PANDUAN PRAKTIK KLINIS SMF NEUROLOGI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA DISTONIA Pengertian (Definisi) Anamnesis Pemeriksaan Fisik Kriteria Diagnosis Distonia adalah sindroma neurologis yang ditandai dengan gerakan involunter, terus-menerus, dengan pola tertentu akibat dari kontraksi otot antagonis yang berulang-ulang sehingga menyebabkan gerakan / posisi tubuh yang abnormal. KLASIFIKASI 1. FOKAL : Blepharospasme, Distonia Oromandibular, Distonia Spasmodik, Distonia servikal, Writer's Cramp. 2. SEGMENTAL : Axial ( leher, tubuh ), satu lengan dan satu bahu, dua bahu, brachial dan crural. 3. MULTIFOKAL : dua atau lebih dua bagian tubuh yang berbeda. 4. GENERAL : Kombinasi crural distonia dan segmen yang lain 5. HEMIDISTONIA : lengan dan tungkai sesisi. keluhan : sering berkedip dan mendadak, gerakan leher mendadak ke satu sisi terutama dicetuskan saat kondisi kelelahan atau stress,kesulitan berbicara, suara bergetar,gejala yang memberat jika kelelahan, stress atau setelah aktivitas fisik, riwayat keluarga(+)gangguan gerakan serupa, penggunaan obat-obatan(antagonis dopamin, haloperidol, metoclopramid, fenitoin, carbamazepin, asam valproat, levodopa, cocain, antihistamin, antidepresan trisiklik, kontrasepsi oral, cimetidin, adrenergic, methylphenidate) gerakan dan sikap abnormal, kram/tetani, gangguan koordinasi 1. DISTONIA FOKAL PRIMER a. BLEPHAROSPASME : KRITERIA DIAGNOSIS : KLINIS : Gerakan involunter pada penutupan kedua mata berupa kontraksi spasmodik dari otot orbikularis okuli di pretarsal, preseptal dan periorbital. Biasanya disertai distonia dari kelopak mata, paranasal, wajah, bibir,lidah, pharing, laring dan otot leher. Blephorospasme dipicu oleh cahaya yang menyilaukan, polusi udara dan air, aktifitas dan stress. Blepharospasme diawali dengan kontraksi klonik kelopak mata, secara bertahap memberat sehingga mata tertutup kuat. Kadang penderita mengalami kesulitan membaca, melihat TV, mengendarai dan aktifitas sehari hari yang melibatkan penglihatan. LAB : Tidak ada RADIOLOGIS : Tidak ada GOLD STANDARD : Tidak ada PATOLOGI ANATOMI : Tidak ada DIAGNOSIS BANDING : Tidak ada TATALAKSANA Medikamentosa : - Anticholinergic, benzodiazepine, baclofen dan tetrabenasin. Biasanya hasilnya kurang memuaskan. - Toksin botulinum merupakan obat pilihan. Non medikamentosa : - Operasi myectomi atau pemotongan saraf fasial selektif. - Rehabilitasi medis. b. DISTONIA OROMANDIBULER KRITERIA DIAGNOSIS : KLINIS : Gerakan involunter berupa spasme pada dagu, mulut dan otot lidah sehingga dagu menutup rapat, gigi tergigit rapat, trismus dengan akibat kerusakan gigi, sendi tempo romandibular. Adanya gerakan involuntary pada lidah menyebabkan kesulitan mengecap, berbicara dan mencucu. LAB : tidak ada RADIOLOGIS : tidak ada GOLD STANDARD : tidak ada PATOLOGI ANATOMI : tidak ada DIAGNOSIS BANDING : Hemimasticatory spasm Hemifacial spasm Temporomandibular syndrome TATALAKSANA Medikamentosa : Toksin botulinum, Benzodiazepin, Anti cholinergic, Baclofen biasanya kurang bermanfaat. Non medikamentosa : speech terapy, operasi PENYULIT : Nyeri lokal, kesulitan mengunyah dan berbicara PROGNOSIS : Sulit disembuhkan c. DISTONIA SERVIKAL KRITERIA DIAGNOSIS : KLINIS : Tortikolis, rotasi kepala kelateral, laterokolis, retrokolis dan anterokolis. Sepertiga penderita mengalami scoliosis, nyeri lokal akibat spasme otot dan spondilotik radikulomyelopati. Dipicu oleh kondisi stress dan kelelahan. Kadang disertai dengan tremor tangan dan kepala. LAB : tidak ada RADIOLOGIS : tidak ada GOLD STANDARD : tidak ada PATOLOGI ANATOMI : tidak ada DIAGNOSIS BANDING : distonia karena keracunan obat metoklopramide, neroleptik. TATALAKSANA : Medikamentosa : biasanya tidak banyak bermanfaat. - Obat pilihan : triheksiphenidil, injeksi toksin botulinum. - Bensodiazepin bisa mengurangi nyeri. - Haloperidol jangan digunakan karena dapat menyebabkan tardive dyskinesia. Non medikamentosa : PROGNOSIS : 20 % remisi spontan, eksaserbasi terjadi beberapa bulan kemudian. Sebagian besar mengalami distonia sepanjang hidup dan sebagian menjadi distonia generalista. Diagnosis Diagnosis Banding Pemeriksaan Penunjang Terapi d. DISTONIA LARINGEAL (DISPHONIA SPASMODIK) KRITERIA DIAGNOSIS : KLINIS : Latar belakang penderita : guru dan penyanyi. Distonia pada laring menyebabkan 2 tipe kelainan yaitu tipe adductor oleh karena hiperadduksi korda vokalis dan tipe abductor oleh karena kontraksi m. krikoaritenoid posterior selama berbicara sehingga abduksi korda vokalis terganggu. Keluhan berupa suara serak, berat, bergetar. LABORATORIUM : tidak ada RADIOLOGIS : tidak ada GOLD STANDARD : tidak ada PATOLOGI ANATOMI: tidak ada DIAGNOSIS BANDING : Psychogenic voice disorder, tremor esensial, kelainan korda vokalis, radang korda vokalis. TATALAKSANA : Medikamentosa : tidak banyak membantu. Toksin botulinum hrs digunakan secara hati hati, oleh karena dapat menyebabkan aphonia, disfagi Non medikamentosa : terapi vocal, tindakan operasi . PENYULIT : aphonia dan disfagi PROGNOSIS : biasanya sulit disembuhkan. e. LIMB DISTONIA KRITERIA DIAGNOSIS: KLINIS : Ada 2 bentuk yaitu : idiopatik : biasanya diawali dengan aksi distonia. sekunder : Oleh karena lesi saraf sentral dan perifer. Gejala biasanya muncul saat istirahat. Gejala distonia fokal berupa cramp yang berkaitan dengan pekerjaan (graphospasm, Writer's cramp) pada distonia idopatik sedangkan pada yang sekunder berupa distonia spesifik yang muncul saat menulis, mengetik,makan, olahraga atau saat bermain musik. Kadang kadang disertai dengan tremor esensial. LAB : tidak ada RADIOLOGIS : tidak ada GOLD STANDARD : tidak ada PATOLOGI ANATOMI : tidak ada DIAGNOSIS BANDING : Parkinson dan parkinsonism. PROGNOSIS : Sulit disembuhkan. anamnesa,pemeriksaan fisik dan penunjang - Tic - Sndrom Tourette - Korea Sindenham - Penyakit Huntington - Penyakit Wilson - Hiperrefleksia - Gangguan Mioklonik lab: kimia darah, fungsi hati, tingkat seruloplasmin, kadar Magnesium darah dan urin, screening genetik(kelainan genetik) Imaging: MRI dan CT Scan a. Farmakologi : - Kolinergik - Benzodiazepin - Obat anti parkinsonism - Baclofen - Karbamazepin - Lithium B. Nonfarmakologi: - managemen stress - biofeedback - terapi fisik dan speech terapi - deep barin stimulation Edukasi Prognosis Tingkat Evidence Tingkat Rekomendasi Penelaah Kritis Indikator Medis Kepustakaan training dan konseling tidak dapat diprediksi, 3-5 tahun post onset stabil,10% remisi sementara bulan – tahun, Dystonia sering gangguan seumur hidup, tergantung pada sejumlah faktor, termasuk usia saat onset, distribusi, dan penyebab.Dystonia fokus dapat menjadi general dari waktu ke waktu. Dystonia dengan usia lanjut onset memiliki kemungkinan lebih rendah dari penyebaran dibandingkan dengan dystonia dimulai pada masa kanak-kanak.Dystonia mulai di leher kurang cenderung menyebar dari dystonia dimulai pada tungkai level I A Standar Pelayanan Medis Neurologi, medscape journal neurology, dystonia medical research foundation journal, BMJ clinical practise evidence of dystonia