1 PENERAPAN PERENCANAAN PENJUALAN YANG EFEKTIF PADA PT. SETIAWAN SEDJATI TUGAS AKHIR Oleh: DASEP AFRYANDI JUANNA NPM : 012010006 PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN BOGOR 2013 2 ABSTRAK Dasep Afryandi Juanna. NPM : 012010006. Penerapan Perencanaan Penjualan Yang Efektif. Studi Kasus pada PT. Setiawan Sedjati CibinongBogor. Dibawah Bimbingan Bapak Adil Fadillah, SE.,MM. Setiap perusahaan pasti menginginkan perusahaannya tumbuh dan berkembang, oleh karena itu perusahaan harus melakukan suatu tindakan yang dapat memberikan kemajuan bagi perusahaan dimasa kini dan dimasa yang akan datang dengan melakukan kegiatan penerapan perencanaan penjualan yang efektif untuk menghasilkan suatu tujuan perusahaan. Tujuan pengambilan judul penerapan perencanaan penjualan yang efektif adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan perencanaan penjualan pada PT. Setiawan Sedjati Cibinong-Bogor. Peninjauan dilakukan pada PT. Setiawan Sedjati Cibinong-Bogor yang beralamat di Kompleks Nirwana Estate, Blok G No.5 Cikaret Cibinong-Bogor. Sebagai depo cabang untuk menjangkau masyarakat lebih luas dan terorganisir dengan baik. Peninjauan yang penulis lakukan pada PT. Setiawan Sedjati CibinongBogor yang bergerak pada penjualan mesin penggandaan atau mesin fotocopy Riso, Gestetner, Ricoh dan mesin Weehai Hamada peninjauan yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data-data dari perusahaan itu sendiri, serta melakukan wawancara dengan para pakar internal perusahaan yang terdiri dari supervisor marketing dan para rekan tenaga penjual. Dengan melakukan peninjauan maka didapatkan Hasil dari penerapan perencanaan penjualan yang efektif yaitu dengan pemasaran yang berfokus pada konsumen dapat menghasilkan sebuah keunggulan bersaing melalui : 1. Harga yang lebih rendah dibandingkan dengan para pesaing untuk manfaat yang sama atau 2. Keunikan manfaat yang dapat menutupi harga tinggi Analisis keunggulan bersaing menunjukan perbedaan dan keunikannya diantara para pesaing. Bagi perusahaan yang ingin menikamati keunggulan bersaing dipasar, antara produknya ,dan produk pesaing harus dapat dirasakan dipasaran. Keunggulan bersaing diperoleh dengan mencari aspek-aspek diferensiasi yang akan dinilai superior oleh konsumen sasaran dan yang tidak mudah diduplikasikan oleh pesaingnya. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada setiap perusahaan tentunya ada perbedaan dalam mempersiapkan dan menggunakan suatu perencanaan penjualan sesuai dengan standarisasi perusahaan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan secara efektif, dalam pemasaran produk mengalami perkembangan yang sangat pesat baik dalam segi kualitas, kuantitas dan strategi perencanaan penjualan dalam mengedukasikan produk untuk menghasilkan suatu tujuan perusahaan yang maksimal dan efektif Dalam persaingan yang sangat ketat untuk memasarkan produk mesin penggandaan. Masing-masing perusahaan sejenis saling berlomba-lomba mengatur berbagai macam perencanaan penjualan secara efektif guna mendapatkan peluang dan manfaat situasi, sehingga perusahaan harus memiliki suatu perencanaan penjualan yang paling tepat dan juga efektif. Hal ini guna memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan juga harus mampu menciptakan dan mengkoreksi apakah penerapan perencanaan penjualan tersebut sudah tepat dan efektif. Perusahaan tentunya harus memiliki perencanaan dan menentukan tujuantujuan yang dikehendaki dan apa saja yang harus diperbuat. Hal ini guna mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan juga harus mampu menciptakan serta mengoreksi apakah strategi tersebut sudah tepat dan efektif. Perusahaan harus memiliki perencanaan dan tujuan-tujuan yang dikehendaki dan apa saja yang harus diperbuat, dan juga harus melakukan pengawasan dengan mengukur pelaksanaan atau proses-proses operasional dapat berjalan dengan baik. 4 Oleh karena itu dalam hal ini tentu saja diperlukannya bauran pemasaran yang efektif dengan saluran distribusi yang dilakukan oleh salesman dalam personal selling, mass selling, public relation, direct marketing, sales promotion yang dapat memotivasi dalam meraih tujuan dari penjualan perusahaan., karena banyaknya saluran distribusi maka perusahaan harus jeli dalam melaksanakan penerapan perencanaan penjualan secara efektif Oleh sebab itu penulis ingin membahas lebih dalam lagi tentang penerapan perencanaan penjualan yang dilaksanakan oleh PT. Setiawan Sedjati dengan mengambil judul “PENERAPAN PERENCANAAN PENJUALAN YANG EFEKTIF PADA PT.SETIAWAN SEDJATI” 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis mengidentifikasi permasalahan tersebut sebagai berikut : 1. Bagaimana Penerapan Perencanaan Penjualan Yang Efektif Pada PT. Setiawan Sedjati ? 2. Apa Saja Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat dalam pelaksanaan Penerapan Perencanaan Penjualan Pada PT.Setiawan Sedjati? 3. Bagaimana PT.Setiawan Sedjati Mengatasi Faktor-faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Penerapan Perencanaan Pada PT.Setiawan Sedjati 4. Analisis SWOT Terhadap PT. Setiawan Sedjati 5 1.3 Maksud Tujuan Pembahasan A. Maksud Pembahasan 1. Untuk Mengetahui Penerapan Perencanaan Penjualan Secara Efektif Yang Dilakukan PT. Setiawan Sejati 2. Untuk Mengetahui Perbandingan Teori Dan Peraktek Penerapan Perencanaan Penjualan Pada PT.Setiawan Sedjati 3. Untuk Mengetahui Bagaimana PT.Setiawan Sedjati Mengatasi Faktor-faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Penerapan Perencanaan Pada PT.Setiawan Sedjati 4. Untuk mengetahui bagaimana Analisis SWOT Terhadap PT. Setiawan Sedjati B. Tujuan Pembahasan Tujuan pengerjaan Tugas Akhir ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang dunia pemasaran dan penjualan secara nyata dan berbeda-beda pada dunia kerja yang sebenarnya, serta untuk mengetahui sejauh mana ilmu yang didapat dibangku kuliah untuk diterapkan pada dunia kerja. Tugas akhir ini bisa memberikan wawasan pengetahuan dan keterampilan pada pekerjaan. Serta untuk mengetahui lebih dalam tentang penerapan perencanaan penjualan yang dianggap efektif pada PT.Setiawan Sejati 6 1.4 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kerja Peraktek Tempat pelaksaan kerja untuk mengerjakan Tugas Akhir ini mengambil tempat di PT.Setiawan Sedjati ,yang beralamat di Kompleks Nirwana Estate, Blok G No.5 Cikaret Cibinong-Bogor. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Terminologi 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Beberapa ahli pemasaran menyatakan arti dari manajemen pemasaran adalah sebagai berikut: “Marketing management is a process of a scanning the environment, analyzing market opportunities, designing marketing strategies, and then effektivel implementing and controlling marketing practices. (Cravens, Hills, woodruff, 2003, 14). Selanjutnya definisi maupun pengertian manajemen pemasaran menurut Phillip khotler yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2005): Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. Adapun definisi yang ditulis oleh penulis buku manajemen pemasaran Djaslim Saladin (2003, 4) adalah sebagai berikut: Manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, penerapan dan pengendalian terhadap program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuian-tujuan organisasi. Kesimpulan dari beberapa definisi tentang manjemen pemasaran adalah sebagai berikut; Manajemen pemasaran didefinisikan sebagai suatu proses yang saling terkait antara perencanaan dan pelaksanaan apa yang 8 telah dipikirkan dan telah ditetapkan dalam penyaluran suatu gagasan barang dan jasa untuk dapat mencapai tujuan antara pihak-pihak yang saling membutuhkan didalamnya. Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanaan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan suatu proses yang selalu memandang kedepan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran. 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan mencocokan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk mencapai hubungan yang mutualisme yang saling menguntungkan. Adapun pengertian pemasaran menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut : Menurut kotler & Armstrong (2003,6) : “A social and managerial process whereby individuals and groups obtain what they need and want trough creating and exchanging products and value with others” Sebuah proses sosial dan pengaturan untuk individu dan group memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin melewati penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan lainnya. 9 Menurut philip Kotler (2002,9) ialah : “Marketing is a social and managerial process and by which individuals and group obtain what they need and want through creating,offering, and freely exchanging product and service of value with other” Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Sedangkan definisi pemasaran menurut Djaslim Saladin (2003,1) Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Adapun menurut Cravens, Hills, Woodruff (2003,90) pemasaran adalah sebagai berikut : “Marceting is the process and planning and excuting the conception, pricing, promotion and distribution of ideas, goods and service to create exchanges that satisfy individual and organizational objective”. “Pemasaran merupakan peroses perencanaan dan pelaksanaan konsep, harga, promosi dan distribusi dari ide-ide, barang-barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan objek individu dan organisasi” 10 Berdasarkan menyimpulkan pendapat-pendapat bahwa pemasaran diatas, adalah maka proses penulis yang dapat dirancang mengaplikasikan perencanaan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan dengan menciptakan pertukaran yang bernilai dan menguntungkan bagi semua pihak. 2.1.2 Pengertian Bauran Pemasaran Perencanaan dalam pemasaran mencakup penentuan strategi yang akan dipakai agar produk dapat dijual ketangan konsumen. Hal ini berarti bahwa tugas manajemen pemasaran adalah bagaimana mengkomunikasikan keberadaan produk kepada pasar sehingga dalam pikiran konsumen muncul perhatian akan produk tersebut, merasa tertarik dan kemudian konsumen memutuskan untuk membelinya. Pemasaran (Inggris:Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju. 11 Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Menurut Dharmmesta & Handoko Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan. Secara definisi, Kotler menyebutkan bahwa Manajemen Pemasaran adalah penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan programprogram yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran". Dalam menghadapi pasar sasarannya perusahaan memiliki seperangkat alat-alat pemasaran yang sangat berperan untuk memperoleh dampak maximum terhadap pasar. Alat-alat pemasaran tersebut terangkum dalam bauran pemasaran perusahaan. Secara definitif dikatakan oleh Philip Kotler bahwa Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Alat pemasaran tersebut dapat dikelompokan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai 4P yaitu: produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Keempat variabel tersebut dapat dikombinasikan dan saling berkaitan satu sama lain sehingga keputusan disatu bagian akan mempengaruhi tindakan dibagian lain, sebagaimana halnya konsep sistem. 12 2.1.3 Memahami proses pemasaran American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai : Suatu peroses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi, hingga distribusi barangbarang, ide-ide, dan jasa-jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran Edisi milenium 1 menjelaskan bahwa proses pemasaran terdiri dari 4 langkah proses perencanaan diantaranya adalah: analisis peluang pemasaran, pengembangan strategi pemasaran, perencanaan program pemasaran, dan pengelolaan usaha pemasaran. 1. Menganalisis peluang pasar Analisis pemasaran merupakan alat pemasaran yang penting untuk menilai perilaku dan keinginan pembeli serta menilai ukuran pasar. Orangorang pemasaran dapat meriset sumber-sumber sekunder, menjalankan kelompok fokus , serta mengadakan survei melalui telepon, surat, dan wawancara pribadi. Dengan menganalisis data yang dikumpulkan, akan memperoleh suatu gambaran yang paling baik tentang ukuran peluang pasar. 2. Mengembangkan strategi pemasaran Untuk memenangkan pasar pengembangan strategi pemasaran harus memusatkan perhatian dan berorientasi pada pasar konsumen dan mengembangkan strategi penentuan posisi (positioning). Setelah memutuskan posisi produknya maka harus memulai pengembangan produk baru. Setelah peluncuran, strategi produk harus dimodifikasi pada tahap-tahap siklus hidup produk yang berbeda : pengenalan, pertumbuhan, 13 kematangan, dan penurunan dari produk. Selanjutnya, pilihan strategi akan tergantung pada apakah perusahaan memainkan peranan sebagai pemimpin pasar, penantang, pengikut, atau pencari relung pasar. Akhirnya, strategi harus diselaraskan dengan peluang dan tantangan global yang selalu berubah-ubah. 3. Merencanakan program pemasaran Untuk merubah strategi pemasaran menjadi program pemasaran, manajer pemasaran harus membuat keputusan mendasar mengenai pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran. 5. Mengelola usaha pemasaran Langkah terakhir dalam proses pemasaran adalah meng organisasikan sumber daya pemasaran kemudian menerapkan serta mengendalikan rencana pemasaran. Perusahaan harus membuat suatu organisasi pemasaran yang mampu menerapkan rencana pemasaran 2.1.4 Konsep Pemasaran Konsep pemasaran adalah dasar pemikiran bagaimana cara aktivitas pemasaran dapat dilaksanakan berdasarkan suatu filsafat yang mantap, yang mengungkapkan pemasaran yang tanggap dan bertanggung jawab. Dalam study pemasaran menunjukan adanya perkembangan konsep pemasaran. Philip kotler dalam bukunya Marketing Management: Analysis, Planning, Implementationa, And Control, mengemukakan 5 konsep bisnis yang berkembang dan berpengaruh dalam kegiatan pemasaran. 1. Konsep Produksi (The product concept) Konsep atau tahap ini berorientasi pada produksi, dimana para manajer perusahaan memusatkan perhatian untuk mencapai efisiensi yang tinggi 14 dan distribusi yang luas. Pada konsep ini permintaan lebih banyak dari pada penawaran. 2. Konsep Produk (The product concept) Pada konsep produk perusahaan berupaya memproduksi produk yang berkualitas tinggi. Tugas manajemen adalah membuat produk yang berkualitas. 3. Konsep penjualan (The selling concept) Pada konsep ini manajer berorientasi pada produk dengan volume penjualan yang tinggi. Tugas manajemen adalah meningkatkan volume penjualan karena manajemen beranggapan perusahaan perlu mengadakan kegiatan penjualan dan promosi yang gencar. Konsep ini mengandung tiga unsur pokok, yaitu : a. Perencanaan dan operasi berorientasi kepada produk dengan volume penjualan yang tinggi. b. Alat yang dipergunakan untuk meningkatkan penjualan adalah promosi yang gencar. c. Tujuan akhir adalah memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan (laba) dengan mengusahakan volume penjualan semaksimal mungkin. 4. Konsep pemasaran (The marketing concept) Konsep ini mengandung tiga dasar pokok, tetapi berlainan dengan konsep penjualan ,yaitu : a. Perencanaan dan operasi berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen. b. Semua aktivitas pemasaran dilaksanakan dengan pemasaran terpadu (integrated marketing). 15 c. Tujuan akhir adalah memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan (laba) dan berusaha memberikan kepuasan semaksimal mungkin kepada konsumen. 6. Konsep pemasaran sosial (The sosiail marketing concept) Pada konsep ini manajer eksekutif tidak hanya berupaya memenuhi kepuasan pelanggan atau konsumen dan tercapainya tujuan perusahaan (laba) tetapi juga dapat memberikan jaminan sosial bagi sumber daya manusia yang terlibat dalam perusahaan itu, seperti kesejahteraan karyawan (gaji yang layak) dan pencemaran lingkungan. Dapatlah disimpulkan bahwa konsep produksi, produk, dan penjualan merupakan filsafat bisnis yang tidak berorientasi pada konsumen atau permintaan. Sedangkan konsep pemasaran dan konsep pemasaran sosial berorientasi kepada konsumen (buyers market). Selanjutnya Wareen J. Keegan dalam bukunya Global Marketing Management (1999) mengemukakan perlunya konsep yang ke enam , yaitu : 7. Konsep Pemasaran Strategis (The strategic marketing concept) Konsep pemasaran strategis merupakan suatu evolusi dari pemasaran, yaitu pemasaran global (The global marketing). Dalam konsep ini fokus pemasaran beralih dari kebutuhan konsumen atau produk kelingkungan eksternal perusahaan (environment). Dengan demikian alat yang dipergunakan pun berubah yaitu management strategic. Sasaran yang dicapai atau tujuan akhir berubah dari laba menjadi stakeholder benefit. 16 Bagan 2.2.2 Proses Pemasaran – Gabungan Kotler & Neil Keadaan lingkungan Tingkat korporat/Divisi: Proses Perencanaan Strategis Ojektif & Misi Saran Rencana Portofolio Bisnis Strategi Pertumbuhan perusahaan Lingkungan Makro Public Persaingan Saluran Pemasaran Pasar Analisis Peluang Penyeleksian Sasaran Pasar Strategi Bauran Pemasaran Pengemban gan System Pemasaran Pasar Sasaran Konsumen pasar Tingkat Pasar & Produk : Proses Pemasaran informasi Segmentasi Pasar Positioning Produk Optimisasi Produk Peramalan Pasar Kepuasan Pelanggan Sumber: Neil, W.D. (1997), Market Segmentation: beyond the Basics (tutorial paper,dipresentasikan dalam Applied Research Methods Marketing Research Conference). Oak Brook, Illinois: American Marketing Association. 17 2.2 Pengertian Manajemen Penjualan Istilah manajemen penjualan telah mengalami perubahan- perubahan selama beberapa tahun. Pada mulanya, para pengusaha menggunakan istilah tersebut untuk menunjukan pengarahan tenaga penjual, atau disebut juga manajemen personal seling. Kemudian, istilah tersebut diartikan secara lebih luas lagi dengan manjemen dari seluruh kegiatan pemasaran, distribusi fisik, penetapan harga, dan perencanaan produk tetapi sekarang, kedua istilah tersebut telah dibedakan dengan menunjukan bahwa manajemen pemasaran mempunyai pengertian yang lebih luas dari pada manjemen penjualan. Kemudian, apa yang dimaksud dengan manajemen penjualan? Berikut ini adalah definisi yang dikemukakan oleh Komite Definisi dari Asosiasi Pemasaran Amerika (The Definition Jommittec Of The American Marketing Association). Manajemen penjualan adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, implementasi, pengendalian terhadap aktifitas kegiatan menjual yang dilakukan oleh perusahaan oleh tenaga penjualan. Manajemen penjualan termasuk kegiatan penarikan, pemilihan, perlengkapan, penugasan, penentuan rute, supervise, pembayaran dan pemotivasian serta pengembangan kemampuan yang diberikan kepada tenaga penjual. Setiap adanya proses penjualan mempunyai strategi penjualan yang ditetapkan, untuk selanjutnya maka manajemen tentu harus melaksanakannya dan mengelola pelaksanaan penjualan yang meliputi pengenalan pasar dan peran mendesain organisasi dan struktur organisasi penjual, meramalkan penjualan, menentukan objektive penjualan dan manajemen waktu dan didalam penentuan tujuan harus diturunkan dari tujuan perusahaan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi, tingkatan tujuan penjualan terdiri dari tujuan korporasi unit bisnis, pemasaran dan penjualan yang beberapa tingkatan sampai ketujuan individu tenaga penjual. 18 Dari definisi tentang manjemen penjualan tersebut dapat diketahui bahwa manajemen penjualan cukup luas. Dapat dikatakan pula bahwa tugas manajemen penjualan itu adalah sebagai administrator dalam kegiatan personal seling, sehingga tugas utamanya banyak berkaitan dengan personalia penjualan. Bagian lain dari tugas manajemen penjualan adalah berkaitan dengan pengorganisasian kegiatan penjualan baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Didalam perusahaan ia harus menyusun struktur organisasi yang dapat menciptakan kominikasi secara efektif tidak hanya didalam departemen penjualan itu sendiri, tetapi juga dengan departemen-departemen lainnya. Juga merupakan penghubung yang paling penting antara perusahaan dengan pembeli dan masyarakat lain, serta bertanggung jawab untuk menciptakan dan mempertahankan jaringan distribusi yang efektif. Selain tugas-tugas tersebut manjemen penjualan masih mempunyai tugas yang lain, yaitu menggunakan dan berpartisipasi dalam mempersiapkan imformasi untuk mengambil keputusan- keputusan pemasaran, seperti penentuan anggaran, kuota, dan daerah penjualan. Juga berpartisipasi dalam pengambil keputusan tentang produk, saluran pemasaran dan politik distribusi, promosi, serta penetapan harga. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen penjualan itu selain sebagai administrator kegiatan personal seling, manajemen yang ikut mengambil keputusan pemasaran. juga sebagai 19 2.2.1 Pengertian Penjualan Terkadang orang banyak yang mempunyai persepsi yang salah terhadap pengertian penjualan yang dianggap sama dengan pemasaran, padahal keduanya jelaslah berbeda . pemasaran meliputi kegiatan yang luas, sedangkan penjualan merupakan salah satu kegiatan didalam bidang pemasaran, dalam melakukan penjualan, sebagai penjual dituntut untuk memiliki bakat dan seni serta keahlian untuk mempengaruhi orang lain. Tidaklah mudah untuk mengarahkan kemauan calon pembeli dengan cara mengemukakan dengan berbagai alasan dan pendapat. Menurut winardi dalam Usman (2004, 26) mengenai pengertian penjualan yaitu; Penjualan adalah proses dimana sang penjual memastikan, mengaktivasikan, dan memuaskan kebutuhan atau keinginan pembeli agar dicapai manfaat, baik bagi sang penjual atau pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak. Pengertian penjualan menurut Basu Swasta, (2003,8) adalah: “Ilmu dan seni yang mempengaruhi pribadi yang dilaksanakan oleh penjual mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan.” Penjualan menurut Stewart (2005,64) adalah: salah satu profesi paling tua didunia. Orang yang menjual mendapatkan berbagai julukan, diantaranya adalah wiraniaga, armada penjual, account executive, konsultan penjualan, agen, dan perwakilan pemasaran, dan lainnya. 20 Konsep penjualan menurut Stewart adalah pendekatan yang lazim lainnya yang diambil oleh perusahaan terhadap pasar. Konsep penjualan mengatakan sebagai berikut: Konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen apabila dibiarkan sendiri, biasanya tidak akan membeli banyak produk organisasi itu. Oleh karena itu harus dilakukannya usaha penjualan dan promosi yang gencar. Kegiatan perlu dilakukan untuk mengeindentifikasi kebutuhan pembeli sampai terlaksananya penjualan dan terbinanya hubungan antara pasca penjualan (post-purchase) antara penjual dan pembeli. Proses yang terjadi mungkin sederhana, hanya dengan melakukan sejumlah tindakan rutin yang mengarah kepenjualan lalu setelah itu menutup penjualan. Namun proses dari awal sampai penutupan penjualan bisa juga terentang sampai pada satu periode yang panjang, dengan banyak kontak dan interaksi antara pembeli, dengan orang yang mempengaruhi pembelian, wiraniaga yang ditugasi melakukan perhitungan, dan para spesialis teknis dalam organisasi penjual. Tujuan manajemen penjualan menurut Stewart (2006,69) adalah mencapai hasil pengembangan usaha yang direncanakan dengan cara memotivasi para anggota kelompok penjualan untuk melakukan tugasnya ampai batas kemampuan terbaiknya. Tugas-tugas manjemen penjualan yang standar menurut Stewart (2005,72) yaitu : 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Pengendalian 4. Rekrutmen/penarikan pegawai baru 5. Pelatihan 6. Pemberian motivasi 21 Dalam kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Faktor Internal yaitu: a. Kemampuan penjual Yaitu kemampuan dari segi fisik, maupun keterampilan dalam melakukan tugasnya, oleh karena itu tenaga penjual harus berkomunikasi dengan baik. b. Modal Untuk membiayai produk baru, promosi dan sebagainya. c. Organisasi perusahaan Perusahaan besar lebih kompleks karena masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan, sedangkan perusahaan kecil lebih sederhana karena masalah penjualan ditangani oleh perusahaan. 2. Faktor Eksternal yaitu: a. Faktor teknologi Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, mengakibatkan perusahaan harus benar-benar cermat mengikuti perkembangan teknologi yang ada sekarang ini untuk mempromosikan barang atau produk yang ditawarkan, sehingga tidak tertinggal dengan perusahaan lainnya. b. Faktor ekonomi Dengan keadaan ekonomi yang serba sulit seperti sekarang ini menuntut masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih barang yang 22 mereka anggap lebih penting atau lebih primer dibandingkan dengan barang-barang lainnya. c. Faktor pesaing Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sejenis, menyebabkan masyarakat memiliki pilihan untuk membeli produk sesuai dengan keinginan mereka. d. Faktor demografi,budaya dan lingkungan. Faktor demografi, budaya dan lingkungan perlu diperhatikan oleh penjual adalah jenis pasarnya, kelompok pembeli, atau pemakainya, keinginan serta kebutuhan. 2.2.2 Pengertian Tenaga Penjual Setiap tenaga penjualan harus memiliki factor-faktor penting dalam memenuhi keberhasilan yang di inginkan, berikut ini merupakan factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan personal selling menurut kotler (2004,65) yaitu: 1. Pengorganisasian tenaga penjual 2. Jumlah tenaga penjual 3. Latihan tenaga penjual 4. Pengawasan terhadap tenaga penjual 5. Kompensasi tenaga penjual 6. Evaluasi tenaga penjual Beberapa ahli menyatakan mengenai pengertian personal seling dalam beberapa pendapat. Personal seling menurut fandy tjiptono (2007,224) adalah : 23 Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dengan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Selanjutnya pengertian personal selling menurut Kotler, yaitu: “face to face interaction with one, more prospective purchase for the purpose of making presentation,answering question, and procuring ordersales” Definisi menurut sutisna, (2004,311) menyatakan personal selling adalah sebagai berikut: Personal selling merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan pemikiran dan emosi serta berhadapan langsung. 2.2.3 Rencana komunikasi penjualan Rencana atau bauran komunikasi pemasaran, menurut Kotler (2005,249) merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu: 1. Iklan Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan dan promosi gagasan,barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan. 2. Promosi penjualan Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa. 3. Hubungan masyarakat dan pemberitaan : Berbagai macam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. 4. Penjualan pribadi : Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan. 24 5. Pemasaran langsung dan interaktif : Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Bauran komunikasi pemasaran ini selalu dikaitkan dengan penyampaian sejumlah pesan dan penggunaan visual yang tepat sebagai syarat utama keberhasilan dari sebuah program promosi. Tahap-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dalam kajian komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, And Action). Menurut soemanagara (2006,3) : Tujuan komunikasi secara umum adalah untuk mencapai sebuah perubahan seperti : 1. Perubahan Pengetahuan (Knowledge Change) 2. Perubahan Sikap (Attitude Change) 3. Perubahan Prilaku (Behaviour Change) 4. Perubahan Masyarakat (Social Change) 2.3 Perencanaan Penjualan perencanaan pada hakikatnya adalah proses pengambilan keputusan dari sejumlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. 25 Para ahli manajemen mendefinisikan perencanaan dalam beberapa pengertian, berikut beberapa definisi-definisi Perencanaan. Menurut prof. Dr. Husaini usman (2013,19) dalam buku Manajemen mendefinisikan perencanaan yaitu : “Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Menurut Bintoro Tjokroaminoto (2013,19) yang mendefinisikan perencanaan dalam buku Manajemen : “Perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.” Prajudi Atmosudirdjo (2013,19) yang mendefinisikan perancanaan dalam buku Manajemen : “Perencanaan ialah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan,bilamana, dimana, dan bagaimana cara melakukannya.” Tindakan pertama yang harus dilakukan sebelum perencanaan penjualan disusun, terlebih dahulu dilakukan ramalan penjualan (sales forecast) untuk periode yang akan datang. Ramalan penjualan akan dijadikan dasar dalam penyusunan rencana penjualan, dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada dan strategi penjualan untuk mencapai tujuan perusahaan. Ramalan penjualan merupakan suatu taksiran penjualan untuk periode yang akan datang yang dilakukan dan merupakan tugas dari bagian 26 penjualan, tetapi penyiapan ramalan penjualan tersebut bukan semata-mata tangguang jawab kepala bagian penjualan saja, melainkan dibantu oleh bagian-bagian lain seperti bagian akuntansi. Ramalan penjualan dengan tingkat keandalan yang tinggi dapat terbentuk apabila mempertimbangkan berbagai data ekonomi seperti pendapatan nasional, produksi nasional, jumlah penduduk, jumlah uang yang beredar, tingkat harga, exspor impor, kebijaksanaan pemerintah mengenai keuangan dan perdagangan. Ada beberapa cara untuk membuat ramalan penjualan menurut (J.Supranto M.A.,2005:245) diantaranya : A. Meramal penjualan berdasarkan pendapatan para eksekutif. B. Metode meramal dengan menggunakan beberapa tenaga penjual. C. Dengan melakukan riset atau survey langsung kepada para pembeli. D. Meramal dengan metode statistik. Dari pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa, Perencanaan merupakan suatu proses yang kontinyu untuk menetapkan kejadian dan kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Atau dengan kata lain yaitu menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintegrasi sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menganalisa, merevisi, mengkomunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakan sistem-sistem dan prosedur-prosedur yang cocok. 27 2.4 Teori Analisis SWOT Menurut Kurtz (2008,45), SWOT analisis adalah : Suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari external. Menurut Robert W.Duncan (2007, 142), : Menganalisa lingkungan internal dan eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan internal di dalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength(S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT. Menurut Thompson (2008,97), : Analisa SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah. SWOT merupakan alat untuk menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai. SWOT adalah singkatan dari kata-kata Strength (kekuatan 28 perusahaan) Weaknesses (kelemahan perusahaan), Opportunities (peluang bisnis) dan Threats (hambatan untuk mencapai tujuan). Sedangkan Kotler (2008) mengemukakan bahwa : Analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman disebut analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan perangkat pencocokan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi: strategi SO (Strengths-Opportunities), strategi WO (Weaknesses-Opportunities), strategi ST (Strengths-Threats), dan strategi WT (WeaknessesThreats). Menurut Rangkuti (2006) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Strengths (Kekuatan) adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal organisasi agar kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal. Misalnya : kekuatan keuangan, motivasi anggota yang kuat, nama baik organisasi , memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih, anggota yang pekerja keras, memiliki jaringan organisasi yang luas, dan lainnya. Weaknesses (Kelemahan) adalah terdapatnya kekurangan pada kondisi internal organisasi, akibatnya kegiatan-kegiatan organisasi belum maksimal terlaksana. Misalnya ; kekurangan dana, memiliki orang-orang baru yang belum terampil, belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai organisasi, anggota kurang kreatif dan malas, tidak adanya teknologi dan sebagainya. 29 Opportunities (Peluang) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif, yang dapat dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearahnya, misalnya kebutuhan lingkungan sesuai dengan tujuan organisasi, masyarakat yang membutuhkan perubahan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi sangat baik, belum adanya organisasi lain yang melihat peluang tersebut, banyak pemberi dana yang berkaitan dengan isu yang dibawa oleh organisasi dan lainnya. Threats (Ancaman) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang mampu menghambat pergerakan organisasi. Misalnya masyarakat sedang dalam kondisi apatis dan pesimis terhadap organisasi tersebut, kegiatan organisasi seperti itu juga banyak dilakukan oleh organisasi lainnya sehingga ada banyak competitor atau pesaing. Organisasi akan lebih mudah memetakan berbagai potensi internal dan eksternal, serta menemukan strategi yang tepat untuk pengembangan selanjutnya atau pencapaian tujuan tertentu. Dengan SWOT organisasi akan mengembangkan kekuatan potensial dengan memanfaatkan peluang, serta menekan pengaruh dari kelemahan yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi. 30 Sumber: Rangkuti, Freddy (2006). Gambar 2 Analisis SWOT 1. Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. 2. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memilki kekuatan dari segi internal. Strategi yang haras diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produk. 31 3. Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, perusahaan menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran ini mirip dengan Question Mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalahmasalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. 4. Kuadran 4 : Ini merupukan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. 2.4.1 Matriks Menurut Rangkuti (2006) alat yang dipakai untuk menyusun faktorfaktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Berdasarkan matriks SWOT tersebut dapat disusun empat strategi utama, yaitu startegi “SO, WO, ST, dan WT”. Masing-masing strategi memiliki ciri khas tersendiri dan dalam penerapannya dilaksanakan secara simultan. Matriks SWOT dapat dilihat pada tabel 1. 32 Tabel 1 Analisis Matriks SWOT Internal STRENGTHS (S) Tentukan Faktor-faktor kekuatan internal WEAKNESSES (W) Tentukan Faktor-faktor kelemahan internal Eksternal OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO Tentukan Faktor peluang Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk Ciptakan strategi yang meminimalkan eksternal memanfaatkan peluang kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT Tentukan Faktor ancaman Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk Ciptakan strategi yang meminimalkan eksternal mengatasi ancaman kelemahan dan mehghindari ancaman Sumber: Rangkuti, Freddy (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama 2.4.2 Penentuan Rekomendasi Strategi 1. Strategi SO Strategi SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran organisasi yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Inilah yang merupakan strategi agresif positif yaitu menyerang penuh inisiatif dan terencana, sehingga tujuan organisasi akan tercapai secara terencana dan terukur. Dalam strategi SO, organisasi mengejar peluang-peluang dari luar dengan mempertimbangkan kekuatan organisasi. 2. Strategi WO Strategi WO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan dalam 33 organisasi. Dalam hal ini perlu dirancang strategi turn around yaitu strategi merubah haluan. Maksudnya adalah terkadang harus mundur satu atau dua langkah ke belakang untuk maju melangkah jauh ke depan. Peluang eksternal yang besar penting untuk diraih, namun permasalahan internal atau kelemahan yang ada pada internal organisasi lebih utama untuk dicarikan solusi, sehingga capaian peluang yang besar perlu diturunkan skalanya sedikit. Dalam hal ini kelemahan-kelemahan organisasi perlu diperbaiki dan dicari solusinya untuk memperoleh peluang tersebut. 3. Strategi ST Strategi ST adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman yang terdeteksi. Strategi ini dikenal dengan istilah strategi diversifikasi atau strategi perbedaan. Maksudnya, seberapa besar pun ancaman yang ada, kepanikan dan ketergesa-gesaan hanya memperburuk suasana, untuk itu organisasi perlu memiliki kekuatan yang besar yang bersifat independen dan dapat digunakan sebagai senjata untuk mengatasi ancaman tersebut. Maka perlu mengidentifikasi kekuatan dan menggunankannya untuk mengurangi ancaman dari luar. 4. Strategi WT Strategi WT adalah strategi yang diterapkan kedalam bentuk kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Karena dalam kondisi ini, organisasi sedang dalam bahaya, kelemahan menimpa kondisi internal sedangkan ancaman dari luar juga menyerang. Bila tidak mengambil strategi yang tepat, maka kondisi ini bisa berdampak buruk bagi citra dan eksistensi 34 organisasi kedepan, yang perlu dilakukan adalah bersama seluruh elemen organisasi merencanakan suatu kegiatan untuk mengurangi kelemahan organisasi, dan menghindar dari ancaman eksternal. Secara garis besar dalam penentuan strategi, yakni jika kelemahan organisasi besar, walaupun ada peluang ataupun ancaman, maka yang perlu dilakukan adalah mengadakan konsolidasi internal. Konsolidasi internal bertujuan untuk menguatkan kembali kelemahan-kelemahan organisasi, seperti SDM, infrastruktur, pendanaan dan lainnya, sehingga mampu menghadapi ancaman serta menangkap peluang dari eksternal. Sedangkan jika yang terjadi adalah organisasi memiliki kekuatan yang besar, maka organisasi dapat membuat strategi dengan perencanaan yang matang, sistematis dan terukur dengan memanfaatkan sumber daya potensial organisasi, untuk bergerak menuju tujuan organisasi. Hal ini dilakukan agar dapat menekan ancaman dari luar, serta menangkap peluang yang ada. 35 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Dalam penulisan tugas akhir ini penulis melakukan kegiatan kerja praktek pada PT. Setiawan Sedjati cibinong-bogor yang beralamat di Komplek Nirwana Estate, blok G No.5 Cikaret Cibinong – Bogor. Sebagai depo cabang perusahaan yang berpusat di Mugi Griya Building Lt.8 Jl. MT Haryono Kav.10 Jakarta, merupakan perusahaan pengadaan mesin foto copy dan mesin cetak dengan merk gestetner, risograph, ricoh, dan wehai hamada. PT. Setiawan Sedjati didirikan pada tahun 1963 di jakarta dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas, dengan group perusahaan Mugi Group tepatnya beralamatkan di Mugi Griya Building Jl. MT Haryono Kav 10 jakarta yang awalnya bergerak di bidang bisnis distributor peralatan kantor dan percetakan dengan produk Copier & Multi Fungsi Gestetner, Gels & Laser Printer Ricoh, Production Printing Ricoh, Digital Printer Riso, Offset Weihai Hamada Dengan applikasi Solusi : Sistem manajemen aliran kerja dokumen, Proses digital data formulir, Sistem informasi manajemen-database, Manajemen rekam medis elektronik, Sistem kontrol & otomatisasi aliran cetak. Dalam persaingannya yang ketat dengan perusahaan yang bergerak dibidang yang sama, PT. Setiawan Sedjati selalu berusaha untuk menerapkan suatu perencanaan penjualan yang efektif demi tercapainya 36 suatu tujuan perusahaan. Dengan memotivasi dengan visi dan misi perusahaan. Dalam menjalankan usahanya PT. setiawan Sedjati telah menetapkan visi dan misi, perusahaan untuk kelangsungan hidup perusahaan dan keefektifan dalam menghadapi persaingan khususnya pada persaingan perusahaan sejenis atau perusahaan mesin penggandaan aliran dokumen. Adapun visi dan misi perusahaan PT. Setiawan Sedjati yaitu : Visi dan misi PT. Setiawan Sedjati Visi dari PT. Setiawan Sedjati adalah “ Menjadi Perusahaan yang memberikan pelayanan yang terbaik, jaminan mutu produk, pelaksanaan pelayanan yang tepat waktu serta penyediaan produk-produk yang berkualitas” sejalan dengan Visi yang telah dibuat maka PT. Setiawan Sedjati memiliki Misi yaitu : ” Berusaha meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan kebutuhan Customer dan mendistribusikan produk yang berkualitas dan harga yang bersaing”. Sejalan dengan Visi, Misi dan tujuan tersebut maka PT. Setiawan Sedjati memiliki strategi yaitu dengan mengoptimalisasikan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang unggul, menawarkan produk-produk yang inovatif, untuk mendapatkan nilai tambah dan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis. Fokus bisnis 1. Menjual mesin penggandaan 2. Service mesin 3. Menjual suku cadang mesin penggandaan atau duplikator 37 3.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Dalam sebuah perusahaan diperlukan sebuah struktur organisasi perusahaan sebagai kelengkapan manajemen, dan dapat mengkoordinasi kegiatan perusahaan sehingga dapat berjalan dengan baik. Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang ada diperusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaanyaitu melakukan peningkatan penjualan produk perusahaan. Struktur organisasi yang baik haruslah menunjukan secara jelas tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta adanya pemisahan fungsi. Struktur organisasi harus fleksible sesuai dengan tujuan perusahaan, artinya apabila perusahaan semakin berkembang, maka struktur organisasinya dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan keadaan perusahaan tersebut. PT. Setiawan Sedjati dipimpin oleh seorang Director dan mempunyai bawahan seorang GM (General Manager) yang membawahi beberapa Divisi Manajer. Struktur organisasi PT. Setiawan Sedjati secara lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran sebagai berikut : 38 Berikut Gambaran Singkat Bagan/Divisi Tempat Kerja Praktek General Manager / Operation Centre Manager Depo / Manager Cabang Supervisor Sales Ka. Finance & Ka. Teknik Accounting Sales Staff F&A Teknisi Respresentatif Driver / Pengiriman Customer Service Office Boy Gambar 3.1 Struktur organisasi : PT. Setiawan Sedjati Cabang Cibinong-Bogor Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan adalah sebagai berikut : 1. Tugas dan tanggung jawab General Manager / Operation Center, antara lain : a. Mempunyai tanggung jawab kepada direksi b. Mempunyai kewajiban dalam pengembangan sistem penjualan dalam perusahaan c. Mempunyai kewajiban dalam mengawasi kinerja para pegawai d. Sebagai pembuat keputusan kredit 39 2. Tugas dan tanggung jawab Manager Depo / Manager Cabang, antara lain : a. Bertanggung jawab atas operasional perusahaan b. Sebagai pembuat keputusan dan kebijaksanaan di dalam kegiatan operasional perusahaan terutama bertanggung jawab atas kelancaran seluruh pelaksanaan administrasi di bagian F&A (termasuk pengiriman laporan-laporan ke pusat) c. Membina dan mengawasi kegiatan operasional PT Setiawan Sedjati agar sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan guna kepentingan pelanggan dengan tetap memperhatikan kesejahteraan karyawan. d. Membina dan mengkoordinasikan untuk mencapai target yang telah ditetapkan. e. Bertanggung jawab dalam hal penagihan piutang yang macet. f. Bertanggung jawab atas semua harta cabang/depo g. Melakukan pembinaan secara aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia pada PT Setiawan Sedjati. h. Verifikasi atas pengeluaran biaya operasional cabang/depo dan pembayaran pajak-pajak cabang/depo 3. Tugas dan tanggung jawab Sales Supervisor, antara lain : a. Mengajukan perencanaan anggaran tahunan penjualan dan biaya bersama kepada manager cabang/depo. b. Bertanggung jawab terhadap target penjualan. c. Bertanggung jawab dalam menangani piutang dagang mesin dan aksesoris (target collection) 4. Tugas dan tanggung jawab sales representatif, antara lain : a. Bertugas memasarkan produk melalui direct sales b. Bertanggung jawab atas target penjualan c. Bertanggung jawab atas pembuatan surat pesanan khususnya penjualan mesin. 40 d. Bertanggung jawab dalam penagihan piutang cabang/depo khususnya penjualan mesin kredit bersama Ka. F&A 5. Tugas dan tanggung jawab Ka. F&A, antara lain : a. Merencanakan penyusunan anggaran penjualan dan biaya cabang/depo bersama dengan manager depo b. Merencanakan pengaturan arus kas dan posisi liquiditas cabang/depo. c. Merencanakan dan melakukan cash opname, faktur opname, dan stock opname. d. Pendelegasian job descripion F&A cabang/depo untuk staff F&A, admin. Logistic, dan kasir. e. Bertanggung jawab dalam pengiriman data ke pusat untuk data yang tercantum dalam surat pengantar kiriman dokumen (SPKD) dan general ledger (LG) cabang/depo sesuai jadwal dan tepat waktu f. Mengontrol dan mengatur semua transaksi yang berhubungan dengan F&A cabang/depo g. Mengurus bagian kepersonaliaan di cabang/depo (absensi, jamsostek, karyawan) h. Bertanggung jawab mengamankan dan menjaga kerahasiaan dokumentasi F&A cabang/depo. i. Bertugas menerima setoran, baik pembayaran penjualan tunai maupun pembayaran hasil tagihan j. Bertugas membuat laporan keuangan harian k. Bertugas melakukan penagihan rutin kepada pelanggan 6. Tugas dan tanggung jawab Staff F&A, antara lain : a. Bertugas membuat surat penyerahan barang (SPB) b. Bertugas membuat faktur penagihan c. Bertugas mencetak faktur pajak sebagai dokumen kelengkapan penagihan atas barang yang dikirim. 41 d. Bertugas membuat kwitansi penjualan e. Bertanggung jawab memeriksa kebenaran jumlah barang dan harga barang f. Bertugas melakukan penginputan data penjualan kedalam program g. Bertanggung jawab atas pengiriman data ke pusat bersama dengan Ka. F&A h. Bertugas menyiapkan barang sesuai surat penyerahan barang. i. Bertugas melakukan stok opname bersama Ka. F&A j. Bertugas melakukan penginputan barang keluar atau masuk ke dalam kartu stok k. Bertanggung jawab atas barang di dalam gudang l. Membuat laporan barang keluar m. Bertugas melakukan pembuatan dan pengarsipan surat menyurat 7. Tugas dan tanggung jawab driver / bagian pengiriman, antara lain: a. Melakukan pengecekan terhadap barang yang akan dikirim, apakah sesuai dengan surat penyerahan barang dan surat pesanan b. Melakukan pengiriman ke alamat yang tertera pada surat penyerahan barang c. Memberikan kembali surat penyerahan barang, surat perjanjian sewa beli, dan kwitansi copy yang sudah ditandatangi oleh pelanggan ke bagian staff f&a, logistik dan memberikan setoran uang muka ke bagian kasir 8. Tugas dan tanggung jawab Office Boy, antara lain : a. Bertanggung jawab menjaga kebersihan kantor dan keraphian kantor b. Memelihara dan menjaga inventaris kantor c. Mematuhi peraturan yang ditetapkan perusahaan. 42 9. Tugas dan tanggung jawab Ka. Teknik cabang/depo, antara lain : a. Bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa dan menandatangani laporan kerja teknisi (LKT) serta menyerahkan LKT yang telah disetujui oleh teknisi dan pelanggan kepada Ka. F&A cabang/depo tepat pada waktunya. b. Bertanggung jawab dalam pemeriksaan kondisi mesin, aksesoris, sparepart dan supplies sebelum dikembalikan ke gudang dan menandatangani formulir pengecekan kondisi (berita acara). c. Memberikan laporan pelanggan yang bersedia kontrak service untuk dibuatkan formulir kontrak service d. Bertanggung jawab dalam menangani piutang dagang jasa dan sparepart. 10. Tugas dan tanggung jawab Teknisi, antara lain : a. Memenuhi panggilan service dari langganan yang diperintahkan atau dijadwalkan oleh Ka. Teknik b. Melaporkan hasil service kepada Ka. Teknisi c. Membuat lembar kerja teknisi dan memberikannya kepada ka f&a untuk diperiksa, selanjutnya customer service akan melakukan penginputan. 11. Tugas dan tanggung jawab customer service, antara lain : a. Bertugas menerima pesanan baik barang maupun service dan menerima keluhan dari pelanggan b. Bertanggung jawab terhadap pesanan pelanggan yang sparepart dan diterimanya c. Membuat penawaran kontrak service, menindaklanjuti pelanggan yang kontrak service atau masa garansinya telah habis. d. Menginput Lembar Kerja Teknisi (LKT), kontrak service dan kartu garansi 43 e. Bertugas menyajikan laporan bulanan hasil penjualan jasa service dan sparepart 44 3.1.3 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang ada pada PT Setiawan Sedjati cabang bogor adalah sebagai berikut : Tabel 3.1.3 SDM Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki 12 Perempuan 1 Tabel 3.1.3 SDM Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Jabatan S1 3 a. Kepala Cabang b. Supervisor c. Kepala F&A D 111 5 SMU 5 a. b. c. d. e. a. b. c. d. Sales Presentatif Kepala Teknisi Teknisi Customer Service Staf Administration Sales Presentatif Teknisi Driver Officeboy 45 3.1.4 Sarana Dan Prasarana Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan PT Setiawan Sedjati antara lain sebagai berikut : 1. Mobil pengantar barang (1 unit) 2. Komputer (5 unit) 3. AC (2 unit) 4. Telepon (3 unit) 5. Mesin Fax (1 unit) 6. Meja (11 unit) 7. Kursi (20 unit) 8. Kursi tunggu (1 unit) 9. Lemari (8 unit) 10. Printer (4 unit) 11. Cash box (1 unit) 12. Dispenser (1 unit) 13. Brangkas (1 unit) 3.5 Uraian Singkat Kegiatan Kerja Praktek Dasar dari tugas salesman presentatif PT setiawan sedjati adalah kegiatan penjualan mencari prospek dari target pasar dan meningkatkan presentase untuk menutup penjualan melalui daftar peringkat order dimana daftar peringkat order pada intinya untuk menentukan peringkat tersebut dengan melihat dari sudut pandang pelanggan. 46 Berikut adalah tabel peringkat prospek order: Steps (Semua Sudut customer Customer ) Definisi pandang Poin-poin kegiatan (Pikiran utama untuk naik ke peringkat berikutnya ・Daftar MIF , Daftar Pesaing, (termasuk Pelanggan yang belum dipahami), Pelanggan tersembunyi dll, Pelanggan yang mungkin menjadi pelanggan kita ・Telah dicatat ・Belum dikenali memenuhi kondisi sebagai pedagang / kriteria · Kumpulkan informasi pelanggan ,segmennya , informasi pelanggan dari Home Page dll · Membuat rencana Kunjungan, . Gunakan kuesioner ・Menentuk an Target ・Informasi ・Dikenali minimum pedagang dikumpulkan dan berpeluang menjadi prospek. sebagai ・Membuat pelanggan tertarik dengan menunjukkan kisah sukses dll · Membuat hubungan · Mendengar latar belakang dan keadaan pelanggan sekarang ( usahanya) ・Pendekat an Pertama dan kontak personnya (Perjelas Tidak ada Relasi) .Pelanggan tahap ini belum memiliki pikiran membeli secara jelas. .Memiliki hubungan dengan perusahaan kita. ・Mendapat informasi Masalah dan Tantangan dengan mendengar "Ingin menjadi" dll · Periksa dan menghubungi orang Pembelian · Memeriksa anggaran ・Masalah dan Tantangan (Perjelas Belum Butuh) ・Mengetahui Kebutuhan (buying dan motives) ・Belum putuskan Beli dari mana/siapa ・Kirim Proposal ・Demonstrasi untuk membedakan dengan Pesaing ・Proposal dan Surat penawaran (Perjelas belum Pas) Target D C B Kemajuan Penjualan ・Telah membuat hubungan dan dapat membuat cerita bisnis (hypothesis) ・Telah membahas masalah tantangan 47 ・Masalah telah ・Keputusan diselesaikan dan membeli sudah menunggu jelas keputusan ・Telah terdaftar, terakhir. Perusahaan kita sebagai Supplier no.1 A ・Bantu keputusan ・Closing membuat (Order) ・Periksa dan Tunggu Pembelian (Perjelas tdak tergesagesa) ・Memperol eh Order dan pengiriman Rencana penjualan 1. Mempersiapkan apa saja yang harus dibawa sebagai alat penunjang penjualan seperti: a. Company Profile b. Brosur c. Success Story (kisah sukses) d. Undangan Pameran e. Contoh Cetakan f. DVD tentang Mesin g. Alat-alat pendekatan /Approach tools h. Kartu nama i. Kenang-kenangan kecil j. Selebaran 2. Membuat janji terlebih dahulu melalui kontak telepon dengan konsumen 48 3. Mengisi program kerja harian 4. Kunjungi pelanggan saat tidak sibuk. 5. Kumpulkan informasi pelanggan sebelum kunjungan 6. Periksa bisnis pelanggan sebelum kunjungan 7. Pastikan tujuan kunjungan 8. Bawalah informasi yang berguna (Info apa saja yang berguna) untuk pelanggan 9. Menuangkan hasil kunjungan pada form laporan kunjungan 10. Menyalin pada kartu prospek untuk langkah selanjutnya 11. Selebaran / “Flyer” untuk Dibagikan Cara kerja salesman Cara kerja salesman terbagi menjadi beberapa kegiatan untuk meraih suatu prospek dari kebutuhan konsumen melalui riset dan kunjungan ke konsumen, pendekatan tersebut melalui beberapa kegiatan antara lain: 1. Pertemuan kelompok Pada setiap organisasi pemerintahan maupun swasta pasti akan ada suatu pertemuan antara tiap bagian maupun rapat tahunan dan bulanan. Maka dari kesempatan tersebut dimana orang penting berkumpul dalam suatu pertemuan kelompok dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempresentasikan serta mengedukasikan produk melalui demonstrasi produk PT.Setiawan sedjati, tentu saja kegiatan tersebut perlu kita riset terlebih dahulu untuk waktu dan ijin kepada ketua atau dewan rapat sebelumnya. 49 Kegiatan tersebut dapat memberikan tingkat peluang penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan prospek secara personal atau tunggal. 2. Demo campaign Demo campaign adalah suatu demontrasi mesin secara kanvaser dimana marketing PT. setiawan sedjati melaksanakan suatu kegiatan promosi kepada setiap copy center sesuai dengan jalur kunjungan yang sudah dipastikan, demontrasi ini bertujuan untuk mempromosikan produk dan pengenalan produk secara langsung dan konsumen dapat merasakan pengalaman secara langsung akan fungsi,manfaat dan juga keunggulan mesin yang didemonstrasikan. 3. Mailling Mailing adalah suatu kegiatan surat menyurat baik secara media tekhnologi seperti mengirim e-mail maupun melalui jalur pos. mailing yang sering dijalankan oleh marketing PT.Setiawan Sedjati kepada konsumen. Yaitu Kegiatan mailling secara langsung oleh tenaga penjual kepada perusahaan maupun dinas, Karena penerapan perencanaan mailling secara langsung dianggap lebih efektif. Mengapa demikian? Karena ketika mailling dilaksanakan secara langsung dapat menghasilkan suatu respon yang lebih 3.2 Perbandingan Antara Teori Dan Praktek 3.2.1 Penerapan Perencanaan Penjualan Pada PT.Setiawan Sedjati Kegiatan penjualan harus menghasilkan Win-Win solution artinya pelanggan ingin membeli produk kalau produk tersebut sesuai dengan keinginannya. Sebaliknya perusahaan dapat memperoleh profit dari produk yang dihasilkannya kalau produk tersebut terjual. 50 Berdasarkan profit tersebut,perusahaan dapat melanjutkan bisnisnya hingga ia dapat memenuhi keinginan pelanggan lebih besar dimasa yang akan datang dengan kata lain perusahaan selalu berpedoman atau berfokus kepada nilai-nilai yang terdapat dalam diri pelanggan, sehingga kegiatan penjualan tersebut dapat berhasil dengan baik. Oleh karena itu untuk dapat mencapai semua itu membutuhkan yang namanya perencanaan penjualan, agar apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan perencanaan pemasaran merupakan persyaratan inti bagi pemasar atau tenaga penjual. Manfaat penerapan sebuah perencanaan penjualan antara lain : 1. Mencapai koordinasi aktivitas yang lebih baik 2. Mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan 3. Meningkatkan kemampuan manajemen penjual untuk menangani perubahan 4. Meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang pasar 5. Meminimalkan respon tak rasional sampai respon yang tak diharapkan 6. Mengurangi konflik tentang kemana seharusnya bergerak 7. Meningkatkan komunikasi 8. Mendesak manajemen untuk berfikir kedepan secara sistematis. 9. Memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan peluang pilihan Melalui penerapan perencanaan yang efektif perusahaan bertujuan untuk menjadikan suatu perencanaan merupakan urutan logis dan serangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan pemasaran dan perumusan 51 rencana untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian penerapan perencanaan penjualan pada Perusahaan bertujuan untuk mencapai tujuannya. Penerapan perencanaan penjualan secara efektif yang sudah direncanakan dari sumber daya manajemen penjualan untuk mencapai tujuan penjualan. Dengan demikian juga perencanaan penjualan merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan mengkoordinasi keputusan manajemen pemasaran. Penerapan perencanaan penjualan ini memberikan fokus bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebar luasan informasi , dan struktur bagi pengembangan dan pengkoordinasikan respon strategik dan taktikal perusahaan, Dalam hal ini penerapan perencanaan penjualan juga bertujuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan penjualan seperti : 1 Peluang-peluang yang hilang untuk mendapatkan laba 2 Angka-angka yang tak berarti dalam rencana jangka panjang 3 Tujuan yang tidak realistis 4 Kurangnya informasi pasar yang dapat dilakukan 5 Perselisihan antar fungsional 6 Frustasi manajemen penerapan perencanaan pemasaran yang efektif adalah cara yang paling tepat dan sangat sesuai untuk diterapkan kepada perusahaan. Dimana langkah-langkah pokok dalam penerapan perencanaan pemasaran meliputi: 52 1) Melakukan analisis situasi analisis yang dilakukan perusahaan dalam tahap ini adalah analisis SWOT (strenght, weakneasses,opportunities,and threats). Analisis ini mencakup peluang dan masalah yang ditimbulkan oleh keinginan dan harapan pembeli serta situasi yang ditmbulkan oleh pesaing,biaya dan regulasi. Selain itu,termasuk pula didalamnya adalah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. 2) Menetapkan tujuan /sasaran Tujuan dirumuskan secara spesifik dan mengidentifikasi tingkat kinerja yang diharapkan untuk dicapai oleh organisasi perusahaan pada waktu tertentu dimasa kini dan dimasa datang, dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. 3) Menyusun strategi dan program Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan,pengambialn keputusan kemudian merancang strategi (tindakan jangka panjang untuk mencapai tujuan ) dan program (tindakan jangka pendek spesifik untuk mengimplentasikan strategi. Berikut tercantum pada bagan prospek aktivitas rutin kerja penjual atau salesman seperti dibawah ini : 53 PT. SETIAWAN SEDJATI BAGAN AKTIVITAS RUTIN SALES REP. DAN ANALISA KRITERIA HOT PROSPECT AKTIVITAS RUTIN SR ( STEPS OF SELLING ) A PROSPECTING ( INTRODUCING + CARA2 MENCARI PROSPECT ) : COLD & BLOCK CANVASSING, EXHIBITION,DIRECT MAIL, LEAD, REFERALS PUBLIC INFORMATION, DEM.CAMPIGN, INTERN DATA, DLL. B RESEARCH ( SELAIN KOLOM PROSPECT CARD ) TANYAKAN JUGA MISALKAN SEGMAN : ED : BERAPA JUMLAH MURID DAN MATA PELAJARAN MASING2 KELAS ?, BERAPA LBR MASING2 SOAL, MAKALAH GURU YANG DICETAK BRP LBR+ SET, DLL. HASIL YANG HARUS DIDAPAT 1,2,5 1 MAU ( MET AUTHORITY ) TELAH BERTEMU DENGAN DECIDER (YANG BERKUASA MEMERINTAHKAN BELI) 1,2,6,5 2 KEA ( KNOW EXACTLY APPLICATION ) MENGETAHUI DENGAN PASTI APLIKASI PENGGANDAAN DI TEMPAT CUSTOMER 3 PRM ( PRESENTATION MADE ) TELAH MEMBUAT PRESENTASI CONTOH MELAKUKAN PRESENTASI : * ANALISA DATA RESEARCH * PROPOSAL & SOLUSI MESIN MESIN * PENAWARAN HARGA * TAWARKAN DEMO MESIN 4 DMM ( DEMONSTRATION MACHINE MADE ) TELAH MELAKUKAN DEMO MESIN 5 SQU ( SUBMIT QUOTATION ) MENYAMPAIKAN PENAWARAN HARGA 6 BAV ( BUDGET AVAILABLE ) MENDETEKSI TERSEDIANYA DANA YANG SIAP DITUKARKAN DENGAN MESIN YANG DITAWARKAN, TUNAI ATAU KREDIT ( DP ? + ANGSURAN BERAPA BULAN ) COM: BRP. P/C YANG DIMILIKI, BRP.PRINTER YANG DIMILIKI DAN MEREKNYA APA SAJA, HARGA TINTA TANYA DITOKO, APA ADA JARINGAN ( LAN ), OS.SOFTWARE-NYA APA, APA ADA SCANNER, FAX SUDAH DIGITAL APA BELUM, DLL. C APPROACH ( YANG PERLU DILAKUKAN ): * ANALISA DATA DARI HASIL RESEARCH * PROPOSAL ( MENYANGKUT PERHITUNGAN BIAYA ) & SOLUSI MESIN-MESINNYA, * PENAWARAN HARGA DARI SOLUSI MESIN2 * TAWARKAN DEMO MESIN BILA DIPERLUKAN ( DEMO APPOINTMENT ), BILA SUDAH PERNAH MELIHAT MAKA TIDAK DIPERLUKAN LAGI D DEMONSTRATION MACHINE * DEMO APPOINTMENT ( TUNJUKKAN KEBUTUHAN YANG BELUM TERPENUHI ) * DEMO EXH/DEMO CAMPAIGN - SPEED, RESULT QUALITY E CLOSING : EVERYTHING HAVE DONE, ENJOY YOUR COMMISSION ANALISA KRITERIA HOT PROSPECT 1,3,2,5,6 1,4,2,3,5,6 Step Of Selling Pt Setiawan Sedjati Philosophy Perusahaan: “We Offer The Right Solution For Your Printing & Document Workflow Demand” “(Kami menawarkan solusi yang tepat pada keinginan mengenai penggandaan dan pengolahan dokumen di tempat Pelanggan)”. Definisi Menjual Pada Perusahaan: Proses Pemberian “Benefit” (Keuntungan / Manfaat) Kepada Pelanggan Untuk Kebutuhannya Yang Belum Terpenuhi Melalui Produk Kita Misi Membantu Pelanggan Untuk Memilihkan Produk Yang Paling Menguntungkan Bagi Pelanggan 54 Langkah Menjual Konsep Baru – Versi Baru 1. Prospecting (Menemukan Prospek) a. Mengumpulkan Informasi Target Pasar 1). Internal data a) Data Langganan b) Kartu prospek c) Data yang diketahui 2). External data a) Buku telephone (yellow page) b) Referensi c) Instansi pemerintah d) Asosiasi e) Industrial estate management f) Building management Data tersebut harus sesuai dengan daftar pasar yang umumnya membutuhkan mesin kita Internal adalah dari data yang ada di perusahaan (ptss), kartu langganan teknik, kartu prospek sebelumnya dan dari karyawan lainnya External dari buku telepon, teman, internet, instansi pemerintah, kantor pusat asosiasi, kantor industrial estate, majalah, kantor pengelola gedung perkantoran, calon pelanggan, bertanya langsung dll. b. Mengadakan Kontak 55 1). Mengadakan komunikasi tulisan a) Mengirim surat berbalas b) Mengirim surat dan selebaran berbalas Surat berbalas 1. Kalimat pembuka berisi perkenalan nama anda, perusahaan dan bisnis yang dikelola 2. Isi surat terdiri dari 3 bagian yakni penawaran “benefit”, alasan mengapa “benefit” tersebut akan dapat diperoleh dan permintaan untuk segera bereaksi 3. Penutup surat berisi permintaan untuk balasan 4. Lampirkan atau sisakan sebagian dari halaman surat untuk digunting dan dikirim kepada PT Setiawan Sedjati (via fax, surat, kurir) 5. Lakukan follow-up melalui telepon atau kunjungan langsung Selebaran 1. Rancang bentuk dan lay-out (perwajahan) dari selebaran agar terlihat menarik. Buatlah dengan berwarna 2. Urutan pesan dalam selebaran harus menunjukkan citra tentang apa yang bisa dibuat dengan produk anda 3. Pesan inti bergantung kepada segmen mana tujuan dari selebaran tersebut : 4. Penyelesaian masalah print atau copy, tulis masalah yang umum dihadapi dan apa solusinya 5. Penghematan biaya, berikan pembanding antara biaya print diluar dengan memiliki sendiri (gunakan tco) 56 6. Tambahan keuntungan, berikan gambaran tentang keuntungan yang dapat diperoleh berikut nilainya ( dalam 5 tahun) d. Mengadakan komunikasi lisan 1). Telephone Syarat menelpon 1. Ramah 2. Sopan 3. Bersemangat 4. Tatakrama bisnis 5. Menghargai orang yang di telepon Contoh pembicaraan 1 Selamat ….(pagi/siang) ….(pak/bu) …..(namanya), saya ………(nama anda) dari pt setiawan sedjati, perusahaan kami bergerak dalam bidang pengolahan dan penggandaan dokumen. Kami ingin membicarakan kepada …..(bapak/ibu) mengenai langkah baru / cara baru / ide baru / produk baru dalam hal ……. (sebutkan benefit untuk segmen pasar yang ditelpon) Jenis benefit : Peningkatan mutu sekolah, melalui sarana pendukung yang tepat Peningkatan keuntungan, melalui pengembangan bisnis Penghematan biaya operasional perusahaan Peningkatan kualitas pelayanan terhadap pasien Contoh pembicaraan 2 57 Apakah kiranya bapak / ibu bisa memberikan waktu beberapa menit pada hari …………. Atau hari …….. Biasakan untuk selalu memberi pilihan dalam permintaan anda, tetapi maksimal 2 pilihan saja. Jika telah mendapat persetujuan hari pertemuan, tanya lagi : apakah jam …… atau jam ……. Merupakan jam terbaik untuk pertemuan kita ? Jika sudah mendapat kepastian jamnya, maka ucapkan terima kasih atas kesediaan waktu yang diberikan untuk bisa ketemu hari …….. Jam……… (ulangi untuk memperkuat) Saya akan mencatat di agenda saya dan mohon bapak / ibu juga dapat mencatatnya Ucapkan salam dan tutup telepon setelah lawan bicara menutup telepon 2). Bertemu bertatap muka langsung Berlaku sopan dan ucapkan salam ketimuran Perkenalkan diri anda, perusahaan anda dan tujuan kunjungan anda Lakukan pembicaraan awal mengenai diri pemakai / pengguna produk (operator) Lanjutkan dengan berbincang tentang informasi penggunaan produk dan mencari informasi tentang kebutuhan, keinginan atau keluhannya Lakukan pengamatan secara cermat situasi yang terlihat Buat catatan Akhiri kunjungan dengan permisi dan janji untuk datang kembali 58 Mengadakan kunjungan dan melihat langsung situasi dan kondisi ditempat calon pembeli Manfaatkan pertemuan dengan orang-orang di gugus depan untuk mencari informasi tentang pemilik, direktur, manager, sekretaris dll. Mencari informasi awal dari penjaga toko, operator mengenai nama pemilik dan informasi tentang produk yang ada atau digunakan Pertemuan dengan gugus depan hanya untuk mendapatkan informasi, bukan menjual atau menawarkan produk. Anda harus menjalin persahabatan untuk memperoleh informasi yang bermanfaat. 3). Mengirim undangan pameran Mengirim undangan pameran, harus bertemu langsung dengan yang diundang Siapkan kalimat yang menarik agar orang yang diundang tertarik untuk datang Minta tanggal dan jam yang akan dipilih bila bersedia datang ke pameran Tanyakan siapa yang akan mewakili jika ia berhalangan atau tidak jadi datang Catat informasi tersebut 4) Berkenalan dalam acara tak resmi Jika anda ingin berkenalan dengan seseorang, maka anda harus dalam kondisi bersama dengan orang yang akan anda kenal Dalam kendaraan umum seperti bus, kereta api, pesawat 59 Di tempat umum seperti masjid, gereja, sekolah anak, kantin (perkantoran, rumah sakit, sekolah, universitas), restoran, warung, tempat hiburan, mall dll. Tempat pesta atau perkumpulan (pesta kawin, pesta kampung, rapat warga, reuni dll) e. Melakukan Riset Melalui teknik bertanya, kumpulkan semua data yang berhubungan dengan kebutuhan mesin kita : Jumlah form, jumlah soal ujian, jumlah flyers, jumlah copy, print dll. Sistem pengolahan data dan aliran dokumen Keluhan dan impian akan mesin yang sejenis serta pelayanan Sumber dana untuk membeli mesin 5 orang penentu pembelian Perkantoran 1. Purchaser : pemesan / pencari produk 2. User : pengguna produk 3. Decision maker : pembuat keputusan 4. Influencer : pemberi pengaruh pada pembuat keputusan 5. Payer : pembayar (Kelima jabatan tersebut bisa saling rangkap pada satu atau beberapa orang) Copy center 1. Purchaser : suami / istri / anak / keluarga lainnya 2. User : operator / anggota keluarga 60 3. Decision maker : istri / suami 4. Influencer : sesama copy center, teman, pesaing, suami, istri, anggota keluarga lainnya 5. Payer : suami / istri Data mengenai pesaing Struktur organisasi dan aliran dokumen Arah pengembangan bisnis calon prospek ke depan f. Mengungkapkan Kebutuhan Mengidentifikasi calon pembeli Ada kebutuhan memproses dokumen Mampu membayar Mengetahui 5 penentu pembelian : pengambil keputusan, pembayar, pemberi pengaruh, pemakai, penentu pembelian Syarat dan kondisi yang diharapkan calon pembeli Dapat kita penuhi Bisa di kompromikan Ada kebutuhan yang dapat diungkap Kebutuhan dalam waktu dekat Keterbatasan wawasan calon pembeli Konsep baru Ada pembeli maka ada penjual (market driven concept) 61 g. Menentukan Model Mesin Yang Dibutuhkan Fitur-fitur yang dibutuhkan Buatlah untuk semua produk dalam bentuk kolom-kolom , berisi fitur, manfaat dari fitur, “benefit” dari manfaat bagi pemilik, segmen pasar yang dapat menikmati “benefit” tersebut dan cara membuktikannya bagaimana. Kelompokkan lagi berdasarkan segmen pasar, supaya mendapat data yang mudah dimanfaatkan Kapasitas yang cocok Mesin yang akan digantikan Mengalahkan pesaing Kegunaan dan keuntungannya bagi calon pembeli (menjual dengan metode solusi) Tentukan model mesin yang cocok h. Memberi Gagasan Menarik minat calon pembeli Salesman harus dapat menarik simpati dengan ber “emphaty” Menawarkan “benefit” dan manfaat yang sesuai dengan sebuah paket produk Menawarkan solusi Menawarkan keuntungan dengan dasar fitur dan penjelasan kinerjanya 62 Menawarkan keuntungan dari sisi keuangan dan waktu dengan dasar perhitungan diatas kertas jumlah keuntungan secara global (gunakan Total Cost Of Ownership) Tco (Total Cost Of Ownership) adalah biaya total yang dikeluarkan oleh prospek untuk mendapatkan “benefit” dari produk yang akan dimiliki dengan rincian : Harga produk Biaya perlembar copy Kapasitas produk memproduksi hasil (copy, print, fax) Tco = total biaya (harga produk + biaya perlembar x kapasitas produksi seumur produk) / kapasitas produksi seumur produk Umur produk ditentukan 5 tahun Buat Tco semua model produk Mendapatkan masukan atas gagasan kita i. Klasifikasi Prospek Hot (panas) : transaksi akan terjadi dalam bulan yang sama atau mundur 1 bulan sejak persetujuan pembelian Warm (hangat) : transaksi akan terjadi antara 1 sampai 3 bulan sejak prospek menyatakan minat membeli Cold (dingin) : transaksi akan terjadi lebih dari 3 bulan atau lebih sejak prospek menyatakan minat membeli atau menyatakan bahwa produk tersebut cocok dengan kebutuhannya termasuk mereka yang memiliki kebutuhan terhadap produk kita walaupun belum memiliki minat membeli 63 j. Demonstration / Presentation (Demonstrasi / Pemaparan Atau Pembuktian Persiapan Menjalankan tata krama adat ketimuran “apetizer” = kata pemanis Inti dari demo mesin Menunjukkan fitur Tunjukkan fitur sesuai kebutuhannya Jelaskan fungsinya dan benefitnya Demontrasikan fitur tersebut Mencoba closing Apalagi yang diinginkan dari mesin tersebut ? Jika tidak ada, mintalah order Momentum demo adalah momentum dimana prospek dapat melihat, merasakan dan menikmati (memperoleh pengalaman) produk kita Puaskan prospek dalam pengalaman ini agar mereka merasa “kehilangan” saat mesin dibawa pergi Melakukan demo Memiliki keyakinan bahwa produk yang didemokan akan bekerja baik Pergunakan original yang sesuai dan dapat dimengerti oleh pemirsa demo 64 Posisi pendemo tidak boleh menutupi pemirsa demo sehingga pemirsa demo tidak bisa melihat apa yang sedang dilakukan oleh pendemo Mempersilahkan pemirsa demo untuk merasakan sebagai pemilik mesin dengan mencoba menjalankan beberapa fungsi Jika pemirsa demo telah merasa puas dan mengerti, jangan memperpanjang waktu demo Jangan menambah penjelasan dengan fitur-fitur lain yang tidak dibutuhkan oleh prospek Menutup demo Kesimpulan demo Simpulkan demo tersebut menurut versi anda secara urut mulai dari demo fitur yang kurang diminati (biasa) sampai yang mengundang “wah” (emosi pemirsa terangkat) Tanyakan demo tersebut menurut versi prospek Meminta pesanan Apabila prospek memiliki kesan positive, mintalah pesanan Apabila prospek kurang antusias / menyatakan tidak, mintalah masukan mengenai apa yang diragukan atau dicari oleh prospek Meminta = kemungkinan besar mendapatkan k. Proposal (Mengajukan Penawaran) Intisari Menawarkan benefit yang dinyatakan sebagai kebutuhan prospek 65 Mengumpulkan informasi Hasil riset & dialog sebelumnya Kesimpulan demo / presentasi Membuat penawaran Buatlah pengantar mengenai intisari pembuatan penawaran Atur tata letak penawaran yang mengandung harga agar terlihat menonjol pada angka yang terkesan murah (harga tco yang di print tebal ?.) Cantumkan kalimat yang seolah memperingati bahwa kesempatan bisa hilang kalau tidak bertindak cepat Menganalisa ulang Baca ulang penawaran dan bersikap emphaty (andai anda prospek, tertarikkah dengan penawaran tersebut?) Menyempurnakan Mintalah orang lain menilai Sempurnakan sebelum final Lengkapi surat penawaran dengan lampiran yang diperlukan Brosur Bukti perhitungan Daftar referensi pemakai dari segmen yang sama Menyerahkan penawaran Serahkan pada yang berkepentingan dan hindari menitipkan Berikan sekilas penjelasan dari penawaran tersebut (penjelasan harus mengandung benefit) 66 Tindak lanjut Secara periodik, tanyakan perkembangan dari penawaran anda Kalau menitip, maka tanyakan apakah telah diterima oleh yang berkepentingan Komunikasi yang terputus, berarti “tamat” l. Negotiation (Negosiasi) Persiapan Sejarah prospek Mempelajari dulu sejarah dari prospek Catat hal-hal penting (hal yang dibutuhkan, pendanaan dan alternatifnya, pengaruh yang kuat dll.) Cara menangani keberatan yang mungkin timbul Catat semua kemungkinan keberatan dari prospek Cari dan tentukan cara menanganinya Melakukan test dengan sparring partner Proses negosiasi Tarik-ulur Utarakan masalah harga secara hati-hati Jika prospek menarik, kita mengulur (mengalah) Jika prospek mengalah, kita menarik Solusi menang-menang Cari solusi menang-menang 67 Biarkan prospek merasa menang asalkan kita juga menang (tanda tangani dulu surat pesanan, persetujuan belakangan Disiplin negosiasi Memiliki keyakinan bahwa proses negosiasi akan berjalan mulus sampai akhir Berpikir positif Hargai pendapat prospek Tatap mata prospek dan dengarkan pembicaraannya Jaga bahasa tubuh agar tidak terkesan lesu, emosional ataupun kuatir Tularkan emosi anda untuk mendapatkan transaksi Jangan menggunakan kata-kata negatif yang membuat prospek tersinggung Cerna baik-baik pesan atau maksud prospek sebelum menjawab Menutup negosiasi Kesimpulan terakhir Simpulkan hasil negosiasi Minta persetujuan prospek atas kesimpulan terakhir Meminta surat pesanan Tanda tangani dulu surat pesanan, persetujuannya kemudian (langkah taktis) Apabila menolak, mintalah alasan penolakan m. Closing (Penutupan Penjualan) 68 Persiapan Pelajari “closing technique” Langsung menanyakan Memberi alternatif pilihan Menyodorkan surat pesanan Mengisi surat pesanan dengan bertanya Membuat kolom “ya” dan “tidak” Membuat pembeli takut kehabisan Pembeli mengatakan tidak, artinya beli Ringkasan bahwa pembeli harus beli Sanggahan terakhir, lalu beli Kecewa yang mengundang kasihan Berlatih Menghadapi prospek Menuntaskan negosiasi Gunakan closing technique untuk menuntaskan negosiasi Kilas balik hasil negosiasi Lakukan kilas balik negosiasi yang telah dilakukan dan simpulkan Mintalah kesimpulan dari prospek Menutup penjualan Berjabat tangan Jabat tangan dan ucapkan terima kasih atas hubungan selama ini Menentukan tanggal pembayaran dan instalasi mesin 69 Jika close, tentukan tanggal pembayaran dan instalasi mesin. Uraikan apa saja yang menjadi hak dari pembeli (garansi, pelayanan perawatan mesin dll) Jika tidak, mintalah referensi dan tentukan rencana menyambung komunikasi dengan topik baru Kata Bijak 1. Saat Terjadi Kontak Antara Penjual Dan Prospek, Adalah “Moment Of Truth” Atau Saat Genting Yang Menentukan Transaksi Terjadi Atau Tidak 2. Manusia Dikendalikan Oleh Emosi Dan Emosi Itu Menular 3. Manusia Membeli Dengan Emosi Dan Barulah Kemudian Membuat Pertimbangan Dengan Logika 4. Tidak Ada Seorangpun Yang Pada Saat Membeli, Mereka Menggunakan Logika 5. Manusia Hanya Akan Membelanjakan Uangnya Yang Diperoleh Dengan Susah Payah Untuk 2 Hal : Rasa Senang Dan Pemecahan Atas Masalahnya 6. Manusia Senang Membeli Tapi Benci Dijual Pada sistem penjualan di PT.SETIAWAN SEDJATI, perusahaan memiliki sistem penjualan dengan metode solusi, sesuai dengan philosopi yang di canangkan oleh perusahaan “ We Offer The Right Solution For Your Printing Problem” (Kami menawarkan solusi yang tepat pada masalah penggandaan di kantor Bapak). Serta Devinisi menjual yang diterapkan oleh perusahaan yaitu “Proses Pemenuhan Kebutuhan Pelanggan Yang Belum Terpenuhi Melalui Produk 70 Kami”,yaitu metode sistem penjualan produk yang kami sediakan secara terpisah sesuai dengan tingkat kebutuhan aflikasi produk yang diinginkan. Dengan aflikasi atau program yang konsumen atau pelanggan butuhkan secara keseluruhan demi efisiensi dan efektifitas tingkat kebutuhan pelanggan pada satu jenis produk. Seperti pada segmen pendidikan dan perkantoran dimana banyak permasalahan yang sering dialami oleh para pengguna seperti sistem absensi manual, sistem pelaporan data siswa , keuangan, perpustakaan, dan pembuatan rancangan pembelajaran serta aliran dokumen yang masih manual. Dengan adanya kebutuhan tersebut maka PT.SETIAWAN SEDJATI memberikan solusi dengan cara menawarkan suatu solusi program atau aplikasi demi terciptanya suatu efektifitas prodak dan efisiensi waktu dalam mengatasi masalah tersebut dengan solusi mesin. Di bulan Mei 2008, PT. Setiawan Sedjati memberikan solusi untuk kalangan pendidikan. Disamping Risograph sebagai solusi memenuhi kebutuhan penggandaan naskah/ dok yang mudah, cepat dan ekonomis, juga sebuah alat multifungsi, Gestetner MP series. Dengan dukungan software Lembar Jawaban Komputer (LJK) Reader, yang selanjutnya PT. Setiawan Sedjati sebut Gest LJK Reader, PT. Setiawan Sedjati menawarkan sistem pengelolaan data akademik siswa, sehingga proses penilaian/ analisa lembar jawab komputer, hingga solusi pengelolaan database, termasuk sistem pelaporan menjadi lebih mudah, cepat dan akurat. Otomatis tanpa perlu ketik ulang. Bahkan termasuk sistem pengelolaan perpustakaan digital, aplikasi berbasis web. PT. Setiawan Sedjati menawarkan solusi terpadu yang tentunya akan banyak membantu institusi pendidikan dalam memberikan pelayanan kepada siswanya dengan cepat dan akurat, sehingga kartu identitas siswa yang bisa dicetak sendiri sekaligus berfungsi sebagai kartu anggota perpustakaan dan menggunakan sistem barcode untuk akses data. 71 PT. Setiawan Sedjati merupakan distributor mesin penggandaan yang ramah terhadap lingkungan. Bahan dasar untuk membuat Tinta Riso adalah kedelai (PT.Setiawan Sedjati menyebutnya dengan soy ink), adalah bahan yang tidak lazim dipergunakan sebagai bahan dasar pembuatan tinta oleh pabrik manapun didunia. Dan Master Riso terbuat dari bahan serat fiber dilapisi dengan plastik yang elastis dan tahan untuk dipakai mencetak ribuan lembar dengan hasil yang stabil sampai tinta terakhir Suatu proses mencetak yang bersih tidak mengotorkan serta tidak mencemarkan lingkungan / ramah lingkungan. Dari penjelasan diatas penerapan perencanan pemasaran yang dianggap efektif oleh perusahaan PT.setiawan sejati berasal dari suatu perencanaan yang diperoleh dari komunikasi dan indentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan pelanggan akan pemenuhan kebutuhannya akan mesin penggandaan melalui komunikasi yang berkala. Dimana perusahaan harus dapat memahami bahwa kegiatan penjualan harus menghasilkan Win-Win solution artinya pelanggan ingin membeli produk kalau produk tersebut sesuai dengan keinginan dan harapan serta memberikan suatu rasa aman akan produk yang akan dipergunakannya. Sehingga memberikan suatu sinergi yg baik juga bagi perusahaan, yang dapat memperoleh profit dari produk yang dihasilkannya kalau produk tersebut terjual. 3.2.2 Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan Penerapan Perencanaan Penjualan Pada PT.Setiawan Sedjati perusahaan perlu untuk memahami lingkungan eksternal dan lingkungan internalnya. Hasil identifikasi perusahaan tentang lingkungan eksternalnya disesuaikan dengan lingkungan internal. Berikut faktor-faktor 72 penghambat dalam pelaksanaan penerapan perencanaan penjualan PT. Setiawan Sedjati a. Hambatan internal, yaitu kendala yang diakibatkan dan timbul dari perusahaan itu sendiri diantaranya antara lain : 1) Apabila terdapat sebagian kecil karyawan yang tidak mematuhi standart perencanaan penjualan yang tidak sesuai dengan penerapan perencanaan yang sudah direncanakan. 2) Terdapat kepentingan yang berbeda antara beberapa bagian yang masih terkotak-kotak dalam hal pencapaian tujuan perusahaan. 3) Adanya kurang pemahaman tenaga penjual akan produk knowlige 4) Kurangnya komunikasi antara tiap bagian dalam penerapan perencanaan kerja. b. Hambatan eksternal : 1) Adanya fluktuasi harga dengan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar akibat kondisi melemahnya perekonomian di indonesia 2) Harga produk yang lebih mahal dari para pesaing, sering kali tidak sesuai dengan harga pasar lokal sehingga keuntungan yang diperoleh tidak stabil. 3.2.3 Langkah Yang Dilakukan Oleh PT.Setiawan Sedjati Untuk Mengatasi Faktor-faktor Penghambat Untuk mengatasi faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan penerapan perencanaan penjualan, PT. Setiawan Sedjati melakukan langkah-langkah sbb: 73 a. Memberikan training secara terus menerus bagi seluruh karyawan atas target perusahaan & action plan dalam mencapai tujuan dari perusahaan. b. Memberikan insentif beserta bonus dan reward atas setiap pencapaian yang diraih oleh para jajaran divisi. c. Mengadakan team building event secara berkala, untuk mempererat kerja sama antar bagian dalam perusahaan. d. Meningkatkan hubungan baik sales presentatif sebagai duta perusahaan dengan para konsumen secara intens. e. Menciptakan suatu lingkungan kerja dengan asas kekeluargaan didalam lingkungan eksternal maupun internal. 74 3.2.4 Analisis SWOT Terhadap PT. Setiawan Sedjati Tabel 1 Analisis Matriks SWOT Internal STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W) Memiliki kantor cabang hampir disetiap kota di indonesia Harga yang lebih tinggi dibandingkan ,produk baru bukan rekondisi, memiliki garansi, adanya pesaing, merk yang dikenal hanya kontrak servis, purna jual, pemesanan antar yang tidak Eksternal secara khusus tidak umum, sarana dikenakan biaya, dan fitur mesin yang bertekhnologi dan prasarana kantor kurang memadai memiliki bermacam alternatif pilihan serta alternatif harga. OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO Kebutuhan akan penggandaan Menyadarkan konsumen akan segi tekhnologi produk, Melaksanakan demonstrasi mesin dan soal dinas pendidikan , menyadarkan konsumen akan tingkat pemenuhan menjelaskan fitur atau tekhnologi serta kerahasiaan dokumen penting, kebutuhan aliran dokumen, efisiensi tempat dan waktu, edukasi terlebih dahulu sebelum aktifitas yang padat, pendidikan edukasi konsumen akan pelayanan yang prima, menyerahkan proposal penawaran menjadi suatu bentuk usaha menawarkan solusi yang terbaik dengan program dengan harga yang dirasa tinggi, yang menjanjikan sehingga penerapan perencanaan penjualan yang sudah dianggap sehingga menyadarkan konsumen bahwa semakin banyak sekolah yang paling efektif oleh PT.Setiawan Sedjati. walaupun harga tinggi akan dianggap berdiri sehingga semakin besar Membuat pelanggan tertarik dengan menunjukan cerita wajar dengan tekhnologi dan fitur yang peluang terhadap volume sukses pelanggan yang sudah menggunakan produk dari akan mereka miliki. penjualan, PT.Setiawan Sedjati. THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT Pesaing, persaingan harga, Menjalin suatu hubungan baik sebagai pengikat secara Memberikan kredit atau angsuran inflasi nilai tukar ruiah, emosional, melakukan penetrasi pasar, melaksanakan pembayaran mesin selama satu tahun perekonomian indonesia yg kegiatan demo campagn sehingga konsumen bisa kepada konsumen dengan angsuran yang blum stabil, kredit macet dan mengetahui fisik dan keunggulan untuk menunjang disesuaikan dengan termin pembayaran semakin banyaknya masuk kebutuhan dan keinginannya, menciptakan suatu yang fleksible selama masa angsuran produk luar karena perdagangan kepercayaan bahwa kita hadir sebagai teman untuk maksimal satu tahun serta adanya suatu bebas, penyedian pengadaan menawarkan solusi akan pengandaan dokumen ditempat program traid in bagi pelanggan yang peralatan pada dinas dengan usahanya. satu kebijakan. memiliki umur mesin lebih dari 5 tahun dengan perhitungan penyusutan umur mesin. Untuk mengevaluasi kesempatan dan tangtangan dilingkungan bisnis pada lingkungan internal perusahaan, dilakukan analisis SWOT (stength, weakness, opportunities, threat). 75 Analisis SWOT dengan Matrik SWOT menghasilkan berbagai strategi yang perlu dilakukan perusahaan. Alternatif strategi yang diambil harus diarahkan pada usaha untuk menggunakan kekuatan dan memperbaiki kelemahan, memanfaatkan peluang-peluang dan mengantisipasi ancaman. Empat alternatif strategi hasil SWOT : strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT. Jika : Faktor kekuatan lebih besar pengaruhnya (dominan) dibandingkan faktor kelemahan, maka suatu aspek internal dinilai kuat & sebaliknya. Faktor kekuatan relatif seimbang dengan kelemahan, maka suatu aspek internal dinilai sedang. Faktor peluang suatu aspek eksternal lebih besar pengaruhnya dari faktor ancaman, maka aspek tersebut dinilai menarik & sebaliknya. Kelemahan analisis matrik SWOT : Kekuatan tidak selalu menjadi keunggulan Analisis SWOT terhadap lingkungan eksternal terlalu sempit SWOT memberikan analisis pada keadaan statis dan tidak dinamis SWOT tidak menekankan pada strategi satu dimensi 76 BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil tinjauan terhadap PT. Setiawan Sedjati Cabang Bogor maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Melalui penerapan perencanaan penjualan yang efektif perusahaan dapat berkesempatan untuk menemukan secara pasti sasaran mereka secara lebih efektif. Salah satu bentuk kegiatan dari penerapan perencanaan pada PT. Setiawan Sedjati – Bogor, yaitu : a. Prospecting (Menemukan Prospek) / Mengumpulkan Informasi Target Pasar b. Pertemuan kelompok c. Demo campaign d. Mailling e. Kanvas Melalui penerapan perencanaan penjualan yang efektif perusahaan bertujuan untuk menjadikan suatu perencanaan merupakan urutan logis dan serangkaian aktivitas ke arah penetapan tujuan pemasaran dan perumusan rencana untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian penerapan perencanaan penjualan pada Perusahaan bertujuan untuk mencapai tujuannya. 77 Penerapan perencanaan penjualan secara efektif yang sudah direncanakan dari sumber daya manajemen penjualan untuk mencapai tujuan penjualan. Dengan demikian juga perencanaan penjualan merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan mengkoordinasi keputusan manajemen pemasaran. Penerapan perencanaan penjualan ini memberikan fokus bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebarluasan informasi , dan struktur bagi pengembangan dan pengkoordinasikan respon strategik dan taktikal perusahaan. Manfaat penerapan sebuah perencanaan penjualan antara lain : a. Mencapai koordinasi aktivitas yang lebih baik b. Mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan c. Meningkatkan kemampuan manajemen penjual untuk menangani perubahan d. Meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang pasar e. Meminimalkan respon tak rasional sampai respon yang tak diharapkan f. Mengurangi konflik tentang kemana seharusnya bergerak g. Meningkatkan komunikasi h. Mendesak manajemen untuk berfikir kedepan secara sistematis. i. Memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan peluang pilihan Dalam hal ini penerapan perencanaan penjualan juga bertujuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan penjualan seperti : 78 a. Peluang-peluang yang hilang untuk mendapatkan laba b. Angka-angka yang tak berarti dalam rencana jangka panjang c. Tujuan yang tidak realistis d. Kurangnya informasi pasar yang dapat dilakukan e. Perselisihan antar fungsional f. Frustasi manajemen penerapan perencanaan penjualan yang efektif adalah cara yang paling tepat dan sangat sesuai untuk diterapkan kepada perusahaan. 2. Langkah Yang Dilakukan Oleh PT.Setiawan Sedjati Untuk Mengatasi Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penjualan produknya. a. Memberikan training secara terus menerus bagi seluruh karyawan atas target perusahaan & action plan dalam mencapai tujuan dari perusahaan. b. Memberikan insentif beserta bonus dan reward atas setiap pencapaian yang diraih oleh para jajaran divisi. c. Mengadakan team building event secara berkala, untuk mempererat kerja sama antar bagian dalam perusahaan. c. Meningkatkan hubungan baik sales presentatif sebagai duta perusahaan dengan para konsumen secara intens. d. Menciptakan suatu lingkungan kerja dengan asas kekeluargaan didalam lingkungan eksternal maupun internal. 79 4.2 Saran Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya juga pengamatan yang penulis lakukan, berikut ini beberapa saran yang dapat penulis sampaikan, semoga saran ini dapat berguna dan memberikan masukan bagi pihak manajemen perusahaan, yaitu sebagai berikut: Penerapan perencanaan penjualan yang dilakukan oleh PT. Setiawan Sedjati harus lebih ditingkatkan lagi pada proses bauran pemasarannya dimana promosi atau komunikasi penjualan, misalnya pada periklanan media cetak maupun media elektronik. sehingga konsumen dapat mengenal serta akan lebih menguatkan brand dan image dari suatu merk produk mesin yang PT.Setiawan Sedjati pasarkan sehingga lebih menumbuhkan tingkat kepercayaan konsumen akan persaingan dengan produk yang sejenis. Kedekatan dengan pelanggan harus tetap dijaga dengan baik khususnya konsumen yang sudah memiliki tingkat kepercayaan dengan produk PT.Setiawan Sedjati dimana perusahaan harus tetap melihat suatu prospek jangka panjang bukan hanya sekedar berfokus pada penjualan, karena konsumen lama bisa berdampak pada volume penjualan dimasa yang akan datang dengan memberikan suatu rekomendasi atau promosi world of mouth kepada konsumen lainnya akan kepuasan produk yang telah digunakannya atau dibelinya. Jika perusahaan ingin mendapatkan sebuah keunggulan yang mampu membuatnya berbeda dari pesaing dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan, perusahaan sebaiknya mampu untuk lebih melakukan pendekatan assertif yang mampu menciptakan image positif bagi perusahaan. Daftar pustaka 80 Fandy Tjiptono, 2005. Pemasaran Jasa. Penerbit Bayu Media Publising. Freddy Rangkuti, 2002. Creating Effective Marketing Plan, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama,jakarta Kotler, Philip, 2003 “Marketing Management”, 11th Edition / International Edition, Prentice Hall, NewJersey Kotler, Philip, 2005 Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi Kesebelas, Index, Jakarta. Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, New Jersey, Prentice Hall Inc, AlihBahasa : Benyamin Molan, Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Malcolm H. B. McDonald-Warren J. Keegan, 2003. Marketing Plans That Work. Penerbit Erlangga, jakarta McDonald , malcom, H.B,Warmen J, Keegan,1997, Marketing Plan That Work : Kiat Mencapai Pertumbuhan Dan Profitabilitasmelalui Perencanaan Yang Efektif, Alih Bahasa : Damos Sihombing, Erlangga, Jakarta. Mubarak, M.M., 2012. Pengaruh Private Brand Strategy Terhadap Brand Equity dan Implikasinya pada Shopping Preference Konsumen Giant Supermarket Sindangbarang Bogor. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 12(1), pp.halaman-55. Mulyana, M. and Maulana, M., 2013. Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Implikasinya Terhadap Citra Perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 1(2). Philip Kotler, dan Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid Pertama, Penerbit PT. Indeks, Jakarta. Philip Kotler & Amstrong G., 2004 “Principle Of Marketing”, 10th Edition / International Edition, Prentice Hall, New Jersey Philip Kotler, Hermawan Kartajaya dan Iwan Setiawan, 2010. Marketing 3.0 Penerbit Erlangga, Jakarta. Saladin, Djaslim., 2003 “Manajemen Strategi Dan Kebijakan Perusahaan”, Departemen Pendidikan Nasional 81 Saladin, Djaslim Dan Oesman , Yevismarti. 2004. Intisari Manajemen Pemasaran, Edisipertama,Media Iptek, Bandung. Stewart, Grant. 2003, Manajemen Penjualan, Erlangga, Jakarta. Winardi, 2004, Pengantar Manajemen Penjualan, PT Citra Aditya, Bandung Winardi, 2004, Manajemen Perilaku Konsumen, Penada Media, Jakarta.