1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan air pada pertanian lahan kering hanya mengandalkan air hujan. Hujan yang tidak terjadi setiap hari serta intensitas penyinaran matahari yang tinggi menyebabkan tingginya evapotranspirasi. Hal tersebut selanjutnya menyebabkan kandungan kadar air tanah di zona perakaran untuk pertumbuhan tanaman menurun dengan cepat. Perubahan kadar air tanah yang terjadi akan berbeda pada penggunaan lahan dapat berbeda. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah sifat-sifat fisik tanah. Sifat-sifat fisik tanah itu sendiri dipengaruhi oleh penggunaan lahan. Penggunaan lahan yang berbeda mempunyai sistem perakaran, sistem penutupan kanopi, dan sisa serasah, yang kesemuanya akan menentukan sifat-sifat fisik tanah di bawahnya, dan selanjutnya berpengaruh terhadap sifat retensi dan pergerakan air dalam tanah. Perbedaan kadar air tanah antar kedalaman menjadi berbeda dapat saja dipengaruhi oleh kemampuan retensi dan kecepatan air bergerak memasuki profil tanah. Ketersediaan air dalam tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara langsung. Pada budidaya tanaman lahan kering, sumber air utama bagi pertumbuhan tanaman adalah hujan. Bervariasinya hujan, baik dalam jumlah, intensitas, dan waktu datangnya hujan; dapat menjadi penyebab sulitnya prediksi waktu yang tepat melakukan penanaman/mengatur pola tanam. Perbedaan penggunaan lahan dapat mempengaruhi sifat-sifat fisik tanah yang selanjutnya mempengaruhi sifat-sifat retensi dan pergerakan air dalam tanah. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan dinamika kadar air tanah. Begitupun dengan curah hujan yang berbeda dalam jumlah dan intensitas yang juga turut mempengaruhi dinamika kadar air dalam tanah. 1 2 1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa sifat fisik tanah serta dinamika kadar air tanah pada berbagai penggunaan lahan dengan studi kasus di Kebun Percobaan Cikabayan, Dramaga. 2