Proposal IbIKK Budidaya Jamur Tiram 2011 Judul : IbIKK Budidaya Jamur Tiram ANALISIS SITUASI Survei Pasar 1. Ib-IKK Jamur Tiram ini relatif belum ada kompetitor di masyarakat Sul-Sel. Hal ini dapat ditunjukkan, bahwa produk jamur tiram yang ada di supermarket-supermarket yang ada di Makassar didatangkan dari Jawa, khususnya Malang dengan harga yang relatif mahal untuk ukuran rata-rata ekonomi masyarakat Makassar. Selain itu, masih sangat sulit ditemukan produk ini di pasar tradisionil. Sejauh hasil survey yang kami lakukan di supermarket dan pasar tradisionil di Makassar, kami menyimpulkan bahwa produk ini relatif belum ada yang mengembangkannya skala usaha di Makassar dan sekitarnya. 2. Spesifikasi produk yang akan dihasilkan pada Ib-IKK ini adalah jamur tiram putih. Untuk menghasilkan produk ini, terlebih dahulu disiapkan media tumbuh yang disebut baglog. Selanjutnya, baglog tersebut disterilkan dari jamur, virus, bakteri dan lainnya yang mengganggu proses pertumbuhan jamur tiram melalaui proses pengukusan (Steam) selama 6 – 8 jam dalam sistem mesin steamer. Kemudian, bibit jamur tiram F2 disemaikan dalam media baglog tersebut. Selanjutnya, baglog-baglog tersebut disimpan dalam rumah jamur (Kumbung) yang sudah disiapkan. Untuk mengembangkan produk ini akan digunakan sistem duplikasi melalui pembinaan kelompok usaha palsma yang berminat untuk bermitra dengan sistem Ib-IKK yang diterapkan. 3. Budidaya jamur tiram berpotensi mendapatkan banyak jenis HAKI atau inovasi untuk mendapatkan produksi yang optimal. Salah satu HAKI yang yang sangat penting diharapkan adalah dalam bidang media tumbuh, pembibitan, sistem pemeliharaan, dll. Adapun inovasi yang terkandung dalam produk Ib-IKK ini antara lain: pembuatan media tumbuh dalam bentuk baglog, Pembibitan jamur tiram dari FO sampai F2, dan sistem kewirausahaan jamur tiram. Dampak dan manfaat yang dapat diperoleh dalam penerapan Ib-IKK ini sangat banyak. Dari aspek sosial ekonomi, penerapan Ib-IKK ini akan meningkatkan potensi pendapatan masyarakat. Penerapan IbIKK ini akan melibatkan banyak SDM. RENCANA USAHA Bahan Baku Penerapan Ib-IKK ini membutuhkan bahan baku media tumbuh dan bibit jamur tiram F2 maupun F3. Khusus bahan baku media tumbuh untuk penerapan Ib-IKK ini sangat melimpah dan relatif sangat murah. Sedangkan bahan baku bibit jamur tiram F2 masih didatangkan dari pulau Jawa (khususnya kota Malang) dengan harga relatif masih mahal dan sering terlambat dan kadang kualitasnya terganggu dalam proses pengiriman. Untuk menghindari masalah tersebut, bibit ini akan dikembangkan sendiri di Laboratorium BIOLOGI Universitas Hasanuddin. Produksi Ib-IKK Jamur tiram ini ditargetkan menghasilkan produksi jamur tiram putih rata-rata 100 kg/hari. Kapasitas produksi yang dimiliki saat ini masih sangat terbatas, hanya kapasitas 200 baglog (1 kg/hari). Untuk mencapai target produksi tersebut diperlukan media tumbuh Halaman 1 Proposal IbIKK Budidaya Jamur Tiram 2011 sebanyak 20.000 Baglog dengan kapasitas produksi rata-rata 150 gr/baglog/Bln, rumah/kumbung jamur tiram yang mampu menampung media tersebut, serta investasi peralatan yang mampu menghasilkan media tumbuh ideal jamur tiram putih minimal 5000 Baglog/Bulan. Oleh karena periode produksi maksimum setiap Baglog rata-rata selama 4 bulan sejak penyemaian bibit dalam baglog, maka setiap bulan akan disemaikan sekitar 5000 baglog. Media tumbuh yang sudah tidak berproduksi secara maksimum setelah periode 4 bulan akan dilelang kepada masyarakat sekitar yang berminat belajar membangun usaha mitra plasma jamur tiram seharga Rp 2000/baglog. Kapasitas produksi yang dimiliki saat ini hanya sekitar 1000 baglog, dengan fasiltas peralatan seadanya. Investasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan target produksi di atas bersumber dari DIKTI, UNHAS, dan reinvestasi yang diperoleh dari Ib-IKK sendiri. Besarnya investasi untuk proses produksi diperkirakan sebesar Rp 86.500.000,Proses Produksi Proses produksi jamur tiram dimulai dari penyiapan infrastruktur produksi sbb: 1. Rumah jamur (Kumbung) kapasitas 20.000 baglog. 2. Peralatan produksi (Rak Jamur Kapasitas 20.000 Baglog, Perangkat Tungku Sterilisasi (Kap 1000 Baglog), Perangkat Pemanas/Steemer, Perangkat Pembuat Baglog, Pengatur kelembababn dan suhu, serta ruang freezer kapasitas 100 kg. Lay out peralatan produksi yang sudah ada saat ini masih sangat sederhana, seperti perangkat peralatan penyediaan media tumbuh (baglog) semuanya masih manual, sehingga masih rawan kontaminasi bakteri dan bahan-bahan lainnya yang berpotensi mengganggu proses produksi. Kumbung yang digunakan masih sebatas menggunakan ruang kosong disamping rumah. Dengan kata lain, bahwa peralatan produksi yang ada hanya sebagai tempat tim kami belajar membudidayakan jamur tiram. Layout proses produksi yang ideal, dapat dilihat pada langkah-langkah berikut: 1. Penyediaan, pencampuran semua media tumbuh, dan pengemasannya dalam bentuk baglog. 2. Pensterilisasian semua media tumbuh Baglog dengan sistem pemasakan selama sekitar 6 jam dengan panas tertentu 3. Penanaman Bibit Jamur Tiram ke dalam baglog 4. Penyimpanan Baglog pada Rak Baglog yang sudah tersedia di dalam kumbung 5. Pemeliharaan, pemantauan suhu/kelembaban udara, dan pengoperasian teknologi sterilisasi, dan sistem pengaturan suhu dan kelembaban udara dalam rumah kumbung. 6. Pemanenan, penyimpanan dan pengemasan jamur tiram. 7. Pengiriman hasil panen kepada pelanggang pelanggan. Manajemen Manajemen IbIKK ini berada pada sistem manajemen tim IbIKK Jamur Tiram dan bertanggung jawab langsung ke manajemen Unit Wirausaha dan Ekonomi Lokal LP2M UNHAS, dan DIKTI yang didelegasikan dalam sistem manajemen UNHAS. IbIKK ini diharapkan akan menjadi salah satu income generator bagi UNHAS, untuk itu, sistem manajemen IbIKK ini akan dibangun dengan menggunakan sistem manajemen Waralaba (franchising). Dengan sistem manajemen waralaba ini, diharapakan semua stakeholder wirausaha UNHAS dalam bidang budidaya jamur tiram yang berminat dapat mengembangkan wirausahanya secara independen dengan bermitra waralaba dengan IbIKK ini. Halaman 2 Proposal IbIKK Budidaya Jamur Tiram 2011 Pemasaran Luasan pasar produk Ib-IKK ini meliputi pasar lokal, nasional maupun eksport. Teknik pemasaran produk Ib-IKK ini akan menggunakan berrbagai teknik, mulai dari konvensional untuk konsumen lokal, maupun e-commerce untuk konsumen pengguna internet. Harga produk Ib-IKK ini berkisar antara Rp. 12.500,- s.d. Rp 25.000,-. Oleh karena Jamur Tiram ini adalah makanan sehari-hari yang kaya nutrisi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, maka target konsumen produk Ib-IKK ini akan menjangkau semua level sosial masyarakat, baik lokal, regional, maupun internasional. SDM. Sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk mendukung optimalitas Ib-IKK ini adalah tim dosen unversitas Hasanuddin dengan bidang keahlian dan fokus penelitian yang dilakukan selama ini adalah dalam bidang Jamur, kimia organik, dan manajemen dan marketing. Selain itu, akan didukung tim operasional yang sudah terampil, dan sudah berpengalaman melakukan budidaya jamur tiram dalam 2 tahun terakhir ini. Selain itu, SDM yang akan dilibatkan dalam IbIKK ini adalah para peneliti-peneliti jamur, baik dari kalangan dosen, maupun mahasiswa. Oleh karena pengalaman dan kemanpuan budidaya jamur tiram dari SDM yang ada masih sangat terbatas, maka akan dilakukan pengembangan secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan kemanpuan finansial dari IbIKK ini. Fasilitas IbIKK ini membutuhkan ruang administrasi sekaligus berfungsi sebagai show room sekitar 12 m2, ruang produksi sebanyak 2 rumah jamur (kumbung), masing-masing kumbung seluas 85 m2 (5,5 m x 15 m). Ruang penyimpanan seluas 6 m2 untuk tempat freezer kapasitas 100 kg. Kedua kumbung ini akan dilengkapi dengan perangkat teknologi sterilisasi udara untuk mengendalikan bakteri atau jamur yang dapt mengganggu, serta pengatur suhu dan kelembaban udara agar iklim yang dibutuhkan oleh jamur dapat terjaga. Secara rinci dapat dilihat pada RAB Alat dan Fasilias lainnya. Finansial. Modal kerja IbIKK ini terdiri atas penyediaan media tumbuh, bibit, dan bahan pendukung lainnya. Modal kerja yang dibutuhkan IbIKK ini adalah untuk menginisiasi produksi sebanyak 10.000 baglog (3 bulan pertama sejak IbIKK ini dimulai), yaitu sekitar Rp 33.750.000. Selanjutnya, untuk pengembangan IbIKK ini akan menggunakan profit hasil produksiya sendiri. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada rincian tabel Lampiran Target Luaran Tahunan dari IbIKK ini. Selain itu, prediksi 3 tahun potensi finansial IbIKK ini dapat dilihat pada tabel Lampiran Cashflow. Sedangkan untuk melihat kelayakan IbIKK ini dapat dilihat pada B/C ratio, titik impas dan IRR-nya. TARGET LUARAN TAHUNAN Kelayakan suatu usaha dapat dilihat pada potensi profit yang dapat dihasilkannya. Untuk itu, semua aspek usaha harus diperhitungkan secara matang dan terencana, mulai dari potensi pasar, bahan baku, produksi, proses produksi, manajemen, pemsaran, SDM, Fasilitas, dll. Untuk mengoptimalkan semua target luaran usaha tersebut, maka target yang paling utama yang harus dicapai adalah produksi. Hal ini disebabkan karena target ini langsung terkait dengan potensi profit yang akan dihasilkan. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa untuk periode produksi optimal jamur tiram selama 4 bulan dari sejak tanam, dengan target harga Rp 12.500/kg, maka diperlukan target produksi jamur tiram minimal 100 kg/hari untuk dapat Halaman 3 Proposal IbIKK Budidaya Jamur Tiram 2011 mendukung IbIKK ini menjadi usaha yang memiliki potensi profit yang signifikan pada tahun ke 3. Target tersebut menjadi dasar penentuan target lainnya (bahan baku, proses, manajemen, pemasaran, SDM, fasilitas, finansial). Secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Target Tahunan IbIKK ini. Ipteks yang akan diterapkan dalam rangka menghasilkan jasa atau produk komersial adalah teknologi pembibitan, budidaya, proteksi, dan teknologi mekanisasi jamur tiram. Tim Pelaksana Jabatan Direktur Manajer Produksi Manajer Operasional Nama Fakultas/Kompetensi Drs. Asadi, A, M.Si. MIPA /Microbiology Drs. Abdul Karim, M.Si. MIPA Kimia Organik Drs. Muhammad Hasbi, MSc. MIPA/TIK Jadwal Kegiatan Ib-IKK Tahun I – III Tahun I: Bulan I II III VI V VI VII VIII IX X XI XII Persiapan Pembangunan Sistem Usaha Pembuatan Kumbung Pembuatan Rak Rekruitmen SDM - Rekruitmen staf administrasi Pembudidayaan - Pembuatan Baglog - Pembudidayaan -Pembuatan Bibit F2 Membangun Kerjasama Perusahaan terkait (MoU) Pemasaran Publikasi Ilmiah Nasional dan internasional Tahun II: Bulan I II III VI V VI VII VIII IX X XI XII - Rekruitmen Tim R&D(1 Orang) Pembudidayaan - Pembuatan Baglog - Pembudidayaan -Pembuatan Bibit F2 Membangun Kerjasama Perusahaan terkait (MoU) Pemasaran Publikasi Ilmiah Nasional dan internasional Halaman 4 Proposal IbIKK Budidaya Jamur Tiram 2011 Tahun III: Bulan I II III VI V VI VII VIII IX X XI XII Pembudidayaan - Pembuatan Baglog - Pembudidayaan -Pembuatan Bibit F2 Membangun Kerjasama Perusahaan terkait (MoU) Pemasaran Publikasi Ilmiah Nasional dan internasional KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI Tim pelaksana IbIKK ini berasal dari latarbelakang berbeda, yang terdiri atas tim akademis, tim operasional, dan tim pendukung lainnya . Dari tim akademis, akan didukung oleh pakar mikrobiologi, khususnya jamur, pakar kimia organik, dan pakar IT yang memiliki pengalaman wirausaha. Sedangkan tim operasional terdiri atas orang yang telah berpengalaman melakukan budidaya jamur tiram selama 2 tahun terakhir. Tim pengusul IbIKK ini dalam manajemen IbIKK ini menjadi pengelola inti, yang bertanggungjawab merumuskan sistem pengelolaan IbIKK jamur Tiram yang akan diintegrasikan dalam sistem manajemen UNHAS secara keseluruhan. Dengan demikian, akuntabilitas pemasukan dan pengeluaran IbIKK ini akan transparan. BIAYA PEKERJAAN Kelayakan Usulan Biaya Usulan biaya dapat dilihat pada Lampiran RAB IbIKK ini. Kemampuan Sharing PT Universitas Hasanuddin akan mengalokasikan dana mendamping sebesar minimal Rp 25.000.000 yang akan dianggarkan pada Rencana Anggaran Kerja Tahun 2012 (RAKT 2012). Selain anggaran pendamping tersebut, UNHAS juga akan memberikan dukungan fasilitas yang dibutuhkan dalam penerapan IbIKK ini. UNHAS sangat mendukung semua programprogram dikti yang berkaitan dengan pemanfaatan inovasi dan kreatifitas kampus untuk peningkatan kesejahtraan para stakeholdernya. Sebagai bukti kemanpuan sharing yang dimaksud diatas, dapat dilihat pada ”Surat Kesediaan Penyandang Dana dari WakilRektorBidang Administrasi dan Keuangan (WR II) UNHAS. Halaman 5