Perusahaan Modal Ventura dapat memperoleh pendanaan syari`ah.

advertisement
MATRIKS PEMBAHASAN DRAFT PMK MODAL VENTURA
Pembahasan Draft PMK MV Tgl 19-06-2009
Pembahasan dgn AMVI Tgl 05-08-2009
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR :
Menimbang
Mengingat
:
:
Keterangan
NOMOR :
TENTANG PERUSAHAAN MODAL VENTURA
TENTANG PERUSAHAAN MODAL VENTURA
MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN,
a.
bahwa dalam rangka meningkatkan peran Perusahaan Modal
Ventura dalam pembangunan nasional, perlu dilakukan
penyempurnaan ketentuan di bidang Perusahaan Modal
Ventura;
b.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Perusahaan Modal Ventura.
1. Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992
tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502);
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 106,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756);
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa dalam rangka meningkatkan peran Perusahaan Modal
Ventura dalam pembangunan nasional, perlu dilakukan
penyempurnaan ketentuan di bidang Perusahaan Modal
Ventura;
b.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Perusahaan Modal Ventura.
1. Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992
tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502);
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Tahun 2007
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756);
Nomor
106,
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 tentang
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 1998, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3741 tahun 1998);
Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4866).
4. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga
Pembiayaan;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.012/2006 tentang
Penerapan Prinsip Mengenal
Keuangan Non Bank;
Nasabah
bagi
Lembaga
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 149/PMK/2008.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 tentang
Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 1998, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3741 tahun 1998);
5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;
6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga
Pembiayaan;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.012/2006 tentang
Penerapan Prinsip Mengenal
Keuangan Non Bank;
Nasabah
bagi
Lembaga
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK/2008 tentang
MEMUTUSKAN :
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 149/PMK/2008.
Menetapkan
:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUSAHAAN
MODAL VENTURA.
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Menetapkan
:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUSAHAAN
MODAL VENTURA.
Pasal 1
BAB I
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
a.
Menteri adalah Menteri Keuangan.
b.
Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah
badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
(Investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk
penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi
konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas
hasil usaha.
c.
Perusahaan Pasangan Usaha adalah badan usaha yang
memperoleh pembiayaan/penyertaan modal dari Perusahaan
Modal Ventura dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan
melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan
berdasarkan pembagian atas hasil usaha untuk usaha produktif.
d.
Penyertaan Saham adalah ...................................
e.
Obligasi Konversi adalah obligasi yang di dalam ketentuannya
memberikan hak kepada pemegang obligasi konversi untuk
mengkonversi menjadi saham.
f.
Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha adalah
pembiayaan kepada Perusahaan Pasangan Usaha yang hasil
usahanya dibagi berdasarkan kesepakatan antara Perusahaan
Modal Ventura dan Perusahaan Pasangan Usaha.
g.
Divestasi
adalah
tindakan
penarikan
kembali
pembiayaan/penyertaan
modal
yang
dilakukan
oleh
Perusahaan Modal Ventura dari Perusahaan Pasangan
Usahanya.
h.
Usaha Produktif adalah suatu kegiatan usaha yang dilakukan
oleh Perusahaan Pasangan Usaha untuk menghasilkan barang
dan/atau jasa.
i.
Izin Usaha adalah izin untuk melakukan kegiatan usaha di
bidang modal ventura yang ditetapkan oleh Menteri.
j.
Akuisisi adalah pengambilalihan baik seluruh maupun sebagian
besar saham perusahaan modal ventura yang dapat
mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perusahaan
modal ventura.
k.
l.
Konsolidasi adalah penggabungan dari 2 (dua) perusahaan
modal ventura atau lebih, dengan cara mendirikan perusahaan
modal ventura baru dan membubarkan perusahaan-perusahaan
modal ventura tersebut dengan atau tanpa likuidasi;
Merger adalah penggabungan dari 2 (dua) perusahaan modal
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
a.
Menteri adalah Menteri Keuangan.
b.
Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah
badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan
modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima pembiayaan
Perusahaan Pasangan Usaha (Investee Company) untuk
jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham,
penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau
pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
c.
Perusahaan Pasangan Usaha adalah perusahaan atau Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memperoleh
pembiayaan/penyertaan modal dari Perusahaan Modal Ventura
dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui
pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan
pembagian atas hasil usaha untuk usaha produktif.
d.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
e.
Penyertaan Saham adalah pembiayaan/penyertaan modal
dalam bentuk pemilikan saham Perusahaan Pasangan Usaha.
f.
Penyertaan melalui pembelian Obligasi Konversi adalah
pembiayaan/penyertaan modal dalam bentuk pembelian
pemilikan obligasi konversi Perusahaan Pasangan Usaha yang
di dalam ketentuannya memberikan hak kepada pemegang
obligasi konversi untuk mengkonversi menjadi saham.
g.
Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha adalah
pembiayaan/penyertaan modal kepada Perusahaan Pasangan
Usaha yang hasil usahanya dibagi berdasarkan kesepakatan
antara Perusahaan Modal Ventura dan Perusahaan Pasangan
Usaha.
h.
Divestasi
adalah
tindakan
penarikan
kembali
pembiayaan/penyertaan
modal
yang
dilakukan
oleh
Perusahaan Modal Ventura dari Perusahaan Pasangan
Usahanya.
i.
Usaha Produktif adalah suatu kegiatan usaha yang dilakukan
oleh Perusahaan Pasangan Usaha untuk menghasilkan barang
Sesuai UU No. 20/2008 ttg UMKM
ventura atau Iebih, dengan cara tetap mempertahankan
berdirinya salah satu perusahaan modal ventura dan
membubarkan perusahaan modal ventura lainnya dengan atau
tanpa likuidasi.
m. Kantor Cabang adalah unit usaha dari suatu perusahaan modal
ventura yang diperkenankan menjalankan usaha modal ventura
dan menyelenggarakan tata usaha pembukuan sendiri, tetapi
dalam mengatur usahanya tunduk pada segala ketentuan yang
berlaku bagi kantor pusat perusahaan modal ventura yang
bersangkutan.
dan/atau jasa.
j.
Izin Usaha adalah izin untuk melakukan kegiatan usaha di
bidang modal ventura yang ditetapkan oleh Menteri.
k.
Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih
saham
Perseroan
yang
mengakibatkan
beralihnya
pengendalian atas Perseroan tersebut.
l.
Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua
Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara
mendirikan satu Perseroan baru yang karena hukum
memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan yang meleburkan
diri dan status badan hukum Perseroan yang meleburkan diri
berakhir karena hukum.
m.
Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan
Perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan
pasiva dari Perseroan yang menggabungkan diri beralih karena
hukum kepada Perseroan yang menerima penggabungan dan
selanjutnya
status
badan
hukum
Perseroan
yang
menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Perseroan
yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan
hukum Perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena
hukum.
n.
Kantor Cabang adalah unit usaha dari suatu perusahaan modal
ventura yang diperkenankan menjalankan usaha modal ventura
dan menyelenggarakan tata usaha pembukuan sendiri, tetapi
dalam mengatur usahanya tunduk pada segala ketentuan yang
berlaku bagi kantor pusat perusahaan modal ventura yang
bersangkutan.
BAB II
KEGIATAN USAHA
Pasal 2
Kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura meliputi :
a.
Penyertaan saham (equity participation);
b.
Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity
participation); dan/atau
c.
Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha
(profit/revenue sharing).
Pasal 3
Kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ke dalam suatu Perusahaan Pasangan
Usaha dilakukan untuk :
a.
pengembangan suatu penemuan baru;
b.
pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya
mengalami kesulitan dana;
c.
membantu
perusahaan
pengembangan;
d.
membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran
usaha;
e.
pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;
f.
pengembangan pelbagai penggunaan teknologi baru dan alih
teknologi baik dari dalam maupun luar negeri;
g.
membantu pengalihan kepemilikan perusahaan.
h.
.............. 
yang
berada
BAB II
pada
KEGIATAN USAHA
Pasal 2
tahap
Kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura meliputi :
a. Penyertaan saham (equity participation);
b. Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity
participation); dan/atau
c.
Pembiayaan berdasarkan
(profit/revenue sharing).
pembagian
Pasal 4
Pasal 3
Usaha Modal Ventura dapat disertai pendampingan dan pembinaan
terhadap kegiatan Perusahaan Pasangan Usaha.
atas
hasil
usaha
Point h. Definisi Divestasi
perlu
dicantumkan
atau
tidak?
Pertimbangan: kata Divestasi jarang
disebutkan.
Pasal 5
(1)
(2)
(3)
Penyertaan Saham dalam Perusahaan Pasangan Usaha
bersifat sementara dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10
(sepuluh) tahun.
Perusahaan Modal Ventura yang melakukan penyertaan modal
pada pendirian Perusahaan Modal Ventura lainnya,
dikecualikan dari ketentuan dalam ayat (1).
Penarikan kembali Penyertaan Saham (divestasi) oleh
Perusahaan Modal Ventura, dilaporkan kepada Menteri
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dilaksanakan.
Kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ke dalam suatu Perusahaan Pasangan
Usaha dilakukan untuk:
a.
pengembangan suatu penemuan baru;
b.
pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya
mengalami kesulitan dana;
c.
membantu
perusahaan
pengembangan;
yang
berada
pada
tahap
d.
membantu perusahaan
kemunduran usaha;
yang
berada
dalam
tahap
e.
pengembangan proyek penelitian dan rekayasa;
f.
pengembangan berbagai penggunaan teknologi baru dan alih
teknologi baik dari dalam maupun luar negeri;
g.
membantu pengalihan kepemilikan perusahaan;
h.
membantu memperbaiki struktur permodalan perusahaan
yang akan go public atau dicatat di bursa efek.
BAB III
PENDIRIAN DAN PERIZINAN
Bagian Pertama
Izin Usaha
Pasal 6
(1) Perusahaan Modal Ventura didirikan dalam bentuk badan hukum Perseroan Terbatas
atau Koperasi.
(2) Perusahaan Modal Ventura dapat didirikan dan dimiliki oleh:
a.
warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia;
b.
badan usaha asing dan warga negara Indonesia dan/atau badan hukum
Indonesia (usaha patungan).
Pasal 4
Kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dapat disertai pendampingan dan
pembinaan terhadap kegiatan Perusahaan Pasangan Usaha.
(3) Perusahaan Modal Ventura yang didirikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
b, harus berbentuk badan hukum perseroan terbatas.
Pasal 5
Pasal 7
(1)
(2)
Setiap pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal
2 wajib terlebih dahulu memperoleh Izin Usaha sebagai Perusahaan Modal Ventura
dari Menteri.
Perusahaan Modal Ventura sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib secara
jelas mencantumkan dalam anggaran dasarnya kegiatan modal ventura yang
dilakukannya.
(1) Kegiatan Penyertaan Saham dilakukan oleh Perusahaan
Modal Ventura kepada Perusahaan Pasangan Usaha yang
berbentuk badan hukum PT;
(2) Penyertaan saham sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
bersifat sementara dalam jangka waktu antara 5 (lima) sampai
dengan 10 (sepuluh) tahun;
Penyertaan saham sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
bersifat sementara dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10
(sepuluh) tahun;
(3) Perusahaan Modal Ventura wajib melakukan divestasi atas
penyertaan.
Pasal 8
(4) Perusahaan Modal Ventura yang melakukan penyertaan
modal pada pendirian Perusahaan Modal Ventura lainnya,
dikecualikan dari ketentuan dalam ayat (2).
Permohonan untuk mendapatkan Izin Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat
(1) diajukan kepada Menteri sesuai dengan format dalam Lampiran I dan wajib dilampiri
dengan:
BAB III
a.
b.
akta pendirian badan hukum termasuk anggaran dasar yang telah disahkan oleh
instansi berwenang, yang sekurang-kurangnya memuat:
1.
nama dan tempat kedudukan;
2.
kegiatan usaha sebagai Perusahaan Modal Ventura;
3.
permodalan;
4.
kepemilikan;
5.
wewenang, tanggung jawab, masa jabatan direksi dan dewan komisaris atau
pengurus dan pengawas.
data direksi dan dewan komisaris atau pengurus dan pengawas meliputi:
Bagian Pertama
Izin Usaha
Pasal 6
hukum Perseroan Terbatas atau Koperasi.
(2) Perusahaan Modal Ventura dapat didirikan dan dimiliki oleh:
a. warga negara Indonesia dan/atau badan hukum
2.
daftar riwayat hidup;
b. badan usaha asing dan warga negara Indonesia dan/atau
3.
surat pernyataan:
5.
tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan;
b)
tidak pernah melakukan tindak kejahatan di bidang keuangan;
c)
tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan
suatu perseroan/perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
bukti berpengalaman operasional di bidang Perusahaan Modal Ventura atau
lembaga keuangan sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun bagi salah satu
direksi atau pengurus;
fotokopi Kartu Izin Menetap Sementara (KIMS) dan fotokopi surat izin bekerja dari
instansi berwenang bagi direksi atau pengurus berkewarganegaraan asing;
Indonesia;
badan hukum Indonesia (usaha patungan).
(3) Perusahaan Modal Ventura yang didirikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b, harus berbentuk badan hukum
perseroan terbatas.
Pasal 7
(1) Setiap pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai
Perusahaan Modal Ventura harus terlebih dahulu memperoleh
Izin Usaha dari Menteri.
(2) Perusahaan Modal Ventura sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), wajib secara jelas mencantumkan dalam anggaran
dasarnya kegiatan modal ventura.
data pemegang saham atau anggota, dalam hal:
1.
2.
perorangan, wajib dilampiri dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam
huruf b angka 1, 2 dan angka 3 serta surat pernyataan bahwa setoran modal
tidak berasal dari pinjaman dan kegiatan pencucian uang (money laundering);
Pasal 8
badan hukum, wajib dilampiri dengan:
a.
akta pendirian badan hukum yang telah mendapat pengesahan dari instansi
berwenang termasuk bagi badan usaha asing sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di negara asal; dan
b.
laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik dan laporan
keuangan terakhir;
d.
Sistem dan prosedur kerja, struktur organisasi, dan personalia;
e.
Fotokopi bukti pelunasan modal disetor dalam bentuk deposito berjangka pada satu
bank umum di Indonesia dan dilegalisasi oleh bank penerima setoran yang masih
berlaku selama dalam proses pengajuan izin usaha;
Pasal 5 (2) : Pembatasan 5 tahun
akan menyulitkan industri dan
regulator, dan hrs rasional
(1) Perusahaan Modal Ventura didirikan dalam bentuk badan
fotokopi tanda pengenal yang dapat berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau
paspor;
4.
c.
PENDIRIAN DAN PERIZINAN
1.
a)
Dibuat tambahan pasal baru untuk
menjelaskan kegiatan pada pasal 2
Permohonan untuk mendapatkan Izin Usaha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) diajukan kepada Menteri sesuai
dengan format dalam Lampiran I dan wajib dilampiri dengan:
a.
akta pendirian badan hukum termasuk anggaran dasar yang
telah disahkan oleh instansi berwenang, yang sekurangkurangnya memuat:
1.
nama dan tempat kedudukan;
2.
kegiatan usaha sebagai Perusahaan Modal Ventura;
Pasal 5 (3): dihapus krn mengulang
ayat (2), bahwa jika bersifat
sementara maka hrs divestasi.
f.
g.
Rencana kerja untuk 2 (dua) tahun pertama yang sekurang-kurangnya memuat:
3.
permodalan;
1.
rencana pembiayaan dan langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan
rencana dimaksud;
4.
kepemilikan;
2.
proyeksi arus kas, neraca, dan perhitungan laba/rugi bulanan dimulai sejak
Perusahaan Modal Ventura melakukan kegiatan operasional;
Bukti kesiapan operasional antara lain berupa:
1. Daftar aktiva tetap dan inventaris;
2. Bukti kepemilikan, penguasaan atau perjanjian sewa-menyewa gedung kantor;
3. Contoh perjanjian pembiayaan modal ventura yang akan digunakan; dan
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
h.
Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN).
i.
Perjanjian usaha patungan antara pihak asing dan pihak Indonesia bagi perusahaan
patungan.
5. wewenang, tanggung jawab, masa jabatan direksi dan
dewan komisaris atau pengurus dan pengawas.
b.
data direksi dan dewan komisaris atau pengurus dan
pengawas meliputi:
1.
fotokopi tanda pengenal yang dapat berupa Kartu Tanda
Penduduk (KTP) atau paspor;
2.
daftar riwayat hidup;
3.
surat pernyataan:
Pasal 9
(1)
Persetujuan atau penolakan permohonan Izin Usaha diberikan selambat-lambatnya
60 (enam puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap.
(2)
Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sejak tanggal ditetapkan
dan berlaku selama perusahaan masih menjalankan usahanya.
Pasal 10
(1)
Perusahaan Modal Ventura yang telah memperoleh Izin Usaha wajib melakukan
kegiatan usaha paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal Izin
Usaha ditetapkan.
(2)
Laporan pelaksanaan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
disampaikan kepada Menteri paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak tanggal
dimulainya kegiatan usaha sesuai dengan format dalam Lampiran II.
(3)
Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Perusahaan
Modal Ventura tidak melakukan kegiatan usaha, Menteri mencabut izin usaha
Perusahaan Modal Ventura yang bersangkutan.
c.
a)
tidak pernah
kejahatan;
b)
tidak pernah melakukan tindak kejahatan di bidang
keuangan;
c)
tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan
bersalah
yang
mengakibatkan
suatu
perseroan/perusahaan
dinyatakan
pailit
berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap.
Modal disetor atau simpanan pokok dan simpanan wajib Perusahaan Modal Ventura
ditetapkan sebagai berikut:
tindak
pidana
bukti berpengalaman operasional di bidang Perusahaan
Modal Ventura atau lembaga keuangan sekurangkurangnya selama 2 (dua) tahun bagi salah satu direksi
atau pengurus;
5.
fotokopi Kartu Izin Menetap Sementara (KIMS) dan
fotokopi surat izin bekerja dari instansi berwenang bagi
direksi atau pengurus berkewarganegaraan asing;
data pemegang saham atau anggota, dalam hal:
2.
perorangan,
wajib
dilampiri
dengan
dokumen
sebagaimana dimaksud dalam huruf b angka 1, 2 dan
angka 3 serta surat pernyataan bahwa setoran modal
tidak berasal dari pinjaman dan kegiatan pencucian uang
(money laundering);
badan hukum, wajib dilampiri dengan:
a.
akta pendirian badan hukum yang telah mendapat
pengesahan dari instansi berwenang termasuk bagi
badan usaha asing sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di negara asal; dan
b.
laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan
publik dan laporan keuangan terakhir;
Bagian Kedua
Pasal 11
karena
4.
1.
Modal
dihukum
d.
Sistem dan prosedur kerja, struktur organisasi, dan personalia;
e.
Fotokopi bukti pelunasan modal disetor dalam bentuk deposito
berjangka pada satu bank umum di Indonesia dan dilegalisasi
oleh bank penerima setoran yang masih berlaku selama dalam
a.
b.
perusahaan swasta nasional atau perusahaan patungan sekurang-kurangnya sebesar
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);
proses pengajuan izin usaha;
f.
koperasi sekurang-kurangnya Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
BAB IV
KEPEMILIKAN DAN KEPENGURUSAN
1.
rencana pembiayaan dan langkah-langkah yang dilakukan
untuk mewujudkan rencana dimaksud;
2.
proyeksi arus kas, neraca, dan perhitungan laba/rugi
bulanan dimulai sejak Perusahaan Modal Ventura
melakukan kegiatan operasional;
g.
Bukti kesiapan operasional antara lain berupa:
1. Daftar aktiva tetap dan inventaris;
2. Bukti kepemilikan, penguasaan atau perjanjian sewamenyewa gedung kantor;
3. Contoh perjanjian pembiayaan modal ventura yang akan
digunakan; dan
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
h.
Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
(P4MN).
i.
Perjanjian usaha patungan antara pihak asing dan pihak
Indonesia bagi perusahaan patungan.
Pasal 12
Kepemilikan saham oleh badan hukum asing ditetapkan setinggi-tingginya sebesar 85%
(delapan puluh lima per seratus) dari modal disetor.
Pasal 13
Perusahaan Modal Ventura dimungkinkan untuk melakukan perubahan kepemilikan saham
oleh badan usaha asing melampaui batas kepemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16, dengan ketentuan jumlah nominal modal disetor pihak Indonesia tetap dipertahankan.
Rencana kerja untuk 2 (dua) tahun pertama yang sekurangkurangnya memuat:
Pasal 14
(1)
Bagi pemegang saham Perusahaan Modal Ventura yang berbentuk badan hukum,
jumlah penyertaan modal pada Perusahaan Modal Ventura ditetapkan paling tinggi
sebesar 50% dari modal sendiri dikurangi dengan penyertaan yang telah dilakukan.
(2)
Modal sendiri pemegang saham yang berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas
merupakan penjumlahan dari modal disetor, agio saham, cadangan dan saldo laba.
(3)
Modal sendiri pemegang saham yang berbentuk hukum Koperasi merupakan
penjumlahan dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
(4)
Modal sendiri pemegang saham yang berbentuk hukum Yayasan adalah sebesar
aktiva bersih yang terdiri dari Aktiva Bersih terikat secara permanen, Aktiva Bersih
terikat secara temporer, dan Aktiva Bersih tidak terikat.
Pasal 9
(1)
Persetujuan atau penolakan permohonan Izin Usaha diberikan
selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah dokumen
permohonan diterima secara lengkap.
(2)
Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku sejak
tanggal ditetapkan dan berlaku selama perusahaan masih
menjalankan usahanya.
Pasal 10
Pasal 15
(1)
Perusahaan Modal Ventura yang telah memperoleh Izin Usaha
wajib melakukan kegiatan usaha paling lambat 60 (enam
puluh) hari terhitung sejak tanggal Izin Usaha ditetapkan.
(2)
Laporan pelaksanaan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib disampaikan kepada Menteri paling lambat
10 (sepuluh) hari sejak tanggal dimulainya kegiatan usaha
sesuai dengan format dalam Lampiran II.
(3)
Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Perusahaan Modal Ventura tidak melakukan kegiatan
usaha, Menteri mencabut izin usaha Perusahaan Modal
Ventura yang bersangkutan.
(1) Pemegang saham, direksi, dan dewan komisaris atau pengurus dan pengawas
Perusahaan Modal Ventura sekurang-kurangnya wajib memenuhi persyaratan:
a.
tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan;
b.
tidak pernah melakukan tindak kejahatan di bidang keuangan;
c.
tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah yang mengakibatkan
suatu perseroan/perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap;
d.
salah satu direksi atau pengurus harus berpengalaman operasional di bidang
Perusahaan Modal Ventura atau lembaga keuangan sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun; dan
e.
Bagian Kedua
setoran pemegang saham tidak berasal dari pinjaman dan kegiatan pencucian
uang (money laundering).
Modal
(2) Dalam hal pemegang saham Perusahaan Modal Ventura berbentuk hukum Perseroan
Pasal 11
Terbatas, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali huruf d berlaku
bagi pemegang saham dan direksi dari Perseroan Terbatas tersebut.
(3) Dalam hal pemegang saham Perusahaan Modal Ventura berbentuk hukum Koperasi,
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali huruf d berlaku bagi
pengurus Koperasi tersebut.
Modal disetor atau simpanan pokok dan simpanan
Perusahaan Modal Ventura ditetapkan sebagai berikut:
a.
perusahaan swasta nasional atau perusahaan patungan
sekurang-kurangnya sebesar Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
milyar rupiah);
b.
koperasi sekurang-kurangnya Rp5.000.000.000,00 (lima milyar
rupiah).
(4) Dalam hal pemegang saham Perusahaan Modal Ventura berbentuk hukum Dana
Pensiun, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali huruf d berlaku bagi
pengurus Dana Pensiun tersebut.
wajib
Pasal 16
(1)
(2)
Setiap perubahan anggaran dasar pemegang saham, direksi, dan dewan komisaris
atau pengurus dan pengawas wajib dilaporkan kepada Menteri selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari setelah perubahan tersebut disahkan oleh instansi berwenang
dan telah didaftarkan pada kantor Pendaftaran Perusahaan setempat.
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan sesuai dengan format
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III dan atau Lampiran V Peraturan
Menteri Keuangan ini serta wajib dilampiri dengan:
a. perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh instansi berwenang dan
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan;
BAB IV
KEPEMILIKAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 12
Kepemilikan saham oleh badan hukum asing ditetapkan setinggitingginya sebesar 85% (delapan puluh lima per seratus) dari modal
disetor.
b. dokumen sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 huruf b dan atau huruf c.
Pasal 13
BAB V
MERGER, AKUISISI, DAN KONSOLIDASI
Pasal 17
(1)
Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi wajib dilaporkan kepada Menteri selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi dilakukan.
(2)
Kantor pusat dan kantor cabang dari Perusahaan Modal Ventura yang
menggabungkan diri atau konsolidasi dapat diberlakukan sebagai kantor cabang
Perusahaan Modal Ventura hasil dari merger atau hasil konsolidasi.
(3)
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan sesuai dengan format
dalam Lampiran VI dan wajib dilampiri dengan:
a.
risalah rapat umum pemegang saham atau rapat anggota;
b.
perubahan anggaran dasar yang telah disahkan atau dilaporkan kepada
instansi berwenang dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan;
c.
akta Merger atau akta Konsolidasi;
d.
data pemegang saham, direksi, dan dewan komisaris atau anggota,
pengurus, dan pengawas;
e.
status kantor Perusahaan Modal Ventura yang menggabungkan diri atau
Konsolidasi.
Perusahaan Modal Ventura dimungkinkan untuk melakukan
perubahan kepemilikan saham oleh badan usaha asing melampaui
batas kepemilikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dengan
ketentuan jumlah nominal modal disetor pihak Indonesia tetap
dipertahankan.
Pasal 14
(1)
Modal sendiri pemegang saham yang berbentuk badan hukum
Perseroan Terbatas merupakan penjumlahan dari modal
disetor, agio saham, cadangan dan saldo laba.
(2)
Modal sendiri pemegang saham yang berbentuk hukum
Koperasi merupakan penjumlahan dari simpanan pokok,
simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
(3)
Modal sendiri pemegang saham yang berbentuk hukum
Yayasan adalah sebesar aktiva bersih yang terdiri dari Aktiva
Bersih terikat secara permanen, Aktiva Bersih terikat secara
temporer, dan Aktiva Bersih tidak terikat.
(4)
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3), Menteri:
a. mencabut izin usaha yang telah ditetapkan dan menetapkan status kantor pusat
dan kantor cabang dari Perusahaan Modal Ventura yang menggabungkan diri;
atau
b. memberi izin usaha kepada Perusahaan Modal Ventura hasil Konsolidasi;
Pasal 15
(1) Pemegang saham, direksi, dan dewan komisaris atau pengurus
dan
pengawas
Perusahaan
Modal
sekurang-kurangnya wajib memenuhi persyaratan:
c. mencatat perubahan pemegang saham.
Ventura
(5)
Izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b berlaku sejak Konsolidasi
disetujui oleh instansi yang berwenang.
a. tidak pernah dihukum karena tindak pidana kejahatan;
(6)
sebelum izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b diberikan,
Perusahaan Modal Ventura hasil Konsolidasi dapat menjalankan kegiatan usaha.
b. tidak pernah melakukan tindak kejahatan di bidang
(7)
Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
c. tidak pernah dinyatakan pailit atau dinyatakan bersalah
keuangan;
yang mengakibatkan suatu perseroan/perusahaan
dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap;
BAB VI
d. salah satu direksi atau pengurus harus berpengalaman
operasional di bidang Perusahaan Modal Ventura atau
lembaga keuangan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
dan
KANTOR CABANG
Pasal 18
e. setoran pemegang saham tidak berasal dari pinjaman dan
(1)
Pembukaan Kantor Cabang Perusahaan Modal Ventura hanya dapat dilakukan
dengan izin Menteri.
(2)
Permohonan untuk mendapatkan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
kepada Menteri sesuai dengan format dalam Lampiran VII dan wajib dilampiri
dengan:
(3)
a.
Bukti penguasaan gedung kantor;
b.
Sistem dan prosedur kerja, struktur organisasi, dan personalia termasuk nama
kepala cabang serta jumlah karyawan.
Persetujuan atau penolakan atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), diberikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah dokumen
permohonan diterima secara lengkap.
kegiatan pencucian uang (money laundering).
(2) Dalam hal pemegang saham Perusahaan Modal Ventura
berbentuk hukum Perseroan Terbatas, ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), kecuali huruf d berlaku bagi
pemegang saham dan direksi dari Perseroan Terbatas
tersebut.
(3) Dalam hal pemegang saham Perusahaan Modal Ventura
berbentuk hukum Koperasi, ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), kecuali huruf d berlaku bagi pengurus Koperasi
tersebut.
(4) Dalam hal pemegang saham Perusahaan Modal Ventura
berbentuk hukum Dana Pensiun, ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), kecuali huruf d berlaku bagi pengurus
Dana Pensiun tersebut.
Pasal 19
(1)
Kantor Cabang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, wajib melakukan kegiatan
usaha selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja sejak izin ditetapkan
(2)
Laporan pelaksanaan kegiatan usaha kantor Cabang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), wajib disampaikan kepada Menteri selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari
setelah pelaksanaan kegiatan usaha sesuai dengan format dalam Lampiran VIII
(3)
Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kantor Cabang
tidak melakukan kegiatan usaha, Menteri mencabut izin pembukaan Kantor cabang
yang telah ditetapkan.
Pasal 16
(1)
Setiap perubahan anggaran dasar pemegang saham, direksi,
dan dewan komisaris atau pengurus dan pengawas wajib
dilaporkan kepada Menteri selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari setelah perubahan tersebut disahkan oleh instansi
berwenang dan telah didaftarkan pada kantor Pendaftaran
Perusahaan setempat.
(2)
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
sesuai dengan format sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran III dan atau Lampiran V Peraturan Menteri
Pasal 20
(1)
Penutupan Kantor Cabang Perusahaan Modal Ventura hanya dapat dilakukan
dengan izin Menteri.
Usulan AMVI: hal ini tidak sesuai
dengan business practice dari usaha
Modal Ventura
(2)
Keuangan ini serta wajib dilampiri dengan:
Permohonan penutupan kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan
kepada Menteri sebelum pelaksanaan penutupan kantor, sesuai dengan format
dalam Lampiran IX.
(3)
Laporan pelaksanaan penutupan Kantor Cabang wajib disampaikan kepada Menteri
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal penutupan.
a.
perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh
instansi berwenang dan didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan;
b.
dokumen sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 huruf b
dan atau huruf c.
BAB VII
BAB V
PINJAMAN
PENGGABUNGAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PELEBURAN
Pasal 17
Pasal 21
(1)
Perusahaan Modal Ventura dapat menerima pinjaman dari bank dan/atau badan
usaha lainnya berdasarkan perjanjian pinjam meminjam.
(2)
Pinjaman dari badan usaha lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
dilakukan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a.
(4)
1)
latar belakang perusahaan dan keadaan keuangan;
2)
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek
maupun jangka panjang;
3)
manajemen risiko;
4)
kemampuan memperoleh laba secara berkesinambungan.
Penggabungan, Pengambilalihan, dan Peleburan wajib
dilaporkan kepada Menteri selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari setelah Penggabungan, Pengambilalihan, dan Peleburan
dilakukan.
(2)
Kantor pusat dan kantor cabang dari Perusahaan Modal
Ventura yang menggabungkan diri atau peleburan dapat
diberlakukan sebagai kantor cabang Perusahaan Modal
Ventura hasil dari penggabungan atau hasil peleburan.
(3)
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diajukan sesuai
dengan format dalam Lampiran VI dan wajib dilampiri dengan:
a.
risalah rapat umum pemegang saham atau rapat
anggota;
Jumlah pinjaman selain bank sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan
sekurang-kurangnya sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk
setiap investor dengan jangka waktu minimal 1 (satu) tahun;
b.
perubahan anggaran dasar yang telah disahkan atau
dilaporkan kepada instansi berwenang dan didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan;
Jumlah pinjaman bagi setiap Perusahaan Modal Ventura ditetapkan paling tinggi
sebesar 10 (sepuluh) kali jumlah modal sendiri (networth) Perusahaan Modal Ventura.
c.
akta Penggabungan atau akta Peleburan;
d.
data pemegang saham, direksi, dan dewan komisaris
atau anggota, pengurus, dan pengawas;
e.
status kantor Perusahaan Modal
menggabungkan diri atau Peleburan.
b.
(3)
Perusahaan Modal Ventura dinilai oleh lembaga independen yang sekurangkurangnya meliputi:
(1)
Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berasal dari dalam negeri
dan/atau luar negeri.
(4)
Pasal 22
Perusahaan Modal Ventura dapat memperoleh pendanaan syari’ah.
Ventura
yang
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (3), Menteri:
a.
mencabut izin usaha yang telah ditetapkan dan
menetapkan status kantor pusat dan kantor cabang dari
Perusahaan Modal Ventura yang menggabungkan diri;
atau
b.
memberi izin usaha kepada Perusahaan Modal Ventura
hasil Peleburan;
c.
mencatat perubahan pemegang saham.
BAB VIII
LARANGAN DAN BATASAN
Pasal 23
Perusahaan Modal Ventura dilarang:
(5)
izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b
berlaku sejak Peleburan disetujui oleh instansi yang
berwenang.
(6)
sebelum izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf
a. menarik dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, tabungan,
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b diberikan, Perusahaan Modal Ventura hasil Peleburan dapat
menjalankan kegiatan usaha.
b. memberikan pinjaman dalam bentuk tunai kepada pihak lain;
c. menerbitkan instrumen utang kecuali melalui mekanisme pasar modal; dan
(7)
d. menjamin pinjaman pihak lain.
Penggabungan, Pengambilalihan, dan Peleburan dilakukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
KANTOR CABANG
BAB IX
PERUBAHAN NAMA
Pasal 24
(1)
Perubahan nama Perusahaan Modal Ventura wajib dilaporkan kepada Menteri
selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah perubahan nama disahkan oleh
instansi berwenang sesuai dengan format dalam Lampiran X.
(2)
Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilampiri perubahan:
Pasal 18
(1)
Pembukaan Kantor Cabang Perusahaan Modal Ventura hanya
dapat dilakukan dengan izin Menteri.
(2)
Permohonan untuk mendapatkan izin sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diajukan kepada Menteri sesuai dengan format
dalam Lampiran VII dan wajib dilampiri dengan:
a. Bukti penguasaan gedung kantor;
a. Risalah rapat umum pemegang saham;
b. Sistem dan prosedur kerja, struktur organisasi, dan
personalia termasuk nama kepala cabang serta jumlah
karyawan.
b. Perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh instansi berwenang; dan
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
(3)
(3)
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri menetapkan
perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan mengenai pemberian Izin Usaha
Perusahaan Modal Ventura yang bersangkutan.
Persetujuan atau penolakan atas permohonan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), diberikan selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kerja setelah dokumen permohonan diterima
secara lengkap.
Pasal 19
(1)
Kantor Cabang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22,
wajib melakukan kegiatan usaha selambat-lambatnya 60
(enam puluh) hari kerja sejak izin ditetapkan
(2)
Laporan pelaksanaan kegiatan usaha kantor Cabang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib disampaikan
kepada Menteri selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah
pelaksanaan kegiatan usaha sesuai dengan format dalam
Lampiran VIII
(3)
Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kantor Cabang tidak melakukan kegiatan usaha,
Menteri mencabut izin pembukaan Kantor cabang yang telah
ditetapkan.
BAB X
PEMINDAHAN ALAMAT KANTOR
Pasal 25
Pemindahan alamat Kantor Pusat atau Kantor Cabang Perusahaan Modal Ventura wajib
dilaporkan kepada Menteri paling lambat 15 (lima belas) hari sejak pelaksanaan
pemindahan disertai dengan bukti penguasaaan gedung kantor.
BAB XI
PELAPORAN
Pasal 20
Pasal 26
(1)
(1)
Setiap Perusahaan Modal Ventura wajib menyampaikan kepada Menteri:
a.
Laporan Semesteran; dan
b.
Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik.
Penutupan Kantor Cabang Perusahaan Modal Ventura hanya
dapat dilakukan dengan izin Menteri.
(2) Permohonan penutupan kantor sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), diajukan kepada Menteri sebelum pelaksanaan
(2)
Laporan Semesteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sesuai dengan
format dalam Lampiran XI.
(3)
Laporan semesteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling
lambat 1 (satu) bulan setelah periode semester yang bersangkutan berakhir.
(4)
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan secara lengkap
dan benar.
(5)
Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik
disampaikan paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku perusahaan berakhir.
(6)
penutupan kantor, sesuai dengan format dalam Lampiran IX.
(3)
Laporan pelaksanaan penutupan Kantor Cabang wajib
disampaikan kepada Menteri selambat-lambatnya 10
(sepuluh) hari setelah tanggal penutupan.
BAB VII
PINJAMAN
Tahun buku sebagaimana dimaksud pada ayat (5), ditetapkan berdasarkan tahun
takwin.
Pasal 21
(1)
Perusahaan Modal Ventura dapat menerima pinjaman dari
bank dan/atau badan usaha lainnya berdasarkan perjanjian
pinjam-meminjam.
(2)
Pinjaman dari badan usaha lainnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dapat dilakukan dengan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
BAB XII
PENGAWASAN
Pasal 27
(1)
(2)
a.
Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Perusahaan Modal
Ventura.
Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
b.
BAB XIII
PENCABUTAN IZIN USAHA
Pasal 28
(1)
Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Modal Ventura dilakukan oleh Menteri.
(2)
Pencabutan Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal
Perusahaan Modal Ventura:
a.
bubar;
b.
dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 Keputusan ini;
c.
tidak lagi menjadi Perusahaan Modal Ventura;
d.
melakukan merger atau konsolidasi.
Perusahaan Modal Ventura dinilai oleh lembaga
independen yang sekurang-kurangnya meliputi:
1)
latar belakang perusahaan dan keadaan keuangan;
2)
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
baik jangka pendek maupun jangka panjang;
3)
manajemen risiko;
4)
kemampuan
memperoleh
berkesinambungan.
a.
keputusan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota;
secara
Jumlah pinjaman selain bank sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) untuk setiap
investor dengan jangka waktu minimal 1 (satu) tahun;
(3)
Jumlah pinjaman bagi setiap Perusahaan Modal Ventura
ditetapkan paling tinggi sebesar 10 (sepuluh) kali jumlah modal
sendiri (networth) Perusahaan Modal Ventura.
(4)
Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berasal
dari dalam negeri dan/atau luar negeri.
Pasal 22
Perusahaan Modal Ventura dapat memperoleh pendanaan syari’ah.
Pasal 29
Perusahaan Modal Ventura bubar karena:
laba
BAB VIII
LARANGAN DAN BATASAN
b.
jangka waktu berdirinya perusahaan yang ditetapkan dalam anggaran dasar berakhir;
c.
putusan pengadilan; atau
d.
keputusan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 25
Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Pasal 23
Perusahaan Modal Ventura dilarang menarik dana secara langsung
dari masyarakat dalam bentuk:
Point A. Kreditur secara otomastis
akan melakukan due diligent, waktu
dan biaya bagi kreditur dan debitur
a. Giro;
b. Deposito;
Pasal 30
c.
Ayat 2:
Point B. Masalah batasan waktu ada
transaksi yang kurang dari 1 tahun.
Tabungan.
Dalam hal Perusahaan Modal Ventura bubar karena keputusan rapat umum pemegang
saham, likuidator wajib melaporkan hasil rapat umum pemegang saham kepada Menteri
paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak rapat umum pemegang saham dilaksanakan.
Ayat 3.
BAB IX
Pasal 31
PERUBAHAN NAMA
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, berlaku pula bagi Perusahaan Modal
Ventura yang bubar karena jangka waktu berdirinya sudah berakhir.
Pasal 24
(1)
Pasal 32
(1)
(2)
Dalam hal Perusahaan Modal Ventura bubar berdasarkan putusan pengadilan atau
keputusan pemerintah, likuidator atau penyelesai wajib melaporkan pembubaran
tersebut kepada Menteri paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak putusan pengadilan
mempunyai kekuatan hukum tetap atau dikeluarkannya keputusan pemerintah.
(2)
Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilampiri:
a.
Putusan pengadilan dan atau keterangan resmi yang menyatakan putusan
pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
b.
keputusan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
(3)
Perubahan nama Perusahaan Modal Ventura wajib dilaporkan
kepada Menteri selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari
setelah perubahan nama disahkan oleh instansi berwenang
sesuai dengan format dalam Lampiran X.
Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilampiri
perubahan:
a.
Risalah rapat umum pemegang saham;
b.
Perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh
instansi berwenang; dan
c.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Menteri menetapkan perubahan atas Keputusan Menteri
Keuangan mengenai pemberian Izin Usaha Perusahaan Modal
Ventura yang bersangkutan.
Pasal 33
(1)
(2)
Perusahaan Modal Ventura yang melakukan perubahan kegiatan usaha sehingga
tidak lagi menjadi Perusahaan Modal Ventura wajib melaporkan kepada Menteri
paling lambatnya 15 (lima belas) hari sejak perubahan anggaran dasar disahkan
oleh instansi berwenang.
BAB X
PEMINDAHAN ALAMAT KANTOR
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilampiri:
a.
risalah rapat umum pemegang saham atau rapat anggota;
b.
perubahan anggaran dasar yang telah disahkan oleh instansi berwenang;
Pasal 25
Pemindahan alamat Kantor Pusat atau Kantor Cabang Perusahaan
Modal Ventura wajib dilaporkan kepada Menteri paling lambat 15
(lima belas) hari sejak pelaksanaan pemindahan disertai dengan
bukti penguasaaan gedung kantor.
Pasal 34
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36, dan
Pasal 37, Menteri mencabut Izin Usaha.
BAB XI
Point 3. Akan direvisi lagi, masalah
penyebutnya.
PELAPORAN
Pasal 26
BAB XIV
SANKSI
(1)
Pasal 35
(1)
(2)
Setiap Perusahaan Modal Ventura yang tidak memenuhi ketentuan dalam
Peraturan Menteri Keuangan ini dikenakan sanksi berupa peringatan, pembekuan
kegiatan usaha, dan pencabutan Izin Usaha.
Peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan secara tertulis
sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan masa berlaku masing-masing 1 (satu)
bulan.
(3)
Dalam hal masa berlakunya peringatan ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) berakhir dan Perusahaan Modal Ventura tetap tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Menteri menetapkan sanksi
pembekuan kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura yang bersangkutan.
(4)
Dalam hal masa berlaku peringatan berakhir jatuh pada hari libur nasional maka
peringatan berlaku hingga hari kerja berikutnya.
(5)
Pembekuan kegiatan usaha diberikan secara tertulis untuk jangka waktu 3 (tiga)
bulan dan mulai berlaku sejak surat pembekuan ditetapkan.
(6)
Perusahaan Modal Ventura yang dikenakan sanksi pembekuan kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilarang melakukan kontrak pembiayaan
baru.
(7)
Dalam hal sebelum berakhirnya jangka waktu pembekuan kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Perusahaan Modal Ventura telah memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri mencabut sanksi
pembekuan kegiatan usaha.
(8)
Dalam hal sampai dengan berakhirnya jangka waktu pembekuan kegiatan usaha
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Perusahaan Modal Ventura tidak juga
memenuhi ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, Menteri mencabut Izin
Usaha Perusahaan Modal Ventura yang bersangkutan dengan Keputusan Menteri
Keuangan.
a.
Laporan Semesteran; dan
b.
Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh
Akuntan Publik.
(2)
Laporan Semesteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a sesuai dengan format dalam Lampiran XI.
(3)
Laporan semesteran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah periode
semester yang bersangkutan berakhir.
(4)
Laporan sebagaimana dimaksud pada
disampaikan secara lengkap dan benar.
(5)
Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh kantor
akuntan publik disampaikan paling lambat 4 (empat) bulan
setelah tahun buku perusahaan berakhir.
(6)
Tahun buku sebagaimana dimaksud pada ayat (5), ditetapkan
berdasarkan tahun takwin.
ayat
(1)
wajib
BAB XII
PENGAWASAN
Pasal 27
(1)
Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
Perusahaan Modal Ventura.
(2)
Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
BAB XV
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
PENCABUTAN IZIN USAHA
Pasal 36
Pembiayaan bagi hasil kepada PPU yang berbentuk Perseroan Terbatas yang telah
dilakukan atau yang akan dilakukan dalam tenggang waktu 6 (bulan) sejak ditetapkannya
Peraturan Menteri ini dapat diteruskan sampai dengan berakhirnya masa pembiayaan.
Setiap Perusahaan Modal Ventura wajib menyampaikan
kepada Menteri:
Pasal 28
(1)
Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Modal Ventura dilakukan
oleh Menteri.
(2)
Pencabutan Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam hal Perusahaan Modal Ventura:
Pasal 37
Ketentuan Pasal 14 tidak berlaku bagi Perusahaan Modal Ventura yang telah memperoleh
Izin Usaha.
Pasal 38
a.
bubar;
b.
dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39
Keputusan ini;
c.
tidak lagi menjadi Perusahaan Modal Ventura;
d.
melakukan penggabungan atau peleburan.
Sanksi-sanksi yang telah diberikan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1251/KMK.013/1988, dinyatakan tetap sah dan berlaku, dan untuk selanjutnya diselesaikan
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan ini.
Pasal 29
Perusahaan Modal Ventura bubar karena:
Pasal 39
a.
keputusan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota;
b.
jangka waktu berdirinya perusahaan yang ditetapkan dalam
anggaran dasar berakhir;
c.
putusan pengadilan; atau
d.
keputusan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang
Nomor
25
Tahun
1992
tentang
Perkoperasian.
Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini:
a.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 469/KMK.017/1995 tanggal 3 Oktober 1995
tentang Pendirian dan Pembinaan Usaha Modal Ventura;
b.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan;
c.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 58/KMK.017/1999 tanggal 15 Februari 1999
tentang Pengawasan Kegiatan Perusahaan Modal Ventura Daerah;
Pasal 30
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dalam hal Perusahaan Modal Ventura bubar karena keputusan
rapat umum pemegang saham, likuidator wajib melaporkan hasil
rapat umum pemegang saham kepada Menteri paling lambat 10
(sepuluh) hari sejak rapat umum pemegang saham dilaksanakan.
Pasal 40
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Pasal 31
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Menteri
Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, berlaku pula
bagi Perusahaan Modal Ventura yang bubar karena jangka waktu
berdirinya sudah berakhir.
MENTERI KEUANGAN,
Pasal 32
(1)
Dalam hal Perusahaan Modal Ventura bubar berdasarkan
putusan pengadilan atau keputusan pemerintah, likuidator atau
penyelesai wajib melaporkan pembubaran tersebut kepada
Menteri paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak putusan
pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap atau
dikeluarkannya keputusan pemerintah.
(2)
Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilampiri:
SRI MULYANI INDRAWATI
a.
Putusan pengadilan dan atau keterangan resmi yang
menyatakan putusan pengadilan mempunyai kekuatan
hukum tetap; atau
b.
keputusan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
Pasal 33
(1)
Perusahaan Modal Ventura yang melakukan perubahan
kegiatan usaha sehingga tidak lagi menjadi Perusahaan Modal
Ventura wajib melaporkan kepada Menteri paling lambatnya 15
(lima belas) hari sejak perubahan anggaran dasar disahkan
oleh instansi berwenang.
(2)
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilampiri:
a.
risalah rapat umum pemegang saham atau rapat anggota;
b.
perubahan anggaran dasar
instansi berwenang;
yang telah disahkan oleh
Pasal 34
Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal
35, Pasal 36, dan Pasal 37, Menteri mencabut Izin Usaha.
BAB XIV
SANKSI
Pasal 35
(1)
Setiap Perusahaan Modal Ventura yang tidak memenuhi
ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini dikenakan
sanksi berupa peringatan, pembekuan kegiatan usaha, dan
pencabutan Izin Usaha.
(2)
Peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan
secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan
masa berlaku masing-masing 1 (satu) bulan.
(3)
Dalam hal masa berlakunya peringatan ketiga sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) berakhir dan Perusahaan Modal
Ventura tetap tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka Menteri menetapkan sanksi
pembekuan kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura yang
bersangkutan.
(4)
Dalam hal masa berlaku peringatan berakhir jatuh pada hari
libur nasional maka peringatan berlaku hingga hari kerja
berikutnya.
(5)
Pembekuan kegiatan usaha diberikan secara tertulis untuk
jangka waktu 3 (tiga) bulan dan mulai berlaku sejak surat
pembekuan ditetapkan.
(6)
Perusahaan Modal Ventura yang dikenakan sanksi
pembekuan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) dilarang melakukan kont rak pembiayaan baru.
(7)
Dalam hal sebelum berakhirnya jangka waktu pembekuan
kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (5),
Perusahaan Modal Ventura telah memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri mencabut
sanksi pembekuan kegiatan usaha.
(8)
Dalam hal sampai dengan berakhirnya jangka waktu
pembekuan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada
ayat (5), Perusahaan Modal Ventura tidak juga memenuhi
ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, Menteri
mencabut Izin Usaha Perusahaan Modal Ventura yang
bersangkutan dengan Keputusan Menteri Keuangan.
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 36
Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden ini, Perusahaan
Pembiayaan dan Perusahaan Modal Ventura yang telah
memperoleh izin usaha dari Menteri tetap dapat melanjutkan
kegiatannya dengan melakukan penyesuaian terhadap Peraturan
Menteri ini paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini
ditetapkan.
Pasal 37
Ketentuan Pasal 14 tidak berlaku bagi Perusahaan Modal Ventura
yang telah memperoleh Izin Usaha.
Pasal 38
Sanksi-sanksi yang telah diberikan berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988, dinyatakan tetap sah dan
berlaku, dan untuk selanjutnya diselesaikan berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan ini.
Pasal 39
Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini:
a.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 469/KMK.017/1995
tanggal 3 Oktober 1995 tentang Pendirian dan Pembinaan
Usaha Modal Ventura;
b.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1251/KMK.013/1988
tanggal 20 Desember 1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan;
c.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 58/KMK.017/1999
tanggal 15 Februari 1999 tentang Pengawasan Kegiatan
Perusahaan Modal Ventura Daerah;
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 40
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman
Keputusan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI KEUANGAN,
SRI MULYANI INDRAWATI
Daftar lampiran:
1. Lampiran 1 : Permohonan Izin Usaha
2. Lampiran 2 : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha
3. Lampiran 3 : Laporan Perubahan Anggaran Dasar
4. Lampiran 4 : Laporan Perubahan Pemegang Saham
5. Lampiran 5 : Laporan Merger, Akuisisi,dan Konsolidasi
6. Lampiran 6 : Permohonan Izin Usaha Kantor Cabang
7. Lampiran 7 : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Usaha Kantor Cabang
8. Lampiran 8 : Permohonan Izin Penutupan Kantor Cabang
9. Lampiran 9 : Laporan Pinjaman Subordinasi
10. Lampiran 10 : Perubahan Nama
Download