KONSEP & DEFINISI KEBUTUHAN PL Eka Widhi Yunarso, S.T., M.MT. Heru Nugroho,S.Si., M.T. Kebutuhan PL • Kebutuhan perangkat lunak adalah kondisi, kriteria, syarat atau kemampuan yang harus dimiliki oleh perangkat lunak untuk memenuhi apa yang diinginkan pemakai. • Terdapat tiga jenis kebutuhan PL – Kebutuhan Fungsional – Kebutuhan Antar Muka – Kebutuhan Unjuk Kerja Kebutuhan Fungsional (functional requirement) • Disebut juga kebutuhan operasional • Kebutuhan yang berkaitan dengan fungsi atau proses transformasi yang harus mampu dikerjakan oleh perangkat lunak. • Contoh – Perangkat lunak harus dapat menyimpan semua rincian data pesanan pelanggan. – Perangkat lunak harus dapat membuat laporan penjualan sesuai dengan periode waktu tertentu. – Perangkat lunak harus mampu menyajikan informasi jalur pengiriman barang terpendek. Kebutuhan Antarmuka (interface requirement) • Kebutuhan yang menghubungkan perangkat lunak dengan elemen perangkat keras, perangkat lunak, atau basis data. • Contoh – Perangkat untuk memasukkan data dapat berupa PC, keyboard, mouse atau scanner (Antarmuka Perangkat Keras) – Akses ke basisdata menggunakan ODBC (Open Database Connectivity) (Antarmuka Perangkat Lunak) Kebutuhan Unjuk Kerja (Performance Requirement) • Kebutuhan yang menetapkan karakteristik unjuk kerja yang harus dimiliki oleh perangkat lunak, misalnya: kecepatan, ketepatan, frekuensi.. • Contoh – Perangkat lunak harus bisa mengolah data sampai 1 juta record untuk tiap transaksi. – Perangkat lunak harus dapat digunakan oleh multiuser sesuai dengan otoritas yang diberikan pada user Pentingnya Kebutuhan the real problem Requirements specification correct specification erroneous specification correct design erroneous design correct program programming error correct functions correctable errors Design design based on erroneous specification Implementation program based program based on erroneous on erroneous design specification Testing uncorrectable errors imperfect program products hidden errors Dampak Kesalahan Penentuan Kebutuhan PL • Perangkat lunak yang dihasilkan tidak akan memenuhi kebutuhan pemakai yang sebenarnya. • Interpretasi kebutuhan yang berbeda-beda sehingga dapat menyebabkan ketidaksepakatan antara pelanggan dan pengembang, menyia-nyiakan waktu dan biaya, dan mungkin akan menghasilkan perkara hukum. • Pengujian kesesuaian perangkat lunak dengan kebutuhan yang dimaksud tidak akan mungkin dilaksanakan dengan baik. • Waktu dan biaya akan terbuang percuma untuk membangun sistem yang salah. Analisis Kebutuhan • Aktivitas awal dari siklus hidup pengembangan perangkat lunak. • Tujuan pelaksanaan analisis kebutuhan adalah: – Memahami masalah secara menyeluruh (komprehensif) yang ada pada perangkat lunak yang akan dikembangkan seperti ruang lingkup produk perangkat lunak (product space) dan pemakai yang akan menggunakannya. – Mendefinisikan apa yang harus dikerjakan oleh perangkat lunak untuk memenuhi keinginan pelanggan. Tahapan Analisis Kebutuhan • • • • Mempelajari dan memahami persoalan Mengidentifikasi kebutuhan pemakai Mendefinisikan kebutuhan perangkat lunak Membuat dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (SKPL) • Mengkaji ulang (review) kebutuhan 1. Mempelajari dan memahami persoalan • Pada tahap ini, seorang analis mempelajari masalah yang ada pada perangkat lunak yang dikembangkan sehingga dapat ditentukan 1. Siapa pemakai yang menggunakan perangkat lunak. 2. Dimana perangkat lunak akan digunakan . 3. Pekerjaan apa saja dari pemakai yang akan dibantu oleh perangkat lunak. 4. Apa saja cakupan dari pekerjaan tersebut, dan bagaimana mekanisme pelaksanaannya. 5. Apa yang menjadi kendala dilihat dari sisi teknologi yang digunakan atau dari sisi hukum dan standar. Caranya Bagaimana? 1. 2. 3. 4. Wawancara dengan pemakai Observasi atau pengamatan lapangan Kuesioner (membuat list pertanyaan) Mempelajari referensi atau dokumendokumen yang digunakan, seperti dokumen hasil analisa dan perancangan perangkat lunak 2. Mengidentifikasi pemakai kebutuhan • Pada prakteknya menjadi satu pelaksanaannya dengan pemahaman masalah. • Hanya saja substansi yang ditanyakan ada sedikit perbedaan Caranya Bagaimana? 1. Fungsi apa yang diinginkan pada perangkat lunak. 2. Data atau informasi apa saja yang akan diproses. 3. Kelakuan sistem apa yang diharapkan. 4. Antarmuka apa yang tersedia (software interfaces, hardware interfaces, user interfaces, dan communication interfaces) 3. Mendefinisikan perangkat lunak kebutuhan • Saat melakukan pengidentifikasian kebutuhan pemakai, informasi yang diperoleh masih belum terstruktur. • Biasanya pemakai akan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan bahasa seharihari yang biasa mereka gunakan. • Sebagai contoh, ungkapan kebutuhan pemakai di bagian akutansi. – saya ingin data yang dimasukkan oleh bagian penjualan bisa langsung dijurnal. – Informasi neraca keuangan bisa saya lihat kapan saja. Contoh Kebutuhan “data yang dimasukkan oleh bagian penjualan bisa langsung dijurnal” • Kebutuhan fungsional – Entri dan rekam data transaksi penjualan. – Retrieve data transaksi penjualan untuk periode tertentu • Kebutuhan antarmuka – Antarmuka pemakai untuk memasukkan dan merekam data penjualan. – Antarmuka pemakai untuk menyajikan dan menjurnal informasi transaksi penjualan pada periode tertentu. Contoh • Kebutuhan Unjuk Kerja – Proses jurnal hanya bisa dilakukan sekali setelah data transaksi penjualan direkam. – Adanya otoritas pemakaian perangkat lunak dan akses data sesuai dengan bagian pekerjaan masing-masing. 4. Membuat dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (SKPL) • Dokumen ini dibuat untuk menyatakan secara lengkap apa yang dapat dilakukan oleh perangkat lunak, termasuk deskripsi lengkap semua antarmuka yang akan digunakan 5. Mengkaji kebutuhan ulang (review) • Proses untuk mengkaji ulang (validasi) kebutuhan apakah SKPL sudah konsisten, lengkap, dan sesuai dengan yang diinginkan oleh pemakai. • Proses ini bisa dilakukan lebih dari satu kali. • Sering kali akan muncul kebutuhankebutuhan baru dari pemakai Tugas Buatlah Analisis Kebutuhan untuk studi kasus yang diberikan dalam soal mengikuti 3 tahapan yang disampaikan pada bagian sebelumnya Studi Kasus 1 Sistem Informasi Penilaian di Fakultas Ilmu Terampil berjalan sebagai berikut : • Data nilai dari dosen diserahkan ke bagian administrasi • Bagian administrasi mencatat nilai-nilai tsb untuk dihitung nilai akhirnya • Mahasiwa dapat melihat daftar nilai akhir melalui tampilan dan menerima lembar hasil studi yang memuat seluruh mata kuliah yg diambil • Ketua jurusan menerima laporan hasil studi Studi Kasus 2 Sistem Informasi Perpustakann di Fakultas Ilmu Terampil berjalan sebagai berikut : • Seorang calon anggota yang belum menjadi anggota perpustakaan dapat mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran secara online • Pustakawan harus memasukkan data koleksi bahan pustaka yang dibelinya • Selain itu, pustakawan juga dapat memasukkan data anggota dan mencetak kartu keanggotaan. • Saat seorang anggota meminjam koleksi bahan pustaka, pustakawan harus memasukkan nomor keanggotaan • Pustakawan mengisikan nomor dari koleksi bahan pustaka yang akan dipinjam dan tanggal pengembalian. • Pustakawan harus mencatat data pengembalian, pada saat anggota mengembalikan buku pinjamannya • Pustakawan mengisikan nomor dari koleksi bahan pustaka yang dikembalikan pada form Pengembalian. Pada form ini terdapat informasi seperti anggota peminjam, koleksi bahan pustaka yang telah dipinjam tapi belum dikembalikan, tanggal pengembalian, denda yang harus dibayar, dan perpanjangan waktu peminjaman.