Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari--2014

advertisement
Menyelidiki
Kitab Suci
Setiap Hari
2014
es14-IN
Menyelidiki
Kitab Suci
Setiap Hari
2014
Nama
Menyelidiki
Kitab Suci
Setiap Hari
2014
˘ 2013
WATCH TOWER BIBLE AND TRACT SOCIETY
OF PENNSYLVANIA
Hak Cipta Dilindungi
Penerbit
Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia
Jakarta, Indonesia
Cetakan April 2013
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai
bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang
ditunjang oleh sumbangan sukarela.
Examining the Scriptures Daily—2014
Indonesian (es14-IN)
Made in Japan
Dicetak di Jepang
Ayat Tahunan 2014
”Biarlah Kerajaanmu datang.”
—Matius 6:10.
Permohonan ”biarlah Kerajaanmu datang” sangat terkenal, khususnya di negeri-negeri yang mayoritas penduduknya mengaku Kristen. Namun, berapa banyak orang
yang benar-benar tahu apa yang mereka minta sewaktu
mereka memohonkan hal itu dalam doa? Apakah mereka
akan terus saja mengulang-ulangi kata-kata ini jika mereka
tahu bahwa kedatangan Kerajaan Allah berarti dijatuhkannya hukuman atas semua pemerintahan manusia dan hancurnya semua penentang Kerajaan itu?—Dan. 2:44; Luk.
19:27.
Keterkaitan pertanyaan-pertanyaan itu menjadi lebih
serius lagi karena tiga fakta penting ini: (1) Kerajaan Allah
telah berdiri pada 1914, dengan ditakhtakannya Yesus sebagai Raja. (Pny. 12:10) (2) Kita hidup pada hari-hari terakhir sistem ini. (Mat. 24:3; 2 Tim. 3:1-5) (3) Tak satu pun
pemerintahan atau partai politik yang benar-benar mengakui Kerajaan Allah atau tunduk pada kedaulatannya.
(Mz. 2:2, 3; Pny. 11:17, 18) Mengapa Kerajaan Allah diabaikan? Bukankah banyak orang mendambakan pemerintahan yang baik, dan bukankah banyak waktu dan upaya sudah dikerahkan untuk menambal sulam dan memperbaiki
pemerintahan yang ada? Ya, namun banyak orang tidak sadar siapa yang mereka hadapi dan seberapa besar kendali
yang pribadi itu miliki.
Alkitab dengan jelas memberi tahu kita bahwa ”seluruh dunia berada dalam kuasa si fasik” dan bahwa ia, ”yang
disebut Iblis dan Setan, . . . sedang menyesatkan seluruh
bumi yang berpenduduk”. (1 Yoh. 5:19; Pny. 12:9) Dengan
secara cerdik membutakan orang-orang sehingga banyak
yang bahkan tidak percaya kalau ia ada, Setan bisa memanipulasi mayoritas umat manusia untuk menolak Kerajaan Allah dan menentang kekuasaan-Nya. (2 Kor. 4:4) Di
sinilah peran kita sebagai Saksi-Saksi Yehuwa. Kita memiliki hak istimewa membuka mata orang-orang, ”memalingkan mereka dari kegelapan kepada terang dan dari wewenang Setan kepada Allah”. (Kis. 26:18) Dewasa ini, hampir
delapan juta orang sedang bekerja sama dalam persatuan
untuk melaksanakan tugas itu. Betapa senangnya kita bisa
dianggap layak untuk dipercayakan dengan tugas tersebut!
—Mat. 28:19, 20.
Memang, kita tidak akan menobatkan dunia ini. Malah, Yesus menyatakan bahwa mayoritas umat manusia tidak akan menemukan ”jalan yang menuju kepada kehidupan”. Sebaliknya mereka akan terus berjalan di ”jalan yang
menuju kepada kebinasaan”. (Mat. 7:13, 14) Yesus menubuatkan bahwa ”kabar baik kerajaan ini akan diberitakan
di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa” sebelum akhir itu datang. (Mat.
24:14) Dengan menunjuk ke zaman Nuh, Yesus membantu kita memahami reaksi orang-orang terhadap kegiatan
pengabaran kita. Meskipun Nuh adalah ”seorang pemberita keadilbenaran”, orang-orang tidak mau mendengarkan
peringatannya tentang kebinasaan yang akan segera datang. ”Mereka tidak memberikan perhatian sampai banjir
itu datang dan menyapu bersih mereka semua.” (2 Ptr. 2:5;
Mat. 24:37-39) Dewasa ini, hanya orang-orang yang cenderung pada keadilbenaran yang mengindahkan peringatan.
Mereka mendengarkan kabar baik Kerajaan Allah, menyadarinya bahwa ”sebenarnya, itu adalah kuasa Allah bagi keselamatan setiap orang yang mempunyai iman”.—Rm. 1:16.
Kendali Setan atas bumi ini akan segera berakhir. Manusia tidak akan lagi ”menguasai manusia sehingga ia celaka”. (Pkh. 8:9) Pemerintahan yang saling bertikai dewasa ini akan digantikan oleh satu pemerintahan—Kerajaan
Allah di bawah kekuasaan Yesus Kristus. (Yes. 9:7; Dan. 7:
13, 14; Pny. 11:15) Tetapi, bukan hanya kedamaian, keadilan, dan keadilbenaran yang akan menjadi ciri pemerintahan Kerajaan yang sempurna. Kebutuhan jasmani kita juga
akan tersedia dengan limpah. (Mz. 72:16; 145:16) Meski begitu, apakah kita akan puas menikmati semua berkat ini
jika penyakit dan kematian masih menghantui kita? Pemerintahan Kerajaan juga akan menuntaskan masalah ini.
Allah telah menetapkan, ”Aku membuat segala sesuatu
baru.” Dukacita dan penderitaan akan berlalu untuk selama-lamanya. Ya, ”kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit.
Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu”. Terpujilah Allah kita! Ya, Yehuwa, ”biarlah Kerajaanmu datang”!
—Pny. 19:6; 21:3-5.
Cara Menggunakan Buku Kecil Ini
Di halaman-halaman berikut, Saudara akan menemukan sebuah ayat Alkitab untuk setiap hari dan komentarnya. Walaupun
ayat dan komentarnya bisa dibaca kapan pun, banyak yang mendapat manfaat dengan membacanya pada awal hari, sehingga mereka bisa memikirkannya sepanjang hari. Manfaat terbesar diperoleh jika ayat harian dibahas bersama seluruh keluarga. Keluarga
Betel di seluruh dunia melakukannya sebelum sarapan.
Komentar diambil dari Menara Pengawal (w) terbitan April
2012 sampai Maret 2013. Angka setelah tanggal terbitan Menara
Pengawal menunjukkan urutan setiap artikel pelajaran (1, 2, 3, 4,
atau 5) dalam terbitan itu. Kemudian, angka ini diikuti oleh paragraf yang berisi bahannya. (Lihat contoh di bawah.) Informasi
tambahan tentang pokok itu dapat ditemukan di artikel tersebut.
Untuk menemukan di halaman berapa setiap artikel tertentu dimulai, lihat sampul depan Menara Pengawal yang dirujuk.
Rabu, 1 Januari
Perbuatan daging nyata.
—Gal. 5:19.
Mengapa dapat dikatakan bahwa ”p erbuatan daging” menimbulkan perpecahan? (Gal. 5:19-21)
Percabulan memisahkan pelakunya dari Yehuwa dan sidang. Perzinaan dengan kejam memisahkan
anak-anak dari orang tua mereka
dan suami atau istri yang tidak bersalah dari teman hidupnya. . . .
Apakah saya menumpahkan keluh kesah kep ada teman-teman saya dengan harapan mereka mau berpihak kepada saya?
w12 15/7 4:8, 9
Nomor paragraf yang memuat
ayat dan komentarnya
Nomor artikel
Tanggal terbitan Menara Pengawal
Tahun terbitan Menara Pengawal
2014
JANUARI
S
FEBRUARI
S
R
K
J
S
M
6
13
20
27
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
4
11
18
25
5
12
19
26
S
S
R
K
J
S
M
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
S
S
R
K
J
S
M
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
S
S
R
K
J
S
M
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
4
11
18
25
5
12
19
26
S
S
3
10
17
24
4
11
18
25
S
S
R
M
1
5 6 7 8
12 13 14 15
19 20 21 22
26 27 28
2
9
16
23
S
S
R
5
12
19
26
6
13
20
27
S
S
5
12
19
26
K
J
S
M
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
4
11
18
25
S
S
OKTOBER
6
13
20
27
3
10
17
24
4
11
18
25
5
12
19
26
M
7
14
21
28
2
9
16
23
30
5
12
19
26
S
S
R
K
J
S
M
2
9
16
23
30
3
10
17
24
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
7
14
21
28
1
8
15
22
29
SEPTEMBER
K
J
S
M
S
S
R
K
J
S
M
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
7
14
21
28
NOVEMBER
R
S
1
8
15
22
29
4
11
18
25
AGUSTUS
4
11
18
25
6
13
20
27
J
JUNI
R
R
K
3
10
17
24
31
MEI
JULI
6
13
20
27
J
MARET
S
APRIL
K
K
6
13
20
27
DESEMBER
J
S
M
S
S
R
K
J
S
M
7
14
21
28
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
1
8
15
22
29
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
7
14
21
28
Rabu, 1 Januari
Perbuatan daging nyata.
—Gal. 5:19.
Mengapa dapat dikatakan bahwa
”perbuatan daging” menimbulkan
perpecahan? (Gal. 5:19-21) Percabulan memisahkan pelakunya dari
Yehuwa dan sidang. Perzinaan dengan kejam memisahkan anak-anak
dari orang tua mereka dan suami
atau istri yang tidak bersalah dari
teman hidupnya. Kenajisan membuat orang sulit bersatu dengan
Allah dan dengan orang lain yang
mengasihinya. Jika kita ingin merekatkan dua benda, kedua permukaannya harus bersih agar benda-benda itu bisa saling menempel dengan
kuat. Orang yang melakukan tingkah laku yang tidak tahu malu menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak merespek hukum Allah yang
adil-benar. Perbuatan-perbuatan
daging lainnya juga menjauhkan seseorang dari Allah dan dari orang
lain. Perbuatan semacam itu sama
sekali tidak sejalan dengan kepribadian Yehuwa. Jadi, kita perlu memeriksa diri, ’Seberapa keras upaya
saya untuk ”mempertahankan kesatuan roh dalam ikatan perdamaian yang mempersatukan”? (Ef. 4:3)
Apakah saya menumpahkan keluh
kesah kepada teman-teman saya
dengan harapan mereka mau berpihak kepada saya?’ w12 15/7 4:8, 9
Kamis, 2 Januari
Tidak seorang pun mengenal siapa Bapak itu, kecuali Putra,
dan ia yang kepadanya Putra
bersedia menyingkapkan dia.
—Luk. 10:22.
Kebanyakan orang, tidak soal kepercayaan mereka, bertanya-tanya
apakah Allah memang ada. Namun,
karena mereka tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan,
mereka tidak lagi mencari Allah. Ya,
Setan telah ”membutakan pikiran
orang-orang yang tidak percaya”.
(2 Kor. 4:4) Tidaklah mengherankan
jika banyak orang menjadi bingung
dan tidak mengetahui kebenaran
tentang Sang Bapak, Pencipta alam
semesta! (Yes. 45:18) Namun, orangorang perlu mengetahui kebenaran tentang Allah. Mengapa? Karena hanya orang-orang yang berseru
”kepada nama Yehuwa” yang akan
diselamatkan. (Rm. 10:13) Agar bisa
berseru kepada nama Allah, seseorang perlu mengenal Yehuwa dan
tahu Pribadi seperti apa Dia. Yesus
Kristus memberi tahu murid-muridnya hal yang sangat penting ini.
Ia menyingkapkan Sang Bapak kepada mereka. w12 15/4 1:2, 3
Jumat, 3 Januari
Jika [seorang istri] benar-benar
harus pergi, hendaklah ia tetap
tidak menikah atau jika tidak,
rukun kembali dengan suaminya.—1 Kor. 7:11.
Situasi apa saja yang membolehkan istri Kristen untuk ’benar-benar pergi’ dan meninggalkan suaminya? Ada yang memilih untuk
berpisah karena teman hidupnya
dengan sengaja tidak memberikan
nafkah. Ada juga yang berpisah karena penganiayaan fisik yang mengancam keselamatannya, atau teman
hidup membuatnya tidak bisa beribadat. Seseorang harus memutuskan sendiri apakah ia akan berpisah
atau tidak. Namun, orang Kristen
terbaptis hendaknya membawakan
hal ini dalam doa dan dengan jujur memeriksa diri. Orang Kristen
yang teman hidupnya tidak seiman
hendaknya sungguh-sungguh berupaya memperkuat perkawinannya.
Tetapi, jika semua upaya yang dikerahkan tidak berhasil menyelamatkan perkawinan, ia tidak perlu merasa bersalah jika teman hidupnya
meninggalkan dia. ”Jika orang yang
tidak percaya itu pergi, biarlah ia
pergi,” kata Paulus. ”Dalam hal demikian seorang saudara atau saudari
tidak terikat, tetapi Allah telah memanggil kamu kepada kedamaian.”
—1 Kor. 7:15. w12 15/5 2:13-15, 17
Sabtu, 4 Januari
Manusia mengatakan apa yang
berasal dari Allah seraya mereka dibimbing oleh roh kudus.
—2 Ptr. 1:21.
Selama periode 1.610 tahun, sejak
1513 SM sampai 98 M, sekitar 40 pria
menulis Alkitab. Kata Yunani yang
diterjemahkan ”dibimbing” memiliki makna ”dibawa dari satu tempat
ke tempat lain”, dan ”dapat juga diterjemahkan: digerakkan, didorong,
membiarkan diri digerakkan”. Kisah 27:15 menggunakan kata ini untuk melukiskan sebuah kapal yang
diseret atau didorong ke arah tertentu oleh angin. Para nabi dan penulis Alkitab ”dibimbing oleh roh
kudus”. Artinya, Allah berkomunikasi dengan mereka, menggerakkan, dan mengarahkan mereka dengan tenaga aktif-Nya. Oleh karena
itu, apa yang mereka tulis bukanlah pikiran mereka sendiri melainkan pikiran Allah. Kadang-kadang,
mereka bahkan tidak mengerti apa
yang mereka nubuatkan atau tulis.
(Dan. 12:8, 9) Ya, ”segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah” dan tidak memuat pendapat manusia.
—2 Tim. 3:16. w12 15/6 4:3
Minggu, 5 Januari
Kekhawatiran sistem ini dan
tipu daya kekayaan mencekik
firman itu.—Mat. 13:22.
Satu faktor yang bisa mencekik
firman adalah ”kekhawatiran sistem ini”. Pada ”masa kritis yang
sulit dihadapi” ini, ada banyak hal
yang bisa membuat kita khawatir.
(2 Tim. 3:1) Meningkatnya biaya hidup dan tingginya angka pengangguran bisa membuat kita sulit memenuhi kebutuhan p okok kita.
Saudara juga mungkin khawatir
akan masa depan dan berpikir,
’Apakah saya masih punya cukup
uang setelah saya pensiun?’ Kekhawatiran seperti itu membuat orang
mengejar kekayaan karena menganggap bahwa uang akan menjamin
kehidupan mereka. Faktor lainnya
ialah ”tipu daya kekayaan”. Hal itu,
ditambah dengan kekhawatiran, dapat mencekik firman. Alkitab mengakui bahwa ”uang adalah untuk perlindungan”. (Pkh. 7:12) Tetapi,
mengejar kekayaan tidaklah bijaksana. Banyak yang mengalami bahwa semakin keras mereka berupaya
mengejar kekayaan, semakin kuat
jerat materialisme mencekik mereka. Ada yang bahkan sampai menjadi budak kekayaan.—Mat. 6:24.
w12 15/8 4:3-5
Senin, 6 Januari
[Ia] pergi dan menjalankan bisnis dengan talenta itu dan mendapat keuntungan lima talenta
lagi.—Mat. 25:16.
Selama puluhan tahun sebelumnya, kaum terurap menyimpulkan
bahwa tahun 1914 adalah tahun yang
penting. Tetapi, mereka tidak tahu
pasti apa yang akan terjadi pada
tahun itu. Ketika ternyata harapan mereka tidak terwujud, ada di
antara mereka yang berpikir bahwa
kedatangan Sang Pengantin LakiLaki tertunda. Seorang saudara mengenang, ”Beberapa dari kami secara serius mengira bahwa kami akan
pergi ke surga pada minggu pertama
bulan Oktober [1914] itu.” Bayangkan betapa kecewanya mereka ketika akhir yang diharapkan itu ternyata tidak tiba! Hal itu diperparah
oleh tentangan yang mereka hadapi
selama Perang Dunia I. Pekerjaan
pengabaran hampir terhenti. Mereka seolah-olah tertidur. Namun,
pada tahun 1919, ada seruan untuk bangun! Yesus telah tiba di bait
rohani Allah untuk memeriksa semua orang yang mengaku Kristen.
Ada yang ternyata tidak layak sehingga kehilangan hak istimewa untuk terus menjalankan ”bisnis” Sang
Raja. Namun, sebagian besar kaum
terurap terbukti sangat loyal dan
ingin tetap melayani Majikan mereka bahkan selama masa perang yang
sulit. w12 15/9 4:11, 12
Selasa, 7 Januari
Ia melakukan banyak sekali hal
yang buruk di mata Yehuwa.
—2 Taw. 33:6.
Sekitar 360 tahun setelah Daud
mulai memerintah, Manasye menjadi raja Yehuda. Selama 55 tahun
masa pemerintahannya, ia terkenal
melakukan banyak kefasikan. Akibat perbuatannya yang memuakkan
itu, ia dihukum oleh Yehuwa. Akhirnya, Manasye ditawan dan dipenjarakan di Babilon. Di sana, ia ”sangat merendahkan diri” dan ”terus
berdoa” kepada Allah. (2 Taw. 33:
12, 13) Bagaimana tanggapan Yehuwa ketika Manasye berdoa kepadaNya? ”Ia membuka diri bagi permohonan [Manasye] dan Ia mendengar
permohonannya untuk belas kasihan.” Seperti Daud, Manasye mengakui betapa serius dosa-dosanya
dan benar-benar bertobat. Itulah
sebabnya Yehuwa mengampuni Manasye dan memulihkan kedudukannya sebagai raja di Yerusalem. Hasilnya, ”Manasye pun mengetahui
bahwa Yehuwa adalah Allah yang
benar”. (2 Taw. 33:13) Ini adalah contoh lain yang menunjukkan bahwa
Allah kita yang berbelaskasihan rela
mengampuni orang yang sungguhsungguh bertobat. Hati kita tentu
disegarkan oleh hal ini! w12 15/11
4:11-13
Rabu, 8 Januari
Aku tidak berdusta.—Gal. 1:20.
Kadang-kadang, Paulus merasa
perlu bersumpah untuk meneguhkan kebenaran kata-kata dalam suratnya. Beberapa orang di Korintus
menuduh bahwa Paulus tidak dapat dipercaya. Maka, untuk meyakinkan mereka akan kebenaran
kata-katanya, ia mengatakan, ”Allah
dapat diandalkan, yaitu bahwa perkataan kami kepadamu bukan Ya
namun Tidak.” (2 Kor. 1:18) Pada
waktu menulis surat itu, Paulus
telah meninggalkan Efesus dan sedang dalam perjalanan ke Korin-
tus lewat Makedonia. Awalnya, ia
memang berencana untuk mengunjungi Korintus sebelum ke Makedonia. (2 Kor. 1:15, 16) Tetapi,
tidak lama setelah membuat rencana untuk mengunjungi Korintus, Paulus mendengar bahwa ada
problem di sana. Ada perpecahan di sidang itu, dan mereka membiarkan orang yang amoral tetap
ada di sidang. (1 Kor. 1:11; 5:1)
Untuk menyelesaikan masalah itu,
Paulus menulis nasihat yang keras kepada sidang Korintus dalam
suratnya yang pertama. Lalu, ia
memutuskan untuk menunda kunjungannya ke Korintus dengan tujuan memberi waktu kepada saudara-saudaranya untuk menerapkan
nasihatnya. Dengan demikian, saat
ia datang nanti, kunjungannya ke
sidang itu bisa lebih membina.
—2 Kor. 1:23. w12 15/10 4:6, 7
Kamis, 9 Januari
Lakukanlah sesuai dengan semua yang diminta oleh orang
asing itu kepadamu.
—1 Raj. 8:43.
Orang asing pada dasarnya adalah orang yang tinggal di negeri lain
atau orang yang datang dari luar
negeri, luar daerah, atau luar lingkungan. Seperti itulah Saksi-Saksi
Yehuwa. Mereka mengabdi terutama kepada pemerintahan surgawi,
Kerajaan Allah di bawah Kristus.
Jadi, mereka benar-benar netral dalam soal politik, sekalipun masyarakat menganggap mereka aneh. Kita
sering mengenali orang-orang asing
dari ciri khas mereka, mungkin bahasa, kebiasaan, ciri-ciri fisik, bahkan gaya atau cara berpakaian mereka. Meskipun begitu, tidak soal
kebangsaannya, dalam banyak hal
mereka sama dengan manusia lainnya, dan hal ini lebih penting daripada ciri-ciri itu. Malah sebenarnya, sejak semula Yehuwa memang
menghendaki supaya semua manusia bersatu sebagai satu keluarga di
bawah satu pemerintahan, yaitu pemerintahan Dia. w12 15/12 4:11-13
Jumat, 10 Januari
Apakah kamu tidak mau pergi
juga?—Yoh. 6:67.
Petrus menjaw ab p ertanyaan
Yesus dengan kata-kata, ”Tuan, kepada siapa kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan kehidupan abadi; dan kami telah percaya
dan tahu bahwa engkau adalah
Yang Kudus dari Allah.” (Yoh. 6:
68, 69) Apakah Petrus mengerti sepenuhnya apa yang Yesus maksudkan dengan korbannya? (Yoh.
6:53-60) Mungkin tidak. Meskipun
demikian, Petrus bertekad untuk
loyal kepada Putra Allah yang terurap. Petrus tidak berpikir bahwa
pandangan Yesus sebenarnya keliru dan nantinya dia bakal menarik
kembali kata-katanya. Petrus justru dengan rendah hati mengakui
bahwa kata-kata Yesus adalah ”perkataan kehidupan abadi”. Demikian pula sekarang, apa reaksi kita
jika dalam publikasi dari ”pengurus
yang setia” ada hal yang sulit dipahami atau tidak sesuai dengan
pikiran kita? Kita hendaknya berupaya keras untuk memahaminya
daripada mengharapkan hal itu diubah agar sesuai dengan pandangan
kita.—Luk. 12:42. w12 15/4 2:10, 11
Sabtu, 11 Januari
Semua orang telah berbuat dosa
dan gagal mencapai kemuliaan
Allah.—Rm. 3:23.
Seb agai hamba Yehuwa, kita
pasti ingin menghormati dan memuliakan Pencipta kita dalam segala sesuatu yang kita lakukan.
Namun, sering kali, apa yang kita
lakukan bukanlah yang kita inginkan. Paulus sendiri harus bergumul
menghadapi problem itu. (Rm. 7:2125) Paulus menjelaskan mengapa
kita harus berjuang dalam ayat hari
ini. Ya, karena mewarisi dosa dari
Adam, manusia diperbudak oleh
dosa yang berkuasa bagaikan ”raja”
yang kejam. (Rm. 5:12; 6:12) Apa
dosa itu? Dosa adalah apa pun yang
bertentangan dengan kepribadian
Yehuwa, apa yang Ia perkenan dan
inginkan dari kita. Dosa merusak
hubungan seseorang dengan Allah.
Dosa menyebabkan kita tidak mengenai sasaran, seperti seorang pemanah yang anak panahnya meleset. Kita bisa berdosa dengan
sengaja atau tidak sengaja. (Bil. 15:
27-31) Dosa tertanam kuat dalam
diri manusia dan menjadi penghalang antara mereka dan Pencipta
mereka. (Mz. 51:5; Yes. 59:2; Kol. 1:
21) Tidak diragukan, dosa adalah
cacat terburuk yang diderita manusia. w12 15/5 4:4, 5
Minggu, 12 Januari
Tulislah dalam sebuah buku semua firman yang akan kusampaikan kepadamu.—Yer. 30:2.
Meskipun Yehuwa mendiktekan
kata-kata tertentu yang sangat
penting, tetapi, Allah lebih sering memilih untuk menyampaikan gagasan-Nya ke dalam hati dan
pikiran para penulis Alkitab, lalu
mengizinkan mereka menggunakan
kata-kata sendiri untuk mengungkapkannya. Pengkhotbah 12:10 mengatakan, ”Sang penghimpun berupaya menemukan kata-kata yang
menyenangkan dan cara menuliskan kata-kata keb enaran yang
tepat.” Penulis Injil Lukas ”menelusuri segala sesuatu dari asal mulanya dengan saksama, untuk menuliskannya dalam urutan yang logis”.
(Luk. 1:3) Roh Allah memastikan
bahwa ketidaksempurnaan manusia tidak mengubah berita-Nya.
Hikmat Allah yang besar terlihat jelas dengan digunakannya manusia
untuk menulis Alkitab. Kata-kata
tidak hanya mengandung informasi
tetapi juga mengandung perasaan. Dengan mengizinkan manusia
yang tidak sempurna menggunakan kata-kata mereka sendiri untuk
menuangkan gagasan yang mereka terima melalui roh kudus, berita Allah bisa menyentuh hati kita.
w12 15/6 4:5-7
Senin, 13 Januari
Benih dari buah keadilbenaran ditaburkan dalam keadaan damai
untuk orang-orang yang mengupayakan perdamaian.
—Yak. 3:18.
Kita tidak dapat melakukan apa
yang benar jika kita tidak berdamai
dengan orang lain. Pertumbuhan rohani kita terhambat jika ada sifatsifat buruk dalam diri kita yang dapat
merusak perdamaian dengan saudara-saudari kita. Namun, jika kita suka
mengampuni dan melakukan hal-hal
baik bagi orang lain, kita semua dapat menikmati kedamaian dan berkat
Yehuwa. ”Pemberian berupa manusia” juga dapat membantu kita untuk
”mencapai kesatuan dalam iman”. (Ef.
4:8, 13) Sewaktu para penatua bekerja sama dengan kita dalam dinas suci
dan memberikan nasihat yang berdasarkan Alkitab, mereka sedang membantu kita memperbaiki kepribadian Kristen kita. (Ef. 4:22-24) Apabila
para penatua memberi nasihat, apakah kita ingat bahwa Yehuwa sedang
menggunakan mereka untuk mempersiapkan kita untuk kehidupan di
dunia baru di bawah pemerintahan
Putra-Nya? Para penatua, sewaktu
mengoreksi orang lain, lakukanlah itu
dengan cara yang menunjukkan bahwa Saudara ingin membantu mereka.
—Gal. 6:1. w12 15/7 4:10-12
Selasa, 14 Januari
Jangan sekali-kali khawatir dan
mengatakan, ”Apa yang akan
kami makan?” atau, ”Apa yang
akan kami minum?” atau, ”Apa
yang akan kami kenakan?” Karena semua ini adalah perkara-perkara yang dikejar bangsa-bangsa
dengan penuh semangat. Sebab
Bapak surgawimu mengetahui
bahwa kamu membutuhkan semua perkara ini.—Mat. 6:31, 32.
Agar tidak tercekik oleh materialisme, seringlah periksa gaya hidup
Saudara. Jangan sekali-kali menjadi seperti Esau, yang menganggap sepele hal-hal rohani! (Kej. 25:34;
Ibr. 12:16) Juga, jangan menjadi seperti pria kaya yang diundang oleh
Yesus. Sewaktu diminta untuk menjual hartanya, memberikannya kepada orang miskin, dan mengikuti Yesus, dia malah ”pergi dengan pedih
hati, sebab dia memiliki banyak harta”. (Mat. 19:21, 22) Kekayaan telah
menjerat pria itu. Sungguh disayangkan, ia menolak hak istimewa yang
besar untuk menjadi pengikut Yesus,
tokoh terbesar sepanjang masa! Maka,
hati-hatilah agar Saudara juga tidak
kehilangan hak istimewa menjadi murid Yesus Kristus. Agar tidak terlalu
mengkhawatirkan hal-hal materi, indahkanlah nasihat yang diberikan dalam ayat hari ini. w12 15/8 4:8, 9
Rabu, 15 Januari
Kebaikan hati Tuan kita, Yesus
Kristus, yang tidak selayaknya
diperoleh, menyertai roh yang
kamu perlihatkan, saudara-saudara.—Gal. 6:18.
Kita bisa menunjukkan sikap yang
benar dengan berbagai cara. Misalnya, alangkah baiknya jika kita suka
mengampuni sewaktu ada yang menyinggung perasaan kita. Firman
Allah mengatakan, ”Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain dan
ampuni satu sama lain dengan lapang hati jika ada yang mempunyai
alasan untuk mengeluh sehubungan
dengan orang lain. Sama seperti Yehuwa dengan lapang hati mengampuni kamu, lakukan itu juga.” (Kol. 3:
13) Pernyataan ”jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh” menunjukkan bahwa bisa jadi memang
ada alasan yang benar untuk merasa kesal. Akan tetapi, kita seharusnya
tidak terlalu mempersoalkan kelemahan-kelemahan sepele orang lain,
karena hal itu bisa mengganggu kedamaian sidang. Sebaliknya, kita perlu berupaya meniru Yehuwa dengan
rela mengampuni saudara-saudari
kita dan terus melayani Allah bersama mereka. Kita juga perlu berdoa
meminta roh kudus. (Luk. 11:13) Roh
Allah akan membantu kita memperlihatkan sifat-sifat Kristen sejati sewaktu berurusan dengan orang lain.
—Gal. 5:22, 23. w12 15/10 2:1, 14, 15
Kamis, 16 Januari
Semua wewenang telah diberikan kepadaku.—Mat. 28:18.
Pada awalnya, Adam dan Hawa
sempurna dan menjadi bagian dari
keluarga universal Yehuwa yang
harmonis dan penuh damai. Mereka
dapat berbicara langsung denganNya, beribadat kepada-Nya, dan
mendapat berkat-Nya. Hubungan
harmonis itu rusak ketika manusia,
di bawah pengaruh Setan, memberontak melawan Yehuwa. Tetapi, sejak 1914, Kerajaan Mesianik
mulai bertindak untuk memulihkan kedamaian dan persatuan itu.
(Ef. 1:9, 10) Selama Pemerintahan Seribu Tahun, hal-hal menakjubkan yang sekarang belum kelihatan akan diwujudkan. (2 Kor.
4:18) Lalu tibalah ”kesudahannya”,
yaitu akhir dari Pemerintahan Milenium Kristus. (1 Kor. 15:24) Apa
yang akan terjadi saat itu? Walaupun diberi ”semua wewenang di
surga dan di bumi”, Yesus tidak
ambisius. Ia tidak ingin merebut
kedudukan Yehuwa. Ia dengan rendah hati ”menyerahkan kerajaan kepada Allah dan Bapaknya”.
Ia akan menggunakan kedudukan dan wewenangnya yang istimewa ”bagi kemuliaan Allah”.—Flp. 2:
9-11. w12 15/9 2:17, 18
Jumat, 17 Januari
Apa yang dicari dari penguruspengurus ialah orang yang didapati setia.—1 Kor. 4:2.
Seorang pengurus mungkin memiliki banyak sifat baik dan kesanggupan, tetapi itu tidak ada
artinya jika ia tidak bertanggung jawab atau tidak setia kepada majikannya. Kesetiaan sangat penting
agar seorang pengurus dapat bekerja dengan baik dan dapat sukses.
Jika kita setia, kita pasti akan diberkati. Jika kita tidak setia, kita tidak akan diperkenan Allah. (Mat.
25:14-18, 23, 26, 28-30) Yesus menunjukkan apa akibatnya jika se-
seorang tidak setia. Ia mengatakan, ”Ada seorang pria yang kaya
dan ia mempunyai seorang pengurus, dan orang ini diadukan kepadanya karena menangani barang-barangnya secara boros. Maka
ia memanggilnya dan mengatakan kepadanya, ’Apa ini yang kudengar tentang engkau? Serahkan
perhitungan kepengurusanmu, karena engkau tidak boleh lagi mengurus rumah.’ ” (Luk. 16:1, 2) Karena
memboroskan harta majikannya,
sang pengurus dipecat. Betapa berharga pelajaran itu bagi kita! Kita
tentu ingin selalu setia menjalankan apa yang diminta dari kita.
w12 15/12 2:15-17
Sabtu, 18 Januari
Kamu akan menemukan kesegaran bagi jiwamu.—Mat. 11:29.
Yesus meyakinkan para pengikutnya b ahwa kalau mereka
mendekat kepadanya dan menerapkan ajarannya, mereka akan
merasa disegarkan, sebab kuknya nyaman dan tanggungan darinya ringan. Pria dan wanita, juga
tua dan muda, senang bergaul dengan Yesus. (Mat. 11:30) Yesus merasa kasihan melihat rakyat jelata
Israel, dan ia berbuat sebisa-bisanya untuk meringankan beban hidup mereka. Di dekat Yerikho, ia
bertemu dengan dua orang pengemis buta, yang salah satunya bernama Bartimeus. Mereka terus
berteriak meminta Yesus menolong
mereka, tetapi orang-orang dengan
tegas menyuruh mereka diam. Yesus tentu bisa saja mengabaikan
permohonan orang-orang buta itu.
Namun, karena terdorong oleh
rasa kasihan, ia meminta mereka
mendekat, lalu ia menyembuhkan
mereka. Ya, Yesus meniru Bapaknya, Yehuwa, dengan memperlihatkan kerendahan hati dan belas
kasihan kepada manusia berdosa
yang dipandang rendah.—Mat. 20:
29-34; Mrk. 10:46-52. w12 15/11
2:12, 13
Minggu, 19 Januari
Nuh melakukannya menurut semua yang Allah perintahkan. Ia
melakukannya tepat seperti itu.
—Kej. 6:22.
Sewaktu Nuh dan keluarganya
membangun bahtera, mereka pasti
bertanya-tanya bagaimana Yehuwa
akan mendatangkan Air Bah dan
kapan. Tetapi, meskipun tidak mengetahui jawabannya, mereka beriman dan tidak berhenti membangun bahtera. Akhirnya, Yehuwa
memberi tahu Nuh bahwa hujan
akan turun tujuh hari lagi. Nuh dan
keluarganya punya cukup waktu
untuk membawa masuk binatangbinatang ke dalam bahtera. Jadi,
waktu hujan mulai turun, semuanya sudah siap. (Kej. 7:1-5, 11) Kisah tentang Air Bah membuktikan
bahwa Yehuwa selalu tahu waktu
dan cara terbaik untuk menyelamatkan umat-Nya. Seraya kita semakin mendekati akhir sistem ini,
kita dapat yakin bahwa apa yang
Yehuwa tetapkan pasti akan terjadi tepat pada ’hari dan jam’ yang
telah Ia putuskan.—Mat. 24:36;
Hab. 2:3. w12 15/4 4:7, 8
Senin, 20 Januari
Tidak ada orang yang tidak berbuat dosa.—2 Taw. 6:36.
Agar dapat memantulkan kemuliaan Allah, kita harus mengakui
dengan jujur bahwa kita berdosa.
Kita harus mencari tahu apa kelemahan kita, lalu berupaya keras
mengendalikannya agar kita dapat
benar-benar memuliakan Allah.
Sebagai penyembah Yehuwa, kita
harus terus memeriksa diri untuk
menentukan apakah kita sudah
memenuhi standar-Nya yang adilbenar. (Ams. 28:18; 1 Kor. 10:12)
Apa pun kelemahan kita, kita harus terus mengendalikannya agar
kita dapat memantulkan kemuliaan Allah. Yesus adalah satu-satu-
nya manusia yang selalu melakukan apa yang menyenangkan Allah
dan dengan sempurna memantulkan kemuliaan-Nya. Tidak seperti
Yesus, kita tidak sempurna. Meskipun demikian, kita hendaknya
berupaya keras untuk meniru teladannya. (1 Ptr. 2:21) Yehuwa memerhatikan upaya yang kita kerahkan dan kemajuan yang kita buat,
dan Ia memberkati upaya kita yang
sungguh-sungguh untuk memuliakan Dia. w12 15/5 4:7, 8
Selasa, 21 Januari
Sebab dalam satu jam ia telah
dihancurkan!—Pny. 18:19.
Menurut Yohanes, se orang
sundal simbolis menunggang seekor binatang buas berwarna merah marak, yang adalah patung
binatang berkepala tujuh. Nama
sundal itu ”Babilon Besar”. (Pny.
17:1-6) Sundal itu dengan tepat
melambangkan semua agama palsu, yang bagian utamanya adalah gereja-gereja Susunan Kristen.
Organisasi-organisasi agama palsu
mendukung patung binatang tersebut dan berupaya mengendalikan dia. Namun, selama hari Tuan,
mereka tidak mendukungnya lagi.
Air itu seakan-akan ”menjadi kering”. (Pny. 16:12; 17:15) Agama
palsu tidak akan lenyap secara bertahap. Sundal itu masih memiliki
pengaruh yang besar dan berupaya mendikte raja-raja untuk melaksanakan keinginannya. Tetapi,
Allah akan segera ’menaruh dalam
hati mereka keinginan untuk melaksanakan pikiran-Nya’. (Pny. 17:
16, 17) Yehuwa akan menggerakkan unsur-unsur politik dalam sistem Setan, yang diwakili oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk
menyerang agama palsu dan menghilangkan pengaruhnya.—Pny. 18:
7, 8, 15-19. w12 15/6 2:15-17
Rabu, 22 Januari
Janganlah disesatkan. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang berguna.—1 Kor. 15:33.
Pemerintah kadang-kadang mengeluarkan peringatan tentang makanan dan obat-obatan. Tentu saja,
tidak semua makanan dan obatobatan berbahaya. Tetapi, jika suatu produk dianggap mengancam
kesehatan, pemerintah tentu akan
bersikap seimbang dengan mengeluarkan peringatan untuk melindungi warga negaranya. Jika tidak,
pemerintah bisa dianggap mengabaikan rakyatnya. Demikian pula,
Kerajaan Allah mengeluarkan berbagai peringatan yang tepat waktu
tentang bahaya moral dan rohani
tertentu. Salah satu contohnya tentang Internet. Memang, Internet
bermanfaat di bidang komunikasi,
pendidikan, dan hiburan. Organisasi Allah memanfaatkan Internet
dan hasilnya sangat bagus. Tetapi,
banyak situs di Internet mengandung bahaya moral dan rohani. Situs-situs yang berisi pornografi dapat mengancam kesehatan rohani
para warga negara Kerajaan. Selama puluhan tahun, budak yang
setia telah memberi kita peringatan
tentang situs seperti itu. Betapa bersyukurnya kita atas pengingat-pengingat demikian yang melindungi kesehatan rohani kita!
w12 15/8 2:10, 11
Kamis, 23 Januari
Melakukan kehendakmu, oh, Allahku, aku suka, dan hukummu
ada di bagian dalamku.
—Mz. 40:8.
Sepanjang sejarah, bangsa-bangsa berperang demi mempertahankan kemerdekaan. Betapa terlebih
lagi kita! Kita juga harus b erjuang mempertahankan kemerdekaan Kristen. Ingatlah, musuh kita
bukan cuma Setan, dunia ini, dan
rohnya yang beracun. Kita juga ha-
rus berjuang melawan ketidaksempurnaan kita sendiri, termasuk hati
yang licik. (Yer. 17:9; Ef. 2:3) Namun, dengan bantuan Yehuwa,
kita dapat menang. Selain itu, setiap kemenangan—besar atau kecil—akan menghasilkan setidaknya
dua hal positif. Pertama, kita akan
membuat hati Yehuwa bersukacita. (Ams. 27:11) Kedua, setiap kali
kita merasakan manfaat dari ”hukum yang sempurna yang berkaitan dengan kemerdekaan”, kita akan
semakin bertekad lagi untuk tetap berada di ’jalan sempit’ menuju kehidupan abadi. Akhirnya, kita
akan menikmati kebebasan yang
jauh lebih besar yang terbentang
di hadapan hamba-hamba Yehuwa
yang loyal.—Yak. 1:25; Mat. 7:13, 14.
w12 15/7 2:15, 16
Jumat, 24 Januari
Waktu dan kejadian yang tidak
terduga menimpa [kita] semua.
—Pkh. 9:11.
Kita hidup pada masa yang penuh kesukaran. Bumi kita diterpa berbagai bencana. Gempa bumi,
tsunami, kebakaran, banjir, gunung
meletus, angin puting beliung, topan, dan badai telah menyengsarakan manusia. Selain itu, problem
keluarga dan problem pribadi membuat banyak orang takut dan sedih.
Bagaimana kita dapat tetap tabah
meski menghadapi problem yang
berat? (Rm. 15:4) Perhatikan beberap a hal buruk yang dialami
Daud. Ia harus menghadapi kemurkaan raja, serangan musuh, penculikan istri-istri, p engkhianatan
oleh orang-orang terdekatnya, dan
tekanan batin. (1 Sam. 18:8, 9; 30:
1-5; 2 Sam. 17:1-3; 24:15, 17; Mz. 38:
4-8) Alkitab menunjukkan bahwa
Daud sangat menderita karena halhal ini. Tetapi, imannya kepada Yehuwa tidak melemah. Ia bahkan mengatakan, ”Yehuwa adalah benteng
kehidupanku. Kepada siapakah
aku akan gentar?”—Mz. 27:1, 5, 10.
w12 15/10 1:1, 3, 4
Sabtu, 25 Januari
Kamu tidak berada dalam kegelapan, sehingga hari itu tibatiba menimpa kamu seperti
pencuri.—1 Tes. 5:4.
Peristiwa-peristiwa yang mengguncang dunia akan segera terjadi.
Penggenapan nubuat-nubuat Alkitab meneguhkan hal ini. Maka, kita
perlu tetap berjaga-jaga. Apa yang
akan membantu kita melakukannya? Rasul Paulus mendesak kita
untuk ”memperhatikan . . . perkaraperkara yang tidak kelihatan”. Ya,
kita tidak boleh melupakan upah
kita, yaitu kehidupan abadi di surga
atau di bumi. Paulus menulis katakata ini agar rekan-rekan seimannya memusatkan perhatian pada
upah yang akan mereka terima jika
tetap setia. Itu akan membantu mereka bertekun menghadapi cobaan
dan penganiayaan. (2 Kor. 4:8, 9, 1618; 5:7) Nasihat Paulus itu mengandung satu prinsip penting: Agar
harapan kita tetap kuat, kita perlu
memerhatikan bahkan hal-hal yang
tidak kita lihat. Kita juga perlu berfokus pada peristiwa-peristiwa penting yang belum terjadi.—Ibr. 11:1;
12:1, 2. w12 15/9 1:1, 2
Minggu, 26 Januari
Aku mendatangi engkau dengan nama Yehuwa yang berbala tentara, Allah barisan tempur
Israel, yang telah kautantang.
—1 Sam. 17:45.
Sewaktu muda, Daud maju melawan jagoan Filistin bernama Goliat.
Mengapa Daud sampai mau bertarung melawan raksasa bersenjata lengkap yang tingginya hampir
tiga meter itu? (1 Sam. 17:4) Apakah karena ia berani? Apakah karena ia beriman kepada Allah? Memang, keberanian dan iman Daud
turut berperan dalam tindakannya
yang gagah berani. Namun, alasan
utama Daud maju melawan Goliat
adalah karena ia merespek Yehu-
wa dan menjunjung tinggi namaNya. Dengan geram Daud bertanya, ”Siapakah orang Filistin yang
tidak bersunat ini sampai ia menantang barisan tempur Allah yang hidup?” (1 Sam. 17:26) Dengan mengandalkan Allah yang benar, Daud
menumbangkan jagoan Filistin itu
hanya dengan lemparan satu batu
kecil. Bukan hanya pada peristiwa
itu saja Daud menunjukkan kepercayaan kepada Yehuwa dan menjunjung tinggi nama-Nya, melainkan sepanjang hidupnya. Ya, Daud
bahkan mendesak semua orang Israel untuk ’bermegah akan nama
Yehuwa yang kudus’.—1 Taw. 16:810. w12 15/11 1:3, 4
Senin, 27 Januari
Engkau akan membuat jalanmu
berhasil dan . . . bertindak dengan berhikmat.—Yos. 1:8.
Apa kesuksesan itu? Kalau Saudara menanyakannya kep ada
orang-orang, jawabannya bisa beragam. Misalnya, banyak orang menganggap dirinya sukses jika ia sangat
kaya, kariernya hebat, atau pendidikannya tinggi. Yang lainnya
mengukur kesuksesan dari seberapa baik hubungan mereka dengan
keluarga, teman, dan rekan kerja. Ada orang-orang yang melayani
Allah yang mungkin mengaitkan
kesuksesan dengan kedudukan di
sidang atau hasil bagus dalam pelayanan. Tetapi, yang paling penting
adalah apakah Yehuwa menganggap kita sukses, karena kehidupan
kita bergantung pada hal itu. Sewaktu memberi Yosua tugas yang
penting, yaitu membawa orang
Israel memasuki Tanah Perjanjian, Yehuwa menyuruhnya membaca Hukum Musa ”siang dan malam”
dan menaati semua yang tertulis di dalamnya. Allah meyakinkan
dia, ”Dengan demikian engkau akan
membuat jalanmu berhasil dan
engkau akan bertindak dengan berhikmat.” (Yos. 1:7, 8) Dan Yosua memang sukses. w12 15/12 1:1, 3
Selasa, 28 Januari
Inilah akhirnya tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.—Kej. 2:23.
Kata-kata puitis ini diucapkan
oleh manusia pertama, Adam. Ia
sangat bahagia karena Yehuwa
menciptakan istri yang cantik untuknya! Mula-mula, Allah membuatnya tertidur nyenyak, lalu
mengambil salah satu tulang rusuknya dan menciptakan wanita
itu. Adam menamainya Hawa. Kemudian, Allah menikahkan mereka. Karena Yehuwa menggunakan
tulang rusuk Adam untuk menciptakan Hawa, mereka berdua lebih
akrab daripada pasangan suami
istri mana pun dewasa ini. Yehuwa menanamkan dalam diri manusia kesanggupan untuk saling mencintai, sehingga pria dan wanita
bersatu menjadi suami dan istri.
Kebanyakan orang yang telah menikah berharap bisa saling mencintai untuk selamanya. Tentu
saja, Allah tidak menjodohkan siapa pun. Namun, Ia memberikan
bimbingan kepada orang Kristen
dalam hal ini dan asp ek kehidupan lainnya jika mereka meminta petunjuk-Nya dan mau dibimbing oleh roh-Nya.—Gal. 5:18, 25.
w12 15/5 1:1-3
Rabu, 29 Januari
Sesungguhnya, Allahmu adalah
. . . Penyingkap rahasia.
—Dan. 2:47.
Sewaktu Kerajaan Allah menghabisi semua pemerintahan manusia kelak, pemerintahan mana yang
sedang berkuasa atas dunia? Kita
tahu jawabannya karena Allah Yehuwa, Sang ”Penyingkap rahasia”,
memberi tahu kita melalui tulisan
nabi Daniel dan rasul Yohanes. Kepada pria-pria ini, Yehuwa memberikan serangkaian penglihatan tentang binatang-binatang buas. Ia
juga memberi tahu Daniel arti
mimpi yang mengandung nubuat
tentang sebuah patung logam besar. Yehuwa menginstruksikan agar
hal-hal tersebut dicatat dalam Alkitab demi kita. (Rm. 15:4) Ia ingin
agar kita semakin yakin bahwa Kerajaan-Nya akan segera menghancurkan semua pemerintahan manusia. (Dan. 2:44) Nubuat Daniel dan
Yohanes tidak hanya menyingkapkan delapan raja, atau pemerintahan manusia, namun juga menunjukkan urutan mereka memerintah.
w12 15/6 1:1-3
Kamis, 30 Januari
Selidikilah hukum Allah yang
sempurna yang memerdekakan.
—Yak. 1:25, ”Bahasa Indonesia
Masa Kini”.
Dewasa ini, ketamakan, pelanggaran hukum, dan kekerasan semakin marak. (2 Tim. 3:1-5) Untuk mengatasinya, p emerintah
memperbanyak hukum dan peraturan, menambah anggota polisi,
dan memasang kamera pengintai.
Di negeri-negeri tertentu, warga
negaranya memasang alarm di rumah, menambah kunci dan gembok, dan bahkan memasang pagar
yang dialiri listrik. Banyak orang tidak mau keluar rumah pada malam hari atau melarang anak mereka bermain tanpa ditemani—siang
ataupun malam. Jelaslah, kebebasan semakin berkurang, dan situasi
ini kemungkinan besar tidak akan
membaik. Kenyataannya, semakin
sering orang-orang melanggar batas-batas moral dan rohani yang
ditetapkan Allah, semakin menderita mereka. Situasi yang memburuk ini juga berpengaruh pada diri
kita sebagai hamba Yehuwa. Meski
demikian, kita punya harapan bahwa perbudakan oleh dosa dan kefanaan akan berakhir, dan kita akan
menikmati ”kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah”.—Rm.
8:21. w12 15/7 1:1, 2
Jumat, 31 Januari
Buatlah orang-orang dari segala
bangsa menjadi murid, . . . Dan,
lihat! aku menyertai kamu sepanjang masa sampai penutup
sistem ini.—Mat. 28:19, 20.
Bayangkan diri Saudara berada di
Firdaus. Setiap pagi, Saudara terbangun dengan merasa segar dan bersemangat untuk memulai kegiatan. Tidak ada rasa nyeri maupun sakit.
Semua penyakit telah lenyap. Semua
indra Saudara—penglihatan, pendengaran, penciuman, p eraba, dan
perasa—berfungsi dengan sempurna. Saudara sangat energik. Saudara
memiliki pekerjaan yang menyenangkan dan teman yang banyak. Segala kekhawatiran Saudara sudah berlalu. Itu adalah berkat-berkat yang
dapat Saudara nikmati di bawah Kerajaan Allah. Yesus Kristus, sang Raja
terlantik, akan memberkati rakyatnya dan mengajar mereka pengetahuan tentang Allah Yehuwa. Yehuwa
akan menyertai hamba-hamba-Nya
yang loyal yang melakukan pekerjaan pendidikan global itu di masa depan. Allah dan Putra-Nya telah menyertai orang-orang yang setia selama
berabad-abad. Sebelum naik ke surga,
Yesus berjanji kepada murid-muridnya yang setia bahwa ia akan menyertai mereka. w12 15/8 1:1, 2
Sabtu, 1 Februari
Minggu, 2 Februari
Lihat! suatu kumpulan besar dari
orang-orang yang jumlahnya tidak seorang pun dapat menghitungnya, dari semua bangsa dan
suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba.—Pny. 7:9.
Mereka tidak memberi telinga.
—Neh. 9:30.
Setelah tahun 1914, The Watchtower memuat pernyataan penting ini,
”Saudara-saudara, kita yang memiliki
sikap yang benar terhadap Allah tidak kecewa akan apa pun dari antara semua pengaturan-Nya. Kami tidak mengharap kehendak kami yang
terjadi; jadi ketika kami mengetahui
bahwa kami mengharapkan sesuatu
yang salah pada bulan Oktober 1914,
maka kami gembira bahwa Tuhan tidak mengubah Rencana-Nya untuk
menyesuaikannya dengan keinginan kami. Kami tidak berharap Dia
melakukan demikian. Kami hanya
berharap kami dapat mengerti rencana dan maksud-tujuan-Nya.” Kerendahan hati dan pengabdian ini masih menjadi ciri kaum terurap hingga
sekarang. Mereka berpaut erat pada
saluran yang Allah tetapkan untuk
menyalurkan makanan rohani. Kini,
”suatu kumpulan besar” dari ”dombadomba lain”, yaitu orang Kristen yang
memiliki harapan kehidupan di bumi,
meniru kewaspadaan dan semangat
mereka.—Yoh. 10:16. w12 15/9 4:13, 14
Kita tidak bisa menyimpulkan bahwa Yehuwa pasti akan selalu memberikan pengampunan.
Sehubungan dengan hal itu, mari
kita bandingkan sikap Daud dan
Manasye dengan sikap umat Israel dan Yehuda yang tidak taat. Setelah Daud berdosa, Allah mengutus nabi Natan untuk memberi
Daud kesempatan untuk bertobat.
Daud menyambut kesempatan ini
dengan penuh syukur. Sewaktu Manasye berada dalam keadaan yang
terjepit, ia tergerak untuk sungguhsungguh bertobat. Sebaliknya, penduduk Israel serta Yehuda sering
kali tidak mau bertobat sekalipun
Yehuwa telah berulang kali mengutus para nabi-Nya untuk menyatakan perasaan-Nya terhadap ketidaktaatan mereka. Oleh karena
itu, Yehuwa tidak mengampuni mereka. Bahkan, setelah orangorang Israel kembali dari pembuangan di Babilon pun, Yehuwa
masih terus mengutus hamba-hamba-Nya yang setia, seperti imam
Ezra dan nabi Maleakhi. Sewaktu
umat itu menaati Yehuwa, mereka
sangat bersukacita.—Neh. 12:43-47.
w12 15/11 4:15
Senin, 3 Februari
Biarlah Ya yang kaukatakan itu
berarti Ya, Tidak, Tidak.
—Mat. 5:37.
Mengapa Ya yang kita katakan harus berarti Ya? Alkitab dengan jelas memperingatkan bahwa orang
yang sengaja ”mengingkari kesepakatan” dan tidak mau berubah ”patut mati”. (Rm. 1:31, 32) Firaun
dari Mesir, Raja Zedekia dari Yehuda, serta Ananias dan Safira adalah
beberapa contoh buruk yang disorot dalam Alkitab. Ya yang mereka katakan tidak berarti Ya. Kehidupan mereka berakhir dengan
tragis, dan mereka menjadi contoh peringatan bagi kita. (Kel. 9:27,
28, 34, 35; Yeh. 17:13-15, 19, 20; Kis.
5:1-10) Pada ”hari-hari terakhir” ini,
kita dikelilingi oleh orang-orang
yang ’tidak loyal, dan berpengabdian yang saleh hanya secara lahiriah tetapi tidak hidup sesuai
dengan kuasanya’. (2 Tim. 3:1-5) Sebisa mungkin, kita harus menghindari pergaulan buruk seperti itu.
Sebaliknya, kita perlu secara rutin berkumpul dengan orang-orang
yang berupaya untuk selalu berpegang pada kata-kata mereka.—Ibr.
10:24, 25. w12 15/10 4:11, 12
Selasa, 4 Februari
Allah tidak berat sebelah.
—Kis. 10:34.
Di dunia yang mementingkan diri
dan nasionalistis ini, kita tentu senang bahwa masih ada orang yang
mau dan bisa mengabaikan kebangsaan. Pendiri stasiun televisi CNN,
Ted Turner, menyatakan pendapatnya setelah bekerja sama dengan
banyak orang yang berbakat dari
berbagai bangsa, ”Saya akhirnya
menganggap orang-orang dari negeri-ne geri lain bukan sebagai
’orang asing’, tetapi sebagai sesama penghuni planet ini.” Di seluruh dunia, hanya Saksi-Saksi Yehuwa yang secara kelompok meniru
cara berpikir Allah. Dengan berupa-
ya memiliki sudut pandang Yehuwa,
mereka akhirnya dapat mengubah
cara berpikir dan perasaan mereka
terhadap orang-orang dari bangsa
lain. Mereka tidak lagi mencurigai
atau bahkan membenci orang-orang
dari bangsa lain. Sebaliknya, mereka menganggap beragam ciri dan
kesanggupan orang-orang ini sebagai sesuatu yang indah. Pernahkah Saudara merenungkan betapa
luar biasanya apa yang bisa dicapai
Saksi-Saksi Yehuwa, dan betapa besar manfaat yang Saudara rasakan
dari hal itu sewaktu berurusan dengan orang lain? w12 15/12 4:2, 14, 15
Rabu, 5 Februari
Mereka bukan lagi dua, melainkan satu daging.—Mat. 19:6.
Seorang saudari bersyukur karena ia mengandalkan Allah dan mengerahkan upaya ekstra untuk menyelamatkan perkawinannya. ”Saya
tergoda untuk berpisah dari suami
karena ia tidak memberi nafkah dan
membahayakan kerohanian saya,”
katanya. Lalu, saya sadar kalau saya
juga salah. Kami pun mulai saling
berkomunikasi, memulai kembali
pelajaran keluarga, dan teratur berhimpun. Perkawinan kami bersemi
kembali. Akhirnya, suami saya memenuhi syarat lagi untuk menerima
hak istimewa di sidang. Kami mendapat pelajaran pahit tetapi hasilnya membuat kami bahagia.” Entah
kita masih lajang atau sudah menikah, mari kita selalu bertindak dengan berani dan berharap kepada
Yehuwa. Jika kita menghadapi problem perkawinan, kita hendaknya
dengan sungguh-sungguh berupaya menyelesaikannya karena orang
yang dipersatukan dalam perkawinan ”bukan lagi dua, melainkan satu
daging”. Dan, tetaplah ingat bahwa jika Saudara tidak meninggalkan teman hidup yang tidak seiman,
sekalipun mengalami kesukaran,
Saudara bisa menuai sukacita ketika teman hidup Saudara mau melayani Yehuwa. w12 15/5 2:19, 20
Kamis, 6 Februari
Tidak seorang pun pernah melihat Allah; satu-satunya allah
yang diperanakkan yang berada
pada posisi dada Bapak, dia itulah yang menjelaskan mengenai
dirinya.—Yoh. 1:18.
Hanya Yesus yang dapat dengan
tepat menunjukkan Pribadi seperti
apa Bapaknya itu. Mengapa? Sebelum semua makhluk hidup diciptakan, Yesus sudah ada di surga sebagai makhluk roh. Ia adalah
”satu-satunya Putra Allah yang diperanakkan”. (Yoh. 1:14; 3:18) Karena belum ada ciptaan lain, Sang
Putra menikmati berlimpah perhatian dari Bapaknya dan belajar
banyak hal tentang Dia dan sifatsifat-Nya. Selama jutaan tahun,
pastilah mereka punya banyak kesempatan untuk bercakap-cakap
sehingga ikatan kasih di antara
mereka semakin kuat. (Yoh. 5:20;
14:31) Alangkah banyaknya halhal yang Yesus pelajari tentang
kepribadian Bapaknya! (Kol. 1:1517) Bapak memilih Putra sebagai
juru bicara-Nya, dan menamainya
”Firman Allah”. (Pny. 19:13) Jadi,
hanya Yesus yang mendapat tugas
khusus untuk menyingkapkan Bapaknya kepada orang lain. w12 15/4
1:4, 5
Jumat, 7 Februari
Jangan mendukakan roh kudus
Allah.—Ef. 4:30.
Roh kudus adalah kuasa yang
mempersatukan. Agar bisa mewujudkan kedamaian dan persatuan,
kita juga perlu menerapkan nasihat Paulus berikutnya, ”Biarlah
semua kebencian dan kemarahan
dan murka dan teriakan serta cacian disingkirkan darimu, beserta
semua keburukan. Tetapi hendaklah kamu baik hati seorang kepada yang lain, memiliki keibaan hati
yang lembut, dengan lapang hati
mengampuni satu sama lain seba-
gaimana Allah juga dengan lapang
hati mengampuni kamu melalui
Kristus.” (Ef. 4:31, 32) Kata-kata
”hendaklah kamu baik hati” menunjukkan bahwa kadang-kadang
kita mungkin tidak baik hati atau
kita perlu berupaya agar lebih baik
hati. Maka, kita hendaknya membiasakan diri untuk lebih memikirkan perasaan orang lain daripada perasaan kita sendiri. (Flp. 2:4)
Barangkali ada yang hendak kita
katakan yang bisa membuat orang
tertawa atau menganggap kita pintar. Tetapi, apakah itu baik hati?
Kalau kita berpikir sebelum berbicara, kita bisa bersikap baik hati
kepada orang lain. w12 15/7 4:13, 14
Sabtu, 8 Februari
Kita mengasihi, karena dia pertama-tama mengasihi kita.
—1 Yoh. 4:19.
Kebanyakan buku agama jarang
sekali berbicara tentang Allah. Tetapi, Alkitab membantu kita mengenal Allah Yehuwa dan perbuatan-Nya. Kita bisa melihat banyak
aspek kepribadian-Nya. Alkitab
tidak hanya menggambarkan Dia
sebagai Allah yang mahakuasa,
berhikmat, dan adil, tetapi juga sebagai Allah yang mengasihi kita.
(Yoh. 3:16) Selain itu, Alkitab
memberi tahu kita, ”Allah tidak
berat sebelah, tetapi orang dari
bangsa mana pun yang takut kepadanya dan mengerjakan keadilbenaran diperkenan olehnya.” (Kis.
10:34, 35) Hal itu dibuktikan dengan diterjemahkannya Alkitab ke
dalam banyak bahasa. Ahli bahasa
mengatakan bahwa ada kira-kira
6.700 bahasa di seluruh dunia. Sekitar 100 bahasa digunakan oleh
90 persen penduduk dunia. Tetapi,
Alkitab telah diterjemahkan, seluruhnya atau sebagian, ke dalam lebih dari 2.400 bahasa. Jadi, hampir
semua orang di dunia bisa membaca Alkitab dalam bahasa mereka.
w12 15/6 4:9
Minggu, 9 Februari
Segera setelah seribu tahun itu
berakhir, Setan akan dilepaskan
dari penjaranya.—Pny. 20:7.
Pada akhir Pemerintahan Milenium Kristus, semua rakyat Kerajaan yang hidup di bumi akan dibuat
sempurna. Mereka akan meniru Yesus; mereka akan dengan rendah
hati dan rela mengakui Yehuwa sebagai penguasa. Mereka akan membuktikannya dengan tetap setia di
bawah ujian akhir. (Pny. 20:8-10)
Setelah itu, semua malaikat dan
manusia yang memberontak akan
dibinasakan. Saat itu, kita akan benar-benar bergembira dan bersukaria! Seluruh keluarga Yehuwa di
surga dan di bumi akan memuji Yehuwa. Dan, Ia akan menjadi ”segala
sesuatu bagi setiap orang”. (1 Kor.
15:28; Mz. 99:1-3) Apakah hal-hal
menakjubkan yang akan diwujudkan Kerajaan Allah akan mendorong Saudara untuk memusatkan
perhatian dan mengerahkan upaya
untuk melakukan kehendak Allah?
Apakah Saudara akan selalu waspada agar harapan dan kenyamanan
palsu yang ditawarkan dunia Setan
tidak menyimpangkan Saudara dari
pelayanan? Apakah Saudara akan
memperkuat tekad untuk mendukung sepenuhnya kedaulatan Yehuwa? w12 15/9 2:19, 20
Senin, 10 Februari
Pelacur adalah lubang yang dalam.—Ams. 23:27.
Hubungan romantis yang tidak
patut dapat berkembang di tempat kerja Saudara. Bahkan, menurut sebuah penelitian, lebih dari separuh wanita dan sebagian besar
pria yang berzina melakukannya dengan teman sekerja. Apakah Saudara biasanya bekerja sama dengan lawan jenis di tempat kerja Saudara?
Kalau begitu, bagaimana hubungan Saudara dengan mereka? Apakah
Saudara menjaga jarak sebatas hubungan kerja saja? Sebagai contoh,
mungkin seorang saudari Kristen
menjadikan seorang rekan sekerja
pria tempat ia mencurahkan isi hati
dan bahkan menceritakan problem
perkawinannya. Contoh lain, karena mulai berteman dengan rekan
sekerja wanita, seorang pria Kristen mungkin berpikir, ”Dia menghargai pendapatku dan selalu mau
mendengarkan aku. Dia juga merespek aku. Seandainya saja istriku
seperti itu!” Bukankah orang Kristen yang berada dalam situasi seperti itu akan mudah jatuh sehingga
melakukan perzinaan? w12 15/8 4:
11, 12
Selasa, 11 Februari
Aku tidak menyadari akan adanya sesuatu yang tidak benar
dalam diriku. Namun ini tidak
membuktikan bahwa aku adilbenar, tetapi dia yang memeriksa aku adalah Yehuwa.
—1 Kor. 4:4.
Setiap anggota sidang hendaknya
bertekad untuk membina semangat
yang baik dalam sidang. Setelah
berdoa dengan sungguh-sungguh,
kita mungkin menyimpulkan bahwa kita sendiri bisa memperbaiki sikap agar lebih membina orang lain.
Jika demikian, kita hendaknya rela
menaati arahan Firman Allah dan
membuat perubahan. (Ibr. 4:12) Seperti yang diperlihatkan ayat hari
ini, Paulus sangat peduli akan dampak perbuatannya terhadap sidang.
Seraya kita berupaya bertindak
selaras dengan hikmat Allah dan tidak menganggap diri kita atau kedudukan kita terlalu penting, kita
akan mempertahankan sikap yang
baik di sidang. Dengan suka mengampuni dan berpikiran positif tentang orang lain, kita akan mempertahankan perdamaian dengan
rekan-rekan seiman. (Flp. 4:8) Kita
yakin bahwa jika kita melakukan
hal-hal itu, Yehuwa dan Yesus akan
senang terhadap ’roh yang kita
perlihatkan’.—Flm. 25. w12 15/10
2:16, 17
Rabu, 12 Februari
Hendaklah masing-masing membuktikan pekerjaannya sendiri,
maka ia akan mempunyai alasan
untuk bersukaria sehubungan dengan dirinya saja, dan bukan dengan membandingkannya dengan
orang lain.—Gal. 6:4.
Daripada membanding-bandingkan, kita hendaknya memusatkan
perhatian pada apa yang sanggup
kita lakukan. Dengan demikian,
kita tidak akan menjadi besar kepala atau kecil hati. Sewaktu memeriksa diri, kita harus sadar bahwa keadaan bisa berubah. Karena
kesehatan kita merosot, umur bertambah, atau karena tanggung jawab lainnya, apa yang bisa kita lakukan sekarang mungkin tidak
sebanyak dahulu. Yang juga dapat
kita pikirkan adalah hak istimewa yang kita miliki atau kita dambakan. Karena alasan-alasan yang
tidak kita pahami, kita mungkin
harus menunggu lebih lama untuk mendapatkannya. Ketimbang
iri terhadap orang lain yang menerima tugas tertentu, kita bisa mengerahkan upaya untuk menjalankan tanggung jawab yang memang
diberikan kepada kita. Di dunia
baru, Yehuwa pasti akan memuaskan keinginan yang patut dari semua hamba-Nya. w12 15/12 2:18-20
Kamis, 13 Februari
Aku berwatak lembut dan rendah hati.—Mat. 11:29.
Yesus membantu rakyat jelata dengan mengajar dan menghibur mereka, serta memberikan
apa yang mereka butuhkan. Terlebih lagi, dengan adanya korban Yesus, semua orang yang beriman kepadanya akan memperoleh berkat
untuk selama-lamanya. Bagaimana dengan Yesus sendiri? Apakah
kerendahan hatinya bermanfaat
bagi dirinya? Tentu saja, karena ia
mengatakan kepada murid-murid-
nya, ”Barang siapa merendahkan
dirinya akan ditinggikan.” (Mat.
23:12) Itulah yang terjadi atas diri
Yesus. Paulus mengatakan, ”Allah
meninggikan [Yesus] kepada kedudukan yang lebih tinggi dan dengan baik hati memberinya nama
di atas setiap nama lain, sehingga dengan nama Yesus semua harus bertekuk lutut, yaitu mereka yang berada di surga, di bumi,
dan di bawah tanah, dan setiap
lidah harus mengakui secara terbuka bahwa Yesus Kristus adalah
Tuan bagi kemuliaan Allah, sang
Bapak.” Karena kerendahan hati
dan kesetiaan Yesus sewaktu hidup
di bumi, Allah Yehuwa meninggikan Putra-Nya dengan memberinya wewenang atas semua makhluk di surga dan di bumi.—Flp. 2:
9-11. w12 15/11 2:12, 14, 15
Jumat, 14 Februari
Yehuwa telah menjadi saksi antara kamu dan istri masa mudamu, yang telah kamu khianati.
—Mal. 2:14.
Yesus memiliki perasaan yang
sama seperti Bapaknya. Ia mengajarkan bahwa seseorang tidak boleh mengusir atau mencampakkan
teman hidupnya dan menganggap enteng perbuatan itu. (Mat. 19:
3-6, 9) Bagaimana suami istri dapat
tetap loyal? Firman Allah mengatakan, ”Bersukacitalah dengan istri
[atau suami] masa mudamu” dan,
”Jalani kehidupan dengan istri [atau
suami] yang kaukasihi.” (Ams. 5:18;
Pkh. 9:9) Seraya usia bertambah,
mereka harus berupaya memperkuat hubungan mereka, baik secara
fisik maupun emosi. Hal itu berarti
saling memerhatikan dan melakukan kegiatan bersama-sama. Mereka harus berupaya keras melindungi
perkawinan dan hubungan mereka
dengan Yehuwa. Caranya adalah dengan belajar Alkitab bersama, berdinas bersama, dan berdoa bersama
memohon berkat Yehuwa. w12 15/4
2:13-15
Sabtu, 15 Februari
Bertekunlah dalam doa.
—Rm. 12:12.
Pelajaran Alkitab yang mendalam
disertai perenungan sangat penting
agar dapat memperkuat iman serta
tekad kita untuk menghindari dosa
serius dan untuk menyenangkan Yehuwa. (Mz. 119:11, 47, 48) Kita juga
perlu ’bertekun dalam doa’. Kita harus berdoa agar Yehuwa membantu kita melayani Dia dengan cara
yang diperkenan-Nya. Maka, kita dapat meminta roh kudus, lebih banyak iman, kekuatan untuk melawan godaan, dan kesanggupan untuk
”menangani firman kebenaran dengan tepat”. (2 Tim. 2:15; Mat. 6:
13; Luk. 11:13; 17:5) Seperti seorang
anak yang mengandalkan bapaknya,
kita pun perlu mengandalkan Bapak
surgawi kita, Yehuwa. Jika kita memohon agar Ia membantu kita melayani Dia dengan lebih baik, kita dapat yakin bahwa Ia akan membantu
kita. Jangan sekali-kali merasa bahwa kita mengganggu Dia! Maka, dalam doa, marilah kita memuji Dia,
bersyukur kepada-Nya, meminta petunjuk-Nya terutama sewaktu menghadapi ujian, dan meminta bantuan-Nya agar kita memuliakan nama
kudus-Nya melalui pelayanan kita.
—Mz. 86:12; Yak. 1:5-7. w12 15/5 4:
9, 10
Minggu, 16 Februari
Telah tiba jam penghakiman oleh
[Allah].—Pny. 14:7.
Setelah agama palsu dibinasakan,
binatang buas, yang merupakan alat
politik Setan di bumi, akan digerakkan untuk menyerang Kerajaan Allah. Karena tidak dapat mencapai surga, raja-raja di bumi akan
melampiaskan kemurkaan mereka
terhadap orang-orang di bumi yang
mendukung Kerajaan Allah. Akibatnya, hal ini menyulut perang dengan
Allah. (Pny. 16:13-16; 17:12-14) Daniel menyebutkan satu aspek dari pertempuran terakhir itu. (Dan. 2:44)
Binatang buas berkepala tujuh da-
lam Penyingkapan 13:1, patungnya, dan binatang buas bertanduk
dua, akan dihancurkan. Kuasa Dunia
Anglo-Amerika mendominasi dunia
sewaktu agama palsu dimusnahkan.
Nubuat Daniel dan Yohanes telah
tergenap hingga perincian terkecil.
Kita dapat yakin bahwa kebinasaan
agama palsu dan perang Armagedon
akan segera terjadi. Allah telah menyingkapkan perincian ini. Apakah
kita akan mengindahkan peringatan
yang tersirat dalam nubuat-nubuat
itu? (2 Ptr. 1:19) Sekaranglah waktunya untuk menaati Yehuwa dan
mendukung Kerajaan-Nya.—Pny. 14:
6, 7. w12 15/6 2:18, 19
Senin, 17 Februari
Segala sesuatu telanjang dan
terbuka di mata [Allah].
—Ibr. 4:13.
Orang-orang yang mengabaikan
peringatan golongan budak pasti
merugikan dirinya maupun orangorang yang mereka sayangi. Ada yang
telah kecanduan menonton p ornografi atau melakukan perbuatan
amoral lalu membohongi dirinya dengan menganggap bahwa Yehuwa tidak bisa melihat apa yang sedang
dia lakukan. Sungguh bodoh jika kita
mengira bahwa kita bisa menyembunyikan perbuatan kita dari Yehuwa! (Ams. 15:3) Allah ingin menolong
orang-orang seperti itu dan menggerakkan para penatua, sebagai wakilwakil-Nya di bumi, untuk membantu
mereka. (Gal. 6:1) Pemerintah manusia bisa mencabut kewarganegaraan
seseorang yang melakukan tindakan tertentu. Demikian pula, Yehuwa akan mencabut kewarganegaraan
orang-orang yang melanggar hukumhukum-Nya dan tidak mau bertobat.
(1 Kor. 5:11-13) Meskipun demikian, Ia berbelaskasihan. Orang-orang
yang bertobat dan berbalik dapat
memperoleh kembali perkenan Yehuwa dan tetap menjadi warga negara Kerajaan. (2 Kor. 2:5-8) Sungguh
suatu kehormatan yang besar bisa
melayani Raja yang pengasih seperti
itu! w12 15/8 2:12
Selasa, 18 Februari
Jika ia telah berbuat dosa, ia
akan diampuni.—Yak. 5:15.
Jangan pernah lupa bahwa Allah
sungguh berbelaskasihan dan bahwa Ia menarik kita ke dalam sidang
karena Ia melihat sesuatu yang
baik dalam diri kita. (Mz. 103:8, 9)
Jadi, selama kita melayani Yehuwa
dengan sepenuh hati, Ia akan selalu membantu kita. (1 Taw. 28:9)
Sewaktu berdoa pada malam terakhirnya bersama ke-11 rasulnya
yang setia, Yesus mengucapkan
kata-kata yang tak terlupakan ini
demi kepentingan mereka, ’Jagalah mereka oleh karena si fasik.’
(Yoh. 17:15) Yesus di sini tidak hanya memikirkan rasul-rasulnya tetapi juga semua pengikutnya. Jadi,
kita dapat yakin bahwa Yehuwa
akan menjawab doa Yesus dengan
menjaga kita p ada masa-masa
yang kritis ini. ”Bagi orang-orang
yang lurus hati, [Yehuwa] adalah
perisai . . . Ia akan menjaga jalan
orang-orangnya yang loyal.” (Ams.
2:7, 8) Ya, menaati hukum Yehuwa
memang tidak selalu mudah, tetapi itu adalah satu-satunya jalan
menuju kehidupan abadi dan kebebasan sejati. (Rm. 8:21) Jangan
biarkan siapa pun menyimpangkan
Saudara dari jalan itu! w12 15/7 2:
17, 18
Rabu, 19 Februari
Aku tidak akan menyingkirkan
integritasku!—Ayb. 27:5.
Ayub mengalami problem-problem yang sangat berat. Seluruh hidupnya tiba-tiba terpuruk. (Ayb. 3:
3, 11) Dan, ia tidak tahu apa sebabnya ia mengalami hal-hal itu.
Meski begitu, ia tidak menyerah.
Ia mempertahankan integritasnya
dan tetap beriman kepada Allah.
Sungguh teladan yang bagus untuk
kita tiru! Perhatikan juga contoh
rasul Paulus. Ia menghadapi ’bahaya di kota, di padang belantara, dan di laut’. Ia juga ’kelapar-
an dan kehausan, kedinginan dan
dalam keadaan telanjang’. Paulus
juga menceritakan bahwa ia pernah ’satu malam dan satu hari di
tengah laut yang dalam’, kemungkinan karena mengalami karam
kapal. (2 Kor. 11:23-27) Meski nyaris mati karena melayani Allah,
Paulus beriman bahwa Allah akan
menyelamatkan dia. (2 Kor. 1:8-10)
Memang, jarang sekali ada yang
mengalami begitu banyak hal buruk seperti Paulus. Namun, banyak saudara-saudari kita juga kadang-kadang memiliki perasaan
yang sama seperti dia. Maka, teladan ketabahannya bisa menghibur
kita. w12 15/10 1:6, 7
Kamis, 20 Februari
Hari Yehuwa akan datang persis seperti pencuri pada waktu
malam.—1 Tes. 5:2.
”Hari Yehuwa” di ayat ini memaksudkan periode yang akan dimulai ketika agama palsu dibinasakan dan mencapai puncaknya
pada perang Armagedon. Nah, tepat sebelum hari Yehuwa dimulai, para pemimpin dunia akan
mengatakan ”Perdamaian dan keamanan!” (1 Tes. 5:3) Tidak soal
siapa yang menyerukan ”Perdamaian dan keamanan!”, yang pasti
itu akan menandai dimulainya
hari Yehuwa. Itulah sebabnya Paulus dapat mengatakan, ”Saudara-saudara, kamu tidak berada
dalam kegelapan, sehingga hari
itu tiba-tiba menimpa kamu seperti pencuri, sebab kamu semua
adalah putra-putra terang.” (1 Tes.
5:4, 5) Tidak seperti orang-orang
lain, kita memiliki pemahaman
dari Alkitab tentang makna di balik peristiwa-peristiwa sekarang.
Namun, bagaimana persisnya nubuat tentang seruan ”Perdamaian dan keamanan!” akan tergenap?
Kita belum tahu. Karena itu, mari
kita bertekad untuk ”tetap bangun
dan tetap sadar”.—1 Tes. 5:6; Zef.
3:8. w12 15/9 1:3, 4
Jumat, 21 Februari
Hal-hal inilah yang kusenangi.
—Yer. 9:24.
Apakah Saudara bangga karena Yehuwa adalah Allah Saudara? Apa yang akan Saudara lakukan jika tetangga, teman kerja,
teman sekolah, atau kerabat menjelek-jelekkan Yehuwa atau mengejek Saksi-Saksi-Nya? Apabila
nama Yehuwa dicela, apakah Saudara akan membelanya dan yakin
bahwa Ia akan membantu Saudara melakukannya? Memang, ada
”waktu untuk berdiam diri”, tetapi kita tidak boleh malu menjadi Saksi Yehuwa dan p engikut
Yesus. (Pkh. 3:1, 7; Mrk. 8:38) Meskipun kita perlu bersikap lentuk
dan sopan sewaktu berurusan dengan orang-orang yang meremehkan Yehuwa, kita hendaknya tidak
seperti orang Israel yang ”merasa ngeri dan sangat takut” sewaktu mendengar tantangan Goliat.
(1 Sam. 17:11) Sebaliknya, kita perlu bertindak tanpa ragu untuk menyucikan nama Allah Yehuwa. Kita
ingin agar orang-orang mengetahui Allah seperti apa Yehuwa itu.
Karena itulah kita menggunakan
Alkitab untuk membantu orangorang menyadari betapa pentingnya mendekat kepada Yehuwa.
—Yak. 4:8. w12 15/11 1:5
Sabtu, 22 Februari
Berat emas yang dibawa kepada
Salomo dalam satu tahun berjumlah enam ratus enam puluh
enam talenta emas.
—2 Taw. 9:13.
Pendapatan Salomo setiap tahun
mencakup kira-kira 25 ton emas!
Namun, kata-kata Salomo dalam
buku Pengkhotb ah menunjukkan bahwa ia tidak menganggap
kebahagiaan dan kesuksesan hanya milik orang-orang yang kaya
atau terkemuka. Ia menulis, ”Aku
akhirnya tahu bahwa tidak ada
yang lebih baik bagi mereka dari-
pada bersukacita dan berbuat baik
selama hidupnya; dan juga bahwa setiap orang hendaknya makan
dan tentu saja minum serta menikmati hal-hal baik untuk semua
kerja kerasnya. Itu pun pemberian Allah.” (Pkh. 3:12, 13) Ia sadar
bahwa hal-hal baik itu baru bisa
menghasilkan kebahagiaan sejati
jika seseorang mendapat perkenan Allah, atau memiliki hubungan
baik dengan-Nya. Salomo dengan
tepat mengatakan, ”Penutup dari
perkara itu, setelah segala sesuatu
didengar, adalah: Takutlah akan
Allah yang benar dan jalankanlah
perintah-perintahnya. Sebab inilah seluruh kewajiban manusia.”
—Pkh. 12:13. w12 15/12 1:4, 5
Minggu, 23 Februari
Ia mengacaubalaukan pasukan
tentara Mesir. Ia terus melepaskan roda-roda kereta mereka sehingga mereka mengendarainya
dengan susah payah.
—Kel. 14:24, 25.
Dibandingkan dengan pasukan
militer Firaun yang menaiki kereta perang, orang Israel pasti bergerak sangat lamban. Akan tetapi,
pasukan Mesir mustahil menyusul
mereka, karena Yehuwa berperang
demi Israel. Setelah orang Israel sampai di seberang Laut Merah
dengan selamat, Yehuwa memerintahkan Musa, ”Rentangkan tanganmu ke atas laut, agar airnya
kembali dan melanda orang-orang
Mesir, kereta-kereta perang dan
prajurit-prajurit kavaleri mereka.”
Sewaktu pasukan Mesir berupaya melarikan diri dari air, ”Yehuwa
mengebaskan orang-orang Mesir
ke tengah-tengah laut”. Tidak ada
yang bisa luput. ”Tidak ada satu
pun di antara mereka yang dibiarkan tertinggal.” (Kel. 14:26-28)
Dengan demikian, Yehuwa menunjukkan bahwa Ia memiliki kuasa
untuk menyelamatkan umat-Nya
dari situasi ap a pun. w12 15/4
4:11, 12
Senin, 24 Februari
Aku hanyalah tanaman kumkuma di dataran pesisir, bunga lili
di lembah-lembah.—Kid. 2:1.
Gembala itu menjawab kata-kata
sang gadis Syulamit, ”Bagaikan bunga lili di antara lalang berduri, demikianlah gadisku di antara anakanak perempuan.” (Kid. 2:2) Ya,
mereka benar-benar saling mencintai. Dan karena mereka sangat mengasihi Allah, ikatan perkawinan
mereka pasti akan kuat. Malah, gadis Sulam itu mengatakan kepada
sang gembala kekasihnya, ”Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu; karena cinta itu sama kuatnya
seperti kematian, kegigihan menuntut pengabdian yang eksklusif
itu sama pantang menyerahnya seperti Syeol. Kobarannya seperti kobaran api, nyala api [dari] Yah. Air
yang banyak tidak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai pun tidak
dapat menghanyutkannya. Bila seorang pria memberikan semua barang bernilai dari rumahnya untuk cinta, orang-orang pasti akan
menghinanya.” (Kid. 8:6, 7) Sewaktu mempertimbangkan untuk menikah, tidakkah sepatutnya seorang
hamba Yehuwa mengharapkan komitmen yang sama dari pasangan
hidupnya? w12 15/5 1:4, 5
Selasa, 25 Februari
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan wanita itu dan antara benihmu dan
benihnya.—Kej. 3:15.
Tidak lama setelah pemberontakan di Eden, Yehuwa bernubuat bahwa seorang ”wanita” akan menghasilkan suatu ’benih’. Benih itu pada
akhirnya akan meremukkan kepala
ular, yaitu Setan. Belakangan, Yehuwa menyingkapkan bahwa benih
itu akan datang melalui garis keturunan Abraham, dari bangsa Israel, dari suku Yehuda, dan adalah keturunan Raja Daud. (Kej. 22:
15-18; 49:10; Mz. 89:3, 4; Luk. 1:
30-33) Kristus Yesus adalah bagian
utama benih itu. (Gal. 3:16) Orangorang Kristen terurap menjadi bagian sekunder benih itu. (Gal. 3:2629) Kerajaan Allah, yang terdiri atas
Yesus dan orang-orang terurap itu,
adalah sarana Allah untuk menghancurkan Setan. (Luk. 12:32; Rm.
16:20) Nubuat pertama yang dinyatakan di Eden ini juga menyebutkan
bahwa Setan akan menghasilkan
suatu ’benih’. Benihnya akan memusuhi atau membenci benih wanita itu. w12 15/6 1:4, 5
Rabu, 26 Februari
[Telitilah] hukum yang sempurna yang berkaitan dengan kemerdekaan.—Yak. 1:25.
”Hukum yang sempurna yang berkaitan dengan kemerdekaan” itu
bukanlah Hukum Musa, karena Hukum itu justru menunjukkan bahwa orang Israel adalah pedosa dan
hanya Kristus yang sanggup menggenapi, atau menjalankan sepenuhnya, Hukum itu. (Mat. 5:17; Gal.
3:19) Jadi, hukum mana yang dimaksud Yakobus di sini? Ia memaksudkan ”hukum Kristus”, yang juga
disebut ”hukum iman” dan ”hukum
dari umat yang merdeka”. (Gal. 6:2;
Rm. 3:27; Yak. 2:12) Jadi, ”hukum
yang sempurna” mencakup segala
sesuatu yang Yehuwa minta dari
kita. Orang Kristen terurap maupun ”domba-domba lain” mendapat
manfaat dari hukum ini. (Yoh. 10:16)
Tidak seperti hukum di banyak negeri, ”hukum yang sempurna” ini tidak rumit ataupun membebani.
Hukum ini terdiri dari perintahperintah yang sederhana dan prinsip-prinsip dasar. (1 Yoh. 5:3) ”Kuk
aku nyaman dan tanggunganku ringan,” kata Yesus. (Mat. 11:29, 30)
Selain itu, ”hukum yang sempurna”
tidak memerlukan daftar panjang
berbagai aturan, karena hukum ini
didasarkan atas kasih dan tertulis
pada pikiran dan hati.—Ibr. 8:6, 10.
w12 15/7 1:4, 5
Kamis, 27 Februari
Pengetahuan yang benar akan
berlimpah.—Dan. 12:4.
Setelah kematian para rasul, kemurtadan dari Kekristenan sejati
berkembang dan menyebar bagaikan
api seperti yang telah dinubuatkan.
(Kis. 20:28-30; 2 Tes. 2:1-3) Berabadabad setelah itu, ”pengetahuan yang
benar” tidak berlimpah sama sekali.
Namun, pada tahun 1870-an, sekelompok kecil orang Kristen yang tulus di Pennsylvania, AS, berkumpul
untuk mempelajari Alkitab dengan
rajin dan mencari ”pengetahuan yang
benar”. Mereka menamai dirinya
Siswa-Siswa Alkitab. Mereka adalah orang-orang rendah hati dan tulus yang ingin melakukan kehendak
Allah. Mereka bukanlah ”orang-orang
yang berhikmat dan tinggi kecerdasannya” seperti yang dikatakan Yesus;
pengetahuan yang benar justru akan
disembunyikan dari orang semacam
itu. (Mat. 11:25) Dengan saksama dan
disertai banyak doa, mereka membaca, membahas, dan merenungkan
ayat-ayat Alkitab. Mereka juga membandingkan ayat dengan ayat di Alkitab dan memeriksa karya tulis orang
lain yang membuat penelitian yang
sama. Lambat laun, Siswa-Siswa Alkitab ini mulai memahami kebenaran-kebenaran yang tersamar selama
berabad-abad. w12 15/8 1:3, 4
Sabtu, 1 Maret
Jadilah peniru Allah.
—Ef. 5:1.
Salah satu cara untuk meniru Yehuwa adalah dengan memiliki sudut pandang yang sama denganNya. Sama seperti Yehuwa, kita
harus membenci dosa. Maka, kita
harus berupaya sebisa-bisanya
menjauhi dosa dan tidak mencoba menyerempet bahaya. Misalnya, kita perlu menolak kemurtadan, yaitu dosa yang membuat
kita tidak layak memuliakan Allah.
(Ul. 13:6-9) Karena itu, jangan per-
Jumat, 28 Februari
Usianya akan mencapai seratus
dua puluh tahun saja.
—Kej. 6:3.
Yehuwa tidak menunggu hingga bahtera selesai dibangun baru
setelah itu menentukan kapan Ia
akan mendatangkan Air Bah, seolah-olah Ia khawatir bahtera itu
tidak akan selesai pada waktunya.
Akan tetapi, Yehuwa sudah menetapkan kapan Ia akan mendatangkan Air Bah lama sebelum Ia
memerintahkan Nuh untuk membangun bahtera. Bagaimana kita
tahu? Dari kata-kata Yehuwa seperti dinyatakan dalam ayat hari
ini. Yehuwa tidak memaksudkan
panjangnya umur manusia secara umum. Ini adalah suatu keputusan hukum, yang menyatakan kapan Ia akan membersihkan
bumi dari kefasikan. Karena Air
Bah terjadi pada tahun 2370 SM,
Allah pasti membuat pernyataan ini pada tahun 2490 SM. Saat
itu, Nuh berumur 480 tahun. (Kej.
7:6) Kira-kira 20 tahun kemudian, pada tahun 2470 SM, anak
pertama Nuh lahir. (Kej. 5:32) Masih ada waktu sekitar seratus tahun sebelum terjadinya Air Bah.
w12 15/4 4:4, 5
nah bergaul dengan orang-orang
murtad atau orang yang mengaku sebagai saudara tetapi tidak menghormati Allah. Kita harus menghindari mereka sekalipun
mereka adalah anggota keluarga kita. (1 Kor. 5:11) Tidak ada
manfaatnya mencoba menyanggah
argumen dari orang murtad atau
orang yang bersikap kritis terhadap organisasi Yehuwa. Hal itu justru berbahaya secara rohani dan
tidaklah patut untuk ingin tahu
apa pun yang mereka tulis atau
masukkan di Internet.—Yes. 5:20;
Mat. 7:6. w12 15/5 4:12, 13
Minggu, 2 Maret
Aku ada di sisinya sebagai pekerja ahli, dan akulah pribadi
yang secara khusus sangat ia sukai dari hari ke hari.
—Ams. 8:30.
Sudah sewajarnya jika hubungan
antara Yehuwa dan Yesus semakin
kuat seraya mereka bekerja bersama dan Putra belajar untuk meniru sifat-sifat Bapaknya. (Ams. 8:
22, 23, 31) Setelah makhluk-makhluk cerdas lainnya diciptakan, Putra melihat cara Yehuwa memperlakukan mereka masing-masing.
Tentu, kasih dan respeknya kepada Sang Bapak semakin besar.
Bahkan ketika Setan mempertanyakan keabsahan kedaulatan Yehuwa, Sang Putra bisa mempelajari cara Yehuwa menunjukkan
kasih, keadilan, hikmat, dan kuasa
sewaktu Ia menghadapi situasi sulit. Dengan demikian, hal ini tentu mempersiapkan Yesus untuk
menghadapi situasi sulit yang belakangan ia hadapi dalam pelayanannya di bumi. (Yoh. 5:19) Karena
akrab dengan Yehuwa, hanya Yesus
yang dapat menjelaskan kepribadian Sang Bapak dengan sangat terperinci. w12 15/4 1:6-8
Senin, 3 Maret
Ada tujuh raja lima telah jatuh,
satu sedang berkuasa, dan yang
lain belum tiba.—Pny. 17:10.
Kepala pertama binatang buas
yang disebutkan di Penyingkapan
17:3 melambangkan Mesir. Mengapa? Karena Mesir adalah kuasa dunia pertama yang memusuhi
umat Allah. Benih wanita akan datang melalui keturunan Abraham, yang berkembang menjadi
bangsa besar di Mesir. Lalu, Mesir mulai menindas Israel. Setan
berupaya menghabisi umat Allah
sebelum benih itu datang. Caranya? Ia menggerakkan Firaun untuk membunuh semua bayi lelaki
Israel. Yehuwa menggagalkan upaya itu dan membebaskan umatNya dari perbudakan Mesir. (Kel.
1:15-20; 14:13) Kepala kedua binatang buas itu melambangkan Asiria. Kerajaan yang perkasa ini juga
berup aya membinasakan umat
Allah. Dengan menyerang Yerusalem, Setan mungkin berniat melenyapkan keluarga kerajaan yang
akan menjadi nenek moyang Yesus. Yehuwa secara mukjizat menyelamatkan umat-Nya dengan
membinasakan pasukan Asiria.
—2 Raj. 19:32-35; Yes. 10:5, 6, 12-15.
w12 15/6 1:6-8
Selasa, 4 Maret
Bencilah apa yang buruk, dan
kasihilah apa yang baik.
—Am. 5:15.
Batas-batas yang Yehuwa tetapkan bagi makhluk ciptaan-Nya
yang cerdas adalah untuk kebaikan dan perlindungan mereka. Sebagai contoh, pikirkan hukum fisika, misalnya hukum gravitasi.
Tidak ada yang mengatakan bahwa mereka dikekang oleh hukum
itu. Mereka malah menghargainya
karena mengakui bahwa hukum
alam mutlak perlu bagi kehidupan mereka. Demikian pula, standar moral dan rohani Yehuwa, yang
terdapat dalam ”hukum yang sempurna” dari Kristus, adalah untuk kebaikan manusia. (Yak. 1:25)
Hukum ini juga dapat memuaskan semua keinginan kita yang patut tanpa membahayakan diri kita
atau melanggar hak dan kebebasan
orang lain. Jadi, rahasianya untuk
bisa benar-benar bebas—bisa melakukan apa pun yang kita inginkan—adalah mengembangkan keinginan yang benar, yang selaras
dengan kepribadian dan standar
Yehuwa. Dengan kata lain, kita harus belajar untuk mengasihi apa
yang Yehuwa kasihi dan membenci
apa yang Ia benci. ”Hukum yang
memerdekakan” membantu kita
melakukan hal itu. w12 15/7 1:6, 7
Rabu, 5 Maret
Perkataan ini dirahasiakan dan
dimeteraikan sampai zaman
akhir.—Dan. 12:9.
Dewasa ini, kita bisa memahami
makna nubuat-nubuat yang menjadi ’rahasia’ selama berabad-abad tetapi sedang digenapi pada zaman
akhir ini. Nubuat-nubuat itu terdapat di seluruh Alkitab, terutama Injil dan Penyingkapan. Yehuwa
bahkan membantu kita mengetahui
peristiwa-peristiwa yang tidak dapat kita lihat—Yesus ditakhtakan,
perang terjadi di surga, dan Setan dicampakkan ke bumi. (Pny. 12:
7-12) Allah juga membantu kita memahami makna peristiwa-peristiwa
yang dapat kita lihat—peperangan,
gempa bumi, sampar, kekurangan
makanan, dan adanya orang-orang
fasik yang memperparah ”masa kritis yang sulit dihadapi” ini. (2 Tim. 3:
1-5; Luk. 21:10, 11) Betapa bersyukurnya kita karena ”penolong itu”,
roh kudus Allah, telah diutus untuk membimbing pengikut Yesus
”ke dalam seluruh kebenaran”! (Yoh.
16:7, 13) Semoga kita selalu menghargai ”pengetahuan yang benar”
ini dan rela membagikannya kepada orang lain!—Dan. 12:4. w12 15/8
1:7, 8
Kamis, 6 Maret
Apabila mereka sedang mengatakan, ”Perdamaian dan keamanan!” maka tiba-tiba kebinasaan
menimpa mereka dalam sekejap.
—1 Tes. 5:3.
Kebinasaan itu pertama-tama
akan menimpa semua agama palsu. Alkitab menyebut imperium
agama palsu sedunia itu ”Babilon Besar”, atau ”sundal”. (Pny. 17:
5, 6, 15) Serangan atas semua agama palsu itu, termasuk Susunan
Kristen, akan mengawali ”kesengsaraan besar”. (Mat. 24:21; 2 Tes.
2:8) Menurut Firman Allah, sundal
itu akan diserang oleh seekor ”binatang buas” yang memiliki ”sepu-
luh tanduk”. Setelah mempelajari
buku Penyingkapan, kita memahami bahwa binatang buas tersebut memaksudkan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB). ”Kesepuluh tanduk” menggambarkan semua kuasa politik dewasa ini yang
mendukung ”binatang buas berwarna merah marak” itu. (Pny. 17:
3, 5, 11, 12) Seberapa hebatkah serangan itu? Bangsa-bangsa anggota PBB akan menjarah kekayaan
sundal itu, menyingkapkan kebobrokannya, memakan habis dia,
dan ”membakar dia seluruhnya”.
Tamatlah riwayatnya.—Pny. 17:16.
w12 15/9 1:3, 5, 6
Jumat, 7 Maret
Apakah engkau kecil hati pada
hari kesesakan? Kekuatanmu
akan kurang.—Ams. 24:10.
Ada begitu banyak problem, bencana, dan tekanan di dunia dewasa ini sehingga banyak orang ingin
menyerah saja. Bahkan beberapa
hamba Allah merasa demikian. Contohnya Dina, yang menikmati dinas
sepenuh waktu di Australia. Ketika ia didiagnosis menderita kanker payudara, hatinya hancur, dan
ia merasa bagaikan disambar petir. Ia mengatakan, ”Pengobatannya membuat kondisi tubuh saya sangat menurun, dan saya jadi merasa
tidak berharga.” Yang memperburuk situasinya, ia juga harus mengurus suaminya yang baru saja menjalani operasi tulang belakang. Kalau
kita berada dalam situasi seperti
itu, apa yang dapat kita lakukan?
Ingatlah bahwa Setan ingin memanfaatkan kesukaran yang kita alami
untuk melemahkan iman kita. Tetapi, jangan biarkan dia menguras
emosi kita sehingga kita kehilangan sukacita. Dengan merenungkan
contoh-contoh Alkitab tentang hamba-hamba Allah yang dengan tabah menghadapi berbagai cobaan,
kita akan sanggup menghadapi dengan tabah kesukaran apa pun yang
mungkin kita alami. w12 15/10 1:8, 9
Sabtu, 8 Maret
Mustahillah bagiku, dari sudut
pandangan Yehuwa, bahwa aku
akan melakukan hal ini kepada
tuanku, orang yang diurapi
Yehuwa.—1 Sam. 24:6.
Setelah Daud melarikan diri, Saul
memilih 3.000 pria dari seluruh Israel dan memburu Daud di padang
belantara. (1 Sam. 24:2) Suatu hari,
Saul tanpa sadar masuk ke dalam
gua tempat persembunyian Daud
dan orang-orangnya. Daud bisa saja
memanfaatkan kesempatan itu untuk menyingkirkan raja yang mengancam jiwanya. Lagi pula, bukankah Allah memang bermaksud agar
Daud menjadi raja Israel menggantikan Saul? (1 Sam. 16:1, 13) Seandainya Daud mendengarkan nasihat orang-orangnya, sang raja pasti
mati di tangannya. (1 Sam. 24:4-7)
Tetapi, pada saat itu Saul masih
menjadi raja yang diurapi Allah.
Daud tidak mau merampas kedudukan raja dari Saul karena Yehuwa
belum mencabut kedudukan itu darinya. Maka, sebagai tanda bahwa
ia tidak mau menyakiti Saul, diamdiam Daud memotong punca mantel
Saul.—1 Sam. 24:11. w12 15/11 1:8
Minggu, 9 Maret
Jika kamu harus menderita demi
keadilbenaran, kamu berbahagia.—1 Ptr. 3:14.
Agar berhasil menghadapi cobaan, kita membutuhkan iman dan
keberanian. Apa iman itu? Rasul
Paulus menulis, ”Iman adalah akta
kepemilikan untuk perkara-perkara yang diharapkan. Iman berarti
yakin akan perkara-perkara yang
tidak kita lihat.” (Ibr. 11;1, The
Simple English Bible) Jika sebuah
akta tanah dibuat atas nama kita,
kita yakin bahwa tanah itu adalah
milik kita. Demikian pula, karena kita beriman bahwa Allah selalu
mewujudkan firman-Nya, kita seolah-olah memegang sebuah akta.
Karena beriman, kita tidak ragu
bahwa kita akan melihat penggenapan janji-janji dalam Alkitab
yang kita harapkan, dan kita yakin bahwa hal-hal yang Allah singkapkan kepada kita melalui Firman-Nya itu nyata sekalipun tidak
dapat dilihat. Keberanian didefinisikan sebagai ”kekuatan rohani,
emosi, dan moral untuk berbicara dan bertindak tanpa takut sewaktu menghadapi rintangan dan
bahaya”. (The New Interpreter’s
Dictionary of the Bible) Jika kita
berani, kita akan tabah, tidak gentar, bahkan kadang-kadang siap
menderita.—Mrk. 6:49, 50; 2 Tim.
1:7. w13 15/1 1:1-3
Senin, 10 Maret
Salomo mulai melakukan apa
yang buruk di mata Yehuwa.
—1 Raj. 11:6.
Salomo akhirnya tidak lagi setia
dan taat kepada Yehuwa. Firman
Allah mengatakan, ”Pada waktu
Salomo sudah tua, istri-istrinya itu
telah mencondongkan hatinya untuk mengikuti allah-allah lain; dan
hatinya tidak sepenuhnya terhadap Yehuwa, Allahnya, seperti hati
Daud bapaknya.” (1 Raj. 11:4) Yehuwa tentu tidak senang akan hal
itu. Ia berkata kepada Salomo,
”Oleh karena . . . engkau tidak
berpegang pada perjanjianku dan
ketetapanku yang telah kuperintahkan kepadamu, aku pasti akan
mengoyakkan kerajaan itu darimu, dan aku pasti akan memberikannya kepada hambamu.” (1 Raj.
11:11) Sungguh tragis! Walaupun
tadinya Salomo sukses dalam banyak hal, ia belakangan mengecewakan Yehuwa. Salomo justru gagal dalam hal yang paling penting
dalam kehidupan, yaitu kesetiaan
kepada Allah. Maka, kita masingmasing bisa menanyai diri, ’Apakah saya akan menarik pelajaran
dari kehidupan Salomo agar kehidupan saya sukses?’ w12 15/12
1:7, 8
Selasa, 11 Maret
Teruslah tegur mereka dengan
keras, agar mereka sehat dalam
iman.—Tit. 1:13.
Ada beberapa yang harus dipecat karena melakukan dosa serius. Bagi ”mereka yang telah dilatih
olehnya”, disiplin itu membantu
mereka pulih secara rohani. (Ibr.
12:11) Bagaimana jika orang yang
dipecat adalah kerabat atau sahabat karib kita? Loyalitas kita diuji, apakah kita akan loyal kepada
orang itu atau kepada Allah. Yehuwa mengamati kita untuk melihat
apakah kita menaati perintah-Nya
untuk tidak bergaul dengan siapa
pun yang dipecat. (1 Kor. 5:11-13)
Kita hidup dalam dunia yang jahat
dan tidak loyal. Namun, di sidang
ada banyak teladan keloyalan yang
dapat kita tiru. Jalan hidup saudara-saudari itu seolah-olah mengatakan, ”Kamu adalah saksi, juga
Allah, bagaimana kami telah berlaku loyal, adil-benar dan tidak
bercela kepada kamu, orang-orang
yang percaya.” (1 Tes. 2:10) Semoga kita semua berupaya untuk selalu loyal kepada Allah dan satu
sama lain. w12 15/4 2:16, 18
Rabu, 12 Maret
Dia mengubah masa dan musim,
memecat raja dan mengangkat
raja.—Dan. 2:21.
Allah Yehuwa membuat sarana
untuk menentukan waktu sebelum Ia menciptakan manusia. Pada
hari keempat penciptaan, Allah
berkata, ”Biarlah ada benda-benda
penerang di angkasa untuk memisahkan siang dan malam; dan itu
semua akan berfungsi sebagai tanda dan untuk menandai musimmusim dan hari-hari dan tahuntahun.” (Kej. 1:14, 19, 26) Sesuai
dengan kehendak Yehuwa, hal itu
pun terjadi. Namun, sampai sekarang, para ilmuwan masih memperdebatkan apa sebenarnya waktu itu. ”Waktu adalah salah satu
misteri terbesar di dunia,” kata sebuah ensiklopedia. ”Tidak seorang
pun dapat menjelaskannya dengan
tepat.” Tetapi, Yehuwa sangat memahami apa waktu itu. Ia adalah
”Pencipta langit, . . . Pembentuk
bumi dan Pembuatnya”. Yehuwa
juga adalah ”Pribadi yang sejak
awal memberitahukan kesudahannya, dan dari masa lampau, halhal yang belum terlaksana”.—Yes.
45:18; 46:10. w12 15/5 3:1, 2
Kamis, 13 Maret
Mereka tidak memberikan perhatian sampai banjir itu datang
dan menyapu bersih mereka semua.—Mat. 24:39.
Kebanyakan orang dewasa ini tidak memedulikan peringatan yang
dikumandangkan hamba-hamba
Allah. Seperti pada zaman Nuh,
banyak orang tidak percaya bahwa
Allah akan membinasakan orang
fasik. Mereka bahkan menertawakan hal itu! (2 Ptr. 3:3-7) Namun, di
tengah lingkungan seperti itu, bagaimana Nuh menggunakan waktu? Setelah diberi tahu apa yang
hendak Allah lakukan dan menerima tugas dari-Nya, Nuh membangun bahtera untuk menyelamatkan manusia dan binatang. (Kej. 6:
13, 14, 22) Nuh juga mengumumkan penghukuman yang akan segera Allah laksanakan. Rasul Petrus
menyebutnya ”seorang pemberita
keadilbenaran”, yang menunjukkan bahwa Nuh berupaya menyadarkan sesamanya akan gentingnya situasi mereka. (2 Ptr. 2:5)
Menurut Saudara, ap akah masuk akal jika Nuh dan keluarganya menggunakan waktu untuk
membangun bisnis, menjadi lebih
sukses daripada orang-orang sezamannya, atau menikmati hidup yang nyaman? Tentu saja tidak! Karena tahu apa yang bakal
terjadi, mereka menghindari semua penyimpang perhatian itu.
w12 15/6 3:3, 4
Jumat, 14 Maret
Walaupun timbul perang melawan aku, bahkan pada saat itu
aku akan percaya.—Mz. 27:3.
Mengapa kegiatan pengabaran
kita meningkat meski kondisi dunia ini memburuk? Mengapa kita
rela meluangkan banyak waktu
dan tenaga sementara kondisi ekonomi sedang morat-marit? Bagaimana kita dapat tetap tegar meski
banyak orang lain takut menghadapi masa depan? Nyanyian terilham Raja Daud, yang terdapat di
Mazmur 27, memberikan jawabannya. Daud memulai mazmur ini
dengan kata-kata, ”Yehuwa adalah terangku dan keselamatanku.
Kepada siapakah aku akan takut?
Yehuwa adalah benteng kehidupanku. Kepada siapakah aku akan
gentar?” (Mz. 27:1) Rasa takut bisa
membuat seseorang lemah dan tak
berdaya, tidak bisa berbuat apaapa. Tetapi, orang yang percaya
kepada Yehuwa tidak perlu takut
akan apa pun. (1 Ptr. 3:14) Jika
kita menjadikan Yehuwa benteng
kita, kita akan ”berdiam dengan
aman dan tidak terganggu oleh kegentaran terhadap malapetaka”.
—Ams. 1:33; 3:25. w12 15/7 3:1, 2
Sabtu, 15 Maret
Karena itu pergilah dan buatlah
orang-orang dari segala bangsa
menjadi murid.—Mat. 28:19.
Warga negara di negeri tertentu
sering mengadakan kampanye untuk mendukung partai politiknya,
bahkan pergi dari rumah ke rumah. Di seluruh dunia, warga negara Kerajaan dengan bersemangat
mengampanyekan Kerajaan Allah,
di jalan-jalan maupun dari rumah
ke rumah. Sebagai contoh, Menara Pengawal, yang bertujuan mengumumkan Kerajaan Yehuwa, sekarang adalah majalah yang paling
luas penyebarannya di seluruh dunia! Memberi tahu orang lain ten-
tang Kerajaan Allah merupakan hak
istimewa yang sangat besar. Apakah Saudara dengan bersemangat
ikut mengabar? Tak lama lagi, Kerajaan Allah akan menjadi satu-satunya pemerintahan di bumi ini. Kerajaan ini akan mengatur, bukan cuma
hal-hal rohani, melainkan semua bidang kehidupan sehari-hari. Apakah pada waktu itu Saudara akan
menjadi warga negara yang baik
dari Kerajaan Allah? Sekaranglah
waktunya untuk membuktikan hal
itu. Dalam membuat keputusan tentang segala hal setiap hari, lakukanlah segala sesuatu demi kemuliaan
Yehuwa. Dengan demikian, Saudara
membuktikan bahwa Saudara memang berlaku sebagai warga negara yang baik dari Kerajaan Allah.
—1 Kor. 10:31. w12 15/8 2:15, 16
Minggu, 16 Maret
Lihat! Aku membuat segala sesuatu baru.—Pny. 21:5.
Apakah kita sangat menanti-nantikan saat ketika Yehuwa membuat
segala sesuatu baru dan menyingkirkan problem-problem yang kita hadapi sekarang? Walaupun kita yakin
bahwa akhir dunia Setan ini tinggal sebentar lagi, adakalanya bersabar itu sulit. Meski demikian, Alkitab mengatakan bahwa kita harus
bersabar. Seperti hamba-hambaNya pada zaman dahulu, kita akan
menerima apa yang telah Allah janjikan jika kita memiliki iman yang
kuat dan sabar menunggu. (Ibr. 6:
11, 12) Yehuwa sendiri pun bersabar. Tidaklah sulit bagi Allah untuk
langsung mengakhiri semua kefasikan, tetapi Ia menunggu waktu yang
tepat. (Rm. 9:20-24) Yehuwa mengetahui bahwa butuh waktu untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang timbul akibat pemberontakan
di Eden. Maka, Ia bersabar. Ia tahu
persis apa yang dilakukan dan dipikirkan setiap pribadi di surga dan di
bumi, maka pastilah tindakan-Nya
itu demi kebaikan kita.—Ibr. 4:13.
w12 15/9 3:1-3
Senin, 17 Maret
Teruslah periksa bagaimana diri
kamu sebenarnya.
—2 Kor. 13:5.
Entah Saudara baru dibaptis
atau telah melayani Allah selama puluhan tahun, Saudara perlu memeriksa diri secara berkala.
Untuk memenuhi ikrar pembaktian, kita perlu setia dalam segala hal. Misalnya, jika sudah menikah, teruslah penuhi ikrar Saudara
untuk mencintai dan menyayangi
teman hidup. Jika Saudara menandatangani kontrak bisnis atau
mengisi formulir untuk menjadi
sukarelawan dalam kegiatan teokratis, penuhilah janji Saudara itu.
Jika Saudara sudah berjanji untuk memenuhi undangan makan
dari seseorang yang kurang berada, jangan membatalkannya hanya karena ada tawaran yang lebih
menarik. Atau, jika Saudara sudah
berjanji kepada seorang peminat
untuk datang lagi, hendaklah ’Ya
yang Saudara katakan itu berarti
Ya’. Dengan begitu, Yehuwa akan
memberkati pelayanan Saudara.
—Mat. 5:37; Luk. 16:10. w12 15/10
4:14, 15
Selasa, 18 Maret
Aku menasihati kamu . . .
sebagai orang-orang asing dan
penduduk sementara.
—1 Ptr. 2:11.
Petrus berbicara tentang orangorang yang telah diurapi dengan
roh kudus dan ”dilahirkan kembali kepada harapan yang hidup”
untuk memerintah bersama Kristus di surga. (1 Ptr. 1:3, 4) Orangorang terurap abad pertama memang cocok disebut ”penduduk
sementara”. Mereka tidak akan selamanya hidup di bumi. Demikian pula dengan kaum sisa dari kelompok itu yang sekarang masih
hidup. Rasul Paulus, yang terma-
suk dalam ”kawanan kecil” terurap,
menjelaskan, ”Mengenai kita, kewarganegaraan kita ada di surga; dengan penuh kerinduan kita
menantikan seorang juru selamat
dari tempat itu, yaitu Tuan Yesus Kristus.” (Luk. 12:32; Flp.
3:20) Mengingat ”kewarganegaraan [kaum terurap] ada di surga”,
maka sewaktu mati, mereka akan
meninggalkan bumi untuk sesuatu
yang jauh lebih baik, yaitu kehidupan tak berkematian di surga.
(Flp. 1:21-23) Jadi, dalam arti harfiah, mereka hanyalah ”penduduk
sementara” di bumi yang dikendalikan Setan. w12 15/12 3:1, 2
Rabu, 19 Maret
Dia yang bertingkah laku sebagai
pribadi yang lebih kecil di antara
kamu semua, dialah yang besar.
—Luk. 9:48.
Saat itu tahun 32 M. Yesus dan
rasul-rasulnya berada di distrik
Galile a. Beberap a rasul mulai
memperdebatkan siapa yang terbesar di antara mereka. (Luk. 9:
46-48) Dengan sabar namun tegas,
Yesus mengajar para rasulnya perlunya bersikap rendah hati. Kata
Yunani yang diterjemahkan menjadi ”pribadi yang lebih kecil” memaksudkan orang yang bersahaja, rendah hati, dianggap kurang
penting, biasa-biasa saja, atau tidak memiliki kedudukan atau pengaruh. Dengan menggunakan seorang anak kecil, Yesus mengajar
para rasulnya untuk rendah hati
dan bersahaja. Nasihat Yesus juga
berlaku bagi orang Kristen dewasa
ini. Bisa jadi, dalam situasi-situasi
tertentu, kita merasa sulit untuk
menjadi yang lebih kecil. Karena
tidak sempurna, kita mungkin cenderung menyombongkan diri atau
berupaya mengungguli orang lain.
Dunia Setan yang penuh persaingan bisa jadi memengaruhi kita untuk bersikap egois, agresif, atau
suka menguasai. w12 15/11 3:1, 3
Kamis, 20 Maret
Berkat Yehuwa—itulah yang
membuat kaya, dan ia tidak menambahkan kepedihan hati bersamanya.—Ams. 10:22.
Jika kamu adalah anak muda yang
hendak memilih karier, bagaimana
kamu bisa memilih jalan yang tepat?
Apakah dengan pendidikan atau pekerjaan yang sedang kamu pertimbangkan itu kamu bisa mengutamakan kepentingan Kerajaan, atau
malah menjauh dari Yehuwa? (2 Tim.
4:10) Apakah tujuanmu adalah meniru gaya hidup orang-orang yang
kebahagiaannya bergantung pada
jumlah saldo tabungan, atau aset,
mereka? Atau, apakah kamu memilih untuk mengandalkan Yehuwa seperti halnya Daud? Ia mengatakan,
”Dahulu aku seorang pemuda, kini
aku telah menjadi tua, namun aku
tidak pernah melihat orang adil-benar ditinggalkan sama sekali, atau
keturunannya meminta-minta roti.”
(Mz. 37:25) Ingatlah, jalan yang satu
akan menjauhkanmu dari Yehuwa,
dan yang satu lagi akan mengarahkanmu ke kehidupan yang terbaik.
(Mal. 3:10) Jalan mana yang akan
kamu pilih? w13 15/1 2:10
Jumat, 21 Maret
Apabila terlihat olehmu perkara menjijikkan yang menyebabkan kehancuran, . . . hendaklah
orang-orang . . . mulai melarikan diri ke pegunungan.
—Mat. 24:15, 16.
Orang Kristen yang lari ke pegunungan selamat karena menaati perintah Yesus. Mereka sendiri
menjadi saksi mata bahwa Yehuwa
tahu bagaimana menyelamatkan
umat-Nya. Apa pelajarannya bagi
kita? Selama kesengsaraan besar,
orang Kristen perlu menaati instruksi dari Firman Allah dan organisasi-Nya. Misalnya, Yesus memerintahkan pengikutnya untuk
”mulai melarikan diri ke pegu-
nungan”. Kita juga akan mendapat
perintah yang sama pada kesengsaraan besar. Namun, bagaimana
kita akan ”melarikan diri”? Kita
belum tahu. Akan tetapi, kita bisa
yakin bahwa Yehuwa akan membuat jelas makna perintah itu bila
tiba waktunya bagi kita untuk bertindak. Kita akan selamat hanya
jika kita menaati instruksi yang
kita terima pada waktu itu. Maka,
pikirkanlah: ’Apakah saya menaati instruksi yang Yehuwa berikan
kepada umat-Nya sekarang? Apakah saya segera melakukannya,
atau menunda-nunda?’—Yak. 3:17.
w12 15/4 4:13, 15, 16
Sabtu, 22 Maret
Ia bebas untuk menikah dengan
siapa saja yang ia inginkan,
asalkan dalam Tuan.
—1 Kor. 7:39.
Yehuwa menganggap serius siapa
yang Saudara pilih sebagai teman
hidup. Mengenai penduduk Kanaan, orang Israel diperintahkan, ”Jangan membentuk ikatan pernikahan
dengan mereka. Jangan memberikan putrimu kepada putra mereka, dan jangan mengambil putri mereka bagi putramu; karena mereka
akan membuat putramu tidak lagi
mengikuti aku dan melayani allahallah lain; dan kemarahan Yehuwa
akan berkobar terhadap kamu, dan
ia akan memusnahkan engkau dengan cepat.” (Ul. 7:3, 4) Berabadabad kemudian, imam Ezra menyatakan, ”Kamu telah bertindak tidak
setia karena kamu telah memberikan tempat tinggal kepada istriistri asing sehingga menambah kesalahan Israel.” (Ezr. 10:10) Jika
seorang hamba Yehuwa yang berbakti menikah dengan orang yang
tidak seiman, ia tidak taat kepada
Allah. Dan, tentu tidak masuk akal
untuk mengharapkan berkat Yehuwa sambil mengakui dalam doa, ’Yehuwa, saya memang sengaja tidak
taat kepada-Mu tetapi, tolong, berkatilah saya.’ w12 15/5 1:6, 7
Minggu, 23 Maret
Pikiran manusia . . . hanyalah
seperti embusan napas.
—Mz. 94:11.
Alkitab memuat banyak hikmat
yang dapat diandalkan. Ini adalah
bukti lain bahwa Alkitab berasal
dari Allah. Rasul Paulus menulis,
”Siapakah yang mengetahui pikiran Yehuwa, sehingga ia bisa mengajar dia?” (1 Kor. 2:16) Ayat itu didasarkan atas pertanyaan nabi
Yesaya kepada orang-orang sezamannya, ”Siapa yang telah mengukur roh Yehuwa, dan siapa sebagai penasihatnya dapat membuat
dia mengetahui segala sesuatu?”
(Yes. 40:13) Tentu saja, jawabannya
adalah tidak seorang pun. Maka,
tidaklah mengherankan, jika kita
menerapkan nasihat Alkitab tentang perkawinan, anak-anak, hiburan, pergaulan, kerajinan, kejujuran, dan moral, hasilnya selalu
baik! Alkitab tidak pernah memberi nasihat yang tidak baik. Sebaliknya, manusia tidak cukup berhikmat untuk bisa memberikan
saran yang selalu jitu. (Yer. 10:23)
Nasihat mereka terus-menerus diubah dan diperbarui sewaktu mereka menemukan kelemahan dalam nasihat itu. w12 15/6 4:11
Senin, 24 Maret
Hendaklah kamu masing-masing secara perorangan juga
mengasihi istrinya seperti dirinya sendiri; sebaliknya, istri harus memiliki respek yang dalam
kepada suaminya.—Ef. 5:33.
Alkitab menyamakan hubungan
Kristus dan sidang dengan hubungan suami dan istri. Teladan
Kristus dapat membantu kita memahami bahwa suami perlu membimbing, mengasihi, dan memerhatikan istrinya; istri juga perlu
memperlihatkan ketundukan kep ada suami. (Ef. 5:22-32) Paulus menulis, ”Dengan cara ini-
lah suami-suami harus mengasihi
istri mereka seperti tubuh mereka sendiri.” Nah, ”cara” apa yang ia
maksudkan? (Ef. 5:28) Untuk menjawabnya, perhatikan kata-kata
yang ia tuliskan seb elumnya,
”Kristus juga mengasihi sidang jemaat dan menyerahkan dirinya baginya, . . . mentahirkannya dengan
pemandian air melalui firman.”
Jadi, suami harus memenuhi kebutuhan rohani keluarganya. Dengan
demikian, ia mendukung kehendak Yehuwa untuk mengumpulkan kembali segala sesuatu dalam
Kristus. w12 15/7 4:15
Selasa, 25 Maret
Apa yang telah Allah letakkan
di bawah satu kuk hendaknya tidak dipisahkan manusia.
—Mat. 19:6.
Untuk menghindari perangkap
perzinaan, renungkanlah apa artinya komitmen perkawinan. Jangan
sekali-kali menganggap hak istimewa teokratis lebih penting daripada
suami atau istri. Lagi pula, sering sibuk sendiri-sendiri untuk kegiatan
yang tidak penting merupakan tanda bahwa perkawinan sedang melemah. Hal ini dapat mengarah kepada godaan, dan bisa jadi kepada
dosa serius. Lalu, jika Saudara adalah penatua, bagaimana dengan sidang? Rasul Petrus menulis, ”Gembalakanlah kawanan domba Allah
yang ada dalam pemeliharaanmu, tidak dengan terpaksa, tetapi dengan
rela; juga tidak karena mencintai
keuntungan yang diperoleh dengan
tidak jujur, tetapi dengan penuh
semangat.” (1 Ptr. 5:2) Tentu saja,
para anggota sidang tidak boleh diabaikan. Tetapi, jangan korbankan
peran Saudara sebagai suami demi
memenuhi peran Saudara sebagai
gembala. Tentu tidak masuk akal
jika Saudara sibuk memberi makan
sidang sedangkan teman hidup Saudara ”kelaparan” di rumah. w12 15/8
4:14, 15
Rabu, 26 Maret
[Roh kudus] akan menuntun
kamu ke dalam seluruh kebenaran.—Yoh. 16:13.
Seperti halnya kaum terurap, para
anggota kumpulan besar yang waspada juga selalu mencari makanan
rohani dari golongan budak, yang
ditunjuk Allah untuk menyediakannya. Mereka seolah-olah mengisi kembali persediaan minyak rohani mereka dari Firman dan roh
Allah. (Mz. 119:130) Hasilnya, mereka dikuatkan dan siap untuk ikut
menyambut kembalinya Kristus dengan tetap aktif bahkan di bawah
cobaan berat. Misalnya, saudarasaudara yang ditahan di salah satu
penjara Nazi mula-mula hanya memiliki satu Alkitab. Maka, mereka berdoa agar ada makanan rohani
tambahan. Tak lama kemudian, mereka mendengar bahwa ada saudara lain yang baru masuk penjara
itu, dan ia berhasil menyelundupkan beberapa terbitan baru Menara Pengawal di dalam kaki palsunya. Salah seorang di antara mereka,
yaitu seorang saudara terurap bernama Ernst Wauer, mengenang, ”Yehuwa dengan menakjubkan membantu kami mengingat buah-buah
pikiran yang menguatkan dalam artikel-artikel itu.” Lalu, ia mengatakan, ”Dewasa ini, begitu mudah untuk mendapatkan makanan rohani,
tetapi apakah kita selalu menghargainya?” w12 15/9 4:14
Kamis, 27 Maret
Kita semua sering kali tersandung.—Yak. 3:2.
Apa yang harus dilakukan jika kita
menyadari bahwa kita melakukan
tindakan yang disebutkan di Imamat 5:4? Jika kita mengakui kesalahan itu kepada Yehuwa, Dia akan
berbelaskasihan dan mengampuni
kita melalui pelayanan Yesus Kristus sebagai Imam Besar kita. (1 Yoh.
2:1, 2) Namun, agar kita terus diperkenan Allah, kita harus dengan
sungguh-sungguh bertobat. Misal-
nya, kita tidak boleh meremehkan
janji atau terbiasa mengingkarinya.
Dan, kita hendaknya dengan sungguh-sungguh berupaya untuk memperbaiki akibat dari kelalaian kita
memenuhi janji. (Ams. 6:2, 3) Tentu
saja, jauh lebih baik kalau kita berpikir dahulu agar tidak membuat janji
yang tidak dapat kita penuhi. (Pkh.
5:2) Pada akhir Pemerintahan Milenium Yesus, akan ada ujian terakhir.
Hanya orang-orang yang tetap setia
yang akan terus hidup di Firdaus.
Di sana, kita semua bisa saling memercayai sepenuhnya. (Pny. 20:7-10)
Semua ucapan ’Ya akan berarti Ya,
dan Tidak, Tidak’. (Mat. 5:37) Semua orang akan dengan sempurna
meniru Bapak surgawi kita yang pengasih, Yehuwa, ”Allah kebenaran”.
—Mz. 31:5. w12 15/10 4:16, 18
Jumat, 28 Maret
Lihat! Rumahmu akan ditinggalkan, diserahkan kepadamu.
—Mat. 23:38.
Sewaktu Yesus berada di bumi, ia
dengan sedih mengucapkan katakata yang mencerminkan perasaan
Bapaknya. Ia mengatakan, ”Yerusalem, Yerusalem, yang membunuh
nabi-nabi dan yang merajam orangorang yang diutus kepadanya,—betapa sering aku ingin mengumpulkan anak-anakmu, seperti cara
induk ayam mengumpulkan anakanaknya di bawah sayapnya! Tetapi
kamu sekalian tidak mau.” (Mat. 23:
37) Jadi, bangsa yang berdosa dan tidak bertobat itu digantikan oleh Israel rohani. (Mat. 21:43; Gal. 6:16)
Namun, bagaimana dengan orang
perorangan dari bangsa Israel jasmani? Mereka bisa mendapat pengampunan dan belas kasihan Yehuwa
jika mereka beriman kepada Allah
dan korban tebusan Yesus Kristus
yang menggantikan korban binatang. (1 Yoh. 4:9, 10) Kesempatan itu
juga akan terbuka bagi orang-orang
yang sewaktu meninggal belum bertobat tetapi dibangkitkan di bumi.
—Yoh. 5:28, 29; Kis. 24:15. w12 15/11
4:16
Sabtu, 29 Maret
[Musa] tetap kokoh seperti melihat Pribadi yang tidak
kelihatan.—Ibr. 11:27.
Kita tahu bahwa pekerjaan sekuler dan uang bisa memenuhi kebutuhan kita. Rekreasi bisa menyegarkan kita dan teknologi bisa
berguna. Tetapi, kita bisa menjauh dari Yehuwa kalau kita mengejar hal-hal ini dengan berlebihan, pada waktu yang salah, atau
dengan cara yang bisa mengganggu
ibadat kita. Setan tentu ingin agar
kita jauh dari Yehuwa. Namun,
Saudara bisa mencegah agar bencana itu tidak menimpa Saudara
dan keluarga! (Ams. 22:3) Mendekatlah kepada Yehuwa, dan tetaplah dekat dengan-Nya. Ada banyak
contoh dalam Alkitab yang mengajar kita tentang hal ini. Misalnya,
Henokh dan Nuh, yang ”berjalan
dengan Allah yang benar”. (Kej.
5:22; 6:9) Yesus, yang terus didukung oleh Allah karena selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan Bapak surgawinya. (Yoh. 8:29)
Tirulah teladan mereka. ”Bersukacitalah selalu. Berdoalah dengan tiada henti. Dalam segala hal,
ucapkanlah syukur.” (1 Tes. 5:1618) Dan, jangan biarkan apa pun
menjauhkan Saudara dari Yehuwa!
w13 15/1 3:19, 20
Minggu, 30 Maret
Allah melihat segala sesuatu
yang telah ia buat dan lihat! semuanya itu sangat baik.
—Kej. 1:31.
Setelah memeriksa hasil ciptaan-Nya, Allah Yehuw a menyatakan bahwa hari ketujuh dimulai. Ini adalah hari peristirahatan
Allah. Ini bukan hari yang lamanya
24 jam, melainkan periode waktu
yang panjang ketika Yehuwa tidak
lagi menciptakan apa pun di bumi.
(Kej. 2:2) Hari itu masih berlangsung sampai sekarang. (Ibr. 4:9, 10)
Alkitab tidak memerinci kapan
persisnya hari itu dimulai. Tetapi,
kita tahu bahwa hari itu dimulai
setelah Hawa diciptakan sekitar
6.000 tahun yang lalu. Pada waktu
Allah menciptakan bumi, Ia ingin
agar bumi menjadi firdaus dan dihuni oleh semua manusia sempurna untuk selamanya. KehendakNya itu akan Ia wujudkan pada
Pemerintahan Seribu Tahun Yesus
Kristus yang akan dimulai tidak
lama lagi. (Kej. 1:27, 28; Pny. 20:6)
Masa depan yang bahagia itu dapat
menjadi milik Saudara! Mengapa?
Karena ”Allah memberkati hari
ketujuh itu dan menyucikannya”.
Ini adalah jaminan bahwa tidak
soal apa pun yang mungkin terjadi, kehendak Allah akan terwujud pada akhir hari peristirahatanNya.—Kej. 2:3. w12 15/10 3:1, 2
Senin, 31 Maret
Kami adalah rekan sekerja bagi
sukacitamu.—2 Kor. 1:24.
Dalam pernyataan itu, Paulus sedang berbicara tentang dirinya dan
rekan-rekan dekatnya. Dari mana
kita tahu? Dalam surat yang sama,
Paulus mengingatkan orang Korintus akan dua rekannya. Ia menulis, ”Yesus . . . diberitakan di antara kamu melalui kami, yaitu melalui
aku, Silvanus, dan Timotius.” (2 Kor.
1:19) Selain itu, setiap kali Paulus menggunakan istilah ”rekan sekerja” dalam suratnya, ia selalu memaksudkan rekan-rekan dekatnya,
seperti Apolos, Akuila, Priska, Timotius, Titus, dan yang lainnya.
(Rm. 16:3, 21; 1 Kor. 3:6-9; 2 Kor.
8:23) Karena itu, dengan mengatakan, ”Kami adalah rekan sekerja
bagi sukacitamu,” Paulus meyakinkan sidang Korintus bahwa ia dan
rekan-rekannya ingin berbuat sebisa-bisanya untuk membuat semua
anggota sidang bersukacita. Dewasa
ini, para penatua Kristen juga punya
keinginan yang sama. Mereka ingin
berbuat sebisa-bisanya agar saudara-saudara mereka ’melayani Yehuwa dengan bersukacita’.—Mz. 100:2;
Flp. 1:25. w13 15/1 5:4
Selasa, 1 April
Dalam Yudaisme aku membuat
kemajuan yang lebih besar daripada banyak orang yang sebaya
[denganku].—Gal. 1:14.
Saul fasih berbahasa Ibrani dan
Yunani. Ia juga menikmati apa yang
sangat diinginkan banyak orang, yaitu fasilitas dan perlakuan khusus
sebagai warga negara Romawi. Seandainya ia memilih untuk mengejar kesuksesan duniawi, kemungkinan besar ia akan semakin disegani
dan kaya raya. Tetapi, ia malah memilih jalan yang di mata banyak
orang, mungkin termasuk keluarganya, adalah pilihan yang bodoh.
Mengapa? Paulus mengasihi Yehuwa
dan mendambakan perkenan-Nya
lebih daripada kekayaan dan kedudukan. Setelah memiliki pengetahuan yang saksama akan kebenaran,
Paulus menghargai apa yang diremehkan oleh banyak orang, yaitu tebusan, pelayanan Kristen, dan harapan surgawi. Tidak soal ujian yang
mengadangnya, Paulus bertekad untuk setia kepada Allah dan bertekun dalam ibadat sejati. Itulah citacita yang tidak pernah terpikir oleh
orang-orang yang ingin sukses di dunia ini. Apakah Saudara juga memiliki cita-cita yang sama dengan Paulus? w12 15/12 1:10-12
Rabu, 2 April
Putraku, hendaklah engkau mengenal Allah dari bapakmu dan
layanilah dia dengan sepenuh
hati.—1 Taw. 28:9.
Firman Allah sering menyebutkan anggota tubuh manusia dengan
arti kiasan. Misalnya, sang patriark Ayub menyatakan, ”Tidak ada
kekerasan pada telapak tanganku.”
Raja Salomo mengatakan, ”Laporan yang baik membuat tulang gemuk.” Yehuwa meyakinkan Yehezkiel, ’Aku menjadikan dahimu lebih
keras daripada batu api.’ Dan, ada
yang mengatakan kepada rasul Paulus, ”Engkau memperkenalkan be-
berapa perkara yang aneh bagi telinga kami.” (Ayb. 16:17; Ams. 15:30;
Yeh. 3:9; Kis. 17:20) Namun, ada satu
anggota tubuh yang lebih sering disebutkan dalam Alkitab dengan arti
kiasan. Ini adalah jantung, dan jantung kiasan adalah hati. Hana yang
setia menyebutkannya sewaktu berdoa, ”Hatiku sangat bersukacita
karena Yehuwa.” (1 Sam. 2:1) Sebenarnya, para penulis Alkitab menyebutkan hati hampir seribu kali,
sebagian besar dengan arti kiasan.
Karena Alkitab menyatakan bahwa kita harus melindungi hati, kita
perlu mengerti apa yang dimaksud
dengan hati.—Ams. 4:23. w12 15/4
3:1, 2
Kamis, 3 April
Siapa yang menciptakan halhal ini?—Yes. 40:26.
Ketepatan waktu terlihat pada
banyak ciptaan Yehuwa, baik yang
besar maupun kecil. Misalnya, atom
bergetar dengan kecepatan yang
selalu sama. Jam yang menjadi
standar waktu internasional, yang
menggunakan atom untuk mengukur waktu, tidak akan meleset
satu detik pun bahkan setelah
80 miliar tahun. Pergerakan planet dan bintang juga selalu konstan. Dengan demikian, posisinya
di langit bisa diketahui dan digunakan untuk menandai musim dan
menentukan arah. Yehuwa yang
menciptakan atom dan bintang memang memiliki ’kekuasaan yang sangat besar’ dan patut dipuji. Ketepatan waktu juga terlihat pada
makhluk hidup. Siklus hidup tanaman dan hewan dikendalikan
oleh jam biologis mereka. Banyak
burung secara naluriah bisa mengetahui kapan mereka harus mulai
bermigrasi. (Yer. 8:7) Manusia juga
memiliki jam biologis, biasanya suatu siklus siang dan malam sepanjang 24 jam. (Mz. 104:24) Ya, Pemegang Jadwal yang Agung memiliki
hikmat dan kuasa yang tak terbatas. w12 15/5 3:3, 4
Jumat, 4 April
Datanglah Nebukhadnezar, raja
Babilon ke Yerusalem dan mengepungnya.—Dan. 1:1.
Yehuwa mengizinkan orang Babilonia menghancurkan Yerusalem
dan menawan penduduknya. (2 Raj.
20:16-18) Ia menubuatkan bahwa tidak akan ada lagi raja Israel yang duduk di ”takhta Yehuwa” di Yerusalem. (1 Taw. 29:23) Namun, Yehuwa
juga menjanjikan bahwa dari keturunan Raja Daud akan datang seseorang ”yang memiliki hak yang sah”
untuk memerintah sebagai raja mewakili Yehuwa. (Yeh. 21:25-27) Nubuat lain menunjukkan bahwa orang
Yahudi masih akan beribadat di bait
Yerusalem sewaktu Mesias datang.
(Dan. 9:24-27) Nubuat lain, yang ditulis sebelum Israel ditawan di Babilon, menyatakan bahwa pribadi itu
akan lahir di Betlehem. (Mi. 5:2)
Agar nubuat-nubuat itu tergenap,
orang Yahudi harus dibebaskan dari
penawanan, pulang ke negeri mereka, dan membangun kembali bait.
w12 15/6 1:9-11
Sabtu, 5 April
Dia yang meneliti hukum yang
sempurna yang berkaitan dengan kemerdekaan, dan yang
berkanjang dalam hal itu . . .
akan berbahagia karena melakukan hal itu.—Yak. 1:25.
Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan menjadi ”meneliti” berarti
”membungkuk untuk melihat dari
dekat”, yang menyiratkan adanya
upaya keras. Ya, agar ”hukum yang
memerdekakan” dapat menggugah
pikiran dan hati, kita sendiri juga
harus belajar Alkitab dengan rajin dan merenungkan dengan sungguh-sungguh apa yang kita baca.
(1 Tim. 4:15) Selain itu, kita harus ”berkanjang”, atau bertekun,
dalam menerapkan Firman Allah,
dengan demikian menjadikan kebenaran sebagai jalan hidup kita.
Inilah yang Yesus kemukakan ke-
tika ia berbicara kepada beberapa
orang yang telah percaya kepadanya, ”Jika kamu tetap ada dalam
perkataanku, kamu benar-benar
muridku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu
akan memerdekakan kamu.” (Yoh.
8:31, 32) Kita ”mengetahui” kebenaran dengan sepenuhnya jika kita
menjadikannya jalan hidup kita.
Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa ’perkataan Allah bekerja’ dalam
diri kita, membuat kepribadian kita
semakin mirip dengan kepribadian
Bapak surgawi kita.—1 Tes. 2:13.
w12 15/7 1:10, 11
Minggu, 6 April
Berbahagialah mata yang melihat perkara-perkara yang kamu
lihat.—Luk. 10:23.
Pada bulan April 1881, majalah Menara Pengawal mengumumkan bahwa dibutuhkan 1.000 pengabar.
Pengumuman itu menunjukkan
bahwa Siswa-Siswa Alkitab paham
betul tugas utama orang Kristen sejati, yaitu memberitakan kabar baik.
Tetapi, pengumuman tentang 1.000
pengabar itu tampaknya terlalu optimis, karena pada waktu itu baru
beberapa ratus orang yang menghadiri pertemuan Siswa-Siswa Alkitab. Namun, setelah membaca risalah atau majalah, banyak orang
mengenali nada kebenaran dan bersedia menanggapi pengumuman itu.
Misalnya pada tahun 1882, setelah membaca sebuah majalah Menara Pengawal dan sebuah buku kecil
yang diterbitkan oleh Siswa-Siswa
Alkitab, seorang pembaca dari London, Inggris, menulis, ”Tolong ajari
saya caranya mengabar dan apa yang
harus dikabarkan agar saya bisa
melakukan pekerjaan yang Allah
berkati dan perintahkan ini.” Pada
tahun 1885, ada sekitar 300 SiswaSiswa Alkitab yang menjadi penginjil sepenuh waktu. Tujuan mereka
dan kita dewasa ini sama—menjadikan murid bagi Yesus Kristus. w12
15/8 1:8-11
Senin, 7 April
Engkau tentu akan keluar untuk
melawan umatku.—Yeh. 38:16.
Sekalipun kita tahu bahwa umat
Allah akan diserang, kita tidak
terlalu khawatir. Kita menganggap penyucian nama Yehuwa dan
pembenaran kedaulatan-Nya lebih penting daripada keselamatan
kita sendiri. Yehuwa menyatakan,
”Kamu akan mengetahui bahwa
akulah Yehuwa.” Pernyataan seperti ini bahkan muncul lebih dari
60 kali. (Yeh. 6:7) Jadi, kita tidak sabar lagi untuk menyaksikan penggenapan bagian penting dalam nubuat Yehezkiel itu. Kita yakin
bahwa ”Yehuwa tahu bagaimana
melepaskan orang-orang yang memiliki pengabdian yang saleh dari
cobaan.” (2 Ptr. 2:9) Sementara itu,
kita ingin memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperkuat iman
kita agar tetap loyal kepada Yehuwa tidak soal ujian apa pun yang
mengadang kita. Apa yang harus
kita lakukan? Kita harus berdoa,
mempelajari Firman Allah dan merenungkannya, serta menyampaikan berita Kerajaan kepada orang
lain. Dengan melakukannya, kita
menjaga harapan kehidupan abadi
kita tetap teguh bagaikan ”jangkar”.—Ibr. 6:19; Mz. 25:21. w12 15/9
1:8, 9
Selasa, 8 April
Allah memberkati hari ketujuh
itu dan menyucikannya, karena pada hari itu ia beristirahat
dari seluruh pekerjaan yang telah Allah ciptakan untuk membuatnya.—Kej. 2:3.
Setelah hari peristirahatan Allah
dimulai, muncul problem. Setan,
salah satu malaikat di surga, berupaya agar ciptaan lain menyembah dia. Ia mengatakan dusta untuk
menipu Hawa agar tidak menaati Allah. (1 Tim. 2:14) Selanjutnya, Adam mengikuti istrinya da-
lam pemberontakan itu. (Kej. 3:1-6)
Pemberontakan ini adalah hal terburuk yang pernah terjadi. Namun,
meski Setan menuduh Allah berdusta, Yehuwa tidak merasa perlu mengucapkan sumpah bahwa
kehendak-Nya tetap akan Ia wujudkan. Ia malah menyatakan sesuatu yang baru dipahami di kemudian hari, yaitu cara Ia akan
menumpas pemberontakan itu. Ia
mengatakan, ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau
[Setan] dan wanita itu dan antara
benihmu dan benihnya. Ia [Benih
yang dijanjikan] akan meremukkan
kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.”—Kej. 3:15; Pny.
12:9. w12 15/10 3:2, 3
Rabu, 9 April
Beri tahukanlah kepadaku jalan
yang harus kutempuh.
—Mz. 143:8.
Bisa jadi, kita menghadapi situasi
sulit sewaktu teman-teman mendesak kita untuk mengikuti penalaran mereka, bukannya mendukung
kita melakukan kehendak Yehuwa.
Ada yang bahkan mendorong kita
bertindak tanpa mempertimbangkan kehendak Allah. (1 Sam. 26:811) Agar tekad kita tidak goyah, kita
perlu mencamkan apa kehendak
Yehuwa dan bertekad untuk tetap
mengikuti jalan-Nya. Daud berdoa
kepada Allah Yehuwa, ”Ajarlah aku
melakukan kehendakmu.” (Mz. 143:
5, 10) Ini berarti Daud tidak mau
mengandalkan pikirannya sendiri
atau menuruti saja desakan orang
lain. Ia merasa bahwa ia membutuhkan petunjuk Allah, maka ia meminta Allah untuk mengajarnya. Ia
’merenungkan semua kegiatan Yehuwa dan dengan rela terus memikirkan pekerjaan tangan Allah’.
Kita juga dapat memahami kehendak Allah dengan mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh dan
merenungkan kisah-kisah Alkitab
tentang cara Yehuwa berurusan dengan manusia. w12 15/11 1:10, 11
Kamis, 10 April
Tidak seorang pun mengenal siapa Bapak itu, kecuali Putra, dan
ia yang kepadanya Putra bersedia menyingkapkan dia.
—Luk. 10:22.
Yesus menyingkapkan Bapaknya
kepada para murid adalah melalui
perbuatannya. Jadi, ketika Filipus
berkata kepada Yesus, ”Perlihatkanlah Bapak kepada kami”, Yesus dengan tepat menjawab, ”Ia yang telah melihat aku telah melihat Bapak
juga.” (Yoh. 14:8, 9) Seorang penderita kusta memohon agar Yesus menyembuhkannya. Yesus menyentuh
pria ”yang penuh kusta” itu dan berkata, ”Aku mau. Jadilah tahir.” Setelah disembuhkan, pria itu pasti bisa
melihat kuasa Yehuwa melalui Yesus. (Luk. 5:12, 13) Ketika Lazarus
meninggal, murid-murid pasti merasakan keibaan hati Sang Bapak ketika Yesus ”mengerang dalam roh dan
merasa susah”, lalu ”meneteskan air
mata”. Walaupun Yesus tahu bahwa ia akan membangkitkan Lazarus,
ia turut merasakan kepedihan hati
keluarga dan teman-teman Lazarus.
—Yoh. 11:32-35, 40-43. w12 15/4 1:10
Pembacaan Alkitab untuk
Peringatan:
(Peristiwa siang hari: 9 Nisan)
Yohanes 12:12-19; Markus 11:1-11
Jumat, 11 April
Agar kamu mengasihi satu sama
lain.—Yoh. 13:34.
Kasih membuat kita ingin melakukan hal-hal yang baik untuk orang
lain. (Rm. 13:8-10) Contohnya, jika
suami istri saling mengasihi, mereka akan selalu setia kepada satu
sama lain. Kasih kepada para penatua, dan penghargaan atas kerja keras mereka, akan membantu kita untuk taat dan tunduk kepada arahan
mereka. Anak-anak yang mengasihi
orang tua akan menaati dan menghormati mereka dan tidak mengatakan hal-hal buruk tentang mereka. Jika kita mengasihi sesama kita,
kita tidak akan menganggap mere-
ka lebih rendah atau berbicara dengan kasar kepada mereka. (Yak.
3:9) Dan, para penatua yang mengasihi domba-domba Allah akan memperlakukan mereka dengan lembut.
(Kis. 20:28, 29) Kasih juga harus sangat nyata dalam pelayanan kita. Tidak soal orang tidak mau mendengarkan atau tidak berminat kepada
berita kita, kita akan terus memberitakan kabar baik. Jika kita benar-benar mengasihi Allah dan sesama, kita akan menganggapnya
sebagai hak istimewa besar dan melaksanakannya dengan penuh sukacita.—Mat. 10:7. w12 15/5 4:14-16
Pembacaan Alkitab untuk
Peringatan:
(Peristiwa siang hari: 10 Nisan)
Yohanes 12:20-50
Sabtu, 12 April
Kabar baik kerajaan ini akan
diberitakan.—Mat. 24:14.
Yehuwa ingin agar keturunan
Adam dan Hawa memenuhi bumi.
Ketika Setan menggoda Hawa dan
kemudian Adam tidak taat, Allah tidak panik; Ia tidak gegabah, atau
menolak umat manusia. Sebaliknya,
Ia segera menetapkan cara lain untuk mewujudkan kehendak-Nya bagi
manusia dan bumi. (Yes. 55:11) Yehuwa memperlihatkan pengendalian diri dan kesabaran yang luar
biasa. Dalam hal-hal tertentu yang
terkait dengan kehendak-Nya, Ia
bahkan menunggu ribuan tahun agar
mendapat hasil yang terbaik. Dewasa ini, Yehuwa juga bersabar agar sebanyak mungkin orang memperoleh
kehidupan abadi. Ia membuat persiapan untuk menyelamatkan ”suatu kumpulan besar”. Itulah alasan lain mengapa Ia bersabar. (Pny.
7:9, 14; 14:6) Yehuwa membantu
orang-orang melalui pekerjaan pemberitaan. Berita Kerajaan adalah
”kabar baik”, bahkan yang terbaik,
bagi semua orang. w12 15/9 3:4, 5
Pembacaan Alkitab untuk
Peringatan:
(Peristiwa siang hari: 11 Nisan)
Lukas 21:1-36
Minggu, 13 April
Tidak seorang pun yang telah
meletakkan tangannya pada bajak dan melihat kepada perkara-perkara di belakang, cocok
bagi kerajaan Allah.—Luk. 9:62.
Hari penghukuman Allah sudah
sangat dekat. Pastilah kita tidak
ingin mengecewakan Yehuwa ataupun Yesus. Kita telah dipercaya untuk menjalankan hak istimewa dinas
yang berharga pada hari-hari terakhir ini. Kita tentu sangat menghargai kepercayaan yang mereka
berikan kepada kita! (1 Tim. 1:12)
Entah kita berharap hidup di surga atau di Firdaus di bumi, marilah
kita bertekad untuk tetap setia melaksanakan tugas dari Allah, yaitu
mengabar dan membuat murid. Kita
masih tidak tahu kapan persisnya
hari Yehuwa akan tiba. Namun, apakah kita memang perlu tahu? Kapan pun itu terjadi, kita dapat siap,
dan kita pasti akan siap. (Mat. 24:
36, 44) Selama kita mengandalkan
Yehuwa dan menomorsatukan Kerajaan-Nya, kita tidak akan dikecewakan.—Rm. 10:11. w12 15/9 4:17-19
Pembacaan Alkitab untuk
Peringatan:
(Peristiwa siang hari: 12 Nisan)
Matius 26:1-5, 14-16; Lukas 22:1-6
Tanggal Peringatan
Setelah Matahari Terbenam
Senin, 14 April
Semua orang yang ingin hidup
dengan pengabdian yang saleh
dalam persekutuan dengan Kristus Yesus juga akan dianiaya.
—2 Tim. 3:12.
Perlu diingat bahwa hidup kita tidak mungkin sama sekali bebas dari
problem. Kisah 14:22 mengatakan,
”Kita harus masuk ke dalam kerajaan Allah melalui banyak kesengsaraan.” Ketimbang menjadi kecil hati,
cobalah memandangnya sebagai kesempatan untuk menunjukkan iman
bahwa Allah dapat menolong Saudara. Yehuwa memberi kita bantu-
an yang nyata, seperti anjuran dari
Firman-Nya, dukungan dari saudara-saudari kita, dan kekuatan melalui roh kudus, terutama pada waktu
ada bencana. Dengan merenungkan
itu, kita akan berbesar hati. Maka,
ketimbang terus memikirkan halhal buruk yang Saudara alami, lakukanlah apa yang bisa Saudara lakukan dan pikirkanlah hal-hal positif.
—Ams. 17:22. w12 15/10 1:10, 11
Pembacaan Alkitab untuk
Peringatan:
(Peristiwa siang hari: 13 Nisan)
Matius 26:17-19; Markus 14:12-16;
Lukas 22:7-13
(Peristiwa setelah matahari
terbenam: 14 Nisan)
Yohanes 13:1-5; 14:1-3
Selasa, 15 April
Dia yang telah bertekun sampai
ke akhir adalah orang yang akan
diselamatkan.—Mat. 24:13.
Agar dapat diselamatkan sewaktu
Allah melaksanakan penghukuman
atas dunia Setan, kita harus setia
kepada Allah sampai akhir. Tetapi,
ini tidak berarti bahwa Yehuwa ingin
agar kita bertekun dengan mengandalkan hikmat atau kekuatan sendiri. Alkitab meyakinkan kita, ”Allah
itu setia, dan ia tidak akan membiarkan kamu digoda melampaui
apa yang dapat kamu tanggung, tetapi sewaktu ada godaan itu ia juga
akan memberikan jalan keluar agar
kamu sanggup menahannya.” (1 Kor.
10:13) Apa artinya kata-kata itu? Yehuwa tidak membiarkan kita digoda melampaui apa yang dapat kita
tanggung karena Ia tahu segala sesuatu tentang kita. Ia tahu problem-problem kita, mengenal kita
luar dalam, dan seberapa banyak
yang sanggup kita tanggung. Apakah Allah memang mengenal kita
sampai sejauh itu? Ya. Alkitab mengatakan bahwa Yehuwa mengenal
baik kita masing-masing.—Mz. 139:
1-6. w12 15/4 5:1, 2
Pembacaan Alkitab untuk
Peringatan:
(Peristiwa siang hari: 14 Nisan)
Yohanes 19:1-42
Rabu, 16 April
Kita tahu bahwa semua ciptaan
sama-sama terus mengerang dan
sama-sama berada dalam kesakitan sampai sekarang.
—Rm. 8:22.
Sejak 1914, jutaan orang memutuskan untuk menjadi rakyat Kristus Yesus, Raja yang dilantik Allah. Mereka
tidak sudi mendukung dunia Setan.
Sebaliknya, mereka menggunakan
kehidupan dan semua milik mereka untuk mendukung Kerajaan Allah.
(Rm. 14:7, 8) Tidak lama lagi, Kristus akan menghancurkan sistem Setan yang fasik. Pemerintahan Kristus
yang sempurna akan menyingkirkan
dosa dan kepedihan hati dari bumi.
Pemerintahan itu akan melenyapkan
semua yang memberontak terhadap
kedaulatanYehuwa yang sah. Hambahamba Allah yang loyal akan menjadi penduduk tetap dalam Firdaus di
bumi. (Pny. 21:1-5) Pada waktu itulah benar-benar dapat dikatakan bahwa ”ciptaan . . . akan dimerdekakan
dari keadaan sebagai budak kefanaan dan akan mendapat kemerdekaan
yang mulia sebagai anak-anak Allah”.
—Rm. 8:21. w12 15/12 3:4, 5, 7
Pembacaan Alkitab untuk
Peringatan
(Peristiwa siang hari: 15 Nisan)
Matius 27:62-66
(Peristiwa setelah matahari
terbenam: 16 Nisan)
Yohanes 20:1
Kamis, 17 April
Ia menghakimi dan berperang dengan keadilbenaran.
—Pny. 19:11.
Tidak lama lagi, segala bangsa yang
ada sekarang akan menghadapi Yesus
Kristus dan pasukan surgawinya dalam pertempuran terakhir melawan
pemerintahan Allah. Pertempuran
itu ”dalam bahasa Ibrani disebut Har–
Magedon”. (Pny. 16:14, 16; 19:12-16)
Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, nabi
Daniel diilhami untuk menubuatkan akhir bagi semua pemerintahan
manusia yang menentang kehendak
Allah. Ia menulis, ”Pada zaman rajaraja itu, Allah yang berkuasa atas surga akan mendirikan suatu kerajaan
yang tidak akan pernah binasa. Dan
kerajaan itu tidak akan beralih kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan
meremukkan dan mengakhiri semua
kerajaan ini, dan akan tetap berdiri
sampai waktu yang tidak tertentu.”
(Dan. 2:44) Batas-batas negara buatan manusia tidak akan ada lagi. Masa
depan yang begitu menakjubkan seperti itu hendaknya memotivasi kita
semua untuk sebisa-bisanya terus memuji dan menghormati Pencipta kita,
Allah Yehuwa. w12 15/12 4:16, 17
Pembacaan Alkitab untuk
Peringatan:
(Peristiwa siang hari: 16 Nisan)
Yohanes 20:2-18
Jumat, 18 April
Engkau harus berani dan kuat . . .
Engkau akan membawa putraputra Israel masuk ke negeri yang
telah kujanjikan.—Ul. 31:23.
Orang Israel sudah hampir merebut tanah Kanaan. Agar sukses memimpin mereka, Yosua membutuhkan hikmat dari Allah. Ia juga perlu
beriman kepada Yehuwa, dan ia harus berani dan kuat. Teladan hikmat, keberanian, dan iman Yosua selama masa penaklukan yang panjang
atas Kanaan pastilah menguatkan
bangsa Israel. Memang, bangsa Israel
membutuhkan keberanian di medan
perang. Namun, mereka juga butuh
ketabahan untuk melaksanakan desakan yang Yosua sampaikan menjelang kematiannya. Sebagai kata-kata
perpisahan, ia mengatakan, ”Kamu
harus berani mematuhi dan melaksanakan segala yang tertulis dalam buku hukum Musa dengan tidak
sekali-kali berpaling darinya ke kanan atau ke kiri.” (Yos. 23:6) Kita pun
membutuhkan keberanian untuk menaati Yehuwa setiap saat, termasuk
kalau manusia memerintahkan kita
untuk bertindak melawan kehendak
Allah. (Kis. 4:18-20; 5:29.) Jika kita
mengandalkan Yehuwa melalui doa,
Ia akan membantu kita agar tetap berani. w13 15/1 1:5, 6
Sabtu, 19 April
Tidak terselidiki pengertian
[Yehuwa].—Yes. 40:28.
Agar lebih rendah hati, kita perlu merenungkan bahwa kita tidak
ada apa-apanya dibandingkan dengan Yehuwa. Rasul Paulus menulis mengenai keagungan Yehuwa,
”Oh, dalamnya kekayaan, hikmat,
dan pengetahuan Allah! Betapa tidak terselidiki penghakimannya
dan tidak terjejaki jalan-jalannya!”
(Rm. 11:33) Memang, pengetahuan manusia telah jauh berkembang
sejak Paulus menuliskan kata-kata
itu. Namun, kata-katanya itu masih terbukti benar. Tidak soal seberapa banyak pengetahuan yang
sudah kita miliki sekarang, apa
yang bisa kita pelajari tentang Yehuwa, perbuatan-Nya, dan pikiranNya tak akan ada habis-habisnya.
Patut diperhatikan bahwa Yehuwa sendiri rendah hati. Renungkanlah ini, ”[Kita] adalah rekan sekerja
Allah.” (1 Kor. 3:9) Coba bayangkan! Yehuwa, Pribadi Yang Mahatinggi, mengangkat martabat kita
dengan memberi kita kesempatan
untuk menggunakan Firman-Nya,
Alkitab, dalam melaksanakan pelayanan kita. w12 15/11 3:4, 6
Minggu, 20 April
Yehuwa adalah terangku dan
keselamatanku.—Mz. 27:1.
Kata-kata ”Yehuwa adalah terangku” memaksudkan bahwa Yehuwa dapat membebaskan kita
dari ketidaktahuan dan kegelapan
rohani. Cahaya terang bisa membuat kita mengetahui adanya bahaya atau rintangan di jalan yang
kita lalui, tetapi cahaya itu tidak
dapat menyingkirkannya. Kitalah
yang harus menghindarinya. Demikian pula, Yehuwa memberi tahu
kita makna dari peristiwa-peristiwa dunia. Ia memberi tahu kita
berbagai bahaya yang ada di dunia
ini. Ia menyediakan prinsip-prinsip
Alkitab yang selalu manjur, tetapi
kita harus menerapkan apa yang
kita pelajari. Jika kita melakukannya, kita akan menjadi bijaksana,
seperti sang pemazmur yang menjadi lebih berhikmat ’daripada musuh-musuhnya ataupun guru-gurunya’. (Mz. 119:98, 99, 130) Kata-kata
Daud di Mazmur 27:1 memperlihatkan bahwa dia pasti ingat bagaimana Yehuwa telah melepaskan, atau menyelamatkan, dia pada
masa lalu. (1 Sam. 17:37, 49, 50; 18:
11, 12; 19:10) Sebagaimana Yehuwa
menyelamatkan Daud, Yehuwa juga
akan menyelamatkan kita. Kapan?
Sewaktu ”kesengsaraan besar” tiba.
—Pny. 7:14; 2 Ptr. 2:9. w12 15/7 3:3, 4
Senin, 21 April
Musa diajar tentang segala hikmat orang Mesir.—Kis. 7:22.
Pendidikan ini mungkin dimaksudkan untuk mempersiapkan karier Musa sebagai pejabat istana Firaun. Ia bisa menjadi orang penting
dalam pemerintahan yang paling
berkuasa pada zaman itu, hidup
mewah, mendapat perlakuan istimewa, dan menikmati kesenangan. Tetapi, apakah Musa mengejar
hal-hal ini? Sewaktu masih kecil,
orang tua kandungnya mengajar dia
tentang Yehuwa. Jadi, ia pasti tahu
tentang janji Yehuwa kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Musa beriman akan janji-janji ini. Ia pasti
dengan sungguh-sungguh memikirkan masa depannya dan keloyalannya kepada Yehuwa. Maka, sewaktu ia harus memilih antara menjadi
pangeran Mesir atau budak Israel, apa yang ia putuskan? Musa memilih ”untuk diperlakukan dengan
kejam bersama umat Allah sebaliknya daripada mendapatkan kenikmatan sementara dari dosa”. (Ibr.
11:24-26) Belakangan, ia menaati
petunjuk Yehuwa dan menggunakan kehidupannya untuk melakukan kehendak-Nya.—Kel. 3:2, 6-10.
w12 15/6 3:5, 6
Selasa, 22 April
Keluar dari jerat si Iblis.
—2 Tim. 2:26.
Si Iblis sedang mengintai hamba-hamba Yehuwa. Tetapi, ia tidak selalu ingin membunuh tangkapannya, karena tujuan utama
Iblis adalah menangkap seseorang
hidup-hidup untuk dimanfaatkan sekehendak hatinya. (2 Tim. 2:
24-26) Seorang pemburu bisa jadi
menggunakan berbagai cara untuk
menangkap buruannya. Ia mungkin memancing binatang itu keluar ke tempat terbuka agar ia
bisa menjeratnya. Atau, bisa jadi
ia menggunakan perangkap terselubung yang akan mengurung binatang itu secara tiba-tiba. Iblis juga
menggunakan berbagai perangkap
untuk menangkap hamba-hamba
Allah hidup-hidup. Agar tidak tertangkap, kita harus waspada dan
memerhatikan tanda-tanda yang
menunjukkan adanya perangkap
Setan. Tiga perangkap Iblis yang
sering kali ampuh adalah (1) tutur
kata yang tidak terkendali, (2) rasa
takut dan tekanan orang lain, dan
(3) rasa bersalah yang berlebihan.
w12 15/8 3:1, 2
Rabu, 23 April
Pelatihan bagi tubuh jasmani sedikit manfaatnya.—1 Tim. 4:8.
Alkitab tidak anti-kesenangan.
Alkitab juga tidak mengatakan bahwa rekreasi dan hiburan hanya
buang waktu. Alkitab bahkan mengatakan bahwa ada ”waktu untuk
tertawa” dan ”waktu untuk melompat-lompat”, bahkan menganjurkan istirahat yang cukup. (Pkh.
3:4; 4:6) Tetapi, kalau Saudara tidak waspada, rekreasi dan hiburan dapat menjauhkan Saudara dari
Yehuwa. Mengapa? Sering kali bahaya muncul dari dua hal ini, yaitu jenis hiburan yang Saudara pilih
dan waktu yang Saudara habiskan
untuk itu. Dewasa ini, kebanyak-
an jenis hiburan memang mengagung-agungkan apa yang Yehuwa
benci, yaitu kekerasan, spiritisme,
dan seks bebas. Maka, Saudara perlu menganalisis jenis rekreasi dan
hiburan yang Saudara nikmati dan
pengaruh hiburan itu atas Saudara.
Pertimbangkan juga jumlah waktu yang Saudara habiskan untuk
menikmati rekreasi dan hiburan.
Cobalah renungkan, ’Apakah waktu
yang saya habiskan untuk bersantai
begitu banyak sampai-sampai waktu untuk kegiatan rohani tinggal sedikit?’—Flp. 1:10, 11. w13 15/1 2:
11-13
Kamis, 24 April
Tidak baik manusia hidup sendirian. Aku akan membuat teman
yang cocok untuk membantunya.—Kej. 2:18, ”Bahasa Indonesia Masa Kini”.
Yehuwa mengetahui segala sesuatu tentang manusia dan perkawinan. Ia menanamkan kebutuhan seksual dalam diri manusia agar
mereka ’beranak-cucu dan bertambah banyak’. (Kej. 1:28) Allah memahami bahwa manusia bisa kesepian, sebab sebelum menciptakan
wanita pertama, Ia mengatakan
kata-kata di ayat hari ini. Karena itu, Yehuwa memberikan karunia perkawinan agar manusia bahagia. (Ams. 5:15-18) Karena dosa dan
ketidaksempurnaan, tidak ada perkawinan yang sempurna. Namun,
hamba-hamba Yehuwa bisa menikmati kebahagiaan sejati jika mereka
mengikuti Firman Allah. Misalnya,
perhatikan nasihat Paulus yang jelas tentang hubungan intim dalam perkawinan. (1 Kor. 7:1-5) Alkitab tidak mengatakan bahwa
mempunyai anak adalah satu-satunya alasan untuk melakukan hubungan seksual. Keintiman itu bisa
juga memenuhi kebutuhan emosi
dan jasmani. Namun, Allah tentu tidak berkenan atas kebiasaan yang
menyimpang. w12 15/5 1:9, 10
Jumat, 25 April
Firmanmu adalah pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku.
—Mz. 119:105.
Alkitab adalah pemberian yang luar
biasa dari Yehuwa melalui roh kudusNya. Bacalah Alkitab setiap hari, dan
Saudara akan semakin mengasihinya dan Pengarangnya. (Mz. 1:1, 2)
Setiap kali Saudara belajar, mulailah dengan berdoa meminta roh Allah
agar Saudara dapat mengerti. (Luk.
11:13) Alkitab berisi pikiran Allah.
Jadi, jika Saudara merenungkan isinya, cara berpikir Saudara akan selaras dengan pikiran Allah. Seraya pengetahuan Saudara yang saksama
tentang kebenaran semakin bertambah, terapkanlah apa yang Saudara
pelajari. Membaca Alkitab itu ibarat
melihat cermin. Jika Saudara melihat ada hal-hal yang perlu diperbaiki,
segeralah melakukannya. (Yak. 1:2325) Gunakan Firman Allah sebagai
pedang untuk membela kepercayaan Saudara dan menyingkirkan ajaran palsu dalam hati orang-orang yang
lembut. (Ef. 6:17) Sewaktu menggunakan Alkitab, bersyukurlah bahwa para nabi dan penulis lainnya ”dibimbing oleh roh kudus”.—2 Ptr. 1:21.
w12 15/6 4:17, 18
Sabtu, 26 April
Janganlah membuat anak-anakmu kesal, tetapi teruslah besarkan mereka dengan disiplin dan
pengaturan-mental dari Yehuwa.
—Ef. 6:4.
Orang tua perlu mengingat bahwa
Yehuwa memberi mereka tanggung
jawab untuk mengurus anak mereka.
Sayangnya, banyak orang di dunia dewasa ini ”tidak memiliki kasih sayang
alami”. (2 Tim. 3:1, 3) Banyak ayah
mengabaikan tanggung jawab mereka. Hal ini berakibat buruk atas anakanak dan membuat mereka sedih. Kalau bukan dalam keluarga, di mana
lagi anak-anak dapat belajar tentang
kasih dan cara merespek wewenang?
Dengan mengajarkan hal-hal ini,
orang tua mendukung administrasi
Yehuwa. Orang tua hendaknya membuat anak mereka merasa dikasihi.
Jadi, mereka perlu mengendalikan
kemarahan, tidak membentak atau
mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada anak mereka. Dengan demikian, mereka mengajarkan sesuatu
yang sangat penting kepada anakanak, yaitu cara mengasihi dan merespek wewenang. Hal itu akan mempersiapkan mereka untuk kehidupan
di dunia baru Allah. Namun, kita perlu menyadari bahwa Iblis akan selalu menentang keras upaya kita untuk
melakukan kehendak Allah. w12 15/7
4:16, 17
Minggu, 27 April
Berlimpahlah kedamaian bagi
orang-orang yang mencintai hukum [Allah], dan tidak ada balok
sandungan bagi mereka.
—Mz. 119:165.
Jika Saudara tergoda untuk menjalin hubungan romantis yang tidak patut, pikirkanlah kerusakan yang dapat diakibatkan oleh percabulan
dan perzinaan. (Ams. 7:22, 23; Gal.
6:7) Orang yang melakukan perbuatan amoral membuat Yehuwa tidak senang dan menyakiti teman hidup serta diri mereka sendiri. (Mal. 2:13, 14)
Sebaliknya, renungkanlah manfaatnya jika Saudara mempertahankan
tingkah laku yang bersih. Saudara
tidak hanya akan memiliki harapan untuk hidup selama-lamanya, tetapi juga kehidup an yang bahagia sekarang, serta hati nurani yang
bersih. (Ams. 3:1, 2) Maka, cintailah kebenaran, dan ”teruslah perhatikan dengan cermat bagaimana kamu
berjalan, yaitu bukan sebagai orang
yang tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat” pada
hari-hari yang fasik ini. (Ef. 5:15, 16)
Kita diperlengkapi untuk melindungi
diri dari perangkap yang dipasang
oleh Setan. Yehuwa memberi kita semua yang kita butuhkan agar dapat
”berdiri teguh” dan ”sanggup memadamkan semua senjata lempar yang
berapi dari si fasik”!—Ef. 6:11, 16.
w12 15/8 4:18, 19
Senin, 28 April
”Mari kita meluruskan perkaraperkara di antara kita,” firman
Yehuwa.—Yes. 1:18.
Ya, kita harus mengakui dosa kita,
bertobat, memohon pengampunan
dari Yehuwa dengan sungguh-sungguh, dan meminta bantuan-Nya untuk menyingkirkan keinginan yang
salah dari hati kita. (Mz. 51:10)
Jika kita telah melakukan dosa serius, kita hendaknya mencari bantuan rohani dari para penatua. (Yak.
5:14, 15) Tidak soal seberapa serius dosa kita, kita bisa merasa
terhibur jika mengingat bahwa Yehuwa adalah ”Allah yang berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan
hati yang penuh kasih dan kebenaran, yang terus memberikan kebaikan hati yang penuh kasih kepada ribuan orang, mengampuni kesalahan
dan pelanggaran dan dosa”. Yehuwa belum berubah. (Kel. 34:6, 7) Yehuwa berjanji kepada orang Israel
bahwa jika mereka bertobat, Ia akan
menghapus sama sekali kesalahan
mereka. Ia mengatakan bahwa sekalipun dosa mereka bagaikan warna merah marak, Ia akan membersihkannya dan membuatnya putih
seperti ”salju”. Karena Yehuwa suka
mengampuni, apa yang bisa kita
peroleh? Pengampunan sepenuhnya
atas dosa dan kesalahan kita, asalkan kita bertobat dan memperlihatkan rasa syukur atas pengampunan
Yehuwa. w12 15/11 4:17, 18
Selasa, 29 April
Kerajaan [Allah] akan meremukkan dan mengakhiri semua
kerajaan ini, dan akan tetap
berdiri sampai waktu yang tidak
tertentu.—Dan. 2:44.
Tahukah Saudara apa artinya
penggenapan nubuat itu bagi Saudara sendiri? Batas-batas negara buatan manusia, yang dewasa ini memunculkan sebutan ”orang asing”,
tidak akan ada lagi. Saksi-Saksi Yehuwa sudah tidak mempersoalkan
kebangsaan di antara mereka. Misalnya, baru-baru ini beberapa kantor cabang yang kecil telah digabung
agar pekerjaan pengawasan lebih
sederhana dan pemberitaan kabar
baik Kerajaan lebih efisien. (Mat.
24:14) Selama hukum negara mengizinkan, mereka tidak mempersoalkan perbedaan kebangsaan dalam
penggabungan itu. Hal itu sekali lagi
membuktikan bahwa Yesus Kristus,
sebagai Penguasa yang dilantik Yehuwa, sedang menyingkirkan batas
yang membuat manusia terkotakkotak. Dan, dia akan segera ”menyelesaikan penaklukannya” atas seluruh bumi.—Pny. 6:2. w12 15/12 4:
16-18
Rabu, 30 April
Dosaku ada di depanku senantiasa.—Mz. 51:3.
”Dari segala kata nestapa, baik di
lidah ataupun pena, inilah yang paling merana, ’Semestinya dulu . . . ’,”
tulis seorang pujangga bernama
J.G. Whittier. Yang ia maksudkan
adalah hal-hal yang kita sesali, atau
hal-hal di masa lalu yang ingin kita
ubah. ”Penyesalan” adalah kepedihan secara mental, penderitaan dalam pikiran, karena sesuatu yang telanjur dilakukan atau karena tidak
melakukan sesuatu, dan itu bisa berarti ”menangis lagi”. Kita semua pernah melakukan sesuatu yang andaikan bisa kita ulangi lagi akan kita
ubah. Apakah ada yang Saudara sesali? Ada orang-orang yang telah
melakukan kesalahan besar dalam
kehidupan mereka, bahkan melakukan dosa serius. Ada juga orangorang yang tidak melakukan sesuatu
yang buruk, tetapi mereka ragu apakah keputusan-keputusan yang mereka buat adalah yang terbaik. Ada
orang-orang yang berhasil melupakan masa lalu. Yang lainnya terus dihantui perasaan bersalah dan sering
berpikir, ’Coba dulu saya . . . ’ Yang
mana yang Saudara rasakan? Apakah Saudara ingin melayani Allah
tanpa penyesalan, setidaknya mulai
sekarang? w13 15/1 4:1, 2
Kamis, 1 Mei
Singkirkan semuanya ini dari
sini! Berhentilah menjadikan rumah Bapakku rumah dagang!
—Yoh. 2:16.
Apa yang Saudara simpulkan ketika membaca kisah tentang Yesus
membersihkan bait? Bayangkan peristiwanya. Yesus membuat cambuk
dari tali, dan ia mengusir para penjual lembu dan domba. Ia menghamburkan uang logam para penukar
uang dan menjungkirbalikkan meja
mereka. (Yoh. 2:13-15, 17) Tindakan
tegas itu mengingatkan murid-muridnya akan nubuat Raja Daud, ”Gairah yang penuh untuk rumahmu telah memakan habis aku.” (Mz. 69:9)
Dengan mengambil tindakan tegas, Yesus memperlihatkan keinginan yang kuat untuk membela ibadat
sejati. Apakah Saudara dapat melihat kepribadian Sang Bapak dari kisah ini? Hal ini mengingatkan kita
bahwa Allah tidak hanya memiliki
kuasa untuk menyapu bersih kefasikan dari muka bumi tetapi Ia juga
ingin sekali melakukannya. Bayangkan bagaimana perasaan Yehuwa sewaktu melihat kefasikan merajalela
di bumi dewasa ini! Hal ini memberi
kita penghiburan sewaktu menghadapi ketidakadilan. w12 15/4 1:11
Jumat, 2 Mei
Istri harus memiliki respek yang
dalam kepada suaminya.
—Ef. 5:33.
Seorang istri yang dibimbing oleh
Firman Yehuwa dan roh kudus-Nya
turut berperan untuk menjadikan
rumahnya tempat yang tenang dan
bahagia. Sudah sewajarnya suami
yang takut akan Allah mengasihi
istrinya dan melindunginya secara
jasmani dan rohani. Karena mendambakan kasih suami, seorang istri
tentu akan memperlihatkan sifatsifat yang bisa membuat suaminya
lebih mengasihinya. Menurut Amsal 14:1, ”Wanita yang benar-be-
nar berhikmat membangun rumahnya, tetapi wanita yang bodoh
meruntuhkannya dengan tangannya
sendiri.” Istri yang baik dan penuh
kasih sangat berperan agar keluarganya sukses dan bahagia. Ia juga
menunjukkan bahwa ia benar-benar menghargai karunia perkawinan dari Allah. Jika suami dan istri
meniru cara Yesus memperlakukan
sidangnya, mereka memperlihatkan
rasa syukur atas karunia perkawinan
dari Allah. (Ef. 5:22-25) Suami istri
yang benar-benar saling mengasihi
akan bertindak rendah hati, tidak
suka mendiamkan satu sama lain,
atau menunjukkan sifat buruk lainnya yang bisa merusak perkawinan
mereka. Yehuwa akan memberkati
pasangan seperti ini! w12 15/5 1:12,
14, 15
Sabtu, 3 Mei
Bangun, makanlah banyak
daging.—Dan. 7:5.
Lebih dari satu abad sebelum zaman Daniel, Yehuwa menyingkapkan melalui nabi Yesaya perincian tentang kuasa dunia yang akan
menaklukkan Babilon. Selain memberi tahu bagaimana kota Babilon akan dikalahkan, Yehuwa juga
memberi tahu nama penakluknya.
Dia adalah Kores, orang Persia.
(Yes. 44:28–45:2) Daniel mendapat
dua penglihatan lain sehubungan
dengan Kuasa Dunia Media-Persia.
Dalam salah satu penglihatan, kerajaan itu digambarkan sebagai beruang yang berdiri pada salah satu
sisinya. Pada penglihatan lainnya,
Daniel melihat kuasa dunia kembar ini digambarkan sebagai domba jantan bertanduk dua. (Dan. 8:
3, 20) Yehuwa menggunakan Imperium Media-Persia untuk menggenapi
nubuat dengan menggulingkan Babilon dan memulangkan orang Israel
ke negeri mereka. (2 Taw. 36:22, 23)
Namun, kuasa dunia ini belakangan
nyaris menyapu bersih umat Allah.
—Est. 1:1-3; 3:8, 9; 8:3, 9-14. w12 15/6
1:12, 13
Minggu, 4 Mei
Di mana roh Yehuwa berada, di
situ ada kemerdekaan.
—2 Kor. 3:17.
Bagaimana roh kudus membantu membebaskan kita? Antara lain,
roh kudus menghasilkan dalam diri
kita sifat-sifat yang penting untuk
kebebasan, yakni ”kasih, sukacita,
damai, kepanjangsabaran, kebaikan hati, kebaikan, iman, kelemahlembutan, pengendalian diri”. (Gal.
5:22, 23) Tanpa sifat-sifat itu, terutama kasih, orang tidak bisa benar-benar bebas—fakta yang terlihat nyata dalam dunia dewasa ini.
Perhatikan bahwa setelah menyebutkan buah roh, rasul Paulus menambahkan, ”Tidak ada hukum
yang menentang hal-hal demikian.”
Apa maksudnya? Buah roh Allah tidak dibatasi oleh hukum mana pun
yang dapat menghalangi pertumbuhannya. (Gal. 5:18) Lagi pula,
apa gunanya hukum seperti itu?
Yehuwa ingin agar kita mengembangkan sifat-sifat Kristus untuk
selamanya dan menunjukkannya
tanpa ada yang membatasi. Orang
yang dikendalikan oleh roh dunia
boleh jadi mengira bahwa mereka
bebas, karena bisa memuaskan keinginan daging. (2 Ptr. 2:18, 19) Tetapi, kenyataannya tidak demikian.
w12 15/7 1:13, 14
Senin, 5 Mei
Engkau harus berani dan kuat.
. . . Yehuwa, Allahmu, menyertai
engkau.—Yos. 1:9.
Agar berani melakukan kehendak Allah, kita harus mempelajari
dan menerapkan Firman-Nya. Itulah yang Yehuwa katakan kepada Yosua ketika ia menjadi penerus Musa, ”Engkau harus berani dan
sangat kuat untuk tidak lalai melakukan segala sesuatu sesuai dengan
semua hukum yang Musa, hambaku, perintahkan kepadamu. . . .
Buku hukum ini hendaknya tidak
meninggalkan mulutmu, dan eng-
kau harus membacanya dengan suara rendah siang dan malam, supaya
engkau tidak lalai melakukan segala sesuatu sesuai dengan semua
yang tertulis di dalamnya; sebab dengan demikian engkau akan membuat jalanmu berhasil dan engkau
akan bertindak dengan berhikmat.”
(Yos. 1:7, 8) Yosua menaati nasihat
itu, dan ’jalannya memang berhasil’.
Jika kita menirunya, kita akan lebih berani dan akan berhasil dalam
pelayanan kita. Yosua pastilah sangat dikuatkan ketika ia mendengar
kata-kata Yehuwa, seperti yang dicatat dalam ayat hari ini. Yehuwa
menyertai kita juga. Maka, apa pun
cobaan yang kita alami, kita tidak
perlu menjadi ”guncang atau menjadi gentar”. w13 15/1 1:7, 8
Selasa, 6 Mei
Kabar baik kerajaan ini akan
diberitakan di seluruh bumi
yang berpenduduk.—Mat. 24:14.
Dewasa ini, ada 109.400 sidang di
seluruh dunia, dan sekitar 895.800
saudara-saudari yang menjadi perintis. Hampir delapan juta orang
menerima ”pengetahuan yang benar” dan menerapkannya dalam kehidupan. (Dan. 12:4; Yes. 60:22)
Angka ini mengesankan, sebab Yesus pernah menubuatkan bahwa
murid-muridnya akan menjadi ”sasaran kebencian semua orang” karena namanya. Ia menambahkan
bahwa para pengikutnya akan dianiaya, dipenjarakan, dan bahkan dibunuh. (Luk. 21:12-17) Meskipun ditentang oleh Setan dan
hantu-hantunya serta para penindas, umat Yehuwa meraih pencapaian yang mengagumkan dalam
melaksanakan amanat untuk menjadikan murid. Sekarang, mereka
sedang mengabar ”di seluruh bumi
yang berpenduduk”, dari hutan tropis sampai kutub, di gunung, di gurun, di kota, dan di pedesaan yang
paling terpencil. Hal itu hanya bisa
dicapai dengan dukungan Allah.
w12 15/8 1:13
Rabu, 7 Mei
”Aku akan memanggil pedang
untuk melawan [Gog] di seluruh
wilayah pegununganku,” demikian ucapan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa. ”Pedang setiap
orang akan melawan saudaranya sendiri.”—Yeh. 38:21.
Kaki tangan Setan akan dibuat
takut dan bingung sehingga mereka akan membantai satu sama lain.
Yehuwa mengatakan, ”Api dan belerang akan aku turunkan ke atas
[Gog] dan ke atas pasukannya dan
ke atas banyak bangsa yang menyertai dia.” (Yeh. 38:22) Bagaimana hasil akhir dari campur tangan
Allah ini? Bangsa-bangsa akan dibuat sadar bahwa kebinasaan yang
menimpa mereka adalah atas titah
Yehuwa. Lalu, seperti halnya pasukan Mesir kuno yang mengejar
bangsa Israel di Laut Merah, pasukan Setan yang putus asa akan
berteriak, ”Yehuwa pasti berperang untuk mereka”! (Kel. 14:25)
Ya, bangsa-bangsa terpaksa mengakui siapa Yehuwa sebenarnya.
—Yeh. 38:23. w12 15/9 1:11, 12
Kamis, 8 Mei
Timbunlah bagi dirimu harta di
surga, di mana ngengat ataupun karat tidak menghabiskannya, dan di mana pencuri tidak
membongkar dan mencurinya.
—Mat. 6:20.
Belakangan ini, ada negeri-negeri yang dilanda bencana yang hebat. Kita dapat memetik pelajaran
dari saudara-saudari kita yang tetap tabah menghadapi situasi tersebut meski tidak mudah. Namun,
dalam setiap kejadian itu, mereka tidak mau dibuat menjadi kecil
hati oleh bencana itu. Sebaliknya,
mereka terus melayani Yehuwa
dengan bersemangat. Pada bulan
September 2009, lebih dari 80 persen kota Manila, Filipina, teren-
dam banjir. Seorang pria kaya yang
mengalami kerugian besar mengatakan, ”Banjir ini tidak pilih-pilih, orang kaya maupun miskin terkena dampaknya dan menderita.”
Jika kita menomorsatukan harta
benda, yang dapat lenyap seketika, kita akan kecewa. Betapa jauh
lebih bijaksana untuk mengutamakan hubungan kita dengan Yehuwa, karena itu akan tetap utuh
tidak soal apa yang terjadi!—Ibr.
13:5, 6. w12 15/10 1:12, 13
Jumat, 9 Mei
Yehuwa pun merasa menyesal
bahwa ia telah membuat manusia di bumi, dan hatinya merasa
sakit.—Kej. 6:6.
”Hati saya hancur,” kata seorang
saudari yang putrinya dipecat. Kalau seseorang belum pernah mengalaminya sendiri, bisa jadi sulit
untuk memahami betapa memedihkan hal itu. Meskipun demikian, tidaklah bijaksana jika Saudara menjauh dari Yehuwa karena
ada anggota keluarga yang salah
pilih jalan dan dipecat. Maka, bagaimana Saudara dapat mengatasi
kepedihan hati yang timbul karena salah seorang anggota keluarga meninggalkan Yehuwa? Janganlah menyalahkan diri karena hal
itu. Yehuwa memberi manusia kebebasan untuk memilih, dan setiap anggota keluarga yang telah membaktikan diri dan dibaptis
harus ”memikul tanggungannya
sendiri”. (Gal. 6:5) Pada akhirnya, Yehuwa akan meminta pertanggungjawaban, bukan dari Saudara, melainkan dari si pelaku
dosa yang telah membuat pilihan tersebut. (Yeh. 18:20) Saudara juga tidak perlu menyalahkan
orang lain. Tunjukkanlah respek
terhadap cara Yehuwa memberikan disiplin. Lawanlah Si Iblis, bukan para gembala yang bertindak
demi melindungi sidang.—1 Ptr. 5:
8, 9. w13 15/1 2:16-18
Sabtu, 10 Mei
Dengan sungguh-sungguh aku
mengatakan kepadamu: Salah
seorang dari antara kamu akan
mengkhianati aku.—Mat. 26:21.
Pada malam perayaan Paskah
terakhirnya, Yesus mengatakan
kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes di Taman Getsemani, ”Lihat!
Pengkhianatku sudah mendekat.”
Tak lama kemudian, Yudas muncul di taman itu bersama komplotannya, ”dan ia langsung menemui
Yesus sambil mengatakan, ’Salam,
Rabi!’ dan menciumnya dengan sangat lembut”. (Mat. 26:46-50; Luk.
22:47, 52) Yudas mengkhianati ”darah orang yang adil-benar” dan menyerahkan Yesus ke tangan musuh.
Dan, berapa banyak uang yang diterima Yudas? Hanya 30 keping perak!
(Mat. 27:3-5) Sejak itu, nama Yudas identik dengan ”pengkhianat”,
khususnya orang yang mengkhianati temannya sendiri. Yudas mati
secara memalukan karena berkhianat terhadap pribadi terurap Yehuwa. (Kis. 1:18-20) Maka, kita harus melawan kecenderungan untuk
berambisi dan tamak, yang dapat
membuat kita kehilangan perkenan
Yehuwa! w12 15/4 2:6, 7
Minggu, 11 Mei
Percayalah
kepada Yehuwa
dengan segenap hatimu dan
jangan bersandar pada pengertianmu sendiri. Dalam segala
jalanmu, berikanlah perhatian
kepadanya, dan ia akan meluruskan jalan-jalanmu.
—Ams. 3:5, 6.
Banyak perkawinan yang tampaknya berada di ambang kehancuran ternyata bisa sukses. Orang
Kristen yang tidak cepat menyerah sewaktu perkawinannya goyah
sering kali menuai hasil baik. Perhatikan apa yang bisa terjadi dalam keluarga yang terbagi secara
agama. Rasul Petrus menulis, ”Hai,
istri-istri, tunduklah kepada suamimu, agar jika ada yang tidak taat
kepada firman itu, mereka dapat dimenangkan tanpa perkataan melalui tingkah laku istri mereka, karena telah menjadi saksi mata dari
tingkah lakumu yang murni yang
disertai respek yang dalam.” (1 Ptr.
3:1, 2) Ya, berkat tingkah laku
yang baik dari teman hidupnya, seorang suami atau istri yang tidak seiman dapat menerima kebenaran!
Orang Kristen yang menyelamatkan perkawinan mereka menghormati Allah, dan seluruh keluarga
mendapat manfaat. w12 15/5 2:8, 9
Senin, 12 Mei
Batu itu meremukkan besi, tembaga, tanah liat yang dibentuk,
perak, dan emas itu.—Dan. 2:45.
Kuasa Dunia Anglo-Amerika tidak akan digantikan oleh kuasa dunia tertentu di masa depan.
Meskipun kuasa dunia terakhir ini
mungkin lebih lemah daripada kuasa dunia yang dilambangkan oleh
tungkai bawah dari besi, ia tidak
akan hancur dengan sendirinya.
(Dan. 2:33, 34) Apakah jumlah jari
kaki patung itu mempunyai makna
khusus? Perhatikan hal ini: Dalam
penglihatan lain, Daniel menyebutkan angka spesifik. Misalnya, jumlah tanduk pada kepala berbagai binatang. Angka-angka itu penting.
Namun, ketika menggambarkan
patung itu, Daniel tidak menyebutkan jumlah jari kakinya. Maka,
jumlah itu tampaknya tidak penting seperti halnya jumlah lengan,
tangan, jari tangan, tungkai bawah, dan kaki patung itu. Daniel secara spesifik menyebutkan bahwa
jari-jari kaki itu akan terbuat dari
besi dan tanah liat. Dari uraiannya,
kita dapat mengetahui bahwa Kuasa Dunia Anglo-Amerika-lah yang
dominan ketika ”batu” yang melambangkan Kerajaan Allah menghantam kaki patung itu. w12 15/6 2:
10, 11
Selasa, 13 Mei
Aku pasti akan memberikan kepadamu hati yang bijaksana
dan berpengertian.—1 Raj. 3:12.
Sewaktu masih muda, Salomo dengan rendah hati berdoa, ”Aku hanyalah seorang anak kecil. Aku tidak tahu bagaimana caranya keluar
dan bagaimana caranya masuk.” Ia
kemudian meminta hati yang bijaksana dan taat. (1 Raj. 3:7-9) Yehuwa menjawab permintaannya yang
tulus, dan itulah juga yang akan
Yehuwa lakukan bagi Saudara, entah Saudara masih muda atau sudah tua. Tentu saja, Yehuwa tidak
akan secara mukjizat memberikan
pemahaman dan kebijaksanaan kepada Saudara. Tetapi, Ia akan membuat Saudara bijaksana jika Saudara
sungguh-sungguh mempelajari Firman-Nya, berdoa meminta roh kudus, dan memanfaatkan sepenuhnya
persediaan rohani yang ada di sidang Kristen. (Yak. 1:5) Ya, Yehuwa membuat hamba-hamba-Nya,
bahkan yang masih muda, lebih bijaksana daripada orang-orang yang
mengabaikan nasihat-Nya, bahkan
daripada orang-orang yang katanya
”berhikmat dan tinggi kecerdasannya” di dunia ini.—Luk. 10:21; Mz.
119:98-100. w12 15/7 2:10
Rabu, 14 Mei
Yehuwa adalah Hakim kita, Yehuwa adalah Pemberi ketetapan
bagi kita, Yehuwa adalah Raja
kita.—Yes. 33:22.
Untuk tetap menjadi warga negara Kerajaan, kita harus mengetahui
hukum Allah dan juga mengasihinya. Banyak warga negara mengaku
setuju dengan hukum di negeri mereka. Tetapi, sewaktu hukum itu terasa membebani dan tidak ada yang
melihat, mereka melanggarnya. Biasanya, orang-orang seperti itu hanya ingin ”menyenangkan manusia”.
(Kol. 3:22) Sebagai warga negara
Kerajaan, kita punya alasan yang lebih luhur daripada itu. Kita dengan
senang hati menaati hukum Allah,
sekalipun tidak ada yang melihat.
Mengapa? Karena kita mengasihi
Sang Pembuat Hukum. (Luk. 10:27)
Salah satu hukum terpenting Kerajaan Allah menuntut agar semua
warga negaranya meniru Kristus.
(1 Ptr. 2:21) Mengenai teladan Yesus, rasul Paulus menulis, ”Marilah
kita masing-masing menyenangkan
sesamanya dengan apa yang baik
untuk membinanya. Sebab bahkan
Kristus tidak menyenangkan dirinya sendiri.” (Rm. 15:2, 3) Demi perdamaian di sidang, seorang Kristen
yang matang mau mempertimbangkan hati nurani orang lain dan rela
mengalah tanpa memendam kekesalan.—Rm. 14:19-21. w12 15/8 2:7, 8
Kamis, 15 Mei
Sebagai musuh terakhir, kematian akan ditiadakan.
—1 Kor. 15:26.
Ada dua kelomp ok yang akan
mendapatkan manfaat dari hal itu.
”Kumpulan besar”, yang sekarang
masih hidup, akan selamat, memasuki dunia baru, dan hidup selamanya. (Pny. 7:9) Dan, miliaran
orang yang ditawan oleh kematian akan memiliki kesempatan untuk dibangkitkan. Dapatkah Saudara membayangkan kebahagiaan dan
kegembiraan yang akan dirasakan
”kumpulan besar” sewaktu menyambut orang-orang yang dibangkitkan?
Kita bisa mengecap kegembiraan itu
dengan merenungkan kisah-kisah
Alkitab tentang kebangkitan. (Mrk.
5:38-42; Luk. 7:11-17) Ya, sewaktu
melihat orang yang kita sayangi hidup kembali, kita akan dipenuhi perasaan sukacita dan kegirangan
yang tak terbayangkan. Yesus mengatakan, ”Jamnya akan tiba ketika
semua orang yang di dalam makam
peringatan akan mendengar suaranya lalu keluar.” (Yoh. 5:28, 29) Belum pernah ada yang melihat hal seperti itu; pastilah itu akan menjadi
salah satu peristiwa paling luar biasa yang akan kita saksikan. w12 15/9
2:14, 15
Jumat, 16 Mei
Dalam hal memperlihatkan hormat, hendaklah saling mendahului.—Rm. 12:10.
Apakah ini berarti kita tidak boleh mengutarakan pikiran kita jika
kita melihat ada yang perlu diperbaiki di sidang? Tentu bukan
itu maksudnya. Di abad pertama,
muncul suatu masalah yang menimbulkan perdebatan. Maka, saudara-saudara ”menetapkan agar
Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari antara mereka pergi kepada rasul-rasul dan
para tua-tua di Yerusalem sehubungan dengan perbantahan ini”.
(Kis. 15:2) Pastilah tiap-tiap orang
dari antara mereka punya pendapat yang berbeda-beda tentang
masalah itu. Tetapi, setelah semua
orang mengutarakan pendapatnya
dan keputusan dibuat dengan bantuan roh kudus, mereka tidak lagi
berkukuh dengan pendapat masing-masing. Setelah sidang-sidang menerima surat tentang keputusan itu, ”mereka bersukacita
atas anjuran itu” dan ”diteguhkan
dalam iman”. (Kis. 15:31; 16:4, 5)
Demikian pula dewasa ini, jika kita
sudah mengemukakan apa yang
kita khawatirkan kepada para penatua, kita hendaknya yakin bahwa mereka akan memerhatikan hal
itu dan memutuskan apa yang harus dilakukan. w12 15/10 2:12, 13
Sabtu, 17 Mei
Apakah harus kuminum darah
pria-pria yang mempertaruhkan jiwanya ini?—1 Taw. 11:19.
Pada suatu peristiwa, Daud menyatakan kerinduannya untuk ”minum air dari perigi Betlehem”.
Tiga pengikut Daud menerobos
masuk ke kota yang dikuasai orang
Filistin itu dan membawa air itu
pulang. Tetapi, ”Daud tidak mau
meminumnya, melainkan mencu-
rahkannya bagi Yehuwa”. (1 Taw.
11:15-18) Daud mengetahui bahwa
menurut Hukum, darah harus dicurahkan bagi Yehuwa dan tidak
boleh dimakan. Ia juga mengetahui alasannya hukum itu dibuat.
Daud tahu bahwa ”jiwa makhluk
ada di dalam darahnya”. Tetapi, ini
adalah air, bukan darah. Mengapa
Daud tetap tidak mau meminumnya? Karena ia memahami prinsip yang mendasari hukum tentang darah. Ketiga pengikutnya
bisa saja terbunuh sewaktu mengambil air itu. Maka bagi Daud, air
itu sama berharganya dengan darah mereka. Jadi, Daud pun mencurahkannya ke tanah.—Im. 17:11;
Ul. 12:23, 24. w12 15/11 1:12, 13
Minggu, 18 Mei
Di mana hartamu berada, di sanalah hatimu juga.—Mat. 6:21.
”Harta di atas bumi” bisa memaksudkan gengsi, ketenaran,
atau kekuasaan. Nasihat Yesus mirip dengan apa yang Salomo tulis dalam buku Pengkhotbah: Harta duniawi tidak abadi. Seperti
yang mungkin Saudara perhatikan di dunia ini, semua harta itu
dapat rusak dan mudah hilang.
Tentang harta semacam itu, Profesor F. Dale Bruner menulis, ”Semua orang tahu bahwa ternama itu
fana. Tanding Sabtu lalu dia pahlawan, laga berikutnya jadi mantan. Tahun ini konglomerat, tahun depan melarat. . . . [Yesus]
mengasihi manusia. Ia menasihati
mereka agar mereka tidak dilanda keputusasaan akibat kejayaan yang mudah menguap. Semuanya hanya sementara. Yesus tidak
ingin para pengikut[-nya] kecewa.
’Setiap hari, dunia menjungkirbalikkan orang yang baru saja duduk di puncaknya.’ ” Meski banyak
yang setuju dengan kata-kata itu,
berapa banyak yang mau menerima kenyataan itu dan mengubah
gaya hidupnya? Bagaimana dengan
Saudara sendiri? w12 15/12 1:13, 14
Senin, 19 Mei
Dengan melupakan perkaraperkara yang ada di belakangku
dan merentangkan diri kepada
perkara-perkara yang ada di
muka.—Flp. 3:13.
Sewaktu masih muda, Paulus,
yang ketika itu seorang Farisi, melakukan hal-hal yang belakangan ia
sesali. Contohnya, ia memimpin gerakan untuk menganiaya murid-murid Kristus dengan kejam. Alkitab
menyatakan bahwa tak lama setelah Stefanus dibunuh sebagai martir, ”Saul [yang belakangan dikenal sebagai Paulus] bertindak bengis
terhadap sidang jemaat. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret ke luar pria maupun wanita
untuk diserahkan ke penjara”. (Kis.
8:3) Sebagai orang Yahudi yang sangat religius, Saul yakin bahwa Allah
memberinya perintah untuk memusnahkan Kekristenan. Maka, ia
mengejar orang-orang Kristen dengan sadis, ”menapaskan ancaman
dan pembunuhan terhadap . . . pria
maupun wanita”, dalam upaya untuk menghabisi mereka. (Kis. 9:1, 2;
22:4) Segera setelah menjadi orang
Kristen, Paulus pun berubah. Ia berganti haluan, dari musuh besar Kekristenan menjadi pendukungnya
yang bersemangat.—Kis. 9:3-22.
w13 15/1 4:4-6
Selasa, 20 Mei
Lebih daripada semua hal lain
yang harus dijaga, jagalah hatimu.—Ams. 4:23.
Para penulis Alkitab menggunakan kata ”hati” untuk menggambarkan manusia batiniah seutuhnya. Ini
mencakup hasrat, pikiran, kepribadian, sikap, kemampuan, motivasi,
dan cita-cita kita. (Ul. 15:7; Ams.
16:9; Kis. 2:26.) Namun, kadang-kadang, kata ”hati” hanya memaksudkan sebagian dari semua hal itu. Misalnya, Yesus mengatakan, ”Engkau
harus mengasihi Yehuwa, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap
pikiranmu.” (Mat. 22:37) Di ayat itu,
’hati’ hanya memaksudkan emosi,
hasrat, dan perasaan manusia batiniah. Dengan menyebutkan jiwa dan
pikiran bersama hati, Yesus menandaskan bahwa kita harus menyatakan kasih kita kepada Allah melalui perasaan kita maupun cara hidup
dan cara berpikir kita. (Yoh. 17:3; Ef.
6:6) Tetapi, apabila ”hati” disebutkan
sendirian, ini memaksudkan seluruh
manusia batiniah. w12 15/4 3:2, 4
Rabu, 21 Mei
Sifat-sifatnya yang tidak kelihatan, yaitu kuasanya yang kekal dan Keilahiannya, jelas
terlihat sejak penciptaan dunia,
karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara
yang diciptakan.—Rm. 1:20.
Kita bisa belajar banyak ’sifat Yehuwa yang tidak kelihatan’ dari
buku ciptaan. Tetapi, ciptaan tidak bisa memberi kita jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan penting seperti, Apa masa depan manusia? Untuk mendapatkan jawabannya, kita harus memeriksa ap a
yang Allah singkapkan dalam Firman-Nya, Alkitab. Sewaktu mempelajarinya, kita mendapati bahwa nubuat-nubuat selalu digenapi
tepat pada waktunya! Yehuwa bisa
memberi tahu apa yang bakal terjadi karena Ia sanggup mengetahui
sebelumnya apa yang akan terjadi
di masa depan. Selain itu, nubuat
Alkitab tergenap tepat pada waktunya karena Allah Yehuwa dapat menyebabkan peristiwa-peristiwa terjadi sesuai dengan tujuan dan jadwal
waktu-Nya. Yehuwa ingin agar para
penyembah-Nya memahami nubuat
dalam Alkitab dan mendapat manfaat darinya. Walaupun Allah tidak
memandang waktu seperti manusia,
Ia menggunakan bahasa yang dapat
kita mengerti sewaktu menubuatkan suatu peristiwa dan memberi
tahu kapan itu akan terjadi.—Mz.
90:4. w12 15/5 3:5, 6
Kamis, 22 Mei
Engkau terus mencari perkara-perkara besar bagi dirimu
sendiri. Jangan terus mencari.
—Yer. 45:5.
Kita tidak tahu pasti apa ”perkara-perkara besar” yang dicari Barukh. Namun, kita tahu bahwa apa
pun yang ia cari tidak akan bertahan lama. Semuanya akan berakhir ketika orang Babilonia menaklukkan Yerusalem pada tahun
607 SM. Apakah Saudara melihat hikmahnya bagi kita? Untuk
memenuhi kebutuhan hidup, kita
perlu membuat rencana. (Ams. 6:
6-11) Tetapi, apakah bijaksana jika
kita menggunakan banyak waktu
dan tenaga untuk mengejar hal-hal
yang tidak akan bertahan lama?
Memang, organisasi Yehuwa terus membuat rencana untuk membangun Balai Kerajaan, kantor
cabang, dan proyek teokratis lainnya. Akan tetapi, semua ini dilakukan demi mendukung kepentingan
Kerajaan. Maka, semua hamba Yehuwa yang berbakti perlu mengutamakan Kerajaan Allah sewaktu
membuat rencana. Di dalam hati,
apakah Saudara yakin bahwa Saudara ’mencari dahulu kerajaan dan
keadilbenaran Yehuwa’?—Mat. 6:
33. w12 15/6 3:8, 9
Jumat, 23 Mei
Ketika para pelaku kejahatan
menghampiriku . . . , mereka sendiri tersandung dan jatuh.
—Mz. 27:2.
Pernahkah Saudara merasakan
bantuan Yehuwa sewaktu menghadapi berbagai keadaan yang sulit? Misalnya, pernahkah Saudara berdoa dengan khusyuk tentang
suatu masalah yang berat dan kemudian merasakan bahwa Yehuwa memberi hikmat dan kekuatan
kepada Saudara untuk menghadapinya? Ingatkah Saudara bagaimana Yehuwa membantu Saudara mengatasi problem sehingga
Saudara mendap atkan kembali
sukacita dalam pelayanan? Atau,
ingatkah Saudara bagaimana pintu besar menuju kegiatan dibukakan untuk Saudara? (1 Kor. 16:9)
Apa yang Saudara rasakan ketika
Saudara mengingat pengalamanpengalaman itu sekarang? Tidakkah kenangan-kenangan itu membuat Saudara yakin bahwa Yehuwa
dapat membantu Saudara mengatasi atau menghadapi rintangan yang bahkan lebih berat lagi?
(Rm. 5:3-5) Seandainya pemerintah yang kuat berencana membasmi organisasi Saksi-Saksi Yehuwa, apa yang akan kita lakukan?
Banyak orang telah berupaya melakukan hal itu tetapi selalu gagal.
Dengan merenungkan bagaimana
Yehuwa membantu umat-Nya di
masa lalu, kita akan menyongsong
masa depan dengan penuh keberanian dan keyakinan.—Dan. 3:28.
w12 15/7 3:5, 6
Sabtu, 24 Mei
Lidah adalah api.—Yak. 3:6.
Secara kiasan, Iblis ingin membakar sidang agar saudara-saudari keluar dari kawasan yang aman dan jatuh ke tangannya. Bagaimana kita
bisa jadi tanpa sadar bekerja sama
dengannya dan terjerat olehnya? Yakobus sang murid menyamakan lidah dengan api. (Yak. 3:6-8) Jika
kita tidak mengendalikan lidah, kita
bisa menyulut ”kebakaran besar” di
sidang. Bagaimana ini bisa terjadi?
Bayangkan situasi berikut: Di perhimpunan ada pengumuman bahwa seorang saudari dilantik menjadi
perintis biasa. Seusai perhimpunan,
dua penyiar mengobrol tentang hal
itu. Yang satu menyatakan bahwa
ia senang melihat saudari itu bisa
merintis dan berharap agar ia sukses. Penyiar yang satu lagi meragukan motif perintis itu dan menyiratkan bahwa ia hanya ingin cari muka
di sidang. Jelas sekali penyiar mana
yang mungkin akan membakar sidang melalui kata-katanya. w12 15/8
3:3, 4
Minggu, 25 Mei
Kumpulkanlah bangsa itu.
—Ul. 31:12.
Kebaktian internasional dan distrik merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari sejarah SaksiSaksi Yehuwa zaman modern. Kebanyakan dari antara kita telah
menghadiri kebaktian-kebaktian
ini. Ribuan tahun yang lalu, umat
Allah juga mengadakan pertemuan-pertemuan kudus. Pertemuan
besar pertama yang disebutkan dalam Alkitab diadakan di kaki Gunung Sinai. Pada waktu itu, bangsa
Israel dikumpulkan untuk menerima pengajaran dari Yehuwa. Pada
pertemuan yang tak akan pernah
mereka lupakan itu, Yehuwa menunjukkan kuasa-Nya di hadapan bangsa Israel ketika Ia memberi mereka Hukum-Nya. (Kel. 19:
2-9, 16-19; 20:18; Ul. 4:9, 10) Pada
hari itu, bangsa Israel memulai hubungan yang istime wa dengan
Allah. Tidak lama kemudian, Yehuwa menetapkan caranya bangsa Israel dikumpulkan. Ia memerintahkan Musa untuk membuat
dua trompet perak, yang akan digunakan untuk memanggil ”seluruh himpunan” agar berkumpul
”di pintu masuk kemah pertemuan”. (Bil. 10:1-4) Bayangkan, mereka tentu sangat antusias pada saatsaat seperti itu! w12 15/9 5:1-3
Senin, 26 Mei
Aku mengangkat tanganku dalam sumpah kepada Yehuwa.
—Kej. 14:22.
Semua makhluk ciptaan sempurna yang mengasihi Allah dan meniru Dia tidak perlu bersumpah; mereka selalu mengatakan kebenaran
dan saling percaya sepenuhnya.
Namun, setelah manusia berdosa
dan menjadi tidak sempurna, segalanya berubah. Belakangan, dusta dan tipu daya semakin marak
di antara manusia. Maka, orang
perlu bersumpah sebagai jamin-
an atas kebenaran suatu pernyataan penting. Dan, menurut hukum,
seseorang yang melanggar sumpahnya akan menerima ganjaran. Abraham bersumpah sedikitnya tiga kali. (Kej. 21:22-24; 24:
2-4, 9) Misalnya, setelah mengalahkan raja Elam dan sekutunya,
ia bersumpah. (Kej. 14:17-20) Lalu,
ketika raja Sodom hendak memberikan hadiah kepada Abraham
karena telah menyelamatkan rakyatnya dari musuh, Abraham bersumpah, ”Dari benang hingga tali
kasut, tidak, aku tidak akan mengambil apa pun dari milikmu, agar
engkau tidak mengatakan, ’Akulah yang membuat Abram kaya.’ ”
—Kej. 14:21-23. w12 15/10 3:4, 5
Selasa, 27 Mei
Allah yang menumbuhkannya.
—1 Kor. 3:6.
Benih yang kita tanam dan siram pada akhirnya akan bertumbuh karena Yehuwa. Namun, dengan mengizinkan kita bekerja
bersama-Nya, Yehuwa benar-benar
memberi kita kehormatan. (1 Kor.
3:9) Bukankah kerendahan hati
Allah ini sangat mengagumkan?
Pastilah teladan Yehuwa ini menganjurkan kita untuk bersikap sebagai yang lebih kecil. Teladan kerendahan hati Allah sangat berperan
dalam kehidupan Daud. Ia bernyanyi memuji Yehuwa, ”Kerendahan
hatimu, itulah yang membuat aku
besar.” (2 Sam. 22:36) Daud bisa melakukan hal-hal luar biasa di Israel
karena Yehuwa. Yehuwa merendahkan diri-Nya untuk memerhatikan
dan membantu Daud. (Mz. 113:5-7)
Demikian pula dengan kita dewasa
ini. Sifat, kemampuan, dan hak istimewa apa pun yang kita miliki, itu
semua berasal dari Yehuwa. (1 Kor.
4:7) Orang yang bersikap sebagai
yang lebih kecil adalah yang ”besar” karena ia dapat menjadi hamba
yang lebih berharga bagi Yehuwa.
—Luk. 9:48. w12 15/11 3:6, 7
Rabu, 28 Mei
Tetap menjauhkan diri dari keinginan daging.—1 Ptr. 2:11.
Ada keinginan yang tidak salah
jika dipenuhi sesuai dengan kehendak Sang Pencipta. Misalnya, menikmati makanan dan minuman
yang lezat, rekreasi yang menyegarkan, dan pergaulan yang sehat merupakan keinginan yang wajar. Bahkan, keinginan seks itu pun
pantas dan wajar jika dipuaskan dengan teman hidup. (1 Kor. 7:3-5)
Tetapi, ”keinginan daging” yang
Petrus maksudkan adalah keinginan ”yang menimbulkan konflik dengan jiwa”. Untuk memperjelasnya, beberapa terjemahan Alkitab
menyebutnya ”hawa nafsu” (Bahasa Indonesia Masa Kini) atau ”hasrat yang adalah dosa” (New International Version). Jelaslah, keinginan
manusia yang bertentangan dengan
kehendak Yehuwa dalam Alkitab
dan yang dapat merusak hubungan
seseorang dengan Allah harus dikekang. Jika tidak, harapan seorang
Kristen untuk hidup kekal bisa-bisa
tidak terwujud. w12 15/12 3:8, 9
Kamis, 29 Mei
Sepatah kata pada waktu yang
tepat oh, betapa baiknya!
—Ams. 15:23.
Para penatua dewasa ini menyadari pentingnya menyatakan penghargaan kepada saudara-saudari
mereka. (Ams. 3:27) Sewaktu seorang penatua memberikan pujian,
ia secara tidak langsung mengatakan, ’Saya peduli kepadamu. Saya
perhatikan apa yang kamu lakukan,
dan saya menghargainya.’ Dan, rekan-rekan seiman pasti membutuhkan kata-kata yang membina
dari para penatua. Seorang saudari yang berusia 50-an mewakili
perasaan saudara-saudari lain dengan mengatakan, ”Di tempat kerja, saya jarang dapat pujian. Orangorang bersikap dingin dan suka
bersaing. Jadi, sewaktu seorang pe-
natua memberi saya pujian, rasanya sejuk di hati. Saya jadi lebih semangat! Saya merasa dikasihi oleh
Bapak surgawi saya.” Seorang saudara yang mendapat pujian yang
tulus mengatakan, ”Kata-kata penatua itu memberi saya tenaga ekstra!” Ya, dengan memberikan pujian yang tulus kepada rekan-rekan
seiman, seorang penatua dapat menambah sukacita mereka dan menyemangati mereka. Hal itu akan
menguatkan mereka untuk terus
berjalan di jalan kehidupan ”dan tidak menjadi lelah”.—Yes. 40:31.
w13 15/1 5:9
Jumat, 30 Mei
Tidak seorang pun dapat datang kepadaku jika Bapak, yang
mengutus aku, tidak menariknya.—Yoh. 6:44.
Setiap orang yang Yehuwa tarik
akan menikmati persahabatan sejati di antara orang-orang yang
mengasihi kebenaran di seluruh
dunia. Allah kita yang pengasih
membantu orang-orang itu mendap atkan p erkenan-Nya. Ia juga
memilih orang-orang untuk menjadi anggota pemerintahan surgawi-Nya. Setelah berada di surga,
mereka akan membantu umat manusia yang taat mencapai kesempurnaan dan mendapatkan kehidupan abadi. Jelaslah, walaupun
bersabar, Yehuwa tidak tinggal
diam. Ia terus bekerja untuk menepati janji-Nya, dan itu semua demi
kebaikan kita. Tidak mudah untuk berpikir positif kalau kita semakin lanjut usia atau menderita dalam dunia yang bobrok ini.
Kita bisa menjadi kecil hati dan
merasa Yehuwa terlalu lambat memenuhi janji-Nya. (Ibr. 10:36) Namun ingatlah, Yehuwa punya alasan yang kuat untuk bersabar, dan
waktu yang ada ini Yehuwa berikan demi kebaikan hamba-hamba-Nya yang setia.—2 Ptr. 2:3; 3:9.
w12 15/9 3:5, 7
Sabtu, 31 Mei
Apakah manusia yang berkematian itu sehingga engkau mengingat dia?—Mz. 8:4.
Apakah sulit untuk percaya bahwa Allah begitu berminat kepada
manusia? Daud pernah bertanyatanya tentang hal ini. Ia mengatakan kepada Yehuwa kata-kata dalam ayat hari ini. Pertanyaan ini
mungkin timbul mengingat apa
yang Daud sendiri alami. Sewaktu Daud, putra bungsu Isai, masih
belia dan bekerja sebagai gembala, ia merasakan perhatian Yehu-
wa. Yehuwa mendapati dia sebagai
”orang yang mendapat perkenan
di hatinya” lalu memilih dia sebagai pemimpin Israel. (1 Sam. 13:14;
2 Sam. 7:8) Bayangkan bagaimana perasaan Daud ketika menyadari bahwa Sang Pencipta alam semesta memerhatikan pikiran dan
perasaan dia, seorang bocah penggembala! Kita juga terkesan apabila kita merenungkan minat pribadi
Yehuwa yang besar kepada kita dewasa ini. Ia mengumpulkan orangorang ”yang berharga dari semua
bangsa” ke ibadat sejati.—Hag. 2:7.
w12 15/4 5:3, 4
Minggu, 1 Juni
Senin, 2 Juni
Karena beriman, Rahab, sundal
itu, tidak binasa.—Ibr. 11:31.
Salomo . . . tidak sepenuhnya
mengikuti Yehuwa seperti Daud
bapaknya.—1 Raj. 11:6.
Karena imannya dan tindakannya yang berani, Rahab dan keluarganya diluputkan ketika kota
Yerikho jatuh ke tangan bangsa Israel. (Yak. 2:25) Tentu saja, Rahab
meninggalkan jalan hidupnya yang
amoral demi menyenangkan Yehuwa. Beberapa orang yang menjadi
Kristen juga telah memperlihatkan
iman, keberanian, dan kekuatan
moral untuk membuat perubahan seperti itu demi menyenangkan Allah. Setelah Yosua mati, ada
Rut orang Moab yang dengan berani memilih ibadat sejati. Sewaktu ibu mertuanya, Naomi, mendesak Rut agar kembali ke bangsanya,
wanita Moab ini menjawab, ”Jangan
memohon kepadaku untuk meninggalkanmu, untuk berbalik dan tidak menyertaimu . . . Bangsamu
akan menjadi bangsaku, dan Allahmu, Allahku.” (Rut 1:16) Katakata Rut bukan omong kosong belaka. Belakangan, kerabat Naomi,
Boaz, menikahi Rut. Rut pun melahirkan putra dan menjadi nenek
moyang Daud dan Yesus. Ya, Yehuwa memberkati orang-orang yang
memperlihatkan iman dan keberanian.—Rut 2:12; 4:17-22; Mat. 1:1-6.
w13 15/1 1:9, 10
Yehuwa memberkati Salomo putra Daud dengan limpah. Namun
belakangan, Salomo tidak lagi
menaati Hukum Allah. Ia tidak
mengindahkan p erintah Yehuwa bahwa seorang raja Israel ”tidak boleh mempunyai banyak istri”.
(Ul. 17:17) Malah, banyak istri Salomo adalah orang asing. Sewaktu ia bertambah tua, ”istri-istrinya
itu telah mencondongkan hatinya
untuk mengikuti allah-allah lain”.
(1 Raj. 11:1-5) Jika ada orang tidak
seiman yang mulai mendekati kita,
bagaimana reaksi kita? Apakah kita
akan mempertimbangkan kehendak Yehuwa, seperti halnya Daud?
Atau, apakah kita akan mengabaikan perintah Yehuwa, seperti Salomo? Para penyembah Yehuwa diperintahkan untuk menikah ’hanya
dalam Tuan’. (1 Kor. 7:39) Jika seorang Kristen ingin menikah, ia
hanya boleh menikah dengan yang
seiman. Dan, jika kita memahami
alasan di balik tuntutan Alkitab itu,
kita tidak hanya akan menolak untuk menikah dengan orang yang tidak seiman, tetapi juga tidak akan
menikmati perhatian yang diberikan orang itu. w12 15/11 1:15, 16
Selasa, 3 Juni
Timbul . . . perbantahan yang sengit di antara mereka mengenai
siapa dari antara mereka yang
dianggap terbesar.—Luk. 22:24.
Ada problem di antara muridmurid Yesus. Mereka terus bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. (Mrk. 9:
33-35; 10:43; Luk. 9:46) Dari pengalamannya bersama Sang Bapak,
Yesus tahu bagaimana perasaan
Yehuwa terhadap kesombongan.
(2 Sam. 22:28; Mz. 138:6) Selain itu,
Yesus melihat sifat tersebut dalam
diri Setan Si Iblis. Pribadi yang
mementingkan diri itu hanya memikirkan kedudukan terkemuka.
Jadi, Yesus tentu sangat sedih ketika melihat kesombongan terus bercokol dalam diri murid-murid yang
telah ia ajar! Semangat itu bahkan
ada dalam diri rasul-rasulnya! Mereka terus memperlihatkan kesombongan sampai saat-saat terakhir
kehidupan Yesus di bumi. Namun,
Yesus terus mengoreksi mereka dengan baik hati. Ia tetap yakin bahwa pada akhirnya mereka akan meniru kerendahan hatinya.—Luk.
22:25-27; Flp. 2:5-8. w12 15/4 1:12
Rabu, 4 Juni
Kakinya sebagian dari besi dan
sebagian dari tanah liat yang
dibentuk.—Dan. 2:33.
Sebuah nubuat dalam buku Daniel menggambarkan sebuah patung b erb entuk manusia yang
menggambarkan serangkaian kuasa dunia. Kuasa dunia yang terakhir digambarkan oleh kaki dan
jari-jari patung itu. Hal ini memperlihatkan bahwa tidak ada lagi
kuasa dunia manusia yang akan
tampil. Pada Perang Dunia I, Inggris dan Amerika Serikat menjadi mitra. Jadi, bagian kelima dari
patung yang dilihat Daniel adalah
Kuasa Dunia Anglo-Amerika. Kaki
serta jari-jarinya yang terbuat dari
besi bercampur tanah liat menggambarkan keadaan Kuasa Dunia
Anglo-Amerika yang lemah. Dalam
nubuat yang sama diceritakan bahwa sebuah batu besar dipotong dan
lepas dari sebuah gunung. Batu
itu adalah Kerajaan Allah, dan gunung menggambarkan kedaulatan
Yehuwa. Batu itu lepas pada tahun 1914 dan kini sedang berguling dengan cepat menuju kaki patung itu. Di Armagedon, kaki dan
seluruh patung itu akan diremukkan. (Dan. 2:44, 45.) Jadi, saat Armagedon tiba, Kuasa Dunia Anglo-Amerika masih berkuasa. Pasti
kita sangat antusias menyaksikan
bagaimana nubuat ini tergenap seluruhnya! w12 15/9 1:13, 14
Kamis, 5 Juni
Engkau, oh Yehuwa, baik dan
siap mengampuni.—Mz. 86:5.
Wajarlah kalau kita merasa sangat pedih hati ketika anggota keluarga yang kita sayangi meninggalkan Yehuwa dan dipecat. Di sisi
lain, jika Saudara memilih untuk
marah kepada Yehuwa, Saudara
akan menjauh dari-Nya. Sebenarnya, anggota keluarga Saudara perlu melihat pendirian Saudara yang
teguh untuk mendahulukan Yehuwa di atas segalanya, termasuk di
atas hubungan keluarga. Jadi, agar
dapat menghadapi situasi itu, jagalah kerohanian Saudara. Jangan
kucilkan diri dari rekan-rekan
Kristen lainnya. (Ams. 18:1) Curahkanlah isi hati Saudara dalam doa
kepada Yehuwa. (Mz. 62:7, 8) Jangan mencari-cari dalih untuk
mengadakan kontak dengan anggota keluarga yang telah dipecat,
misalnya melalui SMS atau e-mail.
(1 Kor. 5:11) Tetaplah sibuk dalam
kegiatan rohani. (1 Kor. 15:58) Namun, tidaklah salah bila Saudara
mengharapkan orang yang Saudara
sayangi itu akan kembali. w13 15/1
2:16, 19, 20
Jumat, 6 Juni
Ia rendah hati.—Za. 9:9.
Sewaktu berada di bumi, Yesus Kristus terus memperlihatkan kerendahan hati dan ketaatan bahkan hingga kematiannya di
tiang siksaan. Dengan demikian, ia
memberikan bukti yang tidak dapat dibantah bahwa manusia dapat
tetap loyal kepada Yehuwa meskipun diuji habis-habisan. Yesus
juga menunjukkan betapa salahnya tuduhan Setan bahwa manusia melayani Yehuwa hanya karena mengharapkan imbalan. (Ayb. 1:
9-11; 2:4) Melalui ketaatannya
yang sempurna, Kristus menunjukkan bahwa Yehuwa memang berhak memerintah, dan bahwa cara
Dia memerintah adalah yang terbaik. (Ams. 27:11) Melalui kematiannya di tiang siksaan, Yesus juga
menyediakan tebusan bagi manusia. (Mat. 20:28) Atas dasar korban
Yesus, Yehuwa dapat mengampuni
dosa kita sesuai dengan tuntutanNya yang adil-benar dan memberi
manusia kesempatan untuk hidup
abadi. (Rm. 5:18) Berkat kematian Yesus, orang-orang Kristen terurap dapat hidup abadi di surga,
sedangkan ”domba-domba lain”,
hidup abadi di bumi.—Yoh. 10:16;
Rm. 8:16, 17. w12 15/11 2:9-11
Sabtu, 7 Juni
Aku kembali untuk melihat semua penindasan yang dilakukan di bawah matahari, dan,
lihat! air mata dari orang-orang
yang tertindas, tetapi mereka tidak mempunyai penghibur.
—Pkh. 4:1.
Dewasa ini, keadaannya belum
berubah, malah lebih parah. Siapa di antara kita yang tidak pernah meneteskan air mata? Memang, adakalanya kita menangis
karena bahagia. Tetapi umumnya,
kita menangis karena pedih hati.
Karena mengalami banyak peris-
tiwa tragis, manusia sangat membutuhkan penghiburan dan kelegaan. Inilah yang akan diberikan oleh
Pemerintahan Seribu Tahun kepada rakyatnya, ”[Allah] akan menghapus segala air mata dari mata
mereka, dan kematian tidak akan
ada lagi, juga tidak akan ada lagi
perkabungan atau jeritan atau rasa
sakit.” (Pny. 21:4) Betapa senangnya kita memikirkan bahwa perkabungan, jeritan, dan rasa sakit tidak akan ada lagi. Terlebih
lagi, Allah telah berjanji untuk
menyingkirkan musuh utama manusia, yaitu kematian. w12 15/9 2:
10, 12
Minggu, 8 Juni
Aku terus menganiaya sidang jemaat Allah sampai berlebihan
dan menghancurkannya.
—Gal. 1:13.
Sewaktu menulis tentang masa
lalunya, Paulus tidak membanggakan hal itu. Tetapi, ia juga tidak bersikap seolah-olah itu tidak pernah terjadi. (1 Kor. 15:9;
Flp. 3:6; 1 Tim. 1:13) Ia sadar betul
bahwa ia telah membuat kesalahan yang serius. (Kis. 26:9-11) Contoh Paulus dengan jelas menunjukkan bahwa, atas dasar korban
tebusan Yesus, Yehuwa bersedia
menghapus bahkan dosa yang memedihkan hati, asalkan kita mau
mengaku dosa dan berubah haluan. Betapa berharga pelajaran ini
bagi siapa pun yang sulit memercayai bahwa korban Kristus itu tersedia bahkan untuk mereka secara
pribadi! (1 Tim. 1:15, 16) Meskipun
Paulus dulunya dengan berapi-api
menganiaya Kristus, ia bisa menulis, ”Putra Allah . . . mengasihi aku
dan menyerahkan dirinya bagiku.”
(Gal. 2:20; Kis. 9:5) Ya, Paulus belajar caranya agar dapat terus melayani tanpa menambah penyesalan
lebih banyak lagi. Apakah Saudara juga menarik kesimpulan yang
sama? w13 15/1 4:6, 8
Senin, 9 Juni
Layanilah [Yehuwa] dengan sepenuh hati . . . ; sebab Yehuwa menyelidiki segala hati.
—1 Taw. 28:9.
Yehuwa adalah Pemeriksa semua
hati, termasuk hati kita. (Ams.
17:3; 21:2) Dan, jika Ia melihat halhal baik dalam hati kita, Ia akan
menganggap kita sebagai sahabatNya dan menjamin masa depan kita.
Maka, kita harus mengikuti nasihat terilham Daud dengan berbuat
sebisa-bisanya untuk melayani Yehuwa dengan sepenuh hati. Kegiatan kita yang bersemangat sebagai
umat Yehuwa menunjukkan bahwa
kita ingin sekali melayani Allah dengan sepenuh hati. Maka, untuk memeriksa bahwa tekad kita melayani
Allah tidak melemah, kita perlu dengan rutin memeriksa hati kita. Bagaimana caranya? Tentu saja, tidak
seorang pun dapat melihat hati kita,
sama seperti bagian tengah sebuah
pohon tidak terlihat. Namun, seperti
yang Yesus katakan dalam Khotbah
di Gunung, dari buahnya kita dapat mengetahui keadaan pohon itu.
Demikian pula, apa yang kita lakukan sehari-hari dapat menunjukkan
keadaan hati kita yang sebenarnya.
—Mat. 7:17-20. w12 15/4 3:5-7
Selasa, 10 Juni
Dari bangsanya akan bangkit
berdiri empat kerajaan, tetapi tidak memiliki kekuatannya.
—Dan. 8:22.
Dalam salah satu penglihatan itu,
Daniel melihat Yunani digambarkan
sebagai macan tutul bersayap empat, yang menunjukkan bahwa imperium itu dengan sangat cepat menaklukkan bangsa lain. (Dan. 7:6)
Dalam penglihatan lainnya, Daniel
melukiskan seekor kambing dengan
sebuah tanduk besar yang dengan
cepat membunuh domba jantan bertanduk dua, Media-Persia. Yehuwa
memberi tahu Daniel bahwa kambing itu menggambarkan Yunani
dan tanduk besarnya adalah salah
seorang rajanya. Daniel selanjutnya mencatat bahwa tanduk besar
itu patah dan empat tanduk kecil
menggantikannya. Walaupun nubuat
ini ditulis ratusan tahun sebelum Yunani menjadi kuasa dunia, setiap perinciannya tergenap. Aleksander
Agung, raja Yunani kuno yang paling
terkenal, memimpin serangan atas
Media-Persia. Tetapi, tidak lama kemudian tanduk ini patah. Raja yang
besar ini mati pada puncak kekuasaannya, padahal ia baru berusia 32 tahun. Lalu, kerajaannya diambil alih
oleh keempat jenderalnya.—Dan. 8:
20-22. w12 15/6 1:15
Rabu, 11 Juni
Mereka bukan lagi dua, melainkan satu daging. Oleh karena
itu, apa yang telah Allah letakkan di bawah satu kuk hendaknya tidak dipisahkan manusia.
—Mat. 19:6.
Tidak soal lajang atau menikah,
kita semua harus mencamkan katakata Yesus. Mengingini suami atau
istri orang lain adalah dosa. (Ul. 5:21)
Jika ada orang Kristen yang mulai
memiliki keinginan seperti itu, ia harus mengerahkan segala upaya untuk segera menyingkirkannya, sekalipun ia harus merasakan kepedihan
emosi yang besar karena telah membiarkan keinginan yang mementingkan diri itu bertumbuh. (Mat. 5:2730) Pikiran seperti itu harus dikoreksi dan keinginan apa pun yang
berdosa harus dikerat. (Yer. 17:9) Banyak orang menghargai perkawinan walaupun mereka tidak mengenal
Allah Yehuwa dan tidak tahu bahwa perkawinan adalah karunia yang
menakjubkan dari-Nya. Bagaimana
dengan kita? Sebagai hamba-hamba
yang berbakti kepada ’Allah Yehuwa yang bahagia’, kita tentu senang
menerima karunia perkawinan dariNya. Maka, kita akan menunjukkan penghargaan kita atas karunia
itu melalui cara hidup kita.—1 Tim.
1:11. w12 15/5 1:17, 18
Kamis, 12 Juni
Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani
mereka.—Mat. 5:3.
Jika Saudara adalah orang tua,
coba pikirkan contoh macam apa
yang Saudara berikan kepada anakanak. Apa yang mereka simpulkan
tentang prioritas Saudara? Apakah
Saudara lebih mementingkan karier atau persahabatan dengan Yehuwa? Kalau mereka mengamati bahwa
Saudara lebih mengutamakan kedudukan, gengsi, dan kekayaan, apakah mereka mungkin akan mengambil jalan yang mencelakakan itu
juga? Apakah mereka akan kehilangan respek terhadap Saudara sebagai
orang tua mereka? Seorang saudari
muda mengatakan, ”Papa kerja terus-terusan, dan membelikan kami
barang-barang mewah yang sebenarnya tidak kami butuhkan. Akibatnya, kami dikenal sebagai keluarga yang kaya raya, bukan keluarga
yang menganjurkan orang-orang untuk mengejar hal rohani. Kalau bisa
milih, aku lebih pilih dukungan rohani Papa daripada uangnya.” Kalian
para orang tua, janganlah menjauh
dari Yehuwa dengan mementingkan
karier kalian. Berilah teladan kepada anak-anak kalian. Tunjukkanlah
bahwa kalian benar-benar menganggap harta rohani sebagai harta yang
jauh lebih berharga daripada harta
materi. w13 15/1 2:8, 9
Jumat, 13 Juni
Tidak seorang pun dapat datang kepadaku jika Bapak, yang
mengutus aku, tidak menariknya.—Yoh. 6:44.
Kita bergabung dengan sidang
Kristen bukan untuk bersosialisasi.
Kita bergabung dengan sidang karena Yehuwa menarik kita. Apa yang
menggerakkan-Nya? Apakah Ia melihat kita adil-benar dan takut akan
Dia? Kita mungkin mengatakan,
”Tentu tidak!” Kalau begitu, apa yang
Yehuwa lihat? Ia melihat hati yang
mau menerima hukum-Nya yang
membebaskan, yakni hati yang mau
tunduk kepada arahan-Nya yang pengasih. Di dalam sidang, Yehuwa telah memberi kita makanan rohani,
membebaskan kita dari kepalsuan
dan takhayul agama, dan mengajar
kita caranya memiliki kepribadian
Kristus. (Ef. 4:22-24) Hasilnya, kita
mendapat hak istimewa untuk menjadi bagian dari satu-satunya kelompok orang di dunia ini yang layak
disebut ”umat yang merdeka”. (Yak.
2:12) Kebebasan yang kita nikmati
sekarang di antara umat Allah hanya contoh kecil dari kebebasan yang
kelak kita nikmati di masa depan.
w12 15/7 1:15, 16
Sabtu, 14 Juni
Aku telah memberitahukan namamu.—Yoh. 17:26.
Sejak masa kanak-kanak, Yesus
sudah meninggalkan pola kerendahan hati. Sekalipun dibesarkan oleh
orang tua yang tidak sempurna—Yusuf dan Maria—Yesus dengan rendah hati ”terus tunduk kepada mereka”. (Luk. 2:51) Setelah dewasa,
Yesus memperlihatkan kerendahan
hati dengan selalu menomorsatukan
kehendak Yehuwa, bukan kehendaknya sendiri. (Yoh. 4:34) Selama masa
pelayanannya, Yesus Kristus menggunakan nama Allah, dan ia membantu orang-orang yang tulus untuk
memperoleh pengetahuan yang saksama tentang sifat-sifat Yehuwa dan
kehendak-Nya bagi manusia. Yesus
tidak hanya mengajar orang lain untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Allah, tetapi ia sendiri
juga menerapkannya. Dalam contoh
doa yang ia ajarkan, hal pertama
yang Yesus sebutkan adalah, ”Bapak
kami yang di surga, biarlah namamu disucikan.” (Mat. 6:9) Jadi, Yesus mengajar murid-muridnya bahwa hal terpenting dalam kehidupan
adalah memuliakan nama Yehuwa.
Selain itu, Yesus sering mengatakan
bahwa tidak ada satu pun yang dapat
ia lakukan tanpa bantuan Yehuwa.
—Yoh. 5:19. w12 15/11 2:7, 8
Minggu, 15 Juni
[Yesus] duduk di sebelah kanan
Allah, sejak waktu itu menanti
hingga musuh-musuhnya ditempatkan sebagai tumpuan bagi
kakinya.—Ibr. 10:12, 13.
Setelah kebangkitannya, Yesus
menerima wewenang di surga dan
di bumi. (Mat. 28:18) Ia menggunakan wewenang itu untuk mewujudkan kehendak Yehuwa sesuai jadwal yang telah Ia tetapkan. Yesus
dengan sabar menunggu di sebelah
kanan Allah hingga musuh-musuhnya ditempatkan sebagai tumpuan
kakinya pada tahun 1914. (Mz. 110:
1, 2) Tidak lama lagi, ia akan bertindak untuk mengakhiri dunia Setan.
Namun sementara itu, Yesus dengan
sabar membantu orang-orang memperoleh perkenan Yehuwa dan membimbing mereka ke ”air kehidupan”.
(Pny. 7:17) Apakah ada yang bisa kita
pelajari dari teladan Yesus? Yesus jelas-jelas sangat ingin melakukan apa
pun yang Yehuwa minta darinya. Tetapi, ia rela menunggu hingga saat
yang Allah tentukan. Demikian pula,
sewaktu menunggu akhir dari dunia
Setan ini, kita perlu bersabar. Nantikanlah arahan dari Allah dan jangan
menyerah karena kecil hati. w12 15/9
3:9, 10
Senin, 16 Juni
Kamu menerima dengan cumacuma, berikan dengan cumacuma.—Mat. 10:8.
”Pengetahuan yang benar” berlimpah karena ada bahan tercetak.
(Dan. 12:4) Dewasa ini, Menara Pengawal telah diterbitkan dalam 195
bahasa. Ini adalah majalah yang paling luas peredarannya di dunia, dengan sirkulasi 42.182.000 eksemplar
tiap terbitan. Peringkat kedua adalah rekan majalahnya, Sedarlah!, dengan sirkulasi 41.042.000 dalam 84
bahasa. Selain itu, kira-kira 100 juta
buku dan Alkitab dicetak tiap tahun. Pekerjaan raksasa ini dibiayai
dengan sumbangan sukarela. Itu saja
sudah cukup mengherankan bagi
mereka yang berkecimpung dalam
bisnis percetakan karena mereka paham betul biaya untuk mesin cetak,
kertas, tinta, dan bahan-bahan lainnya. Seorang saudara yang bertugas membeli peralatan untuk percetakan Betel, berkata, ”Para pebisnis
yang berkunjung terkagum-kagum
ketika mengetahui bahwa percetakan kita, yang berteknologi maju dan
berkualitas tinggi, dibiayai dengan
sumbangan sukarela. Mereka juga
sangat terkesan dengan para pekerja
Betel yang begitu muda dan bahagia.” w12 15/8 1:14, 15
Selasa, 17 Juni
Aku mengenal engkau dengan
namamu.—Kel. 33:17.
Banyak dari antara saudara-saudari kita mengatakan bahwa mereka lebih bersukacita ketika para penatua menunjukkan minat pribadi.
Satu cara sederhana yang bisa dilakukan oleh para penatua adalah meniru teladan Daud, Elihu, dan Yesus. (2 Sam. 9:6; Ayb. 33:1; Luk.
19:5) Hamba-hamba Yehuwa ini menunjukkan minat yang tulus kepada orang-orang lain dengan menyapa
mereka dengan menyebut nama mereka. Paulus juga tahu pentingnya
mengingat dan menyebut nama rekan-rekan seimannya. Di akhir salah
satu suratnya, ia mengirimkan salam
kepada lebih dari 25 saudara-saudari
dengan menyebut nama mereka satu
per satu. (Rm. 16:3-15) Ada beberapa penatua yang sulit mengingat
nama orang. Namun, jika mereka
sungguh-sungguh berupaya mengingatnya, mereka secara tidak langsung mengatakan kepada rekan seiman mereka, ’Di mata saya, kamu
penting.’ Para penatua khususnya
akan membuat saudara-saudari mereka lebih bersukacita jika mereka
ingat nama saudara-saudari itu sewaktu menunjuk mereka dalam Pelajaran Menara Pengawal atau acara
perhimpunan lainnya.—Bandingkan
Yohanes 10:3. w13 15/1 5:6, 7
Rabu, 18 Juni
Dia yang bertingkah laku sebagai pribadi yang lebih kecil . . .
dialah yang besar.
—Luk. 9:48.
Orang yang rendah hati akan
mensyukuri persediaan Yehuwa,
termasuk makanan rohani. Maka,
orang seperti itu akan rajin mempelajari Alkitab dan gemar membaca majalah Menara Pengawal
dan Sedarlah! Jika kita rendah
hati dan menghargai publikasipublikasi kita, kita akan membaca dan mempelajarinya. Dengan
demikian, persahabatan kita dengan Allah akan semakin erat, dan
Ia pun bisa menggunakan kita lebih sepenuhnya dalam pelayanan.
(Ibr. 5:13, 14) Orang yang rendah
hati itu juga ”besar”, atau berharga
di mata Yehuwa, dalam hal lain.
Yehuwa menggunakan roh kudusNya untuk melantik para penatua
di setiap sidang. Mereka mengatur
kegiatan rohani seperti perhimpunan, pertemuan dinas lapangan, dan penggembalaan. Jika kita
memperlihatkan kerendahan hati
dengan rela mendukung pengaturan yang mereka buat, kita akan
ikut membuat sidang bersukacita,
damai, dan bersatu.—Ibr. 13:7, 17.
w12 15/11 3:9, 10
Kamis, 19 Juni
Aku tidak sendirian, karena
Bapak bersama aku.
—Yoh. 16:32.
Yesus menyatakan bahwa pada
waktu kehadirannya, dunia akan
dilanda berbagai problem. Namun,
ia mengatakan, ”Jangan takut.”
(Luk. 21:9) Kita mempunyai alasan
kuat untuk tabah karena dia sebagai Raja kita, dan Yehuwa, Sang
Pencipta alam semesta, akan menolong kita. Perhatikan pernyataan hamba-hamba Allah yang menunjukkan keyakinan mereka yang
teguh kepada Yehuwa. Daud mengatakan, ”Yehuwa adalah kekuatanku dan perisaiku. Kepadanya
hatiku percaya, dan aku telah dibantu, sehingga hatiku sangat
bersukacita.” (Mz. 28:7) Paulus menyatakan keyakinannya yang teguh, ”Dalam semua perkara ini
kami keluar dengan kemenangan
penuh karena dia yang mengasihi
kita.” (Rm. 8:37) Pernyataan-pernyataan itu menunjukkan apa? Kepercayaan yang tak tergoyahkan
kepada Yehuwa. Jika kita juga berupaya mengandalkan Allah, kita
bisa tabah menghadapi kesukaran
apa pun.—Mz. 46:1-3. w12 15/10 1:
14, 15
Jumat, 20 Juni
Berhentilah menimbun bagi dirimu harta di atas bumi.
—Mat. 6:19.
Beberapa pemuka agama mengajarkan bahwa semua upaya untuk
mengejar kesuksesan itu salah.
Namun, perhatikanlah bahwa Yesus tidak melarang orang untuk
berupaya sukses. Sebaliknya, ia
menasihati murid-muridnya agar
mengalihkan upaya mereka dan
menimbun ”harta di surga”, harta yang tidak akan rusak. (Mat. 6:
20) Sukses di mata Yehuwa, itulah yang hendaknya kita dambakan. Ya, kata-kata Yesus mengingatkan kita bahw a kita bisa
memilih apa yang akan dikejar.
Namun, kita biasanya akan mengejar apa yang ada dalam hati kita,
yang kita anggap berharga. Kalau hati kita ingin menyenangkan
Yehuwa, kita yakin Dia akan memenuhi kebutuhan kita. Mengenai
kebutuhan materi kita, Yesus meyakinkan kita, ”Teruslah cari dahulu kerajaan dan keadilbenarannya, dan semua perkara itu akan
ditambahkan kepadamu.”—Mat. 6:
31-33. w12 15/12 1:13, 15, 16
Sabtu, 21 Juni
Tidak seorang pun dapat datang kepadaku jika Bapak, yang
mengutus aku, tidak menariknya.—Yoh. 6:44.
Bagaimana Yehuwa menarik
orang-orang kepada Putra-Nya?
Melalui pemberitaan kabar baik
dan kuasa roh kudus-Nya. Jika Saudara adalah orang Kristen yang
berbakti, Saudara juga telah ditarik Allah ke ibadat sejati. Bapak
surgawi kita melihat sesuatu yang
baik dalam diri Saudara seperti
Ia melihat sesuatu yang berharga
dalam hati Lidia. Sewaktu Saudara mendengarkan kabar baik, Yehuwa membantu Saudara memahaminya dengan memberikan roh kudus.
(Kis. 16:13-15; 1 Kor. 2:11, 12) Sewaktu Saudara berupaya menerapkan apa yang Saudara pelajari, Ia
memberkati upaya Saudara untuk
melakukan kehendak-Nya. Sewaktu Saudara membaktikan diri kepada-Nya, hati-Nya bersukacita.
Ya, Yehuwa selalu menyertai Saudara sejak Saudara mulai melayani
Dia. Yehuwa membantu kita sewaktu kita mulai melayani-Nya. Jadi, Ia
pasti akan terus membantu kita tetap setia. Ia tahu bahwa kita tidak
masuk ke dalam kebenaran dengan
sendirinya. Maka, Ia tahu bahwa
kita tidak bisa tetap berada dalam
kebenaran hanya dengan mengandalkan kekuatan sendiri.—1 Ptr. 1:
4, 5. w12 15/4 5:5-7
Minggu, 22 Juni
Apabila tujuh puluh tahun telah digenapi, aku akan meminta
pertanggungjawaban dari raja
Babilon dan bangsa itu . . . atas
kesalahan mereka.—Yer. 25:12.
”Pada tahun keempat pemerintahan Yehoyakim putra Yosia, raja
Yehuda”, firman Yehuwa ”datang
kepada Yeremia mengenai semua
orang Yehuda”. (Yer. 25:1) Yehuwa
menubuatkan pembinasaan Yerusalem dan pembuangan orang Yahudi dari Yehuda ke Babilon. Di
sana, mereka akan ”melayani raja
Babilon selama tujuh puluh tahun”.
Tentara Babilonia menghancurkan
Yerusalem pada tahun 607 SM, dan
orang Yahudi dibawa dari Yehuda ke
Babilon. Tetapi, apa yang akan terjadi setelah 70 tahun berlalu? Yeremia menubuatkan, ”Inilah firman
Yehuwa, ’Setelah genap tujuh puluh tahun, aku akan memalingkan
perhatianku kepadamu di Babilon,
dan aku akan mewujudkan atasmu perkataanku yang baik dengan
membawa kamu kembali ke tempat ini.’ ” (Yer. 25:11; 29:10) Nubuat
ini tergenap tepat pada waktunya,
pada tahun 537 SM. w12 15/5 3:7
Senin, 23 Juni
Dalam Yudaisme aku membuat
kemajuan yang lebih besar daripada banyak orang yang
sebaya.—Gal. 1:14.
Sebelum Paulus menjadi orang
Kristen, ia memiliki masa depan
yang tampaknya sangat menjanjikan. Ia belajar hukum Yahudi dari
guru yang paling terkenal pada zamannya. Ia diberi wewenang oleh
imam besar Yahudi. (Kis. 9:1, 2;
22:3; 26:10) Namun, semuanya berubah ketika Paulus menyadari bahwa Yehuwa telah menolak bangsa
Yahudi. Paulus tahu bahwa karier
dalam sistem Yahudi tidak ada nilainya di mata Yehuwa. Bangsa itu
tidak memiliki masa depan. (Mat.
24:2) Mantan orang Farisi itu kini
memahami apa kehendak Allah itu
dan memandang pelayanan Kristen
sebagai suatu hak istimewa. Ia bahkan mengatakan bahwa apa yang
dulu ia anggap penting sekarang
ia anggap sebagai ”tumpukan sampah”. Paulus meninggalkan agama
Yahudi dan membaktikan sisa kehidupannya di bumi untuk memberitakan kabar baik.—Flp 3:4-8, 15;
Kis. 9:15. w12 15/6 3:10, 11
Selasa, 24 Juni
Satu hal telah kuminta dari Yehuwa— . . . agar aku boleh tinggal
di rumah Yehuwa sepanjang harihari kehidupanku.—Mz. 27:4.
Yesus mengatakan bahwa agar
ibadat diperkenan Allah, tidak diperlukan bangunan yang megah.
(Yoh. 4:21-23) Rasul Paulus mengatakan di Ibrani pasal 8 sampai 10 bahwa bait rohani yang agung mulai ada
pada saat Yesus dibaptis pada tahun
29 M, ketika ia mempersembahkan
dirinya untuk melakukan kehendak
Yehuwa. (Ibr. 10:10) Bait rohani yang
agung ini adalah pengaturan yang
Yehuwa buat agar kita dapat mendekati-Nya dengan cara yang Ia perkenan. Ia memperkenan ibadat kita
jika kita beriman akan korban tebusan Yesus. Bagaimana caranya kita
beribadat di bait rohani itu? Dengan
berdoa ’disertai hati yang benar dan
keyakinan penuh berupa iman’; dengan menyatakan harapan kita di
depan umum tanpa ragu-ragu; dan
dengan memikirkan, menggugah,
dan menguatkan rekan-rekan seiman di perhimpunan sidang dan
ibadat keluarga. (Ibr. 10:22-25) Jika
kita menghargai pengaturan ibadat
sejati ini, kita akan bersikap berani
pada hari-hari terakhir yang kritis
ini. w12 15/7 3:7
Rabu, 25 Juni
Apakah dengan tidak mendapat
apa-apa Ayub takut akan Allah?
—Ayb. 1:9.
Sewaktu mengetahui bahwa seorang saudara sedang berupaya
mendapatkan hak istimewa dinas
tertentu, apa yang muncul dalam
benak kita? Apakah kita berpikir
bahwa ia tulus atau malah menuduh
bahwa ia punya motif yang mementingkan diri? Jika kita cenderung
berpikiran negatif, ingatlah bahwa
Iblis pun meragukan motif Ayub,
hamba Allah yang setia. (Ayb. 1:
10, 11) Ketimbang mencurigai saudara kita, periksalah alasan kita
bersikap kritis terhadapnya. Apakah memang ada alasan yang kuat
untuk bersikap seperti itu? Atau,
apakah hati kita telah diracuni oleh
sikap tidak pengasih yang begitu
umum pada hari-hari terakhir ini?
(2 Tim. 3:1-4) Alasan lain mengapa
kita mungkin bersikap kritis terhadap orang lain ialah kita ingin
menonjolkan kelebihan kita. Kita
mungkin ingin menunjukkan bahwa kita lebih unggul dengan cara
menjatuhkan orang lain. Atau, kita
mungkin mencari dalih karena kita
sendiri tidak mengerahkan diri. Entah karena keangkuhan, kecemburuan, atau rasa takut tersaingi, sikap yang kritis itu sangat merusak.
w12 15/8 3:5, 6
Kamis, 26 Juni
Jalan orang-orang adil-benar
adalah seperti cahaya terang
yang semakin terang hingga rembang tengah hari.—Ams. 4:18.
Dalam sejarah umat Yehuwa zaman modern, ada juga kebaktiankebaktian bersejarah. Perubahan
dalam kegiatan teokratis atau dalam pemahaman Alkitab diumumkan pada kebaktian-kebaktian itu.
Pada tahun 1919, Siswa-Siswa Alkitab mengadakan kebaktian besar pertama mereka setelah Perang Dunia I. Lokasinya di Cedar
Point, Ohio, AS. Pada pertemuan
yang dihadiri sekitar 7.000 orang
itu, diumumkan bahwa umat Allah
akan memulai kampanye pengabaran global. Pada tahun 1922, dalam
kebaktian yang berlangsung selama sembilan hari di lokasi yang
sama, Joseph F. Rutherford berkata kepada hadirin yang menyimak,
”Dunia harus tahu bahwa Yehuwa
adalah Allah dan Yesus Kristus adalah Raja segala raja dan Tuan segala tuan . . . Karena itu umumkan,
umumkan, umumkan, Raja dan kerajaannya.” Para hadirin, dan tentu umat Allah di seluruh dunia,
dengan penuh sukacita menaati seruan itu. w12 15/9 5:6
Jumat, 27 Juni
Murka manusia tidak menghasilkan keadilbenaran Allah.
—Yak. 1:20.
Sewaktu Saudara merasa sangat
marah, dengan menunggu hingga
Saudara tenang kembali dan bisa
melihat situasinya dengan kepala dingin, Saudara tidak akan cepat-cepat menutup pintu maaf,
yang belakangan akan Saudara sesali. (Mz. 4:4; Ams. 14:29; Yak. 1:
19) Namun, bagaimana jika kekesalan Saudara tak kunjung hilang? Coba cari tahu mengapa Saudara kesal. Apakah karena Saudara
telah diperlakukan dengan tidak
adil, atau tidak sopan? Atau, apakah karena Saudara merasa orang
itu sengaja mau menyakiti Saudara? Apakah perbuatannya memang
begitu buruk? Dengan memeriksa dan memahami alasan dari kekesalan Saudara, Saudara bisa memikirkan cara terbaik menanggapi
situasi itu sesuai dengan Alkitab.
(Ams. 15:28; 17:27) Sekalipun sulit dilakukan, hal itu menunjukkan
bahwa Saudara ingin agar firman
Allah memeriksa ”pikiran dan niat
hati” Saudara, dan bahwa Saudara
mau mengikuti bimbingannya untuk meniru sikap Yehuwa yang suka
mengampuni.—Ibr. 4:12. w12 15/11
5:7, 8
Sabtu, 28 Juni
Melalui benihmu, semua bangsa
di bumi pasti akan memperoleh
berkat.—Kej. 22:18.
Menurut catatan Alkitab, Yehuwa
bersumpah pada lebih dari 40 peristiwa. Contoh yang paling terkenal
adalah sumpah-Nya kepada Abraham. Yehuwa menyatakan beberapa janji yang merupakan bagian
dari perjanjian-Nya dengan Abraham. Jika digabungkan, semua janji
itu menunjukkan bahwa Benih yang
dijanjikan akan datang dari garis
keturunan Abraham melalui putranya Ishak. (Kej. 12:1-3, 7; 13:14-17;
15:5, 18; 21:12) Lalu, Yehuwa memberikan ujian yang berat kepada
Abraham; ia diperintahkan untuk
mengorbankan putra yang dikasihinya. Tanpa menunda, Abraham
menaatinya. Tepat ketika Abraham
hendak mengorbankan Ishak, malaikat Allah mencegahnya. Lalu,
Allah bersumpah, ”Demi diriku sendiri aku bersumpah . . . oleh karena engkau telah melakukan hal
ini dan engkau tidak menahan putramu, putramu satu-satunya, aku
pasti akan memberkati engkau dan
aku pasti akan melipatgandakan
benihmu seperti bintang-bintang di
langit dan seperti butir-butir pasir
yang ada di tepi laut.”—Kej. 22:1-3,
9-12, 15-17. w12 15/10 3:6
Minggu, 29 Juni
Pertahankan tingkah lakumu
tetap baik di antara bangsabangsa.—1 Ptr. 2:12.
Orang asing, atau penduduk sementara di negeri orang, kadangkadang dituduh yang bukan-bukan.
Mereka mungkin bahkan dianggap sebagai orang jahat hanya karena mereka berbeda dari tetangga mereka. Tutur kata, tindakan,
pakaian, bahkan mungkin penampilan mereka agak berbeda. Tetapi,
jika mereka berbuat baik, atau dengan kata lain tingkah laku mereka
baik, komentar negatif tentang mereka akan terbukti keliru. Demikian
pula, dalam hal-hal tertentu orang
Kristen sejati berbeda dari banyak
orang di sekitar mereka. Misalnya,
dalam hal topik percakapan atau pilihan hiburan. Pakaian serta dandanan mereka sering kali membuat
mereka tampak berbeda dari kebanyakan orang. Akibatnya, karena telah mendapat informasi yang
salah, adakalanya orang-orang menuduh mereka sebagai orang jahat.
Tetapi, ada juga yang memuji jalan hidup mereka. Ya, tingkah laku
yang baik dapat menangkis tuduhan yang bukan-bukan. w12 15/12
3:11-13
Senin, 30 Juni
Aku ingin sekali bertemu denganmu, untuk memberikan karunia rohani kepadamu supaya
kamu diteguhkan.—Rm. 1:11.
Dengan cara apa para penatua
khususnya dapat menunjukkan minat pribadi kepada saudara-saudari
mereka dan membuat sidang bersukacita? Dengan berinisiatif untuk membantu mereka yang membutuhkan dukungan. (Kis. 20:28)
Dengan melakukannya, para penatua meniru para gembala rohani di
masa lampau. Misalnya, perhatikan
teladan Nehemia, seorang peng-
awas yang setia. Apa yang ia lakukan ketika melihat beberapa saudara sebangsanya melemah secara
rohani? Catatan Alkitab mengatakan bahwa ia segera bangkit dan
menguatkan mereka. (Neh. 4:14)
Dewasa ini, para penatua juga melakukan hal yang sama. Mereka
”bangkit”, atau mengambil inisiatif,
untuk membantu rekan-rekan seiman agar tetap teguh dalam iman.
Untuk memberikan anjuran secara
pribadi, para penatua datang ke rumah saudara-saudari jika situasinya
memungkinkan. Dalam kunjungan
penggembalaan semacam itu, mereka ingin ”memberikan karunia rohani”. w13 15/1 5:10
Selasa, 1 Juli
Rabu, 2 Juli
Kirimlah terangmu dan kebenaranmu. Kiranya ini semua
menuntun aku. Kiranya ini semua membawaku ke gunungmu
yang kudus.—Mz. 43:3.
Larilah sedemikian rupa agar
kamu dapat memperoleh [hadiah].—1 Kor. 9:24.
Nama Allah, yang Ia pilih bagi
diri-Nya sendiri, Ia lestarikan dalam
Firman-Nya untuk digunakan umatNya. Dalam Alkitab, nama ”Allah
Yehuwa” pertama kali muncul dalam catatan tentang ”sejarah langit
dan bumi”. (Kej. 2:4) Nama Allah secara mukjizat terukir beberapa kali
pada lempeng batu yang berisi Sepuluh Perintah. Misalnya, perintah
pertama dimulai dengan kata-kata,
”Akulah Yehuwa, Allahmu.” (Kel. 20:
1-17) Sekalipun Setan berulang kali
berupaya melenyapkan nama Allah,
nama itu tetap terpelihara karena
Tuan Yang Berdaulat Yehuwa telah
melestarikan Alkitab yang memuat
nama-Nya. (Mz. 73:28) Dalam Firman-Nya, Yehuwa juga melestarikan kebenaran. Meski dusta agama
memenuhi bumi, kita sangat bersyukur karena Allah memberi kita
terang rohani dan kebenaran. Saat
banyak orang berjalan dalam kegelapan, kita dengan penuh sukacita
berjalan di bawah terang rohani dari
Allah.—1 Yoh. 1:6, 7. w13 15/2 1:2, 3
Sebagai orang Kristen, kita ikut
dalam perlombaan lari kiasan. Kita
berlari dengan tujuan untuk menang. Perlombaan yang kita ikuti
bukanlah lari jarak pendek yang
mengutamakan kecepatan. Ini juga
bukan sekadar lari santai. Tetapi,
perlombaan ini bagaikan maraton,
yang membutuhkan kegigihan untuk menang. Alkitab menginstruksikan kita untuk ikut dalam perlombaan lari kiasan ini. (1 Kor. 9:
25-27) Hadiahnya adalah kehidupan abadi, di surga bagi orang Kristen terurap atau di bumi bagi para
peserta lainnya. Berbeda dengan
perlombaan atletik lainnya, dalam perlombaan ini semua peserta yang berlari sampai akhir akan
mendapat hadiah. (Mat. 24:13) Peserta dinyatakan kalah kalau dia tidak mengikuti aturan atau tidak
mencapai garis finis. Selain itu, inilah satu-satunya perlombaan yang
hadiahnya adalah kehidupan abadi.
Namun, berlari sampai ke garis finis
itu tidak mudah. Untuk mencapainya dibutuhkan disiplin dan tekad.
w13 15/3 1:2-4
Kamis, 3 Juli
Diagungkanlah Yehuwa, Allah
Israel, yang telah mengirim engkau hari ini untuk menemui aku!
Diberkatilah akal sehatmu, dan
diberkatilah engkau yang telah
mencegah aku pada hari ini
agar tidak mendatangkan utang
darah.—1 Sam. 25:32, 33.
Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah yang melibatkan Daud
dan Nabal? (1 Sam. 25:9-13, 21, 22)
Yehuwa menggunakan Abigail untuk mencegah Daud mengambil
langkah yang salah. Ia juga dapat
mencegah kita membuat kesalahan
serius. Tentu saja, kita tidak berharap Allah akan selalu mengirim
orang untuk mencegah kita melakukan kesalahan. Kita juga tidak tahu
persis apa yang akan Allah lakukan
dalam situasi tertentu atau apa yang
akan Ia izinkan terjadi demi melaksanakan kehendak-Nya. (Pkh. 11:5)
Meskipun demikian, kita dapat yakin bahwa Yehuwa selalu tahu apa
yang kita alami dan akan membantu kita tetap setia. Ia meyakinkan
kita, ”Aku akan membuatmu memiliki pemahaman dan mengajarmu
mengenai jalan yang harus kautempuh. Aku akan memberikan nasihat
dengan mataku tertuju kepadamu.”
—Mz. 32:8. w12 15/4 5:9, 10
Jumat, 4 Juli
Banyak orang akan menjelajah
dan pengetahuan yang benar
akan berlimpah.—Dan. 12:4.
Nubuat dalam Alkitab menunjukkan kapan persisnya ”waktu yang
ditetapkan bagi bangsa-bangsa digenapi” dan Kerajaan itu mulai memerintah di surga. Ini terjadi pada
tahun 1914. (Luk. 21:24; Dan. 4:1017) Setelah mengetahui bahwa Kerajaan sudah mulai memerintah
dan bahwa kita hidup pada ”zaman
akhir”, apa yang harus kita lakukan?
Banyak orang melihat kondisi di dunia semakin buruk, tetapi mereka
tidak mengerti bahwa hal ini menggenapi nubuat Alkitab tentang harihari terakhir. Ada yang berpikir
bahwa sistem ini akan runtuh. Yang
lain lagi yakin bahwa manusia akan
berhasil menciptakan ’perdamaian
dan keamanan’. (1 Tes. 5:3) Namun,
bagaimana dengan kita? Jika kita
menyadari bahwa akhir dunia Setan
sudah sangat dekat, tidakkah kita
seharusnya berupaya menggunakan waktu yang tersisa untuk melayani Allah segala ”masa dan musim”
dan membantu orang lain mengenal
Dia? (Dan. 2:21; 2 Tim. 3:1) Kita perlu membuat keputusan yang bijaksana tentang bagaimana kita akan
menggunakan waktu kita.—Ef. 5:
15-17. w12 15/5 3:9, 11
Sabtu, 5 Juli
Lihat! Rumahmu akan ditinggalkan, diserahkan kepadamu.
—Mat. 23:38.
Romawi memainkan p eranan
penting dalam penggenapan nubuat di Kejadian 3:15. Setan menggunakan kalangan berwenang Romawi untuk meremukkan ’tumit’
benih itu. Bagaimana caranya? Mereka mengadili Yesus, menuduhnya
menghasut orang-orang, dan mengeksekusinya. (Mat. 27:26) Tetapi,
luka di tumit itu segera sembuh karena Yehuwa membangkitkan Yesus. Para pemimpin agama di Israel
bersekongkol dengan orang Romawi
untuk menyerang Yesus, dan sebagian besar bangsa Israel juga menolak
dia. (Kis. 2:22, 23) Jadi, Yehuwa menolak Israel sebagai umat-Nya. Sekarang, Ia memilih sebuah bangsa
baru, ”Israel milik Allah”. (Gal. 3:
26-29; 6:16) Bangsa itu terdiri dari
orang-orang Kristen terurap, yang
mencakup orang Yahudi maupun
non-Yahudi. (Ef. 2:11-18) Setelah
kematian dan kebangkitan Yesus,
benih ular terus menunjukkan kebencian yang hebat terhadap benih
wanita dengan berupaya menghancurkan sidang Kristen, bagian sekunder benih w anita. w12 15/6
1:17, 18
Minggu, 6 Juli
Ciptaan itu sendiri juga akan
dimerdekakan dari keadaan sebagai budak kefanaan dan akan
mendapat kemerdekaan yang
mulia sebagai anak-anak Allah.
—Rm. 8:21.
”Ciptaan” memaksudkan umat
manusia yang memiliki harapan untuk hidup di bumi, yang akan mendapat manfaat dari ”disingkapkannya” putra-putra Allah yang diurapi
dengan roh. Penyingkapan itu akan
dimulai ketika ”putra-putra” ini,
yang telah dibangkitkan ke alam
roh, menyertai Kristus dalam membersihkan bumi dari kefasikan dan
membawa ”kumpulan besar” ke dalam dunia baru. (Rm. 8:19; Pny. 7:
9, 14) Lalu, umat manusia yang telah ditebus akan merasakan kebebasan yang jauh lebih besar lagi
—kebebasan dari pengaruh Setan
dan hantu-hantu. (Pny. 20:1-3) Setelah itu, ke-144.000 imam dan raja
akan membebaskan umat manusia
dengan menggunakan korban tebusan sampai dosa Adam dan ketidaksempurnaan benar-benar dihapuskan. (Pny. 5:9, 10) Setelah
terbukti setia bahkan di bawah ujian, manusia akan memiliki kebebasan sempurna yang ingin Yehuwa
berikan kepada mereka sejak dulu.
w12 15/7 1:17, 18
Senin, 7 Juli
Biarlah ia memanggil tua-tua di
sidang jemaat, dan biarlah mereka berdoa baginya.
—Yak. 5:14.
Bagaimana dengan hamba-hamba Allah? Apakah mereka juga
bisa menginginkan kemuliaan dari
manusia? Misalnya, katakanlah
seorang pemuda ditugasi untuk
mengabar di suatu daerah. Orangorang di sana mengenal dia tetapi tidak tahu kalau dia adalah seorang Saksi Yehuwa. Apakah
ia akan merasa takut? Atau, sese-
orang mungkin diejek karena mengejar cita-cita rohani. Apakah ia
akan mendengarkan orang-orang
yang tidak berpandangan rohani
itu? Atau, seorang Kristen mungkin melakukan dosa serius. Apakah ia akan menyembunyikan kesalahannya karena takut reputasinya
di sidang rusak atau takut mengecewakan orang-orang yang ia sayangi? Dalam contoh yang terakhir,
jika ia benar-benar ingin memperbaiki hubungannya dengan Yehuwa, ia akan ”memanggil tua-tua di
sidang” dan meminta bantuan mereka.—Yak. 5:15, 16. w13 15/2 4:9
Selasa, 8 Juli
[Allah] menghendaki agar segala macam orang diselamatkan
dan memperoleh pengetahuan
yang saksama tentang kebenaran.—1 Tim. 2:4.
Yehuwa ingin agar orang-orang
mengenal kebenaran sehingga mereka dapat menyembah-Nya dengan cara yang benar dan menerima
berkat dari-Nya. Dengan memperkenalkan ”pengetahuan yang benar”, Yehuwa dapat mengumpulkan
kaum sisa terurap yang setia. (Dan.
12:4) Dari ”semua bangsa dan suku
dan umat dan bahasa”, Ia juga mengumpulkan ”suatu kumpulan besar”, yang memiliki harapan hidup
selama-lamanya di bumi. (Pny. 7:9)
Perkembangan ibadat sejati yang
begitu pesat selama 130 tahun terakhir ini sungguh menggugah hati.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah
dan Raja-Nya yang terlantik, Yesus Kristus, menyertai hamba-hamba Yehuwa di bumi—mengarahkan,
melindungi, mengorganisasi, dan
mendidik mereka. Pertambahan ini
juga meneguhkan bahwa janji-janji
Yehuwa di masa depan pasti akan
terwujud. ”Bumi pasti akan dipenuhi dengan pengetahuan akan Yehuwa seperti air menutupi dasar
laut.” (Yes. 11:9) Betapa luar biasa
berkat-berkat yang akan dinikmati
manusia kelak! w12 15/8 1:16, 17
Rabu, 9 Juli
Orang yang telah bertekun kami
nyatakan bahagia.—Yak. 5:11.
Bagaimana caranya kita dapat
menguatkan iman sehingga bisa
lebih sabar? Salah satunya, kita
harus menerapkan nasihat Allah.
Misalnya, coba pikirkan soal menomorsatukan Kerajaan. Dapatkah Saudara lebih mengerahkan
diri untuk menerapkan Matius
6:33? Mungkin Saudara bisa menyisihkan lebih banyak waktu dalam pelayanan atau menyederhanakan kehidupan. Dan, ingatlah
bahwa Yehuwa telah memberkati
upaya Saudara sampai sekarang.
Bisa jadi, Yehuwa telah membantu
Saudara mendapatkan PAR baru
atau memberi Saudara ’kedamaian yang lebih unggul daripada segala akal’. (Flp. 4:7) Dengan terus
merenungkan berkat-berkat semacam itu, Saudara akan menyadari
bahwa bersabar itu bermanfaat.
(Mz. 34:8) Dan, seraya iman Saudara bertumbuh, Saudara akan lebih sabar menunggu karena Saudara tahu penantian Saudara tidak
akan sia-sia.—Yak. 5:7, 8. w12 15/9
3:11-13
Kamis, 10 Juli
Kedamaian dari Allah, yang lebih unggul daripada segala
akal, akan menjaga hatimu
dan kekuatan mentalmu melalui
Kristus Yesus.—Flp. 4:7.
Kita bisa tabah bukan karena
mengandalkan diri sendiri, melainkan karena mengenal Allah
dan mengandalkan Dia. Maka, kita
perlu mempelajari Firman-Nya,
Alkitab. Selain itu, doa. Ini sangat berguna dalam segala situasi. Apakah kita sering berdoa
untuk mendapatkan kekuatan sewaktu menghadapi kesukaran?
Persediaan penting lainnya adalah p ergaulan di p erhimpunan
dan dengan tetap aktif menga-
bar. (1 Tim. 4:16) Banyak yang telah merasakan bahwa ketika membantu orang lain beriman kepada
Yehuwa, mereka sebenarnya memperkuat iman mereka sendiri. Dengan melakukan itu, pikiran mereka teralihkan dari problem dan
mereka bisa berfokus pada halhal yang lebih penting. (Flp. 1:
10, 11) Yehuwa menyediakan berlimpah bantuan agar kita bisa tabah menghadapi kesukaran. Jika
kita memanfaatkan semua bantuan ini, kita pasti berhasil menghadapi berbagai kesukaran.—2 Kor.
4:17, 18. w12 15/10 1:16-21
Jumat, 11 Juli
Karena itu, matikanlah anggota-anggota tubuhmu yang bersifat duniawi sehubungan dengan
percabulan, kenajisan, nafsu
seksual, keinginan yang mencelakakan, dan keinginan akan
milik orang lain, yang merupakan penyembahan berhala.
—Kol. 3:5.
Daud memang adalah teladan
yang baik. Tetapi, ia juga melakukan beberapa dosa serius. (2 Sam.
11:2-4, 14, 15, 22-27; 1 Taw. 21:1, 7)
Namun, setiap kali, Daud bertobat
dari dosa-dosanya itu. Ia berjalan
dengan Allah ”dengan hati yang
berintegritas”. (1 Raj. 9:4) Apa
buktinya? Daud selalu berupaya
bertindak sejalan dengan kehendak Yehuwa. Sekalipun tidak sempurna, kita bisa terus memperoleh perkenan Yehuwa. Marilah
kita mempelajari Alkitab dengan
rajin, merenungkan serta mencamkan ap a yang kita p elajari
itu, dan segera menerapkannya.
Jika kita melakukan hal-hal itu,
kita sebenarnya memohon dengan
rendah hati kepada Yehuwa seperti sang pemazmur, ”Ajarlah aku
melakukan kehendakmu, karena
engkaulah Allahku.”—Mz. 143:10.
w12 15/11 1:17-19
Sabtu, 12 Juli
Naga itu menjadi murka kepada
wanita itu, dan pergi untuk memerangi orang-orang yang masih tersisa dari antara benihnya,
yang menjalankan perintah-perintah Allah.—Pny. 12:17.
Coba bayangkan. Di pengadilan,
Saudara memberikan kesaksian
yang memberatkan sebuah organisasi kriminal internasional. Pemimpinnya adalah seorang pembunuh
dan penipu yang sangat pintar, berkuasa, dan kejam. Bagaimana perasaan Saudara sewaktu melangkah
keluar dari pengadilan? Aman? Tentu tidak! Saudara pasti akan meminta perlindungan. Hal ini menggambarkan situasi hamba-hamba
Yehuwa. Mereka dengan berani bersaksi membela Yehuwa dan tanpa
gentar menelanjangi musuh besarNya yang keji, Setan! Tetapi, apakah
Setan berhasil membungkam umat
Allah? Tidak! Kita justru terus bertumbuh subur secara rohani. Mengapa? Karena Yehuwa masih menjadi tempat kita berlindung—”tempat
tinggal yang sesungguhnya” bagi
kita—khususnya pada hari-hari terakhir ini. (Mz. 90:1; Yes. 54:14, 17)
Sekalipun demikian, Yehuwa dapat
menjadi tempat tinggal kita yang
aman hanya jika kita tidak mau dipancing Setan keluar dari sana.
w13 15/3 4:10
Minggu, 13 Juli
Apa yang dicari dari penguruspengurus ialah orang yang didapati setia.—1 Kor. 4:2.
Kesuksesan sejati tidak bergantung pada prestasi atau kedudukan kita di mata dunia. Selain itu,
kesuksesan sejati tidak ditentukan
oleh hak istimewa apa yang diemban di sidang. Namun, hak istimewa tersebut adalah berkat yang dihasilkan karena seseorang memiliki
kunci kesuksesan sejati, yaitu ketaatan dan kesetiaan kepada Allah.
Dan, kesetiaan kita harus dipertahankan. Yesus berkata, ”Orang yang
telah bertekun sampai ke akhir,
dialah yang akan diselamatkan.”
(Mat. 10:22) Jika seseorang diselamatkan, itu bukti bahwa ia benarbenar sukses. Tidakkah Saudara setuju? Tidak soal keadaannya, selama
Saudara mengerahkan upaya untuk
selalu setia, Saudara sukses. Upaya
Saudara tidak akan sia-sia. Yakinlah bahwa Yehuwa akan memberkati
Saudara dengan limpah, sekarang
dan selamanya. Jangan pernah lupakan kata-kata Yesus kepada orang
Kristen terurap, ”Buktikanlah dirimu setia bahkan sampai mati,
dan aku akan memberimu mahkota kehidupan.” (Pny. 2:10) Ya, itulah
yang namanya benar-benar sukses!
w12 15/12 1:17, 19
Senin, 14 Juli
Mereka menguburkan [Yehoyada] di Kota Daud bersama
para raja, karena dia telah berbuat baik di Israel juga terhadap
Allah yang benar dan rumahNya.—2 Taw. 24:16.
Yehuwa selalu menyertai orangorang yang mendahulukan kehendak-Nya dan melindungi rekan
seiman mereka. Dengan memerhatikan hal itu, kita akan semakin berani dan beriman. Coba perhatikan
contoh Imam Besar Yehoyada dan
istrinya, Yehosyeba. Setelah Raja
Ahazia wafat, Atalia ibunya membunuh semua keturunan raja, kecuali
Yehoas, dan merebut takhta. Yehoyada dan Yehosyeba mempertaruhkan nyawa dengan menyelamatkan Yehoas, putra Ahazia, dan
menyembunyikannya selama enam
tahun. Pada tahun ketujuh, Yehoyada melantik Yehoas sebagai raja dan
mengeksekusi Atalia. (2 Raj. 11:1-16)
Yehoyada kemudian mendukung
Raja Yehoas dalam proyek perbaikan bait. Dan, ketika Yehoyada meninggal pada umur 130 tahun, ia dikuburkan bersama raja-raja. Selain
itu, berkat tindakan yang berani dari
Yehoyada dan istrinya, garis keturunan raja Daud tetap terpelihara
sampai datangnya Mesias. w13 15/1
1:11
Selasa, 15 Juli
Sama seperti Nimrod, pemburu
perkasa yang menentang Yehuwa.—Kej. 10:9.
Wilayah kekuasaan Nimrod mencakup Babel dan kota-kota lain
di antara Sungai Tigris dan Efrat.
(Kej. 10:10) Kemungkinan, dialah
yang memerintahkan pembangunan Babel dan menaranya pada tahun 2269 SM. Hal itu bertentangan
dengan kehendak Yehuwa, yaitu
agar manusia menyebar ke seluruh bumi. Orang-orang yang membangun Babel mengatakan, ”Ayo!
Mari kita membangun sebuah kota
dan juga sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan mari
kita menjadikan nama kita termasyhur, agar kita tidak terpencar ke seluruh permukaan bumi.”
Namun, itu semua gagal ketika
Allah ”mengacaukan bahasa seluruh bumi” dan menyerakkan mereka. (Kej. 11:1-4, 8, 9) Bisa jadi, di
balik rencana itu Setan bermaksud mendirikan satu agama agar
semua orang menyembah dia, tetapi rencana itu terbukti gagal total. Sepanjang sejarah, ibadat kepada Yehuwa tidak pernah bisa
dilenyapkan, dan makin hari makin banyak orang menyembah Dia.
w13 15/2 1:19, 20
Rabu, 16 Juli
Aku telah berlari di lintasan
sampai garis akhir.—2 Tim. 4:7.
Apakah Saudara bertekad untuk
”berlari di lintasan sampai garis akhir”? Kalau begitu, Saudara harus belajar pribadi. Gunakanlah Alkitab dan publikasi teokratis
kita untuk melakukan riset, merenung, dan mengenali balok-balok
sandungan yang mungkin Saudara
hadapi. Berdoalah memohon roh
suci agar Saudara memiliki stamina rohani yang kuat. Ingatlah, sekalipun seorang pelari sesekali
tersandung atau terjatuh, ia tetap
bisa menang. Ia bisa bangkit dan
kembali berlomba. Ia bahkan bisa
menjadikan sebuah batu sandungan sebagai batu loncatan, maksudnya menarik pelajaran dari ujian
iman apa pun yang ia alami. Menurut Alkitab, kita harus aktif dalam
perlombaan untuk kehidupan itu.
Ini bukan seperti naik bus yang
akan membawa kita ke garis finis.
Kita sendiri yang harus berlari dalam perlombaan untuk kehidupan.
Dengan melakukannya, kita bisa
yakin bahwa Yehuwa akan selalu memberkati kita sekarang. Dan,
Ia akan memberikan berkat abadi
kepada semua yang menyelesaikan
perlombaan.—Yak. 1:12. w13 15/3
1:20, 21
Kamis, 17 Juli
Maka, teruslah cari dahulu kerajaan dan keadilbenarannya.
—Mat. 6:33.
Yesus memberi tahu para pendengarnya apa yang harus dilakukan
untuk menunjukkan bahwa mereka ingin melayani Yehuwa dengan
segenap hati. Ya, melalui apa yang
kita dahulukan dalam kehidupan, kita menunjukkan apa yang
kita inginkan, pikirkan, dan rencanakan di lubuk hati kita. Jadi,
dengan memeriksa apa yang kita
anggap paling penting dalam kehidupan, kita dapat melihat apakah
kita memang melayani Allah dengan sepenuh hati. (1 Taw. 28:9)
Kita telah memenuhi undangan
Yesus untuk menjadi pengikutnya
dan sekarang melayani Yehuwa setiap hari. Hal itu menunjukkan perasaan hati kita terhadap Yehuwa. Namun, meski aktif di sidang,
kita tetap perlu menyadari adanya bahaya yang bisa mengancam
keadaan hati kita. Apa itu? Yesus
menyebutkan bahaya tersebut. Ia
mengatakan, ”Tidak seorang pun
yang telah meletakkan tangannya pada bajak dan melihat kepada perkara-perkara di belakang,
cocok bagi kerajaan Allah.”—Luk.
9:62. w12 15/4 3:8, 10
Jumat, 18 Juli
Kepada orang-orang yang menikah aku memberikan instruksi,
namun bukan aku melainkan
Tuan.—1 Kor. 7:10.
Sewaktu menikah, orang Kristen
membuat ikrar di hadapan Allah,
dan hal ini tidak boleh dianggap sepele. (Pkh. 5:4-6) Sebagai
Pencipta perkawinan, Yehuwa telah menyatukan suami istri ”di bawah satu kuk”. (Mrk. 10:9) Di mata
Allah, suami istri terikat di bawah
kuk ini tidak soal apa yang diatur
oleh hukum suatu negeri. Hamba-hamba Yehuwa harus memandang perkawinan sebagai sesuatu
yang mengikat, tidak soal apakah sewaktu menikah mereka sudah menjadi penyembah Yehuwa
atau belum. Jika perkawinan sukses, pasangan Kristen merasakan
kebahagiaan, dan hal itu memuliakan Yehuwa. Namun, jika perkawinan gagal, pasangan itu bisa sangat sengsara. Orang Kristen yang
berencana menikah bisa memulai perkawinan dengan baik jika ia
mengikuti bimbingan Allah. Sebaliknya, seseorang yang membuat
keputusan yang tidak bijaksana
sewaktu memilih calon suami atau
istri bisa menyesal dan pedih hati.
w12 15/5 2:1, 3
Sabtu, 19 Juli
Mengikuti langkah-langkahnya
dengan saksama.—1 Ptr. 2:21.
Yesus adalah teladan terbaik
bagi hamba-hamba Yehuwa yang
berbakti. Setelah dibaptis, Yesus membaktikan kehidupannya di
bumi untuk memberitakan kabar
baik dan untuk memuliakan Yehuwa. Jadi, setiap orang Kristen yang
mengakui Yehuwa sebagai Majikan
mereka seharusnya mendahulukan
dinas kepada-Nya dalam kehidupan. Bagaimana dengan Saudara?
(Mz. 71:15; 145:2) Selama berta-
hun-tahun, organisasi Yehuwa telah berulang kali menganjurkan
orang Kristen untuk mempertimbangkan apakah mereka bisa merintis dan mendoakannya. Karena
berbagai alasan, beberapa hamba Yehuwa yang setia tidak dapat
membaktikan 70 jam setiap bulan dalam pengabaran. Mereka tidak perlu merasa bersalah karena hal itu. (1 Tim. 5:8) Namun,
bagaimana dengan situasi Saudara? Apakah Saudara memikirkan
dengan sungguh-sungguh untuk
menjadi perintis biasa? Dengan
mengejar karier teokratis, Saudara
mengejar cita-cita yang tidak akan
sia-sia. Saudara sebenarnya meniru teladan Yesus yang sempurna.
w12 15/6 3:12, 13, 15
Minggu, 20 Juli
Apabila bapakku sendiri dan ibuku sendiri meninggalkan aku, Yehuwa akan menerima aku.
—Mz. 27:10.
Karena Yehuwa siap membantu
hamba-hamba-Nya yang ditelantarkan, tidakkah Ia juga akan menolong mereka saat ada kesulitankesulitan lain? Misalnya, jika kita
bingung tentang bagaimana mencari nafkah bagi keluarga kita,
kita harus yakin bahwa Yehuwa
akan menolong kita. (Ibr. 13:5, 6)
Yehuwa memahami situasi dan kebutuhan semua hamba-Nya yang
loyal. Yehuwa telah berjanji untuk
menolong, melindungi, dan menyelamatkan umat-Nya secara kelompok, dan kita percaya kepadaNya. (Mz. 37:28; 91:1-3) Akan ada
kumpulan besar yang selamat melewati ”kesengsaraan besar”. (Pny.
7:9, 14) Maka, kumpulan besar itu,
secara kelompok, pasti akan dilindungi dari kemusnahan selama
sisa hari-hari terakhir. Selain itu,
mereka akan diberi segala sesuatu
yang mereka butuhkan untuk bertekun menghadapi cobaan dan untuk menjaga hubungan mereka dengan Yehuwa. w12 15/7 3:9, 10, 14
Senin, 21 Juli
Gemetar terhadap manusialah
yang mendatangkan jerat.
—Ams. 29:25.
Gubernur Romawi Pontius Pilatus tahu bahwa Yesus tidak bersalah, maka Pilatus tidak ingin menyakitinya. Malah, ia mengatakan
bahwa Yesus tidak melakukan apa
pun ”yang membuatnya patut dihukum mati”. Meskipun demikian, Pilatus menghukum mati dia.
Mengapa? Karena Pilatus takut
sewaktu ditekan massa. (Luk. 23:
15, 21-25) Para penentang ingin
agar Pilatus menuruti keinginan
mereka. Maka, mereka berseru,
”Jika engkau melepaskan pria ini,
engkau bukan sahabat Kaisar.”
(Yoh. 19:12) Pilatus mungkin takut
kehilangan kedudukannya, atau
mungkin nyawanya, jika ia berpihak kepada Kristus. Jadi, ia menyerah dan melakukan kehendak
Iblis. Pilatus tidak terlalu mengenal Kristus. Namun, ia tahu bahwa Yesus bukanlah manusia biasa
dan bahwa ia tidak bersalah. Tetapi, Pilatus tidak rendah hati dan
tidak mengasihi Allah yang benar.
Jadi, Iblis dengan mudah menangkapnya hidup-hidup. w12 15/8 3:8,
9, 12
Selasa, 22 Juli
Ia akan meremukkan kepalamu.
—Kej. 3:15.
Rasul Yohanes melaporkan apa
yang akan terjadi p ada Setan.
Yesus Kristus—’malaikat yang
memegang kunci jurang yang tidak terduga dalamnya’—akan menangkap Setan beserta hantu-hantunya, mencampakkan mereka ke
dalam jurang itu, dan mengurung
mereka selama seribu tahun. (Pny.
20:1-3; Luk. 8:30, 31; 1 Yoh. 3:8)
Tindakan tersebut akan menjadi
tahap awal diremukkannya kepala
ular. Apa yang dimaksud dengan
”jurang yang tidak terduga dalam-
nya”, tempat dicampakkannya Setan beserta hantu-hantunya? Itu
memaksudkan tempat yang sama
sekali tidak dapat dijangkau siapa
pun kecuali Yehuwa dan malaikat-Nya yang ”memegang kunci jurang” itu. Di sana, keadaan Setan
akan sama seperti mati sehingga
”dia tidak lagi menyesatkan bangsa-bangsa”. Ya, ”singa yang mengaum” itu akan dibungkam!—1 Ptr.
5:8. w12 15/9 1:15, 16
Rabu, 23 Juli
Tidak satu kata pun dari antara
semua perkataan baik yang diucapkan Yehuwa, Allahmu, kepadamu yang tidak ditepati.
Semuanya telah menjadi kenyataan bagimu.—Yos. 23:14.
Yosua menyaksikan perbuatan
Yehuwa yang menakjubkan di Mesir dan di padang belantara. Karena itu, menjelang kematiannya,
Yosua dengan penuh keyakinan
mengatakan kepada rekan-rekan
sebangsanya kata-kata pada ayat
hari ini. Dewasa ini, Yehuwa juga
menepati kata-kata-Nya. Melalui
Putra-Nya, Ia menubuatkan bahwa pada hari-hari terakhir berita Kerajaan akan diumumkan ”di
seluruh bumi yang berpenduduk”.
(Mat. 24:14) Selain Allah Yang Mahakuasa, siapa lagi yang dapat
menubuatkan pekerjaan semacam
itu, memastikan hal itu terlaksana, dan menggunakan banyak
”orang biasa yang tidak terpelajar” untuk melaksanakannya? (Kis.
4:13) Maka, sewaktu ikut melakukan pekerjaan ini, kita sebenarnya
ikut menggenapi nubuat Alkitab.
Dengan berdoa, ”Biarlah namamu
disucikan. Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi,
seperti di surga, demikian pula di
atas bumi”, kita memuliakan Bapak kita dan menunjukkan bahwa
kita memang menginginkan hal itu
terwujud.—Mat. 6:9, 10. w13 15/3
5:7, 8
Kamis, 24 Juli
Demi diriku sendiri aku bersumpah.—Kej. 22: 16.
Mengapa Allah bersumpah kepada Abraham bahwa janji-Nya akan
terwujud? Ia melakukannya untuk
meyakinkan dan menguatkan iman
orang-orang yang akan menjadi sesama ahli waris bersama Kristus.
Mereka ini adalah bagian sekunder dari ”benih” yang dijanjikan.
(Gal. 3:29) Seperti yang dijelaskan rasul Paulus, Yehuwa menambahkan ”sumpah”. Jadi, melalui dua
hal yang tidak dapat diubah, yaitu
janji-Nya dan sumpah-Nya, kaum
terurap akan ”memperoleh anjuran yang kuat untuk berpegang pada
harapan” yang ditaruh di hadapan
mereka. Sehubungan dengan janji
dan sumpah-Nya itu, ”Allah mustahil berdusta”. (Ibr. 6:13-18) Namun,
bukan hanya orang Kristen terurap
saja yang akan menikmati terwujudnya sumpah Allah kepada Abraham.
Yehuwa bersumpah bahwa melalui
”benih” Abraham orang-orang dari
”semua bangsa di bumi pasti akan
memperoleh berkat”. (Kej. 22:18) Di
antara orang-orang itu ada ”dombadomba lain” Kristus yang taat, yang
berharap untuk hidup abadi di Firdaus di bumi.—Yoh. 10:16. w12 15/10
3:6-8
Jumat, 25 Juli
Dia yang bertingkah laku sebagai pribadi yang lebih kecil . . .
dialah yang besar.—Luk. 9:48.
Orang yang rendah hati menjadi
”besar”, atau lebih berharga dalam
organisasi Yehuwa, karena ia adalah
hamba Yehuwa yang baik dan berguna. Di abad pertama, Yesus perlu
mengingatkan murid-muridnya untuk bersikap sebagai yang lebih kecil karena beberapa di antara mereka terpengaruh oleh cara berpikir
orang-orang yang sombong kala itu.
Lukas 9:46 mengatakan, ”Kemudian
masuklah suatu pemikiran di antara
mereka mengenai siapa yang akan
menjadi terbesar di antara mereka.”
Bagaimana dengan kita? Apakah
kita bisa jadi mulai berpikir bahwa
kita lebih baik daripada rekan seiman kita atau orang lain? Kesombongan dan sikap mementingkan
diri sangat nyata di antara orangorang di sekeliling kita. Maka, jauhilah orang-orang yang sombong dengan bertindak rendah hati. Jika
kita rendah hati dan mendahulukan
kehendak Yehuwa, kita akan menjadi teman yang menyegarkan. Jika
kita memahami nasihat Yesus untuk bersikap sebagai yang lebih kecil, kita akan tergerak untuk rendah hati dalam setiap kesempatan.
w12 15/11 3:11, 12
Sabtu, 26 Juli
Orang-orang mengatakan, ”Lihat! Orang yang gelojoh dan ketagihan minum anggur, sahabat
pemungut pajak dan orang berdosa.”—Mat. 11:19.
Yesus, satu-satunya orang yang
memperlihatkan kesetiaan yang
sempurna kepada Allah, mendapat
tuduhan palsu. Namun kenyataannya, jalan hidup Yesus selama pelayanannya membuktikan bahwa ia
bukan orang jahat. Yesus berkata, ”Hikmat dibuktikan adil-benar
oleh perbuatannya.” Demikian pula
halnya dewasa ini. Sebagai contoh,
saudara-saudari yang melayani di
kompleks Betel di Selters, Jerman,
dianggap orang aneh oleh beberapa
tetangga mereka. Tetapi, walikota
di sana membela mereka, dengan
mengatakan, ”Saksi-Saksi yang melayani di sana mempunyai jalan hidup yang berbeda, tetapi itu tidak
mengganggu kehidupan orang lain
di masyarakat.” Baru-baru ini hal
serupa terjadi atas Saksi-Saksi Yehuwa di Moskwa, Rusia. Mereka
dituduh melakukan sejumlah perbuatan salah. Lalu, pada bulan Juni
2010, Mahkamah Eropa untuk Hak
Asasi Manusia di Strasbourg, Prancis, memutuskan bahwa mereka tidak bersalah. w12 15/12 3:13, 14
Minggu, 27 Juli
Karena itu, bertobat dan berbaliklah.—Kis. 3:19.
Pernahkah Saudara melakukan hal
yang sekarang Saudara sesali? Pernahkah Saudara membuang-buang
tenaga dan waktu yang berharga untuk mengejar sesuatu yang salah? Pernahkah Saudara melakukan hal yang
merugikan orang lain? Banyak yang
merasa gundah akan hal-hal ini.
Orang yang terus gundah sebenarnya
merongrong diri sendiri, menyakiti
diri, dan menganiaya diri. Akibatnya,
batin mereka sangat tersiksa. Apakah
problem akan teratasi dengan merasa
gundah? Tentu tidak! Bayangkan Saudara berupaya maju dengan memakai kursi goyang selama berjam-jam.
Tenaga habis tetapi tidak ke manamana! Daripada merasa gundah, lakukanlah hal-hal positif, agar hasilnya positif juga. Misalnya, Saudara
bisa meminta maaf kepada orang yang
Saudara sakiti dan mudah-mudahan
bisa memulihkan persahabatan. Saudara dapat menghindari apa pun yang
mengarah ke perbuatan salah itu agar
tidak terulang. Atau, Saudara mungkin harus menerima saja keadaan
Saudara dengan ikhlas. Kegundahan
hanya akan membuat Saudara tidak
berdaya sehingga tidak dapat melayani Allah sebaik mungkin. Lagi pula,
apa yang akan Saudara dapatkan dengan menjadi gundah? w13 15/1 4:9-11
Senin, 28 Juli
Teruslah perhatikan dengan cermat bagaimana kamu berjalan,
yaitu bukan sebagai orang yang
tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat.
—Ef. 5:15.
Di seputar dunia, orang-orang
umumnya memiliki alat elektronik yang canggih. Jika digunakan dengan sepatutnya, alat semacam itu
bisa berguna. Sebaliknya, jika digunakan dengan tidak sepatutnya, hal
itu justru menjauhkan kita dari Bapak surgawi kita. Misalnya, komputer.
Komputer bisa menjadi alat bantu riset dan alat komunikasi yang bergu-
na. Kadang-kadang, itu juga bisa dipakai untuk menikmati hiburan yang
menyegarkan. Tetapi, kita bisa terobsesi dengan teknologi komputer.
Para penjual dengan pintar meyakinkan orang-orang bahwa mereka harus
punya model terbaru, sampai-sampai
ada seorang anak muda yang begitu menginginkan komputer tablet tertentu sehingga ia diam-diam menjual
salah satu ginjalnya demi mendapatkannya. Benar-benar menyedihkan!
Lebih menyedihkan lagi jika yang dikorbankan adalah hubungan kita yang
akrab dengan Yehuwa. Itu bisa terjadi
jika kita menyalahgunakan teknologi
atau menggunakannya secara berlebihan. Untuk menghentikan kebiasaan buruk menggunakan Internet sampai tengah malam, seorang Kristen
menyetel komputernya agar mati sendiri pada jam dia harus tidur. w13 15/1
3:3, 4
Selasa, 29 Juli
Kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua
telah berbuat dosa.—Rm. 5:12.
Kita bersyukur karena Allah menyingkapkan kebenaran tentang cara
Ia membebaskan kita dari dosa dan
kematian yang kita warisi dari Adam.
Kita tahu bahwaYesus ”datang, bukan
untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan jiwanya sebagai
tebusan untuk penukar bagi banyak
orang”. (Mrk. 10:45) Alangkah senangnya kita karena mengetahui tentang
”kelepasan oleh tebusan yang dibayar oleh Kristus Yesus”! (Rm. 3:22-24)
Orang Yahudi dan non-Yahudi pada
abad pertama perlu bertobat dari dosa
mereka dan beriman kepada korban
tebusan Yesus. Jika tidak, mereka tidak bisa diampuni. Demikian juga dewasa ini. (Yoh. 3:16, 36) Jika seseorang tidak mau melepaskan ajaran
palsu, seperti Tritunggal, jiwa yang tidak berkematian, ia tidak bisa mendapat manfaat dari tebusan. Tetapi,
kita bisa. Kita mengetahui kebenaran tentang ”Putra yang [Allah] kasihi;
melalui dialah kita mendapatkan kelepasan melalui tebusan, yaitu pengampunan atas dosa-dosa kita”.—Kol.
1:13, 14. w13 15/2 2:15, 16
Rabu, 30 Juli
Kamis, 31 Juli
Dari hati keluar pikiran yang
fasik.—Mat. 15:19.
Apabila dia tiba, yaitu roh
kebenaran, dia akan menuntun
kamu ke dalam seluruh kebenaran.—Yoh. 16:13.
Yang Yesus maksudkan dengan
”pikiran yang fasik” adalah pandangan atau sikap yang bisa berdampak buruk atas berbagai aspek kehidupan. Misalnya, seseorang
mungkin memiliki keloyalan yang
salah kep ada keluarganya. Memang, orang Kristen ingin memiliki
”kasih sayang alami” terhadap keluarga, tidak seperti banyak orang
yang tidak menunjukkan kasih sayang seperti itu pada ”hari-hari terakhir” ini. (2 Tim. 3:1, 3) Namun,
kita bisa saja menunjukkan kasih
sayang itu dengan cara yang berlebihan. Banyak orang berpendapat
bahwa ”darah lebih kental daripada air”. Jadi, mereka tidak bisa terima sewaktu ada anggota keluarga
yang disakiti, sehingga mereka berpihak kepada keluarga mereka dan
membelanya mati-matian. Coba pikirkan kemarahan yang hebat yang
ada di balik perbuatan saudara-saudara Dina. (Kej. 34:13, 25-30) Dan,
bayangkan apa yang ada dalam hati
Absalom, yang mendorongnya untuk membunuh saudara tirinya, Amnon. (2 Sam. 13:1-30) Bukankah penyebab semua itu adalah ”pikiran
yang fasik”? w13 15/3 2:13, 15
Jumat, 1 Agustus
Janganlah rohmu cepat tersinggung, karena perasaan tersinggung menetap dalam dada
orang-orang bebal.—Pkh. 7:9.
Ada banyak situasi dalam kehidupan yang bisa membuat kita naik
darah. Contohnya, sewaktu sedang
mengemudi, mungkin ada mobil
lain yang hampir menabrak mobil
Saudara. Bagaimana reaksi Saudara? Saudara tentu pernah mendengar bahwa ada orang yang menjadi begitu marah sampai-sampai ia
menyerang pengemudi yang membuatnya kesal. Tetapi, sebagai
Yesus bersedia menceritakan
apa yang ia ketahui tentang Bapak; ia menyingkapkan segala sesuatu tentang Dia kepada orang
lain. (Mat. 11:27) Selain itu, Yesus memberi murid-muridnya ”kemampuan intelektual agar [mereka
bisa] mendapat pengetahuan tentang pribadi yang benar itu”, Allah
Yehuwa. (1 Yoh. 5:20) Apa artinya? Yesus membantu para pengikutnya mengerti apa yang ia ajarkan tentang Sang Bapak. Ia tidak
menyembunyikan kebenaran tentang Bapaknya dengan mengajarkan hal-hal misterius seperti ajaran
Tritunggal. Apakah Yesus memberitahukan semua yang ia ketahui
tentang Bapaknya? Tidak semua.
(Yoh. 16:12) Apa alasannya? Karena pada waktu itu, mereka ’belum
sanggup menanggung’ pengetahuan itu. Yesus menunggu sampai murid-muridnya menjadi matang dan
sanggup memahami hal-hal tertentu tentang Sang Bapak. Yesus dengan baik hati mempertimbangkan
keterbatasan mereka. w12 15/4 1:
14, 15
orang Kristen, Saudara tentu tidak akan melakukan hal itu. Betapa jauh lebih baik untuk memikirkan terlebih dahulu situasinya.
Bisa jadi, Saudara ikut bersalah
karena sempat lengah. Atau, mesin mobil pengemudi lain itu mungkin bermasalah. Dari contoh ini kita
belajar bahwa kita bisa meredakan
kemarahan, kekecewaan, dan perasaan negatif lainnya kalau kita berupaya memahami mengapa kesalahan itu terjadi, menyadari bahwa
kita mungkin tidak tahu semua faktanya, dan rela mengampuni. Jangan cepat tersinggung. w12 15/11
5:9, 10
Sabtu, 2 Agustus
Supaya mereka mengetahui bahwa namaku adalah Yehuwa.
—Yer. 16:21.
Pada kebaktian distrik di Columbus, Ohio, tahun 1931, Siswa-Siswa Alkitab sangat gembira menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa. Lalu,
pada tahun 1935, di Washington,
DC, Saudara Rutherford menunjukkan siapa ”kumpulan besar” yang
dalam buku Penyingkapan digambarkan sedang ”berdiri di hadapan
takhta dan di hadapan Anak Domba”. (Pny. 7:9-17) Pada tahun 1942,
di tengah-tengah Perang Dunia II,
Nathan H. Knorr menyampaikan
khotbah yang menggugah berjudul
”Perdamaian—Dapatkah Itu Bertahan?” Dalam khotbah itu, ia menunjukkan siapa gerangan ”binatang
buas berwarna merah marak” di Penyingkapan 17, dan ia mengatakan
bahwa umat Allah akan semakin sibuk dalam pekerjaan pengabaran
setelah perang berakhir. Pada tahun 1950, pada kebaktian internasional di New York City, para hadirin sangat gembira ketika menerima
Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru (dalam bahasa
Inggris). Ini adalah bagian pertama
dari Alkitab dalam bahasa Inggris
modern yang mencantumkan kembali nama Allah dalam Firman-Nya.
w12 15/9 5:7, 8
Minggu, 3 Agustus
Kamu akan menjadi sasaran kebencian semua bangsa oleh karena namaku.—Mat. 24:9.
Selama hari-hari terakhir dunia
ini, yang dimulai tahun 1914, kebencian yang dinubuatkan itu semakin
mengganas. Selama puluhan tahun,
pengabaran dan lektur Saksi-Saksi
Yehuwa dilarang dan dibatasi di banyak tempat. Beberapa pembatasan itu masih berlaku di sejumlah
negeri. Namun, apa pun yang dilakukan bangsa-bangsa, mereka tidak akan pernah bisa melenyapkan
ibadat sejati kita! Lengan Yehuwa
yang kuat akan terentang demi melindungi umat-Nya. (Ul. 11:2) Jika
kita berpaut pada Yehuwa dan berdiri teguh dalam kebenaran, Ia dan
Putra-Nya, Yesus Kristus, akan melakukan bagian mereka. Allah tidak akan membiarkan apa pun atau
siapa pun ’merenggut kita dari tangan-Nya’. (Yoh. 10:28, 29) Yehuwa
siap memberikan bantuan apa pun
yang dibutuhkan agar kita bisa menaati Dia, Sang Penguasa Universal,
dan bisa tetap loyal sebagai rakyat
Kerajaan Mesianik. w13 15/2 3:11-13
Senin, 4 Agustus
Setiap orang harus cepat mendengar, lambat berbicara.
—Yak. 1:19.
Sebelum melakukan kunjungan penggembalaan, seorang penatua perlu meluangkan waktu untuk memikirkan orang yang akan
ia kunjungi. Dengan memikirkannya terlebih dahulu, sang penatua bisa mengadakan percakapan
yang membina, bukan hanya sekadar obrolan ringan. Selama kunjungan penggembalaan, sang penatua akan memberikan kesempatan
kepada saudara-saudarinya untuk
bercerita, dan ia akan mendengarkan mereka. Seorang saudari mengatakan, ”Senang sekali rasanya
ketika seorang penatua mendengarkan kita dengan sungguh-sungguh.”
(Luk. 8:18) Siapa saja yang membutuhkan anjuran melalui kunjungan
penggembalaan? Paulus menasihati
rekan-rekan penatuanya, ”Perhatikanlah . . . segenap kawanan.” (Kis.
20:28) Ya, semua anggota sidang
perlu dibina, termasuk para penyiar
dan perintis yang telah melayani dengan setia selama bertahun-tahun. Mengapa mereka juga membutuhkan dukungan para penatua?
Karena kadang-kadang orang-orang
yang kuat secara rohani pun bisa kewalahan menghadapi tekanan yang
tiada habisnya dari dunia yang fasik.
w13 15/1 5:10-12
Selasa, 5 Agustus
Biarlah kita memperhatikan satu
sama lain untuk menggerakkan
kepada kasih dan perbuatan
yang baik, dengan tidak mengabaikan pertemuan kita, sebagaimana kebiasaan beberapa
orang, tetapi saling menganjurkan, dan terlebih lagi demikian
seraya kamu melihat hari itu
mendekat.—Ibr. 10:24, 25.
Yehuwa senang kepada orang-orang
yang ”mencari perlindungan kepadanya”; maka, setelah mengenal Allah pun, kita perlu terus bergaul dengan saudara-saudari di sidang
yang juga mengenal Dia. (Nah. 1:7)
Karena dunia ini sering mengecewakan kita, kita perlu berada di antara
saudara-saudari yang bisa menguatkan kita. Mengapa? Karena saudara-saudari di sidang akan menggerakkan Saudara ”kepada kasih dan
perbuatan yang baik”. Kasih timbal balik yang Paulus katakan kepada
orang-orang Ibrani hanya bisa diwujudkan dalam suatu persaudaraan, yaitu para penyembah Yehuwa yang sepikiran. Ini hanya ada dalam sidang.
Untuk menunjukkan kasih semacam
itu, kita perlu bergaul dengan rekanrekan Kristen kita, yang dapat kita
lakukan dengan menghadiri dan berpartisipasi di perhimpunan secara teratur. w13 15/3 3:13
Rabu, 6 Agustus
Selidikilah aku dengan cermat,
oh, Allah, . . . dan tuntunlah aku
di jalan kekekalan.
—Mz. 139:23, 24.
Salah satu cara kita memperoleh
manfaat dari bimbingan Yehuwa yang
pengasih adalah dengan melakukan
pelajaran pribadi. Melalui publikasi yang diterbitkan oleh budak yang
setia dan bijaksana, Yehuwa memberikan berlimpah nasihat berdasarkan Alkitab. (Mat. 24:45) Namun, kalau
kita mau mendapatkan manfaat darinya, kita harus meluangkan waktu
untuk mempelajari dan menerapkan
apa yang kita pelajari. Melalui pelajar-
an pribadi yang kita lakukan, Yehuwa
dapat memberikan bimbingan yang
akan ”menjaga [kita] agar tidak tersandung”. (Yud. 24) Sewaktu mempelajari publikasi kita, pernahkah Saudara merasa bahwa artikel itu ditulis
khusus untuk Saudara? Pandanglah
itu sebagai koreksi dari Yehuwa. Seperti halnya seorang kawan yang menepuk bahu Saudara untuk memberi
tahu sesuatu, Yehuwa dapat menggunakan roh-Nya untuk mengarahkan
perhatian Saudara kepada suatu aspek tingkah laku atau kepribadian
yang perlu Saudara perbaiki. Jika kita
rela diarahkan oleh roh, kita membiarkan Yehuwa menuntun langkah-langkah kita. w12 15/4 5:12
Kamis, 7 Agustus
Teruslah perhatikan dengan cermat bagaimana kamu berjalan,
yaitu bukan sebagai orang yang
tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat,
membeli semua waktu yang ada.
—Ef. 5:15, 16.
”Membeli semua waktu yang ada” tidaklah mudah karena di dunia ini ada
banyak hal yang bisa menyimpangkan
perhatian kita. Yesus memperingatkan, ”Sama seperti zaman Nuh, demikian pula kehadiran Putra manusia
kelak.” Bagaimana kondisi pada zaman Nuh? Allah telah menubuatkan
bahwa dunia pada zaman itu akan berakhir. Manusia yang fasik akan tenggelam dalam banjir yang melanda
seluruh bumi. Sebagai ”pemberita keadilbenaran”, Nuh dengan setia mengabarkan berita Allah kepada orangorang pada zamannya. (Mat. 24:37;
2 Ptr. 2:5) Tetapi, mereka ”makan dan
minum, pria-pria menikah dan wanita-wanita diberikan untuk dinikahkan, . . . dan mereka tidak memberikan
perhatian sampai banjir itu datang
dan menyapu bersih mereka semua”.
Karena itu, Yesus memperingatkan
para pengikutnya, ”Kamu juga harus
bersiap-siap, karena pada jam yang tidak kamu sangka, Putra manusia akan
datang.” (Mat. 24:38, 39, 44) Kita harus
seperti Nuh, tidak seperti orang-orang
pada zamannya. w12 15/5 3:11, 12
Jumat, 8 Agustus
Aku bertobat dalam debu dan
abu.—Ayb. 42:6.
Ada yang terus menghukum diri
atas kesalahan mereka di masa lalu,
sampai-sampai mereka merasa tidak berharga di mata Allah. Mereka
mungkin merasa tidak layak mendapat belas kasihan Allah, entah karena kesalahan mereka terlalu besar
atau terlalu banyak. Namun, kenyataannya, tidak soal apa yang mereka lakukan di masa lalu, mereka
bisa bertobat, berubah, dan meminta pengampunan. (Kis. 3:19) Allah
akan memberi mereka belas kasihan dan kebaikan hati-Nya, sama seperti yang Ia lakukan kepada orangorang lain. Agar pikiran kita tenang,
kita semua harus mengikuti petunjuk Allah ini, ”Ia yang menutupi pelanggaran-pelanggarannya tidak akan
berhasil, tetapi ia yang mengakui
dan meninggalkannya akan mendapat
belas kasihan.” (Ams. 28:13; Yak. 5:
14-16) Jadi, kita bisa mengaku kepada Allah, berdoa meminta pengampunan-Nya, dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki
kesalahan kita. (2 Kor. 7:10, 11) Dengan melakukan hal-hal ini, kita akan
memperoleh belas kasihan dari Pribadi yang ”memberi ampun dengan limpah”.—Yes. 55:7. w13 15/1 4:11
Sabtu, 9 Agustus
Kekuasaannya akan menjadi hebat.—Dan. 8:24.
Kita bisa mengungkap identitas kepala ketujuh binatang buas di Penyingkapan pasal 13 dengan membandingkan penglihatan Yohanes dengan
penglihatan Daniel tentang binatang
buas bertanduk sepuluh yang menakutkan (Dan. 7:7, 8, 23, 24.) Binatang buas yang dilihat Daniel menggambarkan Kuasa Dunia Romawi.
Pada abad kelima M, Imperium Romawi mulai terpecah-belah. Kesepuluh tanduk yang muncul dari kepala binatang buas yang menakutkan
itu menggambarkan kerajaan-kerajaan yang berasal dari imperium itu.
Pada pertengahan abad ke-18, Inggris
sedang berkembang menjadi kerajaan terkuat di dunia. Meskipun Inggris
menjadi kerajaan yang sangat kuat,
koloni-koloninya di Amerika Utara
memisahkan diri dan menjadi Amerika Serikat. Sewaktu hari Tuan mulai
pada tahun 1914, Inggris telah menjadi imperium terbesar dalam sejarah
dan Amerika Serikat menjadi negara
industri terbesar di dunia. Pada Perang Dunia I, Amerika Serikat menjalin hubungan khusus dengan Inggris.
Kepala ketujuh binatang buas itu kini
muncul sebagai Kuasa Dunia AngloAmerika. w12 15/6 2:3-5
Minggu, 10 Agustus
Oh, Allah, engkau telah mengajar aku sejak masa mudaku,
dan sampai sekarang aku terus menceritakan pekerjaan-pekerjaanmu yang menakjubkan.
—Mz. 71:17.
Betapa bersyukurnya kita karena
kita tidak meraba-raba dalam kegelapan, tetapi diterangi secara rohani
oleh Allah. (Ams. 4:18, 19) Maka, marilah kita mempelajari Firman Allah
dengan giat dan menceritakan kebenaran kepada orang lain dengan bersemangat. Sebagai umat Yehuwa
yang berbakti, kita menyadari adanya sengketa tentang kedaulatan
Allah dan integritas manusia. Ya,
kita mengumumkan kebenaran mutlak bahwa Yehuwa adalah Penguasa
Universal, yang layak kita layani dengan sepenuh hati. (Pny. 4:11) Dengan
bantuan roh-Nya, kita juga mengumumkan kabar baik kepada orang
yang lembut hati, membalut orang
yang patah hati, dan menghibur
orang yang berkabung. (Yes. 61:1, 2)
Sekalipun Setan terus berupaya menguasai umat Allah dan seluruh umat
manusia, kita sangat menghargai warisan rohani kita dan bertekad untuk mempertahankan integritas kita
dan mengagungkan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa, sekarang dan selamalamanya.—Mz. 26:11; 86:12. w13 15/2
2:19, 20
Senin, 11 Agustus
Mereka tidak lagi akan mengajar rekan dan saudaranya, dengan mengatakan, ”Hendaklah
kamu mengenal Yehuwa!” sebab
mereka semua akan mengenal
aku, dari yang paling kecil sampai yang paling besar di antara
mereka.—Yer. 31:34.
Kita hendaknya ingin mengenal Yehuwa dan menjadi umatNya. Berkat-berkat tersebut bisa
kita dapatkan hanya jika dosa kita
diampuni atas dasar tebusan Kristus. Karena Saudara bisa diampuni, Saudara hendaknya tergerak untuk mengampuni orang lain
juga, termasuk orang-orang yang
rasanya sulit diampuni. Saudara
akan memiliki hati yang baik jika
Saudara rela menyingkirkan perasaan-perasaan negatif dari hati
Saudara. Dengan demikian, Saudara membuktikan bahwa Saudara tidak hanya ingin melayani
Yehuwa, tetapi juga berupaya mengenal-Nya dengan lebih baik.
Saudara akan menj adi sep erti
orang-orang yang Yehuwa sebutkan ini, ”Kamu akan mencari aku
dan menemukan aku, sebab kamu
akan mencari aku dengan segenap
hatimu. Dan aku akan membiarkan
diriku ditemukan olehmu.”—Yer.
29:13, 14. w13 15/3 2:18, 19
Selasa, 12 Agustus
Perintah-perintahnya tidak
membebani.—1 Yoh. 5:3.
Adam dan Hawa tidak menghargai Pencipta mereka dan kebebasan yang telah diberikan kepada mereka. Mereka malah memilih
untuk memutuskan sendiri mana
yang benar dan salah. Namun kenyataannya, bukannya mendapat
lebih banyak kebebasan, orang tua
kita yang pertama serta keturunannya justru menjadi budak dosa,
dan akibatnya mereka menderita
dan mati. (Rm. 5:12) Jika Setan
berhasil membujuk dua manusia
sempurna—belum lagi sejumlah
besar makhluk roh—untuk menolak kedaulatan Allah, ia tentu dapat menipu kita juga. Siasatnya
masih sama. Ia berupaya menyesatkan agar kita berpikir bahwa
perintah-perintah Allah membebani dan merampas kesenangan
kita. Pemikiran seperti itu bisa sangat memengaruhi kita jika kita
sering bergaul dengan orang-orang
dunia. Seorang saudari yang berusia 24 tahun mengatakan bahwa
dia dahulu terpengaruh oleh pergaulan buruk. Dia takut bersikap
berbeda dari teman-temannya.
Akibatnya, saudari itu melakukan
hubungan amoral. w12 15/7 2:2, 3
Rabu, 13 Agustus
Berperilakulah dengan cara
yang layak bagi kabar baik.
—Flp. 1:27.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”berperilakulah” juga
dapat diterjemahkan menjadi ”berlakulah sebagai warga negara”.
Kata-kata ini sangat bermakna
bagi sidang di Filipi. Mengapa?
Mungkin karena Filipi adalah salah satu kota yang penduduknya
dianugerahi hak sebagai warga negara Romawi. Warga negara Romawi di Filipi dan di seluruh wilayah
Kekaisaran Romawi merasa bangga dengan status mereka. Mereka juga mendapatkan perlindungan hukum Romawi. Para anggota
sidang di Filipi punya alasan lebih untuk merasa bangga. Paulus
mengingatkan mereka bahwa, sebagai orang Kristen terurap, kewarganegaraan mereka ”ada di
surga”. (Flp. 3:20) Mereka bukan
warga negara kekaisaran manusia, melainkan Kerajaan Allah.
Oleh karena itu, mereka menikmati perlindungan dan manfaat
yang tak terbandingkan.—Ef. 2:1922. w12 15/8 2:1, 2
Kamis, 14 Agustus
Manusia menguasai manusia sehingga ia celaka.—Pkh. 8:9.
Selama 6.000 tahun, manusia telah mencoba memerintah diri sendiri. Hal ini menimbulkan banyak
kesedihan dan penderitaan. Bagaimana keadaannya sekarang? Perang dan pemberontakan terjadi di
mana-mana. Belum lagi problemproblem lain, seperti kemiskinan,
penyakit, perusakan lingkungan,
perubahan iklim, dan masih banyak lagi. Para pejabat pemerintah
telah memperingatkan bahwa kalau manusia tidak berhenti merusak bumi, akibatnya akan sangat
fatal. Di bawah pemerintahan Raja
Mesianik Yesus Kristus dan ke144.000 rekan penguasanya, Kerajaan Allah akan menyingkirkan
penderitaan manusia dan memulihkan planet Bumi. Selama Pemerintahan Seribu Tahun, janji yang
membesarkan hati dari Allah Yehuwa ini akan terwujud, ”Aku menciptakan langit baru dan bumi
baru; dan hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, ataupun timbul lagi di dalam hati.”—Yes. 65:17.
w12 15/9 2:2, 3
Jumat, 15 Agustus
Kebaikan hati Tuan Yesus Kristus yang tidak selayaknya diperoleh menyertai roh yang kamu
sekalian perlihatkan.—Flm. 25.
Sewaktu menulis surat kepada rekan-rekan seimannya, rasul Paulus sering menyatakan bahwa ia berharap agar Allah dan
Kristus senang terhadap roh yang
diperlihatkan di sidang-sidang.
Jadi, melalui kata-kata seperti
”Tuan menyertai roh yang engkau perlihatkan”, Paulus menganjurkan saudara-saudaranya untuk
meniru Kristus dan memiliki sikap
yang menyenangkan Allah. (2 Tim.
4:22; Gal. 6:18; Kol. 3:9-12) De-
wasa ini, kita juga perlu memeriksa diri, ’Roh macam apa yang
saya perlihatkan? Bagaimana saya
bisa memperbaiki sikap dan cara
berpikir saya agar menyenangkan
Allah? Bagaimana saya bisa ikut
mengembangkan semangat positif
di sidang?’ Sebagai ilustrasi, di kebun yang penuh bunga matahari,
warna cerah tiap-tiap bunga turut memperindah seluruh kebun
itu. Apakah kita ikut memperindah sidang seperti salah satu ”bunga” itu? Tentu, itulah yang ingin
kita upayakan. w12 15/10 2:1, 3
Sabtu, 16 Agustus
Aku menetapkan pola bagimu,
agar, sebagaimana yang telah
kulakukan kepadamu, kamu
harus melakukannya juga.
—Yoh. 13:15.
Malam itu adalah malam terakhir kehidupan Yesus di bumi. Ia
berada di ruang atas sebuah rumah di Yerusalem bersama rasulrasulnya. Sewaktu mereka sedang
makan, Yesus berdiri dan menanggalkan pakaian luarnya. Ia mengikatkan handuk di pinggangnya,
lalu menuangkan air ke dalam baskom. Ia pun mulai mencuci kaki
murid-murid itu dan mengeringkannya dengan handuk. Kemudian, ia mengenakan kembali pakaian luarnya. Mengap a Yesus
melakukan tindakan yang dianggap rendah ini? (Yoh. 13:3-5) Yesus
menjelaskan, ”Tahukah kamu apa
yang telah aku lakukan kepadamu? . . . Jika aku, meskipun Tuan
dan Guru, memb asuh kakimu,
kamu juga wajib saling membasuh
kaki.” (Yoh. 13:12-14) Melalui kerelaannya melakukan hal ini, Yesus
mengajar para rasulnya untuk rendah hati. Pelajaran itu akan selalu
mereka ingat dan akan mendorong
mereka untuk berlaku rendah hati
di kemudian hari. w12 15/11 2:1, 2
Minggu, 17 Agustus
Kamu bukan milik dirimu sendiri.—1 Kor. 6:19.
Sewaktu mendengar kata perbudakan, banyak orang langsung
membayangkan orang-orang yang
ditindas dan dirantai, yang bekerja
dan berkorban hanya demi orangorang yang berkuasa atas diri mereka. Yesus mengatakan bahwa
para muridnya akan menjadi hamba, atau budak. Namun, bagi orang
Kristen, menjadi budak tidak berarti mereka direndahkan atau ditindas. Dengan menjadi budak, mereka
mendapat kehormatan, kepercayaan, dan respek. Misalnya, sebelum
kematiannya, Yesus menyebut tentang ”budak yang setia dan bijaksana”. Kristus menubuatkan bahwa ia
akan memberikan tugas-tugas kepada budak itu. (Mat. 24:45-47) Perhatikan bahwa dalam catatan Injilnya, Lukas menyebut budak itu
”pengurus”. (Luk. 12:42-44) Sebagian besar orang Kristen sejati yang
hidup dewasa ini bukanlah bagian dari ”pengurus yang setia” itu.
Akan tetapi, Alkitab menunjukkan
bahwa, karena dipercayakan tanggung jawab tertentu, semua hamba
Allah dapat disebut pengurus juga.
w12 15/12 2:1-3
Senin, 18 Agustus
Mereka tidak mau . . . menyembah allah lain mana pun kecuali
Allah mereka sendiri.
—Dan. 3:28.
Pada abad ketujuh SM, tiga pemuda Ibrani hamba Yehuwa merasakan
sendiri bagaimana Allah mengupahi
iman dan keberanian mereka. Raja
Nebukhadnezar mengumpulkan para
petinggi Babilon dan memerintahkan
mereka untuk menyembah sebuah patung besar dari emas. Siapa pun yang
tidak melakukannya akan dibakar dalam tanur yang bernyala-nyala. Ketiga pemuda Ibrani itu dengan penuh
respek mengatakan kepada Nebukhadnezar, ”Allah yang kami layani
sanggup menyelamatkan kami. Dari
tanur api yang menyala-nyala dan
dari tanganmu, ya, raja, ia akan menyelamatkan kami. Tetapi jika tidak,
biarlah engkau ketahui, ya, raja, bahwa allah-allahmu bukanlah yang akan
kami layani, dan patung emas yang
kaudirikan tidak akan kami sembah.”
(Dan. 3:16-18) Penyelamatan atas ketiga pemuda Ibrani itu dikisahkan secara dramatis di Daniel 3:19-30. Kita
mungkin tidak akan sampai dibakar
dalam tanur yang bernyala-nyala. Namun, kita menghadapi ujian integritas
juga, dan kita yakin bahwa Allah akan
memberkati kita karena menunjukkan iman dan keberanian. w13 15/1
1:13
Selasa, 19 Agustus
”Kamu adalah saksi-saksiku,”
demikian ucapan Yehuwa.
—Yes. 43:12.
Warisan rohani kita mencakup pengetahuan yang saksama dari Firman Allah dan pemahaman yang
benar tentang Allah dan kehendakNya. Warisan rohani ini juga mencakup suatu hak istimewa. Hak
istimewa itu kita terima pada kebaktian di Columbus, Ohio, AS, tahun 1931. Pada lembar acara tertulis
”JW”. Seorang saudari mengatakan,
”Banyak yang menebak-nebak apa
maksudnya tulisan JW itu.” Sebelumnya, kita dikenal sebagai SiswaSiswa Alkitab, tetapi kita menerima
nama Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah’s Witnesses dalam bahasa Inggris) melalui sebuah resolusi pada
hari Minggu, 26 Juli 1931. Itu adalah hari yang sangat menggembirakan, karena kita menerima nama
yang diambil dari Alkitab. ”Saya tidak akan pernah bisa lupa betapa kerasnya seruan dan tepuk tangan yang membahana di gedung
itu,” kenang seorang saudara. Tidak
ada agama lain di dunia ini yang
mau menyandang nama Allah. Tetapi, Allah telah mengizinkan kita
untuk menggunakan nama yang istimewa itu selama lebih dari delapan dekade. Sungguh besar hak istimewa untuk menjadi Saksi-Saksi
Yehuwa! w13 15/2 1:4, 5
Rabu, 20 Agustus
Kita semua sering kali tersandung.—Yak. 3:2.
Apa yang kita lakukan sewaktu
”tersandung” atau ”jatuh” bisa menunjukkan orang macam apa kita.
Ada orang-orang yang tersandung
atau jatuh tetapi bertobat dan terus melayani Allah. Ada juga yang
tidak mau bertobat. Amsal 24:16
mengatakan, ”Orang adil-benar
mungkin jatuh bahkan tujuh kali,
namun ia pasti akan bangkit; tetapi orang-orang fasik akan dibuat tersandung oleh malapetaka.”
Yehuwa tidak akan membiarkan
orang-orang yang percaya kepadaNya yang tersandung atau terjatuh, misalnya karena melemah dalam ibadat atau karena kesukaran,
terus terpuruk sehingga tidak dapat pulih. Kita yakin bahwa Yehuwa akan membantu kita ”bangkit” agar kita dapat terus melayani
Dia sebaik mungkin. Jaminan itu
tentu menenteramkan hati semua
orang yang dengan tulus mengasihi
Yehuwa! Bagi orang-orang yang
’mencintai hukum Yehuwa’, tidak
ada balok sandungan yang dapat
menjatuhkan mereka sampai-sampai tidak bisa meneruskan perlombaan untuk kehidupan.—Mz.
119:165. w13 15/3 1:4-6
Kamis, 21 Agustus
Tidak seorang pun yang telah
meletakkan tangannya pada bajak dan melihat kepada perkara-perkara di belakang, cocok
bagi kerajaan Allah.
—Luk. 9:62.
Patut dipuji bahwa kita rutin
berhimpun dan rajin berdinas. Tetapi, melayani Yehuwa dengan sepenuh hati tidak cukup dengan hal
itu saja. (2 Taw. 25:1, 2, 27) Jika
dalam lubuk hatinya seorang Kristen terus mengasihi ”perkara-per-
kara di belakang”, yaitu hal-hal
tertentu dalam gaya hidup dunia
ini, ia bisa kehilangan perkenan
Allah. (Luk. 17:32) Hanya jika kita
benar-benar ’muak terhadap apa
yang fasik dan berpaut pada apa
yang baik’, kita ”cocok bagi kerajaan Allah”. (Rm. 12:9) Maka, kita semua perlu berupaya agar tidak ada
apa pun di dunia Setan, tidak soal
betapa bermanfaat atau menyenangkan, yang menghalangi kita
untuk melayani Allah dengan segenap hati.—2 Kor. 11:14; Flp. 3:
13, 14. w12 15/4 3:10, 13
Jumat, 22 Agustus
Dari tempat yang dalam aku
berseru kepadamu, oh, Yehuwa.
Oh, Yehuwa, dengarlah suaraku.
Kiranya telingamu memperhatikan suara permohonanku.
—Mz. 130:1, 2.
Ada anak muda yang mulai berpacaran padahal belum siap mengemban tanggung jawab kehidupan berumah tangga. Ada lagi yang
mencari pasangan lewat Internet,
lalu buru-buru menikah, dan tidak bahagia. Yang lain lagi melakukan dosa serius semasa berpacaran dan menikah. Tetapi, awal
perkawinan mereka sudah diwarnai kurangnya respek terhadap
satu sama lain. Ada juga orang
Kristen yang menikah tetapi tidak ”dalam Tuan” dan akibatnya
menderita karena keluarga terbagi secara agama. (1 Kor. 7:39) Jika
ini yang Saudara alami, berdoalah memohon pengampunan Allah
dan bantuan-Nya. Ia tidak akan
menyingkirkan dampak kesalahan
di masa lalu, tetapi Ia akan membantu orang-orang yang bertobat
untuk bertekun. Bertekadlah untuk selalu menyenangkan Dia, dan
’sukacita Yehuwa’ akan menguatkan Saudara.—Neh. 8:10. w12 15/5
2:3, 4
Sabtu, 23 Agustus
Dengan senang hati aku mau
menggunakan segala yang kumiliki dan aku mau digunakan sepenuhnya bagi jiwa-jiwamu.
—2 Kor. 12:15.
Para gembala bekerja keras demi
kawanan. Kadang-kadang, para penatua kurang tidur karena memikirkan dan mendoakan kawanan domba
Allah atau memberikan dukungan rohani kepada rekan-rekan seiman.
(2 Kor. 11:27, 28) Namun, seperti
Paulus, para penatua menjalankan
sepenuhnya tanggung jawab mereka
dengan senang hati. Ya, karena mengasihi saudara-saudaranya, Paulus
’menggunakan dirinya sepenuhnya’
untuk menguatkan mereka. (2 Kor.
2:4; Flp. 2:17; 1 Tes. 2:8) Karena itulah
saudara-saudaranya sangat mengasihi
Paulus! (Kis. 20:31-38) Sebagai hamba-hamba Allah dewasa ini, kita juga
mengasihi para penatua Kristen yang
pengasih. Selain itu, dalam doa-doa
pribadi, kita juga bersyukur kepada
Yehuwa karena telah memberikan mereka bagi kita. Dengan menunjukkan
minat pribadi, mereka membuat kita
lebih bersukacita. Kita dikuatkan melalui kunjungan penggembalaan mereka. Dan, kita bersyukur karena mereka selalu siap membantu saat kita
merasa kewalahan oleh tekanan dari
dunia ini. Ya, para penatua Kristen
yang penuh perhatian demikian benar-benar merupakan ’rekan sekerja
bagi sukacita kita’. w13 15/1 5:15, 16
Minggu, 24 Agustus
Orang-orang yang dibunuh oleh
Yehuwa pada hari itu akan bergelimpangan dari ujung bumi sampai ke ujung bumi.—Yer. 25:33.
Karena akhir dunia ini sudah semakin dekat, Setan akan melancarkan
serangan-serangan yang makin sengit atas hamba-hamba Yehuwa. Kemudian, tibalah ”hari [Yehuwa] berperang” melawan musuh-musuh-Nya.
(Za. 14:3-5) Ada banyak sekali yang
berpihak pada Setan. Namun, di mana
pun mereka berada di bumi, tidak
akan ada yang luput dari pembinasaan. (Pny. 19:19-21) Peperangan selalu mengakibatkan penderitaan,
termasuk di pihak yang menang. Makanan susah didapat dan harta benda hilang. Orang-orang jatuh miskin
dan kehilangan kebebasan. Jika kesukaran-kesukaran itu terjadi atas diri
kita, bagaimana reaksi kita? Apakah
kita akan panik? Apakah kita akan
menyangkal iman di bawah tekanan?
Apakah kita akan kehilangan harapan
dan menjadi putus asa? Selama kesengsaraan besar, sangatlah penting
untuk tetap beriman akan kuasa penyelamatan Yehuwa dan tetap berada
di lembah perlindungan-Nya.—Hab.
3:17, 18. w13 15/2 3:14-16
Senin, 25 Agustus
Jangan biarkan dosa terus berkuasa sebagai raja dalam tubuhmu
yang berkematian yang membuat
kamu menaati keinginannya. Juga
janganlah terus menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu kepada
dosa menjadi senjata ketidakadilbenaran.—Rm. 6:12, 13.
Pada waktu kita baru menjadi orang
Kristen, kita harus bertobat dan berbalik dari dosa-dosa kita. Namun, pertobatan harus dilakukan terus-menerus. Karena kita tidak sempurna, dosa
masih mengintai dalam diri kita bagaikan ular yang siap menyerang. (Rm.
3:9, 10) Marilah kita selalu waspada dan tidak mengabaikan kesalahan
kita. Syukurlah, Yehuwa bersabar terhadap kita seraya kita dengan sungguh-sungguh berjuang melawan kelemahan kita dan membuat perubahan
yang dibutuhkan. (Flp. 2:12; 2 Ptr.
3:9) Salah satu caranya adalah dengan
menggunakan waktu dan sumber daya
kita dengan bijaksana; tidak terus mengejar kepentingan diri sendiri. Selain
itu, renungkanlah pembaktian Saudara. Milik Saudara yang paling berharga
adalah hubungan Saudara dengan Yehuwa. Ia tahu siapa saja yang adalah
milik-Nya. (Yes. 44:5) Doakan dan periksalah seberapa akrab dan seberapa
kuat hubungan Saudara dengan Dia.
w13 15/3 3:14, 16
Selasa, 26 Agustus
Dengan mempunyai makanan,
pakaian dan penaungan, hendaknya kita puas dengan perkara-perkara ini.—1 Tim. 6:8.
Dunia ini berupaya keras untuk
meyakinkan kita bahwa kita tidak
bisa hidup tanpa barang-barangnya dan setiap model terbaru yang
ditawarkan. Tetapi, orang Kristen
sejati tidak mau didikte oleh dunia Setan. (1 Yoh. 2:15-17) Bagaimana dengan mereka yang sudah
pensiun? Apakah ada cara yang lebih baik untuk menggunakan waktu selain mendahulukan dinas kepada Yehuwa dengan merintis?
Semua hamba Yehuwa yang berbakti hendaknya menanyai diri:
Apa yang paling penting dalam hidup saya? Apakah saya mendahulukan kepentingan Kerajaan? Apakah saya meniru semangat Yesus
yang rela berkorban? Apakah saya
menaati nasihat Yesus untuk terus
mengikutinya? Dapatkah saya menyesuaikan jadwal agar punya lebih
banyak waktu untuk mengabar atau
melakukan kegiatan teokratis lain?
Sekalipun saat ini saya tidak bisa
berbuat lebih banyak dalam dinas,
apakah saya mencari cara lain untuk menggunakan waktu dan tenaga demi Yehuwa? w12 15/6 3:16, 17
Rabu, 27 Agustus
Ajarlah aku, oh, Yehuwa, mengenai jalanmu, dan tuntunlah
aku di jalan kelurusan hati oleh
karena seteru-seteruku.
—Mz. 27:11.
Selaras dengan doa ini, kita perlu memerhatikan dengan sungguh-sungguh semua p engarahan berdasarkan Alkitab yang kita
terima melalui organisasi Yehuwa
dan langsung menerapkannya. Banyak orang benar-benar merasakan manfaatnya menjalankan nasihat untuk menyederhanakan hidup
pada masa krisis ekonomi. Mereka
telah melunasi utang mereka dan
menjual barang-barang yang tidak mereka butuhkan. Mereka tidak lagi dibebani oleh cicilan barang-barang, sehingga mereka bisa
meningkatkan p elayanan. Kita
masing-masing hendaknya bertanya kepada diri sendiri, ’Apakah
saya segera menjalankan nasihat
yang saya baca di Alkitab dan publikasi dari budak yang setia dan bijaksana, meskipun hal itu menuntut pengorbanan?’ (Mat. 24:45) Jika
kita rela menjalankan arahan dari
Yehuwa dan mengikuti jalan kelurusan hati, kita tidak punya alasan
untuk takut. w12 15/7 3:15, 16
Kamis, 28 Agustus
Kami berdoa kepada Allah agar
kamu tidak melakukan kesalahan apa pun, . . . agar kamu melakukan apa yang baik, walaupun
kami sendiri mungkin tampak tidak diperkenan.—2 Kor. 13:7.
Kita membutuhkan pengetahuan,
kerendahan hati, kesahajaan, kasih akan Allah, dan rasa takut akan
Allah agar berhasil melawan tekanan. Jika iman kita didasarkan atas
pengetahuan yang saksama, kita
akan memiliki keberanian untuk
menyatakannya. Hal ini akan membantu kita melawan tekanan dan
mengatasi rasa takut akan manusia. Tentu saja, kita tidak boleh terlalu percaya diri. Sebaliknya, kita
perlu dengan rendah hati mengakui
bahwa kita membutuhkan kekuatan dari Allah untuk melawan tekanan. Maka, kita perlu berdoa memohon roh Yehuwa. Dan, kasih kita
kepada-Nya akan menggerakkan
kita untuk menaati Dia dan menjaga nama baik-Nya. Kita juga perlu mempersiapkan diri sebelum godaan datang. Misalnya, kita bisa
berdoa bersama anak-anak kita
dan mempersiapkan mereka untuk
memberi jawaban yang jitu sewaktu teman-teman menggoda mereka
untuk melakukan perbuatan salah.
w12 15/8 3:13
Jumat, 29 Agustus
Ia yang memiliki semangat kerendahan hati akan memegang
kemuliaan.—Ams. 29:23.
Kita mungkin sedang membuat
kemajuan ke arah kematangan
Kristen. Namun bagaimana jika
ada rekan seiman yang menasihati kita? Komentarnya yang jujur bisa bermanfaat jika kita tidak membela diri karena angkuh,
takut kehilangan muka, atau tergoda untuk membenarkan tindakan kita. Atau, misalkan Saudara
mengerjakan suatu proyek bersama seorang rekan seiman. Apakah Saudara khawatir orang lain
yang akan mendapat pujian atas
ide dan kerja keras Saudara? Para
pengawas dan orang yang ”berupaya meraih jabatan” seperti itu juga
perlu berhati-hati agar tidak mencari pujian dari manusia. (1 Tim.
3:1; 1 Tes. 2:6) Bagaimana seharusnya tanggapan seorang Saudara
jika ia mendapat pujian atas sesuatu yang ia lakukan? Apakah ia segera mengakui bahwa apa yang ia
capai adalah karena kebaikan hati
Allah dan apa pun yang ia lakukan di kemudian hari akan berhasil hanya jika ia mendapat berkat
dan bantuan Allah?—1 Ptr. 4:11.
w13 15/2 4:10, 11
Sabtu, 30 Agustus
Ia pasti akan menjadi kenyataan. Ia tidak akan terlambat.
—Hab. 2:3.
Seseorang yang meragukan bahwa akhir itu sudah dekat bisa
jadi akan memperlihatkan sikap
yang salah. Bisa jadi, dia mulai membuat rencananya sendiri
dan seolah-olah berpikir, ’Ya, siapa yang bisa menjamin bahwa Yehuwa akan memenuhi janji-Nya.’
Jadi, ia mungkin berupaya menjadi orang penting di dunia ini
atau mengejar kekayaan sehingga tidak lagi mendahulukan Kerajaan. Atau, ia masuk universitas supaya kehidupannya terjamin
dan nyaman. Bukankah itu menunjukkan bahwa orang tersebut
tidak punya iman? Ingatlah bahwa Paulus mendesak kita untuk
meniru orang-orang yang menerima janji dari Yehuwa karena memiliki ”iman dan kesabaran”. (Ibr.
6:12) Yehuwa sudah menetapkan
waktu untuk membinasakan dunia
ini, dan Ia tidak akan menundanya. w12 15/9 3:16
Minggu, 31 Agustus
Allah sistem ini membutakan pikiran orang-orang yang tidak
percaya.—2 Kor. 4:4.
Sayangnya, beberapa orang dalam sidang menunjukkan bahwa,
hingga taraf tertentu, mereka senang tinggal di dunia Setan. Jika
Saudara juga merasa seperti itu,
walaupun hanya sedikit, bawakanlah hal itu dalam doa. Ingatlah,
dunia ini milik Setan. Dunia ini
adalah cerminan sifatnya yang dingin dan egois. (Ef. 2:1, 2) Agar
dapat melawan siasat licik Setan, kita perlu memanfaatkan semua bantuan rohani yang Yehuwa
sediakan bagi rumah tangga-Nya,
yaitu orang-orang yang menjadikan Dia tempat tinggal mereka. Bantuan ini Ia sediakan melalui perhimpunan, ibadat keluarga,
dan ”pemberian berupa manusia”
—para gembala yang Allah lantik
untuk menghibur dan mendukung
kita sewaktu menghadapi problem
kehidupan. (Ef. 4:8-12) Saudara
George Gangas, yang pernah menjadi anggota Badan Pimpinan selama bertahun-tahun, menulis, ”Sewaktu saya berada di antara [umat
Allah], saya merasa tenteram seperti bersama keluarga, di firdaus
rohani.” Apakah itu yang juga Saudara rasakan? w13 15/3 4:11, 12
Senin, 1 September
Biarlah . . . kemarahan dan murka dan teriakan serta cacian disingkirkan darimu.—Ef. 4:31.
Kita pasti senang kalau orang
mau mendengarkan, karena berita kita bisa bermanfaat bagi mereka. Tetapi kadang-kadang, ada yang
tanggapannya justru negatif. Jika
demikian, bagaimana reaksi kita?
Yesus mengatakan bahwa damai
yang kita bawa harus tetap ada dalam diri kita. (Luk. 10:1, 5, 6) Dengan begitu, kita bisa melanjutkan pengabaran dan tetap merasa
damai di hati tidak soal bagaimana perlakuan orang lain terhadap
kita. Tetapi kalau kita menjadi kesal karena reaksi orang lain, kedamaian kita bisa hilang. Sebenarnya
nasihat Yesus tadi bisa diterapkan
bukan hanya dalam dinas, tetapi
juga dalam situasi-situasi lain. Memang, kerelaan untuk mengampuni
tidak berarti Saudara harus menyetujui tingkah laku yang salah atau
menyepelekan akibatnya. Tetapi,
mengampuni berarti rela membuang perasaan kesal dan tetap merasa damai di hati. Maka, ampuni
saja!—Ef. 4:32. w12 15/11 5:11, 12
Selasa, 2 September
Kamu akan menjadi bagiku suatu kerajaan imam dan suatu
bangsa yang kudus.—Kel. 19:6.
Yehuwa bertindak untuk memenuhi perjanjian-Nya dengan Israel.
Ia memilih imam-imam untuk melayani di kemah ibadat. Keimaman
ini berfungsi membantu manusia
yang tidak sempurna mendekat kepada-Nya. Akan tetapi, Israel yang
telah membaktikan diri kepada
Allah malah melupakan ikrar mereka dan ”memedihkan hati Pribadi
Kudus Israel”. (Mz. 78:41) Misalnya,
ketika Musa berada di Gunung Sinai untuk menerima petunjuk selanjutnya, bangsa Israel mulai tidak
sabar dan tidak lagi beriman kepada Allah. Mereka mengira bahwa
Musa telah meninggalkan mereka.
Jadi, mereka membuat patung anak
lembu emas dan mengatakan, ”Hai,
Israel, inilah Allahmu, yang telah
membawa engkau keluar dari tanah
Mesir.” (Kel. 32:1, 4) Lalu, mereka
mengadakan perayaan yang mereka sebut ”perayaan bagi Yehuwa”.
Mereka pun menyembah patung itu
dan mempersembahkan korban kepadanya. Melihat hal itu, Yehuwa
berkata kepada Musa, ”Dengan cepat mereka telah menyimpang dari
jalan yang harus mereka tempuh
yang telah kuperintahkan.”—Kel.
32:5, 6, 8. w12 15/10 3:10, 12
Rabu, 3 September
Demi kepentingan Tuan tunduklah kepada segala yang diciptakan manusia: baik itu kepada
raja sebagai orang yang lebih
tinggi maupun kepada gubernur-gubernur.—1 Ptr. 2:13, 14.
Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh
dunia menjalankan apa yang diminta dari orang Kristen seperti yang
diuraikan oleh Petrus. Meski bukan bagian dari dunia yang fasik,
orang Kristen sejati rela tunduk
kepada kalangan berwenang pemerintah ”dalam kedudukan mereka
yang bersifat relatif”, seperti yang
Paulus instruksikan. (Rm. 13:1, 5-7)
Saksi-Saksi Yehuwa hidup sebagai ”penduduk sementara” di sistem
sekarang bukan untuk memprotes
pemerintah. Mereka juga tidak menentang atau memengaruhi keputusan orang lain dalam hal-hal politik atau sosial. (1 Ptr. 2:11) Tidak
seperti beberapa kelompok agama
lain, Saksi-Saksi Yehuwa tidak mau
ikut campur dalam politik. Mereka tidak pernah mencoba memaksakan kebijakan tertentu kepada
kalangan berwenang. Jadi, sama
sekali tidak ada dasar untuk menganggap bahwa mereka mengganggu ketertiban masyarakat atau merongrong pemerintah. w12 15/12 3:
15, 16
Kamis, 4 September
Mendekatlah kepada Allah dan
ia akan mendekat kepadamu.
—Yak. 4:8.
Para orang tua, kalian memang tidak perlu mengendalikan semua hal
yang dilakukan anak kalian, tetapi kalian perlu mengawasi mereka dalam
hal penggunaan komputer. Jangan
biarkan mereka bermain game kekerasan dan mengunjungi situs yang berisi amoralitas, spiritisme, dan pergaulan buruk di Internet hanya supaya
mereka sibuk sendiri dan tidak mengganggu kalian. Jika kalian membiarkan itu terjadi, mereka akan berpikir,
’Ah, enggak apa-apa kok. Papa-Mama
saja enggak peduli.’ Sebagai orang tua,
kalian bertanggung jawab untuk melindungi anak-anak kalian, termasuk
yang sudah remaja, dari apa pun yang
bisa menjauhkan mereka dari Yehuwa. Bahkan binatang pun melindungi
anaknya dari bahaya. Bayangkan apa
yang akan dilakukan seekor induk beruang kalau merasa anaknya terancam! (Bandingkan Hosea 13:8.) Bantulah anak Saudara untuk menikmati
pergaulan yang sehat dengan saudara-saudari Kristen teladan, baik tua
maupun muda. Dan, ingatlah bahwa
anak Saudara membutuhkan Saudara! Maka, berikan waktu Saudara untuk bercanda, bermain, beraktivitas,
dan ’mendekat kepada Allah’ bersama
mereka. w13 15/1 3:5, 6
Jumat, 5 September
Allah . . . memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka
suatu umat bagi namanya.
—Kis. 15:14.
Dalam sebuah rapat penting badan
pimpinan di Yerusalem tahun 49 M,
Yakobus sang murid berkata, ”Ada tertulis, ’Setelah hal-hal ini aku akan
kembali dan membangun kembali
pondok Daud yang runtuh . . . agar mereka yang masih tinggal dari orangorang itu dapat dengan sungguhsungguh mencari Yehuwa, bersama
orang-orang dari semua bangsa, umat
yang disebut dengan namaku, kataYe-
huwa.’ ” (Kis. 15:13-18) ”Pondok [atau,
dinasti] Daud” runtuh ketika Raja Zedekia digulingkan. (Am. 9:11) Namun,
”pondok” itu akan dibangun kembali
ketika Yesus, yang adalah keturunan Daud, menjadi Raja untuk selamanya. (Yeh. 21:27; Kis. 2:29-36) Seperti dinyatakan Yakobus dalam rapat
bersejarah itu, nubuat Amos ini digenapi dengan dikumpulkannya waris-waris Kerajaan, baik dari kalangan
Yahudi maupun non-Yahudi. Dewasa
ini, orang Kristen terurap yang masih
hidup di bumi dan jutaan orang dari
kelompok ”domba-domba lain” Yesus
bersama-sama memberitakan kebenaran Alkitab sebagai hamba-hamba
Yehuwa.—Yoh. 10:16. w13 15/2 2:1, 2
Sabtu, 6 September
Yehuwa memperlihatkan kepadaku dua keranjang berisi
buah ara.—Yer. 24:1.
Pada tahun 617 SM, bangsa Yehuda
terpuruk secara rohani. Allah memberi tahu apa yang akan terjadi di masa
depan dengan memberikan penglihatan tentang dua macam buah ara, ”yang
sangat baik” dan ”yang sangat jelek”.
(Yer. 24:1-3) Buah ara yang jelek memaksudkan Raja Zedekia dan orangorang seperti dia yang akan disiksa
oleh Raja Nebukhadnezar dan pasukannya. Tetapi, bagaimana dengan
Yehezkiel, Daniel dan ketiga sahabatnya yang sudah berada di Babilon, serta sejumlah orang Yahudi yang juga
akan segera dibawa ke sana? Mereka
bagaikan buah ara yang baik. Beberapa dari antara mereka akan pulang
untuk membangun kembali Yerusalem. Belakangan, itu benar-benar tergenap. (Yer. 24:8-10; 25:11, 12; 29:10)
Mengenai orang-orang yang digambarkan oleh buah ara yang baik, Yehuwa berkata, ”Aku akan memberi mereka hati untuk mengenal aku, bahwa
akulah Yehuwa; mereka akan menjadi umatku.” (Yer. 24:7) Ayat tersebut benar-benar membesarkan hati
kita! Allah bersedia memberikan ”hati
untuk mengenal” Dia. Dalam hal ini,
”hati” berkaitan dengan kecenderungan seseorang. Pastilah Saudara ingin
memiliki hati seperti itu dan ingin
menjadi umat-Nya. w13 15/3 2:3, 4
Minggu, 7 September
Yang sedikit akan menjadi seribu, dan yang kecil akan menjadi
bangsa yang perkasa.
—Yes. 60:22.
Kebaktian diadakan di negeri-negeri di mana Saksi-Saksi Yehuwa
pernah dianiaya atau pengabaran
mereka dilarang. Kesempatan itu
sangat mengharukan bagi mereka
yang hadir. Misalnya, Adolf Hitler
pernah bersumpah akan melenyapkan Saksi-Saksi Yehuwa di Jerman.
Tetapi, pada tahun 1955 di Nuremberg, 107.000 Saksi menghadiri kebaktian di tempat Hitler dahulu
biasa berpidato. Banyak hadirin tidak dapat menahan air mata sukacita mereka! Pada tahun 1989, ada
166.518 saudara-saudari yang datang
ke Polandia untuk menghadiri kebaktian ”Pengabdian Ilahi” di tiga
tempat. Banyak hadirin berasal dari
bekas Uni Soviet dan Cekoslovakia,
dan dari negeri-negeri lain di Eropa Timur. Bagi beberapa dari mereka, inilah kebaktian pertama mereka yang hadirinnya berjumlah lebih
dari 15 atau 20 Saksi. Dan, bayangkan sukacita yang dirasakan di Kebaktian Internasional ”Pengajaran
Ilahi” tahun 1993 di Kiev, Ukraina,
ketika 7.402 orang dibaptis. Sepanjang sejarah Saksi-Saksi Yehuwa, ini adalah rekor jumlah orang
yang dibaptis dalam sehari.—Hag.
2:7. w12 15/9 5:9
Senin, 8 September
Jadilah peniruku, sama seperti
aku juga menjadi peniru Kristus.
—1 Kor. 11:1.
Kita tentu sangat bersyukur karena Yesus bersedia menyingkapkan Bapaknya kepada kita melalui ajaran
dan perbuatannya! Kita perlu meniru Yesus dengan menyingkapkan Sang
Bapak melalui perkataan dan tindakan kita. Ingatlah bahwa banyak
orang yang kita jumpai dalam dinas tidak tahu siapa Allah sebenarnya. Pandangan mereka tentang Allah
mungkin telah dikaburkan oleh ajaran
palsu. Kita bisa menceritakan nama
Allah, kehendak-Nya bagi bumi dan
manusia, serta kepribadian-Nya seperti yang terdapat dalam Alkitab kepada mereka. Selain itu, kita dapat
membahas dengan rekan seiman kisah-kisah Alkitab yang menyingkapkan kepribadian Yehuwa dengan cara
yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya. Maka, mereka pun bisa
teranjurkan. Kita juga perlu meniru
Yesus dan menyingkapkan Sang Bapak melalui perbuatan kita. Apabila orang-orang melihat kasih Kristus
dalam perbuatan kita, mereka akan
tertarik untuk mendekat kepada Sang
Bapak dan jugaYesus. (Ef. 5:1, 2) Sungguh menakjubkan hak istimewa kita
dalam membantu orang-orang melihat kepribadian Yehuwa melalui perbuatan kita! w12 15/4 1:17-19
Selasa, 9 September
Yehuwa, Allah yang berbelaskasihan dan murah hati, lambat
marah.—Kel. 34:6.
Kesabaran Yehuwa terhadap Israel ada batasnya. Kesabaran-Nya habis ketika bangsa Yahudi menolak
dan membunuh Putra-Nya. (Mat.
23:37, 38) Keturunan mereka tidak
lagi menjadi umat yang menyandang nama-Nya. Bagi Yehuwa, mereka
mati secara rohani, bagaikan pohon
yang layu. (Luk. 23:31) Bagaimana hal
ini memengaruhi sikap mereka terhadap nama Allah? Sejarah menunjukkan bahwa belakangan orang Yahudi
mulai memiliki pandangan yang keliru tentang nama Allah. Mereka percaya bahwa nama itu terlalu kudus
untuk diucapkan. (Kel. 20:7) Lamakelamaan, nama Allah tidak dipakai
lagi dalam Yudaisme. Pastilah hati Yehuwa sangat pedih melihat nama-Nya
diperlakukan dengan tidak respek.
(Mz. 78:40, 41) Namun, Allah, ”yang
namanya Cemburu”, tidak akan terus mengizinkan nama-Nya disandang
oleh orang-orang yang telah menolak
Dia dan telah Dia tolak. (Kel. 34:14)
Dari hal ini, kita bisa menarik pelajaran penting bahwa nama Pencipta
kita harus diperlakukan dengan penuh respek. w13 15/3 5:10, 11
Rabu, 10 September
Biarlah kita mengejar hal-hal
yang menghasilkan perdamaian
dan hal-hal yang membina bagi
satu sama lain.—Rm. 14:19.
Orang yang bersikap sebagai
yang lebih kecil mengupayakan
perdamaian dengan semua orang,
khususnya dengan pasangan hidupnya. (Luk. 9:48) Coba perhatikan situasi ini. Sepasang suami
istri mungkin menyukai jenis rekreasi yang berbeda. Sang suami
mungkin lebih suka tinggal di rumah dan membaca buku. Istrinya
mungkin ingin pergi mengunjungi
teman-temannya atau makan di
luar. Tidakkah sang istri akan lebih mudah merespek suaminya
apabila sang suami bersikap rendah hati dan memedulikan keinginan istrinya? Dan, pastilah
sang suami akan lebih menyayangi
dan menghargai istrinya jika sang
istri tidak selalu memaksakan keinginannya! Hubungan mereka
pasti akan lebih kuat kalau mereka berdua sama-sama rendah hati.
—Flp. 2:1-4. w12 15/11 3:13, 14
Kamis, 11 September
Dia mengubah masa dan musim,
memecat raja dan mengangkat
raja.—Dan. 2:21.
Untuk bisa terus mengabar pada
hari-hari terakhir ini, kita perlu beriman bahwa Yehuwa selalu melaksanakan maksud-tujuanNya tepat pada waktunya. Karena
situasi dunia terus berubah, kita
mungkin perlu membuat penyesuaian dalam cara kita mengabar. Dari waktu ke waktu, organisasi Yehuwa bisa jadi membuat
p enyesuaian untuk memb antu
kita memberitakan kabar baik dengan lebih efektif. Kita memperlihatkan iman kepada Allah segala
”masa dan musim” dengan mengikuti penyesuaian tersebut dan
dengan loyal melayani di bawah
arahan Putra-Nya, yaitu ”kepala
atas sidang jemaat”. (Ef. 5:23) Yehuwa ingin agar kita dengan leluasa berdoa kepada-Nya dan yakin
sepenuhnya bahwa Ia akan memberikan ”pertolongan pada waktu
yang tepat”. (Ibr. 4:16) Tidakkah
hal ini menunjukkan bahwa Ia peduli kepada kita secara perorangan? (Mat. 6:8; 10:29-31) Kita memperlihatkan iman kepada Allah
Yehuwa dengan berdoa secara teratur meminta bantuan-Nya lalu
bertindak selaras dengan doa kita
dan petunjuk-Nya. Selain itu, kita
hendaknya tidak lupa mendoakan
rekan-rekan seiman. w12 15/5 3:
15, 16
Jumat, 12 September
Segala perkara yang ditulis
dahulu kala ditulis untuk mengajar kita.—Rm. 15:4.
Absalom, putra Raja Daud, sangat tampan. Tetapi, seperti Setan, belakangan ia menjadi sangat
berambisi dan mulai mengincar
takhta ayahnya, padahal ia tidak
berhak menjadi raja. Maka, Absalom dengan licik membuat rakyat
berpikir bahwa ia ingin membantu
mereka sedangkan sang raja tidak
memedulikan mereka. Ya, seperti
Si Iblis di Taman Eden, Absalom
berpura-pura baik kepada rakyat
dan pada saat yang sama memfitnah ayahnya sendiri. (2 Sam. 15:
1-5) Apakah rencana licik Absalom berhasil? Hingga taraf tertentu, ia berhasil, karena Alkitab mengatakan, ”Absalom terus mencuri
hati orang Israel.” (2 Sam. 15:6)
Namun, ia akhirnya jatuh akibat
kesombongannya, ia maupun ribuan orang yang ditipunya tewas.
—2 Sam. 18:7, 14-17. w12 15/7 2:4-6
Sabtu, 13 September
Aku melihat seekor binatang
buas . . . dengan sepuluh tanduk
dan tujuh kepala.—Pny. 13:1.
Tidak lama setelah hari Tuan mulai, kepala ketujuh menyerang umat
Allah, yaitu saudara-saudara Kristus yang masih ada di bumi. (Mat.
25:40) Yesus menunjukkan bahwa selama kehadirannya, suatu sisa
dari benih wanita akan aktif di bumi. (Mat. 24:45-47; Gal. 3:26-29)
Kuasa Dunia Anglo-Amerika memerangi orang-orang kudus itu. (Pny.
13:3, 7) Pada Perang Dunia I, ia menindas umat Allah, melarang beberapa publikasi mereka, dan memenjarakan wakil-wakil dari organisasi
Yehuwa. Kepala ketujuh binatang
buas itu nyaris menghentikan pekerjaan pengabaran. Yehuwa menyingkapkan hal ini kepada Yohanes dalam penglihatan. Allah juga
memberi tahu Yohanes bahwa bagian sekunder benih wanita akan dihidupkan kembali dan meningkatkan
pekerjaan pengabaran. (Pny. 11:3,
7-11) Sejarah hamba-hamba Yehuwa pada zaman modern meneguhkan bahwa hal-hal itu memang terjadi. w12 15/6 2:2, 6
Minggu, 14 September
Aku akan memberikan perubahan kepada bangsa-bangsa ke
suatu bahasa yang murni.
—Zef. 3:9.
Di beberapa negeri, orang yang
ingin menjadi warga negara diharuskan menguasai bahasa utama negeri itu. Bahkan, meski sudah diberi kewarganegaraan, ada orang yang
masih terus berjuang selama bertahun-tahun untuk menguasai bahasa
baru itu. Mungkin, mereka bisa dengan cepat mempelajari aturan tata
bahasanya. Tetapi, dibutuhkan waktu
lebih lama bagi mereka untuk mengucapkan kata-katanya dengan benar. Demikian pula, Kerajaan Allah
mensyaratkan warga negaranya untuk mempelajari bahasanya, yang di
dalam Alkitab disebut ”bahasa yang
murni”. Apa itu ”bahasa yang murni”?
Itu adalah kebenaran tentang Allah
dan tentang kehendak-Nya sebagaimana yang terdapat dalam Alkitab.
Kita ”berbicara” bahasa yang murni
dengan cara bertingkah laku selaras dengan hukum dan prinsip Allah.
Warga negara Kerajaan Allah mungkin bisa mempelajari kebenaran dasar Alkitab dalam waktu singkat dan
dibaptis. Tetapi, bahkan setelah dibaptis, mereka harus terus berupaya
keras untuk ”berbicara” bahasa yang
murni dengan semakin baik. Caranya?
Kita perlu terus-menerus mengasah
diri agar dapat mempraktekkan prinsip-prinsip Alkitab yang telah kita pelajari. w12 15/8 2:4
Senin, 15 September
[Yesus] mengadakan perjalanan
dari kota ke kota . . . , memberitakan dan menyatakan kabar baik tentang kerajaan Allah.
—Luk. 8:1.
Kini, kita memiliki hak istimewa
untuk ikut dalam pekerjaan teragung
yang dipercayakan Allah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu menyampaikan
berita Kerajaan dan membuat murid.
(Mat. 24:14; 28:19, 20) Kita sangat bersyukur karena Yesus meninggalkan teladan yang sempurna! Seperti dia, kita
juga membutuhkan iman dan keberanian untuk menyampaikan berita Kerajaan. Dengan bantuan Allah, kita
bisa berani seperti Nuh. Ia adalah seorang ”pemberita keadilbenaran”
yang tak kenal takut di antara ”orangorang yang tidak saleh”, yang akan segera binasa oleh banjir sedunia. (2 Ptr.
2:4, 5) Doa akan membantu kita dalam
melaksanakan pekerjaan pengabaran.
Beberapa pengikut Kristus yang dianiaya berdoa agar dapat ’berbicara
tentang firman Allah dengan penuh
keberanian’, dan doa mereka dijawab.
(Kis. 4:29-31) Jika Saudara agak takut
mengabar dari rumah ke rumah, berdoalah kepada Yehuwa untuk meminta iman dan keberanian yang lebih besar. Ia akan menjawab doa Saudara.
—Mz. 66:19, 20. w13 15/1 1:18, 19
Selasa, 16 September
Aku akan . . . membangun kembali pondok Daud.—Kis. 15:16.
Sewaktu orang Yahudi dibawa
sebagai tawanan ke Babilon, jelaslah bahwa ”pondok Daud” telah
runtuh. Mereka ditawan di sana
sejak tahun 607 SM hingga 537 SM.
Mengingat agama palsu merajalela di Babilon, bagaimana mereka
bisa tetap setia kepada Allah selama 70 tahun masa pembuangan itu? Caranya sama seperti cara
kita tetap setia kepada Yehuwa di
tengah-tengah dunia yang dikendalikan Setan. (1 Yoh. 5:19) Warisan rohani yang limpah telah membantu semua umat Yehuwa tetap
setia. Orang Yahudi yang dibuang
di Babilon tidak memiliki Alkitab
lengkap. Tetapi, mereka tahu Hukum Musa, termasuk Sepuluh Perintah. Mereka juga tahu ”nyanyian Zion”, dapat mengingat banyak
amsal, dan tahu benar tentang kesetiaan hamba-hamba Yehuw a
yang hidup sebelum mereka. Ya,
orang-orang buangan itu menangis
ketika mengingat Zion, dan mereka tidak melupakan Yehuwa. (Mz.
137:1-6) Semua itu membuat mereka tetap dekat dengan Yehuwa sekalipun berada di Babilon yang penuh dengan ajaran dan kebiasaan
yang salah. w13 15/2 2:1, 3, 4
Rabu, 17 September
Hati lebih licik daripada apa
pun juga dan nekat. Siapakah
yang dapat mengetahuinya?
—Yer. 17:9.
Dokter-dokter zaman sekarang
bisa menggunakan p eralatan
canggih untuk memeriksa organorgan di dalam tubuh kita untuk
mengetahui apakah kita sehat.
Namun, Yehuwa dapat memeriksa
jauh lebih dalam lagi, yaitu manu-
sia batiniah kita. Ia mengatakan,
”Aku, Yehuwa, menyelidiki hati,
. . . untuk memberikan kepada masing-masing sesuai dengan jalanjalannya, sesuai dengan buah perbuatannya.” (Yer. 17:10) Allah
dapat melihat keinginan, pikiran,
kecenderungan, sikap, dan citacita kita. Allah akan ”menyelidiki
hati” Saudara. Namun hingga taraf
tertentu, Saudara pun bisa berupaya untuk memeriksa hati Saudara
sendiri. w13 15/3 2:6
Kamis, 18 September
Tiga kali dalam setahun semua
pria yang ada di antaramu harus datang ke hadapan Tuan
yang benar, Yehuwa.
—Kel. 23:17.
Yehuwa mengharuskan orang Israel untuk berkumpul di Yerusalem pada tiga perayaan setiap tahun, yaitu Perayaan Kue Tidak
Beragi, Perayaan Minggu-Minggu (belakangan disebut Pentakosta), dan Perayaan Pondok. Karena menyadari manfaat rohani yang
besar dari perayaan-perayaan itu,
banyak pria membawa serta seluruh keluarga mereka.(1 Sam. 1:
1-7; Luk. 2:41, 42) Coba bayangkan apa saja yang harus dilakukan
keluarga-keluarga Israel sewaktu mengadakan perjalanan seperti
itu. Misalnya, Yusuf dan Maria harus menempuh kira-kira 100 kilometer sekali jalan dari Nazaret ke
Yerusalem. Perjalanan itu pastilah mengasyikkan karena mereka
berjalan dan menyiapkan makanan bersama-sama, juga mengatur
penginapan bagi setiap anggota
rombongan di tempat yang asing.
Namun, situasi saat itu pasti cukup aman karena Yesus yang berusia 12 tahun diizinkan berjalan-jalan sendirian.—Luk. 2:44-46.
w12 15/9 5:11, 12
Jumat, 19 September
Kita tidak menerima roh dunia,
melainkan roh yang berasal dari
Allah.—1 Kor. 2:12.
Apa yang dimaksud dengan ”roh
dunia”? Roh itu sama dengan roh
yang disebutkan dalam Efesus 2:2,
yang mengatakan, ”Kamu pada suatu waktu berjalan mengikuti sistem
dunia ini, mengikuti penguasa dari
wewenang udara, roh yang sekarang
bekerja dalam diri putra-putra ketidaktaatan.” Di ayat itu, ”udara” adalah roh dunia, atau cara berpikir
orang-orang di dunia. Roh itu ada
di sekitar kita seperti halnya udara.
Misalnya, dari sikap mereka, banyak
orang di dunia seolah-olah mengatakan, ’Aku tidak mau diatur-atur!’
atau ’Kamu harus perjuangkan hakmu!’ Mereka inilah ”putra-putra ketidaktaatan” dari dunia Setan. Sikap seperti itu bukanlah hal baru.
Pada zaman Musa, Korah, Datan,
dan Abiram memberontak terhadap
para pengemban tanggung jawab di
Israel. (Bil. 16:3, 12-14) Yehuwa tentu saja tidak senang terhadap sikap mereka. Ia menghukum mati semua pemberontak itu.—Bil. 16:2835. w12 15/10 2:4, 5
Sabtu, 20 September
Jika aku, meskipun Tuan dan
Guru, membasuh kakimu, kamu
juga wajib saling membasuh
kaki. Karena aku menetapkan
pola bagimu, agar, sebagaimana
yang telah kulakukan kepadamu, kamu harus melakukannya
juga.—Yoh. 13:14, 15.
Bukan pada peristiwa itu saja Yesus menandaskan p entingnya
kerendahan hati kepada para rasulnya. Sebelumnya, sewaktu beberapa rasul memperlihatkan semangat bersaing, Yesus memanggil
seorang anak kecil untuk mendekat, dan mengatakan kepada mereka, ”Barang siapa menerima anak
kecil ini atas dasar namaku, me-
nerima aku juga, dan barang siapa menerima aku, menerima dia
juga yang mengutus aku. Karena dia yang bertingkah laku sebagai pribadi yang lebih kecil di
antara kamu semua, dialah yang besar.” (Luk. 9:46-48) Pada kesempatan lain, sewaktu berbicara dengan
orang Farisi yang suka mencari kedudukan terkemuka, Yesus mengatakan, ”Setiap orang yang meninggikan diri akan direndahkan dan dia
yang merendahkan diri akan ditinggikan.” (Luk. 14:11) Jelaslah, Yesus
ingin agar para pengikutnya rendah
hati. Ia tidak mau mereka bersikap
sombong, angkuh, atau menganggap
diri lebih hebat daripada orang lain.
w12 15/11 2:2, 3
Minggu, 21 September
Siapa sebenarnya pengurus
yang setia?—Luk. 12:42.
Pada zaman dahulu, se orang
pengurus adalah budak yang dipercaya untuk mengawasi rumah tangga atau mengurus bisnis majikannya. Biasanya, pengurus memiliki
wewenang yang cukup besar dan
ditugasi untuk mengelola barangbarang di rumah, uang, dan pelayan-pelayan lain. Contohnya adalah
Eliezer, yang diberi tanggung jawab
mengurus harta Abraham yang sangat banyak. Bisa jadi, Eliezer-lah
yang Abraham utus ke Mesopotamia
untuk mencarikan istri bagi Ishak
putranya. Benar-benar tugas yang
sangat penting! (Kej. 13:2; 15:2; 24:
2-4) Cicit Abraham, Yusuf, mengawasi rumah tangga Potifar. (Kej.
39:1, 2) Belakangan, Yusuf sendiri
punya seorang pengurus, yang memiliki wewenang ”atas rumah Yusuf”. Pengurus inilah yang menyambut kesepuluh saudara Yusuf dan
mengurus kebutuhan mereka. Dan,
atas perintah Yusuf, ia menjalankan
siasat untuk menguji saudara-saudaranya dengan cawan perak. Jelaslah, seorang pengurus mendapat
kepercayaan yang sangat besar dari
majikannya.—Kej. 43:19-25; 44:1-12.
w12 15/12 2:3-5
Senin, 22 September
Orang-orang mati tidak memuji
Yah.—Mz. 115:17.
”Bagaimana kabarnya? Sehat?”
Sapaan yang umum ini mengungkapkan suatu kenyataan yang pahit. Karena orang tua pertama kita
membiarkan Setan menjauhkan
mereka dari Yehuwa, kita semua
mengalami problem kesehatan. Setan senang kalau kita sakit, karena
kalau kita sakit, kita jadi susah melayani Yehuwa. Dan, kalau kita mati,
kita sama sekali tidak bisa melayani Dia. Maka, wajarlah kalau kita
berupaya sebisanya agar dapat tetap sehat. Selain itu, kita juga perlu
memerhatikan kesehatan dan kesejahteraan saudara-saudari kita. Namun, tidaklah patut untuk mempromosikan produk dan perawatan
kesehatan atau kecantikan sebelum
atau sesudah perhimpunan atau kebaktian. Tujuan acara seperti itu
bukan untuk membicarakan produk
atau perawatan kesehatan, sekalipun orang lain ingin membicarakannya. Hal itu juga akan merampas
sukacita orang lain. (Rm. 14:17)
Tiap-tiap orang harus memutuskan
sendiri bagaimana mereka akan menangani problem kesehatannya. Selain itu, tidak ada solusi yang bisa
menyembuhkan segala penyakit.
w13 15/1 3:7-9
Selasa, 23 September
Yehuwa pasti akan . . . berperang
melawan bangsa-bangsa tersebut.—Za. 14:3.
Pada 30 Oktober 1938, jutaan
orang di Amerika Serikat mendengarkan stasiun radio yang sering
menyiarkan sandiwara. Pada malam
itu, sandiwaranya diambil dari novel
fiksi ilmiah The War of the Worlds.
Dalam kisah sandiwara itu, ada
pengumuman tentang pendaratan
pasukan dari Mars yang akan menyerbu dan menghancurkan Bumi.
Meskipun sudah dijelaskan bahwa
acara itu hanyalah sandiwara, ba-
nyak pendengarnya masih mengira serangan itu benar-benar terjadi,
dan mereka menjadi sangat ketakutan. Beberapa bahkan mengambil tindakan untuk melindungi diri
dari serangan makhluk luar angkasa khayalan. Dewasa ini, sebuah perang yang nyata akan segera terjadi.
Namun, orang-orang tidak melakukan apa-apa untuk menghadapinya.
Perang ini telah dinubuatkan, bukan dalam novel fiksi ilmiah, melainkan dalam Firman Allah, Alkitab. Ini adalah perang Armagedon,
yaitu perang Allah melawan sistem
fasik ini.—Pny. 16:14-16. w13 15/2
3:1, 2
Rabu, 24 September
Biarlah ia yang berpikir bahwa
ia sedang berdiri, berhati-hati
agar ia tidak jatuh.
—1 Kor. 10:12.
Sebelum menerbangkan sebuah
pesawat, seorang pilot perlu melakukan inspeksi dengan bantuan sebuah daftar periksa. Jika ia tidak
memeriksa dengan cermat semua
yang tercantum dalam daftar itu, risiko kecelakaan akan semakin besar. Ap akah Saudara tahu pilot
mana yang khususnya perlu diingatkan untuk mengisi daftar periksa
setiap kali ia akan terbang? Pilot-pilot yang sangat berpengalaman! Pilot yang punya jam terbang tinggi bisa bersikap terlalu percaya diri
sehingga tidak menginspeksi semua yang ada dalam daftar periksanya sebelum lepas landas. Seperti
seorang pilot yang mengutamakan keselamatan, Saudara juga bisa
menggunakan daftar periksa untuk memastikan bahwa iman Saudara bisa diandalkan saat dibutuhkan. Entah Saudara baru dibaptis
atau telah melayani Allah selama
bertahun-tahun, sangatlah penting
untuk memeriksa seberapa dalam
iman dan pengabdian Saudara kepada Allah Yehuwa. Jika kita tidak
rajin melakukan pemeriksaan secara teratur, kita bisa celaka secara rohani. w13 15/3 3:1, 2
Kamis, 25 September
Teruslah perhatikan dengan cermat bagaimana kamu berjalan,
yaitu bukan sebagai orang yang
tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat,
membeli semua waktu yang ada.
—Ef. 5:15, 16.
Jika kita menghabiskan terlalu
banyak waktu untuk menikmati hiburan, kita tidak akan punya cukup waktu untuk pelajaran pribadi. Seorang saudara mengomentari,
”Pelajaran pribadi mudah terlewatkan. Sekarang, hiburan semakin mudah didapat, dan lebih murah. Semua itu bisa dinikmati di TV,
komputer, dan ponsel. Kita dibanjiri olehnya.” Jika kita tidak hatihati, waktu yang dibutuhkan untuk
pelajaran pribadi yang serius dapat semakin berkurang dan akhirnya habis sama sekali. Kita masingmasing sebaiknya bertanya, ’Pada
waktu belajar, seberapa seringkah
saya menggali Firman Allah lebih
dalam? Apakah hanya sewaktu saya
mempersiapkan khotbah atau bagian di perhimpunan?’ Jika demikian,
mungkin kita dapat memanfaatkan
waktu ibadat keluarga atau pelajaran pribadi untuk mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh agar
dapat memahami hikmat Yehuwa,
seolah-olah kita mencari harta terpendam. Hikmat ini dapat melindungi kita dan membantu kita tetap setia sampai akhir.—Ams. 2:1-5.
w12 15/4 5:13
Jumat, 26 September
Barang siapa menceraikan istrinya, kecuali atas dasar percabulan, dan menikah dengan
orang lain, berbuat zina.
—Mat. 19:9.
Orang yang perkawinannya tidak
bahagia mungkin berpikir: ’Apakah
ada gunanya menyelamatkan perkawinan ini? Andai saja aku menikahi
orang lain, aku pasti lebih bahagia!’
Ia mungkin membayangkan bagai-
mana jika ia meninggalkan teman
hidupnya dan berpikir: ’Aku mau
bebas lagi! Bagaimana kalau aku
bercerai saja? Meskipun tidak ada
alasan berdasarkan Alkitab, aku pisah saja dan bisa menikmati hidupku lagi.’ Daripada memikirkan halhal itu dan membayangkan apa yang
bisa terjadi, orang Kristen harus
berupaya keras untuk memperbaiki
situasinya dengan mencari bimbingan Allah dan menaatinya. Jika
orang Kristen ingin bercerai, ia bisa
jadi bebas atau tidak bebas menikah
lagi menurut Alkitab. Orang Kristen harus berdoa meminta bimbingan Allah jika ia mempertimbangkan
untuk bercerai padahal teman hidupnya tidak melakukan percabulan. w12 15/5 2:5, 6
Sabtu, 27 September
Allah adalah pribadi yang, demi
apa yang berkenan kepadanya,
bertindak dalam dirimu agar
kamu mempunyai kemauan dan
juga bertindak.—Flp. 2:13.
Beberapa orang yang sebenarnya
bisa merintis tidak mempunyai keinginan untuk melakukannya atau
merasa tidak cukup terampil. (Kel.
4:10; Yer. 1:6) Bagaimana jika Saudara merasa seperti itu? Jika Saudara tidak memiliki keinginan untuk
meningkatkan dinas, mintalah Yehuwa untuk memberi Saudara keinginan itu dan keterampilan yang
dibutuhkan. (2 Ptr. 3:9, 11) Nuh,
Musa, Yeremia, Paulus, dan Yesus
adalah orang-orang yang setia. Mereka menggunakan waktu dan tenaga untuk mengumumkan peringatan Yehuwa. Mereka tidak mau
disimpangkan. Akhir sistem ini sudah di ambang pintu. Jadi, kita semua yang telah membaktikan kehidupan kepada Allah perlu terus
melakukan sebisa-bisanya untuk
meniru teladan-teladan dari Alkitab
ini. (Mat. 24:42; 2 Tim. 2:15) Dengan
melakukannya, kita menyenangkan
Yehuwa, dan Ia akan memberkati
kita.—Mal. 3:10. w12 15/6 3:18, 19
Minggu, 28 September
[Allah] akan membuat kamu teguh, ia akan membuat kamu
kuat.—1 Ptr. 5:10.
Entah kita masih baru atau sudah
berpuluh-puluh tahun dalam kebenaran, kita ingin terus melayani Yehuwa. Jika kita bersabar, kita akan
mampu bertekun hingga akhir dunia ini, tidak soal berapa lama lagi kita
harus menunggu. Yehuwa sekarang
memberi kita kesempatan untuk menunjukkan bahwa kita mendukung sepenuhnya keputusanYehuwa dan bahkan rela menderita demi Dia. (1 Ptr. 4:
13, 14) Tetapi, Ia juga memberi kita
pelatihan agar kita bisa bertekun
sampai akhir dan diselamatkan. Yesus memiliki semua wewenang di surga dan di bumi, dan ia bisa melindungi
kita asalkan kita sendiri tetap setia.
(Yoh. 10:28, 29) Kita tidak perlu takut akan masa depan atau bahkan kematian. Semua orang yang bertekun
dengan sabar pasti akan diselamatkan. Karena itu, jangan biarkan dunia ini meracuni pikiran kita sehingga
kita tidak mengandalkan Yehuwa. Sebaliknya, sementara Allah masih bersabar, bertekadlah untuk bertumbuh
dalam iman dan memanfaatkan waktu
yang masih ada ini dengan bijaksana.
—Mat. 24:13; 2 Ptr. 3:17, 18. w12 15/9 3:
17, 18
Senin, 29 September
Pertahankanlah hati nurani yang
baik, supaya khususnya apabila kamu dicela, mereka menjadi malu, yaitu orang-orang yang
menghina tingkah lakumu yang
baik.—1 Ptr. 3:16.
Kadang-kadang, orang yang tidak seiman berbuat salah kepada
kita. Jika itu terjadi, kita mungkin bisa membuatnya tertarik kepada ajaran Alkitab. Rasul Paulus
menulis, ” ’Jika musuhmu lapar, berilah dia makan; jika dia haus, berilah dia sesuatu untuk diminum; karena dengan melakukan ini engkau
menumpukkan bara yang bernyala-nyala di atas kepalanya.’ Jangan
biarkan dirimu ditaklukkan oleh
apa yang jahat, tetapi teruslah taklukkan apa yang jahat dengan apa
yang baik.” (Rm. 12:20, 21) Jadi, kalau kita tetap sopan sewaktu diperlakukan dengan buruk, orang yang
bersikap keras sekalipun bisa melunak, bahkan menjadi baik terhadap
kita. Dengan menunjukkan pengertian, bertimbang rasa, dan bahkan berbelaskasihan kepada orang
yang menyakiti, kita bisa membuatnya ingin belajar kebenaran Alkitab. Tanggapan yang lembut bisa
membuat orang itu bertanya-tanya
mengapa Saudara bisa bertingkah
laku baik.—1 Ptr. 2:12. w12 15/11
5:13
Selasa, 30 September
Ia yang memiliki semangat kerendahan hati akan memegang
kemuliaan.—Ams. 29:23.
Kalau mendengar kata ”kemuliaan”, apa yang muncul dalam benak Saudara? Semaraknya ciptaan
Allah? (Mz. 19:1) Pujian dan kemuliaan yang ditujukan kepada orang
yang sangat kaya, pintar, atau sukses? Dalam Alkitab, kata Ibrani
untuk ”kemuliaan” bisa digunakan
untuk menunjukkan bobot. Pada zaman dahulu, sewaktu uang terbuat
dari logam mulia, semakin berat sebuah koin semakin besar nilainya. Jadi, kata-kata yang digunakan untuk menyatakan berat bisa
memiliki makna kiasan yaitu berharga, megah, atau mengagumkan.
Kita mungkin mengagumi orang
yang memiliki kekuasaan, kedudukan, atau reputasi. Tetapi, apakah itu
yang Allah cari dalam diri manusia?
Orang seperti apa yang mendapat
kemuliaan dari Allah? Jawabannya
ada dalam Alkitab. Misalnya, Amsal 22:4 menyatakan, ”Hasil dari kerendahan hati dan takut akan Yehuwa adalah kekayaan dan kemuliaan
dan kehidupan.” Dan Yakobus sang
murid menulis, ”Hendaklah kamu
merendahkan diri di hadapan Yehuwa, dan ia akan meninggikan kamu.”
—Yak. 4:10. w13 15/2 4:1, 2
Rabu, 1 Oktober
Biarlah kita tidak menyerah dalam melakukan apa yang baik.
—Gal. 6:9.
Ketekunan penting bagi orang
Kristen dewasa ini. Saudara akan
menghadapi cobaan, tetapi Yehuwa akan membantu Saudara. Teruslah berdoa meminta roh kudus.
Saudara akan merasa lega saat Yehuwa mengganti dukacita dengan
sukacita, dan keresahan dengan ketenangan. (Mat. 7:7-11) Tidak soal
seberapa sulit problem Saudara, jangan pernah mundur, jangan menyerah. Dikenal oleh Yehuwa benarbenar menghasilkan berkat yang
limpah! Jadi, jika Saudara baru mengenal Yehuwa dan dibaptis, apa selanjutnya? Teruslah berupaya mengenal Yehuwa dengan lebih baik
dan bertumbuh ke arah kematangan rohani. Dan, jika Saudara telah
dibaptis bertahun-tahun yang lalu,
apa selanjutnya? Saudara juga harus
terus menambah pengetahuan tentang Yehuwa dan memperdalamnya.
Semoga kita tidak pernah berpuas
diri atas hubungan yang sudah kita
miliki dengan-Nya. Kita hendaknya memeriksa diri kita secara berkala untuk memastikan bahwa kita
terus mempererat hubungan dengan Yehuwa—Bapak, Sahabat, dan
Allah kita yang pengasih.—2 Kor.
13:5, 6. w13 15/3 3:17, 18
Kamis, 2 Oktober
Pergulatan kita . . . melawan
kumpulan roh yang fasik di tempat-tempat surgawi.—Ef. 6:12.
Karena mengasihi Yehuwa, kita
tergerak untuk membaktikan diri
kepada-Nya. Banyak dari antara
kita selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa kita bertekad untuk
terus melayani Yehuwa dengan segenap hati. Tetapi, Setan terus berupaya memengaruhi kita. Ia masih terus mengincar hati kita. Tentu
saja, ia tahu bahwa kita tidak akan
tiba-tiba meninggalkan Yehuwa.
Maka, ia dengan licik menggunakan ”sistem ini” untuk secara bertahap melemahkan semangat kita.
(Mrk. 4:18, 19) Mengapa cara Setan
itu sangat jitu? Karena ia melumpuhkan semangat kita secara bertahap sehingga kita tidak menyadarinya. Ya, pengaruh dunia Setan bisa
membuat semangat kita berkurang
sedikit demi sedikit. Jika hal itu
terjadi, Setan berhasil mengurangi
semangat Saudara dalam dinas kepada Yehuwa. Jika seorang Kristen
tidak waspada, ia bisa jadi tidak sadar bahwa semangatnya mengendur.—Mat. 24:42; 1 Ptr. 5:8. w12 15/4
3:14, 15
Jumat, 3 Oktober
Orang adil-benar mungkin jatuh . . . , namun ia pasti akan
bangkit.—Ams. 24:16.
Beberapa orang terus merasa bersalah atas dosa-dosa mereka yang
sebenarnya telah diampuni. Jika
Saudara merasa seperti itu, ingatlah
bahwa Yehuwa mengampuni Petrus dan rasul-rasul lain yang meninggalkan Putra kesayangan-Nya
pada saat ia sangat membutuhkan
mereka. Yehuwa juga mengampuni
pria di sidang Korintus yang dipecat
karena amoralitas tetapi belakangan bertobat. (1 Kor. 5:1-5; 2 Kor. 2:
6-8) Dan, masih banyak orang lain
yang dicatat dalam Firman Allah
yang melakukan dosa serius tetapi
diampuni karena mereka bertobat.
(2 Taw. 33:2, 10-13; 1 Kor. 6:9-11)
Yehuwa akan mengampuni dan melupakan kesalahan Saudara di masa
lalu jika Saudara sungguh-sungguh
bertobat dan yakin bahwa Ia akan
berbelaskasihan kepada Saudara.
Tebusan dapat menutup dosa semua
orang yang bertobat. Iman akan
tebusan dapat menyingkirkan beban perasaan bersalah yang Saudara tanggung dan dapat memberikan kekuatan kepada Saudara
untuk melayani Allah dengan sepenuh hati, jiwa, dan pikiran.—Mat.
22:37. w12 15/8 3:16, 17
Sabtu, 4 Oktober
Aku bertekuk lutut kepada Bapak, yang kepadanya setiap keluarga di surga dan di bumi
berutang nama.—Ef. 3:14, 15.
Keluarga. Apa yang Saudara bayangkan ketika mendengar kata
itu? Suasana yang akrab? Kebahagiaan? Bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan? Tempat yang
aman, yang cocok untuk bertumbuh, belajar, dan bertukar pendapat? Jika keluarga Saudara saling
memerhatikan, bisa jadi itulah yang
Saudara bayangkan. Yehuwa adalah
Pencipta keluarga. Ia bermaksud
agar semua ciptaan-Nya di surga
maupun di bumi menikmati perasaan aman, rasa saling percaya,
dan persatuan sejati sebagai satu
keluarga. Setelah manusia berdosa,
mereka bukan bagian dari keluarga
Allah lagi. Namun, apa yang ingin
Allah wujudkan tidak gagal. Kelak,
Firdaus di bumi pasti dipenuhi oleh
keturunan Adam dan Hawa sesuai
dengan kehendak-Nya. (Kej. 1:28;
Yes. 45:18) Ia telah mempersiapkan
segalanya untuk mewujudkan hal
itu. Beberapa hal yang Ia lakukan
tertulis dalam buku Efesus. Dengan
memahami hal itu, kita bisa mendukung kehendak Yehuwa untuk
menyatukan ciptaan-Nya. w12 15/7
4:1, 2
Minggu, 5 Oktober
Mereka akan duduk, masingmasing di bawah tanaman anggurnya dan di bawah pohon
aranya, dan tidak akan ada
orang yang membuat mereka gemetar.—Mi. 4:4.
Tempat tinggal yang layak sulit
didapat dalam dunia kita sekarang.
Banyak orang tinggal berjejal-jejal
di kota yang padat. Mereka mungkin terpaksa tidur di kolong jembatan atau tinggal di kawasan kumuh. Mereka hanya bisa bermimpi
untuk punya rumah sendiri. Di ba-
wah pemerintahan Kerajaan Allah,
semua orang akan memiliki rumah
sendiri. Yesaya menubuatkan, ”Mereka akan membangun rumah dan
menghuninya; dan mereka akan
membuat kebun anggur dan memakan buahnya.” (Yes. 65:21) Namun,
mereka tidak akan sekadar punya
rumah. Sekarang pun, banyak yang
sudah memiliki rumah sendiri, bahkan rumah yang megah bak istana. Tetapi, mereka khawatir rumahnya sewaktu-waktu disita atau
dibobol pencuri. Sungguh berbeda keadaannya kelak sewaktu Kerajaan Allah memerintah atas bumi!
w12 15/9 2:4, 5
Senin, 6 Oktober
[Abraham] menantikan kota
yang mempunyai fondasi yang
tetap, kota yang dibangun dan
dibuat oleh Allah.—Ibr. 11:10.
Apakah Saudara juga bertekad
untuk berbeda dari dunia fasik ini?
Memang, hal itu tidak selalu mudah. Tetapi, dengan bantuan Allah
dan rekan-rekan Kristen, Saudara
pasti bisa. Ingatlah, Saudara tidak
sendirian. Semua yang ingin melayani Yehuwa harus melawan Setan
dan dunia ini! (Ef. 6:12) Namun, kita
bisa menang jika kita percaya kepada Yehuwa dan menjadikan Dia
tempat tinggal kita yang aman. Selain itu, tirulah Abraham dengan
terus memikirkan hadiah yang akan
Saudara dapatkan. (2 Kor. 4:18)
”Kota” yang Abraham nantikan
adalah Kerajaan Mesianik. Tetapi,
dapat dikatakan, kita tidak perlu menantikannya. Kerajaan itu telah memerintah di surga. Terlebih
lagi, ada banyak sekali bukti yang
menunjukkan bahwa Kerajaan itu
akan segera berkuasa atas bumi.
Apakah Saudara benar-benar percaya bahwa Kerajaan itu ada? Apakah hal itu memengaruhi jalan hidup Saudara, pandangan Saudara
terhadap dunia ini, dan apa yang
Saudara utamakan?—2 Ptr. 3:11, 12.
w13 15/3 4:13, 14
Selasa, 7 Oktober
Engkau adalah imam sampai
waktu yang tidak tertentu seperti Melkhizedek!—Mz. 110:4.
Pada waktu Daud menjadi raja
Israel, Yehuwa membuat dua sumpah lain yang akan bermanfaat
bagi semua orang yang menaatiNya. Pertama, Ia bersumpah kepada Daud bahwa takhtanya akan
ada untuk selamanya. (Mz. 89:
35, 36; 132:11, 12) Kedua, Yehuwa
memberi tahu Daud bahwa Benih
itu akan menjadi Raja sekaligus
Imam Besar bagi manusia. Di Israel, kedudukan raja dan imam tidak
boleh dipegang oleh orang yang
sama. Imam harus berasal dari
suku Lewi, sedangkan raja, dari
suku Yehuda. Namun, sehubungan dengan Raja yang akan datang
ini, Daud menubuatkan bahwa ia
akan menjadi raja sekaligus imam.
Sebagai penggenapannya, Yesus
Kristus, Benih yang dijanjikan,
kini memerintah di surga. Ia juga
menjadi Imam Besar untuk membantu orang-orang yang bertobat
menjalin hubungan baik dengan
Allah.—Ibr. 7:21, 25, 26. w12 15/10
3:13, 14
Rabu, 8 Oktober
Rendahkanlah dirimu.
—Ams. 6:3.
Bagi kebanyakan orang, meminta maaf adalah hal yang sulit. Namun, hamba-hamba Allah
belajar untuk rendah hati dengan
mengakui kesalahan mereka dan
meminta maaf. Mereka juga siap
mengampuni kesalahan orang lain.
Kesombongan akan menimbulkan
perpecahan dan pertengkaran. Sebaliknya, sikap suka mengampuni akan menghasilkan perdamaian dengan saudara-saudari.
Kita mungkin perlu rendah hati
dan meminta maaf dengan tulus
jika kita tidak bisa memenuhi apa
yang sebelumnya sudah kita sepakati. Barangkali, hal itu terjadi
karena keadaan yang tidak terduga. Sekalipun kita bisa saja menyalahkan orang lain, sebagai orang
Kristen yang rendah hati kita akan
mengakui kesalahan kita dan tidak membenarkan diri. (Ams. 6:
1-5) Alangkah bersyukurnya kita
karena Alkitab menganjurkan kita
untuk bersikap sebagai yang lebih
kecil!—Luk. 9:48. w12 15/11 3:17-19
Kamis, 9 Oktober
Kasihilah segenap persekutuan
saudara-saudara, takutlah akan
Allah.—1 Ptr. 2:17.
Saksi-Saksi Yehuwa takut membuat Allah tidak senang, dan hal
itu membuat mereka lebih termotivasi untuk melakukan kehendak-Nya. Mereka senang melayani
Yehuwa bersama persekutuan saudara-saudari sedunia yang memiliki keinginan yang sama. Maka,
wajarlah jika mereka mengasihi
persekutuan saudara-saudari itu.
Kasih persaudaraan seperti itu
langka di masyarakat yang mementingkan diri dewasa ini. Hal
itu kadang-kadang membuat kalangan non-Saksi takjub. Misalnya, seorang pemandu wisata di
sebuah biro perjalanan Amerika
takjub melihat bagaimana SaksiSaksi begitu menyayangi dan memerhatikan kebutuhan para delegasi asing p ada keb aktian
internasional 2009 di Jerman. Ia
mengatakan bahwa selama bertahun-tahun sebagai pemandu, belum pernah ia melihat hal seperti
itu. Pernahkah Saudara mendapati
reaksi seperti itu dari orang-orang
yang mengamati Saksi-Saksi di kebaktian yang pernah Saudara hadiri? w12 15/12 3:18
Jumat, 10 Oktober
Engkau, oh, Yehuwa, baik dan
siap mengampuni; dan kebaikan
hati yang penuh kasih berlimpah
bagi semua orang yang berseru
kepadamu.—Mz. 86:5.
Doa itu sangat ampuh; melalui doa
kita bisa mendapat bantuan dari
Allah. Daud mengungkapkan iman
dan perasaannya melalui doanya
yang indah, yang dicatat dalam buku
Mazmur. (Mz. 32:1-5) Daud mengakui bahwa ia lelah karena terus berupaya membungkam hati nuraninya!
Daud menderita secara mental, fisik, dan kehilangan sukacita karena tidak mengakui dosanya. Jadi,
bagaimana caranya Daud bisa mendapat pengampunan dan merasa
lega? Hanya dengan mengakui dosanya kepada Allah. Yehuwa menjawab doa Daud dan menguatkan dia
untuk terus melangkah maju dan
melakukan apa yang benar. Demikian pula, jika Saudara berdoa dengan tulus dan sepenuh hati, Saudara dapat yakin bahwa Yehuwa akan
benar-benar memerhatikan permohonan Saudara. Jika kesalahan di
masa lalu mengganggu Saudara,
berupayalah dengan sungguh-sungguh untuk memperbaikinya, dan yakinlah bahwa Yehuwa telah mengampuni Saudara! w13 15/1 4:12
Sabtu, 11 Oktober
Mereka tidak mengenal suara
orang-orang yang tidak dikenal.
—Yoh. 10:5.
Para peneliti mendapati bahwa
upaya memerhatikan satu suara saja
saat mendengar suara-suara lainnya
akan semakin sulit jika yang didengarkan adalah suara orang-orang.
Ini berarti sewaktu Saudara mendengar suara dua orang sekaligus, Saudara harus memilih suara siapa yang
akan Saudara perhatikan. Pilihan
Saudara banyak bergantung pada siapa yang ingin Saudara dengarkan.
Jadi, orang-orang Yahudi yang ingin
melakukan kehendak bapak mereka, Si Iblis, tidak mau mendengar-
kan Yesus. Dari ’rumah hikmat’ dan
’rumah bebal’ keluar suara yang memanggil kita. (Ams. 9:1-5, 13-17)
Hikmat dan kebebalan seolah-olah
terus berupaya menarik perhatian
kita. Karena itu, kita harus memilih.
Yang mana yang akan kita dengarkan? Itu sangat bergantung pada kehendak siapa yang ingin kita ikuti.
Domba-domba Yesus mendengarkan suaranya dan mengikuti dia.
(Yoh. 10:16, 27) Mereka ”berada di pihak kebenaran”. (Yoh. 18:37) Orangorang yang rendah hati sep erti
itulah yang akan ”memegang kemuliaan”.—Ams. 3:13, 16; 8:1, 18; 29:23.
w13 15/2 4:13, 14
Minggu, 12 Oktober
Allah untuk pertama kali memalingkan perhatiannya kepada
bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi
namanya.—Kis. 15:14.
Sebagai ”umat yang disebut dengan nama [Allah]”, para anggota bangsa Israel rohani yang baru
menggunakan nama Allah. Misalnya, mereka tentu menggunakannya sewaktu mengutip dari KitabKitab Ibrani. (Kis. 15:17) Jadi, pada
Pentakosta 33 M, sewaktu rasul Petrus berbicara kepada orang Yahudi
dan proselit yang datang dari berbagai negeri, ia beberapa kali menggunakan nama Allah. (Kis. 2:14,
20, 21, 25, 34) Orang-orang Kristen
masa awal menjunjung nama Yehuwa, maka Ia memberkati pengabaran mereka. Dewasa ini, Yehuwa juga
memberkati pelayanan kita karena kita dengan bangga menyatakan
nama-Nya dan menunjukkan kepada
para peminat bahwa nama itu ada
dalam Alkitab mereka sendiri. Dengan demikian, kita memperkenalkan Allah yang benar kepada mereka. Benar-benar suatu hak istimewa
bagi mereka dan bagi kita! Perkenalan semacam ini sering kali menjadi
awal dari persahabatan yang indah
dengan Yehuwa, yang akan semakin kuat dan berlangsung selamanya. w13 15/3 5:12, 13
Senin, 13 Oktober
Kami telah berlaku loyal, adil-benar dan tidak bercela.
—1 Tes. 2:10.
Apa persamaan antara Delila, Absalom, dan Yudas Iskariot? Mereka
semua tidak loyal. Delila tidak loyal
kepada Hakim Simson yang mencintainya; Absalom kepada Raja Daud,
bapaknya; Yudas kepada Kristus Yesus, Majikannya. Perbuatan mereka masing-masing sangat merugikan
dan menyakiti hati orang lain! Tetapi, mengapa hal ini menarik perhatian kita? Seorang penulis zaman
modern menyebut pengkhianatan sebagai salah satu perbuatan tercela
yang paling umum dewasa ini. Hal
itu tidak mengherankan bagi kita.
Sewaktu menyebutkan tanda ”penutup sistem ini”, Yesus mengatakan, ”Banyak yang akan . . . mengkhianati satu sama lain.” (Mat. 24:
3, 10) ”Khianat” berarti ”perbuatan tidak setia” seperti menyerahkan
orang ke tangan musuh melalui tipu
daya. Maraknya tindakan tidak loyal
seperti itu meneguhkan bahwa kita
hidup pada ”hari-hari terakhir”. Tentang masa itu, Paulus menubuatkan
bahwa orang-orang akan menjadi ”tidak loyal, . . . pengkhianat”. (2 Tim.
3:1, 2, 4) Ketidakloyalan dan pengkhianatan sangat menyakitkan dan
membuat orang lain menderita. Ya,
tindakan itu adalah salah satu tanda
hari-hari terakhir! w12 15/4 2:1, 2
Selasa, 14 Oktober
Para penyembah yang benar
akan menyembah Bapak dengan
roh dan kebenaran, karena, sesungguhnya, Bapak mencari
orang-orang yang seperti itu supaya mereka menyembah dia.
—Yoh. 4:23.
Warisan rohani kita mencakup banyak sekali keterangan yang berharga dan akurat tentang hamba-hamba
Allah di masa lalu. Misalnya, kisah
tentang Abraham, Ishak, dan Yakub.
Para patriark ini dan keluarga me-
reka pastilah sering membahas bagaimana caranya mereka dapat menyenangkan Yehuwa. Maka, tidaklah
mengherankan jika Yusuf menolak
amoralitas seksual dan menganggapnya sebagai ’dosa terhadap Allah’.
(Kej. 39:7-9) Kebiasaan bagi orang
Kristen juga disampaikan secara lisan atau melalui teladan. Di antaranya ada hal-hal tentang Perjamuan
Malam Tuan yang disampaikan rasul
Paulus kepada sidang-sidang Kristen. (1 Kor. 11:2, 23) Dewasa ini, semua hal yang kita butuhkan untuk
menyembah Allah ”dengan roh dan
kebenaran” tertulis dalam FirmanNya. (Yoh. 4:24) Alkitab memang bisa
menerangi semua manusia, tetapi hanya kita sebagai hamba-hamba Yehuwa yang menghargainya. w13 15/2 1:6
Rabu, 15 Oktober
Tuan berpaling dan memandang
Petrus, dan Petrus pun teringat
akan ucapan Tuan sewaktu dia
mengatakan kepadanya, ”Sebelum ayam jantan berkokok hari
ini, engkau akan menyangkal
aku tiga kali.”—Luk. 22:61.
Petrus punya kelemahan yaitu takut akan manusia, dan kadang hal
ini membuatnya tersandung; namun,
ia tetap loyal kepada Yesus dan Yehuwa. Misalnya, ia menyangkal Majikannya di hadapan umum, bukan hanya sekali melainkan tiga kali. (Luk.
22:54-60) Pada kesempatan lain, Petrus memperlakukan orang Kristen
non-Yahudi seolah-olah mereka tidak sebaik orang Kristen Yahudi
yang bersunat. Namun, rasul Paulus tahu bahwa tidak boleh ada pembedaan golongan dalam sidang. Jadi,
sikap Petrus itu keliru. Agar tindakan Petrus tidak memecah-belah
persaudaraan, Paulus langsung menasihati Petrus dengan terus terang.
(Gal. 2:11-14) Apakah Petrus merasa
tersinggung lalu berhenti dari perlombaan untuk kehidupan? Tidak. Ia
menanggapi nasihat Paulus dengan
serius, menerapkannya, dan terus
berlomba. w13 15/3 1:12
Kamis, 16 Oktober
Yehuwa dekat dengan orangorang yang patah hati; dan
orang-orang yang semangatnya
remuk ia selamatkan.
—Mz. 34:18.
Daud mengalami banyak kesukaran dalam hidupnya. (1 Sam.
30:3-6) Alkitab menunjukkan bahwa Yehuwa tahu perasaannya. (Mz.
56:8) Allah juga tahu perasaan kita.
Sewaktu kita ”patah hati” atau ”semangat [kita] remuk”, Ia mendekat kepada kita. Hal ini saja sudah
menghibur kita, seperti yang dirasakan Daud, yang bernyanyi, ”Aku
akan bergembira dan bersukacita
atas kebaikan hatimu yang penuh
kasih, sebab engkau telah melihat
penderitaanku; engkau mengetahui kesesakan jiwaku.” (Mz. 31:7)
Namun, Yehuwa tidak hanya melihat kesusahan kita. Ia menguatkan
kita dengan memberikan penghiburan dan anjuran. Salah satu caranya adalah melalui perhimpunan.
Ketidakadilan dalam dunia Setan
dapat membuat kita tertekan dan
kecil hati. Namun, bila kita berhimpun bersama saudara-saudari, kita
mendapat kekuatan dan bantuan
untuk terus melayani Yehuwa dengan sukacita. w12 15/4 5:14, 15
Jumat, 17 Oktober
Biarlah Yehuwa menghardik
engkau.—Yud. 9.
Sewaktu ’berselisih dengan Iblis
mengenai tubuh Musa’, Yesus tidak mau b ertindak melamp aui
wewenangnya, sekalipun ia adalah Mikhael, malaikat yang paling
berkuasa. Ya, Putra Allah menunjukkan kerendahan hati dan kesahajaan. Ia rela menantikan Yehuwa,
Hakim Tertinggi di alam semesta,
untuk menangani hal itu dengan
cara dan pada waktu yang Allah
tentukan. Sewaktu masih di surga,
Yesus pasti mengetahui semua nubuat tentang kehidupannya kelak
sebagai Mesias di bumi. Jadi, kemungkinan besar ia sudah mengetahui semua penderitaan yang akan
ia alami. Namun, Yesus tetap menerima tugas untuk hidup di bumi
dan mati sebagai Mesias yang dijanjikan. Mengapa? Karena ia rendah hati. Rasul Paulus menekankan
hal itu dengan menulis, ”Walaupun
ada dalam wujud Allah, [ia] tidak
pernah mempertimbangkan untuk
merebut kedudukan, yakni agar ia
setara dengan Allah. Tidak, tetapi ia mengosongkan dirinya dan
mengambil wujud seorang budak
dan menjadi sama dengan manusia.”—Flp. 2:6, 7. w12 15/11 2:5, 6
Sabtu, 18 Oktober
Biarlah mereka menundukkan
. . . segala binatang merayap
yang merayap di bumi.
—Kej. 1:26.
Yehuwa menciptakan manusia
di urutan terakhir, sebagai klimaks dari ciptaan-Nya di bumi.
Allah memerintahkan Adam dan
Hawa, dan semua manusia lainnya,
untuk mengurus binatang-binatang
dan berkuasa atas mereka dan dengan demikian berdamai dengan
mereka. Jadi, tidaklah mengherankan jika Alkitab mengatakan bahwa
manusia akan hidup damai dengan
binatang. (Yes. 11:6-9; 65:25) Mengapa? Ingatlah bahwa sewaktu Nuh
dan keluarganya keluar dari bahtera setelah Air Bah, Yehuwa berkata kepada mereka, ”Setiap makhluk
hidup di bumi, . . . akan senantiasa
takut dan gentar kepadamu.” Maka,
sekarang banyak binatang akan lari
dari manusia untuk bertahan hidup.
(Kej. 9:2, 3) Tetapi, Yehuwa dapat
menyingkirkan sebagian dari rasa
takut dan kegentaran itu sehingga hubungan manusia dan binatang
akan kembali seperti yang Ia perintahkan semula. (Hos. 2:18) Betapa
menyenangkannya saat itu bagi semua orang yang hidup di bumi kelak! w12 15/9 2:7, 9
Minggu, 19 Oktober
Pilihlah pada hari ini siapa yang
akan kamu layani.—Yos. 24:15.
Sewaktu membuat pilihan, seseorang bisa memutuskan dan
menentukan arah kehidupannya.
Sebagai ilustrasi, bayangkan seseorang sedang berjalan, lalu tibatiba ia sampai di persimpangan jalan. Apakah dia akan ke kiri atau
ke kanan? Alkitab memuat banyak
contoh dari orang-orang yang harus membuat pilihan. Misalnya,
Kain harus memutuskan apakah
akan melampiaskan kemarahannya atau mengekangnya. (Kej. 4:
6, 7) Yosua harus memilih apakah akan melayani Allah yang benar atau menyembah allah-allah
palsu. Tujuan Yosua adalah tetap dekat dengan Yehuwa; maka,
dia memilih jalan yang membawanya ke sana. Namun, tidak demikian halnya dengan Kain, maka dia
memilih jalan yang membuatnya
semakin jauh dari Yehuwa. Kadang-kadang, kita juga ada di ”persimpangan jalan”. Jika hal itu terjadi, ingatlah selalu tujuan kita,
yaitu memuliakan Yehuwa melalui semua tindakan kita dan menghindari semua hal yang akan menjauhkan kita dari-Nya.—Ibr. 3:12.
w13 15/1 2:1-3
Senin, 20 Oktober
Inilah milik pusaka hambahamba Yehuwa.—Yes. 54:17.
Warisan rohani kita mencakup
kisah-kisah zaman modern yang
membuktikan bahwa ’Yehuwa ada
di pihak kita’. (Mz. 118:7) Hal ini
membuat kita tidak merasa takut,
bahkan sewaktu dianiaya. Dalam
warisan rohani kita terdapat janji
yang membesarkan hati ini, ” ’Senjata apa pun yang ditempa untuk
melawanmu tidak akan berhasil,
dan setiap lidah yang bangkit me-
lawanmu di pengadilan akan kauhukum. Inilah milik pusaka [warisan] hamba-hamba Yehuwa, dan
keadilbenaran mereka berasal dariku,’ demikian ucapan Yehuwa.”
(Yes. 54:17) Ya, tak satu pun dari
senjata Setan yang dapat membuat kita celaka secara permanen.
Setan telah berupaya melenyapkan Firman Allah, menyingkirkan
nama Yehuwa, dan menyembunyikan kebenaran. Namun, ia bukanlah tandingan bagi Yehuwa, karena semua upayanya telah Allah
gagalkan. w13 15/2 1:7, 8
Selasa, 21 Oktober
Seluruh keturunan Israel tidak
bersunat hatinya.—Yer. 9:26.
Kita bisa memahami arti dari
”tidak bersunat hatinya” dengan
memerhatikan perintah Allah kepada orang Yahudi, ”Hai, orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, . . .
singkirkan kulit khitan dari hatimu, agar kemurkaanku tidak keluar . . . karena buruknya perbuatan-p erbuatanmu.” Tetapi,
dari mana asalnya semua perbuatan buruk mereka itu? Dari dalam hati mereka. (Mrk. 7:20-23)
Hati mereka keras dan suka memberontak. Yehuwa tidak berkenan
akan motif dan pikiran mereka.
(Yer. 5:23, 24; 7:24-26) Kepada mereka, Allah mengatakan, ”Sunatlah dirimu bagi Yehuwa, dan singkirkan kulit khitan dari hatimu.”
(Yer. 4:4; 18:11, 12) Maka, orangorang Yahudi pada zaman Yeremia
perlu ’menyunat hati mereka’, seperti yang pernah dilakukan pada
zaman Musa. (Ul. 10:16; 30:6) ’Menyingkirkan kulit khitan dari hati
mereka’ berarti menyingkirkan
hal-hal yang membuat hati mereka
tidak tanggap, yaitu pikiran, hasrat, atau motif mereka yang bertentangan dengan perintah Allah.
—Kis. 7:51. w13 15/3 2:7-9
Rabu, 22 Oktober
Kita bukannya tidak mengetahui siasatnya.—2 Kor. 2:11.
Bagaimana kita dapat melindungi diri terhadap siasat Setan
dan tetap melayani Yehuwa dengan
sepenuh hati? Doa sangat penting.
Paulus menganjurkan rekan-rekan
seimannya untuk ”berdiri teguh
melawan siasat-siasat licik Iblis”.
Lalu, ia mendesak mereka, ”Dengan
setiap bentuk doa dan permohonan, teruslah berdoa pada setiap kesempatan.” (Ef. 6:11, 18; 1 Ptr. 4:7)
Apa manfaat doa seperti itu? Paulus
menyatakan, ”Dalam segala sesuatu nyatakanlah permintaanmu kepada Allah melalui doa dan permohonan yang disertai ucapan syukur;
dan kedamaian dari Allah, yang lebih unggul daripada segala akal,
akan menjaga hatimu.” (Flp. 4:6, 7)
Ya, jika kita ingin tetap melayani
Yehuwa dengan segenap hati, kita
harus sering berdoa dengan sungguh-sungguh. (Luk. 6:12) Maka,
bertanyalah, ’Seberapa sungguhsungguh dan seberapa sering saya
berdoa?’ (Mat. 7:7; Rm. 12:12) Jawaban Saudara menunjukkan apakah Saudara betul-betul ingin melayani Allah dengan sepenuh hati.
w12 15/4 3:16, 18
Kamis, 23 Oktober
Ia tidak goyah karena ketiadaan
iman.—Rm. 4:20.
Sekarang bukanlah waktunya untuk ”goyah karena ketiadaan iman”.
Ini adalah waktunya untuk memiliki iman yang kuat yang akan memberi kita keberanian untuk melakukan kehendak Allah. Setan dan kaki
tangannya mencoba menghentikan
pekerjaan yang Yesus perintahkan
kepada kita. (Mat. 28:19, 20) Walaupun Setan menyerang, kita tahu
bahwa Yehuwa adalah ”Allah yang
hidup, yang adalah Juru Selamat
segala macam orang, teristimewa
orang-orang yang setia”. Ia ”tahu
b agaimana melep askan orang-
orang yang memiliki pengabdian
yang saleh dari cobaan”. (1 Tim. 4:
10; 2 Ptr. 2:9) Tidak lama lagi, Yehuwa akan mengakhiri sistem fasik
ini. Meskipun kita tidak tahu secara persis bagaimana dan kapan ini
akan terjadi, kita tahu bahwa tepat
pada waktunya, Kristus akan menyingkirkan musuh-musuh Allah,
dan kedaulatan Yehuwa akan dibenarkan. Semoga kita tidak pernah
mulai berpikir bahwa ”segala sesuatu terus berlangsung tepat seperti
sejak awal penciptaan”.—2 Ptr. 3:
3, 4; 1 Tes. 5:1. w12 15/5 3:17, 18
Jumat, 24 Oktober
Absalom terus mencuri hati
orang Israel.—2 Sam. 15:6.
Dewasa ini, Setan terus menggunakan orang-orang seperti Absalom untuk mencuri hati hambahamba Yehuwa. ’Aturan Yehuwa
terlalu membatasi,’ kata mereka. ’Lihat orang-orang yang tidak melayani Yehuwa. Hidup mereka senang!’ Ap akah Saudara
mengenali dusta yang memuakkan
itu dan tetap loyal kepada Allah?
Apakah Saudara mengakui bahwa ”hukum yang sempurna”, yakni
hukum Kristus, dapat memberikan kebebasan yang sejati? (Yak.
1:25) Jika demikian, hargailah hukum itu, dan jangan pernah tergoda untuk menyalahgunakan kebebasan Kristen Saudara. (1 Ptr. 2:
16) Sungguh menyedihkan, banyak anak muda dalam kebenaran
—bahkan banyak juga yang sudah
tua—harus belajar dari pengalaman pahit bahwa kesenangan yang
tidak patut sering berakibat sangat buruk! (Gal. 6:7, 8) Jadi, bertanyalah, ’Apakah saya menyadari
bahwa siasat Setan itu licik? Apakah saya memandang Yehuwa sebagai Sahabat terdekat saya, yang
selalu berkata benar dan menginginkan yang terbaik buat saya?’
—Yes. 48:17, 18. w12 15/7 2:6, 7, 9
Sabtu, 25 Oktober
Kerajaan itu akan kuat sebagian dan rapuh sebagian.
—Dan. 2:42.
Daniel 2:41 menyebutkan bahwa kaki patung yang dilihat Raja
Nebukhadnezar yang terdiri dari
campuran besi dan tanah liat, adalah satu ”kerajaan”, dan bukan banyak ”kerajaan”. Maka, tanah liat
itu menggambarkan kelompok-kelompok orang di dalam Kuasa Dunia Anglo-Amerika yang membuatnya lebih rapuh, atau lemah,
daripada Imperium Romawi, yang
digamb arkan oleh tungkai b awah yang seluruhnya terbuat dari
besi. Tanah liat itu disebut sebagai
”keturunan umat manusia”, atau
rakyat biasa. (Dan. 2:43) Di dalam Kuasa Dunia Anglo-Amerika,
orang-orang menuntut hak mereka
melalui kampanye hak-hak sipil,
serikat pekerja, dan gerakan kemerdekaan. Rakyat biasa membatasi Kuasa Dunia Anglo-Amerika
untuk bertindak dengan kekuatan yang bagaikan besi. Selain itu,
ideologi yang saling bertentangan dan kemenangan tipis dalam
pemilu telah melemahkan wewenang para pemimpin yang populer
sekalipun, sehingga mereka tidak
memperoleh dukungan penuh untuk melaksanakan kebijakan mereka.—2 Tim. 3:1-3. w12 15/6 2:9
Minggu, 26 Oktober
Dengarkanlah, hai, Israel: Yehuwa adalah Allah kita; Yehuwa
itu esa.—Ul. 6:4.
Yesus mengutip kata-kata itu.
Mungkinkah ada orang Kristen sejati yang tidak setuju dengannya?
(Mrk. 12:29) Doktrin Tritunggal
bertentangan dengan tugas yang
Yesus berikan kepada murid-muridnya ini, ”Buatlah orang-orang
dari segala bangsa menjadi murid, baptislah mereka dengan nama
Bapak dan Putra dan roh kudus.”
(Mat. 28:19) Agar bisa dibaptis sebagai orang Kristen sejati dan menjadi seorang Saksi Yehuwa, seseorang harus mengakui keunggulan
Sang Bapak, Yehuwa, dan kedudukan maupun wewenang Putra Allah,
Yesus. Para calon baptis juga harus percaya bahwa roh kudus adalah tenaga aktif Allah, bukannya
bagian dari Tritunggal. (Kej. 1:2)
Orang yang masih percaya Tritunggal tidak bisa dibaptis sebagai lambang pembaktian yang sah kepada
Allah Yehuwa. Betapa bersyukurnya kita atas warisan rohani yang
telah melindungi kita dari ajaran
yang tidak menghormati Allah ini!
w13 15/2 2:6, 7
Senin, 27 Oktober
Bagaimana sampai kamu berbalik lagi?—Gal. 4:9.
Orang Kristen di Galatia perlu
memeriksa seberapa dalam iman
mereka dan perlu menghargai kemerdekaan mereka secara rohani.
Dengan memberikan tebusan, Yesus membuka jalan bagi orangorang yang beriman kepadanya untuk mengenal Allah dengan cara
baru. Mereka bisa menjadi putraputra Allah! Agar terus menikmati
hubungan itu, orang Galatia perlu
menolak ajaran kaum Yudais, yang
berkukuh bahwa Hukum Musa harus tetap dijalankan. Malah, orang
non-Yahudi dalam sidang jemaat sebenarnya tidak pernah berada di
bawah Hukum! Baik orang Yahudi
maupun non-Yahudi perlu membuat
kemajuan rohani. Ini berarti mereka
perlu menyadari bahwa menjalankan Hukum Musa tidak lagi menjadi persyaratan untuk dinyatakan
adil-benar oleh Allah. Nasihat rasul
Paulus kepada orang Galatia dicatat
dalam Alkitab untuk suatu tujuan:
mengingatkan semua orang Kristen
agar tidak meninggalkan kebenaran Alkitab dan kembali kepada perkara-perkara di belakang. w13 15/3
3:3, 4
Selasa, 28 Oktober
Mari kita naik ke gunung Yehuwa, ke rumah Allah Yakub;
dan ia akan mengajar kita tentang jalan-jalannya, dan kita
akan berjalan di jalan-jalannya.—Yes. 2:3.
Orang yang ingin menjadi warga negara suatu negeri perlu tahu
sejarah negeri itu. Demikian pula,
orang yang ingin menjadi warga negara Kerajaan Allah p erlu belajar sebaik mungkin tentang
Kerajaan itu. Pemerintah manusia
juga mengharuskan rakyatnya mengetahui dan menaati hukum yang
berlaku di negeri yang bersangkutan. Maka, masuk akal jika Yehuwa mengharuskan kita mengetahui dan menaati hukum serta
prinsip yang ditetapkan untuk semua warga negara Kerajaan. (Yoh.
15:10; 1 Yoh. 5:3) Hukum buatan
manusia sering kali memiliki banyak celah dan tidak adil. Sebaliknya, ”hukum Yehuwa itu sempurna”. (Mz. 19:7) Apakah kita
menyukai hukum Allah dan membaca Firman-Nya setiap hari? (Mz.
1:1, 2) Satu-satunya cara untuk
mengenal hukum Allah adalah dengan mempelajarinya sendiri. Kita
tidak bisa mengharapkan orang
lain melakukannya untuk kita.
w12 15/8 2:5, 6
Rabu, 29 Oktober
Orang-orang ini . . . mengabaikan pertuanan serta mencaci pribadi-pribadi yang mulia.
—Yud. 8.
Sikap seperti itu tidak boleh ada
dalam sidang Kristen. Sebagaimana halnya pada zaman rasul-rasul,
para penatua di sidang bukanlah
manusia sempurna. Kita mungkin
terimbas oleh kekeliruan yang mereka lakukan. Jika hal itu terjadi,
betapa tidak patutnya meniru roh
dunia dan dengan marah menun-
tut ”keadilan” atau menyatakan
”saudara itu tidak pantas menjadi
penatua”! Yehuwa mungkin memilih untuk mengabaikan kekeliruan
kecil. Maka, bisakah kita meniru
Dia? Beberapa orang yang melakukan dosa serius tidak mau menemui penatua-penatua yang ditugaskan untuk membantu mereka
karena mereka menyoroti kelemahan para penatua itu. Hal itu
sama saja seperti orang sakit yang
tidak mau diobati hanya karena
ia tidak suka dengan dokternya.
w12 15/10 2:6, 7
Kamis, 30 Oktober
Karena itu, tetaplah berjagajaga.—Mat. 25:13.
Suatu hari, Saudara diminta oleh
seorang pejabat untuk mengantarnya ke sebuah acara penting.
Namun, beberapa menit sebelum
menjemputnya, Saudara baru sadar kalau bensin di mobil Saudara tinggal sedikit. Maka, Saudara
buru-buru pergi membelinya. Sementara itu, sang pejabat tiba. Ia
mencari-cari Saudara, tetapi Saudara tidak ada. Karena tidak bisa
menunggu lagi, ia meminta orang
lain mengantarnya. Tak lama kemudian Saudara datang, namun
pejabat itu sudah pergi. Seandainya itu benar-benar terjadi, bagaimana perasaan Saudara? Situasi di
atas mirip dengan perumpamaan
Yesus tentang sepuluh perawan.
Perumpamaan itu menunjukkan
alasan mengapa pada zaman akhir
ada orang Kristen terurap yang tetap setia dan bijaksana, sedangkan yang lain tidak. (Mat. 25:1-12)
Hikmah dari perumpamaan itu ditandaskan dalam kata-kata Yesus, ”Karena itu, tetaplah berjagajaga, sebab kamu tidak tahu hari
ataupun jamnya”, yaitu kapan Yesus akan membinasakan dunia Setan. w12 15/9 4:1, 3
Jumat, 31 Oktober
Orang adil-benar mungkin jatuh
. . . , namun ia pasti akan bangkit.—Ams. 24:16.
Ada orang-orang yang melakukan
dosa yang tidak serius, bahkan berulang kali, karena memiliki kelemahan. Namun, mereka tetap adilbenar di mata Yehuwa jika mereka
”bangkit” lagi, yaitu dengan tulus
bertobat dan berupaya keras untuk
terus melayani dengan loyal. Hal ini
nyata dari cara Allah berurusan dengan orang Israel pada zaman dahulu. (Yes. 41:9, 10) Amsal 24:16 berfokus pada hal positif, yaitu saat kita
”bangkit” dengan bantuan Allah kita
yang berbelaskasihan. (Yes. 55:7)
Allah Yehuwa dan Yesus yakin bahwa kita akan melakukan yang terbaik. Maka, mereka dengan baik
hati memotivasi kita untuk ”bangkit”. (Mz. 86:5; Yoh. 5:19) Sekalipun
seorang pelari tersandung atau terjatuh dalam lomba lari maraton, ia
masih punya waktu untuk mencapai garis finis jika ia segera bangkit.
Dalam perlombaan untuk kehidupan abadi, kita tidak tahu ”hari dan
jamnya” perlombaan akan berakhir.
(Mat. 24:36) Akan tetapi, semakin
jarang kita tersandung, semakin besar kemungkinannya kita bisa berlari dengan kecepatan konstan hingga garis finis. w13 15/3 1:7, 8
Sabtu, 1 November
Minggu, 2 November
Akan datang hari Yehuwa.
—Za. 14:1.
Oh, Yehuwa, engkaulah tempat
tinggal yang sesungguhnya bagi
kami.—Mz. 90:1.
Apa yang dimaksudkannya? Ini
adalah ”hari Tuan”, yang dimulai ketika ”Kerajaan dunia menjadi kerajaan Tuan kita dan Kristusnya”. (Pny. 1:10; 11:15) Hari itu
dimulai pada tahun 1914 dengan lahirnya Kerajaan Mesianik di surga.
Puluhan tahun sebelum 1914, para
penyembah Yehuwa telah mengumumkan kepada bangsa-bangsa
bahwa akhir dari ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa” akan
datang pada tahun itu dan bahwa dunia akan memasuki masa
pergolakan terburuk. (Luk. 21:24)
Bagaimana tanggap an bangsabangsa? Bukannya mengindahkan
peringatan itu, para pemimpin politik dan agama malah mengecam
dan menganiaya para penginjil terurap yang bersemangat itu. Melalui tindakan itu, para pemimpin
dunia mengejek Allah Yang Mahakuasa sendiri, karena duta-duta
terurap dari Keraj aan itu me wakili ”Yerusalem surgawi”—Kerajaan Mesianik—dan merup akan bagian darinya.—Ibr. 12:22, 28.
w13 15/2 3:4
Apakah Saudara merasa aman dan
nyaman tinggal di dunia ini? Jika jawabannya tidak, Saudara tidak sendirian! Sejak dahulu, semua orang
yang benar-benar mengasihi Yehuwa merasa bagaikan penduduk asing
di dunia ini. Misalnya, di tanah Kanaan, para penyembah Allah yang setia tinggal di kemah dan hidup berpindah-pindah. Mereka ”menyatakan
di depan umum bahwa mereka adalah orang-orang asing dan penduduk sementara”. (Ibr. 11:13) Demikian pula dengan para pengikut
Kristus yang terurap, yang memiliki ’kewarganegaraan di surga’. Mereka menganggap diri mereka sebagai ”orang-orang asing dan penduduk
sementara” di dunia ini. (Flp. 3:20;
1 Ptr. 2:11) ”Domba-domba lain”
Kristus juga ”bukan bagian dari dunia, sebagaimana [Yesus dulu] bukan bagian dari dunia”. (Yoh. 10:16;
17:16) Meski demikian, ini tidak berarti umat Allah tidak punya ”tempat
tinggal”. Malah, kita punya tempat
tinggal yang paling aman dan menyenangkan, yang hanya bisa dilihat dengan mata iman. w13 15/3 4:1, 2
Senin, 3 November
Mata Yehuwa ada di segala tempat.—Ams. 15:3.
Walaupun Daud adalah pria yang takut akan Allah, ia pernah melakukan dosa-dosa serius. Dua di antaranya berkaitan dengan sepasang suami
istri, Uria dan Bat-syeba. Selain melakukan perzinaan dengan Bat-syeba,
sang raja memperparah dosanya dengan membunuh Uria yang tak bersalah. Akibat dosa tersebut, semua pihak
sangat menderita. Namun, cara Allah
mengoreksi Daud menyingkapkan apa
saja yang tercakup dalam pengampunan dari Yehuwa. Yehuwa adalah
Allah yang suka mengampuni. Tetapi,
Ia ingin tahu apakah Daud benar-benar bertobat, agar Ia bisa mengulurkan belas kasihan kepadanya. Maka,
Ia mengutus nabi-Nya Natan kepada Daud. Tidakkah hati Saudara tergugah melihat cara Yehuwa menangani hal ini? Ia tidak memaksa Daud
untuk mengakui kesalahannya tetapi
hanya meminta Natan menyampaikan sebuah kisah yang menggambarkan betapa seriusnya dosa sang raja.
(2 Sam. 12:1-4) Dan ternyata hal itu sangat ampuh untuk menangani masalah tersebut! Daud menyadari betapa
serius perbuatannya. Dengan penuh
penyesalan ia mengakui, ”Aku telah
berdosa terhadap Yehuwa.”—2 Sam.
12:5-14. w12 15/11 4:3, 5-7
Selasa, 4 November
Seorang pengawas, sebagai pengurus milik Allah, harus bebas dari
tuduhan.—Tit. 1:7.
Karena dilantik untuk menggembalakan ”kawanan domba Allah”, para
pengawas memberikan arahan dan
menjalankan kepemimpinan di sidang. (1 Ptr. 5:1, 2) Tentu saja, tanggung jawab yang mereka emban berbeda-beda. Meski demikian, semua
pengawas Kristen diharapkan setia
menjalankan tugas mereka; semuanya harus ”memberikan pertanggungjawaban” kepada Allah. (Ibr. 13:17)
Namun, bagaimana dengan banyak
orang Kristen yang loyal yang bukan penatua? Dalam suratnya kepa-
da semua orang Kristen, rasul Petrus
menulis, ”Sesuai dengan karunia yang
telah diterima masing-masing, gunakanlah itu dalam melayani satu sama
lain sebagai pengurus yang baik dari
kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh yang dinyatakan dengan berbagai cara.” (1 Ptr. 1:1; 4:10)
Allah menunjukkan kebaikan hati-Nya
dengan memberi kita karunia, sumber
daya, kesanggupan, atau bakat yang
dapat kita gunakan untuk membantu
rekan-rekan seiman. Jadi, semua yang
melayani Allah adalah pengurus. Dengan menjadi pengurus, mereka mendapat kehormatan, kepercayaan, dan
tanggung jawab dari Allah. w12 15/12
2:6, 7
Rabu, 5 November
Uban di kepala adalah mahkota keindahan apabila didapati di
jalan keadilbenaran.
—Ams. 16:31.
Tidaklah salah untuk memerhatikan penampilan kita. Tetapi, kita tidak perlu berupaya mati-matian untuk menyingkirkan semua tanda
penuaan. Tanda penuaan bisa jadi
malah menunjukkan kematangan,
wibawa, dan kecantikan batiniah.
Misalnya, perhatikan kata-kata di
ayat hari ini. Begitulah cara Yehuwa memandang kita, dan kita perlu
berupaya meniru cara pandang-Nya.
(1 Ptr. 3:3, 4) Maka, apakah bijaksana
jika kita mengambil risiko yang tidak
perlu dengan menjalani pembedahan
atau perawatan medis yang bisa berbahaya hanya demi memperbaiki penampilan? ”Sukacita Yehuwa” adalah
sumber kecantikan sejati yang memancar dari dalam diri kita, tidak
soal berapa umur kita atau bagaimana kondisi kesehatan kita. (Neh. 8:
10) Hanya di dunia-baru kita akan
benar-benar sehat dan menjadi cantik lagi seperti waktu masih muda.
(Ayb. 33:25; Yes. 33:24) Sambil menantikannya, perlihatkanlah hikmat
praktis dan iman. Dengan demikian,
kita akan tetap dekat dengan Yehuwa
dan menikmati keadaan kita sekarang.—1 Tim. 4:8. w13 15/1 3:10
Kamis, 6 November
Ubahlah kiranya nasihat Ahitofel itu menjadi kebodohan, oh,
Yehuwa!—2 Sam. 15:31.
Perhatikan Absalom yang jahat.
Karena ambisinya yang besar, ia
berniat merebut takhta bapaknya,
Raja Daud. Absalom mulai ”mencuri
hati orang Israel” melalui janji-janji
palsu dan pernyataan kasih sayang
yang tidak tulus. Ia memeluk dan
mencium mereka untuk memberi
kesan bahwa ia sangat peduli dan
memerhatikan kebutuhan mereka. (2 Sam. 15:2-6) Absalom bahkan
berhasil menarik orang kepercayaan Daud, Ahitofel, yang kemudian ikut berkhianat dan mendukung
pemberontakan itu. Di Mazmur 3
dan 55, Daud menggambarkan apa
yang ia rasakan akibat ketidakloyalan itu. (Mz. 3:1-8; 55:12-14) Dari ambisi, siasat, dan persekongkolannya
melawan raja yang dilantik Yehuwa,
nyatalah bahwa Absalom tidak merespek hak Allah untuk memilih raja
yang Ia inginkan. (1 Taw. 28:5) Pada
akhirnya, pemberontakan itu gagal,
dan Daud terus memerintah sebagai
pribadi terurap Yehuwa. w12 15/4 2:5
Jumat, 7 November
Apakah engkau, yang mengajar
orang lain, tidak mengajar dirimu sendiri?—Rm. 2:21.
Perkawinan yang gagal bisa menunjukkan bahwa hubungan seseorang dengan Allah melemah. Rasul Paulus mengajukan pertanyaan
serius ini, ”Jika sesungguhnya seorang pria tidak tahu bagaimana
memimpin rumah tangganya sendiri, bagaimana ia akan mengurus
sidang jemaat Allah?” (1 Tim. 3:5)
Malah, jika suami dan istri mengaku sebagai orang Kristen, namun
perkawinan mereka gagal, orangorang akan menganggap bahwa mereka tidak menerapkan apa yang
mereka ajarkan. (Rm. 2:22-24) Jika
orang Kristen yang terbaptis berencana untuk berpisah atau berce-
rai tanpa dasar Alkitab, hubungan
mereka dengan Allah pasti sedang bermasalah. Bisa jadi, salah
seorang atau keduanya tidak menerapkan prinsip Alkitab. Jika mereka benar-benar ’percaya kepada Yehuwa dengan segenap hati’,
mereka pasti bisa menyelamatkan perkawinan mereka.—Ams. 3:
5, 6. w12 15/5 2:7, 8
Sabtu, 8 November
Manusia mengatakan apa yang
berasal dari Allah seraya mereka dibimbing oleh roh kudus.
—2 Ptr. 1:21.
Bagaimana kita ada? Mengapa
kita ada? Apa masa depan kita?
Bagaimana keadaan kita sewaktu kita mati? Banyak orang di seputar dunia menanyakan hal-hal
ini. Kita tidak bakal tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini
dan pertanyaan penting lain seandainya kita tidak memiliki Firman Allah yang terilham. Namun,
bagaimana Yehuwa melalui roh kudus menyampaikan berita-Nya kepada para penulis Alkitab? Apakah mereka didikte kata demi kata
atau hanya diberi gagasan yang dapat mereka tuangkan dengan katakata sendiri? Bayangkanlah cara
seorang pengusaha membuat surat. Apabila suratnya harus berisi kata-kata tertentu, ia menulis
sendiri surat itu atau mendiktekannya kepada sekretarisnya. Sang
sekretaris akan mengetik surat itu,
dan sang pengusaha menandatanganinya. Pada kesempatan lain,
ia hanya memberitahukan gagasan utamanya, lalu sang sekretaris
membuat surat itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
Kemudian, pengusaha tersebut
mungkin akan memeriksanya dan
meminta sekretarisnya membuat
penyesuaian jika perlu. Akhirnya,
ia menandatanganinya. Penerimanya akan menganggap surat tersebut berasal dari pengusaha itu.
w12 15/6 4:1, 4
Minggu, 9 November
Engkau telah memegang tangan
kananku. . . . Engkau akan
membawa aku menuju kemuliaan.—Mz. 73:23, 24.
Apa maksudnya hal itu? Yehuwa
membimbing hamba-hamba-Nya
yang rendah hati kepada kemuliaan
dalam arti Ia memberi mereka kehormatan dalam berbagai cara. Misalnya, Ia memberi mereka pemahaman
akan kehendak-Nya. (1 Kor. 2:7) Kepada orang-orang yang mendengarkan firman-Nya dan menaati Dia, Ia
memberikan kehormatan berupa hubungan yang akrab dengan-Nya.
(Yak. 4:8) Yehuwa juga memercayakan pelayanan Kristen yang bagaikan harta kepada hamba-hambaNya. (2 Kor. 4:1, 7) Pelayanan ini akan
menghasilkan kemuliaan. Orangorang yang setia mendapat kehormatan berupa nama baik di hadapan
Yehuwa, dan mereka akan dipuji oleh
hamba-hamba Allah lainnya. (1 Sam.
2:30; Ams. 11:16; 22:1) Bagaimana dengan masa depan orang-orang yang
’berharap kepada Yehuwa dan mengikuti jalan-Nya’? Kepada mereka dijanjikan, ”Ia [Yehuwa] akan meninggikan engkau untuk memiliki bumi.
Pada waktu orang-orang fasik dimusnahkan, engkau akan melihatnya.”
(Mz. 37:34) Mereka sangat menantikan saatnya mereka akan mendapat
kehormatan yang luar biasa dengan
menerima kehidupan abadi.—Mz.
37:29. w13 15/2 4:3-5
Senin, 10 November
Ia bukanlah Allah orang mati,
melainkan Allah orang hidup.
—Luk. 20:38.
Dengan mendekatnya akhir dunia
Setan, ”sengatan-sengatan penderitaan” akan semakin parah. (Mat. 24:
7, 8) Segala sesuatu pasti akan memburuk selama kesengsaraan besar.
Banyak sarana penunjang kehidupan
akan runtuh, dan orang-orang akan
sangat ketakutan. (Hab. 3:16, 17) Karena putus asa, mereka seolah-olah
mencari perlindungan ”dalam guagua dan dalam celah batu di gununggunung”. (Pny. 6:15-17) Namun, tidak
ada gua aksara maupun organisasi
politik dan perdagangan yang bagaikan gunung yang akan bisa melindungi mereka. Namun, umat Yehuwa
akan terus merasa aman di bawah
naungan ’tempat tinggal mereka
yang sesungguhnya’, Allah Yehuwa.
(Mz. 90:1) Yehuwa juga terbukti sebagai ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bahkan bagi hamba-hamba-Nya
yang setia yang mungkin mati sebelum kesengsaraan besar mulai, ”sebab bagi dia mereka semua hidup”.
Ya, bagi Yehuwa, hamba-hamba-Nya
yang mati setia itu seolah-olah masih
hidup; mereka pasti akan Ia bangkitkan.—Pkh. 7:1. w13 15/3 4:15-17
Selasa, 11 November
Untuk menetapkan suatu administrasi . . . untuk mengumpulkan kembali segala perkara
dalam Kristus.—Ef. 1:9, 10.
Administrasi ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama mempersiapkan kelompok orang-orang
terurap untuk hidup di surga dengan
Yesus Kristus sebagai Kepala mereka. Ini dimulai pada hari Pentakosta
33 M ketika Yehuwa mulai mengumpulkan orang-orang yang akan memerintah bersama Kristus di surga.
(Kis. 2:1-4) Atas dasar korban tebusan Kristus, kaum terurap dinyatakan
adil-benar dan layak mendapatkan
kehidupan. Karena itu, mereka tahu
bahwa mereka telah diangkat sebagai ”anak-anak Allah”. (Rm. 3:23, 24;
5:1; 8:15-17) Tahap kedua mempersiapkan orang-orang yang akan
tinggal di bumi Firdaus. Mula-mula,
kelompok ini akan terdiri dari orangorang yang disebut ”kumpulan besar”. (Pny. 7:9, 13-17; 21:1-5) Selama
Pemerintahan Seribu Tahun, miliaran orang yang dibangkitkan akan
bergabung bersama mereka. (Pny. 20:
12, 13) Orang-orang yang terbukti
setia akan diangkat menjadi ”anakanak Allah” di bumi.—Rm. 8:21; Pny.
20:7, 8. w12 15/7 4:3, 4
Rabu, 12 November
Kita bukannya tidak mengetahui siasat [Setan].—2 Kor. 2:11.
Karena kita tahu siasat-siasat Setan, kita bisa menghindar agar tidak
dikalahkan olehnya. Kita tidak akan
terjerat, atau masuk ke dalam perangkapnya, jika kita berdoa meminta hikmat untuk menghadapi ujian iman. (Yak. 1:5) Lalu, kita perlu
bertindak sesuai dengan doa kita. Caranya adalah dengan belajar pribadi
secara teratur dan menerapkan Firman Allah. Publikasi yang disediakan
oleh budak yang setia dan bijaksana memberi tahu kita tentang perangkap-perangkap Iblis dan cara menghindarinya. Doa dan pelajaran Alkitab
akan membantu kita lebih mengasihi apa yang baik. Tetapi, yang tidak kalah penting, kita juga harus belajar membenci apa yang jahat. (Mz.
97:10) Kita bisa menjauhi apa yang jahat jika kita merenungkan akibat buruk dari hasrat-hasrat yang mementingkan diri. (Yak. 1:14, 15) Kalau kita
belajar membenci apa yang jahat dan
benar-benar mengasihi apa yang baik,
umpan Setan tidak menarik lagi bagi
kita karena kita membencinya. Alangkah bersyukurnya kita karena Allah
membantu kita agar tidak dikalahkan
Setan!—Mat. 6:13. w12 15/8 3:18-20
Kamis, 13 November
Saudara-saudara yang kami kasihi, janganlah melakukan pembalasan, tetapi berilah tempat
kepada kemurkaan Allah; karena ada tertulis, ”Pembalasan
adalah hakku; aku akan membalas, kata Yehuwa.”—Rm. 12:19.
Apakah Saudara berhak menghakimi orang lain? Tentu tidak. (Mat.
7:1, 2) Tetapi, Saudara bisa yakin
bahwa Allah pasti menghakimi dengan adil. Kalau Saudara merasa
telah menjadi korban ketidakadilan dan merasa sulit untuk mengampuni pelaku kesalahan yang telah bertobat, ada baiknya Saudara
mengingat bahwa orang yang menyakiti Saudara itu adalah korban
juga. Ya, dia pun menderita akibat
ketidaksempurnaan. (Rm. 3:23) Yehuwa merasa kasihan terhadap semua orang yang tidak sempurna,
maka pantaslah jika kita mendoakan orang yang bersalah itu. Kecil kemungkinannya kita akan terus marah kepada seseorang yang
telah kita doakan. Dan, kita hendaknya tidak terus-menerus merasa
kesal bahkan terhadap orang yang
bersalah kepada kita, karena Yesus menandaskan, ”Teruslah kasihi
musuh-musuhmu dan berdoalah
bagi orang-orang yang menganiaya kamu.”—Mat. 5:44. w12 15/11
5:14, 15
Jumat, 14 November
Aku bersukacita ketika mereka
mengatakan kepadaku, ”Mari
kita pergi ke rumah Yehuwa.”
—Mz. 122:1.
Walaupun banyak hal telah berubah
selama berabad-abad, aspek penting
dari kebaktian tetap sama. Pada zaman Alkitab, orang-orang harus membuat pengorbanan untuk dapat hadir. Demikian pula sekarang. Namun,
manfaat yang didapatkan melebihi pengorbanannya. Acara-acara ini masih
menjadi bagian penting ibadat kita.
Informasi dan pemahaman yang kita
terima di sana sangat kita butuhkan
untuk menjaga agar persahabatan kita
dengan Allah tetap kuat. Kebaktian
memotivasi kita untuk menerapkan
apa yang kita pelajari dan membantu kita agar terhindar dari masalah. Selain itu, kebaktian menganjurkan kita untuk tetap mengutamakan
hal-hal yang menyegarkan, ketimbang
hal-hal yang membebani. (Mz. 122:2-4)
Namun, ada hal-hal yang berubah dalam pengorganisasian kebaktian. Dahulu kebaktian bisa berlangsung hingga delapan hari! Ada sesi pagi, siang,
dan malam. Dinas pengabaran juga
merupakan acara rutin. Kadang-kadang, acara dimulai dari pukul sembilan pagi dan berakhir pukul sembilan
malam. Sukarelawan bekerja keras selama berjam-jam untuk menyiapkan
sarapan, makan siang, dan makan malam bagi hadirin. w12 15/9 5:15, 17
Sabtu, 15 November
Jangan sekali-kali bersumpah.
—Mat. 5:34.
Yesus berkata demikian karena
pada zamannya, orang-orang terbiasa bersumpah tetapi tidak berniat melaksanakannya. Apakah
Yesus memaksudkan bahwa bersumpah itu salah? Allah Yehuwa dan Abraham hamba-Nya yang
adil-benar bersumpah sehubungan
dengan hal-hal penting. Selain itu,
Hukum Allah mengharuskan orang
bersumpah untuk menyelesaikan
perselisihan tertentu. (Kel. 22:
10, 11; Bil. 5:21, 22) Jadi, orang
Kristen mungkin harus bersumpah
sewaktu memberikan kesaksian
di pengadilan. Atau, dalam kasus
tertentu, seorang Kristen mungkin merasa perlu bersumpah untuk
menyelesaikan suatu masalah atau
untuk meyakinkan orang lain akan
niatnya. Bahkan, ketika Yesus dipaksa oleh imam besar untuk bersumpah, ia tidak menolak, dan ia
mengatakan kebenaran di hadapan
Sanhedrin Yahudi.—Mat. 26:63, 64.
w12 15/10 4:1, 2
Minggu, 16 November
Engkau membuka tanganmu
dan memuaskan keinginan segala yang hidup.—Mz. 145:16.
Bagaimana dengan kalian yang
telah membuat pengorbanan agar
dapat melayani Yehuwa sepenuh
waktu? Mungkin Saudara telah
meninggalkan karier yang menjanjikan atau bisnis yang sedang berkembang agar punya lebih banyak
waktu untuk kepentingan Kerajaan. Atau, Saudara mungkin tetap melajang, atau jika menikah,
Saudara memutuskan untuk tidak
mempunyai anak agar dapat melayani dalam corak dinas sepenuh
waktu tertentu. Saudara membuat
keputusan itu karena Saudara sangat mengasihi Yehuwa dan de-
ngan tulus ingin membantu orangorang lain melayani Dia. Saudara
tidak perlu berpikir bahwa kehidupan Saudara akan lebih baik seandainya dahulu Saudara memilih
jalan hidup yang lain. Saudara bisa
benar-benar puas karena mengetahui bahwa Saudara telah memilih jalan yang terbaik bagi Saudara
dan telah memberikan segalanya
demi melayani Yehuwa. Ia tidak
akan melupakan semua pengorbanan Saudara. Dalam kehidupan yang sebenarnya nanti, Ia akan
memberkati Saudara dengan halhal yang jauh lebih baik daripada yang dapat Saudara bayangkan!
—1 Tim. 6:19. w13 15/1 4:15, 16
Senin, 17 November
Aku tidak tahan melihat penggunaan tenaga gaib.—Yes. 1:13.
Spiritisme sangat memengaruhi
cara berpikir orang-orang pada
abad ke-19. Maka, Zion’s Watch
Tower terbitan Mei 1885 mengatakan, ”Kepercayaan bahwa orang
mati tetap hidup di alam lain atau
dalam wujud lain bukanlah hal
baru. Kepercayaan itu sudah menjadi bagian dari agama zaman dahulu, dan adalah akar semua mitologi.” Artikel itu menambahkan
bahwa gagasan yang mengatakan
bahwa orang mati bisa berkomunikasi dengan orang hidup ”telah
menjadi kedok dan daya tarik bagi
tipuan ’hantu-hantu’ yang menyamar sebagai arwah orang mati. Mereka sangat suka menyembunyikan
jati diri mereka dengan metode
ini, dan dengan demikian mengukuhkan kendali mereka atas pikiran dan kehidupan banyak orang”.
Buku kecil What Say the Scriptures
About Spiritism? (Apa Kata Alkitab
tentang Spiritisme?) juga memberikan peringatan serupa. Demikian
pula halnya dengan publikasi-publikasi kita sekarang. w13 15/2 2:11
Selasa, 18 November
Pergilah dari negerimu dan dari
sanak saudaramu . . . ke negeri yang akan kutunjukkan kepadamu.—Kej. 12:1.
Abraham, yang kala itu bernama Abram, mungkin bertanya-tanya mengapa Yehuwa menyuruh
dia melakukan hal itu. Kalaupun
Abraham merasa khawatir, pastilah kekhawatirannya segera sirna
ketika Yehuwa selanjutnya mengatakan, ”Aku akan membuat bangsa yang besar darimu, dan aku
akan memberkati engkau . . . dan
dia yang menyumpahi engkau akan
aku kutuk.” (Kej. 12:2, 3) Melalui kata-kata itu, Yehuwa berjanji bahwa Ia sendiri akan menjadi tempat tinggal yang aman bagi
Abraham dan keturunannya. (Kej.
26:1-6) Yehuwa menepati janjiNya. Misalnya, berkat campur tangan Allah, Firaun dari Mesir dan
Raja Abimelekh dari Gerar tidak jadi menodai Sara dan tidak
membunuh Abraham. Ia juga melindungi Ishak dan Ribka dari situasi serupa. (Kej. 12:14-20; 20:
1-14; 26:6-11) Alkitab mengatakan, ”[Yehuwa] tidak membiarkan
seorang manusia pun mencurangi
mereka, tetapi demi kepentingan mereka, ia menegur raja-raja,
dengan berfirman, ’Jangan menjamah orang-orang yang kuurapi,
dan kepada nabi-nabiku jangan
melakukan yang jahat.’ ”—Mz. 105:
14, 15. w13 15/3 4:4, 5
Rabu, 19 November
Engkau telah memegang tangan kananku. Dengan nasihatmu engkau akan menuntun aku.
—Mz. 73:23, 24.
Dewasa ini, orang Kristen hendaknya meniru Hana. (1 Sam. 1:4-8)
Kita harus terus menghadiri perhimpunan. Kita semua merasakan bahwa perhimpunan menye-
diakan anjuran yang kita butuhkan.
(Ibr. 10:24, 25) Persaudaraan Kristen yang hangat menghibur kita. Sebuah khotbah atau komentar bisa
menyentuh hati kita. Seorang saudara atau saudari mungkin mau
mendengarkan kita dengan sabar
atau memberikan kata-kata penghiburan. (Ams. 15:23; 17:17) Sewaktu kita bernyanyi bagi Yehuwa, kita
bisa bersukacita lagi. Kita khususnya membutuhkan anjuran sewaktu
dilanda ”pikiran yang menggelisahkan”. Di perhimpunan itulah ’penghiburan Yehuwa’ membantu kita
bertekun dan tetap setia. (Mz. 94:
18, 19) Betapa bersyukurnya kita karena Yehuwa melindungi kita agar
kita selamat! w12 15/4 5:16-18
Kamis, 20 November
Kita . . . memantulkan kemuliaan Yehuwa seperti cermin.
—2 Kor. 3:18.
Sedikit banyak, kita semua mirip orang tua kita. Maka, tidak
mengherankan jika ada yang mengatakan kepada seorang anak lakilaki, ’Kamu persis seperti bapakmu.’ Atau, kalau anak perempuan,
’Kamu mirip ibumu.’ Dan, anakanak sering meniru apa yang dilakukan orang tua mereka. Bagaimana
dengan kita? Dapatkah kita meniru
Bapak surgawi kita, Yehuwa? Meski
kita belum pernah melihat-Nya,
kita dapat mengerti sifat-sifat-Nya
yang baik dengan mempelajari Firman-Nya, mengamati ciptaan-Nya,
dan merenungkan Alkitab, terutama kata-kata serta perbuatan Putra
Allah, Yesus Kristus. (Yoh. 1:18; Rm.
1:20) Dalam menjalankan pengabdian yang saleh, kita harus memperlihatkan sifat-sifat Pencipta kita.
Kaum terurap dan rekan-rekan mereka di bumi memantulkan kemuliaan Yehuwa dalam kehidupan dan
pelayanan mereka. (2 Kor. 4:1) Apakah kita memantulkan kemuliaan
Yehuwa dengan menjaga tingkah
laku yang saleh dan rutin memberitakan Kerajaan? w12 15/5 4:1-3
Jumat, 21 November
Hukum Yehuwa itu sempurna
. . . membuat orang yang kurang
berpengalaman berhikmat.
—Mz. 19:7.
Tanpa Alkitab, kita hanya akan
belajar dari pengalaman pribadi. Jika demikian halnya, dapatkah kita merasakan apa yang dinyatakan sang pemazmur tentang
”hukum Yehuwa”? Sayangnya, beberapa orang tidak lagi mengasihi kebenaran Alkitab. (Pny. 2:4)
Mereka tidak lagi hidup dengan
cara yang menyenangkan Yehuwa. (Yes. 30:21) Jangan sampai
kita seperti itu. Kita harus berupaya untuk selalu menghargai Alkitab dan ajarannya. Alkitab adalah
pemberian yang penting dari Pencipta kita yang pengasih. (Yak. 1:
17) Apa yang akan membantu kita
lebih menghargai ”firman Allah”?
Salah satu kuncinya adalah dengan merenungkan b agaimana
para penulis Alkitab dibimbing untuk menulis Alkitab. Untuk itu,
kita perlu mengingat kembali banyaknya bukti bahwa Alkitab terilham. Maka, kita akan tergerak untuk membaca Firman Allah setiap
hari dan menerapkan nasihatnya.
—Ibr. 4:12. w12 15/6 4:1, 2
Sabtu, 22 November
Kamu tidak tahu hari ataupun
jamnya.—Mat. 25:13.
Karena tidak mengetahui kapan
akhir itu akan tiba, kita bisa mengetahui apakah kita melayani Yehuwa
dengan motif yang benar. Sebenarnya, Yehuwa merespek kita dengan
mengizinkan kita memilih apakah
akan loyal kepada-Nya atau tidak.
Meskipun kita memang ingin selamat dari akhir dunia ini, kita melayani Yehuwa karena kita mengasihi Dia, bukan hanya karena ingin
mendapat kehidupan abadi. (Mz.
37:4) Kita bahagia karena melakukan kehendak-Nya, dan kita tahu
bahwa Allah mengajar kita apa
yang bermanfaat. (Yes. 48:17) Manfaat lainnya adalah kita mempunyai
kesempatan untuk menyenangkan
hati Yehuwa. Kalau kita melayani
Dia karena kasih, dan bukan karena akhir itu sudah dekat atau demi
upah, Yehuwa dapat membuktikan
bahwa musuh-Nya, Setan, adalah
pendusta. (Ayb. 2:4, 5; Ams. 27:11)
Mengingat kita telah mengalami
begitu banyak penderitaan akibat
ulah Setan, kita tentu ingin sekali mendukung kedaulatan Yehuwa dan menolak pemerintahan Setan. w12 15/9 4:5, 6
Minggu, 23 November
Taatilah mereka yang mengambil pimpinan di antara kamu
dan tunduklah kepada mereka,
karena mereka menjaga jiwamu.—Ibr. 13:17.
Sikap seorang Kristen dapat terlihat sewaktu ia mendapat koreksi
atau hak istimewanya dicabut. Seorang saudara muda dengan baik
hati dinasihati oleh para penatua karena ia sering bermain video
game kekerasan. Sayangnya, ia tidak menanggapinya dan hak istimewanya sebagai hamba pelayanan
dicabut karena ia tidak lagi memenuhi persyaratan Alkitab. (Mz. 11:5;
1 Tim. 3:8-10) Lalu, saudara itu bercerita kepada orang-orang bahwa ia
tidak setuju dengan keputusan itu.
Ia juga berulang kali menulis surat
kepada kantor cabang yang isinya
menjelek-jelekkan para penatua.
Ia bahkan memengaruhi orangorang lain untuk menyurati kantor cabang juga. Tetapi pikirkanlah,
kalau kita berupaya membenarkan
diri, kita malah membahayakan kedamaian seluruh sidang. Hal itu
merugikan semua orang. Sewaktu
mendapat teguran, kita sebaiknya
memandang itu sebagai kesempatan untuk melihat kelemahan kita
sendiri dan menerima koreksi itu.
—Rat. 3:28, 29. w12 15/10 2:8, 9
Senin, 24 November
Jika kamu mengampuni orangorang atas pelanggaran mereka, Bapak surgawimu juga akan
mengampuni kamu.—Mat. 6:14.
Kita p erlu rela mengampuni
orang-orang yang menyakiti hati
kita, tidak soal apakah mereka adalah anggota sidang atau bukan. Hal
ini sangat penting agar hubungan
kita dengan anggota keluarga, teman, orang lain, dan Yehuwa tetap
damai. Alkitab menunjukkan bahwa sebagai orang Kristen, kita wajib mengampuni orang lain tidak
soal seberapa sering mereka menyakiti hati kita. Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang
budak yang mempunyai utang besar. Sewaktu budak ini tidak melakukan hal yang sama kepada sesama budak yang memiliki utang
yang kecil, majikannya melemparkan dia ke penjara. (Mat. 18:21-34)
Yesus menyimpulkan, ”Dengan cara
yang sama Bapak surgawiku akan
memperlakukan kamu, jika kamu
masing-masing tidak mengampuni
saudaranya dari hatimu.” (Mat.
18:35) Jadi, orang yang ingin bersahabat dengan Yehuwa wajib mengampuni sesamanya. w12 15/11 5:3-5
Selasa, 25 November
Yehuwa tahu bagaimana melepaskan orang-orang yang memiliki pengabdian yang saleh dari
cobaan.—2 Ptr. 2:9.
Katakanlah Saudara sedang mencari pekerjaan, dan di tempat Saudara tinggal lapangan pekerjaannya sedikit. Saudara mungkin akan
menerima pekerjaan apa pun yang
bisa Saudara dapatkan, atau yang
ditawarkan. Tetapi, bagaimana kalau pekerjaan itu bertentangan dengan prinsip Alkitab? Bagaimana
jika kegiatan Kristen atau keluarga Saudara menjadi korban karena pekerjaan itu menuntut jam kerja yang panjang atau perjalanan
yang jauh? Apakah Saudara akan
tetap menerima pekerjaan itu dan
berpikir, ’Yah, lumayanlah, daripada menganggur?’ Ingatlah, pilihan
yang salah bisa menjauhkan Saudara dari Yehuwa. (Ibr. 2:1) Tetaplah ingat tujuan Saudara. Coba
pikirkan, ’Apa yang ingin saya capai dengan pekerjaan atau karier ini?’ Jika saudara memandang
pekerjaan tersebut sebagai sarana untuk menghidupi diri Saudara
dan keluarga agar dapat melayani
Yehuwa, pasti Yehuwa akan memberkatinya. (Mat. 6:33) Yehuwa tidak akan tinggal diam jika Saudara
kehilangan pekerjaan atau menghadapi krisis ekonomi.—Yes. 59:1.
w13 15/1 2:5, 6
Rabu, 26 November
Mempertahankan kesatuan roh
dalam ikatan perdamaian yang
mempersatukan.—Ef. 4:3.
Kita benar-benar bersatu jika kita
menerapkan apa yang Yehuwa ajarkan dan mau dibimbing oleh roh kudus Allah agar menjadi orang yang
lebih baik. Atas dasar iman kita
akan korban tebusan Kristus, Yehuwa menganggap kita sebagai orangorang yang adil-benar, sebagai putra-putra-Nya jika kita adalah bagian
dari kaum terurap, atau sebagai sahabat-Nya jika kita adalah bagian
dari domba-domba lain. Tetapi, selama kita hidup di sistem ini, kadang-kadang problem terjadi antara
kita dan orang lain. (Rm. 5:9; Yak.
2:23) Itulah sebabnya, Alkitab menasihati kita untuk terus bersabar
terhadap satu sama lain. Bagaimana persatuan dengan rekan seiman
dapat dicapai? Kita perlu memupuk ”kerendahan hati dan kelemahlembutan”. (Ef. 4:1, 2) Salah satu
cara menerapkan nasihat ini adalah
dengan mengikuti bimbingan roh
Allah dan memperlihatkan buahnya. Buah roh membantu kita menyelesaikan problem dengan orang
lain. Sebaliknya, perbuatan daging
memecah belah. w12 15/7 4:6, 7
Kamis, 27 November
Berdiri teguh melawan siasatsiasat licik Iblis.—Ef. 6:11.
Setan Si Iblis membenci umat
manusia, terutama orang-orang
yang melayani Yehuwa. Ia bahkan memerangi kaum sisa terurap.
(Pny. 12:17) Orang-orang Kristen
yang tangguh itu telah memelopori
pekerjaan pemberitaan Kerajaan
pada zaman modern dan mengungkap kedok Setan sebagai penguasa dunia ini. Iblis juga membenci
”domba-domba lain”, yang mendukung kaum terurap dan bakal menerima kehidupan abadi—kesempatan yang tidak dimiliki lagi oleh
Setan. (Yoh. 10:16) Maka, tidak
mengherankan bahwa ia murka!
Entah kita berharap untuk hidup
di surga atau di bumi, Setan jelas
tidak ingin kita bahagia. Ia ingin
menjadikan kita korbannya. (1 Ptr.
5:8) Untuk mencapai tujuannya, Setan memasang berbagai perangkap,
atau jerat. Ia ”membutakan pikiran” orang-orang yang tidak percaya sehingga mereka menolak kabar
baik dan tidak dapat melihat berbagai perangkap itu. Tetapi, Iblis
juga menjerat beberapa orang yang
telah menerima berita Kerajaan.
—2 Kor. 4:3, 4. w12 15/8 4:1, 2
Jumat, 28 November
Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka.—Mat. 5:3.
Ada bagian tetap dari acara kebaktian yang selalu kita tunggutunggu. Kita mendapat ’makanan
rohani pada waktu yang tepat’ melalui khotbah dan publikasi baru
yang membantu kita lebih memahami nubuat dan ajaran Alkitab.
(Mat. 24:45) Sering kali, publikasi
yang kita terima itu dapat digunakan untuk membantu orang-orang
yang berhati tulus untuk memahami kebenaran Alkitab. Drama
berdasarkan Alkitab yang menyentuh hati membantu kita semua,
baik tua maupun muda, memeriksa motif kita melayani Yehuwa dan
membantu kita waspada agar tidak
dipengaruhi oleh cara berpikir dunia. Khotbah baptisan membantu
kita semua memeriksa kembali apa
yang terpenting dalam kehidupan
kita. Kita juga bersukacita melihat
orang-orang menyatakan pembaktian mereka kepada Yehuwa dengan
dibaptis. Kebaktian telah menjadi
bagian dari ibadat sejati selama ribuan tahun. Kebaktian membantu
kita bersukacita dan tetap setia kepada Yehuwa selama masa yang sukar dan menganjurkan kita untuk
lebih giat melayani-Nya. w12 15/9
5:14, 18, 19
Sabtu, 29 November
Kota tersebut [Yerusalem] sesungguhnya akan direbut.
—Za. 14:2.
”Kota tersebut” melambangkan
Kerajaan Mesianik Allah. Di bumi, Kerajaan itu diwakili oleh ’warga negaranya’, yaitu kaum sisa terurap. (Flp. 3:20) Sekalipun umat
Allah kalah jumlah, difitnah, ditentang, dan dianiaya musuh pada
Perang Dunia I, ibadat sejati tidak dapat dilenyapkan. Akan ada
”orang-orang yang tersisa dari antara bangsa itu”. Mereka adalah
orang-orang dari kaum sisa terurap yang tetap loyal, yang tetap ada di ”kota itu”. Masih akan
ada serangan lanjutan yang dilancarkan bangsa-bangsa atas kaum
sisa terurap dan rekan-rekan mereka yang memiliki harapan hidup di
bumi. (Pny. 12:17) Misalnya, penganiayaan yang terjadi pada Perang
Dunia II. Kesetiaan Saksi-Saksi
terurap tersebut memotivasi hamba-hamba Allah dewasa ini untuk
bertekun menghadapi semua ujian
iman yang mengadang. Ini bisa berupa tentangan dari kerabat yang
tidak seiman, rekan sekerja, atau
teman sekolah yang mengejek mereka.—1 Ptr. 1:6, 7. w13 15/2 3:4-7
Minggu, 30 November
Teruslah pegang pola perkataan
yang sehat.—2 Tim. 1:13.
”Perkataan yang sehat” itu terdapat dalam Firman Allah. (1 Tim.
6:3) Kata Yunani yang diterjemahkan
menjadi ”pola” secara harfiah berarti
sketsa seorang seniman. Dari sketsa seorang seniman, kita bisa membayangkan bagaimana gambar itu
nantinya. Demikian pula, ’pola kebenaran’ bagaikan sketsa yang bisa
membantu kita memahami kehendak Allah dan menjalankannya. Setelah mendapatkan pengetahuan,
kita memupuk iman kita. Namun, pengetahuan dan iman kita perlu terus
bertumbuh. (2 Tes. 1:3) Pertumbuhan mencakup serangkaian perubahan. ”Bertumbuh” berarti bertambah,
atau semakin besar. Jadi, setelah dibaptis, kita perlu terus bertumbuh secara rohani agar tidak menjadi bantut. Sewaktu kita baru belajar
Alkitab dan kemudian dibaptis, kita
tampak bertumbuh dengan cepat secara rohani. Pada tahun-tahun selanjutnya, pertumbuhan rohani kita tidak terlalu kentara. Akan tetapi, kita
masih perlu terus bertumbuh dalam
iman dan pengetahuan sampai ”menjadi manusia dewasa, mencapai tingkat pertumbuhan yang merupakan
ciri dari kepenuhan Kristus”.—Ef. 4:
13. w13 15/3 3:7-9
Senin, 1 Desember
Selasa, 2 Desember
Lihat! Aku datang . . . untuk melakukan kehendakmu, oh, Allah.
—Ibr. 10:7.
Percayalah kepada Yehuwa dengan segenap hatimu dan jangan
bersandar pada pengertianmu
sendiri.—Ams. 3:5.
Melalui doanya ini, Yesus berjanji kepada Allah untuk melakukan semua hal yang dinubuatkan tentang Benih yang dijanjikan,
termasuk untuk membiarkan Setan ”meremukkan tumitnya”. (Kej.
3:15) Belum pernah ada manusia
yang dengan sukarela mau memikul
tanggung jawab yang sedemikian
berat. Dari surga, Yehuwa menyatakan bahwa Ia sangat memercayai
Putra-Nya ini. (Luk. 3:21, 22) Yesus selalu melakukan apa yang ia
ajarkan. Ya yang ia katakan selalu
berarti Ya. (Mat. 5:37) Ia tidak mau
disimpangkan dari tugas yang diberikan Bapaknya. Ia terus memberitakan kabar baik Kerajaan Allah
dan mengajar orang-orang yang telah Allah tarik kepada-Nya. (Yoh.
6:44) Begitu setianya Yesus dalam
memenuhi semua janjinya sehingga Alkitab mengatakan, ”Tidak soal
seberapa banyak janji-janji Allah,
itu telah menjadi Ya melalui dia.”
(2 Kor. 1:20) Yesus selalu menepati
janji kepada Bapaknya. Ia menjadi
teladan terbaik bagi kita. w12 15/10
4:3, 4
Yehuwa telah memberikan tanggung jawab kepada para penatua
untuk menangani kasus-kasus perbuatan salah di sidang. Memang, saudara-saudara ini tidak seperti Allah
yang mengetahui segala sesuatu. Tetapi, mereka berupaya agar keputusan mereka dibimbing oleh roh kudus dan selaras dengan arahan dari
Firman Allah. Maka, setelah mereka memohon bantuan Yehuwa dalam
doa, apa yang mereka putuskan itu
akan sesuai dengan sudut pandang
Allah. (Mat. 18:18) Dalam situasi seperti inilah kita harus loyal. Maukah
Saudara mengampuni dan menunjukkan bahwa Saudara masih mengasihi orang yang telah dinyatakan bertobat itu? (2 Kor. 2:5-8) Mungkin ini
tidak mudah, terutama jika Saudara
atau kerabat Saudara yang menjadi
korbannya. Tetapi, dengan memercayai Yehuwa dan cara Dia menangani
masalahnya melalui sidang, Saudara melakukan apa yang benar. Itulah bukti bahwa Saudara benar-benar mengampuni dengan lapang hati.
w12 15/11 5:16, 17
Rabu, 3 Desember
Apakah ia Allah bagi orang Yahudi saja? Bukankah ia juga
Allah bagi orang-orang dari
bangsa-bangsa?—Rm. 3:29.
Di Israel zaman dahulu, hak-hak
yang dimiliki orang non-Israel memang dibatasi, tetapi orang Israel
diharuskan menghormati dan berlaku adil kepada mereka. Pada zaman
itu, orang asing mendapat manfaat dengan tinggal di antara orang
Israel. Perlakuan yang mereka terima menunjukkan cara pandang
Yehuwa yang tidak membeda-bedakan orang seperti yang dinyatakan oleh rasul Paulus dalam ayat
hari ini. Melalui perjanjian baru, Israel jasmani digantikan dengan sidang orang Kristen terurap. Dengan bangsa baru inilah Allah kini
memiliki hubungan istimewa. Itulah sebabnya mereka disebut ”Israel
milik Allah”. (Gal. 6:16) Dan, sebagaimana dijelaskan oleh Paulus, dalam bangsa baru ini ”tidak ada lagi
[yang disebut] orang Yunani atau
orang Yahudi, bersunat atau tidak
bersunat, orang asing, orang Skit,
budak, orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua perkara dan dalam semua”. (Kol. 3:11) Maka, dalam
arti itulah tidak ada yang dianggap
orang asing dalam sidang Kristen
dahulu. w12 15/12 4:2-4
Kamis, 4 Desember
Kamu tidak dapat bekerja bagaikan budak bagi Allah dan
bagi Kekayaan.—Mat. 6:24.
Uang tidaklah jahat, dan tidaklah salah untuk menjalankan bisnis
yang jujur. (Pkh. 7:12; Luk. 19:12, 13)
Tetapi, jika kita mengembangkan
”cinta akan uang”, kita pasti akan
menjauh dari Yehuwa. (1 Tim. 6:
9, 10) ”Kekhawatiran sistem ini”, yaitu kekhawatiran yang berlebihan
untuk memenuhi kebutuhan hidup,
dapat mencekik kita secara rohani.
Begitu pula dengan ”tipu daya kekayaan”, yaitu anggapan yang salah
bahwa kekayaan dapat memberikan
kebahagiaan dan keamanan yang
langgeng. (Mat. 13:22) Pandangan
yang salah soal uang dapat mengarah kepada tindakan yang salah.
(Ams. 28:20) Banyak yang telah terpikat untuk berjudi atau mengikuti
program multilevel marketing karena ingin cepat kaya. Mereka bahkan
mengajak anggota sidang lainnya
untuk ikut. Ada juga yang jatuh dalam perangkap investasi yang menjanjikan keuntungan yang mulukmuluk. Jangan biarkan ketamakan
membuat Saudara tertipu. Gunakan akal sehat Saudara. Jika suatu
tawaran tampaknya muluk-muluk,
bisa jadi itu memang cuma tipuan.
w13 15/1 3:11, 12
Jumat, 5 Desember
Banyak . . . penguasa, sebenarnya beriman kepadanya [Yesus],
tetapi oleh karena orang-orang
Farisi mereka tidak mengakui
dia.—Yoh. 12:42.
Para penguasa itu semestinya
tidak mementingkan pandangan
orang Farisi. Pada awal pelayanannya, Yesus dengan jelas menyatakan mengapa banyak orang akan
menolaknya dan tidak mau beriman kep adanya. (Yoh. 5:39-44)
Selama berabad-abad, bangsa Israel menantikan kedatangan Mesias. Sewaktu Yesus mulai mengabar, ada orang-orang yang mungkin
telah menyimpulkan bahwa Kristus semestinya segera tampil, seperti dinubuatkan Daniel. Beberapa
bulan sebelumnya, sewaktu Yohanes Pembaptis mulai mengabar, banyak orang mengatakan, ”Apakah
mungkin ia adalah Kristus?” (Luk.
3:15) Tetapi, orang-orang yang ahli
dalam Hukum tidak mau menerima Yesus sebagai Mesias. Mengapa?
Alasannya terlihat jelas dari pertanyaan Yesus kepada mereka, ”Bagaimana kamu dapat percaya, apabila kamu menerima kemuliaan dari
satu sama lain dan kamu tidak mencari kemuliaan dari satu-satunya
Allah?” w13 15/2 4:6, 7
Sabtu, 6 Desember
Kami akan berjalan dengan
nama Yehuwa, Allah kami, sampai waktu yang tidak tertentu,
ya, selama-lamanya.—Mi. 4:5.
Berjalan dengan nama Allah
mencakup tiga hal. Pertama, kita
harus mengumumkan nama itu kepada orang lain, sebab hanya orangorang yang ’berseru kepada nama
Yehuwa yang akan diselamatkan’.
(Rm. 10:13) Kedua, kita perlu meniru sifat-sifat Yehuwa, terutama
kasih-Nya. (1 Yoh. 4:8) Dan yang
ketiga, kita berjalan dengan nama
Allah jika kita dengan senang hati
menaati hukum-hukum-Nya dan tidak mendatangkan cela atas nama
suci Bapak kita. (1 Yoh. 5:3) Apakah Saudara bertekad untuk ”berjalan dengan nama Yehuwa sampai
waktu yang tidak tertentu”? Kita
mengenal Allah karena keinginan
sendiri. Kita bangga menyandang
nama-Nya dan menjadi umat-Nya
yang taat. Jadi, kita bisa menatap masa depan dengan penuh keyakinan akan penggenapan janji di
Mazmur 9:10 ini, ”Orang yang mengetahui namamu akan percaya kepadamu, karena engkau pasti tidak akan meninggalkan orang yang
mencarimu, oh, Yehuwa.” w13 15/3
5:16-18
Minggu, 7 Desember
Allah tidak berat sebelah, tetapi
orang dari bangsa mana pun
yang takut kepadanya dan mengerjakan keadilbenaran diperkenan olehnya.—Kis. 10:34, 35.
Menganggap orang dari bangsa lain lebih rendah adalah sikap
yang tidak terpuji. Lagi pula, hal
itu menunjukkan kurangnya pemahaman. Buku The Races of Mankind
mengatakan, ”Berbagai suku bangsa itu sesungguhnya adalah, seperti
yang Alkitab katakan, bersaudara.”
Ya, meski kakak-beradik sering kali
tidak sama, mereka tetap bersauda-
ra. Memang, di mana pun kita tinggal, selalu ada orang asing di tengah-tengah kita. Di Israel zaman
dahulu pun ada orang asing. Dengan
adanya perjanjian Hukum, orang Israel mempunyai hubungan istimewa dengan Allah Yehuwa. Hak-hak
yang dimiliki orang non-Israel memang dibatasi, tetapi orang Israel
diharuskan menghormati dan berlaku adil kepada mereka. Benar-benar contoh yang bagus untuk ditiru!
Orang Kristen sejati pun tidak boleh berat sebelah atau berprasangka. w12 15/12 4:1, 2
Senin, 8 Desember
Berupayalah sebisa-bisanya untuk mempersembahkan dirimu
kepada Allah sebagai orang
yang diperkenan, sebagai pekerja tanpa sesuatu pun yang membuatnya malu.—2 Tim. 2:15.
Kita bisa belajar dari masa lalu,
namun kita harus terus melangkah
sambil menatap masa depan. Jadi,
ketimbang terus merisaukan masa
lalu, kita perlu memikirkan masa
kini dan masa depan. Kesengsaraan
besar kian dekat. Maka, kita tidak
ingin diusik oleh pikiran-pikiran
negatif yang ada di balik pertanyaan-pertanyaan berikut, ’Apa saya
sebenarnya dulu bisa berbuat lebih
dalam dinas kepada Allah? Mengapa waktu itu saya tidak merintis padahal ada kesempatan? Kenapa saya dulu tidak berupaya meraih
hak istimewa untuk menjadi hamba
pelayanan? Apakah upaya saya untuk mengenakan kepribadian baru
sudah maksimal? Apakah saya ini
orang yang Yehuwa inginkan dalam
dunia baru-Nya?’ Ketimbang hanya
merasa khawatir, lebih baik kita gunakan pertanyaan-pertanyaan itu
untuk memeriksa diri dan berupaya
memberikan yang terbaik dalam dinas kepada Yehuwa. Jika kita tidak
melakukannya dari sekarang, bisabisa kita akan lebih menyesal lagi
nanti. w13 15/1 4:13, 14
Selasa, 9 Desember
Firmanmu adalah kebenaran.
—Yoh. 17:17.
Dalam bahasa Ibrani Alkitab, istilah yang sering diterjemahkan
”kebenaran” berkaitan dengan apa
yang benar, dapat dipercaya, setia,
atau berdasarkan fakta. Kata Yunani yang diterjemahkan ”kebenaran” berarti apa yang sesuai dengan
fakta atau sesuatu yang tepat. Yehuwa telah melestarikan kebenaran dan membuat pengetahuan itu
tersedia bagi kita dengan limpah.
(2 Yoh. 1, 2) Pemahaman kita akan
kebenaran secara bertahap semakin jelas, karena ”jalan orang-orang
adil-benar adalah seperti cahaya terang yang semakin terang hingga
rembang tengah hari”. (Ams. 4:18)
Kita tentu setuju dengan Yesus,
yang mengucapkan kata-kata dalam
ayat hari ini sewaktu berdoa kepada Allah. Firman Allah berisi ”kebenaran kabar baik”, yang mencakup segenap ajaran Kristen. (Gal.
2:14) Di antaranya adalah fakta-fakta tentang nama Yehuwa, kedaulatan-Nya, korban tebusan Yesus, kebangkitan, dan Kerajaan. w13 15/2
1:17, 18
Rabu, 10 Desember
Nyatakanlah permintaanmu kepada Allah.—Flp. 4:6.
Sewaktu menghadapi penganiayaan, berupayalah untuk merenungkan hal-hal ”yang patut dipuji”.
(Flp. 4:6-9) Dengan kekuatan dari
Yehuwa, kita akan mampu bertahan menghadapi ujian iman dan tidak tersandung oleh situasi-situasi
yang menyusahkan hati. Sayangnya, beberapa orang berhenti dari
perlombaan untuk kehidupan karena tersandung oleh ketidaksempurnaan orang lain. Perbedaan pendapat dalam hal-hal yang menyangkut
hati nurani telah menjadi balok
sandungan bagi mereka. (1 Kor. 8:
12, 13) Jika seseorang menyinggung perasaan kita, apakah kita
akan membesar-besarkan persoalannya? Alkitab menasihati orang
Kristen agar berhenti menghakimi
orang lain, rela mengampuni, dan tidak memaksakan hak pribadi. (Luk.
6:37) Sewaktu menghadapi batu
sandungan, renungkanlah, ’Apakah
saya menghakimi orang lain berdasarkan selera pribadi? Saya tahu
saudara-saudari saya tidak sempurna, jadi apakah saya akan berhenti
dari perlombaan untuk kehidupan
karena ketidaksempurnaan mereka?’ Karena mengasihi Yehuwa, kita
akan bertekad untuk tidak membiarkan apa pun yang orang lain lakukan menghalangi kita mencapai
garis finis. w13 15/3 1:18, 19
Kamis, 11 Desember
Dengan inilah semua orang akan
tahu bahwa kamu adalah muridmuridku, jika kamu mempunyai
kasih di antara kamu.
—Yoh. 13:35.
Sebagai murid Kristus dan Saksi
dari Yehuwa, kita harus saling mengasihi. Yesus mengatakan bahwa kasih ini adalah tanda pengenal
orang Kristen sejati. Tetapi, kita tidak hanya mengasihi saudara-saudara seiman. Kita juga berupaya
mengasihi orang-orang yang tidak
seiman. Kita semua bisa dan harus melakukannya. Kita juga memiliki tugas. Allah telah memberikan
kepada kita karunia berharga berupa pengetahuan tentang kebenaran.
Allah ingin agar kita membagikan
pengetahuan itu kepada orang lain.
(Mat. 28:19, 20) Lagi pula, mengajarkan kebenaran kepada orang
lain adalah bukti kasih. Tentu saja,
keadaan setiap orang Kristen berbeda-beda. Ada yang mungkin tidak bisa berbuat sebanyak yang
lain dalam pelayanan. Yehuwa memahami hal itu. Yang terpenting
adalah mengerahkan segenap upaya sesuai dengan kesanggupan kita.
Dengan demikian, kita memperlihatkan kasih yang tidak mementingkan diri kepada Allah dan sesama. w12 15/12 2:11, 13, 14
Jumat, 12 Desember
Orang mati . . . sama sekali tidak
sadar akan apa pun.—Pkh. 9:5.
Orang Yahudi tahu kebenaran
tentang keadaan orang mati. Namun, sew aktu Yunani terb agibagi dan dikuasai oleh para jenderal Aleksander Agung, ada upaya
untuk menyatukan Yehuda dengan Siria melalui agama Yunani
dan kebudayaan Helenik. Hasilnya, orang-orang Yahudi mulai memercayai ajaran palsu bahwa jiwa
manusia tidak berkematian dan
ada alam setelah kematian tempat jiwa-jiwa disiksa. Walaupun
Alkitab belum tersedia pada zaman Ayub, ia tahu kebenaran tentang kematian. Ia juga menyadari bahwa Yehuwa adalah Allah
yang pengasih yang akan rindu untuk membangkitkan dia. (Ayb. 14:
13-15) Abraham juga percaya akan
kebangkitan. (Ibr. 11:17-19) Orang
yang tidak bisa mati tidak dapat dibangkitkan. Maka, hambahamba Allah tidak percaya akan
jiwa yang tidak berkematian. Roh
Allah pastilah membantu Ayub
dan Abraham untuk memiliki pemahaman tentang keadaan orang
mati dan untuk beriman akan kebangkitan. w13 15/2 2:12-14
Sabtu, 13 Desember
Sekiranya . . . mereka mengatakan kepadaku, ”Siapa
namanya?” Apa yang akan kukatakan kepada mereka?
—Kel. 3:13.
Mengingat nama Allah sudah dikenal sejak dulu, mengapa Musa
mengajukan pertanyaan itu? Tampaknya, ia ingin lebih mengenal
pribadi yang memiliki nama itu,
agar ia dapat meyakinkan umat
Allah bahwa Ia benar-benar akan
membebaskan mereka. Kekhawatiran Musa beralasan. Orang Israel
telah lama menjadi budak. Mereka
mungkin bertanya-tanya apakah
Allah bapak-bapak leluhur mereka mampu membebaskan mereka. Ya, beberapa orang Israel bahkan menyembah dewa-dewi Mesir!
(Yeh. 20:7, 8) Apa jawaban Yehuwa
atas pertanyaan Musa? Ia berkata, ”Inilah yang harus kaukatakan
kepada putra-putra Israel, ’AKU
AKAN MENJADI telah mengutus
aku kepadamu.’ ” Ia menambahkan, ”Yehuwa, Allah bapak-bapak
leluhurmu . . . telah mengutus aku
kepadamu.” Allah menyingkapkan
bahwa Ia akan menjadi apa pun
yang Ia inginkan demi melaksanakan tujuan-Nya, bahwa Ia akan
selalu menepati kata-kata-Nya.
—Kel. 3:14, 15. w13 15/3 5:4, 5
Minggu, 14 Desember
Yonatan mulai mengasihi [Daud]
seperti jiwanya sendiri.
—1 Sam. 18:1.
Yonatan, putra sulung Raja Saul,
semestinya mewarisi takhta Israel. Tetapi, Yehuwa memilih Daud
sebagai raja Israel berikutnya. Yonatan merespek keputusan Allah
dan melakukan apa pun untuk menguatkan Daud, bahkan mempertaruhkan nyawanya demi membela Daud di hadapan Saul. Yonatan
dengan loyal mengatakan kepada
Daud, ”Engkau akan menjadi raja
atas Israel, dan aku sendiri akan
menjadi orang kedua setelah engkau.” (1 Sam. 20:30-34; 23:16, 17)
Tidaklah mengherankan jika setelah kematian Yonatan, Daud mencurahkan kesedihannya dan kasihnya bagi Yonatan dalam nyanyian
ratapan. (2 Sam. 1:17, 26) Yonatan loyal kepada Yehuwa, Tuan
Yang Berdaulat, dan ia sepenuhnya mendukung Daud sebagai pribadi terurap Allah. Demikian pula
dewasa ini, kita hendaknya rela
mendukung saudara-saudara yang
dilantik untuk menjalankan kepemimpinan di antara kita.—1 Tes. 5:
12, 13; Ibr. 13:17, 24. w12 15/4 2:8, 9
Senin, 15 Desember
Jika karena hati nurani di hadapan Allah, seseorang bertahan menanggung hal-hal yang
memedihkan hati dan menderita
secara tidak adil, ini adalah hal
yang diperkenan.—1 Ptr. 2:19.
Banyak orang Kristen lajang memilih menikah dengan rekan seiman terbaptis karena ingin menyenangkan Yehuwa. Meskipun
demikian, situasi yang tidak terduga bisa timbul. Misalnya, walaupun jarang terjadi, seorang suami
atau istri bisa mengalami gangguan emosi yang berat atau dipecat.
Seorang Kristen mungkin merasa bahwa perkawinan mereka tidak
bisa diselamatkan. Apa yang harus
mereka lakukan? Saudara mungkin
bertanya, ’Apakah aku harus terus mencoba menyelamatkan perkawinanku tidak soal apa yang
terjadi?’ Tidak seorang pun dapat atau boleh membuat keputusan bagi Saudara. Namun, kita sebaiknya tidak menyerah walaupun
tali perkawinan rapuh. Demi menjaga hati nuraninya tetap bersih,
banyak orang Kristen bertekun
meskipun perkawinannya bermasalah. Orang-orang seperti itu sangat berharga di mata Allah. (1 Ptr.
2:20) Melalui Firman dan roh kudus-Nya, Yehuwa akan membantu
orang Kristen yang dengan sungguh-sungguh berupaya memperkuat perkawinannya yang sudah
rapuh. w12 15/5 2:10, 11
Selasa, 16 Desember
Aku melihat binatang buas lain.
—Pny. 13:11.
Yohanes diberikan sebuah penglihatan tentang seekor binatang buas
bertanduk dua yang berbicara bagaikan naga. Apa yang digambarkan
oleh binatang yang aneh ini? Karena bertanduk dua, ini adalah dua pemerintahan yang bermitra. Yohanes
melihat Kuasa Dunia Anglo-Ame-
rika dalam peranan khusus. (Pny.
13:11-15) Binatang buas ini menyuruh orang membuat patung binatang buas berkepala tujuh. Yohanes menulis bahwa patung binatang
itu akan muncul, lenyap, lalu bangkit lagi. Itulah yang terjadi dengan
organisasi yang dipromosikan oleh
Inggris dan Amerika Serikat. Organisasi itu dimaksudkan untuk mempersatukan dan mewakili kerajaankerajaan di dunia. Ia muncul setelah
Perang Dunia I dan dikenal sebagai
Liga Bangsa-Bangsa. Organisasi ini
lenyap ketika Perang Dunia II mulai. Selama perang itu, umat Allah
menyatakan bahwa menurut nubuat
dalam buku Penyingkapan, patung
binatang buas itu akan bangkit lagi.
Dan, itulah yang terjadi, ia muncul
sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa.—Pny. 17:8. w12 15/6 2:12, 13
Rabu, 17 Desember
Dari tempat terbitnya matahari
bahkan sampai terbenamnya,
namaku akan besar di antara
bangsa-bangsa.—Mal. 1:11.
Kemurtadan menjangkiti sidang
Kristen masa awal, terutama setelah kematian para rasul. (2 Tes. 2:
3-7) Guru-guru palsu bahkan mengikuti tradisi Yahudi dengan tidak
menggunakan nama Allah. Namun, apakah Yehuwa akan membiarkan nama-Nya dihapus sama sekali? Mustahil! Memang pengucapan
yang tepat tidak diketahui lagi, tetapi nama itu tetap ada sampai sekarang. Sepanjang sejarah, nama
itu muncul dalam berbagai terjemahan Alkitab maupun dalam tulisan para pakar Alkitab. Bagi hambahamba Allah, tahun 1931 sangatlah
penting, karena pada tahun itu Siswa-Siswa Alkitab Internasional, sebutan umat Allah kala itu, menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa, yang
diambil dari Alkitab. (Yes. 43:10-12)
Dengan begitu, mereka menyatakan
kepada dunia bahwa mereka bangga menjadi ”suatu umat bagi namanya”, yang memuliakan nama-Nya.
—Kis. 15:14. w13 15/3 5:14, 15
Kamis, 18 Desember
Orang yang percaya akan kekayaannya—ia sendiri akan jatuh.
—Ams. 11:28.
Jika kita mendahulukan ”kerajaan dan keadilb enarannya”, yaitu dengan berupaya untuk tetap
seimbang dalam memenuhi kebutuhan hidup, Yehuwa pasti memberkati kita. (Mat. 6:33; Ef. 4:28)
Dia tidak mau kita ketiduran selama acara perhimpunan karena capek akibat kerja berlebihan. Dia
juga tidak mau kita duduk di perhimpunan sementara pikiran kita
terus mengkhawatirkan uang. Namun, banyak orang di dunia ini berpikir bahwa kehidupan mereka bisa
aman dan nyaman kelak hanya kalau mereka bekerja keras mengejar uang sekarang. Mereka pun sering mengajar anak-anak mereka
untuk ikut mengejar cita-cita yang
materialistis itu. Yesus menunjukkan bahwa cara berpikir seperti itu
tidak masuk akal. (Luk. 12:15-21)
Kita mungkin jadi ingat kisah Gehazi, yang berpikir bahwa dia bisa
memuaskan ketamakannya sekaligus bisa mempertahankan hubungan baiknya dengan Yehuwa. (2 Raj.
5:20-27) Menggantungkan harapan
kita pada tabungan, investasi, atau
kesanggupan kita mencari uang, itu
sama saja dengan menggantungkan
harapan pada ”allah sistem ini”, yaitu Setan.—2 Kor. 4:4; 1 Tim. 6:17.
w13 15/1 3:13, 15
Jumat, 19 Desember
Mata Yehuwa tertuju kepada
orang-orang yang adil-benar,
dan telinganya kepada permohonan mereka.—1 Ptr. 3:12.
Persahabatan dengan Yehuwa tidak terjalin hanya dalam semalam.
Butuh waktu untuk bisa mengenal dan mengasihi Dia. Maka, agar
bisa mengenal Yehuwa dengan lebih akrab, sisihkanlah waktu untuk
membaca Firman-Nya setiap hari.
Doa yang tulus dan pergaulan yang
sehat dapat membantu sahabat-sahabat Allah bertumbuh secara rohani. (Mal. 3:16) Bagaikan orang
tua yang pengasih, Yehuwa mendengarkan sewaktu kita berseru meminta bantuan dalam doa. Karena itu, kita perlu ’bertekun dalam
doa’. (Rm. 12:12) Kita bisa tetap
menjadi orang Kristen yang matang
hanya kalau kita mendapat bantuan Allah. Tekanan dunia ini begitu
besar sehingga kita tidak mungkin
menghadapinya dengan kekuatan
sendiri. Jika kita berhenti berdoa,
kita tidak bisa mendapat kekuatan yang sebenarnya ingin Allah berikan. Dalam doa, apakah Saudara berbicara kepada Allah seperti
kepada seorang sahabat? Apakah
masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan dari doa Saudara?—Yer.
16:19. w13 15/3 3:11, 12
Sabtu, 20 Desember
Gunung pohon-pohon zaitun itu
akan terbelah di tengah-tengahnya.—Za. 14:4.
Apa yang dilambangkannya? Bagaimana gunung itu ”terbelah di
tengah-tengahnya” dan menjadi dua
gunung? Mengapa Yehuwa menyebutnya ”gunung-gunungku”? (Za.
14:5) Dalam Alkitab, gunung bisa
melambangkan kerajaan, atau pemerintahan. Selain itu, berkat dan
perlindungan juga dikaitkan dengan
gunung Allah. (Mz. 72:3; Yes. 25:6, 7)
Jadi, gunung pohon-pohon zaitun
tempat Yehuwa berdiri, yang ada
di sebelah timur Yerusalem di bumi, melambangkan kedaulatan universal Yehuwa. Apa arti dari terbelahnya gunung pohon-pohon zaitun
itu? Ini berarti Yehuwa mendirikan
pemerintahan tambahan. Pemerintahan ini adalah Kerajaan Mesianik di bawah Yesus Kristus. Itulah
sebabnya Yehuwa menyebut kedua gunung hasil terbelahnya ”gunung pohon-pohon zaitun” sebagai ”gunung-gunungku”.—Za. 14:4.
w13 15/2 3:8, 9
Minggu, 21 Desember
Pergaulan yang buruk merusak
kebiasaan yang berguna.
—1 Kor. 15:33.
Perhatikan juga ayat-ayat berikut
ini: ”Aku tidak duduk dengan orangorang yang tidak benar; dan dengan
orang yang menyembunyikan siapa diri mereka, aku tidak bergaul.”
(Mz. 26:4) ”Ia yang berjalan dengan orang-orang berhikmat akan
menjadi berhikmat, tetapi ia yang
berurusan dengan orang-orang bebal akan mengalami kemalangan.”
(Ams. 13:20) Pelajaran berharga apa
saja yang dapat kita peroleh dari
ayat-ayat itu? (1) Yehuwa ingin agar
kita berhati-hati dalam memilih teman. Ia ingin agar kita tidak melakukan sesuatu yang membahayakan diri kita dan merusak hubungan
kita dengan-Nya. (2) Kita mendapat
pengaruh yang baik atau yang buruk dari pergaulan kita; ini adalah
fakta. Kata-kata dalam ayat-ayat di
atas memperlihatkan bahwa Yehuwa berupaya menggugah hati kita.
Perhatikan bahwa tak satu pun ditulis dalam bentuk perintah, seperti
”kamu tidak boleh begini atau begitu”. Semuanya hanya pernyataan
tentang suatu kebenaran. Yehuwa
seolah-olah sedang mengatakan kepada kita, ’Ini faktanya. Apa yang
akan kamu lakukan? Apa yang ada
dalam hatimu?’ w12 15/7 2:11, 12
Senin, 22 Desember
Hati
lebih
licik
daripada
apa pun juga dan nekat. Siapakah yang dapat mengetahuinya?
—Yer. 17:9.
Dua hal yang sangat penting ialah sikap kita terhadap seks dan
pandangan kita terhadap perkawinan. Orang-orang yang belum menjadi warga negara Kerajaan Allah
mungkin menganggap bahwa homoseksualitas boleh-boleh saja,
pornografi cuma hiburan yang tidak
berbahaya, dan perzinaan serta perceraian adalah urusan pribadi. War-
ga negara Kerajaan sudah tidak lagi
berpikiran picik dan mementingkan
diri seperti itu. Meskipun banyak
dari orang Kristen sejati dahulu menempuh kehidupan yang amoral,
mereka sekarang memandang seks
dan perkawinan sebagai karunia
dari Allah. Mereka sangat menghargai prinsip-prinsip Yehuwa yang luhur dan setuju bahwa orang yang terus melakukan perbuatan seks yang
tercela tidak layak menjadi warga
negara Kerajaan. (1 Kor. 6:9-11) Tetapi, mereka juga tahu bahwa hati
itu licik. Jadi, mereka mau menerima peringatan-peringatan terperinci yang akan membantu mereka
mempertahankan moral yang luhur.
w12 15/8 2:9
Selasa, 23 Desember
Pada hari-hari terakhir akan
datang masa kritis yang sulit dihadapi.—2 Tim. 3:1.
Dewasa ini, ada orang yang tidak
mengenal Allah yang juga percaya
bahwa dunia ini tidak akan bertahan. Dan, mereka takut dunia ini
sewaktu-waktu bisa hancur akibat bencana. Maka, mereka berpikir, ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati.”
(1 Kor. 15:32) Tetapi, kita tidak takut seperti mereka, dan kita tidak
memikirkan diri sendiri saja. (Ams.
18:1) Jadi, kita menomorsatukan kehendak Yehuwa dan rela menggunakan waktu, tenaga, dan sumber
daya kita untuk memberitakan kabar baik Kerajaan Allah. (Mat.
16:24) Kita bahagia karena melayani
Allah, khususnya ketika kita membantu orang lain mengenal Dia. Namun, banyak orang di dunia Setan
membenci kita, maka kita mungkin akan dianiaya karena iman kita.
(Yoh. 15:19; 16:2) Namun, kita tidak
berhenti melayani Dia. Sebaliknya,
persahabatan dengan-Nya justru
akan semakin erat, bahkan jauh lebih erat daripada yang bisa kita bayangkan.—Yak. 1:2-4; 4:8. w12 15/9
4:7, 9
Rabu, 24 Desember
Ambillah bagimu seorang istri
dari antara putri-putri Laban.
—Kej. 28:2.
Karena menaati Ishak, Yakub meninggalkan keluarganya di Kanaan, dan ia agaknya pergi sendirian sejauh ratusan kilometer ke daerah
Haran. (Kej. 28:10) Bisa jadi, ia bertanya-tanya, ’Kapan saya bisa pulang
lagi? Apakah paman akan menyambut
saya? Apakah saya bisa mendapatkan
istri yang takut akan Allah?’ Kalaupun
Yakub khawatir, pastilah kekhawatirannya segera sirna ketika Yehuwa menampakkan diri kepada Yakub melalui
mimpi. Ia berkata, ”Lihat, aku menyertai engkau dan aku akan menjagamu di
sepanjang jalan yang kautempuh dan
aku akan mengembalikanmu ke negeri ini, karena aku tidak akan meninggalkanmu sampai aku benar-benar
telah melakukan apa yang kufirmankan kepadamu.” (Kej. 28:15) Tentulah
kata-kata itu menguatkan dan menenteramkan hati Yakub! Dapatkah Saudara membayangkan Yakub dengan semangat menanti-nantikan bagaimana
Yehuwa menepati janji-Nya? Jika Saudara meninggalkan rumah, mungkin
untuk melayani di negeri lain, Saudara
tentu bisa memahami perasaan Yakub
yang campur aduk. Namun, Saudara
pasti telah merasakan sendiri perhatian Yehuwa bagi Saudara. w13 15/3 4:6, 7
Kamis, 25 Desember
Apa yang harus kulakukan,
Tuan?—Kis. 22:10.
Itulah yang Saul katakan ketika
Yesus menampakkan diri kepadanya dalam suatu penglihatan agar
Saul berhenti menganiaya orang Kristen. Setelah mendapat penglihatan ini,
Saul bertobat, dibaptis, dan menerima tugas istimewa untuk memberikan
kesaksian tentang Yesus kepada bangsa-bangsa. Sejak saat itu, Saul, yang
kemudian dikenal dengan nama Paulus, dengan bersemangat menyampaikan berita Kerajaan ke seluruh Asia
Kecil dan ke Eropa. Ia mendirikan banyak sidang dan mengunjunginya kembali. Paulus terus menganggap Yesus
sebagai ”Tuan” dan menaati dia hingga akhir kehidupannya di bumi. (Kis.
22:6-16; 2 Kor. 4:5; 2 Tim. 4:8) Tidak
seperti Paulus, ada orang-orang yang
tidak bertindak selaras dengan pengakuan mereka. Kepada orang-orang
seperti itu, Yesus berkata, ”Mengapa
kamu memanggil aku ’Tuan! Tuan!’ tetapi tidak melakukan hal-hal yang
aku katakan?” (Luk. 6:46) Ya, Yesus
mengharapkan agar semua orang yang
mengakui dia sebagai ”Tuan” bertindak selaras dengan pengakuan mereka, seperti halnya Paulus. w12 15/10
4:5, 6
Jumat, 26 Desember
[Bat-syeba] mengutus orang untuk memberi tahu Daud dan mengatakan, ”Aku hamil.”
—2 Sam. 11:5.
Allah tidak meminta agar hakim manusia menghukum mati Daud dan Batsyeba sesuai dengan Hukum Musa. Karena berbelaskasihan, Ia memilih
untuk menangani sendiri kasus itu.
(Im. 20:10) Bisa jadi, satu alasan mengapa Yehuwa mengampuni Daud adalah
karena Daud pun berbelaskasihan kepada Saul. (1 Sam. 24:4-7; 2 Sam. 12:13)
Yesus menjelaskan bahwa Yehuwa
akan memperlakukan kita sesuai dengan cara kita memperlakukan orang
lain. ”Berhentilah menghakimi agar
kamu tidak dihakimi,” kata Yesus, ”sebab dengan penghakiman yang kamu
gunakan untuk menghakimi, kamu
akan dihakimi; dan dengan takaran
yang kamu gunakan untuk menakar,
mereka akan menakarkannya kepadamu.” (Mat. 7:1, 2) Betapa leganya mengetahui bahwa Yehuwa akan mengampuni dosa-dosa kita, bahkan dosa
serius seperti perzinaan dan pembunuhan! Ia akan mengampuni kita jika
kita rela mengampuni orang lain, jika
kita mengakui dosa kita kepada-Nya,
dan jika kita mengubah sikap, yaitu
dengan menyesuaikan sudut pandang
kita terhadap perbuatan salah itu. Jika
orang yang berdosa sungguh-sungguh
bertobat, Yehuwa akan memberinya
”musim yang menyegarkan”, yaitu dengan membantunya memiliki hati nurani yang bersih.—Kis. 3:19. w12 15/11
4:9, 10
Sabtu, 27 Desember
[Abraham] disebut ”sahabat
Yehuwa”.—Yak. 2:23.
Allah berjanji bahwa melalui
Abraham dan keturunannya Ia
akan memberikan berkat kepada
semua keluarga di bumi, bukan kepada satu bangsa saja. (Kej. 22:1518) Meski janji ini masih akan digenapi jauh di masa depan, Abraham tetap yakin bahwa hal itu
akan digenapi. Selama kira-kira
seratus tahun, ia dan keluarganya berpindah-pindah dari satu
tempat ke tempat lain. Selama itu
pula, Abraham menjaga persahabatannya dengan Yehuwa. Walaupun Abraham tidak tahu kapan harapannya akan terwujud, kasih dan
pengabdiannya kepada Yehuwa tidak pernah goyah. Ia tetap berfokus pada harapannya dengan tidak berupaya menjadi penduduk
tetap di salah satu negeri. (Ibr. 11:
14, 15) Bagaimana dengan kita?
Bukankah lebih bijaksana untuk
mengikuti teladan Abraham, dengan hidup sederhana dan tidak
terlalu memikirkan harta benda,
kedudukan terkemuka, atau karier? Seperti Abraham, kita sedang
mengejar sesuatu yang jauh lebih
baik. w12 15/12 4:7-9
Minggu, 28 Desember
Aku akan memuliakan namamu
sampai waktu yang tidak
tertentu.—Mz. 86:12.
Gereja-gereja Susunan Kristen
pada umumnya tidak mau menggunakan nama Allah. Misalnya,
Alkitab Revised Standard Version
menyatakan dalam kata pengantarnya, ”Penggunaan nama diri apa
pun untuk satu-satunya Allah yang
esa . . . sama sekali tidak patut bagi
iman universal Gereja Kristen.”
Sebaliknya, Saksi-Saksi Yehuwa
merasa bangga menyandang nama
Allah dan memuliakannya. (Yes.
43:10) Selain itu, kita bisa memahami makna nama itu dan sengketa universal yang berkaitan dengan
penyuciannya. Bagi kita, itu adalah suatu hak istimewa. (Mat. 6:9)
Mengenal nama Allah tidak hanya
berarti mengetahui bahwa namaNya adalah ”Yehuwa”, tetapi juga
mengetahui Allah macam apa Dia.
Hal itu mencakup sifat-sifat, kehendak, dan perbuatan Yehuwa
yang dicatat dalam Alkitab, misalnya kepada hamba-hamba-Nya.
Memang, Yehuwa menyingkapkan
semua ini secara bertahap, sesuai dengan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kehendak-Nya.
—Ams. 4:18. w13 15/3 5:1-3
Senin, 29 Desember
Bukan bahwa kami adalah majikan atas imanmu, . . . sebab oleh
imanmu kamu berdiri.
—2 Kor. 1:24.
Melalui kata-kata ini, Paulus
menunjukkan bahwa saudara-saudara di Korintus bisa berdiri teguh
bukan karena dia atau orang lain,
melainkan karena iman mereka
sendiri kepada Allah. Maka, Paulus
merasa tidak perlu mengendalikan
iman saudara-saudaranya, dan ia
tidak ingin melakukannya. Ia yakin bahwa mereka adalah orangorang Kristen yang setia, yang
ingin melakukan apa yang benar.
(2 Kor. 2:3) Dewasa ini, para penatua meniru teladan Paulus. Mereka
yakin bahwa saudara-saudara beriman kepada Allah dan memiliki
motif yang benar dalam melayaniNya. (2 Tes. 3:4) Para penatua tidak membuat aturan-aturan yang
kaku di sidang. Sebaliknya, mereka mengandalkan prinsip Alkitab
dan arahan dari organisasi Yehuwa. Dan, para penatua dewasa ini
tidak menjadi majikan atas iman
saudara-saudara mereka.—1 Ptr. 5:
2, 3. w13 15/1 5:3
Selasa, 30 Desember
Rabu, 31 Desember
Mereka mengasihi kemuliaan
dari manusia lebih daripada kemuliaan dari Allah.—Yoh. 12:43.
Dari hati keluar pikiran yang
fasik, pembunuhan, perzinaan,
percabulan, pencurian, kesaksian palsu, hujah.—Mat. 15:19.
Bagaimana kemuliaan dari manusia bisa mengaburkan kemuliaan
dari Allah? Mari perhatikan ilustrasi
berikut yang mengumpamakan kemuliaan dengan cahaya. Di alam
semesta ada banyak bintang yang
berkilauan. Pernahkah Saudara memandang langit yang bertaburkan
ribuan bintang pada malam yang
cerah? ’Kemuliaan bintang-bintang’ sangat memukau. (1 Kor. 15:
40, 41) Namun, bagaimana jika
Saudara melihatnya dari tengah
kota yang terang-benderang? Cahaya lampu kota membuat kita sulit melihat cahaya bintang-bintang
yang jauh! Apakah itu berarti cahaya lampu penerang jalan, stadion,
dan bangunan-bangunan itu lebih
terang, atau lebih indah daripada
cahaya bintang-bintang? Tidak! Cahaya kota lebih dekat dengan kita
sehingga mengaburkan cemerlangnya ciptaan Yehuwa. Demikian pula,
jika kita terlalu mementingkan kemuliaan dari sudut pandang manusia, bisa-bisa kita tidak menghargai
kemuliaan yang Yehuwa ingin berikan dan tidak berupaya mencarinya.
w13 15/2 4:6, 8, 9
Jika hati seorang saudara tidak
tanggap sehingga ia melakukan
p erzinaan atau p ercabulan dan
tidak mau bertobat, ia bisa kehilangan perkenan Allah untuk
selamanya. Tetapi, sekalipun perbuatan salah seperti itu tidak dilakukan, seseorang mungkin membiarkan hasrat yang salah menjadi
semakin kuat dalam hatinya. (Mat.
5:27, 28) Dalam situasi seperti inilah kita perlu memeriksa hati kita.
Jika Saudara meneliti hati Saudara,
apakah ada perasaan yang tidak patut terhadap lawan jenis, yaitu keinginan tersembunyi yang tidak diperkenan Allah dan yang perlu
disingkirkan? Atau, seorang saudara mungkin tidak benar-benar melakukan ”pembunuhan”, tetapi bisa
jadi ia membiarkan kemarahan meracuni hatinya sampai-sampai ia
membenci rekan Kristennya. (Im.
19:17) Apakah ia akan mengerahkan
upaya untuk menyingkirkan perasaan itu, yang bisa membuat hatinya tidak tanggap?—Mat. 5:21, 22.
w13 15/3 2:13, 14
Download