Pengantar Ilmu Ekonomi Hakekat Ilmu Ekonomi Masalah-masalah Ekonomi Makro Pengangguran Pertumbuhan Inflasi Kemiskinan Mikro • Barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya? • Dengan metode apa barang dan jasa dihasilkan • Bagaimana cara pembagian barang yang dihasilkan di antara anggota masyarakat • Apakah sumberdaya dimanfaatkan sepenuhnya atau apakah sebagian menganggur • Apakah daya beli uang dan tabungan konstan atau berkurang karena inflasi • Apakah kemampuan perekonomian untuk menghasilkan barang bertambah atau tetap Pengangguran dan Inflasi Pemerintah telah membuat banyak kebijakan yang ditujukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan kestabilan harga. Pada kenyataannya, jarang pada saat yang sama terjadi kesempatan kerja penuh dan harga yang stabil. Bagaimana timbulnya pengangguran dan inflasi yang terlalu tinggi dan `bagaimana cara mengatasinya? Apakah tingkat pengangguran dan inflasi seharusnya nol persen? Berapakah tingkat inflasi yang dapat diterima? Dapatkah suatu negara mengendalikan inflasi? Pertanyaan tersebut menuntut dilakukannya perubahan lingkungan perekonomian. Pertumbuhan Sampai seberapa jauh pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya kita inginkan? Bagaimana kita dapat mempertahankan dan melanjutkan pertumbuhan ekonomi? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sangat mendasar mengenai penggunaan sumberdaya masyarakat. Kemiskinan Kemiskinan merupakan suatu persoalan utama di banyak negara. Bagaimana kemiskinan terjadi? Siapa yang miskin? Apa yang membuat mereka miskin? Apakah kemiskinan akan hilang dengan sendirinya? Apakah pemerataan pendapatan dapat terwujud? Apakah Ilmu Ekonomi itu? Menurut Alfred Marshall, Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang manusia dalam urusan hidup yang biasa. Persoalan ekonomi timbul dari penggunaan sumber yang langka untuk memuaskan keinginan manusia yang tak terbatas. Kelangkaan ini tak dapat dihindarkan dan merupakan inti persoalan ekonomi. Kelangkaan Sehubungan dengan keinginan manusia, penyediaan sumber daya yang tersedia saat ini sangat tidak mencukupi. Diperlukan berlipat ganda output perekonomian yang ada untuk menghasilkan cukup banyak barang dan jasa untuk memungkinkan semua orang mengkonsumsi jumlah tersebut. Pilihan Karena sumber daya langka, masyarakat menghadapi persoalan untuk memutuskan apa yang akan diproduksi dan bagaimana membagikan hasil produksinya diantara anggota masyarakat. Kelangkaan mengharuskan adanya pilihan, maka pilihan berarti ada pengorbanan (biaya). Biaya kesempatan Keputusan untuk memperoleh lebih dari satu barang, berarti harus membuat suatu keputusan untuk memperoleh barang lain dalam jumlah yang lebih sedikit. Hal inilah yang membuat keputusan pertama menghendaki pengorbanan (biaya). Setiap kali seseorang diharuskan untuk membuat sebuah pilihan, orang itu harus membayar biaya oportunitas. Definisi Ilmu ekonomi secara luas adalah mengenai: • Cara suatu masyarakat menggunakan sumber dayanya dan membagikan hasil produksi pada individu dan kelompok • Perubahan cara produksi dan distribusi pendapatan dari waktu ke waktu • Efisiensi system perekonomian. Albert L. Meyers: “Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia”. J.L. Mey Jr: “Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran”. “Ilmu ekonomi adalah studi mengenai kekayaan material” Ilmu ekonomi Adalah ilmu mengenai penilaian serta pilihan manusia, Frank Knight : “Studi mengenai ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara bertindak ekonomis”. Dari uraian tsb., jelaslah bahwa obyeknya adalah manusia. Guna, Konsumsi, dan Permintaan Manusia memerlukan barang dan jasa, karena barang dan jasa memberi kepuasan hati, manfaat, atau guna langsung atau tidak langsung. Guna suatu benda tergantung pada persediaannya. Sebuah botol berisi air minum mempunyai kegunaan yang tinggi bagi orang yang sedang haus. Botol berisi air kedua masih memberikan kegunaan/kepuasan, tetapi sudah tidak sebesar botol pertama. Guna yang diberikan oleh sejumlah botol berisi air minum berturut - turut makin mengecil. Guna marginal semakin berkurang. • Karena kepuasan atau guna tak dapat dihitung atau diukur, para ahli ekonomi mencari jalan lain dengan membandingkannya dengan uang. Jadi bukannya berapa banyak kepuasannya, tetapi berapa nilai kepuasannya itu. • Seorang pegawai dengan pendapatan tertentu harus berhati-hati dalam membelanjakan uangnya untuk membeli barang yang diperlukan. Dia harus membagi sesuai dengan prioritas keperluan akan barang tersebut. • Misal saja, ada seorang pegawai yang membawa uang bagian gajinya untuk membeli durian. • Di sudut jalan ada setumpuk durian dengan harga Rp 5.000 per butir. Berapa butirkah pegawai itu akan membeli durian? • Dia tidak dapat mengukur besarnya kepuasan dari tiap butir durian. Dia akan membandingkan uang yang dimilikinya dengan durian yang akan dibelinya. Bila dia memutuskan untuk membeli 4 buah durian. Kepuasan yang akan diperoleh dari 4 buah durian seimbang dengan nilai uang Rp.20.000. Mengapa ia tidak membeli 5 buah atau 3 buah saja? 1. Karena durian yang ke 5 dirasa tidak akan menambah kepuasan yang sama dengan butir durian jika hanya membeli 4 buah. Atau kepuasan durian ke 5 lebih rendah nilainya dari pada uang Rp.5.000. 2. Karena butir yang ke 4 masih akan memberi kepuasan yang lebih besar dari pada uang Rp. 5.000. Perbedaan antara kepuasan dari butir ke 3 dengan ke 4, dan antara butir ke 4 dengan ke 5 itu sangat diperhatikan oleh ahli ekonomi. Perbedaan kepuasan ini dinamai Kepuasan Marginal atau Guna Marginal. Dapat dikatakan bahwa makin banyak suatu barang itu dikonsumsi, akan semakin kecil tambahan kepuasan ini. Atau bahkan akan merusak. Kenikmatan durian ke 1 masih demikian besarnya hingga orang tadi sebenarnya berani membeli dengan harga (kepuasan senilai dengan uang) Rp.12.500. Kenikmatan durian ke 2 senilai dengan uang Rp.10.000, dan yang ke 3 senilai Rp.7.500 dan seterusnya. Pengurangan kepuasan seperti pada kasus durian, dinamai “hukum tambahan kepuasan yang makin berkurang” (the law of diminishing marginal satisfaction). Uang Rp10.000 bagi orang kaya mempunyai guna/kepuasan yang lebih kecil dari pada bag orang miskin. Apabila orang kaya memberi sedekah Rp.10.000 kepada orang miskin, maka tambahan kepuasan bagi si miskin akan lebih besar dari pada pengurangan kepuasan bagi orang kaya si pemberi. Dari pembelian durian, ada hal lain yang menarik. Untuk durian pertama, karena kepuasannya masih tinggi, orang tersebut bersedia membayar Rp.12.500 padahal harganya hanya Rp.5.000. Jadi ada selisih Rp.7.500. Untuk durian ke dua dia bersedia membayar Rp.10.000 jadi ada selisih Rp.5.000. dan seterusnya. Rp 125 100 75 50 25 0 Butir Durian 0 1 2 3 4 5 Selisih tersebut dinamai “surplus konsumen” yaitu selisih antara harga yang konsumen bersedia untuk membayarkannya dengan harga yang sesungguhnya. Makin kaya seseorang, makin besar surplus konsumennya. Dari gambar di atas juga dapat ditelaah lebih lanjut lagi. Apabila titik-titik yang menggambarkan kepuasan orang tersebut dihubungkan, terlihat sebuah kurve dari kiri atas ke kanan bawah. Kurve ini diartikan: kalau harga durian Rp.12.500 maka orang tsb hanya bersedia membeli 1 buah. Kalau harganya Rp.10.000, dia hanya membeli 2 buah, dan seterusnya. Kurve semacam ini disebut Kurva Permintaan. Kurve Permintaan adalah berbagai jumlah barang yang akan dibeli seseorang pada berbagai kemungkinan tingkat harga dalam jangka waktu tertentu. Permintaan Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan membeli barang dengan jumlah yang lebih sedikit kalau harga barang itu naik. Demikian pula kalau harga barang turun, orang akan membeli dengan jumlah yang lebih banyak. Bentuk umum kurve permintaan adalah dari kiri atas ke kanan bawah, seringkali tidak lurus melainkan lengkung. Asumsinya adalah bahwa yang berubah-ubah itu hanyalah harga barang yang bersangkutan, sedang yang lain-lain: pendapatan, selera, harga barang lain tidak berubah. Keadaan lain-lain tidak berubah ini dalam ekonomika disebut “Ceteris paribus”. Dalam kenyataannya, perubahan jumlah suatu barang yang dibeli tidak hanya dipengaruhi oleh harga barang yang bersangkutan saja, tetapi juga oleh: • Harga barang-barang lain, terutama yang bersaingan. • Pendapatan konsumen. • Selera. • Faktor-faktor non-ekonomi lain seperti jumlah Permintaan dan Harga Suatu hipotesis dasar ekonomi adalah bahwa semakin rendah harga suatu komoditi, semakin banyak jumlah yang akan diminta, kalau hal lain tetap sama. Dengan naiknya harga, Konsumen akan mengurangi jumlah yang dibeli atau berhenti membeli Skedul Permintaan dan Kurva Permintaan Skedul permintaan merupakan gambaran hubungan antara harga dan jumlah yang diminta. Skedul ini adalah tabulasi angka yang memperlihatkan jumlah komoditi yang diminta pada harga tertentu. Tabel 1: Skedul permintaan wortel Harga per unit p Jumlah permintaan D 110 U 20 V 40 90 W 60 77,5 X 80 67,5 Y 100 62,5 Cara kedua untuk memperlihatkan hubungan antara jumlah yang diminta dan harga adalah dengan membuat sebuah grafik. Harga pada sumbu vertical, dan jumlah permintaan pada sumbu datar. P Q Pergeseran Kurva Permintaan Skedul permintaan dan kurva permintaan dibuat berdasarkan asumsi ceteris paribus. Bagaimana jika faktor yang lain berubah? Misal jika pendapatan bertambah, mereka akan membeli jumlah tambahan dari komoditi tersebut walaupun harganya tidak berubah. Atau walaupun harga komoditi naik, jumlah yang diminta tetap. Jika lebih banyak yang dibeli pada setiap harga, kurva permintaan bergeser ke kanan. Jika lebih sedikit yang dibeli pada setiap harga, kurva permintaan bergeser ke kiri P D D D D D D Q Penawaran Penawaran barang dipengaruhi oleh: * Harga barang yang bersangkutan * Harga barang lain * Biaya faktor produksi * Sasaran perusahaan * Tingkat teknologi. Penawaran dan harga Suatu hipotesis dasar ekonomi adalah bahwa untuk banyak komoditi, semakin tinggi harganya, semakin besar jumlah yang ditawarkan, dengan syarat hal lain tetap. Skedul Penawaran dan Kurva Penawaran Skedul Penawaran; Kurva Penawaran, merupakan penyajian skedul penawaran secara grafis. Setiap titik pada kurva penawaran merupakan suatu kombinasi harga dan jumlah tertentu. Kurva penawaran keseluruhan menggambarkan hubungan lengkap antara jumlah yang ditawarkan dengan harga, hal lain dianggap sama. Skedul pernawaran wortel Harga per unit p Jumlah penawaran S U 20 5 V 40 46,0 W 60 77,5 X 60 100,0 Y Z 80 100 115,0 122,5 S P S S S S S O Q Pergeseran Kurva Penawaran Suatu pergeseran berarti pada setiap harga, jumlah yang ditawarkan berlainan. Kenaikan jumlah yang ditawarkan pada setiap harga, akan menggeser kurva penawaran ke kanan. Sebaliknya, penurunan jumlah yang ditawarkan pada setiap harga, terlihat sebagai pergeseran ke kiri. Harga-harga lain Perubahan harga barang substitusi dapat menggeser kurva penawaran. Suatu penurunan harga suatu komoditi dapat menggeser kurva komoditi lain ke kanan Harga Faktor Produksi Suatu kenaikan biaya faktor produksi menggeser ke kiri kurva penawaran suatu komoditi tersebut, dan sebaliknya. Teknologi Suatu perubahan teknologi yang mengurangi biaya produksi akan menggeser kurva penawaran ke kanan. Penentuan harga oleh Permintaan dan Penawaran Menggabungkan skedul permintaan dan Penawaran wortel, kita dapati bahwa hanya terdapat satu harga, $60 per ton, dimana jumlah wortel yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Pada harga kurang dari $60 per ton terdapat kekurangan wortel, karena jumlah yang diminta lebih besar dari yang ditawarkan. Pada harga yang lebih tinggi dari $60 per ton, terdapat suatu kelebihan penawaran dari jumlah yang diminta. Pada harga $60 per ton, produsen ingin menjual 77,5 ton, dan pembeli ingin membeli jumlah ini. Suatu keseimbangan antara kekuatan yang berlawanan, suatu keadaan berhenti, atau equilibrium. Harga equilibrium adalah harga yang dicapai oleh pasar, yaitu harga dimana jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta. Setiap harga lain disebut harga disequilibrium. P D S D S Q O Elastisitas Permintaan dan Penawaran P Q Kasus 1: Jumlah yang diminta konsumen sangat peka terhadap perubahan harga. Untuk mencapai suatu kenaikan penjualan yang besar, diperlukan hanya sedikit saja penurunan harga. Kasus 2: Jumlah yang diminta konsumen sangat tidak peka terhadap perubahan harga. Penurunan harga hanya berpengaruh sedikit perubahan permintaan komoditi. P Q Elastisitas harga Pada gambar kasus 1, kurva permintaan lebih datar dari pada kurva permintaan kasus 2. Jadi untuk setiap perubahan harga, perubahan jumlah yang diminta lebih besar pada kasus 1 dari pada kasus 2. Pengurangan harga yang sama besar, akan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap perubahan permintaan barang yang harganya murah dan yang harganya mahal. Elastisitas permintaan, ukuran kepekaan perubahan jumlah yang diminta karena perubahan harga didefinisikan sebagai berikut: % perubahan jumlah yang diminta % perubahan harga Menafsirkan angka elastisitas permintaan Karena perubahan persentase harga dan jumlah mempunyai tanda yang berlainan, elastisitas permintaan merupakan angka negatif. Namun kita akan mengabaikan tanda negatif, dan memperlakukan angka tersebut sebagai angka positif. Angka elastisitas dapat bervariasi dari nol sampai tak terhingga. Apabila angka elastisitas sama dengan nol, berarti tak ada perubahan jumlah yang diminta bila terjadi perubahan harga. Semakin besar elastisitas, semakin besar persentase perubahan jumlah untuk suatu perubahan harga. Bila persentase perubahan jumlah lebih besar dari persentase perubahan harga, nilai E 1, permintaan dikatakan elastis.. Bila persentase perubahan kuantitas lebih kecil dari persentase perubahan harga, nilai E 1 permintaan dikatakan inelastis. Tiga Kurva Permintaan D1 Elastisitas nol D2 Elastisitas Tak Terhingga D3 Elastisitas Satu P D1 D2 D3 Q O Elastisitas silang (Cross elasticity) Elastisitas silang berarti persentase perubahan jumlah barang X dibagi persentase perubahan harga barang Y. % Qx % Py dimana Qx = jumlah barang X, dan Py = harga barang Y Bila kenaikan harga Y diikuti kenaikan jumlah X yang diminta, maka kedua barang itu merupakan barang persaingan, dan hasil bagi rumus itu adalah positif. Bila kenaikan harga Y diikuti penurunan jumlah X yang dibeli, maka kedua barang itu disebut barang komplementer, dan hasil bagi rumus itu negatif. Bila kenaikan harga Y tidak diikuti kenaikan atau penurunan jumlah barang X yang dibeli, maka kedua barang itu disebut barang yang tidak berkaitan (independent goods). Elastisitas Pendapatan Apabila pendapatan konsumen naik, jumlah beberapa jenis barang yang dibeli bertambah atau juga berkurang, meskipun harga barang tidak berubah, gejala ini melahirkan elastisitas pendapatan dari permintaan (Income elasticity of demand). % Qx % Y dimana Qx = jumlah barang X yang dibeli, dan Y = pendapatan Apabila permintaan atas suatu barang X bertambah akibat bertambahnya pendapatan, maka barang tersebut disebut barang superior atau normal. Apabila permintaan barang X berkurang dengan bertambahnya pendapatan, maka barang tersebut disebut barang inferior. Elastisitas Silang Merupakan kepekaan permintaan terhadap perubahan harga komoditi lain. % Q permintaan brg X % harga barang Y Barang komplementer mempunyai elastisitas silang negatif Barang Substitusi mempunyai elastisitas silang positif Elastisitas Penawaran Elastisitas penawaran mengukur kepekaan jumlah yang ditawarkan terhadap suatu perubahan harga komoditi itu sendiri. % Q penawaran brg X % harga barang X Suatu kenaikan harga menyebabkan suatu kenaikan jumlah yang dijual. Kasus-kasus khusus; Jika Kurva penawaran vertikal, - jumlah yang ditawarkan tidak terpengaruh oleh perubahan harga – Elastisitas penawaran nol. Jika kurva penawaran horisontal, jumlah yang ditawarkan sangat peka terhadap perubahan harga. Suatu penurunan harga sedikit saja akan mengurangi jumlah yang ditawarkan. Perusahaan, Produksi, dan Biaya Perusahaan adalah kesatuan teknis, yang bertujuan untuk menghasilkan benda-benda atau jasa. Perusahaan ingin mencapai laba setinggi mungkin. Pengertian sehari-hari, laba adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat barang-barang tersebut. Jumlah TK 0 1 2 3 4 5 Total Produksi 0 15 34 48 60 62 Produk Rata-rata (AP) Produk Marjinal (MP) 15,0 17 16 15 12,4 15 19 14 12 2 Total Produksi: adl keseluruhan jumlah output yang dihasilkan dalam suatu masa tertentu oleh semua faktor produksi yang dipergunakan. Produksi Rata-rata adl produk keseluruhan untuk setiap faktor variabel, tenaga kerja Produk Marjinal; adl Perubahan dalam produk keseluruhan, yang terjadi karena pengunaan 1 Unit tambahan faktor produksi Faktor-faktor produksi Setiap masukan yang nyata ke dalam proses produksi dianggap sebagai faktor produksi. Biaya adalah harga input yang digunakan untuk menghasilkan output. = R – C = Laba R = Revenue (hasil) C = Cost (biaya) Jenis Biaya: Biaya tetap (fixed cost / FC) Biaya tetap ialah biaya, yang tidak berubah meskipun besarnya produksi berubah. Biaya tidak tetap (variable cost / VC) Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara langsung bila produksi berubah. Biaya Total (Total Costs / TC); adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel. TC = FC + VC Biaya rata-rata (Average Cost / AC);Biaya dibagi dengan jumlah output yang dihasilkan. Biaya tetap rata-rata (Average fixed costs / AFC); = biaya tetap dibagi dengan jumlah output. Biaya variabel rata-rata (Average variable costs / AVC); biaya variabel dibagi dengan output. Biaya marjinal (Marginal Costs / MC); tambahan biaya karena tambahan output. Ketika seorang pengusaha berusaha memperoleh keuntungan yang sebesarbesarnya, persoalannya adalah: • berapa banyak barang akan dijual atau diproduksi • berapa harganya, dan • berapa banyak faktor produksi akan dipakai untuk menghasilkan barang tersebut. . Sebab biaya rata-rata per kesatuan barang, biaya marjinal, dan biaya total semuanya itu tergantung pada struktur biaya dan penerimaan dari penjualan Pedoman Perilaku Perusahaan yang mencari laba maksimal Pedoman 1; Suatu perusahaan tidak perlu berproduksi sama sekali jika pendapatan ratarata dari produknya lebih kecil atau sama dengan biaya variabel rata-rata. Pedoman 2; Dianggap bahwa bermanfaat bagi perusahaan untuk berproduksi, maka akan menguntungkan bagi perusahaan untuk memperluas output kalau pendapatan marjinal lebih besar dari biaya marjinal. Perluasan akan terus berlangsung sampai pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal. Syarat yang harus ada untuk mencapai laba maksimal: Perusahaan harus menghasilkan output dimana : a. Harga paling sedikit sama dengan biaya variabel, b. Pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal, dan c. Kurva biaya marjinal memotong kurva pendapatan marjinal dari bawah. Unsur-unsur Persaingan Sempurna Asumsi-asumsi Persaingan Sempurna Perusahaan dianggap menerima harga yang ada; artinya perusahaan dapat mengubah tingkat produksi dan penjualannya tanpa mempengaruhi harga secara berarti. Dalam industri terdapat kebebasan untuk masuk dan meninggalkan industri tersebut. Artinya setiap perusahaan bebas menjalankan produksinya. Kurva permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan sempurna adalah elastis sama sekali karena perubahan produksinya hanya akan mempunyai pengaruh yang sangat kecil terhadap harga. Perubahan produksi yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan tidak akan mempengaruhi harga. Kurva Pendapatan Total, Rata-rata dan Marjinal Pendapatan Total (TR) adl jumlah total yang diterima oleh penjual. TR = q x p Pendapatan Rata-rata (AR) adl jumlah penerimaan untuk setiap unit yang dijual. Pendapatan marjinal (MR) adl perubahan pendapatan total disebabkan penjualan satu unit tambahan komoditi. Dalam bentuk grafik, pendapatan rata-rata dan pendapatan marjinal adalah sama dengan garis horisontal pada tingkat harga pasar. Konsep Pendapatan untuk perusahaan dengan persaingan Sempurna Bila harga tetap, AR = MR = p Kuantitas (q) TR ( q.P ) AR = TR/q MR = ΔTR/Δq $3 10 $ 30 3 - 3 11 33 3 $3 3 12 36 3 3 3 13 39 3 3 Harga (p) Karena perusahaan dapat menjual setiap jumlah dengan harga ini, garis horisontal yang sama juga merupakan kurva permintaan perusahaan. Jika harga pasar tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan output perusahaan, maka kurva permintaan, kurva penerimaan rata-rata, dan kurva pendapatan marjinal tergabung dalam garis horisontal yang sama Output Equilibrium Perusahaan dalam Persaingan Sempurna Pasar menentukan harga tertinggi untuk produk yang dijual oleh perusahaan. Perusahaan menentukan kuantitas output yang memberikan laba maksimal. Kuantitas ini adalah dimana p = MC Bila perusahaan memperoleh laba maksimal, maka perusahaan tidak mempunyai keinginan untuk mengubah outputnya. Perusahaan dikatakan berada dalam equilibrium jangka pendek. Equilibrium perusahaan yang bersaingan Perusahaan memilih output dimana p = MC yang lebih besar dari AVC $ per Unit E • P = MR = AR Output O q qE q1 Perusahaan memilih output dimana p = MC yang lebih besar dari AVC. Ketika p = MC seperti pada q, laba perusahaan akan berkurang jika perusahaan meningkatkan atau menurunkan outputnya. Pada setiap titik sebelah kiri qE, misalnya q, harga lebih tinggi dari biaya marjinal, dan adalah menguntungkan kalau menaikkan output. Pada setiap titik di sebelah kanan qE, harga lebih rendah dari biaya marjinal dan adalah menguntungkan mengurangi output. Output equilibrium adalah qE. Kurva Penawaran Jangka Pendek Kurva penawaran menunjukkan kuantitas yang akan ditawarkan oleh perusahaan pada setiap harga. Untuk harga yang lebih rendah dari AVC, perusahaan akan menawarkan 0 unit. Untuk harga di atas AVC, perusahaan akan menyamakan harga dengan biaya marjinal. Jadi, dalam persaingan sempurna, kurva penawaran perusahaan mempunyai bentuk yang sama dengan kurva biaya marjinal di atas AVC Dalam persaingan sempurna kurva penawaran industri adalah pejumlahan dari berbagai kurva biaya marjinal semua perusahaan dalam indusri. Pada harga pasar ekuilibrium setiap perusahaan memproduksi dan menjual suatu kuantitas dimana biaya marjinal sama dengan harga pasar. Karena jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan, tidak ada alasa bagi harga pasar untuk berubah dalam jangka pendek. Bagaimana perusahaan kompetitif memutuskan jumlah yang akan ditawarkan? Jumlah output yang akan ditawarkan tergantung pada biaya produksi. Bahwa output yang memaksimumkan laba dicapai ketika biaya marjinal sama dengan harga. Pada titik laba maksimum, unit terakhir yang diproduksi memberikan pendapatan yang tepat sama dengan biaya unit tersebut. BERBAGAI KONSEP BIAYA JUMLA H Q FC (Rp) VC (Rp) TC (RP) FC+VC 0 55 0 55 1 55 30 85 2 55 55 110 3 55 75 130 4 55 105 160 5 55 155 210 6 55 225 280 7 55 - 370 8 55 - 480 MC (Rp) 33 30 27 25 22 20 21 30 40 50 60 80 90 100 110 120 AC (RP) TC/Q AFC (RP) FC/Q AVC (RP) VC/Q TAK TENTU 85 TAK TENTU 55 - 55 27,5 27,5 43,5 18,33 25 40 13,75 26,25 42 11 - 46,6 9,17 37,66 52,8 7,84 45 60 6,88 53,13 30 Pada umumnya sebuah perusahaan akan menutup usahanya dalam jangka pendek ketika ia tidak dapat menutup biaya variabelnya lagi. Ingat bahwa meskipun sebuah perusahaan tidak berproduksi sama sekali, ia masih tetap harus membayar biaya tetap seperti bunga obligasi, sewa, dan gaji direktur. Kaidah penghentian usaha: Bila harga turun sedemikian rendahnya sehingga penerimaan totalnya lebih kecil dari biaya variabel, dan harga lebih kecil dari biaya variabel rata-rata, maka perusahaan dapat meminimumkan kerugian dengan cara menutup usahanya. Perilaku penawaran industri kompetitif Untuk mendapatkan kurva penawaran pasar barang tertentu, harus dilakukan penjumlahan secara horizontal kurva penawaran dari semua produsen barang tersebut. Menurut alfred marshall, bahwa pergeseran permintaan menghasilkan penyesuaian harga yang lebih besar dalam jangka pendek daripada jangka panjang. Ada tiga jenis periode waktu pada ekuilibrium pasar yang berkaitan dengan biaya: Ekuilibrium periode singkat; terjadi apabila penawaran tetap. Ekuilibrium jangka pendek; terjadi bila perusahaan dapat menambah output walaupun pabrik dan peralatannya tetap. Ekuilibrium jangka panjang; terjadi bila semua faktor produksi bersifat variabel, sehingga perusahaan dapat mengganti pabriknya yang sudah tua, atau mendirikan pabrik baru. Untuk ekuilibrium jenis pertama, jumlah ikan yang ditawarkan tetap, sehingga permintaan yang lebih banyak akan mendorong naiknya harga ikan yang tinggi. Dalam jangka pendek, para nelayan dapat memperpanjang jam kerja untuk memperoleh ikan yang lebih banyak tanpa menambah kapal baru, dan menghasilkan titik ekuilibrium yang lebih rendah dari periode singkat. Dalam jangka panjang, harga yang lebih tinggi mendorong pembangunan pabrik pembuatan kapal dan mendorong masuknya perusahaan baru. Hal ini menghasilkan titik ekuilibrium yang labih rendah lagi. Efisiensi dan Keadilan pada Pasar Kompetitif Suatu perekonomian dianggap efisien apabila perekonomian tersebut diorganisasi untuk memberikan sebanyak mungkin barang dan jasa dengan asumsi sumberdaya dan teknologi sudah tertentu. Surplus ekonomi Total surplus produsen dan konsumen disebut surplus ekonomi, yang menunjukkan kepuasan total yang dihasilkan oleh suatu perekonomian terhadap biaya produksi. Surplus ekonomi merupakan kelebihan kepuasan atas biaya produksi. Suatu perekonomian berjalan dengan baik bila menghasilkan surplus ekonomi yang besar, bila tingkat kepuasannya tinggi, dan biayanya rendah. Bekerjanya Penawaran dan Permintaan Kaidah umum; Kaidah I: peningkatan permintaan terhadap suatu komoditi (kurva penawaran dianggap tetap) akan meningkatkan harga komoditi. • Kaidah ii: peningkatan penawaran suatu komoditi (kurva permintaan dianggap tetap) akan menurunkan harga dan meningkatkan jumlah yang dibeli dan dijual. Kasus 1: Biaya yang Konstan; Untuk menghasilkan produk yang berlipat, menggunakan tenaga kerja, tanah, dan input lain dalam proporsi yang sama. Dalam kasus ini, kurva penawaran jangka panjang SS akan berbentuk garis horizontal, dengan tingkat biaya per unit yang konstan. Peningkatan permintaan DD akan menggeser titik perpotongan ke kanan, meningkatkan Q tetapi dengan P yang sama. Kasus 2: Biaya yang meningkat (Increasing Cost) dan Hasil Lebih yang Makin Berkurang (Diminishing Return); Kasus 3: Penawaran yang tidak Elastis Sempurna atau Tetap dan Sewa Ekonomi; Sumberdaya tanah jumlahnya tetap, meningkatnya harga penawaran tanah tidak bisa menciptakan lebih banyak/luas tanah Dalam kasus ini, Kurva penawaran adalah vertical. Harga yang tinggi tidak meningkatkan output. Harga faktor produksi saperti tanah disebut “Sewa Ekonomi Murni” (Pure Economic Rent). Peningkatan permintaan hanya akan meningkatkan harga. Peningkatan permintaan hanya akan meningkatkan harga. Kasus 4: Kurva Penawaran yang Melengkung ke Belakang; Ketika upah dinaikkan, para pekerja bukannya bekerja lebih keras, tetapi mereka malah lebih santai. Kasus 5: Pergeseran Kurva Penawaran; Peningkatan penawaran akan menurunkan harga dengan jumlah besar jika permintaan tidak elastis. Persaingan Tidak Sempurna Persaingan tidak sempurna berlaku dalam suatu perekonomian, apabila masing-masing penjual mempunyai pengendalian terhadap harga produknya. Pesaing tidak sempurna menghadapi kurva permintaan yang menurun ke bawah. Jika perusahaan menaikkan penjualan produknya, maka perusahaan tersebut akan menekan harga produknya. Perilaku Pesaing Tidak Sempurna Beberapa bentuk persaingan tidak sempurna: Monopoli; Pada keadaan yang ekstrim, hanya ada satu penjual dengan kekuasaan monopoli. Ia adalah satu-satunya produsen dalam industri dan tidak ada produsen lain yang memproduksi barang substitusi yang sangat mirip. Oligopoli; Arti oligopoly adalah “beberapa penjual” Oligopoli ada dua tipe: Tipe pertama, seorang oligopolis merupakan salah seorang dari beberapa penjual yang memproduksi barang yang identik. Tipe yang kedua, ditandai oleh industri yang hanya terdiri dari segelintir penjual yang menjual barang dengan diferensiasi produk. Jika seorang monopolis berharap akan memaksimalkan keuntungannya, berapa harga yang harus ditetapkan?. Berapa output dihasilkan? Untuk menjawab pertanyaan tsb, kita perlu membandingkan biaya produksi dengan penerimaannya. Pada output berapakah penerimaan dimaksimalkan? TR maksimum ketika q =5 dan P = 100. Pada titik ini permintaan mempunyai elastisitas sebesar satu. Jadi seorang monopolis akan menjual pada harga dimana TR maksimum atau elastisitas permintaan = 1. Penerimaan marjinal (mr) adalah kenaikan total penerimaan yang terjadi ketika output meningkat satu unit. MR bisa positip dan bisa negatip. Elastisitas dan Penerimaan marjinal (MR) • MR positip jika permintaan elastis, • MR = 0 jika permintaan elastisitas = 1, dan • MR negatip jika permintaan tidak elastis. Keuntungan Maksimum untuk seorang Monopolis Keuntungan total = penerimaan total – biaya total TP = TR – TC = (P x q) – TC. Bahwa keuntungan maksimum akan terjadi jika output terletak pada tingkat dimana penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinalnya. QUANTITAS Q HARGA P=AR= TR/q PENERIMAAN TOTAL TR = Pxq PENERIMAAN ARJINAL MR 0 200 0 1 180 180 2 160 320 3 140 420 4 120 480 5 100 500 6 80 480 -20 7 60 - -60 8 40 320 9 - 180 10 0 0 180 140 100 20 -140 -180 Posisi Laba Maksimum $ p e r u n I t $ p e r u n I p t p D D MR q output MR q output SASARAN UTAMA KEBIJAKAN EKONOMI 1. Tingkat pengerjaan yang tinggi (employment) 2. Stabilitas harga 3. Distribusi pendapatan yang adil (equitable) 4. Pertumbuhan (growth) 5. Mencapai keseimbangan neraca pembayaran internasional. Pengangguran (Unemployment); Pengangguran mengakibatkan hilangnya kesempatan warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan, dan menurunkan derajat dan nilai kehidupan manusia. Stabilitas harga; Konsumen tidak menghendaki terjadinya kenaikan harga barang dan jasa yang tinggi. Pada sisi lain, produsen tidak suka apabila terjadi penurunan harga. Kenaikan harga yang tidak terlalu tinggi diperlukan untuk merangsang investasi. Inflasi akan sangat merugikan bagi masyarakat yang berpendapatan tetap, atau yang kenaikannya lebih lambat dari pada kenaikan tingkat harga Distribusi pendapatan yang adil: Distribusi yang sangat tidak merata adalah hal yang tidak dikehendaki oleh sebagian besar orang. Ketidakadilan pendapatan dapat dikurangi dengan pajak prograsif. Pertumbuhan ekonomi; Pertumbuhan ekonomi diperlukan, karena jumlah penduduk selalu meningkat dari tahun ke tahun. Jadi produksi barang dan jasa harus selalu bertambah. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perekonomian harus tumbuh minimal sama dengan laju pertumbuhan penduduk. Mencapai keseimbangan Neraca Pembayaran Internasional (NPI). Harus selalu diusahakan agar NPI tidak defisit. NPI defisit artinya lebih banyak pembayaran atau aliran dana ke luar negeri dari pada yang kita terima. Sebaliknya apabila NPI surplus berarti banyak aliran dana dari luar negeri sebagai akibat dari aliran modal, ekspor komoditi dan jasa kita. Neraca pembayaran yang baik adalah neraca pembayaran yang seimbang, sehingga tidak terjadi goncangan yang dapat mengganggu perekonomian. Instrument yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah: • • • • KEBIJAKAN FISKAL; KEBIJAKAN MONETER; KEBIJAKAN PENDAPATAN; PEREKONOMIAN LUAR NEGERI; Penawaran dan Permintaan Agregat Penawaran agregat; adalah jumlah output yang akan diproduksi dan dijual oleh kalangan bisnis pada harga berlaku, pada kapasitas produksi tertentu dan dengan biaya tertentu. Permintaan agregat: adalah jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh konsumen, perusahaan, dan pemerintah, pada tingkat harga tertentu, jumlah pendapatan tertentu, dan variabel-variabel ekonomi tertentu lainnya. Output Nasional Salah satu konsep penting adalah gross national product (GNP), yang merupakan jumlah nilai seluruh output suatu negara pada periode tertentu. • Ada tiga pendekatan dalam perhitungan pendapatan nasional: • Pendekatan produksi; • Pendekatan penerimaan; • Pendekatan pengeluaran; PENDEKATAN PRODUKSI; • Pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian/negara • GNP juga dapat dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah atau added Value • Nilai tambah merupakan nilai selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan nilai pembelian bahan mentah dan jasa perusahaan lain. Pendekatan penerimaan; Pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan seluruh penerimaan dari pemakaian faktor produksi tanah, tenaga kerja, modal, dan wirasuasta. Y = sewa + upah + bunga + laba Y=r+w+I+p Pendapatan nasional juga merupakan penjumlahan nilai konsumsi masyarakat, penanaman modal, dan belanja negara. Y=c+i+g Konsep perhitungan Pendapatan nasional: GNP; dihitung menggunakan konsep warga negara (Nation), (Jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor produksi warga negara). sedangkan GDP dihitung menggunakan konsep wilayah. (Jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor produksi di wilayah/negara tertentu, siapapun pemiliknya). GDP = GNP – Net foreign Investment. Perputaran Mesin Perekonomian Sektor Perusahaan (business sector); Produsen; menghasilkan bermacam-macam barang dan jasa. Terdiri dari perusahaan swasta, negara, swasta asing dan nasional besar atau kecil, dan koperasi. Sektor ini menggunakan faktor produksi Tanah, Tenaga kerja, Modal dan peralatan, dan kewirasawastaan. Perusahaan menerima balas jasa berupa pembayaran atas semua barang dan jasa yang dijual. Sektor Pemerintah (Government sector); Sektor Pemerintah mempunyai uang yang berasal dari pajak dan penghasilan untuk membayar barang dan jasa dari perusahaan, faktor produksi dari Rumah tangga. Pemerintah memberikan pelayanan administrasi, pertahanan keamanan, pengaturan dan lain-lain kepada ketiga sektor di luar pemerintah. Sektor Luar negeri (Foreign sector); Sektor ini mengirimkan barang dan jasa sebagai impor, dan sebagai balas jasanya adalah pembayaran ke luar negeri dengan Devisa sebagai hasil Ekspor kita. Arus Uang Arus Barang Perusahaan Rumah Tangga Arus Faktor Produksi Arus Uang Arus Uang Arus Barang Rumah Tangga Perusahaan Arus Faktor Produksi Arus Uang Pemerintah Luar Negeri Sektor Rumah tangga (household sector); Konsumen; menghabiskan/mengkonsumsi hasil produksi yang diproduksi oleh sektor perusahaan. Sektor Rumah tangga mempunyai faktor produksi, dan faktor produksi ini disumbangkan ke perusahaan untuk dimanfaatkan dan diolah. Faktor produksi ini juga mengalir ke sektor Pemerintah dan sektor Luar negeri. Sektor ini menerima sewa atas faktor produksi tanah, upah atas faktor produksi tenaga kerja, bunga atas faktor produksi modal, dan laba atas faktor produksi kewiraswastaan. Konsumsi dan Investasi Konsumsi adalah pengeluaran untuk barang dan jasa. Konsumsi merupakan komponen terbesar GNP. Alat pokok dalam analisa adalah fungsi konsumsi, yaitu suatu konsep yang mengkaitkan pengeluaran untuk konsumsi dengan tingkat pendapatan disposabel. C = F(Yd) Yd = Y - Tx Konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Konsumsi, Tabungan, dan Pendapatan Tabungan (S) merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan. S=Y–C Titik impas (breakeven point): berarti bahwa rumah tangga membelanjakan seluruh pendapatannya untuk konsumsi, sehingga tidak ada tabungan, dan tidak berhutang. S=0 Aspek konsumsi berkaitan dengan output agregat dan kesempatan kerja. Untuk itu kita perlu memahami berapa tambahan untuk konsumsi dan tabungan sebagai akibat dari tambahan pendapatan. (MPC) dan (MPS). Dengan menggunakan data, dan dipindahkan ke dalam gambar, akan lebih memudahkan kita dalam memahami fungsi konsumsi. Bila fungsi konsumsi berada di atas garis 450, maka terjadilah tabungan negatif. Bila fungsi konsumsi berada di bawah garis 45o, maka terjadilah tabungan positif. Apabila dua kurva bertemu pada satu titik, maka rumah tangga hanya impas. PENGGUNAAN KURVA KONSUMSI DAN TABUNGAN Y =C C C= a+bY BEP 0 Y • Setiap titik pada fungsi konsumsi merupakan jumlah konsumsi yang diinginkan atau yang direncanakan pada tingkat pendapatyan disposable tertentu. FUNGSI TABUNGAN. Menghubungkan jumlah tabungan dengan jumlah pendapatan. Kecenderungan mengkonsumsi marginal (MPC) MPC : tambahan jumlah pengeluaran konsumsi bila diperoleh tambahan pendapatan. Kecenderungan menabung marginal (MPS). MPS adalah bagian dari setiap rupiah tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahan tabungan. KURVA TABUNGAN. Y =C C S=- a+(1-b)Y 0 BEP Y Setiap titik pada fungsi tabungan menunjukkan jumlah tabungan yang diinginkan atau direncanakan pada tingkat pendapatan tersebut. Dengan melihat interaksi antara tabungan dengan investasi, kita dapat memperoleh tingkat GNP ekuilibrium. Perpotongan antara skedul tabungan dan skedul investasi merupakan titik ekuilibrium output nasional. Pengertian Ekuilibrium Titik temu antara skedul tabungan dan skedul investasi merupakan tingkat ekuilibrium. Pada titik tersebut terjadi kesesuaian antara tabungan dengan jumlah investasi.