MODUL PERKULIAHAN ISSUE & CRISIS MANAGEMENT Pengenalan Kasus Krisis Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 05 Kode MK Disusun Oleh Dr. Ispawati Asri, MM Abstract Kompetensi Banyak peristiwa menjadikan para investor kehilangan kepercayaan untuk menanamkan dana organisasi karena mereka menganggap kejadian ini sangat mengganggu stabilitas keamanan sehingga merugikan iklim investasi. Mahasiswa dapat memahami berbagai jenis kasus-kasus krisis organisasi Pengenalan penilaian Kasus ------------------------------------------------------------------- Dalam video tersebut pada tanggal 07-04-2009 terjadi ledakan di Hotel JW Marrtiot dimana hal tersebut berdampak negatif bagi hotel tersebut, isu pun timbul dan menyebar keseluruh dunia karena hotel JW Marriot adalah Hotel bertaraf internasioal an merupakan salah satu hotel termewah di Indonesia. ‘15 2 Issue and Crisis Management Isparwati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Peristiwa ini juga menjadikan para investor kehilangan kepercayaan untuk menanamkan dana di hotel ini karena mereka menganggap kejadian ini sangat mengganggu stabilitas keamanan sehingga merugikan iklim investasi. Bila dikaitkan dengan manejemen isu maka hal yang pertama dilakukan oleh Manajemen hotel adalah melakukan pendekatan sistem dimana pemindaian lingkungan untuk mendapatkan informasi bagi pembuatan keputusan organisasi selanjutnya dalam hal ini pihak manajemen meminta bantuan pihak berwajib untuk menyelidiki siapa dan motif apa yang dilakukan pelaku dalam trage pem-boman tersebut setelah itu. pihak manajemen pun melakukan kelanjutan Proses majemen isu dimana manejemen hotel melakukan langkah-langkah: 1. Mengidentifikasi isu 2. Menentukan dampak dari tiap isu 3. Membuat prioritas isu dan melaporkan stasus pengembangan isu 4. Meninjau semua masalah dan meutuskan suatu tindakan 5. Mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dengan cepat Untuk mengantisipasi dampak akibat kasus teror bom tersebut Departemen Perhubungan dan Pariwisata dengan segera membentuk tim crisis center beberapa saat pasca kejadian. Langkah cepat tersebut diambil guna mengantisipasi akibat yang lebih serius lagi bagi dunia pariwisata Indonesia.Dengan mengacu pada Standard Operational Procedure (SOP) yang pernah diterapkan pada kasus Bom Bali II, Dephubpar telah pemulihan (recovery) citra menyiapkan langkah-langkah pariwisata Indonesia. strategis Langkah-langkah guna tersebut menunjukkan bahwa Dephubpar telah memilikimanajemen krisis yang baik. Krisis adalah kejadian-kejadian yang luar biasa dan tidak terduga yang berpotensi menimbulkan dampak (akibat) yang cenderung negatif. Krisis dapatyang dapat menimpa siapa saja, kapan saja. Krisis dapat dipandang sebagai salah satu faktor resiko yang harus diperhitungkan dan dipersiapkan dengan baik. Bagi perusahaan-perusahaan besar, menerapkan manajemen krisis merupakan suatu keharusan. Tanpa kesiapan yang baik, perusahaan akan gagap atau panik menghadapi kejadian yang tidak terduga, sehingga sering salah dalam mengambil tindakan. ‘15 3 Issue and Crisis Management Isparwati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menurut Laurence Barton, sebuah krisis adalah peristiwa besar yang tak terduga yang secara potensial berdampak negatif terhadap baik perusahaan maupun publik. Peristiwa ini mungkin secara cukup berarti merusak organisasi, karyawan, produk dan jasa yang dihasilkan organisasi, kondisi keuangan dan reputasi perusahaan. Pada Kasus bom JW Marriot tahun 2009 lalu merupakan peristiwa besar yang tak terduga yang secara potensial berdampak negatif bagi perusahaan hotel JW Marriot ini, begitupun dengan publik yang menjadi takut atau enggan menginap di hotel JW Marriot karena kejadian bom 5 tahun lalu. Peristiwa ini secara cukup berarti merusak organisasi yakni merusak citra atau nama baik JW Marriot yang selama ini dikenal baik oleh masyarakat, karyawan di hotel tersebut juga ada beberapa yang mengalami luka dan meninggal saat kejadian bom tersebut. Hal ini berimbas pada kondisi keuangan yang menurun karena jumlah tamu yang menurun drastis karena kejadian ini, reputasi perusahaan menjadi tidak baik yang menjadi penyebab menurunnya pendapatan di Hotel JW Marriot. Penyebab krisis dalam sebuah organisasi/perusahaan, dapat timbul dari internal maupun eksternal. Krisis internal biasanya terjadi akibat sistem manajerial organisasi yang buruk, benturan-benturan antar kepentingan internal (karyawan dengan karyawan, karyawan dengan manajemen, manajemen dengan owner,dll). Sedangkan krisis ekternal terjadi akibat benturan organisasi dengan publiknya (kegagalan produk, isu lingkungan, pelayanan yang buruk, human error, dll). Kegagalan organisasi dalam menghadapi krisis dapat menimbulkan citra negatif yang berdampak pada menurun, bahkan hilangnya kepercayaan publik. Sebaliknya, keberhasilan organisasi dalam menghadapi krisis dapat membuka kesempatan yang jauh lebih besar untuk mendapatkan dukungan publik. Inilah yang disebut kemampuan mengubah krisis menjadi peluang. ‘15 4 Issue and Crisis Management Isparwati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Faktor penyebab krisis yang terjadi di Hotel JW Marriot ini adalah karena krisis terkait masalah kriminal, krisis ini belakangan sering terjadi. Krisis jenis ini merupakan ancaman besar untuk perusahaan. Krisis yang terjadi di di hotel JW Marriot ini diduga karena terkait masalah terorisme. Hal yang perlu dilakukan oleh Hotel JW Marriot adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan Contingency plan (anggota tim krisis manajemen yang dapat di bentuk dalam waktu singkat, selalu adakan pelatihan untuk menghadapi krisis Bom JW Marriot ini. 2. Segera umumkan official spokeperson (anggota tim krisis) yang berhak bicara dan memberikan keterangan mengenai krisis Bom JW Marriot ini ke publik dan Media. 3. Bergerak cepat. 4. Gunakan Konsultan Manajemen krisis (saran dari konsultan PR sangatlah penting) 5. Memberikan informasi yang akurat dan benar (mencoba untuk memanipulasi informasi akan berbalik menjadi bahaya jika kebenaran ditemukan. 6. Ketika memutuskan untuk bertindak, jangan hanya memperimbangkan kerugian jangka pendek tetapi fikirkan juga efek jangka panjang. Media Relations disaat Krisis Satu-satunya informasi yang bisa diterima oleh masyarakat saat krisis terjadi ialah melalui media pers. Oleh karena itu hubungan dengan media merupakan unsur penting selama komunikasi krisis. Perusahaan harus berusaha untuk jujur dan ramah ketika berhadapan dengan media. Dalam teori tersebut menjelaskan bahwa perusahaan memerlukan adanya media komunikasi untuk menyampaikan informasi-informasi tentang perusahaan kepada masyarakat. Dengan data-data yang dimiliki oleh Hotel JW Marrtiot (seperti rekaman kamera cctv saat kejadian terror bom), pihak perusahaan dapat menjelaskan kepada masyarkat kronologis-kronologis kejadian yang dialami di hotel ini. PR harus menjelaskan kepada media kronologis kejadian dengan jujur dan bijaksana. Terutama pada investor-investor Hotel JW Marrtiot, yakinkan mereka bahwa krisis yang ada dapat ditangani oleh pihak Hotel JW Marrtiot. ‘15 5 Issue and Crisis Management Isparwati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tetap berhubungan dengan masyarakat, khususnya mereka yang terlibat secara langsung seperti korban dan invetor-investor hotel. Pastikan media tetap menginformasikan situasi terbaru atau biarkan mereka tahu bahwa krisis telah berakhir. Tinjau ulang kebijakan internal untuk menghindari terulangnya situasi. Pengertian isu dari berbagai sumber memiliki persamaan yaitu adanya suatu masalah yang terdapat di suatu organisai yang harus ditangani, jadi kesimpulan dari pengertian isu adalah suatu masalah yang terjadi pada suatu organisasi yang berdampak bagi organisasi tersebut dan pihak yang memiliki kepentingan dengan organisasi tersebut Penyebab Isu: 1. Ketidakpuasan sekelompok masyarakat Ketidakpuasan sekelompok masyarakat ini terjadi ketika keinginan, kebutuhan, harapan dan kepentingan masyarakat tidak terpenuhi, maka berbagai isu akan merebak, sebagai contoh kasus yang terjadi di daerah istimewa Yogyakarta dimana ketidakpuasan masyarakat atas rencana pemerintah yang akan meninjau ulang status keristimewaan Yogyakrta yang melahirkan berbagai isu tentang memburuknya hubungan Presiden SBY dengan Sri Sultan. 2. Terjadinya peristiwa dramatis Peristiwa dramatis adalah magnet yang kuat untuk menciptakan suatu isu, seperti pada kasus ponari dimana ia tiba-tiba terkenal di indonesia ketika dikabarkan berhasil mengobati orang sakit dengan hanya sebuah batu, Media massa meliput bahwa tak kurang setiap hari 5000 orang datang dari penjuru Indonesia rela antri berjam-jam untuk diobati Ponari 3. Perubahaan sosial Setiap perubahan selalu memunculkan is, contohnya pada kasus perubahan peta politik Indonesia pada tahun 1998 melahirkan puluhan is, diantaranya Jatuhnya rezim suharto, kudeta kepemimpinan nasional, melemahnya nilai rupiah dll 4. Kurang optimal nya kekuatan pemimpin Ketika suatu publik tidak menyukai pemimpinnya bahkan tidak mempercayainya maka isu akan muncul sperti pada contoh Publik Indonesia yang tidak puas dengan kepemimpinan PSSI dibawah Nurdin Halid yang sempat terlibat kasus korupsi, Hampir setiap kali timnas bertanding di stadion Gelora Bung Karno selalu dada spanduk yang meminta Nurdin Halid turun dari jabatannya. ‘15 6 Issue and Crisis Management Isparwati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jadi kesimpulan penyebab isu yaitu, isu muncul dan berkembang ketika ada perubahan atau ketidak sesuaian antara antara lingkungan atau harapan publik terhadap organisasi Setalah mengamati pengertian manajemen isu dari beberapa sumber di atas maka kesimpulan dari pengertian manajemen isu yaitu, manajemen isu adalah suatu proses manajemen yang bertujuan untuk membantu: Menjaga hubungan organisasi baik internal maupun eskternal, Mengurangi resiko, Mencipatkan peluang Mengelola citra sebagai aset organisasi/perusahaan baik untuk kepentingan organisasi itu sendiri maupun para stakeholder. Pendekatan manajemen isu melalui: 1. Pendekatan Sistem (System Approach) Pendekatan ini mempromosikan respons yang lebih sistematis dan efektif dengan bertindak sebagai kekuatan koordinasi dan integrasi di dalam organisasi. Ketika isu ditemukan maka manajamen bertindak sebagai pembersih untuk sejumlah fungsi potensial seperti memeberikan saran, edukasi,informasi,penyelesaian masalah dan merespons media. 2. Pendekatan Stratejik (strategic reduction of uncertainty approach) Inti dari konsep ini adalah diagnosis isu stratejik. Isu stratejik adalah peristiwa perkembangan atau tren yang dianggap memiliki pengaruh bagi kinerja organisasi 3. Pendekatan Restoris (Retborical approach) Pada pendekatan ini organisasi berupaya membawa isu melalui siklusnya sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan tujuan organisasi, dengan demikian manajemen isu dapat mempengaruhi dan memformulasikan kebijakan bagi publiknya 4. Pendekatan terintegrasi. Ada tiga asumsi yang dikemukakan dalam pendekatan ini yaitu: Manajemen isu membantu organisasi tumbuh dan bertahan karenamemberikan organisasi alat untuk memaksimalkan peluang. ‘15 7 Issue and Crisis Management Isparwati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id hidup Publik tidak hanya terbatas aktivis atau pemerintah, publik menghatapkan kepedulian lebih besar dalam tindakan orgaisasi dan hubungan organisai dan publik harus tetap berlanjut walaupun siklus hidup sebuah idu telah berakhir Pendekatan integrasi menghargai nilai hubungan antar organisasi dengan publiknya dan merupakan landasan dari pendekatan terintergrasi. Pendektan ini memfokuskan pada bagaimana organisasi melibatkan publik sebelum,dalam dan setelah sebuah isu melewati siklusnya Proses Manajemen Isu: Isu yang tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan krisis dan krisis berpotensi menganvam reputasi perusahaan maka setiap perusahaan atau ptaktisi PR sudah seharusnya mampu mnegendalikan dan mengelola isu. Proses manajemen isu merupakan satu set prosedur yang membantu perusahaan mengelola masalah-masalah yang terjadi. Sebuah proses manajemen isu membantu merekam setuap masalah dan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk mnyelesaikannya ‘15 8 Issue and Crisis Management Isparwati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. John Doorley, Helio Fred Garcia, Reputation Management: The Key to Successful Public Relations and Corporate Communication, Routledge, 2007. 2. Jerry A Hendrix, Public Relations Cases, Wadsworth, 2001. 3. Kim Harrison, Strategic Public Relations: A Practical Guide to Succes, second edition, Vineyard Publishing, 2001. 4. Sandra M Oliver, Handbook of Corporate Communication and Public Relations: Pure and Applied, Routledge, 2004. 5. Joep Cornelissen, Corporate Communications: Theory and practice, Sage, 2005. 6. Gary Davies, Rosa Chun, Rui Vinhas Dasilva, Stuart Roper, Corporate reputation and competitiveness, Routledge, 2003. 7. Dennis L. Wilcox, Glen T. Cameron, Public Relations Strategies and Tactics, edisi ke Sembilan, Pearson International Edition, 2009. 8. Andre Hardjana, Audit Komunikasi, PT Granada Media, Jakarta, 2001. 9. Alison Theaker, The Public Relations Handbook, Routledge, 2001 10. Soleh Soemirat, dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations. 11. A.B. Susanto, Reputasi dan Public Relations (Artikel), http:// manajemenkomunikasi.blogspot.com/2011/02/reputasi-dalam-public-relations. html ‘15 9 Issue and Crisis Management Isparwati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id