Jurnal Kesehatan Kartika 35 Stikes A. Yani Cimahi

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DENGAN KEHAMILAN REMAJA DI
PUSKESMAS CIPAGERAN CIMAHI UTARA TAHUN 2010
Oleh : Yeni Rosyeni dan Isti Dariah
Stikes A. Yani Cimahi
ABSTRAK
Kehamilan pada masa remaja dan menjadi orang tua diusia remaja berhubungan secara bermakna
dengan resiko medis dan psikososial, baik terhadap ibu maupun bayinya. Kurangnya pengetahuan seks
dan kehidupan rumah tangga serta adanya adat istiadat yang merasa malu kawin tua menyebabkan
menigkatnya perkawinan dan kehamilan usia remaja (Soetjiningsih,2004). Menurut Survey Kesehatan
Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI, 2002-2003) didapatkan bahwa sebanyak 34,7 % remaja putri dan
46,5 % remaja pria telah melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri dengan
Kehamilan Remaja di Puskesmas Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010. Metode yang digunakan adalah
metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan quota
sampling dengan jumlah sampel 81 remaja putri. Data yang dikumpulkan berupa data primer, instrument
penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisis univariat (distribusi
frekuensi) dan bivariat (uji chi kuadrat).
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar persentase remaja putri yang berpengetahuan cukup dan
hamil 47,2%, 58,5% yang besikap negatif dan hamil. Hasil uji statistik variabel pengetahuan diperoleh p
value 0,007 (<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan kehamilan
remaja di Puskesmas Cipageran. Hasil uji statistik variabel sikap diperoleh p value 0,033 (<0,05) yang
artinya terdapat hubungan antara sikap remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas Cipageran.
Disarankan adanya kerjasama Puskesmas dan sekolah dalam pelaksanaan program KRR (Kesehatan
Reproduksi Remaja). Serta diharapkan peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan
menambahkan variabel lain sesuai dengan teori Lawrence Green yaitu faktor predisposing, enabling
(pendidikan, umur, status sosial ekonomi) dan reinforcing (dukungan keluarga dan pengaruh pergaulan).
Kata Kunci
A.
: Pengetahuan dan sikap remaja putri, kehamilan remaja.
PENDAHULUAN
Ketika remaja memasuki masa puber remaja akan mengalami perubahan fisik yang cepat
salah satu dan perubahan fisik tersebut adalah kemampuan remaja untuk melakukan proses
reproduksi, tetapi banyak fenomena memperlihatkan sebagian remaja belum mengetahui dan
memahami tentang kesehatan reproduksi, misalnya tentang masa subur dan bagaimana terjadinya
kehamilan (BKKBN, 2008).
Berdasarkan survey BPS, Bappenas, dan UNFPA 2005 mengatakan proporsi jumlah remaja
umur 10-24 tahun pada tahun 2005 sangat besar, sekitar 64 juta atau 28,6%. Masalah yang
menonjol dikalangan remaja adalah masalah seksualitas (kehamilan tidak diinginkan, dan aborsi),
terinfeksi Penyakit Menular seksual (PMS), HIV-AIDS dan penyalahgunaan Napza. Fakta di
lapangan sangat memprihatinkan menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia
Jurnal Kesehatan Kartika
35
(SKRRI, 2002-2003) didapatkan bahwa sebanyak 34,7% remaja putri dan 46,5% remaja pria telah
melakukan hubungan seksual di luar nikah. Dari data PKBI tahun 2006 didapatkan kisaran umur
pertama kali melakukan hubungan seks pada umur 13-18 thn, 60% tidak menggunakan Alkon, 85%
dilakukan di rumah sendiri dan merujuk pada data Terry Hull dkk.(1993) dan utomo dkk. (2001)
didapatkan bahwa 2,5 juta perempua pernah melakukan aborsi pertahun, 27% di lakukan remaja,
dan sebagian besar dilakukan dengan cara tidak aman. Sekitar 30-35% aborsi ini adalah
penyumbang kematian ibu (BKKBN, 2008). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) Tahun 1967-2007, angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun tercatat 51 per seribu
perempuan, sedangkan Jawa Barat sendiri dari 1.000 penduduk Jawa Barat usia 15 hingga 19 tahun
terdapat 126 orang yang sudah melahirkan dan kawin muda, hal ini menempatkan Propinsi Jawa
barat sebagai Propinsi peringkat ke-2 dengan Angka kehamilan remaja tertinggi setelah Jawa Timur
(BKKBN 2009). Kurangnya Pengetahuan seks dan kehidupan rumah tangga serta adanya adat
istiadat yang merasa malu kawin tua menyebabkan menigkatnya perkawinan dan kehamilan usia
remaja (Soetjiningsih,2004). Sikap yang positif terhadap masalah seksual akan mengarahkan
remaja pada penyesuaian dalam heteroseksualitas yang lebih mudah dan lebih baik,masalah
seksual ini di antaranya adalah kehamilan pada usia remaja. Sekali saja suatu sikap terbentuk, sikap
positif atau negatif, maka sikap itu cenderung akan menetap seumur hidupnya (Mintarjo,2007).
Kasus kehamilan di usia muda di kota Cimahi pada tahun 2009 sebanyak 344 orang yang
terdiri dari Puskesmas Cimahi utara sebanyak 6 kasus, Puskesmas Cipageran sebanyak 105 kasus,
Puskesmas Melong 45 kasus, Puskesmas Cibeureum 50 kasus, Puskesmas Cibeber 6 kasus,
Puskesmas Cimahi selatan 41 kasus, Puskesmas padasuka 4 kasus Puskesmas cigugur 2 kasus,
Puskesmas cimahi tengah 37 kasus Puskesmas Citeureup 15 kasus dan Puskesmas Pasir kaliki
sebanyak 33 kasus. Berdasarkan dari rekapan laporan Dinas Kesehatan terlihat terbanyak kasus
kehamilan di usia muda atau remaja terbesar berada di wilayah
Berdasarkan data di BKIA PKM Cipageran tahun 2009 jumlah kunjungan antenatal care
sebanyak 892 ibu hamil di mana terjadi kenaikan kehamilan pada usia muda/remaja yaitu sebanyak
105 ibu hamil usia remaja dan menyebabkan komplikasi diantaranya: 10 kasus BBLR, 9 kasus
partus lama, 5 kasus perdarahan dan 20 komplikasi lainya seperti abortus, PEB/PER, premature
kontraksi, anemia,dan berdasarkan wawancara 2 diantaranya berusaha untuk di gugurkan
berdasarkan wawancara sehingga bayinya terdapat kelaianan yaitu Labio palate genato schizis dan
Respirasi distress sindrom serta kelainan jantung bawaan yang menyebabkan kematian pada
bayinya.
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas
Cipageran Cimahi Utara Periode Juli- Agustus tahun 2010”.
Adapun tujun penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja
putri dengan kehamilan di Puskesmas Cipageran periode Juli-Agustus tahun 2010.
Jurnal Kesehatan Kartika
36
B.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi korelasi yaitu .
Dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu suatu peneliti untuk mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2005).
Dari penjelasan di atas, bahwa Kehamilan remaja dipengaruhi oleh beberapa elemen yaitu
pengetahuan remaja terhadap kehamilan remaja, dan sikap remaja mengenai kehamilan remaja
yang akhirnya dapat mempengaruhi perilaku terhadap terjadinya . Bila digambarkan maka akan
seperti kerangka konsep dibawah ini :
Independent
Dependent
Pengetahuan
Kehamilan
remaja
Sikap
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Sumber : Soetjiningsih (2004) dan BKKBN (2008)
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah remaja dengan jumlah sampel
yang dibutuhkan dalam penelitian ini berjumlah 81 sampel. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah random sampling dengan metode pengambilan sampel Quota Sampling yaitu
dengan cara menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum atau jatah.
C.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan analisis data, maka penulis menyajikan hasil penelitian dalam bentuk
analisa univariat dan bivariat. Analisis univariat disajikan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang kehamilan remaja. Sedangkan analisi bivariat untuk
meneliti hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas
Cipageran Cimahi Utara bulan Juli 2010.
Jurnal Kesehatan Kartika
37
1.
Gambaran Reponden berdasarkan karakteristik dan terjadinya kehamilan di Puskesmas
Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010
Tabel
1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Remaja Putri dan terjadinya Kehamilan di
Puskesmas Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010
Variabel
1. Pengetahuan Remaja
Kurang
Cukup
Baik
N
%
22
36
23
27,2
44,4
28,4
2. Sikap Remaja
Negatif
Positif
41
40
50,6
49,4
3. Kejadian Kehamilan Remaja
Ya
Tidak
Jumlah
37
44
81
45,7
54,3
100,0
Berdasarkan tabel 1 diatas didapatkan sebagian besar remaja putri berpengetahuan
cukup yaitu 44,4%, Sikap remaja putri sebagian besar yaitu 50,6% mempunyai sikap negatif.
Dan hasil wawancara diketahui bahwa dari 81 responden, presentase terbanyak yaitu 44
(54,3%) remaja putri yang tidak hamil.
2.
Gambaran Reponden berdasarkan pengetahuan dan sikap remaja putrid di Puskesmas
Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sikap Kehamilan Remaja berdasarkan Pengetahuan Remaja
Putri di Puskesmas Cipageran Cimahi Tahun 2010
Sikap Remaja
Pengetahuan
Remaja
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah
Jurnal Kesehatan Kartika
Negatif
Jumlah
Positif
n
%
n
%
19
15
7
41
86,4
41,7
30,4
50,6
3
21
16
40
13,6
58,3
69,6
49,4
n
22
36
23
81
%
100
100
100
100
38
Hasil tabel 2 menunjukkan distribusi sikap kehamian remaja berdasarkan pengetahuan
remaja putri di Puskesmas Cipageran tahun 2010 yang termasuk dalam kategori pengetahuan
kurang dan mempunyai sikap negatif sebanyak 19 orang (86,4%), sedangkan yang termasuk
dalam kategori pengetahuan baik mempunyai sikap positif sebanyak 16 orang (69,6%).
3. Hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan kehamilan
Tabel 3 Hubungan Pengetahuan Remaja Putri dengan Kehamilan Remaja di Puskesmas
Cipageran Cimahi Utara Tahun 2010
Ya
Pengetahuan
Kurang
Cukup
Baik
Jumlah
Kehamilan
Tidak
n
%
n
%
15
17
5
37
68,2
47,2
21,7
45,7
7
19
18
44
31,8
52,8
78,3
54,3
Jumlah
n
22
36
23
81
%
100
100
100
100
p-value
0.007
Berdasarkan hasil analisis hubungan pengetahuan remaja putri dengan kehamilan remaja
didapatkan bahwa remaja putri mempunyai pengetahuan kurang sebagian besar 15 (68,2%)
hamil, sedangkan yang mempunyai pengetahuan baik sebagian besar 18 (78,3%) tidak hamil.
Hasil uji chi-square diperoleh bahwa Pvalue=0,007 sehingga Ho ditolak. Ini berarti ada
hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan kehamilan remaja.
b. Hubungan antara sikap remaja putri dengan kehamilan
Tabel 4 Hubungan Sikap Remaja Putri dengan Kehamilan Remaja di Puskesmas Cipageran
Cimahi Utara Tahun 2010
Ya
Sikap
Negatif
Positif
Jumlah
Kehamilan
Tidak
n
%
n
%
24
13
37
58,5
32,5
45,7
17
27
44
41,5
67,5
54,3
Jumlah
n
41
40
81
%
100
100
100
p-value
0.033
Berdasarkan tabel 4 didapatkan sebagian besar 24 (58,5%) remaja putri dengan sikap
negatif yang hamil dan sebagian besar 27 (67,5%) yang bersikap positif dan tidak hamil. Dari
hasil uji statistik diperoleh p value 0.033 (< 0.05) dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
antara sikap remaja putri dengan kehamilan remaja di Puskesmas Cipageran.
Jurnal Kesehatan Kartika
39
Tingkat pengetahuan remaja putri di wilayah Puskesmas Cipageran tergolong sudah
cukup, hal ini terlihat dari hasil analisa data sebagian besar remaja putri berpengetahuan cukup.
Pengetahuan yang cukup belum tercermin dengan tindakan, hal ini terlihat bahwa presentase
remaja putri yang hamil hampir setengah dari responden (45,7%).
Apabila seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang sesuatu hal, maka
kemungkinan besar ia akan melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Perilaku yang didasari
oleh kesadaran dan pengetahuan akan bertahan lama atau melekat pada individu tersebut.
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang kurang ditambah dengan dorongan seksual
yang kuat pada usia remaja maka mereka cenderung menggali pengetahuan lebih jauh dengan
cara mencoba-coba.
Pemberian informasi tentang kesehatan reproduksi yang benar dan sesuai dengan
perkembangan fisik, psikologis, dan kognitif anak akan berdampak positif pada sifat dan sikap
perilaku remaja. Bekal pengetahuan yang cukup membuat remaja lebih bertanggung jawab
dalam berperilaku dan lebih mampu melindungi diri remaja dari berbagai gangguan kesehatan
reproduksi. Cara terbaik untuk melindungi remaja dari gangguan kesehatan reproduksi adalah
dengan memberikan informasi mengenai kesehatan reproduksi secara benar dan transparan.
Informasi yang tepat juga akan membantu remaja dalam mengambil keputusan yang tepat
mengenai segala hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksinya sehingga mereka
dapat melindungi diri dari kehamilan tidak diinginkan, aborsi tidak aman, infeksi menular seksual
(Sugiri, 2002).
D.
SIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap remaja putri di Puskesmas Cipageran Cimahi Utara tahun
2010, maka dapat disimpulkan bahwa gambaran pengetahuan remaja putri tentang kehamilan
remaja hampir setengahnya mempunyai pengetahuan cukup dan sikap remaja putri tentang
kehamilan remaja setengahnya bersikap negative serta hampir setengahnya hamil. Adanya
hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja putri dengan kehamilan remaja. Dan ada
hubungan yang signifikan antara sikap remaja putri dengan kehamilan remaja.
2. Saran
Diharapkan pihak Puskesmas memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja
karena masih ada remaja yang pengetahuannya kurang yaitu sekitar 27,2%. Salah satu hal yang
mempengaruhi pengetahuan adalah sumber informasi, untuk itu perlunya kerjasama Puskesmas
dan sekolah dalam pelaksanaan program KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja). Selain itu
perlunya kerjasama lintas program di Puskesmas yaitu bagian KIA dan promosi kesehatan dalam
pelaksanaan penyuluhan tentang KRR, dimana bagian KIA menyiapkan materi sedangkan
bagian promosi kesehatan menyiapkan media dan teknik penyampaian agar menarik dan mudah
dimengerti remaja.
Jurnal Kesehatan Kartika
40
Daftar Pustaka
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka cipta: Jakarta.
Asrifiyati. (2005). Masalah Kehamilan Pranikan Pada Remaja Ditinjau dari Segi Kesehatan Reproduksi.
Jurnal Kesehatan Reproduksi, Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara. Tersedia di
http://www.usu.ac.id (diperoleh tanggal 6 Agustus 2010).
BKKBN (2008). Pelatihan Pemberian Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Direktorat Remaja dan
perlindungan Hak-Hak Reproduksi. BKKBN: Jakarta.
________. (2008). Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi. Direktorat Remaja dan perlindungan
Hak-Hak Reproduksi. BKKBN. Jakarta.
________. (2009) Panduan Pengelolaan Pusat Informasi Konseling Renmaja (PIK Remaja). Direktorat
Remaja dan perlindungan Hak-Hak Reproduksi. BKKBN: Jakarta.
________. (2005). Kesehatan Reproduksi Remaja. Direktorat Remaja dan perlindungan Hak-Hak
Reproduksi. BKKBN. Jakarta.
Depkes. (2000). Pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempua: Jakarta.
_______. (2005). Kesehatan Reproduksi. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta.
_______. (2007). Metoda Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta.
IDAI. (2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Sagung Seto: Jakarta.
Iswarati. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah Pada
Remaja Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduks. Tersedia di
http://www.bkkbn.go.id (diperoleh tanggal 6 Agustus 2010).
Karenina. (2008). Menuju Masa Akil Balig. Sunda Kelapa Pustaka: Jakarta.
Manuaba. (2001). Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Remaj.
EGC: Jakarta.
Marcovit. (2007). Remaja dan Seks. Pakar Raya: Jakarta.
Mintarjo. (2007). Waspadai PMS di Kalangan Remaja. Sunda Kelapa Pustaka: Jakarta.
Notoatmodjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Jurnal Kesehatan Kartika
41
________. (2010). Ilmu Prilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
________. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
Nurihsan. (2006). Landasan Bimbingan dan Konseling. PT. Remaja Rosdakarya: Jakarta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba MedikaL:
Jakarta.
Pinem. (2009). Kesehatan Reproduksi & kontrasepsi. Trans Info media: Jakarta.
Purwanto. (2005). Komunikasi Therapeutik. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Profil Dinas Kesehatan. 2009.
Profil Puskesmas Cipageran. 2009.
Rasjidin. (2008). Manual Prakanker Servik. Sagung Seto. Jakarta.
Riduwan,. 2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta: Jakarta
Sarwono. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. YBPSP: Jakarta.
Sarwono. (2010). Psikologi Remaja. PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Sugiarta. (2004). Tumbuh Kembang dan Permasalahan Ramaja. EGC: Jakarta.
Wirartha. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekomomi. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Jurnal Kesehatan Kartika
42
Download