Pendahuluan LABORATORIUM ANGGARAN PERUSAHAAN Pengantar : Laboratorium anggaran ini di rancang untuk memberikan latihan-latihan bagi mahasiswa maupun para pihak-pihak yang sedang mempelajari anggaran secara praktis. Setiap soal latihan akan disertakan format anggarannya dengan tujuan untuk mempermudah, serta tidak mencaricari bentuk format yang cocok untuk menjawab latihan kasus-kasus tersebut. Pengalaman menunjukkan bahwa mahasiswa maupun pihak-pihak yang sedang melakukan latihan anggaran cukup dipusingkan bagaimana memulai dengan formatnya. Memang setiap perusahaan berbedabeda cara menformat anggaran, namun pada dasarnya mempunyai banyak kesamaan, hanya berbeda selera dan sangat tergantung dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Praktek Anggaran Perusahaan Dalam praktiknya, bagi perusahaan yang sudah mapan dan berjalan dari pengalamanpengalamannya yang sudah lalu, maka format anggaran sudah dibakukan, hanya terkadang secara evolusi terjadi perubahan-perubahan yang kecil disana-sini tetapi dalam praktiknya tidak mengalami perubahan yang signifikan. Peralatan Praktik Anggaran Walaupun setiap soal mungkin sudah tersedia format anggarannya masing-masing, akan tetapi alangkah baiknya bila setiap orang yang melakukan praktik anggaran ini menyediakan alat-alat tulis : misalnya penggaris, pensil, kalkulator, kertas buram, penghapus (dimaksudkan kalau terjadi kesalahan mudah dihapus baru kemudian bila sudah yakin kebenarannya ditulis dengan pena misalnya, walaupun tidak harus) Perlunya penyegaran (refreshing) karena praktek anggaran ini memerlukan kecermatan, ketelitian bagi setiap pelaku praktek terlebih karena anggaran ini berhubungan dengan angka-angka yang saling terkat satu dengan yang lain, maka kesalahan pada awalnya dapar berakibat fatal kesalahan berikutnya, maka selingilah dengan penyegaran (refreshing), dan jangan memaksakan rasa capai, penat sehingga menimbulkan ketidak cermatan. Kasus Peramalan (forecasting) Nomor 1 : Toko buku “Gunung Gede” selama 8 tahun mempunyai data penjualan dalam satuan unit buku dari berbagai judul buku. Dengan mengabaikan jenis buku yang paling atau kurang laris, pada tahun 2007 (tahun depan) toko buku ini bermaksud ingin menyusun anggaran penjualan dengan terlebih dahulu harus membuat peramalan penjualan. data historis penjualannya sebagai berikut 1999 UNIT PENJUALAN Rp 38.000 2000 42.000 2001 48.000 2002 56.000 2003 60.000 2004 75.000 2005 79.000 2006 88.000 TAHUN Perintah : 1. tentukan nilai persamaan garis trend dengan bantuan “metode peramalan least square”. 2. tentukan besarnya ramalan penjualan buku toko “Gunung Gede” tersebut untuk tahun 2007,2008,2009 yang akan datang. Formulir Jawaban : Peramalan Penjualan Toko Buku “Gunung Gede” Daftar Mencari Persamaan Garis Trend Dengan Metode Least Squere “Data Genap” Th Penjualan ( Y ) Skala 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 ∑ Rumus garis trend linier Y = a: + bx a= ∑Y:∑N b = ∑ XY : ∑ X² Kolom Perhitungan : Y (th 2007) : X = : X XY X² Y ( tg 2008) : x = : Y(th 2009) : x = : Kasus Peramalan (forecasting) Kasus nomor 2 : CV Nur Ilmi CV Nur Ilmi, memproduksi dan menjual satu macam barang yang dari tahun ketahun teris meningkat. Dengan perkembangan perusahaan dan dengan asumsi nilai penjualan cukup biasa diandalkan sebagai dasar peramalan trend dengan dasar data historisnya 5 tahun silam sebagai berikut : (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 Nilai Penjualan Rp. 975 Rp. 1,436 Rp. 1,858 Rp. 2,124 Rp. 2,583 Perintah : 1. Tentukan nilai persamaan garis trend penjualan CV Nur Ilmi dengan bantuan metode trend “least squere” 2. buatlah ramalan penjualan CV Nur Ilmi Tahun 2007, 2008, dan 2009 Formulir Jawaban : Kasus Peramalan CV Nur Ilmi (Data Ganjil) Daftar Mencari Persamaan Garus Trend Th Penjualan ( Y ) Skala ∑ Rumus Garis Trend Linier Y’ = a + bx a= ∑Y:∑ N b = ∑ XY : ∑ X² Y (th 2007) dimana X = : Y ( tg 2008) dimana x = : Y (th 2009) dimana x = : X XY X² Laboratorium Anggaran Penjualan Kasus nomor 3 : PT Cempaka dalam rangka menyusun anggaran penjualan tahun 2007 dan 2008 mempunyai beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut : a. Bahwa peramalan penjualan akan didasarkan pada unit penjualan tahun-tahun sebelumnya dengan pendekatan trend “least squere” b. Daerah penjualan hanya mencakup daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat saja, dengan perbandingan 2 untuk DKI dan 3 untuk Jawa Barat. c. Harga jual per unit untuk masing-masing daerah penjualan sama d. Harga jual untuk tahun 2007 akan dinaikan sebesar 25% dari harga rata-rata tahun-tahun sebelumnya sedangkan harga jual tahun 2008 akan dinaikkan sebesar 20% dari harga tahun 2007 e. Indek penjualan (%) tiap triwulan masing-masing daerah untuk tahun 2008 adalah sebagai berikut : TRIWULAN I II III IV DAERAH PENJUALAN DKI JABAR 20% 30% 30% 30% 20% 20% 30% 20% Sedangkan data penjualan dan harga jual per unit tahun-tahun sebelumnya adalah sbb : TAHUN 2001 2002 2003 2004 2005 2006 UNIT PENJUALAN Rp 65.000 Rp 72.000 Rp 70.000 Rp 75.000 Rp 82.000 Rp 86.000 HARGA PER UNIT Rp 11.000 Rp 13.500 Rp 13.500 Rp 14.000 Rp 15.000 Rp 17.000 Perintah : 1. saudara diminta ramalan penjualan tahun 2007 dan 2008 dengan pendekatan trend “least squere” 2. menentukan besarnya harga jual per unit tahun 2007 dan tahun 2008 sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan 3. menyusun anggaran penjualan tahun 2008 mendatang dengan didasarkan kebijaksanaan perusahaan tersebut di atas Formulir Jawaban Laboratorium Anggaran Penjualan PT Cempaka Tahun 2007 dan tahun 2008 Daftar Mencari Garis Trend “Least Squere” “Data Genap” Th Penjualan ( Y ) Skala X Persamaan garis Trend : Y’ = a + bx → a = ∑ Y : N XY b =∑ XY : X Lembar Mencari Garis Trend : Y(Th 2007) = Y(Th 2008) = Distribusi Penjualan Per Daerah & Per Triwulan Tahun 2008 : PT Cempaka : Triwulan ke DKI Jakarta % Unit Jawa Barat % Unit Jumlah : 100 100 Penentuan Harga Jual Tahun 2007 & tahun 2008 PT Cempaka : Lembar Perhitungan : X² PT Cempaka Anggaran Penjualan (DKI Jakarta, Jawa Barat Dan Total) Th 2008 TRI WULAN KE DKI JAKARTA (@ rp ……) UNIT RP JUTA JAWA BARAT (@ RP ….... ) UNIT I II III IV Jumlah 1 tahun Laboratorium Anggaran Penjualan Kasus Nomor 4 : RP JUTA TOTAL (@ RP ……..) UNIT RP JUTA PD Kurnia, sedang menyusun anggaran penjualan tahun 2007 yang akan datang, dengan data, asumsi dan kebijaksanaan perusahaan sebagai berikut : a. Data penjualan tahun-tahun yang lalu sebagai berikut : Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 Unit Penjualan 516000 516000 580000 692000 624000 b. Daerah penjualan dan prosentase alokasi penjualan per daerahnya sbb : Pulau Jawa ………. 50% Sumatera ………… 30% Kalimantan………. 20% c. Harga jual per unit ditetapkan sama untuk tiap daerah dan tidak berubah sepanjang tahun 2007 yang akan datang. Bila tahun 2006 yang lalu harga jual per unit sebesar Rp 4.000 maka untuk tahun 2007 akan dinaikkan sebesar 25% dari harga tahun 2006. d. Indeks penjualan per bulan dan per triwulannya sama perintah : 1) Tentukan penjualan PD Kurnia tahun 2007 dengan bantuan trend last squere 2) Susunlah anggaran penjualan PD Kurnia tahun 2007 menurut bulan, triwulan dan per daerah penjualannya Lembar Jawaban Kasus Anggaran Penjualan PD Kurnia Tahun 2007 Daftar Mencari Persamaan Garis Trend “Least Squere” Data Ganjil : Th Penjualan ( Y ) Skala X XY X² ∑ Lembar mencari persamaan tren : Y’ = a + bx Maka Y ( Th 2007), Dimana X = Lembar menghitung alokasi penjualan : Pulau jawa : ____________________________________=__________________ per bulan : ________________ per triwulan ___________________ P.Sumatera :_______________________________________________________ per bulan : ________________ per triwulan ___________________ P.Kalimantan : _______________________________________________________ per bulan : ________________ per triwulan ___________________ PD Kurnia Anggaran Penjualan Januari s/d Desember Th 2007 Bulan/ Triwulan Pjawa Unit P Sumatera Harga @ Jumlah (RP 000) Harga @ Jumlah (RP 000) Total Keseluruhan Jumlah Harga Unit (RP 000) @ Jumlah (RP 000) Unit Januari Febuari Maret Tri W.2 Tri W.3 Tri W.4 TOTAL: PD Kurnia : Anggaran Penjualan Th 2007 Bulan/ Triwulan P Kalimantan Harga Unit @ Januari Febuari Maret Tri W.2 Tri W.3 Tri W.4 TOTAL: Laboratorium Anggaran Produksi Kasus Nomor 5 PT Hardi : PT Hardi, usahanya adalah memproduksi dan menjual barang “A”, saat ini tengah menyusun anggaran produksinya untuk semester I tahun 2007 yang akan datang dengan data dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan antara lain sebagai berikut : 1) Rencana penjualan 7 bulan kedepan sebagai berikut : Bulan januari febuari Maret April Mei Juni Juli Rencana Penjualan (unit) 2,400 2,600 2,600 2,800 2,400 2,500 3,000 15.300 (smt 1) 2) Kebijaksanaan persediaan akhir : a. Tiap akhir bulan, perediaan barang jadi dikehendaki sebanyak 40% dari rencana penjualan bulan berikutnya b. Persediaan barang jadi per 31 Desember 2006 diketahui 1.060 unit 3) Pola produksi yang ditetapkan adalah berubah-ubah (fluktuatif) Diminta : a. Saudara menghitung jumlah yang harus diproduksi pada semester I (satu) tahun 2007 b. Saudara diminta menyusun skedul produksi untuk semester I tahun 2007 tersebut Jawaban Kasus Nomor 5 Anggaran produksi (Pola Berubah-ubah / Pola Fluktuatif) PT Hardi 1) Penentuan banyaknya unit yang harus diproduksi semester I/2007 PT Hardi : URAIAN Jumlah Unit Rencana penjualan semester I/2007 15.300 Rencana persediaan akhir semester I (+) 1.200 jumlah barang yang harus tersedia 16.500 Persediaan awal semester I/2007 (-) 1.060 jumlah yang harus diproduksi (=) 15.440 semester I Persediaan akhir 40 % X 3.000 unit = 1.200 unit 2) skedul produksi untuk semester I tahun 2007 PT Hardi Sbb.: `“Pola Produksi Berubah (Fluktuatif)” Bulan/ Smt. I Rencana Penjualan Januari Februari Maret April Mei Juni Smt. I 2.400 2.600 2.600 2.800 2.400 2.500 15.300 Rencana Pers Akhir 1.040 1.040 1.120 960 1.000 1.200 1.200 Jumlah Brg. Persediaan Jumlah yang Tersedia Awal Diproduksi 3.440 3.640 3.720 3.760 3.400 3.700 16.500 1.060 1.040 1.040 1.120 960 1.000 1.060 2.380 2.600 2.680 2.640 2.440 2.700 15.440 Persediaan akhir bln Januari renc. Bln Feb X 40 % --- 2.600 X 40 % = 1.040 unit `“Pola Produksi Tetap (Stabil)” Bulan/ Smt. I Rencana Penjualan Januari Februari Maret April Mei Juni Smt. I 2.400 2.600 2.600 2.800 2.400 2.500 15.300 Rencana Pers Akhir 1.233 1.206 1.179 954 1.127 1.200 1.200 Jumlah Brg. Persediaan Jumlah yang Tersedia Awal Diproduksi 3.633 3.806 3.779 3.754 3.527 3.700 16.500 1.060 1.233 1.206 1.179 954 1.127 1.060 2.573 2.573 2.573 2.575 2.573 2.573 15.440 Produksi setiap bulan : 15.440 unit : 6 = 2.573 Keterangan : 1. Persediaan : Persediaan akhir bulan yang lalu, menjadi persediaan awal pada bulan berikutnya, sehingga persediaan akhir Januari menjadi persediaan awal bulan Febuari (misalnya) 2. Jumlah : Rencana jumlah penjualan selama semester I, merupakan jumlah penjualan bulan-bulan Januari sampai dengan Juni, demikian untuk jumlah produksi. Tetapi untuk kolom persediaan awal dan persediaan akhir, tentu tidak mungkin persediaan bulan yang satu di jumlahkan dengan persediaan bulan lainnya, karena menjadi ober lapping. persediaan akhir semester akhir semester I, merupakan persediaan akhir bulan Juni, dan persediaan awal semester adalah persediaan awal Januari Laboratorium Anggaran Penjualan & anggaran Produksi Kasus Nomor 6 : PT Prabu, pada saat ini sedang menyusun anggaran penjualan dan anggaran produksi untuk tahun 200X yang akan datang, berdasarkan data dan kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan sebagai beirikut : 1. Rencana penjualan : a. jumlah unit yang akan dijual sebanyak 10.780 unit b. indek distribusi penjualan per bulan dan triwulannya adalah sbb : januari ………………….. 10% Triwulan ke II …………………… 20% Febuari …………………. 10% Triwulan ke III ………………….. 20% Maret …………………… 10% Triwulan ke IV ………………….. 30% 2. Rencana Produksi : a. pola produksi, ditetapkan dengan pola “Tetap/Stabil”, sedangkan tingkat persediaan dibiarkan mengambang (fluktuatif) b. Rencana persediaan barang jadi yang dikehendaki : per tgl 31 Desember 200X sebanyak ……… 1.060 unit per 1 Januari 200X sebanyak …………………. 1.040 unit Perintah : a) Menyusun anggaran penjualan untuk tahun 200X yang akan datang b) membuat anggaran jumlah unit yang harus diproduksi tahun 200X tersebut c) menyusun skedul produksi tahun 200X yang akan datang perbulan/triwulan Formulir Jawaban Anggaran Penjualan & anggaran Produksi PT PRABU tahun 200X Anggaran Penjualan Th 200X Bulan / Triwulan Indeks (%) Jumlah ………. 100% Rencana Penjualan (Unit) Anggaran Jumlah Yang Harus Diproduksi Tahun 200X KETERANGAN Rencana penjualan …… Rencana persd akhir …. Jumlah YH tersedia ….. Persediaan awal………. Rencana jml Produksi … Jumlah Unit Karena Pola Produksi “Tetap”, Berarti : Keterangan : Jumlah Yg harus diproduksi 1th : Jumlah produksi per bulan (1/12) Jumlah produksi per triwl (1/4nya) Jumlah Unit Form Skedul Produksi PT Prabu Tahun 200X “Pola Tetap” bulan Rencana /Triwulan Penjualan Januari Febuari Maret Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Jml 1 thn Rencana Pers Akhir Jumlah YH Persediaan Jumlah Yh Tersedia Awal Diproduksi Laboratorium anggaran kasus anggaran bahan baku kasus nomor 7 : lihat kasus nomor 5, PT Hardi selanjutnya harus menyusun anggaran bahan baku, meliputi : a) Anggaran kebutuhan baku dan b) Anggaran pembelian bahan baku untuk tahun 2007 tersebut. Data-data tersedia dalam menyusun anggaran bahan meliputi hal-hal sebagai berikut : a. data mengenai standar pemakaian bahan (standar Usage Rate/SUR) untuk setiap unit barang jadi “A” adalah sebagai berikut : baran jadi A bahan baku yang dibutuhkan per unit barang jadi X Y Z 5 buah 3 buah 4 buah b. Persediaan bahan baku yang ada per 1 Januari 2007 bahan baku X = 61.000 buah Y = 70.000 buah Z = 77.000 buah c. persediaan akhir untuk tiap akhir bulan setiap bahan baku (dalam buah) sebagai berikut : Bulan Januari Febuari Maret April Mei Juni X 60000 60000 62000 65000 64000 63000 Y 75000 69000 74000 77000 70000 71000 Z 95000 100000 96000 95000 90000 90000 Diminta : 1) saudara menyusun anggaran kebutuhan bahan baku X,Y,Z semester I/2007 2) saudara menyusun anggaran pembelian bahan baku X (saja) semester I/2007 Formulir Jawaban Anggaran Bahan Baku Th 2007 PT HARDI ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU SEMESTER I TH 2007 Bahan X Bahan Y Bulan Rencana Produksi Produksi X SUR Jumlah Sur Jumlah Jan Feb Mart April Mei Juni Juml ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU X Bahan Z Sur Jumlah SEMESTER TH 2007 Bulan Kebutuhan Pembelian Bahan X Rencana Pers Jumlah Akhir Tersedia YH Rencana Pers Juml YH Dibeli Awal Jan Feb Mart April Mei Juni Juml KETERANGAN : 1. Jumlah kebutuhan, adalah rencana produksi x standar pemakaian bahan 2. persediaan awal suatu bulan, merupakan akhir bulan yang lalu 3. persediaan akhir semester I merupakan persediaan akhir juni, sedangkan persediaan awal semester I merupakan persediaan awal januari Laboratorium Anggaran Kasus Anggaran Tenaga Kerja Kasus nomor 8 : PT Kondang pada saat ini sedang mempersiapkan anggaran tenaga kerja langsung, meliputi anggaran jam tenaga kerja langsung (Direct Labour Hour) dan anggaran Upah Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost) untuk tahun 2007 yang akan datang. Data dan asumsi yang tersedia sebagai berikut 1. PT ini memproduksi 3 macam produk, yaitu X,Y, dan Z. Rencana penjualan Tahun 2007 ini adalah sebagai berikut : produk X ……… 30.000 unit produk Y………. 50.000 unit produk Z………. 20.000 unit 2. persediaan barang jadi yang dikehendaki (dalam unit) sbb: Produk produk X produk Y AWAL TAHUN 6000 15000 akhir tahun 6000 15000 produk Z 8000 10000 3. Standar Pengerjaan produk Produk X Y Z Departemen A 2 DLH 1 DLH 2 DLH Departemen B 1 DLH 2 DLH 1 DLH Departemen C 4 DLH 3 DLH 2 DLH 4. Tarif upah per jam tenaga kerja langsung (per DLH) per departemen sebagai berikut: Departemen A @Rp. 3.000 / perjam Departemen B @Rp.5.000 / perjam Departemen C @Rp.1.000 / perjam diminta : 1) saudara menyusun anggaran jumlah barang yang harus diproduksi tahun 2007 yang akan datang 2) saudara menyusun anggaran jumlah jam tenaga kerja langsung 3) saudara menyusun anggaran biaya upah tenaga kerja langsung Formulir Lembar Jawaban (Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung) PT Kondang Th 2007 Anggaran jumlah Barang Diproduksi TH 2007 Produk (X,Y,Z) X Y Z Rencana Penjualan 30.000 unit 50.000 unit 20.000 unit Rencana Pers Akhir 6.000 unit 15.000 unit 10.000 unit Jumlah YH Persediaan ada Awal 36.000 unit 6.000 unit 65.000 unit 15.000 unit 30.000 unit 8.000 unit Rencana Produksi 30.000 unit 50.000 unit 22.000 unit Anggaran Jumlah Jam tenaga Kerja Langsung Th 2007 (DLH) Depart. A,B,C Renc. Penjualan Rencana (X,Y,Z) Produksi Jumlah Jam TKL SUR A X = 30.000 30.000 2 Y = 50.000 50.000 1 Z = 20.000 22.000 2 B X = 30.000 30.000 1 Y = 50.000 50.000 2 Z = 20.000 22.000 1 X = 30.000 C 30.000 4 Y = 50.000 50.000 3 Z = 20.000 22.000 2 jumlah jam tenaga kerja langsung yang dianggarkan ……. Anggaran Biaya Upah Tenaga Kerja Langsung Per Dept Th 2007 jml jam 60.000 50.000 44.000 30.000 100.000 22.000 120.000 150.000 44.000 Jml Jam Per Dept 154.000 152.000 314.000 620.000 Departemen Rencana Jumlah Tarip Upah Per Anggaran Upah Jam T.K. Lgsg Jam TKL T.Kerja Lagsg A 154.000 Rp. 3.000 B 152.000 Rp. 5.000 C 314.000 Rp. 1.000 Anggaran jumlah biaya upah tenaga kerja langsung : Rp. 462.000 Rp. 760.000 Rp. 314.000 Rp. 1.536.000 Laboratorium Anggaran biaya Overhead Pabrik Keterangan Singkat : biaya overhead merupakan biaya-biaya umum (selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung) yang dibebankan kebiaya produksi. Cara pembebanan biaya umum ke Harga pokok Produksi (overhead) dapat dilakukan dengan cara, antara lain : a) melalui pendekatan proporsi penggunaan bahan b) Melalui pendekatan proporsi jam kerja langsung produk. Contoh kasus nomor PT Bayu untuk tahun 2007 merencanakan produksi 2 macam barang sebagai berikut : - Barang A sebanyak 10.000 unit - Barang B sebanyak 5.000 unit Standar pemakaian bahan baku utama untuk tiap unit produknya adalah sebagai berikut : - Barang A memerlukan 2 (dua) buah bahan baku X - Barang B memerlukan 1 (satu) buah bahan baku X Kedua barang A dan B tersebut diolah melalui 2 departemen produksi, yaitu departemen I dan departemen II dengan standar jam pengerjaan produk sebagai berikut : Barang Departemen I Departemen II A 0,5 0,3 B 0,4 0,2 Pada tahun 2007 tersebut PT Bayu menganggarkan biaya-biaya umum antara lain sebagai berikut : Biaya adminstrasi kantor……………………………….....Rp. 48.000.000 Biaya penyusutan bangunan kantor ……………................Rp. 32.000.000 Biaya kepegawaian ……………………………………….Rp. 40.000.000 Jumlah biaya umum………………………………………Rp.120.000.000 Diminta : 1) Saudara membuat anggaran pembebanan biaya overhead, biaya umum kepada biaya Harga pokok produksi A dan B berdasarkan proporsi biaya bahan baku utama 2) Saudara membuat anggaran pembebanan biaya umum ke biaya Harga Pokok Produksi A dan B berdasarkan proporsi Pembebanan Jam kerja tenaga kerja langsung Formulir Jawaban : kasus anggaran biaya overhead PT Bayu tahun 2007 pembebanan biaya umum pabrik berdasarkan proporsi penggunaan bahan : Produk Produk Rencana Produksi Penggunaan Bhn Sur jmlh Bahan Uraian Pembebanan Biaya Umum BOP Per BOP Per Produk Unit A 10.000 2 B XX XX 5.000 XXXXXX XXXXXX 1 XXX XXX 20.000 96.000.000 9.600 4.800 5.000 24.000.000 4.800 4.800 25.000 120.000.000 14.400 9.600 Pembebanan biaya umum pabrik berdasarkan proporsi jam kerja langsung : Rencana Departemen I Produksi Jml SUR Jam Departemen II Jml SUR Jam A 10.000 5.000 0,3 3.000 8.000 7.680 1.920 B XXX XXX 5.000 0,4 XXXXX XXX XXXXX XXX 2.000 0,2 XXX XXX 1.000 3.000 2.880 2.880 XXXXX XXXXX Produk 0,5 7.000 4.000 Total Jam Kerja Beban Bop Per Prod 11.000 10 .560 Per Unit Laboratorium Anggaran (Anggaran Biaya Overhead Dep Jasa & Produksi) Kasus nomor 10 PT Sumber Makmur : PT Sumber Makmur, saat ini sedang menyusun anggaran biaya umum pabriknya untuk tahun yang akan datang. Pabrik ini meliputi 2 departemen produksi dan 2 departemen jasa. Untuk masing-masing departemen tersebut anggaran biaya umumnya meliputi sebagai berikut : Anggaran biaya umum pabrik untuk tahun 2007 : Departemen Produksi I Produksi II Jasa I Jasa II Kegiatan dept Cetak rangka dasar Finishing diesel - pbgkit listrik maint - perbengkelan anggaran BOP Rp. 250,000,000 Rp. 100,000,000 Rp. 30,000,000 Rp. 15,000,000 Output 30000 unit produk 30000 unit produk 5000 kwh listrik 3000 drh mekanik Sedangkan rencana penggunaan jasa departemen jasa tahun 2007 tersebut adalah sebagai berikut departemen penerima Jasa Dep. Produksi I Dep. Produksi II Dep Jasa I Dep Jasa II Departemen Pemberi jasa Dep. Diesel Dep Bengkel 50% 40% 30% 50% 10% 20% - Rencana lainnya : Anggaran biaya bahan baku langsung untuk tahun 2007 ……..…… RP 450.000.000 Anggaran biaya upah tenaga kerja langsung ………………………. Rp 180.000.000 Harga jual barang jadi per unit produk …………………………….. @ RP 50.000 Biaya penjualan…………………………………………………..… RP 60.000.000 Anggaran biaya umum dan adminitrasi…………...……………….. RP 90.000.000 Tingkat pendapatan ditaksir sebesar ……………………….. 20% Diminta : 1) Saudara membuat persamaan yang berlaku bagi biaya overhead kedua departeen jasa PT Sumber Makmur tahun 2007. 2) Mencari biaya overhead departemen jasa bersih setelah menerima dan memberi jasa masing-masing. 3) menghitung tarip biaya overhead departemen jasa masing-masing. 4) Menghitung pembebanan biaya departemen jasa ke departemen produksi. 5) Menghitung Harga Pokok Produksi, bila diasumsikan tidak ada persediaan awal maupun persediaan akhir bahan baku. 6) Menyusun anggaran rugi/laba PT Sumber Makmur tahun 2007 dengan asumsi tidak ada persediaan awal maupun akhir barang jadi dan barang setengah jadi. Formulir Jawaban Kasus Nomor 10 PT Sumber Makmur : Anggaran Biaya Overhead, Harga Pokok dan Rugi/Laba Pt Sumber Makmur 1) persamaan yang berlaku bagi BOP Departemen Jasa Netto : X = a1 + b1 Y Y= a2 + b2 X X = 30.000.000 + 15.000.000Y Y = 15.000.000 + 30.000.000X Maka Persamaannya Menjadi : X = 30 + 15 (15 + 30X) X = 45 (15 + 30X) X = 675 + 1350X X – 1350X = 675 1349X = 675 X = - 0,5 Brarti : Y = 15 + 30(-0,5) Y = 15 - 15 Y=0 2) Biaya oberhead Netto Departemen Jasa Setelah Saling Memberi dan Menerima Jasa Masing-Masing : URAIAN B. Umum Yg Dianggarkan Memberi Jasa Menerima Jasa B. Umum Netto Out Put Jasa : Tarip Per Kwh/Drh 3) Tarip Per Kwh/Drh : DEP JASA I 30.000.000 ( 3.000.000 ) 3.000.000 + 30.000.000 5.000 kwh (:) 6.000 DEP JASA II 15.000.000 ( 3.000.000) 3.000.000 + 15.000.000 = 3.000 drh (:) 5.000 ………….. ……………… 4) pembebanan biaya umum departemen jasa ke departemen produksi : a) BOP Dep Jasa I Netto 30.000.000 Dipindahkan ke : Departemen Produksi I (50 %) = 15.000.000 Departemen Produksi II (30 %) = BOP Netto b) BOP Dep Jasa II Netto 9.000.000 = 24.000.000 15.000.000 Dipindahkan ke : Departemen Produksi I (40 %) = 6.000.000 Departemen Produksi II (50 %) = 7.500.000 BOP Netto = 13.500.000 Tarip BOP Departemen Produksi I Biaya Umum Yang Dianggarkan 250.000.000 Pembebanan Dari Dep Jasa : Dari Dep Jasa I Dari Dep Jasa II 15.000.000 6.000.000 + Jumlah BOP Produksi I …21.000.000 + = 271.000.000 Barang Yang Dihasilkan Oleh Dep Prod I 30.000 (:) Tarip BOP Per Unit Dep Produksi I 9.033 Tarip BOP Departemen Produksi II Biaya Umum Yang Dianggarkan 100.000.000 Pembebanan Dari Dep Jasa : Dari Dep Jasa I 9.000.000 Dari Dep Jasa II 7.500.000 + Jumlah BOP Produksi II 16.500.000 + 116.500.000 Barang Yang Dihasilkan Oleh Dep Prod II 30.000 (:) Tarip BOP per unit Departemen Produksi II 3.883,3 4) Harga Pokok Produksi Per Unit : Anggaran Biaya Bahan Per Unit : 450.000.000 : 30.000 unit = 15.000 180.000.000 : 30.000 unit = 6.000 Tarip BOP Dep Produksi I (Lihat Diatas) = 9.033 Tarip BOP Dep Produksi II (Lihat Diatas) = 3.883 Harga Pokok Per Unit =… 33.916 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Per Unit : 5) Anggaran Rugi/Laba Tahun 200X Penjual , Rp 50.000 X 30.000 unit = 1.500.000.000 Harga Pokok Penjualan, Rp 33.916 X 30.000 unit… = 1.017.480.000 LabaKotor……………………………………………… = 482.520.000 Biaya Penjualan, Administrasi & Umum : Biaya Penjualan = Rp 60.000.000 Biaya Administrasi Umum = Rp 90.000.000 150.000.000 Laba Sebelum Pajak 332.520.000 ================ Kasus nomor 11 : PT Bella : Soal : Anggaran Biaya Variable ( Variable Budget) PT BELLA yang usahanya memproduksi dan menjual suatu macam barang, untuk tahun depan telah menyusun perencanaan biaya produksinya. Kapasitas produksi berkisar antara 70.000 unit sampai dengan 100.000 unit. Taksiran biaya produksi tahun depan tersebut antara lain tertera sebagai berikut : Jenis Biaya Biaya Bahan Mentah ……………………. Biaya Tenaga Kerja Langsung ……… Biaya Gaji staff…………………………….. Biaya Pemeliharaan…………………….. Jumlah Pemeliharaan…………………. Volume Kegiatan 70.000 Unit Rp. 140,000,000 Rp. 52,500,000 Rp. 110,000,000 Rp. 90,000,000 Rp. 392,500,000 (Unit Produksi) 100.000 Unit Rp. 200,000,000 Rp. 75,000,000 Rp. 110,000,000 Rp. 120,000,000 Rp. 505,000,000 Diminta : 1. klasifikasikan jenis-jenis biaya tersebut menjadi biaya tetap, biaya variable, dan biaya semi variable. 2. buatlah persamaan (Formula) yang berlaku bagi biaya-biaya yang tergolong biaya semi variable 3. buatlah anggaran biaya variable untuk biaya produksi pada kapasitas produksi antara 70.000 unit sampai 100.000 unit PT BELLA untuk tahun depan tersebut (dalam kelipatan 10.000 unit) Formulior jawaban kasus nomor 11 : Jawaban PT Bella : Identifikasi biaya : biaya bahan mentah, merupakan biaya variable……………… RP / per unit Biaya T. kerja Langsung, biaya variable…………………………….. RP / per unit Biaya Gaji, Merupakan biaya tetap………………………………….. RP / per unit Biaya Pemeliharaan : Biaya Semi Variable : High/Low Unit Biaya H …….. ……… L …….. ……… Variance ……. ……… VC/per unit = Rp …………… Total unit ………. biaya Pemeliharaan …………… Rp ……………… VC, ……….. unit @ Rp …………………. Rp ……………… FC Biaya pemeliharaan …………………………………. Rp ……………… /th Jadi persamaan biaya pemeliharaan Y = a + bx Y = …………… + ………….. (X) PT BELLA : Anggaran Biaya Produksi (dalam berbagai tingkat produksi) KETERANGAN SKALA PRODUKSI 70000 80000 90000 100000 Kasus nomor 12 : PT Gelang Permata SOAL ANGGARAN VARIABLE (VARIABLE BUDGET) PT GELANG PERMATA, DALAM MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN DAN BIAYA PENJUALAN UNTUK TAHUN DEPAN (THN 2007) ,BERDASARKAN PADA DATA PENJUALAN DAN BIAYA PENJUALAN TAHUN LALU (TH 2006) SEPERTI BERIKUT DIBAWAH BULAN AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER UNIT PENJUALAN (UNIT) 23 500 22 500 25 800 22 400 27 500 NILAI PENJUALAN (RP) 117 500 000 112 500 000 129 000 000 112 000 000 139 000 000 610.000.000 BIAYA PENJUALAN (RP) 29 100 000 27 825 000 30 738 000 28 440 000 31 680 000 147.783.000 UNTUK TAHUN DEPAN (TH 2007) P T GELANG PERMATA INI MERENCANAKAN PENJUALAN SBB.: BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL UNIT PENJUALAN 29 600 30 000 31 000 32 000 122.600 BILA HARGA JUAL PER UNIT TAHUN DEPAN DIRENCANAKAN RP 6.000/UNIT, DAN BIAYA TETAP TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN DEMIKIAN JUGA BY. VARIABLE PER UNITNYA JUGA TIDAK BERUBAH SEPERTI TAHUN 2006 LALU MAKA DIMINTA 1. SAUDARA MENYUSUN ANGGARAN BIAYA VARIABLE DALAM BENTUK PERSAMAAN (FORMULA BIAYA PENJUALAN > Y = a + bx ) 2. SAUDARA MENYUSUN ANGGARAN PENJUALAN DAN BY PENJUALAN UNTUK KWARTAL KESATU TAHUN 2007 NOTE DALAM IDENTIFIKASI BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABLE, GUNAKAN METODE HIGHT & LOW METHODE (MAXIMUM & MINIMUM METHODE) Biaya Tetap tahun 2007 Y = a + b (x) 610.000.000 = a + 147.783.000/121.700 (122.600) 610.000.000 = a + 148.875.890 a = 610.000.000 – 148.875.890 a = 461.124.110 Bulan Januari Y = a + b (x) Y = a + b (29.600) Y = 461.124.110 + b(29.600) Y = 461.124.110 + 756 (29.600) Y = 461.124.110 + 22.377.600 Y = 483.501.710 Nilai Penjualan = 483.501.710 Bulan Pebruari Biaya Penjualan = 22.377.600 FORMULIR JAWABAN KASUS NOMOR 12 : PT. GELANG PERMATA: IDENTIFIKASI BIAYA VARIABLE : HIGHT UNIT LOW PENJUALAN H 27.500 L 22.400 VARIANCE 5.100 JADI VC UNIT : BIAYA PENJUALAN 31.680.000 27.825.000 3.855.000 3.855.000 (:) 5.100 BIAYA PENJUALAN Rp 756 X 122.600 unit = Rp 756 = Rp 92.685.600 VARIABLE COST PER UNIT Rp……………(:)………..... unit = Rp ………….. FC PER BULAN = Rp………………(-) Rp……………………... = Rp………….. PERSAMAAN YANG BERLAKU ATAS BIAYA PENJUALAN PER BULAN : Y = a + bx -------------- Y = a + 756 (122.600) Y(JANUARI) X = …………………. = ……………………………………………. Y(FEBUARI) X = …………………. = ……………………………………………. Y(MARET) X = …………………. = ……………………………………………. Y(APRIL) X=…………………... = ……………………………………………. JADI ANGGARAN PENJUALAN DAN BIAYA PENJUALAN SBB : PT XYZ TAHUN 2007 SBB.: Periode Penjualan / Semester I/ 2007 Januari Febuari Maret April Uraian Penjualan : Unit Penjualan Harta Jual Per Unit (Rp) Nilai Penjualan (Rp) _______ _______ Biaya Penjualan : Biaya Penjualan (Rp) Biaya Tetap / Bulan (Rp) _______ _______ Total By Penjualan (Rp) Kasus nomor 13 : Anggaran Variable PT PQRS Total _______ _______ _______ _______ _______ _______ Soal : Anggaran Variable PT PQRS Diketahui, biaya produksi pada tingkat volume produksi tertinggi dan terendah untuk tahun yang lalu sebagai berikut : Maacm biaya Biaya tenaga kerja lgsg Biaya bahan mentah Biaya Penyusutan Biaya Listrik Biaya gaji pegawai Biaya Pemeliharaan Biaya bahan tdk langsg Jumlah Biaya Produksi Volume Kegiatan Produksi (Unit) 12.500 22.500 Rp Rp 37.500.000 67.500.000 Rp Rp 34.375.000 67.875.000 Rp Rp 10.000.000 10.000.000 Rp Rp 25.000.000 45.000.000 Rp Rp 37.500.000 37.500.000 Rp Rp 20.000.000 30.000.000 Rp Rp 22.500.000 27.500.000 Rp Rp 186.875.000 279.375.000 Bila Diasumsikan bahwa : 1. Biaya-biaya tersebut tahun depan tidak mengalami perubahan yang signifikan 2. Range dan kapasitas tahun depan sama dengan tahun lalu, yaitu antara 12.500 unit sampai 22.500 unit Diminta : 1) Saudara mengidentifikasi biaya-biaya tersebut, apakah biaya fixed, variable atau semi variable 2) Saudara menyusun anggaran biaya produksi dalam skedule produksi dalam kelipatan 2.500 unit antara kapasitas minimal dan maksimal tersebut diatas untuk tahun depan 3) buatlah anggaran biaya produksi tersebut dalam formula Formulir Jawaban PT PQRS Jawaban soal PT PQRS : Anggaran biaya produksi PT PQRS Tahun 200X (Schedule Biaya) Jenis dan macam biaya Biaya tenaga kerja lgsg Biaya bahan mentah Biaya Penyusutan Biaya Listrik Biaya gaji pegawai Biaya Pemeliharaan Biaya bahan tdk langsg Jumlah Biaya Produksi Skedul produksi 12.500 37.500.000 34.375.000 10.000.000 25.000.000 37.500.000 20.000.000 22.500.000 186.875.000 15.000 Anggaran biaya produksi dalam formula PT PQRS Macam Biaya Biaya tenaga kerja lgsg Biaya bahan mentah Biaya Penyusutan Formula Biaya Fixed Cost Variable Cost 17.500 20.000 22.500 67.500.000 67.875.000 10.000.000 45.000.000 37.500.000 30.000.000 27.500.000 279.375.000 Biaya Listrik Biaya gaji pegawai Biaya Pemeliharaan Biaya bahan tdk langsg Jumlah Biaya Produksi Kasus NO. 14 : Anggaran Piutang dan Anggaran Kas CV Murni CV Murni, untuk triwulan pertama tahun depan (tahun 2007), telah merencanakan antara lain hal-hal sebagai berikut : a. Penjualan b. Penerimaan lainnya diperkirakan RP 20.000.000 tiap bulannya c. Pengeluaran kas tiap bulannya meliputi hal-hal seperti berikut : d. Relisasi penjualan bilan nopember dan desember tahun 2006 adalah sebesar masingmasing sebesar Rpp 100.000.000 e. Bila akan terjadi deficit, akan dipinjam dari Bank dengan perkira bunga sebesar 2% tiap bulannya dihitung dari sebesar pinjaman. Pinjaman dianggap dilakukan pada awal bulan, sedangkan pembayaran bunga dilakukan pada akhir bulan. Bila pada akhir bulan jumlah kas dianggap mencukupi, pada awal bulan berikutnya diusahakan untuk membayar pinjaman f. Saldo kas minimal ditetapkan sebesar Rp 15.000.000, dan diketahui saldo kas akhir desember 2006 sebesar Rp 16.000.000, dan saldo piutan dengan akhir desember 2006 diketahui Rp 110.000.000 Diminta : 1. Saudara menyusun anggaran penagihan piutang dagang triwulan I tahun 2007 (Januari, Febuari dan Maret 2007) 2. Saudara menyusun anggaran kas transaksionil, anggaran kas finasiil, dan anggaran kas gabungan transaksionil dan finansiil untuk triwulan I tahun 2007 yang akan dating tersebut. Formulir jawaban : Anggaran CV Murni Formulir : Anggaran penagihan piutang Bulan Rencana Penjualan Syarat Penjualan Tunai Kredit (Rp 000.000) Pengumpulan Piutang Januari Febuari Maret Nop '06 Des '06 Jan '07 Feb '07 Mart '07 Jumlah kas masuk hasil penagihan…………….. Formulir : Anggaran kas transaksionil (Triwulan I Th 2007) (Rp 000.000) Keteranga Maret Taksiran Penerimaan - Penjualan tunai - Penagihan piutang Januari Febuari - Penerimaan lain-lain Jumlah ……….. penerimaan Taksiran Pengeluaran : - Pembelian dagangan - Pembayaran gaji/upah - Pengeluaran pajak Jumlah …………. barang pengeluaran Surplus (Defisit) transaksi kas …… Formulir Anggaran Kas Finasiil Keteranga Januari Saldo kas awal Bulan ………………………….. Surplus (Defisit) kas transaksionil……… Meminjam ke Bank……………………………. Membayar pinjaman Bank……………….. Membayar bunga pinjaman…………….. Saldo kas akhir bulan………………………. Besarnya pinjaman kumulatif………… (Rp 000.000) Febuari Maret Besarnya pinjaman ; X -> X Defisit + Saldo kas minimal + BUnga – Saldo Awal kas Formulir : Anggaran kas (gabungan anggaran kas trasaksionil dan anggaran kas finnansiil) Anggaran Kas (Gabungan Keterangan Saldo Kas (Awal Bulan) PENERIMAAN : - Penjualan tunai ……………. - Penagihan Piutang dagang ,,,,,,,,,,,,, - Penerimaan lain-lainnya - Penerimaan pinjaman Jumlah penerimaan : PENGELUARAN : (Rp 000.000) Januari Febuari Maret - Pembelian barang dagangan - Pembayaran gaji/upah - Pembayaran lain-lain - Pembayaran pinjaman - Pembayaran bunga pinjaman - Pembayaran pajak - Jumlah Pengeluaran (Akhir Bulan) PINJAMAN KUMULATIF : Forulir : Anggaran piutang dagang Keterangan Saldo piutang (Awal Bulan) Penjualan kredit - Bulan ini Piutang yg bisa ditagih - Bln ini Penerimaan penagihan - Bln ini Saldo piutang (Akhir Bulan) (Rp 000.000) Januari Febuari Maret Laboratorium Anggaran Perusahaan Kasus No. 15 : Lembar Petunjuk Kerja ANGGARAN PT NASIR 1. Materi ANggaran Perusahan Materi laboratorium anggaran perusahaan ini, dirancang sesuai dengan materi kuliah anggaran perusahaan. Untuk mempermudah penyerapan materi, makam belum seluruh materi terdapat dalam tiap modul anggaran ini, tetapi akan tersebut dalam modul berikutnya dan seterusnya. 2. Ruang Lingkup Laboratorium Anggaran PT Nasir : a. Anggaran Produksi b. Anggaran Pemakaian Bahan c. Anggaran Pembelian Bahan d. Anggaran BIaya Tenaga Kerja Langsung e. Anggaran Biaya Overhead Pabrik f. Anggaran Persediaan Bahan g. Anggaran Persediaan Barang Jadi h. Perhitungan BIaya Produksi Per Unit i. Anggaran Harga Pokok Penjualan 3. Lembar Informasi & Data Dan Lembar Formulir Pengerjaan Sebelum memulai menyusun anggaran tersebut pada poin 2 diatas, bacalah terlebih dahulu informasi dan data yang terdapat dalam lembar informasi dan data, baru perhatikan perintah kerja laboratorium anggaran ini. Menyusun sebagaimana pada poin 2 hanya di formulir yang telah tersediah, yaitu masing-masing sebagai mana berikutnya : Formulir anggaran yang tersedia : Formulir I ( F – I ) : Anggaran PRoduksi Formulir II ( F – II ) : Anggaran Pemakaian Bahan Formulir III ( F - III ) : ANggaran Pembelian BAhan Formulir IV ( F – IV ) : Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Formulir V ( F – V ) : ANggaran BIaya Overhead Pabrik Formulir VI ( F – VI ) : ANggaran Persediaan AKhir Formulir VII ( F – VII ) : ANggaran Persediaan Barang Jadi Formulir VIII ( F – VIII ) : Anggaran Harga POkok Penjualan 4. Petunjuk Kerja Laboratorium Anggaran a. Langkah Kerja Anggaran perusahaan, seperti diketahui merupakan rencana bisnis yang harus disusun secara sistimatis, artinya antara lain langkah-langkah penyusunannya secara berurutan dari rencana yang satu kemudian rencana yang berikutnya atau yang lain. Bila penyusunan anggaran pada urutan terdahulu salah, bisa mengakibatkan kesalahan dalam penyusunan anggaran berikutnya, misalnya salah menyusun anggaran produksi bisa mengakibatkan kesalahan pada penyusunan anggaran baan dan seterusnya. b. Menggunakan Pensil Untuk menghindari banyak coretan atau tip ex, gunakan pensil yang bila ada kesalahan, mudah dihapus atau dibetulkan. c. Perhatikan ANgka-Angka Satuan Untuk mempermudah penulisan, maka dapat digunakan angka-angka satuan (sebagai singkatan angka sebenarnya), misalnya Satuan Rp 000.000 Jam Rp Angka Sebenarnya Rp 40.000.000,00 9000 jam Rp 15.000,00 Penulisan 40 9.000 15.000 LEMBAR KASUS PT Nasir Menjelang akhir tahun 2004 manajemen PT Nasir telah mempersiapkan anggaran penjualan untuk tahun 2005, yang sebagian datanya adala sebagai berikut : Dalam bidang produksi telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut : 1. Besarnya persediaan akhir produk jadi setiap akhir kuartal minimal ¼ dari rencana penjualan pada kuartal berikutnya 2. Dalam, pemakaian bahan untuk produksi, dipergunakan standar pemakaian bahan sebagai berikut Untuk membuat 1 unit produk X, dipergunakan 2 unit bahan A dan 1 unit bahan C Untuk membuat 1 unit produk Y, dipergunakan 2 unit bahan A, dan 2 unit bahan B dan 3 unit bahan C. 3. Dalam merencanakan pembelian, diputuskan bahwa unit persediaan akhir untuk setiap bahan pada akhir setiap kuartal, banyaknya adalah ⅕ dari rencana pemakaian bahan kuartal berikutnya. 4. Harga Per Unit : Bahan A @ Rp Bahan B @ RP 250,- per unit 500,- per unit Bahan C @ RP 1.000,- per unit 5. Jam kerja produksi untuk tiap unit : Departemen press : Produk X = 0,1jam Produk Y = 0,2jam Departemen perakitan : Produk X = 0,4jam Produk Y = 0,5jam Dengan tiap upa perjam semua departemen @ Rp 1.000,- perjam 6. Tariff biaya umum pabrik ditentukan berdasarkan atas jam tenaga kerja langsung 7. Macam dan jumlah biaya umum pabrik, yang diperkirakan tidak akan berubah sepanjang tahun, perkuartalnya adalah sebagai berikut : Gaji Rp 1.000.000 ; Suplai pabrik rp 45.000 ; Penerangan dan pembangkitan tenaga RP 250.000 ; Supervisi Rp 625.000 ; pemeliharaan RP 400.000 ; Suku Cadang Rp 288.750 Asuransi Rp 20.000 ; dan Penyusutan RP 625.000 ; Berikut ini adalah beberapa data lain : 1. Taksiran penjualan kuartal I tahun 2006 Produk X = 4.200 unit Produk Y = 1.800 unit 2. Persediaan awal Kuartal I tahun 2005 - Barang Jadi Produk X = 1.000 unit Produk Y = 750 unit Dengan nilai (untuk produk X dan Y) RP 6.925.000,- Bahan Baku Bahan A = 2.180 unit Bahan B = 480 unit Bahan C = 1.570 unit 3. Rencana pemakaian bahan kuartal I tahun 2006 Bahan A = 12.000 unit Bahan B = 3.600 unit Bahan C = 9.600 unit 4. Persediaan akhir kuartal IV Tahun 2005 Barang jadi Rp 5.280.000,Berdasarkan rencana penjualan, serta kebijakan manajemen serta data-data tersebut diatas saudara diminta menyusun untuk tahun 2005 : A. Anggaran Kuartalan (Triwulan = 3 bulanan) I. Anggaran Produksi II. Anggaran Pemakaian Bahan III. Anggaran Pembelian BAhan IV. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung V. Anggaran Biaya Umum Pabrik B. Anggaran Satu Tahun : VI. Anggaran Persediaan Bahan VII. Anggaran Harga Pokok Penjualan Dengan menggunakan formulir-formulir yang tersedia Formulir I : PT NASIR ANGGARAN PRODUKSI TH 2005 (Dalam Satuan Unit) Keterangan A. Produk X : Penjualan Psediaan akhir Harus tersedia Persediaan awal Rencana produksi : B. Produk Y :Penjualan Psediaan akhir Harus tersedia Persediaan awal Rencana produksi : Kwartal (Triwulan) I II III IV TH 2005 FOrmulir PT ANGGARAN PEMAKAIAN BAHAN TH 205 II : NASIR (Dalam Satuan Unit) Keterangan Rencana produksi ; (lihat formulir I) Produk X : Produk Y : A. Bahan B (dalam unit): Produk X (@ 2 unit) Produk Y (@ 2 unit) Jumlah bahan A : B. Bahan B (dalam unit) Produk Y (@ 2 unit) : Jumlah bahan B: C. Bahan C (dalam unit) Produk X (@ 1 unit) Produk Y (@ 3 unit) Jumlah bahan C : Kwartal (Triwulan) I II III IV Total tahun 1 Formulir III PT ANGGARAN TAHUN 2005 Keterangan A. Bahan A (Unit) : Pemakaian (F. II) Persediaan akhir Harus tersedia : Persediaan awal Rencana pembelian Harga Per Unit (Rp) Rencana Pembelian (Rp) B. Bahan B (Unit) : Pemakaian (F.II) Persediaan akhir Harus tersedia Persediaan awal Rencana pembelian NASIR BAHAN PEMBELIAN Kwartal I 1 Th II III IV Harga Per Unit (Rp) Rencana Pembelian (Rp) C. Bahan C (Unit) : Pemakaian (F. II) Persediaan akhir Harus tersedia Persediaan awal Rencana Pembelian Harga Perunit (Rp) Re3ncana Pembelian (Rp) Pembelian Bahan (Bahan A, B, &C) Formulir IV PT ANGGARAN TAHUN 2005 TENAGA Kwartal I Keterangan A. Rencana (Lihat From I) Produk X (Unit) Produk Y (Unit) B. Jam Produksi : Dep. Press : Produk X (@ 0,1 jam) Produk Y (@ 0,5 jam) Juml jan Dep Press : Dep. Perakitan : Produk X (@ 0,4 jam) Produksi NASIR LANGAUNG KERJA 1 Th II III IV Produk Y (@ 0,5 jam) Juml jam D. Perakitan C. By Tenaga Kerja Lgsg Dwep Press : Jumlah jam produksi Upah per jam (Rp) B TKL Dep Press (Rp) Dep Perakitan : Jml jam produksi Upa per jam (Rp) B.TKL Dpt Prktn (Rp) Juml Biaya TKL (Rp) Formulir V : PT ANGGARAN TAHUN 2005 BIAYA NASIR PABRIK OVERHEAD (Dalam Rupiah) Kwartal I Keterangan II Gaji Suplai pabrik Pnrg & Pembgk tenaga Sepervisi Pemeliharaan Suku Cadang Asuransi Penyusuntan Jumlah Biaya Umum : Pembebanan Biaya Umum Pabrik : Dep. Press 1 Th III Dep Perakitan IV Jumlah Juml Tenaga Kerja Lgs (lihat formulir IV) b. Umum Pabrik @ Rp Rp. Formulir VI : PT NASIR TAHUN 2005 Keterangan A. Unit Persediaan Awal Pembelian (lihat F II) Tersedia Pemakaian (lihat F II) Rp. ANGGARAN Kwartal I Rp PERSEDIAAN BAHAN 1 Th II III IV Persediaan Akhir B. Harga Per Unit : Rp C. Nilai Persediaan : Persediaan Awal (RP) Persediaan Akhir (Rp) Formulir VII PT NASIR TAHUN 2005 ANGGARAN Produk X Keterangan A. Unit Persediaan Awal Produksi (Formulir I) + Tersedia Untuk Dijual = Penjualan Persediaan Akhir = B. Harga Per Unit (ihat biaya produksi) berikut ini : C. Persediaan Awal : (Rp) D. Persediaan Akhir : (Rp) Keterangan : PERSEDIAAN Y BARANG Jumlah + = = BIAYA PRODUKSI PER UNIT JADI PRODUK X PRODUK Y BiAYA Bahan : Bahan A ……………………….. Bahan B ……………………….. Bahan C ……………………….. Biaya Bahan : B. Tenaga Kerja Langsung Dep. Press Dep. Perakitan Biaya Tenaga Kerja Lgsg Rp Rp Rp x x x =Rp =Rp =Rp Rp Rp Rp x x x =Rp =Rp =Rp RP Rp Rp x x =Rp =Rp RP Rp Rp x x =Rp =Rp RP B. Umum Pabrik : Dep pres Dep Perakitan B.Umum Pabrik Jumlah Biaya Produksi Per Unit Rp Rp x x =Rp =Rp RP Rp Rp x x =Rp =Rp RP RP RP Rp Formulir VIII : PT ANGGAERAN DAN TAHUN 2005 HARGA Keterangan : Persediaan Awal Bahan Pembelian Bahan (Formulir III) Bahan Tersedia Untuk Produksi Persediaan Akhir Bahan (Formulir VI) Pemakaian Bahan Biaya Tenaga Kerja Langsung (Formulir IV) BIAYA POKOK Rupiah : NASIR PRODUKSI PENJUALAN Biaya Umum Pabrik (Formulir V) Jumlah Biaya Produksi Persediaan Awal Barang Jadi Barang Jadi Yang Siap Dijual Perdiaan Akhir Barang Jadi (FOrmulir VII) Harga Poko,k Penjualan Laboratorium Penganggaran Perusahaan PT Sawo Manila Lembar Petunjuk Kerja PT Sawo Manila 1. Materi Anggaran Materi laboratorium anggaran perusahaan ini dirancang sesuai dengan materi kulia peganggaran perusahaan. Tidak semua cakupan materi kulia dijumpai dalam laboratorium ini, karena mangigat waktu yang tersedia. 2. Ruang Lingkup & Perintah Kerja Penyusunan Anggaran Penganggaran perusahaan melputi seluruh rencana kegiatan perusahaan untuk periode yang akan dating, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Namun sekali lagi bahwa dalam laboratorium ini mengingat keterbatasan waktu, hanya meliputi perencanaan jangka pendek (tahunan dan bulanan) meliputi ( Saudara Diminta Menyusun Anggaran Berikut) : A. Anggaran Penjualan B. Anggaran Produksi C. Anggaran Pemakaian Bahan Dasar D. Anggaran Pembelian Bahan Dasar E. Anggaran Biaya Produksi F. Anggaran Harga Pokok Penjualan G. AnggaranBiaya Penjualan H. Anggaran Biaya adminstrasi & umum I. Anggaran Penerimaan Kas dan Anggaran Piutang J. Anggaran Pengeluaran Kas dan Anggaran Utang Dagang K. Anggaran Kas L. Anggaran Rugi/LAba M. AnggaranNeraca 3. Buku Data Dan Buku FOrmulir Kerja Kepada setiap peserta laboratorium anggaran, disamping dibagikan lembar petunjuk kerja, akan diberikan buku data dan informasi dan kebijaksanaan manajemen perusahaan dalam rangka penyusunan anggaran, juga diberikan buku atau lembar kerja untuk penyusunan anggaran. Buku data perusahaan, berisi data dan kebijaksanaan pimpinan perusahaan sebagai dasar penyusunan perencanaan anggaran. Sedangkan buku formulir kerja, adalah buku yang berisi lembar kerja untuk menyusun anggaran perusahaan. Dengan demikian peserta lab hanya dibenarkan mengerjakan lab anggara ini dalam buku formulir kerja yang telah tersedia. Untuk membantu mempermudah perhitungan gunakan kalkulator, alat tulis, dan kertas buram. 4. Cara Kerja LAboratorium Anggaran Bacalah lembar petunjuk secara cermat setiap data perusahaan yang terdapat dalam buku data dan informasi perusahaan. Bila sekali membaca belum paham, bacalah kembali secara cermat. Setiap data dan informasi serta kebijaksanaan pimpinan perusahaan akan sangat berguna dalam rangka penyusunan anggaran perusahaan tersebut. Mulailah dari formulir pertama, kedua dan seterusna secara berturutan, karena formulir yang satu akan terkait dengan formulir berikutnya dan seterusnya. Setiap formulir dan data dalam buku data terdapat nomor-nomor yang berguna yang akan digunakan sebagai rujukan (referensi) dalam lembar kerja anggaran ini. Perhatikan, bahwa dalam formulir kerja telah diberikan petunjuk dan referensinya dan bagaimana menghitungnya. Angkah rupiah dan angka satuan penulisan anggaran : Untuk mempermudah penulisan angka, terutama angka yang besar dan banyak seperti angka jutaan atau angka ribuan sekalipun, harap diperhatikan angka satuannya dalam formulir atau kolom masing-masingnya. Lihat contoh berikut : Contoh cara penulisan angka dalam anggaran Angka sebenarnya Satuan Penulisan Rp280.000.000,00 Rp 000.000 Rp167.000.000,00 Rp 000.000 150000 unit 000 unit 250000 set Satuan Set Penulisan dengan pensil atau pulpen ? Penulisan Anggaran 280 167.000 150 250.000 Bila Saudara yakin dengan angka-angka yang hendak Saudara akan tulis, dan yakin benar dan tidak salah, silahkan dengan pulpen/tinta, akan tetapi bila Saudara tidak yakin kebenarannya sebaiknya tulis dengan pensil lebih dulu yang mudah dihapus dan mudah dikoreksi nantinya. Setelahy yakin angka-angka anggaran Saudara silahkan gunakan pulpen/tinta. 5. Lain-lain Nomor dan nama mahasiswa (nama Saudara) sebagai peserta laboratorium anggaran ini, jangan lupa untuk ditulis karena setiap tugas laboratorium ini nantinya akan dinilai atau diberikan evaluasinya. Tulis dengan jelas nomor dan nama saudara dalam lembar kerja. Tidak ada perhitungan yang sulit, karena sudah ada petunjuk cara menghitung sesuai rujukan dan referensi masing-masingnya asalkan Saudara memahami dasar-dasar penyusunan anggaran. Saudara cukup menambah, mengurangi, mengalikan, membagi dan memindahkan kertas kerja dari yang satu ke yang lain. Perlu refreshing ? Bila Saudara lelah, pusing dan kurang refreshing, lakukan refreshing lebih dulu agar kerja laboratorium Saudara tidak sala atau keliru. Bila saudara fresh, teruskan kerja laboratorium Saudara, demikian seterusnya. Leboratorium Anggaran Perusahaan PT Sawo Manila Lembar Kasus Kegiatan operasi perusahaan PT Sawo Manila merupakan sebuah perusahaan nasional yang memproduksi dan menjual sendiri produk tertentu, dan berkedudukan di Jakarta Selatan. Perusahaan ini didirikan pada pertengahan dua tahun yang lalu, tetapi secara aktif baru beroperasi satu setengah tahun yang lalu. Dalam berproduksi, perusahaan ini tidak mengalami kesulitan, karena bahan-bahan dasar tidak perlu datangkan dari luar negeri. Dengan demikian perusahaan ini lebih memusatkan perhatiannya dalam perjualan. Kegiatan penjualan : Berkat kegiatan manager penjualan, telah dibina sekelompok selesman yang lincah, dinamis dan trampil dalam nmengenbangkan usaha penjualannya yang dapat terlihat setiap bulannya meningkat bahwa seluruh penjualan dilakukan melalui salesman. Rugi/laba perusahaan Sebagai perusahaan baru, manajemen PT SAWO MANILA menyadari bahwa untuk memasuki pasaran dalam keadaan persaingan yang cukup tajam dan dapat menarik pelanggan, lebih lebih lagi karena mereka yang telah biasa memakai barang jadi produksi perusahaan lain. Oleh karenanya perusahaan secara kumulatif masih menderita kerugian. Walaupun demikian perhitungan rugi/laba setiap bulannya menunjukkan kemajuan yang semakin baik, sehingga kerugian semakin menurun, dan terlebih-lebih dua bulan terakhir ini sudah menunjukkan sekedar laba. Pola penerimaan penjualan Manajemen PT Sawo Manila optimis bahwa mulai bulan ini (Juli) tahun ini perusahaan dapat meningkat penjualannya yang cukup besar karena tempo kredit penjualannya diperlunak. Kalau waktu-waktu yang lalu PT Sawo Manila memperihitungkan penerimaan penjualannya sebesar 60% nya pada waktu bulan perjualan, sedangkan sisanya diterima satu bulan berikutnya, maka bulan juli ini, penerimaan penjualannya ditentukan sebagai berikut a. 50% dari penjualan diterima pada bulan penjualan b. 40% lagi diterima pada satu (1) bulan berikutnya c. 10% nya lagi diterima pada dua (2) bulan berikutnya Pola pembayaran kepada pemasok (supplier) Dari pihak supplier (pemasok) bahan baku, PT Sawo Manila mendapatkan keringanan pembayaran atas pembelian bahan dasar. Kalau sebelumnya pembayaran harus tunai, maka mulai bulan juli ini pembayaran dapat dilakukan dengan cara sebesar 80% nya dibayar tunai dan sisanya dibayar satu (1) bulan berikutnya. Untuk lebih menyesuaikan keadaan yang semakin berkembang, maka menajemen PT Sawo Manila memutuskan untuk membuat anggaran per bulan, mulai bulan juli tahun ini agar fungsi perencanaan, kordinasi maupun pengawasannya dapat dilakukan dengan lebih baik. Untuk menyusun anggaran perbulan, Juli s/d Desember tahun ini, agar diperiksa juga lampiranlampiran data berikut : Lampiran -1 PT Sawo Manila Neraca Per 30 Juni tahun ini Kas ……………………………………….….Rp 600.00 Kredis-jangka pendek Piutang Dagang…………………………Rp.700.000 Bulan)…….………...Rp 3.000.000 (Bunga 2% Per Persediaan : Bahan Dasar 1.00 set 50.000.000 Dana sendiri : Rp 1.300.000 Barang Jadi 1.500 unit ini………………(Rp 7.040.000) Harga Tetap (Nilai Buku) TOTAL HARTA Rp 45.960.000 Rp 2.450.000 Modal Disetor.……………….…………Rp Rugi s/d Juni tahun Rp 35.850.000 Rp 45.960.000 HUTANG & MODAL………….. PT Sawo Manila Perhitungan Rugi/Laba 1 Jan S/D 30 Juni Tahun Ini Hasil Penjualan…………………………………………………. Rp 129.330 Harga Pokok Penjualan……………………………………..Rp 83.220 Laba Atas Penjualan………………………………………….Rp 46.100 Biaya Operasi………………………………………………...... Rp 53.140 Rugi s/d Juni Tahun ini……………………………………… Rp 7.040 Lampiran II PT Sawo Manila Informasi Untuk Bagian Penjualan 1. Jumlah unit barang jadi yang dijual : Jumlah unit barang jadi yang dijual pada bulan Juni yang lalu dalam tahun ini, sebanyak 4.800 unit 2. Juimlah unit barang jadi yang direncanakan untuk dijual : Jumlah unit barang jadi yang direncanakan akan dijual ialah sebagai berikut : Juli Agustus = 5.000 unit = 110% dari rencana penjualan bulan juli = 5.500 unit September = 90% dari rencana penjualan bulan juli = 4.500 unit Oktober = 100% dari rencana penjualan bulan juli = 5.000 unit Nopember = 120% dari rencana penjualan bulan juli = 6.000 unit Desember = 140% dari rencana penjualan bulan juli = 7.000 unit Januari th depan = 130% dari rencana penjualan bulan juli = 6.500 unit Febuari th depan = 140% dari rencana penjualan bulan juli = 7.000 unit 3. Harga penjualan Harga penjualan barang jadi per unit-nya direncanakan sama sepanjang 8 bulan kedepan yaitu Rp 3.000 per unit 4. Biaya penjualan Biaya perbulannya diperhitungkan sebagai berikut : a. Untuk advertensi dan promosi sebesar 5% dari hasil penjualan bulang bersangkutan b. Untuk komisi salesman sebesar 2% dari hasil penjualan bulan bersangkutan c. Untuk gaji bagian penjualan sebesar Rp 900.000 per bulannya d. Untuk perawatan dan perbaikan sebesar Rp 20,- per unit barang jadi yang dijual e. Untuk perawatan dan perbaikan alat-alat bagian penjualan sebesar RP 20.000/bln f. Untuk keperluan alat tulis maupun hubungan dengan luar sebesar Rp 50.000/bln g. Untuk air, listrik, dan telepon, lihat informasi untuk bagian administrasi & umum h. Untuk intertaiment dan semacamnya sebesar 1% dari hasil penjualan bulan itu i. Untuk penyusutan harta tetap, dilihar informasi untuk bagian administrasi dan umum j. Untuk keperluan macam-macam biaya bagian penjualan sebesar Rp 10.000/bln Catatan penting : 4a s/d 4j kecuali 4I, dibayar tunai perbulannya. Lampiran III Informasi Untuk Bagian Produksi PT Sawo Manila 1. Persediaan akhir bulan Juni Persediaan akhir Juni Tahun ini (Lihat LAmpiran Neraca per 30 Juni tahun ini) sebagai berikut : a. Bahan baku (bahan dasar) : 1.000 set nilainya Rp 1.300.000,b. Barang jadi : 1.500 unit nilainya Rp 2450.000,- 2. Kebijaksanaan persediaan akhir juli dan seterusnya : a. Untuk persediaan akhir bahan dsar ditetapkan minimal sebesar 25% dari rencana pemakaian bahan dasar tersebut untk produksi bulan berikutnya (hasil perhitungannya dibulatkan keatas menjadi kelipatan seratus set) b. Untuk persediaan akhir barang jadi ditetapkan sebesar 25% dari rencana penjualan bulan berikutnya (hasil perhitungannya dibulatkan keatas menjadi kelipatan seratus unit) 3. Pemakaian bahan Untuk memprodksi satu unit barang jadi diperlukan 1 set bahan dasar, harga persetnya adalah Rp 1.300,-per set 4. Biaya produksi Disamping bahan dasarnya, maka untuk keperluan produksi diperhitungkan biaya perbulannya sebagai berikut : a. Unit upah sebesar Rp `00,- per unit barang jadi yang diproduksi b. Untuk gaji bagian produksi sebesar : c. Untuk bahan dasar dan pemakaian listrik khusus mesin sebesar Rp 10,- per unit barang jadi yang diproduksi d. Untuk perawatan dan perbaikan bagian produksi sebesar : e. Untuk keperluan alat-alat kecil bagian produksi sebesar Rp 15.000,f. Untuk air, listrik danm teleponm, lihat informasi untuk bagian administrasi dan umum g. Untuk penyusutan harta tetap, lihat informasi untuk bagian administrasi & umum h. Untuk macam-macam biaya produksi sebesar Rp 10.00,Catatan : 4a s/d 4h kecuali 4g, dibayar tunai per bulannya. 5. Perhitungan Harga Pokok Untuk perhitungan harga pokok, nilai persediaan akhir barang jadi dihitung menurut perbandingannya dengan nilai barang jadi yang dapat dijual (hasil perhitungannya dibulatkan keatas menjadi kelipatan seribu rupiah, atau memakai Metode Biaya RataRata/ average Cost), sehingga harga pokok dapat dihitung dari nilai barang jadi yang dapat dijual dengan nilai persediaan akhir barang jadi dengan contoh sebagai berikut : PT Sawo Manila – Anggaran Harga Pokok Barang Jadi Yang Dijual Nomor keterangan Persediaan awal barang jadi ………. Barang jadi yang diproduksi…… jmkl Barang Jadi Yg Dapat Dijual .. Persediaan akhir barang jadi Harga pokok barang jadi yg dijual 1 2 3 4 5 Juli Unit Rp. 000 1.500 2.450 4.900 8.404 6.400 1.400 10.854 …………. A 5.000 …………. B A = 1.400 x 10.854 = 2.374,3 = 2.375 (dibulatkan keatas ) 6.400 B = 10.854 – 2.375 = 8.479 LAMPIRAN IV Pt Sawo Manila Informasi Untuk BAgian Produksi 1. Biaya untuk bagian Administrasi dan Umum Biaya untuk bagian Administrasi dan Umum dipergitungkan perbulannya sebagai berikut : a. Untuk gaji bagian Administrasi dan Umum diperhitungkan sebesar Rp 1.600.000,b. Untuk perawatan dan perbaikan bagian Administrasi dan Umum sebesar Rp 24.000,- c. Untuk keperluan tulis menulis (kantor) bagian Administrasi Umum sebesar Rp 60.000,d. Untuk bunga kredit jangka pendek sebesar 2% per bulan e. Untuk macam-macam biaya administrasi sebesar Rp 10.000,2. Biaya untuk bagian Administrasi dan Umum yang menyangkut juga biaya untuk bagian lain : a. Biaya air, listrik dan telepon semuanya diperhitungkan dan dibayar perbulannya sebesar Rp 200.000,- di alokasika sebagai berikut : b. Biaya penyusutan harta tetap semuanya diperhitungkan perbulannya sebesar Rp 350.000,- dialokasikan sebagai berikut : - Rp 150.000,- sebagai biaya bagian produksi - RP 80.000,- sebagai biaya bagian penjualan - Rp 120.000,- sebagai biaya bagian Administrasi dan Umum Catatan : 1a s/d 1e dan 2a dibayar tunai tiap bulannya Formulir Jawaban PT Sawo Manila Formulir A : Anggaran Penjualan PT Sawo Manila NO. KETERANGAN 1 Brg jadi yg dijual 2 Hasil penj brg jadi SATUAN Unit Rp. 000 DARI II.2 II.3 JULI AGUS SEP OKT NO. KETERANGAN 1 Brg jadi yg dijual 2 Hasil penj brg jadi SATUAN Unit Rp. 000 DARI II.2 II.3 NOP DES JAN FEB Formulir B : Anggaran Produksi PT Sawo Manila NO KETERANGAN 1 Brg jadi yg dijual 2 Perd akhir brg jadi SATUAN Unit Unit 3 4 Brg jadi yg hrs ada Perd awal brg jadi Unit Unit 5 Brg jadi YH diprod Unit NO KETERANGAN 1 Brg jadi yg dijual 2 Perd akhir brg jadi SATUAN Unit Unit 3 4 Brg jadi yg hrs ada Perd awal brg jadi Unit Unit 5 Brg jadi YH diprod Unit DARI JULI A1 III. 2b B1 + B2 B 2 yl B3 B4 AGUS SEP OKT DARI NOP A1 III. 2b B1 + B2 B 2 yl B3 B4 DES JAN FEB Formulir C : Anggaran Pemakaian Bahan Dasar PT Sawo Manila NO 1 2 3 KETERANGAN Brg jadi yg diprod Bhn dsr yg dipakai By bh dsr yg dipakai SATUAN Unit Set Rp. 000 DARI B5 C1 x 1 III 3 JULI AGUS SEP OKT NO 1 2 3 KETERANGAN Brg jadi yg diprod Bhn dsr yg dipakai By bh dsr yg dipakai SATUAN Unit Set Rp. 000 DARI B5 C1 x 1 III 3 NOP DES JAN FEB DARI C 2 III JULI AGUS SEPT Formulir D : Anggaran Pembelian Bahan Dasar PT Sawo Manila NO KETERANGAN 1 Bahan dsr yg dipakai 2 Persh akhir bahan dsr SATUAN Set Set 3 4 5 6 Bhan dasar yg hrs tersedia Perd awal bhs dasar Bhan dsr yang dibeli Harga bhn dsr yg dibeli Set set Set Rp 000 NO KETERANGAN SATUAN 1 2 Bahan dsr yg dipakai Persh akhir bahan dsr Set Set 3 4 5 6 Bhan dasar yg hrs tersedia Perd awal bhs dasar Bhan dsr yang dibeli Harga bhn dsr yg dibeli Set set Set Rp 000 2.a D1 D1 D2 + yl D3-D4 III 3 DARI OKT C 2 III 2.a D1 + D1 D2 yl NOP DES AGUS SEPT D3-D4 III 3 Formulir E : Anggaran Biaya Produksi PT Sawo Manila NO KETERANGAN : 1 Brg jadi yg diproduksi Biaya produksi : 2 Biaya bhn dsr 3 Upa 4 Gaji bagian produksi 5 Bhn bakar & listrik khs msn 6 Prwtn & Perb bag prdks SATUAN set DARI 1 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 C3 III 4a III 4b III 4c III 4d JULI 7 8 9 10 11 12 Alat-alat kecil Air, listrik, telp bag produksi Penyusutan bag produksi Macan 2 by bg produksi Jumla biaya produksi/Nilai Barang jadi yg diproduksi Biaya produksi diluarbahan Yg dibayar per kas NO KETERANGAN : 1 Brg jadi yg diproduksi Biaya produksi : 2 Biaya bhn dsr 3 Upa 4 Gaji bagian produksi 5 Bhn bakar & listrik khs msn 6 Prwtn & Perb bag prdks 7 Alat-alat kecil 8 Air, listrik, telp bag produksi 9 Penyusutan bag produksi 10 Macan 2 by bg produksi Jumla biaya produksi/Nilai 11 Barang jadi yg diproduksi Biaya produksi diluarbahan 12 Yg dibayar per kas Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 III 4e III 4f III 4g III 4h E 2 s/d E 10 E 11 – E 2–E9 SATUAN set DARI 1 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 C3 III 4a III 4b III 4c III 4d III 4e III 4f III 4g III 4h E 2 s/d E 10 E 11 – E 2–E9 Rp 000 Rp 000 Rp 000 OKT NOP DES Formulir F : Anggaran Harga Pokok Penjualan PT Sawo Manila no KETERANGAN DARI 1 2 3 4 5 F4 yl E1 & E11 F1 & F2 B2 &III 5 F3 – F4 Perd awal br jadi Brg jadi yg diprod Jml brg jadi yg dapta dijual Pers akhr br jadi Harga Pokok Penj JULI Unit AGUSTUS Unit SEPT Unit no KETERANGAN DARI 1 2 3 4 5 F4 yl E1 & E11 F1 & F2 B2 &III 5 F3 – F4 Perd awal br jadi Brg jadi yg diprod Jml brg jadi yg dapta dijual Pers akhr br jadi Harga Pokok Penj OKT Unit NOP Unit DES Unit Formulir G : Anggaran Biaya Penjualan PT Sawo Manila NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KETERANGAN Brg jadi yg dijual Hasil penjualan br jadi Biaya penjualan : Advertensi & Promosi Komisi selesman Gaji bagian penjualan Biaya pengiriman Prwt & perbk bag penj Keprl tulis bag pnjl Air, listrik, telp bag pnjl Intertaiment Penyusutan bag penjl Macam2 by bag penjl SATUAN Unit Rp 000 DARI A1 A2 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 II 4. A II 4. B II 4. C II 4. D II 4. E II 4. F II 4. G II 4. H II 4. I II 4. J G 3 s/d G 12 G 13 – G11 SATUAN Unit Rp 000 DARI A1 A2 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 II 4. A II 4. B II 4. C II 4. D II 4. E Jml Biaya Bag Penjl 13 14 NO 1 2 3 4 5 6 7 Rp 000 Biaya penjualan yg Dibayar per kas KETERANGAN Brg jadi yg dijual Hasil penjualan br jadi Biaya penjualan : Advertensi & Promosi Komisi selesman Gaji bagian penjualan Biaya pengiriman Prwt & perbk bag penj JULI AGUS SEPT OKT NOP DES 8 9 10 11 12 Keprl tulis bag pnjl Air, listrik, telp bag pnjl Intertaiment Penyusutan bag penjl Macam2 by bag penjl Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Jml Biaya Bag Penjl 13 14 Rp 000 Biaya penjualan yg Dibayar per kas Rp 000 II 4. F II 4. G II 4. H II 4. I II 4. J G 3 s/d G 12 G 13 – G11 Formulir H : Anggaran Biaya Administrasi & Umum PT SAWO Manila NO KETERANGAN BiayaAdministrasi : 1 Gaji bagian adm & umum 2 Prwt * prbk bg adm/um 3 Kpl tulis bg adm & umum 4 Bunga kredit jk pendek 5 Macam2 by bg adm/umm 6 Air, listrik, telp adm/umm 7 Penystv bg adm & umum SATUAN DARI Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 8 9 Rp 000 IV I a IV I b IV I c IV I d IV I e IV 2 a IV 2 b H 1 s/d H 7 Rp 000 H8 – H7 NO KETERANGAN BiayaAdministrasi : 1 Gaji bagian adm & umum 2 Prwt * prbk bg adm/um 3 Kpl tulis bg adm & umum 4 Bunga kredit jk pendek 5 Macam2 by bg adm/umm 6 Air, listrik, telp adm/umm 7 Penystv bg adm & umum SATUAN DARI Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 8 Rp 000 IV I a IV I b IV I c IV I d IV I e IV 2 a IV 2 b H 1 s/d H 7 Juml biaya adm & umum Biaya adm & umum yg Dibayar per kas Juml biaya adm & umum JULI AGUS SEPT OKT NOP DES 9 Biaya adm & umum yg Dibayar per kas Rp 000 H8 – H7 Formulir I : Anggaran Penerimaan Kas & Anggaran Piutang PT Sawo Manila NO KETERANGAN 1 HASIL Penjl brg jadi Penerimaan kas : 2 Atas penjl bulan ini 3 Atas penjl 1 bulan lalu 4 Atas penjl 2 bln lalu 5 Jml penerimaan kas Atas penjuala SATUAN Rp 000 DARI A2 Rp 000 Rp 000 Rp 000 6 Rp 000 Inf penjl Inf penjl Inf penjl 1 2 s/d 14 1 6 yl + 11–15 NO KETERANGAN 1 HASIL Penjl brg jadi Penerimaan kas : 2 Atas penjl bulan ini 3 Atas penjl 1 bulan lalu 4 Atas penjl 2 bln lalu 5 Jml penerimaan kas Atas penjuala SATUAN Rp 000 DARI A2 Rp 000 Rp 000 Rp 000 6 Rp 000 Inf penjl Inf penjl Inf penjl 1 2 s/d 14 1 6 yl + 11–15 Puitang atas penjl Puitang atas penjl Rp 000 Rp 000 JULI AGUS SEPT OKT NOP DES AGUS SEPT Formulir J : Anggaran Pengeluaran Kas & Anggaran Utang Dagang PT Sawo Manila NO KETERANGAN 1 Harga bhn yg dibeli Pengeluaran kas : 2 Harga pembelian bln ini 3 Harga pembelian 1 bln lalu yl 4 Pengeluaran kas atas SATUAN Rp 000 DARI D6 Rp 000 Rp 000 Inf pbl Inf bbl J2+J JULI pembelian bahan dasar 5 Rp 000 Utang atas pembelian bhn dasar : Rp 000 NO KETERANGAN 1 Harga bhn yg dibeli Pengeluaran kas : 2 Harga pembelian bln ini 3 Harga pembelian 1 bln lalu yl 4 Pengeluaran kas atas pembelian bahan dasar 5 3 J 5 yl + J 1 – J 4 SATUAN Rp 000 DARI D6 Rp 000 Rp 000 Inf pbl Inf bbl J2+J 3 J 5 yl + J 1 – J 4 Rp 000 Utang atas pembelian bhn dasar : Rp 000 OKT NOP DES JULI AGUS SEPT Formulir K : Anggaran Kas PT Sawo Manila NO KETERANGAN Penerimaan kas : 1 Penerimaan dari penjl 2 3 Pengeluaran kas pembelian bhn dasar Biaya produksi : SATUAN DARI Rp 000 15 Rp 000 Rp 000 Rp 000 J4 E 12 G 14 4 5 6 Biaya penjualan By adm & umum Jumlh pengeluaran : Rp 000 H9 Rp 000 7 8 Penerimaan - pengeluaran Saldo Awal Kas Rp 000 Rp 000 9 Saldo Kas Akhir : Rp 000 K 2 s/d K 5 K 1 – K6 K 9 yl K 7 + K8 SATUAN DARI Rp 000 15 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 J4 E 12 G 14 H9 K 2 s/d K 5 K 1 – K6 K 9 yl K 7 + K8 NO KETERANGAN Penerimaan kas : 1 Penerimaan dari penjl 2 3 4 5 6 Pengeluaran kas pembelian bhn dasar Biaya produksi Biaya penjualan By adm & umum Jumlh pengeluaran : 7 8 Penerimaan - pengeluaran Saldo Awal Kas Rp 000 Rp 000 9 Saldo Kas Akhir : Rp 000 OKT NOP DES : Formulir L : Anggaran Rugi/Laba PT Sawo Manila NO KETERANGAN SATUAN 1 2 Penjualan brg jadi Harga pokok penjualan Rp 000 Rp 000 3 4 Laba kantor : Biaya Penjualan Rp 000 Rp 000 DARI A2 F5 L 1 – L 2 G 13 JULI AGUS SEPT 5 6 Biaya Administrasi Juml Biaya Operasi : Rp 000 Rp 000 7 Laba Operasi Rp 000 8 Laba Operasi Kumulatif Rp 000 NO KETERANGAN SATUAN 1 2 Rp 000 Rp 000 Penjualan brg jadi Harga pokok penjualan 3 4 5 6 Laba kantor : Biaya Penjualan Biaya Administrasi Juml Biaya Operasi : Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 7 Laba Operasi Rp 000 8 Laba Operasi Kumulatif Rp 000 H8 L4+L5 L 3 + L 6 L 8 yl + L 7 bl ini DARI A2 F5 OKT NOP DES L 1 – L 2 G 13 H8 L4+L5 L 3 + L 6 L 8 yl + L 7 bl ini Formulir M : Anggaran Neraca PT Sawo Manila NO KETERANGAN HARTA : 1 Kas 2 ………………………………… 3 . 4 Piutang atas penjualan .. 5 Persediaan bahan dasar 6 Persediaan brg jadi Jumlah Harta Lancar : SATUA N Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 DARI K9 16 D2 x III3 F4 M1 s/d M 4 M5 YL PENYST 31 JULI – 31 AGS 30Sep 7 8 9 10 11 12 13 Harta tetap (Nilai Buku) JUMLAH HARTA : KEWAJIBAN & MODAL Utang atas pembelian Kredit jk pendek Jumlah Hutang Lancar Modal & Rugi/Laba s/d Juni Rugi/Laba Kumulatif (Juli s/d December KEWAJIBAN & MODAL NO KETERANGAN HARTA : Kas ………………………………… 1 . 2 Piutang atas penjualan .. 3 Persediaan bahan dasar 4 Persediaan brg jadi 5 Jumlah Harta Lancar : 6 Harta tetap (Nilai Buku) 7 JUMLAH HARTA : KEWAJIBAN & MODAL 8 Utang atas pembelian 9 Kredit jk pendek 10 Jumlah Hutang Lancar 11 Modal & Rugi/Laba s/d Juni 12 Rugi/Laba Kumulatif (Juli s/d December 13 KEWAJIBAN & MODAL Daftar pustaka Rp 000 M5 + M6 Rp 000 Rp 000 Rp 000 J5 Lamp 1 M8 + M9 Rp 000 Lamp 1 Rp 000 Rp 000 L8 M 10 s/d M 12 SATUA N DARI Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 K9 16 D2 x III3 F4 M1 s/d M 4 M5 YL PENYST Rp 000 M5 + M6 Rp 000 Rp 000 Rp 000 J5 Lamp 1 M8 + M9 Rp 000 Lamp 1 Rp 000 Rp 000 L8 M 10 s/d M 12 31 JULI 31 AGS – Agus Ahyari, Anggaran Perusahaan, Penerbit BPFE Yogyakarta Any Agus Kana, Anggaran Perusahaan, Penerbit YKPN, Yogyakarta Gunawan Adisaputro, Anggaran Perusahaan, Badan Penerbit BPFE Yogyakarta Naparin M, Anggaran Perusahaan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta LPPM, Jakarta, Anggaran Perusahaan 30Sep Welch Hilton, Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba, Penerbit Salemba Empat,Jakarta. Riwayat Singkat Penulis H.A. Markam, SE., MM Adalah Lektor Kepala dalam ilmu ekonomi manajemen di Falkutas Ekonomi Universitas Nasional dan Akademi Akutansi Nasional di Jakart. Disamping mengajar di kedua perguruan tinggi tersebut, juga mengajar dibeberapa perguruan tinggi lainnya Akutansi YAI, di Falkutas Ekonomi UIA Jakarta, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, terutama untuk mata kuliah keuangan dan akutansi. Mulai mangajar di Perguruan Tinggi di Jakarta sejak tahun 1987, setelah sebelum berpengalaman di beberapa perusahaan antara lain di PT PP Berdikari. PT Tri Daya Dharma (Berdikari Group), PT Singer Industries Indonesia, Fredrich Ebert Stiftung (FES) COMAP, Koperasi Jasa Audit NAsional (KJAN) dan PT Ranti Mukti Kencana dengan latar belakang pekerjaan bidang keuangan dan akutansi serta audit. Disamping tugas fungsional sebagai dosen dengan pangkat lector kepala di wilayah kopertis wilayah III DKI Jakarta, penulis juga berpengalaman menjabat structural sebagai PUDIR II bidang administrasi keuangan, PUDIR I bidang akademik dan sampai sekarang sebagai Direktur Akademi Akuntasi Nasional, dilingkungan Universitas Nasional Jalarta.