Vaksin Rotavirus - Rumah Vaksinasi Grogol

advertisement
INFORMASI VAKSIN UNTUK ORANGTUA
Vaksin Rotavirus
Mengapa bayi perlu
divaksinasi rotavirus?
Rotavirus adalah nama virus yang menyebabkan
diare, terutama pada bayi dan anak balita. Diare
akibat rotavirus dapat menjadi berat sampai
menyebabkan bayi atau anak mengalami
kekurangan cairan (dehidrasi), muntah, dan
demam.
Sebelum tersedia vaksin rotavirus, penyakit ini
sering dan merupakan masalah kesehatan pada
anak. Hampir sebagian besar anak di seluruh
dunia termasuk di Indonesia pernah terinfeksi
rotavirus sebelum berusia 5 tahun.
Setiap tahun dilaporkan
yy Lebih dari 400.000 balita harus dibawa berobat
ke dokter akibat infeksi rotavirus
yy Lebih dari 200.000 bayi/anak dibawa ke unit
gawat darurat.
yy Sekitar 55.000-70.000 bayi/anak perlu
perawatan di rumah sakit
2 atau 3 dosis vaksin tergantung dari jenis vaksin
yang digunakan.
Vaksinasi diberikan pada umur 2, 4, (dan 6 bulan
bila 3 dosis) dengan cara diminum, bukan
disuntik. Vaksin rotavirus juga dapat diberikan
bersama vaksinasi lain.
Vaksin ini sangat baik untuk mencegah diare dan
muntah disebabkan rotavirus. Vaksinasi rotavirus
tidak melindungi bayi dari infeksi diare yang
disebabkan oleh kuman lain.
Kapan bayi tidak boleh
divaksinasi rotavirus?
yy Bayi yang pernah mendapat reaksi alergi berat
karena vaksin rotavirus tidak boleh diberikan
dosis berikutnya. Jelaskan pada dokter anda
bila bayi anda pernah mengalami reaksi alergi
yang berat.
yy Bayi dengan kelainan sistem imun.
yy 20-60 anak meninggal karena infeksi rotavirus.
yy Bayi yang pernah mengalami kelainan usus
yang disebut intususepsi.
Sejak tahun 2006, vaksin rotavirus telah berhasil
menurunkan angka perawatan di rumah sakit
akibat infeksi rotavirus.
yy Bayi yang sedang mengalami penyakit yang
berat sebaiknya ditunda sampai bayi sehat.
Kapan dan berapa kali bayi
perlu mendapat vaksinasi
rotavirus?
Terdapat 2 jenis vaksin rotavirus yang diberikan
yy Pada keadaan respons imun tubuh lemah
vaksin tidak boleh diberikan misalnya pada:
–– HIV/AIDS atau penyakit lain yang
menyebabkan penurunan sistem imun,
–– pengobatan steroid jangka lama,
–– penyakit kanker dalam pengobatan
Apa reaksi vaksin yang
mungkin terjadi?
Vaksin seperti juga obat dapat menimbulkan efek
samping. Efek samping yang timbul umumnya
ringan dan akan hilang dengan sendirinya.
Apa yang perlu dilakukan bila
terjadi reaksi yang serius?
Tanda-tanda yang harus diamati,
yy Intususepsi, perhatikan bila bayi sakit
perut hebat dan bayi akan menangis keras.
Mulanya episode ini berlangsung sebentar
dalam beberapa menit dan akan hilang
timbul berulang dalam waktu 1 jam. Bayi
akan menarik kedua kakinya sampai ke
dada. Disertai muntah beberapa kali atau
mengalami diare berdarah, tampak lemah,
dan sangat gelisah. Gejala ini timbul pada
1 minggu setelah vaksinasi dosis pertama
atau kedua. Diperkirakan angka kejadiannya
1 diantara 200.000 dosis sampai 1 diantara
100.000 unit.
yy Perhatikan apabila dijumpai reaksi alergi,
demam tinggi, atau perubahan perilaku
Reaksi alergi berat ditandai dengan biduran,
edema muka dan tenggorok, susah bernapas,
denyut nadi meningkat, mual dan lemas. Ini
dapat terjadi setelah beberapa menit sampai
beberapa jam setelah vaksinasi.
Apa yang harus saya kerjakan bila terjadi efek
samping yang serius?
yy Apabila anda menduga terjadi intususepsi
atau terjadi alergi berat, segera hubungi
dokter. Bila tidak dapat dihubungi bawa bayi
anda segera kerumah sakit terdekat. Jelaskan
kapan bayi divaksinasi rotavirus.
yy Reaksi yang serius dapat juga terjadi, tetapi
sangat jarang. Sebagian besar bayi yang
mendapatkan vaksinasi dengan rotavirus
tidak menimbulkan masalah. Sebagian kecil
mungkin timbul efek samping seperti, gelisah,
diare dan muntah.
yy Intususepsi adalah penyakit penyumbatan
saluran cerna yang memerlukan perawatan
di rumah sakit dan mungkin memerlukan
tindakan operasi. Kelainan ini dapat terjadi
secara alamiah pada bayi dan pada umumnya
tidak diketahui penyebabnya.
Sumber
•
Center of Disease Control and Prevention http://www.cdc.gov/ vaccines/hcp/vis/index.html
•
Ranuh IG.N, Suyitno H, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB,
Ismoedijanto, Soedjatmiko, penyunting. Pedoman Imunisasi
di Indonesia. Edisi ke-5. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2014.
¾¾ Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
melalui email [email protected]
¾¾ Informasi vaksin untuk orangtua selengkapnya dapat
diunduh di website idai.or.id/public-articles/klinik/
imunisasi
Diterbitkan: 17-8-2014
Download