Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari 2014 es14-IN Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari 2014 Nama Menyelidiki Kitab Suci Setiap Hari 2014 ˘ 2013 WATCH TOWER BIBLE AND TRACT SOCIETY OF PENNSYLVANIA Hak Cipta Dilindungi Penerbit Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia Jakarta, Indonesia Cetakan April 2013 Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Examining the Scriptures Daily—2014 Indonesian (es14-IN) Made in Japan Dicetak di Jepang Ayat Tahunan 2014 ”Biarlah Kerajaanmu datang.” —Matius 6:10. Permohonan ”biarlah Kerajaanmu datang” sangat terkenal, khususnya di negeri-negeri yang mayoritas penduduknya mengaku Kristen. Namun, berapa banyak orang yang benar-benar tahu apa yang mereka minta sewaktu mereka memohonkan hal itu dalam doa? Apakah mereka akan terus saja mengulang-ulangi kata-kata ini jika mereka tahu bahwa kedatangan Kerajaan Allah berarti dijatuhkannya hukuman atas semua pemerintahan manusia dan hancurnya semua penentang Kerajaan itu?—Dan. 2:44; Luk. 19:27. Keterkaitan pertanyaan-pertanyaan itu menjadi lebih serius lagi karena tiga fakta penting ini: (1) Kerajaan Allah telah berdiri pada 1914, dengan ditakhtakannya Yesus sebagai Raja. (Pny. 12:10) (2) Kita hidup pada hari-hari terakhir sistem ini. (Mat. 24:3; 2 Tim. 3:1-5) (3) Tak satu pun pemerintahan atau partai politik yang benar-benar mengakui Kerajaan Allah atau tunduk pada kedaulatannya. (Mz. 2:2, 3; Pny. 11:17, 18) Mengapa Kerajaan Allah diabaikan? Bukankah banyak orang mendambakan pemerintahan yang baik, dan bukankah banyak waktu dan upaya sudah dikerahkan untuk menambal sulam dan memperbaiki pemerintahan yang ada? Ya, namun banyak orang tidak sadar siapa yang mereka hadapi dan seberapa besar kendali yang pribadi itu miliki. Alkitab dengan jelas memberi tahu kita bahwa ”seluruh dunia berada dalam kuasa si fasik” dan bahwa ia, ”yang disebut Iblis dan Setan, . . . sedang menyesatkan seluruh bumi yang berpenduduk”. (1 Yoh. 5:19; Pny. 12:9) Dengan secara cerdik membutakan orang-orang sehingga banyak yang bahkan tidak percaya kalau ia ada, Setan bisa memanipulasi mayoritas umat manusia untuk menolak Kerajaan Allah dan menentang kekuasaan-Nya. (2 Kor. 4:4) Di sinilah peran kita sebagai Saksi-Saksi Yehuwa. Kita memiliki hak istimewa membuka mata orang-orang, ”memalingkan mereka dari kegelapan kepada terang dan dari wewenang Setan kepada Allah”. (Kis. 26:18) Dewasa ini, hampir delapan juta orang sedang bekerja sama dalam persatuan untuk melaksanakan tugas itu. Betapa senangnya kita bisa dianggap layak untuk dipercayakan dengan tugas tersebut! —Mat. 28:19, 20. Memang, kita tidak akan menobatkan dunia ini. Malah, Yesus menyatakan bahwa mayoritas umat manusia tidak akan menemukan ”jalan yang menuju kepada kehidupan”. Sebaliknya mereka akan terus berjalan di ”jalan yang menuju kepada kebinasaan”. (Mat. 7:13, 14) Yesus menubuatkan bahwa ”kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa” sebelum akhir itu datang. (Mat. 24:14) Dengan menunjuk ke zaman Nuh, Yesus membantu kita memahami reaksi orang-orang terhadap kegiatan pengabaran kita. Meskipun Nuh adalah ”seorang pemberita keadilbenaran”, orang-orang tidak mau mendengarkan peringatannya tentang kebinasaan yang akan segera datang. ”Mereka tidak memberikan perhatian sampai banjir itu datang dan menyapu bersih mereka semua.” (2 Ptr. 2:5; Mat. 24:37-39) Dewasa ini, hanya orang-orang yang cenderung pada keadilbenaran yang mengindahkan peringatan. Mereka mendengarkan kabar baik Kerajaan Allah, menyadarinya bahwa ”sebenarnya, itu adalah kuasa Allah bagi keselamatan setiap orang yang mempunyai iman”.—Rm. 1:16. Kendali Setan atas bumi ini akan segera berakhir. Manusia tidak akan lagi ”menguasai manusia sehingga ia celaka”. (Pkh. 8:9) Pemerintahan yang saling bertikai dewasa ini akan digantikan oleh satu pemerintahan—Kerajaan Allah di bawah kekuasaan Yesus Kristus. (Yes. 9:7; Dan. 7: 13, 14; Pny. 11:15) Tetapi, bukan hanya kedamaian, keadilan, dan keadilbenaran yang akan menjadi ciri pemerintahan Kerajaan yang sempurna. Kebutuhan jasmani kita juga akan tersedia dengan limpah. (Mz. 72:16; 145:16) Meski begitu, apakah kita akan puas menikmati semua berkat ini jika penyakit dan kematian masih menghantui kita? Pemerintahan Kerajaan juga akan menuntaskan masalah ini. Allah telah menetapkan, ”Aku membuat segala sesuatu baru.” Dukacita dan penderitaan akan berlalu untuk selama-lamanya. Ya, ”kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit. Perkara-perkara yang terdahulu telah berlalu”. Terpujilah Allah kita! Ya, Yehuwa, ”biarlah Kerajaanmu datang”! —Pny. 19:6; 21:3-5. Cara Menggunakan Buku Kecil Ini Di halaman-halaman berikut, Saudara akan menemukan sebuah ayat Alkitab untuk setiap hari dan komentarnya. Walaupun ayat dan komentarnya bisa dibaca kapan pun, banyak yang mendapat manfaat dengan membacanya pada awal hari, sehingga mereka bisa memikirkannya sepanjang hari. Manfaat terbesar diperoleh jika ayat harian dibahas bersama seluruh keluarga. Keluarga Betel di seluruh dunia melakukannya sebelum sarapan. Komentar diambil dari Menara Pengawal (w) terbitan April 2012 sampai Maret 2013. Angka setelah tanggal terbitan Menara Pengawal menunjukkan urutan setiap artikel pelajaran (1, 2, 3, 4, atau 5) dalam terbitan itu. Kemudian, angka ini diikuti oleh paragraf yang berisi bahannya. (Lihat contoh di bawah.) Informasi tambahan tentang pokok itu dapat ditemukan di artikel tersebut. Untuk menemukan di halaman berapa setiap artikel tertentu dimulai, lihat sampul depan Menara Pengawal yang dirujuk. Rabu, 1 Januari Perbuatan daging nyata. —Gal. 5:19. Mengapa dapat dikatakan bahwa ”p erbuatan daging” menimbulkan perpecahan? (Gal. 5:19-21) Percabulan memisahkan pelakunya dari Yehuwa dan sidang. Perzinaan dengan kejam memisahkan anak-anak dari orang tua mereka dan suami atau istri yang tidak bersalah dari teman hidupnya. . . . Apakah saya menumpahkan keluh kesah kep ada teman-teman saya dengan harapan mereka mau berpihak kepada saya? w12 15/7 4:8, 9 Nomor paragraf yang memuat ayat dan komentarnya Nomor artikel Tanggal terbitan Menara Pengawal Tahun terbitan Menara Pengawal 2014 JANUARI S FEBRUARI S R K J S M 6 13 20 27 7 14 21 28 1 8 15 22 29 2 9 16 23 30 3 10 17 24 31 4 11 18 25 5 12 19 26 S S R K J S M 7 14 21 28 1 8 15 22 29 2 9 16 23 30 3 10 17 24 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 S S R K J S M 7 14 21 28 1 8 15 22 29 2 9 16 23 30 3 10 17 24 31 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 S S R K J S M 7 14 21 28 1 8 15 22 29 2 9 16 23 30 3 10 17 24 31 4 11 18 25 5 12 19 26 S S 3 10 17 24 4 11 18 25 S S R M 1 5 6 7 8 12 13 14 15 19 20 21 22 26 27 28 2 9 16 23 S S R 5 12 19 26 6 13 20 27 S S 5 12 19 26 K J S M 7 14 21 28 1 8 15 22 29 2 9 16 23 30 3 10 17 24 31 4 11 18 25 S S OKTOBER 6 13 20 27 3 10 17 24 4 11 18 25 5 12 19 26 M 7 14 21 28 2 9 16 23 30 5 12 19 26 S S R K J S M 2 9 16 23 30 3 10 17 24 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 7 14 21 28 1 8 15 22 29 SEPTEMBER K J S M S S R K J S M 7 14 21 28 1 8 15 22 29 2 9 16 23 30 3 10 17 24 31 1 8 15 22 29 2 9 16 23 30 3 10 17 24 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 7 14 21 28 NOVEMBER R S 1 8 15 22 29 4 11 18 25 AGUSTUS 4 11 18 25 6 13 20 27 J JUNI R R K 3 10 17 24 31 MEI JULI 6 13 20 27 J MARET S APRIL K K 6 13 20 27 DESEMBER J S M S S R K J S M 7 14 21 28 1 8 15 22 29 2 9 16 23 30 1 8 15 22 29 2 9 16 23 30 3 10 17 24 31 4 11 18 25 5 12 19 26 6 13 20 27 7 14 21 28 Rabu, 1 Januari Perbuatan daging nyata. —Gal. 5:19. Mengapa dapat dikatakan bahwa ”perbuatan daging” menimbulkan perpecahan? (Gal. 5:19-21) Percabulan memisahkan pelakunya dari Yehuwa dan sidang. Perzinaan dengan kejam memisahkan anak-anak dari orang tua mereka dan suami atau istri yang tidak bersalah dari teman hidupnya. Kenajisan membuat orang sulit bersatu dengan Allah dan dengan orang lain yang mengasihinya. Jika kita ingin merekatkan dua benda, kedua permukaannya harus bersih agar benda-benda itu bisa saling menempel dengan kuat. Orang yang melakukan tingkah laku yang tidak tahu malu menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak merespek hukum Allah yang adil-benar. Perbuatan-perbuatan daging lainnya juga menjauhkan seseorang dari Allah dan dari orang lain. Perbuatan semacam itu sama sekali tidak sejalan dengan kepribadian Yehuwa. Jadi, kita perlu memeriksa diri, ’Seberapa keras upaya saya untuk ”mempertahankan kesatuan roh dalam ikatan perdamaian yang mempersatukan”? (Ef. 4:3) Apakah saya menumpahkan keluh kesah kepada teman-teman saya dengan harapan mereka mau berpihak kepada saya?’ w12 15/7 4:8, 9 Kamis, 2 Januari Tidak seorang pun mengenal siapa Bapak itu, kecuali Putra, dan ia yang kepadanya Putra bersedia menyingkapkan dia. —Luk. 10:22. Kebanyakan orang, tidak soal kepercayaan mereka, bertanya-tanya apakah Allah memang ada. Namun, karena mereka tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan, mereka tidak lagi mencari Allah. Ya, Setan telah ”membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya”. (2 Kor. 4:4) Tidaklah mengherankan jika banyak orang menjadi bingung dan tidak mengetahui kebenaran tentang Sang Bapak, Pencipta alam semesta! (Yes. 45:18) Namun, orangorang perlu mengetahui kebenaran tentang Allah. Mengapa? Karena hanya orang-orang yang berseru ”kepada nama Yehuwa” yang akan diselamatkan. (Rm. 10:13) Agar bisa berseru kepada nama Allah, seseorang perlu mengenal Yehuwa dan tahu Pribadi seperti apa Dia. Yesus Kristus memberi tahu murid-muridnya hal yang sangat penting ini. Ia menyingkapkan Sang Bapak kepada mereka. w12 15/4 1:2, 3 Jumat, 3 Januari Jika [seorang istri] benar-benar harus pergi, hendaklah ia tetap tidak menikah atau jika tidak, rukun kembali dengan suaminya.—1 Kor. 7:11. Situasi apa saja yang membolehkan istri Kristen untuk ’benar-benar pergi’ dan meninggalkan suaminya? Ada yang memilih untuk berpisah karena teman hidupnya dengan sengaja tidak memberikan nafkah. Ada juga yang berpisah karena penganiayaan fisik yang mengancam keselamatannya, atau teman hidup membuatnya tidak bisa beribadat. Seseorang harus memutuskan sendiri apakah ia akan berpisah atau tidak. Namun, orang Kristen terbaptis hendaknya membawakan hal ini dalam doa dan dengan jujur memeriksa diri. Orang Kristen yang teman hidupnya tidak seiman hendaknya sungguh-sungguh berupaya memperkuat perkawinannya. Tetapi, jika semua upaya yang dikerahkan tidak berhasil menyelamatkan perkawinan, ia tidak perlu merasa bersalah jika teman hidupnya meninggalkan dia. ”Jika orang yang tidak percaya itu pergi, biarlah ia pergi,” kata Paulus. ”Dalam hal demikian seorang saudara atau saudari tidak terikat, tetapi Allah telah memanggil kamu kepada kedamaian.” —1 Kor. 7:15. w12 15/5 2:13-15, 17 Sabtu, 4 Januari Manusia mengatakan apa yang berasal dari Allah seraya mereka dibimbing oleh roh kudus. —2 Ptr. 1:21. Selama periode 1.610 tahun, sejak 1513 SM sampai 98 M, sekitar 40 pria menulis Alkitab. Kata Yunani yang diterjemahkan ”dibimbing” memiliki makna ”dibawa dari satu tempat ke tempat lain”, dan ”dapat juga diterjemahkan: digerakkan, didorong, membiarkan diri digerakkan”. Kisah 27:15 menggunakan kata ini untuk melukiskan sebuah kapal yang diseret atau didorong ke arah tertentu oleh angin. Para nabi dan penulis Alkitab ”dibimbing oleh roh kudus”. Artinya, Allah berkomunikasi dengan mereka, menggerakkan, dan mengarahkan mereka dengan tenaga aktif-Nya. Oleh karena itu, apa yang mereka tulis bukanlah pikiran mereka sendiri melainkan pikiran Allah. Kadang-kadang, mereka bahkan tidak mengerti apa yang mereka nubuatkan atau tulis. (Dan. 12:8, 9) Ya, ”segenap Tulisan Kudus diilhamkan Allah” dan tidak memuat pendapat manusia. —2 Tim. 3:16. w12 15/6 4:3 Minggu, 5 Januari Kekhawatiran sistem ini dan tipu daya kekayaan mencekik firman itu.—Mat. 13:22. Satu faktor yang bisa mencekik firman adalah ”kekhawatiran sistem ini”. Pada ”masa kritis yang sulit dihadapi” ini, ada banyak hal yang bisa membuat kita khawatir. (2 Tim. 3:1) Meningkatnya biaya hidup dan tingginya angka pengangguran bisa membuat kita sulit memenuhi kebutuhan p okok kita. Saudara juga mungkin khawatir akan masa depan dan berpikir, ’Apakah saya masih punya cukup uang setelah saya pensiun?’ Kekhawatiran seperti itu membuat orang mengejar kekayaan karena menganggap bahwa uang akan menjamin kehidupan mereka. Faktor lainnya ialah ”tipu daya kekayaan”. Hal itu, ditambah dengan kekhawatiran, dapat mencekik firman. Alkitab mengakui bahwa ”uang adalah untuk perlindungan”. (Pkh. 7:12) Tetapi, mengejar kekayaan tidaklah bijaksana. Banyak yang mengalami bahwa semakin keras mereka berupaya mengejar kekayaan, semakin kuat jerat materialisme mencekik mereka. Ada yang bahkan sampai menjadi budak kekayaan.—Mat. 6:24. w12 15/8 4:3-5 Senin, 6 Januari [Ia] pergi dan menjalankan bisnis dengan talenta itu dan mendapat keuntungan lima talenta lagi.—Mat. 25:16. Selama puluhan tahun sebelumnya, kaum terurap menyimpulkan bahwa tahun 1914 adalah tahun yang penting. Tetapi, mereka tidak tahu pasti apa yang akan terjadi pada tahun itu. Ketika ternyata harapan mereka tidak terwujud, ada di antara mereka yang berpikir bahwa kedatangan Sang Pengantin LakiLaki tertunda. Seorang saudara mengenang, ”Beberapa dari kami secara serius mengira bahwa kami akan pergi ke surga pada minggu pertama bulan Oktober [1914] itu.” Bayangkan betapa kecewanya mereka ketika akhir yang diharapkan itu ternyata tidak tiba! Hal itu diperparah oleh tentangan yang mereka hadapi selama Perang Dunia I. Pekerjaan pengabaran hampir terhenti. Mereka seolah-olah tertidur. Namun, pada tahun 1919, ada seruan untuk bangun! Yesus telah tiba di bait rohani Allah untuk memeriksa semua orang yang mengaku Kristen. Ada yang ternyata tidak layak sehingga kehilangan hak istimewa untuk terus menjalankan ”bisnis” Sang Raja. Namun, sebagian besar kaum terurap terbukti sangat loyal dan ingin tetap melayani Majikan mereka bahkan selama masa perang yang sulit. w12 15/9 4:11, 12 Selasa, 7 Januari Ia melakukan banyak sekali hal yang buruk di mata Yehuwa. —2 Taw. 33:6. Sekitar 360 tahun setelah Daud mulai memerintah, Manasye menjadi raja Yehuda. Selama 55 tahun masa pemerintahannya, ia terkenal melakukan banyak kefasikan. Akibat perbuatannya yang memuakkan itu, ia dihukum oleh Yehuwa. Akhirnya, Manasye ditawan dan dipenjarakan di Babilon. Di sana, ia ”sangat merendahkan diri” dan ”terus berdoa” kepada Allah. (2 Taw. 33: 12, 13) Bagaimana tanggapan Yehuwa ketika Manasye berdoa kepadaNya? ”Ia membuka diri bagi permohonan [Manasye] dan Ia mendengar permohonannya untuk belas kasihan.” Seperti Daud, Manasye mengakui betapa serius dosa-dosanya dan benar-benar bertobat. Itulah sebabnya Yehuwa mengampuni Manasye dan memulihkan kedudukannya sebagai raja di Yerusalem. Hasilnya, ”Manasye pun mengetahui bahwa Yehuwa adalah Allah yang benar”. (2 Taw. 33:13) Ini adalah contoh lain yang menunjukkan bahwa Allah kita yang berbelaskasihan rela mengampuni orang yang sungguhsungguh bertobat. Hati kita tentu disegarkan oleh hal ini! w12 15/11 4:11-13 Rabu, 8 Januari Aku tidak berdusta.—Gal. 1:20. Kadang-kadang, Paulus merasa perlu bersumpah untuk meneguhkan kebenaran kata-kata dalam suratnya. Beberapa orang di Korintus menuduh bahwa Paulus tidak dapat dipercaya. Maka, untuk meyakinkan mereka akan kebenaran kata-katanya, ia mengatakan, ”Allah dapat diandalkan, yaitu bahwa perkataan kami kepadamu bukan Ya namun Tidak.” (2 Kor. 1:18) Pada waktu menulis surat itu, Paulus telah meninggalkan Efesus dan sedang dalam perjalanan ke Korin- tus lewat Makedonia. Awalnya, ia memang berencana untuk mengunjungi Korintus sebelum ke Makedonia. (2 Kor. 1:15, 16) Tetapi, tidak lama setelah membuat rencana untuk mengunjungi Korintus, Paulus mendengar bahwa ada problem di sana. Ada perpecahan di sidang itu, dan mereka membiarkan orang yang amoral tetap ada di sidang. (1 Kor. 1:11; 5:1) Untuk menyelesaikan masalah itu, Paulus menulis nasihat yang keras kepada sidang Korintus dalam suratnya yang pertama. Lalu, ia memutuskan untuk menunda kunjungannya ke Korintus dengan tujuan memberi waktu kepada saudara-saudaranya untuk menerapkan nasihatnya. Dengan demikian, saat ia datang nanti, kunjungannya ke sidang itu bisa lebih membina. —2 Kor. 1:23. w12 15/10 4:6, 7 Kamis, 9 Januari Lakukanlah sesuai dengan semua yang diminta oleh orang asing itu kepadamu. —1 Raj. 8:43. Orang asing pada dasarnya adalah orang yang tinggal di negeri lain atau orang yang datang dari luar negeri, luar daerah, atau luar lingkungan. Seperti itulah Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka mengabdi terutama kepada pemerintahan surgawi, Kerajaan Allah di bawah Kristus. Jadi, mereka benar-benar netral dalam soal politik, sekalipun masyarakat menganggap mereka aneh. Kita sering mengenali orang-orang asing dari ciri khas mereka, mungkin bahasa, kebiasaan, ciri-ciri fisik, bahkan gaya atau cara berpakaian mereka. Meskipun begitu, tidak soal kebangsaannya, dalam banyak hal mereka sama dengan manusia lainnya, dan hal ini lebih penting daripada ciri-ciri itu. Malah sebenarnya, sejak semula Yehuwa memang menghendaki supaya semua manusia bersatu sebagai satu keluarga di bawah satu pemerintahan, yaitu pemerintahan Dia. w12 15/12 4:11-13 Jumat, 10 Januari Apakah kamu tidak mau pergi juga?—Yoh. 6:67. Petrus menjaw ab p ertanyaan Yesus dengan kata-kata, ”Tuan, kepada siapa kami akan pergi? Engkau memiliki perkataan kehidupan abadi; dan kami telah percaya dan tahu bahwa engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” (Yoh. 6: 68, 69) Apakah Petrus mengerti sepenuhnya apa yang Yesus maksudkan dengan korbannya? (Yoh. 6:53-60) Mungkin tidak. Meskipun demikian, Petrus bertekad untuk loyal kepada Putra Allah yang terurap. Petrus tidak berpikir bahwa pandangan Yesus sebenarnya keliru dan nantinya dia bakal menarik kembali kata-katanya. Petrus justru dengan rendah hati mengakui bahwa kata-kata Yesus adalah ”perkataan kehidupan abadi”. Demikian pula sekarang, apa reaksi kita jika dalam publikasi dari ”pengurus yang setia” ada hal yang sulit dipahami atau tidak sesuai dengan pikiran kita? Kita hendaknya berupaya keras untuk memahaminya daripada mengharapkan hal itu diubah agar sesuai dengan pandangan kita.—Luk. 12:42. w12 15/4 2:10, 11 Sabtu, 11 Januari Semua orang telah berbuat dosa dan gagal mencapai kemuliaan Allah.—Rm. 3:23. Seb agai hamba Yehuwa, kita pasti ingin menghormati dan memuliakan Pencipta kita dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Namun, sering kali, apa yang kita lakukan bukanlah yang kita inginkan. Paulus sendiri harus bergumul menghadapi problem itu. (Rm. 7:2125) Paulus menjelaskan mengapa kita harus berjuang dalam ayat hari ini. Ya, karena mewarisi dosa dari Adam, manusia diperbudak oleh dosa yang berkuasa bagaikan ”raja” yang kejam. (Rm. 5:12; 6:12) Apa dosa itu? Dosa adalah apa pun yang bertentangan dengan kepribadian Yehuwa, apa yang Ia perkenan dan inginkan dari kita. Dosa merusak hubungan seseorang dengan Allah. Dosa menyebabkan kita tidak mengenai sasaran, seperti seorang pemanah yang anak panahnya meleset. Kita bisa berdosa dengan sengaja atau tidak sengaja. (Bil. 15: 27-31) Dosa tertanam kuat dalam diri manusia dan menjadi penghalang antara mereka dan Pencipta mereka. (Mz. 51:5; Yes. 59:2; Kol. 1: 21) Tidak diragukan, dosa adalah cacat terburuk yang diderita manusia. w12 15/5 4:4, 5 Minggu, 12 Januari Tulislah dalam sebuah buku semua firman yang akan kusampaikan kepadamu.—Yer. 30:2. Meskipun Yehuwa mendiktekan kata-kata tertentu yang sangat penting, tetapi, Allah lebih sering memilih untuk menyampaikan gagasan-Nya ke dalam hati dan pikiran para penulis Alkitab, lalu mengizinkan mereka menggunakan kata-kata sendiri untuk mengungkapkannya. Pengkhotbah 12:10 mengatakan, ”Sang penghimpun berupaya menemukan kata-kata yang menyenangkan dan cara menuliskan kata-kata keb enaran yang tepat.” Penulis Injil Lukas ”menelusuri segala sesuatu dari asal mulanya dengan saksama, untuk menuliskannya dalam urutan yang logis”. (Luk. 1:3) Roh Allah memastikan bahwa ketidaksempurnaan manusia tidak mengubah berita-Nya. Hikmat Allah yang besar terlihat jelas dengan digunakannya manusia untuk menulis Alkitab. Kata-kata tidak hanya mengandung informasi tetapi juga mengandung perasaan. Dengan mengizinkan manusia yang tidak sempurna menggunakan kata-kata mereka sendiri untuk menuangkan gagasan yang mereka terima melalui roh kudus, berita Allah bisa menyentuh hati kita. w12 15/6 4:5-7 Senin, 13 Januari Benih dari buah keadilbenaran ditaburkan dalam keadaan damai untuk orang-orang yang mengupayakan perdamaian. —Yak. 3:18. Kita tidak dapat melakukan apa yang benar jika kita tidak berdamai dengan orang lain. Pertumbuhan rohani kita terhambat jika ada sifatsifat buruk dalam diri kita yang dapat merusak perdamaian dengan saudara-saudari kita. Namun, jika kita suka mengampuni dan melakukan hal-hal baik bagi orang lain, kita semua dapat menikmati kedamaian dan berkat Yehuwa. ”Pemberian berupa manusia” juga dapat membantu kita untuk ”mencapai kesatuan dalam iman”. (Ef. 4:8, 13) Sewaktu para penatua bekerja sama dengan kita dalam dinas suci dan memberikan nasihat yang berdasarkan Alkitab, mereka sedang membantu kita memperbaiki kepribadian Kristen kita. (Ef. 4:22-24) Apabila para penatua memberi nasihat, apakah kita ingat bahwa Yehuwa sedang menggunakan mereka untuk mempersiapkan kita untuk kehidupan di dunia baru di bawah pemerintahan Putra-Nya? Para penatua, sewaktu mengoreksi orang lain, lakukanlah itu dengan cara yang menunjukkan bahwa Saudara ingin membantu mereka. —Gal. 6:1. w12 15/7 4:10-12 Selasa, 14 Januari Jangan sekali-kali khawatir dan mengatakan, ”Apa yang akan kami makan?” atau, ”Apa yang akan kami minum?” atau, ”Apa yang akan kami kenakan?” Karena semua ini adalah perkara-perkara yang dikejar bangsa-bangsa dengan penuh semangat. Sebab Bapak surgawimu mengetahui bahwa kamu membutuhkan semua perkara ini.—Mat. 6:31, 32. Agar tidak tercekik oleh materialisme, seringlah periksa gaya hidup Saudara. Jangan sekali-kali menjadi seperti Esau, yang menganggap sepele hal-hal rohani! (Kej. 25:34; Ibr. 12:16) Juga, jangan menjadi seperti pria kaya yang diundang oleh Yesus. Sewaktu diminta untuk menjual hartanya, memberikannya kepada orang miskin, dan mengikuti Yesus, dia malah ”pergi dengan pedih hati, sebab dia memiliki banyak harta”. (Mat. 19:21, 22) Kekayaan telah menjerat pria itu. Sungguh disayangkan, ia menolak hak istimewa yang besar untuk menjadi pengikut Yesus, tokoh terbesar sepanjang masa! Maka, hati-hatilah agar Saudara juga tidak kehilangan hak istimewa menjadi murid Yesus Kristus. Agar tidak terlalu mengkhawatirkan hal-hal materi, indahkanlah nasihat yang diberikan dalam ayat hari ini. w12 15/8 4:8, 9 Rabu, 15 Januari Kebaikan hati Tuan kita, Yesus Kristus, yang tidak selayaknya diperoleh, menyertai roh yang kamu perlihatkan, saudara-saudara.—Gal. 6:18. Kita bisa menunjukkan sikap yang benar dengan berbagai cara. Misalnya, alangkah baiknya jika kita suka mengampuni sewaktu ada yang menyinggung perasaan kita. Firman Allah mengatakan, ”Teruslah bersabar seorang terhadap yang lain dan ampuni satu sama lain dengan lapang hati jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh sehubungan dengan orang lain. Sama seperti Yehuwa dengan lapang hati mengampuni kamu, lakukan itu juga.” (Kol. 3: 13) Pernyataan ”jika ada yang mempunyai alasan untuk mengeluh” menunjukkan bahwa bisa jadi memang ada alasan yang benar untuk merasa kesal. Akan tetapi, kita seharusnya tidak terlalu mempersoalkan kelemahan-kelemahan sepele orang lain, karena hal itu bisa mengganggu kedamaian sidang. Sebaliknya, kita perlu berupaya meniru Yehuwa dengan rela mengampuni saudara-saudari kita dan terus melayani Allah bersama mereka. Kita juga perlu berdoa meminta roh kudus. (Luk. 11:13) Roh Allah akan membantu kita memperlihatkan sifat-sifat Kristen sejati sewaktu berurusan dengan orang lain. —Gal. 5:22, 23. w12 15/10 2:1, 14, 15 Kamis, 16 Januari Semua wewenang telah diberikan kepadaku.—Mat. 28:18. Pada awalnya, Adam dan Hawa sempurna dan menjadi bagian dari keluarga universal Yehuwa yang harmonis dan penuh damai. Mereka dapat berbicara langsung denganNya, beribadat kepada-Nya, dan mendapat berkat-Nya. Hubungan harmonis itu rusak ketika manusia, di bawah pengaruh Setan, memberontak melawan Yehuwa. Tetapi, sejak 1914, Kerajaan Mesianik mulai bertindak untuk memulihkan kedamaian dan persatuan itu. (Ef. 1:9, 10) Selama Pemerintahan Seribu Tahun, hal-hal menakjubkan yang sekarang belum kelihatan akan diwujudkan. (2 Kor. 4:18) Lalu tibalah ”kesudahannya”, yaitu akhir dari Pemerintahan Milenium Kristus. (1 Kor. 15:24) Apa yang akan terjadi saat itu? Walaupun diberi ”semua wewenang di surga dan di bumi”, Yesus tidak ambisius. Ia tidak ingin merebut kedudukan Yehuwa. Ia dengan rendah hati ”menyerahkan kerajaan kepada Allah dan Bapaknya”. Ia akan menggunakan kedudukan dan wewenangnya yang istimewa ”bagi kemuliaan Allah”.—Flp. 2: 9-11. w12 15/9 2:17, 18 Jumat, 17 Januari Apa yang dicari dari penguruspengurus ialah orang yang didapati setia.—1 Kor. 4:2. Seorang pengurus mungkin memiliki banyak sifat baik dan kesanggupan, tetapi itu tidak ada artinya jika ia tidak bertanggung jawab atau tidak setia kepada majikannya. Kesetiaan sangat penting agar seorang pengurus dapat bekerja dengan baik dan dapat sukses. Jika kita setia, kita pasti akan diberkati. Jika kita tidak setia, kita tidak akan diperkenan Allah. (Mat. 25:14-18, 23, 26, 28-30) Yesus menunjukkan apa akibatnya jika se- seorang tidak setia. Ia mengatakan, ”Ada seorang pria yang kaya dan ia mempunyai seorang pengurus, dan orang ini diadukan kepadanya karena menangani barang-barangnya secara boros. Maka ia memanggilnya dan mengatakan kepadanya, ’Apa ini yang kudengar tentang engkau? Serahkan perhitungan kepengurusanmu, karena engkau tidak boleh lagi mengurus rumah.’ ” (Luk. 16:1, 2) Karena memboroskan harta majikannya, sang pengurus dipecat. Betapa berharga pelajaran itu bagi kita! Kita tentu ingin selalu setia menjalankan apa yang diminta dari kita. w12 15/12 2:15-17 Sabtu, 18 Januari Kamu akan menemukan kesegaran bagi jiwamu.—Mat. 11:29. Yesus meyakinkan para pengikutnya b ahwa kalau mereka mendekat kepadanya dan menerapkan ajarannya, mereka akan merasa disegarkan, sebab kuknya nyaman dan tanggungan darinya ringan. Pria dan wanita, juga tua dan muda, senang bergaul dengan Yesus. (Mat. 11:30) Yesus merasa kasihan melihat rakyat jelata Israel, dan ia berbuat sebisa-bisanya untuk meringankan beban hidup mereka. Di dekat Yerikho, ia bertemu dengan dua orang pengemis buta, yang salah satunya bernama Bartimeus. Mereka terus berteriak meminta Yesus menolong mereka, tetapi orang-orang dengan tegas menyuruh mereka diam. Yesus tentu bisa saja mengabaikan permohonan orang-orang buta itu. Namun, karena terdorong oleh rasa kasihan, ia meminta mereka mendekat, lalu ia menyembuhkan mereka. Ya, Yesus meniru Bapaknya, Yehuwa, dengan memperlihatkan kerendahan hati dan belas kasihan kepada manusia berdosa yang dipandang rendah.—Mat. 20: 29-34; Mrk. 10:46-52. w12 15/11 2:12, 13 Minggu, 19 Januari Nuh melakukannya menurut semua yang Allah perintahkan. Ia melakukannya tepat seperti itu. —Kej. 6:22. Sewaktu Nuh dan keluarganya membangun bahtera, mereka pasti bertanya-tanya bagaimana Yehuwa akan mendatangkan Air Bah dan kapan. Tetapi, meskipun tidak mengetahui jawabannya, mereka beriman dan tidak berhenti membangun bahtera. Akhirnya, Yehuwa memberi tahu Nuh bahwa hujan akan turun tujuh hari lagi. Nuh dan keluarganya punya cukup waktu untuk membawa masuk binatangbinatang ke dalam bahtera. Jadi, waktu hujan mulai turun, semuanya sudah siap. (Kej. 7:1-5, 11) Kisah tentang Air Bah membuktikan bahwa Yehuwa selalu tahu waktu dan cara terbaik untuk menyelamatkan umat-Nya. Seraya kita semakin mendekati akhir sistem ini, kita dapat yakin bahwa apa yang Yehuwa tetapkan pasti akan terjadi tepat pada ’hari dan jam’ yang telah Ia putuskan.—Mat. 24:36; Hab. 2:3. w12 15/4 4:7, 8 Senin, 20 Januari Tidak ada orang yang tidak berbuat dosa.—2 Taw. 6:36. Agar dapat memantulkan kemuliaan Allah, kita harus mengakui dengan jujur bahwa kita berdosa. Kita harus mencari tahu apa kelemahan kita, lalu berupaya keras mengendalikannya agar kita dapat benar-benar memuliakan Allah. Sebagai penyembah Yehuwa, kita harus terus memeriksa diri untuk menentukan apakah kita sudah memenuhi standar-Nya yang adilbenar. (Ams. 28:18; 1 Kor. 10:12) Apa pun kelemahan kita, kita harus terus mengendalikannya agar kita dapat memantulkan kemuliaan Allah. Yesus adalah satu-satu- nya manusia yang selalu melakukan apa yang menyenangkan Allah dan dengan sempurna memantulkan kemuliaan-Nya. Tidak seperti Yesus, kita tidak sempurna. Meskipun demikian, kita hendaknya berupaya keras untuk meniru teladannya. (1 Ptr. 2:21) Yehuwa memerhatikan upaya yang kita kerahkan dan kemajuan yang kita buat, dan Ia memberkati upaya kita yang sungguh-sungguh untuk memuliakan Dia. w12 15/5 4:7, 8 Selasa, 21 Januari Sebab dalam satu jam ia telah dihancurkan!—Pny. 18:19. Menurut Yohanes, se orang sundal simbolis menunggang seekor binatang buas berwarna merah marak, yang adalah patung binatang berkepala tujuh. Nama sundal itu ”Babilon Besar”. (Pny. 17:1-6) Sundal itu dengan tepat melambangkan semua agama palsu, yang bagian utamanya adalah gereja-gereja Susunan Kristen. Organisasi-organisasi agama palsu mendukung patung binatang tersebut dan berupaya mengendalikan dia. Namun, selama hari Tuan, mereka tidak mendukungnya lagi. Air itu seakan-akan ”menjadi kering”. (Pny. 16:12; 17:15) Agama palsu tidak akan lenyap secara bertahap. Sundal itu masih memiliki pengaruh yang besar dan berupaya mendikte raja-raja untuk melaksanakan keinginannya. Tetapi, Allah akan segera ’menaruh dalam hati mereka keinginan untuk melaksanakan pikiran-Nya’. (Pny. 17: 16, 17) Yehuwa akan menggerakkan unsur-unsur politik dalam sistem Setan, yang diwakili oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk menyerang agama palsu dan menghilangkan pengaruhnya.—Pny. 18: 7, 8, 15-19. w12 15/6 2:15-17 Rabu, 22 Januari Janganlah disesatkan. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang berguna.—1 Kor. 15:33. Pemerintah kadang-kadang mengeluarkan peringatan tentang makanan dan obat-obatan. Tentu saja, tidak semua makanan dan obatobatan berbahaya. Tetapi, jika suatu produk dianggap mengancam kesehatan, pemerintah tentu akan bersikap seimbang dengan mengeluarkan peringatan untuk melindungi warga negaranya. Jika tidak, pemerintah bisa dianggap mengabaikan rakyatnya. Demikian pula, Kerajaan Allah mengeluarkan berbagai peringatan yang tepat waktu tentang bahaya moral dan rohani tertentu. Salah satu contohnya tentang Internet. Memang, Internet bermanfaat di bidang komunikasi, pendidikan, dan hiburan. Organisasi Allah memanfaatkan Internet dan hasilnya sangat bagus. Tetapi, banyak situs di Internet mengandung bahaya moral dan rohani. Situs-situs yang berisi pornografi dapat mengancam kesehatan rohani para warga negara Kerajaan. Selama puluhan tahun, budak yang setia telah memberi kita peringatan tentang situs seperti itu. Betapa bersyukurnya kita atas pengingat-pengingat demikian yang melindungi kesehatan rohani kita! w12 15/8 2:10, 11 Kamis, 23 Januari Melakukan kehendakmu, oh, Allahku, aku suka, dan hukummu ada di bagian dalamku. —Mz. 40:8. Sepanjang sejarah, bangsa-bangsa berperang demi mempertahankan kemerdekaan. Betapa terlebih lagi kita! Kita juga harus b erjuang mempertahankan kemerdekaan Kristen. Ingatlah, musuh kita bukan cuma Setan, dunia ini, dan rohnya yang beracun. Kita juga ha- rus berjuang melawan ketidaksempurnaan kita sendiri, termasuk hati yang licik. (Yer. 17:9; Ef. 2:3) Namun, dengan bantuan Yehuwa, kita dapat menang. Selain itu, setiap kemenangan—besar atau kecil—akan menghasilkan setidaknya dua hal positif. Pertama, kita akan membuat hati Yehuwa bersukacita. (Ams. 27:11) Kedua, setiap kali kita merasakan manfaat dari ”hukum yang sempurna yang berkaitan dengan kemerdekaan”, kita akan semakin bertekad lagi untuk tetap berada di ’jalan sempit’ menuju kehidupan abadi. Akhirnya, kita akan menikmati kebebasan yang jauh lebih besar yang terbentang di hadapan hamba-hamba Yehuwa yang loyal.—Yak. 1:25; Mat. 7:13, 14. w12 15/7 2:15, 16 Jumat, 24 Januari Waktu dan kejadian yang tidak terduga menimpa [kita] semua. —Pkh. 9:11. Kita hidup pada masa yang penuh kesukaran. Bumi kita diterpa berbagai bencana. Gempa bumi, tsunami, kebakaran, banjir, gunung meletus, angin puting beliung, topan, dan badai telah menyengsarakan manusia. Selain itu, problem keluarga dan problem pribadi membuat banyak orang takut dan sedih. Bagaimana kita dapat tetap tabah meski menghadapi problem yang berat? (Rm. 15:4) Perhatikan beberap a hal buruk yang dialami Daud. Ia harus menghadapi kemurkaan raja, serangan musuh, penculikan istri-istri, p engkhianatan oleh orang-orang terdekatnya, dan tekanan batin. (1 Sam. 18:8, 9; 30: 1-5; 2 Sam. 17:1-3; 24:15, 17; Mz. 38: 4-8) Alkitab menunjukkan bahwa Daud sangat menderita karena halhal ini. Tetapi, imannya kepada Yehuwa tidak melemah. Ia bahkan mengatakan, ”Yehuwa adalah benteng kehidupanku. Kepada siapakah aku akan gentar?”—Mz. 27:1, 5, 10. w12 15/10 1:1, 3, 4 Sabtu, 25 Januari Kamu tidak berada dalam kegelapan, sehingga hari itu tibatiba menimpa kamu seperti pencuri.—1 Tes. 5:4. Peristiwa-peristiwa yang mengguncang dunia akan segera terjadi. Penggenapan nubuat-nubuat Alkitab meneguhkan hal ini. Maka, kita perlu tetap berjaga-jaga. Apa yang akan membantu kita melakukannya? Rasul Paulus mendesak kita untuk ”memperhatikan . . . perkaraperkara yang tidak kelihatan”. Ya, kita tidak boleh melupakan upah kita, yaitu kehidupan abadi di surga atau di bumi. Paulus menulis katakata ini agar rekan-rekan seimannya memusatkan perhatian pada upah yang akan mereka terima jika tetap setia. Itu akan membantu mereka bertekun menghadapi cobaan dan penganiayaan. (2 Kor. 4:8, 9, 1618; 5:7) Nasihat Paulus itu mengandung satu prinsip penting: Agar harapan kita tetap kuat, kita perlu memerhatikan bahkan hal-hal yang tidak kita lihat. Kita juga perlu berfokus pada peristiwa-peristiwa penting yang belum terjadi.—Ibr. 11:1; 12:1, 2. w12 15/9 1:1, 2 Minggu, 26 Januari Aku mendatangi engkau dengan nama Yehuwa yang berbala tentara, Allah barisan tempur Israel, yang telah kautantang. —1 Sam. 17:45. Sewaktu muda, Daud maju melawan jagoan Filistin bernama Goliat. Mengapa Daud sampai mau bertarung melawan raksasa bersenjata lengkap yang tingginya hampir tiga meter itu? (1 Sam. 17:4) Apakah karena ia berani? Apakah karena ia beriman kepada Allah? Memang, keberanian dan iman Daud turut berperan dalam tindakannya yang gagah berani. Namun, alasan utama Daud maju melawan Goliat adalah karena ia merespek Yehu- wa dan menjunjung tinggi namaNya. Dengan geram Daud bertanya, ”Siapakah orang Filistin yang tidak bersunat ini sampai ia menantang barisan tempur Allah yang hidup?” (1 Sam. 17:26) Dengan mengandalkan Allah yang benar, Daud menumbangkan jagoan Filistin itu hanya dengan lemparan satu batu kecil. Bukan hanya pada peristiwa itu saja Daud menunjukkan kepercayaan kepada Yehuwa dan menjunjung tinggi nama-Nya, melainkan sepanjang hidupnya. Ya, Daud bahkan mendesak semua orang Israel untuk ’bermegah akan nama Yehuwa yang kudus’.—1 Taw. 16:810. w12 15/11 1:3, 4 Senin, 27 Januari Engkau akan membuat jalanmu berhasil dan . . . bertindak dengan berhikmat.—Yos. 1:8. Apa kesuksesan itu? Kalau Saudara menanyakannya kep ada orang-orang, jawabannya bisa beragam. Misalnya, banyak orang menganggap dirinya sukses jika ia sangat kaya, kariernya hebat, atau pendidikannya tinggi. Yang lainnya mengukur kesuksesan dari seberapa baik hubungan mereka dengan keluarga, teman, dan rekan kerja. Ada orang-orang yang melayani Allah yang mungkin mengaitkan kesuksesan dengan kedudukan di sidang atau hasil bagus dalam pelayanan. Tetapi, yang paling penting adalah apakah Yehuwa menganggap kita sukses, karena kehidupan kita bergantung pada hal itu. Sewaktu memberi Yosua tugas yang penting, yaitu membawa orang Israel memasuki Tanah Perjanjian, Yehuwa menyuruhnya membaca Hukum Musa ”siang dan malam” dan menaati semua yang tertulis di dalamnya. Allah meyakinkan dia, ”Dengan demikian engkau akan membuat jalanmu berhasil dan engkau akan bertindak dengan berhikmat.” (Yos. 1:7, 8) Dan Yosua memang sukses. w12 15/12 1:1, 3 Selasa, 28 Januari Inilah akhirnya tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.—Kej. 2:23. Kata-kata puitis ini diucapkan oleh manusia pertama, Adam. Ia sangat bahagia karena Yehuwa menciptakan istri yang cantik untuknya! Mula-mula, Allah membuatnya tertidur nyenyak, lalu mengambil salah satu tulang rusuknya dan menciptakan wanita itu. Adam menamainya Hawa. Kemudian, Allah menikahkan mereka. Karena Yehuwa menggunakan tulang rusuk Adam untuk menciptakan Hawa, mereka berdua lebih akrab daripada pasangan suami istri mana pun dewasa ini. Yehuwa menanamkan dalam diri manusia kesanggupan untuk saling mencintai, sehingga pria dan wanita bersatu menjadi suami dan istri. Kebanyakan orang yang telah menikah berharap bisa saling mencintai untuk selamanya. Tentu saja, Allah tidak menjodohkan siapa pun. Namun, Ia memberikan bimbingan kepada orang Kristen dalam hal ini dan asp ek kehidupan lainnya jika mereka meminta petunjuk-Nya dan mau dibimbing oleh roh-Nya.—Gal. 5:18, 25. w12 15/5 1:1-3 Rabu, 29 Januari Sesungguhnya, Allahmu adalah . . . Penyingkap rahasia. —Dan. 2:47. Sewaktu Kerajaan Allah menghabisi semua pemerintahan manusia kelak, pemerintahan mana yang sedang berkuasa atas dunia? Kita tahu jawabannya karena Allah Yehuwa, Sang ”Penyingkap rahasia”, memberi tahu kita melalui tulisan nabi Daniel dan rasul Yohanes. Kepada pria-pria ini, Yehuwa memberikan serangkaian penglihatan tentang binatang-binatang buas. Ia juga memberi tahu Daniel arti mimpi yang mengandung nubuat tentang sebuah patung logam besar. Yehuwa menginstruksikan agar hal-hal tersebut dicatat dalam Alkitab demi kita. (Rm. 15:4) Ia ingin agar kita semakin yakin bahwa Kerajaan-Nya akan segera menghancurkan semua pemerintahan manusia. (Dan. 2:44) Nubuat Daniel dan Yohanes tidak hanya menyingkapkan delapan raja, atau pemerintahan manusia, namun juga menunjukkan urutan mereka memerintah. w12 15/6 1:1-3 Kamis, 30 Januari Selidikilah hukum Allah yang sempurna yang memerdekakan. —Yak. 1:25, ”Bahasa Indonesia Masa Kini”. Dewasa ini, ketamakan, pelanggaran hukum, dan kekerasan semakin marak. (2 Tim. 3:1-5) Untuk mengatasinya, p emerintah memperbanyak hukum dan peraturan, menambah anggota polisi, dan memasang kamera pengintai. Di negeri-negeri tertentu, warga negaranya memasang alarm di rumah, menambah kunci dan gembok, dan bahkan memasang pagar yang dialiri listrik. Banyak orang tidak mau keluar rumah pada malam hari atau melarang anak mereka bermain tanpa ditemani—siang ataupun malam. Jelaslah, kebebasan semakin berkurang, dan situasi ini kemungkinan besar tidak akan membaik. Kenyataannya, semakin sering orang-orang melanggar batas-batas moral dan rohani yang ditetapkan Allah, semakin menderita mereka. Situasi yang memburuk ini juga berpengaruh pada diri kita sebagai hamba Yehuwa. Meski demikian, kita punya harapan bahwa perbudakan oleh dosa dan kefanaan akan berakhir, dan kita akan menikmati ”kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah”.—Rm. 8:21. w12 15/7 1:1, 2 Jumat, 31 Januari Buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, . . . Dan, lihat! aku menyertai kamu sepanjang masa sampai penutup sistem ini.—Mat. 28:19, 20. Bayangkan diri Saudara berada di Firdaus. Setiap pagi, Saudara terbangun dengan merasa segar dan bersemangat untuk memulai kegiatan. Tidak ada rasa nyeri maupun sakit. Semua penyakit telah lenyap. Semua indra Saudara—penglihatan, pendengaran, penciuman, p eraba, dan perasa—berfungsi dengan sempurna. Saudara sangat energik. Saudara memiliki pekerjaan yang menyenangkan dan teman yang banyak. Segala kekhawatiran Saudara sudah berlalu. Itu adalah berkat-berkat yang dapat Saudara nikmati di bawah Kerajaan Allah. Yesus Kristus, sang Raja terlantik, akan memberkati rakyatnya dan mengajar mereka pengetahuan tentang Allah Yehuwa. Yehuwa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang loyal yang melakukan pekerjaan pendidikan global itu di masa depan. Allah dan Putra-Nya telah menyertai orang-orang yang setia selama berabad-abad. Sebelum naik ke surga, Yesus berjanji kepada murid-muridnya yang setia bahwa ia akan menyertai mereka. w12 15/8 1:1, 2 Sabtu, 1 Februari Minggu, 2 Februari Lihat! suatu kumpulan besar dari orang-orang yang jumlahnya tidak seorang pun dapat menghitungnya, dari semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba.—Pny. 7:9. Mereka tidak memberi telinga. —Neh. 9:30. Setelah tahun 1914, The Watchtower memuat pernyataan penting ini, ”Saudara-saudara, kita yang memiliki sikap yang benar terhadap Allah tidak kecewa akan apa pun dari antara semua pengaturan-Nya. Kami tidak mengharap kehendak kami yang terjadi; jadi ketika kami mengetahui bahwa kami mengharapkan sesuatu yang salah pada bulan Oktober 1914, maka kami gembira bahwa Tuhan tidak mengubah Rencana-Nya untuk menyesuaikannya dengan keinginan kami. Kami tidak berharap Dia melakukan demikian. Kami hanya berharap kami dapat mengerti rencana dan maksud-tujuan-Nya.” Kerendahan hati dan pengabdian ini masih menjadi ciri kaum terurap hingga sekarang. Mereka berpaut erat pada saluran yang Allah tetapkan untuk menyalurkan makanan rohani. Kini, ”suatu kumpulan besar” dari ”dombadomba lain”, yaitu orang Kristen yang memiliki harapan kehidupan di bumi, meniru kewaspadaan dan semangat mereka.—Yoh. 10:16. w12 15/9 4:13, 14 Kita tidak bisa menyimpulkan bahwa Yehuwa pasti akan selalu memberikan pengampunan. Sehubungan dengan hal itu, mari kita bandingkan sikap Daud dan Manasye dengan sikap umat Israel dan Yehuda yang tidak taat. Setelah Daud berdosa, Allah mengutus nabi Natan untuk memberi Daud kesempatan untuk bertobat. Daud menyambut kesempatan ini dengan penuh syukur. Sewaktu Manasye berada dalam keadaan yang terjepit, ia tergerak untuk sungguhsungguh bertobat. Sebaliknya, penduduk Israel serta Yehuda sering kali tidak mau bertobat sekalipun Yehuwa telah berulang kali mengutus para nabi-Nya untuk menyatakan perasaan-Nya terhadap ketidaktaatan mereka. Oleh karena itu, Yehuwa tidak mengampuni mereka. Bahkan, setelah orangorang Israel kembali dari pembuangan di Babilon pun, Yehuwa masih terus mengutus hamba-hamba-Nya yang setia, seperti imam Ezra dan nabi Maleakhi. Sewaktu umat itu menaati Yehuwa, mereka sangat bersukacita.—Neh. 12:43-47. w12 15/11 4:15 Senin, 3 Februari Biarlah Ya yang kaukatakan itu berarti Ya, Tidak, Tidak. —Mat. 5:37. Mengapa Ya yang kita katakan harus berarti Ya? Alkitab dengan jelas memperingatkan bahwa orang yang sengaja ”mengingkari kesepakatan” dan tidak mau berubah ”patut mati”. (Rm. 1:31, 32) Firaun dari Mesir, Raja Zedekia dari Yehuda, serta Ananias dan Safira adalah beberapa contoh buruk yang disorot dalam Alkitab. Ya yang mereka katakan tidak berarti Ya. Kehidupan mereka berakhir dengan tragis, dan mereka menjadi contoh peringatan bagi kita. (Kel. 9:27, 28, 34, 35; Yeh. 17:13-15, 19, 20; Kis. 5:1-10) Pada ”hari-hari terakhir” ini, kita dikelilingi oleh orang-orang yang ’tidak loyal, dan berpengabdian yang saleh hanya secara lahiriah tetapi tidak hidup sesuai dengan kuasanya’. (2 Tim. 3:1-5) Sebisa mungkin, kita harus menghindari pergaulan buruk seperti itu. Sebaliknya, kita perlu secara rutin berkumpul dengan orang-orang yang berupaya untuk selalu berpegang pada kata-kata mereka.—Ibr. 10:24, 25. w12 15/10 4:11, 12 Selasa, 4 Februari Allah tidak berat sebelah. —Kis. 10:34. Di dunia yang mementingkan diri dan nasionalistis ini, kita tentu senang bahwa masih ada orang yang mau dan bisa mengabaikan kebangsaan. Pendiri stasiun televisi CNN, Ted Turner, menyatakan pendapatnya setelah bekerja sama dengan banyak orang yang berbakat dari berbagai bangsa, ”Saya akhirnya menganggap orang-orang dari negeri-ne geri lain bukan sebagai ’orang asing’, tetapi sebagai sesama penghuni planet ini.” Di seluruh dunia, hanya Saksi-Saksi Yehuwa yang secara kelompok meniru cara berpikir Allah. Dengan berupa- ya memiliki sudut pandang Yehuwa, mereka akhirnya dapat mengubah cara berpikir dan perasaan mereka terhadap orang-orang dari bangsa lain. Mereka tidak lagi mencurigai atau bahkan membenci orang-orang dari bangsa lain. Sebaliknya, mereka menganggap beragam ciri dan kesanggupan orang-orang ini sebagai sesuatu yang indah. Pernahkah Saudara merenungkan betapa luar biasanya apa yang bisa dicapai Saksi-Saksi Yehuwa, dan betapa besar manfaat yang Saudara rasakan dari hal itu sewaktu berurusan dengan orang lain? w12 15/12 4:2, 14, 15 Rabu, 5 Februari Mereka bukan lagi dua, melainkan satu daging.—Mat. 19:6. Seorang saudari bersyukur karena ia mengandalkan Allah dan mengerahkan upaya ekstra untuk menyelamatkan perkawinannya. ”Saya tergoda untuk berpisah dari suami karena ia tidak memberi nafkah dan membahayakan kerohanian saya,” katanya. Lalu, saya sadar kalau saya juga salah. Kami pun mulai saling berkomunikasi, memulai kembali pelajaran keluarga, dan teratur berhimpun. Perkawinan kami bersemi kembali. Akhirnya, suami saya memenuhi syarat lagi untuk menerima hak istimewa di sidang. Kami mendapat pelajaran pahit tetapi hasilnya membuat kami bahagia.” Entah kita masih lajang atau sudah menikah, mari kita selalu bertindak dengan berani dan berharap kepada Yehuwa. Jika kita menghadapi problem perkawinan, kita hendaknya dengan sungguh-sungguh berupaya menyelesaikannya karena orang yang dipersatukan dalam perkawinan ”bukan lagi dua, melainkan satu daging”. Dan, tetaplah ingat bahwa jika Saudara tidak meninggalkan teman hidup yang tidak seiman, sekalipun mengalami kesukaran, Saudara bisa menuai sukacita ketika teman hidup Saudara mau melayani Yehuwa. w12 15/5 2:19, 20 Kamis, 6 Februari Tidak seorang pun pernah melihat Allah; satu-satunya allah yang diperanakkan yang berada pada posisi dada Bapak, dia itulah yang menjelaskan mengenai dirinya.—Yoh. 1:18. Hanya Yesus yang dapat dengan tepat menunjukkan Pribadi seperti apa Bapaknya itu. Mengapa? Sebelum semua makhluk hidup diciptakan, Yesus sudah ada di surga sebagai makhluk roh. Ia adalah ”satu-satunya Putra Allah yang diperanakkan”. (Yoh. 1:14; 3:18) Karena belum ada ciptaan lain, Sang Putra menikmati berlimpah perhatian dari Bapaknya dan belajar banyak hal tentang Dia dan sifatsifat-Nya. Selama jutaan tahun, pastilah mereka punya banyak kesempatan untuk bercakap-cakap sehingga ikatan kasih di antara mereka semakin kuat. (Yoh. 5:20; 14:31) Alangkah banyaknya halhal yang Yesus pelajari tentang kepribadian Bapaknya! (Kol. 1:1517) Bapak memilih Putra sebagai juru bicara-Nya, dan menamainya ”Firman Allah”. (Pny. 19:13) Jadi, hanya Yesus yang mendapat tugas khusus untuk menyingkapkan Bapaknya kepada orang lain. w12 15/4 1:4, 5 Jumat, 7 Februari Jangan mendukakan roh kudus Allah.—Ef. 4:30. Roh kudus adalah kuasa yang mempersatukan. Agar bisa mewujudkan kedamaian dan persatuan, kita juga perlu menerapkan nasihat Paulus berikutnya, ”Biarlah semua kebencian dan kemarahan dan murka dan teriakan serta cacian disingkirkan darimu, beserta semua keburukan. Tetapi hendaklah kamu baik hati seorang kepada yang lain, memiliki keibaan hati yang lembut, dengan lapang hati mengampuni satu sama lain seba- gaimana Allah juga dengan lapang hati mengampuni kamu melalui Kristus.” (Ef. 4:31, 32) Kata-kata ”hendaklah kamu baik hati” menunjukkan bahwa kadang-kadang kita mungkin tidak baik hati atau kita perlu berupaya agar lebih baik hati. Maka, kita hendaknya membiasakan diri untuk lebih memikirkan perasaan orang lain daripada perasaan kita sendiri. (Flp. 2:4) Barangkali ada yang hendak kita katakan yang bisa membuat orang tertawa atau menganggap kita pintar. Tetapi, apakah itu baik hati? Kalau kita berpikir sebelum berbicara, kita bisa bersikap baik hati kepada orang lain. w12 15/7 4:13, 14 Sabtu, 8 Februari Kita mengasihi, karena dia pertama-tama mengasihi kita. —1 Yoh. 4:19. Kebanyakan buku agama jarang sekali berbicara tentang Allah. Tetapi, Alkitab membantu kita mengenal Allah Yehuwa dan perbuatan-Nya. Kita bisa melihat banyak aspek kepribadian-Nya. Alkitab tidak hanya menggambarkan Dia sebagai Allah yang mahakuasa, berhikmat, dan adil, tetapi juga sebagai Allah yang mengasihi kita. (Yoh. 3:16) Selain itu, Alkitab memberi tahu kita, ”Allah tidak berat sebelah, tetapi orang dari bangsa mana pun yang takut kepadanya dan mengerjakan keadilbenaran diperkenan olehnya.” (Kis. 10:34, 35) Hal itu dibuktikan dengan diterjemahkannya Alkitab ke dalam banyak bahasa. Ahli bahasa mengatakan bahwa ada kira-kira 6.700 bahasa di seluruh dunia. Sekitar 100 bahasa digunakan oleh 90 persen penduduk dunia. Tetapi, Alkitab telah diterjemahkan, seluruhnya atau sebagian, ke dalam lebih dari 2.400 bahasa. Jadi, hampir semua orang di dunia bisa membaca Alkitab dalam bahasa mereka. w12 15/6 4:9 Minggu, 9 Februari Segera setelah seribu tahun itu berakhir, Setan akan dilepaskan dari penjaranya.—Pny. 20:7. Pada akhir Pemerintahan Milenium Kristus, semua rakyat Kerajaan yang hidup di bumi akan dibuat sempurna. Mereka akan meniru Yesus; mereka akan dengan rendah hati dan rela mengakui Yehuwa sebagai penguasa. Mereka akan membuktikannya dengan tetap setia di bawah ujian akhir. (Pny. 20:8-10) Setelah itu, semua malaikat dan manusia yang memberontak akan dibinasakan. Saat itu, kita akan benar-benar bergembira dan bersukaria! Seluruh keluarga Yehuwa di surga dan di bumi akan memuji Yehuwa. Dan, Ia akan menjadi ”segala sesuatu bagi setiap orang”. (1 Kor. 15:28; Mz. 99:1-3) Apakah hal-hal menakjubkan yang akan diwujudkan Kerajaan Allah akan mendorong Saudara untuk memusatkan perhatian dan mengerahkan upaya untuk melakukan kehendak Allah? Apakah Saudara akan selalu waspada agar harapan dan kenyamanan palsu yang ditawarkan dunia Setan tidak menyimpangkan Saudara dari pelayanan? Apakah Saudara akan memperkuat tekad untuk mendukung sepenuhnya kedaulatan Yehuwa? w12 15/9 2:19, 20 Senin, 10 Februari Pelacur adalah lubang yang dalam.—Ams. 23:27. Hubungan romantis yang tidak patut dapat berkembang di tempat kerja Saudara. Bahkan, menurut sebuah penelitian, lebih dari separuh wanita dan sebagian besar pria yang berzina melakukannya dengan teman sekerja. Apakah Saudara biasanya bekerja sama dengan lawan jenis di tempat kerja Saudara? Kalau begitu, bagaimana hubungan Saudara dengan mereka? Apakah Saudara menjaga jarak sebatas hubungan kerja saja? Sebagai contoh, mungkin seorang saudari Kristen menjadikan seorang rekan sekerja pria tempat ia mencurahkan isi hati dan bahkan menceritakan problem perkawinannya. Contoh lain, karena mulai berteman dengan rekan sekerja wanita, seorang pria Kristen mungkin berpikir, ”Dia menghargai pendapatku dan selalu mau mendengarkan aku. Dia juga merespek aku. Seandainya saja istriku seperti itu!” Bukankah orang Kristen yang berada dalam situasi seperti itu akan mudah jatuh sehingga melakukan perzinaan? w12 15/8 4: 11, 12 Selasa, 11 Februari Aku tidak menyadari akan adanya sesuatu yang tidak benar dalam diriku. Namun ini tidak membuktikan bahwa aku adilbenar, tetapi dia yang memeriksa aku adalah Yehuwa. —1 Kor. 4:4. Setiap anggota sidang hendaknya bertekad untuk membina semangat yang baik dalam sidang. Setelah berdoa dengan sungguh-sungguh, kita mungkin menyimpulkan bahwa kita sendiri bisa memperbaiki sikap agar lebih membina orang lain. Jika demikian, kita hendaknya rela menaati arahan Firman Allah dan membuat perubahan. (Ibr. 4:12) Seperti yang diperlihatkan ayat hari ini, Paulus sangat peduli akan dampak perbuatannya terhadap sidang. Seraya kita berupaya bertindak selaras dengan hikmat Allah dan tidak menganggap diri kita atau kedudukan kita terlalu penting, kita akan mempertahankan sikap yang baik di sidang. Dengan suka mengampuni dan berpikiran positif tentang orang lain, kita akan mempertahankan perdamaian dengan rekan-rekan seiman. (Flp. 4:8) Kita yakin bahwa jika kita melakukan hal-hal itu, Yehuwa dan Yesus akan senang terhadap ’roh yang kita perlihatkan’.—Flm. 25. w12 15/10 2:16, 17 Rabu, 12 Februari Hendaklah masing-masing membuktikan pekerjaannya sendiri, maka ia akan mempunyai alasan untuk bersukaria sehubungan dengan dirinya saja, dan bukan dengan membandingkannya dengan orang lain.—Gal. 6:4. Daripada membanding-bandingkan, kita hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang sanggup kita lakukan. Dengan demikian, kita tidak akan menjadi besar kepala atau kecil hati. Sewaktu memeriksa diri, kita harus sadar bahwa keadaan bisa berubah. Karena kesehatan kita merosot, umur bertambah, atau karena tanggung jawab lainnya, apa yang bisa kita lakukan sekarang mungkin tidak sebanyak dahulu. Yang juga dapat kita pikirkan adalah hak istimewa yang kita miliki atau kita dambakan. Karena alasan-alasan yang tidak kita pahami, kita mungkin harus menunggu lebih lama untuk mendapatkannya. Ketimbang iri terhadap orang lain yang menerima tugas tertentu, kita bisa mengerahkan upaya untuk menjalankan tanggung jawab yang memang diberikan kepada kita. Di dunia baru, Yehuwa pasti akan memuaskan keinginan yang patut dari semua hamba-Nya. w12 15/12 2:18-20 Kamis, 13 Februari Aku berwatak lembut dan rendah hati.—Mat. 11:29. Yesus membantu rakyat jelata dengan mengajar dan menghibur mereka, serta memberikan apa yang mereka butuhkan. Terlebih lagi, dengan adanya korban Yesus, semua orang yang beriman kepadanya akan memperoleh berkat untuk selama-lamanya. Bagaimana dengan Yesus sendiri? Apakah kerendahan hatinya bermanfaat bagi dirinya? Tentu saja, karena ia mengatakan kepada murid-murid- nya, ”Barang siapa merendahkan dirinya akan ditinggikan.” (Mat. 23:12) Itulah yang terjadi atas diri Yesus. Paulus mengatakan, ”Allah meninggikan [Yesus] kepada kedudukan yang lebih tinggi dan dengan baik hati memberinya nama di atas setiap nama lain, sehingga dengan nama Yesus semua harus bertekuk lutut, yaitu mereka yang berada di surga, di bumi, dan di bawah tanah, dan setiap lidah harus mengakui secara terbuka bahwa Yesus Kristus adalah Tuan bagi kemuliaan Allah, sang Bapak.” Karena kerendahan hati dan kesetiaan Yesus sewaktu hidup di bumi, Allah Yehuwa meninggikan Putra-Nya dengan memberinya wewenang atas semua makhluk di surga dan di bumi.—Flp. 2: 9-11. w12 15/11 2:12, 14, 15 Jumat, 14 Februari Yehuwa telah menjadi saksi antara kamu dan istri masa mudamu, yang telah kamu khianati. —Mal. 2:14. Yesus memiliki perasaan yang sama seperti Bapaknya. Ia mengajarkan bahwa seseorang tidak boleh mengusir atau mencampakkan teman hidupnya dan menganggap enteng perbuatan itu. (Mat. 19: 3-6, 9) Bagaimana suami istri dapat tetap loyal? Firman Allah mengatakan, ”Bersukacitalah dengan istri [atau suami] masa mudamu” dan, ”Jalani kehidupan dengan istri [atau suami] yang kaukasihi.” (Ams. 5:18; Pkh. 9:9) Seraya usia bertambah, mereka harus berupaya memperkuat hubungan mereka, baik secara fisik maupun emosi. Hal itu berarti saling memerhatikan dan melakukan kegiatan bersama-sama. Mereka harus berupaya keras melindungi perkawinan dan hubungan mereka dengan Yehuwa. Caranya adalah dengan belajar Alkitab bersama, berdinas bersama, dan berdoa bersama memohon berkat Yehuwa. w12 15/4 2:13-15 Sabtu, 15 Februari Bertekunlah dalam doa. —Rm. 12:12. Pelajaran Alkitab yang mendalam disertai perenungan sangat penting agar dapat memperkuat iman serta tekad kita untuk menghindari dosa serius dan untuk menyenangkan Yehuwa. (Mz. 119:11, 47, 48) Kita juga perlu ’bertekun dalam doa’. Kita harus berdoa agar Yehuwa membantu kita melayani Dia dengan cara yang diperkenan-Nya. Maka, kita dapat meminta roh kudus, lebih banyak iman, kekuatan untuk melawan godaan, dan kesanggupan untuk ”menangani firman kebenaran dengan tepat”. (2 Tim. 2:15; Mat. 6: 13; Luk. 11:13; 17:5) Seperti seorang anak yang mengandalkan bapaknya, kita pun perlu mengandalkan Bapak surgawi kita, Yehuwa. Jika kita memohon agar Ia membantu kita melayani Dia dengan lebih baik, kita dapat yakin bahwa Ia akan membantu kita. Jangan sekali-kali merasa bahwa kita mengganggu Dia! Maka, dalam doa, marilah kita memuji Dia, bersyukur kepada-Nya, meminta petunjuk-Nya terutama sewaktu menghadapi ujian, dan meminta bantuan-Nya agar kita memuliakan nama kudus-Nya melalui pelayanan kita. —Mz. 86:12; Yak. 1:5-7. w12 15/5 4: 9, 10 Minggu, 16 Februari Telah tiba jam penghakiman oleh [Allah].—Pny. 14:7. Setelah agama palsu dibinasakan, binatang buas, yang merupakan alat politik Setan di bumi, akan digerakkan untuk menyerang Kerajaan Allah. Karena tidak dapat mencapai surga, raja-raja di bumi akan melampiaskan kemurkaan mereka terhadap orang-orang di bumi yang mendukung Kerajaan Allah. Akibatnya, hal ini menyulut perang dengan Allah. (Pny. 16:13-16; 17:12-14) Daniel menyebutkan satu aspek dari pertempuran terakhir itu. (Dan. 2:44) Binatang buas berkepala tujuh da- lam Penyingkapan 13:1, patungnya, dan binatang buas bertanduk dua, akan dihancurkan. Kuasa Dunia Anglo-Amerika mendominasi dunia sewaktu agama palsu dimusnahkan. Nubuat Daniel dan Yohanes telah tergenap hingga perincian terkecil. Kita dapat yakin bahwa kebinasaan agama palsu dan perang Armagedon akan segera terjadi. Allah telah menyingkapkan perincian ini. Apakah kita akan mengindahkan peringatan yang tersirat dalam nubuat-nubuat itu? (2 Ptr. 1:19) Sekaranglah waktunya untuk menaati Yehuwa dan mendukung Kerajaan-Nya.—Pny. 14: 6, 7. w12 15/6 2:18, 19 Senin, 17 Februari Segala sesuatu telanjang dan terbuka di mata [Allah]. —Ibr. 4:13. Orang-orang yang mengabaikan peringatan golongan budak pasti merugikan dirinya maupun orangorang yang mereka sayangi. Ada yang telah kecanduan menonton p ornografi atau melakukan perbuatan amoral lalu membohongi dirinya dengan menganggap bahwa Yehuwa tidak bisa melihat apa yang sedang dia lakukan. Sungguh bodoh jika kita mengira bahwa kita bisa menyembunyikan perbuatan kita dari Yehuwa! (Ams. 15:3) Allah ingin menolong orang-orang seperti itu dan menggerakkan para penatua, sebagai wakilwakil-Nya di bumi, untuk membantu mereka. (Gal. 6:1) Pemerintah manusia bisa mencabut kewarganegaraan seseorang yang melakukan tindakan tertentu. Demikian pula, Yehuwa akan mencabut kewarganegaraan orang-orang yang melanggar hukumhukum-Nya dan tidak mau bertobat. (1 Kor. 5:11-13) Meskipun demikian, Ia berbelaskasihan. Orang-orang yang bertobat dan berbalik dapat memperoleh kembali perkenan Yehuwa dan tetap menjadi warga negara Kerajaan. (2 Kor. 2:5-8) Sungguh suatu kehormatan yang besar bisa melayani Raja yang pengasih seperti itu! w12 15/8 2:12 Selasa, 18 Februari Jika ia telah berbuat dosa, ia akan diampuni.—Yak. 5:15. Jangan pernah lupa bahwa Allah sungguh berbelaskasihan dan bahwa Ia menarik kita ke dalam sidang karena Ia melihat sesuatu yang baik dalam diri kita. (Mz. 103:8, 9) Jadi, selama kita melayani Yehuwa dengan sepenuh hati, Ia akan selalu membantu kita. (1 Taw. 28:9) Sewaktu berdoa pada malam terakhirnya bersama ke-11 rasulnya yang setia, Yesus mengucapkan kata-kata yang tak terlupakan ini demi kepentingan mereka, ’Jagalah mereka oleh karena si fasik.’ (Yoh. 17:15) Yesus di sini tidak hanya memikirkan rasul-rasulnya tetapi juga semua pengikutnya. Jadi, kita dapat yakin bahwa Yehuwa akan menjawab doa Yesus dengan menjaga kita p ada masa-masa yang kritis ini. ”Bagi orang-orang yang lurus hati, [Yehuwa] adalah perisai . . . Ia akan menjaga jalan orang-orangnya yang loyal.” (Ams. 2:7, 8) Ya, menaati hukum Yehuwa memang tidak selalu mudah, tetapi itu adalah satu-satunya jalan menuju kehidupan abadi dan kebebasan sejati. (Rm. 8:21) Jangan biarkan siapa pun menyimpangkan Saudara dari jalan itu! w12 15/7 2: 17, 18 Rabu, 19 Februari Aku tidak akan menyingkirkan integritasku!—Ayb. 27:5. Ayub mengalami problem-problem yang sangat berat. Seluruh hidupnya tiba-tiba terpuruk. (Ayb. 3: 3, 11) Dan, ia tidak tahu apa sebabnya ia mengalami hal-hal itu. Meski begitu, ia tidak menyerah. Ia mempertahankan integritasnya dan tetap beriman kepada Allah. Sungguh teladan yang bagus untuk kita tiru! Perhatikan juga contoh rasul Paulus. Ia menghadapi ’bahaya di kota, di padang belantara, dan di laut’. Ia juga ’kelapar- an dan kehausan, kedinginan dan dalam keadaan telanjang’. Paulus juga menceritakan bahwa ia pernah ’satu malam dan satu hari di tengah laut yang dalam’, kemungkinan karena mengalami karam kapal. (2 Kor. 11:23-27) Meski nyaris mati karena melayani Allah, Paulus beriman bahwa Allah akan menyelamatkan dia. (2 Kor. 1:8-10) Memang, jarang sekali ada yang mengalami begitu banyak hal buruk seperti Paulus. Namun, banyak saudara-saudari kita juga kadang-kadang memiliki perasaan yang sama seperti dia. Maka, teladan ketabahannya bisa menghibur kita. w12 15/10 1:6, 7 Kamis, 20 Februari Hari Yehuwa akan datang persis seperti pencuri pada waktu malam.—1 Tes. 5:2. ”Hari Yehuwa” di ayat ini memaksudkan periode yang akan dimulai ketika agama palsu dibinasakan dan mencapai puncaknya pada perang Armagedon. Nah, tepat sebelum hari Yehuwa dimulai, para pemimpin dunia akan mengatakan ”Perdamaian dan keamanan!” (1 Tes. 5:3) Tidak soal siapa yang menyerukan ”Perdamaian dan keamanan!”, yang pasti itu akan menandai dimulainya hari Yehuwa. Itulah sebabnya Paulus dapat mengatakan, ”Saudara-saudara, kamu tidak berada dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba menimpa kamu seperti pencuri, sebab kamu semua adalah putra-putra terang.” (1 Tes. 5:4, 5) Tidak seperti orang-orang lain, kita memiliki pemahaman dari Alkitab tentang makna di balik peristiwa-peristiwa sekarang. Namun, bagaimana persisnya nubuat tentang seruan ”Perdamaian dan keamanan!” akan tergenap? Kita belum tahu. Karena itu, mari kita bertekad untuk ”tetap bangun dan tetap sadar”.—1 Tes. 5:6; Zef. 3:8. w12 15/9 1:3, 4 Jumat, 21 Februari Hal-hal inilah yang kusenangi. —Yer. 9:24. Apakah Saudara bangga karena Yehuwa adalah Allah Saudara? Apa yang akan Saudara lakukan jika tetangga, teman kerja, teman sekolah, atau kerabat menjelek-jelekkan Yehuwa atau mengejek Saksi-Saksi-Nya? Apabila nama Yehuwa dicela, apakah Saudara akan membelanya dan yakin bahwa Ia akan membantu Saudara melakukannya? Memang, ada ”waktu untuk berdiam diri”, tetapi kita tidak boleh malu menjadi Saksi Yehuwa dan p engikut Yesus. (Pkh. 3:1, 7; Mrk. 8:38) Meskipun kita perlu bersikap lentuk dan sopan sewaktu berurusan dengan orang-orang yang meremehkan Yehuwa, kita hendaknya tidak seperti orang Israel yang ”merasa ngeri dan sangat takut” sewaktu mendengar tantangan Goliat. (1 Sam. 17:11) Sebaliknya, kita perlu bertindak tanpa ragu untuk menyucikan nama Allah Yehuwa. Kita ingin agar orang-orang mengetahui Allah seperti apa Yehuwa itu. Karena itulah kita menggunakan Alkitab untuk membantu orangorang menyadari betapa pentingnya mendekat kepada Yehuwa. —Yak. 4:8. w12 15/11 1:5 Sabtu, 22 Februari Berat emas yang dibawa kepada Salomo dalam satu tahun berjumlah enam ratus enam puluh enam talenta emas. —2 Taw. 9:13. Pendapatan Salomo setiap tahun mencakup kira-kira 25 ton emas! Namun, kata-kata Salomo dalam buku Pengkhotb ah menunjukkan bahwa ia tidak menganggap kebahagiaan dan kesuksesan hanya milik orang-orang yang kaya atau terkemuka. Ia menulis, ”Aku akhirnya tahu bahwa tidak ada yang lebih baik bagi mereka dari- pada bersukacita dan berbuat baik selama hidupnya; dan juga bahwa setiap orang hendaknya makan dan tentu saja minum serta menikmati hal-hal baik untuk semua kerja kerasnya. Itu pun pemberian Allah.” (Pkh. 3:12, 13) Ia sadar bahwa hal-hal baik itu baru bisa menghasilkan kebahagiaan sejati jika seseorang mendapat perkenan Allah, atau memiliki hubungan baik dengan-Nya. Salomo dengan tepat mengatakan, ”Penutup dari perkara itu, setelah segala sesuatu didengar, adalah: Takutlah akan Allah yang benar dan jalankanlah perintah-perintahnya. Sebab inilah seluruh kewajiban manusia.” —Pkh. 12:13. w12 15/12 1:4, 5 Minggu, 23 Februari Ia mengacaubalaukan pasukan tentara Mesir. Ia terus melepaskan roda-roda kereta mereka sehingga mereka mengendarainya dengan susah payah. —Kel. 14:24, 25. Dibandingkan dengan pasukan militer Firaun yang menaiki kereta perang, orang Israel pasti bergerak sangat lamban. Akan tetapi, pasukan Mesir mustahil menyusul mereka, karena Yehuwa berperang demi Israel. Setelah orang Israel sampai di seberang Laut Merah dengan selamat, Yehuwa memerintahkan Musa, ”Rentangkan tanganmu ke atas laut, agar airnya kembali dan melanda orang-orang Mesir, kereta-kereta perang dan prajurit-prajurit kavaleri mereka.” Sewaktu pasukan Mesir berupaya melarikan diri dari air, ”Yehuwa mengebaskan orang-orang Mesir ke tengah-tengah laut”. Tidak ada yang bisa luput. ”Tidak ada satu pun di antara mereka yang dibiarkan tertinggal.” (Kel. 14:26-28) Dengan demikian, Yehuwa menunjukkan bahwa Ia memiliki kuasa untuk menyelamatkan umat-Nya dari situasi ap a pun. w12 15/4 4:11, 12 Senin, 24 Februari Aku hanyalah tanaman kumkuma di dataran pesisir, bunga lili di lembah-lembah.—Kid. 2:1. Gembala itu menjawab kata-kata sang gadis Syulamit, ”Bagaikan bunga lili di antara lalang berduri, demikianlah gadisku di antara anakanak perempuan.” (Kid. 2:2) Ya, mereka benar-benar saling mencintai. Dan karena mereka sangat mengasihi Allah, ikatan perkawinan mereka pasti akan kuat. Malah, gadis Sulam itu mengatakan kepada sang gembala kekasihnya, ”Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu; karena cinta itu sama kuatnya seperti kematian, kegigihan menuntut pengabdian yang eksklusif itu sama pantang menyerahnya seperti Syeol. Kobarannya seperti kobaran api, nyala api [dari] Yah. Air yang banyak tidak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai pun tidak dapat menghanyutkannya. Bila seorang pria memberikan semua barang bernilai dari rumahnya untuk cinta, orang-orang pasti akan menghinanya.” (Kid. 8:6, 7) Sewaktu mempertimbangkan untuk menikah, tidakkah sepatutnya seorang hamba Yehuwa mengharapkan komitmen yang sama dari pasangan hidupnya? w12 15/5 1:4, 5 Selasa, 25 Februari Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan wanita itu dan antara benihmu dan benihnya.—Kej. 3:15. Tidak lama setelah pemberontakan di Eden, Yehuwa bernubuat bahwa seorang ”wanita” akan menghasilkan suatu ’benih’. Benih itu pada akhirnya akan meremukkan kepala ular, yaitu Setan. Belakangan, Yehuwa menyingkapkan bahwa benih itu akan datang melalui garis keturunan Abraham, dari bangsa Israel, dari suku Yehuda, dan adalah keturunan Raja Daud. (Kej. 22: 15-18; 49:10; Mz. 89:3, 4; Luk. 1: 30-33) Kristus Yesus adalah bagian utama benih itu. (Gal. 3:16) Orangorang Kristen terurap menjadi bagian sekunder benih itu. (Gal. 3:2629) Kerajaan Allah, yang terdiri atas Yesus dan orang-orang terurap itu, adalah sarana Allah untuk menghancurkan Setan. (Luk. 12:32; Rm. 16:20) Nubuat pertama yang dinyatakan di Eden ini juga menyebutkan bahwa Setan akan menghasilkan suatu ’benih’. Benihnya akan memusuhi atau membenci benih wanita itu. w12 15/6 1:4, 5 Rabu, 26 Februari [Telitilah] hukum yang sempurna yang berkaitan dengan kemerdekaan.—Yak. 1:25. ”Hukum yang sempurna yang berkaitan dengan kemerdekaan” itu bukanlah Hukum Musa, karena Hukum itu justru menunjukkan bahwa orang Israel adalah pedosa dan hanya Kristus yang sanggup menggenapi, atau menjalankan sepenuhnya, Hukum itu. (Mat. 5:17; Gal. 3:19) Jadi, hukum mana yang dimaksud Yakobus di sini? Ia memaksudkan ”hukum Kristus”, yang juga disebut ”hukum iman” dan ”hukum dari umat yang merdeka”. (Gal. 6:2; Rm. 3:27; Yak. 2:12) Jadi, ”hukum yang sempurna” mencakup segala sesuatu yang Yehuwa minta dari kita. Orang Kristen terurap maupun ”domba-domba lain” mendapat manfaat dari hukum ini. (Yoh. 10:16) Tidak seperti hukum di banyak negeri, ”hukum yang sempurna” ini tidak rumit ataupun membebani. Hukum ini terdiri dari perintahperintah yang sederhana dan prinsip-prinsip dasar. (1 Yoh. 5:3) ”Kuk aku nyaman dan tanggunganku ringan,” kata Yesus. (Mat. 11:29, 30) Selain itu, ”hukum yang sempurna” tidak memerlukan daftar panjang berbagai aturan, karena hukum ini didasarkan atas kasih dan tertulis pada pikiran dan hati.—Ibr. 8:6, 10. w12 15/7 1:4, 5 Kamis, 27 Februari Pengetahuan yang benar akan berlimpah.—Dan. 12:4. Setelah kematian para rasul, kemurtadan dari Kekristenan sejati berkembang dan menyebar bagaikan api seperti yang telah dinubuatkan. (Kis. 20:28-30; 2 Tes. 2:1-3) Berabadabad setelah itu, ”pengetahuan yang benar” tidak berlimpah sama sekali. Namun, pada tahun 1870-an, sekelompok kecil orang Kristen yang tulus di Pennsylvania, AS, berkumpul untuk mempelajari Alkitab dengan rajin dan mencari ”pengetahuan yang benar”. Mereka menamai dirinya Siswa-Siswa Alkitab. Mereka adalah orang-orang rendah hati dan tulus yang ingin melakukan kehendak Allah. Mereka bukanlah ”orang-orang yang berhikmat dan tinggi kecerdasannya” seperti yang dikatakan Yesus; pengetahuan yang benar justru akan disembunyikan dari orang semacam itu. (Mat. 11:25) Dengan saksama dan disertai banyak doa, mereka membaca, membahas, dan merenungkan ayat-ayat Alkitab. Mereka juga membandingkan ayat dengan ayat di Alkitab dan memeriksa karya tulis orang lain yang membuat penelitian yang sama. Lambat laun, Siswa-Siswa Alkitab ini mulai memahami kebenaran-kebenaran yang tersamar selama berabad-abad. w12 15/8 1:3, 4 Sabtu, 1 Maret Jadilah peniru Allah. —Ef. 5:1. Salah satu cara untuk meniru Yehuwa adalah dengan memiliki sudut pandang yang sama denganNya. Sama seperti Yehuwa, kita harus membenci dosa. Maka, kita harus berupaya sebisa-bisanya menjauhi dosa dan tidak mencoba menyerempet bahaya. Misalnya, kita perlu menolak kemurtadan, yaitu dosa yang membuat kita tidak layak memuliakan Allah. (Ul. 13:6-9) Karena itu, jangan per- Jumat, 28 Februari Usianya akan mencapai seratus dua puluh tahun saja. —Kej. 6:3. Yehuwa tidak menunggu hingga bahtera selesai dibangun baru setelah itu menentukan kapan Ia akan mendatangkan Air Bah, seolah-olah Ia khawatir bahtera itu tidak akan selesai pada waktunya. Akan tetapi, Yehuwa sudah menetapkan kapan Ia akan mendatangkan Air Bah lama sebelum Ia memerintahkan Nuh untuk membangun bahtera. Bagaimana kita tahu? Dari kata-kata Yehuwa seperti dinyatakan dalam ayat hari ini. Yehuwa tidak memaksudkan panjangnya umur manusia secara umum. Ini adalah suatu keputusan hukum, yang menyatakan kapan Ia akan membersihkan bumi dari kefasikan. Karena Air Bah terjadi pada tahun 2370 SM, Allah pasti membuat pernyataan ini pada tahun 2490 SM. Saat itu, Nuh berumur 480 tahun. (Kej. 7:6) Kira-kira 20 tahun kemudian, pada tahun 2470 SM, anak pertama Nuh lahir. (Kej. 5:32) Masih ada waktu sekitar seratus tahun sebelum terjadinya Air Bah. w12 15/4 4:4, 5 nah bergaul dengan orang-orang murtad atau orang yang mengaku sebagai saudara tetapi tidak menghormati Allah. Kita harus menghindari mereka sekalipun mereka adalah anggota keluarga kita. (1 Kor. 5:11) Tidak ada manfaatnya mencoba menyanggah argumen dari orang murtad atau orang yang bersikap kritis terhadap organisasi Yehuwa. Hal itu justru berbahaya secara rohani dan tidaklah patut untuk ingin tahu apa pun yang mereka tulis atau masukkan di Internet.—Yes. 5:20; Mat. 7:6. w12 15/5 4:12, 13 Minggu, 2 Maret Aku ada di sisinya sebagai pekerja ahli, dan akulah pribadi yang secara khusus sangat ia sukai dari hari ke hari. —Ams. 8:30. Sudah sewajarnya jika hubungan antara Yehuwa dan Yesus semakin kuat seraya mereka bekerja bersama dan Putra belajar untuk meniru sifat-sifat Bapaknya. (Ams. 8: 22, 23, 31) Setelah makhluk-makhluk cerdas lainnya diciptakan, Putra melihat cara Yehuwa memperlakukan mereka masing-masing. Tentu, kasih dan respeknya kepada Sang Bapak semakin besar. Bahkan ketika Setan mempertanyakan keabsahan kedaulatan Yehuwa, Sang Putra bisa mempelajari cara Yehuwa menunjukkan kasih, keadilan, hikmat, dan kuasa sewaktu Ia menghadapi situasi sulit. Dengan demikian, hal ini tentu mempersiapkan Yesus untuk menghadapi situasi sulit yang belakangan ia hadapi dalam pelayanannya di bumi. (Yoh. 5:19) Karena akrab dengan Yehuwa, hanya Yesus yang dapat menjelaskan kepribadian Sang Bapak dengan sangat terperinci. w12 15/4 1:6-8 Senin, 3 Maret Ada tujuh raja lima telah jatuh, satu sedang berkuasa, dan yang lain belum tiba.—Pny. 17:10. Kepala pertama binatang buas yang disebutkan di Penyingkapan 17:3 melambangkan Mesir. Mengapa? Karena Mesir adalah kuasa dunia pertama yang memusuhi umat Allah. Benih wanita akan datang melalui keturunan Abraham, yang berkembang menjadi bangsa besar di Mesir. Lalu, Mesir mulai menindas Israel. Setan berupaya menghabisi umat Allah sebelum benih itu datang. Caranya? Ia menggerakkan Firaun untuk membunuh semua bayi lelaki Israel. Yehuwa menggagalkan upaya itu dan membebaskan umatNya dari perbudakan Mesir. (Kel. 1:15-20; 14:13) Kepala kedua binatang buas itu melambangkan Asiria. Kerajaan yang perkasa ini juga berup aya membinasakan umat Allah. Dengan menyerang Yerusalem, Setan mungkin berniat melenyapkan keluarga kerajaan yang akan menjadi nenek moyang Yesus. Yehuwa secara mukjizat menyelamatkan umat-Nya dengan membinasakan pasukan Asiria. —2 Raj. 19:32-35; Yes. 10:5, 6, 12-15. w12 15/6 1:6-8 Selasa, 4 Maret Bencilah apa yang buruk, dan kasihilah apa yang baik. —Am. 5:15. Batas-batas yang Yehuwa tetapkan bagi makhluk ciptaan-Nya yang cerdas adalah untuk kebaikan dan perlindungan mereka. Sebagai contoh, pikirkan hukum fisika, misalnya hukum gravitasi. Tidak ada yang mengatakan bahwa mereka dikekang oleh hukum itu. Mereka malah menghargainya karena mengakui bahwa hukum alam mutlak perlu bagi kehidupan mereka. Demikian pula, standar moral dan rohani Yehuwa, yang terdapat dalam ”hukum yang sempurna” dari Kristus, adalah untuk kebaikan manusia. (Yak. 1:25) Hukum ini juga dapat memuaskan semua keinginan kita yang patut tanpa membahayakan diri kita atau melanggar hak dan kebebasan orang lain. Jadi, rahasianya untuk bisa benar-benar bebas—bisa melakukan apa pun yang kita inginkan—adalah mengembangkan keinginan yang benar, yang selaras dengan kepribadian dan standar Yehuwa. Dengan kata lain, kita harus belajar untuk mengasihi apa yang Yehuwa kasihi dan membenci apa yang Ia benci. ”Hukum yang memerdekakan” membantu kita melakukan hal itu. w12 15/7 1:6, 7 Rabu, 5 Maret Perkataan ini dirahasiakan dan dimeteraikan sampai zaman akhir.—Dan. 12:9. Dewasa ini, kita bisa memahami makna nubuat-nubuat yang menjadi ’rahasia’ selama berabad-abad tetapi sedang digenapi pada zaman akhir ini. Nubuat-nubuat itu terdapat di seluruh Alkitab, terutama Injil dan Penyingkapan. Yehuwa bahkan membantu kita mengetahui peristiwa-peristiwa yang tidak dapat kita lihat—Yesus ditakhtakan, perang terjadi di surga, dan Setan dicampakkan ke bumi. (Pny. 12: 7-12) Allah juga membantu kita memahami makna peristiwa-peristiwa yang dapat kita lihat—peperangan, gempa bumi, sampar, kekurangan makanan, dan adanya orang-orang fasik yang memperparah ”masa kritis yang sulit dihadapi” ini. (2 Tim. 3: 1-5; Luk. 21:10, 11) Betapa bersyukurnya kita karena ”penolong itu”, roh kudus Allah, telah diutus untuk membimbing pengikut Yesus ”ke dalam seluruh kebenaran”! (Yoh. 16:7, 13) Semoga kita selalu menghargai ”pengetahuan yang benar” ini dan rela membagikannya kepada orang lain!—Dan. 12:4. w12 15/8 1:7, 8 Kamis, 6 Maret Apabila mereka sedang mengatakan, ”Perdamaian dan keamanan!” maka tiba-tiba kebinasaan menimpa mereka dalam sekejap. —1 Tes. 5:3. Kebinasaan itu pertama-tama akan menimpa semua agama palsu. Alkitab menyebut imperium agama palsu sedunia itu ”Babilon Besar”, atau ”sundal”. (Pny. 17: 5, 6, 15) Serangan atas semua agama palsu itu, termasuk Susunan Kristen, akan mengawali ”kesengsaraan besar”. (Mat. 24:21; 2 Tes. 2:8) Menurut Firman Allah, sundal itu akan diserang oleh seekor ”binatang buas” yang memiliki ”sepu- luh tanduk”. Setelah mempelajari buku Penyingkapan, kita memahami bahwa binatang buas tersebut memaksudkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). ”Kesepuluh tanduk” menggambarkan semua kuasa politik dewasa ini yang mendukung ”binatang buas berwarna merah marak” itu. (Pny. 17: 3, 5, 11, 12) Seberapa hebatkah serangan itu? Bangsa-bangsa anggota PBB akan menjarah kekayaan sundal itu, menyingkapkan kebobrokannya, memakan habis dia, dan ”membakar dia seluruhnya”. Tamatlah riwayatnya.—Pny. 17:16. w12 15/9 1:3, 5, 6 Jumat, 7 Maret Apakah engkau kecil hati pada hari kesesakan? Kekuatanmu akan kurang.—Ams. 24:10. Ada begitu banyak problem, bencana, dan tekanan di dunia dewasa ini sehingga banyak orang ingin menyerah saja. Bahkan beberapa hamba Allah merasa demikian. Contohnya Dina, yang menikmati dinas sepenuh waktu di Australia. Ketika ia didiagnosis menderita kanker payudara, hatinya hancur, dan ia merasa bagaikan disambar petir. Ia mengatakan, ”Pengobatannya membuat kondisi tubuh saya sangat menurun, dan saya jadi merasa tidak berharga.” Yang memperburuk situasinya, ia juga harus mengurus suaminya yang baru saja menjalani operasi tulang belakang. Kalau kita berada dalam situasi seperti itu, apa yang dapat kita lakukan? Ingatlah bahwa Setan ingin memanfaatkan kesukaran yang kita alami untuk melemahkan iman kita. Tetapi, jangan biarkan dia menguras emosi kita sehingga kita kehilangan sukacita. Dengan merenungkan contoh-contoh Alkitab tentang hamba-hamba Allah yang dengan tabah menghadapi berbagai cobaan, kita akan sanggup menghadapi dengan tabah kesukaran apa pun yang mungkin kita alami. w12 15/10 1:8, 9 Sabtu, 8 Maret Mustahillah bagiku, dari sudut pandangan Yehuwa, bahwa aku akan melakukan hal ini kepada tuanku, orang yang diurapi Yehuwa.—1 Sam. 24:6. Setelah Daud melarikan diri, Saul memilih 3.000 pria dari seluruh Israel dan memburu Daud di padang belantara. (1 Sam. 24:2) Suatu hari, Saul tanpa sadar masuk ke dalam gua tempat persembunyian Daud dan orang-orangnya. Daud bisa saja memanfaatkan kesempatan itu untuk menyingkirkan raja yang mengancam jiwanya. Lagi pula, bukankah Allah memang bermaksud agar Daud menjadi raja Israel menggantikan Saul? (1 Sam. 16:1, 13) Seandainya Daud mendengarkan nasihat orang-orangnya, sang raja pasti mati di tangannya. (1 Sam. 24:4-7) Tetapi, pada saat itu Saul masih menjadi raja yang diurapi Allah. Daud tidak mau merampas kedudukan raja dari Saul karena Yehuwa belum mencabut kedudukan itu darinya. Maka, sebagai tanda bahwa ia tidak mau menyakiti Saul, diamdiam Daud memotong punca mantel Saul.—1 Sam. 24:11. w12 15/11 1:8 Minggu, 9 Maret Jika kamu harus menderita demi keadilbenaran, kamu berbahagia.—1 Ptr. 3:14. Agar berhasil menghadapi cobaan, kita membutuhkan iman dan keberanian. Apa iman itu? Rasul Paulus menulis, ”Iman adalah akta kepemilikan untuk perkara-perkara yang diharapkan. Iman berarti yakin akan perkara-perkara yang tidak kita lihat.” (Ibr. 11;1, The Simple English Bible) Jika sebuah akta tanah dibuat atas nama kita, kita yakin bahwa tanah itu adalah milik kita. Demikian pula, karena kita beriman bahwa Allah selalu mewujudkan firman-Nya, kita seolah-olah memegang sebuah akta. Karena beriman, kita tidak ragu bahwa kita akan melihat penggenapan janji-janji dalam Alkitab yang kita harapkan, dan kita yakin bahwa hal-hal yang Allah singkapkan kepada kita melalui Firman-Nya itu nyata sekalipun tidak dapat dilihat. Keberanian didefinisikan sebagai ”kekuatan rohani, emosi, dan moral untuk berbicara dan bertindak tanpa takut sewaktu menghadapi rintangan dan bahaya”. (The New Interpreter’s Dictionary of the Bible) Jika kita berani, kita akan tabah, tidak gentar, bahkan kadang-kadang siap menderita.—Mrk. 6:49, 50; 2 Tim. 1:7. w13 15/1 1:1-3 Senin, 10 Maret Salomo mulai melakukan apa yang buruk di mata Yehuwa. —1 Raj. 11:6. Salomo akhirnya tidak lagi setia dan taat kepada Yehuwa. Firman Allah mengatakan, ”Pada waktu Salomo sudah tua, istri-istrinya itu telah mencondongkan hatinya untuk mengikuti allah-allah lain; dan hatinya tidak sepenuhnya terhadap Yehuwa, Allahnya, seperti hati Daud bapaknya.” (1 Raj. 11:4) Yehuwa tentu tidak senang akan hal itu. Ia berkata kepada Salomo, ”Oleh karena . . . engkau tidak berpegang pada perjanjianku dan ketetapanku yang telah kuperintahkan kepadamu, aku pasti akan mengoyakkan kerajaan itu darimu, dan aku pasti akan memberikannya kepada hambamu.” (1 Raj. 11:11) Sungguh tragis! Walaupun tadinya Salomo sukses dalam banyak hal, ia belakangan mengecewakan Yehuwa. Salomo justru gagal dalam hal yang paling penting dalam kehidupan, yaitu kesetiaan kepada Allah. Maka, kita masingmasing bisa menanyai diri, ’Apakah saya akan menarik pelajaran dari kehidupan Salomo agar kehidupan saya sukses?’ w12 15/12 1:7, 8 Selasa, 11 Maret Teruslah tegur mereka dengan keras, agar mereka sehat dalam iman.—Tit. 1:13. Ada beberapa yang harus dipecat karena melakukan dosa serius. Bagi ”mereka yang telah dilatih olehnya”, disiplin itu membantu mereka pulih secara rohani. (Ibr. 12:11) Bagaimana jika orang yang dipecat adalah kerabat atau sahabat karib kita? Loyalitas kita diuji, apakah kita akan loyal kepada orang itu atau kepada Allah. Yehuwa mengamati kita untuk melihat apakah kita menaati perintah-Nya untuk tidak bergaul dengan siapa pun yang dipecat. (1 Kor. 5:11-13) Kita hidup dalam dunia yang jahat dan tidak loyal. Namun, di sidang ada banyak teladan keloyalan yang dapat kita tiru. Jalan hidup saudara-saudari itu seolah-olah mengatakan, ”Kamu adalah saksi, juga Allah, bagaimana kami telah berlaku loyal, adil-benar dan tidak bercela kepada kamu, orang-orang yang percaya.” (1 Tes. 2:10) Semoga kita semua berupaya untuk selalu loyal kepada Allah dan satu sama lain. w12 15/4 2:16, 18 Rabu, 12 Maret Dia mengubah masa dan musim, memecat raja dan mengangkat raja.—Dan. 2:21. Allah Yehuwa membuat sarana untuk menentukan waktu sebelum Ia menciptakan manusia. Pada hari keempat penciptaan, Allah berkata, ”Biarlah ada benda-benda penerang di angkasa untuk memisahkan siang dan malam; dan itu semua akan berfungsi sebagai tanda dan untuk menandai musimmusim dan hari-hari dan tahuntahun.” (Kej. 1:14, 19, 26) Sesuai dengan kehendak Yehuwa, hal itu pun terjadi. Namun, sampai sekarang, para ilmuwan masih memperdebatkan apa sebenarnya waktu itu. ”Waktu adalah salah satu misteri terbesar di dunia,” kata sebuah ensiklopedia. ”Tidak seorang pun dapat menjelaskannya dengan tepat.” Tetapi, Yehuwa sangat memahami apa waktu itu. Ia adalah ”Pencipta langit, . . . Pembentuk bumi dan Pembuatnya”. Yehuwa juga adalah ”Pribadi yang sejak awal memberitahukan kesudahannya, dan dari masa lampau, halhal yang belum terlaksana”.—Yes. 45:18; 46:10. w12 15/5 3:1, 2 Kamis, 13 Maret Mereka tidak memberikan perhatian sampai banjir itu datang dan menyapu bersih mereka semua.—Mat. 24:39. Kebanyakan orang dewasa ini tidak memedulikan peringatan yang dikumandangkan hamba-hamba Allah. Seperti pada zaman Nuh, banyak orang tidak percaya bahwa Allah akan membinasakan orang fasik. Mereka bahkan menertawakan hal itu! (2 Ptr. 3:3-7) Namun, di tengah lingkungan seperti itu, bagaimana Nuh menggunakan waktu? Setelah diberi tahu apa yang hendak Allah lakukan dan menerima tugas dari-Nya, Nuh membangun bahtera untuk menyelamatkan manusia dan binatang. (Kej. 6: 13, 14, 22) Nuh juga mengumumkan penghukuman yang akan segera Allah laksanakan. Rasul Petrus menyebutnya ”seorang pemberita keadilbenaran”, yang menunjukkan bahwa Nuh berupaya menyadarkan sesamanya akan gentingnya situasi mereka. (2 Ptr. 2:5) Menurut Saudara, ap akah masuk akal jika Nuh dan keluarganya menggunakan waktu untuk membangun bisnis, menjadi lebih sukses daripada orang-orang sezamannya, atau menikmati hidup yang nyaman? Tentu saja tidak! Karena tahu apa yang bakal terjadi, mereka menghindari semua penyimpang perhatian itu. w12 15/6 3:3, 4 Jumat, 14 Maret Walaupun timbul perang melawan aku, bahkan pada saat itu aku akan percaya.—Mz. 27:3. Mengapa kegiatan pengabaran kita meningkat meski kondisi dunia ini memburuk? Mengapa kita rela meluangkan banyak waktu dan tenaga sementara kondisi ekonomi sedang morat-marit? Bagaimana kita dapat tetap tegar meski banyak orang lain takut menghadapi masa depan? Nyanyian terilham Raja Daud, yang terdapat di Mazmur 27, memberikan jawabannya. Daud memulai mazmur ini dengan kata-kata, ”Yehuwa adalah terangku dan keselamatanku. Kepada siapakah aku akan takut? Yehuwa adalah benteng kehidupanku. Kepada siapakah aku akan gentar?” (Mz. 27:1) Rasa takut bisa membuat seseorang lemah dan tak berdaya, tidak bisa berbuat apaapa. Tetapi, orang yang percaya kepada Yehuwa tidak perlu takut akan apa pun. (1 Ptr. 3:14) Jika kita menjadikan Yehuwa benteng kita, kita akan ”berdiam dengan aman dan tidak terganggu oleh kegentaran terhadap malapetaka”. —Ams. 1:33; 3:25. w12 15/7 3:1, 2 Sabtu, 15 Maret Karena itu pergilah dan buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid.—Mat. 28:19. Warga negara di negeri tertentu sering mengadakan kampanye untuk mendukung partai politiknya, bahkan pergi dari rumah ke rumah. Di seluruh dunia, warga negara Kerajaan dengan bersemangat mengampanyekan Kerajaan Allah, di jalan-jalan maupun dari rumah ke rumah. Sebagai contoh, Menara Pengawal, yang bertujuan mengumumkan Kerajaan Yehuwa, sekarang adalah majalah yang paling luas penyebarannya di seluruh dunia! Memberi tahu orang lain ten- tang Kerajaan Allah merupakan hak istimewa yang sangat besar. Apakah Saudara dengan bersemangat ikut mengabar? Tak lama lagi, Kerajaan Allah akan menjadi satu-satunya pemerintahan di bumi ini. Kerajaan ini akan mengatur, bukan cuma hal-hal rohani, melainkan semua bidang kehidupan sehari-hari. Apakah pada waktu itu Saudara akan menjadi warga negara yang baik dari Kerajaan Allah? Sekaranglah waktunya untuk membuktikan hal itu. Dalam membuat keputusan tentang segala hal setiap hari, lakukanlah segala sesuatu demi kemuliaan Yehuwa. Dengan demikian, Saudara membuktikan bahwa Saudara memang berlaku sebagai warga negara yang baik dari Kerajaan Allah. —1 Kor. 10:31. w12 15/8 2:15, 16 Minggu, 16 Maret Lihat! Aku membuat segala sesuatu baru.—Pny. 21:5. Apakah kita sangat menanti-nantikan saat ketika Yehuwa membuat segala sesuatu baru dan menyingkirkan problem-problem yang kita hadapi sekarang? Walaupun kita yakin bahwa akhir dunia Setan ini tinggal sebentar lagi, adakalanya bersabar itu sulit. Meski demikian, Alkitab mengatakan bahwa kita harus bersabar. Seperti hamba-hambaNya pada zaman dahulu, kita akan menerima apa yang telah Allah janjikan jika kita memiliki iman yang kuat dan sabar menunggu. (Ibr. 6: 11, 12) Yehuwa sendiri pun bersabar. Tidaklah sulit bagi Allah untuk langsung mengakhiri semua kefasikan, tetapi Ia menunggu waktu yang tepat. (Rm. 9:20-24) Yehuwa mengetahui bahwa butuh waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul akibat pemberontakan di Eden. Maka, Ia bersabar. Ia tahu persis apa yang dilakukan dan dipikirkan setiap pribadi di surga dan di bumi, maka pastilah tindakan-Nya itu demi kebaikan kita.—Ibr. 4:13. w12 15/9 3:1-3 Senin, 17 Maret Teruslah periksa bagaimana diri kamu sebenarnya. —2 Kor. 13:5. Entah Saudara baru dibaptis atau telah melayani Allah selama puluhan tahun, Saudara perlu memeriksa diri secara berkala. Untuk memenuhi ikrar pembaktian, kita perlu setia dalam segala hal. Misalnya, jika sudah menikah, teruslah penuhi ikrar Saudara untuk mencintai dan menyayangi teman hidup. Jika Saudara menandatangani kontrak bisnis atau mengisi formulir untuk menjadi sukarelawan dalam kegiatan teokratis, penuhilah janji Saudara itu. Jika Saudara sudah berjanji untuk memenuhi undangan makan dari seseorang yang kurang berada, jangan membatalkannya hanya karena ada tawaran yang lebih menarik. Atau, jika Saudara sudah berjanji kepada seorang peminat untuk datang lagi, hendaklah ’Ya yang Saudara katakan itu berarti Ya’. Dengan begitu, Yehuwa akan memberkati pelayanan Saudara. —Mat. 5:37; Luk. 16:10. w12 15/10 4:14, 15 Selasa, 18 Maret Aku menasihati kamu . . . sebagai orang-orang asing dan penduduk sementara. —1 Ptr. 2:11. Petrus berbicara tentang orangorang yang telah diurapi dengan roh kudus dan ”dilahirkan kembali kepada harapan yang hidup” untuk memerintah bersama Kristus di surga. (1 Ptr. 1:3, 4) Orangorang terurap abad pertama memang cocok disebut ”penduduk sementara”. Mereka tidak akan selamanya hidup di bumi. Demikian pula dengan kaum sisa dari kelompok itu yang sekarang masih hidup. Rasul Paulus, yang terma- suk dalam ”kawanan kecil” terurap, menjelaskan, ”Mengenai kita, kewarganegaraan kita ada di surga; dengan penuh kerinduan kita menantikan seorang juru selamat dari tempat itu, yaitu Tuan Yesus Kristus.” (Luk. 12:32; Flp. 3:20) Mengingat ”kewarganegaraan [kaum terurap] ada di surga”, maka sewaktu mati, mereka akan meninggalkan bumi untuk sesuatu yang jauh lebih baik, yaitu kehidupan tak berkematian di surga. (Flp. 1:21-23) Jadi, dalam arti harfiah, mereka hanyalah ”penduduk sementara” di bumi yang dikendalikan Setan. w12 15/12 3:1, 2 Rabu, 19 Maret Dia yang bertingkah laku sebagai pribadi yang lebih kecil di antara kamu semua, dialah yang besar. —Luk. 9:48. Saat itu tahun 32 M. Yesus dan rasul-rasulnya berada di distrik Galile a. Beberap a rasul mulai memperdebatkan siapa yang terbesar di antara mereka. (Luk. 9: 46-48) Dengan sabar namun tegas, Yesus mengajar para rasulnya perlunya bersikap rendah hati. Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”pribadi yang lebih kecil” memaksudkan orang yang bersahaja, rendah hati, dianggap kurang penting, biasa-biasa saja, atau tidak memiliki kedudukan atau pengaruh. Dengan menggunakan seorang anak kecil, Yesus mengajar para rasulnya untuk rendah hati dan bersahaja. Nasihat Yesus juga berlaku bagi orang Kristen dewasa ini. Bisa jadi, dalam situasi-situasi tertentu, kita merasa sulit untuk menjadi yang lebih kecil. Karena tidak sempurna, kita mungkin cenderung menyombongkan diri atau berupaya mengungguli orang lain. Dunia Setan yang penuh persaingan bisa jadi memengaruhi kita untuk bersikap egois, agresif, atau suka menguasai. w12 15/11 3:1, 3 Kamis, 20 Maret Berkat Yehuwa—itulah yang membuat kaya, dan ia tidak menambahkan kepedihan hati bersamanya.—Ams. 10:22. Jika kamu adalah anak muda yang hendak memilih karier, bagaimana kamu bisa memilih jalan yang tepat? Apakah dengan pendidikan atau pekerjaan yang sedang kamu pertimbangkan itu kamu bisa mengutamakan kepentingan Kerajaan, atau malah menjauh dari Yehuwa? (2 Tim. 4:10) Apakah tujuanmu adalah meniru gaya hidup orang-orang yang kebahagiaannya bergantung pada jumlah saldo tabungan, atau aset, mereka? Atau, apakah kamu memilih untuk mengandalkan Yehuwa seperti halnya Daud? Ia mengatakan, ”Dahulu aku seorang pemuda, kini aku telah menjadi tua, namun aku tidak pernah melihat orang adil-benar ditinggalkan sama sekali, atau keturunannya meminta-minta roti.” (Mz. 37:25) Ingatlah, jalan yang satu akan menjauhkanmu dari Yehuwa, dan yang satu lagi akan mengarahkanmu ke kehidupan yang terbaik. (Mal. 3:10) Jalan mana yang akan kamu pilih? w13 15/1 2:10 Jumat, 21 Maret Apabila terlihat olehmu perkara menjijikkan yang menyebabkan kehancuran, . . . hendaklah orang-orang . . . mulai melarikan diri ke pegunungan. —Mat. 24:15, 16. Orang Kristen yang lari ke pegunungan selamat karena menaati perintah Yesus. Mereka sendiri menjadi saksi mata bahwa Yehuwa tahu bagaimana menyelamatkan umat-Nya. Apa pelajarannya bagi kita? Selama kesengsaraan besar, orang Kristen perlu menaati instruksi dari Firman Allah dan organisasi-Nya. Misalnya, Yesus memerintahkan pengikutnya untuk ”mulai melarikan diri ke pegu- nungan”. Kita juga akan mendapat perintah yang sama pada kesengsaraan besar. Namun, bagaimana kita akan ”melarikan diri”? Kita belum tahu. Akan tetapi, kita bisa yakin bahwa Yehuwa akan membuat jelas makna perintah itu bila tiba waktunya bagi kita untuk bertindak. Kita akan selamat hanya jika kita menaati instruksi yang kita terima pada waktu itu. Maka, pikirkanlah: ’Apakah saya menaati instruksi yang Yehuwa berikan kepada umat-Nya sekarang? Apakah saya segera melakukannya, atau menunda-nunda?’—Yak. 3:17. w12 15/4 4:13, 15, 16 Sabtu, 22 Maret Ia bebas untuk menikah dengan siapa saja yang ia inginkan, asalkan dalam Tuan. —1 Kor. 7:39. Yehuwa menganggap serius siapa yang Saudara pilih sebagai teman hidup. Mengenai penduduk Kanaan, orang Israel diperintahkan, ”Jangan membentuk ikatan pernikahan dengan mereka. Jangan memberikan putrimu kepada putra mereka, dan jangan mengambil putri mereka bagi putramu; karena mereka akan membuat putramu tidak lagi mengikuti aku dan melayani allahallah lain; dan kemarahan Yehuwa akan berkobar terhadap kamu, dan ia akan memusnahkan engkau dengan cepat.” (Ul. 7:3, 4) Berabadabad kemudian, imam Ezra menyatakan, ”Kamu telah bertindak tidak setia karena kamu telah memberikan tempat tinggal kepada istriistri asing sehingga menambah kesalahan Israel.” (Ezr. 10:10) Jika seorang hamba Yehuwa yang berbakti menikah dengan orang yang tidak seiman, ia tidak taat kepada Allah. Dan, tentu tidak masuk akal untuk mengharapkan berkat Yehuwa sambil mengakui dalam doa, ’Yehuwa, saya memang sengaja tidak taat kepada-Mu tetapi, tolong, berkatilah saya.’ w12 15/5 1:6, 7 Minggu, 23 Maret Pikiran manusia . . . hanyalah seperti embusan napas. —Mz. 94:11. Alkitab memuat banyak hikmat yang dapat diandalkan. Ini adalah bukti lain bahwa Alkitab berasal dari Allah. Rasul Paulus menulis, ”Siapakah yang mengetahui pikiran Yehuwa, sehingga ia bisa mengajar dia?” (1 Kor. 2:16) Ayat itu didasarkan atas pertanyaan nabi Yesaya kepada orang-orang sezamannya, ”Siapa yang telah mengukur roh Yehuwa, dan siapa sebagai penasihatnya dapat membuat dia mengetahui segala sesuatu?” (Yes. 40:13) Tentu saja, jawabannya adalah tidak seorang pun. Maka, tidaklah mengherankan, jika kita menerapkan nasihat Alkitab tentang perkawinan, anak-anak, hiburan, pergaulan, kerajinan, kejujuran, dan moral, hasilnya selalu baik! Alkitab tidak pernah memberi nasihat yang tidak baik. Sebaliknya, manusia tidak cukup berhikmat untuk bisa memberikan saran yang selalu jitu. (Yer. 10:23) Nasihat mereka terus-menerus diubah dan diperbarui sewaktu mereka menemukan kelemahan dalam nasihat itu. w12 15/6 4:11 Senin, 24 Maret Hendaklah kamu masing-masing secara perorangan juga mengasihi istrinya seperti dirinya sendiri; sebaliknya, istri harus memiliki respek yang dalam kepada suaminya.—Ef. 5:33. Alkitab menyamakan hubungan Kristus dan sidang dengan hubungan suami dan istri. Teladan Kristus dapat membantu kita memahami bahwa suami perlu membimbing, mengasihi, dan memerhatikan istrinya; istri juga perlu memperlihatkan ketundukan kep ada suami. (Ef. 5:22-32) Paulus menulis, ”Dengan cara ini- lah suami-suami harus mengasihi istri mereka seperti tubuh mereka sendiri.” Nah, ”cara” apa yang ia maksudkan? (Ef. 5:28) Untuk menjawabnya, perhatikan kata-kata yang ia tuliskan seb elumnya, ”Kristus juga mengasihi sidang jemaat dan menyerahkan dirinya baginya, . . . mentahirkannya dengan pemandian air melalui firman.” Jadi, suami harus memenuhi kebutuhan rohani keluarganya. Dengan demikian, ia mendukung kehendak Yehuwa untuk mengumpulkan kembali segala sesuatu dalam Kristus. w12 15/7 4:15 Selasa, 25 Maret Apa yang telah Allah letakkan di bawah satu kuk hendaknya tidak dipisahkan manusia. —Mat. 19:6. Untuk menghindari perangkap perzinaan, renungkanlah apa artinya komitmen perkawinan. Jangan sekali-kali menganggap hak istimewa teokratis lebih penting daripada suami atau istri. Lagi pula, sering sibuk sendiri-sendiri untuk kegiatan yang tidak penting merupakan tanda bahwa perkawinan sedang melemah. Hal ini dapat mengarah kepada godaan, dan bisa jadi kepada dosa serius. Lalu, jika Saudara adalah penatua, bagaimana dengan sidang? Rasul Petrus menulis, ”Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada dalam pemeliharaanmu, tidak dengan terpaksa, tetapi dengan rela; juga tidak karena mencintai keuntungan yang diperoleh dengan tidak jujur, tetapi dengan penuh semangat.” (1 Ptr. 5:2) Tentu saja, para anggota sidang tidak boleh diabaikan. Tetapi, jangan korbankan peran Saudara sebagai suami demi memenuhi peran Saudara sebagai gembala. Tentu tidak masuk akal jika Saudara sibuk memberi makan sidang sedangkan teman hidup Saudara ”kelaparan” di rumah. w12 15/8 4:14, 15 Rabu, 26 Maret [Roh kudus] akan menuntun kamu ke dalam seluruh kebenaran.—Yoh. 16:13. Seperti halnya kaum terurap, para anggota kumpulan besar yang waspada juga selalu mencari makanan rohani dari golongan budak, yang ditunjuk Allah untuk menyediakannya. Mereka seolah-olah mengisi kembali persediaan minyak rohani mereka dari Firman dan roh Allah. (Mz. 119:130) Hasilnya, mereka dikuatkan dan siap untuk ikut menyambut kembalinya Kristus dengan tetap aktif bahkan di bawah cobaan berat. Misalnya, saudarasaudara yang ditahan di salah satu penjara Nazi mula-mula hanya memiliki satu Alkitab. Maka, mereka berdoa agar ada makanan rohani tambahan. Tak lama kemudian, mereka mendengar bahwa ada saudara lain yang baru masuk penjara itu, dan ia berhasil menyelundupkan beberapa terbitan baru Menara Pengawal di dalam kaki palsunya. Salah seorang di antara mereka, yaitu seorang saudara terurap bernama Ernst Wauer, mengenang, ”Yehuwa dengan menakjubkan membantu kami mengingat buah-buah pikiran yang menguatkan dalam artikel-artikel itu.” Lalu, ia mengatakan, ”Dewasa ini, begitu mudah untuk mendapatkan makanan rohani, tetapi apakah kita selalu menghargainya?” w12 15/9 4:14 Kamis, 27 Maret Kita semua sering kali tersandung.—Yak. 3:2. Apa yang harus dilakukan jika kita menyadari bahwa kita melakukan tindakan yang disebutkan di Imamat 5:4? Jika kita mengakui kesalahan itu kepada Yehuwa, Dia akan berbelaskasihan dan mengampuni kita melalui pelayanan Yesus Kristus sebagai Imam Besar kita. (1 Yoh. 2:1, 2) Namun, agar kita terus diperkenan Allah, kita harus dengan sungguh-sungguh bertobat. Misal- nya, kita tidak boleh meremehkan janji atau terbiasa mengingkarinya. Dan, kita hendaknya dengan sungguh-sungguh berupaya untuk memperbaiki akibat dari kelalaian kita memenuhi janji. (Ams. 6:2, 3) Tentu saja, jauh lebih baik kalau kita berpikir dahulu agar tidak membuat janji yang tidak dapat kita penuhi. (Pkh. 5:2) Pada akhir Pemerintahan Milenium Yesus, akan ada ujian terakhir. Hanya orang-orang yang tetap setia yang akan terus hidup di Firdaus. Di sana, kita semua bisa saling memercayai sepenuhnya. (Pny. 20:7-10) Semua ucapan ’Ya akan berarti Ya, dan Tidak, Tidak’. (Mat. 5:37) Semua orang akan dengan sempurna meniru Bapak surgawi kita yang pengasih, Yehuwa, ”Allah kebenaran”. —Mz. 31:5. w12 15/10 4:16, 18 Jumat, 28 Maret Lihat! Rumahmu akan ditinggalkan, diserahkan kepadamu. —Mat. 23:38. Sewaktu Yesus berada di bumi, ia dengan sedih mengucapkan katakata yang mencerminkan perasaan Bapaknya. Ia mengatakan, ”Yerusalem, Yerusalem, yang membunuh nabi-nabi dan yang merajam orangorang yang diutus kepadanya,—betapa sering aku ingin mengumpulkan anak-anakmu, seperti cara induk ayam mengumpulkan anakanaknya di bawah sayapnya! Tetapi kamu sekalian tidak mau.” (Mat. 23: 37) Jadi, bangsa yang berdosa dan tidak bertobat itu digantikan oleh Israel rohani. (Mat. 21:43; Gal. 6:16) Namun, bagaimana dengan orang perorangan dari bangsa Israel jasmani? Mereka bisa mendapat pengampunan dan belas kasihan Yehuwa jika mereka beriman kepada Allah dan korban tebusan Yesus Kristus yang menggantikan korban binatang. (1 Yoh. 4:9, 10) Kesempatan itu juga akan terbuka bagi orang-orang yang sewaktu meninggal belum bertobat tetapi dibangkitkan di bumi. —Yoh. 5:28, 29; Kis. 24:15. w12 15/11 4:16 Sabtu, 29 Maret [Musa] tetap kokoh seperti melihat Pribadi yang tidak kelihatan.—Ibr. 11:27. Kita tahu bahwa pekerjaan sekuler dan uang bisa memenuhi kebutuhan kita. Rekreasi bisa menyegarkan kita dan teknologi bisa berguna. Tetapi, kita bisa menjauh dari Yehuwa kalau kita mengejar hal-hal ini dengan berlebihan, pada waktu yang salah, atau dengan cara yang bisa mengganggu ibadat kita. Setan tentu ingin agar kita jauh dari Yehuwa. Namun, Saudara bisa mencegah agar bencana itu tidak menimpa Saudara dan keluarga! (Ams. 22:3) Mendekatlah kepada Yehuwa, dan tetaplah dekat dengan-Nya. Ada banyak contoh dalam Alkitab yang mengajar kita tentang hal ini. Misalnya, Henokh dan Nuh, yang ”berjalan dengan Allah yang benar”. (Kej. 5:22; 6:9) Yesus, yang terus didukung oleh Allah karena selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan Bapak surgawinya. (Yoh. 8:29) Tirulah teladan mereka. ”Bersukacitalah selalu. Berdoalah dengan tiada henti. Dalam segala hal, ucapkanlah syukur.” (1 Tes. 5:1618) Dan, jangan biarkan apa pun menjauhkan Saudara dari Yehuwa! w13 15/1 3:19, 20 Minggu, 30 Maret Allah melihat segala sesuatu yang telah ia buat dan lihat! semuanya itu sangat baik. —Kej. 1:31. Setelah memeriksa hasil ciptaan-Nya, Allah Yehuw a menyatakan bahwa hari ketujuh dimulai. Ini adalah hari peristirahatan Allah. Ini bukan hari yang lamanya 24 jam, melainkan periode waktu yang panjang ketika Yehuwa tidak lagi menciptakan apa pun di bumi. (Kej. 2:2) Hari itu masih berlangsung sampai sekarang. (Ibr. 4:9, 10) Alkitab tidak memerinci kapan persisnya hari itu dimulai. Tetapi, kita tahu bahwa hari itu dimulai setelah Hawa diciptakan sekitar 6.000 tahun yang lalu. Pada waktu Allah menciptakan bumi, Ia ingin agar bumi menjadi firdaus dan dihuni oleh semua manusia sempurna untuk selamanya. KehendakNya itu akan Ia wujudkan pada Pemerintahan Seribu Tahun Yesus Kristus yang akan dimulai tidak lama lagi. (Kej. 1:27, 28; Pny. 20:6) Masa depan yang bahagia itu dapat menjadi milik Saudara! Mengapa? Karena ”Allah memberkati hari ketujuh itu dan menyucikannya”. Ini adalah jaminan bahwa tidak soal apa pun yang mungkin terjadi, kehendak Allah akan terwujud pada akhir hari peristirahatanNya.—Kej. 2:3. w12 15/10 3:1, 2 Senin, 31 Maret Kami adalah rekan sekerja bagi sukacitamu.—2 Kor. 1:24. Dalam pernyataan itu, Paulus sedang berbicara tentang dirinya dan rekan-rekan dekatnya. Dari mana kita tahu? Dalam surat yang sama, Paulus mengingatkan orang Korintus akan dua rekannya. Ia menulis, ”Yesus . . . diberitakan di antara kamu melalui kami, yaitu melalui aku, Silvanus, dan Timotius.” (2 Kor. 1:19) Selain itu, setiap kali Paulus menggunakan istilah ”rekan sekerja” dalam suratnya, ia selalu memaksudkan rekan-rekan dekatnya, seperti Apolos, Akuila, Priska, Timotius, Titus, dan yang lainnya. (Rm. 16:3, 21; 1 Kor. 3:6-9; 2 Kor. 8:23) Karena itu, dengan mengatakan, ”Kami adalah rekan sekerja bagi sukacitamu,” Paulus meyakinkan sidang Korintus bahwa ia dan rekan-rekannya ingin berbuat sebisa-bisanya untuk membuat semua anggota sidang bersukacita. Dewasa ini, para penatua Kristen juga punya keinginan yang sama. Mereka ingin berbuat sebisa-bisanya agar saudara-saudara mereka ’melayani Yehuwa dengan bersukacita’.—Mz. 100:2; Flp. 1:25. w13 15/1 5:4 Selasa, 1 April Dalam Yudaisme aku membuat kemajuan yang lebih besar daripada banyak orang yang sebaya [denganku].—Gal. 1:14. Saul fasih berbahasa Ibrani dan Yunani. Ia juga menikmati apa yang sangat diinginkan banyak orang, yaitu fasilitas dan perlakuan khusus sebagai warga negara Romawi. Seandainya ia memilih untuk mengejar kesuksesan duniawi, kemungkinan besar ia akan semakin disegani dan kaya raya. Tetapi, ia malah memilih jalan yang di mata banyak orang, mungkin termasuk keluarganya, adalah pilihan yang bodoh. Mengapa? Paulus mengasihi Yehuwa dan mendambakan perkenan-Nya lebih daripada kekayaan dan kedudukan. Setelah memiliki pengetahuan yang saksama akan kebenaran, Paulus menghargai apa yang diremehkan oleh banyak orang, yaitu tebusan, pelayanan Kristen, dan harapan surgawi. Tidak soal ujian yang mengadangnya, Paulus bertekad untuk setia kepada Allah dan bertekun dalam ibadat sejati. Itulah citacita yang tidak pernah terpikir oleh orang-orang yang ingin sukses di dunia ini. Apakah Saudara juga memiliki cita-cita yang sama dengan Paulus? w12 15/12 1:10-12 Rabu, 2 April Putraku, hendaklah engkau mengenal Allah dari bapakmu dan layanilah dia dengan sepenuh hati.—1 Taw. 28:9. Firman Allah sering menyebutkan anggota tubuh manusia dengan arti kiasan. Misalnya, sang patriark Ayub menyatakan, ”Tidak ada kekerasan pada telapak tanganku.” Raja Salomo mengatakan, ”Laporan yang baik membuat tulang gemuk.” Yehuwa meyakinkan Yehezkiel, ’Aku menjadikan dahimu lebih keras daripada batu api.’ Dan, ada yang mengatakan kepada rasul Paulus, ”Engkau memperkenalkan be- berapa perkara yang aneh bagi telinga kami.” (Ayb. 16:17; Ams. 15:30; Yeh. 3:9; Kis. 17:20) Namun, ada satu anggota tubuh yang lebih sering disebutkan dalam Alkitab dengan arti kiasan. Ini adalah jantung, dan jantung kiasan adalah hati. Hana yang setia menyebutkannya sewaktu berdoa, ”Hatiku sangat bersukacita karena Yehuwa.” (1 Sam. 2:1) Sebenarnya, para penulis Alkitab menyebutkan hati hampir seribu kali, sebagian besar dengan arti kiasan. Karena Alkitab menyatakan bahwa kita harus melindungi hati, kita perlu mengerti apa yang dimaksud dengan hati.—Ams. 4:23. w12 15/4 3:1, 2 Kamis, 3 April Siapa yang menciptakan halhal ini?—Yes. 40:26. Ketepatan waktu terlihat pada banyak ciptaan Yehuwa, baik yang besar maupun kecil. Misalnya, atom bergetar dengan kecepatan yang selalu sama. Jam yang menjadi standar waktu internasional, yang menggunakan atom untuk mengukur waktu, tidak akan meleset satu detik pun bahkan setelah 80 miliar tahun. Pergerakan planet dan bintang juga selalu konstan. Dengan demikian, posisinya di langit bisa diketahui dan digunakan untuk menandai musim dan menentukan arah. Yehuwa yang menciptakan atom dan bintang memang memiliki ’kekuasaan yang sangat besar’ dan patut dipuji. Ketepatan waktu juga terlihat pada makhluk hidup. Siklus hidup tanaman dan hewan dikendalikan oleh jam biologis mereka. Banyak burung secara naluriah bisa mengetahui kapan mereka harus mulai bermigrasi. (Yer. 8:7) Manusia juga memiliki jam biologis, biasanya suatu siklus siang dan malam sepanjang 24 jam. (Mz. 104:24) Ya, Pemegang Jadwal yang Agung memiliki hikmat dan kuasa yang tak terbatas. w12 15/5 3:3, 4 Jumat, 4 April Datanglah Nebukhadnezar, raja Babilon ke Yerusalem dan mengepungnya.—Dan. 1:1. Yehuwa mengizinkan orang Babilonia menghancurkan Yerusalem dan menawan penduduknya. (2 Raj. 20:16-18) Ia menubuatkan bahwa tidak akan ada lagi raja Israel yang duduk di ”takhta Yehuwa” di Yerusalem. (1 Taw. 29:23) Namun, Yehuwa juga menjanjikan bahwa dari keturunan Raja Daud akan datang seseorang ”yang memiliki hak yang sah” untuk memerintah sebagai raja mewakili Yehuwa. (Yeh. 21:25-27) Nubuat lain menunjukkan bahwa orang Yahudi masih akan beribadat di bait Yerusalem sewaktu Mesias datang. (Dan. 9:24-27) Nubuat lain, yang ditulis sebelum Israel ditawan di Babilon, menyatakan bahwa pribadi itu akan lahir di Betlehem. (Mi. 5:2) Agar nubuat-nubuat itu tergenap, orang Yahudi harus dibebaskan dari penawanan, pulang ke negeri mereka, dan membangun kembali bait. w12 15/6 1:9-11 Sabtu, 5 April Dia yang meneliti hukum yang sempurna yang berkaitan dengan kemerdekaan, dan yang berkanjang dalam hal itu . . . akan berbahagia karena melakukan hal itu.—Yak. 1:25. Kata bahasa Yunani yang diterjemahkan menjadi ”meneliti” berarti ”membungkuk untuk melihat dari dekat”, yang menyiratkan adanya upaya keras. Ya, agar ”hukum yang memerdekakan” dapat menggugah pikiran dan hati, kita sendiri juga harus belajar Alkitab dengan rajin dan merenungkan dengan sungguh-sungguh apa yang kita baca. (1 Tim. 4:15) Selain itu, kita harus ”berkanjang”, atau bertekun, dalam menerapkan Firman Allah, dengan demikian menjadikan kebenaran sebagai jalan hidup kita. Inilah yang Yesus kemukakan ke- tika ia berbicara kepada beberapa orang yang telah percaya kepadanya, ”Jika kamu tetap ada dalam perkataanku, kamu benar-benar muridku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Yoh. 8:31, 32) Kita ”mengetahui” kebenaran dengan sepenuhnya jika kita menjadikannya jalan hidup kita. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa ’perkataan Allah bekerja’ dalam diri kita, membuat kepribadian kita semakin mirip dengan kepribadian Bapak surgawi kita.—1 Tes. 2:13. w12 15/7 1:10, 11 Minggu, 6 April Berbahagialah mata yang melihat perkara-perkara yang kamu lihat.—Luk. 10:23. Pada bulan April 1881, majalah Menara Pengawal mengumumkan bahwa dibutuhkan 1.000 pengabar. Pengumuman itu menunjukkan bahwa Siswa-Siswa Alkitab paham betul tugas utama orang Kristen sejati, yaitu memberitakan kabar baik. Tetapi, pengumuman tentang 1.000 pengabar itu tampaknya terlalu optimis, karena pada waktu itu baru beberapa ratus orang yang menghadiri pertemuan Siswa-Siswa Alkitab. Namun, setelah membaca risalah atau majalah, banyak orang mengenali nada kebenaran dan bersedia menanggapi pengumuman itu. Misalnya pada tahun 1882, setelah membaca sebuah majalah Menara Pengawal dan sebuah buku kecil yang diterbitkan oleh Siswa-Siswa Alkitab, seorang pembaca dari London, Inggris, menulis, ”Tolong ajari saya caranya mengabar dan apa yang harus dikabarkan agar saya bisa melakukan pekerjaan yang Allah berkati dan perintahkan ini.” Pada tahun 1885, ada sekitar 300 SiswaSiswa Alkitab yang menjadi penginjil sepenuh waktu. Tujuan mereka dan kita dewasa ini sama—menjadikan murid bagi Yesus Kristus. w12 15/8 1:8-11 Senin, 7 April Engkau tentu akan keluar untuk melawan umatku.—Yeh. 38:16. Sekalipun kita tahu bahwa umat Allah akan diserang, kita tidak terlalu khawatir. Kita menganggap penyucian nama Yehuwa dan pembenaran kedaulatan-Nya lebih penting daripada keselamatan kita sendiri. Yehuwa menyatakan, ”Kamu akan mengetahui bahwa akulah Yehuwa.” Pernyataan seperti ini bahkan muncul lebih dari 60 kali. (Yeh. 6:7) Jadi, kita tidak sabar lagi untuk menyaksikan penggenapan bagian penting dalam nubuat Yehezkiel itu. Kita yakin bahwa ”Yehuwa tahu bagaimana melepaskan orang-orang yang memiliki pengabdian yang saleh dari cobaan.” (2 Ptr. 2:9) Sementara itu, kita ingin memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperkuat iman kita agar tetap loyal kepada Yehuwa tidak soal ujian apa pun yang mengadang kita. Apa yang harus kita lakukan? Kita harus berdoa, mempelajari Firman Allah dan merenungkannya, serta menyampaikan berita Kerajaan kepada orang lain. Dengan melakukannya, kita menjaga harapan kehidupan abadi kita tetap teguh bagaikan ”jangkar”.—Ibr. 6:19; Mz. 25:21. w12 15/9 1:8, 9 Selasa, 8 April Allah memberkati hari ketujuh itu dan menyucikannya, karena pada hari itu ia beristirahat dari seluruh pekerjaan yang telah Allah ciptakan untuk membuatnya.—Kej. 2:3. Setelah hari peristirahatan Allah dimulai, muncul problem. Setan, salah satu malaikat di surga, berupaya agar ciptaan lain menyembah dia. Ia mengatakan dusta untuk menipu Hawa agar tidak menaati Allah. (1 Tim. 2:14) Selanjutnya, Adam mengikuti istrinya da- lam pemberontakan itu. (Kej. 3:1-6) Pemberontakan ini adalah hal terburuk yang pernah terjadi. Namun, meski Setan menuduh Allah berdusta, Yehuwa tidak merasa perlu mengucapkan sumpah bahwa kehendak-Nya tetap akan Ia wujudkan. Ia malah menyatakan sesuatu yang baru dipahami di kemudian hari, yaitu cara Ia akan menumpas pemberontakan itu. Ia mengatakan, ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau [Setan] dan wanita itu dan antara benihmu dan benihnya. Ia [Benih yang dijanjikan] akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.”—Kej. 3:15; Pny. 12:9. w12 15/10 3:2, 3 Rabu, 9 April Beri tahukanlah kepadaku jalan yang harus kutempuh. —Mz. 143:8. Bisa jadi, kita menghadapi situasi sulit sewaktu teman-teman mendesak kita untuk mengikuti penalaran mereka, bukannya mendukung kita melakukan kehendak Yehuwa. Ada yang bahkan mendorong kita bertindak tanpa mempertimbangkan kehendak Allah. (1 Sam. 26:811) Agar tekad kita tidak goyah, kita perlu mencamkan apa kehendak Yehuwa dan bertekad untuk tetap mengikuti jalan-Nya. Daud berdoa kepada Allah Yehuwa, ”Ajarlah aku melakukan kehendakmu.” (Mz. 143: 5, 10) Ini berarti Daud tidak mau mengandalkan pikirannya sendiri atau menuruti saja desakan orang lain. Ia merasa bahwa ia membutuhkan petunjuk Allah, maka ia meminta Allah untuk mengajarnya. Ia ’merenungkan semua kegiatan Yehuwa dan dengan rela terus memikirkan pekerjaan tangan Allah’. Kita juga dapat memahami kehendak Allah dengan mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh dan merenungkan kisah-kisah Alkitab tentang cara Yehuwa berurusan dengan manusia. w12 15/11 1:10, 11 Kamis, 10 April Tidak seorang pun mengenal siapa Bapak itu, kecuali Putra, dan ia yang kepadanya Putra bersedia menyingkapkan dia. —Luk. 10:22. Yesus menyingkapkan Bapaknya kepada para murid adalah melalui perbuatannya. Jadi, ketika Filipus berkata kepada Yesus, ”Perlihatkanlah Bapak kepada kami”, Yesus dengan tepat menjawab, ”Ia yang telah melihat aku telah melihat Bapak juga.” (Yoh. 14:8, 9) Seorang penderita kusta memohon agar Yesus menyembuhkannya. Yesus menyentuh pria ”yang penuh kusta” itu dan berkata, ”Aku mau. Jadilah tahir.” Setelah disembuhkan, pria itu pasti bisa melihat kuasa Yehuwa melalui Yesus. (Luk. 5:12, 13) Ketika Lazarus meninggal, murid-murid pasti merasakan keibaan hati Sang Bapak ketika Yesus ”mengerang dalam roh dan merasa susah”, lalu ”meneteskan air mata”. Walaupun Yesus tahu bahwa ia akan membangkitkan Lazarus, ia turut merasakan kepedihan hati keluarga dan teman-teman Lazarus. —Yoh. 11:32-35, 40-43. w12 15/4 1:10 Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (Peristiwa siang hari: 9 Nisan) Yohanes 12:12-19; Markus 11:1-11 Jumat, 11 April Agar kamu mengasihi satu sama lain.—Yoh. 13:34. Kasih membuat kita ingin melakukan hal-hal yang baik untuk orang lain. (Rm. 13:8-10) Contohnya, jika suami istri saling mengasihi, mereka akan selalu setia kepada satu sama lain. Kasih kepada para penatua, dan penghargaan atas kerja keras mereka, akan membantu kita untuk taat dan tunduk kepada arahan mereka. Anak-anak yang mengasihi orang tua akan menaati dan menghormati mereka dan tidak mengatakan hal-hal buruk tentang mereka. Jika kita mengasihi sesama kita, kita tidak akan menganggap mere- ka lebih rendah atau berbicara dengan kasar kepada mereka. (Yak. 3:9) Dan, para penatua yang mengasihi domba-domba Allah akan memperlakukan mereka dengan lembut. (Kis. 20:28, 29) Kasih juga harus sangat nyata dalam pelayanan kita. Tidak soal orang tidak mau mendengarkan atau tidak berminat kepada berita kita, kita akan terus memberitakan kabar baik. Jika kita benar-benar mengasihi Allah dan sesama, kita akan menganggapnya sebagai hak istimewa besar dan melaksanakannya dengan penuh sukacita.—Mat. 10:7. w12 15/5 4:14-16 Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (Peristiwa siang hari: 10 Nisan) Yohanes 12:20-50 Sabtu, 12 April Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan.—Mat. 24:14. Yehuwa ingin agar keturunan Adam dan Hawa memenuhi bumi. Ketika Setan menggoda Hawa dan kemudian Adam tidak taat, Allah tidak panik; Ia tidak gegabah, atau menolak umat manusia. Sebaliknya, Ia segera menetapkan cara lain untuk mewujudkan kehendak-Nya bagi manusia dan bumi. (Yes. 55:11) Yehuwa memperlihatkan pengendalian diri dan kesabaran yang luar biasa. Dalam hal-hal tertentu yang terkait dengan kehendak-Nya, Ia bahkan menunggu ribuan tahun agar mendapat hasil yang terbaik. Dewasa ini, Yehuwa juga bersabar agar sebanyak mungkin orang memperoleh kehidupan abadi. Ia membuat persiapan untuk menyelamatkan ”suatu kumpulan besar”. Itulah alasan lain mengapa Ia bersabar. (Pny. 7:9, 14; 14:6) Yehuwa membantu orang-orang melalui pekerjaan pemberitaan. Berita Kerajaan adalah ”kabar baik”, bahkan yang terbaik, bagi semua orang. w12 15/9 3:4, 5 Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (Peristiwa siang hari: 11 Nisan) Lukas 21:1-36 Minggu, 13 April Tidak seorang pun yang telah meletakkan tangannya pada bajak dan melihat kepada perkara-perkara di belakang, cocok bagi kerajaan Allah.—Luk. 9:62. Hari penghukuman Allah sudah sangat dekat. Pastilah kita tidak ingin mengecewakan Yehuwa ataupun Yesus. Kita telah dipercaya untuk menjalankan hak istimewa dinas yang berharga pada hari-hari terakhir ini. Kita tentu sangat menghargai kepercayaan yang mereka berikan kepada kita! (1 Tim. 1:12) Entah kita berharap hidup di surga atau di Firdaus di bumi, marilah kita bertekad untuk tetap setia melaksanakan tugas dari Allah, yaitu mengabar dan membuat murid. Kita masih tidak tahu kapan persisnya hari Yehuwa akan tiba. Namun, apakah kita memang perlu tahu? Kapan pun itu terjadi, kita dapat siap, dan kita pasti akan siap. (Mat. 24: 36, 44) Selama kita mengandalkan Yehuwa dan menomorsatukan Kerajaan-Nya, kita tidak akan dikecewakan.—Rm. 10:11. w12 15/9 4:17-19 Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (Peristiwa siang hari: 12 Nisan) Matius 26:1-5, 14-16; Lukas 22:1-6 Tanggal Peringatan Setelah Matahari Terbenam Senin, 14 April Semua orang yang ingin hidup dengan pengabdian yang saleh dalam persekutuan dengan Kristus Yesus juga akan dianiaya. —2 Tim. 3:12. Perlu diingat bahwa hidup kita tidak mungkin sama sekali bebas dari problem. Kisah 14:22 mengatakan, ”Kita harus masuk ke dalam kerajaan Allah melalui banyak kesengsaraan.” Ketimbang menjadi kecil hati, cobalah memandangnya sebagai kesempatan untuk menunjukkan iman bahwa Allah dapat menolong Saudara. Yehuwa memberi kita bantu- an yang nyata, seperti anjuran dari Firman-Nya, dukungan dari saudara-saudari kita, dan kekuatan melalui roh kudus, terutama pada waktu ada bencana. Dengan merenungkan itu, kita akan berbesar hati. Maka, ketimbang terus memikirkan halhal buruk yang Saudara alami, lakukanlah apa yang bisa Saudara lakukan dan pikirkanlah hal-hal positif. —Ams. 17:22. w12 15/10 1:10, 11 Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (Peristiwa siang hari: 13 Nisan) Matius 26:17-19; Markus 14:12-16; Lukas 22:7-13 (Peristiwa setelah matahari terbenam: 14 Nisan) Yohanes 13:1-5; 14:1-3 Selasa, 15 April Dia yang telah bertekun sampai ke akhir adalah orang yang akan diselamatkan.—Mat. 24:13. Agar dapat diselamatkan sewaktu Allah melaksanakan penghukuman atas dunia Setan, kita harus setia kepada Allah sampai akhir. Tetapi, ini tidak berarti bahwa Yehuwa ingin agar kita bertekun dengan mengandalkan hikmat atau kekuatan sendiri. Alkitab meyakinkan kita, ”Allah itu setia, dan ia tidak akan membiarkan kamu digoda melampaui apa yang dapat kamu tanggung, tetapi sewaktu ada godaan itu ia juga akan memberikan jalan keluar agar kamu sanggup menahannya.” (1 Kor. 10:13) Apa artinya kata-kata itu? Yehuwa tidak membiarkan kita digoda melampaui apa yang dapat kita tanggung karena Ia tahu segala sesuatu tentang kita. Ia tahu problem-problem kita, mengenal kita luar dalam, dan seberapa banyak yang sanggup kita tanggung. Apakah Allah memang mengenal kita sampai sejauh itu? Ya. Alkitab mengatakan bahwa Yehuwa mengenal baik kita masing-masing.—Mz. 139: 1-6. w12 15/4 5:1, 2 Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (Peristiwa siang hari: 14 Nisan) Yohanes 19:1-42 Rabu, 16 April Kita tahu bahwa semua ciptaan sama-sama terus mengerang dan sama-sama berada dalam kesakitan sampai sekarang. —Rm. 8:22. Sejak 1914, jutaan orang memutuskan untuk menjadi rakyat Kristus Yesus, Raja yang dilantik Allah. Mereka tidak sudi mendukung dunia Setan. Sebaliknya, mereka menggunakan kehidupan dan semua milik mereka untuk mendukung Kerajaan Allah. (Rm. 14:7, 8) Tidak lama lagi, Kristus akan menghancurkan sistem Setan yang fasik. Pemerintahan Kristus yang sempurna akan menyingkirkan dosa dan kepedihan hati dari bumi. Pemerintahan itu akan melenyapkan semua yang memberontak terhadap kedaulatanYehuwa yang sah. Hambahamba Allah yang loyal akan menjadi penduduk tetap dalam Firdaus di bumi. (Pny. 21:1-5) Pada waktu itulah benar-benar dapat dikatakan bahwa ”ciptaan . . . akan dimerdekakan dari keadaan sebagai budak kefanaan dan akan mendapat kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah”. —Rm. 8:21. w12 15/12 3:4, 5, 7 Pembacaan Alkitab untuk Peringatan (Peristiwa siang hari: 15 Nisan) Matius 27:62-66 (Peristiwa setelah matahari terbenam: 16 Nisan) Yohanes 20:1 Kamis, 17 April Ia menghakimi dan berperang dengan keadilbenaran. —Pny. 19:11. Tidak lama lagi, segala bangsa yang ada sekarang akan menghadapi Yesus Kristus dan pasukan surgawinya dalam pertempuran terakhir melawan pemerintahan Allah. Pertempuran itu ”dalam bahasa Ibrani disebut Har– Magedon”. (Pny. 16:14, 16; 19:12-16) Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, nabi Daniel diilhami untuk menubuatkan akhir bagi semua pemerintahan manusia yang menentang kehendak Allah. Ia menulis, ”Pada zaman rajaraja itu, Allah yang berkuasa atas surga akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah binasa. Dan kerajaan itu tidak akan beralih kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan dan mengakhiri semua kerajaan ini, dan akan tetap berdiri sampai waktu yang tidak tertentu.” (Dan. 2:44) Batas-batas negara buatan manusia tidak akan ada lagi. Masa depan yang begitu menakjubkan seperti itu hendaknya memotivasi kita semua untuk sebisa-bisanya terus memuji dan menghormati Pencipta kita, Allah Yehuwa. w12 15/12 4:16, 17 Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (Peristiwa siang hari: 16 Nisan) Yohanes 20:2-18 Jumat, 18 April Engkau harus berani dan kuat . . . Engkau akan membawa putraputra Israel masuk ke negeri yang telah kujanjikan.—Ul. 31:23. Orang Israel sudah hampir merebut tanah Kanaan. Agar sukses memimpin mereka, Yosua membutuhkan hikmat dari Allah. Ia juga perlu beriman kepada Yehuwa, dan ia harus berani dan kuat. Teladan hikmat, keberanian, dan iman Yosua selama masa penaklukan yang panjang atas Kanaan pastilah menguatkan bangsa Israel. Memang, bangsa Israel membutuhkan keberanian di medan perang. Namun, mereka juga butuh ketabahan untuk melaksanakan desakan yang Yosua sampaikan menjelang kematiannya. Sebagai kata-kata perpisahan, ia mengatakan, ”Kamu harus berani mematuhi dan melaksanakan segala yang tertulis dalam buku hukum Musa dengan tidak sekali-kali berpaling darinya ke kanan atau ke kiri.” (Yos. 23:6) Kita pun membutuhkan keberanian untuk menaati Yehuwa setiap saat, termasuk kalau manusia memerintahkan kita untuk bertindak melawan kehendak Allah. (Kis. 4:18-20; 5:29.) Jika kita mengandalkan Yehuwa melalui doa, Ia akan membantu kita agar tetap berani. w13 15/1 1:5, 6 Sabtu, 19 April Tidak terselidiki pengertian [Yehuwa].—Yes. 40:28. Agar lebih rendah hati, kita perlu merenungkan bahwa kita tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Yehuwa. Rasul Paulus menulis mengenai keagungan Yehuwa, ”Oh, dalamnya kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah! Betapa tidak terselidiki penghakimannya dan tidak terjejaki jalan-jalannya!” (Rm. 11:33) Memang, pengetahuan manusia telah jauh berkembang sejak Paulus menuliskan kata-kata itu. Namun, kata-katanya itu masih terbukti benar. Tidak soal seberapa banyak pengetahuan yang sudah kita miliki sekarang, apa yang bisa kita pelajari tentang Yehuwa, perbuatan-Nya, dan pikiranNya tak akan ada habis-habisnya. Patut diperhatikan bahwa Yehuwa sendiri rendah hati. Renungkanlah ini, ”[Kita] adalah rekan sekerja Allah.” (1 Kor. 3:9) Coba bayangkan! Yehuwa, Pribadi Yang Mahatinggi, mengangkat martabat kita dengan memberi kita kesempatan untuk menggunakan Firman-Nya, Alkitab, dalam melaksanakan pelayanan kita. w12 15/11 3:4, 6 Minggu, 20 April Yehuwa adalah terangku dan keselamatanku.—Mz. 27:1. Kata-kata ”Yehuwa adalah terangku” memaksudkan bahwa Yehuwa dapat membebaskan kita dari ketidaktahuan dan kegelapan rohani. Cahaya terang bisa membuat kita mengetahui adanya bahaya atau rintangan di jalan yang kita lalui, tetapi cahaya itu tidak dapat menyingkirkannya. Kitalah yang harus menghindarinya. Demikian pula, Yehuwa memberi tahu kita makna dari peristiwa-peristiwa dunia. Ia memberi tahu kita berbagai bahaya yang ada di dunia ini. Ia menyediakan prinsip-prinsip Alkitab yang selalu manjur, tetapi kita harus menerapkan apa yang kita pelajari. Jika kita melakukannya, kita akan menjadi bijaksana, seperti sang pemazmur yang menjadi lebih berhikmat ’daripada musuh-musuhnya ataupun guru-gurunya’. (Mz. 119:98, 99, 130) Kata-kata Daud di Mazmur 27:1 memperlihatkan bahwa dia pasti ingat bagaimana Yehuwa telah melepaskan, atau menyelamatkan, dia pada masa lalu. (1 Sam. 17:37, 49, 50; 18: 11, 12; 19:10) Sebagaimana Yehuwa menyelamatkan Daud, Yehuwa juga akan menyelamatkan kita. Kapan? Sewaktu ”kesengsaraan besar” tiba. —Pny. 7:14; 2 Ptr. 2:9. w12 15/7 3:3, 4 Senin, 21 April Musa diajar tentang segala hikmat orang Mesir.—Kis. 7:22. Pendidikan ini mungkin dimaksudkan untuk mempersiapkan karier Musa sebagai pejabat istana Firaun. Ia bisa menjadi orang penting dalam pemerintahan yang paling berkuasa pada zaman itu, hidup mewah, mendapat perlakuan istimewa, dan menikmati kesenangan. Tetapi, apakah Musa mengejar hal-hal ini? Sewaktu masih kecil, orang tua kandungnya mengajar dia tentang Yehuwa. Jadi, ia pasti tahu tentang janji Yehuwa kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Musa beriman akan janji-janji ini. Ia pasti dengan sungguh-sungguh memikirkan masa depannya dan keloyalannya kepada Yehuwa. Maka, sewaktu ia harus memilih antara menjadi pangeran Mesir atau budak Israel, apa yang ia putuskan? Musa memilih ”untuk diperlakukan dengan kejam bersama umat Allah sebaliknya daripada mendapatkan kenikmatan sementara dari dosa”. (Ibr. 11:24-26) Belakangan, ia menaati petunjuk Yehuwa dan menggunakan kehidupannya untuk melakukan kehendak-Nya.—Kel. 3:2, 6-10. w12 15/6 3:5, 6 Selasa, 22 April Keluar dari jerat si Iblis. —2 Tim. 2:26. Si Iblis sedang mengintai hamba-hamba Yehuwa. Tetapi, ia tidak selalu ingin membunuh tangkapannya, karena tujuan utama Iblis adalah menangkap seseorang hidup-hidup untuk dimanfaatkan sekehendak hatinya. (2 Tim. 2: 24-26) Seorang pemburu bisa jadi menggunakan berbagai cara untuk menangkap buruannya. Ia mungkin memancing binatang itu keluar ke tempat terbuka agar ia bisa menjeratnya. Atau, bisa jadi ia menggunakan perangkap terselubung yang akan mengurung binatang itu secara tiba-tiba. Iblis juga menggunakan berbagai perangkap untuk menangkap hamba-hamba Allah hidup-hidup. Agar tidak tertangkap, kita harus waspada dan memerhatikan tanda-tanda yang menunjukkan adanya perangkap Setan. Tiga perangkap Iblis yang sering kali ampuh adalah (1) tutur kata yang tidak terkendali, (2) rasa takut dan tekanan orang lain, dan (3) rasa bersalah yang berlebihan. w12 15/8 3:1, 2 Rabu, 23 April Pelatihan bagi tubuh jasmani sedikit manfaatnya.—1 Tim. 4:8. Alkitab tidak anti-kesenangan. Alkitab juga tidak mengatakan bahwa rekreasi dan hiburan hanya buang waktu. Alkitab bahkan mengatakan bahwa ada ”waktu untuk tertawa” dan ”waktu untuk melompat-lompat”, bahkan menganjurkan istirahat yang cukup. (Pkh. 3:4; 4:6) Tetapi, kalau Saudara tidak waspada, rekreasi dan hiburan dapat menjauhkan Saudara dari Yehuwa. Mengapa? Sering kali bahaya muncul dari dua hal ini, yaitu jenis hiburan yang Saudara pilih dan waktu yang Saudara habiskan untuk itu. Dewasa ini, kebanyak- an jenis hiburan memang mengagung-agungkan apa yang Yehuwa benci, yaitu kekerasan, spiritisme, dan seks bebas. Maka, Saudara perlu menganalisis jenis rekreasi dan hiburan yang Saudara nikmati dan pengaruh hiburan itu atas Saudara. Pertimbangkan juga jumlah waktu yang Saudara habiskan untuk menikmati rekreasi dan hiburan. Cobalah renungkan, ’Apakah waktu yang saya habiskan untuk bersantai begitu banyak sampai-sampai waktu untuk kegiatan rohani tinggal sedikit?’—Flp. 1:10, 11. w13 15/1 2: 11-13 Kamis, 24 April Tidak baik manusia hidup sendirian. Aku akan membuat teman yang cocok untuk membantunya.—Kej. 2:18, ”Bahasa Indonesia Masa Kini”. Yehuwa mengetahui segala sesuatu tentang manusia dan perkawinan. Ia menanamkan kebutuhan seksual dalam diri manusia agar mereka ’beranak-cucu dan bertambah banyak’. (Kej. 1:28) Allah memahami bahwa manusia bisa kesepian, sebab sebelum menciptakan wanita pertama, Ia mengatakan kata-kata di ayat hari ini. Karena itu, Yehuwa memberikan karunia perkawinan agar manusia bahagia. (Ams. 5:15-18) Karena dosa dan ketidaksempurnaan, tidak ada perkawinan yang sempurna. Namun, hamba-hamba Yehuwa bisa menikmati kebahagiaan sejati jika mereka mengikuti Firman Allah. Misalnya, perhatikan nasihat Paulus yang jelas tentang hubungan intim dalam perkawinan. (1 Kor. 7:1-5) Alkitab tidak mengatakan bahwa mempunyai anak adalah satu-satunya alasan untuk melakukan hubungan seksual. Keintiman itu bisa juga memenuhi kebutuhan emosi dan jasmani. Namun, Allah tentu tidak berkenan atas kebiasaan yang menyimpang. w12 15/5 1:9, 10 Jumat, 25 April Firmanmu adalah pelita bagi kakiku, dan terang bagi jalanku. —Mz. 119:105. Alkitab adalah pemberian yang luar biasa dari Yehuwa melalui roh kudusNya. Bacalah Alkitab setiap hari, dan Saudara akan semakin mengasihinya dan Pengarangnya. (Mz. 1:1, 2) Setiap kali Saudara belajar, mulailah dengan berdoa meminta roh Allah agar Saudara dapat mengerti. (Luk. 11:13) Alkitab berisi pikiran Allah. Jadi, jika Saudara merenungkan isinya, cara berpikir Saudara akan selaras dengan pikiran Allah. Seraya pengetahuan Saudara yang saksama tentang kebenaran semakin bertambah, terapkanlah apa yang Saudara pelajari. Membaca Alkitab itu ibarat melihat cermin. Jika Saudara melihat ada hal-hal yang perlu diperbaiki, segeralah melakukannya. (Yak. 1:2325) Gunakan Firman Allah sebagai pedang untuk membela kepercayaan Saudara dan menyingkirkan ajaran palsu dalam hati orang-orang yang lembut. (Ef. 6:17) Sewaktu menggunakan Alkitab, bersyukurlah bahwa para nabi dan penulis lainnya ”dibimbing oleh roh kudus”.—2 Ptr. 1:21. w12 15/6 4:17, 18 Sabtu, 26 April Janganlah membuat anak-anakmu kesal, tetapi teruslah besarkan mereka dengan disiplin dan pengaturan-mental dari Yehuwa. —Ef. 6:4. Orang tua perlu mengingat bahwa Yehuwa memberi mereka tanggung jawab untuk mengurus anak mereka. Sayangnya, banyak orang di dunia dewasa ini ”tidak memiliki kasih sayang alami”. (2 Tim. 3:1, 3) Banyak ayah mengabaikan tanggung jawab mereka. Hal ini berakibat buruk atas anakanak dan membuat mereka sedih. Kalau bukan dalam keluarga, di mana lagi anak-anak dapat belajar tentang kasih dan cara merespek wewenang? Dengan mengajarkan hal-hal ini, orang tua mendukung administrasi Yehuwa. Orang tua hendaknya membuat anak mereka merasa dikasihi. Jadi, mereka perlu mengendalikan kemarahan, tidak membentak atau mengatakan hal-hal yang menyakitkan kepada anak mereka. Dengan demikian, mereka mengajarkan sesuatu yang sangat penting kepada anakanak, yaitu cara mengasihi dan merespek wewenang. Hal itu akan mempersiapkan mereka untuk kehidupan di dunia baru Allah. Namun, kita perlu menyadari bahwa Iblis akan selalu menentang keras upaya kita untuk melakukan kehendak Allah. w12 15/7 4:16, 17 Minggu, 27 April Berlimpahlah kedamaian bagi orang-orang yang mencintai hukum [Allah], dan tidak ada balok sandungan bagi mereka. —Mz. 119:165. Jika Saudara tergoda untuk menjalin hubungan romantis yang tidak patut, pikirkanlah kerusakan yang dapat diakibatkan oleh percabulan dan perzinaan. (Ams. 7:22, 23; Gal. 6:7) Orang yang melakukan perbuatan amoral membuat Yehuwa tidak senang dan menyakiti teman hidup serta diri mereka sendiri. (Mal. 2:13, 14) Sebaliknya, renungkanlah manfaatnya jika Saudara mempertahankan tingkah laku yang bersih. Saudara tidak hanya akan memiliki harapan untuk hidup selama-lamanya, tetapi juga kehidup an yang bahagia sekarang, serta hati nurani yang bersih. (Ams. 3:1, 2) Maka, cintailah kebenaran, dan ”teruslah perhatikan dengan cermat bagaimana kamu berjalan, yaitu bukan sebagai orang yang tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat” pada hari-hari yang fasik ini. (Ef. 5:15, 16) Kita diperlengkapi untuk melindungi diri dari perangkap yang dipasang oleh Setan. Yehuwa memberi kita semua yang kita butuhkan agar dapat ”berdiri teguh” dan ”sanggup memadamkan semua senjata lempar yang berapi dari si fasik”!—Ef. 6:11, 16. w12 15/8 4:18, 19 Senin, 28 April ”Mari kita meluruskan perkaraperkara di antara kita,” firman Yehuwa.—Yes. 1:18. Ya, kita harus mengakui dosa kita, bertobat, memohon pengampunan dari Yehuwa dengan sungguh-sungguh, dan meminta bantuan-Nya untuk menyingkirkan keinginan yang salah dari hati kita. (Mz. 51:10) Jika kita telah melakukan dosa serius, kita hendaknya mencari bantuan rohani dari para penatua. (Yak. 5:14, 15) Tidak soal seberapa serius dosa kita, kita bisa merasa terhibur jika mengingat bahwa Yehuwa adalah ”Allah yang berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah dan berlimpah dengan kebaikan hati yang penuh kasih dan kebenaran, yang terus memberikan kebaikan hati yang penuh kasih kepada ribuan orang, mengampuni kesalahan dan pelanggaran dan dosa”. Yehuwa belum berubah. (Kel. 34:6, 7) Yehuwa berjanji kepada orang Israel bahwa jika mereka bertobat, Ia akan menghapus sama sekali kesalahan mereka. Ia mengatakan bahwa sekalipun dosa mereka bagaikan warna merah marak, Ia akan membersihkannya dan membuatnya putih seperti ”salju”. Karena Yehuwa suka mengampuni, apa yang bisa kita peroleh? Pengampunan sepenuhnya atas dosa dan kesalahan kita, asalkan kita bertobat dan memperlihatkan rasa syukur atas pengampunan Yehuwa. w12 15/11 4:17, 18 Selasa, 29 April Kerajaan [Allah] akan meremukkan dan mengakhiri semua kerajaan ini, dan akan tetap berdiri sampai waktu yang tidak tertentu.—Dan. 2:44. Tahukah Saudara apa artinya penggenapan nubuat itu bagi Saudara sendiri? Batas-batas negara buatan manusia, yang dewasa ini memunculkan sebutan ”orang asing”, tidak akan ada lagi. Saksi-Saksi Yehuwa sudah tidak mempersoalkan kebangsaan di antara mereka. Misalnya, baru-baru ini beberapa kantor cabang yang kecil telah digabung agar pekerjaan pengawasan lebih sederhana dan pemberitaan kabar baik Kerajaan lebih efisien. (Mat. 24:14) Selama hukum negara mengizinkan, mereka tidak mempersoalkan perbedaan kebangsaan dalam penggabungan itu. Hal itu sekali lagi membuktikan bahwa Yesus Kristus, sebagai Penguasa yang dilantik Yehuwa, sedang menyingkirkan batas yang membuat manusia terkotakkotak. Dan, dia akan segera ”menyelesaikan penaklukannya” atas seluruh bumi.—Pny. 6:2. w12 15/12 4: 16-18 Rabu, 30 April Dosaku ada di depanku senantiasa.—Mz. 51:3. ”Dari segala kata nestapa, baik di lidah ataupun pena, inilah yang paling merana, ’Semestinya dulu . . . ’,” tulis seorang pujangga bernama J.G. Whittier. Yang ia maksudkan adalah hal-hal yang kita sesali, atau hal-hal di masa lalu yang ingin kita ubah. ”Penyesalan” adalah kepedihan secara mental, penderitaan dalam pikiran, karena sesuatu yang telanjur dilakukan atau karena tidak melakukan sesuatu, dan itu bisa berarti ”menangis lagi”. Kita semua pernah melakukan sesuatu yang andaikan bisa kita ulangi lagi akan kita ubah. Apakah ada yang Saudara sesali? Ada orang-orang yang telah melakukan kesalahan besar dalam kehidupan mereka, bahkan melakukan dosa serius. Ada juga orangorang yang tidak melakukan sesuatu yang buruk, tetapi mereka ragu apakah keputusan-keputusan yang mereka buat adalah yang terbaik. Ada orang-orang yang berhasil melupakan masa lalu. Yang lainnya terus dihantui perasaan bersalah dan sering berpikir, ’Coba dulu saya . . . ’ Yang mana yang Saudara rasakan? Apakah Saudara ingin melayani Allah tanpa penyesalan, setidaknya mulai sekarang? w13 15/1 4:1, 2 Kamis, 1 Mei Singkirkan semuanya ini dari sini! Berhentilah menjadikan rumah Bapakku rumah dagang! —Yoh. 2:16. Apa yang Saudara simpulkan ketika membaca kisah tentang Yesus membersihkan bait? Bayangkan peristiwanya. Yesus membuat cambuk dari tali, dan ia mengusir para penjual lembu dan domba. Ia menghamburkan uang logam para penukar uang dan menjungkirbalikkan meja mereka. (Yoh. 2:13-15, 17) Tindakan tegas itu mengingatkan murid-muridnya akan nubuat Raja Daud, ”Gairah yang penuh untuk rumahmu telah memakan habis aku.” (Mz. 69:9) Dengan mengambil tindakan tegas, Yesus memperlihatkan keinginan yang kuat untuk membela ibadat sejati. Apakah Saudara dapat melihat kepribadian Sang Bapak dari kisah ini? Hal ini mengingatkan kita bahwa Allah tidak hanya memiliki kuasa untuk menyapu bersih kefasikan dari muka bumi tetapi Ia juga ingin sekali melakukannya. Bayangkan bagaimana perasaan Yehuwa sewaktu melihat kefasikan merajalela di bumi dewasa ini! Hal ini memberi kita penghiburan sewaktu menghadapi ketidakadilan. w12 15/4 1:11 Jumat, 2 Mei Istri harus memiliki respek yang dalam kepada suaminya. —Ef. 5:33. Seorang istri yang dibimbing oleh Firman Yehuwa dan roh kudus-Nya turut berperan untuk menjadikan rumahnya tempat yang tenang dan bahagia. Sudah sewajarnya suami yang takut akan Allah mengasihi istrinya dan melindunginya secara jasmani dan rohani. Karena mendambakan kasih suami, seorang istri tentu akan memperlihatkan sifatsifat yang bisa membuat suaminya lebih mengasihinya. Menurut Amsal 14:1, ”Wanita yang benar-be- nar berhikmat membangun rumahnya, tetapi wanita yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.” Istri yang baik dan penuh kasih sangat berperan agar keluarganya sukses dan bahagia. Ia juga menunjukkan bahwa ia benar-benar menghargai karunia perkawinan dari Allah. Jika suami dan istri meniru cara Yesus memperlakukan sidangnya, mereka memperlihatkan rasa syukur atas karunia perkawinan dari Allah. (Ef. 5:22-25) Suami istri yang benar-benar saling mengasihi akan bertindak rendah hati, tidak suka mendiamkan satu sama lain, atau menunjukkan sifat buruk lainnya yang bisa merusak perkawinan mereka. Yehuwa akan memberkati pasangan seperti ini! w12 15/5 1:12, 14, 15 Sabtu, 3 Mei Bangun, makanlah banyak daging.—Dan. 7:5. Lebih dari satu abad sebelum zaman Daniel, Yehuwa menyingkapkan melalui nabi Yesaya perincian tentang kuasa dunia yang akan menaklukkan Babilon. Selain memberi tahu bagaimana kota Babilon akan dikalahkan, Yehuwa juga memberi tahu nama penakluknya. Dia adalah Kores, orang Persia. (Yes. 44:28–45:2) Daniel mendapat dua penglihatan lain sehubungan dengan Kuasa Dunia Media-Persia. Dalam salah satu penglihatan, kerajaan itu digambarkan sebagai beruang yang berdiri pada salah satu sisinya. Pada penglihatan lainnya, Daniel melihat kuasa dunia kembar ini digambarkan sebagai domba jantan bertanduk dua. (Dan. 8: 3, 20) Yehuwa menggunakan Imperium Media-Persia untuk menggenapi nubuat dengan menggulingkan Babilon dan memulangkan orang Israel ke negeri mereka. (2 Taw. 36:22, 23) Namun, kuasa dunia ini belakangan nyaris menyapu bersih umat Allah. —Est. 1:1-3; 3:8, 9; 8:3, 9-14. w12 15/6 1:12, 13 Minggu, 4 Mei Di mana roh Yehuwa berada, di situ ada kemerdekaan. —2 Kor. 3:17. Bagaimana roh kudus membantu membebaskan kita? Antara lain, roh kudus menghasilkan dalam diri kita sifat-sifat yang penting untuk kebebasan, yakni ”kasih, sukacita, damai, kepanjangsabaran, kebaikan hati, kebaikan, iman, kelemahlembutan, pengendalian diri”. (Gal. 5:22, 23) Tanpa sifat-sifat itu, terutama kasih, orang tidak bisa benar-benar bebas—fakta yang terlihat nyata dalam dunia dewasa ini. Perhatikan bahwa setelah menyebutkan buah roh, rasul Paulus menambahkan, ”Tidak ada hukum yang menentang hal-hal demikian.” Apa maksudnya? Buah roh Allah tidak dibatasi oleh hukum mana pun yang dapat menghalangi pertumbuhannya. (Gal. 5:18) Lagi pula, apa gunanya hukum seperti itu? Yehuwa ingin agar kita mengembangkan sifat-sifat Kristus untuk selamanya dan menunjukkannya tanpa ada yang membatasi. Orang yang dikendalikan oleh roh dunia boleh jadi mengira bahwa mereka bebas, karena bisa memuaskan keinginan daging. (2 Ptr. 2:18, 19) Tetapi, kenyataannya tidak demikian. w12 15/7 1:13, 14 Senin, 5 Mei Engkau harus berani dan kuat. . . . Yehuwa, Allahmu, menyertai engkau.—Yos. 1:9. Agar berani melakukan kehendak Allah, kita harus mempelajari dan menerapkan Firman-Nya. Itulah yang Yehuwa katakan kepada Yosua ketika ia menjadi penerus Musa, ”Engkau harus berani dan sangat kuat untuk tidak lalai melakukan segala sesuatu sesuai dengan semua hukum yang Musa, hambaku, perintahkan kepadamu. . . . Buku hukum ini hendaknya tidak meninggalkan mulutmu, dan eng- kau harus membacanya dengan suara rendah siang dan malam, supaya engkau tidak lalai melakukan segala sesuatu sesuai dengan semua yang tertulis di dalamnya; sebab dengan demikian engkau akan membuat jalanmu berhasil dan engkau akan bertindak dengan berhikmat.” (Yos. 1:7, 8) Yosua menaati nasihat itu, dan ’jalannya memang berhasil’. Jika kita menirunya, kita akan lebih berani dan akan berhasil dalam pelayanan kita. Yosua pastilah sangat dikuatkan ketika ia mendengar kata-kata Yehuwa, seperti yang dicatat dalam ayat hari ini. Yehuwa menyertai kita juga. Maka, apa pun cobaan yang kita alami, kita tidak perlu menjadi ”guncang atau menjadi gentar”. w13 15/1 1:7, 8 Selasa, 6 Mei Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk.—Mat. 24:14. Dewasa ini, ada 109.400 sidang di seluruh dunia, dan sekitar 895.800 saudara-saudari yang menjadi perintis. Hampir delapan juta orang menerima ”pengetahuan yang benar” dan menerapkannya dalam kehidupan. (Dan. 12:4; Yes. 60:22) Angka ini mengesankan, sebab Yesus pernah menubuatkan bahwa murid-muridnya akan menjadi ”sasaran kebencian semua orang” karena namanya. Ia menambahkan bahwa para pengikutnya akan dianiaya, dipenjarakan, dan bahkan dibunuh. (Luk. 21:12-17) Meskipun ditentang oleh Setan dan hantu-hantunya serta para penindas, umat Yehuwa meraih pencapaian yang mengagumkan dalam melaksanakan amanat untuk menjadikan murid. Sekarang, mereka sedang mengabar ”di seluruh bumi yang berpenduduk”, dari hutan tropis sampai kutub, di gunung, di gurun, di kota, dan di pedesaan yang paling terpencil. Hal itu hanya bisa dicapai dengan dukungan Allah. w12 15/8 1:13 Rabu, 7 Mei ”Aku akan memanggil pedang untuk melawan [Gog] di seluruh wilayah pegununganku,” demikian ucapan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa. ”Pedang setiap orang akan melawan saudaranya sendiri.”—Yeh. 38:21. Kaki tangan Setan akan dibuat takut dan bingung sehingga mereka akan membantai satu sama lain. Yehuwa mengatakan, ”Api dan belerang akan aku turunkan ke atas [Gog] dan ke atas pasukannya dan ke atas banyak bangsa yang menyertai dia.” (Yeh. 38:22) Bagaimana hasil akhir dari campur tangan Allah ini? Bangsa-bangsa akan dibuat sadar bahwa kebinasaan yang menimpa mereka adalah atas titah Yehuwa. Lalu, seperti halnya pasukan Mesir kuno yang mengejar bangsa Israel di Laut Merah, pasukan Setan yang putus asa akan berteriak, ”Yehuwa pasti berperang untuk mereka”! (Kel. 14:25) Ya, bangsa-bangsa terpaksa mengakui siapa Yehuwa sebenarnya. —Yeh. 38:23. w12 15/9 1:11, 12 Kamis, 8 Mei Timbunlah bagi dirimu harta di surga, di mana ngengat ataupun karat tidak menghabiskannya, dan di mana pencuri tidak membongkar dan mencurinya. —Mat. 6:20. Belakangan ini, ada negeri-negeri yang dilanda bencana yang hebat. Kita dapat memetik pelajaran dari saudara-saudari kita yang tetap tabah menghadapi situasi tersebut meski tidak mudah. Namun, dalam setiap kejadian itu, mereka tidak mau dibuat menjadi kecil hati oleh bencana itu. Sebaliknya, mereka terus melayani Yehuwa dengan bersemangat. Pada bulan September 2009, lebih dari 80 persen kota Manila, Filipina, teren- dam banjir. Seorang pria kaya yang mengalami kerugian besar mengatakan, ”Banjir ini tidak pilih-pilih, orang kaya maupun miskin terkena dampaknya dan menderita.” Jika kita menomorsatukan harta benda, yang dapat lenyap seketika, kita akan kecewa. Betapa jauh lebih bijaksana untuk mengutamakan hubungan kita dengan Yehuwa, karena itu akan tetap utuh tidak soal apa yang terjadi!—Ibr. 13:5, 6. w12 15/10 1:12, 13 Jumat, 9 Mei Yehuwa pun merasa menyesal bahwa ia telah membuat manusia di bumi, dan hatinya merasa sakit.—Kej. 6:6. ”Hati saya hancur,” kata seorang saudari yang putrinya dipecat. Kalau seseorang belum pernah mengalaminya sendiri, bisa jadi sulit untuk memahami betapa memedihkan hal itu. Meskipun demikian, tidaklah bijaksana jika Saudara menjauh dari Yehuwa karena ada anggota keluarga yang salah pilih jalan dan dipecat. Maka, bagaimana Saudara dapat mengatasi kepedihan hati yang timbul karena salah seorang anggota keluarga meninggalkan Yehuwa? Janganlah menyalahkan diri karena hal itu. Yehuwa memberi manusia kebebasan untuk memilih, dan setiap anggota keluarga yang telah membaktikan diri dan dibaptis harus ”memikul tanggungannya sendiri”. (Gal. 6:5) Pada akhirnya, Yehuwa akan meminta pertanggungjawaban, bukan dari Saudara, melainkan dari si pelaku dosa yang telah membuat pilihan tersebut. (Yeh. 18:20) Saudara juga tidak perlu menyalahkan orang lain. Tunjukkanlah respek terhadap cara Yehuwa memberikan disiplin. Lawanlah Si Iblis, bukan para gembala yang bertindak demi melindungi sidang.—1 Ptr. 5: 8, 9. w13 15/1 2:16-18 Sabtu, 10 Mei Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu: Salah seorang dari antara kamu akan mengkhianati aku.—Mat. 26:21. Pada malam perayaan Paskah terakhirnya, Yesus mengatakan kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes di Taman Getsemani, ”Lihat! Pengkhianatku sudah mendekat.” Tak lama kemudian, Yudas muncul di taman itu bersama komplotannya, ”dan ia langsung menemui Yesus sambil mengatakan, ’Salam, Rabi!’ dan menciumnya dengan sangat lembut”. (Mat. 26:46-50; Luk. 22:47, 52) Yudas mengkhianati ”darah orang yang adil-benar” dan menyerahkan Yesus ke tangan musuh. Dan, berapa banyak uang yang diterima Yudas? Hanya 30 keping perak! (Mat. 27:3-5) Sejak itu, nama Yudas identik dengan ”pengkhianat”, khususnya orang yang mengkhianati temannya sendiri. Yudas mati secara memalukan karena berkhianat terhadap pribadi terurap Yehuwa. (Kis. 1:18-20) Maka, kita harus melawan kecenderungan untuk berambisi dan tamak, yang dapat membuat kita kehilangan perkenan Yehuwa! w12 15/4 2:6, 7 Minggu, 11 Mei Percayalah kepada Yehuwa dengan segenap hatimu dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri. Dalam segala jalanmu, berikanlah perhatian kepadanya, dan ia akan meluruskan jalan-jalanmu. —Ams. 3:5, 6. Banyak perkawinan yang tampaknya berada di ambang kehancuran ternyata bisa sukses. Orang Kristen yang tidak cepat menyerah sewaktu perkawinannya goyah sering kali menuai hasil baik. Perhatikan apa yang bisa terjadi dalam keluarga yang terbagi secara agama. Rasul Petrus menulis, ”Hai, istri-istri, tunduklah kepada suamimu, agar jika ada yang tidak taat kepada firman itu, mereka dapat dimenangkan tanpa perkataan melalui tingkah laku istri mereka, karena telah menjadi saksi mata dari tingkah lakumu yang murni yang disertai respek yang dalam.” (1 Ptr. 3:1, 2) Ya, berkat tingkah laku yang baik dari teman hidupnya, seorang suami atau istri yang tidak seiman dapat menerima kebenaran! Orang Kristen yang menyelamatkan perkawinan mereka menghormati Allah, dan seluruh keluarga mendapat manfaat. w12 15/5 2:8, 9 Senin, 12 Mei Batu itu meremukkan besi, tembaga, tanah liat yang dibentuk, perak, dan emas itu.—Dan. 2:45. Kuasa Dunia Anglo-Amerika tidak akan digantikan oleh kuasa dunia tertentu di masa depan. Meskipun kuasa dunia terakhir ini mungkin lebih lemah daripada kuasa dunia yang dilambangkan oleh tungkai bawah dari besi, ia tidak akan hancur dengan sendirinya. (Dan. 2:33, 34) Apakah jumlah jari kaki patung itu mempunyai makna khusus? Perhatikan hal ini: Dalam penglihatan lain, Daniel menyebutkan angka spesifik. Misalnya, jumlah tanduk pada kepala berbagai binatang. Angka-angka itu penting. Namun, ketika menggambarkan patung itu, Daniel tidak menyebutkan jumlah jari kakinya. Maka, jumlah itu tampaknya tidak penting seperti halnya jumlah lengan, tangan, jari tangan, tungkai bawah, dan kaki patung itu. Daniel secara spesifik menyebutkan bahwa jari-jari kaki itu akan terbuat dari besi dan tanah liat. Dari uraiannya, kita dapat mengetahui bahwa Kuasa Dunia Anglo-Amerika-lah yang dominan ketika ”batu” yang melambangkan Kerajaan Allah menghantam kaki patung itu. w12 15/6 2: 10, 11 Selasa, 13 Mei Aku pasti akan memberikan kepadamu hati yang bijaksana dan berpengertian.—1 Raj. 3:12. Sewaktu masih muda, Salomo dengan rendah hati berdoa, ”Aku hanyalah seorang anak kecil. Aku tidak tahu bagaimana caranya keluar dan bagaimana caranya masuk.” Ia kemudian meminta hati yang bijaksana dan taat. (1 Raj. 3:7-9) Yehuwa menjawab permintaannya yang tulus, dan itulah juga yang akan Yehuwa lakukan bagi Saudara, entah Saudara masih muda atau sudah tua. Tentu saja, Yehuwa tidak akan secara mukjizat memberikan pemahaman dan kebijaksanaan kepada Saudara. Tetapi, Ia akan membuat Saudara bijaksana jika Saudara sungguh-sungguh mempelajari Firman-Nya, berdoa meminta roh kudus, dan memanfaatkan sepenuhnya persediaan rohani yang ada di sidang Kristen. (Yak. 1:5) Ya, Yehuwa membuat hamba-hamba-Nya, bahkan yang masih muda, lebih bijaksana daripada orang-orang yang mengabaikan nasihat-Nya, bahkan daripada orang-orang yang katanya ”berhikmat dan tinggi kecerdasannya” di dunia ini.—Luk. 10:21; Mz. 119:98-100. w12 15/7 2:10 Rabu, 14 Mei Yehuwa adalah Hakim kita, Yehuwa adalah Pemberi ketetapan bagi kita, Yehuwa adalah Raja kita.—Yes. 33:22. Untuk tetap menjadi warga negara Kerajaan, kita harus mengetahui hukum Allah dan juga mengasihinya. Banyak warga negara mengaku setuju dengan hukum di negeri mereka. Tetapi, sewaktu hukum itu terasa membebani dan tidak ada yang melihat, mereka melanggarnya. Biasanya, orang-orang seperti itu hanya ingin ”menyenangkan manusia”. (Kol. 3:22) Sebagai warga negara Kerajaan, kita punya alasan yang lebih luhur daripada itu. Kita dengan senang hati menaati hukum Allah, sekalipun tidak ada yang melihat. Mengapa? Karena kita mengasihi Sang Pembuat Hukum. (Luk. 10:27) Salah satu hukum terpenting Kerajaan Allah menuntut agar semua warga negaranya meniru Kristus. (1 Ptr. 2:21) Mengenai teladan Yesus, rasul Paulus menulis, ”Marilah kita masing-masing menyenangkan sesamanya dengan apa yang baik untuk membinanya. Sebab bahkan Kristus tidak menyenangkan dirinya sendiri.” (Rm. 15:2, 3) Demi perdamaian di sidang, seorang Kristen yang matang mau mempertimbangkan hati nurani orang lain dan rela mengalah tanpa memendam kekesalan.—Rm. 14:19-21. w12 15/8 2:7, 8 Kamis, 15 Mei Sebagai musuh terakhir, kematian akan ditiadakan. —1 Kor. 15:26. Ada dua kelomp ok yang akan mendapatkan manfaat dari hal itu. ”Kumpulan besar”, yang sekarang masih hidup, akan selamat, memasuki dunia baru, dan hidup selamanya. (Pny. 7:9) Dan, miliaran orang yang ditawan oleh kematian akan memiliki kesempatan untuk dibangkitkan. Dapatkah Saudara membayangkan kebahagiaan dan kegembiraan yang akan dirasakan ”kumpulan besar” sewaktu menyambut orang-orang yang dibangkitkan? Kita bisa mengecap kegembiraan itu dengan merenungkan kisah-kisah Alkitab tentang kebangkitan. (Mrk. 5:38-42; Luk. 7:11-17) Ya, sewaktu melihat orang yang kita sayangi hidup kembali, kita akan dipenuhi perasaan sukacita dan kegirangan yang tak terbayangkan. Yesus mengatakan, ”Jamnya akan tiba ketika semua orang yang di dalam makam peringatan akan mendengar suaranya lalu keluar.” (Yoh. 5:28, 29) Belum pernah ada yang melihat hal seperti itu; pastilah itu akan menjadi salah satu peristiwa paling luar biasa yang akan kita saksikan. w12 15/9 2:14, 15 Jumat, 16 Mei Dalam hal memperlihatkan hormat, hendaklah saling mendahului.—Rm. 12:10. Apakah ini berarti kita tidak boleh mengutarakan pikiran kita jika kita melihat ada yang perlu diperbaiki di sidang? Tentu bukan itu maksudnya. Di abad pertama, muncul suatu masalah yang menimbulkan perdebatan. Maka, saudara-saudara ”menetapkan agar Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari antara mereka pergi kepada rasul-rasul dan para tua-tua di Yerusalem sehubungan dengan perbantahan ini”. (Kis. 15:2) Pastilah tiap-tiap orang dari antara mereka punya pendapat yang berbeda-beda tentang masalah itu. Tetapi, setelah semua orang mengutarakan pendapatnya dan keputusan dibuat dengan bantuan roh kudus, mereka tidak lagi berkukuh dengan pendapat masing-masing. Setelah sidang-sidang menerima surat tentang keputusan itu, ”mereka bersukacita atas anjuran itu” dan ”diteguhkan dalam iman”. (Kis. 15:31; 16:4, 5) Demikian pula dewasa ini, jika kita sudah mengemukakan apa yang kita khawatirkan kepada para penatua, kita hendaknya yakin bahwa mereka akan memerhatikan hal itu dan memutuskan apa yang harus dilakukan. w12 15/10 2:12, 13 Sabtu, 17 Mei Apakah harus kuminum darah pria-pria yang mempertaruhkan jiwanya ini?—1 Taw. 11:19. Pada suatu peristiwa, Daud menyatakan kerinduannya untuk ”minum air dari perigi Betlehem”. Tiga pengikut Daud menerobos masuk ke kota yang dikuasai orang Filistin itu dan membawa air itu pulang. Tetapi, ”Daud tidak mau meminumnya, melainkan mencu- rahkannya bagi Yehuwa”. (1 Taw. 11:15-18) Daud mengetahui bahwa menurut Hukum, darah harus dicurahkan bagi Yehuwa dan tidak boleh dimakan. Ia juga mengetahui alasannya hukum itu dibuat. Daud tahu bahwa ”jiwa makhluk ada di dalam darahnya”. Tetapi, ini adalah air, bukan darah. Mengapa Daud tetap tidak mau meminumnya? Karena ia memahami prinsip yang mendasari hukum tentang darah. Ketiga pengikutnya bisa saja terbunuh sewaktu mengambil air itu. Maka bagi Daud, air itu sama berharganya dengan darah mereka. Jadi, Daud pun mencurahkannya ke tanah.—Im. 17:11; Ul. 12:23, 24. w12 15/11 1:12, 13 Minggu, 18 Mei Di mana hartamu berada, di sanalah hatimu juga.—Mat. 6:21. ”Harta di atas bumi” bisa memaksudkan gengsi, ketenaran, atau kekuasaan. Nasihat Yesus mirip dengan apa yang Salomo tulis dalam buku Pengkhotbah: Harta duniawi tidak abadi. Seperti yang mungkin Saudara perhatikan di dunia ini, semua harta itu dapat rusak dan mudah hilang. Tentang harta semacam itu, Profesor F. Dale Bruner menulis, ”Semua orang tahu bahwa ternama itu fana. Tanding Sabtu lalu dia pahlawan, laga berikutnya jadi mantan. Tahun ini konglomerat, tahun depan melarat. . . . [Yesus] mengasihi manusia. Ia menasihati mereka agar mereka tidak dilanda keputusasaan akibat kejayaan yang mudah menguap. Semuanya hanya sementara. Yesus tidak ingin para pengikut[-nya] kecewa. ’Setiap hari, dunia menjungkirbalikkan orang yang baru saja duduk di puncaknya.’ ” Meski banyak yang setuju dengan kata-kata itu, berapa banyak yang mau menerima kenyataan itu dan mengubah gaya hidupnya? Bagaimana dengan Saudara sendiri? w12 15/12 1:13, 14 Senin, 19 Mei Dengan melupakan perkaraperkara yang ada di belakangku dan merentangkan diri kepada perkara-perkara yang ada di muka.—Flp. 3:13. Sewaktu masih muda, Paulus, yang ketika itu seorang Farisi, melakukan hal-hal yang belakangan ia sesali. Contohnya, ia memimpin gerakan untuk menganiaya murid-murid Kristus dengan kejam. Alkitab menyatakan bahwa tak lama setelah Stefanus dibunuh sebagai martir, ”Saul [yang belakangan dikenal sebagai Paulus] bertindak bengis terhadap sidang jemaat. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret ke luar pria maupun wanita untuk diserahkan ke penjara”. (Kis. 8:3) Sebagai orang Yahudi yang sangat religius, Saul yakin bahwa Allah memberinya perintah untuk memusnahkan Kekristenan. Maka, ia mengejar orang-orang Kristen dengan sadis, ”menapaskan ancaman dan pembunuhan terhadap . . . pria maupun wanita”, dalam upaya untuk menghabisi mereka. (Kis. 9:1, 2; 22:4) Segera setelah menjadi orang Kristen, Paulus pun berubah. Ia berganti haluan, dari musuh besar Kekristenan menjadi pendukungnya yang bersemangat.—Kis. 9:3-22. w13 15/1 4:4-6 Selasa, 20 Mei Lebih daripada semua hal lain yang harus dijaga, jagalah hatimu.—Ams. 4:23. Para penulis Alkitab menggunakan kata ”hati” untuk menggambarkan manusia batiniah seutuhnya. Ini mencakup hasrat, pikiran, kepribadian, sikap, kemampuan, motivasi, dan cita-cita kita. (Ul. 15:7; Ams. 16:9; Kis. 2:26.) Namun, kadang-kadang, kata ”hati” hanya memaksudkan sebagian dari semua hal itu. Misalnya, Yesus mengatakan, ”Engkau harus mengasihi Yehuwa, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap pikiranmu.” (Mat. 22:37) Di ayat itu, ’hati’ hanya memaksudkan emosi, hasrat, dan perasaan manusia batiniah. Dengan menyebutkan jiwa dan pikiran bersama hati, Yesus menandaskan bahwa kita harus menyatakan kasih kita kepada Allah melalui perasaan kita maupun cara hidup dan cara berpikir kita. (Yoh. 17:3; Ef. 6:6) Tetapi, apabila ”hati” disebutkan sendirian, ini memaksudkan seluruh manusia batiniah. w12 15/4 3:2, 4 Rabu, 21 Mei Sifat-sifatnya yang tidak kelihatan, yaitu kuasanya yang kekal dan Keilahiannya, jelas terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara yang diciptakan.—Rm. 1:20. Kita bisa belajar banyak ’sifat Yehuwa yang tidak kelihatan’ dari buku ciptaan. Tetapi, ciptaan tidak bisa memberi kita jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penting seperti, Apa masa depan manusia? Untuk mendapatkan jawabannya, kita harus memeriksa ap a yang Allah singkapkan dalam Firman-Nya, Alkitab. Sewaktu mempelajarinya, kita mendapati bahwa nubuat-nubuat selalu digenapi tepat pada waktunya! Yehuwa bisa memberi tahu apa yang bakal terjadi karena Ia sanggup mengetahui sebelumnya apa yang akan terjadi di masa depan. Selain itu, nubuat Alkitab tergenap tepat pada waktunya karena Allah Yehuwa dapat menyebabkan peristiwa-peristiwa terjadi sesuai dengan tujuan dan jadwal waktu-Nya. Yehuwa ingin agar para penyembah-Nya memahami nubuat dalam Alkitab dan mendapat manfaat darinya. Walaupun Allah tidak memandang waktu seperti manusia, Ia menggunakan bahasa yang dapat kita mengerti sewaktu menubuatkan suatu peristiwa dan memberi tahu kapan itu akan terjadi.—Mz. 90:4. w12 15/5 3:5, 6 Kamis, 22 Mei Engkau terus mencari perkara-perkara besar bagi dirimu sendiri. Jangan terus mencari. —Yer. 45:5. Kita tidak tahu pasti apa ”perkara-perkara besar” yang dicari Barukh. Namun, kita tahu bahwa apa pun yang ia cari tidak akan bertahan lama. Semuanya akan berakhir ketika orang Babilonia menaklukkan Yerusalem pada tahun 607 SM. Apakah Saudara melihat hikmahnya bagi kita? Untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita perlu membuat rencana. (Ams. 6: 6-11) Tetapi, apakah bijaksana jika kita menggunakan banyak waktu dan tenaga untuk mengejar hal-hal yang tidak akan bertahan lama? Memang, organisasi Yehuwa terus membuat rencana untuk membangun Balai Kerajaan, kantor cabang, dan proyek teokratis lainnya. Akan tetapi, semua ini dilakukan demi mendukung kepentingan Kerajaan. Maka, semua hamba Yehuwa yang berbakti perlu mengutamakan Kerajaan Allah sewaktu membuat rencana. Di dalam hati, apakah Saudara yakin bahwa Saudara ’mencari dahulu kerajaan dan keadilbenaran Yehuwa’?—Mat. 6: 33. w12 15/6 3:8, 9 Jumat, 23 Mei Ketika para pelaku kejahatan menghampiriku . . . , mereka sendiri tersandung dan jatuh. —Mz. 27:2. Pernahkah Saudara merasakan bantuan Yehuwa sewaktu menghadapi berbagai keadaan yang sulit? Misalnya, pernahkah Saudara berdoa dengan khusyuk tentang suatu masalah yang berat dan kemudian merasakan bahwa Yehuwa memberi hikmat dan kekuatan kepada Saudara untuk menghadapinya? Ingatkah Saudara bagaimana Yehuwa membantu Saudara mengatasi problem sehingga Saudara mendap atkan kembali sukacita dalam pelayanan? Atau, ingatkah Saudara bagaimana pintu besar menuju kegiatan dibukakan untuk Saudara? (1 Kor. 16:9) Apa yang Saudara rasakan ketika Saudara mengingat pengalamanpengalaman itu sekarang? Tidakkah kenangan-kenangan itu membuat Saudara yakin bahwa Yehuwa dapat membantu Saudara mengatasi atau menghadapi rintangan yang bahkan lebih berat lagi? (Rm. 5:3-5) Seandainya pemerintah yang kuat berencana membasmi organisasi Saksi-Saksi Yehuwa, apa yang akan kita lakukan? Banyak orang telah berupaya melakukan hal itu tetapi selalu gagal. Dengan merenungkan bagaimana Yehuwa membantu umat-Nya di masa lalu, kita akan menyongsong masa depan dengan penuh keberanian dan keyakinan.—Dan. 3:28. w12 15/7 3:5, 6 Sabtu, 24 Mei Lidah adalah api.—Yak. 3:6. Secara kiasan, Iblis ingin membakar sidang agar saudara-saudari keluar dari kawasan yang aman dan jatuh ke tangannya. Bagaimana kita bisa jadi tanpa sadar bekerja sama dengannya dan terjerat olehnya? Yakobus sang murid menyamakan lidah dengan api. (Yak. 3:6-8) Jika kita tidak mengendalikan lidah, kita bisa menyulut ”kebakaran besar” di sidang. Bagaimana ini bisa terjadi? Bayangkan situasi berikut: Di perhimpunan ada pengumuman bahwa seorang saudari dilantik menjadi perintis biasa. Seusai perhimpunan, dua penyiar mengobrol tentang hal itu. Yang satu menyatakan bahwa ia senang melihat saudari itu bisa merintis dan berharap agar ia sukses. Penyiar yang satu lagi meragukan motif perintis itu dan menyiratkan bahwa ia hanya ingin cari muka di sidang. Jelas sekali penyiar mana yang mungkin akan membakar sidang melalui kata-katanya. w12 15/8 3:3, 4 Minggu, 25 Mei Kumpulkanlah bangsa itu. —Ul. 31:12. Kebaktian internasional dan distrik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah SaksiSaksi Yehuwa zaman modern. Kebanyakan dari antara kita telah menghadiri kebaktian-kebaktian ini. Ribuan tahun yang lalu, umat Allah juga mengadakan pertemuan-pertemuan kudus. Pertemuan besar pertama yang disebutkan dalam Alkitab diadakan di kaki Gunung Sinai. Pada waktu itu, bangsa Israel dikumpulkan untuk menerima pengajaran dari Yehuwa. Pada pertemuan yang tak akan pernah mereka lupakan itu, Yehuwa menunjukkan kuasa-Nya di hadapan bangsa Israel ketika Ia memberi mereka Hukum-Nya. (Kel. 19: 2-9, 16-19; 20:18; Ul. 4:9, 10) Pada hari itu, bangsa Israel memulai hubungan yang istime wa dengan Allah. Tidak lama kemudian, Yehuwa menetapkan caranya bangsa Israel dikumpulkan. Ia memerintahkan Musa untuk membuat dua trompet perak, yang akan digunakan untuk memanggil ”seluruh himpunan” agar berkumpul ”di pintu masuk kemah pertemuan”. (Bil. 10:1-4) Bayangkan, mereka tentu sangat antusias pada saatsaat seperti itu! w12 15/9 5:1-3 Senin, 26 Mei Aku mengangkat tanganku dalam sumpah kepada Yehuwa. —Kej. 14:22. Semua makhluk ciptaan sempurna yang mengasihi Allah dan meniru Dia tidak perlu bersumpah; mereka selalu mengatakan kebenaran dan saling percaya sepenuhnya. Namun, setelah manusia berdosa dan menjadi tidak sempurna, segalanya berubah. Belakangan, dusta dan tipu daya semakin marak di antara manusia. Maka, orang perlu bersumpah sebagai jamin- an atas kebenaran suatu pernyataan penting. Dan, menurut hukum, seseorang yang melanggar sumpahnya akan menerima ganjaran. Abraham bersumpah sedikitnya tiga kali. (Kej. 21:22-24; 24: 2-4, 9) Misalnya, setelah mengalahkan raja Elam dan sekutunya, ia bersumpah. (Kej. 14:17-20) Lalu, ketika raja Sodom hendak memberikan hadiah kepada Abraham karena telah menyelamatkan rakyatnya dari musuh, Abraham bersumpah, ”Dari benang hingga tali kasut, tidak, aku tidak akan mengambil apa pun dari milikmu, agar engkau tidak mengatakan, ’Akulah yang membuat Abram kaya.’ ” —Kej. 14:21-23. w12 15/10 3:4, 5 Selasa, 27 Mei Allah yang menumbuhkannya. —1 Kor. 3:6. Benih yang kita tanam dan siram pada akhirnya akan bertumbuh karena Yehuwa. Namun, dengan mengizinkan kita bekerja bersama-Nya, Yehuwa benar-benar memberi kita kehormatan. (1 Kor. 3:9) Bukankah kerendahan hati Allah ini sangat mengagumkan? Pastilah teladan Yehuwa ini menganjurkan kita untuk bersikap sebagai yang lebih kecil. Teladan kerendahan hati Allah sangat berperan dalam kehidupan Daud. Ia bernyanyi memuji Yehuwa, ”Kerendahan hatimu, itulah yang membuat aku besar.” (2 Sam. 22:36) Daud bisa melakukan hal-hal luar biasa di Israel karena Yehuwa. Yehuwa merendahkan diri-Nya untuk memerhatikan dan membantu Daud. (Mz. 113:5-7) Demikian pula dengan kita dewasa ini. Sifat, kemampuan, dan hak istimewa apa pun yang kita miliki, itu semua berasal dari Yehuwa. (1 Kor. 4:7) Orang yang bersikap sebagai yang lebih kecil adalah yang ”besar” karena ia dapat menjadi hamba yang lebih berharga bagi Yehuwa. —Luk. 9:48. w12 15/11 3:6, 7 Rabu, 28 Mei Tetap menjauhkan diri dari keinginan daging.—1 Ptr. 2:11. Ada keinginan yang tidak salah jika dipenuhi sesuai dengan kehendak Sang Pencipta. Misalnya, menikmati makanan dan minuman yang lezat, rekreasi yang menyegarkan, dan pergaulan yang sehat merupakan keinginan yang wajar. Bahkan, keinginan seks itu pun pantas dan wajar jika dipuaskan dengan teman hidup. (1 Kor. 7:3-5) Tetapi, ”keinginan daging” yang Petrus maksudkan adalah keinginan ”yang menimbulkan konflik dengan jiwa”. Untuk memperjelasnya, beberapa terjemahan Alkitab menyebutnya ”hawa nafsu” (Bahasa Indonesia Masa Kini) atau ”hasrat yang adalah dosa” (New International Version). Jelaslah, keinginan manusia yang bertentangan dengan kehendak Yehuwa dalam Alkitab dan yang dapat merusak hubungan seseorang dengan Allah harus dikekang. Jika tidak, harapan seorang Kristen untuk hidup kekal bisa-bisa tidak terwujud. w12 15/12 3:8, 9 Kamis, 29 Mei Sepatah kata pada waktu yang tepat oh, betapa baiknya! —Ams. 15:23. Para penatua dewasa ini menyadari pentingnya menyatakan penghargaan kepada saudara-saudari mereka. (Ams. 3:27) Sewaktu seorang penatua memberikan pujian, ia secara tidak langsung mengatakan, ’Saya peduli kepadamu. Saya perhatikan apa yang kamu lakukan, dan saya menghargainya.’ Dan, rekan-rekan seiman pasti membutuhkan kata-kata yang membina dari para penatua. Seorang saudari yang berusia 50-an mewakili perasaan saudara-saudari lain dengan mengatakan, ”Di tempat kerja, saya jarang dapat pujian. Orangorang bersikap dingin dan suka bersaing. Jadi, sewaktu seorang pe- natua memberi saya pujian, rasanya sejuk di hati. Saya jadi lebih semangat! Saya merasa dikasihi oleh Bapak surgawi saya.” Seorang saudara yang mendapat pujian yang tulus mengatakan, ”Kata-kata penatua itu memberi saya tenaga ekstra!” Ya, dengan memberikan pujian yang tulus kepada rekan-rekan seiman, seorang penatua dapat menambah sukacita mereka dan menyemangati mereka. Hal itu akan menguatkan mereka untuk terus berjalan di jalan kehidupan ”dan tidak menjadi lelah”.—Yes. 40:31. w13 15/1 5:9 Jumat, 30 Mei Tidak seorang pun dapat datang kepadaku jika Bapak, yang mengutus aku, tidak menariknya.—Yoh. 6:44. Setiap orang yang Yehuwa tarik akan menikmati persahabatan sejati di antara orang-orang yang mengasihi kebenaran di seluruh dunia. Allah kita yang pengasih membantu orang-orang itu mendap atkan p erkenan-Nya. Ia juga memilih orang-orang untuk menjadi anggota pemerintahan surgawi-Nya. Setelah berada di surga, mereka akan membantu umat manusia yang taat mencapai kesempurnaan dan mendapatkan kehidupan abadi. Jelaslah, walaupun bersabar, Yehuwa tidak tinggal diam. Ia terus bekerja untuk menepati janji-Nya, dan itu semua demi kebaikan kita. Tidak mudah untuk berpikir positif kalau kita semakin lanjut usia atau menderita dalam dunia yang bobrok ini. Kita bisa menjadi kecil hati dan merasa Yehuwa terlalu lambat memenuhi janji-Nya. (Ibr. 10:36) Namun ingatlah, Yehuwa punya alasan yang kuat untuk bersabar, dan waktu yang ada ini Yehuwa berikan demi kebaikan hamba-hamba-Nya yang setia.—2 Ptr. 2:3; 3:9. w12 15/9 3:5, 7 Sabtu, 31 Mei Apakah manusia yang berkematian itu sehingga engkau mengingat dia?—Mz. 8:4. Apakah sulit untuk percaya bahwa Allah begitu berminat kepada manusia? Daud pernah bertanyatanya tentang hal ini. Ia mengatakan kepada Yehuwa kata-kata dalam ayat hari ini. Pertanyaan ini mungkin timbul mengingat apa yang Daud sendiri alami. Sewaktu Daud, putra bungsu Isai, masih belia dan bekerja sebagai gembala, ia merasakan perhatian Yehu- wa. Yehuwa mendapati dia sebagai ”orang yang mendapat perkenan di hatinya” lalu memilih dia sebagai pemimpin Israel. (1 Sam. 13:14; 2 Sam. 7:8) Bayangkan bagaimana perasaan Daud ketika menyadari bahwa Sang Pencipta alam semesta memerhatikan pikiran dan perasaan dia, seorang bocah penggembala! Kita juga terkesan apabila kita merenungkan minat pribadi Yehuwa yang besar kepada kita dewasa ini. Ia mengumpulkan orangorang ”yang berharga dari semua bangsa” ke ibadat sejati.—Hag. 2:7. w12 15/4 5:3, 4 Minggu, 1 Juni Senin, 2 Juni Karena beriman, Rahab, sundal itu, tidak binasa.—Ibr. 11:31. Salomo . . . tidak sepenuhnya mengikuti Yehuwa seperti Daud bapaknya.—1 Raj. 11:6. Karena imannya dan tindakannya yang berani, Rahab dan keluarganya diluputkan ketika kota Yerikho jatuh ke tangan bangsa Israel. (Yak. 2:25) Tentu saja, Rahab meninggalkan jalan hidupnya yang amoral demi menyenangkan Yehuwa. Beberapa orang yang menjadi Kristen juga telah memperlihatkan iman, keberanian, dan kekuatan moral untuk membuat perubahan seperti itu demi menyenangkan Allah. Setelah Yosua mati, ada Rut orang Moab yang dengan berani memilih ibadat sejati. Sewaktu ibu mertuanya, Naomi, mendesak Rut agar kembali ke bangsanya, wanita Moab ini menjawab, ”Jangan memohon kepadaku untuk meninggalkanmu, untuk berbalik dan tidak menyertaimu . . . Bangsamu akan menjadi bangsaku, dan Allahmu, Allahku.” (Rut 1:16) Katakata Rut bukan omong kosong belaka. Belakangan, kerabat Naomi, Boaz, menikahi Rut. Rut pun melahirkan putra dan menjadi nenek moyang Daud dan Yesus. Ya, Yehuwa memberkati orang-orang yang memperlihatkan iman dan keberanian.—Rut 2:12; 4:17-22; Mat. 1:1-6. w13 15/1 1:9, 10 Yehuwa memberkati Salomo putra Daud dengan limpah. Namun belakangan, Salomo tidak lagi menaati Hukum Allah. Ia tidak mengindahkan p erintah Yehuwa bahwa seorang raja Israel ”tidak boleh mempunyai banyak istri”. (Ul. 17:17) Malah, banyak istri Salomo adalah orang asing. Sewaktu ia bertambah tua, ”istri-istrinya itu telah mencondongkan hatinya untuk mengikuti allah-allah lain”. (1 Raj. 11:1-5) Jika ada orang tidak seiman yang mulai mendekati kita, bagaimana reaksi kita? Apakah kita akan mempertimbangkan kehendak Yehuwa, seperti halnya Daud? Atau, apakah kita akan mengabaikan perintah Yehuwa, seperti Salomo? Para penyembah Yehuwa diperintahkan untuk menikah ’hanya dalam Tuan’. (1 Kor. 7:39) Jika seorang Kristen ingin menikah, ia hanya boleh menikah dengan yang seiman. Dan, jika kita memahami alasan di balik tuntutan Alkitab itu, kita tidak hanya akan menolak untuk menikah dengan orang yang tidak seiman, tetapi juga tidak akan menikmati perhatian yang diberikan orang itu. w12 15/11 1:15, 16 Selasa, 3 Juni Timbul . . . perbantahan yang sengit di antara mereka mengenai siapa dari antara mereka yang dianggap terbesar.—Luk. 22:24. Ada problem di antara muridmurid Yesus. Mereka terus bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. (Mrk. 9: 33-35; 10:43; Luk. 9:46) Dari pengalamannya bersama Sang Bapak, Yesus tahu bagaimana perasaan Yehuwa terhadap kesombongan. (2 Sam. 22:28; Mz. 138:6) Selain itu, Yesus melihat sifat tersebut dalam diri Setan Si Iblis. Pribadi yang mementingkan diri itu hanya memikirkan kedudukan terkemuka. Jadi, Yesus tentu sangat sedih ketika melihat kesombongan terus bercokol dalam diri murid-murid yang telah ia ajar! Semangat itu bahkan ada dalam diri rasul-rasulnya! Mereka terus memperlihatkan kesombongan sampai saat-saat terakhir kehidupan Yesus di bumi. Namun, Yesus terus mengoreksi mereka dengan baik hati. Ia tetap yakin bahwa pada akhirnya mereka akan meniru kerendahan hatinya.—Luk. 22:25-27; Flp. 2:5-8. w12 15/4 1:12 Rabu, 4 Juni Kakinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat yang dibentuk.—Dan. 2:33. Sebuah nubuat dalam buku Daniel menggambarkan sebuah patung b erb entuk manusia yang menggambarkan serangkaian kuasa dunia. Kuasa dunia yang terakhir digambarkan oleh kaki dan jari-jari patung itu. Hal ini memperlihatkan bahwa tidak ada lagi kuasa dunia manusia yang akan tampil. Pada Perang Dunia I, Inggris dan Amerika Serikat menjadi mitra. Jadi, bagian kelima dari patung yang dilihat Daniel adalah Kuasa Dunia Anglo-Amerika. Kaki serta jari-jarinya yang terbuat dari besi bercampur tanah liat menggambarkan keadaan Kuasa Dunia Anglo-Amerika yang lemah. Dalam nubuat yang sama diceritakan bahwa sebuah batu besar dipotong dan lepas dari sebuah gunung. Batu itu adalah Kerajaan Allah, dan gunung menggambarkan kedaulatan Yehuwa. Batu itu lepas pada tahun 1914 dan kini sedang berguling dengan cepat menuju kaki patung itu. Di Armagedon, kaki dan seluruh patung itu akan diremukkan. (Dan. 2:44, 45.) Jadi, saat Armagedon tiba, Kuasa Dunia Anglo-Amerika masih berkuasa. Pasti kita sangat antusias menyaksikan bagaimana nubuat ini tergenap seluruhnya! w12 15/9 1:13, 14 Kamis, 5 Juni Engkau, oh Yehuwa, baik dan siap mengampuni.—Mz. 86:5. Wajarlah kalau kita merasa sangat pedih hati ketika anggota keluarga yang kita sayangi meninggalkan Yehuwa dan dipecat. Di sisi lain, jika Saudara memilih untuk marah kepada Yehuwa, Saudara akan menjauh dari-Nya. Sebenarnya, anggota keluarga Saudara perlu melihat pendirian Saudara yang teguh untuk mendahulukan Yehuwa di atas segalanya, termasuk di atas hubungan keluarga. Jadi, agar dapat menghadapi situasi itu, jagalah kerohanian Saudara. Jangan kucilkan diri dari rekan-rekan Kristen lainnya. (Ams. 18:1) Curahkanlah isi hati Saudara dalam doa kepada Yehuwa. (Mz. 62:7, 8) Jangan mencari-cari dalih untuk mengadakan kontak dengan anggota keluarga yang telah dipecat, misalnya melalui SMS atau e-mail. (1 Kor. 5:11) Tetaplah sibuk dalam kegiatan rohani. (1 Kor. 15:58) Namun, tidaklah salah bila Saudara mengharapkan orang yang Saudara sayangi itu akan kembali. w13 15/1 2:16, 19, 20 Jumat, 6 Juni Ia rendah hati.—Za. 9:9. Sewaktu berada di bumi, Yesus Kristus terus memperlihatkan kerendahan hati dan ketaatan bahkan hingga kematiannya di tiang siksaan. Dengan demikian, ia memberikan bukti yang tidak dapat dibantah bahwa manusia dapat tetap loyal kepada Yehuwa meskipun diuji habis-habisan. Yesus juga menunjukkan betapa salahnya tuduhan Setan bahwa manusia melayani Yehuwa hanya karena mengharapkan imbalan. (Ayb. 1: 9-11; 2:4) Melalui ketaatannya yang sempurna, Kristus menunjukkan bahwa Yehuwa memang berhak memerintah, dan bahwa cara Dia memerintah adalah yang terbaik. (Ams. 27:11) Melalui kematiannya di tiang siksaan, Yesus juga menyediakan tebusan bagi manusia. (Mat. 20:28) Atas dasar korban Yesus, Yehuwa dapat mengampuni dosa kita sesuai dengan tuntutanNya yang adil-benar dan memberi manusia kesempatan untuk hidup abadi. (Rm. 5:18) Berkat kematian Yesus, orang-orang Kristen terurap dapat hidup abadi di surga, sedangkan ”domba-domba lain”, hidup abadi di bumi.—Yoh. 10:16; Rm. 8:16, 17. w12 15/11 2:9-11 Sabtu, 7 Juni Aku kembali untuk melihat semua penindasan yang dilakukan di bawah matahari, dan, lihat! air mata dari orang-orang yang tertindas, tetapi mereka tidak mempunyai penghibur. —Pkh. 4:1. Dewasa ini, keadaannya belum berubah, malah lebih parah. Siapa di antara kita yang tidak pernah meneteskan air mata? Memang, adakalanya kita menangis karena bahagia. Tetapi umumnya, kita menangis karena pedih hati. Karena mengalami banyak peris- tiwa tragis, manusia sangat membutuhkan penghiburan dan kelegaan. Inilah yang akan diberikan oleh Pemerintahan Seribu Tahun kepada rakyatnya, ”[Allah] akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan kematian tidak akan ada lagi, juga tidak akan ada lagi perkabungan atau jeritan atau rasa sakit.” (Pny. 21:4) Betapa senangnya kita memikirkan bahwa perkabungan, jeritan, dan rasa sakit tidak akan ada lagi. Terlebih lagi, Allah telah berjanji untuk menyingkirkan musuh utama manusia, yaitu kematian. w12 15/9 2: 10, 12 Minggu, 8 Juni Aku terus menganiaya sidang jemaat Allah sampai berlebihan dan menghancurkannya. —Gal. 1:13. Sewaktu menulis tentang masa lalunya, Paulus tidak membanggakan hal itu. Tetapi, ia juga tidak bersikap seolah-olah itu tidak pernah terjadi. (1 Kor. 15:9; Flp. 3:6; 1 Tim. 1:13) Ia sadar betul bahwa ia telah membuat kesalahan yang serius. (Kis. 26:9-11) Contoh Paulus dengan jelas menunjukkan bahwa, atas dasar korban tebusan Yesus, Yehuwa bersedia menghapus bahkan dosa yang memedihkan hati, asalkan kita mau mengaku dosa dan berubah haluan. Betapa berharga pelajaran ini bagi siapa pun yang sulit memercayai bahwa korban Kristus itu tersedia bahkan untuk mereka secara pribadi! (1 Tim. 1:15, 16) Meskipun Paulus dulunya dengan berapi-api menganiaya Kristus, ia bisa menulis, ”Putra Allah . . . mengasihi aku dan menyerahkan dirinya bagiku.” (Gal. 2:20; Kis. 9:5) Ya, Paulus belajar caranya agar dapat terus melayani tanpa menambah penyesalan lebih banyak lagi. Apakah Saudara juga menarik kesimpulan yang sama? w13 15/1 4:6, 8 Senin, 9 Juni Layanilah [Yehuwa] dengan sepenuh hati . . . ; sebab Yehuwa menyelidiki segala hati. —1 Taw. 28:9. Yehuwa adalah Pemeriksa semua hati, termasuk hati kita. (Ams. 17:3; 21:2) Dan, jika Ia melihat halhal baik dalam hati kita, Ia akan menganggap kita sebagai sahabatNya dan menjamin masa depan kita. Maka, kita harus mengikuti nasihat terilham Daud dengan berbuat sebisa-bisanya untuk melayani Yehuwa dengan sepenuh hati. Kegiatan kita yang bersemangat sebagai umat Yehuwa menunjukkan bahwa kita ingin sekali melayani Allah dengan sepenuh hati. Maka, untuk memeriksa bahwa tekad kita melayani Allah tidak melemah, kita perlu dengan rutin memeriksa hati kita. Bagaimana caranya? Tentu saja, tidak seorang pun dapat melihat hati kita, sama seperti bagian tengah sebuah pohon tidak terlihat. Namun, seperti yang Yesus katakan dalam Khotbah di Gunung, dari buahnya kita dapat mengetahui keadaan pohon itu. Demikian pula, apa yang kita lakukan sehari-hari dapat menunjukkan keadaan hati kita yang sebenarnya. —Mat. 7:17-20. w12 15/4 3:5-7 Selasa, 10 Juni Dari bangsanya akan bangkit berdiri empat kerajaan, tetapi tidak memiliki kekuatannya. —Dan. 8:22. Dalam salah satu penglihatan itu, Daniel melihat Yunani digambarkan sebagai macan tutul bersayap empat, yang menunjukkan bahwa imperium itu dengan sangat cepat menaklukkan bangsa lain. (Dan. 7:6) Dalam penglihatan lainnya, Daniel melukiskan seekor kambing dengan sebuah tanduk besar yang dengan cepat membunuh domba jantan bertanduk dua, Media-Persia. Yehuwa memberi tahu Daniel bahwa kambing itu menggambarkan Yunani dan tanduk besarnya adalah salah seorang rajanya. Daniel selanjutnya mencatat bahwa tanduk besar itu patah dan empat tanduk kecil menggantikannya. Walaupun nubuat ini ditulis ratusan tahun sebelum Yunani menjadi kuasa dunia, setiap perinciannya tergenap. Aleksander Agung, raja Yunani kuno yang paling terkenal, memimpin serangan atas Media-Persia. Tetapi, tidak lama kemudian tanduk ini patah. Raja yang besar ini mati pada puncak kekuasaannya, padahal ia baru berusia 32 tahun. Lalu, kerajaannya diambil alih oleh keempat jenderalnya.—Dan. 8: 20-22. w12 15/6 1:15 Rabu, 11 Juni Mereka bukan lagi dua, melainkan satu daging. Oleh karena itu, apa yang telah Allah letakkan di bawah satu kuk hendaknya tidak dipisahkan manusia. —Mat. 19:6. Tidak soal lajang atau menikah, kita semua harus mencamkan katakata Yesus. Mengingini suami atau istri orang lain adalah dosa. (Ul. 5:21) Jika ada orang Kristen yang mulai memiliki keinginan seperti itu, ia harus mengerahkan segala upaya untuk segera menyingkirkannya, sekalipun ia harus merasakan kepedihan emosi yang besar karena telah membiarkan keinginan yang mementingkan diri itu bertumbuh. (Mat. 5:2730) Pikiran seperti itu harus dikoreksi dan keinginan apa pun yang berdosa harus dikerat. (Yer. 17:9) Banyak orang menghargai perkawinan walaupun mereka tidak mengenal Allah Yehuwa dan tidak tahu bahwa perkawinan adalah karunia yang menakjubkan dari-Nya. Bagaimana dengan kita? Sebagai hamba-hamba yang berbakti kepada ’Allah Yehuwa yang bahagia’, kita tentu senang menerima karunia perkawinan dariNya. Maka, kita akan menunjukkan penghargaan kita atas karunia itu melalui cara hidup kita.—1 Tim. 1:11. w12 15/5 1:17, 18 Kamis, 12 Juni Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka.—Mat. 5:3. Jika Saudara adalah orang tua, coba pikirkan contoh macam apa yang Saudara berikan kepada anakanak. Apa yang mereka simpulkan tentang prioritas Saudara? Apakah Saudara lebih mementingkan karier atau persahabatan dengan Yehuwa? Kalau mereka mengamati bahwa Saudara lebih mengutamakan kedudukan, gengsi, dan kekayaan, apakah mereka mungkin akan mengambil jalan yang mencelakakan itu juga? Apakah mereka akan kehilangan respek terhadap Saudara sebagai orang tua mereka? Seorang saudari muda mengatakan, ”Papa kerja terus-terusan, dan membelikan kami barang-barang mewah yang sebenarnya tidak kami butuhkan. Akibatnya, kami dikenal sebagai keluarga yang kaya raya, bukan keluarga yang menganjurkan orang-orang untuk mengejar hal rohani. Kalau bisa milih, aku lebih pilih dukungan rohani Papa daripada uangnya.” Kalian para orang tua, janganlah menjauh dari Yehuwa dengan mementingkan karier kalian. Berilah teladan kepada anak-anak kalian. Tunjukkanlah bahwa kalian benar-benar menganggap harta rohani sebagai harta yang jauh lebih berharga daripada harta materi. w13 15/1 2:8, 9 Jumat, 13 Juni Tidak seorang pun dapat datang kepadaku jika Bapak, yang mengutus aku, tidak menariknya.—Yoh. 6:44. Kita bergabung dengan sidang Kristen bukan untuk bersosialisasi. Kita bergabung dengan sidang karena Yehuwa menarik kita. Apa yang menggerakkan-Nya? Apakah Ia melihat kita adil-benar dan takut akan Dia? Kita mungkin mengatakan, ”Tentu tidak!” Kalau begitu, apa yang Yehuwa lihat? Ia melihat hati yang mau menerima hukum-Nya yang membebaskan, yakni hati yang mau tunduk kepada arahan-Nya yang pengasih. Di dalam sidang, Yehuwa telah memberi kita makanan rohani, membebaskan kita dari kepalsuan dan takhayul agama, dan mengajar kita caranya memiliki kepribadian Kristus. (Ef. 4:22-24) Hasilnya, kita mendapat hak istimewa untuk menjadi bagian dari satu-satunya kelompok orang di dunia ini yang layak disebut ”umat yang merdeka”. (Yak. 2:12) Kebebasan yang kita nikmati sekarang di antara umat Allah hanya contoh kecil dari kebebasan yang kelak kita nikmati di masa depan. w12 15/7 1:15, 16 Sabtu, 14 Juni Aku telah memberitahukan namamu.—Yoh. 17:26. Sejak masa kanak-kanak, Yesus sudah meninggalkan pola kerendahan hati. Sekalipun dibesarkan oleh orang tua yang tidak sempurna—Yusuf dan Maria—Yesus dengan rendah hati ”terus tunduk kepada mereka”. (Luk. 2:51) Setelah dewasa, Yesus memperlihatkan kerendahan hati dengan selalu menomorsatukan kehendak Yehuwa, bukan kehendaknya sendiri. (Yoh. 4:34) Selama masa pelayanannya, Yesus Kristus menggunakan nama Allah, dan ia membantu orang-orang yang tulus untuk memperoleh pengetahuan yang saksama tentang sifat-sifat Yehuwa dan kehendak-Nya bagi manusia. Yesus tidak hanya mengajar orang lain untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Allah, tetapi ia sendiri juga menerapkannya. Dalam contoh doa yang ia ajarkan, hal pertama yang Yesus sebutkan adalah, ”Bapak kami yang di surga, biarlah namamu disucikan.” (Mat. 6:9) Jadi, Yesus mengajar murid-muridnya bahwa hal terpenting dalam kehidupan adalah memuliakan nama Yehuwa. Selain itu, Yesus sering mengatakan bahwa tidak ada satu pun yang dapat ia lakukan tanpa bantuan Yehuwa. —Yoh. 5:19. w12 15/11 2:7, 8 Minggu, 15 Juni [Yesus] duduk di sebelah kanan Allah, sejak waktu itu menanti hingga musuh-musuhnya ditempatkan sebagai tumpuan bagi kakinya.—Ibr. 10:12, 13. Setelah kebangkitannya, Yesus menerima wewenang di surga dan di bumi. (Mat. 28:18) Ia menggunakan wewenang itu untuk mewujudkan kehendak Yehuwa sesuai jadwal yang telah Ia tetapkan. Yesus dengan sabar menunggu di sebelah kanan Allah hingga musuh-musuhnya ditempatkan sebagai tumpuan kakinya pada tahun 1914. (Mz. 110: 1, 2) Tidak lama lagi, ia akan bertindak untuk mengakhiri dunia Setan. Namun sementara itu, Yesus dengan sabar membantu orang-orang memperoleh perkenan Yehuwa dan membimbing mereka ke ”air kehidupan”. (Pny. 7:17) Apakah ada yang bisa kita pelajari dari teladan Yesus? Yesus jelas-jelas sangat ingin melakukan apa pun yang Yehuwa minta darinya. Tetapi, ia rela menunggu hingga saat yang Allah tentukan. Demikian pula, sewaktu menunggu akhir dari dunia Setan ini, kita perlu bersabar. Nantikanlah arahan dari Allah dan jangan menyerah karena kecil hati. w12 15/9 3:9, 10 Senin, 16 Juni Kamu menerima dengan cumacuma, berikan dengan cumacuma.—Mat. 10:8. ”Pengetahuan yang benar” berlimpah karena ada bahan tercetak. (Dan. 12:4) Dewasa ini, Menara Pengawal telah diterbitkan dalam 195 bahasa. Ini adalah majalah yang paling luas peredarannya di dunia, dengan sirkulasi 42.182.000 eksemplar tiap terbitan. Peringkat kedua adalah rekan majalahnya, Sedarlah!, dengan sirkulasi 41.042.000 dalam 84 bahasa. Selain itu, kira-kira 100 juta buku dan Alkitab dicetak tiap tahun. Pekerjaan raksasa ini dibiayai dengan sumbangan sukarela. Itu saja sudah cukup mengherankan bagi mereka yang berkecimpung dalam bisnis percetakan karena mereka paham betul biaya untuk mesin cetak, kertas, tinta, dan bahan-bahan lainnya. Seorang saudara yang bertugas membeli peralatan untuk percetakan Betel, berkata, ”Para pebisnis yang berkunjung terkagum-kagum ketika mengetahui bahwa percetakan kita, yang berteknologi maju dan berkualitas tinggi, dibiayai dengan sumbangan sukarela. Mereka juga sangat terkesan dengan para pekerja Betel yang begitu muda dan bahagia.” w12 15/8 1:14, 15 Selasa, 17 Juni Aku mengenal engkau dengan namamu.—Kel. 33:17. Banyak dari antara saudara-saudari kita mengatakan bahwa mereka lebih bersukacita ketika para penatua menunjukkan minat pribadi. Satu cara sederhana yang bisa dilakukan oleh para penatua adalah meniru teladan Daud, Elihu, dan Yesus. (2 Sam. 9:6; Ayb. 33:1; Luk. 19:5) Hamba-hamba Yehuwa ini menunjukkan minat yang tulus kepada orang-orang lain dengan menyapa mereka dengan menyebut nama mereka. Paulus juga tahu pentingnya mengingat dan menyebut nama rekan-rekan seimannya. Di akhir salah satu suratnya, ia mengirimkan salam kepada lebih dari 25 saudara-saudari dengan menyebut nama mereka satu per satu. (Rm. 16:3-15) Ada beberapa penatua yang sulit mengingat nama orang. Namun, jika mereka sungguh-sungguh berupaya mengingatnya, mereka secara tidak langsung mengatakan kepada rekan seiman mereka, ’Di mata saya, kamu penting.’ Para penatua khususnya akan membuat saudara-saudari mereka lebih bersukacita jika mereka ingat nama saudara-saudari itu sewaktu menunjuk mereka dalam Pelajaran Menara Pengawal atau acara perhimpunan lainnya.—Bandingkan Yohanes 10:3. w13 15/1 5:6, 7 Rabu, 18 Juni Dia yang bertingkah laku sebagai pribadi yang lebih kecil . . . dialah yang besar. —Luk. 9:48. Orang yang rendah hati akan mensyukuri persediaan Yehuwa, termasuk makanan rohani. Maka, orang seperti itu akan rajin mempelajari Alkitab dan gemar membaca majalah Menara Pengawal dan Sedarlah! Jika kita rendah hati dan menghargai publikasipublikasi kita, kita akan membaca dan mempelajarinya. Dengan demikian, persahabatan kita dengan Allah akan semakin erat, dan Ia pun bisa menggunakan kita lebih sepenuhnya dalam pelayanan. (Ibr. 5:13, 14) Orang yang rendah hati itu juga ”besar”, atau berharga di mata Yehuwa, dalam hal lain. Yehuwa menggunakan roh kudusNya untuk melantik para penatua di setiap sidang. Mereka mengatur kegiatan rohani seperti perhimpunan, pertemuan dinas lapangan, dan penggembalaan. Jika kita memperlihatkan kerendahan hati dengan rela mendukung pengaturan yang mereka buat, kita akan ikut membuat sidang bersukacita, damai, dan bersatu.—Ibr. 13:7, 17. w12 15/11 3:9, 10 Kamis, 19 Juni Aku tidak sendirian, karena Bapak bersama aku. —Yoh. 16:32. Yesus menyatakan bahwa pada waktu kehadirannya, dunia akan dilanda berbagai problem. Namun, ia mengatakan, ”Jangan takut.” (Luk. 21:9) Kita mempunyai alasan kuat untuk tabah karena dia sebagai Raja kita, dan Yehuwa, Sang Pencipta alam semesta, akan menolong kita. Perhatikan pernyataan hamba-hamba Allah yang menunjukkan keyakinan mereka yang teguh kepada Yehuwa. Daud mengatakan, ”Yehuwa adalah kekuatanku dan perisaiku. Kepadanya hatiku percaya, dan aku telah dibantu, sehingga hatiku sangat bersukacita.” (Mz. 28:7) Paulus menyatakan keyakinannya yang teguh, ”Dalam semua perkara ini kami keluar dengan kemenangan penuh karena dia yang mengasihi kita.” (Rm. 8:37) Pernyataan-pernyataan itu menunjukkan apa? Kepercayaan yang tak tergoyahkan kepada Yehuwa. Jika kita juga berupaya mengandalkan Allah, kita bisa tabah menghadapi kesukaran apa pun.—Mz. 46:1-3. w12 15/10 1: 14, 15 Jumat, 20 Juni Berhentilah menimbun bagi dirimu harta di atas bumi. —Mat. 6:19. Beberapa pemuka agama mengajarkan bahwa semua upaya untuk mengejar kesuksesan itu salah. Namun, perhatikanlah bahwa Yesus tidak melarang orang untuk berupaya sukses. Sebaliknya, ia menasihati murid-muridnya agar mengalihkan upaya mereka dan menimbun ”harta di surga”, harta yang tidak akan rusak. (Mat. 6: 20) Sukses di mata Yehuwa, itulah yang hendaknya kita dambakan. Ya, kata-kata Yesus mengingatkan kita bahw a kita bisa memilih apa yang akan dikejar. Namun, kita biasanya akan mengejar apa yang ada dalam hati kita, yang kita anggap berharga. Kalau hati kita ingin menyenangkan Yehuwa, kita yakin Dia akan memenuhi kebutuhan kita. Mengenai kebutuhan materi kita, Yesus meyakinkan kita, ”Teruslah cari dahulu kerajaan dan keadilbenarannya, dan semua perkara itu akan ditambahkan kepadamu.”—Mat. 6: 31-33. w12 15/12 1:13, 15, 16 Sabtu, 21 Juni Tidak seorang pun dapat datang kepadaku jika Bapak, yang mengutus aku, tidak menariknya.—Yoh. 6:44. Bagaimana Yehuwa menarik orang-orang kepada Putra-Nya? Melalui pemberitaan kabar baik dan kuasa roh kudus-Nya. Jika Saudara adalah orang Kristen yang berbakti, Saudara juga telah ditarik Allah ke ibadat sejati. Bapak surgawi kita melihat sesuatu yang baik dalam diri Saudara seperti Ia melihat sesuatu yang berharga dalam hati Lidia. Sewaktu Saudara mendengarkan kabar baik, Yehuwa membantu Saudara memahaminya dengan memberikan roh kudus. (Kis. 16:13-15; 1 Kor. 2:11, 12) Sewaktu Saudara berupaya menerapkan apa yang Saudara pelajari, Ia memberkati upaya Saudara untuk melakukan kehendak-Nya. Sewaktu Saudara membaktikan diri kepada-Nya, hati-Nya bersukacita. Ya, Yehuwa selalu menyertai Saudara sejak Saudara mulai melayani Dia. Yehuwa membantu kita sewaktu kita mulai melayani-Nya. Jadi, Ia pasti akan terus membantu kita tetap setia. Ia tahu bahwa kita tidak masuk ke dalam kebenaran dengan sendirinya. Maka, Ia tahu bahwa kita tidak bisa tetap berada dalam kebenaran hanya dengan mengandalkan kekuatan sendiri.—1 Ptr. 1: 4, 5. w12 15/4 5:5-7 Minggu, 22 Juni Apabila tujuh puluh tahun telah digenapi, aku akan meminta pertanggungjawaban dari raja Babilon dan bangsa itu . . . atas kesalahan mereka.—Yer. 25:12. ”Pada tahun keempat pemerintahan Yehoyakim putra Yosia, raja Yehuda”, firman Yehuwa ”datang kepada Yeremia mengenai semua orang Yehuda”. (Yer. 25:1) Yehuwa menubuatkan pembinasaan Yerusalem dan pembuangan orang Yahudi dari Yehuda ke Babilon. Di sana, mereka akan ”melayani raja Babilon selama tujuh puluh tahun”. Tentara Babilonia menghancurkan Yerusalem pada tahun 607 SM, dan orang Yahudi dibawa dari Yehuda ke Babilon. Tetapi, apa yang akan terjadi setelah 70 tahun berlalu? Yeremia menubuatkan, ”Inilah firman Yehuwa, ’Setelah genap tujuh puluh tahun, aku akan memalingkan perhatianku kepadamu di Babilon, dan aku akan mewujudkan atasmu perkataanku yang baik dengan membawa kamu kembali ke tempat ini.’ ” (Yer. 25:11; 29:10) Nubuat ini tergenap tepat pada waktunya, pada tahun 537 SM. w12 15/5 3:7 Senin, 23 Juni Dalam Yudaisme aku membuat kemajuan yang lebih besar daripada banyak orang yang sebaya.—Gal. 1:14. Sebelum Paulus menjadi orang Kristen, ia memiliki masa depan yang tampaknya sangat menjanjikan. Ia belajar hukum Yahudi dari guru yang paling terkenal pada zamannya. Ia diberi wewenang oleh imam besar Yahudi. (Kis. 9:1, 2; 22:3; 26:10) Namun, semuanya berubah ketika Paulus menyadari bahwa Yehuwa telah menolak bangsa Yahudi. Paulus tahu bahwa karier dalam sistem Yahudi tidak ada nilainya di mata Yehuwa. Bangsa itu tidak memiliki masa depan. (Mat. 24:2) Mantan orang Farisi itu kini memahami apa kehendak Allah itu dan memandang pelayanan Kristen sebagai suatu hak istimewa. Ia bahkan mengatakan bahwa apa yang dulu ia anggap penting sekarang ia anggap sebagai ”tumpukan sampah”. Paulus meninggalkan agama Yahudi dan membaktikan sisa kehidupannya di bumi untuk memberitakan kabar baik.—Flp 3:4-8, 15; Kis. 9:15. w12 15/6 3:10, 11 Selasa, 24 Juni Satu hal telah kuminta dari Yehuwa— . . . agar aku boleh tinggal di rumah Yehuwa sepanjang harihari kehidupanku.—Mz. 27:4. Yesus mengatakan bahwa agar ibadat diperkenan Allah, tidak diperlukan bangunan yang megah. (Yoh. 4:21-23) Rasul Paulus mengatakan di Ibrani pasal 8 sampai 10 bahwa bait rohani yang agung mulai ada pada saat Yesus dibaptis pada tahun 29 M, ketika ia mempersembahkan dirinya untuk melakukan kehendak Yehuwa. (Ibr. 10:10) Bait rohani yang agung ini adalah pengaturan yang Yehuwa buat agar kita dapat mendekati-Nya dengan cara yang Ia perkenan. Ia memperkenan ibadat kita jika kita beriman akan korban tebusan Yesus. Bagaimana caranya kita beribadat di bait rohani itu? Dengan berdoa ’disertai hati yang benar dan keyakinan penuh berupa iman’; dengan menyatakan harapan kita di depan umum tanpa ragu-ragu; dan dengan memikirkan, menggugah, dan menguatkan rekan-rekan seiman di perhimpunan sidang dan ibadat keluarga. (Ibr. 10:22-25) Jika kita menghargai pengaturan ibadat sejati ini, kita akan bersikap berani pada hari-hari terakhir yang kritis ini. w12 15/7 3:7 Rabu, 25 Juni Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? —Ayb. 1:9. Sewaktu mengetahui bahwa seorang saudara sedang berupaya mendapatkan hak istimewa dinas tertentu, apa yang muncul dalam benak kita? Apakah kita berpikir bahwa ia tulus atau malah menuduh bahwa ia punya motif yang mementingkan diri? Jika kita cenderung berpikiran negatif, ingatlah bahwa Iblis pun meragukan motif Ayub, hamba Allah yang setia. (Ayb. 1: 10, 11) Ketimbang mencurigai saudara kita, periksalah alasan kita bersikap kritis terhadapnya. Apakah memang ada alasan yang kuat untuk bersikap seperti itu? Atau, apakah hati kita telah diracuni oleh sikap tidak pengasih yang begitu umum pada hari-hari terakhir ini? (2 Tim. 3:1-4) Alasan lain mengapa kita mungkin bersikap kritis terhadap orang lain ialah kita ingin menonjolkan kelebihan kita. Kita mungkin ingin menunjukkan bahwa kita lebih unggul dengan cara menjatuhkan orang lain. Atau, kita mungkin mencari dalih karena kita sendiri tidak mengerahkan diri. Entah karena keangkuhan, kecemburuan, atau rasa takut tersaingi, sikap yang kritis itu sangat merusak. w12 15/8 3:5, 6 Kamis, 26 Juni Jalan orang-orang adil-benar adalah seperti cahaya terang yang semakin terang hingga rembang tengah hari.—Ams. 4:18. Dalam sejarah umat Yehuwa zaman modern, ada juga kebaktiankebaktian bersejarah. Perubahan dalam kegiatan teokratis atau dalam pemahaman Alkitab diumumkan pada kebaktian-kebaktian itu. Pada tahun 1919, Siswa-Siswa Alkitab mengadakan kebaktian besar pertama mereka setelah Perang Dunia I. Lokasinya di Cedar Point, Ohio, AS. Pada pertemuan yang dihadiri sekitar 7.000 orang itu, diumumkan bahwa umat Allah akan memulai kampanye pengabaran global. Pada tahun 1922, dalam kebaktian yang berlangsung selama sembilan hari di lokasi yang sama, Joseph F. Rutherford berkata kepada hadirin yang menyimak, ”Dunia harus tahu bahwa Yehuwa adalah Allah dan Yesus Kristus adalah Raja segala raja dan Tuan segala tuan . . . Karena itu umumkan, umumkan, umumkan, Raja dan kerajaannya.” Para hadirin, dan tentu umat Allah di seluruh dunia, dengan penuh sukacita menaati seruan itu. w12 15/9 5:6 Jumat, 27 Juni Murka manusia tidak menghasilkan keadilbenaran Allah. —Yak. 1:20. Sewaktu Saudara merasa sangat marah, dengan menunggu hingga Saudara tenang kembali dan bisa melihat situasinya dengan kepala dingin, Saudara tidak akan cepat-cepat menutup pintu maaf, yang belakangan akan Saudara sesali. (Mz. 4:4; Ams. 14:29; Yak. 1: 19) Namun, bagaimana jika kekesalan Saudara tak kunjung hilang? Coba cari tahu mengapa Saudara kesal. Apakah karena Saudara telah diperlakukan dengan tidak adil, atau tidak sopan? Atau, apakah karena Saudara merasa orang itu sengaja mau menyakiti Saudara? Apakah perbuatannya memang begitu buruk? Dengan memeriksa dan memahami alasan dari kekesalan Saudara, Saudara bisa memikirkan cara terbaik menanggapi situasi itu sesuai dengan Alkitab. (Ams. 15:28; 17:27) Sekalipun sulit dilakukan, hal itu menunjukkan bahwa Saudara ingin agar firman Allah memeriksa ”pikiran dan niat hati” Saudara, dan bahwa Saudara mau mengikuti bimbingannya untuk meniru sikap Yehuwa yang suka mengampuni.—Ibr. 4:12. w12 15/11 5:7, 8 Sabtu, 28 Juni Melalui benihmu, semua bangsa di bumi pasti akan memperoleh berkat.—Kej. 22:18. Menurut catatan Alkitab, Yehuwa bersumpah pada lebih dari 40 peristiwa. Contoh yang paling terkenal adalah sumpah-Nya kepada Abraham. Yehuwa menyatakan beberapa janji yang merupakan bagian dari perjanjian-Nya dengan Abraham. Jika digabungkan, semua janji itu menunjukkan bahwa Benih yang dijanjikan akan datang dari garis keturunan Abraham melalui putranya Ishak. (Kej. 12:1-3, 7; 13:14-17; 15:5, 18; 21:12) Lalu, Yehuwa memberikan ujian yang berat kepada Abraham; ia diperintahkan untuk mengorbankan putra yang dikasihinya. Tanpa menunda, Abraham menaatinya. Tepat ketika Abraham hendak mengorbankan Ishak, malaikat Allah mencegahnya. Lalu, Allah bersumpah, ”Demi diriku sendiri aku bersumpah . . . oleh karena engkau telah melakukan hal ini dan engkau tidak menahan putramu, putramu satu-satunya, aku pasti akan memberkati engkau dan aku pasti akan melipatgandakan benihmu seperti bintang-bintang di langit dan seperti butir-butir pasir yang ada di tepi laut.”—Kej. 22:1-3, 9-12, 15-17. w12 15/10 3:6 Minggu, 29 Juni Pertahankan tingkah lakumu tetap baik di antara bangsabangsa.—1 Ptr. 2:12. Orang asing, atau penduduk sementara di negeri orang, kadangkadang dituduh yang bukan-bukan. Mereka mungkin bahkan dianggap sebagai orang jahat hanya karena mereka berbeda dari tetangga mereka. Tutur kata, tindakan, pakaian, bahkan mungkin penampilan mereka agak berbeda. Tetapi, jika mereka berbuat baik, atau dengan kata lain tingkah laku mereka baik, komentar negatif tentang mereka akan terbukti keliru. Demikian pula, dalam hal-hal tertentu orang Kristen sejati berbeda dari banyak orang di sekitar mereka. Misalnya, dalam hal topik percakapan atau pilihan hiburan. Pakaian serta dandanan mereka sering kali membuat mereka tampak berbeda dari kebanyakan orang. Akibatnya, karena telah mendapat informasi yang salah, adakalanya orang-orang menuduh mereka sebagai orang jahat. Tetapi, ada juga yang memuji jalan hidup mereka. Ya, tingkah laku yang baik dapat menangkis tuduhan yang bukan-bukan. w12 15/12 3:11-13 Senin, 30 Juni Aku ingin sekali bertemu denganmu, untuk memberikan karunia rohani kepadamu supaya kamu diteguhkan.—Rm. 1:11. Dengan cara apa para penatua khususnya dapat menunjukkan minat pribadi kepada saudara-saudari mereka dan membuat sidang bersukacita? Dengan berinisiatif untuk membantu mereka yang membutuhkan dukungan. (Kis. 20:28) Dengan melakukannya, para penatua meniru para gembala rohani di masa lampau. Misalnya, perhatikan teladan Nehemia, seorang peng- awas yang setia. Apa yang ia lakukan ketika melihat beberapa saudara sebangsanya melemah secara rohani? Catatan Alkitab mengatakan bahwa ia segera bangkit dan menguatkan mereka. (Neh. 4:14) Dewasa ini, para penatua juga melakukan hal yang sama. Mereka ”bangkit”, atau mengambil inisiatif, untuk membantu rekan-rekan seiman agar tetap teguh dalam iman. Untuk memberikan anjuran secara pribadi, para penatua datang ke rumah saudara-saudari jika situasinya memungkinkan. Dalam kunjungan penggembalaan semacam itu, mereka ingin ”memberikan karunia rohani”. w13 15/1 5:10 Selasa, 1 Juli Rabu, 2 Juli Kirimlah terangmu dan kebenaranmu. Kiranya ini semua menuntun aku. Kiranya ini semua membawaku ke gunungmu yang kudus.—Mz. 43:3. Larilah sedemikian rupa agar kamu dapat memperoleh [hadiah].—1 Kor. 9:24. Nama Allah, yang Ia pilih bagi diri-Nya sendiri, Ia lestarikan dalam Firman-Nya untuk digunakan umatNya. Dalam Alkitab, nama ”Allah Yehuwa” pertama kali muncul dalam catatan tentang ”sejarah langit dan bumi”. (Kej. 2:4) Nama Allah secara mukjizat terukir beberapa kali pada lempeng batu yang berisi Sepuluh Perintah. Misalnya, perintah pertama dimulai dengan kata-kata, ”Akulah Yehuwa, Allahmu.” (Kel. 20: 1-17) Sekalipun Setan berulang kali berupaya melenyapkan nama Allah, nama itu tetap terpelihara karena Tuan Yang Berdaulat Yehuwa telah melestarikan Alkitab yang memuat nama-Nya. (Mz. 73:28) Dalam Firman-Nya, Yehuwa juga melestarikan kebenaran. Meski dusta agama memenuhi bumi, kita sangat bersyukur karena Allah memberi kita terang rohani dan kebenaran. Saat banyak orang berjalan dalam kegelapan, kita dengan penuh sukacita berjalan di bawah terang rohani dari Allah.—1 Yoh. 1:6, 7. w13 15/2 1:2, 3 Sebagai orang Kristen, kita ikut dalam perlombaan lari kiasan. Kita berlari dengan tujuan untuk menang. Perlombaan yang kita ikuti bukanlah lari jarak pendek yang mengutamakan kecepatan. Ini juga bukan sekadar lari santai. Tetapi, perlombaan ini bagaikan maraton, yang membutuhkan kegigihan untuk menang. Alkitab menginstruksikan kita untuk ikut dalam perlombaan lari kiasan ini. (1 Kor. 9: 25-27) Hadiahnya adalah kehidupan abadi, di surga bagi orang Kristen terurap atau di bumi bagi para peserta lainnya. Berbeda dengan perlombaan atletik lainnya, dalam perlombaan ini semua peserta yang berlari sampai akhir akan mendapat hadiah. (Mat. 24:13) Peserta dinyatakan kalah kalau dia tidak mengikuti aturan atau tidak mencapai garis finis. Selain itu, inilah satu-satunya perlombaan yang hadiahnya adalah kehidupan abadi. Namun, berlari sampai ke garis finis itu tidak mudah. Untuk mencapainya dibutuhkan disiplin dan tekad. w13 15/3 1:2-4 Kamis, 3 Juli Diagungkanlah Yehuwa, Allah Israel, yang telah mengirim engkau hari ini untuk menemui aku! Diberkatilah akal sehatmu, dan diberkatilah engkau yang telah mencegah aku pada hari ini agar tidak mendatangkan utang darah.—1 Sam. 25:32, 33. Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kisah yang melibatkan Daud dan Nabal? (1 Sam. 25:9-13, 21, 22) Yehuwa menggunakan Abigail untuk mencegah Daud mengambil langkah yang salah. Ia juga dapat mencegah kita membuat kesalahan serius. Tentu saja, kita tidak berharap Allah akan selalu mengirim orang untuk mencegah kita melakukan kesalahan. Kita juga tidak tahu persis apa yang akan Allah lakukan dalam situasi tertentu atau apa yang akan Ia izinkan terjadi demi melaksanakan kehendak-Nya. (Pkh. 11:5) Meskipun demikian, kita dapat yakin bahwa Yehuwa selalu tahu apa yang kita alami dan akan membantu kita tetap setia. Ia meyakinkan kita, ”Aku akan membuatmu memiliki pemahaman dan mengajarmu mengenai jalan yang harus kautempuh. Aku akan memberikan nasihat dengan mataku tertuju kepadamu.” —Mz. 32:8. w12 15/4 5:9, 10 Jumat, 4 Juli Banyak orang akan menjelajah dan pengetahuan yang benar akan berlimpah.—Dan. 12:4. Nubuat dalam Alkitab menunjukkan kapan persisnya ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa digenapi” dan Kerajaan itu mulai memerintah di surga. Ini terjadi pada tahun 1914. (Luk. 21:24; Dan. 4:1017) Setelah mengetahui bahwa Kerajaan sudah mulai memerintah dan bahwa kita hidup pada ”zaman akhir”, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang melihat kondisi di dunia semakin buruk, tetapi mereka tidak mengerti bahwa hal ini menggenapi nubuat Alkitab tentang harihari terakhir. Ada yang berpikir bahwa sistem ini akan runtuh. Yang lain lagi yakin bahwa manusia akan berhasil menciptakan ’perdamaian dan keamanan’. (1 Tes. 5:3) Namun, bagaimana dengan kita? Jika kita menyadari bahwa akhir dunia Setan sudah sangat dekat, tidakkah kita seharusnya berupaya menggunakan waktu yang tersisa untuk melayani Allah segala ”masa dan musim” dan membantu orang lain mengenal Dia? (Dan. 2:21; 2 Tim. 3:1) Kita perlu membuat keputusan yang bijaksana tentang bagaimana kita akan menggunakan waktu kita.—Ef. 5: 15-17. w12 15/5 3:9, 11 Sabtu, 5 Juli Lihat! Rumahmu akan ditinggalkan, diserahkan kepadamu. —Mat. 23:38. Romawi memainkan p eranan penting dalam penggenapan nubuat di Kejadian 3:15. Setan menggunakan kalangan berwenang Romawi untuk meremukkan ’tumit’ benih itu. Bagaimana caranya? Mereka mengadili Yesus, menuduhnya menghasut orang-orang, dan mengeksekusinya. (Mat. 27:26) Tetapi, luka di tumit itu segera sembuh karena Yehuwa membangkitkan Yesus. Para pemimpin agama di Israel bersekongkol dengan orang Romawi untuk menyerang Yesus, dan sebagian besar bangsa Israel juga menolak dia. (Kis. 2:22, 23) Jadi, Yehuwa menolak Israel sebagai umat-Nya. Sekarang, Ia memilih sebuah bangsa baru, ”Israel milik Allah”. (Gal. 3: 26-29; 6:16) Bangsa itu terdiri dari orang-orang Kristen terurap, yang mencakup orang Yahudi maupun non-Yahudi. (Ef. 2:11-18) Setelah kematian dan kebangkitan Yesus, benih ular terus menunjukkan kebencian yang hebat terhadap benih wanita dengan berupaya menghancurkan sidang Kristen, bagian sekunder benih w anita. w12 15/6 1:17, 18 Minggu, 6 Juli Ciptaan itu sendiri juga akan dimerdekakan dari keadaan sebagai budak kefanaan dan akan mendapat kemerdekaan yang mulia sebagai anak-anak Allah. —Rm. 8:21. ”Ciptaan” memaksudkan umat manusia yang memiliki harapan untuk hidup di bumi, yang akan mendapat manfaat dari ”disingkapkannya” putra-putra Allah yang diurapi dengan roh. Penyingkapan itu akan dimulai ketika ”putra-putra” ini, yang telah dibangkitkan ke alam roh, menyertai Kristus dalam membersihkan bumi dari kefasikan dan membawa ”kumpulan besar” ke dalam dunia baru. (Rm. 8:19; Pny. 7: 9, 14) Lalu, umat manusia yang telah ditebus akan merasakan kebebasan yang jauh lebih besar lagi —kebebasan dari pengaruh Setan dan hantu-hantu. (Pny. 20:1-3) Setelah itu, ke-144.000 imam dan raja akan membebaskan umat manusia dengan menggunakan korban tebusan sampai dosa Adam dan ketidaksempurnaan benar-benar dihapuskan. (Pny. 5:9, 10) Setelah terbukti setia bahkan di bawah ujian, manusia akan memiliki kebebasan sempurna yang ingin Yehuwa berikan kepada mereka sejak dulu. w12 15/7 1:17, 18 Senin, 7 Juli Biarlah ia memanggil tua-tua di sidang jemaat, dan biarlah mereka berdoa baginya. —Yak. 5:14. Bagaimana dengan hamba-hamba Allah? Apakah mereka juga bisa menginginkan kemuliaan dari manusia? Misalnya, katakanlah seorang pemuda ditugasi untuk mengabar di suatu daerah. Orangorang di sana mengenal dia tetapi tidak tahu kalau dia adalah seorang Saksi Yehuwa. Apakah ia akan merasa takut? Atau, sese- orang mungkin diejek karena mengejar cita-cita rohani. Apakah ia akan mendengarkan orang-orang yang tidak berpandangan rohani itu? Atau, seorang Kristen mungkin melakukan dosa serius. Apakah ia akan menyembunyikan kesalahannya karena takut reputasinya di sidang rusak atau takut mengecewakan orang-orang yang ia sayangi? Dalam contoh yang terakhir, jika ia benar-benar ingin memperbaiki hubungannya dengan Yehuwa, ia akan ”memanggil tua-tua di sidang” dan meminta bantuan mereka.—Yak. 5:15, 16. w13 15/2 4:9 Selasa, 8 Juli [Allah] menghendaki agar segala macam orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan yang saksama tentang kebenaran.—1 Tim. 2:4. Yehuwa ingin agar orang-orang mengenal kebenaran sehingga mereka dapat menyembah-Nya dengan cara yang benar dan menerima berkat dari-Nya. Dengan memperkenalkan ”pengetahuan yang benar”, Yehuwa dapat mengumpulkan kaum sisa terurap yang setia. (Dan. 12:4) Dari ”semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa”, Ia juga mengumpulkan ”suatu kumpulan besar”, yang memiliki harapan hidup selama-lamanya di bumi. (Pny. 7:9) Perkembangan ibadat sejati yang begitu pesat selama 130 tahun terakhir ini sungguh menggugah hati. Hal ini menunjukkan bahwa Allah dan Raja-Nya yang terlantik, Yesus Kristus, menyertai hamba-hamba Yehuwa di bumi—mengarahkan, melindungi, mengorganisasi, dan mendidik mereka. Pertambahan ini juga meneguhkan bahwa janji-janji Yehuwa di masa depan pasti akan terwujud. ”Bumi pasti akan dipenuhi dengan pengetahuan akan Yehuwa seperti air menutupi dasar laut.” (Yes. 11:9) Betapa luar biasa berkat-berkat yang akan dinikmati manusia kelak! w12 15/8 1:16, 17 Rabu, 9 Juli Orang yang telah bertekun kami nyatakan bahagia.—Yak. 5:11. Bagaimana caranya kita dapat menguatkan iman sehingga bisa lebih sabar? Salah satunya, kita harus menerapkan nasihat Allah. Misalnya, coba pikirkan soal menomorsatukan Kerajaan. Dapatkah Saudara lebih mengerahkan diri untuk menerapkan Matius 6:33? Mungkin Saudara bisa menyisihkan lebih banyak waktu dalam pelayanan atau menyederhanakan kehidupan. Dan, ingatlah bahwa Yehuwa telah memberkati upaya Saudara sampai sekarang. Bisa jadi, Yehuwa telah membantu Saudara mendapatkan PAR baru atau memberi Saudara ’kedamaian yang lebih unggul daripada segala akal’. (Flp. 4:7) Dengan terus merenungkan berkat-berkat semacam itu, Saudara akan menyadari bahwa bersabar itu bermanfaat. (Mz. 34:8) Dan, seraya iman Saudara bertumbuh, Saudara akan lebih sabar menunggu karena Saudara tahu penantian Saudara tidak akan sia-sia.—Yak. 5:7, 8. w12 15/9 3:11-13 Kamis, 10 Juli Kedamaian dari Allah, yang lebih unggul daripada segala akal, akan menjaga hatimu dan kekuatan mentalmu melalui Kristus Yesus.—Flp. 4:7. Kita bisa tabah bukan karena mengandalkan diri sendiri, melainkan karena mengenal Allah dan mengandalkan Dia. Maka, kita perlu mempelajari Firman-Nya, Alkitab. Selain itu, doa. Ini sangat berguna dalam segala situasi. Apakah kita sering berdoa untuk mendapatkan kekuatan sewaktu menghadapi kesukaran? Persediaan penting lainnya adalah p ergaulan di p erhimpunan dan dengan tetap aktif menga- bar. (1 Tim. 4:16) Banyak yang telah merasakan bahwa ketika membantu orang lain beriman kepada Yehuwa, mereka sebenarnya memperkuat iman mereka sendiri. Dengan melakukan itu, pikiran mereka teralihkan dari problem dan mereka bisa berfokus pada halhal yang lebih penting. (Flp. 1: 10, 11) Yehuwa menyediakan berlimpah bantuan agar kita bisa tabah menghadapi kesukaran. Jika kita memanfaatkan semua bantuan ini, kita pasti berhasil menghadapi berbagai kesukaran.—2 Kor. 4:17, 18. w12 15/10 1:16-21 Jumat, 11 Juli Karena itu, matikanlah anggota-anggota tubuhmu yang bersifat duniawi sehubungan dengan percabulan, kenajisan, nafsu seksual, keinginan yang mencelakakan, dan keinginan akan milik orang lain, yang merupakan penyembahan berhala. —Kol. 3:5. Daud memang adalah teladan yang baik. Tetapi, ia juga melakukan beberapa dosa serius. (2 Sam. 11:2-4, 14, 15, 22-27; 1 Taw. 21:1, 7) Namun, setiap kali, Daud bertobat dari dosa-dosanya itu. Ia berjalan dengan Allah ”dengan hati yang berintegritas”. (1 Raj. 9:4) Apa buktinya? Daud selalu berupaya bertindak sejalan dengan kehendak Yehuwa. Sekalipun tidak sempurna, kita bisa terus memperoleh perkenan Yehuwa. Marilah kita mempelajari Alkitab dengan rajin, merenungkan serta mencamkan ap a yang kita p elajari itu, dan segera menerapkannya. Jika kita melakukan hal-hal itu, kita sebenarnya memohon dengan rendah hati kepada Yehuwa seperti sang pemazmur, ”Ajarlah aku melakukan kehendakmu, karena engkaulah Allahku.”—Mz. 143:10. w12 15/11 1:17-19 Sabtu, 12 Juli Naga itu menjadi murka kepada wanita itu, dan pergi untuk memerangi orang-orang yang masih tersisa dari antara benihnya, yang menjalankan perintah-perintah Allah.—Pny. 12:17. Coba bayangkan. Di pengadilan, Saudara memberikan kesaksian yang memberatkan sebuah organisasi kriminal internasional. Pemimpinnya adalah seorang pembunuh dan penipu yang sangat pintar, berkuasa, dan kejam. Bagaimana perasaan Saudara sewaktu melangkah keluar dari pengadilan? Aman? Tentu tidak! Saudara pasti akan meminta perlindungan. Hal ini menggambarkan situasi hamba-hamba Yehuwa. Mereka dengan berani bersaksi membela Yehuwa dan tanpa gentar menelanjangi musuh besarNya yang keji, Setan! Tetapi, apakah Setan berhasil membungkam umat Allah? Tidak! Kita justru terus bertumbuh subur secara rohani. Mengapa? Karena Yehuwa masih menjadi tempat kita berlindung—”tempat tinggal yang sesungguhnya” bagi kita—khususnya pada hari-hari terakhir ini. (Mz. 90:1; Yes. 54:14, 17) Sekalipun demikian, Yehuwa dapat menjadi tempat tinggal kita yang aman hanya jika kita tidak mau dipancing Setan keluar dari sana. w13 15/3 4:10 Minggu, 13 Juli Apa yang dicari dari penguruspengurus ialah orang yang didapati setia.—1 Kor. 4:2. Kesuksesan sejati tidak bergantung pada prestasi atau kedudukan kita di mata dunia. Selain itu, kesuksesan sejati tidak ditentukan oleh hak istimewa apa yang diemban di sidang. Namun, hak istimewa tersebut adalah berkat yang dihasilkan karena seseorang memiliki kunci kesuksesan sejati, yaitu ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Dan, kesetiaan kita harus dipertahankan. Yesus berkata, ”Orang yang telah bertekun sampai ke akhir, dialah yang akan diselamatkan.” (Mat. 10:22) Jika seseorang diselamatkan, itu bukti bahwa ia benarbenar sukses. Tidakkah Saudara setuju? Tidak soal keadaannya, selama Saudara mengerahkan upaya untuk selalu setia, Saudara sukses. Upaya Saudara tidak akan sia-sia. Yakinlah bahwa Yehuwa akan memberkati Saudara dengan limpah, sekarang dan selamanya. Jangan pernah lupakan kata-kata Yesus kepada orang Kristen terurap, ”Buktikanlah dirimu setia bahkan sampai mati, dan aku akan memberimu mahkota kehidupan.” (Pny. 2:10) Ya, itulah yang namanya benar-benar sukses! w12 15/12 1:17, 19 Senin, 14 Juli Mereka menguburkan [Yehoyada] di Kota Daud bersama para raja, karena dia telah berbuat baik di Israel juga terhadap Allah yang benar dan rumahNya.—2 Taw. 24:16. Yehuwa selalu menyertai orangorang yang mendahulukan kehendak-Nya dan melindungi rekan seiman mereka. Dengan memerhatikan hal itu, kita akan semakin berani dan beriman. Coba perhatikan contoh Imam Besar Yehoyada dan istrinya, Yehosyeba. Setelah Raja Ahazia wafat, Atalia ibunya membunuh semua keturunan raja, kecuali Yehoas, dan merebut takhta. Yehoyada dan Yehosyeba mempertaruhkan nyawa dengan menyelamatkan Yehoas, putra Ahazia, dan menyembunyikannya selama enam tahun. Pada tahun ketujuh, Yehoyada melantik Yehoas sebagai raja dan mengeksekusi Atalia. (2 Raj. 11:1-16) Yehoyada kemudian mendukung Raja Yehoas dalam proyek perbaikan bait. Dan, ketika Yehoyada meninggal pada umur 130 tahun, ia dikuburkan bersama raja-raja. Selain itu, berkat tindakan yang berani dari Yehoyada dan istrinya, garis keturunan raja Daud tetap terpelihara sampai datangnya Mesias. w13 15/1 1:11 Selasa, 15 Juli Sama seperti Nimrod, pemburu perkasa yang menentang Yehuwa.—Kej. 10:9. Wilayah kekuasaan Nimrod mencakup Babel dan kota-kota lain di antara Sungai Tigris dan Efrat. (Kej. 10:10) Kemungkinan, dialah yang memerintahkan pembangunan Babel dan menaranya pada tahun 2269 SM. Hal itu bertentangan dengan kehendak Yehuwa, yaitu agar manusia menyebar ke seluruh bumi. Orang-orang yang membangun Babel mengatakan, ”Ayo! Mari kita membangun sebuah kota dan juga sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan mari kita menjadikan nama kita termasyhur, agar kita tidak terpencar ke seluruh permukaan bumi.” Namun, itu semua gagal ketika Allah ”mengacaukan bahasa seluruh bumi” dan menyerakkan mereka. (Kej. 11:1-4, 8, 9) Bisa jadi, di balik rencana itu Setan bermaksud mendirikan satu agama agar semua orang menyembah dia, tetapi rencana itu terbukti gagal total. Sepanjang sejarah, ibadat kepada Yehuwa tidak pernah bisa dilenyapkan, dan makin hari makin banyak orang menyembah Dia. w13 15/2 1:19, 20 Rabu, 16 Juli Aku telah berlari di lintasan sampai garis akhir.—2 Tim. 4:7. Apakah Saudara bertekad untuk ”berlari di lintasan sampai garis akhir”? Kalau begitu, Saudara harus belajar pribadi. Gunakanlah Alkitab dan publikasi teokratis kita untuk melakukan riset, merenung, dan mengenali balok-balok sandungan yang mungkin Saudara hadapi. Berdoalah memohon roh suci agar Saudara memiliki stamina rohani yang kuat. Ingatlah, sekalipun seorang pelari sesekali tersandung atau terjatuh, ia tetap bisa menang. Ia bisa bangkit dan kembali berlomba. Ia bahkan bisa menjadikan sebuah batu sandungan sebagai batu loncatan, maksudnya menarik pelajaran dari ujian iman apa pun yang ia alami. Menurut Alkitab, kita harus aktif dalam perlombaan untuk kehidupan itu. Ini bukan seperti naik bus yang akan membawa kita ke garis finis. Kita sendiri yang harus berlari dalam perlombaan untuk kehidupan. Dengan melakukannya, kita bisa yakin bahwa Yehuwa akan selalu memberkati kita sekarang. Dan, Ia akan memberikan berkat abadi kepada semua yang menyelesaikan perlombaan.—Yak. 1:12. w13 15/3 1:20, 21 Kamis, 17 Juli Maka, teruslah cari dahulu kerajaan dan keadilbenarannya. —Mat. 6:33. Yesus memberi tahu para pendengarnya apa yang harus dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka ingin melayani Yehuwa dengan segenap hati. Ya, melalui apa yang kita dahulukan dalam kehidupan, kita menunjukkan apa yang kita inginkan, pikirkan, dan rencanakan di lubuk hati kita. Jadi, dengan memeriksa apa yang kita anggap paling penting dalam kehidupan, kita dapat melihat apakah kita memang melayani Allah dengan sepenuh hati. (1 Taw. 28:9) Kita telah memenuhi undangan Yesus untuk menjadi pengikutnya dan sekarang melayani Yehuwa setiap hari. Hal itu menunjukkan perasaan hati kita terhadap Yehuwa. Namun, meski aktif di sidang, kita tetap perlu menyadari adanya bahaya yang bisa mengancam keadaan hati kita. Apa itu? Yesus menyebutkan bahaya tersebut. Ia mengatakan, ”Tidak seorang pun yang telah meletakkan tangannya pada bajak dan melihat kepada perkara-perkara di belakang, cocok bagi kerajaan Allah.”—Luk. 9:62. w12 15/4 3:8, 10 Jumat, 18 Juli Kepada orang-orang yang menikah aku memberikan instruksi, namun bukan aku melainkan Tuan.—1 Kor. 7:10. Sewaktu menikah, orang Kristen membuat ikrar di hadapan Allah, dan hal ini tidak boleh dianggap sepele. (Pkh. 5:4-6) Sebagai Pencipta perkawinan, Yehuwa telah menyatukan suami istri ”di bawah satu kuk”. (Mrk. 10:9) Di mata Allah, suami istri terikat di bawah kuk ini tidak soal apa yang diatur oleh hukum suatu negeri. Hamba-hamba Yehuwa harus memandang perkawinan sebagai sesuatu yang mengikat, tidak soal apakah sewaktu menikah mereka sudah menjadi penyembah Yehuwa atau belum. Jika perkawinan sukses, pasangan Kristen merasakan kebahagiaan, dan hal itu memuliakan Yehuwa. Namun, jika perkawinan gagal, pasangan itu bisa sangat sengsara. Orang Kristen yang berencana menikah bisa memulai perkawinan dengan baik jika ia mengikuti bimbingan Allah. Sebaliknya, seseorang yang membuat keputusan yang tidak bijaksana sewaktu memilih calon suami atau istri bisa menyesal dan pedih hati. w12 15/5 2:1, 3 Sabtu, 19 Juli Mengikuti langkah-langkahnya dengan saksama.—1 Ptr. 2:21. Yesus adalah teladan terbaik bagi hamba-hamba Yehuwa yang berbakti. Setelah dibaptis, Yesus membaktikan kehidupannya di bumi untuk memberitakan kabar baik dan untuk memuliakan Yehuwa. Jadi, setiap orang Kristen yang mengakui Yehuwa sebagai Majikan mereka seharusnya mendahulukan dinas kepada-Nya dalam kehidupan. Bagaimana dengan Saudara? (Mz. 71:15; 145:2) Selama berta- hun-tahun, organisasi Yehuwa telah berulang kali menganjurkan orang Kristen untuk mempertimbangkan apakah mereka bisa merintis dan mendoakannya. Karena berbagai alasan, beberapa hamba Yehuwa yang setia tidak dapat membaktikan 70 jam setiap bulan dalam pengabaran. Mereka tidak perlu merasa bersalah karena hal itu. (1 Tim. 5:8) Namun, bagaimana dengan situasi Saudara? Apakah Saudara memikirkan dengan sungguh-sungguh untuk menjadi perintis biasa? Dengan mengejar karier teokratis, Saudara mengejar cita-cita yang tidak akan sia-sia. Saudara sebenarnya meniru teladan Yesus yang sempurna. w12 15/6 3:12, 13, 15 Minggu, 20 Juli Apabila bapakku sendiri dan ibuku sendiri meninggalkan aku, Yehuwa akan menerima aku. —Mz. 27:10. Karena Yehuwa siap membantu hamba-hamba-Nya yang ditelantarkan, tidakkah Ia juga akan menolong mereka saat ada kesulitankesulitan lain? Misalnya, jika kita bingung tentang bagaimana mencari nafkah bagi keluarga kita, kita harus yakin bahwa Yehuwa akan menolong kita. (Ibr. 13:5, 6) Yehuwa memahami situasi dan kebutuhan semua hamba-Nya yang loyal. Yehuwa telah berjanji untuk menolong, melindungi, dan menyelamatkan umat-Nya secara kelompok, dan kita percaya kepadaNya. (Mz. 37:28; 91:1-3) Akan ada kumpulan besar yang selamat melewati ”kesengsaraan besar”. (Pny. 7:9, 14) Maka, kumpulan besar itu, secara kelompok, pasti akan dilindungi dari kemusnahan selama sisa hari-hari terakhir. Selain itu, mereka akan diberi segala sesuatu yang mereka butuhkan untuk bertekun menghadapi cobaan dan untuk menjaga hubungan mereka dengan Yehuwa. w12 15/7 3:9, 10, 14 Senin, 21 Juli Gemetar terhadap manusialah yang mendatangkan jerat. —Ams. 29:25. Gubernur Romawi Pontius Pilatus tahu bahwa Yesus tidak bersalah, maka Pilatus tidak ingin menyakitinya. Malah, ia mengatakan bahwa Yesus tidak melakukan apa pun ”yang membuatnya patut dihukum mati”. Meskipun demikian, Pilatus menghukum mati dia. Mengapa? Karena Pilatus takut sewaktu ditekan massa. (Luk. 23: 15, 21-25) Para penentang ingin agar Pilatus menuruti keinginan mereka. Maka, mereka berseru, ”Jika engkau melepaskan pria ini, engkau bukan sahabat Kaisar.” (Yoh. 19:12) Pilatus mungkin takut kehilangan kedudukannya, atau mungkin nyawanya, jika ia berpihak kepada Kristus. Jadi, ia menyerah dan melakukan kehendak Iblis. Pilatus tidak terlalu mengenal Kristus. Namun, ia tahu bahwa Yesus bukanlah manusia biasa dan bahwa ia tidak bersalah. Tetapi, Pilatus tidak rendah hati dan tidak mengasihi Allah yang benar. Jadi, Iblis dengan mudah menangkapnya hidup-hidup. w12 15/8 3:8, 9, 12 Selasa, 22 Juli Ia akan meremukkan kepalamu. —Kej. 3:15. Rasul Yohanes melaporkan apa yang akan terjadi p ada Setan. Yesus Kristus—’malaikat yang memegang kunci jurang yang tidak terduga dalamnya’—akan menangkap Setan beserta hantu-hantunya, mencampakkan mereka ke dalam jurang itu, dan mengurung mereka selama seribu tahun. (Pny. 20:1-3; Luk. 8:30, 31; 1 Yoh. 3:8) Tindakan tersebut akan menjadi tahap awal diremukkannya kepala ular. Apa yang dimaksud dengan ”jurang yang tidak terduga dalam- nya”, tempat dicampakkannya Setan beserta hantu-hantunya? Itu memaksudkan tempat yang sama sekali tidak dapat dijangkau siapa pun kecuali Yehuwa dan malaikat-Nya yang ”memegang kunci jurang” itu. Di sana, keadaan Setan akan sama seperti mati sehingga ”dia tidak lagi menyesatkan bangsa-bangsa”. Ya, ”singa yang mengaum” itu akan dibungkam!—1 Ptr. 5:8. w12 15/9 1:15, 16 Rabu, 23 Juli Tidak satu kata pun dari antara semua perkataan baik yang diucapkan Yehuwa, Allahmu, kepadamu yang tidak ditepati. Semuanya telah menjadi kenyataan bagimu.—Yos. 23:14. Yosua menyaksikan perbuatan Yehuwa yang menakjubkan di Mesir dan di padang belantara. Karena itu, menjelang kematiannya, Yosua dengan penuh keyakinan mengatakan kepada rekan-rekan sebangsanya kata-kata pada ayat hari ini. Dewasa ini, Yehuwa juga menepati kata-kata-Nya. Melalui Putra-Nya, Ia menubuatkan bahwa pada hari-hari terakhir berita Kerajaan akan diumumkan ”di seluruh bumi yang berpenduduk”. (Mat. 24:14) Selain Allah Yang Mahakuasa, siapa lagi yang dapat menubuatkan pekerjaan semacam itu, memastikan hal itu terlaksana, dan menggunakan banyak ”orang biasa yang tidak terpelajar” untuk melaksanakannya? (Kis. 4:13) Maka, sewaktu ikut melakukan pekerjaan ini, kita sebenarnya ikut menggenapi nubuat Alkitab. Dengan berdoa, ”Biarlah namamu disucikan. Biarlah kerajaanmu datang. Biarlah kehendakmu terjadi, seperti di surga, demikian pula di atas bumi”, kita memuliakan Bapak kita dan menunjukkan bahwa kita memang menginginkan hal itu terwujud.—Mat. 6:9, 10. w13 15/3 5:7, 8 Kamis, 24 Juli Demi diriku sendiri aku bersumpah.—Kej. 22: 16. Mengapa Allah bersumpah kepada Abraham bahwa janji-Nya akan terwujud? Ia melakukannya untuk meyakinkan dan menguatkan iman orang-orang yang akan menjadi sesama ahli waris bersama Kristus. Mereka ini adalah bagian sekunder dari ”benih” yang dijanjikan. (Gal. 3:29) Seperti yang dijelaskan rasul Paulus, Yehuwa menambahkan ”sumpah”. Jadi, melalui dua hal yang tidak dapat diubah, yaitu janji-Nya dan sumpah-Nya, kaum terurap akan ”memperoleh anjuran yang kuat untuk berpegang pada harapan” yang ditaruh di hadapan mereka. Sehubungan dengan janji dan sumpah-Nya itu, ”Allah mustahil berdusta”. (Ibr. 6:13-18) Namun, bukan hanya orang Kristen terurap saja yang akan menikmati terwujudnya sumpah Allah kepada Abraham. Yehuwa bersumpah bahwa melalui ”benih” Abraham orang-orang dari ”semua bangsa di bumi pasti akan memperoleh berkat”. (Kej. 22:18) Di antara orang-orang itu ada ”dombadomba lain” Kristus yang taat, yang berharap untuk hidup abadi di Firdaus di bumi.—Yoh. 10:16. w12 15/10 3:6-8 Jumat, 25 Juli Dia yang bertingkah laku sebagai pribadi yang lebih kecil . . . dialah yang besar.—Luk. 9:48. Orang yang rendah hati menjadi ”besar”, atau lebih berharga dalam organisasi Yehuwa, karena ia adalah hamba Yehuwa yang baik dan berguna. Di abad pertama, Yesus perlu mengingatkan murid-muridnya untuk bersikap sebagai yang lebih kecil karena beberapa di antara mereka terpengaruh oleh cara berpikir orang-orang yang sombong kala itu. Lukas 9:46 mengatakan, ”Kemudian masuklah suatu pemikiran di antara mereka mengenai siapa yang akan menjadi terbesar di antara mereka.” Bagaimana dengan kita? Apakah kita bisa jadi mulai berpikir bahwa kita lebih baik daripada rekan seiman kita atau orang lain? Kesombongan dan sikap mementingkan diri sangat nyata di antara orangorang di sekeliling kita. Maka, jauhilah orang-orang yang sombong dengan bertindak rendah hati. Jika kita rendah hati dan mendahulukan kehendak Yehuwa, kita akan menjadi teman yang menyegarkan. Jika kita memahami nasihat Yesus untuk bersikap sebagai yang lebih kecil, kita akan tergerak untuk rendah hati dalam setiap kesempatan. w12 15/11 3:11, 12 Sabtu, 26 Juli Orang-orang mengatakan, ”Lihat! Orang yang gelojoh dan ketagihan minum anggur, sahabat pemungut pajak dan orang berdosa.”—Mat. 11:19. Yesus, satu-satunya orang yang memperlihatkan kesetiaan yang sempurna kepada Allah, mendapat tuduhan palsu. Namun kenyataannya, jalan hidup Yesus selama pelayanannya membuktikan bahwa ia bukan orang jahat. Yesus berkata, ”Hikmat dibuktikan adil-benar oleh perbuatannya.” Demikian pula halnya dewasa ini. Sebagai contoh, saudara-saudari yang melayani di kompleks Betel di Selters, Jerman, dianggap orang aneh oleh beberapa tetangga mereka. Tetapi, walikota di sana membela mereka, dengan mengatakan, ”Saksi-Saksi yang melayani di sana mempunyai jalan hidup yang berbeda, tetapi itu tidak mengganggu kehidupan orang lain di masyarakat.” Baru-baru ini hal serupa terjadi atas Saksi-Saksi Yehuwa di Moskwa, Rusia. Mereka dituduh melakukan sejumlah perbuatan salah. Lalu, pada bulan Juni 2010, Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia di Strasbourg, Prancis, memutuskan bahwa mereka tidak bersalah. w12 15/12 3:13, 14 Minggu, 27 Juli Karena itu, bertobat dan berbaliklah.—Kis. 3:19. Pernahkah Saudara melakukan hal yang sekarang Saudara sesali? Pernahkah Saudara membuang-buang tenaga dan waktu yang berharga untuk mengejar sesuatu yang salah? Pernahkah Saudara melakukan hal yang merugikan orang lain? Banyak yang merasa gundah akan hal-hal ini. Orang yang terus gundah sebenarnya merongrong diri sendiri, menyakiti diri, dan menganiaya diri. Akibatnya, batin mereka sangat tersiksa. Apakah problem akan teratasi dengan merasa gundah? Tentu tidak! Bayangkan Saudara berupaya maju dengan memakai kursi goyang selama berjam-jam. Tenaga habis tetapi tidak ke manamana! Daripada merasa gundah, lakukanlah hal-hal positif, agar hasilnya positif juga. Misalnya, Saudara bisa meminta maaf kepada orang yang Saudara sakiti dan mudah-mudahan bisa memulihkan persahabatan. Saudara dapat menghindari apa pun yang mengarah ke perbuatan salah itu agar tidak terulang. Atau, Saudara mungkin harus menerima saja keadaan Saudara dengan ikhlas. Kegundahan hanya akan membuat Saudara tidak berdaya sehingga tidak dapat melayani Allah sebaik mungkin. Lagi pula, apa yang akan Saudara dapatkan dengan menjadi gundah? w13 15/1 4:9-11 Senin, 28 Juli Teruslah perhatikan dengan cermat bagaimana kamu berjalan, yaitu bukan sebagai orang yang tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat. —Ef. 5:15. Di seputar dunia, orang-orang umumnya memiliki alat elektronik yang canggih. Jika digunakan dengan sepatutnya, alat semacam itu bisa berguna. Sebaliknya, jika digunakan dengan tidak sepatutnya, hal itu justru menjauhkan kita dari Bapak surgawi kita. Misalnya, komputer. Komputer bisa menjadi alat bantu riset dan alat komunikasi yang bergu- na. Kadang-kadang, itu juga bisa dipakai untuk menikmati hiburan yang menyegarkan. Tetapi, kita bisa terobsesi dengan teknologi komputer. Para penjual dengan pintar meyakinkan orang-orang bahwa mereka harus punya model terbaru, sampai-sampai ada seorang anak muda yang begitu menginginkan komputer tablet tertentu sehingga ia diam-diam menjual salah satu ginjalnya demi mendapatkannya. Benar-benar menyedihkan! Lebih menyedihkan lagi jika yang dikorbankan adalah hubungan kita yang akrab dengan Yehuwa. Itu bisa terjadi jika kita menyalahgunakan teknologi atau menggunakannya secara berlebihan. Untuk menghentikan kebiasaan buruk menggunakan Internet sampai tengah malam, seorang Kristen menyetel komputernya agar mati sendiri pada jam dia harus tidur. w13 15/1 3:3, 4 Selasa, 29 Juli Kematian menyebar kepada semua orang karena mereka semua telah berbuat dosa.—Rm. 5:12. Kita bersyukur karena Allah menyingkapkan kebenaran tentang cara Ia membebaskan kita dari dosa dan kematian yang kita warisi dari Adam. Kita tahu bahwaYesus ”datang, bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani dan memberikan jiwanya sebagai tebusan untuk penukar bagi banyak orang”. (Mrk. 10:45) Alangkah senangnya kita karena mengetahui tentang ”kelepasan oleh tebusan yang dibayar oleh Kristus Yesus”! (Rm. 3:22-24) Orang Yahudi dan non-Yahudi pada abad pertama perlu bertobat dari dosa mereka dan beriman kepada korban tebusan Yesus. Jika tidak, mereka tidak bisa diampuni. Demikian juga dewasa ini. (Yoh. 3:16, 36) Jika seseorang tidak mau melepaskan ajaran palsu, seperti Tritunggal, jiwa yang tidak berkematian, ia tidak bisa mendapat manfaat dari tebusan. Tetapi, kita bisa. Kita mengetahui kebenaran tentang ”Putra yang [Allah] kasihi; melalui dialah kita mendapatkan kelepasan melalui tebusan, yaitu pengampunan atas dosa-dosa kita”.—Kol. 1:13, 14. w13 15/2 2:15, 16 Rabu, 30 Juli Kamis, 31 Juli Dari hati keluar pikiran yang fasik.—Mat. 15:19. Apabila dia tiba, yaitu roh kebenaran, dia akan menuntun kamu ke dalam seluruh kebenaran.—Yoh. 16:13. Yang Yesus maksudkan dengan ”pikiran yang fasik” adalah pandangan atau sikap yang bisa berdampak buruk atas berbagai aspek kehidupan. Misalnya, seseorang mungkin memiliki keloyalan yang salah kep ada keluarganya. Memang, orang Kristen ingin memiliki ”kasih sayang alami” terhadap keluarga, tidak seperti banyak orang yang tidak menunjukkan kasih sayang seperti itu pada ”hari-hari terakhir” ini. (2 Tim. 3:1, 3) Namun, kita bisa saja menunjukkan kasih sayang itu dengan cara yang berlebihan. Banyak orang berpendapat bahwa ”darah lebih kental daripada air”. Jadi, mereka tidak bisa terima sewaktu ada anggota keluarga yang disakiti, sehingga mereka berpihak kepada keluarga mereka dan membelanya mati-matian. Coba pikirkan kemarahan yang hebat yang ada di balik perbuatan saudara-saudara Dina. (Kej. 34:13, 25-30) Dan, bayangkan apa yang ada dalam hati Absalom, yang mendorongnya untuk membunuh saudara tirinya, Amnon. (2 Sam. 13:1-30) Bukankah penyebab semua itu adalah ”pikiran yang fasik”? w13 15/3 2:13, 15 Jumat, 1 Agustus Janganlah rohmu cepat tersinggung, karena perasaan tersinggung menetap dalam dada orang-orang bebal.—Pkh. 7:9. Ada banyak situasi dalam kehidupan yang bisa membuat kita naik darah. Contohnya, sewaktu sedang mengemudi, mungkin ada mobil lain yang hampir menabrak mobil Saudara. Bagaimana reaksi Saudara? Saudara tentu pernah mendengar bahwa ada orang yang menjadi begitu marah sampai-sampai ia menyerang pengemudi yang membuatnya kesal. Tetapi, sebagai Yesus bersedia menceritakan apa yang ia ketahui tentang Bapak; ia menyingkapkan segala sesuatu tentang Dia kepada orang lain. (Mat. 11:27) Selain itu, Yesus memberi murid-muridnya ”kemampuan intelektual agar [mereka bisa] mendapat pengetahuan tentang pribadi yang benar itu”, Allah Yehuwa. (1 Yoh. 5:20) Apa artinya? Yesus membantu para pengikutnya mengerti apa yang ia ajarkan tentang Sang Bapak. Ia tidak menyembunyikan kebenaran tentang Bapaknya dengan mengajarkan hal-hal misterius seperti ajaran Tritunggal. Apakah Yesus memberitahukan semua yang ia ketahui tentang Bapaknya? Tidak semua. (Yoh. 16:12) Apa alasannya? Karena pada waktu itu, mereka ’belum sanggup menanggung’ pengetahuan itu. Yesus menunggu sampai murid-muridnya menjadi matang dan sanggup memahami hal-hal tertentu tentang Sang Bapak. Yesus dengan baik hati mempertimbangkan keterbatasan mereka. w12 15/4 1: 14, 15 orang Kristen, Saudara tentu tidak akan melakukan hal itu. Betapa jauh lebih baik untuk memikirkan terlebih dahulu situasinya. Bisa jadi, Saudara ikut bersalah karena sempat lengah. Atau, mesin mobil pengemudi lain itu mungkin bermasalah. Dari contoh ini kita belajar bahwa kita bisa meredakan kemarahan, kekecewaan, dan perasaan negatif lainnya kalau kita berupaya memahami mengapa kesalahan itu terjadi, menyadari bahwa kita mungkin tidak tahu semua faktanya, dan rela mengampuni. Jangan cepat tersinggung. w12 15/11 5:9, 10 Sabtu, 2 Agustus Supaya mereka mengetahui bahwa namaku adalah Yehuwa. —Yer. 16:21. Pada kebaktian distrik di Columbus, Ohio, tahun 1931, Siswa-Siswa Alkitab sangat gembira menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa. Lalu, pada tahun 1935, di Washington, DC, Saudara Rutherford menunjukkan siapa ”kumpulan besar” yang dalam buku Penyingkapan digambarkan sedang ”berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba”. (Pny. 7:9-17) Pada tahun 1942, di tengah-tengah Perang Dunia II, Nathan H. Knorr menyampaikan khotbah yang menggugah berjudul ”Perdamaian—Dapatkah Itu Bertahan?” Dalam khotbah itu, ia menunjukkan siapa gerangan ”binatang buas berwarna merah marak” di Penyingkapan 17, dan ia mengatakan bahwa umat Allah akan semakin sibuk dalam pekerjaan pengabaran setelah perang berakhir. Pada tahun 1950, pada kebaktian internasional di New York City, para hadirin sangat gembira ketika menerima Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru (dalam bahasa Inggris). Ini adalah bagian pertama dari Alkitab dalam bahasa Inggris modern yang mencantumkan kembali nama Allah dalam Firman-Nya. w12 15/9 5:7, 8 Minggu, 3 Agustus Kamu akan menjadi sasaran kebencian semua bangsa oleh karena namaku.—Mat. 24:9. Selama hari-hari terakhir dunia ini, yang dimulai tahun 1914, kebencian yang dinubuatkan itu semakin mengganas. Selama puluhan tahun, pengabaran dan lektur Saksi-Saksi Yehuwa dilarang dan dibatasi di banyak tempat. Beberapa pembatasan itu masih berlaku di sejumlah negeri. Namun, apa pun yang dilakukan bangsa-bangsa, mereka tidak akan pernah bisa melenyapkan ibadat sejati kita! Lengan Yehuwa yang kuat akan terentang demi melindungi umat-Nya. (Ul. 11:2) Jika kita berpaut pada Yehuwa dan berdiri teguh dalam kebenaran, Ia dan Putra-Nya, Yesus Kristus, akan melakukan bagian mereka. Allah tidak akan membiarkan apa pun atau siapa pun ’merenggut kita dari tangan-Nya’. (Yoh. 10:28, 29) Yehuwa siap memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan agar kita bisa menaati Dia, Sang Penguasa Universal, dan bisa tetap loyal sebagai rakyat Kerajaan Mesianik. w13 15/2 3:11-13 Senin, 4 Agustus Setiap orang harus cepat mendengar, lambat berbicara. —Yak. 1:19. Sebelum melakukan kunjungan penggembalaan, seorang penatua perlu meluangkan waktu untuk memikirkan orang yang akan ia kunjungi. Dengan memikirkannya terlebih dahulu, sang penatua bisa mengadakan percakapan yang membina, bukan hanya sekadar obrolan ringan. Selama kunjungan penggembalaan, sang penatua akan memberikan kesempatan kepada saudara-saudarinya untuk bercerita, dan ia akan mendengarkan mereka. Seorang saudari mengatakan, ”Senang sekali rasanya ketika seorang penatua mendengarkan kita dengan sungguh-sungguh.” (Luk. 8:18) Siapa saja yang membutuhkan anjuran melalui kunjungan penggembalaan? Paulus menasihati rekan-rekan penatuanya, ”Perhatikanlah . . . segenap kawanan.” (Kis. 20:28) Ya, semua anggota sidang perlu dibina, termasuk para penyiar dan perintis yang telah melayani dengan setia selama bertahun-tahun. Mengapa mereka juga membutuhkan dukungan para penatua? Karena kadang-kadang orang-orang yang kuat secara rohani pun bisa kewalahan menghadapi tekanan yang tiada habisnya dari dunia yang fasik. w13 15/1 5:10-12 Selasa, 5 Agustus Biarlah kita memperhatikan satu sama lain untuk menggerakkan kepada kasih dan perbuatan yang baik, dengan tidak mengabaikan pertemuan kita, sebagaimana kebiasaan beberapa orang, tetapi saling menganjurkan, dan terlebih lagi demikian seraya kamu melihat hari itu mendekat.—Ibr. 10:24, 25. Yehuwa senang kepada orang-orang yang ”mencari perlindungan kepadanya”; maka, setelah mengenal Allah pun, kita perlu terus bergaul dengan saudara-saudari di sidang yang juga mengenal Dia. (Nah. 1:7) Karena dunia ini sering mengecewakan kita, kita perlu berada di antara saudara-saudari yang bisa menguatkan kita. Mengapa? Karena saudara-saudari di sidang akan menggerakkan Saudara ”kepada kasih dan perbuatan yang baik”. Kasih timbal balik yang Paulus katakan kepada orang-orang Ibrani hanya bisa diwujudkan dalam suatu persaudaraan, yaitu para penyembah Yehuwa yang sepikiran. Ini hanya ada dalam sidang. Untuk menunjukkan kasih semacam itu, kita perlu bergaul dengan rekanrekan Kristen kita, yang dapat kita lakukan dengan menghadiri dan berpartisipasi di perhimpunan secara teratur. w13 15/3 3:13 Rabu, 6 Agustus Selidikilah aku dengan cermat, oh, Allah, . . . dan tuntunlah aku di jalan kekekalan. —Mz. 139:23, 24. Salah satu cara kita memperoleh manfaat dari bimbingan Yehuwa yang pengasih adalah dengan melakukan pelajaran pribadi. Melalui publikasi yang diterbitkan oleh budak yang setia dan bijaksana, Yehuwa memberikan berlimpah nasihat berdasarkan Alkitab. (Mat. 24:45) Namun, kalau kita mau mendapatkan manfaat darinya, kita harus meluangkan waktu untuk mempelajari dan menerapkan apa yang kita pelajari. Melalui pelajar- an pribadi yang kita lakukan, Yehuwa dapat memberikan bimbingan yang akan ”menjaga [kita] agar tidak tersandung”. (Yud. 24) Sewaktu mempelajari publikasi kita, pernahkah Saudara merasa bahwa artikel itu ditulis khusus untuk Saudara? Pandanglah itu sebagai koreksi dari Yehuwa. Seperti halnya seorang kawan yang menepuk bahu Saudara untuk memberi tahu sesuatu, Yehuwa dapat menggunakan roh-Nya untuk mengarahkan perhatian Saudara kepada suatu aspek tingkah laku atau kepribadian yang perlu Saudara perbaiki. Jika kita rela diarahkan oleh roh, kita membiarkan Yehuwa menuntun langkah-langkah kita. w12 15/4 5:12 Kamis, 7 Agustus Teruslah perhatikan dengan cermat bagaimana kamu berjalan, yaitu bukan sebagai orang yang tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat, membeli semua waktu yang ada. —Ef. 5:15, 16. ”Membeli semua waktu yang ada” tidaklah mudah karena di dunia ini ada banyak hal yang bisa menyimpangkan perhatian kita. Yesus memperingatkan, ”Sama seperti zaman Nuh, demikian pula kehadiran Putra manusia kelak.” Bagaimana kondisi pada zaman Nuh? Allah telah menubuatkan bahwa dunia pada zaman itu akan berakhir. Manusia yang fasik akan tenggelam dalam banjir yang melanda seluruh bumi. Sebagai ”pemberita keadilbenaran”, Nuh dengan setia mengabarkan berita Allah kepada orangorang pada zamannya. (Mat. 24:37; 2 Ptr. 2:5) Tetapi, mereka ”makan dan minum, pria-pria menikah dan wanita-wanita diberikan untuk dinikahkan, . . . dan mereka tidak memberikan perhatian sampai banjir itu datang dan menyapu bersih mereka semua”. Karena itu, Yesus memperingatkan para pengikutnya, ”Kamu juga harus bersiap-siap, karena pada jam yang tidak kamu sangka, Putra manusia akan datang.” (Mat. 24:38, 39, 44) Kita harus seperti Nuh, tidak seperti orang-orang pada zamannya. w12 15/5 3:11, 12 Jumat, 8 Agustus Aku bertobat dalam debu dan abu.—Ayb. 42:6. Ada yang terus menghukum diri atas kesalahan mereka di masa lalu, sampai-sampai mereka merasa tidak berharga di mata Allah. Mereka mungkin merasa tidak layak mendapat belas kasihan Allah, entah karena kesalahan mereka terlalu besar atau terlalu banyak. Namun, kenyataannya, tidak soal apa yang mereka lakukan di masa lalu, mereka bisa bertobat, berubah, dan meminta pengampunan. (Kis. 3:19) Allah akan memberi mereka belas kasihan dan kebaikan hati-Nya, sama seperti yang Ia lakukan kepada orangorang lain. Agar pikiran kita tenang, kita semua harus mengikuti petunjuk Allah ini, ”Ia yang menutupi pelanggaran-pelanggarannya tidak akan berhasil, tetapi ia yang mengakui dan meninggalkannya akan mendapat belas kasihan.” (Ams. 28:13; Yak. 5: 14-16) Jadi, kita bisa mengaku kepada Allah, berdoa meminta pengampunan-Nya, dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kesalahan kita. (2 Kor. 7:10, 11) Dengan melakukan hal-hal ini, kita akan memperoleh belas kasihan dari Pribadi yang ”memberi ampun dengan limpah”.—Yes. 55:7. w13 15/1 4:11 Sabtu, 9 Agustus Kekuasaannya akan menjadi hebat.—Dan. 8:24. Kita bisa mengungkap identitas kepala ketujuh binatang buas di Penyingkapan pasal 13 dengan membandingkan penglihatan Yohanes dengan penglihatan Daniel tentang binatang buas bertanduk sepuluh yang menakutkan (Dan. 7:7, 8, 23, 24.) Binatang buas yang dilihat Daniel menggambarkan Kuasa Dunia Romawi. Pada abad kelima M, Imperium Romawi mulai terpecah-belah. Kesepuluh tanduk yang muncul dari kepala binatang buas yang menakutkan itu menggambarkan kerajaan-kerajaan yang berasal dari imperium itu. Pada pertengahan abad ke-18, Inggris sedang berkembang menjadi kerajaan terkuat di dunia. Meskipun Inggris menjadi kerajaan yang sangat kuat, koloni-koloninya di Amerika Utara memisahkan diri dan menjadi Amerika Serikat. Sewaktu hari Tuan mulai pada tahun 1914, Inggris telah menjadi imperium terbesar dalam sejarah dan Amerika Serikat menjadi negara industri terbesar di dunia. Pada Perang Dunia I, Amerika Serikat menjalin hubungan khusus dengan Inggris. Kepala ketujuh binatang buas itu kini muncul sebagai Kuasa Dunia AngloAmerika. w12 15/6 2:3-5 Minggu, 10 Agustus Oh, Allah, engkau telah mengajar aku sejak masa mudaku, dan sampai sekarang aku terus menceritakan pekerjaan-pekerjaanmu yang menakjubkan. —Mz. 71:17. Betapa bersyukurnya kita karena kita tidak meraba-raba dalam kegelapan, tetapi diterangi secara rohani oleh Allah. (Ams. 4:18, 19) Maka, marilah kita mempelajari Firman Allah dengan giat dan menceritakan kebenaran kepada orang lain dengan bersemangat. Sebagai umat Yehuwa yang berbakti, kita menyadari adanya sengketa tentang kedaulatan Allah dan integritas manusia. Ya, kita mengumumkan kebenaran mutlak bahwa Yehuwa adalah Penguasa Universal, yang layak kita layani dengan sepenuh hati. (Pny. 4:11) Dengan bantuan roh-Nya, kita juga mengumumkan kabar baik kepada orang yang lembut hati, membalut orang yang patah hati, dan menghibur orang yang berkabung. (Yes. 61:1, 2) Sekalipun Setan terus berupaya menguasai umat Allah dan seluruh umat manusia, kita sangat menghargai warisan rohani kita dan bertekad untuk mempertahankan integritas kita dan mengagungkan Tuan Yang Berdaulat Yehuwa, sekarang dan selamalamanya.—Mz. 26:11; 86:12. w13 15/2 2:19, 20 Senin, 11 Agustus Mereka tidak lagi akan mengajar rekan dan saudaranya, dengan mengatakan, ”Hendaklah kamu mengenal Yehuwa!” sebab mereka semua akan mengenal aku, dari yang paling kecil sampai yang paling besar di antara mereka.—Yer. 31:34. Kita hendaknya ingin mengenal Yehuwa dan menjadi umatNya. Berkat-berkat tersebut bisa kita dapatkan hanya jika dosa kita diampuni atas dasar tebusan Kristus. Karena Saudara bisa diampuni, Saudara hendaknya tergerak untuk mengampuni orang lain juga, termasuk orang-orang yang rasanya sulit diampuni. Saudara akan memiliki hati yang baik jika Saudara rela menyingkirkan perasaan-perasaan negatif dari hati Saudara. Dengan demikian, Saudara membuktikan bahwa Saudara tidak hanya ingin melayani Yehuwa, tetapi juga berupaya mengenal-Nya dengan lebih baik. Saudara akan menj adi sep erti orang-orang yang Yehuwa sebutkan ini, ”Kamu akan mencari aku dan menemukan aku, sebab kamu akan mencari aku dengan segenap hatimu. Dan aku akan membiarkan diriku ditemukan olehmu.”—Yer. 29:13, 14. w13 15/3 2:18, 19 Selasa, 12 Agustus Perintah-perintahnya tidak membebani.—1 Yoh. 5:3. Adam dan Hawa tidak menghargai Pencipta mereka dan kebebasan yang telah diberikan kepada mereka. Mereka malah memilih untuk memutuskan sendiri mana yang benar dan salah. Namun kenyataannya, bukannya mendapat lebih banyak kebebasan, orang tua kita yang pertama serta keturunannya justru menjadi budak dosa, dan akibatnya mereka menderita dan mati. (Rm. 5:12) Jika Setan berhasil membujuk dua manusia sempurna—belum lagi sejumlah besar makhluk roh—untuk menolak kedaulatan Allah, ia tentu dapat menipu kita juga. Siasatnya masih sama. Ia berupaya menyesatkan agar kita berpikir bahwa perintah-perintah Allah membebani dan merampas kesenangan kita. Pemikiran seperti itu bisa sangat memengaruhi kita jika kita sering bergaul dengan orang-orang dunia. Seorang saudari yang berusia 24 tahun mengatakan bahwa dia dahulu terpengaruh oleh pergaulan buruk. Dia takut bersikap berbeda dari teman-temannya. Akibatnya, saudari itu melakukan hubungan amoral. w12 15/7 2:2, 3 Rabu, 13 Agustus Berperilakulah dengan cara yang layak bagi kabar baik. —Flp. 1:27. Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”berperilakulah” juga dapat diterjemahkan menjadi ”berlakulah sebagai warga negara”. Kata-kata ini sangat bermakna bagi sidang di Filipi. Mengapa? Mungkin karena Filipi adalah salah satu kota yang penduduknya dianugerahi hak sebagai warga negara Romawi. Warga negara Romawi di Filipi dan di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi merasa bangga dengan status mereka. Mereka juga mendapatkan perlindungan hukum Romawi. Para anggota sidang di Filipi punya alasan lebih untuk merasa bangga. Paulus mengingatkan mereka bahwa, sebagai orang Kristen terurap, kewarganegaraan mereka ”ada di surga”. (Flp. 3:20) Mereka bukan warga negara kekaisaran manusia, melainkan Kerajaan Allah. Oleh karena itu, mereka menikmati perlindungan dan manfaat yang tak terbandingkan.—Ef. 2:1922. w12 15/8 2:1, 2 Kamis, 14 Agustus Manusia menguasai manusia sehingga ia celaka.—Pkh. 8:9. Selama 6.000 tahun, manusia telah mencoba memerintah diri sendiri. Hal ini menimbulkan banyak kesedihan dan penderitaan. Bagaimana keadaannya sekarang? Perang dan pemberontakan terjadi di mana-mana. Belum lagi problemproblem lain, seperti kemiskinan, penyakit, perusakan lingkungan, perubahan iklim, dan masih banyak lagi. Para pejabat pemerintah telah memperingatkan bahwa kalau manusia tidak berhenti merusak bumi, akibatnya akan sangat fatal. Di bawah pemerintahan Raja Mesianik Yesus Kristus dan ke144.000 rekan penguasanya, Kerajaan Allah akan menyingkirkan penderitaan manusia dan memulihkan planet Bumi. Selama Pemerintahan Seribu Tahun, janji yang membesarkan hati dari Allah Yehuwa ini akan terwujud, ”Aku menciptakan langit baru dan bumi baru; dan hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, ataupun timbul lagi di dalam hati.”—Yes. 65:17. w12 15/9 2:2, 3 Jumat, 15 Agustus Kebaikan hati Tuan Yesus Kristus yang tidak selayaknya diperoleh menyertai roh yang kamu sekalian perlihatkan.—Flm. 25. Sewaktu menulis surat kepada rekan-rekan seimannya, rasul Paulus sering menyatakan bahwa ia berharap agar Allah dan Kristus senang terhadap roh yang diperlihatkan di sidang-sidang. Jadi, melalui kata-kata seperti ”Tuan menyertai roh yang engkau perlihatkan”, Paulus menganjurkan saudara-saudaranya untuk meniru Kristus dan memiliki sikap yang menyenangkan Allah. (2 Tim. 4:22; Gal. 6:18; Kol. 3:9-12) De- wasa ini, kita juga perlu memeriksa diri, ’Roh macam apa yang saya perlihatkan? Bagaimana saya bisa memperbaiki sikap dan cara berpikir saya agar menyenangkan Allah? Bagaimana saya bisa ikut mengembangkan semangat positif di sidang?’ Sebagai ilustrasi, di kebun yang penuh bunga matahari, warna cerah tiap-tiap bunga turut memperindah seluruh kebun itu. Apakah kita ikut memperindah sidang seperti salah satu ”bunga” itu? Tentu, itulah yang ingin kita upayakan. w12 15/10 2:1, 3 Sabtu, 16 Agustus Aku menetapkan pola bagimu, agar, sebagaimana yang telah kulakukan kepadamu, kamu harus melakukannya juga. —Yoh. 13:15. Malam itu adalah malam terakhir kehidupan Yesus di bumi. Ia berada di ruang atas sebuah rumah di Yerusalem bersama rasulrasulnya. Sewaktu mereka sedang makan, Yesus berdiri dan menanggalkan pakaian luarnya. Ia mengikatkan handuk di pinggangnya, lalu menuangkan air ke dalam baskom. Ia pun mulai mencuci kaki murid-murid itu dan mengeringkannya dengan handuk. Kemudian, ia mengenakan kembali pakaian luarnya. Mengap a Yesus melakukan tindakan yang dianggap rendah ini? (Yoh. 13:3-5) Yesus menjelaskan, ”Tahukah kamu apa yang telah aku lakukan kepadamu? . . . Jika aku, meskipun Tuan dan Guru, memb asuh kakimu, kamu juga wajib saling membasuh kaki.” (Yoh. 13:12-14) Melalui kerelaannya melakukan hal ini, Yesus mengajar para rasulnya untuk rendah hati. Pelajaran itu akan selalu mereka ingat dan akan mendorong mereka untuk berlaku rendah hati di kemudian hari. w12 15/11 2:1, 2 Minggu, 17 Agustus Kamu bukan milik dirimu sendiri.—1 Kor. 6:19. Sewaktu mendengar kata perbudakan, banyak orang langsung membayangkan orang-orang yang ditindas dan dirantai, yang bekerja dan berkorban hanya demi orangorang yang berkuasa atas diri mereka. Yesus mengatakan bahwa para muridnya akan menjadi hamba, atau budak. Namun, bagi orang Kristen, menjadi budak tidak berarti mereka direndahkan atau ditindas. Dengan menjadi budak, mereka mendapat kehormatan, kepercayaan, dan respek. Misalnya, sebelum kematiannya, Yesus menyebut tentang ”budak yang setia dan bijaksana”. Kristus menubuatkan bahwa ia akan memberikan tugas-tugas kepada budak itu. (Mat. 24:45-47) Perhatikan bahwa dalam catatan Injilnya, Lukas menyebut budak itu ”pengurus”. (Luk. 12:42-44) Sebagian besar orang Kristen sejati yang hidup dewasa ini bukanlah bagian dari ”pengurus yang setia” itu. Akan tetapi, Alkitab menunjukkan bahwa, karena dipercayakan tanggung jawab tertentu, semua hamba Allah dapat disebut pengurus juga. w12 15/12 2:1-3 Senin, 18 Agustus Mereka tidak mau . . . menyembah allah lain mana pun kecuali Allah mereka sendiri. —Dan. 3:28. Pada abad ketujuh SM, tiga pemuda Ibrani hamba Yehuwa merasakan sendiri bagaimana Allah mengupahi iman dan keberanian mereka. Raja Nebukhadnezar mengumpulkan para petinggi Babilon dan memerintahkan mereka untuk menyembah sebuah patung besar dari emas. Siapa pun yang tidak melakukannya akan dibakar dalam tanur yang bernyala-nyala. Ketiga pemuda Ibrani itu dengan penuh respek mengatakan kepada Nebukhadnezar, ”Allah yang kami layani sanggup menyelamatkan kami. Dari tanur api yang menyala-nyala dan dari tanganmu, ya, raja, ia akan menyelamatkan kami. Tetapi jika tidak, biarlah engkau ketahui, ya, raja, bahwa allah-allahmu bukanlah yang akan kami layani, dan patung emas yang kaudirikan tidak akan kami sembah.” (Dan. 3:16-18) Penyelamatan atas ketiga pemuda Ibrani itu dikisahkan secara dramatis di Daniel 3:19-30. Kita mungkin tidak akan sampai dibakar dalam tanur yang bernyala-nyala. Namun, kita menghadapi ujian integritas juga, dan kita yakin bahwa Allah akan memberkati kita karena menunjukkan iman dan keberanian. w13 15/1 1:13 Selasa, 19 Agustus ”Kamu adalah saksi-saksiku,” demikian ucapan Yehuwa. —Yes. 43:12. Warisan rohani kita mencakup pengetahuan yang saksama dari Firman Allah dan pemahaman yang benar tentang Allah dan kehendakNya. Warisan rohani ini juga mencakup suatu hak istimewa. Hak istimewa itu kita terima pada kebaktian di Columbus, Ohio, AS, tahun 1931. Pada lembar acara tertulis ”JW”. Seorang saudari mengatakan, ”Banyak yang menebak-nebak apa maksudnya tulisan JW itu.” Sebelumnya, kita dikenal sebagai SiswaSiswa Alkitab, tetapi kita menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa (Jehovah’s Witnesses dalam bahasa Inggris) melalui sebuah resolusi pada hari Minggu, 26 Juli 1931. Itu adalah hari yang sangat menggembirakan, karena kita menerima nama yang diambil dari Alkitab. ”Saya tidak akan pernah bisa lupa betapa kerasnya seruan dan tepuk tangan yang membahana di gedung itu,” kenang seorang saudara. Tidak ada agama lain di dunia ini yang mau menyandang nama Allah. Tetapi, Allah telah mengizinkan kita untuk menggunakan nama yang istimewa itu selama lebih dari delapan dekade. Sungguh besar hak istimewa untuk menjadi Saksi-Saksi Yehuwa! w13 15/2 1:4, 5 Rabu, 20 Agustus Kita semua sering kali tersandung.—Yak. 3:2. Apa yang kita lakukan sewaktu ”tersandung” atau ”jatuh” bisa menunjukkan orang macam apa kita. Ada orang-orang yang tersandung atau jatuh tetapi bertobat dan terus melayani Allah. Ada juga yang tidak mau bertobat. Amsal 24:16 mengatakan, ”Orang adil-benar mungkin jatuh bahkan tujuh kali, namun ia pasti akan bangkit; tetapi orang-orang fasik akan dibuat tersandung oleh malapetaka.” Yehuwa tidak akan membiarkan orang-orang yang percaya kepadaNya yang tersandung atau terjatuh, misalnya karena melemah dalam ibadat atau karena kesukaran, terus terpuruk sehingga tidak dapat pulih. Kita yakin bahwa Yehuwa akan membantu kita ”bangkit” agar kita dapat terus melayani Dia sebaik mungkin. Jaminan itu tentu menenteramkan hati semua orang yang dengan tulus mengasihi Yehuwa! Bagi orang-orang yang ’mencintai hukum Yehuwa’, tidak ada balok sandungan yang dapat menjatuhkan mereka sampai-sampai tidak bisa meneruskan perlombaan untuk kehidupan.—Mz. 119:165. w13 15/3 1:4-6 Kamis, 21 Agustus Tidak seorang pun yang telah meletakkan tangannya pada bajak dan melihat kepada perkara-perkara di belakang, cocok bagi kerajaan Allah. —Luk. 9:62. Patut dipuji bahwa kita rutin berhimpun dan rajin berdinas. Tetapi, melayani Yehuwa dengan sepenuh hati tidak cukup dengan hal itu saja. (2 Taw. 25:1, 2, 27) Jika dalam lubuk hatinya seorang Kristen terus mengasihi ”perkara-per- kara di belakang”, yaitu hal-hal tertentu dalam gaya hidup dunia ini, ia bisa kehilangan perkenan Allah. (Luk. 17:32) Hanya jika kita benar-benar ’muak terhadap apa yang fasik dan berpaut pada apa yang baik’, kita ”cocok bagi kerajaan Allah”. (Rm. 12:9) Maka, kita semua perlu berupaya agar tidak ada apa pun di dunia Setan, tidak soal betapa bermanfaat atau menyenangkan, yang menghalangi kita untuk melayani Allah dengan segenap hati.—2 Kor. 11:14; Flp. 3: 13, 14. w12 15/4 3:10, 13 Jumat, 22 Agustus Dari tempat yang dalam aku berseru kepadamu, oh, Yehuwa. Oh, Yehuwa, dengarlah suaraku. Kiranya telingamu memperhatikan suara permohonanku. —Mz. 130:1, 2. Ada anak muda yang mulai berpacaran padahal belum siap mengemban tanggung jawab kehidupan berumah tangga. Ada lagi yang mencari pasangan lewat Internet, lalu buru-buru menikah, dan tidak bahagia. Yang lain lagi melakukan dosa serius semasa berpacaran dan menikah. Tetapi, awal perkawinan mereka sudah diwarnai kurangnya respek terhadap satu sama lain. Ada juga orang Kristen yang menikah tetapi tidak ”dalam Tuan” dan akibatnya menderita karena keluarga terbagi secara agama. (1 Kor. 7:39) Jika ini yang Saudara alami, berdoalah memohon pengampunan Allah dan bantuan-Nya. Ia tidak akan menyingkirkan dampak kesalahan di masa lalu, tetapi Ia akan membantu orang-orang yang bertobat untuk bertekun. Bertekadlah untuk selalu menyenangkan Dia, dan ’sukacita Yehuwa’ akan menguatkan Saudara.—Neh. 8:10. w12 15/5 2:3, 4 Sabtu, 23 Agustus Dengan senang hati aku mau menggunakan segala yang kumiliki dan aku mau digunakan sepenuhnya bagi jiwa-jiwamu. —2 Kor. 12:15. Para gembala bekerja keras demi kawanan. Kadang-kadang, para penatua kurang tidur karena memikirkan dan mendoakan kawanan domba Allah atau memberikan dukungan rohani kepada rekan-rekan seiman. (2 Kor. 11:27, 28) Namun, seperti Paulus, para penatua menjalankan sepenuhnya tanggung jawab mereka dengan senang hati. Ya, karena mengasihi saudara-saudaranya, Paulus ’menggunakan dirinya sepenuhnya’ untuk menguatkan mereka. (2 Kor. 2:4; Flp. 2:17; 1 Tes. 2:8) Karena itulah saudara-saudaranya sangat mengasihi Paulus! (Kis. 20:31-38) Sebagai hamba-hamba Allah dewasa ini, kita juga mengasihi para penatua Kristen yang pengasih. Selain itu, dalam doa-doa pribadi, kita juga bersyukur kepada Yehuwa karena telah memberikan mereka bagi kita. Dengan menunjukkan minat pribadi, mereka membuat kita lebih bersukacita. Kita dikuatkan melalui kunjungan penggembalaan mereka. Dan, kita bersyukur karena mereka selalu siap membantu saat kita merasa kewalahan oleh tekanan dari dunia ini. Ya, para penatua Kristen yang penuh perhatian demikian benar-benar merupakan ’rekan sekerja bagi sukacita kita’. w13 15/1 5:15, 16 Minggu, 24 Agustus Orang-orang yang dibunuh oleh Yehuwa pada hari itu akan bergelimpangan dari ujung bumi sampai ke ujung bumi.—Yer. 25:33. Karena akhir dunia ini sudah semakin dekat, Setan akan melancarkan serangan-serangan yang makin sengit atas hamba-hamba Yehuwa. Kemudian, tibalah ”hari [Yehuwa] berperang” melawan musuh-musuh-Nya. (Za. 14:3-5) Ada banyak sekali yang berpihak pada Setan. Namun, di mana pun mereka berada di bumi, tidak akan ada yang luput dari pembinasaan. (Pny. 19:19-21) Peperangan selalu mengakibatkan penderitaan, termasuk di pihak yang menang. Makanan susah didapat dan harta benda hilang. Orang-orang jatuh miskin dan kehilangan kebebasan. Jika kesukaran-kesukaran itu terjadi atas diri kita, bagaimana reaksi kita? Apakah kita akan panik? Apakah kita akan menyangkal iman di bawah tekanan? Apakah kita akan kehilangan harapan dan menjadi putus asa? Selama kesengsaraan besar, sangatlah penting untuk tetap beriman akan kuasa penyelamatan Yehuwa dan tetap berada di lembah perlindungan-Nya.—Hab. 3:17, 18. w13 15/2 3:14-16 Senin, 25 Agustus Jangan biarkan dosa terus berkuasa sebagai raja dalam tubuhmu yang berkematian yang membuat kamu menaati keinginannya. Juga janganlah terus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa menjadi senjata ketidakadilbenaran.—Rm. 6:12, 13. Pada waktu kita baru menjadi orang Kristen, kita harus bertobat dan berbalik dari dosa-dosa kita. Namun, pertobatan harus dilakukan terus-menerus. Karena kita tidak sempurna, dosa masih mengintai dalam diri kita bagaikan ular yang siap menyerang. (Rm. 3:9, 10) Marilah kita selalu waspada dan tidak mengabaikan kesalahan kita. Syukurlah, Yehuwa bersabar terhadap kita seraya kita dengan sungguh-sungguh berjuang melawan kelemahan kita dan membuat perubahan yang dibutuhkan. (Flp. 2:12; 2 Ptr. 3:9) Salah satu caranya adalah dengan menggunakan waktu dan sumber daya kita dengan bijaksana; tidak terus mengejar kepentingan diri sendiri. Selain itu, renungkanlah pembaktian Saudara. Milik Saudara yang paling berharga adalah hubungan Saudara dengan Yehuwa. Ia tahu siapa saja yang adalah milik-Nya. (Yes. 44:5) Doakan dan periksalah seberapa akrab dan seberapa kuat hubungan Saudara dengan Dia. w13 15/3 3:14, 16 Selasa, 26 Agustus Dengan mempunyai makanan, pakaian dan penaungan, hendaknya kita puas dengan perkara-perkara ini.—1 Tim. 6:8. Dunia ini berupaya keras untuk meyakinkan kita bahwa kita tidak bisa hidup tanpa barang-barangnya dan setiap model terbaru yang ditawarkan. Tetapi, orang Kristen sejati tidak mau didikte oleh dunia Setan. (1 Yoh. 2:15-17) Bagaimana dengan mereka yang sudah pensiun? Apakah ada cara yang lebih baik untuk menggunakan waktu selain mendahulukan dinas kepada Yehuwa dengan merintis? Semua hamba Yehuwa yang berbakti hendaknya menanyai diri: Apa yang paling penting dalam hidup saya? Apakah saya mendahulukan kepentingan Kerajaan? Apakah saya meniru semangat Yesus yang rela berkorban? Apakah saya menaati nasihat Yesus untuk terus mengikutinya? Dapatkah saya menyesuaikan jadwal agar punya lebih banyak waktu untuk mengabar atau melakukan kegiatan teokratis lain? Sekalipun saat ini saya tidak bisa berbuat lebih banyak dalam dinas, apakah saya mencari cara lain untuk menggunakan waktu dan tenaga demi Yehuwa? w12 15/6 3:16, 17 Rabu, 27 Agustus Ajarlah aku, oh, Yehuwa, mengenai jalanmu, dan tuntunlah aku di jalan kelurusan hati oleh karena seteru-seteruku. —Mz. 27:11. Selaras dengan doa ini, kita perlu memerhatikan dengan sungguh-sungguh semua p engarahan berdasarkan Alkitab yang kita terima melalui organisasi Yehuwa dan langsung menerapkannya. Banyak orang benar-benar merasakan manfaatnya menjalankan nasihat untuk menyederhanakan hidup pada masa krisis ekonomi. Mereka telah melunasi utang mereka dan menjual barang-barang yang tidak mereka butuhkan. Mereka tidak lagi dibebani oleh cicilan barang-barang, sehingga mereka bisa meningkatkan p elayanan. Kita masing-masing hendaknya bertanya kepada diri sendiri, ’Apakah saya segera menjalankan nasihat yang saya baca di Alkitab dan publikasi dari budak yang setia dan bijaksana, meskipun hal itu menuntut pengorbanan?’ (Mat. 24:45) Jika kita rela menjalankan arahan dari Yehuwa dan mengikuti jalan kelurusan hati, kita tidak punya alasan untuk takut. w12 15/7 3:15, 16 Kamis, 28 Agustus Kami berdoa kepada Allah agar kamu tidak melakukan kesalahan apa pun, . . . agar kamu melakukan apa yang baik, walaupun kami sendiri mungkin tampak tidak diperkenan.—2 Kor. 13:7. Kita membutuhkan pengetahuan, kerendahan hati, kesahajaan, kasih akan Allah, dan rasa takut akan Allah agar berhasil melawan tekanan. Jika iman kita didasarkan atas pengetahuan yang saksama, kita akan memiliki keberanian untuk menyatakannya. Hal ini akan membantu kita melawan tekanan dan mengatasi rasa takut akan manusia. Tentu saja, kita tidak boleh terlalu percaya diri. Sebaliknya, kita perlu dengan rendah hati mengakui bahwa kita membutuhkan kekuatan dari Allah untuk melawan tekanan. Maka, kita perlu berdoa memohon roh Yehuwa. Dan, kasih kita kepada-Nya akan menggerakkan kita untuk menaati Dia dan menjaga nama baik-Nya. Kita juga perlu mempersiapkan diri sebelum godaan datang. Misalnya, kita bisa berdoa bersama anak-anak kita dan mempersiapkan mereka untuk memberi jawaban yang jitu sewaktu teman-teman menggoda mereka untuk melakukan perbuatan salah. w12 15/8 3:13 Jumat, 29 Agustus Ia yang memiliki semangat kerendahan hati akan memegang kemuliaan.—Ams. 29:23. Kita mungkin sedang membuat kemajuan ke arah kematangan Kristen. Namun bagaimana jika ada rekan seiman yang menasihati kita? Komentarnya yang jujur bisa bermanfaat jika kita tidak membela diri karena angkuh, takut kehilangan muka, atau tergoda untuk membenarkan tindakan kita. Atau, misalkan Saudara mengerjakan suatu proyek bersama seorang rekan seiman. Apakah Saudara khawatir orang lain yang akan mendapat pujian atas ide dan kerja keras Saudara? Para pengawas dan orang yang ”berupaya meraih jabatan” seperti itu juga perlu berhati-hati agar tidak mencari pujian dari manusia. (1 Tim. 3:1; 1 Tes. 2:6) Bagaimana seharusnya tanggapan seorang Saudara jika ia mendapat pujian atas sesuatu yang ia lakukan? Apakah ia segera mengakui bahwa apa yang ia capai adalah karena kebaikan hati Allah dan apa pun yang ia lakukan di kemudian hari akan berhasil hanya jika ia mendapat berkat dan bantuan Allah?—1 Ptr. 4:11. w13 15/2 4:10, 11 Sabtu, 30 Agustus Ia pasti akan menjadi kenyataan. Ia tidak akan terlambat. —Hab. 2:3. Seseorang yang meragukan bahwa akhir itu sudah dekat bisa jadi akan memperlihatkan sikap yang salah. Bisa jadi, dia mulai membuat rencananya sendiri dan seolah-olah berpikir, ’Ya, siapa yang bisa menjamin bahwa Yehuwa akan memenuhi janji-Nya.’ Jadi, ia mungkin berupaya menjadi orang penting di dunia ini atau mengejar kekayaan sehingga tidak lagi mendahulukan Kerajaan. Atau, ia masuk universitas supaya kehidupannya terjamin dan nyaman. Bukankah itu menunjukkan bahwa orang tersebut tidak punya iman? Ingatlah bahwa Paulus mendesak kita untuk meniru orang-orang yang menerima janji dari Yehuwa karena memiliki ”iman dan kesabaran”. (Ibr. 6:12) Yehuwa sudah menetapkan waktu untuk membinasakan dunia ini, dan Ia tidak akan menundanya. w12 15/9 3:16 Minggu, 31 Agustus Allah sistem ini membutakan pikiran orang-orang yang tidak percaya.—2 Kor. 4:4. Sayangnya, beberapa orang dalam sidang menunjukkan bahwa, hingga taraf tertentu, mereka senang tinggal di dunia Setan. Jika Saudara juga merasa seperti itu, walaupun hanya sedikit, bawakanlah hal itu dalam doa. Ingatlah, dunia ini milik Setan. Dunia ini adalah cerminan sifatnya yang dingin dan egois. (Ef. 2:1, 2) Agar dapat melawan siasat licik Setan, kita perlu memanfaatkan semua bantuan rohani yang Yehuwa sediakan bagi rumah tangga-Nya, yaitu orang-orang yang menjadikan Dia tempat tinggal mereka. Bantuan ini Ia sediakan melalui perhimpunan, ibadat keluarga, dan ”pemberian berupa manusia” —para gembala yang Allah lantik untuk menghibur dan mendukung kita sewaktu menghadapi problem kehidupan. (Ef. 4:8-12) Saudara George Gangas, yang pernah menjadi anggota Badan Pimpinan selama bertahun-tahun, menulis, ”Sewaktu saya berada di antara [umat Allah], saya merasa tenteram seperti bersama keluarga, di firdaus rohani.” Apakah itu yang juga Saudara rasakan? w13 15/3 4:11, 12 Senin, 1 September Biarlah . . . kemarahan dan murka dan teriakan serta cacian disingkirkan darimu.—Ef. 4:31. Kita pasti senang kalau orang mau mendengarkan, karena berita kita bisa bermanfaat bagi mereka. Tetapi kadang-kadang, ada yang tanggapannya justru negatif. Jika demikian, bagaimana reaksi kita? Yesus mengatakan bahwa damai yang kita bawa harus tetap ada dalam diri kita. (Luk. 10:1, 5, 6) Dengan begitu, kita bisa melanjutkan pengabaran dan tetap merasa damai di hati tidak soal bagaimana perlakuan orang lain terhadap kita. Tetapi kalau kita menjadi kesal karena reaksi orang lain, kedamaian kita bisa hilang. Sebenarnya nasihat Yesus tadi bisa diterapkan bukan hanya dalam dinas, tetapi juga dalam situasi-situasi lain. Memang, kerelaan untuk mengampuni tidak berarti Saudara harus menyetujui tingkah laku yang salah atau menyepelekan akibatnya. Tetapi, mengampuni berarti rela membuang perasaan kesal dan tetap merasa damai di hati. Maka, ampuni saja!—Ef. 4:32. w12 15/11 5:11, 12 Selasa, 2 September Kamu akan menjadi bagiku suatu kerajaan imam dan suatu bangsa yang kudus.—Kel. 19:6. Yehuwa bertindak untuk memenuhi perjanjian-Nya dengan Israel. Ia memilih imam-imam untuk melayani di kemah ibadat. Keimaman ini berfungsi membantu manusia yang tidak sempurna mendekat kepada-Nya. Akan tetapi, Israel yang telah membaktikan diri kepada Allah malah melupakan ikrar mereka dan ”memedihkan hati Pribadi Kudus Israel”. (Mz. 78:41) Misalnya, ketika Musa berada di Gunung Sinai untuk menerima petunjuk selanjutnya, bangsa Israel mulai tidak sabar dan tidak lagi beriman kepada Allah. Mereka mengira bahwa Musa telah meninggalkan mereka. Jadi, mereka membuat patung anak lembu emas dan mengatakan, ”Hai, Israel, inilah Allahmu, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir.” (Kel. 32:1, 4) Lalu, mereka mengadakan perayaan yang mereka sebut ”perayaan bagi Yehuwa”. Mereka pun menyembah patung itu dan mempersembahkan korban kepadanya. Melihat hal itu, Yehuwa berkata kepada Musa, ”Dengan cepat mereka telah menyimpang dari jalan yang harus mereka tempuh yang telah kuperintahkan.”—Kel. 32:5, 6, 8. w12 15/10 3:10, 12 Rabu, 3 September Demi kepentingan Tuan tunduklah kepada segala yang diciptakan manusia: baik itu kepada raja sebagai orang yang lebih tinggi maupun kepada gubernur-gubernur.—1 Ptr. 2:13, 14. Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia menjalankan apa yang diminta dari orang Kristen seperti yang diuraikan oleh Petrus. Meski bukan bagian dari dunia yang fasik, orang Kristen sejati rela tunduk kepada kalangan berwenang pemerintah ”dalam kedudukan mereka yang bersifat relatif”, seperti yang Paulus instruksikan. (Rm. 13:1, 5-7) Saksi-Saksi Yehuwa hidup sebagai ”penduduk sementara” di sistem sekarang bukan untuk memprotes pemerintah. Mereka juga tidak menentang atau memengaruhi keputusan orang lain dalam hal-hal politik atau sosial. (1 Ptr. 2:11) Tidak seperti beberapa kelompok agama lain, Saksi-Saksi Yehuwa tidak mau ikut campur dalam politik. Mereka tidak pernah mencoba memaksakan kebijakan tertentu kepada kalangan berwenang. Jadi, sama sekali tidak ada dasar untuk menganggap bahwa mereka mengganggu ketertiban masyarakat atau merongrong pemerintah. w12 15/12 3: 15, 16 Kamis, 4 September Mendekatlah kepada Allah dan ia akan mendekat kepadamu. —Yak. 4:8. Para orang tua, kalian memang tidak perlu mengendalikan semua hal yang dilakukan anak kalian, tetapi kalian perlu mengawasi mereka dalam hal penggunaan komputer. Jangan biarkan mereka bermain game kekerasan dan mengunjungi situs yang berisi amoralitas, spiritisme, dan pergaulan buruk di Internet hanya supaya mereka sibuk sendiri dan tidak mengganggu kalian. Jika kalian membiarkan itu terjadi, mereka akan berpikir, ’Ah, enggak apa-apa kok. Papa-Mama saja enggak peduli.’ Sebagai orang tua, kalian bertanggung jawab untuk melindungi anak-anak kalian, termasuk yang sudah remaja, dari apa pun yang bisa menjauhkan mereka dari Yehuwa. Bahkan binatang pun melindungi anaknya dari bahaya. Bayangkan apa yang akan dilakukan seekor induk beruang kalau merasa anaknya terancam! (Bandingkan Hosea 13:8.) Bantulah anak Saudara untuk menikmati pergaulan yang sehat dengan saudara-saudari Kristen teladan, baik tua maupun muda. Dan, ingatlah bahwa anak Saudara membutuhkan Saudara! Maka, berikan waktu Saudara untuk bercanda, bermain, beraktivitas, dan ’mendekat kepada Allah’ bersama mereka. w13 15/1 3:5, 6 Jumat, 5 September Allah . . . memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya. —Kis. 15:14. Dalam sebuah rapat penting badan pimpinan di Yerusalem tahun 49 M, Yakobus sang murid berkata, ”Ada tertulis, ’Setelah hal-hal ini aku akan kembali dan membangun kembali pondok Daud yang runtuh . . . agar mereka yang masih tinggal dari orangorang itu dapat dengan sungguhsungguh mencari Yehuwa, bersama orang-orang dari semua bangsa, umat yang disebut dengan namaku, kataYe- huwa.’ ” (Kis. 15:13-18) ”Pondok [atau, dinasti] Daud” runtuh ketika Raja Zedekia digulingkan. (Am. 9:11) Namun, ”pondok” itu akan dibangun kembali ketika Yesus, yang adalah keturunan Daud, menjadi Raja untuk selamanya. (Yeh. 21:27; Kis. 2:29-36) Seperti dinyatakan Yakobus dalam rapat bersejarah itu, nubuat Amos ini digenapi dengan dikumpulkannya waris-waris Kerajaan, baik dari kalangan Yahudi maupun non-Yahudi. Dewasa ini, orang Kristen terurap yang masih hidup di bumi dan jutaan orang dari kelompok ”domba-domba lain” Yesus bersama-sama memberitakan kebenaran Alkitab sebagai hamba-hamba Yehuwa.—Yoh. 10:16. w13 15/2 2:1, 2 Sabtu, 6 September Yehuwa memperlihatkan kepadaku dua keranjang berisi buah ara.—Yer. 24:1. Pada tahun 617 SM, bangsa Yehuda terpuruk secara rohani. Allah memberi tahu apa yang akan terjadi di masa depan dengan memberikan penglihatan tentang dua macam buah ara, ”yang sangat baik” dan ”yang sangat jelek”. (Yer. 24:1-3) Buah ara yang jelek memaksudkan Raja Zedekia dan orangorang seperti dia yang akan disiksa oleh Raja Nebukhadnezar dan pasukannya. Tetapi, bagaimana dengan Yehezkiel, Daniel dan ketiga sahabatnya yang sudah berada di Babilon, serta sejumlah orang Yahudi yang juga akan segera dibawa ke sana? Mereka bagaikan buah ara yang baik. Beberapa dari antara mereka akan pulang untuk membangun kembali Yerusalem. Belakangan, itu benar-benar tergenap. (Yer. 24:8-10; 25:11, 12; 29:10) Mengenai orang-orang yang digambarkan oleh buah ara yang baik, Yehuwa berkata, ”Aku akan memberi mereka hati untuk mengenal aku, bahwa akulah Yehuwa; mereka akan menjadi umatku.” (Yer. 24:7) Ayat tersebut benar-benar membesarkan hati kita! Allah bersedia memberikan ”hati untuk mengenal” Dia. Dalam hal ini, ”hati” berkaitan dengan kecenderungan seseorang. Pastilah Saudara ingin memiliki hati seperti itu dan ingin menjadi umat-Nya. w13 15/3 2:3, 4 Minggu, 7 September Yang sedikit akan menjadi seribu, dan yang kecil akan menjadi bangsa yang perkasa. —Yes. 60:22. Kebaktian diadakan di negeri-negeri di mana Saksi-Saksi Yehuwa pernah dianiaya atau pengabaran mereka dilarang. Kesempatan itu sangat mengharukan bagi mereka yang hadir. Misalnya, Adolf Hitler pernah bersumpah akan melenyapkan Saksi-Saksi Yehuwa di Jerman. Tetapi, pada tahun 1955 di Nuremberg, 107.000 Saksi menghadiri kebaktian di tempat Hitler dahulu biasa berpidato. Banyak hadirin tidak dapat menahan air mata sukacita mereka! Pada tahun 1989, ada 166.518 saudara-saudari yang datang ke Polandia untuk menghadiri kebaktian ”Pengabdian Ilahi” di tiga tempat. Banyak hadirin berasal dari bekas Uni Soviet dan Cekoslovakia, dan dari negeri-negeri lain di Eropa Timur. Bagi beberapa dari mereka, inilah kebaktian pertama mereka yang hadirinnya berjumlah lebih dari 15 atau 20 Saksi. Dan, bayangkan sukacita yang dirasakan di Kebaktian Internasional ”Pengajaran Ilahi” tahun 1993 di Kiev, Ukraina, ketika 7.402 orang dibaptis. Sepanjang sejarah Saksi-Saksi Yehuwa, ini adalah rekor jumlah orang yang dibaptis dalam sehari.—Hag. 2:7. w12 15/9 5:9 Senin, 8 September Jadilah peniruku, sama seperti aku juga menjadi peniru Kristus. —1 Kor. 11:1. Kita tentu sangat bersyukur karena Yesus bersedia menyingkapkan Bapaknya kepada kita melalui ajaran dan perbuatannya! Kita perlu meniru Yesus dengan menyingkapkan Sang Bapak melalui perkataan dan tindakan kita. Ingatlah bahwa banyak orang yang kita jumpai dalam dinas tidak tahu siapa Allah sebenarnya. Pandangan mereka tentang Allah mungkin telah dikaburkan oleh ajaran palsu. Kita bisa menceritakan nama Allah, kehendak-Nya bagi bumi dan manusia, serta kepribadian-Nya seperti yang terdapat dalam Alkitab kepada mereka. Selain itu, kita dapat membahas dengan rekan seiman kisah-kisah Alkitab yang menyingkapkan kepribadian Yehuwa dengan cara yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya. Maka, mereka pun bisa teranjurkan. Kita juga perlu meniru Yesus dan menyingkapkan Sang Bapak melalui perbuatan kita. Apabila orang-orang melihat kasih Kristus dalam perbuatan kita, mereka akan tertarik untuk mendekat kepada Sang Bapak dan jugaYesus. (Ef. 5:1, 2) Sungguh menakjubkan hak istimewa kita dalam membantu orang-orang melihat kepribadian Yehuwa melalui perbuatan kita! w12 15/4 1:17-19 Selasa, 9 September Yehuwa, Allah yang berbelaskasihan dan murah hati, lambat marah.—Kel. 34:6. Kesabaran Yehuwa terhadap Israel ada batasnya. Kesabaran-Nya habis ketika bangsa Yahudi menolak dan membunuh Putra-Nya. (Mat. 23:37, 38) Keturunan mereka tidak lagi menjadi umat yang menyandang nama-Nya. Bagi Yehuwa, mereka mati secara rohani, bagaikan pohon yang layu. (Luk. 23:31) Bagaimana hal ini memengaruhi sikap mereka terhadap nama Allah? Sejarah menunjukkan bahwa belakangan orang Yahudi mulai memiliki pandangan yang keliru tentang nama Allah. Mereka percaya bahwa nama itu terlalu kudus untuk diucapkan. (Kel. 20:7) Lamakelamaan, nama Allah tidak dipakai lagi dalam Yudaisme. Pastilah hati Yehuwa sangat pedih melihat nama-Nya diperlakukan dengan tidak respek. (Mz. 78:40, 41) Namun, Allah, ”yang namanya Cemburu”, tidak akan terus mengizinkan nama-Nya disandang oleh orang-orang yang telah menolak Dia dan telah Dia tolak. (Kel. 34:14) Dari hal ini, kita bisa menarik pelajaran penting bahwa nama Pencipta kita harus diperlakukan dengan penuh respek. w13 15/3 5:10, 11 Rabu, 10 September Biarlah kita mengejar hal-hal yang menghasilkan perdamaian dan hal-hal yang membina bagi satu sama lain.—Rm. 14:19. Orang yang bersikap sebagai yang lebih kecil mengupayakan perdamaian dengan semua orang, khususnya dengan pasangan hidupnya. (Luk. 9:48) Coba perhatikan situasi ini. Sepasang suami istri mungkin menyukai jenis rekreasi yang berbeda. Sang suami mungkin lebih suka tinggal di rumah dan membaca buku. Istrinya mungkin ingin pergi mengunjungi teman-temannya atau makan di luar. Tidakkah sang istri akan lebih mudah merespek suaminya apabila sang suami bersikap rendah hati dan memedulikan keinginan istrinya? Dan, pastilah sang suami akan lebih menyayangi dan menghargai istrinya jika sang istri tidak selalu memaksakan keinginannya! Hubungan mereka pasti akan lebih kuat kalau mereka berdua sama-sama rendah hati. —Flp. 2:1-4. w12 15/11 3:13, 14 Kamis, 11 September Dia mengubah masa dan musim, memecat raja dan mengangkat raja.—Dan. 2:21. Untuk bisa terus mengabar pada hari-hari terakhir ini, kita perlu beriman bahwa Yehuwa selalu melaksanakan maksud-tujuanNya tepat pada waktunya. Karena situasi dunia terus berubah, kita mungkin perlu membuat penyesuaian dalam cara kita mengabar. Dari waktu ke waktu, organisasi Yehuwa bisa jadi membuat p enyesuaian untuk memb antu kita memberitakan kabar baik dengan lebih efektif. Kita memperlihatkan iman kepada Allah segala ”masa dan musim” dengan mengikuti penyesuaian tersebut dan dengan loyal melayani di bawah arahan Putra-Nya, yaitu ”kepala atas sidang jemaat”. (Ef. 5:23) Yehuwa ingin agar kita dengan leluasa berdoa kepada-Nya dan yakin sepenuhnya bahwa Ia akan memberikan ”pertolongan pada waktu yang tepat”. (Ibr. 4:16) Tidakkah hal ini menunjukkan bahwa Ia peduli kepada kita secara perorangan? (Mat. 6:8; 10:29-31) Kita memperlihatkan iman kepada Allah Yehuwa dengan berdoa secara teratur meminta bantuan-Nya lalu bertindak selaras dengan doa kita dan petunjuk-Nya. Selain itu, kita hendaknya tidak lupa mendoakan rekan-rekan seiman. w12 15/5 3: 15, 16 Jumat, 12 September Segala perkara yang ditulis dahulu kala ditulis untuk mengajar kita.—Rm. 15:4. Absalom, putra Raja Daud, sangat tampan. Tetapi, seperti Setan, belakangan ia menjadi sangat berambisi dan mulai mengincar takhta ayahnya, padahal ia tidak berhak menjadi raja. Maka, Absalom dengan licik membuat rakyat berpikir bahwa ia ingin membantu mereka sedangkan sang raja tidak memedulikan mereka. Ya, seperti Si Iblis di Taman Eden, Absalom berpura-pura baik kepada rakyat dan pada saat yang sama memfitnah ayahnya sendiri. (2 Sam. 15: 1-5) Apakah rencana licik Absalom berhasil? Hingga taraf tertentu, ia berhasil, karena Alkitab mengatakan, ”Absalom terus mencuri hati orang Israel.” (2 Sam. 15:6) Namun, ia akhirnya jatuh akibat kesombongannya, ia maupun ribuan orang yang ditipunya tewas. —2 Sam. 18:7, 14-17. w12 15/7 2:4-6 Sabtu, 13 September Aku melihat seekor binatang buas . . . dengan sepuluh tanduk dan tujuh kepala.—Pny. 13:1. Tidak lama setelah hari Tuan mulai, kepala ketujuh menyerang umat Allah, yaitu saudara-saudara Kristus yang masih ada di bumi. (Mat. 25:40) Yesus menunjukkan bahwa selama kehadirannya, suatu sisa dari benih wanita akan aktif di bumi. (Mat. 24:45-47; Gal. 3:26-29) Kuasa Dunia Anglo-Amerika memerangi orang-orang kudus itu. (Pny. 13:3, 7) Pada Perang Dunia I, ia menindas umat Allah, melarang beberapa publikasi mereka, dan memenjarakan wakil-wakil dari organisasi Yehuwa. Kepala ketujuh binatang buas itu nyaris menghentikan pekerjaan pengabaran. Yehuwa menyingkapkan hal ini kepada Yohanes dalam penglihatan. Allah juga memberi tahu Yohanes bahwa bagian sekunder benih wanita akan dihidupkan kembali dan meningkatkan pekerjaan pengabaran. (Pny. 11:3, 7-11) Sejarah hamba-hamba Yehuwa pada zaman modern meneguhkan bahwa hal-hal itu memang terjadi. w12 15/6 2:2, 6 Minggu, 14 September Aku akan memberikan perubahan kepada bangsa-bangsa ke suatu bahasa yang murni. —Zef. 3:9. Di beberapa negeri, orang yang ingin menjadi warga negara diharuskan menguasai bahasa utama negeri itu. Bahkan, meski sudah diberi kewarganegaraan, ada orang yang masih terus berjuang selama bertahun-tahun untuk menguasai bahasa baru itu. Mungkin, mereka bisa dengan cepat mempelajari aturan tata bahasanya. Tetapi, dibutuhkan waktu lebih lama bagi mereka untuk mengucapkan kata-katanya dengan benar. Demikian pula, Kerajaan Allah mensyaratkan warga negaranya untuk mempelajari bahasanya, yang di dalam Alkitab disebut ”bahasa yang murni”. Apa itu ”bahasa yang murni”? Itu adalah kebenaran tentang Allah dan tentang kehendak-Nya sebagaimana yang terdapat dalam Alkitab. Kita ”berbicara” bahasa yang murni dengan cara bertingkah laku selaras dengan hukum dan prinsip Allah. Warga negara Kerajaan Allah mungkin bisa mempelajari kebenaran dasar Alkitab dalam waktu singkat dan dibaptis. Tetapi, bahkan setelah dibaptis, mereka harus terus berupaya keras untuk ”berbicara” bahasa yang murni dengan semakin baik. Caranya? Kita perlu terus-menerus mengasah diri agar dapat mempraktekkan prinsip-prinsip Alkitab yang telah kita pelajari. w12 15/8 2:4 Senin, 15 September [Yesus] mengadakan perjalanan dari kota ke kota . . . , memberitakan dan menyatakan kabar baik tentang kerajaan Allah. —Luk. 8:1. Kini, kita memiliki hak istimewa untuk ikut dalam pekerjaan teragung yang dipercayakan Allah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu menyampaikan berita Kerajaan dan membuat murid. (Mat. 24:14; 28:19, 20) Kita sangat bersyukur karena Yesus meninggalkan teladan yang sempurna! Seperti dia, kita juga membutuhkan iman dan keberanian untuk menyampaikan berita Kerajaan. Dengan bantuan Allah, kita bisa berani seperti Nuh. Ia adalah seorang ”pemberita keadilbenaran” yang tak kenal takut di antara ”orangorang yang tidak saleh”, yang akan segera binasa oleh banjir sedunia. (2 Ptr. 2:4, 5) Doa akan membantu kita dalam melaksanakan pekerjaan pengabaran. Beberapa pengikut Kristus yang dianiaya berdoa agar dapat ’berbicara tentang firman Allah dengan penuh keberanian’, dan doa mereka dijawab. (Kis. 4:29-31) Jika Saudara agak takut mengabar dari rumah ke rumah, berdoalah kepada Yehuwa untuk meminta iman dan keberanian yang lebih besar. Ia akan menjawab doa Saudara. —Mz. 66:19, 20. w13 15/1 1:18, 19 Selasa, 16 September Aku akan . . . membangun kembali pondok Daud.—Kis. 15:16. Sewaktu orang Yahudi dibawa sebagai tawanan ke Babilon, jelaslah bahwa ”pondok Daud” telah runtuh. Mereka ditawan di sana sejak tahun 607 SM hingga 537 SM. Mengingat agama palsu merajalela di Babilon, bagaimana mereka bisa tetap setia kepada Allah selama 70 tahun masa pembuangan itu? Caranya sama seperti cara kita tetap setia kepada Yehuwa di tengah-tengah dunia yang dikendalikan Setan. (1 Yoh. 5:19) Warisan rohani yang limpah telah membantu semua umat Yehuwa tetap setia. Orang Yahudi yang dibuang di Babilon tidak memiliki Alkitab lengkap. Tetapi, mereka tahu Hukum Musa, termasuk Sepuluh Perintah. Mereka juga tahu ”nyanyian Zion”, dapat mengingat banyak amsal, dan tahu benar tentang kesetiaan hamba-hamba Yehuw a yang hidup sebelum mereka. Ya, orang-orang buangan itu menangis ketika mengingat Zion, dan mereka tidak melupakan Yehuwa. (Mz. 137:1-6) Semua itu membuat mereka tetap dekat dengan Yehuwa sekalipun berada di Babilon yang penuh dengan ajaran dan kebiasaan yang salah. w13 15/2 2:1, 3, 4 Rabu, 17 September Hati lebih licik daripada apa pun juga dan nekat. Siapakah yang dapat mengetahuinya? —Yer. 17:9. Dokter-dokter zaman sekarang bisa menggunakan p eralatan canggih untuk memeriksa organorgan di dalam tubuh kita untuk mengetahui apakah kita sehat. Namun, Yehuwa dapat memeriksa jauh lebih dalam lagi, yaitu manu- sia batiniah kita. Ia mengatakan, ”Aku, Yehuwa, menyelidiki hati, . . . untuk memberikan kepada masing-masing sesuai dengan jalanjalannya, sesuai dengan buah perbuatannya.” (Yer. 17:10) Allah dapat melihat keinginan, pikiran, kecenderungan, sikap, dan citacita kita. Allah akan ”menyelidiki hati” Saudara. Namun hingga taraf tertentu, Saudara pun bisa berupaya untuk memeriksa hati Saudara sendiri. w13 15/3 2:6 Kamis, 18 September Tiga kali dalam setahun semua pria yang ada di antaramu harus datang ke hadapan Tuan yang benar, Yehuwa. —Kel. 23:17. Yehuwa mengharuskan orang Israel untuk berkumpul di Yerusalem pada tiga perayaan setiap tahun, yaitu Perayaan Kue Tidak Beragi, Perayaan Minggu-Minggu (belakangan disebut Pentakosta), dan Perayaan Pondok. Karena menyadari manfaat rohani yang besar dari perayaan-perayaan itu, banyak pria membawa serta seluruh keluarga mereka.(1 Sam. 1: 1-7; Luk. 2:41, 42) Coba bayangkan apa saja yang harus dilakukan keluarga-keluarga Israel sewaktu mengadakan perjalanan seperti itu. Misalnya, Yusuf dan Maria harus menempuh kira-kira 100 kilometer sekali jalan dari Nazaret ke Yerusalem. Perjalanan itu pastilah mengasyikkan karena mereka berjalan dan menyiapkan makanan bersama-sama, juga mengatur penginapan bagi setiap anggota rombongan di tempat yang asing. Namun, situasi saat itu pasti cukup aman karena Yesus yang berusia 12 tahun diizinkan berjalan-jalan sendirian.—Luk. 2:44-46. w12 15/9 5:11, 12 Jumat, 19 September Kita tidak menerima roh dunia, melainkan roh yang berasal dari Allah.—1 Kor. 2:12. Apa yang dimaksud dengan ”roh dunia”? Roh itu sama dengan roh yang disebutkan dalam Efesus 2:2, yang mengatakan, ”Kamu pada suatu waktu berjalan mengikuti sistem dunia ini, mengikuti penguasa dari wewenang udara, roh yang sekarang bekerja dalam diri putra-putra ketidaktaatan.” Di ayat itu, ”udara” adalah roh dunia, atau cara berpikir orang-orang di dunia. Roh itu ada di sekitar kita seperti halnya udara. Misalnya, dari sikap mereka, banyak orang di dunia seolah-olah mengatakan, ’Aku tidak mau diatur-atur!’ atau ’Kamu harus perjuangkan hakmu!’ Mereka inilah ”putra-putra ketidaktaatan” dari dunia Setan. Sikap seperti itu bukanlah hal baru. Pada zaman Musa, Korah, Datan, dan Abiram memberontak terhadap para pengemban tanggung jawab di Israel. (Bil. 16:3, 12-14) Yehuwa tentu saja tidak senang terhadap sikap mereka. Ia menghukum mati semua pemberontak itu.—Bil. 16:2835. w12 15/10 2:4, 5 Sabtu, 20 September Jika aku, meskipun Tuan dan Guru, membasuh kakimu, kamu juga wajib saling membasuh kaki. Karena aku menetapkan pola bagimu, agar, sebagaimana yang telah kulakukan kepadamu, kamu harus melakukannya juga.—Yoh. 13:14, 15. Bukan pada peristiwa itu saja Yesus menandaskan p entingnya kerendahan hati kepada para rasulnya. Sebelumnya, sewaktu beberapa rasul memperlihatkan semangat bersaing, Yesus memanggil seorang anak kecil untuk mendekat, dan mengatakan kepada mereka, ”Barang siapa menerima anak kecil ini atas dasar namaku, me- nerima aku juga, dan barang siapa menerima aku, menerima dia juga yang mengutus aku. Karena dia yang bertingkah laku sebagai pribadi yang lebih kecil di antara kamu semua, dialah yang besar.” (Luk. 9:46-48) Pada kesempatan lain, sewaktu berbicara dengan orang Farisi yang suka mencari kedudukan terkemuka, Yesus mengatakan, ”Setiap orang yang meninggikan diri akan direndahkan dan dia yang merendahkan diri akan ditinggikan.” (Luk. 14:11) Jelaslah, Yesus ingin agar para pengikutnya rendah hati. Ia tidak mau mereka bersikap sombong, angkuh, atau menganggap diri lebih hebat daripada orang lain. w12 15/11 2:2, 3 Minggu, 21 September Siapa sebenarnya pengurus yang setia?—Luk. 12:42. Pada zaman dahulu, se orang pengurus adalah budak yang dipercaya untuk mengawasi rumah tangga atau mengurus bisnis majikannya. Biasanya, pengurus memiliki wewenang yang cukup besar dan ditugasi untuk mengelola barangbarang di rumah, uang, dan pelayan-pelayan lain. Contohnya adalah Eliezer, yang diberi tanggung jawab mengurus harta Abraham yang sangat banyak. Bisa jadi, Eliezer-lah yang Abraham utus ke Mesopotamia untuk mencarikan istri bagi Ishak putranya. Benar-benar tugas yang sangat penting! (Kej. 13:2; 15:2; 24: 2-4) Cicit Abraham, Yusuf, mengawasi rumah tangga Potifar. (Kej. 39:1, 2) Belakangan, Yusuf sendiri punya seorang pengurus, yang memiliki wewenang ”atas rumah Yusuf”. Pengurus inilah yang menyambut kesepuluh saudara Yusuf dan mengurus kebutuhan mereka. Dan, atas perintah Yusuf, ia menjalankan siasat untuk menguji saudara-saudaranya dengan cawan perak. Jelaslah, seorang pengurus mendapat kepercayaan yang sangat besar dari majikannya.—Kej. 43:19-25; 44:1-12. w12 15/12 2:3-5 Senin, 22 September Orang-orang mati tidak memuji Yah.—Mz. 115:17. ”Bagaimana kabarnya? Sehat?” Sapaan yang umum ini mengungkapkan suatu kenyataan yang pahit. Karena orang tua pertama kita membiarkan Setan menjauhkan mereka dari Yehuwa, kita semua mengalami problem kesehatan. Setan senang kalau kita sakit, karena kalau kita sakit, kita jadi susah melayani Yehuwa. Dan, kalau kita mati, kita sama sekali tidak bisa melayani Dia. Maka, wajarlah kalau kita berupaya sebisanya agar dapat tetap sehat. Selain itu, kita juga perlu memerhatikan kesehatan dan kesejahteraan saudara-saudari kita. Namun, tidaklah patut untuk mempromosikan produk dan perawatan kesehatan atau kecantikan sebelum atau sesudah perhimpunan atau kebaktian. Tujuan acara seperti itu bukan untuk membicarakan produk atau perawatan kesehatan, sekalipun orang lain ingin membicarakannya. Hal itu juga akan merampas sukacita orang lain. (Rm. 14:17) Tiap-tiap orang harus memutuskan sendiri bagaimana mereka akan menangani problem kesehatannya. Selain itu, tidak ada solusi yang bisa menyembuhkan segala penyakit. w13 15/1 3:7-9 Selasa, 23 September Yehuwa pasti akan . . . berperang melawan bangsa-bangsa tersebut.—Za. 14:3. Pada 30 Oktober 1938, jutaan orang di Amerika Serikat mendengarkan stasiun radio yang sering menyiarkan sandiwara. Pada malam itu, sandiwaranya diambil dari novel fiksi ilmiah The War of the Worlds. Dalam kisah sandiwara itu, ada pengumuman tentang pendaratan pasukan dari Mars yang akan menyerbu dan menghancurkan Bumi. Meskipun sudah dijelaskan bahwa acara itu hanyalah sandiwara, ba- nyak pendengarnya masih mengira serangan itu benar-benar terjadi, dan mereka menjadi sangat ketakutan. Beberapa bahkan mengambil tindakan untuk melindungi diri dari serangan makhluk luar angkasa khayalan. Dewasa ini, sebuah perang yang nyata akan segera terjadi. Namun, orang-orang tidak melakukan apa-apa untuk menghadapinya. Perang ini telah dinubuatkan, bukan dalam novel fiksi ilmiah, melainkan dalam Firman Allah, Alkitab. Ini adalah perang Armagedon, yaitu perang Allah melawan sistem fasik ini.—Pny. 16:14-16. w13 15/2 3:1, 2 Rabu, 24 September Biarlah ia yang berpikir bahwa ia sedang berdiri, berhati-hati agar ia tidak jatuh. —1 Kor. 10:12. Sebelum menerbangkan sebuah pesawat, seorang pilot perlu melakukan inspeksi dengan bantuan sebuah daftar periksa. Jika ia tidak memeriksa dengan cermat semua yang tercantum dalam daftar itu, risiko kecelakaan akan semakin besar. Ap akah Saudara tahu pilot mana yang khususnya perlu diingatkan untuk mengisi daftar periksa setiap kali ia akan terbang? Pilot-pilot yang sangat berpengalaman! Pilot yang punya jam terbang tinggi bisa bersikap terlalu percaya diri sehingga tidak menginspeksi semua yang ada dalam daftar periksanya sebelum lepas landas. Seperti seorang pilot yang mengutamakan keselamatan, Saudara juga bisa menggunakan daftar periksa untuk memastikan bahwa iman Saudara bisa diandalkan saat dibutuhkan. Entah Saudara baru dibaptis atau telah melayani Allah selama bertahun-tahun, sangatlah penting untuk memeriksa seberapa dalam iman dan pengabdian Saudara kepada Allah Yehuwa. Jika kita tidak rajin melakukan pemeriksaan secara teratur, kita bisa celaka secara rohani. w13 15/3 3:1, 2 Kamis, 25 September Teruslah perhatikan dengan cermat bagaimana kamu berjalan, yaitu bukan sebagai orang yang tidak berhikmat melainkan sebagai orang yang berhikmat, membeli semua waktu yang ada. —Ef. 5:15, 16. Jika kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk menikmati hiburan, kita tidak akan punya cukup waktu untuk pelajaran pribadi. Seorang saudara mengomentari, ”Pelajaran pribadi mudah terlewatkan. Sekarang, hiburan semakin mudah didapat, dan lebih murah. Semua itu bisa dinikmati di TV, komputer, dan ponsel. Kita dibanjiri olehnya.” Jika kita tidak hatihati, waktu yang dibutuhkan untuk pelajaran pribadi yang serius dapat semakin berkurang dan akhirnya habis sama sekali. Kita masingmasing sebaiknya bertanya, ’Pada waktu belajar, seberapa seringkah saya menggali Firman Allah lebih dalam? Apakah hanya sewaktu saya mempersiapkan khotbah atau bagian di perhimpunan?’ Jika demikian, mungkin kita dapat memanfaatkan waktu ibadat keluarga atau pelajaran pribadi untuk mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh agar dapat memahami hikmat Yehuwa, seolah-olah kita mencari harta terpendam. Hikmat ini dapat melindungi kita dan membantu kita tetap setia sampai akhir.—Ams. 2:1-5. w12 15/4 5:13 Jumat, 26 September Barang siapa menceraikan istrinya, kecuali atas dasar percabulan, dan menikah dengan orang lain, berbuat zina. —Mat. 19:9. Orang yang perkawinannya tidak bahagia mungkin berpikir: ’Apakah ada gunanya menyelamatkan perkawinan ini? Andai saja aku menikahi orang lain, aku pasti lebih bahagia!’ Ia mungkin membayangkan bagai- mana jika ia meninggalkan teman hidupnya dan berpikir: ’Aku mau bebas lagi! Bagaimana kalau aku bercerai saja? Meskipun tidak ada alasan berdasarkan Alkitab, aku pisah saja dan bisa menikmati hidupku lagi.’ Daripada memikirkan halhal itu dan membayangkan apa yang bisa terjadi, orang Kristen harus berupaya keras untuk memperbaiki situasinya dengan mencari bimbingan Allah dan menaatinya. Jika orang Kristen ingin bercerai, ia bisa jadi bebas atau tidak bebas menikah lagi menurut Alkitab. Orang Kristen harus berdoa meminta bimbingan Allah jika ia mempertimbangkan untuk bercerai padahal teman hidupnya tidak melakukan percabulan. w12 15/5 2:5, 6 Sabtu, 27 September Allah adalah pribadi yang, demi apa yang berkenan kepadanya, bertindak dalam dirimu agar kamu mempunyai kemauan dan juga bertindak.—Flp. 2:13. Beberapa orang yang sebenarnya bisa merintis tidak mempunyai keinginan untuk melakukannya atau merasa tidak cukup terampil. (Kel. 4:10; Yer. 1:6) Bagaimana jika Saudara merasa seperti itu? Jika Saudara tidak memiliki keinginan untuk meningkatkan dinas, mintalah Yehuwa untuk memberi Saudara keinginan itu dan keterampilan yang dibutuhkan. (2 Ptr. 3:9, 11) Nuh, Musa, Yeremia, Paulus, dan Yesus adalah orang-orang yang setia. Mereka menggunakan waktu dan tenaga untuk mengumumkan peringatan Yehuwa. Mereka tidak mau disimpangkan. Akhir sistem ini sudah di ambang pintu. Jadi, kita semua yang telah membaktikan kehidupan kepada Allah perlu terus melakukan sebisa-bisanya untuk meniru teladan-teladan dari Alkitab ini. (Mat. 24:42; 2 Tim. 2:15) Dengan melakukannya, kita menyenangkan Yehuwa, dan Ia akan memberkati kita.—Mal. 3:10. w12 15/6 3:18, 19 Minggu, 28 September [Allah] akan membuat kamu teguh, ia akan membuat kamu kuat.—1 Ptr. 5:10. Entah kita masih baru atau sudah berpuluh-puluh tahun dalam kebenaran, kita ingin terus melayani Yehuwa. Jika kita bersabar, kita akan mampu bertekun hingga akhir dunia ini, tidak soal berapa lama lagi kita harus menunggu. Yehuwa sekarang memberi kita kesempatan untuk menunjukkan bahwa kita mendukung sepenuhnya keputusanYehuwa dan bahkan rela menderita demi Dia. (1 Ptr. 4: 13, 14) Tetapi, Ia juga memberi kita pelatihan agar kita bisa bertekun sampai akhir dan diselamatkan. Yesus memiliki semua wewenang di surga dan di bumi, dan ia bisa melindungi kita asalkan kita sendiri tetap setia. (Yoh. 10:28, 29) Kita tidak perlu takut akan masa depan atau bahkan kematian. Semua orang yang bertekun dengan sabar pasti akan diselamatkan. Karena itu, jangan biarkan dunia ini meracuni pikiran kita sehingga kita tidak mengandalkan Yehuwa. Sebaliknya, sementara Allah masih bersabar, bertekadlah untuk bertumbuh dalam iman dan memanfaatkan waktu yang masih ada ini dengan bijaksana. —Mat. 24:13; 2 Ptr. 3:17, 18. w12 15/9 3: 17, 18 Senin, 29 September Pertahankanlah hati nurani yang baik, supaya khususnya apabila kamu dicela, mereka menjadi malu, yaitu orang-orang yang menghina tingkah lakumu yang baik.—1 Ptr. 3:16. Kadang-kadang, orang yang tidak seiman berbuat salah kepada kita. Jika itu terjadi, kita mungkin bisa membuatnya tertarik kepada ajaran Alkitab. Rasul Paulus menulis, ” ’Jika musuhmu lapar, berilah dia makan; jika dia haus, berilah dia sesuatu untuk diminum; karena dengan melakukan ini engkau menumpukkan bara yang bernyala-nyala di atas kepalanya.’ Jangan biarkan dirimu ditaklukkan oleh apa yang jahat, tetapi teruslah taklukkan apa yang jahat dengan apa yang baik.” (Rm. 12:20, 21) Jadi, kalau kita tetap sopan sewaktu diperlakukan dengan buruk, orang yang bersikap keras sekalipun bisa melunak, bahkan menjadi baik terhadap kita. Dengan menunjukkan pengertian, bertimbang rasa, dan bahkan berbelaskasihan kepada orang yang menyakiti, kita bisa membuatnya ingin belajar kebenaran Alkitab. Tanggapan yang lembut bisa membuat orang itu bertanya-tanya mengapa Saudara bisa bertingkah laku baik.—1 Ptr. 2:12. w12 15/11 5:13 Selasa, 30 September Ia yang memiliki semangat kerendahan hati akan memegang kemuliaan.—Ams. 29:23. Kalau mendengar kata ”kemuliaan”, apa yang muncul dalam benak Saudara? Semaraknya ciptaan Allah? (Mz. 19:1) Pujian dan kemuliaan yang ditujukan kepada orang yang sangat kaya, pintar, atau sukses? Dalam Alkitab, kata Ibrani untuk ”kemuliaan” bisa digunakan untuk menunjukkan bobot. Pada zaman dahulu, sewaktu uang terbuat dari logam mulia, semakin berat sebuah koin semakin besar nilainya. Jadi, kata-kata yang digunakan untuk menyatakan berat bisa memiliki makna kiasan yaitu berharga, megah, atau mengagumkan. Kita mungkin mengagumi orang yang memiliki kekuasaan, kedudukan, atau reputasi. Tetapi, apakah itu yang Allah cari dalam diri manusia? Orang seperti apa yang mendapat kemuliaan dari Allah? Jawabannya ada dalam Alkitab. Misalnya, Amsal 22:4 menyatakan, ”Hasil dari kerendahan hati dan takut akan Yehuwa adalah kekayaan dan kemuliaan dan kehidupan.” Dan Yakobus sang murid menulis, ”Hendaklah kamu merendahkan diri di hadapan Yehuwa, dan ia akan meninggikan kamu.” —Yak. 4:10. w13 15/2 4:1, 2 Rabu, 1 Oktober Biarlah kita tidak menyerah dalam melakukan apa yang baik. —Gal. 6:9. Ketekunan penting bagi orang Kristen dewasa ini. Saudara akan menghadapi cobaan, tetapi Yehuwa akan membantu Saudara. Teruslah berdoa meminta roh kudus. Saudara akan merasa lega saat Yehuwa mengganti dukacita dengan sukacita, dan keresahan dengan ketenangan. (Mat. 7:7-11) Tidak soal seberapa sulit problem Saudara, jangan pernah mundur, jangan menyerah. Dikenal oleh Yehuwa benarbenar menghasilkan berkat yang limpah! Jadi, jika Saudara baru mengenal Yehuwa dan dibaptis, apa selanjutnya? Teruslah berupaya mengenal Yehuwa dengan lebih baik dan bertumbuh ke arah kematangan rohani. Dan, jika Saudara telah dibaptis bertahun-tahun yang lalu, apa selanjutnya? Saudara juga harus terus menambah pengetahuan tentang Yehuwa dan memperdalamnya. Semoga kita tidak pernah berpuas diri atas hubungan yang sudah kita miliki dengan-Nya. Kita hendaknya memeriksa diri kita secara berkala untuk memastikan bahwa kita terus mempererat hubungan dengan Yehuwa—Bapak, Sahabat, dan Allah kita yang pengasih.—2 Kor. 13:5, 6. w13 15/3 3:17, 18 Kamis, 2 Oktober Pergulatan kita . . . melawan kumpulan roh yang fasik di tempat-tempat surgawi.—Ef. 6:12. Karena mengasihi Yehuwa, kita tergerak untuk membaktikan diri kepada-Nya. Banyak dari antara kita selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa kita bertekad untuk terus melayani Yehuwa dengan segenap hati. Tetapi, Setan terus berupaya memengaruhi kita. Ia masih terus mengincar hati kita. Tentu saja, ia tahu bahwa kita tidak akan tiba-tiba meninggalkan Yehuwa. Maka, ia dengan licik menggunakan ”sistem ini” untuk secara bertahap melemahkan semangat kita. (Mrk. 4:18, 19) Mengapa cara Setan itu sangat jitu? Karena ia melumpuhkan semangat kita secara bertahap sehingga kita tidak menyadarinya. Ya, pengaruh dunia Setan bisa membuat semangat kita berkurang sedikit demi sedikit. Jika hal itu terjadi, Setan berhasil mengurangi semangat Saudara dalam dinas kepada Yehuwa. Jika seorang Kristen tidak waspada, ia bisa jadi tidak sadar bahwa semangatnya mengendur.—Mat. 24:42; 1 Ptr. 5:8. w12 15/4 3:14, 15 Jumat, 3 Oktober Orang adil-benar mungkin jatuh . . . , namun ia pasti akan bangkit.—Ams. 24:16. Beberapa orang terus merasa bersalah atas dosa-dosa mereka yang sebenarnya telah diampuni. Jika Saudara merasa seperti itu, ingatlah bahwa Yehuwa mengampuni Petrus dan rasul-rasul lain yang meninggalkan Putra kesayangan-Nya pada saat ia sangat membutuhkan mereka. Yehuwa juga mengampuni pria di sidang Korintus yang dipecat karena amoralitas tetapi belakangan bertobat. (1 Kor. 5:1-5; 2 Kor. 2: 6-8) Dan, masih banyak orang lain yang dicatat dalam Firman Allah yang melakukan dosa serius tetapi diampuni karena mereka bertobat. (2 Taw. 33:2, 10-13; 1 Kor. 6:9-11) Yehuwa akan mengampuni dan melupakan kesalahan Saudara di masa lalu jika Saudara sungguh-sungguh bertobat dan yakin bahwa Ia akan berbelaskasihan kepada Saudara. Tebusan dapat menutup dosa semua orang yang bertobat. Iman akan tebusan dapat menyingkirkan beban perasaan bersalah yang Saudara tanggung dan dapat memberikan kekuatan kepada Saudara untuk melayani Allah dengan sepenuh hati, jiwa, dan pikiran.—Mat. 22:37. w12 15/8 3:16, 17 Sabtu, 4 Oktober Aku bertekuk lutut kepada Bapak, yang kepadanya setiap keluarga di surga dan di bumi berutang nama.—Ef. 3:14, 15. Keluarga. Apa yang Saudara bayangkan ketika mendengar kata itu? Suasana yang akrab? Kebahagiaan? Bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan? Tempat yang aman, yang cocok untuk bertumbuh, belajar, dan bertukar pendapat? Jika keluarga Saudara saling memerhatikan, bisa jadi itulah yang Saudara bayangkan. Yehuwa adalah Pencipta keluarga. Ia bermaksud agar semua ciptaan-Nya di surga maupun di bumi menikmati perasaan aman, rasa saling percaya, dan persatuan sejati sebagai satu keluarga. Setelah manusia berdosa, mereka bukan bagian dari keluarga Allah lagi. Namun, apa yang ingin Allah wujudkan tidak gagal. Kelak, Firdaus di bumi pasti dipenuhi oleh keturunan Adam dan Hawa sesuai dengan kehendak-Nya. (Kej. 1:28; Yes. 45:18) Ia telah mempersiapkan segalanya untuk mewujudkan hal itu. Beberapa hal yang Ia lakukan tertulis dalam buku Efesus. Dengan memahami hal itu, kita bisa mendukung kehendak Yehuwa untuk menyatukan ciptaan-Nya. w12 15/7 4:1, 2 Minggu, 5 Oktober Mereka akan duduk, masingmasing di bawah tanaman anggurnya dan di bawah pohon aranya, dan tidak akan ada orang yang membuat mereka gemetar.—Mi. 4:4. Tempat tinggal yang layak sulit didapat dalam dunia kita sekarang. Banyak orang tinggal berjejal-jejal di kota yang padat. Mereka mungkin terpaksa tidur di kolong jembatan atau tinggal di kawasan kumuh. Mereka hanya bisa bermimpi untuk punya rumah sendiri. Di ba- wah pemerintahan Kerajaan Allah, semua orang akan memiliki rumah sendiri. Yesaya menubuatkan, ”Mereka akan membangun rumah dan menghuninya; dan mereka akan membuat kebun anggur dan memakan buahnya.” (Yes. 65:21) Namun, mereka tidak akan sekadar punya rumah. Sekarang pun, banyak yang sudah memiliki rumah sendiri, bahkan rumah yang megah bak istana. Tetapi, mereka khawatir rumahnya sewaktu-waktu disita atau dibobol pencuri. Sungguh berbeda keadaannya kelak sewaktu Kerajaan Allah memerintah atas bumi! w12 15/9 2:4, 5 Senin, 6 Oktober [Abraham] menantikan kota yang mempunyai fondasi yang tetap, kota yang dibangun dan dibuat oleh Allah.—Ibr. 11:10. Apakah Saudara juga bertekad untuk berbeda dari dunia fasik ini? Memang, hal itu tidak selalu mudah. Tetapi, dengan bantuan Allah dan rekan-rekan Kristen, Saudara pasti bisa. Ingatlah, Saudara tidak sendirian. Semua yang ingin melayani Yehuwa harus melawan Setan dan dunia ini! (Ef. 6:12) Namun, kita bisa menang jika kita percaya kepada Yehuwa dan menjadikan Dia tempat tinggal kita yang aman. Selain itu, tirulah Abraham dengan terus memikirkan hadiah yang akan Saudara dapatkan. (2 Kor. 4:18) ”Kota” yang Abraham nantikan adalah Kerajaan Mesianik. Tetapi, dapat dikatakan, kita tidak perlu menantikannya. Kerajaan itu telah memerintah di surga. Terlebih lagi, ada banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa Kerajaan itu akan segera berkuasa atas bumi. Apakah Saudara benar-benar percaya bahwa Kerajaan itu ada? Apakah hal itu memengaruhi jalan hidup Saudara, pandangan Saudara terhadap dunia ini, dan apa yang Saudara utamakan?—2 Ptr. 3:11, 12. w13 15/3 4:13, 14 Selasa, 7 Oktober Engkau adalah imam sampai waktu yang tidak tertentu seperti Melkhizedek!—Mz. 110:4. Pada waktu Daud menjadi raja Israel, Yehuwa membuat dua sumpah lain yang akan bermanfaat bagi semua orang yang menaatiNya. Pertama, Ia bersumpah kepada Daud bahwa takhtanya akan ada untuk selamanya. (Mz. 89: 35, 36; 132:11, 12) Kedua, Yehuwa memberi tahu Daud bahwa Benih itu akan menjadi Raja sekaligus Imam Besar bagi manusia. Di Israel, kedudukan raja dan imam tidak boleh dipegang oleh orang yang sama. Imam harus berasal dari suku Lewi, sedangkan raja, dari suku Yehuda. Namun, sehubungan dengan Raja yang akan datang ini, Daud menubuatkan bahwa ia akan menjadi raja sekaligus imam. Sebagai penggenapannya, Yesus Kristus, Benih yang dijanjikan, kini memerintah di surga. Ia juga menjadi Imam Besar untuk membantu orang-orang yang bertobat menjalin hubungan baik dengan Allah.—Ibr. 7:21, 25, 26. w12 15/10 3:13, 14 Rabu, 8 Oktober Rendahkanlah dirimu. —Ams. 6:3. Bagi kebanyakan orang, meminta maaf adalah hal yang sulit. Namun, hamba-hamba Allah belajar untuk rendah hati dengan mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf. Mereka juga siap mengampuni kesalahan orang lain. Kesombongan akan menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Sebaliknya, sikap suka mengampuni akan menghasilkan perdamaian dengan saudara-saudari. Kita mungkin perlu rendah hati dan meminta maaf dengan tulus jika kita tidak bisa memenuhi apa yang sebelumnya sudah kita sepakati. Barangkali, hal itu terjadi karena keadaan yang tidak terduga. Sekalipun kita bisa saja menyalahkan orang lain, sebagai orang Kristen yang rendah hati kita akan mengakui kesalahan kita dan tidak membenarkan diri. (Ams. 6: 1-5) Alangkah bersyukurnya kita karena Alkitab menganjurkan kita untuk bersikap sebagai yang lebih kecil!—Luk. 9:48. w12 15/11 3:17-19 Kamis, 9 Oktober Kasihilah segenap persekutuan saudara-saudara, takutlah akan Allah.—1 Ptr. 2:17. Saksi-Saksi Yehuwa takut membuat Allah tidak senang, dan hal itu membuat mereka lebih termotivasi untuk melakukan kehendak-Nya. Mereka senang melayani Yehuwa bersama persekutuan saudara-saudari sedunia yang memiliki keinginan yang sama. Maka, wajarlah jika mereka mengasihi persekutuan saudara-saudari itu. Kasih persaudaraan seperti itu langka di masyarakat yang mementingkan diri dewasa ini. Hal itu kadang-kadang membuat kalangan non-Saksi takjub. Misalnya, seorang pemandu wisata di sebuah biro perjalanan Amerika takjub melihat bagaimana SaksiSaksi begitu menyayangi dan memerhatikan kebutuhan para delegasi asing p ada keb aktian internasional 2009 di Jerman. Ia mengatakan bahwa selama bertahun-tahun sebagai pemandu, belum pernah ia melihat hal seperti itu. Pernahkah Saudara mendapati reaksi seperti itu dari orang-orang yang mengamati Saksi-Saksi di kebaktian yang pernah Saudara hadiri? w12 15/12 3:18 Jumat, 10 Oktober Engkau, oh, Yehuwa, baik dan siap mengampuni; dan kebaikan hati yang penuh kasih berlimpah bagi semua orang yang berseru kepadamu.—Mz. 86:5. Doa itu sangat ampuh; melalui doa kita bisa mendapat bantuan dari Allah. Daud mengungkapkan iman dan perasaannya melalui doanya yang indah, yang dicatat dalam buku Mazmur. (Mz. 32:1-5) Daud mengakui bahwa ia lelah karena terus berupaya membungkam hati nuraninya! Daud menderita secara mental, fisik, dan kehilangan sukacita karena tidak mengakui dosanya. Jadi, bagaimana caranya Daud bisa mendapat pengampunan dan merasa lega? Hanya dengan mengakui dosanya kepada Allah. Yehuwa menjawab doa Daud dan menguatkan dia untuk terus melangkah maju dan melakukan apa yang benar. Demikian pula, jika Saudara berdoa dengan tulus dan sepenuh hati, Saudara dapat yakin bahwa Yehuwa akan benar-benar memerhatikan permohonan Saudara. Jika kesalahan di masa lalu mengganggu Saudara, berupayalah dengan sungguh-sungguh untuk memperbaikinya, dan yakinlah bahwa Yehuwa telah mengampuni Saudara! w13 15/1 4:12 Sabtu, 11 Oktober Mereka tidak mengenal suara orang-orang yang tidak dikenal. —Yoh. 10:5. Para peneliti mendapati bahwa upaya memerhatikan satu suara saja saat mendengar suara-suara lainnya akan semakin sulit jika yang didengarkan adalah suara orang-orang. Ini berarti sewaktu Saudara mendengar suara dua orang sekaligus, Saudara harus memilih suara siapa yang akan Saudara perhatikan. Pilihan Saudara banyak bergantung pada siapa yang ingin Saudara dengarkan. Jadi, orang-orang Yahudi yang ingin melakukan kehendak bapak mereka, Si Iblis, tidak mau mendengar- kan Yesus. Dari ’rumah hikmat’ dan ’rumah bebal’ keluar suara yang memanggil kita. (Ams. 9:1-5, 13-17) Hikmat dan kebebalan seolah-olah terus berupaya menarik perhatian kita. Karena itu, kita harus memilih. Yang mana yang akan kita dengarkan? Itu sangat bergantung pada kehendak siapa yang ingin kita ikuti. Domba-domba Yesus mendengarkan suaranya dan mengikuti dia. (Yoh. 10:16, 27) Mereka ”berada di pihak kebenaran”. (Yoh. 18:37) Orangorang yang rendah hati sep erti itulah yang akan ”memegang kemuliaan”.—Ams. 3:13, 16; 8:1, 18; 29:23. w13 15/2 4:13, 14 Minggu, 12 Oktober Allah untuk pertama kali memalingkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa, untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi namanya.—Kis. 15:14. Sebagai ”umat yang disebut dengan nama [Allah]”, para anggota bangsa Israel rohani yang baru menggunakan nama Allah. Misalnya, mereka tentu menggunakannya sewaktu mengutip dari KitabKitab Ibrani. (Kis. 15:17) Jadi, pada Pentakosta 33 M, sewaktu rasul Petrus berbicara kepada orang Yahudi dan proselit yang datang dari berbagai negeri, ia beberapa kali menggunakan nama Allah. (Kis. 2:14, 20, 21, 25, 34) Orang-orang Kristen masa awal menjunjung nama Yehuwa, maka Ia memberkati pengabaran mereka. Dewasa ini, Yehuwa juga memberkati pelayanan kita karena kita dengan bangga menyatakan nama-Nya dan menunjukkan kepada para peminat bahwa nama itu ada dalam Alkitab mereka sendiri. Dengan demikian, kita memperkenalkan Allah yang benar kepada mereka. Benar-benar suatu hak istimewa bagi mereka dan bagi kita! Perkenalan semacam ini sering kali menjadi awal dari persahabatan yang indah dengan Yehuwa, yang akan semakin kuat dan berlangsung selamanya. w13 15/3 5:12, 13 Senin, 13 Oktober Kami telah berlaku loyal, adil-benar dan tidak bercela. —1 Tes. 2:10. Apa persamaan antara Delila, Absalom, dan Yudas Iskariot? Mereka semua tidak loyal. Delila tidak loyal kepada Hakim Simson yang mencintainya; Absalom kepada Raja Daud, bapaknya; Yudas kepada Kristus Yesus, Majikannya. Perbuatan mereka masing-masing sangat merugikan dan menyakiti hati orang lain! Tetapi, mengapa hal ini menarik perhatian kita? Seorang penulis zaman modern menyebut pengkhianatan sebagai salah satu perbuatan tercela yang paling umum dewasa ini. Hal itu tidak mengherankan bagi kita. Sewaktu menyebutkan tanda ”penutup sistem ini”, Yesus mengatakan, ”Banyak yang akan . . . mengkhianati satu sama lain.” (Mat. 24: 3, 10) ”Khianat” berarti ”perbuatan tidak setia” seperti menyerahkan orang ke tangan musuh melalui tipu daya. Maraknya tindakan tidak loyal seperti itu meneguhkan bahwa kita hidup pada ”hari-hari terakhir”. Tentang masa itu, Paulus menubuatkan bahwa orang-orang akan menjadi ”tidak loyal, . . . pengkhianat”. (2 Tim. 3:1, 2, 4) Ketidakloyalan dan pengkhianatan sangat menyakitkan dan membuat orang lain menderita. Ya, tindakan itu adalah salah satu tanda hari-hari terakhir! w12 15/4 2:1, 2 Selasa, 14 Oktober Para penyembah yang benar akan menyembah Bapak dengan roh dan kebenaran, karena, sesungguhnya, Bapak mencari orang-orang yang seperti itu supaya mereka menyembah dia. —Yoh. 4:23. Warisan rohani kita mencakup banyak sekali keterangan yang berharga dan akurat tentang hamba-hamba Allah di masa lalu. Misalnya, kisah tentang Abraham, Ishak, dan Yakub. Para patriark ini dan keluarga me- reka pastilah sering membahas bagaimana caranya mereka dapat menyenangkan Yehuwa. Maka, tidaklah mengherankan jika Yusuf menolak amoralitas seksual dan menganggapnya sebagai ’dosa terhadap Allah’. (Kej. 39:7-9) Kebiasaan bagi orang Kristen juga disampaikan secara lisan atau melalui teladan. Di antaranya ada hal-hal tentang Perjamuan Malam Tuan yang disampaikan rasul Paulus kepada sidang-sidang Kristen. (1 Kor. 11:2, 23) Dewasa ini, semua hal yang kita butuhkan untuk menyembah Allah ”dengan roh dan kebenaran” tertulis dalam FirmanNya. (Yoh. 4:24) Alkitab memang bisa menerangi semua manusia, tetapi hanya kita sebagai hamba-hamba Yehuwa yang menghargainya. w13 15/2 1:6 Rabu, 15 Oktober Tuan berpaling dan memandang Petrus, dan Petrus pun teringat akan ucapan Tuan sewaktu dia mengatakan kepadanya, ”Sebelum ayam jantan berkokok hari ini, engkau akan menyangkal aku tiga kali.”—Luk. 22:61. Petrus punya kelemahan yaitu takut akan manusia, dan kadang hal ini membuatnya tersandung; namun, ia tetap loyal kepada Yesus dan Yehuwa. Misalnya, ia menyangkal Majikannya di hadapan umum, bukan hanya sekali melainkan tiga kali. (Luk. 22:54-60) Pada kesempatan lain, Petrus memperlakukan orang Kristen non-Yahudi seolah-olah mereka tidak sebaik orang Kristen Yahudi yang bersunat. Namun, rasul Paulus tahu bahwa tidak boleh ada pembedaan golongan dalam sidang. Jadi, sikap Petrus itu keliru. Agar tindakan Petrus tidak memecah-belah persaudaraan, Paulus langsung menasihati Petrus dengan terus terang. (Gal. 2:11-14) Apakah Petrus merasa tersinggung lalu berhenti dari perlombaan untuk kehidupan? Tidak. Ia menanggapi nasihat Paulus dengan serius, menerapkannya, dan terus berlomba. w13 15/3 1:12 Kamis, 16 Oktober Yehuwa dekat dengan orangorang yang patah hati; dan orang-orang yang semangatnya remuk ia selamatkan. —Mz. 34:18. Daud mengalami banyak kesukaran dalam hidupnya. (1 Sam. 30:3-6) Alkitab menunjukkan bahwa Yehuwa tahu perasaannya. (Mz. 56:8) Allah juga tahu perasaan kita. Sewaktu kita ”patah hati” atau ”semangat [kita] remuk”, Ia mendekat kepada kita. Hal ini saja sudah menghibur kita, seperti yang dirasakan Daud, yang bernyanyi, ”Aku akan bergembira dan bersukacita atas kebaikan hatimu yang penuh kasih, sebab engkau telah melihat penderitaanku; engkau mengetahui kesesakan jiwaku.” (Mz. 31:7) Namun, Yehuwa tidak hanya melihat kesusahan kita. Ia menguatkan kita dengan memberikan penghiburan dan anjuran. Salah satu caranya adalah melalui perhimpunan. Ketidakadilan dalam dunia Setan dapat membuat kita tertekan dan kecil hati. Namun, bila kita berhimpun bersama saudara-saudari, kita mendapat kekuatan dan bantuan untuk terus melayani Yehuwa dengan sukacita. w12 15/4 5:14, 15 Jumat, 17 Oktober Biarlah Yehuwa menghardik engkau.—Yud. 9. Sewaktu ’berselisih dengan Iblis mengenai tubuh Musa’, Yesus tidak mau b ertindak melamp aui wewenangnya, sekalipun ia adalah Mikhael, malaikat yang paling berkuasa. Ya, Putra Allah menunjukkan kerendahan hati dan kesahajaan. Ia rela menantikan Yehuwa, Hakim Tertinggi di alam semesta, untuk menangani hal itu dengan cara dan pada waktu yang Allah tentukan. Sewaktu masih di surga, Yesus pasti mengetahui semua nubuat tentang kehidupannya kelak sebagai Mesias di bumi. Jadi, kemungkinan besar ia sudah mengetahui semua penderitaan yang akan ia alami. Namun, Yesus tetap menerima tugas untuk hidup di bumi dan mati sebagai Mesias yang dijanjikan. Mengapa? Karena ia rendah hati. Rasul Paulus menekankan hal itu dengan menulis, ”Walaupun ada dalam wujud Allah, [ia] tidak pernah mempertimbangkan untuk merebut kedudukan, yakni agar ia setara dengan Allah. Tidak, tetapi ia mengosongkan dirinya dan mengambil wujud seorang budak dan menjadi sama dengan manusia.”—Flp. 2:6, 7. w12 15/11 2:5, 6 Sabtu, 18 Oktober Biarlah mereka menundukkan . . . segala binatang merayap yang merayap di bumi. —Kej. 1:26. Yehuwa menciptakan manusia di urutan terakhir, sebagai klimaks dari ciptaan-Nya di bumi. Allah memerintahkan Adam dan Hawa, dan semua manusia lainnya, untuk mengurus binatang-binatang dan berkuasa atas mereka dan dengan demikian berdamai dengan mereka. Jadi, tidaklah mengherankan jika Alkitab mengatakan bahwa manusia akan hidup damai dengan binatang. (Yes. 11:6-9; 65:25) Mengapa? Ingatlah bahwa sewaktu Nuh dan keluarganya keluar dari bahtera setelah Air Bah, Yehuwa berkata kepada mereka, ”Setiap makhluk hidup di bumi, . . . akan senantiasa takut dan gentar kepadamu.” Maka, sekarang banyak binatang akan lari dari manusia untuk bertahan hidup. (Kej. 9:2, 3) Tetapi, Yehuwa dapat menyingkirkan sebagian dari rasa takut dan kegentaran itu sehingga hubungan manusia dan binatang akan kembali seperti yang Ia perintahkan semula. (Hos. 2:18) Betapa menyenangkannya saat itu bagi semua orang yang hidup di bumi kelak! w12 15/9 2:7, 9 Minggu, 19 Oktober Pilihlah pada hari ini siapa yang akan kamu layani.—Yos. 24:15. Sewaktu membuat pilihan, seseorang bisa memutuskan dan menentukan arah kehidupannya. Sebagai ilustrasi, bayangkan seseorang sedang berjalan, lalu tibatiba ia sampai di persimpangan jalan. Apakah dia akan ke kiri atau ke kanan? Alkitab memuat banyak contoh dari orang-orang yang harus membuat pilihan. Misalnya, Kain harus memutuskan apakah akan melampiaskan kemarahannya atau mengekangnya. (Kej. 4: 6, 7) Yosua harus memilih apakah akan melayani Allah yang benar atau menyembah allah-allah palsu. Tujuan Yosua adalah tetap dekat dengan Yehuwa; maka, dia memilih jalan yang membawanya ke sana. Namun, tidak demikian halnya dengan Kain, maka dia memilih jalan yang membuatnya semakin jauh dari Yehuwa. Kadang-kadang, kita juga ada di ”persimpangan jalan”. Jika hal itu terjadi, ingatlah selalu tujuan kita, yaitu memuliakan Yehuwa melalui semua tindakan kita dan menghindari semua hal yang akan menjauhkan kita dari-Nya.—Ibr. 3:12. w13 15/1 2:1-3 Senin, 20 Oktober Inilah milik pusaka hambahamba Yehuwa.—Yes. 54:17. Warisan rohani kita mencakup kisah-kisah zaman modern yang membuktikan bahwa ’Yehuwa ada di pihak kita’. (Mz. 118:7) Hal ini membuat kita tidak merasa takut, bahkan sewaktu dianiaya. Dalam warisan rohani kita terdapat janji yang membesarkan hati ini, ” ’Senjata apa pun yang ditempa untuk melawanmu tidak akan berhasil, dan setiap lidah yang bangkit me- lawanmu di pengadilan akan kauhukum. Inilah milik pusaka [warisan] hamba-hamba Yehuwa, dan keadilbenaran mereka berasal dariku,’ demikian ucapan Yehuwa.” (Yes. 54:17) Ya, tak satu pun dari senjata Setan yang dapat membuat kita celaka secara permanen. Setan telah berupaya melenyapkan Firman Allah, menyingkirkan nama Yehuwa, dan menyembunyikan kebenaran. Namun, ia bukanlah tandingan bagi Yehuwa, karena semua upayanya telah Allah gagalkan. w13 15/2 1:7, 8 Selasa, 21 Oktober Seluruh keturunan Israel tidak bersunat hatinya.—Yer. 9:26. Kita bisa memahami arti dari ”tidak bersunat hatinya” dengan memerhatikan perintah Allah kepada orang Yahudi, ”Hai, orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, . . . singkirkan kulit khitan dari hatimu, agar kemurkaanku tidak keluar . . . karena buruknya perbuatan-p erbuatanmu.” Tetapi, dari mana asalnya semua perbuatan buruk mereka itu? Dari dalam hati mereka. (Mrk. 7:20-23) Hati mereka keras dan suka memberontak. Yehuwa tidak berkenan akan motif dan pikiran mereka. (Yer. 5:23, 24; 7:24-26) Kepada mereka, Allah mengatakan, ”Sunatlah dirimu bagi Yehuwa, dan singkirkan kulit khitan dari hatimu.” (Yer. 4:4; 18:11, 12) Maka, orangorang Yahudi pada zaman Yeremia perlu ’menyunat hati mereka’, seperti yang pernah dilakukan pada zaman Musa. (Ul. 10:16; 30:6) ’Menyingkirkan kulit khitan dari hati mereka’ berarti menyingkirkan hal-hal yang membuat hati mereka tidak tanggap, yaitu pikiran, hasrat, atau motif mereka yang bertentangan dengan perintah Allah. —Kis. 7:51. w13 15/3 2:7-9 Rabu, 22 Oktober Kita bukannya tidak mengetahui siasatnya.—2 Kor. 2:11. Bagaimana kita dapat melindungi diri terhadap siasat Setan dan tetap melayani Yehuwa dengan sepenuh hati? Doa sangat penting. Paulus menganjurkan rekan-rekan seimannya untuk ”berdiri teguh melawan siasat-siasat licik Iblis”. Lalu, ia mendesak mereka, ”Dengan setiap bentuk doa dan permohonan, teruslah berdoa pada setiap kesempatan.” (Ef. 6:11, 18; 1 Ptr. 4:7) Apa manfaat doa seperti itu? Paulus menyatakan, ”Dalam segala sesuatu nyatakanlah permintaanmu kepada Allah melalui doa dan permohonan yang disertai ucapan syukur; dan kedamaian dari Allah, yang lebih unggul daripada segala akal, akan menjaga hatimu.” (Flp. 4:6, 7) Ya, jika kita ingin tetap melayani Yehuwa dengan segenap hati, kita harus sering berdoa dengan sungguh-sungguh. (Luk. 6:12) Maka, bertanyalah, ’Seberapa sungguhsungguh dan seberapa sering saya berdoa?’ (Mat. 7:7; Rm. 12:12) Jawaban Saudara menunjukkan apakah Saudara betul-betul ingin melayani Allah dengan sepenuh hati. w12 15/4 3:16, 18 Kamis, 23 Oktober Ia tidak goyah karena ketiadaan iman.—Rm. 4:20. Sekarang bukanlah waktunya untuk ”goyah karena ketiadaan iman”. Ini adalah waktunya untuk memiliki iman yang kuat yang akan memberi kita keberanian untuk melakukan kehendak Allah. Setan dan kaki tangannya mencoba menghentikan pekerjaan yang Yesus perintahkan kepada kita. (Mat. 28:19, 20) Walaupun Setan menyerang, kita tahu bahwa Yehuwa adalah ”Allah yang hidup, yang adalah Juru Selamat segala macam orang, teristimewa orang-orang yang setia”. Ia ”tahu b agaimana melep askan orang- orang yang memiliki pengabdian yang saleh dari cobaan”. (1 Tim. 4: 10; 2 Ptr. 2:9) Tidak lama lagi, Yehuwa akan mengakhiri sistem fasik ini. Meskipun kita tidak tahu secara persis bagaimana dan kapan ini akan terjadi, kita tahu bahwa tepat pada waktunya, Kristus akan menyingkirkan musuh-musuh Allah, dan kedaulatan Yehuwa akan dibenarkan. Semoga kita tidak pernah mulai berpikir bahwa ”segala sesuatu terus berlangsung tepat seperti sejak awal penciptaan”.—2 Ptr. 3: 3, 4; 1 Tes. 5:1. w12 15/5 3:17, 18 Jumat, 24 Oktober Absalom terus mencuri hati orang Israel.—2 Sam. 15:6. Dewasa ini, Setan terus menggunakan orang-orang seperti Absalom untuk mencuri hati hambahamba Yehuwa. ’Aturan Yehuwa terlalu membatasi,’ kata mereka. ’Lihat orang-orang yang tidak melayani Yehuwa. Hidup mereka senang!’ Ap akah Saudara mengenali dusta yang memuakkan itu dan tetap loyal kepada Allah? Apakah Saudara mengakui bahwa ”hukum yang sempurna”, yakni hukum Kristus, dapat memberikan kebebasan yang sejati? (Yak. 1:25) Jika demikian, hargailah hukum itu, dan jangan pernah tergoda untuk menyalahgunakan kebebasan Kristen Saudara. (1 Ptr. 2: 16) Sungguh menyedihkan, banyak anak muda dalam kebenaran —bahkan banyak juga yang sudah tua—harus belajar dari pengalaman pahit bahwa kesenangan yang tidak patut sering berakibat sangat buruk! (Gal. 6:7, 8) Jadi, bertanyalah, ’Apakah saya menyadari bahwa siasat Setan itu licik? Apakah saya memandang Yehuwa sebagai Sahabat terdekat saya, yang selalu berkata benar dan menginginkan yang terbaik buat saya?’ —Yes. 48:17, 18. w12 15/7 2:6, 7, 9 Sabtu, 25 Oktober Kerajaan itu akan kuat sebagian dan rapuh sebagian. —Dan. 2:42. Daniel 2:41 menyebutkan bahwa kaki patung yang dilihat Raja Nebukhadnezar yang terdiri dari campuran besi dan tanah liat, adalah satu ”kerajaan”, dan bukan banyak ”kerajaan”. Maka, tanah liat itu menggambarkan kelompok-kelompok orang di dalam Kuasa Dunia Anglo-Amerika yang membuatnya lebih rapuh, atau lemah, daripada Imperium Romawi, yang digamb arkan oleh tungkai b awah yang seluruhnya terbuat dari besi. Tanah liat itu disebut sebagai ”keturunan umat manusia”, atau rakyat biasa. (Dan. 2:43) Di dalam Kuasa Dunia Anglo-Amerika, orang-orang menuntut hak mereka melalui kampanye hak-hak sipil, serikat pekerja, dan gerakan kemerdekaan. Rakyat biasa membatasi Kuasa Dunia Anglo-Amerika untuk bertindak dengan kekuatan yang bagaikan besi. Selain itu, ideologi yang saling bertentangan dan kemenangan tipis dalam pemilu telah melemahkan wewenang para pemimpin yang populer sekalipun, sehingga mereka tidak memperoleh dukungan penuh untuk melaksanakan kebijakan mereka.—2 Tim. 3:1-3. w12 15/6 2:9 Minggu, 26 Oktober Dengarkanlah, hai, Israel: Yehuwa adalah Allah kita; Yehuwa itu esa.—Ul. 6:4. Yesus mengutip kata-kata itu. Mungkinkah ada orang Kristen sejati yang tidak setuju dengannya? (Mrk. 12:29) Doktrin Tritunggal bertentangan dengan tugas yang Yesus berikan kepada murid-muridnya ini, ”Buatlah orang-orang dari segala bangsa menjadi murid, baptislah mereka dengan nama Bapak dan Putra dan roh kudus.” (Mat. 28:19) Agar bisa dibaptis sebagai orang Kristen sejati dan menjadi seorang Saksi Yehuwa, seseorang harus mengakui keunggulan Sang Bapak, Yehuwa, dan kedudukan maupun wewenang Putra Allah, Yesus. Para calon baptis juga harus percaya bahwa roh kudus adalah tenaga aktif Allah, bukannya bagian dari Tritunggal. (Kej. 1:2) Orang yang masih percaya Tritunggal tidak bisa dibaptis sebagai lambang pembaktian yang sah kepada Allah Yehuwa. Betapa bersyukurnya kita atas warisan rohani yang telah melindungi kita dari ajaran yang tidak menghormati Allah ini! w13 15/2 2:6, 7 Senin, 27 Oktober Bagaimana sampai kamu berbalik lagi?—Gal. 4:9. Orang Kristen di Galatia perlu memeriksa seberapa dalam iman mereka dan perlu menghargai kemerdekaan mereka secara rohani. Dengan memberikan tebusan, Yesus membuka jalan bagi orangorang yang beriman kepadanya untuk mengenal Allah dengan cara baru. Mereka bisa menjadi putraputra Allah! Agar terus menikmati hubungan itu, orang Galatia perlu menolak ajaran kaum Yudais, yang berkukuh bahwa Hukum Musa harus tetap dijalankan. Malah, orang non-Yahudi dalam sidang jemaat sebenarnya tidak pernah berada di bawah Hukum! Baik orang Yahudi maupun non-Yahudi perlu membuat kemajuan rohani. Ini berarti mereka perlu menyadari bahwa menjalankan Hukum Musa tidak lagi menjadi persyaratan untuk dinyatakan adil-benar oleh Allah. Nasihat rasul Paulus kepada orang Galatia dicatat dalam Alkitab untuk suatu tujuan: mengingatkan semua orang Kristen agar tidak meninggalkan kebenaran Alkitab dan kembali kepada perkara-perkara di belakang. w13 15/3 3:3, 4 Selasa, 28 Oktober Mari kita naik ke gunung Yehuwa, ke rumah Allah Yakub; dan ia akan mengajar kita tentang jalan-jalannya, dan kita akan berjalan di jalan-jalannya.—Yes. 2:3. Orang yang ingin menjadi warga negara suatu negeri perlu tahu sejarah negeri itu. Demikian pula, orang yang ingin menjadi warga negara Kerajaan Allah p erlu belajar sebaik mungkin tentang Kerajaan itu. Pemerintah manusia juga mengharuskan rakyatnya mengetahui dan menaati hukum yang berlaku di negeri yang bersangkutan. Maka, masuk akal jika Yehuwa mengharuskan kita mengetahui dan menaati hukum serta prinsip yang ditetapkan untuk semua warga negara Kerajaan. (Yoh. 15:10; 1 Yoh. 5:3) Hukum buatan manusia sering kali memiliki banyak celah dan tidak adil. Sebaliknya, ”hukum Yehuwa itu sempurna”. (Mz. 19:7) Apakah kita menyukai hukum Allah dan membaca Firman-Nya setiap hari? (Mz. 1:1, 2) Satu-satunya cara untuk mengenal hukum Allah adalah dengan mempelajarinya sendiri. Kita tidak bisa mengharapkan orang lain melakukannya untuk kita. w12 15/8 2:5, 6 Rabu, 29 Oktober Orang-orang ini . . . mengabaikan pertuanan serta mencaci pribadi-pribadi yang mulia. —Yud. 8. Sikap seperti itu tidak boleh ada dalam sidang Kristen. Sebagaimana halnya pada zaman rasul-rasul, para penatua di sidang bukanlah manusia sempurna. Kita mungkin terimbas oleh kekeliruan yang mereka lakukan. Jika hal itu terjadi, betapa tidak patutnya meniru roh dunia dan dengan marah menun- tut ”keadilan” atau menyatakan ”saudara itu tidak pantas menjadi penatua”! Yehuwa mungkin memilih untuk mengabaikan kekeliruan kecil. Maka, bisakah kita meniru Dia? Beberapa orang yang melakukan dosa serius tidak mau menemui penatua-penatua yang ditugaskan untuk membantu mereka karena mereka menyoroti kelemahan para penatua itu. Hal itu sama saja seperti orang sakit yang tidak mau diobati hanya karena ia tidak suka dengan dokternya. w12 15/10 2:6, 7 Kamis, 30 Oktober Karena itu, tetaplah berjagajaga.—Mat. 25:13. Suatu hari, Saudara diminta oleh seorang pejabat untuk mengantarnya ke sebuah acara penting. Namun, beberapa menit sebelum menjemputnya, Saudara baru sadar kalau bensin di mobil Saudara tinggal sedikit. Maka, Saudara buru-buru pergi membelinya. Sementara itu, sang pejabat tiba. Ia mencari-cari Saudara, tetapi Saudara tidak ada. Karena tidak bisa menunggu lagi, ia meminta orang lain mengantarnya. Tak lama kemudian Saudara datang, namun pejabat itu sudah pergi. Seandainya itu benar-benar terjadi, bagaimana perasaan Saudara? Situasi di atas mirip dengan perumpamaan Yesus tentang sepuluh perawan. Perumpamaan itu menunjukkan alasan mengapa pada zaman akhir ada orang Kristen terurap yang tetap setia dan bijaksana, sedangkan yang lain tidak. (Mat. 25:1-12) Hikmah dari perumpamaan itu ditandaskan dalam kata-kata Yesus, ”Karena itu, tetaplah berjagajaga, sebab kamu tidak tahu hari ataupun jamnya”, yaitu kapan Yesus akan membinasakan dunia Setan. w12 15/9 4:1, 3 Jumat, 31 Oktober Orang adil-benar mungkin jatuh . . . , namun ia pasti akan bangkit.—Ams. 24:16. Ada orang-orang yang melakukan dosa yang tidak serius, bahkan berulang kali, karena memiliki kelemahan. Namun, mereka tetap adilbenar di mata Yehuwa jika mereka ”bangkit” lagi, yaitu dengan tulus bertobat dan berupaya keras untuk terus melayani dengan loyal. Hal ini nyata dari cara Allah berurusan dengan orang Israel pada zaman dahulu. (Yes. 41:9, 10) Amsal 24:16 berfokus pada hal positif, yaitu saat kita ”bangkit” dengan bantuan Allah kita yang berbelaskasihan. (Yes. 55:7) Allah Yehuwa dan Yesus yakin bahwa kita akan melakukan yang terbaik. Maka, mereka dengan baik hati memotivasi kita untuk ”bangkit”. (Mz. 86:5; Yoh. 5:19) Sekalipun seorang pelari tersandung atau terjatuh dalam lomba lari maraton, ia masih punya waktu untuk mencapai garis finis jika ia segera bangkit. Dalam perlombaan untuk kehidupan abadi, kita tidak tahu ”hari dan jamnya” perlombaan akan berakhir. (Mat. 24:36) Akan tetapi, semakin jarang kita tersandung, semakin besar kemungkinannya kita bisa berlari dengan kecepatan konstan hingga garis finis. w13 15/3 1:7, 8 Sabtu, 1 November Minggu, 2 November Akan datang hari Yehuwa. —Za. 14:1. Oh, Yehuwa, engkaulah tempat tinggal yang sesungguhnya bagi kami.—Mz. 90:1. Apa yang dimaksudkannya? Ini adalah ”hari Tuan”, yang dimulai ketika ”Kerajaan dunia menjadi kerajaan Tuan kita dan Kristusnya”. (Pny. 1:10; 11:15) Hari itu dimulai pada tahun 1914 dengan lahirnya Kerajaan Mesianik di surga. Puluhan tahun sebelum 1914, para penyembah Yehuwa telah mengumumkan kepada bangsa-bangsa bahwa akhir dari ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa” akan datang pada tahun itu dan bahwa dunia akan memasuki masa pergolakan terburuk. (Luk. 21:24) Bagaimana tanggap an bangsabangsa? Bukannya mengindahkan peringatan itu, para pemimpin politik dan agama malah mengecam dan menganiaya para penginjil terurap yang bersemangat itu. Melalui tindakan itu, para pemimpin dunia mengejek Allah Yang Mahakuasa sendiri, karena duta-duta terurap dari Keraj aan itu me wakili ”Yerusalem surgawi”—Kerajaan Mesianik—dan merup akan bagian darinya.—Ibr. 12:22, 28. w13 15/2 3:4 Apakah Saudara merasa aman dan nyaman tinggal di dunia ini? Jika jawabannya tidak, Saudara tidak sendirian! Sejak dahulu, semua orang yang benar-benar mengasihi Yehuwa merasa bagaikan penduduk asing di dunia ini. Misalnya, di tanah Kanaan, para penyembah Allah yang setia tinggal di kemah dan hidup berpindah-pindah. Mereka ”menyatakan di depan umum bahwa mereka adalah orang-orang asing dan penduduk sementara”. (Ibr. 11:13) Demikian pula dengan para pengikut Kristus yang terurap, yang memiliki ’kewarganegaraan di surga’. Mereka menganggap diri mereka sebagai ”orang-orang asing dan penduduk sementara” di dunia ini. (Flp. 3:20; 1 Ptr. 2:11) ”Domba-domba lain” Kristus juga ”bukan bagian dari dunia, sebagaimana [Yesus dulu] bukan bagian dari dunia”. (Yoh. 10:16; 17:16) Meski demikian, ini tidak berarti umat Allah tidak punya ”tempat tinggal”. Malah, kita punya tempat tinggal yang paling aman dan menyenangkan, yang hanya bisa dilihat dengan mata iman. w13 15/3 4:1, 2 Senin, 3 November Mata Yehuwa ada di segala tempat.—Ams. 15:3. Walaupun Daud adalah pria yang takut akan Allah, ia pernah melakukan dosa-dosa serius. Dua di antaranya berkaitan dengan sepasang suami istri, Uria dan Bat-syeba. Selain melakukan perzinaan dengan Bat-syeba, sang raja memperparah dosanya dengan membunuh Uria yang tak bersalah. Akibat dosa tersebut, semua pihak sangat menderita. Namun, cara Allah mengoreksi Daud menyingkapkan apa saja yang tercakup dalam pengampunan dari Yehuwa. Yehuwa adalah Allah yang suka mengampuni. Tetapi, Ia ingin tahu apakah Daud benar-benar bertobat, agar Ia bisa mengulurkan belas kasihan kepadanya. Maka, Ia mengutus nabi-Nya Natan kepada Daud. Tidakkah hati Saudara tergugah melihat cara Yehuwa menangani hal ini? Ia tidak memaksa Daud untuk mengakui kesalahannya tetapi hanya meminta Natan menyampaikan sebuah kisah yang menggambarkan betapa seriusnya dosa sang raja. (2 Sam. 12:1-4) Dan ternyata hal itu sangat ampuh untuk menangani masalah tersebut! Daud menyadari betapa serius perbuatannya. Dengan penuh penyesalan ia mengakui, ”Aku telah berdosa terhadap Yehuwa.”—2 Sam. 12:5-14. w12 15/11 4:3, 5-7 Selasa, 4 November Seorang pengawas, sebagai pengurus milik Allah, harus bebas dari tuduhan.—Tit. 1:7. Karena dilantik untuk menggembalakan ”kawanan domba Allah”, para pengawas memberikan arahan dan menjalankan kepemimpinan di sidang. (1 Ptr. 5:1, 2) Tentu saja, tanggung jawab yang mereka emban berbeda-beda. Meski demikian, semua pengawas Kristen diharapkan setia menjalankan tugas mereka; semuanya harus ”memberikan pertanggungjawaban” kepada Allah. (Ibr. 13:17) Namun, bagaimana dengan banyak orang Kristen yang loyal yang bukan penatua? Dalam suratnya kepa- da semua orang Kristen, rasul Petrus menulis, ”Sesuai dengan karunia yang telah diterima masing-masing, gunakanlah itu dalam melayani satu sama lain sebagai pengurus yang baik dari kebaikan hati Allah yang tidak selayaknya diperoleh yang dinyatakan dengan berbagai cara.” (1 Ptr. 1:1; 4:10) Allah menunjukkan kebaikan hati-Nya dengan memberi kita karunia, sumber daya, kesanggupan, atau bakat yang dapat kita gunakan untuk membantu rekan-rekan seiman. Jadi, semua yang melayani Allah adalah pengurus. Dengan menjadi pengurus, mereka mendapat kehormatan, kepercayaan, dan tanggung jawab dari Allah. w12 15/12 2:6, 7 Rabu, 5 November Uban di kepala adalah mahkota keindahan apabila didapati di jalan keadilbenaran. —Ams. 16:31. Tidaklah salah untuk memerhatikan penampilan kita. Tetapi, kita tidak perlu berupaya mati-matian untuk menyingkirkan semua tanda penuaan. Tanda penuaan bisa jadi malah menunjukkan kematangan, wibawa, dan kecantikan batiniah. Misalnya, perhatikan kata-kata di ayat hari ini. Begitulah cara Yehuwa memandang kita, dan kita perlu berupaya meniru cara pandang-Nya. (1 Ptr. 3:3, 4) Maka, apakah bijaksana jika kita mengambil risiko yang tidak perlu dengan menjalani pembedahan atau perawatan medis yang bisa berbahaya hanya demi memperbaiki penampilan? ”Sukacita Yehuwa” adalah sumber kecantikan sejati yang memancar dari dalam diri kita, tidak soal berapa umur kita atau bagaimana kondisi kesehatan kita. (Neh. 8: 10) Hanya di dunia-baru kita akan benar-benar sehat dan menjadi cantik lagi seperti waktu masih muda. (Ayb. 33:25; Yes. 33:24) Sambil menantikannya, perlihatkanlah hikmat praktis dan iman. Dengan demikian, kita akan tetap dekat dengan Yehuwa dan menikmati keadaan kita sekarang.—1 Tim. 4:8. w13 15/1 3:10 Kamis, 6 November Ubahlah kiranya nasihat Ahitofel itu menjadi kebodohan, oh, Yehuwa!—2 Sam. 15:31. Perhatikan Absalom yang jahat. Karena ambisinya yang besar, ia berniat merebut takhta bapaknya, Raja Daud. Absalom mulai ”mencuri hati orang Israel” melalui janji-janji palsu dan pernyataan kasih sayang yang tidak tulus. Ia memeluk dan mencium mereka untuk memberi kesan bahwa ia sangat peduli dan memerhatikan kebutuhan mereka. (2 Sam. 15:2-6) Absalom bahkan berhasil menarik orang kepercayaan Daud, Ahitofel, yang kemudian ikut berkhianat dan mendukung pemberontakan itu. Di Mazmur 3 dan 55, Daud menggambarkan apa yang ia rasakan akibat ketidakloyalan itu. (Mz. 3:1-8; 55:12-14) Dari ambisi, siasat, dan persekongkolannya melawan raja yang dilantik Yehuwa, nyatalah bahwa Absalom tidak merespek hak Allah untuk memilih raja yang Ia inginkan. (1 Taw. 28:5) Pada akhirnya, pemberontakan itu gagal, dan Daud terus memerintah sebagai pribadi terurap Yehuwa. w12 15/4 2:5 Jumat, 7 November Apakah engkau, yang mengajar orang lain, tidak mengajar dirimu sendiri?—Rm. 2:21. Perkawinan yang gagal bisa menunjukkan bahwa hubungan seseorang dengan Allah melemah. Rasul Paulus mengajukan pertanyaan serius ini, ”Jika sesungguhnya seorang pria tidak tahu bagaimana memimpin rumah tangganya sendiri, bagaimana ia akan mengurus sidang jemaat Allah?” (1 Tim. 3:5) Malah, jika suami dan istri mengaku sebagai orang Kristen, namun perkawinan mereka gagal, orangorang akan menganggap bahwa mereka tidak menerapkan apa yang mereka ajarkan. (Rm. 2:22-24) Jika orang Kristen yang terbaptis berencana untuk berpisah atau berce- rai tanpa dasar Alkitab, hubungan mereka dengan Allah pasti sedang bermasalah. Bisa jadi, salah seorang atau keduanya tidak menerapkan prinsip Alkitab. Jika mereka benar-benar ’percaya kepada Yehuwa dengan segenap hati’, mereka pasti bisa menyelamatkan perkawinan mereka.—Ams. 3: 5, 6. w12 15/5 2:7, 8 Sabtu, 8 November Manusia mengatakan apa yang berasal dari Allah seraya mereka dibimbing oleh roh kudus. —2 Ptr. 1:21. Bagaimana kita ada? Mengapa kita ada? Apa masa depan kita? Bagaimana keadaan kita sewaktu kita mati? Banyak orang di seputar dunia menanyakan hal-hal ini. Kita tidak bakal tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dan pertanyaan penting lain seandainya kita tidak memiliki Firman Allah yang terilham. Namun, bagaimana Yehuwa melalui roh kudus menyampaikan berita-Nya kepada para penulis Alkitab? Apakah mereka didikte kata demi kata atau hanya diberi gagasan yang dapat mereka tuangkan dengan katakata sendiri? Bayangkanlah cara seorang pengusaha membuat surat. Apabila suratnya harus berisi kata-kata tertentu, ia menulis sendiri surat itu atau mendiktekannya kepada sekretarisnya. Sang sekretaris akan mengetik surat itu, dan sang pengusaha menandatanganinya. Pada kesempatan lain, ia hanya memberitahukan gagasan utamanya, lalu sang sekretaris membuat surat itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Kemudian, pengusaha tersebut mungkin akan memeriksanya dan meminta sekretarisnya membuat penyesuaian jika perlu. Akhirnya, ia menandatanganinya. Penerimanya akan menganggap surat tersebut berasal dari pengusaha itu. w12 15/6 4:1, 4 Minggu, 9 November Engkau telah memegang tangan kananku. . . . Engkau akan membawa aku menuju kemuliaan.—Mz. 73:23, 24. Apa maksudnya hal itu? Yehuwa membimbing hamba-hamba-Nya yang rendah hati kepada kemuliaan dalam arti Ia memberi mereka kehormatan dalam berbagai cara. Misalnya, Ia memberi mereka pemahaman akan kehendak-Nya. (1 Kor. 2:7) Kepada orang-orang yang mendengarkan firman-Nya dan menaati Dia, Ia memberikan kehormatan berupa hubungan yang akrab dengan-Nya. (Yak. 4:8) Yehuwa juga memercayakan pelayanan Kristen yang bagaikan harta kepada hamba-hambaNya. (2 Kor. 4:1, 7) Pelayanan ini akan menghasilkan kemuliaan. Orangorang yang setia mendapat kehormatan berupa nama baik di hadapan Yehuwa, dan mereka akan dipuji oleh hamba-hamba Allah lainnya. (1 Sam. 2:30; Ams. 11:16; 22:1) Bagaimana dengan masa depan orang-orang yang ’berharap kepada Yehuwa dan mengikuti jalan-Nya’? Kepada mereka dijanjikan, ”Ia [Yehuwa] akan meninggikan engkau untuk memiliki bumi. Pada waktu orang-orang fasik dimusnahkan, engkau akan melihatnya.” (Mz. 37:34) Mereka sangat menantikan saatnya mereka akan mendapat kehormatan yang luar biasa dengan menerima kehidupan abadi.—Mz. 37:29. w13 15/2 4:3-5 Senin, 10 November Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. —Luk. 20:38. Dengan mendekatnya akhir dunia Setan, ”sengatan-sengatan penderitaan” akan semakin parah. (Mat. 24: 7, 8) Segala sesuatu pasti akan memburuk selama kesengsaraan besar. Banyak sarana penunjang kehidupan akan runtuh, dan orang-orang akan sangat ketakutan. (Hab. 3:16, 17) Karena putus asa, mereka seolah-olah mencari perlindungan ”dalam guagua dan dalam celah batu di gununggunung”. (Pny. 6:15-17) Namun, tidak ada gua aksara maupun organisasi politik dan perdagangan yang bagaikan gunung yang akan bisa melindungi mereka. Namun, umat Yehuwa akan terus merasa aman di bawah naungan ’tempat tinggal mereka yang sesungguhnya’, Allah Yehuwa. (Mz. 90:1) Yehuwa juga terbukti sebagai ”tempat tinggal yang sesungguhnya” bahkan bagi hamba-hamba-Nya yang setia yang mungkin mati sebelum kesengsaraan besar mulai, ”sebab bagi dia mereka semua hidup”. Ya, bagi Yehuwa, hamba-hamba-Nya yang mati setia itu seolah-olah masih hidup; mereka pasti akan Ia bangkitkan.—Pkh. 7:1. w13 15/3 4:15-17 Selasa, 11 November Untuk menetapkan suatu administrasi . . . untuk mengumpulkan kembali segala perkara dalam Kristus.—Ef. 1:9, 10. Administrasi ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama mempersiapkan kelompok orang-orang terurap untuk hidup di surga dengan Yesus Kristus sebagai Kepala mereka. Ini dimulai pada hari Pentakosta 33 M ketika Yehuwa mulai mengumpulkan orang-orang yang akan memerintah bersama Kristus di surga. (Kis. 2:1-4) Atas dasar korban tebusan Kristus, kaum terurap dinyatakan adil-benar dan layak mendapatkan kehidupan. Karena itu, mereka tahu bahwa mereka telah diangkat sebagai ”anak-anak Allah”. (Rm. 3:23, 24; 5:1; 8:15-17) Tahap kedua mempersiapkan orang-orang yang akan tinggal di bumi Firdaus. Mula-mula, kelompok ini akan terdiri dari orangorang yang disebut ”kumpulan besar”. (Pny. 7:9, 13-17; 21:1-5) Selama Pemerintahan Seribu Tahun, miliaran orang yang dibangkitkan akan bergabung bersama mereka. (Pny. 20: 12, 13) Orang-orang yang terbukti setia akan diangkat menjadi ”anakanak Allah” di bumi.—Rm. 8:21; Pny. 20:7, 8. w12 15/7 4:3, 4 Rabu, 12 November Kita bukannya tidak mengetahui siasat [Setan].—2 Kor. 2:11. Karena kita tahu siasat-siasat Setan, kita bisa menghindar agar tidak dikalahkan olehnya. Kita tidak akan terjerat, atau masuk ke dalam perangkapnya, jika kita berdoa meminta hikmat untuk menghadapi ujian iman. (Yak. 1:5) Lalu, kita perlu bertindak sesuai dengan doa kita. Caranya adalah dengan belajar pribadi secara teratur dan menerapkan Firman Allah. Publikasi yang disediakan oleh budak yang setia dan bijaksana memberi tahu kita tentang perangkap-perangkap Iblis dan cara menghindarinya. Doa dan pelajaran Alkitab akan membantu kita lebih mengasihi apa yang baik. Tetapi, yang tidak kalah penting, kita juga harus belajar membenci apa yang jahat. (Mz. 97:10) Kita bisa menjauhi apa yang jahat jika kita merenungkan akibat buruk dari hasrat-hasrat yang mementingkan diri. (Yak. 1:14, 15) Kalau kita belajar membenci apa yang jahat dan benar-benar mengasihi apa yang baik, umpan Setan tidak menarik lagi bagi kita karena kita membencinya. Alangkah bersyukurnya kita karena Allah membantu kita agar tidak dikalahkan Setan!—Mat. 6:13. w12 15/8 3:18-20 Kamis, 13 November Saudara-saudara yang kami kasihi, janganlah melakukan pembalasan, tetapi berilah tempat kepada kemurkaan Allah; karena ada tertulis, ”Pembalasan adalah hakku; aku akan membalas, kata Yehuwa.”—Rm. 12:19. Apakah Saudara berhak menghakimi orang lain? Tentu tidak. (Mat. 7:1, 2) Tetapi, Saudara bisa yakin bahwa Allah pasti menghakimi dengan adil. Kalau Saudara merasa telah menjadi korban ketidakadilan dan merasa sulit untuk mengampuni pelaku kesalahan yang telah bertobat, ada baiknya Saudara mengingat bahwa orang yang menyakiti Saudara itu adalah korban juga. Ya, dia pun menderita akibat ketidaksempurnaan. (Rm. 3:23) Yehuwa merasa kasihan terhadap semua orang yang tidak sempurna, maka pantaslah jika kita mendoakan orang yang bersalah itu. Kecil kemungkinannya kita akan terus marah kepada seseorang yang telah kita doakan. Dan, kita hendaknya tidak terus-menerus merasa kesal bahkan terhadap orang yang bersalah kepada kita, karena Yesus menandaskan, ”Teruslah kasihi musuh-musuhmu dan berdoalah bagi orang-orang yang menganiaya kamu.”—Mat. 5:44. w12 15/11 5:14, 15 Jumat, 14 November Aku bersukacita ketika mereka mengatakan kepadaku, ”Mari kita pergi ke rumah Yehuwa.” —Mz. 122:1. Walaupun banyak hal telah berubah selama berabad-abad, aspek penting dari kebaktian tetap sama. Pada zaman Alkitab, orang-orang harus membuat pengorbanan untuk dapat hadir. Demikian pula sekarang. Namun, manfaat yang didapatkan melebihi pengorbanannya. Acara-acara ini masih menjadi bagian penting ibadat kita. Informasi dan pemahaman yang kita terima di sana sangat kita butuhkan untuk menjaga agar persahabatan kita dengan Allah tetap kuat. Kebaktian memotivasi kita untuk menerapkan apa yang kita pelajari dan membantu kita agar terhindar dari masalah. Selain itu, kebaktian menganjurkan kita untuk tetap mengutamakan hal-hal yang menyegarkan, ketimbang hal-hal yang membebani. (Mz. 122:2-4) Namun, ada hal-hal yang berubah dalam pengorganisasian kebaktian. Dahulu kebaktian bisa berlangsung hingga delapan hari! Ada sesi pagi, siang, dan malam. Dinas pengabaran juga merupakan acara rutin. Kadang-kadang, acara dimulai dari pukul sembilan pagi dan berakhir pukul sembilan malam. Sukarelawan bekerja keras selama berjam-jam untuk menyiapkan sarapan, makan siang, dan makan malam bagi hadirin. w12 15/9 5:15, 17 Sabtu, 15 November Jangan sekali-kali bersumpah. —Mat. 5:34. Yesus berkata demikian karena pada zamannya, orang-orang terbiasa bersumpah tetapi tidak berniat melaksanakannya. Apakah Yesus memaksudkan bahwa bersumpah itu salah? Allah Yehuwa dan Abraham hamba-Nya yang adil-benar bersumpah sehubungan dengan hal-hal penting. Selain itu, Hukum Allah mengharuskan orang bersumpah untuk menyelesaikan perselisihan tertentu. (Kel. 22: 10, 11; Bil. 5:21, 22) Jadi, orang Kristen mungkin harus bersumpah sewaktu memberikan kesaksian di pengadilan. Atau, dalam kasus tertentu, seorang Kristen mungkin merasa perlu bersumpah untuk menyelesaikan suatu masalah atau untuk meyakinkan orang lain akan niatnya. Bahkan, ketika Yesus dipaksa oleh imam besar untuk bersumpah, ia tidak menolak, dan ia mengatakan kebenaran di hadapan Sanhedrin Yahudi.—Mat. 26:63, 64. w12 15/10 4:1, 2 Minggu, 16 November Engkau membuka tanganmu dan memuaskan keinginan segala yang hidup.—Mz. 145:16. Bagaimana dengan kalian yang telah membuat pengorbanan agar dapat melayani Yehuwa sepenuh waktu? Mungkin Saudara telah meninggalkan karier yang menjanjikan atau bisnis yang sedang berkembang agar punya lebih banyak waktu untuk kepentingan Kerajaan. Atau, Saudara mungkin tetap melajang, atau jika menikah, Saudara memutuskan untuk tidak mempunyai anak agar dapat melayani dalam corak dinas sepenuh waktu tertentu. Saudara membuat keputusan itu karena Saudara sangat mengasihi Yehuwa dan de- ngan tulus ingin membantu orangorang lain melayani Dia. Saudara tidak perlu berpikir bahwa kehidupan Saudara akan lebih baik seandainya dahulu Saudara memilih jalan hidup yang lain. Saudara bisa benar-benar puas karena mengetahui bahwa Saudara telah memilih jalan yang terbaik bagi Saudara dan telah memberikan segalanya demi melayani Yehuwa. Ia tidak akan melupakan semua pengorbanan Saudara. Dalam kehidupan yang sebenarnya nanti, Ia akan memberkati Saudara dengan halhal yang jauh lebih baik daripada yang dapat Saudara bayangkan! —1 Tim. 6:19. w13 15/1 4:15, 16 Senin, 17 November Aku tidak tahan melihat penggunaan tenaga gaib.—Yes. 1:13. Spiritisme sangat memengaruhi cara berpikir orang-orang pada abad ke-19. Maka, Zion’s Watch Tower terbitan Mei 1885 mengatakan, ”Kepercayaan bahwa orang mati tetap hidup di alam lain atau dalam wujud lain bukanlah hal baru. Kepercayaan itu sudah menjadi bagian dari agama zaman dahulu, dan adalah akar semua mitologi.” Artikel itu menambahkan bahwa gagasan yang mengatakan bahwa orang mati bisa berkomunikasi dengan orang hidup ”telah menjadi kedok dan daya tarik bagi tipuan ’hantu-hantu’ yang menyamar sebagai arwah orang mati. Mereka sangat suka menyembunyikan jati diri mereka dengan metode ini, dan dengan demikian mengukuhkan kendali mereka atas pikiran dan kehidupan banyak orang”. Buku kecil What Say the Scriptures About Spiritism? (Apa Kata Alkitab tentang Spiritisme?) juga memberikan peringatan serupa. Demikian pula halnya dengan publikasi-publikasi kita sekarang. w13 15/2 2:11 Selasa, 18 November Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu . . . ke negeri yang akan kutunjukkan kepadamu.—Kej. 12:1. Abraham, yang kala itu bernama Abram, mungkin bertanya-tanya mengapa Yehuwa menyuruh dia melakukan hal itu. Kalaupun Abraham merasa khawatir, pastilah kekhawatirannya segera sirna ketika Yehuwa selanjutnya mengatakan, ”Aku akan membuat bangsa yang besar darimu, dan aku akan memberkati engkau . . . dan dia yang menyumpahi engkau akan aku kutuk.” (Kej. 12:2, 3) Melalui kata-kata itu, Yehuwa berjanji bahwa Ia sendiri akan menjadi tempat tinggal yang aman bagi Abraham dan keturunannya. (Kej. 26:1-6) Yehuwa menepati janjiNya. Misalnya, berkat campur tangan Allah, Firaun dari Mesir dan Raja Abimelekh dari Gerar tidak jadi menodai Sara dan tidak membunuh Abraham. Ia juga melindungi Ishak dan Ribka dari situasi serupa. (Kej. 12:14-20; 20: 1-14; 26:6-11) Alkitab mengatakan, ”[Yehuwa] tidak membiarkan seorang manusia pun mencurangi mereka, tetapi demi kepentingan mereka, ia menegur raja-raja, dengan berfirman, ’Jangan menjamah orang-orang yang kuurapi, dan kepada nabi-nabiku jangan melakukan yang jahat.’ ”—Mz. 105: 14, 15. w13 15/3 4:4, 5 Rabu, 19 November Engkau telah memegang tangan kananku. Dengan nasihatmu engkau akan menuntun aku. —Mz. 73:23, 24. Dewasa ini, orang Kristen hendaknya meniru Hana. (1 Sam. 1:4-8) Kita harus terus menghadiri perhimpunan. Kita semua merasakan bahwa perhimpunan menye- diakan anjuran yang kita butuhkan. (Ibr. 10:24, 25) Persaudaraan Kristen yang hangat menghibur kita. Sebuah khotbah atau komentar bisa menyentuh hati kita. Seorang saudara atau saudari mungkin mau mendengarkan kita dengan sabar atau memberikan kata-kata penghiburan. (Ams. 15:23; 17:17) Sewaktu kita bernyanyi bagi Yehuwa, kita bisa bersukacita lagi. Kita khususnya membutuhkan anjuran sewaktu dilanda ”pikiran yang menggelisahkan”. Di perhimpunan itulah ’penghiburan Yehuwa’ membantu kita bertekun dan tetap setia. (Mz. 94: 18, 19) Betapa bersyukurnya kita karena Yehuwa melindungi kita agar kita selamat! w12 15/4 5:16-18 Kamis, 20 November Kita . . . memantulkan kemuliaan Yehuwa seperti cermin. —2 Kor. 3:18. Sedikit banyak, kita semua mirip orang tua kita. Maka, tidak mengherankan jika ada yang mengatakan kepada seorang anak lakilaki, ’Kamu persis seperti bapakmu.’ Atau, kalau anak perempuan, ’Kamu mirip ibumu.’ Dan, anakanak sering meniru apa yang dilakukan orang tua mereka. Bagaimana dengan kita? Dapatkah kita meniru Bapak surgawi kita, Yehuwa? Meski kita belum pernah melihat-Nya, kita dapat mengerti sifat-sifat-Nya yang baik dengan mempelajari Firman-Nya, mengamati ciptaan-Nya, dan merenungkan Alkitab, terutama kata-kata serta perbuatan Putra Allah, Yesus Kristus. (Yoh. 1:18; Rm. 1:20) Dalam menjalankan pengabdian yang saleh, kita harus memperlihatkan sifat-sifat Pencipta kita. Kaum terurap dan rekan-rekan mereka di bumi memantulkan kemuliaan Yehuwa dalam kehidupan dan pelayanan mereka. (2 Kor. 4:1) Apakah kita memantulkan kemuliaan Yehuwa dengan menjaga tingkah laku yang saleh dan rutin memberitakan Kerajaan? w12 15/5 4:1-3 Jumat, 21 November Hukum Yehuwa itu sempurna . . . membuat orang yang kurang berpengalaman berhikmat. —Mz. 19:7. Tanpa Alkitab, kita hanya akan belajar dari pengalaman pribadi. Jika demikian halnya, dapatkah kita merasakan apa yang dinyatakan sang pemazmur tentang ”hukum Yehuwa”? Sayangnya, beberapa orang tidak lagi mengasihi kebenaran Alkitab. (Pny. 2:4) Mereka tidak lagi hidup dengan cara yang menyenangkan Yehuwa. (Yes. 30:21) Jangan sampai kita seperti itu. Kita harus berupaya untuk selalu menghargai Alkitab dan ajarannya. Alkitab adalah pemberian yang penting dari Pencipta kita yang pengasih. (Yak. 1: 17) Apa yang akan membantu kita lebih menghargai ”firman Allah”? Salah satu kuncinya adalah dengan merenungkan b agaimana para penulis Alkitab dibimbing untuk menulis Alkitab. Untuk itu, kita perlu mengingat kembali banyaknya bukti bahwa Alkitab terilham. Maka, kita akan tergerak untuk membaca Firman Allah setiap hari dan menerapkan nasihatnya. —Ibr. 4:12. w12 15/6 4:1, 2 Sabtu, 22 November Kamu tidak tahu hari ataupun jamnya.—Mat. 25:13. Karena tidak mengetahui kapan akhir itu akan tiba, kita bisa mengetahui apakah kita melayani Yehuwa dengan motif yang benar. Sebenarnya, Yehuwa merespek kita dengan mengizinkan kita memilih apakah akan loyal kepada-Nya atau tidak. Meskipun kita memang ingin selamat dari akhir dunia ini, kita melayani Yehuwa karena kita mengasihi Dia, bukan hanya karena ingin mendapat kehidupan abadi. (Mz. 37:4) Kita bahagia karena melakukan kehendak-Nya, dan kita tahu bahwa Allah mengajar kita apa yang bermanfaat. (Yes. 48:17) Manfaat lainnya adalah kita mempunyai kesempatan untuk menyenangkan hati Yehuwa. Kalau kita melayani Dia karena kasih, dan bukan karena akhir itu sudah dekat atau demi upah, Yehuwa dapat membuktikan bahwa musuh-Nya, Setan, adalah pendusta. (Ayb. 2:4, 5; Ams. 27:11) Mengingat kita telah mengalami begitu banyak penderitaan akibat ulah Setan, kita tentu ingin sekali mendukung kedaulatan Yehuwa dan menolak pemerintahan Setan. w12 15/9 4:5, 6 Minggu, 23 November Taatilah mereka yang mengambil pimpinan di antara kamu dan tunduklah kepada mereka, karena mereka menjaga jiwamu.—Ibr. 13:17. Sikap seorang Kristen dapat terlihat sewaktu ia mendapat koreksi atau hak istimewanya dicabut. Seorang saudara muda dengan baik hati dinasihati oleh para penatua karena ia sering bermain video game kekerasan. Sayangnya, ia tidak menanggapinya dan hak istimewanya sebagai hamba pelayanan dicabut karena ia tidak lagi memenuhi persyaratan Alkitab. (Mz. 11:5; 1 Tim. 3:8-10) Lalu, saudara itu bercerita kepada orang-orang bahwa ia tidak setuju dengan keputusan itu. Ia juga berulang kali menulis surat kepada kantor cabang yang isinya menjelek-jelekkan para penatua. Ia bahkan memengaruhi orangorang lain untuk menyurati kantor cabang juga. Tetapi pikirkanlah, kalau kita berupaya membenarkan diri, kita malah membahayakan kedamaian seluruh sidang. Hal itu merugikan semua orang. Sewaktu mendapat teguran, kita sebaiknya memandang itu sebagai kesempatan untuk melihat kelemahan kita sendiri dan menerima koreksi itu. —Rat. 3:28, 29. w12 15/10 2:8, 9 Senin, 24 November Jika kamu mengampuni orangorang atas pelanggaran mereka, Bapak surgawimu juga akan mengampuni kamu.—Mat. 6:14. Kita p erlu rela mengampuni orang-orang yang menyakiti hati kita, tidak soal apakah mereka adalah anggota sidang atau bukan. Hal ini sangat penting agar hubungan kita dengan anggota keluarga, teman, orang lain, dan Yehuwa tetap damai. Alkitab menunjukkan bahwa sebagai orang Kristen, kita wajib mengampuni orang lain tidak soal seberapa sering mereka menyakiti hati kita. Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang budak yang mempunyai utang besar. Sewaktu budak ini tidak melakukan hal yang sama kepada sesama budak yang memiliki utang yang kecil, majikannya melemparkan dia ke penjara. (Mat. 18:21-34) Yesus menyimpulkan, ”Dengan cara yang sama Bapak surgawiku akan memperlakukan kamu, jika kamu masing-masing tidak mengampuni saudaranya dari hatimu.” (Mat. 18:35) Jadi, orang yang ingin bersahabat dengan Yehuwa wajib mengampuni sesamanya. w12 15/11 5:3-5 Selasa, 25 November Yehuwa tahu bagaimana melepaskan orang-orang yang memiliki pengabdian yang saleh dari cobaan.—2 Ptr. 2:9. Katakanlah Saudara sedang mencari pekerjaan, dan di tempat Saudara tinggal lapangan pekerjaannya sedikit. Saudara mungkin akan menerima pekerjaan apa pun yang bisa Saudara dapatkan, atau yang ditawarkan. Tetapi, bagaimana kalau pekerjaan itu bertentangan dengan prinsip Alkitab? Bagaimana jika kegiatan Kristen atau keluarga Saudara menjadi korban karena pekerjaan itu menuntut jam kerja yang panjang atau perjalanan yang jauh? Apakah Saudara akan tetap menerima pekerjaan itu dan berpikir, ’Yah, lumayanlah, daripada menganggur?’ Ingatlah, pilihan yang salah bisa menjauhkan Saudara dari Yehuwa. (Ibr. 2:1) Tetaplah ingat tujuan Saudara. Coba pikirkan, ’Apa yang ingin saya capai dengan pekerjaan atau karier ini?’ Jika saudara memandang pekerjaan tersebut sebagai sarana untuk menghidupi diri Saudara dan keluarga agar dapat melayani Yehuwa, pasti Yehuwa akan memberkatinya. (Mat. 6:33) Yehuwa tidak akan tinggal diam jika Saudara kehilangan pekerjaan atau menghadapi krisis ekonomi.—Yes. 59:1. w13 15/1 2:5, 6 Rabu, 26 November Mempertahankan kesatuan roh dalam ikatan perdamaian yang mempersatukan.—Ef. 4:3. Kita benar-benar bersatu jika kita menerapkan apa yang Yehuwa ajarkan dan mau dibimbing oleh roh kudus Allah agar menjadi orang yang lebih baik. Atas dasar iman kita akan korban tebusan Kristus, Yehuwa menganggap kita sebagai orangorang yang adil-benar, sebagai putra-putra-Nya jika kita adalah bagian dari kaum terurap, atau sebagai sahabat-Nya jika kita adalah bagian dari domba-domba lain. Tetapi, selama kita hidup di sistem ini, kadang-kadang problem terjadi antara kita dan orang lain. (Rm. 5:9; Yak. 2:23) Itulah sebabnya, Alkitab menasihati kita untuk terus bersabar terhadap satu sama lain. Bagaimana persatuan dengan rekan seiman dapat dicapai? Kita perlu memupuk ”kerendahan hati dan kelemahlembutan”. (Ef. 4:1, 2) Salah satu cara menerapkan nasihat ini adalah dengan mengikuti bimbingan roh Allah dan memperlihatkan buahnya. Buah roh membantu kita menyelesaikan problem dengan orang lain. Sebaliknya, perbuatan daging memecah belah. w12 15/7 4:6, 7 Kamis, 27 November Berdiri teguh melawan siasatsiasat licik Iblis.—Ef. 6:11. Setan Si Iblis membenci umat manusia, terutama orang-orang yang melayani Yehuwa. Ia bahkan memerangi kaum sisa terurap. (Pny. 12:17) Orang-orang Kristen yang tangguh itu telah memelopori pekerjaan pemberitaan Kerajaan pada zaman modern dan mengungkap kedok Setan sebagai penguasa dunia ini. Iblis juga membenci ”domba-domba lain”, yang mendukung kaum terurap dan bakal menerima kehidupan abadi—kesempatan yang tidak dimiliki lagi oleh Setan. (Yoh. 10:16) Maka, tidak mengherankan bahwa ia murka! Entah kita berharap untuk hidup di surga atau di bumi, Setan jelas tidak ingin kita bahagia. Ia ingin menjadikan kita korbannya. (1 Ptr. 5:8) Untuk mencapai tujuannya, Setan memasang berbagai perangkap, atau jerat. Ia ”membutakan pikiran” orang-orang yang tidak percaya sehingga mereka menolak kabar baik dan tidak dapat melihat berbagai perangkap itu. Tetapi, Iblis juga menjerat beberapa orang yang telah menerima berita Kerajaan. —2 Kor. 4:3, 4. w12 15/8 4:1, 2 Jumat, 28 November Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka.—Mat. 5:3. Ada bagian tetap dari acara kebaktian yang selalu kita tunggutunggu. Kita mendapat ’makanan rohani pada waktu yang tepat’ melalui khotbah dan publikasi baru yang membantu kita lebih memahami nubuat dan ajaran Alkitab. (Mat. 24:45) Sering kali, publikasi yang kita terima itu dapat digunakan untuk membantu orang-orang yang berhati tulus untuk memahami kebenaran Alkitab. Drama berdasarkan Alkitab yang menyentuh hati membantu kita semua, baik tua maupun muda, memeriksa motif kita melayani Yehuwa dan membantu kita waspada agar tidak dipengaruhi oleh cara berpikir dunia. Khotbah baptisan membantu kita semua memeriksa kembali apa yang terpenting dalam kehidupan kita. Kita juga bersukacita melihat orang-orang menyatakan pembaktian mereka kepada Yehuwa dengan dibaptis. Kebaktian telah menjadi bagian dari ibadat sejati selama ribuan tahun. Kebaktian membantu kita bersukacita dan tetap setia kepada Yehuwa selama masa yang sukar dan menganjurkan kita untuk lebih giat melayani-Nya. w12 15/9 5:14, 18, 19 Sabtu, 29 November Kota tersebut [Yerusalem] sesungguhnya akan direbut. —Za. 14:2. ”Kota tersebut” melambangkan Kerajaan Mesianik Allah. Di bumi, Kerajaan itu diwakili oleh ’warga negaranya’, yaitu kaum sisa terurap. (Flp. 3:20) Sekalipun umat Allah kalah jumlah, difitnah, ditentang, dan dianiaya musuh pada Perang Dunia I, ibadat sejati tidak dapat dilenyapkan. Akan ada ”orang-orang yang tersisa dari antara bangsa itu”. Mereka adalah orang-orang dari kaum sisa terurap yang tetap loyal, yang tetap ada di ”kota itu”. Masih akan ada serangan lanjutan yang dilancarkan bangsa-bangsa atas kaum sisa terurap dan rekan-rekan mereka yang memiliki harapan hidup di bumi. (Pny. 12:17) Misalnya, penganiayaan yang terjadi pada Perang Dunia II. Kesetiaan Saksi-Saksi terurap tersebut memotivasi hamba-hamba Allah dewasa ini untuk bertekun menghadapi semua ujian iman yang mengadang. Ini bisa berupa tentangan dari kerabat yang tidak seiman, rekan sekerja, atau teman sekolah yang mengejek mereka.—1 Ptr. 1:6, 7. w13 15/2 3:4-7 Minggu, 30 November Teruslah pegang pola perkataan yang sehat.—2 Tim. 1:13. ”Perkataan yang sehat” itu terdapat dalam Firman Allah. (1 Tim. 6:3) Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi ”pola” secara harfiah berarti sketsa seorang seniman. Dari sketsa seorang seniman, kita bisa membayangkan bagaimana gambar itu nantinya. Demikian pula, ’pola kebenaran’ bagaikan sketsa yang bisa membantu kita memahami kehendak Allah dan menjalankannya. Setelah mendapatkan pengetahuan, kita memupuk iman kita. Namun, pengetahuan dan iman kita perlu terus bertumbuh. (2 Tes. 1:3) Pertumbuhan mencakup serangkaian perubahan. ”Bertumbuh” berarti bertambah, atau semakin besar. Jadi, setelah dibaptis, kita perlu terus bertumbuh secara rohani agar tidak menjadi bantut. Sewaktu kita baru belajar Alkitab dan kemudian dibaptis, kita tampak bertumbuh dengan cepat secara rohani. Pada tahun-tahun selanjutnya, pertumbuhan rohani kita tidak terlalu kentara. Akan tetapi, kita masih perlu terus bertumbuh dalam iman dan pengetahuan sampai ”menjadi manusia dewasa, mencapai tingkat pertumbuhan yang merupakan ciri dari kepenuhan Kristus”.—Ef. 4: 13. w13 15/3 3:7-9 Senin, 1 Desember Selasa, 2 Desember Lihat! Aku datang . . . untuk melakukan kehendakmu, oh, Allah. —Ibr. 10:7. Percayalah kepada Yehuwa dengan segenap hatimu dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri.—Ams. 3:5. Melalui doanya ini, Yesus berjanji kepada Allah untuk melakukan semua hal yang dinubuatkan tentang Benih yang dijanjikan, termasuk untuk membiarkan Setan ”meremukkan tumitnya”. (Kej. 3:15) Belum pernah ada manusia yang dengan sukarela mau memikul tanggung jawab yang sedemikian berat. Dari surga, Yehuwa menyatakan bahwa Ia sangat memercayai Putra-Nya ini. (Luk. 3:21, 22) Yesus selalu melakukan apa yang ia ajarkan. Ya yang ia katakan selalu berarti Ya. (Mat. 5:37) Ia tidak mau disimpangkan dari tugas yang diberikan Bapaknya. Ia terus memberitakan kabar baik Kerajaan Allah dan mengajar orang-orang yang telah Allah tarik kepada-Nya. (Yoh. 6:44) Begitu setianya Yesus dalam memenuhi semua janjinya sehingga Alkitab mengatakan, ”Tidak soal seberapa banyak janji-janji Allah, itu telah menjadi Ya melalui dia.” (2 Kor. 1:20) Yesus selalu menepati janji kepada Bapaknya. Ia menjadi teladan terbaik bagi kita. w12 15/10 4:3, 4 Yehuwa telah memberikan tanggung jawab kepada para penatua untuk menangani kasus-kasus perbuatan salah di sidang. Memang, saudara-saudara ini tidak seperti Allah yang mengetahui segala sesuatu. Tetapi, mereka berupaya agar keputusan mereka dibimbing oleh roh kudus dan selaras dengan arahan dari Firman Allah. Maka, setelah mereka memohon bantuan Yehuwa dalam doa, apa yang mereka putuskan itu akan sesuai dengan sudut pandang Allah. (Mat. 18:18) Dalam situasi seperti inilah kita harus loyal. Maukah Saudara mengampuni dan menunjukkan bahwa Saudara masih mengasihi orang yang telah dinyatakan bertobat itu? (2 Kor. 2:5-8) Mungkin ini tidak mudah, terutama jika Saudara atau kerabat Saudara yang menjadi korbannya. Tetapi, dengan memercayai Yehuwa dan cara Dia menangani masalahnya melalui sidang, Saudara melakukan apa yang benar. Itulah bukti bahwa Saudara benar-benar mengampuni dengan lapang hati. w12 15/11 5:16, 17 Rabu, 3 Desember Apakah ia Allah bagi orang Yahudi saja? Bukankah ia juga Allah bagi orang-orang dari bangsa-bangsa?—Rm. 3:29. Di Israel zaman dahulu, hak-hak yang dimiliki orang non-Israel memang dibatasi, tetapi orang Israel diharuskan menghormati dan berlaku adil kepada mereka. Pada zaman itu, orang asing mendapat manfaat dengan tinggal di antara orang Israel. Perlakuan yang mereka terima menunjukkan cara pandang Yehuwa yang tidak membeda-bedakan orang seperti yang dinyatakan oleh rasul Paulus dalam ayat hari ini. Melalui perjanjian baru, Israel jasmani digantikan dengan sidang orang Kristen terurap. Dengan bangsa baru inilah Allah kini memiliki hubungan istimewa. Itulah sebabnya mereka disebut ”Israel milik Allah”. (Gal. 6:16) Dan, sebagaimana dijelaskan oleh Paulus, dalam bangsa baru ini ”tidak ada lagi [yang disebut] orang Yunani atau orang Yahudi, bersunat atau tidak bersunat, orang asing, orang Skit, budak, orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua perkara dan dalam semua”. (Kol. 3:11) Maka, dalam arti itulah tidak ada yang dianggap orang asing dalam sidang Kristen dahulu. w12 15/12 4:2-4 Kamis, 4 Desember Kamu tidak dapat bekerja bagaikan budak bagi Allah dan bagi Kekayaan.—Mat. 6:24. Uang tidaklah jahat, dan tidaklah salah untuk menjalankan bisnis yang jujur. (Pkh. 7:12; Luk. 19:12, 13) Tetapi, jika kita mengembangkan ”cinta akan uang”, kita pasti akan menjauh dari Yehuwa. (1 Tim. 6: 9, 10) ”Kekhawatiran sistem ini”, yaitu kekhawatiran yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan hidup, dapat mencekik kita secara rohani. Begitu pula dengan ”tipu daya kekayaan”, yaitu anggapan yang salah bahwa kekayaan dapat memberikan kebahagiaan dan keamanan yang langgeng. (Mat. 13:22) Pandangan yang salah soal uang dapat mengarah kepada tindakan yang salah. (Ams. 28:20) Banyak yang telah terpikat untuk berjudi atau mengikuti program multilevel marketing karena ingin cepat kaya. Mereka bahkan mengajak anggota sidang lainnya untuk ikut. Ada juga yang jatuh dalam perangkap investasi yang menjanjikan keuntungan yang mulukmuluk. Jangan biarkan ketamakan membuat Saudara tertipu. Gunakan akal sehat Saudara. Jika suatu tawaran tampaknya muluk-muluk, bisa jadi itu memang cuma tipuan. w13 15/1 3:11, 12 Jumat, 5 Desember Banyak . . . penguasa, sebenarnya beriman kepadanya [Yesus], tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakui dia.—Yoh. 12:42. Para penguasa itu semestinya tidak mementingkan pandangan orang Farisi. Pada awal pelayanannya, Yesus dengan jelas menyatakan mengapa banyak orang akan menolaknya dan tidak mau beriman kep adanya. (Yoh. 5:39-44) Selama berabad-abad, bangsa Israel menantikan kedatangan Mesias. Sewaktu Yesus mulai mengabar, ada orang-orang yang mungkin telah menyimpulkan bahwa Kristus semestinya segera tampil, seperti dinubuatkan Daniel. Beberapa bulan sebelumnya, sewaktu Yohanes Pembaptis mulai mengabar, banyak orang mengatakan, ”Apakah mungkin ia adalah Kristus?” (Luk. 3:15) Tetapi, orang-orang yang ahli dalam Hukum tidak mau menerima Yesus sebagai Mesias. Mengapa? Alasannya terlihat jelas dari pertanyaan Yesus kepada mereka, ”Bagaimana kamu dapat percaya, apabila kamu menerima kemuliaan dari satu sama lain dan kamu tidak mencari kemuliaan dari satu-satunya Allah?” w13 15/2 4:6, 7 Sabtu, 6 Desember Kami akan berjalan dengan nama Yehuwa, Allah kami, sampai waktu yang tidak tertentu, ya, selama-lamanya.—Mi. 4:5. Berjalan dengan nama Allah mencakup tiga hal. Pertama, kita harus mengumumkan nama itu kepada orang lain, sebab hanya orangorang yang ’berseru kepada nama Yehuwa yang akan diselamatkan’. (Rm. 10:13) Kedua, kita perlu meniru sifat-sifat Yehuwa, terutama kasih-Nya. (1 Yoh. 4:8) Dan yang ketiga, kita berjalan dengan nama Allah jika kita dengan senang hati menaati hukum-hukum-Nya dan tidak mendatangkan cela atas nama suci Bapak kita. (1 Yoh. 5:3) Apakah Saudara bertekad untuk ”berjalan dengan nama Yehuwa sampai waktu yang tidak tertentu”? Kita mengenal Allah karena keinginan sendiri. Kita bangga menyandang nama-Nya dan menjadi umat-Nya yang taat. Jadi, kita bisa menatap masa depan dengan penuh keyakinan akan penggenapan janji di Mazmur 9:10 ini, ”Orang yang mengetahui namamu akan percaya kepadamu, karena engkau pasti tidak akan meninggalkan orang yang mencarimu, oh, Yehuwa.” w13 15/3 5:16-18 Minggu, 7 Desember Allah tidak berat sebelah, tetapi orang dari bangsa mana pun yang takut kepadanya dan mengerjakan keadilbenaran diperkenan olehnya.—Kis. 10:34, 35. Menganggap orang dari bangsa lain lebih rendah adalah sikap yang tidak terpuji. Lagi pula, hal itu menunjukkan kurangnya pemahaman. Buku The Races of Mankind mengatakan, ”Berbagai suku bangsa itu sesungguhnya adalah, seperti yang Alkitab katakan, bersaudara.” Ya, meski kakak-beradik sering kali tidak sama, mereka tetap bersauda- ra. Memang, di mana pun kita tinggal, selalu ada orang asing di tengah-tengah kita. Di Israel zaman dahulu pun ada orang asing. Dengan adanya perjanjian Hukum, orang Israel mempunyai hubungan istimewa dengan Allah Yehuwa. Hak-hak yang dimiliki orang non-Israel memang dibatasi, tetapi orang Israel diharuskan menghormati dan berlaku adil kepada mereka. Benar-benar contoh yang bagus untuk ditiru! Orang Kristen sejati pun tidak boleh berat sebelah atau berprasangka. w12 15/12 4:1, 2 Senin, 8 Desember Berupayalah sebisa-bisanya untuk mempersembahkan dirimu kepada Allah sebagai orang yang diperkenan, sebagai pekerja tanpa sesuatu pun yang membuatnya malu.—2 Tim. 2:15. Kita bisa belajar dari masa lalu, namun kita harus terus melangkah sambil menatap masa depan. Jadi, ketimbang terus merisaukan masa lalu, kita perlu memikirkan masa kini dan masa depan. Kesengsaraan besar kian dekat. Maka, kita tidak ingin diusik oleh pikiran-pikiran negatif yang ada di balik pertanyaan-pertanyaan berikut, ’Apa saya sebenarnya dulu bisa berbuat lebih dalam dinas kepada Allah? Mengapa waktu itu saya tidak merintis padahal ada kesempatan? Kenapa saya dulu tidak berupaya meraih hak istimewa untuk menjadi hamba pelayanan? Apakah upaya saya untuk mengenakan kepribadian baru sudah maksimal? Apakah saya ini orang yang Yehuwa inginkan dalam dunia baru-Nya?’ Ketimbang hanya merasa khawatir, lebih baik kita gunakan pertanyaan-pertanyaan itu untuk memeriksa diri dan berupaya memberikan yang terbaik dalam dinas kepada Yehuwa. Jika kita tidak melakukannya dari sekarang, bisabisa kita akan lebih menyesal lagi nanti. w13 15/1 4:13, 14 Selasa, 9 Desember Firmanmu adalah kebenaran. —Yoh. 17:17. Dalam bahasa Ibrani Alkitab, istilah yang sering diterjemahkan ”kebenaran” berkaitan dengan apa yang benar, dapat dipercaya, setia, atau berdasarkan fakta. Kata Yunani yang diterjemahkan ”kebenaran” berarti apa yang sesuai dengan fakta atau sesuatu yang tepat. Yehuwa telah melestarikan kebenaran dan membuat pengetahuan itu tersedia bagi kita dengan limpah. (2 Yoh. 1, 2) Pemahaman kita akan kebenaran secara bertahap semakin jelas, karena ”jalan orang-orang adil-benar adalah seperti cahaya terang yang semakin terang hingga rembang tengah hari”. (Ams. 4:18) Kita tentu setuju dengan Yesus, yang mengucapkan kata-kata dalam ayat hari ini sewaktu berdoa kepada Allah. Firman Allah berisi ”kebenaran kabar baik”, yang mencakup segenap ajaran Kristen. (Gal. 2:14) Di antaranya adalah fakta-fakta tentang nama Yehuwa, kedaulatan-Nya, korban tebusan Yesus, kebangkitan, dan Kerajaan. w13 15/2 1:17, 18 Rabu, 10 Desember Nyatakanlah permintaanmu kepada Allah.—Flp. 4:6. Sewaktu menghadapi penganiayaan, berupayalah untuk merenungkan hal-hal ”yang patut dipuji”. (Flp. 4:6-9) Dengan kekuatan dari Yehuwa, kita akan mampu bertahan menghadapi ujian iman dan tidak tersandung oleh situasi-situasi yang menyusahkan hati. Sayangnya, beberapa orang berhenti dari perlombaan untuk kehidupan karena tersandung oleh ketidaksempurnaan orang lain. Perbedaan pendapat dalam hal-hal yang menyangkut hati nurani telah menjadi balok sandungan bagi mereka. (1 Kor. 8: 12, 13) Jika seseorang menyinggung perasaan kita, apakah kita akan membesar-besarkan persoalannya? Alkitab menasihati orang Kristen agar berhenti menghakimi orang lain, rela mengampuni, dan tidak memaksakan hak pribadi. (Luk. 6:37) Sewaktu menghadapi batu sandungan, renungkanlah, ’Apakah saya menghakimi orang lain berdasarkan selera pribadi? Saya tahu saudara-saudari saya tidak sempurna, jadi apakah saya akan berhenti dari perlombaan untuk kehidupan karena ketidaksempurnaan mereka?’ Karena mengasihi Yehuwa, kita akan bertekad untuk tidak membiarkan apa pun yang orang lain lakukan menghalangi kita mencapai garis finis. w13 15/3 1:18, 19 Kamis, 11 Desember Dengan inilah semua orang akan tahu bahwa kamu adalah muridmuridku, jika kamu mempunyai kasih di antara kamu. —Yoh. 13:35. Sebagai murid Kristus dan Saksi dari Yehuwa, kita harus saling mengasihi. Yesus mengatakan bahwa kasih ini adalah tanda pengenal orang Kristen sejati. Tetapi, kita tidak hanya mengasihi saudara-saudara seiman. Kita juga berupaya mengasihi orang-orang yang tidak seiman. Kita semua bisa dan harus melakukannya. Kita juga memiliki tugas. Allah telah memberikan kepada kita karunia berharga berupa pengetahuan tentang kebenaran. Allah ingin agar kita membagikan pengetahuan itu kepada orang lain. (Mat. 28:19, 20) Lagi pula, mengajarkan kebenaran kepada orang lain adalah bukti kasih. Tentu saja, keadaan setiap orang Kristen berbeda-beda. Ada yang mungkin tidak bisa berbuat sebanyak yang lain dalam pelayanan. Yehuwa memahami hal itu. Yang terpenting adalah mengerahkan segenap upaya sesuai dengan kesanggupan kita. Dengan demikian, kita memperlihatkan kasih yang tidak mementingkan diri kepada Allah dan sesama. w12 15/12 2:11, 13, 14 Jumat, 12 Desember Orang mati . . . sama sekali tidak sadar akan apa pun.—Pkh. 9:5. Orang Yahudi tahu kebenaran tentang keadaan orang mati. Namun, sew aktu Yunani terb agibagi dan dikuasai oleh para jenderal Aleksander Agung, ada upaya untuk menyatukan Yehuda dengan Siria melalui agama Yunani dan kebudayaan Helenik. Hasilnya, orang-orang Yahudi mulai memercayai ajaran palsu bahwa jiwa manusia tidak berkematian dan ada alam setelah kematian tempat jiwa-jiwa disiksa. Walaupun Alkitab belum tersedia pada zaman Ayub, ia tahu kebenaran tentang kematian. Ia juga menyadari bahwa Yehuwa adalah Allah yang pengasih yang akan rindu untuk membangkitkan dia. (Ayb. 14: 13-15) Abraham juga percaya akan kebangkitan. (Ibr. 11:17-19) Orang yang tidak bisa mati tidak dapat dibangkitkan. Maka, hambahamba Allah tidak percaya akan jiwa yang tidak berkematian. Roh Allah pastilah membantu Ayub dan Abraham untuk memiliki pemahaman tentang keadaan orang mati dan untuk beriman akan kebangkitan. w13 15/2 2:12-14 Sabtu, 13 Desember Sekiranya . . . mereka mengatakan kepadaku, ”Siapa namanya?” Apa yang akan kukatakan kepada mereka? —Kel. 3:13. Mengingat nama Allah sudah dikenal sejak dulu, mengapa Musa mengajukan pertanyaan itu? Tampaknya, ia ingin lebih mengenal pribadi yang memiliki nama itu, agar ia dapat meyakinkan umat Allah bahwa Ia benar-benar akan membebaskan mereka. Kekhawatiran Musa beralasan. Orang Israel telah lama menjadi budak. Mereka mungkin bertanya-tanya apakah Allah bapak-bapak leluhur mereka mampu membebaskan mereka. Ya, beberapa orang Israel bahkan menyembah dewa-dewi Mesir! (Yeh. 20:7, 8) Apa jawaban Yehuwa atas pertanyaan Musa? Ia berkata, ”Inilah yang harus kaukatakan kepada putra-putra Israel, ’AKU AKAN MENJADI telah mengutus aku kepadamu.’ ” Ia menambahkan, ”Yehuwa, Allah bapak-bapak leluhurmu . . . telah mengutus aku kepadamu.” Allah menyingkapkan bahwa Ia akan menjadi apa pun yang Ia inginkan demi melaksanakan tujuan-Nya, bahwa Ia akan selalu menepati kata-kata-Nya. —Kel. 3:14, 15. w13 15/3 5:4, 5 Minggu, 14 Desember Yonatan mulai mengasihi [Daud] seperti jiwanya sendiri. —1 Sam. 18:1. Yonatan, putra sulung Raja Saul, semestinya mewarisi takhta Israel. Tetapi, Yehuwa memilih Daud sebagai raja Israel berikutnya. Yonatan merespek keputusan Allah dan melakukan apa pun untuk menguatkan Daud, bahkan mempertaruhkan nyawanya demi membela Daud di hadapan Saul. Yonatan dengan loyal mengatakan kepada Daud, ”Engkau akan menjadi raja atas Israel, dan aku sendiri akan menjadi orang kedua setelah engkau.” (1 Sam. 20:30-34; 23:16, 17) Tidaklah mengherankan jika setelah kematian Yonatan, Daud mencurahkan kesedihannya dan kasihnya bagi Yonatan dalam nyanyian ratapan. (2 Sam. 1:17, 26) Yonatan loyal kepada Yehuwa, Tuan Yang Berdaulat, dan ia sepenuhnya mendukung Daud sebagai pribadi terurap Allah. Demikian pula dewasa ini, kita hendaknya rela mendukung saudara-saudara yang dilantik untuk menjalankan kepemimpinan di antara kita.—1 Tes. 5: 12, 13; Ibr. 13:17, 24. w12 15/4 2:8, 9 Senin, 15 Desember Jika karena hati nurani di hadapan Allah, seseorang bertahan menanggung hal-hal yang memedihkan hati dan menderita secara tidak adil, ini adalah hal yang diperkenan.—1 Ptr. 2:19. Banyak orang Kristen lajang memilih menikah dengan rekan seiman terbaptis karena ingin menyenangkan Yehuwa. Meskipun demikian, situasi yang tidak terduga bisa timbul. Misalnya, walaupun jarang terjadi, seorang suami atau istri bisa mengalami gangguan emosi yang berat atau dipecat. Seorang Kristen mungkin merasa bahwa perkawinan mereka tidak bisa diselamatkan. Apa yang harus mereka lakukan? Saudara mungkin bertanya, ’Apakah aku harus terus mencoba menyelamatkan perkawinanku tidak soal apa yang terjadi?’ Tidak seorang pun dapat atau boleh membuat keputusan bagi Saudara. Namun, kita sebaiknya tidak menyerah walaupun tali perkawinan rapuh. Demi menjaga hati nuraninya tetap bersih, banyak orang Kristen bertekun meskipun perkawinannya bermasalah. Orang-orang seperti itu sangat berharga di mata Allah. (1 Ptr. 2:20) Melalui Firman dan roh kudus-Nya, Yehuwa akan membantu orang Kristen yang dengan sungguh-sungguh berupaya memperkuat perkawinannya yang sudah rapuh. w12 15/5 2:10, 11 Selasa, 16 Desember Aku melihat binatang buas lain. —Pny. 13:11. Yohanes diberikan sebuah penglihatan tentang seekor binatang buas bertanduk dua yang berbicara bagaikan naga. Apa yang digambarkan oleh binatang yang aneh ini? Karena bertanduk dua, ini adalah dua pemerintahan yang bermitra. Yohanes melihat Kuasa Dunia Anglo-Ame- rika dalam peranan khusus. (Pny. 13:11-15) Binatang buas ini menyuruh orang membuat patung binatang buas berkepala tujuh. Yohanes menulis bahwa patung binatang itu akan muncul, lenyap, lalu bangkit lagi. Itulah yang terjadi dengan organisasi yang dipromosikan oleh Inggris dan Amerika Serikat. Organisasi itu dimaksudkan untuk mempersatukan dan mewakili kerajaankerajaan di dunia. Ia muncul setelah Perang Dunia I dan dikenal sebagai Liga Bangsa-Bangsa. Organisasi ini lenyap ketika Perang Dunia II mulai. Selama perang itu, umat Allah menyatakan bahwa menurut nubuat dalam buku Penyingkapan, patung binatang buas itu akan bangkit lagi. Dan, itulah yang terjadi, ia muncul sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa.—Pny. 17:8. w12 15/6 2:12, 13 Rabu, 17 Desember Dari tempat terbitnya matahari bahkan sampai terbenamnya, namaku akan besar di antara bangsa-bangsa.—Mal. 1:11. Kemurtadan menjangkiti sidang Kristen masa awal, terutama setelah kematian para rasul. (2 Tes. 2: 3-7) Guru-guru palsu bahkan mengikuti tradisi Yahudi dengan tidak menggunakan nama Allah. Namun, apakah Yehuwa akan membiarkan nama-Nya dihapus sama sekali? Mustahil! Memang pengucapan yang tepat tidak diketahui lagi, tetapi nama itu tetap ada sampai sekarang. Sepanjang sejarah, nama itu muncul dalam berbagai terjemahan Alkitab maupun dalam tulisan para pakar Alkitab. Bagi hambahamba Allah, tahun 1931 sangatlah penting, karena pada tahun itu Siswa-Siswa Alkitab Internasional, sebutan umat Allah kala itu, menerima nama Saksi-Saksi Yehuwa, yang diambil dari Alkitab. (Yes. 43:10-12) Dengan begitu, mereka menyatakan kepada dunia bahwa mereka bangga menjadi ”suatu umat bagi namanya”, yang memuliakan nama-Nya. —Kis. 15:14. w13 15/3 5:14, 15 Kamis, 18 Desember Orang yang percaya akan kekayaannya—ia sendiri akan jatuh. —Ams. 11:28. Jika kita mendahulukan ”kerajaan dan keadilb enarannya”, yaitu dengan berupaya untuk tetap seimbang dalam memenuhi kebutuhan hidup, Yehuwa pasti memberkati kita. (Mat. 6:33; Ef. 4:28) Dia tidak mau kita ketiduran selama acara perhimpunan karena capek akibat kerja berlebihan. Dia juga tidak mau kita duduk di perhimpunan sementara pikiran kita terus mengkhawatirkan uang. Namun, banyak orang di dunia ini berpikir bahwa kehidupan mereka bisa aman dan nyaman kelak hanya kalau mereka bekerja keras mengejar uang sekarang. Mereka pun sering mengajar anak-anak mereka untuk ikut mengejar cita-cita yang materialistis itu. Yesus menunjukkan bahwa cara berpikir seperti itu tidak masuk akal. (Luk. 12:15-21) Kita mungkin jadi ingat kisah Gehazi, yang berpikir bahwa dia bisa memuaskan ketamakannya sekaligus bisa mempertahankan hubungan baiknya dengan Yehuwa. (2 Raj. 5:20-27) Menggantungkan harapan kita pada tabungan, investasi, atau kesanggupan kita mencari uang, itu sama saja dengan menggantungkan harapan pada ”allah sistem ini”, yaitu Setan.—2 Kor. 4:4; 1 Tim. 6:17. w13 15/1 3:13, 15 Jumat, 19 Desember Mata Yehuwa tertuju kepada orang-orang yang adil-benar, dan telinganya kepada permohonan mereka.—1 Ptr. 3:12. Persahabatan dengan Yehuwa tidak terjalin hanya dalam semalam. Butuh waktu untuk bisa mengenal dan mengasihi Dia. Maka, agar bisa mengenal Yehuwa dengan lebih akrab, sisihkanlah waktu untuk membaca Firman-Nya setiap hari. Doa yang tulus dan pergaulan yang sehat dapat membantu sahabat-sahabat Allah bertumbuh secara rohani. (Mal. 3:16) Bagaikan orang tua yang pengasih, Yehuwa mendengarkan sewaktu kita berseru meminta bantuan dalam doa. Karena itu, kita perlu ’bertekun dalam doa’. (Rm. 12:12) Kita bisa tetap menjadi orang Kristen yang matang hanya kalau kita mendapat bantuan Allah. Tekanan dunia ini begitu besar sehingga kita tidak mungkin menghadapinya dengan kekuatan sendiri. Jika kita berhenti berdoa, kita tidak bisa mendapat kekuatan yang sebenarnya ingin Allah berikan. Dalam doa, apakah Saudara berbicara kepada Allah seperti kepada seorang sahabat? Apakah masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan dari doa Saudara?—Yer. 16:19. w13 15/3 3:11, 12 Sabtu, 20 Desember Gunung pohon-pohon zaitun itu akan terbelah di tengah-tengahnya.—Za. 14:4. Apa yang dilambangkannya? Bagaimana gunung itu ”terbelah di tengah-tengahnya” dan menjadi dua gunung? Mengapa Yehuwa menyebutnya ”gunung-gunungku”? (Za. 14:5) Dalam Alkitab, gunung bisa melambangkan kerajaan, atau pemerintahan. Selain itu, berkat dan perlindungan juga dikaitkan dengan gunung Allah. (Mz. 72:3; Yes. 25:6, 7) Jadi, gunung pohon-pohon zaitun tempat Yehuwa berdiri, yang ada di sebelah timur Yerusalem di bumi, melambangkan kedaulatan universal Yehuwa. Apa arti dari terbelahnya gunung pohon-pohon zaitun itu? Ini berarti Yehuwa mendirikan pemerintahan tambahan. Pemerintahan ini adalah Kerajaan Mesianik di bawah Yesus Kristus. Itulah sebabnya Yehuwa menyebut kedua gunung hasil terbelahnya ”gunung pohon-pohon zaitun” sebagai ”gunung-gunungku”.—Za. 14:4. w13 15/2 3:8, 9 Minggu, 21 Desember Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang berguna. —1 Kor. 15:33. Perhatikan juga ayat-ayat berikut ini: ”Aku tidak duduk dengan orangorang yang tidak benar; dan dengan orang yang menyembunyikan siapa diri mereka, aku tidak bergaul.” (Mz. 26:4) ”Ia yang berjalan dengan orang-orang berhikmat akan menjadi berhikmat, tetapi ia yang berurusan dengan orang-orang bebal akan mengalami kemalangan.” (Ams. 13:20) Pelajaran berharga apa saja yang dapat kita peroleh dari ayat-ayat itu? (1) Yehuwa ingin agar kita berhati-hati dalam memilih teman. Ia ingin agar kita tidak melakukan sesuatu yang membahayakan diri kita dan merusak hubungan kita dengan-Nya. (2) Kita mendapat pengaruh yang baik atau yang buruk dari pergaulan kita; ini adalah fakta. Kata-kata dalam ayat-ayat di atas memperlihatkan bahwa Yehuwa berupaya menggugah hati kita. Perhatikan bahwa tak satu pun ditulis dalam bentuk perintah, seperti ”kamu tidak boleh begini atau begitu”. Semuanya hanya pernyataan tentang suatu kebenaran. Yehuwa seolah-olah sedang mengatakan kepada kita, ’Ini faktanya. Apa yang akan kamu lakukan? Apa yang ada dalam hatimu?’ w12 15/7 2:11, 12 Senin, 22 Desember Hati lebih licik daripada apa pun juga dan nekat. Siapakah yang dapat mengetahuinya? —Yer. 17:9. Dua hal yang sangat penting ialah sikap kita terhadap seks dan pandangan kita terhadap perkawinan. Orang-orang yang belum menjadi warga negara Kerajaan Allah mungkin menganggap bahwa homoseksualitas boleh-boleh saja, pornografi cuma hiburan yang tidak berbahaya, dan perzinaan serta perceraian adalah urusan pribadi. War- ga negara Kerajaan sudah tidak lagi berpikiran picik dan mementingkan diri seperti itu. Meskipun banyak dari orang Kristen sejati dahulu menempuh kehidupan yang amoral, mereka sekarang memandang seks dan perkawinan sebagai karunia dari Allah. Mereka sangat menghargai prinsip-prinsip Yehuwa yang luhur dan setuju bahwa orang yang terus melakukan perbuatan seks yang tercela tidak layak menjadi warga negara Kerajaan. (1 Kor. 6:9-11) Tetapi, mereka juga tahu bahwa hati itu licik. Jadi, mereka mau menerima peringatan-peringatan terperinci yang akan membantu mereka mempertahankan moral yang luhur. w12 15/8 2:9 Selasa, 23 Desember Pada hari-hari terakhir akan datang masa kritis yang sulit dihadapi.—2 Tim. 3:1. Dewasa ini, ada orang yang tidak mengenal Allah yang juga percaya bahwa dunia ini tidak akan bertahan. Dan, mereka takut dunia ini sewaktu-waktu bisa hancur akibat bencana. Maka, mereka berpikir, ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati.” (1 Kor. 15:32) Tetapi, kita tidak takut seperti mereka, dan kita tidak memikirkan diri sendiri saja. (Ams. 18:1) Jadi, kita menomorsatukan kehendak Yehuwa dan rela menggunakan waktu, tenaga, dan sumber daya kita untuk memberitakan kabar baik Kerajaan Allah. (Mat. 16:24) Kita bahagia karena melayani Allah, khususnya ketika kita membantu orang lain mengenal Dia. Namun, banyak orang di dunia Setan membenci kita, maka kita mungkin akan dianiaya karena iman kita. (Yoh. 15:19; 16:2) Namun, kita tidak berhenti melayani Dia. Sebaliknya, persahabatan dengan-Nya justru akan semakin erat, bahkan jauh lebih erat daripada yang bisa kita bayangkan.—Yak. 1:2-4; 4:8. w12 15/9 4:7, 9 Rabu, 24 Desember Ambillah bagimu seorang istri dari antara putri-putri Laban. —Kej. 28:2. Karena menaati Ishak, Yakub meninggalkan keluarganya di Kanaan, dan ia agaknya pergi sendirian sejauh ratusan kilometer ke daerah Haran. (Kej. 28:10) Bisa jadi, ia bertanya-tanya, ’Kapan saya bisa pulang lagi? Apakah paman akan menyambut saya? Apakah saya bisa mendapatkan istri yang takut akan Allah?’ Kalaupun Yakub khawatir, pastilah kekhawatirannya segera sirna ketika Yehuwa menampakkan diri kepada Yakub melalui mimpi. Ia berkata, ”Lihat, aku menyertai engkau dan aku akan menjagamu di sepanjang jalan yang kautempuh dan aku akan mengembalikanmu ke negeri ini, karena aku tidak akan meninggalkanmu sampai aku benar-benar telah melakukan apa yang kufirmankan kepadamu.” (Kej. 28:15) Tentulah kata-kata itu menguatkan dan menenteramkan hati Yakub! Dapatkah Saudara membayangkan Yakub dengan semangat menanti-nantikan bagaimana Yehuwa menepati janji-Nya? Jika Saudara meninggalkan rumah, mungkin untuk melayani di negeri lain, Saudara tentu bisa memahami perasaan Yakub yang campur aduk. Namun, Saudara pasti telah merasakan sendiri perhatian Yehuwa bagi Saudara. w13 15/3 4:6, 7 Kamis, 25 Desember Apa yang harus kulakukan, Tuan?—Kis. 22:10. Itulah yang Saul katakan ketika Yesus menampakkan diri kepadanya dalam suatu penglihatan agar Saul berhenti menganiaya orang Kristen. Setelah mendapat penglihatan ini, Saul bertobat, dibaptis, dan menerima tugas istimewa untuk memberikan kesaksian tentang Yesus kepada bangsa-bangsa. Sejak saat itu, Saul, yang kemudian dikenal dengan nama Paulus, dengan bersemangat menyampaikan berita Kerajaan ke seluruh Asia Kecil dan ke Eropa. Ia mendirikan banyak sidang dan mengunjunginya kembali. Paulus terus menganggap Yesus sebagai ”Tuan” dan menaati dia hingga akhir kehidupannya di bumi. (Kis. 22:6-16; 2 Kor. 4:5; 2 Tim. 4:8) Tidak seperti Paulus, ada orang-orang yang tidak bertindak selaras dengan pengakuan mereka. Kepada orang-orang seperti itu, Yesus berkata, ”Mengapa kamu memanggil aku ’Tuan! Tuan!’ tetapi tidak melakukan hal-hal yang aku katakan?” (Luk. 6:46) Ya, Yesus mengharapkan agar semua orang yang mengakui dia sebagai ”Tuan” bertindak selaras dengan pengakuan mereka, seperti halnya Paulus. w12 15/10 4:5, 6 Jumat, 26 Desember [Bat-syeba] mengutus orang untuk memberi tahu Daud dan mengatakan, ”Aku hamil.” —2 Sam. 11:5. Allah tidak meminta agar hakim manusia menghukum mati Daud dan Batsyeba sesuai dengan Hukum Musa. Karena berbelaskasihan, Ia memilih untuk menangani sendiri kasus itu. (Im. 20:10) Bisa jadi, satu alasan mengapa Yehuwa mengampuni Daud adalah karena Daud pun berbelaskasihan kepada Saul. (1 Sam. 24:4-7; 2 Sam. 12:13) Yesus menjelaskan bahwa Yehuwa akan memperlakukan kita sesuai dengan cara kita memperlakukan orang lain. ”Berhentilah menghakimi agar kamu tidak dihakimi,” kata Yesus, ”sebab dengan penghakiman yang kamu gunakan untuk menghakimi, kamu akan dihakimi; dan dengan takaran yang kamu gunakan untuk menakar, mereka akan menakarkannya kepadamu.” (Mat. 7:1, 2) Betapa leganya mengetahui bahwa Yehuwa akan mengampuni dosa-dosa kita, bahkan dosa serius seperti perzinaan dan pembunuhan! Ia akan mengampuni kita jika kita rela mengampuni orang lain, jika kita mengakui dosa kita kepada-Nya, dan jika kita mengubah sikap, yaitu dengan menyesuaikan sudut pandang kita terhadap perbuatan salah itu. Jika orang yang berdosa sungguh-sungguh bertobat, Yehuwa akan memberinya ”musim yang menyegarkan”, yaitu dengan membantunya memiliki hati nurani yang bersih.—Kis. 3:19. w12 15/11 4:9, 10 Sabtu, 27 Desember [Abraham] disebut ”sahabat Yehuwa”.—Yak. 2:23. Allah berjanji bahwa melalui Abraham dan keturunannya Ia akan memberikan berkat kepada semua keluarga di bumi, bukan kepada satu bangsa saja. (Kej. 22:1518) Meski janji ini masih akan digenapi jauh di masa depan, Abraham tetap yakin bahwa hal itu akan digenapi. Selama kira-kira seratus tahun, ia dan keluarganya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Selama itu pula, Abraham menjaga persahabatannya dengan Yehuwa. Walaupun Abraham tidak tahu kapan harapannya akan terwujud, kasih dan pengabdiannya kepada Yehuwa tidak pernah goyah. Ia tetap berfokus pada harapannya dengan tidak berupaya menjadi penduduk tetap di salah satu negeri. (Ibr. 11: 14, 15) Bagaimana dengan kita? Bukankah lebih bijaksana untuk mengikuti teladan Abraham, dengan hidup sederhana dan tidak terlalu memikirkan harta benda, kedudukan terkemuka, atau karier? Seperti Abraham, kita sedang mengejar sesuatu yang jauh lebih baik. w12 15/12 4:7-9 Minggu, 28 Desember Aku akan memuliakan namamu sampai waktu yang tidak tertentu.—Mz. 86:12. Gereja-gereja Susunan Kristen pada umumnya tidak mau menggunakan nama Allah. Misalnya, Alkitab Revised Standard Version menyatakan dalam kata pengantarnya, ”Penggunaan nama diri apa pun untuk satu-satunya Allah yang esa . . . sama sekali tidak patut bagi iman universal Gereja Kristen.” Sebaliknya, Saksi-Saksi Yehuwa merasa bangga menyandang nama Allah dan memuliakannya. (Yes. 43:10) Selain itu, kita bisa memahami makna nama itu dan sengketa universal yang berkaitan dengan penyuciannya. Bagi kita, itu adalah suatu hak istimewa. (Mat. 6:9) Mengenal nama Allah tidak hanya berarti mengetahui bahwa namaNya adalah ”Yehuwa”, tetapi juga mengetahui Allah macam apa Dia. Hal itu mencakup sifat-sifat, kehendak, dan perbuatan Yehuwa yang dicatat dalam Alkitab, misalnya kepada hamba-hamba-Nya. Memang, Yehuwa menyingkapkan semua ini secara bertahap, sesuai dengan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kehendak-Nya. —Ams. 4:18. w13 15/3 5:1-3 Senin, 29 Desember Bukan bahwa kami adalah majikan atas imanmu, . . . sebab oleh imanmu kamu berdiri. —2 Kor. 1:24. Melalui kata-kata ini, Paulus menunjukkan bahwa saudara-saudara di Korintus bisa berdiri teguh bukan karena dia atau orang lain, melainkan karena iman mereka sendiri kepada Allah. Maka, Paulus merasa tidak perlu mengendalikan iman saudara-saudaranya, dan ia tidak ingin melakukannya. Ia yakin bahwa mereka adalah orangorang Kristen yang setia, yang ingin melakukan apa yang benar. (2 Kor. 2:3) Dewasa ini, para penatua meniru teladan Paulus. Mereka yakin bahwa saudara-saudara beriman kepada Allah dan memiliki motif yang benar dalam melayaniNya. (2 Tes. 3:4) Para penatua tidak membuat aturan-aturan yang kaku di sidang. Sebaliknya, mereka mengandalkan prinsip Alkitab dan arahan dari organisasi Yehuwa. Dan, para penatua dewasa ini tidak menjadi majikan atas iman saudara-saudara mereka.—1 Ptr. 5: 2, 3. w13 15/1 5:3 Selasa, 30 Desember Rabu, 31 Desember Mereka mengasihi kemuliaan dari manusia lebih daripada kemuliaan dari Allah.—Yoh. 12:43. Dari hati keluar pikiran yang fasik, pembunuhan, perzinaan, percabulan, pencurian, kesaksian palsu, hujah.—Mat. 15:19. Bagaimana kemuliaan dari manusia bisa mengaburkan kemuliaan dari Allah? Mari perhatikan ilustrasi berikut yang mengumpamakan kemuliaan dengan cahaya. Di alam semesta ada banyak bintang yang berkilauan. Pernahkah Saudara memandang langit yang bertaburkan ribuan bintang pada malam yang cerah? ’Kemuliaan bintang-bintang’ sangat memukau. (1 Kor. 15: 40, 41) Namun, bagaimana jika Saudara melihatnya dari tengah kota yang terang-benderang? Cahaya lampu kota membuat kita sulit melihat cahaya bintang-bintang yang jauh! Apakah itu berarti cahaya lampu penerang jalan, stadion, dan bangunan-bangunan itu lebih terang, atau lebih indah daripada cahaya bintang-bintang? Tidak! Cahaya kota lebih dekat dengan kita sehingga mengaburkan cemerlangnya ciptaan Yehuwa. Demikian pula, jika kita terlalu mementingkan kemuliaan dari sudut pandang manusia, bisa-bisa kita tidak menghargai kemuliaan yang Yehuwa ingin berikan dan tidak berupaya mencarinya. w13 15/2 4:6, 8, 9 Jika hati seorang saudara tidak tanggap sehingga ia melakukan p erzinaan atau p ercabulan dan tidak mau bertobat, ia bisa kehilangan perkenan Allah untuk selamanya. Tetapi, sekalipun perbuatan salah seperti itu tidak dilakukan, seseorang mungkin membiarkan hasrat yang salah menjadi semakin kuat dalam hatinya. (Mat. 5:27, 28) Dalam situasi seperti inilah kita perlu memeriksa hati kita. Jika Saudara meneliti hati Saudara, apakah ada perasaan yang tidak patut terhadap lawan jenis, yaitu keinginan tersembunyi yang tidak diperkenan Allah dan yang perlu disingkirkan? Atau, seorang saudara mungkin tidak benar-benar melakukan ”pembunuhan”, tetapi bisa jadi ia membiarkan kemarahan meracuni hatinya sampai-sampai ia membenci rekan Kristennya. (Im. 19:17) Apakah ia akan mengerahkan upaya untuk menyingkirkan perasaan itu, yang bisa membuat hatinya tidak tanggap?—Mat. 5:21, 22. w13 15/3 2:13, 14