Selasa, 20 Oktober 2009 08.30 - 09.00 : Pendaftaran / registrasi 09.00 - 09.05 : Laporan Ketua Panitia 09.05 - 09.15 : Sambutan & Pembukaan oleh Direktur Pusat Teknologi Farmasi Medika (PTFM) 09.15 – 09.45 : Coffee break 09.45 – 10.45 : Materi I : Kultur Sel dan Aplikasinya Dr. Tarwadi Materi II : Normal and Cancer Cell Dra. Nur Laily, M.Si. 10.45 – 11.15 : Lab Tour LAPTIAB I 11.15 - 12.30 : ISHOMA 12.30 – 12.45 : Disain penelitian dan pembagian kelompok 12.45 – 14.15 : Praktek dan diskusi : Pengenalan lab kultur sel, jenis sel dan penanganan sel-1 14.15 – 14.45 : Coffee break 14.45 – 16.00 : Praktek dan diskusi : Penyiapan sampel dan perlakuan terhadap sel uji Rabu, 21 Oktober 2009 08.00 – 08.15 : Re-registrasi 08.15 – 10.00 : Praktek dan diskusi : Uji sitotoksisitas 10.00 – 10.30 : Coffee break 10.30 – 11.30 : Materi III : Berbagai uji sitotoksisitas menggunakan kultur sel mamalia Rilianawati, Ph.D Materi IV : Mekanisme seluler : apoptosis Dr. Churiyah. 11.30 – 12.30 : ISHOMA 12.30 – 14.45 : Praktek dan diskusi : Penanganan sel-2 dan uji sitotoksisitas (lanjutan) 14.45 – 15.30 : Coffee break 15.30 – 16.00 : Diskusi hasil penanganan sel-1 Kamis, 22 Oktober 2009 08.00 – 08.15 : Re-registrasi 08.15 - 09.45 : Analisa data 09.45 – 10.15 : Coffee break 10.15 – 11.45 : Diskusi dan persiapan presentasi kelompok 11.45 – 13.00 : ISHOMA 13.00 – 15.00 : Presentasi kelompok dan evaluasi 15.00 – 15.15 : Penutupan LAYANAN JASA LABORATORIUM Laboratorium Kultur Sel LAPTIAB - BPPT menyediakan layanan jasa pengujian sampel obat (berbagai jenis ekstrak). Koleksi sel yang tersedia antara lain: 1. Sel normal: CHO T120 (hamster ovary), MS 1 (mouse pancreas), HFL 1 F4 (human normal lungs fibroblast), CRL 7077 (human lung), CRL 7664 (human metastastic lung). 2. Sel kanker: MCF-7 (human breast, adenocarcinoma), T-47D (human breast, ductal carcinoma), SK-OV-3 (human ovary and ascites, adenocarcinoma), C28 (human colon), PC-3 (human prostate, adenocarcinoma), HeLa (human cervic), HSC3 (human oral squamous, carcinoma), HepG2 (human liver, hepatocelluler carcinoma), RAW 246.7 (mouse leukemia virus inducted), dan A549 (human lungs adenocarcinoma, ephitelial) Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi Laboratoria Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika Gedung 610 - 612 Kawasan PUSPIPTEK-SERPONG. Jl. Raya PUSPIPTEK, Serpong. Tangerang 15314 Telp : (021) 756 0536 Email : [email protected] Contact person : Fifit Juniarti, BSc (Hons) (081316366153) PELATIHAN TEKNIK-TEKNIK DASAR KULTUR SEL MAMALIA PC-3 Pusat Teknologi Farmasi dan Medika (PTFM) Gedung BPPT II, Lantai 15 Jl. MH Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Telp/Fax : (021) 316 9505 Email: [email protected] Contact person : Fifit Juniarti, BSc (Hons) (081316366153) PENDAHULUAN Kultur sel mamalia telah banyak digunakan sebagai model penelitian in vitro terutama dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Dengan menggunakan kultur sel mamalia yang tepat dapat dilakukan penelitian mengenai berbagai jenis penyakit dan pengembangan obat baru. Pemahaman mekanisme pada tingkat seluler sangat diperlukan untuk menemukan atau merancang obat yang spesifik. Uji in vitro yang umum digunakan adalah untuk menapis aktivitas senyawa dari bahan alam/sintetik yang berkhasiat sebagai sitotoksik, anti inflamasi, anti diabetes, anti aging, imunostimulan dan lain-lain. Keuntungan dari penggunaan metode in vitro adalah dapat dilakukan dengan cepat dan murah dibandingkan menggunakan hewan model. Uji sitotoksik adalah uji untuk mengamati aktivitas suatu senyawa dalam menghambat proliferasi sel. Metode yang umum digunakan antara lain : a) 3Hthymidine incorporation yang menandai sintesis DNA dengan radioisotop, b) metoda MTT yang akan bereaksi dengan enzim suksinat dehydrogenase membentuk kristal formazan dan c) BrdU incorporation yang menandai inti sel secara immunocytochemistry. Ketiga metode tersebut sangat akurat karena hanya akan bereaksi dengan sel hidup. Namun metode MTT merupakan metode yang lebih cepat, murah, mudah dan aman. Pengetahuan dasar-dasar teknik kultur sel sangat diperlukan agar dalam melakukan penelitian diperoleh suatu kultur sel yang baik dan memiliki validitas analisa data yang akurat. Pemilihan metode uji dan jenis sel yang digunakan merupakan faktor penting dalam keberhasilan pengujian in vitro berbasis sel. TUJUAN Pelatihan ini bertujuan memberikan/meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kultur sel mamalia yang meliputi teknik dasar penanganan sel, penanganan sample, metode uji sitotoksisitas, dan analisa data. WAKTU & TEMPAT Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 20-22 Oktober 2009 di Gedung LAPTIAB BPPT, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang. LINGKUP KEGIATAN Kegiatan pelatihan meliputi kuliah, praktek laboratorium dan diskusi. Setiap peserta akan memperoleh : Sertifikat, Pelatihan kit Coffee break dan makan siang. Jumlah peserta kegiatan maksimal 12 orang. FORMULIR PENDAFTARAN PELATIHAN TEKNIK-TEKNIK DASAR KULTUR SEL MAMALIA Serpong, 20-22 Oktober 2009 Nama : ………………...………………………. Jabatan : ………………...………………………. Instansi : ………………...………………………. Alamat : ………………...………………………. ………………...………………………. Telp : ………………...………………………. Fax : ………………...………………………. Email : ………………...………………………. Dengan ini saya mendaftarkan diri sebagai peserta PELATIHAN TEKNIK-TEKNIK DASAR KULTUR SEL MAMALIA. Biaya pendaftaran telah ditransfer pada tanggal ...................................................................................... BIAYA KEGIATAN (bukti transfer terlampir) ………………...…………… 2009 Biaya pelatihan : Rp. 3.000.000 (tiga juta Rupiah). Pembayaran dapat ditransfer melalui : Nama : Lely Khojayanti Bank : Mandiri Cabang : Jakarta – Menara Thamrin No Rekening : 103-0004465130 (…..………………………………) Nama lengkap & tanda tangan