Introductions Sistem Basis Data

advertisement
Investigasi awal
&
Identifilasi masalah
1
Kegiatan pada analisis sistem
1.
2.
3.
4.
Identifikasi masalah
Memahami sistem sekarang (penelitian)
Menganalisis hasil penelitian
Membuat laporan
2
Preliminary Investigation merupakan tahap
awal dalam melakukan analisis
pengembangan sebuah sistem.
Atau dalam metodologi lain biasa dikenal
dengan Fase inisial, survey, atau fase
perencanaan.
Fase ini diharapkan dilakukan dengan
cepat, keseluruhan pekerjaan pada fase
ini diharapkan tidak lebih dari 2-3 hari
untuk kebanyakan proyek.
3
Pada tahap ini dilakukan:
- List Problems, opportunities, and directives
(Pendefinisian masalah, peluang dan petunjuk)
- Negotiate preliminary scope
(Mencari cakupan awal sistem)
- Assess project and plan
(Penilaian manfaat proyek sistem)
- Plan the project
(Merencanakan proyek)
- Present the project and plan
(Perencanaan dan persiapan proyek sistem)
4
Skema investigasi awal :
5
List Problems, Opportunities,
and Directives

Pada tahap ini, dilakukan pendefinisian
masalah-masalah, kesempatankesempatan, dan petunjuk-petunjuk yang
memicu perlunya dibuat proyek
pengembangan sistem.

Fase ini tidak memerlukan analisis secara
mendetail, tetapi dapat dilakukan untuk
mencatat semua kendala² yang dapat
muncul pada proyek, seperti: deadline,
6
List Problems, Opportunities, and
Directives
Pihak² yang terlibat dalam fase ini:
- Senior Analis Sistem atau Manajer Proyek,
sebagai pemimpin.
- Executive Sponsor, manajer tingkat tertinggi
sebagai pendukung dan penyedia dana
- Manager-manager Unit dalam organisasi yang
terlibat (berhubungan) dengan sistemnya.
- Manajer Sistem Informasi
7
List Problems, Opportunities, and
Directives
Setiap Problems, Opportunities, dan Directives dikaji
berdasarkan:
1.
Tingkat kebutuhan (Urgency)
Kapan permasalahan harus dipecahkan? Atau
kapan peluang² dan petunjuk² dapat tercapai?
2.
Visibility
Untuk tingkatan apa saja solusi atau sistem
baru dapat digunakan oleh pelanggan atau
manaher eksekutif?
8
List Problems, Opportunities, and
Directives
Setiap Problems, Opportunities, dan Directives dikaji
berdasarkan:
3.
Manfaat fisik (Tangible benefits)
Berapa banyak solusi atau sistem baru tersebut
menigkatkan pendapatan tahunan atau
mengurangi biaya tahunan. Biasanya hanya
berupa perkiraan.
4.
Prioritas (Priority)
Prioritas untuk setiap Problems, opportunity, dan
directives. Misal:jika budget atau jadwal menjadi
masalah, prioritas ini dapat membantu
menyesuaikan dengan lingkup proyek.
9
List Problems, Opportunities, and
Directives
Setiap Problems, Opportunities, dan Directives dikaji
berdasarkan:
5.
Solusi yang memungkinkan (Possible Solutions)
a. Membiarkan permasalahan
b. Perbaikan secara cepat
c. Penambahan² pada sistem yang sudah ada
d. Mendesain ulang sistem yang ada
e. Membuat sistem baru.
Untuk membuat kategori Problems, Opportunities,
dan Directives, dapat digunakan PIECES.
10
Negotiate Preliminary Scope

Scope menunjukkan batasan dari proyek yang
berisi aspek² bisnis yang akan masuk atau
tidak masuk di dalam proyek.

Scope dapat berubah selama proyek
berlangsung, jika berubah, maka bagian² yang
terlibat beserta jadwal dan budget juga akan
berubah.

Tahapan ini dipimpin oleh Senior System Analis
atau Manajer proyek
11
Negotiate Preliminary Scope

Pada tahapan ini, statement awal dari
permasalahan (problems), kesempatan
(opportunities), dan petunjuk (directives)
digunakan untuk mendefinisikan scope
(batasan) sistem.

Penjelasan (statement) scope proyek disimpan
ke repository untuk penggunaan selanjutnya.

Bila telah selesai, statement ini juga
didokumentasikan.
12
Negotiate Preliminary Scope

Sebuah scope proyek dapat di gambarkan
melalui:
– Tipe data apa yang mendeskripsikan sistem yang
akan dibuat? Cth: Sistem inf. Penjualan
membutuhkan data tentang customer, order,
produk, dll
– Proses bisnis apa yang termasuk dalam sistem yang
akan dibuat? Cth: Sist. inf. Penjualan proses2nya:
manajemen pelanggan, entry order, CRM,
manajemen order, dll
– Bagaimana sistem harus berinteraksi dengan user,
lokasi, dan sistem lainnya?
13
Assess Project Worth

Pada tahap ini kita menjawab pertanyaan
“Apakah proyek dipandang cukup
berharga/layak?”

Sebuah proyek dipandang layak bila:
– Memecahkan permasalahan
– Dapat memanfaatkan kesempatan²
– Memenuhi petunjuk² akan memberikan nilai
pengembalian yang dapat menutupi biaya
yang dikeluarkan
14
Assess Project Worth

Statement permasalahan awal beserta scope²
nya akan mendukung menentukan penilaian
proyek

Hasil tahapan ini berupa keputusan “Go or No
Go”, yaitu dilanjutkan atau tidaknya proyek.

Ada beberapa alternatif keputusan:
– Proyek di terima atau di batalkan
– Scope proyek di negosiasikan kembali
15
Assess Project Worth

Tahapan-tahapan selanjutnya dalam
preliminary investigation, baru dapat
dilanjutkan hanya jika prouel telah
dianggap cukup berharga/layak dan di
terima untuk dilanjutkan.

Tahapan ini di pimpin olej Senior Analis
Sistem atau Manajer proyek. Dengan
pengambil keputusan: executive sponsor,
manajer unit, dan manajer sistem
informasi.
16
Identifikasi masalah
1.
2.
3.
Identifikasi penyebab masalah
Identifikasi titik keputusan
Identifikasi personil kunci
17
1. Identifikasi penyebab Masalah
Setiap terjadi suatu masalah dalam organisasi atau
perusahaan, harus dicari lebih dulu apa yang me
nyebabkan masalah itu dapat terjadi.
Tugas-tugas identifikasi penyebab masalah dapat
dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu
subyek-subyek permasalahan yang telah diutara
kan oleh manajemen atau yang telah ditemukan
oleh analis sistem di tahap perencanaan sistem
18
Contoh Identifikasi Penyebab Masalah
-
Pada suatu perusahaan, biaya persediaan
meningkat dari tahun ke tahun
-
Maka harus dicari jawaban mengapa biaya
persediaan meningkat
-
Harus dicari penyebab terjadinya masalah
peningkatan biaya persediaan
19
Identifikasi penyebab masalah
No
Masalah
Penyebab masalah
20
2. Identifikasi titik keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat di
identifikasi, langkah selanjutnya adalah mengiden
tifikasi titik keputusan yang menyebabkan terjadi
nya masalah.
Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang
menyebabkan sesuatu terjadi.
Bila titik keputusan telah ditemukan, baru dapat
memulai penelitian dari titik keputusan tersebut.
21
Contoh Identifikasi Titik Keputusan
Pada contoh sebelumnya, bila ditemukan
bahwa penyebab meningkatnya biaya per
sediaan adalah persediaan yang terlalu ba
nyak, maka akan dicari titik keputusannya,
mengapa persediaan bisa terlalu banyak?
22
Identifikasi titik keputusan
No.
Identifikasi
penyebab masalah
Titik
Keputusan
Lokasi
Aplikasi
23
3. Identifikasi personil kunci
Setelah titik-titik keputusan dapat diidentifikasi,
selanjutnya adalah mengidentifikasi personilpersonil kunci
Personil-personil kunci adalah pihak-pihak atau
oknum yang menjadi kunci dari terjadinya masa
lah baik langsung maupun tidak langsung me
nyebabkan terjadinya masalah
24
Contoh Identifikasi Personil Kunci
Bila telah diketahui titik masalah dari contoh sebe
lumnya adalah kurangnya pengawasan persedia
an, maka kemudian ditelusuri personil-personil
mana yang tugas dan tanggung jawabnya berhu
bungan dengan titik keputusan tersebut.
25
Download