PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN OLEH: AYU ASHARI NUR JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012 PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN OLEH: AYU ASHARI NUR E311 08 851 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012 HALAMAN PENGESAHAN Judul Skripsi : Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Nama Mahasiswa : Ayu Ashari Nur Nomor Pokok : E311 08 851 Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing. Makassar, Mei 2012 Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Alimuddin Unde, M.Si. NIP. 19620118198702001 Andi Subhan Amir, S.Sos.,M.Si. NIP. 197705252003121003 Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Dr. H. Muhammad Farid, M.Si. NIP. 19610716987021001 HALAMAN PENERIMAAN TIM EVALUASI Talah diterima oleh Tim Evaluasi Skripsi Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan dalam Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Public Relations Pada Hari Selasa, Tanggal 22 Mei 2012 Makassar, 29 Mei 2012 TIM EVALUASI Ketua : Prof. Dr. Alimuddin Unde, M.Si. ( ) Sekretaris : Andi Subhan Aamir, S.Sos., M.Si. ( ) Anggota : 1. Dr. H. Muhammad Farid, M.Si. ( ) 2. Drs. Sudirman Karnay, M.Si. ( ) 3. Drs. Abd. Gaffar, M.Si. ( ) KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu Alaikum Wr.Wb. Puji syukur hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan semeste alam, atas karuniaNya selalu dicurahkan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi besar junjungan kita, Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah dan syari’at Islam kepada umat manusia. Atas rahmat dan petunjuk Allah SWT. Akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiwi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relation, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Makassar. Pada kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ambil peduli dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Penulis mendedikasikan skripsi ini kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda Nur Aman Syam dan ibunda Hasni Syam. Terima kasih atas doa tulus yang tiada henti diberikan, perhatian dan cinta yang senantiasa menjadi kekuatan menyelesaikan skripsi ini. terbesar bagi penulis dalam 2. Prof. Dr. Alimuddin Unde, M.Si. dan Andi Subhan Amir, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing atas waktu, masukan, dan nasehat kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini. 3. Pejabat Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin beserta staf pegawai, terkhusus kepada Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Muhammad Farid, M.Si. dan Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Drs. Sudirman Karnay, M.Si. yang membantu secara administratif proses perkuliahan dan penyelesaian studi penulis. 4. Dosen-dosen pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, terkhusus kepada Muliadi Mau, M.Si. dan kanda Riza Darma Putra, S.Sos., M.Si, atas referensi tentang materi penelitian dan motivasinya untuk terus berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Syam’s Generation, keluarga besar penulis. Terima kasih atas dorongan semangat serta doa yang tulus, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kebersamaan keluarga ini LUAR BIASA! 6. Terima kasih pula kepada kakak dan adik-adik penulis: Erwin Eka Saputra, Resky Sri Ramadani, dan Arwini Putri Nur yang telah memberikan perhatian, semangat dan doa selama penulis menyelesaikan skripsi ini. 7. Terima kasih kepada Siti Azizah Hudzon, partner penulis, dari awal penyusunan sampai terselesaikannya skripsi ini atas segala masukan, semangat dan doa yang diberikan. Heart you, Chaaaaa! 8. Terima kasih kepada Dwi Astuti Hardiningrum yang telah meluangkan waktu dan bersedia membantu penulis dalam menjalankan program SPSS. 9. Excellent Communication Society (EXIST 08) untuk semua suka dan duka yang telah dilewati bersama. You guys such an awesome family, I love you all! 10. Adik – adik Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2009, 2010, dan 2011. Terima kasih telah membantu penulis dalam memudahkan pengisian kuesioner penilitian. 11. Pihak-pihak yang telah membantu penulis selama ini, yang tidak dapat penulis jabarkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih dan jauh dari kesempurnaan. Namun penulis sudah berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Penulis berharap semoga skripsi ini tidak hanya menjadi catatan yang lapuk termakan usia tapi ada manfaatnya bagi penulis dan juga pembacanya. Amin Ya Rabbal Alamin... Makassar, Mei 2012 Penulis AYU ASHARI NUR ABSTRAK AYU ASHARI NUR. Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita Di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin.(Dibimbing oleh Alimuddin Unde dan Andi Subhan Amir Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan yakni bulan Maret hingga Mei 2012 yang dilaksanakan di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, Makassar. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011. Besaran sample yang digunakan yaitu 109 orang (survei langsung) dari total mahasiswi yaitu 147 orang. Teknik sample yang digunakan yaitu teknik sampling berstrata (stratified sampling). Pengumpulan data melalui kuesioner, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisi regresi linear sederhana. Dari hasil analisi regresi linear sederhana diperoleh hasil bahwa pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger tidak berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Faktor – faktor yang mempengaruhi minat beli adalah potongan harga, gratis biaya pengiriman, kualitas produk, merk produk, serta model produk yang lebih update. DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ........................................................................................ i Halaman Pengesahan .............................................................................. ii Halaman Penerimaan Tim Evaluasi ....................................................... iii Kata Pengantar ........................................................................................ iv Abstraksi ................................................................................................. vii Daftar Isi ................................................................................................. viii Daftar Tabel ............................................................................................. x Dafttar Gambar ........................................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 7 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 7 D. Hipotesis ................................................................................. 8 E. Kerangka Konseptual .............................................................. 9 F. Definisi Operasional ............................................................... 16 G. Metode Penelitian ................................................................... 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 20 A. Komunikasi .............................................................................. 20 B. Komunikasi Massa ................................................................... 25 C. Komunikasi Pemasaran ............................................................ 30 D. Promosi Penjualan .................................................................... 31 E. Model Komunikasi Online ....................................................... 32 F. Minat Beli ................................................................................ 32 G. Teknologi Komunikasi ............................................................ 34 H. Perkembangan Smartphone Blackberry .................................. 36 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...................... 46 A. Sejarah Universitas Hasanuddin .............................................. 46 B. Sejarah dan Perkembangan FISIP ........................................... 58 C. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Komunikasi ........................ 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ...................... 72 A. Hasil Penelitian ........................................................................ 72 B. Analisis Data ............................................................................ 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 88 A. Kesimpulan .............................................................................. 88 B. Saran ........................................................................................ 89 Daftar Pustaka .......................................................................................... 90 Lampiran .................................................................................................. 92 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1. Usia Responden 72 Tabel 4.2. Angkatan Responden 73 Tabel 4.3. Pekerjaan Orang Tua Responden 73 Tabel 4.4. Penghasilan Orang Tua Responden 74 Tabel 4.5. Uang Saku (per Hari) Responden 75 Tabel 4.6. Jumlah Group Online-Shop Responden 75 Tabel 4.7. Berbelanja Melalui Group Online-Shop BBM Responden 76 Tabel 4.8. Pemilik Online-Shop Melakukan Promosi di BBM 77 Tabel 4.9. Kesan Pemilik Online-Shop Ditunjukkan kepada Responden 77 Tabel 4.10. Pengaruh Promosi Terhadap Responden 78 Tabel 4.11. Bentuk Promosi Pemilik Group Online-Shop BBM 79 Tabel 4.12. Meyakinkan Responden dalam Memproduksikan Produk 80 Tabel 4.13. Pendapat Responden Terhadap Group Online-Shop BBM 80 Tabel 4.14. Minat Beli Responden 81 Tabel 4.15. Pertimbangan Membeli Produk Pada Responden 82 Tabel 4.16. Keuntungan yang Diperoleh Responden 83 Tabel 4.17. Jenis Pakaian yang Dibeli Responden 83 Tabel 4.18. Kepuasan Responden Terhadap Produk 84 Tabel 4.19. Transaksi Responden 85 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM 4 Gambar 1.2. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM 4 Gambar 1.3. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM 5 Gambar 1.4. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM 5 Gambar 1.5. Kerangka Pikir Penelitian 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan komunikasi telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (telepon) menjadi sesuatu yang sangat konservatif dengan adanya media komunikasi seperti media massa, yaitu media elektronik dan media cetak. Khusus untuk media elektronik, ditandai dengan semakin berkembangnya dunia teknologi informasi. Saat ini dikenal adanya socialnetwork dimana chatting (obrolan) menjadi salah satu pilihan cara berkomunikasi. Hal ini pula yang membuat komunikasi menjadi lebih bervariatif sehingga banyak orang mencoba untuk memanfaatkannya. Salah satu pemanfaatannya antara lain pada bidang promosi penjualan (marketing promotion). Banyaknya pilihan media promosi saat ini membuat persaingan usaha semakin ketat. Hal ini dimanfaatkan oleh pengusaha baru (newcomer) untuk mempromosikan produk atau jualan mereka diantaranya dengan memanfaatkan socialnetwork. Blackberry (smartphone) sebagai salah satu alat komunikasi yang mendukung sarana komunikasi dimana salah satu fasilitas utama Blackberry yaitu Group Blackberry Messenger banyak digunakan untuk melakukan kegiatan jual beli produk. Berbagai macam jualan ataupun produk telah dipromosikan melalui salah satu fitur yang ada pada smartphone blackberry trersebut. Mulai dari promosi barang elektronik, aksesoris olahraga, hingga barang yang merupakan kebutuhan primer manusia yaitu makanan dan pakaian, serta berbagai macam produk atau jualan lainnya. Salah satu yang menjadi promosi utama melalui group blackberry messenger adalah pakaian, khususnya pakaian wanita yang banyak diminati oleh para pengguna smartphone Blackberry. Pengguna blackberry wanita umumnya tertarik untuk membeli pakaian wanita melalui group blackberry messenger karena adanya kemudahan dalam bertransaksi, tanpa perlu ke mall atau butik. Pakaian merupakan kebutuhan primer manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu mengenakan pakaian dalam setiap aktivitas. Pakaian berfungsi untuk menutupi aurat, memberi kenyamanan, melindungi tubuh dari panas atau dingin. Sebagai tambahannya, pakaian digunakan untuk mempercantik diri. Berbeda dengan tas atau sepatu yang berfungsi sebagai kebutuhan pelengkap. Tas atau sepatu ini disebut sebagai pelengkap karena manusia bisa saja beraktivitas tanpa keduanya. Seseorang dapat dikenal karena penampilan, tingkah laku, suara, cara berpakaian, kesukaan dan lain sebagainya. Pemilihan busana yang tepat disertai pelengkap busana yang sesuai mempunyai arti besar dalam penampilan seseorang. Busana yang serasi dan menarik dapat menambah simpati dan rasa kagum dari orang-orang di sekelilingnya. Berbusana tidak sekadar mengenakan pakaian, pemilihan busana yang tepat sesuai untuk kesempatan dan sesuai pula dengan kepribadian pemakainya, menjadikan penampilan seorang wanita sangat mengesankan. Antara promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, dua hal ini yang saling berkaitan untuk menuju suksesnya pemasaran. Di sini harus ada keseimbangan, produk baik, sesuai dengan selera konsumen, dibarengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha marketing. Teknik promosi yang digunakan ketika melakukan kegiatan promosi penjualan di group blackberry messenger, yaitu dengan sering update status yang isinya menawarkan atau tentang promo yang sedang berjalan seperti diskon 10%, harga lebih murah, dan promo lainnya; share picture kedalam group blackberry messenger; membuat tampilan produk yang menarik seperti menggunakan model yang cantik atau background foto yang menarik; keterangan produk dibuat secara detail seperti bahan produk, warna, panjang, ukuran pinggang, stok produk yang masih tersedia, dan masih banyak lagi; menggunakan kalimat-kalimat yang menarik dan terkesan akrab serta kekeluargaan seperti misalnya menggunakan kata “sis” (dimaksud sister), “say” (dimaksud sayang), “bu.” Di bawah ini contoh gambar promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger. GAMBAR 1.1. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM GAMBAR 1.2. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM GAMBAR 1.3. Contoh Produk Penjualan di Group BBM GAMBAR 1.4. Contoh Promosi Penjualan di Group BBM Dari beberapa gambar di atas kita dapat melihat teknik promosi penjualan pakaian wanita ini bertujuan untuk menarik perhatian dan menumbuhkan minat beli para member dalam Group Blackberry messenger yang menjadi sasaran promosi penjualan. Minat membeli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa) yang dipengaruhi oleh sikap di luar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri. Jika diulas mengenai timbulnya suatu minat, dapat juga dipahami bahwa minat beli merupakan pertemuan antara stimulus (pemasaran) dan respon konsumen. Ketika sebuah stimulus bisa memberikan daya tarik pada konsumen, maka akan tercipta sebuah respon positif. Seberapa kuat minat beli sangat tergantung pada kuat lemahnya sebuah stimulus dalam memberikan daya tarik pada konsumen yang berimplikasi pada sebuah keputusan pembelian. Jadi dapat disimpulkan bahwa, minat beli adalah suatu hasrat atau keinginan pembeli yang muncul dalam pribadi seseorang untuk membeli beberapa jumlah atau unit-unit produk atau merek tertentu, dalam periode waktu tertentu pula, di mana rencana tersebut terbentuk melalui proses keputusan atau pemilihan. Dari keterangan di atas, peneliti tertarik dengan maraknya penjualan atau promosi pakaian wanita di group blackberry messenger. Ketertarikan peneliti lebih ke arah penelitian tentang pengaruh promosi penjualan dan minat beli konsumen. Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud untuk meneliti minat beli mahasiswi dikalangan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin melalui group Blackberry messenger, karena mayoritas mahasiswa pada jurusan ilmu komunikasi Universitas Hasanuddin adalah wanita atau mahasiswi. Beberapa dari mahasiswi ilmu komunikasi Universitas Hasanuddin merupakan pelaku transaksi melalui group blackberry messenger, baik sebagai pembeli ataupun sebagai penjual (seller). Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry Messenger terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ? 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin terhadap promosi penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger ? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin terhadap promosi penjualan pakaian wanita di group Blackberry messenger. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Untuk menerapkan ilmu yang diterima penulis selama menjadi mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Makassar, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis terhadap promosi penjualan melalui group Blackberry messenger. 2. Kegunaan Praktis Data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para pengusaha yang berbisnis melalui group Blackberry messenger dalam meningkatkan promosi penjualannya. D. Hipotesis 1. Hipotesis Nol Promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger tidak berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. 2. Hipotesis Alternatif Promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. E. Kerangka Konseptual Penelitian Definisi konseptual adalah definisi akademik atau mengandung pengertian yang universal untuk suatu kata atau kelompok kata. (Kriyantono, 2007). Definisi ini biasanya bersifat abstrak dan formal. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi informasi sangat mempengaruhi teknologi komunikasi. Teknologi informasi dan teknologi komunikasi seakan-akan tidak dapat dipisahkan. Perpaduan keduanya semakin berkembang cepat dengan adanya media internet. Teknologi internet telah merubah cara orang berkomunikasi termasuk dalam proses jual-beli. Salah satu dampak perkembangan teknologi komunikasi didalam proses jual-beli adalah dengan adanya penjualan dengan menggunakan media smartphone (blackberry). Segala bentuk perkembangan teknologi komunikasi dapat dimanfaatkan dengan baik sebagai peluang bagi para pebisnis, dalam hal ini online-shopping dalam group blackberry messenger. Selain itu, kita dapat mengikuti berbagai model komunikasi. Beberapa model komunikasi yang dimaksud, yaitu: 1. Forum. 2. Milis/Group (group blackberry messenger). 3. Situs jejaring sosial. 4. Blog. 5. Situs sharing file. 6. E-learning menggunakan teleconference. Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti: 1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (misalnya melalui SMS atau internet). 2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual. 3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu. 4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam. 5. Penerima yang menentukan waktu interaksi. Salah satu media yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam hal memperlancar sebuah komunikasi adalah internet. Internet dapat digambarkan seperti sebuah jaringan global yang dapat memungkinkan komunikasi antara orang ke orang yang berlainan tempat, kota dan bahkan antar negara. Penngguna internet juga dapat mengirim surat elektronik (email), ngobrol (chatting), mendengarkan radio (streaming) juga mencari informasi (browsing). Kemunculan internet telah mengubah pola interaksi masyarakat baik itu interaksi pendidikan, bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan / industri maupun pemerintah. Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi dalam kehidupan masyarakat. Terutama peran internet sebagai sarana komunikasi dalam mendapatkan informasi. Selain internet, salah satu yang merupakan perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi adalah meningkatnya pertumbuhan produksi handphone . Handphone saat ini menawarkan begitu banyak fitur-fitur baru untuk menarik perhatian masyarakat. Adanya persaingan jual yang sangat kompetitif, mendorong produsen handphone untuk membuat inovasi dalam memproduksi handphone mereka. Meningkatnya produksi handphone, dikarenakan adanya kesadaran bahwa handphone saat ini menjadi barang yang begitu penting bagi masyarakat. Betapa pentingnya fungsi handphone dan internet dalam kehidupan manusia, muncul suatu inovasi baru dalam teknologi komunikasi yakni smartphone yaitu suatu alat komunikasi layaknya handphone namun memiliki kegunaan yang hampir menyamai fungsi komputer. Sehingga smartphone biasa diistilahkan sebagai komputer kecil. Sejak kemunculannya smartphone begitu menarik perhatian masyarakat. Karena fungsi yang didapatkan dari smartphone memudahkan masyarakat dalam berinteraksi tidak hanya memudahkan dalam berkomunikasi juga memudahkan untuk mengakses internet. Terciptanya smartphone tidak hanya berdasar akan kebutuhan masyarakat akan internet, namun adanya kesadaran bahwa handphone saat ini menjadi barang penting bagi masyarakat bahkan menjadi kebutuhan kehidupan masyarakat yang semakin mobilitas. Mobilisasi masyarakat pun semakin praktis dengan kehadiran smartphone lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan komunikasi atau mengakses internet. Di Indonesia smartphone yang paling berkembang dan populer dikalangan masyrakat adalah Blackberry (BB). Blackberry merupakan smartphone yang banyak diminati oleh masyarakat, bentuknya yang elegan dan juga menyediakan berbagai fitur yang menarik yakni tersedianya blackberry message service (BBM) yang bisa mengirim pesan text, suara ,gambar dan juga lagu secara gratis yang tidak bisa didapatkan pada smartphone lainnya. Hal inilah yang membuat banyak masyarakat kita rela merogoh kocek yang lumayan untuk memiliki benda ini. Beragam golongan maupun kalangan bersedia menggunakannya, mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja, sdan berbagai profesi lainnya. Mewabahnya blackberry kemudian memunculkan suatu fenomena demam blackberry artinya ketergantungan akan smartphone blackberry. Istilah ini mendeskripsikan suatu kecenderungan pengguna BB berkutat dengan smartphonenya. Hal ini disebabkan oleh fitur-fitur yang menarik dalam BB tersebut. Ini dimulai dengan penggunaan internetnya untuk browsing, mendownload berbagai macam video dan musik, eksis dalam sosial media yakni facebook, twitter dan sebagainya sampai dengan obrolan BBM (blackberry messanger). Pemasaran (marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran, selain penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat yang merangsang pembelian konsumen dan efektivitas dealer. Promosi penjualan biasanya merupakan alat jangka pendek yang digunakan untuk merangsang peningkatan permintaan secepatnya (Lamb, Hair, McDaniel, 2001). Promosi penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain daripada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, di mana insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah. Minat beli merupakan kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada suatu produk tertentu (Winkell, 1999). Sedangkan Poerwadarminto (1995), mendefenisikan minat sebagai kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan. Dalam melakukan segala kegiatan, individu sangat dipengaruhi oleh minat terhadap kegiatan tersebut sehingga dengan adanya minat yang cukup besar akan mendorong seseorang untuk lebih mencurahkan perhatiannya (Rustam, 1987). Minat adalah motif yang menunjukkan arah perhatian individu kepada obyek yang menarik serta menyenangkan (Woodworth & Marquis, 1961). Sedangkan menurut Shalahuddin (1991), minat adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan, maka minat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan, dengan kata lain bahwa minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan. Minat membeli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa) yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di dalamnya konsumen itu sendiri. Menurut jurnal yang ditulis oleh Triatmanto (2003), mengatakan bahwa promosi juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, hal ini dikarenakan promosi menjadi sarana pengenal produsen terutama mengenai produk-produk dan fasilitas yang dimiliki produsen. Selain itu, promosi juga merupakan media komunikasi antara produsen dengan konsumen, seorang konsumen memutuskan untuk membeli apabila mengetahui informasi lengkap yang bisa didapat melalui berbagai program promosi. Hardjono (1998), menyatakan bahwa minat dibedakan menjadi dua bagian yaitu minat subyektif dan minat obyektif. Minat subyektif adalah perasaan senang atau tidak senang pada obyek yang didasarkan pada pengalaman, sedangkan minat obyektif merupakan reaksi menerima atau menolak pada obyek atau kegiatan di sekitarnya. Kerangka Pikir Penelitian ORGANISM Mahasiswi Ilmu Komunikasi Unhas • Perhatian • Pengertian • Penerimaan STIMULUS (Promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger) RESPONSE (Minat Beli) GAMBAR 1.5. Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate. Dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting, yaitu: a. Perhatian b. Pengertian c. Penerimaan Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. F. Definisi Operasional 1. Pengaruh merupakan respon yang baik secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan perubahan kognisi, afeksi dan psikomotorik. 2. Promosi Penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain daripada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, di mana insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah 3. Pakaian wanita merupakan kebutuhan primer manusia yang berfungsi untuk menutupi aurat, memberi kenyamanan, melindungi tubuh dari panas atau dingin dan pakaian digunakan untuk mempercantik diri (gaun, rok, celana, jilbab, dsb.) 4. Minat merupakan kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, gairah keinginan. 5. Minat beli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa) yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri. 6. Group Blackberry Messenger adalah sebuah aplikasi yang terdapat didalam smartphone Blackberry, berfungsi sebagai tempat untuk berbagi informasi (pesan) serta mengunduh gambar/foto. G. Metode Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini telah berlangsung selama bulan Maret hingga Mei 2012. Berlokasi di Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Hasanuddin, Makassar. 2. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan teknik survey. 3. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin angkatan 2008 – 2011 yang berjumlah 147 orang. Sampel Dari populasi yang ada penulis menarik sampel sebanyak 109 mahasiswi yang menggunakan blackberry dan tergabung dalam group online-shopping blackberry. Sehingga peneliti menggunakan teknik sampling berstrata (stratified sampling). Teknik sampling berstrata adalah populasi yang dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata (dalam hal ini adalah angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011). Angkatan Populasi Sampel 2008 45 35 2009 25 21 2010 23 20 2011 54 33 Jumlah 147 109 Tabel 1.1. Populasi dan Sampel 4. Teknik Pengumpulan Data Primer Data primer diperoleh dari pengumpulan kuisioner yang telah dijawab oleh responden. Instrumen penelitian yaitu kuisioner yang akan dibagikan kepada responden dan diisi sesuai data yang sebenarnya. Setelah pengisian data tersebut, instrumen penelitian dikumpul. Sekunder Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh dari referensi buku, internet, dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 5. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara peneliti berada diluar dari objek penelitian dan menjaga prinsip objektif, serta analisis datanya menggunakan uji statistik. Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dengan bantuan program SPSS. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. 1. Pengertian Komunikasi Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada benarnya dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka masing-masing. Hovland, Janis dan kelley mengatakan bahwa, “communication is the process by which an individual transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan katakata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan suatu hal. (dalam Arni, 2007: 2) Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan, “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan diubah. Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya. Misalnya setiap bahasa mempunyai aturan tertentu baik bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa isyarat. Bila orang yang mengirim signal menggunakan bahasa yang sama dengan orang yang menerima, maka si penerima akan dapat memahami maksud dari signal tersebut, tetapi kalau tidak, mungkin dia tidak dapat memahami maksudnya. Brent D. Ruben (1988) dalam Arni, 2007: 2-3, memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut: komunikasi manusia adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam mengirimkan, dan organisasi dan menggunakan dalam informasi masyarakat untuk menciptakan, mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain. Pada definisi inipun, komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu aktivitas yang mempunyai beberapa tahan yang terpisah satu sama lain, tetapi berhubungan. William J. Seller (1988) dalam Arni, 2007: 3-4, memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti. Kelihatannya dari definisi ini proses komunikasi yang sangat sederhana, yaitu mengirim dan menerima pesan tetapi sesungguhnya komunikasi adalah suatu fenomena yang kompleks yang sulit dipahami tanpa mengetahui prinsip dan komponen yang penting dari komunikasi tersebut. Menurut dr. Arni Muhammad (1989) dalam Arni, 2007: 4-5, komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. 2. Proses Komunikasi Proses komunikasi ini dikategorikan dengan peninjauan dari dua perspektif, antara lain: a. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis. Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni isi pesan dan lambang. Isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa. Walter lippman menyebut isi pesan itu “picture in our head”, sedangkan Walter Hagemann menamakan “das bewustseininhalle”. Proses “mengemas” atau “membungkus” pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau operkan atau kirimkan kepada komunikasi. Dalam Onong, 2003: 31-32, Kini giliran komunikan terlibat dalam proses komunikasi interpersonal. Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkusan pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi. Sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi. b. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistis Proses ini berlangsung ketika komunikator mengoperkan atau “melemparkan” dengan bibir, kalau lisan atau tangan jika tulisan pesannya sampai ditangkap komunikan. Penangkapan pesan dari komunikator oleh komunikan itu dapat dilakukan dengan indera telinga atau indera mata, atau indera-indera lainnya. Proses komunikasi dalam perspektif mekanistis dapat diklasifikasikan menjadi proses komunikasi secara primer dan secara sekunder. (dalam Onong, 2003: 32) Proses Komunikasi secara Primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada kepada komunikan dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media atau saluran. Lambang ini umumnya bahasa, tetapi dalam situasi-situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan dapat berupa kial (gesture), yakni gerak angggota tubuh, gambar, warna, dan lain sebagainya. (dalam Onong, 2003: 33) Proses Komunikasi secara Sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua ini karena komunikan yang dijadikan sasaran komunikasinya jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau kedua-duanya, jauh dan banyak. Kalau komunikan jauh, dipergunakanlah surat atau telepon; jika banyak dipakailah perangkat pengeras suara; apabila jauh dan banyak; dipergunakan surat kabar, radio atau televisi. Komunikasi dalam proses secara sekunder ini semakin lama semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang ditopang pula oleh teknologi-teknologi lainnya yang bukan teknologi komunikasi. (dalam Onong, 2003: 37-38) B. Komunikasi Massa Proses komunikasi pada awalnya dibagi menjadi dua kategori, yakni komunikasi antarpesona dan komunikasi massa (Blake & Haroldsen, 1979: 32). Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, media komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya, terutama dalam hal menjangkau komunikan. Sebagaimana dikemukakan Marshall Mcluhan, kita sekarang hidup dalam desa dunia (global village), karena media massa modern memungkinkan berjuta-juta orang di seluruh dunia untuk berkomunikasi ke hamper setiap pelosok dunia. 1. Pengertian Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003: 188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is message communicated through a mass medium to a large number of people). Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry (Rakhmat, 2003: 188). Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri. 2. Media Massa Modern Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular. Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti: a. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (misalnya melalui SMS atau internet). b. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual. c. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu. d. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam. e. Penerima yang menentukan waktu interaksi. (Bungin, 2008: 107-108) Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini, internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Menurut Laquey, internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai suatu peristiwa tertentu dapat ditransmisikan secara langsung, sehingga membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif. Banyak sekali forum yang tersedia untuk tujuan istimewa ini. 3. Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa menurut Dominick (2001) terdiri dari: a. Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: (a) warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (b) instrumental surveillance (pengawasan instrumental). (Elvinaro, 2007: 15) Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep masakan dan sebagainya, adalah contoh-contoh pengawasan instrumental. b. Interpretation (Penafsiran) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersona atau komunikasi kelompok. (Elvinaro, 2007: 15-16) c. Linkage (Pertalian) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. (Elvinaro, 2007: 16) Contoh kasus di indonesia adalah kasus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sebelumnya menjabat menko polkam dalam jajaran kabinet gotong royong presiden Megawati Soekarnoputri. Ketika beliau jarang diajak rapat kabinet dan kemudian mengundurkan diri, maka tayangan beritanya di televisi, radio siaran dan surat kabar telah menaikkan pamor partai demokrat yang mencalonkan sby sebagai presiden. Dalam pemilu 2004 lalu, perolehan suara partai demokrat mencuat dan mengalahkan partai besar sebelumnya. Masyarakat yang tersebar telah dipertalikan oleh media massa untuk memilih partai demokrat. Kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan atau dihubungkan oleh media. d. Transmission of Value (Penyebaran Nilai-Nilai) Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut sosialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu ke pada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata lain media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa banyak remaja belajar tentang perilaku berpacaran dari menonton film dan acara televisi yang mengisahkan tentang pacaran, termasuk pacaran yang agak liberal atau bebas. (Elvinaro, 2007: 16-17) e. Entertainment (Hiburan) Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari berupa tayangan hiburan. Begitu pula radio siaran, siarannya banyak memuat acara hiburan. Memang ada beberapa stasiun televisi dan radio siaran yang lebih mengutamakan tayangan berita. Demikian pula halnya dengan majalah. Tetapi, ada beberapa majalah yang lebih mengutamakan berita seperti Time, Tempo dan Gatra. (Elvinaro, 2007: 17) C. Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001) Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhannya atau tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain, produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk (adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan dapat dibeli, dsb) kepada mereka. Meskipun telah mengetahui informasi (well informed), belum tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali produk perusahaan (karena belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis, adanya barang pengganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb.). Produsen dapat membujuk dan mengingatkan selalu mereka agar bersedia membeli maupun memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua itu produsen perlu melakukan kegiatan promosi dengan berkomunikasi kepada konsumen. Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasi bagi produsen sangat diperlukan. Agar komunikasi pemasaran efektif, perlu dipertimbangkan: a. Penetapan tujuan dan respons komunikasi b. Penentuan sasaran komunikasi (target audiens) c. Rancangan pesan dan media komunikasi d. Pengembangan promotional mix e. Penyusunan anggaran Evaluasi dan pengendalian komunikasi. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001) D. Promosi Penjualan Promosi penjualan terdiri dari semua kegiatan pemasaran, selain penjualan pribadi, iklan dan hubungan masyarakat yang merangsang pembelian konsumen dan efektivitas dealer. Promosi penjualan biasanya merupakan alat jangka pendek yang digunakan untuk merangsang peningkatan permintaan secepatnya (Lamb, Hair, McDaniel, 2001). Sasaran promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan, terlepas bentuk apa pun yang diambil. Karena itulah, kelihatannya lebih masuk akal ketika merencanakan suatu kampanye promosi penjualan untuk target pelanggan sehubungan dengan perilaku umum. E. Model Komunikasi Online Berbagai mode komunikasi adalah sebuah aspek yang besar dalam internet. Langkah pertama bagi seorang pemasar online adalah menghargai mode komunikasi yang berbeda ini. Item (produk atau jasa) dapat dipasarkan melalui informasi. Item yang dapat dijual dengan baik di internet dapat dijelaskan lebih dalam; konsumen telah terbiasa melalukan pembelian berdasarkan deskripsi, konsumen membaca deskripsi produk, melihat gambar, dan menggunakan informasi itu untuk membuat keputusan. Tingkat pertama dari interaksi adalah satu ke banyak orang (one to many). Walaupun tidak cukup identitas pelanggan, situs menyediakan informasi mendalam yang sama mengenai produk kepada seluruh pengunjung. Ketika pengguna mampu mengikuti jalan unik melalui internet, semuanya menerima “siaran” yang sama. Komunikasinya langsung tetapi tidak interaktif, dialog interaktif one to one adalah langkah trakhir. Sementara sebagian besar informasi masih mengalir dari pemasaran ke pelanggan, umpan balik dan dialog masih memungkinkan. (Ward Hanson, 2000: 98) F. Minat Beli Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Asssael, 2001). Mehta (1994: 66) mendefinisikan minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Pengertian minat beli menurut Howard dalam Durianto dan Liana, 2004: 44, minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minta beli konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang akan datang. Sedangkan definisi minat beli menurut Kinnear dan Taylor dalam Thamrin, 2003: 142 adalah merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Rossiter dan Percy (1998: 126) mengemukakan bahwa minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa), merekomendasikan (influencer), memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuuk melakukan pembelian. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002) menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implilasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. G. Teknologi Komunikasi Kata teknologi dalam Wijaya (2008: wordpress.com) secara harfiah berasal dari bahasa Latin “texere” yang berarti meyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Agoeng Nugroho (2010: 3) menjelaskan bahwa teknologi selalu memiliki dua aspek, yaitu hardware (yang terdiri dari objek material atau fisik) dan software (terdiri dari informasi untuk mengoperasikan hardware). Hardware bersifat visible (dapat dilihat). Hal ini yang biasa membuat persepsi tentang teknologi selalu pada aspek hardware, berdiri sendiri dan terpisah dengan fenomena sosial kemasyarakatan. Sedangkan komunikasi menurut De Vito dalam Nugroho (2010: 3) adalah proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan di antara dua orang atau kelompok kecil, dengan efek dan feed back langsung. Proses komunikasi terjadi melalui komunikator, pesan, media lalu ke komunikan dan membentuk efek. Tujuan utama dari komunikasi adalah untuk mengubah pikiran dan tingkah laku komunikannya. Teknologi komunikasi menurut Rogers dalam Nugroho (2010: 3) mendefinisikan bahwa teknologi sebagai perlengkapan hardware, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana individu-individu mengumpulkan, memproses dan tukar-menukar informasi dengan individu-individu lain. Pada dasarnya, teknologi komunikasi merupakan sarana dalam penyebaran informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui perangkat telekomunikasi (kawat, radio atau perangkat elektromagnetik lainnya). Informasi tersebut dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar (telegraf), data (komputer), dan wireless (tanpa kabel) teknologi yang tren saat ini. Bentuk-bentuk teknologi komunikasi menurut Kadir dan Triwahyuni dalam Yudidisastra (2010: worpress.com) mencakup telepon, radio dan televisi. Bentuk-bentuk teknologi komunikasi ditampilkan dalam tingkat antarpersona, kelompok, organisasional, dan publik. Pada tingkat kelompok yaitu kenferensi telepon, telekomunikasi komputer, dan surat elektronik. Pada tingkat organisasional yaitu intercom, konferensi telepon, surat elektronik, manajemen dengan bantuan komputer, sistem informasi, dan faksimili. Sedangkan pada tingkat publik yaitu televisi, radio, film, videotape, videodisk, TV kabel, TV satelit langsung, video dengan teks, teleteks, dan sistem informasi digital. Pada saat ini telepon merupakan alat komunikasi yang banyak ditemukan dalam dunia bisnis. Bahkan setiap hari sekitar lebih dari 500 juta panggilan telepon dilakukan diseluruh dunia. Menurut Gouzali Saydam dan Yudidisastra (2010: wordpress.com), istilah telepon pada awalnya merupakan suara dari jarak jauh. Selain itu keberadaan telepon itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu telepon biasa (fix telephone) dan telepon bergerak. H. Perkembangan Smartphone BlackBerry Handphone keluaran pabrikan Research in Motion (RIM) Kanada ini merupakan handphone jenis qwerty pertama yang pernah ada. Qwerty sendiri adalah sebutan atau istilah untuk key pad di ponsel yang menggunakan papan ketik seperti papan ketik pada mesin ketik atau komputer. Salah satu ciri menonjol adalah huruf Q, W, E, R, T, Y ada pada baris pertama sisi kir pada papan ketik handphone. Nama BlackBerry itu sendiri berasal dari sebuah firma California Lexicon Branding yang awalnya memberi nama “PocketLink”, sebuah nama yang fungsional namun membosankan. Lalu mempertimbangkan memberi nama “Stroberry” karena bentuknya yang mirip, namun terdengar sangat jinak. Akhrinya mereka memutuskan memberi nama BlackBerry, sebuah nama yang cerdas dan akrab. Perusahaan yang didirikan oleh Mike Lizaradis ini pada dasarnya ingin menciptakan sebuah handphone yang cara kerjanya mencontohkan pada “pager” akan tetapi memiliki kemampuan diatasnya, sehingga dapat digunakan bebas kapan saja, real time dan selalu tersambung. Di Indonesia BlackBerry diperkenalkan pertama kali pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Tidak berselang lama, pasar BlackBerry diramaikan oleh dua operator besar lainnya yakni Exelcom dan Telkomsel. Pemain terbaru Natrindo Telepon Selular (Axis) baru menjajakan layanannya pada pertengahan tahun tersebut. Pertumbuhan layanan BlackBerry di Indonesia terus meningkat sangat signifikan akhir-akhir ini. Informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi BlackBerry, juga menyatakan bahwa pertumbuhan penggunaan layanan tersebut di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Saat ini saja diperkirakan ada sekitar tiga ratus ribuan jumlah pengguna layanan BlackBerry dari tiga operator yang menyediakan layanannya di Indonesia, yaitu Indosat, Telkomsel, serta Exelcomindo Pratama (XL). Sungguh suatu jumlah yang sangat mencengangkan, mengingat harga handset yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan perangkat handset lainnya. Merebaknya pengguna layanan BlackBerry tentunya juga tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh tiga operator tersebut. Tingginya minat konsumen pada BlackBerry didorong langkah operator yang mengobral produknya pada momentum tertentu. Seperti jelang lebaran beberapa operator mengobral produknya. Indosat menyediakan paket handset hemat BlackBerry dengan harga khusus selama Ramadhan. Handheld BlackBerry ditawarkan dengan potongan harga hingga 20% dari harga normal. Indosat menawarkan BlackBerry Storm 9500 Rp 6,2 juta, BlackBerry 9000 Bold Rp 5,9 juta dan BlackBerry Curve 8900 Rp 4,9 juta. Telkomsel juga melakukan langkah serupa dengan menawarkan diskon paket bundling BlackBerry Bold, Javelin, Storm. Termasuk handset yang dijualnya secara eksklusif Iphone 3G 16 GB ditawarkan dengan harga lebih murah Rp 7,5 juta. Tidak hanya dari sisi fungsionalnya saja, tetapi juga bagaimana menjadikan penggunaan BlackBerry sebagai bagian dari gaya hidup. Tumbuhnya BlackBerry tersebut juga tidak terlepas dari kurangnya pemahaman daei calon pengguna mengenai karakteristik layanan BlackBerry sendiri. Calon pengguna yang masih awam rata-rata berpikiran bahwa pemakaian layanan BlackBerry dianggap sama saja dengan menggunakan layanan telepon biasa. Cukup beli perangkat handset, beli kartu/SIM card dari salah satu operator, kemudian dinyalakan, dan siap digunaka, selesai. Dianggap sesederhana itu prosesnya. Bahkan banyak yang tidak mengetahui adanya unique identity yang disebut dengan PIN dan IMEI. Kalaupun mereka tahu mengenai PIN dan IMEI, rata-rata hanya tahu dari sisi istilahnya saja karena sering mendengar dari teman, relasi atau saudaranya yang terlebih dahulu menggunakan layanan BlackBerry. Banyak di antara calon pengguna yang tidak mengetahui atau memahami bahwa di dalam penyediaan layanan BlackBerry ada keterkaitan beberapa pihak diantaranya operator selaku penyedia jaringan, penggunanya sendiri serta tentunya RIM selaku penyedia teknologi layanan BlackBerry. Peningkatan penggunaan BlackBerry yang sangat pesat, yang tidak diimbangi dengan pemahaman yang cukup dari calon pengguna mengenai layanan BlackBerry sendiri, pada akhirnya juga terus mendorong keberadaan pasar gelap atau jalur penjualan BlackBerry tidak resmi. Secara sadar ataupun tidak, dengan maraknya tren mobile online belakangan ini menjadikan handphone BlackBerry atau sejenisnya naik pamor, mengapa tidak, karena fasilitas yang terdapat didalamnya dapat menunjang itu semua. Pada dasarnya diferensiasi yang dilakukan pada BlackBerry ini menjadikan sebagai handphone yang memiliki “kharisma” tinggi sehingga mempunyai daya pikat tersendiri dan pada akhirnya berbagai macam vendor mengikutinya. I. Fitur – Fitur BlackBerry 1. Jarak Bukan Lagi Penghalang Dengan perangkat komunikasi BlackBerry ada begitu banyak cara untuk terus berkomunikasi. Sehingga komunikasi pun menjadi sangat mudah. Perangkat komunikasi BlackBerry menawarkan berbagai perangkat komunikasi terbaik kepada penggunanya. Diantaranya: a. Pesan Teks dan Email Pengiriman Push Sejati – email sendiri yang menemukan penggunanya, tanpa memerlukan usaha. Melihat lampiran format berkas populer dengan mudah. Navigasi dan pengetikan intuitif yang cepat. Akun email ganda untuk penggunaan pribadi dan bisnis. Kirim catatan suara sebagai lampiran email atau pesan multimedia. Pesan teks SMS dan MMS Berbagi gambar, video dan berkas. b. Telepon Fitur telepon tingkat lanjut yang memberikan pengalaman suara yang unggul: Telepon speaker. Pamanggilan yang diaktifkan dengan suara. Dukungan bluetooth Panggilan konferensi c. Pesan Instan Aplikasi pesan instan pada smarthphone BlackBerry membuat penggunanya tetap berhubungan dengan kontak pesan instan, tidak peduli dimanapun kita berada. BlackBerry Messenger Yahoo Messenger Windows Live Messenger AOL Instant Messenger ICQ Google Talk d. Jejaring Sosial Tetap terhubung ke jaringan Anda dengan pemberitahuan otomatis. Dapat bertukar pesan dengan teman-teman seperti yang bisa dilakukan pada komputer. Juga dapat mengubah foto-foto dari kamera smarthphoenn BlackBerry dan ke jejaring sosial. Facebook Twitter MySpace 2. Hiburan Pengguna BlackBerry dapat menikmati layanan hiburan dengan fasilitas musik, rekam dan tonton video serta dapat memotret yang dapat diunggah secara langsung dan dapat dibagikan dengan cepat dan mudah melalui email atau layanan pesan multimedia (MMS) atau memasangnya di jejaring sosial. Dengan menggunakan BlackBerry Media Sync untuk mengisi smarthphone dengan berbagai macam musik, kemudian nikmati musik pada BlackBerry Anda melalui perangkat stereo rumah atau mobil Anda dengan BlackBerry Music. a. Media Player Media player terpasang mengubah berkas-berkas video menjadi visual yang hidup dan berkas-berkas musik menjadi suara yang merdu. Kita dapat melihat klip berita dan mendengarkan daftar lagu pilihan favorit secara nirkabel dengan headset bluetooth, semua itu bisa dilakukan sambil terus bergerak dan mengikuti pesan-pesan terbaru. Dengan BlackBerry Media Sync internal, BlackBerry Desktop Software akan memudahkan kita dalam mengimpor file musik iTunes dan Windows Media, di desktop agar dapat mengakses perpustakaan musik desktop setiap saat. Sinkronisasi dua arah memungkinkan kita dapat mengunggah foto dan video ke dan dari samrtphone BlackBerry. b. Kamera dan Video Banyak smarthphone BlackBerry dilengkapi dengan kamera digital terpasang yang memungkinkan Anda untuk memotret dan merekam video. Setelah aksi tersebut diabadikan, bagikan dengan mudahnya dengan teman-teman, atau tonton sendiri pada tampilan beresolusi tinggi. Fitur kamera mencakup: Zoom digital Lampu kilat terpasang 1,3 MP / 2,0 MP / 3,2 MP Cermin potret diri c. Music Apps Musik yang akan sangat diinginkan pada saat yang dikehendaki di smarthphone Blackberry download aplikasi musik populer dari BlackBerry App World ke smartphone BlackBerry. d. Aksesoris Musik Dengarkan musik favorit dengan cara yang seharusnya untuk didengar dan dirasakan dengan aksesoris musik yang dirancang untuk smarthphone BlackBerry: Dengarkan musik secara nirkabel melalui hampir semua perangkat stereo dengan BlackBerry Music Gateway Hilangkan desah latar belakang ketikan mendengarkan lagu-lagu pada saat bepergian dengan BlackBerry Stereo Headset Tingkatkan memori smarthphone BlackBerry dan dengan kartu microSD 3. Informasi Tambahan (Instan) Temukan lebih banyak lagi, ketahui lebih banyak lagi dan lakukan lebih banyak lagi. Dengan smarthphone BlackBerry, akses internet lengkap memungkinkan untuk melakukan pencarian online, menelusuri situs-situs berita, olah raga dan hiburan favorit, membuat penanda alamat web, menyiapkan umpan RSS, dan daoat melihat riwayat. Fungsi pemetaan dan GPS selalu memberi Anda arahan. Bisnis, restoran, hampir setiap alamat atau lokasi dapat dicari dan dijangkau dengan rute dan arahan visual. Organizer pribadi dapat terus mengetahui kabar terbaru dan mengendalikan kegiatan sehari-hari, sehingga mudah untuk mengelola kontak, jadwal dan daftar tugas. a. Peramban (Browsing) Peramban smarthphone BlackBerry membantu kita terhubung dengan internet dan menjelajahi web, kapan saja dan dimana saja. Dioptimalkan untuk jaringan berkecepatan tinggi, dan melayani pasokan informasi, berita dan hiburan yang tidak terbatas, peramban ini memungkinkan untuk melihat, mengelola dan memperbarui konten, semuanya langsung diakses dari smarthphone BlackBerry. b. GPS (Global Positioning System) Dalam melakukan perjalanan, kita dapat dibantu dengan GPS (Global Positioning System / Sistem Posisi Global) terpasang yang ditampilkan pada smarthphone BlackBerry tertentu. Menunjukkan dengan tepat lokasi geografis kita, bahkan ketika posisi kita bergeser dan berubah. c. Mobile Streaming Akses video, musik atau bahkan klip berita dan olah raga dari situssitus web yang mendukung mobile streaming. Konten streaming yang didukung untuk saat ini berbeda-beda tergantung dari operator layanan dan smarthphone, tapi YouTube sudah termasuk dalam konten streaming yang didukung. d. Organizer Smarthphone BlackBerry juga menyertakan organizer pribadi, alat bantu lengkap untuk membuat kita selalu tepat waktu, terus berkomunikasi, dan selalu mengatur kegiatan. Kalender: mengatur jadwal saat bepergian. Buku alamat: menyimpan rincian, panggilan, email atau pesan instan yang terkait secara langsung dari daftar kontak. Daftar tugas: tambahkan, sunting, hapus dan tandai sebagai tugas yang sudah diselesaikan pada daftar kegiatan. MemoPad: tulis, sunting dan hapus catatan dan memo. Kalkulator: lakukan pengonversian dan pengoperasian matematika dasar. 4. BlackBerry App World Dalam perangkat ini menawarkan berbagai macam aplikasi yang dapat di download langsung seperti permainan, jaringan sosial, belanja, organisasi, hiburan, dan aplikasi fungsional lainnya dari satu lokasi yang nyaman. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Universitas Hasanuddin Mengawali berdirinya Universitas Hasanuddin secara resmi pada tahun 1956, di kota Makassar pada tahun 1947 telah berdiri Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta berdasarkan keputusan Letnan Jenderal Gubernur Pemerintah Hindia Belanda Nomor 127 tanggal 23 Juli 1947. Karena ketidakpastian yang berlarut-larut dan kekacauan di Makassar dan sekitarnya maka fakultas yang dipimpin oleh Drs L.A. Enthoven (Direktur) ini dibekukan dan baru dibuka kembali sebagai cabang Fakultas Ekonomi UI pada 7 Oktober 1953 di bawah pimpinan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk. Fakultas Ekonomi benar-benar hidup sebagai cikal bakal Universitas Hasanuddin setelah dipimpin acting ketua Prof. Drs. Wolhoff dan sekretarisnya Drs. Muhammad Baga pada tanggal 1 September 1956 sampai diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956. Di saat terjadinya stagnasi Fakultas Ekonomi di akhir tahun 1950, Nuruddin Sahadat, Prof. Drs. G.J. Wolhoff, Mr. Tjia Kok Tjiang, J.E. Tatengkeng dan kawan-kawan mempersiapkan pendirian Fakultas Hukum swasta. Jerih payah mereka melahirkan Balai Perguruan Tinggi Sawerigading yang di bawah ketuanya Prof. Drs. G.J. Wolhoff tetap berusaha mewujudkan universitas negeri sampai terbentuknya Panitia Pejuang Universitas Negeri di bulan Maret 1950. Jalan yang ditempuh untuk mewujudkan universitas didahului dengan membuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat cabang Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) yang resmi didirikan tanggal 3 Maret 1952 dengan Dekan pertama Prof. Mr. Djokosoetono yang juga sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Dilandasi semangat kerja yang tinggi, kemandirian dan pengabdian, Fakultas Hukum yang dipimpin Prof. Dr. Mr. C. de Heern dan dilanjutkan Prof. Drs. G.H.M. Riekerk, dalam kurun waktu empat tahun mampu memisahkan diri dari Universitas Indonesia dengan keluarnya PP no. 23 tahun 1956 tertanggal 10 September 1956. Langkah usaha Yayasan Balai Perguruan Tinggi Sawerigading untuk membentuk Fakultas Kedokteran terwujud dengan tercapainya kesepakatan antara pihak Yayasan dengan Kementerian PP dan K yang ditetapkan dalam rapat Dewan Menteri tanggal 22 Oktober 1953. Berdasarkan ketetapan tersebut dibentuklah Panitia Persiapan Fakultas Kedokteran di Makassar yang diketuai Syamsuddin Daeng Mangawing dengan Muhammad Rasyid Daeng Sirua sebagai sekretaris dan anggota-anggotanya yaitu J.E. Tatengkeng, Andi Patiwiri dan Sampara Daeng Lili. Pada tanggal 28 Januari 1956, Menteri P dan K Prof. Mr. R. Soewandi meresmikan Fakultas Kedokteran Makassar yang kelak berubah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin seiring dengan diresmikannya Universitas Hasanuddin pada tanggal 10 September 1956. Perjuangan dan tekad masyarakat Sulawesi Selatan untuk melahirkan putra bangsa yang berpengalaman teknik mencapai keberhasilannya ketika menteri P dan K RI mengeluarkan SK No. 88130/S tertanggal 8 September 1960 perihal peresmian Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin yang diketuai lr. J. Pongrekun dan sekretaris lr. Ramli Cambari Saka dengan tiga departemen Sipil, Mesin dan Perkapalan. Pada tahun 1963 menyusul terbentuk Departemen Elektronika dan Arsitektur dan lengkaplah Fakultas Teknik sebagai fakultas yang ke-4. Mendahului SK Menteri PP dan K tanggal 3 Desember 1960 No. 102248/UU/1960 perihal Pembentukan Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin, telah terjadi “peleburan” beberapa unit Program Kursus B.1 dari Yayasan Perguruan Tinggi Makassar ke Universitas Hasanuddin. Yayasan yang diketuai oleh Syamsuddin Dg Mangawing beranggotakan antara lain Prof. G.J. Wolhoff ini adalah pecahan Universitas Sawerigading yang dipimpin oleh Nuruddin Sahadat. Peristiwa “peleburan” Program Kursus B.1 Paedagogik, Sastra Timur dan Sastra Barat ke UNHAS pada tanggal 2 Nopember 1959 tersebut menjadi cikal bakal Fakultas Sastra yang secara resmi terbentuk sesuai SK menteri PP dan K tanggal 3 Nopember 1960. Menyusul “kelahiran” Fakultas Sastra, lahirlah Fakultas yang ke - 6 yakni Fakultas Sosial Politik sesuai dengan SK Menteri P & K tertanggal 30 Januari 1961 No. A. 4692/U.U.41961, berlaku mulai 1 Februari 1961. Pada awalnya fakultas ini merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang bernama Fakultas Tata Praja Universitas 17 Agustus 1945 yang didirikan oleh Mr. Tjia Kok Tjiang yang kelak setelah penegeriannya menjadi pimpinan fakultas didampingi Mr. Sukamto sebagai sekretaris. Pada tanggal 15 Nopember 1962 Mr. Sukamto diangkat sebagai Dekan dan Abdullah Amu menjadi Sekretaris. Di masa kepemimpinan Rektor A. Amiruddin berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0266/Q/1977 tanggal 16 Juli 1977 Fakultas Sastra diintegrasikan ke dalam Fakultas limu Sosial Budaya bersama Fakultas Ilmu Sosial Politik dan Fakultas Ekonomi. Hal yang sama juga terjadi atas Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA yang diintegrasikan menjadi Fakultas Sains dan Teknologi terkecuali Fakultas Hukum yang tidak “rela” berintegrasi dengan Fakultas Ilmu - ilmu Sosial Budaya. Berselang enam tahun kemudian yakni pada tahun 1983 pengintegrasian ini dicabut dengan keluamya PP No. 5 Tahun 1980 yang disusul dengan SK Presiden RI No. 68 Tahun 1982. Melalui kerjasama dengan IPB Bogor dan atas permintaan Rektor Prof. Arnold Mononutu terbentuklah Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Pertanian yang beranggotakan Prof. Dr. A. Azis Ressang, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB dan lr Fachrudin, asisten Akhli Fakultas Pertanian IPB. Kerjasama Prof. Ressang dkk dengan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dan IPB membuahkan SK Menteri PTIP RI Prof. Dr. lr. Toyib Hadiwidjaya tertanggal 17 Agustus 1962 dan secara resmi Fakultas Pertanian menjadi fakultas yang ke-7 dalam lingkungan Universitas Hasanuddin. Gubernur Andi Pangerang Petta Rani dalam rapat tanggal 11 Maret 1963 menunjuk lr. Aminuddin Ressang sebagai ketua sub - panitia kerja Pembentukan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) resmi terbentuk berdasar surat kawat Menteri PTIP tanggal 8 Agustus 1963 No. 59 1 BM/PTIP/63 disusul SK Menteri No. 102 Tahun 1963 berlaku Tanggal 17 Agustus 1963. Pada tahun 1963 dibentuk Panitia Pendiri Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan di Makassar yang diketuai Syamsuddin Dg Mangawing dengan anggota Andi Pangerang Petta Rani, Drh. A. Dahlan dan Andi Patiwiri. Pada tanggal 10 Oktober 1963 berdiri Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) yang berstatus swasta didekani oleh Drh. Achmad Dahlan dengan Pembantu Dekan I, II masing - masing Drh. Muh. Gaus Siregar dan Andi Baso Ronda, B. Agr.Sc. Terhitung mulai tanggal 1 Mei 1964 fakultas swasta tersebut dinegerikan menjadi Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin meialui SK Menteri PTIP No. 37 11964 Tanggal 4 Mei 1964. Pendidikan Dokter Gigi berdiri pada tanggal 23 Januari 1969 sebagai hasil kerjasama antara Universitas dengan TNI - AL sebagai hasif rintisan Laksamana Mursalim Dg Mamanggun, S.H. , Rektor Unhas Let.Kolonel Dr. M. Natsir Said, S.H. serta Drg. Halima Dg Sikati dan diberi nama Institut Kedokteran Gigi Yos Sudarso. Pada tahun 1970 lnstitut ini resmi menjadi Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin dan selanjutnya menjadi Fakultas Kedokteran Gigi Unhas pada tahun 1983. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) didirikan pada tangggal 5 Nopember 1982 yang pada awalnya menerima mahasiswa tamatan Diploma Tiga Kesehatan dan nanti pada tahun 1987 FKM Unhas menerima tamatan SMA. FKM merupakan fakultas yang ke-11 dalam lingkungan Unhas. Sebagai realisasi dari pengembangan Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang menjadi rujukan orientasi lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, maka pada tahun 1988 UNHAS secara resmi membuka program Studi Ilmu Kelautan dengan SK Dirjen Dikti No.19/Dikti/Kep/1988, tanggal 16 Juni 1988. Pada awalnya karena belum ada wadah yang tepat program tersebut berstatus lintas fakultas dan langsung dibawahi rektor. Mengingat sifatnya yang berorientasi kelautan, program ini pada akhirnya dibentuk menjadi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan dengan menggabungkan jurusan Perikanan ke dalamnya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.036/0/1996, tanggal 29 Januari 1996. Pada Dies Natalis yang ke - 25, 17 September 1981 Presiden RI Soeharto meresmikan Kampus Tamalanrea yang pada awalnya dirancang oleh Paddock Inc., Massachustts, AS dan dibangun oleh OD 205, Belanda yang bekerjasama dengan PT. Sangkuriang Bandung di atas tanah seluas 220 Ha. Sejak dikeluarkannya SK Menteri PP dan K No. 3369/S Tanggal 1 1 Juni 1956 terhitung mulai 1 September 1956 dan dengan PP No. 23 Tanggal 8 September 1956, Lembaran Negara No. 39 Tahun 1956 yang secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Drs. Moh. Hatta pada tangggal 10 September 1956, UNHAS pernah dipimpin oleh sejumlah Rektor yaitu: 1. Prof. Mr.A.G. Pringgodigdo 1956 - 1957 2. Prof. Mr. K.R.M.T. Djokomarsaid 1957 - 1960 3. Prof. Arnold Mononutu 1960 - 1965 4. Let. Kol. Dr. M. Natsir Said, S.H. 1965 - 1969 5. Prof. Dr. A. Hafid 1969 - 1973 6. Prof. Dr. Ahmad Amiruddin 1973 - 1982 7. Prof. Dr. A. Hasan Walinono 1982 - 1984 8. Prof. Dr. Ir. Fachruddin 1984 - 1989 9. Prof. Dr. Basri Hasanuddin, M.A 1989 - 1997 10. Prof. Dr.Ir. Radi A. Gany 1997 - 2006 11. Prof. Dr.dr. Idrus A. Paturusi, Sp.BO 2006 – Sekarang Visi, Misi dan Tujuan VISI Pusat unggulan pengembangan budaya bahari MISI 1. Menghasilkan alumni bermutu yang mandiri, berakhlak, memiliki rasa kebersamaan dalam kemitraan dan berwawasan global. 2. Mengembangkan ipteks yang berkaitan dengan pengelola sumber daya. 3. Mempromosikan serta mendorong terwujudnya nilai-nilai budaya, khusunya budaya bahari dalam masyarakat. TUJUAN 1. Mampu berperan sebagai pusat konservasi dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang unggul. 2. Mewujudkan kampus sebagai masyarakat akademik yang handal, didukung oleh budaya ilmiah yang menjunjung tinggi kebenaran, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, serta tanggap terhadap dinamika perubahan regional, nasional maupun global. 3. Mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang relevan dengan tujuan pembangunan nasional dan daerah melalui penyelenggaraan program-program studi, penelitian, pembinaan kelembagaan serta pengembangan sumber daya manusia akademik yang berdayaguna dan berhasilguna. 4. Mewujudkan Universitas Hasanuddin sebagai Universitas penelitian (research university). 5. Meningkatkan mutu prasarana, sarana dan teknologi serta mewujudkan atmosfir yang kondusif serta bermanfaat bagi masyarakat untuk mendukung terselenggaranya misi universitas. 6. Meningkatkan produktivitas dan kualitas iuran, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan pembangunan dan dunia usaha. 7. Memupuk dan mengembangkan kerjasama kemitraan dengan sektor eksternal seperti pemerintah, dunia usaha dan industri serta dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga ipteks lainnya, baik didalam maupun diluar negeri. Struktur Organisasi dan Manajemen Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0206/0/1995, struktur organisasi Universitas Hasanuddin terdiri atas komponen-komponen berikut ini: 1. Rektor dan Wakil Rektor 2. Senat 3. Dewan Penyantun 4. Biro Administrasi 5. Program Pascasarjana 6. Fakultas-Fakultas 7. Lembaga-Lembaga 8. Unit-Unit Pelaksana Tugas Rektor dan Wakil Rektor Rektor adalah pimpinan tertinggi universitas, rektor dipilih oleh senat untuk masa bakti lima tahun. Setelah lima tahun pertama, rektor dapat dipilih kembali untuk masa lima tahun ke depan. Masa bakti maksimum untuk rektor adalah dua kali lima tahun. Untuk pelaksanaan program, rektor dibantu oleh wakil-wakil rektor, yakni: a. Wakil Rektor I Bidang Akademik b. Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan c. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan d. Wakil Rektor IV Bidang Eksternal, Perencanaan dan Pengendalian. REKTOR SENAT WAKIL REKTOR DEWAN PENYANTUN BIRO PASCASARJANA FAKULTAS LP UPT LPM PROGRAM JURUSAN PUSAT PENELITIAN PUSAT PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI LABORATORIUM Gambar 3.1 Struktur Organisasi Universitas Hasanuddin Senat Senat adalah lembaga perwakilan para dosen yang anggotanya terdiri atas dosen-dosen yang bergelar profesor penuh dan dosen-dosen lainnya ditunjuk untuk mewakili fakultasnya masing-masing. Tugas senat diantaranya memilih rektor dan memformulasi kenijakan-kebijakan universitas. Untuk menjalankan program-programnya, para anggota senat dibagi kedalam empat komisi: a. Komisi Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. b. Komisi Bidang Organisasi dan Kepegawaian. c. Komisi Bidang Kemahasiswaan dan Kesejahteraan. d. Komisi Bidang Perencanaan dan Pengembangan Universitas. e. Komisi Bidang Keuangan dan Aset. Dewan Penyantun Dewan penyantun berfungsi sebagai dewan konsultasi yang akan memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada rektor. Anggota-anggota dewan penyantun terdiri atas para pejabat pemerintahan, pejabat militer, pemuka agama dan mantan-mantan rektor. Biro Administrasi Dibawah rektor dan wakil rektor terdapat lima biro yang berfungsi untuk mengimplementasikan dan mengkoordinasikan administrasi universitas. Birobiro ini adalah sebagai berikut: 1. Biro Administrasi Akademik 2. Biro Administrasi Umum 3. Biro Administrasi Keuangan 4. Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni 5. Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi Fakultas – Fakultas Fakultas berfungsi untuk mengorganisasikan dan menjalankan proses pendidikan dan melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat menurut bidangnya masing-masing. Setiap fakultas dipimpin oleh seorang Dekan yang dipilih dan diangkat oleh Senat Fakultas untuk masa bakti empat tahun. Sama halnya dengan Rektor, Dekan dapat dipilih kembali pada masa kedua setelag masa bakti pertama selesai. Saat ini Universitas Hasanuddin memiliki 13 fakultas, yaitu: 1. Fakultas Ekonomi 2. Fakultas Hukum 3. Fakultas Kedokteran 4. Fakultas Teknik 5. Fakultas Sastra 6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 7. Fakultas Pertanian dan Kehutanan 8. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 9. Fakultas Peternakan 10. Fakultas Kedokteran Gigi 11. Fakultas Kesehatan Masyarakat 12. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan 13. Fakultas Farmasi Setiap fakultas terdiri atas beberapa jurusan atau bagian. Jurusan atau bagian dipimpin oleh seorang ketua dan sekretaris yang dipilih oleh dosen-dosen pada jurusan atau bagian tersebut untuk masa bakti empat tahun dan dipilih kembali untuk masa bakti empat tahun berikutnya. B. Sejarah dan Perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Fakultas Sosial Politik sebelum diresmikan sebagai bagian dari salah satu Fakultas di Universitas Hasanuddin (UNHAS), pada awalnya merupakan perguruan tinggi swasta yang bernama Fakultas Tata Praja Universitas 17 Agustus 1945 Ujung Pandang, yang didirikan oleh Mr. Tija Kok Tjian (almarhum) di Ujung Pandang. Fakultas Tata Praja (Public Administration) tersebut merupakan yang pertama didirikan di kawasan Indonesia Timur. Dalam perkembangannya, Fakultas Tata Praja tersebut oleh pendirinya diusahakan lebur kedalam Fakultas Ekonomi Unhas, yang direncanakan menjadi salah satu jurusan yang ada, dan akan dibuka pada tahun kuliah 1959-1960. Namun disebabkan berbagai kesulitan teknis yang dihadapi, sehingga realisasinya tak dapat dilaksanakan. Sebagai tindak lanjut dari perencanaan itu diupayakan lagi pelaksanaannya, agar fakultas ini dimasukkan dalam lingkungan Unhas sebagai fakultas yang berdiri sendiri sesuai keinginan semula dari pelopor pendirinya. Rencana tersebut akhirnya terealisasi pada tanggal 30 Januari 1961, sesuai dengan SK. Menteri Pendidikan , Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia No. A/4692/U,u/5/1961 mengenai perubahan status fakultas tata praja menjadi Fisip. Adapun jurusan publisistik ini merupakan pengalihan dari perguruan tinggi pers dan publisistik sulawesi, yang sebelumnya didirikan di Makassar oleh sebuah yayasan atas dorongan da bantuan penuh panglima M. Yusuf dalam rangka mempertinggi mutu dan kemampuan tenaga policy man. Dalam perkembangannya, jurusan tata praja mengalami lagi perubahan atau penyempurnaan. Hal tersebut disebabkan kesalahan pengertian sementara pihak yang beranggapan bahwa tata praja dihubungkan atau diasosiasikan dengan pengertian perguruan tinggi pamong praja. Namun, setelah Lembaga Administrasi Negara (LAN) diresmikan pemerintah, barulah nama tata praja disesuaikan pula dan diubah menjadi Jurusan Administrasi Negara. Sedangkan jurusan Publisistik tetap dipergunakan karena telah mendapat persetujuan Menteri P&K. Setelah peresmian itu, maka mahasiswa pun dialihkan menjadi mahasiswa negeri dengan ketentuan, yaitu harus menempuh ujian negera yang diselenggarakan oleh satu panitia yang dibentuk Menteri P&K beranggotakan dosen-dosen Unhas. Perlu diketahui, bahwa dalam rangka usaha peresmian/penegerian perguruan tinggi dan perkembangan Unhas pada umumnya dan FISIP pada khususnya, telah turut serta memberikan bantuan yang besar sekali artinya bagi perkembangan pendidikan, dapat disebutkan antara lain Pangdam XIV Hasanuddin Brigjen M. Jusuf, Bapak Pangerang Pettarani dan beberapa pejabat tinggi lainnya. Pada saat sesudah penegerian maka diangkatlah pimpinan fakultas yaitu Mr. Tija Kok Tjian sebagai pejabat ketua dan sekretaris diserahkan pada Mr. Soekanto. Namun, Mr. Tija Kok Tjian hanya sempat memimpin dan membina perguruan tinggi ini selama kurang lebih 5 bulan, berhubung karena beliau meninggal dunia tiba-tiba tanggal 3 Mei 1961 pada saat sementara berlangsung ujian negara bagi mahasiswa dalam rangka persyaratan pengertian fakultas ini. Dan selanjutnya, sepeninggalan beliau pimpinan perguruan tinggi dipegang langsung oleh presiden Unhas Prof. Arnold Mononutu di dampingi Mr. Soekanto sebagai sekretaris hingga 01 Januari 1964. Tanggal 15 November 1962, Mr. Soekanto diangkat menjadi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, sedangkan kedudukan sekretaris dipercayakan kepada Abdullah Amu. Sedangkan Prof. Arnold Mononutu kembali menjadi dekan, sedangkan E. A. Mokodompit MA dipercayakan sebagai Kuasa Dekan I bersama Drs. Jonathan Salusu sebagai Kuasa Dekan II. Tanggal 11 Januari 1964 struktur pimpinan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik kembali berubah dengan diangkatnya E. A.Mokodompit sebagai dekan, dengan didampingi Pembantu Dekan I Drs. Jonathan Salusu, Pembantu Dekan II G. R. Pantouw dan Drs. Hasan Walinono sebagai Pembantu Dekan III. Pada tahun 1967 keadaan mahasiswa tercatat sejumlah 1338 orang. Selanjutnya dalam usaha perkembangannya selama tujuh tahun Fisip Unhas silih berganti mengalami pergantian pimpinan. Tahun 1965-1969 dijabat kembali oleh Drs. Hasan Walinono dan tahun kemudian 1970-1971 dijabat kembali Drs. Jonathan Salusu dengan sekretaris Saldy AD. Ditahun 1971-1972 jabatan dekan kembali dipegang Hasan Walinono sedang sekretaris adalah A.S. Ahmad. Sejalan dengan usaha rencana penataan kampus Unhas di Baraya maka Fakultas Sosial Politik sebagai fakultas satu-satunya yang berlokasi di luar kampus juga direncanakan berpindah lokasi ke kampus Baraya. Perpindahan ini baru terlaksanakan pada tahun 1974 setelah terjadi pergantian pimpinan dari Prof. Dr. A. Hafid kepada Prof. Dr. A. Amiruddin. Dengan pindahnya fakultas sosial dan ppolitik ke kampus Baraya dan menempati salah satu gedung dibelakang fakultas teknik, maka gedung lama yang berlokasi di jalan Dr. Ratulangi 93 dijual kepada pemerintah daerah tingkat I Sulawesi Selatan dan merupaka modal pertama pembelian tanah untuk pembangunan kampus baru Unhas yang saat ini. Berhubung dalam tahun 1975 Drs. A. S. Ahmad berangkat ke Belanda untuk memperdalam studi bidang komunikasi pembangunan, maka jabatan sekretaris yang dipegangnya untuk sementara waktu dijabat kembali oleh Drs. Anshar Ahmad dan nanti tahun 1967 dijabat kembali oleh Drs. A. S. Ahmad sampai 1977. Dengan ditunjuknya Unhas sebagai proyek printis pengembangan perguruan tinggi untuk jangka waktu 5 tahun sesuai SK Menteri P&K TI No. 08/U/1977 tanggal 10 Januari 1977 Unhas mencoba melakukan usaha mencari bentuk dan sistem perguruan tinggi yang lebih efisian dan efektif dalam pengembangan pembangunan. Untuk itu sejak 1 Februari 1977 diberlakukan sistem sosial organisasi matriks di mana fakultas mengalami perubahan pengertian. Fakultas hanya merupakan wadah sumber daya ilmu dan pelaksanaan pendidikan sehingga berada pada aliran sumber daya. Sedangkan untuk mengembangkan program, monitoring dan evaluasi pendidikan, penelitian pengabdian pada masyarakat dikelola oleh pusat kajian. Sebagai tindak lanjut surat keputusan tersebut, maka fakultas sosial politik yang tadinya berdiri sendiri salah satu wadah fakultas dalam jajaran 9 fakultas yang ada di Unhas. Selanjutnya digabung bersama Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra menjadi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Budaya (FISBUD) dengan dekan pertama dijabat oleh Drs. Lantoro pada masa bakti 1977-1980 dan Dr. Kustiah Kristianto pada masa bakti 1980-1982. Perlu diketahui bahwa dalam tahun 1977 sistem kurikulum yang diterapkan sekian lama untuk penyesuaian dua jenjang pendidikan, yaitu program sarjana muda sekitar 3 tahun dan program sarjana 5 tahun diubah menjadi kurikulum sistem kredit yang memungkinkan mahasiswa dapat menyelesaikan studinya lebih cepat. Langkah inilah yang merupakan persiapan pelaksanaan program pendidikan strata satu (S1) yang mulai dibuka secara serentak dilingkungan Unhas sejak 1980 dengan selesainya pembangunan gedung induk. Fakultas-fakultas ilmu-ilmu sosial dan budaya dikampus baru Unhas. Perkembangan selanjutnya, setelah terjadi pergantian pimpinan Universitas dari Prof. Dr. A. Amiruddin kepada Prof. Dr. Hasan Walinono pada akhir tahun 1982. Organisasi fakultas kembali mengalami perubahan sejalan dengan diberlakukannya peraturan pemerintah No. 5 tahun 1982 yang mengatur struktur organisasi perguruan tinggi di Indonesia. Terhitung sejak 1 Januari 1983 sejalan dengan perubahan struktur Unhas yang dilaksanakan berdasarkan PP No. 5/1978 dan Kepress No. 62/1982. Program pendidikan ilmu-ilmu sosial yang dahulu bersumber dari fakultasfakultas sosial politik dikembangkan dalam satu fakultas dengan nama fakultas sosial politik (FISIP) yang dipimpin Prof. Dr. H. M. Syukur Abdullah (1989) kemudian Prof. H. Sadly AD. Mappa Nasrun MA melanjutkan sampai tahun 1988 kemudian diganti dengan Dr. H.M. Thair Kasnawi, SU (1988-2002), selanjutnya Dr. Hafied Cangara, M.Sc., Dr, Deddy T. Tikson dan sekarang Prof. Dr. Hamka Naping, MS. Sejarah pergantian kepemimpinan Fisipol di atas, menjadi bukti keberadaan (eksistensi) dan dinamika kelembagaan Fisipol di lingkungan Universitas Hasanuddin. Visi, Misi dan Tujuan Fisipol Unhas VISI “Menjadikan Institusi Pendidikan yang unggul dalam pengembangan Ilmu Sosial di Asia Tenggara” MISI 1. Memberikan pelayanan pendidikan tinggi kepada masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan dan kelembagaan di bidang Sosial Politik. 2. Melakukan pengkajian masalah-masalah kemasyarakatan baik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan sosial, teknologi dan seni maupun untuk kepentingan penerapan kebijakan sektoral. 3. Meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan atar institusi dalam rangka pemanfaatan potensi sumberdaya yang dimiliki oleh masingmasing pihak. TUJUAN Menghasilkan iuran yang memiliki kemampuan konseptual dan keterampilan aplikasi dalam: 1. Analisis kebijakan dan dinamika kelembagaan sosial politik. 2. Riset tentang masalah-masalah kemasyarakatan untuk memajukan Ilmu Pengetahuan Sosial, teknologi dan seni untuk kepentingan pengembangan masyarakat. 3. Kepedulian yang tinggi untuk meningkatkan harkat dan martabat sumber daya manusia Indonesia sebagai pribadi yang cerdas, bermoral, terampil dan unggul dalam daya saing. C. Sejarah dan Perkembangan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Keberadaan Jurusan Ilmu Komunikasi diawali dengan berdirinya sebuah Perguruan Tinggi Swasta dengan nama Perguruan Tinggi ‘Pers dan Publisiteit’ pada tahun 1960-an di Makassar. Hal ini diawali dengan kekhawatiran mahasiswa yang menjalani studi pada “Akademi Kewartawanan” yang dikelola oleh Universitas Sawerigading. Mereka khawatir karena akademi ini, nantinya akan mencetak wartawan berpendidikan tinggi, memiliki proses belajar mengajar yang kurang efektif. Antara lain seperti dosen yang tidak pernah hadir, dan masalah-masalah lainnya. Permasalahan tersebut akhirnya mencuak melalui gerakan yang dilakukan mahasiswa dengan keinginan untuk normalisasi akademik. Gerakan tersebut dipelopori oleh dua orang mahasiswa yaitu A.S. Achmad dan Abdullah Suara. Pertanyaan Rektor Universitas Sawerigading yang saaat itu dijabat oleh Prof. Nurdin Syahadat bersama Dekaan Akademik yang dijabat oleh Idrus Effendi dalam menanggapi permasalahan tersebut karena tidak adanya dana. Akhirnya kedua mahasiswa tersebut sepakat mengajukan permintaan dana pada Panglima Kodam M. Yusuf. Permintaan mereka terpenuhi dengan syarat dana dalam bentuk uang tersebut harus dikelola secara khusus. Kedua mahasiswa tersebut akhirnya menghadap kepada rektor untuk menyerahkan dana beserta persyaratan yang diajukan. Namun ternyata mereka dipecat melalui keputusan rektor. Kedua mahasiswa tersebut kemudian menghubungi Idrus Effendi dan menyampaikan ide dan keinginan mereka untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi swasta baru. Dengan diawali oleh pembentukan yayasan baru, dengan ketua Idrus Effendi dan disahkan di depan notaris M. Zulkarnaen. Akhirnya terbentuklah sebuah perguruan tinggi “Pers dan Publisiteit” Sulawesi. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan kader wartawan yang berpendidikan tinggi. Jumlah mahasiswanya sebanyak 100 orang. Dengan tempat perkuliahan di sebuah gedung di jalan Riburane (sekarang Kantor Pembantu Gubernur Wilayah III Makassar). Tetapi tidak lama kemudian, Panglima M. Yusuf saat itu juga sudah menyelesaikan izin di pusat untuk membuka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Perguruan Tinggi “Pers dan Publisiteit” akhirnya melebur kedalam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Publisiteit. Orang pertama kali memimpin jurusan Publisiteit adalah G.R. Pantou. Program Studi Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Dalam perkembangan selanjutnya, Jurusan Publisiteit kemudian berganti nama menjadi Jurusan Ilmu Komunikasi. Jumlah program studi yang dikembangkan telah mengalami penambahan dan pengurangan, sesuai kurikulum yang dilaksanakan. Untuk saat ini kurikulum yang berlaku adalah 2009/2010. Adapun nama-nama dosen yang mengajar di jurusan Ilmu Komunikasi antara lain sebagai berikut: NO Nama NIP 1. Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc. 195204121976031017 2. Dr. Muh. Nadjib, M.Ed., M.lib. 195403061978031002 3. Drs. Abdul Gaffar, M.Si. 195702271985031003 4. Prof. Dr. Alimuddin Unde, M.Si. 196201181987021001 5. Dr. H. Muhammad Farid, M.Si. 196107161987021001 6. Dr. Jeanny Maria Fatimah, M.Si. 195910011987022001 7. Drs. Kahar, M.Hum. 195910101985031005 8. Dr. Hasrullah, MA. 196203071988111002 9. Drs. Mursalim, M.Si. 196004201989031001 10. Drs. Sudirman Karnay, M.Si. 196410021990021001 11. Dr. Moeh. Iqbal Sultan, M.Si. 196312101991031002 12. Dr. H. Muh. Akbar, M.Si. 196506271991031004 13. Drs. H. Aswar Hasan, M.Si. 196308171992021001 14. Drs. Syamsuddin Aziz, M.Phil. 196304251993031003 15. Muliadi Mau, S.Sos., M.Si. 197012311998021002 16. Sitti Murniati Mukhtar, S.Sos., S.H. 196610132000032001 17. Alem Febri Sonni, S.Sos., M.Si. 197402232001121002 18. Andi Subhan Amir, S.Sos., M.Si. 197705252003121003 19. Dr. Tuti Bahfiarti, S.Sos., M.Si. 197306172006042001 20. Das’ad Latief, S.Sos., S.Ag., M.Si. 197306172006042001 21. Indrayanti, S.Sos., M.Si. 197603292010122002 Berdasarkan kurikulum tersebut, jurusan Ilmu Komunikasi mengembangkan misi untuk menghasilkan Sarjana Strata 1 yang memiliki bekal, kemampuan pengolahan dan pelaksanaan dalam bidang-bidang jurnalistik (kewartawanan) dan Public Relations (kehumasan). Demikian pula mampu menghasilakn produktivitas penelitian yang bersifat mengembangkan aspek teoritis, praktisi dan analisis komprehensif serta pemecahan masalah berdasarkan bidang masing-masing. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dalam berbagai dimensi kehidupan sesuai bidang studi. Saat ini jurusan ilmu komunikasi berdasarkan kurikulum yang berlaku, mengembangkan 2 konsentrasi, yaitu: 1. Program Studi Jurnalistik (Kewartawanan) 2. Program Studi Public Relations / Kehumasan Keluaran sarjana S1 Ilmu Komunikasi diharapkan memiliki kemampuan penguasaan dalam bidang analisis komunikasi, antara lain: 1. Memiliki pengetahuan yang baik tentang kelembagaan (institusional setting). 2. Mampu menerjemahkan konsep-konsep pembangunan dalam bahasa yang praktis dan mudah diserap. 3. Mampu memahami tingkah laku manusia, memiliki adaptabilitas, keluwesan, keinovatifan dalam berfikir dan bersikap. 4. Memiliki pendekatan kreatif dalam pemecahan masalah. 5. Tanggap dan peka terhadap perkembangan lingkungan. Di atas telah dijelaskan mengenai tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai oleh Jurusan Ilmu Komunikasi. Berikut ini akan diuraikan mengenai tujuan program studi pada jurusan ilmu komunikasi sesuai dengan tertulis pada kurikulum yang berlaku: 1. Jurnalistik a. Menguasai pengetahuan dan keterampilan khusus dunia kewartawanan dan komunikasi massa pada umumnya. b. Memahami dengan baik organisasi dan teknik bekerjanya media kontemporer (elektronik/cetak) serta perangkat-perangkat kerasnya (hardware). c. Mampu menerapkan dan mengembangkan jurnalistik pembangunan dan jurnalisme lain yang berorientasi terhadap keobyektifan fakta dan kebenaran. d. Dapat memimpin dan mengelola organisasi perusahaan siaran (media massa) khusunya dalam bidang perangkat lunak (software). e. Menguasai dengan baik berbagai teknik penulisan kreatif (creative writing) dan pelaporan jurnalistik (jurnal report). 2. Public Relations a. Memiliki kemampuan analisis kebijaksanaan dan perencanaan public relations/kehumasan (skill human relation). b. Menguasai kemampuan human relation. c. Menguasai penggunaan berbagai saluran komunikasi massa secara efektif. d. Mampu menjadi komunikator dan mediator berbagai instansi ke dalam dan ke luar negeri (internal dan eksternal). e. Sanggup memimpin dan mengelola sumber-sumber informasi yang berhubungan bagi kegunaan instansinya. f. Terampil dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan promosi dan periklanan. g. Mampu berperan sebagai Manager Public Relations yang menjunjung tinggi hak etik. Adapun fasilitas laboratorium jurusan Ilmu Komunikasi FISIP-UNHAS adalah sebagai berikut: a. Laboratorium Radio b. Laboratorium Komputer c. Laboratorium Produksi Siaran TV d. Laboratorium Photografi e. Ruang Baca f. Pemancar Radio g. Kamera Video h. Kamera Foto i. Komputer : 15 Unit j. Printer : 2 Unit BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. HASIL PENELITIAN 1. Identitas Responden Identitas responden dari penelitian ini adalah mahasisiwi jurusan ilmu komunikasi angkatan 2008-2011 yang menggunakan smarthphone blackberry dan tergabung dalam group online-shop blackberry messenger. Berikut merupakan deskripsi identitas responden penelitian yang meliputi usia, angkatan, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua, uang saku (per hari), dan jumlah group online-shop yang dimiliki dalam blackberry messenger responden. a. Usia Tabel 4.1. Usia Responden No Usia Frekuensi Persentase 1 17 – 18 Tahun 16 14,7 % 2 19 – 20 Tahun 55 50,5 % 3 21 – 22 Tahun 38 34,9 % 109 100 % Total Berdasarkan Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa kategori Usia 19 – 20 Tahun merupakan responden terbanyak dengan frekuensi 55 dengan persentase 50,5 % dan kategori Usia 21 – 22 Tahun dengan frekuensi 38 dengan persentase 34,9%. Sedangkan kategori Usia 17 – 18 Tahun merupakan responden terkecil dengan jumlah frekuensi 16 dengan persentase 14,7 %. b. Angkatan Tabel 4.2. Angkatan Responden No Angkatan Frekuensi Persentase 1 2008 35 32,1 % 2 2009 21 19,3 % 3 2010 20 18,3 % 4 2011 33 30,3 % 109 100 % Total Berdasarkan Tabel 4.2 . menunjukkan bahwa angkatan 2008 merupakan responden terbanyak dengan frekuensi 35 dan persentase 32,1% kemudian disusul angkatan 2011 dengan frekuensi 33 dan persentase 30,3 %. Sedangkan angkatan 2009 dengan frekuensi 21 dan persentase 19,3 %. Sementara responden terkecil adalah angkatan 2010 dengan frekuensi 20 dan persentase 18,3 %. c. Pekerjaan Orang Tua Tabel 4.3. Pekerjaan Orang Tua Responden No Pekerjaan Orang Tua Frekuensi Persentase 1 PNS 42 38,5 % 2 Wiraswasta 43 39,4 % 3 Dosen 24 22 % Total 109 100 % Berdasarkan Tabel 4.3. responden yang pekerjaan orang tuanya sebagai Wiraswasta lebih banyak dengan frekuensi 43 dan persentase 39,4 %, beda tipis dengan reponden yang pekerjaan orang tuanya sebagai PNS dengan frekuensi 42 dan persentase 38,5 %. Kemudian kategori pekerjaan orang tua responden yang paling kecil adalah Dosen dengan frekuensi 24 dan persentase 22 %. d. Penghasilan Orang Tua Tabel 4.4. Penghasilan Orang Tua Responden No Penghasilan Orang Tua Frekuensi Persentase 1 Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 16 14,7 % 2 Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000 36 33 % 3 Rp 3.100.000 – Rp 4.000.000 33 30,3 % 4 ≥ Rp 4.100.000 24 22 % 109 100 % Total Berdasarkan tabel 4.4. dapat dilihat bahwa kategori penghasilan orang tua responden Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000 lebih banyak dengan frekuensi 36 dan persentase 33 %. Sedangkan terbanyak kedua adalah kategori Rp 3.100.000 – Rp. 4.000.000 dengan frekuensi 33 dan persentase 30,3 %. Sementara untuk kategori ≥ Rp 4.100.000 dapat dilihat frekuensinya sebanyak 24 dan persentase 22 % dan kategori penghasilan orang tua responden terkecil adalah Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 dengan frekuensi 16 dan persentase 14,7 %. e. Uang Saku (per Hari) Tabel 4.5. Uang Saku (per Hari) Responden No Uang Saku (per Hari) Frekuensi Persentase 1 ≤ Rp 10.000 7 6,4 % 2 Rp 11.000 – Rp 20.000 56 51,4 % 3 Rp 21.000 – Rp 30.000 36 33 % 4 ≥ Rp 31.000 10 9,2 % Total 109 100 % Merujuk pada tabel 4.5. dapat dilihat bahwa responden terbanyak untuk kategori uang saku (per hari) adalah Rp 11.000 – Rp 20.000 dengan frekuensi 56 dan persentase 51,4 %. Responden dengan kategori Rp 21.000 – Rp. 30.000 dengan frekuensi 36 dan persentase 33 %. Kategori ≥ Rp 31.000 dengan frekuensi 10 dan persentase 9,2 %. Sementara responden terkecil dengan kategori uang saku (per hari) adalah ≤ Rp 10.000 dengan frekuensi 7 dan persentase 6,4 %. f. Jumlah Group Online-Shop Tabel 4.6. Jumlah Group Online-Shop Responden No Jumlah Group Online-Shop Frekuensi Persentase 1 Satu 18 16,5 % 2 Dua 36 33 % 3 Tiga 34 31,2 % 4 Lebih dari empat Total 21 19,3 % 109 100 % Tabel 4.6. memperlihatkan kategori Jumlah Group Online-Shop Responden terbanyak adalah Dua dengan frekuensi 36 dan persentase 33 %. Sedangkan untuk kategori Tiga merupakan jumlah responden terbanyak kedua dengan frekuensi 34 dan persentase 31,2 %. Sementara untuk kategori Lebih dari empat dengan frekuensi 21 dan persentase 19,3 %. Kemudian responden terkecil dari kategori ini adalah Satu dengan frekuensi 18 dan persentase 16,5 %. 2. Promosi Penjualan Pakaian Wanita di Group Blackberry Messenger (variabel X) a. Berapa kali Anda berbelanja melalui group online-shop group blackberry messenger ? Tabel 4.7. Berbelanja Melalui Group Online-Shop BBM Responden No Berbelanja Frekuensi Persentase 1 Setiap Hari 0 0% 2 Setiap Minggu 13 11,9 % 3 Setiap Bulan 46 42,2 % 4 Lainnya (tergantung kondisi) 50 45,9 % 109 100 % Total Berdasarkan Tabel 4.7. responden yang memilih pilihan Lainnya, dalam hal ini mereka berbelanja tergantung kondisi keuangan mereka sebanyak 50 dengan persentase 45,9 %. Kemudian sebanyak 46 responden memilih Setiap Bulan untuk berbelanja dengan persentase 42,2 %. Sedangkan untuk Setiap Minggu sebanyak 13 responden dengan 11,9 %. b. Berapa kali pemilik online-shop melakukan promosi di group blackberry messenger dalam seminggu ? Tabel 4.8. Pemilik Online-Shop Melakukan Promosi di Group BBM No Intensitas Promosi Frekuensi Persentase 1 Tidak pernah 26 23,6 % 2 1 kali 34 30,9 % 3 2 kali 45 40,9 % 4 ≥ 3 kali 4 3,6 % 109 100 % Total Berdasarkan Tabel 4.8. dapat dilihat bahwa responden terbanyak dalam kategori intensitas pemilik online-shop dalam melakukan promosi setiap minggunya adalah 2 Kali sebanyak 45 orang dengan persentase 40,9 %. Kemudian disusul dengan 1 Kali dengan frekuensi 34 dan persentase 30,9 %. Selanjutnya, 26 responden memilih Tidak Pernah dengan persentase 23,6 % dan ≥ 3 Kali hanya 4 responden saja dengan persentase 3,6 %. c. Bagaimana kesan yang ditunjukkan oleh pemilik online-shop dalam memberikan informasi terhadap produk yang ditawarkan ? Tabel 4.9. Kesan Pemilik Online-Shop Ditunjukkan Kepada Responden No Kesan Pemilik Frekuensi Persentase 1 Tidak jujur dan tulus 1 0,9 % 2 Kurang jujur dan tulus 24 21,8 % 3 Jujur dan tulus 61 55,5 % 4 Sangat jujur dan tulus 23 20,9 % Total 109 100 % Dapat dilihat pada Tabel 4.9. kesan yang ditunjukkan oleh pemiliki online-shop kepada responden dengan jumlah terbanyak adalah Jujur dan Tulus sebanyak 61 orang dengan persentase 55,5 %. Kemudian sebanyak 24 responden memilih Kurang Jujur dan Tulus dengan persentase 21,8 %. Selanjutnya untuk Sangat Jujur dan Tulus dipilih oleh responden sebanyak 23 dengan persentase 20,9 %. Responden terkecil dengan jumlah 1 orang saja memilih Tidak Jujur dan Tulus dengan persentase 0,9 %. d. Menurut Anda seberapa besar pengaruh promosi online-shop di group blackberry messenger tersebut ? Tabel 4.10. Pengaruh Promosi terhadap Responden No Pengaruh Frekuensi Persentase 1 Tidak Berpengaruh 12 10,9 % 2 Kurang Berpengaruh 27 24,5 % 3 Berpengaruh 47 42,7 % 4 Sangat Berpengaruh 23 20,9 % Total 109 100 % Merujuk pada Tabel 4.10. responden terbanyak pada kategori pengaruh promosi adalah Berpengaruh dengan jumlah frekuensi sebanyak 47 dan persentase 42,7 %. Responden yang Kurang Berpengaruh sebanyak 21 dengan persentase 24,5 %. Kemudian jumlah responden yang Sangat Berpengaruh adalah 23 dengan persentase 20,9%. Selanjutnya responden yang paling sedikit adalah Tidak berpengaruh dengan jumlah frekuensi 12 atau 10,9 %. e. Bentuk promosi seperti apa yang Anda dapatkan dari pemilik group online-shop blackberry messenger ? Tabel 4.11. Bentuk Promosi Pemilik Group Online-Shop BBM No Bentuk Promosi Frekuensi Persentase 1 Potongan Harga 35 32,1 % 2 Gratis biaya pengiriman 45 41,3 % 3 Buy 2 Get 1 Free 29 26,6 % 4 Kartu anggota berlangganan 0 0% 109 100 % Total Berdasarkan Tabel 4.11. responden terbanyak dari kategori bentuk promosi dari pemilik online-shop yang didapatkan responden adalah Gratis Biaya Pengiriman dengan frekuensi 45 dan persentase 41,3 %, kemudian 35 responden memilih Potongan Harga sebagai bentuk promosi yang sering mereka dapatkan dari pemilik online-shop dengan persentase 32,1 %. Selanjutnya untuk pilihan Buy 2 Get 1 Free dengan frekuensi 29 dan persentase 26,6 %. Untuk pilihan Kartu Anggota Berlangganan, tidak terdapat responden yang pernah mendapatkan promosi dalam bentuk seperti itu. f. Apakah pemilik online-shop mampu meyakinkan Anda pembeli dalam memproduksikan produk yang ditawarkan ? Tabel 4.12. Meyakinkan Responden dalam Memproduksikan Produk No Keyakinan Frekuensi Persentase 1 Tidak Meyakinkan 1 0,9 % 2 Kurang Meyakinkan 29 26,4 % 3 Meyakinkan 52 47,3 % 4 Sangat Meyakinkan 27 24,5 % Total 109 100 % Berdasarkan meyakinkan Tabel 4.12. responden terbanyak dalam kategori pembeli dalam memproduksikan sebuah produk adalah Meyakinkan dengan frekuensi 52 dan persentase 47,3 %. Sebanyak 29 responden memilih Kurang Meyakinkan dengan persentase 26,4 %. Untuk Sangat Meyakinkan sebanyak 27 responden dengan persentase 24,5 %. Kemudian untuk Tidak Meyakinkan hanya 1 responden dengan persentase 0,9 %. 3. Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (variabel Y) a. Bagaimana pendapat Anda tentang group online-shop yang terdapat dalam blackberry messenger Anda ? Tabel 4.13. Pendapat Responden terhadap Group Online-Shop BBM No Pendapat Frekuensi Persentase 1 Tidak Menarik 1 0,9 % 2 Kurang Menarik 13 11,8 % 3 Menarik 64 58,2 % 4 Sangat Menarik 31 28,2 % 109 100 % Total Berdasarkan Tabel 4.13. responden terbanyak dalam kategori pendapat pembeli terhadap group online-shop di blackberry messenger adalah Menarik dengan jumlah 64 atau 58,2 %. Sebanyak 31 responden memilih Sangat Menarik atau 28,2 %. Kemudian untuk Kurang Menarik dipilih oleh 13 responden dengan persentase 11,8 % dan responden terkecil dengan 1 responden untuk Tidak Menarik dengan persentase 0,9 %. b. Bagaimana minat beli Anda setelah melihat promosi yang dilakukan oleh pemilik group online-shop blackberry messenger ? Tabel 4.14. Minat Beli Responden No Minat Beli Frekuensi Persentase 1 Tidak Berminat 5 4,5 % 2 Kurang Berminat 20 18,2 % 3 Berminat 60 54,5 % 4 Sangat Berminat 24 21,8 % 109 100 % Total Merujuk pada Tabel 4.14. dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak dalam kategori minat beli responden dalam group online-shop adalah Berninat dengan jumlah frekuensi 60 atau 54,5 %. Sebanyak 24 responden yang Sangat Berminat dengan persentase 21,8 %. Selanjutnya, jumlah responden untuk Kurang Berminat sebanyak 20 atau 18,2 % dan yang Tidak Berminat sebanyak 5 responden atau 4,5 %. c. Apa yang menjadi pertimbangan Anda ketika membeli sebuah produk dari group online-shop blackberry messenger ? Tabel 4.15. Pertimbangan Membeli Produk Pada Responden No Pertimbangan Frekuensi Persentase 1 Harga 27 24,8 % 2 Kualitas 42 38,5 % 3 Merk 15 13,8% 4 Model 25 22,9 % 109 100 % Total Berdasarkan tabel 4.15. dapat dilihat bahwa responden terbanyak dalam kategori yang menjadi pertimbangan dalam membeli sebuah produk adalah Kualitas dengan jumlah frekuensi 42 dan persentase 38,5 %. Kemudian sebanyak 27 responden memilih Harga yang menjadi pertimbangan dalam membeli sebuah produk dengan persentase 24,8 %. Selanjutanya untuk Model sebanyak 25 responden yang memilih pertimbangan tersebut dengan persentase 22,9 % dan responden yang memilih Merk sebanyak 15 dengan persentase 13,8 %. d. Keuntungan apa yang Anda peroleh dalam group online-shop blackberry messenger ? Tabel 4.16. Keuntungan yang Diperoleh Responden No Keuntungan Frekuensi Persentase 1 Pengiriman barang 20 18,3 % 2 Pembayaran via transfer 45 41,3 % 3 Efisiensi waktu 22 20,2 % 4 Model lebih update 22 20,2 % Total 109 100 % Merujuk pada Tabel 4.16. dapat dilihat bahawa responden terbanyak dalam kategori keuntungan yang diperoleh dalam online-shop adalah Pembayaran Via Transfer dengan frekuensi 45 dan persentase 41,3 %. Kemudian keuntungan dalam Efisiensi Waktu dan Model Lebih Update memiliki jumlah responden yang sama sebanyak 22 dengan persentase 20,2 %. Selanjutnya 20 responden lebih memilih keuntungan yang didapat adalah dalam bentuk Pengiriman Barang dengan persentase 18,3 %. e. Pakaian apa yang Anda beli dalam online-shop group blackberry messenger ? Tabel 4.17. Jenis Pakaian yang Dibeli Responden No Jenis Pakaian Frekuensi Persentase 1 T-Shirt 33 30,3 % 2 Gaun 40 36,7 % 3 Rok / Celana 20 18,3 % 4 Lainnya (Jaker, Blazer) 16 14,7 % 109 100 % Total Berdasarkan tabel 4.17. jumlah responden terbanyak dalam membeli jenis pakaian dalam group online-shop adalah Gaun dengan frekuensi 40 dan persentase 36,7 % sedangkan 33 responden memilih untuk membeli T-Shirt dalam group online-shop dengan persentase 30,3 %. Kemudian untuk Rok / Celana sebanyak 20 responden dengan persentase 18,3 %. Selanjutnya untuk pilihan Lainnya (Jaket, Blazer), dengan jumlah responden lebih sedikit dengan frekuensi 16 dan persentase 14,7 %. f. Apakah Anda puas melihat produk yang ditampilkan pada gambar dengan setelah menerima pesanan yang Anda beli ? Tabel 4.18. Kepuasan Responden terhadap Produk No Kepuasan Frekuensi Persentase 1 Tidak Puas 4 3,6 % 2 Kurang Puas 19 17,3 % 3 Puas 57 51,8 % 4 Sangat Puas 29 26,4 % 109 100 % Total Berdasarkan Tabel 4.18. jumlah responden terbanyak dalam kategori kepuasan repsonden terhadap produk yang ditampilkan adalah Puas dengan frekuensi 57 atau 51,8 %. Kemudian sebanyak 29 responden memilih Sangat puas dengan persentase 26,4 %. Selanjutnya, untuk Kurang Puas dipilih oleh 19 responden atau 17,3 % dan untuk Tidak Puas hanya 4 responden dengan persentase 3,6 %. g. Setelah Anda melakukan transaksi pembelian di group online-shop, apakah Anda merasa yakin ingin melakukan transaksi berikutnya ? Tabel 4.19. Transaksi Responden No Transaksi Frekuensi Persentase 1 Tidak Yakin 4 3,6 % 2 Kurang Yakin 19 17,3 % 3 Yakin 55 50 % 4 Sangat Yakin 31 28,2 % Total 109 100 % Berdasarkan pada Tabel 4.19. dapat dilihat bahwa responden terbanyak pada kategori keyakinan responden dalam melakukan transaksi berikutnya adalah Yakin dengan jumlah frekuensi sebanyak 55 atau 50 %. Kemudian untuk Sangat Yakin dipilih oleh 31 responden dengan persentase 28,2 %. Selanjutnya, sebanyaka 19 responden memilih Kurang Yakin dengan persentase 17,3 % dan untuk Tidak Yakin dengan jumlah responden 4 atau 3,6 %. B. ANALISIS DATA Analisis Regresi Untuk mengukur pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Maka harus dilakukan pengujian melalui analisis regresi sederhana dengan bantuan komputer (program SPSS 17,0 for windows). Adapun hipotesis yang akan diuji adalah: Ho = Tidak ada pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Ha = Ada pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. Uji Variabel X dan Y Bagian ini akan menguji variabel promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin dengan uji regresi linear sederhana, menggunakan program SPSS 17,0. Rumus: Y = a + bX Dimana: Y = Minat Beli X = Promosi Penjualan a = Nilai Konstan b = Koefisien Regresi Berdasarkan hasil regresi linear sederhana menunjukkan bahwa promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi didapatkan nilai korelasi R = 0.180, sedangkan nilai koefisian determinasi R² = O.O32, atau hanya sebesar 3.2 % promosi penjualan di group blackberry messenger berpengaruh terhadap minat beli dan dimana 96.8 % dipengaruhi oleh faktor lain. Adapun nilai F dalam uji Anova = 3.579 dengan tingkat signifikan 0.061 menunjukkan bahwa sangat kecil pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi. Dari tabel keofisien didapat persamaan sebagai berikut: Y = 10.053 + 0.192 Pada standardized coefficient beta diketahui angka 0.180, angka ini menunjukkan tingkat korelasi antara promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger dan minat beli. Sehingga dari pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa hasil uji diatas didapat T.hitung = 1.892 sedang T.tabel = 1.982 dengan demikian T.hitung < T.tabel artinya Ho = diterima dan Ha = ditolak. Tidak ada pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil regresi linear sederhana, promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger tidak berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima. 2. Berdasarkan asumsi jika T.hitung < T.tabel, maka variabel promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger tidak berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak. 3. Variabel promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger dalam uji Anova berpengaruh sangat kecil terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin. 4. Berdasarkan hasil koefisien determinasi (R²), hanya 3.2 % minat beli mahasiswi Ilmu Komuniasi Universitas Hasanuddin yang dapat dipengaruhi oleh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger. 5. Berdasarkan survei kuesioner diperoleh pula faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi, yaitu: potongan harga, gratis biaya pengiriman, kualitas produk, merk produk, serta model produk yang lebih update. B. SARAN Adapun saran dalam penelitian ini adalah: 1. Minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi masih kurang dipengaruhi oleh promosi penjualan yang dilakukan oleh pemilik online-shop di group blackberry messenger, sehingga untuk menarik minat beli yang lebih pemilik online-shop tersebut harus meningkatkan kualitas promosi dalam memproduksikan produk. 2. Pemilik online-shop harus menerapkan strategi penguatan dalam memproduksikan produk kepada pelanggan. Guna mendorong pelanggan untuk melakukan transaksi. 3. Untuk peneliti selanjutnya tidak terbatas pada satu jurusan saja, misalkan dapat melakukan penelitian dibeberapa jurusan di Universitas Hasanuddin maupun membandingkan antara satu jurusan dengan jurusan lain. 4. Bagi rekan mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi, diharapkan dapat melakukan penelitian mengenai komunikasi persuasive pemilik onlineshop terhadap pelanggan. DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala, 2007, Komunikasi Massa (Suatu Pengantar), Simbiosa Rekatama Media, Bandung. Bungin, Burhan, 2009, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Kencana Media Group, Jakarta. Diana, Anastasia, 2000, Prinsip & Dinamika Pemasaran, J&J Learning, Yogyakarta. ________. 2001, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Effendy, Onong Uchjana, 2003, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Ellsworth, Jill H. & Matthew V. Ellsworth, 1997, Marketing on the Internet: Pemasaran di Internet, Grasindo, Jakarta. Hanson, Ward, 2000, Pemasaran Internet, Salemba Empat, Jakarta. Heri Purwanto, 1998, Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta. Kotler Philip, 1997, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol: Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1, PT. Pabelan, Surakarta. Lamb, Hair, McDaniel, 2001, Pemasaran Buku 2, Salemba Empat, Jakarta. Lee Monle, Carla Johnson, 2007, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, Kencana, Jakarta. Mulyana, Deddy, 2007, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Nawawi, H, Hadari, 1997, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Nurudin, Msi, 2007, Pengantar Komunikasi Massa, Raja Grafindo Persada, Yogyakarta. Odang, David, 2008, Being an Internet Marketer: Rahasia Sukses Menjual Dengan Internet, CV. Andi Offset, Yogyakarta. Poerwadarminto, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Rachman, 1985, Pembinaan Minat Baca, Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Rakhmat, Jalaluddin, 2004, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2006, Metode Penelitian Survei, PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta. Wiryanto, 2000, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta. LAMPIRAN Regresi Variables Entered/Removedb Model 1 Variables Variables Entered Removed Xa Method . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y Model Summaryb Model R R Square .180a 1 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .032 .023 1.88197 a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression df Mean Square 12.678 1 12.678 Residual 378.974 107 3.542 Total 391.651 108 a. Predictors: (Constant), X b. Dependent Variable: Y F 3.579 Sig. .061a Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) X Coefficients Std. Error Beta 10.053 1.121 .192 .101 95,0% Confidence Interval for B t .180 Sig. Lower Bound 8.968 .000 7.831 12.276 1.892 .061 -.009 .392 a. Dependent Variable: Y Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value Maximum Mean Std. Deviation N 11.2029 13.1188 12.1468 .34262 109 -2.755 2.837 .000 1.000 109 .180 .544 .243 .076 109 11.3601 13.1655 12.1488 .33966 109 -3.96927 4.22231 .00000 1.87324 109 Std. Residual -2.109 2.244 .000 .995 109 Stud. Residual -2.149 2.266 .000 1.005 109 -4.16548 4.30813 -.00198 1.91170 109 -2.187 2.312 .000 1.013 109 Mahal. Distance .002 8.048 .991 1.475 109 Cook's Distance .000 .140 .010 .021 109 Centered Leverage Value .000 .075 .009 .014 109 Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual a. Dependent Variable: Y Upper Bound KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP MINAT BELI MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN i. Pengantar Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas dan kewajiban sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (Strata Satu) dalam program studi jurusan Ilmu Komunikasindi Universitas Hasanuddin. Demi tercapainya penelitian ini, maka peneliti mohon kesediaan saudara (i) untuk mengisi kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah peneliti susun dan sudilah saudara (i) mengisi kuesioner tersebut sesuai dengan keadaan sebenarnya. Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas kesediaan saudara (i) yang telah meluangkan waktu. Peneliti juga memohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak berkenan dihati. ii. Petunjuk: 1. Beri tanda centang (√) atau tanda silang (×) pada jawaban yang sesuai dan benar menurut Anda, serta isi pada tempat yang telah disediakan. 2. Harap dipertanyakan kepada peneliti jika ada poin yang kurang dipahami. A. IDENTITAS RESPONDEN 1. No : 2. Nama : 3. Usia : 4. 5. 6. 7. 1. 17 Tahun - 18 Tahun 2. 19 Tahun – 20 Tahun 3. 21 Tahun – 22 Tahun 4. ≥ 23 Tahun Angkatan 1. 2008 2. 2009 3. 2010 4. 2011 : Pekerjaan Orang Tua : 1. PNS 2. Wiraswasta 3. Dosen 4. Lainnya, sebutkan ________________________________ Penghasilan Orang Tua : 1. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 2. Rp 2.100.000 – Rp 3.000.000 3. Rp 3.100.000 – Rp 4.000.000 4. ≥ Rp 4.100.000 Uang saku (per hari) 1. ≤ Rp 10.000 2. Rp 11.000 – Rp 20.000 3. Rp 21.000 – Rp 30.000 4. ≥ Rp 31.000 : 8. Berapa jumlah group online-shopping yang terdaftar dalam blackberry messenger Anda? 1. Satu 2. Dua 3. Tiga 4. Lebih dari empat B. PROMOSI PENJUALAN PAKAIAN WANITA DI GROUP BLACKBERRY MESSENGER 9. Berapa kali Anda berbelanja melalui online-shop group blackberry messenger ? 1. Setiap hari 2. Setiap minggu 3. Setiap bulan 4. Lainnya, sebutkan ___________________________________ 10. Berapa kali pemilik online-shop melakukan promosi di group blackberry messenger dalam seminggu ? 1. Tidak pernah 2. 1 kali 3. 2 kali 4. ≥ 3 kali 11. Bagaimana kesan yang ditunjukkan oleh pemilik online-shop dalam memberikan informasi terhadap produk yang ditawarkan ? 1. Tidak jujur dan tulus 2. Kurang ujur dan tulus 3. Jujur dan tulus 4. Sangat jujur dan tulus 12. Menurut Anda seberapa besar pengaruh promosi blackberry messenger tersebut ? 1. Tidak berpengaruh 2. Kurang berpengaruh 3. Berpengaruh 4. Sangat berpengaruh 13. Bentuk promosi seperti apa yang Anda dapatkan dari pemilik group online-shopping blackberry messenger ? 1. Potongan harga (discount) 2. Gratis biaya pengiriman 3. Buy 2 Get 1 Free 4. Kartu anggota berlangganan 14. Apakah pemilik online-shop mampu meyakinkan Anda pembeli dalam mempromosikan produk yang ditawarkan ? 1. Tidak meyakinkan 2. Kurang meyakinkan 3. Meyakinkan 4. Sangat meyakinkan C. MINAT BELI MAHASISWI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS HASANUDDIN 15. Bagaimana pendapat Anda tentang group online-shopping yang terdapat dalam blackberry messenger Anda ? 1. Tidak menarik 2. Kurang menarik 3. Menarik 4. Sangat menarik 16. Bagaimana minat beli Anda setelah melihat promosi yang dilakukan oleh pemilik group online-shopping blackberry messenger ? 1. Tidak berminat 2. Kurang berminat 3. Berminat 4. Sangat berminat 17. Apa yang menjadi pertimbangan Anda ketika membeli sebuah produk dari group online-shopping blackberry messenger ? 1. Harga 2. Kualitas 3. Merk 4. Model 18. Keuntungan apa yang Anda peroleh dalam group online-shopping blackberry messenger ? 1. Pengiriman barang 2. Pembayaran via transfer 3. Efisiensi waktu 4. Model lebih update dan tidak pasaran 19. Pakaian apa yang Anda beli dalam online-shoppping group Blackberry Messenger ? 1. T-Shirt 2. Gaun 3. Rok / Celana 4. Lainnya, sebutkan ________________________________________ 20. Apakah Anda puas melihat produk yang ditampilkan pada gambar dengan setelah menerima pesanan yang Anda beli ? 1. Tidak puas 2. Kurang puas 3. Puas 4. Sangat puas 21. Setalah Anda melakukan transaksi pembelian di group online-shop, apakah Anda merasa yakin ingin melakukan transaksi berikutnya ? 1. Tidak yakin 2. Kurang yakin 3. Yakin 4. Sangat yakin TERIMA KASIH