Sejarah Utsawa Dharma Gita

advertisement
Ujbam
Tingkat Nasional IX
Bandar Lampung, Juli 2005
Sejarah Utsawa Dharma Gita
A. PENGERTIAN UTSAWA DHARMA GITA
erdasarkan kitab suci Veda, Utsawa Dharma Gita pada hakekatnya adalah; Phalasruti, Phalasloka, dan Phalakwaya. Phalasruti mengandung makna pahala dari pembacaan kibat-kitab
sruti atau wahyu yang pada umumnya disebut mantra yang berasal dari Hyang Widhi.
Phalasloka adalah pahala dari pembacaan kitab-kitab susastra Hindu seperti kitab Itihasa, yakni Ramayana
cur. Mahabrata. Phalawakya adalah tradisi pembacaan karya sastra Jawa Kuno berbentuk prosa atau parva.
Utsawa berarti festival atau lomba. Sedangkan Dharma Gita adalah nyanyian suci keagamaan. Dengan
demikian, Utsawa Dharma Gita adalah festival atau lomba nyanyian suci keagamaan Hindu. Utsawa Dharma
Gita. sebagai kidung suci keagamaan Hindu telah lama berkembang di masyarakat melalui berbagai
pesantian, , baik yang ada di Bali maupun luar Bali. Sebelum menasional, Utsawa Dharma Gita dilaksanakan
Pemda Bali dalam bentuk lomba kekawin dan kidung.
Penggunaan Dharma Gita dalam berbagai bentuk kegiatan keagamaan sangat membantu menciptakan
suasana hening, hikmat/kusuk yang dipancari getaran kesucian dengan jenis yadnya yang dilaksanakan,
sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan hening, hikmat/kusuk. Untuk melestarikan dan mengembangkan
Dharma Gita dalam pelaksanaan kegiatan di masyarakat, Utsawa Dharma Gita diupayakan berlangsung
setiap tiga tahun sekali. Utsawa Dharma Gita tingkat nasional telah berlangsung delapan kali berturut-turut.
B. TUJUAN UTSAWA DHARMA GITA
Meningkatkan rasa keagamaan sebagai wujud pemahaman ajaran agama.
Meningkatkan sradha dan bhakti sebagai landasan terbentuknya ahlak mulia.
Melestarikan dan mengembangkan Dharma Gita di kalangan umat Hindu.
Memantapkan kerukunan hidup intern umat Hindu yang serasi dan harmonis.
Mempersatukan dan menyamakan persepsi tentang Dharma Gita.
Meningkatkan kajian terhadapa kitab suci Veda.
Meningkatkan keterampilan membaca kitab suci Veda atau kidung-kidung keagamaan.
Meningkatkan penguasaan materi ajaran agama Hindu.
C. TEMPAT PELAKSANAAN UTSAWA DHARMA GITA TINGKAT NASIONAL
Pelaksanaan Utsawa Dhama Gita tingkat nasional pertama sampai ke delapan berlangsung di;
1. Utsawa Dhama Gita tingkat nasional pertama dilaksanakan di Denpasar, Bali pada 1978. Saat itu namanya
Pembinaan Seni Sakral. Jenis kegiatannya; pembinaan nyanyian pengiring tari Sanghyang, jenis-jenis
kidung dan kekawin dengan kekhasan daerah masing-masing dan diikuti utusan se-provinsi Bali.
2. Utsawa Dharma Gita II berlangsung di Denpasar pada 1979. Jenis kegiatan; parade seni, pameran foto,
kekawin, kidung macapat, dan phalakwaya yang diikuti utusan kabupaten se-provinsi Bali.
3. Utsawa Dharma Gita III juga berlangsung di Denpasar pada 1980. Jenis kegiatan; parade seni, pameran
foto, kekawin, kidung, phalakwaya yang diikuti utusan kabupaten se-provinsi Bali dan Lombok.
4. Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional IV berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta
pada 1991. Jenis kegiatannya; parade seni, utsawa pembacaan Sloka, utsawa pembacaan Phalakwaya,
Dharma Widya, parade kidung daerah, sarasehan, dan pameran. Juara umum diraih kontingen Provinsi
Bali.
5. Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional V dilaksanakan di Solo-Surakarta, Jawa Tengah, pada 1993.
Jenis kegiatan; parade seni, utsawa pembacaan Sloka, utsawa pembacaan Phalakwaya, Dharma Widya,
parade kidung daerah, sarasehan, dan pameran. Juara umum diraih kontingan Provinsi Jawa Tengah.
6. Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional VI dilaksanakan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada
1996. Jenis kegiatan; parade seni, utsawa pembacaan Sloka, utsawa pembacaan Phalakwaya, Dharma
Widya, parade kidung daerah, sarasehan, dan pameran. Juara umum diraih Provinsi Bali.
7. Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional VII dilaksanakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta
pada 2000. Jenis kegiatan; parade seni, utsawa pembacaan Sloka, utsawa pembacaan Phalakwaya,
Dharma Widya, parade kidung daerah, sarasehan, dan pameran. Juara umum diraih Provinsi Bali
8. Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional VIII dilaksanakan di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada 2002
Jenis kegiatan; parade seni, utsawa pembacaan Sloka, utsawa pembacaan Phalakwaya, Dharma Widya,
parade kidung daerah, sarasehan, dan pameran. Juara umum diraih Provinsi Bali.
9. Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional IX dilaksanakan di Bandar Lampung, Lampung pada 2005.
Jenis kegiatan; parade seni, utsawa pembacaan Sloka pasangan remaja putra-putri, utsawa pembacaan
Phalakwaya pasangan putra-putri, utsawa pembacaan Phalakwaya dewasa putra-putri, Dharma Widya
tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), Dharma
Wacana tingkat remaj a dan dewasa, utsawa kidung/lagu-lagu keagamaan daerah, sarasehan, dan pameran.
Utsawa Dharaia Gita Tingkat Nasional IX diikuti peserta dari 29 provinsi dan utusan negara sahabat
seperti India.
Demikianlah sejarah singkat pelaksanaan Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional yang sampai saat ini
telah berlangsung delapan kali.
Download