JURNAL RENI GENAP fix (11-17-15-03-58

advertisement
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (4): 966-978
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2015
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada UD.
Surya Phone di Samarinda.
Reni1
Abstrak
Reni, Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan UD.
Surya Phone di Samarinda. Alat analisis yang digunakan adalah regresi Linier
Sederhana dengan bantuan software statistik SPSS versi 16. Hipotesis dari
penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan ( X )
terhadap motivasi kerja ( Y ) pada UD. Surya Phone di Samarinda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap
motivasi kerja karyawan pada UD. Surya Phone di Samarinda. Hal ini
ditunjukkan dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0.727 dengan nilai
koefisien kolerasi ( R ) sebesar 0,828 dengan kategori yang memiliki hubungan
yang kuat antara kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan, dan nilai
koefisien determinasi sebesar 68,5% yang artinya variabel kepemimpinan
memiliki pengaruh sebesar 68,5% terhadap variabel motivasi kerja karyawan di
UD. Surya Phone di Samarinda, dengan sisanya sebesar 31.5% ditentukan atau
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan didalam penelitian.
Kata kunci : Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan
Pendahuluan
Di dalam sebuah perusahaan dimana terdapat sumber daya alam manusia
yang merupakan komponen utama dalam suatu perusahaan yaitu para pekerja dan
seorang pimpinan. Pemimpin merupakan salah satu faktor utama yang
mendukung kesuksesan perusahaan dalam mencap[ai tujuan. Demikian pula
dengan pengelolan sumber daya manusia yang tidak lepas dari karyawan didalam
perusahaan dan memiliki peran yang sangat penting dilam kegiatan perusahaan .
Yaitu sebagai peran ( pelaku, pemikir, perencana ) dalam melakukan aktivitas
perusahaan.
Demikian tercapainya tujuan perusahaan, karyawan memerlukan motivasi
untuk bekerja lebih baik lagi. Melihat pentingnya karyawan dalam perusahaan,
maka karyawan memerlukan perhatian yang cukup serius terhadap tugas yang
dikerjakan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan memberikan
motivasi yang tinggi dan mudah menyerah dengan kesulitan yang ada dalam
menyelesaikan pekerjaan tugas dan tanggung jawab.
Sebagai karyawan di perusahaan UD. Surya Phone yang beralamatkan jalan
Abul Hasan No. 36 di Samarinda, yang bekerja dibidang barang dan jasa
sangatlah penting dalam pemberian motivasi dari seorang pemimpin. Pemberian
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi kerja Karyawan (Reni)
motivasi ini dapat memberikan efek positif dalam pelaksanaan kerja karyawan
dengan tercapainya tujuan perusahaan.
Dengan adanya isu pada UD. Surya Phone dimana ada seorang pemimpin
yang bersikap otoriter dapat mengakibatkan seorang karyawan tidak betah untuk
bertahan lama bekerja di perusahaan sehingga mengakibatkan karyawan tidak
memiliki loyalitas terhadap perusaahaan.
Dan fenomena yang terjadi perusahaan UD. Surya Phone adalah
karyawan sering salah paham terhadap intruksi pekerjaan yang diberikan
pimpinanyang mengakibatkan berkurangnya semangat kerja karyawan yang
berdampak pada situasi kerja yang tidak harmonis dalam menjalankan aktivitas
kerja, sering terjadi konflik antar karyawan, terjadinya pelayanan yang kurang
memuaskan terhadap pelanggan UD. Surya Phone, sering berbicara sendiri antar
karyawan sehingga para pelanggan UD.Surya Phone terabaikan dan
mengakibatkan turunnya surat teguran yang sangat tegas tanpa
mempertimbangkan dampak sikologis karyawan.
Adapun masalah yang dihadapi oleh karyawan dalam menjalankan tugas di
perusahaan adalah sulitnya berkomunikasi dengan seorang pemimpin, dengan
area lokasi yang berbeda tempat. Dengan kapasitas karyawan yang berjumlah
banyak / cabang perusahaan dan komunikasi yang ingin disampaikan oleh
seorang pemimpin mengenai motivasi tidak terlaksana denganrutin, yang
mengakibatkan kerja karyawan kurang memusakan karena kurangnya motivasi
yang diberikan oleh seorang pimpinan. Dan terkadang pada saat pimpinan
perusahaan ingin mengadakan brifing keseluruhan karyawan dipusat maupun
yang berada dicabang perusahaan ada beberapa karyawan yang tidak hadir karena
waktu yang ditetapkan jam brifing bertabrakan dengan waktu offnya karyawan
dan waktu jam shiff pagi berakhir dan brifing sediri pun diadakan pada saat jam
kerja berakhir yaitu pada saat malam.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, karyawan sudah bekerja sesuai dengan
prosedur yang ada, akan tetapi motivasi kerja masih sangat dibutuhkan selama
kegiatan kerja berlangsung dilapangan. Adapun fakta yang sering terjadi
dilapangan adalah sering terjadinya masalah antar karywan, dalam bidang
pelayanan, karyawan sering berdiskusi pada saat jam kerja berlangsung, dan
berdampak pada pelayanan yang kurang memuaskan, dengan sendirinya
komplain disampaikan langsung dari customernya bukan lagi dari atasannya, dan
hal begini adalah hal yang fatal bagi karyawan karena akan berpengaruh negatif
dari segi pelayanan perusahaan dan para orang-orang yang bekerja di perusahaan
UD. Surya Phone. Dengan adanya masalah - masalah yang terjadi di saat jam
kerja maka akan menimbulkan ketidak nyamanan, yang akan berdampak pada
tingkat hasil kerja yang tidak kondusif.
Seorang pemimpin yang berhasil dalam memimpin sebuah perusahaan
dapat dilihat dari potensi kepemimpinan dan perusahaan yang dapat bersaing
secara sehat dengan perusahaan yang lainnya., dan mampu memberikan efek citra
perusahaan dengan image yang positif, dan perusahaan sendiri akan mengalami
967
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015:966-978
peningkatan yang pesat dari tahun ketahun. Selain itu juga tugas pemimpin dalam
mengelola karyawannya, haruslah menyadari bahwasannya karyawanlah aset
yang berharga bagi perusahaan, disebabkan karena karyawanlah yang lebih
dominan mempengaruhi naik turunnya produktivitas pendapatan perusahaan.
Sehingga pemberian motivasi dari pemimpin sangat diharapkan oleh karyawan
Karena dapat membantu meningkatkan hasil kerja karyawan dan perusahaan.
Kerangka Dasar Teori
Kepemimpinan
Seperti yang diketahui bahwa pemimpin merupakan alat penggerak dalam
suatu kegiatan, baik dalam organisasi perintah, organisasi swasta maupun
organisasi kemasyarakatan. Pentingnya pimpinan dalam suatu kepemimpinan
adalah ( Leadership ) dan pimpin ( Leader ) merupakan objek dan subjek yang
banyak dipelajari, dianalisis, dan direfleksikan orang sejak dulu samapi sekarang.
Istilah kepemimpinan berasal dari kata leader yang menurut The Oxford English
Dictionary ( 1933 ) sedangkan data leadership belum muncul sampai pertengahan
abad ke-17 baik dalam hal tulisan politik muapun pengendalian parlemen di
Inggris. Kata Lead ( memimpin ) berasala dari kata Anglo Saxon yang umumnya
dipakai dalam bahasa eropa utara yang artinya adalah jalan atau alur perjalanan
kapal laut. Kepemimpinan menyangkut tentang cara atau proses mengarahkan
orang lain agar mau seperti pemimpin inginkan. Menurut Gardner ( 1995 ),
pemimpin-pemimpin adalah orang-orang yang menjadi contoh, mempengaruhi
perilaku pengikutnya secara nyata melalui jumlah perasaan-perasaan signifikan
pengikutnya. Yang dikutip oleh Ali ( 2013 : 56 )
Menurut Siagian ( 2002 : 62 ) pengertian Kepemimpinan adalah
kemampuan seorang untuk mempengaruhi orang lain sedemikian rupa sehingga
orang lain mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu
tidak mungkin disenanginya.
Fungsi dan Karakter Kepemimpinan
Manajemen modern dan masyarakat modern zaman sekarang ini sangat
berkepentingan yang baik maupun menuntun organisasi. Sehubung dengan
luasnya kegiatan manusia modern p[ada zaman sekarang, diperlun adanya
pemimpin-pemimpin yang efektif dan baik pekertinya. Berkaitan dengan
masalah ini perlu bagi kita untuk memahami fungsi kepemimpinan
Menurut Rivai ( 2006 : 53 ) secara operasional dapat dibedakan dalam lima
fungsi pokok kepemimpinan yaitu :
a.
Fungsi Intruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator
merupakan pihak yang menentukan apa bagaimana, bilamana, dan dimana
perintah itu dikerja akan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.
Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan
dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.
b.
Fungsi Konsultasi
968
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi kerja Karyawan (Reni)
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan bahan
pertimbangan, yang mengharuskan berkonsultasi dengan orang-orang yang
dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang
diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari
pimpinan pada orang-orang yang dipimpin. Dapat dilakukan setelah
keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi
dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik ( Feed Back
) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang
telah ditetapkan dan dilaksanakan.
c.
Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orangorang yang dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan mengambil keputusan
maup[un dalam melaksanakan.
d.
Fungsi Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang dalam
membuat/mentapakan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa
persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti
kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi pada dasarnya berarti
kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan
pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip persepsi dan aspira
e.
Fungsi Pengendalian
Fungsi Pengendalian bermasud bahwa kepemimpinan yang sukses/ efektif
mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi
yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara
maksimal.
Indikator Kepemimpinan
Indikator kepemimpinan diambil dari karakteristik kepemimpinan. Dimana
karakter pemimpin dilihat dari pembawaan dan sikap seorang pemimpin yakni
disimpulkan oleh Umar ( 2005 : 31 ) mengutip pendapat Champman mengatakan
bahwa kepemimpinan memiliki 4 ( empat ) landasan/ atau pondasi yang kokoh
dan kuat agar menunjang dan mendukung kepemimpinan ndalam suatu organisasi
sebagai berikut :
1.
Kemampuan berkomunikasi, merupakan kemampuan pemimpin dalam
berinteraksi yang didalamnya terdapat proses mendengar
2.
Kemampuan Motivasi, merupakan kemampuan pemimpin untuk
mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan.
3.
Kemampuan memimpin, merupakan kemampuan pemimpin untuk
mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan.
4.
Kemampuan mengambil keputusan, merupakan kemampuan pemimpin
menetapkan tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan kemampuan
karyawan
969
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015:966-978
Motivasi
Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja yang bekerja dalam usaha
memenuhiu kebutuhan yang diinginkan. Untuk memahami lebih dalam defenisi
motivasi, ada baiknya kita melihat beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :
Menurut Chung dan Meggision yang dikutip oleh Fahmi ( 2013 : 190 )
menyatakan bahwa motivation the the defined as / goal-derected behavior. It
concerns the level effort one exerts in pursuing a goal … it os performance (
motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seorang dalam
mengejar sesuatu tujuan motivasi berkaitan erat dengan kepuasan dan performasi
pekerjaan ).
Menurut Garry ( 2001 : 109 ) Karena sumber daya manusia merupakan
salah satu elemen penting dan sangat menentukan dalam berhubungan dengan
kosep motivasi sudah wajar diberi perhatian yang sungguh-sungguh dari setiap
pelaku yang berkepentingan untuk keberhasilan perusahaan sesuai dengan yang
telah direncanakan sebelumnya.
Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja yang bekerja dalam usaha
memenuhiu kebutuhan yang diinginkan. Untuk memahami lebih dalam defenisi
motivasi, ada baiknya kita melihat beberapa pendapat para ahli sebagai berikut :
Menurut Chung dan Meggision yang dikutip oleh Fahmi ( 2013 : 190 )
menyatakan bahwa motivation the the defined as / goal-derected behavior. It
concerns the level effort one exerts in pursuing a goal … it os performance (
motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seorang dalam
mengejar sesuatu tujuan motivasi berkaitan erat dengan kepuasan dan performasi
pekerjaan ).
Menurut Garry ( 2001 : 109 ) Karena sumber daya manusia merupakan
salah satu elemen penting dan sangat menentukan dalam berhubungan dengan
kosep motivasi sudah wajar diberi perhatian yang sungguh-sungguh dari setiap
pelaku yang berkepentingan untuk keberhasilan perusahaan sesuai dengan yang
telah direncanakan sebelumnya.
Teori-teori Motivasi
Secara psikologis, aspek yang sangat penting dalam kepemimpinan kerja
adalah sejauh mana pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SMD-nya
agar mereka mampu bekerja produktif dengan penuh tanggung jawab.
Menurut maslow terhadap teori kebutuhan tentang motivasi yang dikutip
oleh Mangkunegara ( 2010 : 62 ), kebutuhan dapat didefenisikan sebagai suatu
kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan
dorongan yang ada dalam diri. Apa bila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi
maka pegawai tersebut akan menunjukan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika
kebutuhan terpenuhi maka pegawai tersebut akan memeperlihatkan perilaku yang
gembira sebagaia manifertasi dari rasa puasnya.
Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai kita
tidak mungkin mengetahui perilaku pegawai tanpa mengerti kebutuhannya
970
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi kerja Karyawan (Reni)
Maslow mengemukakan bahwa hirarki kebutuhan manusia adalah seabagi
berikut :
a. Kebutuhan Fisiologi, yaitu kebutuhan untu makan, minum, perlindungan fisik,
bernafas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah
atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
b. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman
bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
c. Kebutuhan untuk rasa akan memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh
kelompok,berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk dicintai dan
mencintai.
d. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
orang lain.
e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, itu kebutuhan untuk menggunakan
kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan
mengemukakan ide-ide memberi penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
Motivasi Kerja
Motivasi berasala dari kata latin movere yang berarti, dorongan, daya
penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Kata
movere, dalam bahasa inggris sering disamakan dengan motivation, yang berarti
pemberian motivasi, atau hal yang menimbulkan dorongan motivasi
mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan potensi agar bekerja
mencapai tujuan yang ditentukan, menurut Hasibuan ( 2006 : 141 ) pada dasarnya
seorang bekerja karena ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. Dorongan
keinginan pada diri seorang dengan orang lain berbeda sehingga perilaku manusia
cendrung beragam didalam bekerja.
Indikator Motivasi Kerja
Teori motivasi telah dibahas oleh beberapa ahli pakar berdasarkan
kebutuhan-kebutuhan itu tersusun sebagai hirarki yang terdiri atas lima tingkah
laku kebutuhan dimana sifatnya berjenjang, jika kebutuhan pertamatelah
terpenuhi maka orang akan berusaha untuk mencapai pemenuhan kebutuhan
kedua dan kebutuhan seterusnya. Adapun tingkatan-tingkatan menurut Herzberg
yang dikutip oleh Hariandja ( 2002 : 323 ), bahwa motivasi kerja berbagai atas
dua jenis yaitu motivasi kerja instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Dari variabel motivasi dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan,
adanya terdapat indikator motivasi kerja sebagai berikut :
1.
Motivasi Intrisik
Hariandja ( 2002 : 323 ) menyatakan bahwa motif atau dorongan sebagai
kata kunci suatu motivasi dapat muncul sebagai akibat dari keinginan
pemenuhan kebutuhan yang tidak terpuaskan dimana kebutuhan itu muncul
sebagai dorongan internal/ dorongan alamiah. Dengan penjabaran mengenai
motivasi internal yakni adanya :
1.
Tanggung jawab akan pekerjaan
2.
Kesempatan mendapatkan promosi jabatan
971
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015:966-978
3.
Pemberian penghargaan
2.
Motivasi Ekstrinsik
Hariandja ( 2002 : 327 ) menyatakan bahwa seseorang yang tidak memiliki motif
beerprestasi yang tinggi dapat berubah ketika orang tersebut berada dalam
lingkungan kelompok kerja dimana prestasi individu sangat dihargai, yang akan
mengakibatkan munculnya motif eksternal yakni adanya :
1.
Pemberian insentif
2.
Penyediaan fasilitas kerja karyawan
3.
Hubungan kerja antar individu.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah jenis penelitian kuantitatif.
Menurut Sugiono ( 2010 : 12 ) metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Berdasarkan
jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada penelitian ini
adalah kuantitatif pendekatan asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan suatu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau pun juga hubungan
antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi
dibandingkan dengan deskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah merupakan objek penelitian. Menurut Sugiono ( 2010 : 11)
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan sumber
manajemen UD. Surya Phone jumlah keseluruhan karyawan adalah 100
karyawan.
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi. Dalam penelitian ini mengunakan cara sensus.
Menurut Sumarni ( 2006 : 112 ), sensus yaitu dengan menggunakan
populasi sebagai data penelitian dimana seluruh elemen populasi dijadikan
sampel. Sampel yang dilakukan kepada karyawan pada UD. Surya Phone di
Samarinda yaitu 100 karyawan.
Teknik Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :
1.
Metode Obsevasi, yaitu penulis mngadakan kunjungan keperusahaan untuk
memperoleh gambaran umum situasi dan kondisi perusahaanyang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti. Obsevasi dalam penelitian ini memakai
metode observasi terstruktur dimana observasi telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, meliputi tentang bagaimana
972
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi kerja Karyawan (Reni)
kegiatan kepemimpinan sebagai motivasi kerja karyawan pada proses
aktivitas kegiatan bekerja UD. Surya Phone.
2.
Metode Dokumen, dengan mencatat data yang sudah ada pada subjek
penelitian dengan mempelajari kebijaksanaan perusahaan mengenai
kegiatan kepemimpinan terhadap potensi menjadi motivasi karyawan dalam
bekerja di perusahaan UD. Surya Phone.
3.
Metode Wawancara, adalah kegiatan Tanya jawab antara dua atau lebig
secara langsung. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan seluruh
pegawai untuk mengetahui bagaimana kondisi kepemimpinan yang ada
pada perusahaan sebagai motivasi bagi para karywan dalam melaksanakan
pekerjaannyadi UD. Surya Phone.
4.
Metode Kuesioner, adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus
dijawab atau dikerjakan oleh responden dan untuk mengtahui tanggapan
responden terhadap pertanyaan yang akan diajukan oleh karyawan UD.
Surya Phone.
5.
Literatur ( penelitian perpustakaan ), penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan data dan informasi yang terdapat diruang perpustakaan,
seperti buku, skripsi, dokumen dan lain-lainnya. Menurut Pasolong ( 2012 :
69 ).
Alat Pengukur Data
Melakukan analisis dan peng hipotesis sehubung dengan permasalahan
dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan alat analisis Regresi Linier
Sederhana. Penulis mengunakan skala likert, menurut Sugiono ( 2010 : 132 ),
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau kelompok atau tentang fenomena sosial.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji
asumsi klasik dan analisis regresi linier sederhanaa, analisis koefisien korelasi,
dan analisis koefisien determinasi dengan bantuan software SPSS versi 21 for
windows.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan UD. Surya Phone di
Samarinda. Adanya pembahasan mengenai indikator kemampuan berkomunikasi
terdapat 43% responden yang menjawab kurang mampu. Berbicara masalah
kemampuan berkomunikasi, antara kepemimpinan dan karyawannya terkadang
ada yang tidak memahami adanya intruksi dari atasan, yang dimana sudah jelas
adanya modul/arahan yang telah diberikan oleh perusahaan tetapi faktanya masih
terdapat 43% responden yang belum melaksanakan pekerjaan yang tidak jelas
dilakukan. Karena masih terdapat 43% karyawan yang belum mengerti, disini
wajar saja karena tidak semua langsung tau akan pekerjaannya karena tidak
973
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015:966-978
semua orang tau akan pekerjaannya dan tidak semua orang yang tidak tau menjadi
tahu, maka dari itu fungsi dari pengembangan sumber daya manusia, sangat
dibutuhkan seperti adanya pemberian training kepada karyawan yang belum
paham menganai pekerjaan yang akan dilakukan. Disilah perlu adanya terjadi
perombakan. Perombakan terjadi karena adanya kekurangan dan kekurangan itu
sendiri harus diperbaiki untuk menjadi perusahaan yang lebih berkualitas.
Menurut hasil penelitian wawancara di UD. Surya Phone di Samarinda,
adanya terdapat 7% responden yang masih termasuk dalam kategori kurang baik
dalam kemampuan berkomunikasi, hal ini dikarenakan oleh faktor, yaitu motivasi
yang telah diberika atasan dalam bentuk brifing, diabaikan oleh karyawannya,
dimana masukakan-masukkan tersebut lewat begitu saja. Terbukti pada saat
atasan menelusuri terjadinya masalah dalam melaksanakan pekerjaannya. Seorang
karyawan kedapatan asyik bermain hand phone genggam pada saat jam kerja, dan
efeknya konsumen tidak puas akan pelayanan yang diberikan oleh, salah seorang
karyawan tersebut yang asyik bermain hand phone tersebut.
Menurut hasil penelitian wawancara di UD. Surya Phone Samarinda
terdapat, tidak mempengaruhi semangat kerja sebanyak 43% responden
tanggapan responden tentang kemampuan motivasi. Adanya penyebab terjadinya
43%, adanya ketidak sempurnaan personalnya yang dimaksudkan adanya bentuk
fasilitas kerja yang menunjang yang meberikan adanya kemampuan motivasi,
seperti demolife. Dimana demolife ini memberikan kemampuan motivasi,
menyalurkan segala bentuk informasi mengenai pekerjaan yang berkaitan dan
menjadi salah bentuk kemampuan untuk memotivasi, tetapi pada kenyataan yang
terjadi fasilitas penunjang tidak dirawat dantidak dijaga oleh karayawannya, dan
akhirnya demolife digantikan dengan brosur. Inilah salah satu yang
mempengaruhi adanya kempuan motivasi terjadi tidak mempengaruhi semangat
kerja.
Menurut hasil penelitian wawancara di UD. Surya Phone Samarinda
terdapat, tidak baik sebanyak 7% responden tanggapan responden tentang
kemampuan Memimpin adanya penyebab masalah personnal yang pertama setiap
manusia memiliki masalah dimana untuk menjaga sikologinya masing-masing
disitu titik kemampuan memimpin, manusia semua pemimpin tidak mampu. Yang
kedua level pendidikan berpengaruhi tata gaya bahasanya berbeda munculnya ini
dipengaruhi oleh personal, dimana personal dalam masalah, dan ketika mengisi
timbul sisi subjektif dari sisi pribadi karyawan antar atasan. Dan 7% ini dimana
perlunya pembinaan kembali agar memhami keinginan perusahaan dan
terciptanya keharmonisan antar karyawan dan atasan ( pemimpin)
Menurut hasil penelitian wawancara di UD. Surya Phone Samarinda
terdapat, tidak mengawasi sebanyak 7% responden tanggapan responden tentang
kemampuan memimpin. Adanya nilai subjektif karyawan terhadap pimpinnanya
yang tidak begitu respek terhadap peraturan dimanan terjadi masalah personal,
kemampuan pemimpin di UD. Surya Phone telah maksimal memberikan arahanarahan terhadap karyawanmya tetapi dari 100 responden masih ada 7 responden
974
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi kerja Karyawan (Reni)
mengatakan tidak mengawasi, dari bentuk sifat yang subjektif ini perlu adanya
pembinaan agar dapat memahami kemampuan pemimpin dalam memberikan
sebuah perintah dan sebuah motivasi.
Menurut hasil penelitian wawancara di UD. Surya Phone Samarinda
terdapat, tidak mampu sebanyak 7% responden tanggapan responden tentang
kemampuan mengambil keputusan, dimana permasalahan adanya 7 responden
mengatakan tidak mampu dalam kemampuan mengambil keputusan perlunya
dilakukan pengidetifikasian dibidang manakah persoalan-persoalan yang tidak
berdasarkan fakta-fakta yang artinya kegiatan apa sajakah yang dilakukan
pimpinan terhadap perusahaan bertolak belaka terhadap pandangan karyawan.
Terdapat fakta bahwa hasil kemampuan pimpinan dalam kurun waktu kewaktu
memberikan hasil untuk perusahaan dan dapat dilihat dari hasil pengabungan
responden 93 % karyawan mengatakan mampu dalam mengambil keputusan,
berarti bentuk upaya yang dilakukan pimpinan UD. Surya Phone sudah mkasimal
dalam kemampuan mengambil keputusan. Disini dapat dilihat 7% responden
mengatakan tidak mampu adanya bentuk permasalahan personal yang mengarah
pada sifat yang subjektif yang tersendiri terhadap pimpinannya, dan pimpinan
juga akan lebih memberikan terus motivasi-motivasi yang terhadap karyawannya.
Menurut hasil penelitian wawancara di UD. Surya Phone Samarinda
terdapat, tidak baik sebanyak 25% responden tanggapan responden tentang
tanggung jawab akan pekerjaan ternyata masih terdapat karyawan yang kurang
disiplin dalam waktu, tanggung jawabnya akan pekerjaannya, meski ini hanyalah
sebuah masalah akan kedisiplinan waktu tetapi ini akan menjadi sebuah budaya
yang berdampak negatif terhadap perusahaan, karena salah satunya akan
merugikan waktu bekerja diperusahaan, dan lama-lama akibatnya pelanggaran
yang terus dilakukan dan akan merambat dengan kerjaan yang lain seperti tidak
mencapai target penjualan handphone karena waktu terbuang percuma dan tidak
ada pelayanan yang diberikan oleh pelanggan, dan akhirnya pelanggan pun
merasa diabaikan sehingga yang terjadi pergi ketoko sebelah karena merasa tidak
dilayani.
Faktanya setiap akhir bulan pada saat pengrekapan absensi karyawan,
masih terdapat karyawan yang telat turun disaat jam kerja dimulai. Dan ini
kembali lagi pada masalah masing-masing personal (karyawan) tingkat keseriusan
dalam melakukan pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Hal ini dapat dilihat dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0.727 dengan
nilai koefisien kolerasi ( R ) sebesar 0,828 dalam kategori memilki hubungan
yang sangat kuat antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, dan nilai
koefisien determinasi sebesar 68,5% yang artinya variabel pengawasan memiliki
pengaruh sebesar 68,5% terhadap variabel motivasi kerja karyawan UD. Surya
Phone di Samarinda, sisanya sebesar 31.5% ditentukan atau dijelkaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak disertakan didalam penelitian
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh Kartono (
2008 : 178 ), adalah “ Pemimpin berusaha mempengaruhi atau memotivasi
975
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015:966-978
bawahan agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan pemimpin.
Motivasi kerja yang tinggi dapat didukung oleh kepemimpinan yang tepat,
sehingga kepemimpinan yang kurang tepat dalam penerapannya akan kurang
memotibasi bawahannya dalam melakukan aktivitas-aktivitas dalam bekerja“.
Demikian juga halnya sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sule dan
Saefullah ( 2005 :178 ), menyatakan pelaksanaan kegiatan suatu organisasi tanpa
adanya suatu pengawasan, dapat mengakibatkan secara otomatis menurunnya
tingkat kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa UD.Surya Phone
menganggap sangat penting adanya pemberian motivasi kepada karyawanya
dalam melaksanakan pekerjaan. Bagi UD. Surya Phone di Samarinda Kalimantan
Timur pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan itu sangat
relevan terhadap terhadap kinerja karyawannya. Hal ini karena karyawan, apa bila
tidak diberikan sebuah motivasi karyawan tidak bisa bekerja secara produktif,
apalagi karyawan yang bekerja mengunakan tenaga fisik jika tidak diberikan
motivasi bisa saja karyawan tersebut dapat bersemangat dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Dengan adanya penilian yang dibuat pimpinan terhadap karyawan maka
dibuat adanya hasil laporan tiap karywan, dari hasil tiap penilaian ini maka dapat
dilihat kriteria masing-masing karyawan, dari segi sikap tingkah laku dan bahkan
ketaatannya terhadap sebuah peraturan yg diikuti/ dilakukan setiap hari dan
bahkan setiap periode enam bulan sekali akan diukur/ dilihat keseriusan
karyawan dalam mejalankan pekerjaannya. Apabila selama 1 periode/ enam bulan
karyawan bertingkah laku dengan baik, otomatis kotrak kerjanya akan
diperpanjang kembali dan dalam dua periode karyawan mampu memberikan
pretasi dengan baik maka seorang akan memberikan bonus.
Dalam mengukur kinerja karyawan, maka UD.Surya Phone di Samarinda
menerapkan sistem penilaian kinerja karyawan untuk meningkatkan kinerja
karyawannya.Atasan langsung secara berkala menilai kinerja karywannya
menurut ketentuan perusahaan, yakni setiap enam bulan sekali.Hasil penilian
kinerja karyawan dapat digunakan sebagai pertimbangan kenaikan upah, kenaikan
golongan, promosi jabatan bagi karywan yang bersangkutan.
Adanya pengawasan akan menjadikan karyawan lebih giat dalam bekerja
dan menyelesaikan pekerjaannya sehingga karyawan tersebut berhasil
menyelesaikan target kerja sesuai dengan waktu yang disepakati dan akan
berdampak pada kinerja karyawan yang baik. Sampai saat ini, Karyawan
UD.Surya Phone di Samarinda merasakan pemberian motivasi yang baik karena
pimpinan selalu tegas dalam memberikan sanksi terhadap karywan yang
melanggar peraturan perusahaan.
976
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi kerja Karyawan (Reni)
Penutup
Adanya pengaruh signifikkan antara kepemimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan kantor pada UD. Surya Phone di Samarinda. Hal ini ditunjukan dari
nilai regresi linier sederhana sebesar 0,727 dengan nilai koefisien kolerasi ( R )
sebesar 0,828 dalam kategori memiliki hubungan yang sangat kuat antara
kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan, dan nilai koefisien determinasi
sebesar 68,5% yang artinya variabel pengawasan memiliki pengaruh sebesar
68,5% terhadap variabel kinerja karyawan di UD. Surya Phone di Samarinda,
sisanya sebesar 31,5% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang
tidak disertakan didalam penelitian. Dengan demikian
diterima dan
ditolak.
Kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan telah berjalan dengan
baik, pemberian motivasi dilakukan langsung maupun tidak langsung. Pemberian
motivasi langsung diberikan secara personal atau masing-masing karyawan di
panggil untuk diberikan arahan-arahan motivasi,agar pada saat kerja berjalan
dengan baik, dari awal sampai selesainya pekerjaan dengan di pantau oleh
masing-masing divisi. Pemberian motivasi tidak langsung melalui catatan
karyawan per- enam bulannya, di pantau dengan catatan karyawan situasi kerja
yang terjadi.
Mengenai masalah kedisiplinan karyawan dan juga ketidak hadiran
karyawan tanpa keterangan atau bolos, maka penulis menyarankan agar
pemimpin dari perusahaan menetapkan sanksi-sanksi yang dapat memberikan
efek jera bagi karyawan. Misalnya karyawan yang datang terlambat masuk jam
kerja lebih dari 15 menit, maka perusahaan mewajibkan karyawan tersebut untuk
membayar denda dan untuk karyawan yang tidak masuk kerja tanpa keterangan
atau bolos pada saat jam kerja perusahaan akan menunda pemberian gaji
karyawan dan bila bolo kerja dilakukan secara berturut-turut dalam satu bulannya
maka pihak perusahaan akan memotong gaji karyawan yang diukur dari seberapa
banyak karyawan melakukan pelanggaran bolos kerjanya. Bagi karyawan yang
datang selalu datang tepat waktu atau lebih awal dari jam kerja yang ditentukan
dan taat akan peraturan perusahaan maka perusahaan dapat memberikan reward
atau penghargaan terhadap karyawan teladan setiap akhir bulan, misalnya dengan
mengadakan brifing secara keselurahan karyawan dan memberikan pujian di
kepada karyawan teladan tersebut di depan seluruh karyawan UD. Surya Phone.
Mengenai masalah masih seringnya karyawan salah dalam menyelesaikan
tugas kerja maka pimpinan perlu lebih memperhatikan karyawannya dan
melakukan pendekatan dengan memberikan motivasi, saran-saran, contoh untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Bagi penelitian selanjutnya, dapat menambahkan variabel lain dan tidak
hanya terbatas pada dua variabel lain yang lebih signifikan pengaruh terhadap
kinerja. Variabel lain tersebut misalnya berupa kompensasi karena manusia pada
umumnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
977
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015:966-978
Daftar Pustaka
Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Kepemimpinan Teori dan Aplikasi, Alfabeta,
Bandung.
Hasibuan, Malayu. Sp., 2005 Manajemen sumber Daya Dasar dan Kunci
Keberhasilan, Edisi Revisi, Cetak ketiga, Bumi Aksara, Jakarta.
Hariandja, Efendi, Tua, Marihot, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.
Gramedia Widiasarana, Jakarta.
Kartono, Kartini. 2011. Pemimpinan dan Kepemimpinan, PT. Rajawaligrafindo
Persada Jakarta.
Maulana, Eko, 2013. Kepemimpinan Integratif, Cetak pertama, PT. Multi Cerdas
Publiksing, Jakarta.
Martoyo, Susilo, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Keempat, Cetak
ketiga, BPFE-UGM, Yogyakarta.
Singarimbun, Masri, 2006. Metode Penelitian Survai, Edisi cetak Kedelapanbelas,
Pustaka LP3ES
Rivai, Veithzal, 2003. Kepemimpinandan perilaku Organisasi, Edisi Pertama, PT
Raja Grafindo, Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2002. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi,
Gunung Agung, Jakarta.
Siswanto, 2013. Pengantar Manajemen, Edisi Cetak Kesembilan. PT. Bumi
Aksara. Jakarta.
Sumber Data, http : //www.academia.edu/3769903/ Kaitan_Motivasi_dan_
Kepemimpinan
Siregar Sofian, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Perhitungan Manual dan
SPSS, PT Fajar Interpratama. Jakarta.
Terry, George R, 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen, Cetak Ketujuh, Bumi Aksara
Jakarta.
Umar, Husien, 2005. Kinerja Perusahaan, Evaluasi, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Uno, Hamzah. B, 2012. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Akasara.
978
Download