Penyakit dan Gangguan Pada Ginjal Ditulis oleh Administrator Jumat, 12 September 2008 00:33 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 02 April 2009 19:08 Peradangan pada ginjal atau nefritis adalah salah satu penyakit ginjal yang sering terjadi. Gejala utamanya adalah adanya elemen seperti albumin di dalam air seni, sehingga kondisi ini disebut juga dengan albuminuria. Sel darah merah dan sel darah putih serta serpihan granular juga tampak dalam pemeriksaan mikroskopik pada air seni. Gejala tersebut umumnya terjadi pada masa kanak-kanak dan dewasa dibandingkan pada usia lanjut. Bentuk nefritis yang paling umum dijumpai adalah glomerulonefritis, yang sering terjadi pada periode ke 3-6 minggu setelah infeksi oleh streptokokus. Penderita biasanya mengeluh merasa dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, dan udema (bengkak) pada bagian muka atau sekitar kelopak mata, mual muntah, sulit buang air kecil, dan air seni menjadi keruh. Pada beberapa orang, gejala tersebut bisa berkembang menjadi kronis. Pada keadaan ini, proses kerusakan ginjal terjadi menahun dan selama itu gejalanya tidak tampak. Namun, pada akhirnya orang-orang tersebut dapat menderita uremia (adanya darah dalam air seni) dan juga gagal ginjal. Nefrosis adalah suatu jenis nefritis yang ditandai dengan penurunan kondisi pembuluh-pembuluh pada ginjal. Nefrosis murni sangat jarang dijumpai, yang lebih sering ditemui adalah yang berhubungan dengan glomerulonefritis atau penyakit-penyakit lain yang menyerang ginjal. Namun, istilah nefrosis masih digunakan untuk gejala yang ditunjukkan oleh timbulnya udema, jumlah albumin yang berlebihan pada air seni, kolesterol yang berlebihan pada darah, dan pengeluaran air seni yang relatif normal. 1/3 Penyakit dan Gangguan Pada Ginjal Ditulis oleh Administrator Jumat, 12 September 2008 00:33 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 02 April 2009 19:08 Nefrosklerosis atau pengerasan pembuluh arteri yang menuju ke ginjal, merupakan suatu kelainan yang ditunjukkan dengan adanya albumin dalam air seni. Zat-zat tertentu terkadang dijumpai, seperti sel darah merah atau sel darah putih (hematuria), dan terkadang disertai dengan hipertensi . Intinya adalah terjadi pengerasan di pembuluh arteri kecil pada ginjal, yang disertai dengan pengerutan glomeruli dan perubahan patologis pada jaringan yang luka. Batu (kalkulus) ginjal dapat terbentuk dari timbunan kristal pada air seni dalam ginjal. Batu itu umumnya tersusun atas kalsium oksalat. Terjadinya infeksi atau buang air kecil yang kurang teratur dapat mempengaruhi pembentukan batu ginjal. Munculnya batu ginjal dapat terjadi ketika kadar kalsium dalam darah meningkat secara tidak normal atau jika kelenjar paratiroid memproduksi air seni secara berlebih. Umumnya batu tersebut terbentuk ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi, terlalu banyak mengonsumsi kalsium dan oksalat, dan kurang minum air putih . Batu ginjal dapat menyebabkan peradangan atau infeksi, perdarahan, sakit pada saat buang air kecil, atau kencing yang tidak lancar. Batu yang kecil cenderung mengalir menuju kandung kemih melalui ureter, biasanya disertai dengan rasa sakit. Ketika batu telah berada di dalam kandung kemih, biasanya hanyut bersama air seni dan rasa sakit hilang begitu saja. Jika batunya terlalu besar, maka diperlukan perawatan lanjutan baik berupa operasi ataupun litotripsi, yaitu suatu prosedur yang menggunakan gelombang listrik untuk memecahkan batu tersebut. Uraemia adalah keracunan yang disebabkan oleh akumulasi zat-zat buangan tubuh yang tidak dapat diuraikan oleh ginjal. 2/3 Penyakit dan Gangguan Pada Ginjal Ditulis oleh Administrator Jumat, 12 September 2008 00:33 - Terakhir Diperbaharui Kamis, 02 April 2009 19:08 Biasanya terjadi pada tahap akhir dari penyakit ginjal kronis dan ditunjukkan oleh kelelahan, sakit kepala, rasa mual, sulit tidur, kejang-kejang, pingsan mendadak, dan koma. Pielonefritis adalah infeksi ginjal karena bakteri. Pielonefritis akut seringkali disertai dengan demam, rasa dingin, sering buang air kecil, dan sensasi seperti terbakar saat buang air kecil. Pielonefritis kronis terjadi secara bertahap, biasanya tanpa gejala dan penyakit ini dapat mengarah pada kerusakan ginjal dan uraemia. Umumnya lebih sering dijumpai pada wanita dibandingkan pada pria, dan sering juga terjadi pada penderita diabetes . 3/3