MERAH-PUTIH

advertisement
atahari setengah rebah di
dang dalam genetika
sel kanker di Amerika. Seperti mengulang riwayat
Joe Hin Tjio.
YdF
t*'
MUHAMMAD ARIEF BUDIMAN
Mcdari, Sleman, Yogvakarla.
Asal strdalr datang. Zal<alia
bergegas rnencari anaknva, Muhammad Aricl Budiman. Dia bisa
bcrarla rli mana saja: di sawah, di
kcbun salak pondoh, atau-jika sedang beruntung-ia akan ditemukan cli sekitar rumah. Zakaria hams menenruhannya sebelum matahari terlalu rcbah, agar anaknya
tak melewatkan salat asal dan
mengaji di musala.
Saint Louis, Missouri, Amerika
Serikat. Tiga puluh tahun kemudi4n....
Di sebuah ruang kerja di kompleks Orion Genomic, salah satu
perusahaan riset bioteknologi ter
kemuka di negeri itu, seorang lelaki
Jawa berwajah "dagadu"-sebab
MERAH-PUTIH
il}il $ffiffiruT Lffiffiffi$
senyum tak pemah lcpas dari bibirnya-kerap terlihat sedang salat.
Dialah anak Zaharia itu. Pada nrulanya bercita-cita menjadi pilclt, lalu ingin jadi doktel katena ltattts
berkacarnata servaktu SMB anal<
pckerja pabrik tel<stil GI{BI ittr srrkarang nrenjadi tnotot' risct tttama
di Orion. ,Iabatannya: I{epala Library Technologies Group. Menulut
BusinessWeek, ia metupakan satu
dari enanr cl<sekutif kunci pclusa-
ngani sel kanker manusia: satu sudah diganjar paten, tujuh sedang
menunggu persetujuan dari kantor
paten Arnedka. Temuan pertama
vang sudah dipatenkan adalah alat
haan genetika itu.
untuk menemukan biomarka
Sembilan tahun di Orion Genetics, bekas kasir tol<o kelontong di
Islamic Center di Bryan College
Station, Texas, itu sudah mernbuat
dclapan teknologi untuk mena-
(pe-
Genetika aclalah cabang ilnru nanda rnolekuler') pada penyakit
kanker. Bentuknya serupa chip.
Ur,tuk menciptakan chip pengen-
biologi yang mernpclajali gen, pernbawa sifat pada makhluk hidttP.
Peran ilmu ini bakal makin sentral
di masa depan: dalarn peperangan
dus kanker itu, "Kami
mengem-
bangkan metoclenya sejak lima tamelawan penvakit, r'chabilitasi hun lalu," ujar bekas guru Al-Huda
Iingkungan, hingga menjawab ke- Islamic School di College Station,
butuhan pangan dunia.
Texas, itu.
Arief tak hanya terpandang di
T\rjuh temuan lainnya yang superusahaannya. Namattya juga dah cUrnasukkan ke kantor paten
moncerdi antara sejawatnva cli nc- untuk mendapat pengesahan'masih
gara yang menjadi pusat Pengcm- berhubungan .dengan telcrologi penindai kanker. Masing-masing pebangan ilmu tercebut: menjadi angmindai gen untuk kanker pawdara,
gota American Society for Plant
kanl<er ovarian, l<anker hati, kan-
Biologists
dan-ini lebih
bergengsi
baginya karena ia ahli genetika ta-
ker kolon, kanker paru-pam, kan-
MUHAMMAD
ARIEF BUDIMAN, PHD
Lahh:
Yogyakarta, 28 September 1970
lstrl:
Rita Sasmita Pritarni, SS, SAg
Anak:
Tiga orang
Pendldlkan:
1989-1990:
Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada
1990-1999:
Texas A&l\1 Technology (Sarjana-phD)
1999-2000:
Clemson University Genomics lnstitute (postdoctoral)
BAC (bacterial artit'icial chromo.some), yang
rnenjadi l-rahan rlescrta-
sinya cli Texas A&M
Technologry,
aclalafr tonggal< pertama dia dalam
bidang genetika di Amerika. Berkat
daya gunanya, BAC kemudian
menjadi mesin utama clalam pmyek
megajuta clolar bertajuk "Intema-
tional Rice Genome
Sequencing
ker melanoma, kanl<er kanclung kenaman-American Association for
Project". Proyek untul< mcngurai
mih, kanker ginjal, dan kanker engenom pacli yang dipimpin Jepang
Cancer Research.
dometrial. "Kami mt'm-/illing tujuh
Asosiasi peneliti kanker bukan
ini mengerjasamal<an laboratorium
paten itu dari penelitian selama tiperkumpulan ilmuwan biasa. Dokgenom rli Anrcril<u, Cina, Prancis,
tel bertitel PhD pun belunr tentu ga tahun," kata Arief.
'Iaiwan, Inclia, Thailuncl, I(orea,
Dava enclus alat-alat itu terhabisa "rncrnbcli" kartu anggo[a asoBrasil, dan lnggns.
siasi ini. Agar seseorang bisa rnen- dap sel kanker bisa rliandalkan. SeToh, suami Rita Syamsucldin, sarjadi anggota asosiasi ini, ia harus kadar contoh, pengendr"rs kanker jana Jurusan Tafsir clan I{adis IAIN
aktil meneliti penyakit kanker pada payudaranya memiliki sensitivitas Syarif Flidayatullah dan Sastra
cli atas 90 persen. Dengan akurasi
manusia. Ia juga harus membawa
Arab Universitas Inclonesia, itu tak
sulat rekomendasi dari
profesor
yang lebih dulu aktif dalam riset itu
serta tahu pelsis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker. Arief
mcndapatkan kartu itu karena,
"Mcskipun latar bc.lakang sava aclalah pcneliti gcnonle tanarnan, saya
. banyak melakukan lisei, gcnetika
mengenai kankcr manusia," ujar'nya.
Kita prin sepcrti rnelihat sepenggal kecil .se.jalah Incloncsia vang scdang diputar ulang. Pacla akhir
1955, ahli genetika (clulu pernuliaan) tanauran kelahiran Jawa yang
malang-mclinl.ang di Er.opa clan
Anrcril<a, Joe IIin Tjio, rlicatat dcngan tinta cmas dalanr sejarah genctil<a karcna ternuann.ya tcntang
genctil<a rnanusia. Ia mcnernukan
bahwa klrmosorn manusia berjum-.
Iah 46 brlah-btrkan 48 seperti keyakinan ahli genctika rnanusia cli
masa itu ("'I'|rc .Chrontosonte Nutttber <tf ll[an. Juntal I'Iercdilas vol. 42:
halarnan 1-6, 1956). l)ir;-lahir pa-
da
1016, rvalat pacia 2001-bisa
nrenghitung l<romosom
itu
dengan
tepat sctelah ia menyempunakan
teknik pemisahan kromosorn manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr 1lC. Hsu di Texas
Universitv Amerika Serikat. Bagaimana dengan Arief/
setajam
itu, kalangan
kedokteran ingin selamanya menaikkan bendera Merah-Putih di negeri orang. Ia
mengaku akan pulang pacla suatu
hari nanti. Saat ini masih ada keinginan yang belum kesampaian:
menilai, temuan-ternuan tersebut
akan rnerupakan arsenal penting
dalam pepcrangan melawan kanker--penyakit pcrnbunuh notrtlr
wahicl cli clunia.
membawa riset tentang markaSoallya, kebanvakan l<anker ha- marka pembeda sel kanker dan sel
nya teldetel<si sctelah tak bisa lagi sehat ke tahap implementasi. Setediobati. Nah, alat-alat ini mcncle- lah itu, ia bisa pulang. o
teksi arlanya scl-scl kankcl itu saat
rnasih "kuncup" schingga peluang
dibabat haltis lcbih bcsar'. Calan.ya
yrun mutlah dan tidak invasif, cukup mengenclus kebcradaiin gugus
nretil, sebuah perscnyawaan kimia
antara karbon dan hidrogen. Ini karena, "Gen-gen pada pasien kanl<er
biasan."s rnemiiilii gugus rnet,ilasi,"
uiarlrya.
Sebelumnya, Arief mengernbangkan [eknologi untuk rnengaplikasikan gugus rnetil pada pcmbacaan
gcn tanauran. Narnanya perrapis
nteLtI (rnetltul filtratiott). Penyaring
metil ini berlungsi rnenapis DNA
sampah
di dalam gen scbuah ta-
narnan, vang iunrJahnya sckitar 50
pcr-sen clari seiuuh gen dalam tanaman itu, dengan mendeteksi gugus
metilnya. "Jadi kita tidak perlu lagi
'membaca senrua sehuen gcnomc
dalam tanamah yang butul.r waktu
lama dan biaya besar sepedi vang
dilakukan pada proyek genom pacli
clengan BAC-nya," kata anak kedua
dari tiga bersaudala ini.
Download