Proposisi (logika) ¾ Pernyataan yang mempunyai nilai benar atau salah disebut sebagai proposisi (preposition) ¾ Proposisi adalah kalimat deklaratif yang mempunyai nilai benar atau salah tetapi tidak keduanya ¾ Nama lain untuk proposisi adalah kalimat terbuka Proposisi ¾ Contoh proposisi benar: 6 adalah bilangan genap Soekarno adalah presiden RI yang pertama 2+2=4 Hari ini adalah hari Kamis ¾ Contoh proposisi salah: Ibukota Provinsi Papua adalah “Surabaya” 12 >19 ¾ Yang bukan proposisi: Kapan Anda akan meninggal Dunia? Isilah gelas tersebut dengan air! X+3=8 X>3 Proposisi ¾ Perhatikan kalimat berikut: Untuk sembarang bilangan bulat n≥0, maka 2n adalah bilangan Genap X+Y=Y+X Jika anda mempunyai uang 1 Milyar maka anda orang kaya Mengkombinasikan Proposisi ¾ Satu atau lebih proposisi dapat dikombinasikan ¾ Operator untuk mengkombinasikan proposisi disebut operator logika ¾ Operator logika dasar adalah: dan (and) digolongkan sabagai operator biner atau (or) digolongkan sabagai operator biner tidak (not) digolongkan sabagai operator uner Mengkombinasikan Proposisi ¾ Proposisi baru yang diperoleh dari hasil pengkombinasian dinamakan “proposisi majemuk (compound proposition)” ¾ Proposisi yang bukan merupakan kombinasi proposisi lain disebut “proposisi atomik” ¾ Operator “dan” biasa disimbolkan dengan tanda “∧” ¾ Operator “atau” biasa disimbolkan dengan tanda ”∨” ¾ Dan operator “tidak” disimbolkan dengan “~” Mengkombinasikan Proposisi ♦ Diketahui proposisi sebagai berikut: Ð p = Hari ini hujan Ð q = Murid murid diliburkan dari sekolah ♦ Maka Ð p ∧ q = Hari ini hujan dan murid murid diliburkan dari sekolah Ð p ∨ q = Hari ini hujan atau murid murid diliburkan dari sekolah Ð ~ p = Tidak benar hari ini hujan / hari ini tidak hujan Mengkombinasikan Proposisi ♦ Diketahui proposisi proposisi berikut: Ð p = hari ini hujan Ð q = hari ini dingin maka : Ð q V ~p = hari ini dingin atau hari ini tidak hujan Ð ~p ∧ ~q = hari ini tidak hujan dan hari ini tidak dingin Ð ~(~p) = tidak benar hari ini tidak hujan Mengkombinasikan Proposisi ♦ Diketahui proposisi proposisi berikut: Ð P = Pemuda itu tinggi Ð Q = pemuda itu tampan ♦ Nyatakan dalam bentuk simbolik proposisi berikut: Ð Pemuda itu tampan dan tinggi Ð Pemuda itu tampan tetapi tidak tinggi Ð Pemuda itu tidak tinggi maupun tampan Ð Tidak benar pemuda itu pendek atau tidak tampan Ð Pemuda itu tinggi atau pendek dan tampan Ð Tidak benar bahwa pemuda itu pendek maupun tampan Tabel Kebenaran ¾ Nilai kebenaran dari proposisi majemuk ditentukan oleh nilai kebenaran dari proposisi atomiknya dan cara mereka dihubungkan oleh operator logika ¾ Misalkan p dan q adalah proposisi Konjungsi p ∧ q bernilai benar jika p dan q keduanya benar, selain itu nilainya salah Disjungsi p V q bernilai salah jika p dan q keduanya salah, selain itu nilainya benar Negasi p bernilai benar jika p salah, atau kebalikannya Tabel Kebenaran ¾ Misalkan p: 17 adalah bilangan prima q: bilangan prima selalu ganjil maka benar dan q salah sehingga konjungsi p ∧ q: 17 adalah bilangan prima dan bilangan prima selalu ganjil adalah salah Tabel Kebenaran Jika p, q, dan r adalah proposisi bentuklah tabel kebenaran dari proposisi majemuk (p ∧ q) ∨ (~q ∧ r). ¾ Sebuah proposisi majemuk disebut Tautologi jika ia benar untuk semua kasus ¾ Disebut Kontradiksi jika ia salah untuk semua kasus Contoh: 1. p ∨ ~(p 2. (p ∧ q) ∧ ∧ q) adalah tautology ~ (p ∨ q) adalah kontradiksi proposisi Ekivalen ¾ Dua buah proposisi majemuk, P(p, q, .. ) dan Q(p, q, .. ) disebut ekivalen jika keduanya mempunyai tabel kebenaran yang identik ¾ Dua buah proposisi ekivalen dilambangkan dengan P(p, q, .. ) ⇔ Q(p, q, .. ). ¾ Kedua proposisi yang ekivalen secara logika ini dikenal dengan nama hukum DeMorgan Contoh: ~(p ∧ q) ekivalen secara logika dengan ~p P T T F F q T F T F (p P T T F F q T F T F ~p F F T T ∧ ∨ ~q q) ~(p ∧ q) F T T T ~q F T F T ~p T F F F ∨ F T T T ~q Hukum hukum Logika Atau sering disebut hukum hukum aljabar proposisi 1. Hukum identitas: - p∨F⇔ p - p∧T⇔ p 3. Hukum negasi - p ∨ ~p ⇔ T - p ∧ ~p ⇔ F 5. Hukum involusi (negasi ganda) ~ (~p) ⇔ p 7. Hukumkomutatif - p∨q⇔ q∨p - p∧q⇔ q∧p 9. hukum distributive - p ∨ (q ∧ r) ⇔ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r) - p ∧ (q ∨ r) ⇔ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r) ¾ Tunjukkan bahwa p ∨ ~(p ekivalen secara logika. ∨ 2. Hukum null/ dominasi - p∨F⇔ F - p∧T⇔ T 4. Hukum idempotent - p ∨ p⇔ p - p∧p⇔ p 6. Hukum penyerapan (absorpsi) - p ∨ (p ∧ q) ⇔ p - p ∧ (p ∨ q) ⇔ p 8. hukum asosiatif - p ∨ (q ∨ r) ⇔ (p ∨ q) ∨ r - p ∧ (q ∧ r) ⇔ (p ∧ q) ∧ r 10. Hukum Demorgan: - ~(p ∧ q) ⇔ ~p ∨ ~q - ~(p ∨ q) ⇔ ~p ∧ ~q q) dan p Penyelesaian p ∨ ~(p ∨ q) ⇔ p ∨ (~p ∧ ~q) ⇔ (p ∨ ~p) ∧ (p ∨ ~q) ⇔ T ∧ (p ∨ ~q) ⇔ p ∨ ~q ∨ ~q keduanya (Hukurn De Mogran) (Hukum distributif) (Hukurn negasi) (Hukum identitas) Disjungsi Eksklusif kata “atau” atau “or” dapat digunakan secara eksklusif (exclusive or) yaitu dalam bentuk “p atau q tetapi bukan keduanya”. Artinya, disjungsi p dengan q bernilai benar hanya jika salah satu proposisinya atomiknya benar (tapi bukan keduanya), misalnya “Ia lahir di Bandung atau di Padang”. Untuk disjungsi eksklusif menggunakan operator logika “xor” atau dilambangkan dengan ⊕ Proposisi bersyarat Proposisi majemuk dapat muncul dalam bentuk “jika p maka q” seperti pada contoh berikut: Jika saya benar semua dalam ujian, maka saya mendapat nilai 100. Jika suhu udara mencapai 800C, maka alarm akan berbunyi Jika anda tidak mendaftar ulang, maka anda dianggap mengundurkan diri. Proposisi bersyarat Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk “jika p maka q” disebut proposisi bersyarat (implikasi) dan dilambangkan dengan p→q Proposisi p disebut hipotesis (antensenden, premis, kondisi), dan proposisi q disebut konklusi (konsekuen) ¾ Tabel kebenaran implikasi Bikondisional (Bi-implikasi) Proposisi bersyarat lainnya adalah berbentuk “p jika dan hanya jika q” seperti contoh berikut ini : Jika anda orang kaya maka anda mempunyai banyak uang, dan sebaliknya. Jika jantung anda tidak bekerja lagi maka anda sudah meninggal, dan sebaliknya. Bikondisional (Bi-implikasi) Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi majemuk “p jika dan hanya jika q” disebut bikondisional dengan (bi-implikasi) p ¾ Tabel kebenaran implikasi ↔ q dan dilambangkan Latihan : 1. Misalkan p adalah “Hari ini adalah Hari Rabu”, q adalah “Hujan turun” dan r adalah “Hari ini panas”. Terjemahkan notasi simbolik ini dengan kata-kata: (a). p ∨ q (b). ~p ∧ (q ∨ r) (c). ~ ( p ∨ q) ∧ r (d). (p ∧ q) ∧ (r ∨ ~ p) (e). (p ∧ (q ∧ r)) ∧ (r ∨ (q ∨ p)) (f). ~q → ~p 2. Tuliskan tabel kebenaran untuk setiap proposisi berikut: (a). (p ∨ q) ∧ ~ p (b). ~ (p ∧ q) ∨ (~q ∨ r) (c). (~ p ∨ ~ q) ∧ r Tuliskan tabel kebenaran proposisi berikut: untuk (1). ~ (p ∧ q) ⊕ (r ∧ ~ p) (2). (p ∨ q) → ~ q (3). (~ q → ~ p) ↔ (p → ~ q) setiap