Good governance - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
GOOD GOVERNANCE:
Konsep dan Implementasinya
Modul ini mengupas tentang Implementasi Good
Governance
Fakultas
Program Studi
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis
Manajemen
2016
1
OL
09
Kode MK
Disusun Oleh
A21315EL (A-4052)
H.U. ADIL SAMADANI, SS., SHI., MH.
Abstract
Kompetensi
Mampu memahami sekaligus
menerapkan Good Governance
Diharapkan dapat menerapkan Good
Governance dalam Kehidupan sehari-hari
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
GOOD GOVERNANCE
Latar Belakang
Good governance (tata pemerintahan yang baik) sudah lama menjadi
mimpi buruk banyak orang di Indonesia. Kendati pemahaman mereka
tentang good governance berbeda-beda, namun setidaknya sebagian
besar dari mereka membayangkan bahwa dengan good governance
mereka akan dapat memiliki kualitas pemerintahan yang lebih baik.
Banyak di antara mereka membayangkan bahwa dengan memiliki praktik
good governance yang lebih baik, maka kualitas pelayanan publik
menjadi semakin baik, angka korupsi menjadi semakin rendah, dan
pemerintah
menjadi
semakin
peduli
dengan
kepentingan
warga
(Dwiyanto, 2005).
Dewasa ini permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia semakin
komplek dan semakin sarat. Oknum-oknum organisasi pemerintah yang
seyogyanya menjadi panutan rakyat banyak yang tersandung masalah
hukum. Eksistensi pemerintahan yang baik atau yang sering disebut good
governance yang selama ini dielukan-elukan faktanya saat ini masih
menjadi mimpi dan hanyalah sebatas jargon belaka. Indonesia harus
segera terbangun dari tidur panjangnya. Revolusi disetiap bidang harus
dilakukan karena setiap produk yang dihasilkan hanya mewadahi
kepentingan partai politik, fraksi dan sekelompok orang. Padahal
seharusnya penyelenggaraan negara yang baik harus menjadi perhatian
2016
2
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
serius. Transparansi memang bisa menjadi salah satu solusi tetapi
apakah cukup hanya itu untuk mencapai good governance.
Sebagai negara yang menganut bentuk kekuasaan demokrasi. Maka
kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UndangUndang Dasar seperti disebutkan dalam UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945 Pasal 1 ayat (2). Negara seharusnya memfasilitasi
keterlibatan warga dalam proses kebijakan publik. Menjadi salah satu
bentuk pengawasan rakyat pada negara dalam rangka mewujudkan good
governance. Memang akan melemahkan posisi pemerintah. Namun, hal
itu lebih baik daripada perlakukan otoriter dan represif pemerintah.
B.
Good Governance
Terdapat tiga terminologi yang masih rancu dengan istilah dan konsep
good governance, yaitu: good governance (tata pemerintahan yang baik),
good government (pemerintahan yang baik), dan clean governance
(pemerintahan yang bersih). Untuk lebih dipahami makna sebenarnya
dan tujuan yang ingin dicapai atas good governance, maka adapun
beberapa pengertian dari good governance, antara lain :
1.
Menurut Bank Dunia (World Bank) Good governance merupakan
cara kekuasaan yang digunakan dalam mengelola berbagai sumber daya
sosial dan ekonomi untuk pengembangan masyarakat (Mardoto, 2009).
2.
Menurut
Good
UNDP
governance
(United
merupakan
National
praktek
Development
penerapan
Planning)
kewenangan
pengelolaan berbagai urusan. Penyelenggaraan negara secara politik,
2016
3
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ekonomi dan administratif di semua tingkatan. Dalam konsep di atas, ada
tiga pilar good governance yang penting, yaitu:
a.
Kesejahteraan rakyat (economic governance).
b.
Proses pengambilan keputusan (political governance).
c.
Tata laksana pelaksanaan kebijakan (administrative governance)
(Prasetijo,
3.
2009).
Kunci utama memahami good governance, menurut Masyarakat
Transparansi Indonesia (MTI), adalah pemahaman atas prinsip-prinsip
yang mendasarinya. Bertolak dari prinsip-prinsip ini didapat tolok ukur
kinerja
suatu
pemerintah.
Prinsip-prinsip
tersebut
meliputi
(Hardjasoemantri, 2003):
a.
Partisipasi masyarakat: semua warga masyarakat mempunyai suara
dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui
lembagalembaga perwakilan yang sah yang mewakili kepentingan
mereka.
Partisipasi
menyeluruh
tersebut
dibangun
berdasarkan
kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kepastian
untuk berpartisipasi secara konstruktif.
b.
Tegaknya supremasi hukum: kerangka hukum harus adil dan
diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk didalamnya hukum-hukum
yang menyangkut hak asasi manusia.
c.
Transparasi: transparansi dibangun atas dasar informasi yang bebas.
Seluruh proses pemerintah, lembaga-lembaga, dan informasi perlu
2016
4
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d.
dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi
yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.
e.
Peduli dan stakeholder: lembaga-lembaga dan seluruh proses
pemerintah harus berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan.
f.
Berorientas
menjembatani
pada
consensus:
tata
kepentingan-kepentingan
pemerintahan
yang
yang
berbeda
baik
demi
terbangunnya suatu consensus menyeluruh dalam hal apa yang terbaik
bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin, konsensus
dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur
g.
Kesetaraan: semua warga masyarakat mempunyai kesempatan
memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka.
h.
Efektifitas dan efisiensi: proses-proses pemerintahan dan lembaga-
lembaga membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan
dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada seoptimal
mungkin.
i.
Akuntabilitas: para pengambil keputusan di pemerintah, sektor
swasta, dan organisasi masyarakat bertanggungjawab, baik kepada
masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan.
j.
Visi strategis: para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang
luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan
pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang dibutuhkan
untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu mereka juga harus
memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejarahan, budaya, dan sosial
yang
2016
menjadi
5
dasar
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
bagi
perspektif
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tersebut.
Dalam
proses
memaknai
peran
kunci
stakeholders
(pemangku
kepentingan), mencakup 3 domain good governance, yaitu:
1.
Pemerintah yang berperan menciptakan iklim politik dan hukum yang
kondusif.
2.
Sektor swasta yang berperan menciptakan lapangan pekerjaan dan
pendapatan.
3.
Masyarakat yang berperan mendorong interaksi sosial, konomi,
politik dan mengajak seluruh anggota masyarakat berpartisipasi (Efendi,
2005).
Makna dari governance dan good governance pada dasarnya tidak diatur
dalam sebuah undang-undang (UU). Tetapi dapat dimaknai bahwa
governance adalah tata pemerintahan, penyelenggaraan negara, atau
management (pengelolaan) yang artinya kekuasaan tidak lagi sematamata dimiliki atau menjadi urusan pemerintah. Governance itu sendiri
memiliki unsur kata kerja yaitu governing yang berarti fungsi pemerintah
bersama
instansi
lain
(LSM,
swasta
dan
warga
negara)
yang
dilaksanakan secara seimbang dan partisipatif. Sedangkan good
governance adalah tata pemerintahan yang baik atau menjalankan fungsi
pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (struktur, fungsi, manusia,
aturan, dan lain-lain). Clean government adalah pemerintahan yang
bersih dan berwibawa. Good corporate adalah tata pengelolaan
perusahaan yang baik dan bersih. Governance without goverment berarti
bahwa pemerintah tidak selalu di warnai dengan lembaga, tapi termasuk
dalam makna proses pemerintah (Prasetijo, 2009).
Istilah good governance lahir sejak berakhirnya Orde Baru dan digantikan
dengan gerakan reformasi. Sejak itu pula sering diangkat menjadi wacana
2016
6
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
atau tema pokok dalam setiap kegiatan pemerintahan. Namun meski
sudah sering terdengar ditelinga legislatif, pengaturan mengenai good
governance belum diatur secara khusus dalam bentuk sebuah produk,
UU misalnya. Hanya terdapat sebuah regulasi yaitu UU No. 28 tahun
1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme yang mengatur penyelenggaraan negara
dengan Asas Umum Pemerintahan Negara yang Baik (AUPB).
Good governance sebagai upaya untuk mencapai pemerintahan yang
baik maka harus memiliki beberapa bidang yang dilakukan agar tujuan
utamanya dapat dicapai, yang meliputi (Efendi, 2005):
1.
Politik
Politik merupakan bidang yang sangat riskan dengan lahirnya msalah
karena
seringkali
menjadi
penghambat
bagi
terwujudnya
good
governance. Konsep politik yang kurang bahkan tidak demokratis yang
berdampak pada berbagai persoalan di lapangan. Krisis politik yang saat
ini terjadi di Indonesia dewasa ini tidak lepas dari penataan sistem politik
yang kurang demokratis. Maka perlu dilakukan pembaharuan politik yang
menyangkut berbagai masalah penting seperti:
a.
UUD NRI 1945 yang merupakan sumber hukum dan acuan
pokok
penyelenggaraan
penyelenggaraannya
pemerintahan
harus
dilakukan
maka
untuk
dalam
mendukung
terwujudnya good governance. Konsep good governance itu
dilakukan dalam pemilihan presiden langsung, memperjelas
susunan dan kedudukan MPR dan DPR, kemandirian lembaga
2016
7
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
peradilan, kemandirian kejaksaan agung dan penambahan
pasal-pasal tentang hak asasi manusia.
b.
Perubahan UU Politik dan UU Keormasan yang lebih
menjamin partisipasi dan mencerminkan keterwakilan rakyat.
c. Reformasi agraria dan perburuhan.
2.
d.
Mempercepat penghapusan peran sosial politik TNI.
e.
Penegakan supremasi hokum.
Ekonomi
Ekonomi Indonesia memang sempat terlepas dari krisis global yang
bahkan bisa menimpa Amerika Serikat. Namun keadaan Indonesia
saat ini masih terbilang krisis karena masih banyaknya pihak yang
belum sejahtera dengan ekonomi ekonomi rakyat. Hal ini dikarenakan
krisis ekonomi bisa melahirkan berbagai masalah sosial yang bila
tidak teratasi akan mengganggu kinerja pemerintahan secara
menyeluruh. Permasalahan krisis ekonomi di Indonesia masih
berlanjut sehingga perlu dilahirkan kebijakan untuk segera .
3.
Sosial
Masyarakat yang sejahtera dengan terwujudnya setiap kepentingan
masyarakat
yang
tercover
dalam
kepentingan
umum
adalah
perwujudan nyata good governance. Masyarakat selain menuntut
perealisasikan haknya tetapi juga harus memikirkan kewajibannya
dengan berpartisipasi aktif dalam menentukan berbagai kebijakan
pemerintahan. Hal ini sebagai langkah nyata menjalankan fungsi
2016
8
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengawasan yang efektif dalam pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintahan. Namun keadaan Indonesia saat ini masih belum
mampu memberikan kedudukan masyarakat yang berdaya di hadapan
negara. Karena diberbagai bidang yang didasari kepentingan sosial
masih banyak timbul masalah sosial. Sesuai dengan UUD NRI Pasal
28 bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang”.
membentuk
Masyarakat
golongan
diberikan
dengan
tujuan
kesempatan
tertentu
selama
untuk
tidak
bertentangan dengan tujuan negara. Namun konflik antar golongan
yang masih sering terjadi sangat kecil kemungkinan good governance
bisa ditegakkan. Maka good governance harus ditegakkan dengan
keadaan masyarakat dengan konflik antar golongan tersebut.
4.
Hukum
Dalam menjalankan pemerintahan pejabat negara memakai hukum
sebagai istrumen mewujudkan tujuan negara. Hukum adalah bagian
penting dalam penegakan good governance. Setiap kelemahan sistem
hukum akan memberikan influence terhadap kinerja pemerintahan
secara
keseluruhan,
karena
good
governanance
tidak
akan
dapat berjalan dengan baik dengan hukum yang lemah. Penguatan
sistem hukum atau reformasi hukum merupakan kebutuhan mutlak
bagi terwujudnya good governance. Hukum saat ini lebih dianggap
sebagai komiditi daripada lembaga penegak keadilan dan kalangan
kapitalis lainnya. Kenyataan ini yang membuat ketidakpercayaan dan
ketidaktaatan
2016
9
pada
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
hukum
oleh
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
masyarakat.
C.
Mewujudkan Good Governance di Indonesia
Mewujudkan konsep good governance dapat dilakukan dengan
mencapai keadaan yang baik dan sinergi antara pemerintah, sektor
swasta dan masyarakat sipil dalam pengelolaan sumber-sumber alam,
sosial, lingkungan dan ekonomi. Prasyarat minimal untuk mencapai
good
governance
adalah
adanya
transparansi,
akuntabilitas,
partisipasi, pemberdayaan hukum, efektifitas dan efisiensi, dan
keadilan. Kebijakan publik yang dikeluarkan oleh pemerintah harus
transparan, efektif dan efisien, serta mampu menjawab ketentuan
dasar keadilan. Sebagai bentuk penyelenggaraan negara yang baik
maka harus keterlibatan masyarakat di setiap jenjang proses
pengambilan
keputusan
(Hunja,
2009).
Konsep good governance dapat diartikan menjadi acuan untuk proses
dan struktur hubungan politik dan sosial ekonomi yang baik.
Human interest adalah faktor terkuat yang saat ini mempengaruhi baik
buruknya
dan
tercapai
atau
tidaknya
sebuah
negara
serta
pemerintahan yang baik. Sudah menjadi bagian hidup yang tidak bisa
dipisahkan bahwa setiap manusia memiliki kepentingan. Baik
kepentingan individu, kelompok, dan/atau kepentingan masyarakat
nasional bahkan internasional. Dalam rangka mewujudkan setiap
kepentingan tersebut selalu terjadi benturan. Begitu juga dalam
merealisasikan apa yang namanya “good governance” benturan
kepentingan selalu lawan utama. Kepentingan melahirkan jarak dan
sekat antar individu dan kelompok yang membuat sulit tercapainya
kata “sepakat”.
2016
10
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu
kepada proses pencapaian keputusan dan pelaksanaannya yang
dapat dipertanggungjawabkan secara bersama. Sebagai suatu
konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor
swasta bagi penyelenggaraan pemerintahaan dalam suatu negara.
Negara berperan memberikan pelayanan demi kesejahteraan rakyat
dengan sistem peradilan yang baik dan sistem pemerintahan yang
dapat dipertanggungjawaban kepada publik. Meruju pada 3 (tiga) pilar
pembangunan
lingkungan,
berkelanjutan.
dan
Dalam
pembangunan
pembangunan
manusia.
Good
ekonomi,
governance
menyentuh 3 (tiga) pihak yaitu pihak pemerintah (penyelenggara
negara), pihak korporat atau dunia usaha (penggerak ekonomi), dan
masyarakat sipil (menemukan kesesuaiannya). Ketiga pihak tersebut
saling berperan dan mempengaruhi dalam penyelenggaraan negara
yang baik. Sinkronisasi dan harmonisasi antar pihak tersebut menjadi
jawaban besar. Namun dengan keadaan Indonesia saat ini masih sulit
untuk
bisa
terjadi
(Efendi,
2005).
Dengan berbagai statement negatif yang dilontarkan terhadap
pemerintah atas keadaan Indonesia saat ini. Banyak hal mendasar
yang harus diperbaiki, yang berpengaruh terhadap clean and good
governance, diantaranya (Efendi, 2005):
1.
Integritas Pelaku Pemerintahan
Peran pemerintah yang sangat berpengaruh, maka integritas dari
para pelaku pemerintahan cukup tinggi tidak akan terpengaruh
2016
11
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
walaupun ada kesempatan untuk melakukan penyimpangan
misalnya korupsi.
2.
Kondisi Politik dalam Negeri
Jangan menjadi dianggap lumrah setiap hambatan dan masalah
yang dihadirkan oleh politik. Bagi terwujudnya good governance
konsep politik yang tidak/kurang demokratis yang berimplikasi
pada berbagai persoalan di lapangan. Maka tentu harus segera
dilakukan perbaikan.
3.
Kondisi Ekonomi Masyarakat
Krisis ekonomi bisa melahirkan berbagai masalah sosial yang bila
tidak teratasi akan mengganggu kinerja pemerintahan secara
menyeluruh.
4.
Kondisi Sosial Masyarakat
Masyarakat yang solid dan berpartisipasi aktif akan sangat
menentukan berbagai kebijakan pemerintahan. Khususnya dalam
proses
penyelenggaraan
pemerintahan
yang
merupakan
perwujudan riil good governance. Masyarakat juga menjalankan
fungsi
pengawasan
yang
efektif
dalam
pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan. Namun jika masyarakat yang
belum berdaya di hadapan negara, dan masih banyak timbul
masalah sosial di dalamnya seperti konflik dan anarkisme
kelompok, akan sangat kecil kemungkinan good governance bisa
ditegakkan.
5.
Sistem Hukum
Menjadi bagian yang tidak terpisahkan disetiap penyelenggaraan
negara. Hukum merupakan faktor penting dalam penegakan good
governance. Kelemahan sistem hukum akan berpengaruh besar
terhadap
2016
12
kinerja
pemerintahan
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
secara
keseluruhan.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Good
governanance tidak akan berjalan dengan baik di atas sistem
hukum yang lemah. Oleh karena itu penguatan sistim hukum atau
reformasi hukum merupakan kebutuhan mutlak bagi terwujudnya
good governance.
Mencari orang yang jujur dan memilik integritas tinggi sama halnya
dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Memilih aparatur atau
pelaku pemerintahan yang unggul akan berpengaruh baik dengan
penyelenggaraan negara. Korupsi yang masih tetap eksis sampai saat
ini adalah salahsatu faktor yang mempersulit dicapainya good
governance. Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN)
menjadi agenda wajib yang tidak pernah lelah untuk dilakukan. Inilah
satu hal yang tidak boleh dilewatkan untuk mencapai pemerintahan
yang baik.
Mencegah (preventif) dan menanggulangi (represif) adalah dua upaya
yang dilakukan. Pencegahan dilakukan dengan memberi jaminan
hukum bagi perwujudan pemerintahan terbuka (open government).
Jaminan kepada hak publik seperti hak mengamati perilaku pejabat,
hak
memperoleh
akses
informasi,
hak
berpartisipasi
dalam
pengambilan keputusan dan hak mengajukan keberatan bila ketiga
hak di atas tidak dipenuhi secara memadai. Jaminan yang diberikan
jika memang benar-benar bisa disosialisasikan dengan baik kepada
masyarakat (Hardjasoemantri, 2003).
D.
SIMPULAN
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berjuang dan
2016
13
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mendambakan clean and good governance. Untuk mencapai good
governance dalam tata pemerintahan di Indonesia, maka prinsip-prinsip
good governance hendaknya ditegakkan dalam berbagai institusi penting
pemerintahan, prinsp-prinsip tersebut meliputi: Partisipasi masyarakat,
tegaknya supremasi hukum, transparasi, peduli dan stakeholder,
berorientas pada consensus, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi,
akuntabilitas,
dan
visi
strategis.
Sehingga apa yang didambakan Indonesia menjadi negara yang Clean
and
good
governance
dapat
terwujud
dan
hilangnya
faktor-
faktor Kepentingan politik, KKN, peradilan yang tidak adil, bekerja di luar
kewenangan, dan kurangnya integritas dan transparansi adalah beberapa
masalah yang membuat pemerintahan yang baik masih belum bisa
tercapai. Masyarakat dan pemerintah yang masih bertolak berlakang
untuk mengatasi masalah tersebut seharusnya menjalin harmonisasi dan
kerjasama
mengatasi
masalah-masalah
yang
ada.
Good governance sebagai upaya untuk mencapai pemerintahan yang
baik tercermin dalam berbagai bidang yang memiliki peran yang peting
dalam gerak roda pemerintahan di Indonesia yang meliputi: bidang politik,
ekonomi,
2016
14
sosial,
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
dan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
hukum.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.banyumaskab.go.id/berita/berita_detail/246
Dwiyanto, Agus. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan
Publik.
Yogyakarta:
Gajahmada
Universiti
Press.
Effendi, Sofian. 2005. Membangun Budaya Birokrasi Untuk Good
Governance.
Makalah
Seminar
Lokakarya
Nasional
Reformasi
Birokrasi Diselenggarakan Kantor Menteri Negara PAN 22 September
2005.
Hardjasoemantri,
Koesnadi.
2003.
Good
Governance
Dalam
Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia. Makalah Untuk Lokakarya
Pembangunan Hukum Nasional ke VIII di Bali, tanggal 15 Juli 2003.
Mardoto. 2009. Mengkritisi Clean And Good Governance Di Indonesia.
Dalam
http://mardoto.com.
Prasetijo. 2009. Good Governance Dan Pembangunan Berkelanjutan
dalam
http://prasetijo.wordpress.com.
Undang-Undang
Dasar
Undang-Undang
Republik
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
Indonesia
1945
28
1999
tahun
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi,
Kolusi,
dan
Nepotisme
Undang-Undang Nomor 9 tahun 2004 tentang Perubahan atas
2016
15
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara
2016
16
Pendidikan Kewarganegaraan
H. U. Adil, SS., SHI., MH.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download