Pertemuan 2 Komunikasi Antar Pribadi Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I Komunikasi Antar Pribadi • Pengertian – Komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat atau organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi Antar Pribadi • Indikator Komunikasi Antar Pribadi – – – – Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih Menggunakan media tertentu Bahasa yang digunakan bersifat informal (tidak baku) Tujuan yang ingin dicapai bisa bersifat personal (pribadi) bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat, dan untuk pelasanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi Komunikasi Antar Pribadi • Tujuan Komunikasi Antar Pribadi – Menyampaikan informasi • Agar orang yang dimaksud mengetahui sesuatu. – Berbagi pengalaman • Saling berbagi pengalaman pribadi kepada orang lain mengenai ha-hal yang menyenangkan ataupun menyedihkan. – Menumbuhkan simpati • Dengan cara dukungan moril, bantuan dana, obat-obatan, aneka barang, atau menjadi sukarelawan. Komunikasi Antar Pribadi • Tujuan Komunikasi Antar Pribadi – Melakukan kerjasama • Melakukan kerjasama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. – Menceritakan kekecewaan atau kekesalan • Pengungkapan segala bentuk kekecewaan atau kekesalan secara tepat, secara tidak langsung akan dapat mengurangi beban pikiran. – Menumbuhkan motivasi • Seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif. Komunikasi Tatap Muka • Tujuan – Mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah – Mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam menyelesaikan masalah – Mengerti tentang komponen-komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik – Mempelajari teknik-teknik pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik – Dapat mengembangkan keterampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka Komunikasi Tatap Muka • Keuntungan – Dapat meningkatkan pemahaman arti yang tersimpan – Dapat melihat isyarat, ekspresi wajah, gerak tangan, tekanan suara, dan lain-lain • Kerugian – Memerlukan waktu yang lebih lama – Sering terbawa emosi Gaya Kepemimpinan • Pengertian – Suatu cara bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mengendalikan bawahannya dengan cara-cara tertentu, sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya secara efektif dan efisien. Gaya Kepemimpinan • Teori X dan Y (Douglas Mc Gregor) – Teori X dan Teori Y didasarkan pada berbagai asumsi tentang para karyawan dan bagaimana memotivasi mereka. – Teori X pada dasarnya negatif dan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi adalah gaya kepemimpinan petunjuk. – Komunikasi yang dikembangkan antara manajer dengan karyawan cenderung menjadi komunikasi satu arah, yaitu komunikasi dari manajer ke bawahan (top down communication) Gaya Kepemimpinan • Teori X dan Y (Douglas Mc Gregor) – Teori Y pada dasarnya cenderung positif dan gaya kepemimpinan yang diterapkan adalah gaya kepemimpinan partisipatif, yaitu para karyawan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. – Karyawan diasumsikan cenderung berperilaku positif, semangat kerja yang tinggi, tidak malas bekerja, ingin kerja mandiri, memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. – Komunikasi yang dikembangkan antara manajer dan karyawan adalah dua arah. Gaya Kepemimpinan • Gaya Kepemimpinan (Ludlow & Panton) – Pengarahan • Digunakan pada situasi dan kondisi dimana para karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan suatu tugas tertentu, selain itu tugas pekerjaan cenderung kompleks dan rumit. – Pembekalan • Diterapkan apada situasi dan kondisi dimana para karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan. • Karyawan memiliki motivasi yang cukup tinggi dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Gaya Kepemimpinan • Gaya Kepemimpinan (Ludlow & Panton) – Dukungan • Digunakan pada situasi dan kondisi dimana para karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang baik dengan seorang manajer. – Pendelegasian • Digunakan pada situasi dan kondisi dimana para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga mereka layak untuk menerima pendelegasian tugas dari seorang manajer. Gaya Kepemimpinan • Gaya Kepemimpinan Situasional – Dipopulerkan oleh Hellriegel dan Slocum – Bahwa manajer yang efektif harus dapat memahami dengan baik dan tepat bagaimana kondisi lingkungan kerja yang ada, termasuk latar belakang para karyawan yang ada dalam suatu organisasi. – Memperkenalkan core leadership skills (keahlian kepemimpinan inti), yaitu: Gaya Kepemimpinan • Gaya Kepemimpinan Situasional – Pemberdayaan • Kemampuan seorang manajer untuk berbagi pengaruh dan kendali dengan para karyawannya. • Manajer dapat memberdayakan para karyawan untuk terlibat secara langsung dalam suatu proses pengambilan keputusan bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. – Intuisi • Intuisi adalah keyakinan bawaan dalam diri seseorang mengenai sesuati tanpa pertimbangan sadar. • Kadang-kadang memutuskan sesuatu hanya karena “rasanya benar” atau karena firasat. Gaya Kepemimpinan • Gaya Kepemimpinan Situasional – Pemahaman diri • Kemampuan untuk mengenal diri sendiri, baik kekuatan maupun kelemahannya. Kekuatan yang ada pada diri sendiri senantiasa dikembangkan, sementara kelemahan secara bertahap dapat diatasi dengan cara belajar dan berlatih. – Visi • Visi merupakan kemampuan untuk berimajinasi pda sesuatu yang berbeda dan situasi yang lebih baik dengan cara bagaimana mencapainya. – Kesesuaian nilai • Merupakan kemampuan untuk memahami dan memadukan prinsip-prinsip organisasi dengan nilai-nilai karyawan. • Ketidaksesuaian antara keduanya akan berdampak pada terganggunya kelancaran kegiatan operasional organisasi Kebutuhan Manusia • Teori Hirarki Kebutuhan (A. Maslow’s) – Kebutuhan dikategorikan lima tingkatan dari kebutuhan yang paling rendah sampai kebutuhan yang paling tinggi. • Individu harus memuaskan kebutuhan tingkat bawah sebelum mereka dapat memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. • Kebutuhan yang terpuaskan tidak lagi memotivasi. • Motivasi individu tergantung pada dimana tingkat hirarki ia berada. – Hirarki Kebutuhan • Kebutuhan Tingkat Rendah (eksernal): fisik, keamanan • Kebutuhan Tingkat Tinggi (internal): sosial, harga diri, aktualisasi diri Kebutuhan Manusia • Lima Tingkat Kebutuhan Maslow’s – Kebutuhan Fisik • Makanan, minuman, tempat tinggal, sex, dan kebutuhan fisik lainnya. – Kebutuhan Keamanan • Keamanan dan perlindungan dari gangguan fisik da emosi, kepastian bahwa kebutuhan fisik akan terus terpenuhi. – Kebutuhan Sosial • Kasih sayang, menjadi bagian dari kelompoknya, diterima oleh teman-teman, persahabatan. Kebutuhan Manusia • Lima Tingkat Kebutuhan Maslow’s – Kebutuhan Harga Diri • Faktor harga diri internal seperti penghargaan diri, otonomi, pecapaian prestasi; faktor harga diri eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian. – Kebutuhan Aktualisasi Diri • Pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri; dorongan untuk menjadi apa yang mampu dicapai. Hirarki Kebutuhan Maslow’s KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI KEBUTUHAN HARGA DIRI KEBUTUHAN SOSIAL KEBUTUHAN KEAMANAN KEBUTUHAN FISIOLOGI Kebutuhan Manusia • Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg) – Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja diciptakan oleh faktor-faktor yang berbeda. • Faktor Higienis: faktor ekstrinsik (Lingkungan) yang menciptakan ketidakpuasan kerja. • Motivator: faktor intrinsik (psikologi) yang menciptakan kepuasan kerja dan memotivasi. – Adanya temuan untuk menjelaskan mengapa kepuasan kerja tidak menghasilkan peningkatan kinerja. • Lawan dari kepuasan adalah ketidak puasan, dan lawan ketidak puasan adalah tidak ada ketidakpuasan Komunikasi Antar Pribadi • Mendengarkan sebagai keahlian antar pribadi – Kegiatan mendengar memerlukan latihan yang cukup – Semakin banyak berlatih mendengarkan, makan akan semakin baik dalam memahami sesuatu percakapan dengan orang lain. Komunikasi Antar Pribadi • Mendengarkan sebagai keahlian antar pribadi Pikiran Kata-kata Pemahaman Emosi Perasaan Mengadakan Hubungan Bahasa Tubuh Tindakan Dampak Komunikasi Antar Pribadi • Mendengarkan sebagai keahlian antar pribadi – Kebiasaan sebagai pendengar yang efektif akan menghasilkan beberapa hal positif, antara lain: • Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat memuaskan kebutuhan dasar manusia untuk mendengarkan • Kinerja karyawan dapat meningkat ketika pesan yang diterima tersebut dapat dimengerti dengan baik • Umpan balik (feedback) yang akurat dari bawahan akan berdampak positif pada prestasi kerjanya Komunikasi Antar Pribadi • Mendengarkan sebagai keahlian antar pribadi – Kebiasaan sebagai pendengar yang efektif akan menghasilkan beberapa hal positif, antara lain: • Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman dalam menyampaikan suatu pesan • Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang sekedar gosip • Pendengar yang baik memiliki kecemderungan membuka ide-ide baru dari pihak lain, sehingga hal lain mendorong berkembangnya kreativitas. Komunikasi Antar Pribadi • Mendengarkan sebagai keahlian antar pribadi – Kebiasaan sebagai pendengar yang efektif akan menghasilkan beberapa hal positif, antara lain: • Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dan peningkatan kepuasan kerja. • Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi, kapan mereka mendengar, dan kapan mereka berpartisipasi di dalamnya yang tumbuh dari komunikasi yang baik. Komunikasi Antar Pribadi • Saran Mendengarkan Secara Efektif – Perhatikan dengan baik siapa yang berbicara, mulai dari gerakan, mata, nada suara, ekspresi wajah. – Berikan umpan balik (feedback), seperti apakah mereka sudah mengerti, apakah ada pertanyaan, setuju atau tidak terhadap apa yang disampaikan – Mendengarkan membutuhkan waktu, oleh karena proses komunikasi yang dilakukan secara tatap muka sebagaimana pengirim dan penerima secara simultan – Gunakan pengetahuan kita tentang orang yang berbicara tersebut untuk dapat menarik manfaat yang positif bagi anda Penghalang Komunikasi Interpersonal Penyaringan Budaya Nasional Bahasa Emosi Komunikasi Interpersonal Perilaku Defensif Kebanjiran Informasi Penghalang Komunikasi Interpersonal • Penyaringan – Manipulasi informasi agar lebih menyenangkan bagi si penerima. • Emosi – Sikap yang tidak acuh dan proses pemikiran objektif serta pergantian penilaian perasaan ketika menterjemahkan pesan. • Kebanjiran Informasi – Informasi yang diolah melebihi kapasitas pemrosesan. Penghalang Komunikasi Interpersonal • Perilaku Defensif – Ketika terancam, akan bereaksi dengan cara mengurangi kemampuan untuk saling pengertian. • Bahasa – Maksud yang berbeda dimana pengirim menggunakan kata-kata yang dapat menyebabkan salah arti suatu pesan. • Budaya Nasional – Budaya mempengaruhi bentuk, formalitas, keterbukaan, pola, dan penggunaan informasi dalam komunikasi.