Kerukunan

advertisement
Kerukunan Antar Umat
Beragama
Daftar istilah :
Kerukunan adalah Sikap saling mengakui,
menghargai, toleransi yang tinggi antar umat
beragama dalam masyarakat multicultural
sehingga umat beragama dapat hidup rukun,
damai, dan berdampingan.
Multikulturalisme :
Mengandung dua pengertian yang sangat
kompleks yaitu “multi” yang berarti plural dan
“kulturalisme” berisi pengertian kultur atau
budaya.
1. Makna Kerukunan Antar Umat Beragama
Menghadapi berbagai konflik, maka toleransi
dan solidaritas haruslah dibangun secara terusmenerus dalam rangka memperkuat sendisendi kehidupan bangsa. Dalam kerangka itu,
toleransi dan solidaritas hendaknya menjadi
fondasi bagi umat beragama dalam
membangun kerukunan antar umat beragama.
2. Kerukunan Dalam Perspektif Teologi.
Perjalanan bangsa Israel di padang gurun
sebenarnya juga suatu momen pembelajaran
solidaritas & toleransi dlm kehidupan bersama
Mereka dipersiapkan Allah untuk menjadi satu
bangsa yang berdaulat dan merdeka, yang akan
terwujud ketika mereka tiba ditanah Perjanjian
Solidaritas, toleransi, serta kerukunan antar
antarmasyarakat suku di kalangan Israel itu
penting dalam rangka membangun satu bangsa
yang kuat, bersatu, dan berdaulat.
Perjalanan di padang gurun, secara psikologis,
sosiologis, dan keagamaan telah mempererat
ikatan suku-suku Israel dalam suatu bentuk
solidaritas dan kebersamaan yang erat.
Dalam perspektif yang lebih luas, kerukunan juga
dibicarakan dalam Kitab Mazmur 133 mengenai
persaudaraan yang rukun. Sejajar dengan itu,
Yesus menyampaikan prinsip dasar hidup yang
universal menyangkut kasih kepada sesama
manusia yang melewati batas-batas suku, ras,
kelas sosial, dan agama.
. Sikap Terhadap Kerukunan Antar Umat
Beragama.
Ada beberapa sikap masyarakat dlm kaitannya
dengan kerukunan antarumat beragama. Yaitu:
sikap eksklusif, inklusif dan pluralis.
a. Ekslusivisme.
Eksklusivisme merupakan sikap yang hanya
mengakui agamanya sebagai agama yg paling
benar dan baik. Sikap fanatisme sempit spt
ini akan melahirkan berbagai konsekuensi,
antara lain perpecahan, perseteruan antarumat
beragama, dan konflik.
b. Inklusivisme
Inklusivisme adalah sikap yg dapat memahami
dan menghargai agama lain dgn eksistensinya,
tetapi tetap memandang agamanya sebagai
satu-satunya jalan menuju keselamatan.
Misalnya untuk agama Kristen, dpt mengakui
keberadaan agama lain tetapi keselamatan
hanya terjadi melalui Yesus Kristus.
c. Pluralisme
Adalah sikap yg menerima, menghargai, dan
memandang agama lain sebagai agama yang
baik serta memiiliki jalan keselamatan.
Dalam perspektif pandangan seperti ini, maka
tiap umat beragama terpanggil untuk membina
hubungan solidaritas, dialog, dan kerja sama
dalam rangka mewujudkan kehidupan yang
lebih baik dan lebih berpengharapan.
4. Pluralisme Menurut Alkitab
Apa kata Alkitab mengenai pluralisme?
Yesus adalah tokoh Pluralisme sejati. Ia memerintahkan pengikut-Nya untuk mengasihi
sesama manusia tanpa kecuali dengan tidak
memandang suku, agama, kebudayaan, dan
kelas sosial. Melalui perumpamaan Orang
Samaria yang Murah Hati, menjadi jelas bahwa
sikap Yesus tidak memandang perbedaan suku,
ras, dan agama sebagai kendala untuk menyampaikan cinta kasih dan damai sejahtera.
5. Kendala Pluralisme di Indonesia
Ada berbagai kendala yang muncul dalam
upaya mewujudkan pluralisme di Indonesia.
Antara lain:
a. Sikap fanatisme sempit
Masih banyak penganut agama di Indonesia
yg belum memiliki pemahaman pluralisme
karena memandang agamanya sebagai satusatunya agama yang paling benar. Akibatnya
acapkali melahirkan sikap saling curiga, akhirnya
menuai konflik agama disertai kekerasan.
b. Agama dipolitisir
Agama dapat dijadikan kendaraan politik
dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
tersebut, maka para penganut agama
diprovokasi untuk saling bermusuhan.
Hal itu dilakukan dengan cara melemparkan
isu.
Tugas Kelompok :
Buatlah kasus yang bernuansa agama dan suku.
Secara kelompok menganalisa kasus tersebut :
1. Penyebab Konflik
2. Jenis Konflik
- - Antar sesama anggota masyarakat dan
- Aparat keamanan
3. Jenis Konflik
Download