management

advertisement
PENGANTAR MANAJEMEN
Nama : Rahmadhani putra alfandik
Nim : 01215097 management B
Nama : Yunik ramawati
Nim : 01115032 akutansi B
MANAJEMEN
JUDUL : MANAJEMEN
 PENULIS : T.HANI
HANDOKO
 HALAMAN : 251-269

DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………
JUDUL……………………………….……………………
DAFTAR ISI………………….…………………………...
DEVINISI MOTIVASI………..................................…..…
BERBAGI PANDANGAN TENTANG
MOTIVASI DALAM ORGANISASI……………………...
KEBIJAKAN ……………………………………..………..
HARAPAN ……………………………………...…………
TEORI-TEORI MOTIVASI……………….........................
TEORI PETUNJUK………………………………. ………
TEORI ISI…………………………………………...……..
TEORI PROSES……………………………………..……..
HIRARKI KEBUTUHAN DARI MASLOW…. ……...…..
PENUTUP………………………………………………….
1
2
3
4
6
8
9
10
11
12
13
14
15
Devinisi:

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan,
menyalurkan, dan memelihara perilakumanusia.
Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi
manajer, karena menurutdefinisi manajer harus
bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu
memahamiorang-orang berprilaku tertentu agar dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai denganyang
diinginkan organisasi.motivasi adalah juga subyek
membingungkan, karena motif tidak dapat diamati atau
diukur secara langsung, tetapi harus disimpulkan dari
perilaku orangyang tampak.

Motivasi bukan hanya satu-satunya faktor
yang mempengaruhi tingkat prestasi
seseorang.Dua faktor lainnya yang terlibat
adalah kemampuan individu dan pemahaman
tentang perilaku yang diperlakukan untuk
mencapai prestasi yang tinggi atau disebut
persepsi peranan. Motivasi, kemampuan, dan
persepsi peranan adalah saling berhubungan.
Jadis alah satu faktor rendah, maka tingkat
prestasi akan rendah, walaupun faktor-faktor
lainnya tinggi.
Berbagai pandangan tentang
motivasi dalam organisasi
Model tradisional berhubungan dengan Frederick taylor
dan aliran manajemen ilmiah. Model ini mengisyaratkan
bahwa manajemen menentukan bagimana pekerjaanpekerjaan harus dilakukan dan digunakannya system
pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja.

Model hbungan manusiawi adalah pendekatan tradisional
tidak memadai. Elton mayo dan para peneliti hubungan
manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial
karyawan.

Model sumber daya manusia menurut McGregor dan
Maslow, dan para peneliti seperti argyris, likert melontarkan
kritikan kepada model hubungan manusiawi mengemukakan
pendekatan yang lebih “SOPHISTICATED” untuk
memanfaatkan para karyawan . model ini memotivasi tidak
hanya karena faktor uang melainkan untuk berprestasi

Model tradisional
Model manusiawai
Model sumber Daya
manusia
1. Bekerja pada
dasarnya tidak
disenangi banyak
orang
2. Apa yang meraka
kerjakan kurang
penting dibanding
apa yang mereka
peroleh
3. Jarang yang ingin tau
atau memahami
pekerjaan yang
memerlukan
kreatifitas
1. Orang merasa
berguna dan penting
1. Bekerja pada
dasarnya bukan tidak
menyenangkan orang
ingin menyumbang
pada tjuan yang
bermanfaat
2. Sebagaian besar
orang mengerjakan
lebih kreatif, displin
diri dan pengadilan
dibandingkan dengan
permintaan jabatan
sekarang.
2. Orang ingin memiliki
dan diakui sebagai
induvidu
3. Kebutuhan tersebut
lebih penting dari
uang dalam
memotivasi orang
untuk bekerja
kebijakan
Model Tradisional
1. Manjemen harus
mengawasi dan
mengendalikan
bawahan
2. Dia harus merinci
tugas-tugas menjadi
sederhana, bersifat
berulang, operasi
mudah dipelajari
3. Dia harus
menentukan
prosedur dan
rutinitas pekerjaan
secara terinci serta
menjalankannya
dengan adil tapi
dekat.
Model Manusiawi
Model sumber Daya
Manusia
1.Manajer harus
membuat semua
karyawan merasa
berguna
1.Majer harus
memafaatkn potensi
sumber daya manusia
2.Dia harus senantiasa
memberi informasi
kepada bawahan dan
mendengar keberatan
atas rencana-rencananya
3.Manjer harus
memperbolehkan
bawahan mendisplinkan
diri dan pengadilan diri
atas rutinitasnya.
2. Dia harus
menciptakan lingkungan
dimana seluruh anggota
dapat menyumbangkan
kemampuan mereka
3. Dia harus mendorong
partisipasi, peningkatan
displin diri dan
pengadilan diri.
harapan
Model Tradisional
1.Orang bersedia
bekerja bila balasan
jasanya memadai dan
atasnnya adil.
2. Bila tugas-tugas
sederhana dan orangorang dikendalikan
dengan ketat mereka
akan berproduksi
memenuhi standar.
Model Manusiawi
Model Sumber Daya
Manusia
1. Pembagian informasi 1. Perluasan pengaruh,
kepada bawahan dan
disiplin diri dan
keterlibatan
pengendalian diri
keputusan rutin akan
akan mengarahkan
memuaksan
pencapaian
kebutuhan untuk
paningkatan efisiensi
memliki dan penting.
operasi.
2. Pemuasan kebutuhan 2. Kepuasaan kerja
tersebut akan
akan meningkatkan
meningkatkan
sejalan dengan
semangat kerja dan
pemanfaatan gambar
mengurangi
daya mereka secara
penolakan terhadap
penuh.
wewenang formal
sehingga bawahan
akan bersedia kerja
sama.
A. Teori-teori Motivasi

Teori-teori Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok yaitu petunjuk, isi danproses.Teori-teori
petunjuk (prescriptive theories) mengemukakan
bagaimana memotivasi parakaryawan. Teori-teori ini
didasarkan atas pengalaman coba-coba.Teori-teori isi
(content theories), kadang-kadang disebut teori-teori
kebutuhan (needtheories), adalah berkenaan dengan
pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau
memusatkan pada pertanyaan “apa” dari motivasi.
Teori-teori proses (process theories) berkenaan
dengan bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan
atau menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi.
Teori petunjuk

Mengemukakan bagaimana memotivasi
karyawan. teori-teori ini didasarkan atas
pengalaman coba-coba. Faktor-faktor yang
dapat dipakai untuk memotivasi telah
banyak dibahas bagian bagian sebelumnya,
sehingga teori-teori tidak diliputi dalam
pembicaraan
Teori isi

Berkenan dengan pertanyaan apa
penyebab-penyebab perilaku atau
memusatkan pada pertanyaan apa dari
“MOTIVASI” teori-teori yang angat
terkenal pada pertanyaan
Teori proses
Berkenan dengan bagaimana perilaku
dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan
“aspek”. Bagaimana dari motivasi,
 1.pengharapan
 2. pembentukan perilaku
 3. teori porter-lawler
 4. teori keadilan

Hirarki kebutuhan dari Maslow
Maslow mendasarkan konsep hirarki
kebutuhan pada dua prinsip.
 1. kebutuhan manusia dapat disusun dalam
suatu hirarki dari kebutuhan terendah
sampai yang tertinggi.
 2. suatu kebutuhan yang telah terpuaskan
berhenti menjadi motivator utama dari
perilaku.

PENUTUP
Download