Kolesterol Tinggi Sebabkan Penundaan Kehamilan Tidak hanya berisiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, kadar kolesterol yang tinggi juga bisa menyebabkan penundaan kehamilan. Hal terjadi bila kedua pasangan atau sang istri mempunyai kadar kolesterol tinggi, maka proses pembuahan akan terjadi lebih lama, sehingga pasangan suami istri tersebut harus lebih sabar dalam menunggu kedatangan si kecil. “Untuk pertama kalinya, kadar kolesterol dalam darah bisa diidentifikasikan sebagai sebuah faktor penyebab penundaan kehamilan, selain faktor usia dan berat badan (obesitas),” ucap Kepala Peneliti Studi ini, sekaligus Senior Investigator dan Ketua Sub Departemen Epidemiologi, Departemen Kesehatan Anak dan Pengembangan Manusia, Institut Eunice Kennedy Shriver Nasional, Amerika Serikat, Enrique Schisterman. Sementara menurut peneliti dari Institut Kesehatan Jantung, Paru dan Darah Nasional AS, kolesterol merupakah suatu zat yang menyerupai lilin yang dapat membangun pembuluh darah. Sedangkan faktor risiko utama yang berperan dalam penentuan kadar kolesterol seseorang adalah faktor genetik dan riwayat kolesterol keluarga. Untuk itu, para ahli tersebut menyarankan agar pengidap gangguan kolesterol untuk melakukan diet sehat dan berolahraga secara rutin. Schisterman juga memastikan bahwa dari studi ini ditemukan bahwa bila kadar kolesterol tinggi dialami oleh pasangan suami istri, kemungkinan untuk merencanakan kehamilan dalam waktu dekat akan semakin kecil. Sama halnya bila sang istri yang memiliki kadar kolesterol tinggi, maka tingkat probabilitas keberhasilan pembuahan (konsesi) juga semakin kecil. Berbeda dengan kondisi sebaliknya, dimana kadar kolesterol tinggi terjadi pada sang suami tidak akan mempengaruhi cepat atau tidaknya proses pembuahan. Dalam studi ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 201 pasangan suami-istri di Amerika Serikat yang memang sedang merencanakan kehamilan. Pada awalnya, pasangan tersebut diharuskan melakukan cek kolesterol total bagi keduanya. Lalu, para peneliti melakukan tes Longitudinal Investigation Fertility and Environment (LIFE) terhadap para pasangan tersebut, yakni tes untuk mengetahui tingkat kesuburan keduanya. Setelah sampel mela- 60 MEDICINUS lui dua fase itu, peneliti mengumumkan hasil studi tersebut setahun kemudian, yakni dari 147 pasangan yang keduanya atau sang istri memiliki kadar kolesterol total di atas normal, 80% diantaranya mempunya kadar fertilitas yang cukup rendah dan belum berhasil memiliki momongan selama setahun setelah studi dilakukan. Sementara sisanya, yakni dari 54 pasangan yang keduanya memiliki kadar kolesterol dalam batas normal dan/atau sang suami yang memiliki kadar kolesterol di atas normal, lebih dari 50% dari kelompok ini memiliki tingkat kesuburan yang baik dan beberapa diantaranya (sang istri) sudah dinyatakan positif hamil. Dari hasil studi tersebut bisa digambarkan bahwa kadar kolesterol dalam darah bisa mempengaruhi tingkat fertilitas pasangan suami istri dan mempengaruhi cepat atau tidaknya mereka bisa menghasilkan keturunan. Dalam hal intervensi terhadap kadar kolesterol, yakni obat jenis Statin yang umumnya dipakai untuk menurunkan kadar kolesterol, menurut Dr. Alan Cooperman, Direktur Divisi Endokrinologi, Reproduksi dan Infertilitas, RS Mount Sinai, New York, tidak terlalu berpengaruh terhadap percepatan proses pembuahan. “Kami belum bisa menyimpulkan bahwa obat Statin ini juga bisa memberikan intervensi terhadap proses percepatan pembuahan,” ungkapnya. Cooperman juga menegaskan bahwa intervensi terbaik yang bisa dilakukan, baik untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah maupun mempercepat pembuahan adalah dengan melakukan diet makan sehat dan berolahraga. “Jika Anda dan pasangan menginginkan normalisasi kadar kolesterol serta menyehatkan organ reproduksi, sehingga bisa mempercepat kehamilan, yang harus dilakukan suami dan istri adalah makan makanan yang sehat, bergizi dan seimbang serta berolahraga secara rutin. Dengan begitu, pada saat hamil pun Anda selalu dalam kondisi yang sehat dan fit, serta bisa menghasilkan keturunan yang sehat pula.” tambahnya. (NDA) Vol. 27, No.2, Agustus 2014