tugas,dan adapun persiapan materi untuk perkuliahan saya langsung keperpustakan. Jadi menurut saya perpustakaan sangatlag penting di kalangan pelajar atau sivitas akademik Pustakawan adalah profesi, maka untuk menjadi pustakwan perlu kriteria tertentu yang berkaitan dengan bidang tugas yang akan dikerjakan. Menurut Informan yang bernama La Ode hasradin yang di temui di ruang baca,,iya kami menyedikan layanan bebas pustaka, Kegiatan Operasional, Pendaftaran Kartu anggota, untuk kebutuhan mahasiswa,dan masyarakat pada umunya.(wawancara Rabu 3 Februari 2016) Menurut Informan di atas bahwa pengelola perpustakaan khususnya dibagian layanan sirkulasi langkahyang di ambil untuk memudahkan mahasiswa adalah mempersiapkan kartu anggota perpustakaan untuk mempermudah mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan. Layanan Sirkulasi Bahan Pustaka Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya.Bahan pustaka yang boleh dan dapat dipinjam dibaca diluar peprustakaan pada umumnya adalah koleksi umum. Petugas layanan harus meneliti dan mengecek kondisi bahan pustaka yang akan dipinjam atau dikembalikan, antara lain dalam hal keutuhan dan kelengkapan jumlah halaman, dan ada atau tidaknya coretan, dan lain sebagainya. Agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara petugas layanan dan pengguna maka pada saat transaksi peminjaman dan pengembalian dilakukan pengecekan. Koleksi bahan pustaka yang jumlah dan jenis serta kualifikasi minimalnya sudah ditentukan, dan sudah diolah atau diproses, sehingga siap dipinjam atau dimanfaatkan masyarakat pengguna.Setelah memenuhi persyaratan minimal diupayakan pengembanganya. Setiap perpustakaan biasanya telah menetapkan standar koleksinya, baik dalam hal jumlah, jenis, Variasi mutu, subjek dan fokus, maupun periode penerbitannya. Koleksi perpustakaan merupakan faktor penting bagi sebuah perpustakaan Bahan pustaka yang di pinjamkan belum maksimal karna keterbatasan koleksi yang ada jadi terkadang bahan pustaka yang di inginkan oleh pengunjung tidak tersedia karna keterbatasan koleksi yang ada.Jadi kesimpulannya bahan pustaka masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.Menurut Informan yang di temui di ruang baca yang bernama Aulia Citra.“Masih kurang lengkap karna terkadang saya tidak mendapatkan bahan pustaka yang saya inginkan yang ada hanya koleksi lama jadi saya berpikir lebih baik menggunakan internet lebi lengkap unutk memenuhi kebutuhan saya. (Wawancara,Kamis 4 Februari 2016 ) Menurut Informan di atas bahwa bahan baca koleksi yang ada di perpustakaan yang di butuhkan pemustaka masih kurang sehingga pemustaka atau pengguna masih terbatas untuk mendapatkan informasi yang di butuhkan. Koleksi yang tersedia hanya koleksi lama jadi pengunjung lebih banyak menggunakan internet untuk kebutuhan mereka.Pendapat lain di uangkapan oleh Mita Lestari “iya Pustakawan dapat dengan cepat menunjukkan letak bahan koleksi pustaka yang saya inginkan atau yang saya Butuhkan. (Wawancara, Kamis 4 Februari 2016) Informan di atas menyatakan bahwa apabila pemustaka belum mengetahui dimana letak koleksi yang di inginkan langsung di arahkan oleh Pustakawan untuk memperoleh yang Jenis koleksi yang dibutuhkan pengunjung untuk segerah memperoleh informasi Menurut informan yang bernama Eva Salvinti ”Pelayanan yang di berikan kepada pengguna bahan pustaka sudah cukup komplit dengan adanya Ebook/ Jurnal yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang sudah tersedia’’. (Wawancara, Kamis 4 Februari 2016) Menurut Informan di atas untuk sistem pelayanan di perpustakaan ini di terapkan aturan apa bila ada salah satu Pustakawaan yang tidak hadir maka Pustakawan lain mengambil alih pekerjaan staf yang tidak hadir ini kami lakukan untuk kelancaran proses dalam perpustakan, informan di atas bahwa pelayanan yang di berikan kepada pustaka sudah cukup baik karena didukung oleh sarana dan prasarana serta adanya E-book Jurnal untuk memenuhi kebutuhan pemustka Sehingga Pengguna sering keperpustakaan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan karena pelayanannya di perpustakan sangat baik.Dengan petugas yang ramah dan selalu bersikap baik serta kooperatif jika ada pengunjung yang kebingungan untuk mencari bahan pustaka. Pembahasan Model Komunikasi di perpustakaan adalah Model Komunikasi terbuka adalah 'keberanian' untuk mendengarkan pendapat yang berbeda tanpa perlu takut merasa ditentang, tidak disetujui atau bahkan merasa dimusuhi. Komunikasi yang sesungguh-sungguhnya efektif hanya terjadi manakala orang mau mendengarkan pendapat yang berbeda dari orang lain sebagai lawan bicaranya. Tentu hal ini membutuhkan mentalitas yang berlimpah, legowo. Komunikasi yang terbuka terjadi ketika pesan yang diucapkan dengan jelas dan isi yang mudah dimengerti oleh anggota keluarga lainnya.Terbuka dan langsung : Komunikasi Jelas dan langsung komunikasi adalah bentuk yang paling sehat komunikasi dan terjadi ketika pesan dinyatakan dengan jelas dan langsung ke anggota keluarga yang sesuai Komunikasi Verbal adalah suatu komunikasi yang di sampaikan oleh komunikator kepada Komunikan dengan cara menggunakan cara tertulis atau dengan cara lisan. Contonya penyampaian Informasih melalui telpon Komunikasi Non Verbal adalah kebalikan dari komunikasi yang dimana Penyampaian Informasi atau pesannya tidak memakai katakata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isarat Contohnya bahasa tubuh, ekspresi wajah dengan kontok matanya dan lain-lain. Untuk menjadi seorang pustakawan, seseorang perlu menempuh pendidikan tentang perpustakaan setingkat DI maupun D2. Kebanyakan pustakawan bekerja di perpustakaan yang ada di sekolah, perguruan tinggi, ataupun tingkat kota, provinsi, maupun negara. Beberapa pustakawan bekerja untuk perusahaan swasta untuk membantu mereka mengatur dokumen dan . laporan.Terdapat pula pustakawan yang bekerja untuk orang tuli maupun di penjara. Pustakawan adalah orang yang bergerak di bidang perpustakaan atau ahli perpustakaan, Kemudian menurut kode etik Ikatan Pustakawan Indonesia dikatakan bahwa yang disebut pustakawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan, Pengunjung perpustakaan adalah kelompok orang dalam masyarakat yang secara intensif mengunjungi dan memakai layanan dan fasilitas perpustakaan sedangkan “pengguna perpustakaan adalah pengunjung, anggota dan pemakai perpustakaan bahwa Pengunjung pemustaka adalah pengguna perpustakaan baik perseorangan atau kelompok yang memanfaatkan layanan dan koleksi perpustakaan.Pengguna perpustakaan adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang ke perpustakaan atas dasar kebutuhan informasi yang diperlukan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Pengguna perpustakaan terdiri dari dua jenis yaitu pengguna yang sudah menggunakan perpustakaan dan pengguna yang berpotensial menggunakan perpustakaan”.Pengguna dapat dibedakan sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif. Dalam istilah yang lebih luas pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan dengan perpustakaan, baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari informasi yang Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya.Bahan pustaka yang boleh dan dapat dipinjam dibaca diluar peprustakaan pada umumnya adalah koleksi umum. Petugas layanan harus meneliti dan mengecek kondisi bahan pustaka yang akan dipinjam atau dikembalikan, antara lain dalam hal keutuhan dan kelengkapan jumlah halaman, dan ada atau tidaknya coretan, dan lain sebagainya. Agar tidak terjadi kesalahan persepsi antara petugas layanan dan pengguna maka pada saat transaksi peminjaman dan pengembalian dilakukan pengecekan. Koleksi bahan pustaka yang jumlah dan jenis serta kualifikasi minimalnya sudah ditentukan, dan sudah diolah atau diproses, sehingga siap dipinjam atau dimanfaatkan masyarakat pengguna.Setelah memenuhi persyaratan minimal diupayakan pengembanganya. Setiap perpustakaan biasanya telah menetapkan standar koleksinya, baik dalam hal jumlah, jenis, Variasi mutu, subjek dan fokus, maupun periode penerbitannya. Koleksi perpustakaan merupakan faktor penting bagi sebuah perpustakaan Bahan pustaka yang di pinjamkan belum maksimal karna keterbatasan koleksi yang ada jadi terkadang bahan pustaka yang di inginkan oleh pengunjung tidak tersedia karna keterbatasan koleksi yang ada. Jadi kesimpulannya bahan pustaka masih kurang untuk memenuhi kebutuhan Baik terhadap petugas apabila petugas memberikan perhatian padanya. Oleh karena itu, agar pengguna memberikan respons yang positif, petugas harus mampu memberikan perhatian sehingga pengguna berminat membaca atau memberikan informasi. Dalam konteks seperti itu, petugas perpustakaan dituntut untuk memotivasi atau mendorong pengunjung untuk bertindak Secara sederhananya, media komunikasi ialah perantara dalam penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk efisiensi penyebaran informasi atau pesan tersebut. Sedangkan fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi Bahwa Komunikasi adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, jadi media adalah perluasan dari guru. Selanjuatnya menyatakan bahwa media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi remaja supaya terjadi proses pembelajaran. Komunikasi efektifitas merupakan tujuan dari proses komunikasi Segala bentuk atau metode komunikasi seperti hubungan masyarakat (jurnalis) , periklanan , dan pameran dituntut untuk menciptakan komunkasi yang efektif dan masyarakat adanya pertukaran informasi atau pesan serta kesamaan makna antara komunikator dan komunikan. Media Komnikasi adalah salah satu bentuk komunikasi yang bertujuan menciptakan kerja sama dan hubungan yang harmonis antara satu lembaga/perusahaan dengan Masyarakat, baik Masyarakat internal maupun eksternal. Media didefinisikan sebagai manajemen komunikasi antara suatu Perpustakaan dan masyarakat. Kepuasan pengguna dalam mendapatkan informasi merupakan tujuan utama layanan perpustakaan. Petugas perpustakaan harus mampu menunjukkan perhatian, berbicara dari sudut pandang pengguna, serta bersimpati dan berempati kepada pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas layanan dengan memperhatikan aspek komunikasi, psikologi, dan perilaku dalam memberikan layanan, atau mengubah senang dilayani menjadi gemar melayani. Selain itu mengelola lingkungan kerja sehingga nyaman, bersih dan informatif, membuat informasi tertulis yang mudah dibaca, menciptakan kenyamanan ruang baca dan ruang penelusuran, mengupayakan ketersediaan fasilitas yang memadai memperhatikan kebutuhan, keluhan, dan harapan pengguna. maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Dalam proses kegiatan organisasi pelayanan sirkulasi pada perpustakaan Di badan Perpustakaan dan arsip Daerah Propinsi sulawesi tenggara perlu adanya komunikasi yang baik antara st 2. Perlu adanya penambahan koleksi bahan pustaka pada perpustakaan Di badan Perpustakaan dan arsip Daerah Propinsi sulawesi tenggara agar kebutuhan pengguna terhadap koleksi bahan pustaka bisa terpenuhi dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Kuswandi, wawan. 1996. KOMUNIKASI MASSA : sebuah analisis MEDIA TELEVISI, Jakarta : Rineka Cipta Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu komunikasi : suatu pengantar. Bandung : Remaja Rosdakarya KESIMPULAN DAN SARAN Permana, Andar Widya. 2007 “Teori komunikasi“http://www.scribd.com/ Kesimpulan doc Pengguna koleksi bahan pustaka sudah sangat baik dan tidak Jenis-jenis teori komunikasi. 28 Desember 2011, 21.06 wib, Rabu berjalan satu arah. Adanya Wiranto. 2004. Pengantar Ilmu hubungan timbal balik yang positif Komunikasi. Jakarta : dari pustakawan dan pengguna bahan Gramedia Widiansarana koleksi pustaka terjadi karena adanya Indonesia kesamaaan pemahaman baik dari Yusup, Pawit. M. 2009. Ilmu pihak pustakawan maupun dari informasi, komunikasi, pengguna koleksi bahan pustaka. dan kepustakaan.Jakarta : Bumi Aksara, 2009 Saran Soetminah, Perpustakaan, Berdasarkan kesimpulan yang kepustakaan dan telah dikemukakan sebelumnya, pustakawan (Yogyakarta: Kanisisus, 1992) Lasa Hs, Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Cet. II. (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995) Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan ( Jakarata : Gramedia, 1991) Qalyubi, Syihabuddin dkk, Dasardasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003)