14 - Universitas Mercu Buana

advertisement
A. Pengantar
Pada Bagian ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang beragama Islam. Mahasiswa
non Islam harus pula menggali ajaran-ajaran agamanya, yang menyangkut
wirausaha dalam berbagai bidang.
Urgensi bisnis tidak bisa dipandang sebelah mata. Bisnis selalu memegang peranan
vital di dalam kehidupan sosial dan ekonomi manusia sepanjang masa. Hal ini pun
masih berlaku di era kehidupan kita. Karena kekuatan ekonomi mempunyai kesamaan
makna dengan kekuatan politik dan bidang yang lainnya. Al-Quran menegaskan suatu
hal yang sangat diyakini oleh umat islam yang merupakan suatu petunjuk yang
sempurna dan abadi bagi seluruh umat manusia, sehingga Alquran pasti mengandung
prinsip-psinsip dan petunjuk-petunjuk yang fundamental di mana jawaban untuk semua
permasalahan dapat ditemukan termasuk masalah-masalah yang berhubungan dengan
dunia bisnis.
Tidak diragukan lagi bahwa legalitas bisnis dibahas oleh Al-Quran sebagaimana
mestinya.
B. Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa :
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan
mengenai aturan-aturan bisnis yang diatur di dalam Al-Quran..
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Dapat mendeskripsikan beberapa pendekatan di
dalam Al-Quran serat dapat menerapkan sifat-sifat seorang wirausaha menurut AlQuran dan As-Sunnah.
C. Manfaat pembelajaran
Pemahaman dalam kajian ini memberikan pengetahuan bagaimana sikap seorang
muslim dalam berwirausaha, sehingga pada hakikatnya seorang muslim sejati dapat
menerapkan sifat-sifat seorang wirausaha dalam menjalankan bisnisnya sesuai dengan
Al-Quran dan As-Sunnah.
D. Uraian Materi
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Motif berwirausaha dalam Bidang Perdagangan
1 http://www.mercubuana.ac.id
dagang bertujuan untuk mencari laba semata, tujuan utamanya ialah
laba, maka segala cara untuk mendapat laba, dipraktekkan, seperti yang
banyak kita alami sehari-hari.
Penjual buah-buahan berusaha memasukkan buah yang sudah rusak
atau busuk kedalam bungkusan dan ditimbang tanpa sepengetahuan
pembeli. Kadang-kadang dalam tempat itu sudah dimasukkan lebih dulu
buah yang rusak clan diatasnya buah yang dipilih oleh pembeli. lni
semua adalah sebagai contoh perilaku yang meruntuhkan martabat
kaum pedagang.
Akan begitukah tabiat kaum pedagang kita? Tentu tidak, karena banyak
pula pedagang yang telah mempraktekkan ajaran agama Islam dalam
kegiatan bisnisnya, dan sekurang-kurangnya image masyarakat yang
negatif, akan menyentuh hati pemuka agama, agar dapat meluruskan
praktek perdagangan di negara kita, yang sebagian besar pedagangnya
adalah orang muslim.
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]--> Berdagang adalah Hobi
Konsep berdagang adalah hobi, kebanyakan dianut oleh para pedagang
Cina. Mereka memang menekuni dunia perdagangan dalam keseharian
perihidup mereka. Pagi, siang, malam, perhatian mereka tidak terlepas dari
hobi ini. Mereka berusaha membeli barang, membersihkan barang yang
mereka jual, menjaga kerapihan rak pajangan, melayani pembeli sebaik
mungkin, karena pembeli itu datang melihat clan membeli hobi yang ia tekuni.
Jadi mereka sangat respek pada pembeli. Bila barangnya laku, mereka cepat
mendatangkan barang baru, dan dipajangkan ditempat yang baik, desain tata
letak serasi dengan tata warna disorot cahaya neon yang membuat
suasana menarik dan indah dipandang mata, terutama untuk memancing
pandangan para pembeli. Inilah yang disebut dengan "display".Mereka
dapat melakukan open display, yaitu pajangan yang dilakukan di halaman
terbuka, untuk menarik orang yang lewat dijalan. Ada lagi window display,
yaitu pajangan di depan toko untuk menarik pejalan kaki masuk kedalam
toko. Demikian pula di dalam toko terdapat interior display agar para
pembeli lebih tertarik lagi.
Close display juga dilakukan untuk barang-barang yang berharga mahal,
agar tidak diambil oleh orang-orang yang berniat tidak baik. Semua ini
dilakukan oleh pedagang sebagai pelaksanaan hobinya. Demikian pula
3 http://www.mercubuana.ac.id
Jika seorang pedagang menjual barang dengan harga murah, tentu tidak
merugi, maka keuntungannya akan berlipat ganda, jika anda pikir, mengapa
demikian? Harga murah akan selalu menarik perhatian pembeli. Pembeli ini
akan menginformasikannya kepada sahabat dan familinya, bahwa jika akan
membeli barang ini, baiknya membeli di toko X karena disana harganya.
Akhirnya toko ini makin ramai dikunjungi, barang cepat laku, clan segera
membeli persediaan baru. Jadi persediaan barang di toko ini sealu baru,
selalu fresh, selalu model baru, tidak rusak, tidak busuk, tidak ketinggalan
mode. Makin lama toko ini makin terkenal clan selalu mendapatkan rizki dari
Allah dengan banyaknya pembeli. Dengan demikian teijadilah apa yang
dinamakan "patronage buying motive" yaitu suatu motif membeli yang terpola
pada hati konsumen, yang selalu ingin berbelanja ke toko tertentu saja.
Pola berbelanja ke toko tertentu itu, mungkin saja terjadi karena alasan:
<!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Harga di toko tersebut cukup murah
<!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Persediaan barangnya komplit
<!--[if !supportLists]-->c. <!--[endif]-->Barang selalu baru, fresh, clan model
baru
<!--[if !supportLists]-->d. <!--[endif]-->Layanan cukup ramah dan dapat
dipercaya
<!--[if !supportLists]-->e. <!--[endif]-->Suasana dalam toko cukup menarik
<!--[if !supportLists]-->f. <!--[endif]-->Mudah dicapai oleh kendaraan dalam
perjalanan pulang pergi dari rumah ke kantor
<!--[if !supportLists]-->g. <!--[endif]-->Tersedia tempat parkir yang aman
<!--[if !supportLists]-->h. <!--[endif]-->Ada ikatan batin dengan pemilik toko,
dan sebagainya.
Keuntungan lain akan selalu datang dari Allah- yang tidak dapat dibayangkan
atau
diduga
sebelumnya,
seperti
masuknya
langganan
order/pesanan tiba-tiba dan sebagainya.
5 http://www.mercubuana.ac.id
baru,
dapat
Download