umat hindu hijaukan dieng

advertisement
Religi.
'nwu 7~ Z'evueSda 1938 :
UMAT HINDU HIJAUKAN DIENG
ura Dieng tidak akan pernah
surut, terlebih di sana banyak
situs peninggalan candi
Hindu tersebar di sana yang
senantiasa memancarkan
aura sakral dan kharismanya di langit
Dieng. Para Dewa Dewi dari Jonggring
Saloka/ Kahyangan pun seakan di Dieng
ini menemukan taman nirvananya di
Mayapada ini, serta merta bersahaja
menjaga dataran tinggi ini tetap agung
berwibawa, penuh pesona, gemah ripah
loh jinawi tata tentrem kerta raharjo.
Pujian pun datang dari Gubernur
Ganjar Pranowo, hal itu disampaikan di
depan umat Hindu dan masyarakat Dieng
pada penanaman 3172 batang pohon di
kawasan kawah Sikidang 18 Februari
2016 lalu, bahwa Dieng merupakan
daerah yang luar biasa. "Dieng itu
kahyangan dalam arti yang sebenarnya,
negeri di atas awan, karena ketika kita
berada di sini awan itu bisa berada di kaki
kita. Kondisi alam yang begitu eksotis ini
telah menginspirasi para penggiat
pariwisata di sini mengembangkan wisata
A
.1Qj
budayanya, seperti potong rambut gimbal,
pentas Jazz di Atas Awan yang diminati
kalangan internasional," katanya.
Dataran tinggi seperti Dieng ini,
katanya, bagi umat Hindu punya makna
amat tinggi. Terlebih lagi, di kawasan
Dieng terdapat banyak candi-candi Hindu
yang tertua di Indonesia. "Kami
mengucapkan terima kasih kepada
Parisada Hindu Dharma yang telah
mendukung konservasi alam dengan
penanaman pohon di Dieng ini, "kata
Ganjar Pranowo dalam sambutannya
yang didahului dengan Bahasa Jawa,
karena pada hari itu kebetulan hari Kamis,
dimana beliau telah mencanangkan,
bahwa di wilayah provinsi Jawa Tengah
setiap hari Kamis hendaknya
menggunakan bahasa daerah (Jawa).
Namun karena rombongan Ketua
Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat
kebanyakan berasal dari Bali dan Jakarta
maka lebih lanjut Ganjar memakai Bahasa
Indonesia. " Ketimbang mangke pak
Nyoman mumet nampi atur kula (daripada
.Jl1ediaKDRPRI. EDISI MARET 2016 TAHUN VII
nanti pak Nyoman pusing mendengarkan
apa yang saya sampaikan maka
selanjutnya saya pakai Bahasa Indonesia
saja," seloroh Gubernur kepada pak
Ketua PHDI Pusat Mayjen TNI Purn Sang
Nyoman Suwisma yang disambut tawa
riuh umat Hindu dan warga Dieng.
Acara kegiatan penghijauan di
Dieng oleh umat Hindu ini, hadir dan
memberikan sambutan pula Bupati
Banjarnegara Sutedjo Siamet Utomo
serta para penggiat pariwisata dan
lingkungan hidup. Ketua PHDI Pusat
Sang Nyoman Suwisma menjelaskan
kunjungannya ke Dieng merupakan
rangkaian kegiatan menyambut perayaan
Nyepi Tahun Baru Saka 1938 yang akan
jatuh pada 9 Maret 2016. "Umat Hindu
se Indonesia sudah menjadikan Dieng
sebagai bagian dari warisan budaya
leluhur. Kami siap bekerja sama dengan
pemerintah untuk menjadikan Dieng
sebagai kawasan konservasi Iingkungan
maupun destinasi wisata, dan kami siap
merawat dan melestarikan Dieng ini
sebagai warisan budaya. Apa yang kami
lakukan dengan menanam lebih dari 3000
batang pohon di Dieng ini sebagai
implementasi dari ajaran Hindu "Tri Hita
Karana"
yakni hubungan manusia
dengan Tuhan, hubungan manusia
dengan manusia, dan ketiga adalah hari
ini kita melakukan penghijauan untuk
melestarikan alam di Dieng supaya tetap
terjaga, adalah sebagai pelaksanaan
wujud dari hubungan manusia dengan
alam. Ketika lingkungan terjaga, maka
kualitas hidup pun akan lebih baik,"
katanya.
Pada acara tersebut, umat Hindu
juga memberikan bantuan berupa
pembuatanj pembangunan gardu
pandang di basecamp pendakian gunung
Pangonan yang diresmikan Gubernur
Ganjar Pranowo pada Kamis (18/2),
merupakan lokasi obyek wisata baru dan
menjadi bagian dari pengembangan
wisata di Dieng.• Batara
Download