Kata Pengantar dan Pengenalan kepada Hukum Tuhan (No. L1A)

advertisement
Jemaat-jemaat Allah Al Masehi
[L1A]
Kata Pengantar dan Pengenalan
kepada Hukum Tuhan
(Edisi 1.0 20120902-20120902)
Teks ini menjelaskan urutan dan cara membaca hukum Tuhan dan menerangkan kewajipan
berterusan untuk mengidentifikasi Sabat dan kenapa ia harus dibacakan pada Tahun-tahun Sabat .
Christian Churches of God
PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA
E-mail: [email protected]
(Hakcipta © 2012 Wade Cox)
(tr. 2012)
Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya
tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus
disertakan.
Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang
didistribusikan. Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan
karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta.
Karya ini boleh didapati daripada Internet di:
http://www.logon.org dan http://www.ccg.org
Mukasurat 2
Kata Pengantar dan Pengenalan kepada Hukum Tuhan
Kata Pengantar dan Pengenalan kepada Hukum Tuhan
Kata Pengantar
Restorasi (Pemulihan) Besar di bawah Ezra dan
Nehemia diadakan dan Hukum dibacakan pada
tahun Yobel dari 375/4-374/3 BCE pada bulan
Ketujuh tahun Sabat, dan berakhir pada bulan
Ketujuh tahun Yobel (lihat naskah Membaca
Hukum dengan Ezra dan Nehemia (No. 250)).
Ia adalah penting kita semua memahami
bagaimana ia dilakukan kerana ia adalah
panduan kepada Pembacaan Hukum. Mereka
memulakan pembacaan hukum pada Hari
Sangkakala.
Umat
diberitahu
mereka
dikehendaki membaca Hukum Tuhan dan umat
itu meminta supaya ia dibawa keluar dan
dibacakan kepada mereka. Umat dan imam
bersedia pada akhir bulan Keenam dan
membina sebuah mimbar dari mana Hukum
akan dibacakan.
Mereka tidak pergi ke mana-mana kecuali ke
Yerusalem dari kawasan luar kota di
sekitarnya. Nehemia datang untuk itu. Kitab
Hukum mula dibacakan dari Hari Sangkakala
dan berterusan dari hari Kedua bulan itu. Umat
dan imam semuanya asyik mengenainya dan
menangis
sewaktu
pembacaan
dan
penjelasannya. Teks dalam Nehemia 8:1-18
mengatakan dengan tepat bagaimana ia
dilakukan.
Perhatikan juga bahwa ia seharusnya separuh
hari pada Hari Raya dan Perayaan, dan dari
tengah hari pada Hari Raya umat disuruh pergi
dan makan sedap-sedapan (daripada kawanan)
dan minum minuman manis (wain) pada sore
(petang) dari Hari Sangkakala sehingga hari
terakhir Perayaan Pondok Daun. Perhatikan
juga bahwa mereka sudah bersiap sebelum Hari
Sangkakala bilamana mereka mula membaca
hukum dan telah membuat mimbar kayu. Oleh
itu peristiwa ini jelas diketahui dan persiapan
baik sudah dibuat sebelumnya. Kita sekarang
mempunyai lebih banyak teks kerana adanya
Perjanjian Baru. Kita tahu daripada Nehemia
bahwa mereka juga membacanya pada hari
kedua bulan itu, yang mungkin satu Sabat
selepas Bulan Baru, kerana mereka biasanya
tidak berkumpul pada hari kerja biasa. Jadi kita
boleh tunjukkan daripada teks ini bahwa
mereka terus belajar dan membaca hukum
Tuhan sepanjang bulan Ketujuh sehingga
tengah hari 21 Tishri, hari terakhir sebelum
Hari Besar Terakhir.
Nehemia 8:1-18 maka serentak berkumpullah seluruh
rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka
meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia
membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang
diberikan TUHAN kepada Israel. 2 Lalu pada hari
pertama bulan yang ketujuh itu imam Ezra membawa
kitab Taurat itu ke hadapan jemaah, yakni baik laki-laki
maupun perempuan dan setiap orang yang dapat
mendengar dan mengerti. 3 Ia membacakan beberapa
bagian dari pada kitab itu di halaman di depan pintu
gerbang Air dari pagi sampai tengah hari di hadapan
laki-laki dan perempuan dan semua orang yang dapat
mengerti. Dengan penuh perhatian seluruh umat
mendengarkan pembacaan kitab Taurat itu. 4 Ezra, ahli
kitab itu, berdiri di atas mimbar kayu yang dibuat untuk
peristiwa itu. Di sisinya sebelah kanan berdiri Matica,
Sema, Anaya, Uria, Hilkia dan Maaseya, sedang di
sebelah kiri berdiri Pedaya, Misael, Malkia, Hasum,
Hasbadana, Zakharia dan Mesulam. 5 Ezra membuka
kitab itu di depan mata seluruh umat, karena ia berdiri
lebih tinggi dari semua orang itu. Pada waktu ia
membuka kitab itu semua orang bangkit berdiri. 6 Lalu
Ezra memuji TUHAN, Allah yang maha besar, dan
semua orang menyambut dengan: "Amin, amin!",
sambil mengangkat tangan. Kemudian mereka berlutut
dan sujud menyembah kepada TUHAN dengan muka
sampai ke tanah. 7 Juga Yesua, Bani, Serebya, Yamin,
Akub, Sabetai, Hodia, Maaseya, Kelita, Azarya,
Yozabad, Hanan, Pelaya, yang adalah orang-orang
Lewi, mengajarkan Taurat itu kepada orang-orang itu,
sementara orang-orang itu berdiri di tempatnya. 8
Bagian-bagian dari pada kitab itu, yakni Taurat Allah,
dibacakan dengan jelas, dengan diberi keteranganketerangan, sehingga pembacaan dimengerti. 9 Lalu
Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli
kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orangorang itu, berkata kepada mereka semuanya: "Hari ini
adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu
berdukacita dan menangis!", karena semua orang itu
menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu.
10
Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu,
makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman
manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak
sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan
kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena
TUHAN itulah perlindunganmu!" 11 Juga orang-orang
Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam dengan
Kata Pengantar dan Pengenalan kepada Hukum Tuhan
kata-kata: "Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan
kamu bersusah hati!" 12 Maka pergilah semua orang itu
untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi
makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti
segala firman yang diberitahukan kepada mereka. 13
Pada hari yang kedua kepala-kepala kaum keluarga
seluruh bangsa, juga para imam dan orang-orang Lewi
berkumpul pada Ezra, ahli hukum Taurat itu, untuk
menelaah kalimat-kalimat Taurat itu. 14 Maka
didapatinya tertulis dalam hukum yang diberikan
TUHAN dengan perantaraan Musa, bahwa orang Israel
harus tinggal dalam pondok-pondok pada hari raya
bulan yang ketujuh, 15 dan bahwa di semua kota mereka
dan di Yerusalem harus disampaikan berita dan
pengumuman yang berbunyi: "Pergilah ke gunung,
ambillah daun pohon zaitun, daun pohon minyak, daun
pohon murad, daun pohon korma dan daun dari pohonpohon yang rimbun guna membuat pondok-pondok
sebagaimana tertulis." 16 Maka pergilah orang
mengambil daun-daun itu, lalu membuat pondokpondok, masing-masing di atas atap rumahnya, di
pekarangan mereka, juga di pelataran-pelataran rumah
Allah, di lapangan pintu gerbang Air dan di lapangan
pintu gerbang Efraim. 17 Seluruh jemaah yang pulang
dari pembuangan itu membuat pondok-pondok dan
tinggal di situ. Memang sejak zaman Yosua bin Nun
sampai hari itu orang Israel tidak pernah berbuat
demikian. Maka diadakanlah pesta ria yang amat besar.
18
Bagian-bagian kitab Taurat Allah itu dibacakan tiap
hari, dari hari pertama sampai hari terakhir. Tujuh hari
lamanya mereka merayakan hari raya itu dan pada hari
yang kedelapan ada pertemuan raya sesuai dengan
peraturan. (RSV)
Jadi pembacaan hukum ini berlangsung dari
Hari Sangkakala hingga 21 Tishri dan selesai
sebelum Hari Besar Terakhir. Pergilah dan
belajar, dan makan sedap-sedapan dan minum
minuman manis.
Pengenalan
Karya ini didedikasikan kepada penjelasan
penuh dan tepat Hukum Tuhan. Ia diterbitkan
pada tahun Sabah 35 daripada Yobel ke 120,
atau 2012/13 era sekarang, menggunakan
urutan yang diperolehi daripada Alkitab dan
rincian sejarah yang diterbitkan dalam naskah
Cox W. E., Garis Jadual Waktu Zaman (No.
272). Kita diperintahkan untuk membaca
Hukum pada setiap tahun ketujuh atau tahun
Sabah, supaya segala pedoman yang Tuhan
sampaikan kepada manusia tidak hilang tetapi
terpelihara dalam pemikiran dan perbuatan
umat yang dikhususkan sebagai umat pilihan
oleh Tuhan untuk tujuan itu.
Fiksi umum yang dipercayai oleh Kristian
Antinomian
moden
adalah
Tuhan
Mukasurat 3
menghapuskan Hukum yang diberikanNya
kepada Musa melalui pengantaraNya di Sinai.
Dengan itu jemaat-jemaat Kristian berusaha
melenyapkan ketetapan-ketetapan Hukum
Alkitab
dan
memperkenalkan
atau
membenarkan adat dan tradisi yang bukan saja
tidak berdasar pada Alkitab tetapi berasal
daripada kultus pemujaan dewa asing, iaitu
tradisi yang bertentangan dengan perintah
Tuhan yang jelas seperti yang diberikan kepada
Musa.
Fiksi antinomian ini dimajukan meskipun
Kristus berkata, selama belum lenyap langit
dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun –
secara efektifnya satu koma atau noktah – tidak
akan ditiadakan dari hukum Taurat (Mat.
5:18). Dalam dua abad pertama Jemaat,
pemahamannya adalah Hukum itu disampaikan
kepada Musa oleh Yesus Kristus sebagai
Malaikat Hadirat di Sinai. Justin Martyr dari
Jemaat Rom mencatatkan fakta ini dalam
penulisannya sekitar 154 CE (lihat naskahnaskah Cox W. E., Teologi Awal Ketuhanan
(No. 127), Gambaran Salah Binitarian dan
Trinitarian Mengenai Teologi Awal Ketuhanan
(No. 127b), dan Doktrin Asal Iman Kristian
(No. 88)).
Kalendar Kristian Trinitarian juga merupakan
kesaksian terhadapnya. Ibadah pada hari
Minggu dan pemeliharaan Krismas dan Easter
(lihat naskah Cox W. E., Asal-Usul Krismas
dan Easter (No. 235)) dalam Lampiran) dan
adat pagan lain yang bukan saja bertentangan
dengan Hukum dan Kesaksian tetapi juga,
dalam kasus Krismas, secara langsung dikutuk
(lihat Yeremia 10:2-8). Pesta-pesta dewa asing
sering disamarkan dengan nama-nama mereka
yang dikatakan santo. Segala perubahan kepada
Hukum Tuhan ini memberi kesaksian
ketidakpatuhan terhadap Hukum Alkitab secara
umumnya, dan dibenarkan dengan tuntutan
bahwa Kristus telah datang untuk mengubah
Hukum dan menghapuskan semua yang
dikatakan perintah “berat” yang diberikan
kepada Musa.
Mitos sama mengenai pelenyapan Hukum,
bersama dengan kalendar yang diputar belit,
tersebar dalam Islam daripada ajaran palsu
Hadis dan cendekiawannya. Begitu juga,
Mukasurat 4
Kata Pengantar dan Pengenalan kepada Hukum Tuhan
Yudaisme menggunakan Talmud untuk
menterbalikkan Alkitab dan mensia-siakan
Hukum itu. Hukum ini bukan benda baru yang
diberikan kepada Musa. Teks mencatatkan
bagaimana, lama sebelum Musa, Abraham
diberikan hubungan perjanjian dan janji
daripada Tuhan bahwa dia akan menjadi bapa
sejumlah besar bangsa disebabkan ketaatannya
kepada Hukum Tuhan.
Kita tahu bahwa Abraham mematuhi Hukum
Tuhan, dan ketiga-tiga agama monoteis
Yudaisme, Kristian dan Islam umumnya
menganggap Hukum itu telah diberikan kepada
Nuh, Abraham, Ishak, Yakob, dan kepada
Musa, Harun dan para nabi, kepada Kristus dan
Jemaat, dan selepas itu kepada Muhammad dan
umat Islam. Mereka semua sama-sama
menuntut bahwa tulisan suci mereka mengajar
doktrin dan hukum sama seperti yang didapati
dalam Taurat; bagaimanapun, Yudaisme
menyangkal realiti pesan kedua-dua wahyu
yang kemudian itu kerana ia menolak
kebenaran tradisi Talmud mereka.
Dengan cara yang sama, Kristian Trinitarian
dan Diteis atau Binitarian menyangkal AlQuran kerana ia kena tepat pada kesilapan
Trinitarianisme yang diperkenalkan dari abad
keempat hingga abad keenam.
Islam tidak perlu menyangkal apa-apa wahyu
kemudian: ia hanya menyangkal catatan sejarah
Alkitab. Ia menuntut bahwa catatan benar telah
hilang dan dengan itu umat Islam dikecualikan
daripada mentaati Hukum Tuhan yang
diwahyukan melalui Alkitab.
Bagaimanapun, arkeologi dan catatan sejarah
bertulis menunjukkan dengan pasti bahwa
Alkitab masih merupakan koleksi tulisan betul
yang sama. Meskipun adanya sedikit
pengubahan oleh Yudaisme catatannya tetap
utuh, dan apa-apa perubahan yang dibuat telah
diperhatikan dan dicatatkan untuk keturunan
akan datang.
Tulisan-tulisan Paulus telah digunakan untuk
mencuba
memburukkan
Hukum
atau
menyokong perubahan yang disebabkan
pengenalan kultus Misteri dan Matahari ke
dalam agama Kristian.
Demikian juga, teks Kisah 15 digunakan – dan
diubah dalam Reformasi – untuk membenarkan
pandangan
antinomianisme
ini,
atau
penghapusan Hukum. Seperti kebanyakan kita
tahu, teks Kisah 15 mengisahkan perdebatan
dalam Jemaat (antara Petrus dan murid serta
tua-tua lain) mengenai sunat, dan juga upacara
penyucian yang diperkenalkan oleh orang
Farisi. Jelas daripada konferensi itu bahwa
bangsa (negara) lain yang masuk ke dalam
Jemaat mempunyai masalah serius berkenaan
penyunatan lelaki dewasa dan ini bertambah
buruk kerana ramai yang budak. Seseorang
tidak
dibenarkan
mencampuri,
justeru
menyunat, budak orang lain tanpa dihukum.
Teks dalam Kisah 15 menguraikan masalahnya
dan penyelesaian hal itu.
Posisi doktrin yang betul seperti yang
dilakukan dalam Jemaat dilihat dalam naskah
Penyucian dan Penyunatan (No. 251).
Penjelasan berikut daripada Kisah 15:1-3
adalah pokok kepada perdebatan ini.
“Masalahnya timbul kerana beberapa orang
dari Yudea (mungkin beberapa imam yang
disebut dalam Kisah 6:7) datang ke jemaatjemaat di Asia Kecil dan mengajar orang-orang
di sana, menuntut supaya mereka disunat atau
mereka tidak dapat diselamatkan. Paulus dan
Barnabas membantah pendapat mereka, dan
selepas itu Paulus dan Barnabas bersama
sekumpulan orang pergi ke Yerusalem untuk
berbicara soal ini dengan para Rasul dan tuatua. Mereka berjalan sepanjang jalan pantai
sejauh Kaisarea, melalui Fenisia dan Samaria,
dan menceritakan perluasan keselamatan
kepada bangsa lain (bukan Yahudi); dan
menggembirakan orang di sana.”
Terdapat anggota mazhab Farisi yang
bermualaf, dan mereka bangkit di Yerusalem
untuk menuntut supaya bangsa lain disunat dan
mentaati
Hukum
Musa.
Jemaat
mempertimbangkan hal ini, kemudian Petrus
berdiri dan berkata:
“Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung
pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus
dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara,
kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih
aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan
mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan
menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati
Kata Pengantar dan Pengenalan kepada Hukum Tuhan
manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk
menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus
juga kepada mereka sama seperti kepada kita, dan Ia
sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita
dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka
oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mau
mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk
murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul,
baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia
Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan
sama seperti mereka juga." (Kisah 15:7-11)
Seluruh umat di situ mendengar dengan diam
sementara Barnabas dan Paulus menceritakan
segala mukjizat yang dilakukan Tuhan di
tengah-tengah bangsa lain melalui mereka.
Yakobus (Yakob, saudara Kristus dan uskup
Yerusalem; lihat Kisah 12:17 dan nota kaki
kepada Companion Bible; juga Gal. 1:19)
kemudian berdiri dan berkata, “Hai saudarasaudara, dengarkanlah aku”. Dia menggunakan
nama sebenar Petrus apabila dia berkata,
“Simon telah menceriterakan, bahwa sejak
semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada
bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu
umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal
itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi
seperti yang tertulis: Kemudian Aku akan
kembali dan membangunkan kembali pondok
Daud yang telah roboh (iaitu Kemah Daud
sebagai keadaan rendah), dan reruntuhannya
(mezbah-mezbah yang diruntuhkan, lihat Rom.
11:3) akan Kubangun kembali dan akan
Kuteguhkan, supaya semua orang lain
(kataloipos atau umat sisa yang beriman)
mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak
mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku”
(mengambil tempat kedua; lihat Zak. 8:23; lihat
juga Ul. 28:10; Yer. 14:9; Yak. 2:7).
Yakobus melakukan beberapa perkara di sini.
Pertama, dia menunjukkan bahwa dia adalah
Rasul atasan, atau ketua konferensi, dan Petrus
bukan Rasul atasan. Paulus juga menunjukkan
bahwa dia sebahagian daripada dan takluk
kepada arahan Sidang Rasul dan tua-tua Jemaat
di bawah pimpinan Yakobus, suatu fakta yang
juga diakui oleh Petrus. Kedua, Yakobus
meramalkan bahwa Bait Tuhan akan musnah,
kerana konferensi ini berlangsung di Yerusalem
ketika Bait Tuhan masih berdiri.
Mukasurat 5
Dengan demikian, Iman dan keselamatan
dimaksudkan untuk diperluaskan kepada
bangsa lain, yang juga akan membentuk Kemah
Daud. Bangunan ini mendahului Bait Salomo
dan jelas melampaui struktur fisik. Yakobus di
sini menunjukkan bahawa nubuatan ini
merangkumi semua bangsa, dan orang-orang
kepada siapa keselamatan Tuhan diterapkan
akan menjadi umat sisa yang setia. Ini
menunjukkan bahwa harus ada satu umat sisa
yang setia sepanjang kesusahan yang akan
datang. Tetapi setia kepada apa, kita mungkin
bertanya?
James kemudian meneruskan dengan kata-kata
yang telah dijadikan pernyataan paling
membingungkan.
[Segala pekerjaannya] yang telah diketahui [Tuhan]
dari sejak semula [aeon]. Sebab itu aku berpendapat,
bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi
mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada
Allah, tetapi kita harus menulis surat kepada mereka,
supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang
telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari
daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di
tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu
dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."
(Kisah 15:18-21)
Selepas ini, para Rasul dan penatua serta
seluruh Jemaat mengutus Yudas Barsabas dan
Silas, orang terpandang dalam Jemaat bersama
Paulus dan Barnabas, dengan surat yang ditulis
oleh mereka kepada jemaat-jemaat di
Antiokhia dan Siria dan Kilikia. Mereka
berkata:
Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di
antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami,
telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu
dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami
telah memutuskan untuk memilih dan mengutus
beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan
Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang
yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama
Tuhan kita Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus
Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan
menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada
kamu. (Kisah 15:22-27)
Teks ini mengandungi satu pemalsuan dalam
KJV dari Textus Receptus, di mana kata-kata,
“Mengatakan kamu harus disunat, dan
memelihara hukum” ditambah sebelum, “yang
tiada mendapat pesan dari kami”. Teks ini
tidak ada di dalam dokumen kuno, tetapi
dimasukkan ke dalam Receptus semasa
Reformasi; oleh itu, ia tidak berdasarkan fakta.
Mukasurat 6
Kata Pengantar dan Pengenalan kepada Hukum Tuhan
Bagaimanapun, teks ini digunakan untuk
membenarkan perdebatan kasih karuniahukum, mengatakan bahawa Hukum telah
dilenyapkan dan keterbatasan bangsa lain – dan
dengan itu juga Jemaat secara keseluruhannya,
memandangkan kegagalan untuk mengenal
pasti bangsa-bangsa Israel – hanyalah apa yang
terdaftar dalam teks ini (lihat naskah
Hubungan antara Keselamatan oleh Kasih
Karunia dan Hukum (No. 82)).
Teks kemudian berlanjut dalam Kisah 15:2829.
Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan
kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih
banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu harus
menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan
kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang
mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu
memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik.
Mereka
kembali
ke
Antiokhia
dan
menyampaikan pesan ini di situ dahulu. Yudas
dan Silas, yang merupakan nabi, tinggal di
Antiokhia untuk beberapa waktu, menasihati
saudara-saudara di sana dan menguatkan hati
mereka.
Sekarang, jika kedua ayat dalam Kisah 15 ini
adalah ikhtisar komprehensif bagi persyaratan
Iman, maka kita sungguh tidak mempunyai
kemudi. Kenapa kita perlukan Alkitab dan
semua surat-surat berikutnya dari Jemaat untuk
menangani hal-hal yang timbul dalam
pemeliharaan Sabat, Bulan Baru dan Hari Raya
sekiranya semua itu disingkirkan untuk Jemaatjemaat Tuhan bangsa lain? Jika diambil
maksudnya
untuk
membatasi
Hukum
Pentateuch (lima kitab pertama Alkitab) yang
diberikan kepada Musa, maka daftar kategori
yang pendek ini secara efektif menghapuskan
Sepuluh Perintah Tuhan. Sesungguhnya, itulah
yang ditegaskan oleh Kristian palsu.
Dengan itu, seluruh karya Yohanes mengenai
kasih dan pelanggaran Hukum menjadi tidak
bermakna. Begitu juga surat Yakobus yang
menjadi tidak bermakna dan bertentangan
dengan ini, putusannya sendiri. Seluruh siri
karya Paulus menjadi tidak bererti, begitu juga
Petrus. Surat kepada orang Ibrani juga menjadi
tidak penting, kecuali diakui bahwa Jemaatjemaat Ibrani tertakluk kepada Hukum dan
urutan yang berbeza sekali daripada bangsa
lain. Kitab-kitab Injil dan kata-kata serta
perbuatan Kristus bertentangan sepenuhnya
dengan apa yang dikatakan di sini; segala
ajaran Kristus musnah sama sekali dengan
pandangan ini, dan dengan itu Tuhan
ditampilkan sebagai berubah-ubah dan dihujat.
Jika tafsiran bahwa Hukum dikurangkan
kepada kategori ini benar, maka kita boleh:
memaki Tuhan; memegang apa saja pandangan
teologi yang kita inginkan; memakai apa saja
kalendar yang kita anggap cocok atau sama
sekali tidak memelihara apa-apa hari;
menganiaya orang tua kita; membunuh, atau
membunuh secara eutanasia atau pengguguran
kandungan; berbohong, dan melanggar
perjanjian tanpa takut dihukum; menipu,
merampok, dan mendambakan; atau memakan
apapun benda kotor. Kita boleh mengambil
seberapa banyak isteri atau gundik yang kita
mau, tiada hubungan terlarang, dan perbuatan
sumbang
muhrim
(dengan
saudara)
diperbolehkan. Bahkan kita boleh melakukan
benda-benda yang dianggap bangsa lain
sebagai skandal. Masyarakat kita boleh
melakukan semua yang mereka lakukan
sekarang dan memperkenalkan kesusilaan
relatif.
Kutukan oleh Paulus dalam 1 Korintus 5:5, di
mana seorang lelaki hidup bersama isteri
bapanya, menjadi tidak bermakna, kerana
hubungan itu menjadi pernikahan sah setelah
perbuatan itu. Tafsiran Kisah 15 seperti ini
akan menjadikan agama Kristian bahan ketawa
di
antara
bangsa-bangsa,
dan
akan
menyaksikan kejatuhannya dalam waktu
beberapa bulan sesudah pengenalan pandangan
seperti itu. Tiada orang yang berakal waras
akan menghiraukan agama Kristian; ia akan
dilihat sebagai kultus tidak bersusila, dan setiap
negara akan mempunyai kewajipan untuk
membataskannya.
Pandangan Hukum seperti di atas adalah salah
satu pandangan yang golongan antinomian
ingin kita ambil pakai, tetapi itu adalah ajaran
palsu dan tiada jemaat Reformasi pernah
menerima pakai tafsiran seperti itu. Semua
pandangan jemaat Protestan diliputi dalam
naskah Perbezaan dalam Hukum (No. 96).
Perbezaan ini adalah antara hukum korban dan
Kata Pengantar dan Pengenalan kepada Hukum Tuhan
Hukum Tuhan, yang dinyatakan melalui
perintah-perintah.
Pokoknya di sini adalah cara menguruskan
makanan
dan
undang-undang
yang
diperkenalkan oleh orang Farisi berkenaan
pengendalian dan penyucian, yang tidak
mungkin dipatuhi bangsa lain oleh sebab
keadaan sekeliling mereka. Budak-budak
dipegang dalam perkahwinan dan mereka tidak
seimbang dalam banyak kasus; pergundikan
juga endemiki. Itulah yang dimaksudkan dalam
Kisah 15:28-29, dalam masyarakat yang jauh
berbeza daripada kita sendiri.
Yakobus berkata untuk menjadi pelaku firman
dan bukan hanya pendengar, dan memanggil
Hukum
“hukum
sempurna
yang
memerdekakan” (Yak. 1:25)
Jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis
dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. Tetapi,
jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa,
dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu
melakukan pelanggaran. Sebab barangsiapa menuruti
seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari
padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia
yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan
juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak
berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi
pelanggar hukum juga. Berkatalah dan berlakulah
seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum
yang memerdekakan orang. Sebab penghakiman yang
tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak
berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang
atas penghakiman. Apakah gunanya, saudarasaudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia
mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai
perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
(Yak. 2:8-14)
Di sini Yakobus berkata Hukum Tuhan harus
dilembutkan dengan belas kasihan dalam
penghakiman. Kenapa kita perlukan belas
kasihan jika Hukum itu sudah dilenyapkan?
Kita tidak boleh dihukum jika hukum itu tidak
ada.
Oleh itu Yakobus mengatakan sesuatu yang
jauh berbeza dalam Kisah 15 dari apa yang
digambarkan oleh golongan antinomian atau
Gnostik hari ini yang memanggil diri mereka
Kristian. Yakobus tidak menghilangkan
Hukum Tuhan dalam penghakiman ini di
konferensi Yerusalem; dia tidak berkuasa
untuk itu dan, sememangnya, dia tentu
Mukasurat 7
dibatalkan kelayakan daripada Iman ini jika
berbuat demikian. Yakobus adalah anak Yusuf
dan Mariam, orang tua Kristus, dan dengan itu
adalah saudaranya. Yakobus mengerti apa yang
Kristus maksudkan, dan inilah sebabnya
kenapa teks ini disalah guna dan dipalsukan.
Bohong Trinitarian berkenaan keutamaan
Petrus juga didedahkan dalam teks ini.
Yakobus menyatakan Petrus sendiri mentaati
Hukum Tuhan dan memberinya petunjuk untuk
menyangkal orang antinomian itu, dan juga
orang Yahudi, menegaskan bahwa dia sendiri
tidak mentaati hukum seperti yang kita lihat
daripada Kisah 22:22-24.
Jika ada sesiapa dalam Jemaat Tuhan yang
mengatakan Hukum Tuhan telah dilenyapkan
maka kita tahu mereka itu bukan sebahagian
daripada kita, kerana, “ "Carilah pengajaran
dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara
sesuai dengan perkataan itu, maka baginya
tidak terbit fajar.” (Yes. 8:20).
Ketetapan kemudian untuk pembebasan budakbudak di bawah tuan Kristian dibuat menurut
Hukum Pentateuch, seperti yang telah terjadi
dan juga dibatalkan. Ini dicatatkan oleh nabi
Yeremia dalam teks Yeremia 34:8-17.
Petrus berkata Kristus memikul dosa kita
dalam tubuhnya di pohon itu [kayu salib] (1
Petrus 2:24). Yohanes mengatakan kepada kita
bahwa dosa adalah pelanggaran Hukum (1
Yoh. 3:4). “Setiap orang yang lahir dari Allah,
tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap
ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat
dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya
anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap
orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak
berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa
yang tidak mengasihi saudaranya.” (1 Yoh. 3:910). Dengan itu, bagaimana kita boleh bersalah
melanggar Hukum Tuhan dan kemudian
diberitahu bahwa kita bebas daripada Hukum,
yang menghendaki kita dibaptis ke dalam
tubuh Kristus? Selepas itu kita diberitahu
hukum itu tidak perlu ditaati pula. Apakah
hukumannya
selain
berubah-ubah
jika
demikian halnya? Tiada keabsahan logik dalam
pemikiran ini.
Mukasurat 8
Kata Pengantar dan Pengenalan kepada Hukum Tuhan
Umat pilihan ialah mereka yang mentaati
Perintah-perintah Tuhan dan Kesaksian atau
Iman Yesus Kristus (Wahyu 12:17; 14:12).
kedua Yudaisme dan Islam. Sesungguhnya,
ketiga-tiga sistem telah memutarbelitkan ajaran
Tuhan dalam tulisan-tulisan mereka dan
menyalahgambarkan Alkitab dan Al Quran.
Dituliskan:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal
budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah:
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada
kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat
dan kitab para nabi.” (Mat. 22:37-40).
Ajaran Quran tentang Hukum terkandung
dalam naskah Quran tentang Alkitab, Hukum,
dan Perjanjian (No. 83). Jelas daripada Quran
bahwa Hukum itu harus ditaati dan
penganutnya
dibaptiskan;
bagaimanapun,
Hadis Islam tidak melakukan keduanya.
Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi adalah
guru untuk membawa kita kepada Tuhan
melalui Kristus. Kita tidak dilepaskan daripada
Hukum tetapi sebaliknya ditempatkan dalam
posisi untuk hidup di dalamnya sebagai hukum
sempurna
yang
memerdekakan,
dan
melampauinya dalam kasih karunia dan belas
kasihan. Kita dibebaskan daripada korban
binatang melalui pengorbanan Kristus, kerana
seluruh badan hukum korban digenapi dalam
Kristus; bagaimanapun, Hukum Tuhan tidak
dihapuskan.
Naskah ini disiapkan bagi memenuhi
kewajipan yang ditempatkan pada Jemaat oleh
Hukum dan Kesaksian untuk Tahun-tahun
Sabat 2012/13. Ia akan diterbitkan dan dibaca
dan disebarkan di semua negara seperti yang
dikehendaki oleh Tuhan dalam Hukum yang
diberikan oleh Kristus prapenjelmaan kepada
Musa di Sinai dan diperkuatkan oleh Kristus
dan para Rasul serta penatua-penatua
berikutnya dalam pembentukan Jemaat-jemaat
Tuhan selama berabad-abad.
Ianya harus jelas bahwa apa yang dipanggil
Perjanjian Baru – kesaksian iman Yesus
Kristus seperti diwahyukan oleh Tuhan kepada
Kristus dan kepada para Rasul serta Jemaat –
disalah gambar untuk membenarkan suatu
sistem ibadat yang menyesatkan dan
bertentangan, iaitu Kristian palsu, yang dikutuk
Tiada seorangpun boleh menjadi anggota Iman
benar dan mengabaikan perintah-perintah yang
Tuhan berikan kepada mereka yang mengaku
hamba-Nya.

Download