77 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Struktur sel yang dihasilkan dengan menggunakan metode quick heating (autofoaming) bimodal, yaitu kelompok sel ukuran kecil (0,2 – 0,8 µm)dan kelompok sel ukuran besar (4 – 8 µm). Sebagian besar adalah sel ukuran kecil dengan densitas sel 1,8 x 109- 9,3 x 109 sel/cm3, struktur tersebut telah memenuhi kriteria plastik mikroseluler. Densitas sel kelompok sel kecil, diatas tekanan 12 MPa meningkat hingga tekanan 18 MPa kemudian turun dan pada tekanan 22 MPa tidak terbentuk sel. 2. Sampel polipropilen yang dijenuhkan pada kristalinitas minimum (398,15 K) dengan metode quick heating yang dimodifikasi pemanas filamen menghasilkan foam dengan struktur bimodal yaitu kelompok sel ukuran kecil (1,6 – 6,1 μm) dan kelompok sel ukuran besar (4,5 – 15,1 μm). Sebagian besar adalah sel ukuran kecil dengan densitas sel 1,9 x 109 - 3,9 x 109 sel/cm3 dan struktur tersebut telah memenuhi kriteria plastik mikroseluler. Densitas sel diatas tekanan 14 MPa meningkat hingga tekanan 18 MPa kemudian turun hingga tekanan 22 MPa. 3. Turunnya sifat viskoelastik polimer pada kenaikan temperatur penjenuhan diatas kondisi kristalinitas minimum mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada naiknya kristalinitas polimer. Hal tersebut ditunjukkan dengan naiknya diameter sel dan turunnya densitas sel dari plastik yang diproses dengan variasi temperatur penjenuhan. Laporan Tesis Program Studi Teknik Kimia ITS Kesimpulan 78 4. Proses pemanasan pada pemrosesan plastik mikroseluler mempengaruhi diameter dan densitas sel yang dihasilkan. 5.2 Saran Pembentukan plastik mikroseluler dipengaruhi oleh berbagai macam kondisi operasi. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi terhadap proses pemanasan (foaming). Melakukan pemilihan media pemanas yang lebih baik perlu dilakukan agar proses pemanasan (foaming) dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan struktur sel yang diharapkan. Laporan Tesis Program Studi Teknik Kimia ITS