BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh segolongan masyarakat tertentu untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Dewasa ini makin dirasakan betapa pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi. Maka dari itu, para ahli bahasa dan bahkan semua ahli yang bergerak dalam bidang teori dan praktik bahasa menyadari bahwa segala interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa adanya bahasa.1 Bahasa Arab saat ini sudah merupakan bahasa Internasional dimana banyak sumber literatur menggunakan bahasa Arab. Di Indonesia bahasa Arab bukan hanya dipelajari sebagai bahasa agama, akan tetapi bahasa Arab dipelajari untuk memahami atau menafsirkan ayat al qur’an dan hadits serta teks-teks bahasa Arab atau literatur-literatur yang berbahasa Arab.2 Dan kedudukan agama ini menjamin keberadaanya (bahasa Arab) di tengahtengah masyarakat, sehingga nampaklah erat kaitan bahasa Arab dengan agama yang tercermin dalam keberadaan al qur’an itu sendiri. Oleh karena itu, bahasa Arab memiliki peranan yang sangat penting. Demikian juga khazanah keislaman banyak yang disuguhkan dengan bahasa dan tulisan Arab. Sehingga untuk memahami semua itu, tentunya kita harus 1 Ahmad Muhtadi Anshor, Pengajaran Bahasa Arab, Media dan Metode-Metodenya, (Yogyakarta : Sukses Offset, 2008), hlm.1. 2 Wa Muna, Metodologi Pembelajaran bahasa Arab, ( Yogyakarta : Teras, 2011), hlm.1. 1 2 mempelajari bahasa Arab, karena mempelajarinya sudah menjadi kebutuhan setiap orang, khususnya bagi kita umat islam. Dewasa ini perkembangan pembelajaran bahasa Arab sangat pesat khususnya di Indonesia. Dahulu pembelajaran bahasa Arab hanya dijumpai di pondok pesantren, tetapi sekarang pembelajaran bahasa Arab dapat dijumpai di sekolah-sekolah, terutama yang berbasis agama yang memasukkan bahasa Arab sebagai mata pelajaran, seperti di MI, MTs dan MA. Namun proses belajar bahasa Arab ini membutuhkan waktu lama sebagaimana mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Meski perkembangan pembelajaran bahasa Arab telah lama berkembang dan sangat pesat di Indonesia, akan tetapi hal tersebut tidak terlepas dari adanya masalah yang timbul dalam proses pembelajaran bahasa Arab, yang diantaranya adalah permasalahan siswa dalam memahami teks dan materi yang diajarkan. Banyak siswa yang mengeluh merasa kesulitan untuk memahami materi yang diajarkan karena tak terbiasa berhadapan dengan teks-teks berbahasa Arab, apalagi bagi siswa yang tidak memiliki dasar bahasa Arab sebelumnya, dia akan semakin tertinggal dalam proses belajar mengajar sehingga kondisi tersebut cukup memprihatinkan. Kenyataan seperti ini menunjukkan bahwa pengajaran bahasa Arab di Indonesia sampai saat ini belum bisa dikatakan berhasil, karena materi bahasa Arab cenderung tidak disukai oleh banyak siswa. Sehingga membawa kesan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang sulit untuk dipelajari dibandingkan dengan bahasa Asing lainnya, meskipun pada dasarnya bahasa 3 Arab tidak sesulit yang dibayangkan khususnya bagi orang Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam. Maka untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam mempelajari materi bahasa Arab ataupun memahami teks bacaan berbahasa Arab tersebut maka dibutuhkan adanya beberapa kemampuan penunjang lainnya, seperti penguasaan sistem bahasa Arab yang meliputi pengetahuan mengenai kosa kata (mufradat) dan tata bahasa arab ( tarakib al ‘arabiyah) sehingga teks bacaan itu dapat dipahami. Kosa kata (mufradat) sebagai salah satu bagian penting dari komponen bahasa, baik penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tertulis, dan merupakan salah satu basis pengembangan kemampuan berbahasa Arab.3 Perbendaharaan kosa kata bahasa Arab yang memadai dapat menunjang seseorang dalam berkomunikasi, menulis ataupun membaca, karena semakin banyak kosa kata bahasa Arab yang dikuasai semakin besar peluang seseorang dalam menguasai semua keterampilan berbahasa Arab. Selain persoalan kosa kata tersebut, penekanan pada ilmu tata bahasa juga penting untuk dipelajari. Tata bahasa Arab adalah cabang ilmu bahasa Arab yang membahas tentang pembentukan kata maupun pembentukan kalimat serta kaidah-kaidah yang berkaitan dengan pembentukan keduanya. Tata bahasa ini sering disebut gramatika Arab, nahwu-sharaf atau qawa’id. Jadi tata bahasa Arab hanyalah salah satu komponen dari keseluruhan ilmuilmu bahasa Arab yang ada. Pada tata bahasa Arab terdapat kaidah-kaidah 3 Abdul Hamid, Mengukur Kemampuan Bahasa Arab Untuk Studi Islam, (Malang : UINMaliki Press, 2009), hlm.33. 4 yang terkadang tidak terdapat pada tata bahasa yang lain. Kaidah-kaidah itu antara lain adalah kaidah yang berkaitan dengan gender (mużakar atau muannaṡ), kaidah yang berkaitan dengan jumlah bilangan (mufrad, muṡanna, dan jama’), kaidah yang berkaitan dengan waktu (maḍi, ḥal dan mustaqbal), kaidah yang berkaitan dengan bina’ dan i’rab (marfu’, manṣub, majrur dan majzum), kaidah yang berkaitan dengan kata ganti (ḍamir). Kaidah-kaidah tersebut sering menjadi kendala tersendiri bagi orang-orang yang belajar tata bahasa arab.4 Berdasarkan wawancara penulis dengan salah satu guru bahasa Arab MTs Ribatul Muta’allimin Landungsari Pekalongan: MTs ini adalah salah satu madrasah yang dianggap baik mutu pengajarannya, pembelajaran bahasa Arab ini merupakan pelajaran yang sangat ditekankan khususnya pada pembelajaran kosa kata dan tata bahasanya, karena diharapkan siswa mampu menguasai bahasa Arab terutama pada teks atau bacaan materi yang telah diajarkan. Bahasa Arab ini diajarkan dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kementrian Agama RI.5 Di sekolah ini, bahasa Arab adalah mata pelajaran bahasa asing yang wajib dikuasai oleh siswa, yang berfungsi sebagai bahasa agama, ilmu pengetahuan, informasi dan komunikasi. Siswa di sekolah ini memiliki latar belakang sekolah yang beragam sehingga tingkat penguasaan kosa kata dan tata bahasa Arabnya juga tidak merata yang berpengaruh pada kemampuan siswa dalam memahami teks/bacaan materi yang telah diajarkan. Dalam mata pelajaran bahasa Arab penguasaan kosa kata (mufradat) bahasa Arab 4 Imaduddin Sukamto dan Akmad Munawari, Tata Bahasa Arab Sistematis, (Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2007), hlm.7. 5 Qori’ Aina, selaku guru mata pelajaran bahasa Arab kelas VII Mts Ribatul Muta’allimin Pekalongan, Wawancara di MTs Ribatul Muta’allimin tanggal 23 November 2013. 5 sangat diperlukan dalam mempelajari bahasa Arab. Seorang siswa akan dapat menerjemahkan kalimat berbahasa Arab apabila ia sudah memiliki kosa kata yang cukup dan akan dapat memahaminya apabila telah menguasai tata bahasa Arab. Jadi kemampuan dalam menguasai kosa kata serta tata bahasa Arab sangat mempengaruhi pemahaman siswa dalam memahami suatu teks/ bacaan. Berangkat dari latar belakang masalah tersebut serta begitu pentingnya penguasaan kosa kata (mufradat) serta tata bahasa Arab (tarakib al ‘arabiyyah) bagi siswa maka penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh penguasaan kosa kata dan tata bahasa Arab terhadap kemampuan dalam memahami teks bahasa Arab di MTs. Ribatul Muta’allimin Pekalongan. Adapun yang menjadi alasan penulis memilih judul ‛Pengaruh Penguasaan Kosa Kata dan Tata Bahasa Terhadap Kemampuan Memahami Teks Bahasa Arab di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan‛, adalah : 1. Karena kosa kata dan tata bahasa Arab ini merupakan aspek pembelajaran bahasa Arab yang sangat ditekankan di MTs Ribatul Muta’allimin agar siswa mampu memahami suatu teks/bacaan yang ada di buku pelajaran dan yang telah diajarkan. 2. Karena kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Arab di MTs Ribatul Muta’allimin sudah baik, siswa telah memiliki perbendaharaan kosa kata dan penguasaan tata bahasa yang baik. 6 3. Karena MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan adalah lembaga sekolah swasta Islam di Pekalongan yang menekankan pembelajaran bahasa Arabnya pada aspek kosa kata dan tata bahasa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka yang menjadi pokok masalah dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana penguasaan kosa kata dan tata bahasa di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan? 2. Bagaimana kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Arab di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan? 3. Bagaimana pengaruh penguasaan kosa kata dan tata bahasa terhadap kemampuan memahami teks bahasa Arab di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan? Agar penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka peneliti perlu mempertegas istilah-istilah yang ada dalam judul penelitian ini sebagai berikut: 7 1. Pengaruh Kata ‚Pengaruh‛ artinya daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan.6 Pengaruh yang dimaksud dalam skripsi ini adalah pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap kemampuan memahami teks bahasa Arab di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. 2. Penguasaan Kata ‚Penguasaan‛ artinya proses, cara, perbuatan menguasai atau menguasakan.7 Penguasaan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah penguasaan siswa terhadap kosakata dan tata bahasa Arab agar siswa mampu memahami teks/bacaan yang telah diajarkan guru di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan, khususnya kelas VII A. 3. Kosakata Kosakata artinya salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa Asing untuk dapat memperoleh kemahiran berkomunikasi dengan bahasa tersebut.8 Kosakata yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kosakata bahasa Arab yang dimiliki siswa untuk memahami teks bahasa Arab. 6 W. J. S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), hlm.731. 7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), hlm.468. 8 A. Akrom Malibari , Pengajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah, (Jakarta : Bulan Bintang, 1997), hlm.3. 8 4. Tata Bahasa Tata bahasa artinya pengetahuan atau pelajaran mengenai pembentukan kata-kata dan penyusunan kata-kata dalam kalimat.9 Tata bahasa yang dimaksud dalam skripsi ini adalah materi tata bahasa Arab yang telah diajarkan oleh guru dikelas VII MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. 5. Kemampuan Kemampuan artinya kesanggupan, kecakapan, kekuatan.10 Kemampuan yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Arab. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas VII A di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. 6. Teks bahasa Arab Teks artinya sesuatu yang tertulis untuk dasar memberi pelajaran.11 Teks yang dimaksud dalam skripsi ini adalah teks bahasa Arab yaitu bacaan/materi bahasa Arab yang ada dalam mata pelajaran kelas VII A. 7. MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam swasta yang bernaung di Yayasan Pondok Pesantren 9 W. J. S Poerwadarminta, Op.Cit, hlm.1024. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Op.Cit, hlm.553. 11 Ibid, hlm.1035. 10 9 Ribatul Muta’allimin, yang terletak di jalan Hos Cokroaminoto Landungsari Pekalongan. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan judul dalam skripsi ini adalah pengaruh penguasaan kosakata dan tata bahasa Arab terhadap kemampuan memahami teks berbahasa Arab siswa kelas VII di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penguasaan kosa kata dan tata bahasa Arab di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. 2. Untuk mengetahui kemampuan memahami teks bahasa Arab di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. 3. Untuk mengetahui pengaruh penguasaan kosa kata dan tata bahasa terhadap kemampuan memahami teks bahasa Arab di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. D. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi tenaga pengajar dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya dalam mengembangkan 10 pengetahuan tentang Penguasaan Kosa kata dan Tata Bahasa Arab dalam memahami teks. 2. Secara Praktis Menjadikan bahan masukan untuk dunia pendidikan khususnya untuk pembelajaran bahasa Arab. E. Tinjauan Pustaka 1. Analisis Teoritis Penguasaan kosa kata berkaitan langsung dengan pemahaman makna kalimat sebagai satuan bentuk bahasa yang terkecil dan mengandung suatu pikiran, sehingga komunikasi antara orang yang mengungkapkan atau menulis kalimat itu dengan orang yang mendengar atau yang membacanya dapat terlaksana.12 Tata bahasa atau gramatika Arab, nahwu-sharaf atau qawa’id. Tata bahasa Arab merupakan salah satu komponen dari keseluruhan ilmu-ilmu bahasa Arab yang ada. Pada tata bahasa Arab terdapat kaidah-kaidah yang terkadang tidak terdapat pada tata bahasa yang lain. Kaidah-kaidah itu antara lain adalah kaidah yang berkaitan dengan gender (mużakar atau muannaṡ), kaidah yang berkaitan dengan jumlah bilangan (mufrad, muṡanna, dan jama’), kaidah yang berkaitan dengan waktu (maḍi, ḥal dan mustaqbal), kaidah yang berkaitan dengan bina’ dan i’rab (marfu’, manṣub, majrur dan majzum), kaidah yang berkaitan 12 Syamsudin dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm.33. 11 dengan kata ganti (ḍamir). Kaidah-kaidah tersebut sering menjadi kendala tersendiri bagi orang-orang yang belajar tata bahasa arab.13 Untuk mencapai suatu pemahaman dalam memahami suatu teks berbahasa Arab maka dibutuhkan penguasaan kosa kata serta tata bahasa Arab yang baik, karena seluruh aspek tersebut mempunyai kesinambungan satu sama lain. Sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Moh. Matsna yaitu Nazhariyatul Wihdah (all in one system) yang memandang bahwa bahasa adalah satu kesatuan utuh yang tidak terpisah-pisah.14 Sebagai bahan acuan dan pembanding maka peneliti mengkaji penelitian yang mempunyai relevansi, yakni penelitian yang dilakukan oleh NurJanah yang berjudul Pengaruh Penguasaan Mufradat terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTsN Ngemplak Sleman. Dalam skripsi tersebut pembahasan lebih terfokus pada keterkaitan antara penguasaan mufradat dengan keterampilan membaca bahasa Arab.15 Penelitian lainnya adalah oleh Abdullah Fahri yang berjudul Implikasi Penguasaan Nahwu-Shorof Siswa terhadap Pemahaman Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri Yogyakarta .Dalam skripsi tersebut pembahasanya lebih terfokus pada keterkaitan 13 Imaduddin Sukamto dan Akmad Munawari, Op. Cit, hlm.7. Wa Muna, Op.Cit, hlm. 18. 15 NurJanah ,”Pengaruh Penguasaan Mufradat terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTsN Ngemplak Sleman” http://digilib.uin-suka.ac.id/911/, di akses jam 19.10 tanggal 26 September 2013. 14 12 antara penguasaan nahwu-shorof dengan pemahaman bahasa Arab.16 Penelitian lainnya oleh Hj. Hamidah yang bejudul Kemampuan Membaca Teks Bacaan Berbahasa Arab Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Model Palangka Raya. Dalam skripsi tersebut pembahasan lebih terfokus pada kemampuan siswa dalam membaca teks bacaan berbahasa Arab yang terdiri dari kemampuan melafalkan dan memahami teks bacaan.17 Berdasarkan beberapa penelitian-penelitian di atas, penelitian yang akan dilakukan penulis ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini menitikberatkan pada pengaruh penguasaan kosa kata dan tata bahasa dalam memahami teks bahasa Arab. Secara tegas berbeda dengan penelitian sebelumnya, baik dari fokus maupun lokasi dan subyek penelitiannya. Penelitian ini fokus terhadap pengaruh penguasaan kosa kata dan tata bahasa dalam memahami teks bahasa Arab pada siswa yaitu pada siswa kelas VII A di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. 2. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir yaitu gambaran pola hubungan antar variabel atau kerangka konseptual yang akan digunakan untuk memecahkan 16 Abdullah Fahri, Implikasi Penguasaan Nahwu-Shorof Siswa terhadap Pemahaman Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri Yogyakarta” http://digilib.uin-suka.ac.id/2690/ di akses jam 19.30 tanggal 26 September 2013. 17 Hamidah, “Kemampuan Membaca Teks Bacaan Berbahasa Arab Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri(MTsN)1 Model Palangka Raya”. http://fauziannor.files.wordpress.com/2013/03/kemampuan-membaca-teks-bacaan-berbahasa-arabsiswa-kelas-vii-mtsn-1-model-palangka-raya.pdf di akses tanggal 29 September 2013. 13 masalah yang diteliti, disusun berdasarkan kajian teoritis yang telah dilakukan.18 Untuk memahami maksud dan tujuan penelitian, maka berikut ini disajikan skema kerangka berfikir dari judul skripsi yang dimaksud. Bagan Kerangka Berpikir Penguasaan Kosa kata Kemampuan memahami teks bahasa Arab siswa Penguasaan Tata bahasa Pembelajaran kosa kata dan tata bahasa sangat berpengaruh pada kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Arab. Oleh karena itu, tingkat penguasaan kosakata dan tata bahasa Arab harus lebih diperhatikan dan ditekankan dalam pembelajaran bahasa Arab, demi keberhasilan siswa dalam memahami teks materi dalam bahasa Arab. 18 STAIN Pekalongan, Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Bahasa Arab, ( Pekalongan : STAIN Press, 2011 ), hlm.14. 14 Tingkat penguasaan kosakata siswa akan menentukan kemampuannya dalam memahami teks bahasa Arab. Dengan siswa memiliki tingkat penguasaan kosakata yang baik atau perbendaharaan kosakata yang memadai, yang sesuai dengan materi pembelajarannya, maka akan baik pula kemampuan siswa tersebut dalam memahami teks bahasa Arab serta dapat menunjang siswa dalam berkomunikasi, menulis ataupun membaca. Selain persoalan kosa kata tersebut, penekanan pada ilmu tata bahasa juga penting untuk dipelajari. Pada tata bahasa Arab terdapat kaidah-kaidah yang terkadang tidak terdapat pada tata bahasa yang lain. Kaidah-kaidah tersebut yang dapat menentukan bagaimana penguasaan tata bahasa siswa, yaitu dengan cara menghafal dan memahami kaidahkaidahnya. Jika penguasaan tata bahasanya baik, maka akan baik pula kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Arab. 3. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah penelitian selanjutnya. Secara teknis hipotesa sebagai pernyataan mengenai populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dengan sampel penelitian.19 19 Sumardi Suryabrata, “Metodologi Penelitian” (Jakarta : PT Raja Grafindo, 1998), hlm.69 15 Dalam penelitian ini Hipotesis yang peneliti ajukan adalah ‚adanya pengaruh yang signifikan antara penguasaan kosa kata dan tata bahasa terhadap kemampuan memahami teks bahasa arab di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan‛. F. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam proses berlangsungnya sebuah penelitian. Suatu penelitian dapat berhasil secara maksimal tergantung pada metode yang digunakan. Oleh sebab itu, penulis memaparkan metode yang hendak penulis gunakan, sebagai berikut : 1. Pendekatan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang penekanan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolah dengan metode statistik. 20 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki.21 Penelitian lapangan merupakan penelitian tentang status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Adapun yang peneliti maksudkan dalam penelitian ini adalah mempelajari dan menganalisa 20 21 Saefudin Anwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm.9 Ibid, hlm. 5. 16 keadaan yang terjadi di lapangan, yaitu di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. 3. Definisi Operasional Variabel Istilah variabel didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi, gejala adalah objek yang menjadi fokus penelitian yang bervariasi.22 Berdasarkan judul skripsi di atas, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu : a) Variabel bebas Variabel bebas ( X ) adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain, untuk kata lain bahwa variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain ingin diketahui.23 Adapun variabel bebas dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang akan mempengaruhi kemampuan memahami teks bahasa Arab. Variabel bebas tersebut adalah penguasaan kosa kata (X1), dan tata bahasa (X2) dari siswa kelas VII MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. Penguasaan kosakata (X1), dengan indikator : o Menyebutkan mufradat baru sesuai dengan gambar yang disediakan. o Menjodohkan kalimat dengan mufradat baru yang tepat. o Menyebutkan lawan kata dari mufradat baru dengan tepat. 22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hlm.94 23 Saifudin Azwar, Op. Cit,hlm.62 17 Penguasaan tata bahasa (X2), dengan indikator : o Membedakan bentuk – bentuk sharfi (seperti bentuk mużakar atau muannaṡ, ḍamir dan kata ganti haża, hażihi, dżalika, tilka. o Menggunakan adawat jar dalam kalimat dengan benar. o Menjawab atau melengkapi kalimat dengan kata/ungkapan yang baik, dengan menggunakan struktur kalimat yang benar. b) Variabel terikat Variabel terikat ( Y ) adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.24 Adapun variabel terikat dari penelitian ini adalah kemampuan memahami teks bahasa Arab siswa kelas VII di MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. Kemampuan memahami teks bahasa Arab ( Y ) dengan indikator : o Menerjemahkan teks sesuai dengan kaidah tata bahasa yang benar. o Memahami apa yang dibaca dan diterjemahkan. o Mampu menyampaikan isi teks secara lisan kepada orang lain. Dari kedua variabel di atas, kemudian akan diakumulasikan dalam sebuah analisis agar memberikan jawaban pada rumusan masalah 24 Ibid, hlm.62. yang diajukan dalam penelitian, analisis yang 18 dilaksanakan dalam penelitian itu akan menghasilkan kesimpulan sebagai akhir dari bahasan penelitian skripsi. 4. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.25 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan yang terdiri dari 36 siswa. 5. Sumber Data Dalam penelitian ini, ada dua macam sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu sumber data penelitian secara langsung dari sumber aslinya atau tanpa perantara. Dalam penelitian ini sumber data primernya adalah Kepala Sekolah, Guru Bahasa Arab dan Siswa Kelas VII A MTs. Ribatul Muta’allimin Pekalongan. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data penelitian secara tidak langsung melalui media perantara atau pihak lain. Dalam penelitian ini sumber data sekundernya adalah buku-buku penunjang yang berkaitan dengan penelitian tentang kosa kata, tata bahasa, dan memahami teks bahasa Arab. 25 Subana, Moersetyo Rahadi, dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, ( Bandung : Pustaka Setia, 2005), hlm.24. 19 6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. a) Observasi Observasi adalah metode pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek peneliti.26 Metode observasi ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data tentang kondisi fisik sekolah seperti sarana dan prasarana, letak sekolah dan lain-lain. b) Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data.27 Metode wawancara ini peneliti gunakan untuk mendapatkan informasi langsung baik dari Kepala Sekolah, guru maupun siswa terkait dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di MTs. Ribatul Muta’allimin Pekalongan khususnya kelas VII A. c) Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dan lain-lain yang berhubungan 26 Nurul Zurian, Metodologi Penelitian ( Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi ), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006 ), hlm.178. 27 Ibid, hlm.178. 20 dengan masalah penelitian. Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan gambaran umum MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan yang meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, keadaan guru dan siswa serta dokumentasi lainnya yang digunakan untuk kelengkapan data. d) Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.28 Metode tes ini peneliti gunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan kosa kata dan tata bahasa Arab siswa serta kemampuan dalam memahami teks bahasa Arab. Dalam penyusunan tes yang digunakan dalam penelitian ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan tujuan tes yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan. b. Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai bahan uji. c. Menyusun soal-soal tes sesuai dengan indikator dari masingmasing variabelnya. Tes yang dilaksanakan ada tiga macam tes, yaitu tes kosakata, tes tata bahasa dan tes kemampuan memahami teks bahasa Arab. Dalam tes kosakata, tes yang disajikan adalah dalam 28 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hlm.123. 21 bentuk pilihan ganda, menjodohkan dan memilih lawan kata. Dalam tes tata bahasa, tes yang disajikan bentuk pilihan ganda dan bentuan essay. Sedangkan dalam tes memahami teks, tes yang disajikan adalah dalam bentuk bacaan. Pertanyaan yang disajikan dalam metode tes tersebut berpedoman pada indikator yang terdapat pada variabel X dan Y. 7. Teknik Analisis Data Analisis data adalah suatu usaha mengetahui tafsiran terhadap data yang terkumpul dari hasil penelitian. Data yang terkumpul tersebut kemudian diklasifikasikan dan disusun,selanjutnya diolah dan dianalisa. Analisa data tersebut merupakan temuan-temuan di lapangan.29 Dalam proses analisis data yang terkumpul melalui tes, maka akan diolah sedemikian rupa hingga diperoleh hasil penelitian yang diinginkan. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan analisa kuantitatif, dengan menggunakan rumus Regresi Linier Berganda, yang dirumuskan sebagai berikut :30 Ῡ = ao + a1X1 + a2X2 Keterangan : 29 Y : Kemampuan memahami teks bahasa Arab X1 : Penguasaan kosakata bahasa Arab X2 : Penguasaan Tata Bahasa Arab Anas Sudjino, PengantarStatistik Pendidikan, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm.192. 30 Yusuf Wibisono, Metode Statistik (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2009), hlm.547. 22 ao : Bilangan konstan a1 : Bilangan koefisien Untuk mencari nilai ao, a1 dan a2, dengan menggunakan cara ‚eliminasi‛, dengan tiga persamaan normal sebagai berikut :31 1. aon + a1∑X1 + a2∑X2 = ∑Y 2. ao∑X1 + a1∑X12 + a2∑X1 X2 = ∑X1Y 3. ao∑X2 + a1∑X1X2 + a2∑X22 = ∑ X2Y Untuk melakukan uji signifikansi maka menggunakan Uji F. Uji statistik F ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Statistik uji F ini menggunakan rumus sebagai berikut : Persamaan : JKreg = a1∑x1i.yi + a2∑x2i.yi JKres = ∑ (Yi – Ŷi )2 Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah : 1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel, artinya variabel independen (bebas) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (terikat). 31 Ibid, hlm.248 23 2. Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung > F tabel, artinya variabel independen (bebas) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (terikat). G. Sistematika Pembahasan Untuk menjadikan penulisan skripsi ini lebih sistematis dan berfokus, maka penulis menyajikan sistematika pembahasan sebagai gambaran umum penulisan skripsi. Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab Pertama Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab Kedua Kosa kata, tata bahasa dan kemampuan memahami teks bahasa Arab, yang meliputi Kosa kata, tata bahasa dan kemampuan memahami teks bahasa Arab. Bab ketiga Penguasaan Kosa kata dan Tata Bahasa serta kemampuan Memahami teks bahasa Arab siswa MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan, yang meliputi gambaran umum MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan, pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab kelas VII MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan, penguasaan kosa kata dan tata bahasa Arab siswa MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan, kemampuan memahami teks bahasa Arab siswa MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. Bab Keempat Pengaruh Penguasaan Kosa kata dan Tata Bahasa terhadap Kemampuan Memahami teks bahasa Arab siswa kelas VII MTs. Ribatul Muta’allimin Pekalongan, yang meliputi Analisis Penguasaan Kosa 24 kata dan Tata bahasa Arab siswa MTs. Ribatul Muta’allimin Pekalongan, Analisis kemampuan memahami teks bahasa Arab siswa MTs. Ribatul Muta’allimin Pekalongan, dan Pengaruh Penguasaan Kosa kata dan Tata Bahasa terhadap Kemampuan Memahami teks bahasa Arab siswa kelas VII MTs Ribatul Muta’allimin Pekalongan. Bab Kelima Penutup yang meliputi simpulan dan saran.