BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits nabi yang mengisyaratkan tentang bagaimana perkembangan manusia. Hal ini bisa dibuktikan bahwa dalam kandungan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits nabi terdapat isyarat-isyarat yang mengindikasikan faktor genetika dan herediter. AlQur'an juga memuat keterangan tentang proses perkembangan manusia dalam rahim seorang ibu yang sedemikian rinci dan akurat sekalipun harus dibandingkan dengan penemuan ilmu pengetahuan saat ini. Untuk itu, kita sebagai umat muslim yang mengimani Al-Qur'an sebagai kitab pembawa pedoman hidup berkewajiban mempelajari dan memahami tentang proses perkembangan manusia tersebut. Menurut perspektif Islam, kehidupan manusia telah dimulai pada saat sebelum lahir. Manusia memiliki ruh yang telah hidup sebelum saat kelahirannya di dunia. Ruh manusia ini ditiupkan malaikat untuk masuk ke dalam jasmani manusia pada saat ia dikandung ibunya. Jasmani manusia, yang menjadi wadah bagi ruh selama ia mengalami kehidupan duniawi, juga diciptakan Allah sesuai dengan ketentuannya. AlQur'an dan hadits banyak membahas tentang hal itu. Al-Qur'an bahkan merupakan satu-satunya kitab suci yang membahas tentang awal proses perkembangan pra kelahiran manusia di dalam perut ibu secara cukup rinci. Kemudian setelah peralatan kedokteran berkembang pesat, gambaran pra kelahiran ini terbukti secara empirik. 1 Diantara perkembangan yang teramat penting dalam kehidupan manusia ialah sewaktu dalam kandungan ibu (pre natal). Jangka waktu pre natal ialah tempo selepas persenyawaan sehingga bayi dilahirkan yaitu berlangsung kira-kira 266 hari selepas persenyawaan atau 280 hari dari pertama haid yang terakhir sebelum seseorang hamil. Yang dimaksud persenyawaan disini ialah proses dimana sperma dan ovum bersatu untuk membentuk satu sel yang disebut zigot. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalahnya yaitu : 1. Apa yang dimaksud dengan Masa Pranatal dan Masa Bayi usia 0 – 2 tahun ? 2. Bagaimana tahap-tahap dari masing-masing Masa itu ? 3. Bagaimana pertumbuhan fisiknya dari mulai masa pranatal hingga usia 2 tahun ? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari makalah ini yaitu: 1. Untuk mengetahui Masa Pranatal dan Masa Bayi usia 0 – 2 tahun, 2. Untuk mengetahui tahap-tahap dari masing-masing Masa itu, 3. Untuk mengetahui pertumbuhan fisik seorang janin dari mulai masa pranatal hingga usia 2 tahun. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Tahap Pembuahan-Kelahiran Tahap pembuahan berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari terhitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Pria normal melepas sekitar 120 juta sel sperma. Menuju sel telur wanita dalam saluran telur. Perjalanan yang sangat jauh bagi mereka hingga sedikit yang berhasil. Hanya butuh 1 sel sperma untuk membuahi sel telur wanita. Setelah 1 sel sperma berhasil menembus dinding saluran sel telur maka terjadilah keajaiban pembuahan. Hari pertama, sel telur yang telah dibuahi memulai perjalanan menuju rahim. 1 minggu kemudian, sel telur menetap selama 9 bulan. Embrio mulai terbentuk. Jantung merupakan organ pertama yang terbentuk dan berdetak. 4 minggu (1 bulan) kemudian tangan dan kaki mulai bertunas, profil wajah seperti mata mulut dan lidah terbentuk perlahan, hati mulai memproduksi sel darah. Embrio terus berkembang untuk menjadi janin. 9 minggu (2 bulan 1 minggu) kemudian refleks syaraf mulai bergerak. 10 minggu (2 bulan 2 minggu) saatnya USG (UltraSonoGrafi) 2Dimensi atau 4Dimensi. 11 minggu (2 bulan 3 minggu) refleks menendang. 12 minggu (3 bulan) kelamin terbentuk tapi tidak terlihat jelas. 16 minggu (4 bulan) jari-jari tangan dan kaki mulai terbentuk, janin mulai belajar menggenggam, menggenggam tali pusatnya, 18 minggu (4 bulan 2 minggu) ibu mulai merasakan janin menendang. 20 minggu (5 bulan) indera pengihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi, kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup, janin mulai tampak seperti sosok manusia dengan panjang 30 cm. 24 minggu (6 bulan) organ tubuh tumbuh dengan sempurna, apa yang ivbu makan, ia juga merasakan melalui ketuban, pengenalan pada rasa ASI, ia juga mendengar dari luar 3 rahim walawpun tidak jelas, dan refleks menghisap jari, ia sudah memiliki periode tidur dan bangun, masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan dengan masa bangun. 28 minggu (7 bulan) ia merasakan cegukan, lemak tubuhnya mulai banyak, ia bisa menyentuh, mendengar, mengingat, ia mengenal suara ibunya, mengenal suara musik. 36 minggu (9 bulan) janin mengambil posisi kepala dibawah dan siap untuk dilahirkan, berat bayi lahir berkisar 3-3,5 kg dengan panjang 50 cm. 40 minggu (10 bulan) saatnya janin melihat dunia, perjuangan seorang ibu, saat janin mendesak untuk keluar, tali pusarnya sudah bisa dipotong, berikan ASI padanya. B. Tahap Perkembangan Bayi Lahir-2 Tahun Tahap 0-2 tahun atau disebut periode sensorimotor. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan : 1. Sub-Tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia 6 minggu dan berhubungan terutama dengan refleks. 2. Sub-Tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia 6 minggu sampai 4 bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaankebiasaan. 3. Sub-Tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia 4-9 bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan. 4. Sub-Tahapan koordinasi reaksi sirkuler sekunder, muncul dari usia 9-12 bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objk sebagai sesuatu yang permanen. 5. Sub-Tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia 12-18 bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan. 4 6. Sub-Tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas. a. Tahap Perkembangan Fisik Seluruh penginderaan dan sistem tubuh beroperasi pada masa kelahiran dengan kadar yang bervariasi. Otak tumbuh semakin rumit dan sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan. Pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan motorik berlangsung cepat. b. Tahap Perkembangan Kognitif Mulai memiliki kemampuan untuk belajar dan mengingat, bahkan pada minggu-minggu awal. Penggunaan simbol dan kemampuan memecahkan masalah berkembang pada akhir tahun kedua. Pemahaman dan penggunaan bahasa berkembsng dengan sangat pesat. c. Tahap Perkembangan Psikososial Kelekatan terhadap orang tua dan yang lain terbuntuk. Berkembangnya kesadaran diri. Munculnya peralihan dari ketergantungan ke kemandirian. Meningkatnya ketertarikan kepada anak-anak yang lain. d. Tahap Perkembangan Emosional Ketika bayi lahir, kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada, seperti menangis. Dan rasa senang bayi dapat terlihat saat ibu sedang memberikan ASInya sambil mengayun-ayunkan, menepuknepuk, memberi kehangatan dan memopongnya dengan mesra. Seiring dengan meningkatnya usia anak, reaksi emosional mereka menjadi kurang menyebar, kurang sembarangan dan lebih dapat dibedakan. Contohnya, anak yang lebih muda memperlihatkan ketidaksenangan semata-mata hanya dengan menjerit dan menangis. Kemudian reaksi mereka semakin bertambah meliputi, perlawanan, melemparkan benda, mengejangkan tubuh, lari menghindar, berbunyi, dan mengeluarkan kata-kata. Dengan bertambahnya umur anak, maka 5 reaksi yang berwujud bahasa meningkat sedangkan reaksi gerakan otot berkurang1. Dengan meningkatnya usia anak, semua emosi diekspresikan secara jelas lunak karena mereka harus mempelajari reaksi orang lain terhadap luapan emosi yang berlebihan, meskipun emosi itu berupa kegembiraan atau emosi yang menyenangkan lainnya. Variasi disebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu dan, taraf kemampuan intelektualnya serta kondisi lingkungan. Anak yang cenderung kurang emosional dibandingkan dengan anak yang kurang sehat. Demikian juga anak yang pandai bereaksi lebih emosional terhadap berbagai macam rangsangan dibandingkan dengan anak-anak yang kurang pandai2. e. Tahap Perkembangan Psikologi Masa 1-3 Bulan Pertama - Ekspresi Gerak Refleks Sejak bayi lahir, ia sudah mencoba beradaptasi dengan lingkungan barunya. Adaptasi ini diperlihatkannya dengan melakukannya gerakan-gerakan refleks.v bila bayi mendengar suara keras tibatiba atau perasaan yang mengejutkan lainnya, ia akan merentangkan tungkai, lengan, jari-jari, dan tubuh kebelakang, kepal ditarik dan tangan digenggam. Gerakan ini dilakukan bayi sebagai upaya untuk melindungi atau mempertahankan dirinya. Gerakan refleks ini menunjukkan bahwa bayi sudah memiliki perasaan takut dan nyaman sejak lahir. 1 Pratidarmanastiti, 1991:66 2 Masri, 1974:66) 6 Masa 4-7 Bulan Pertama - Suka Menggigit Beberapa bayi suka menggigit karena rasa ingin tahu. Tetapi dalam kondisi tertentu, perilaku suka menggigit disebabkan karena gigi bayi yang sedang tumbuh. Tekanan balik dari luar dapat meredakan tekanan dari bvawah gusi. - Cepat Marah Pada beberapa kasus, bayi seringkali cepat marah dan rewel. Disebabkan karena bayi merasa tidak nyaman atau merasakan nyeri pada salah satu bagian tubuhnya. Selama nyeri itu belum hilang, bayi akan terus rewel dan cepat marah tidak hanya berlangsung berjam-jam, bahkan sampai berminggu-minggu. - Sulit Tidur Rasa tidak enak yang membuata bayi mudah marah dan rewel sering terbawa hingga malam hari. Akibatnya si kecil tidak bisa tidur. Perasaan tidak menyenangkan, tidak aman, atau ketakutan sering membuat bayi tidak bisa tidur dengan tenang. Pada awal perkembangannya, bayi menginginkan kondisi yang sama seperti ketika masih ada dalam rahim, mendapatkan suasana yang membuatnya tenang dan merasa nyaman. Terkadang sulit tidur disebabkan juga karna tertukarnya pola tidur siang dan malam. Bayi yang terlalu banyak tidur di siang hari akan sulit tidur pada malam hari. - Menarik Bagian Tubuh Bayi menghadapi banyak hal yang ingin ia ketahui. Termasuk mengetahui bagian tubuhnya sendiri, seperti tangan dan jarijarinya, kaki dan jari-jarinya, penis atau vagina, dan bagian-bagian yang menimbulkan keingintahuannya. Bila bayi menarik-narik bagian tubuhnya tanpa disertai tanda-tanda atau ekspresi tidak 7 enak, kemungkinan itu dilakukan karena rasa ingin tahu. Tingkah laku ini hanya terjadi sementara waktu sampai bayi menemukan bahan lain untuk dieksplorasi. Pola bayi ini akan digantikan oleng tingkah laku lain ketika ia merasa bosan dan menemukan sesuatu yang lebih menarik. - Takut Mandi Umumnya, bayi takut mandi karena mendapati pengalaman yang tidak menyenangkan saat pertama kali ia di mandikan. Masa 8-12 Bulan Pertama - Temperamen Sulit Temperamen bayi dapat dilihat dari teratur atau tidaknya pola tidur dan makan bayi. Temperamen terbentuk sejak janin dan merupakan bawaan anak yang bersifat herediter atau yang diturunkan orang tua kepada anaknya. Bayi yang temperamen sulit biasanya lebih mudah marah, rewel dan merasa terganggu dan sering menangis tanpa sebab. Masa Pada Usia 2 Tahun - Agresif Perilaku agresif muncul dari dalam diri anak untuk mencari identitas diri dan belajar mandiri. Agresif anak ditunjukkan dengan berbagai cara, misalnya, menggigit teman untuk memperoleh mainan, memukul orang yang menghalanginya bermain. Banyak faktor yang memicu anak menjadi agresif. Faktor interen biasanya dari dalam diri anak, diantaranya, kurang tidur, lapar, sakit, marah atau kelelahan. Sedangkan faktor eksterennya adalah pola asuh orang tua dan pengalaman yang didapat anak dari lingkungan sekitar. - Suka Mengamuk 8 Pada usia ini anak seringkali mengamuk untuk mengekspresikan perasaannya. Ketika marah dia akan menggigit, memukul, atau menendang-nendang, membvanting-bantingkan tubuhnya sambil menangis keras tanpa menghiraukan bujukan kita. - Suka Memukul Suka memukul disebabkan karena anak belum mamapu menyalurkan kemarahannya dengan sempurna. - Susah Makan Ada beberapa hal yang membuat anak menolak suapan makanan. Mungkin saja anak sedang sakit tenggorokan, sehingga ia malas membuka mulut dan menelan makanan. Tetapi karena ia belum mampu mengutarakan kesakitannya ia hanya bisa menolaknya. - Takut Pada Orang Asing Disebabkan karena anak menganggap orang lain selain ayah, ibu atau yang pernah dikenalnya sebagai sebuah ancaman. - Ceroboh Umumnya, usia ini anak sring terjatuh atau menyenggol sesuatu. Disebabkan karena mereka sedang belajar menggunakan tubuhnya. Anak yang aktif dan gesit biasanya lebih sering menjatuhkan barang atau terjatuh. Anak yang sedang berlari sering terjatuh karena tubuh mereka membutuhkan keseimbangan dan koordinasi. Selain itu, kecerobohan dapat terjadi juga karena anak mengalami gangguan penglihatan, sehingga mereka sering terjatuh, atau mengalami kekakuan pada motoriknya. 9 BAB III PENUTUP Kesimpulan 10 DAFTAR PUSTAKA Memahami Si Buah Hati, Andesi, Mila Meiliasari, Mira Nurhayati, 2004 Human Develpoment, Mc. Graw Hill, Papalia, Olds, Feldman, 2009 11