15. Cancer Incidense dan Breast Cancer, Nutritional Pathology

advertisement
SESI 15a
CANCER INCIDENSE
&
BREAST CANCER
Disusun oleh
Dr. Mayang Anggraini Naga
U-EU (Revisi-2014)
1
DESKRIPSI
Mata kuliah ini membahas tentang
insiden penyakit kanker,
faktor-faktor penyebab kanker
dan kanker payu dara
2
KOMPETENSI
MAMPU:
Memahami insidens dan faktor-faktor
risiko pencetus penyakit tumor ganas
kanker dan kanker payu dara
3
POKOK BAHASAN
Menjelaskan:
Insidens kanker
Etiologi dan faktor-faktor risiko
pencetus kanker
Kanker payu dara, cara pemeriksaan
diagnostik, staging dan terapi
Physiotherapist Role in the
Management of BREAST CANCER
4
CANCER
• Grup penyakit dengan simtoma yang timbul
akibat pertumbuhan sel yang tak terkendali
di dalam organ/jaringan tubuh.
• Terbanyak (umumnya) di organ tubuh yang
besar dan penting, di antaranya:
paru, payu dara, uterus
lambung, usus
hepar, pancreas
kulit
Juga di organ kecil:
Bibir, lidah, sinus hidung
Testes, ovarium
5
Cancer (Lanjutan)
Juga di:
- organ pembentuk darah:
sumsum tulang, sistem limfe
- otot, tulang
Data USA: Cancer menduduki death rate
(laju kematian) ke 2 (lebih kurang 50% total
kematian)
Causa:
CARCINOMA
Oncogene-2
tumor forming type
TRANSFORMASI = malignant transformation
6
CANCER INCIDENCE
• Data di USA menunjukkan bahwa sejak 1900
laju kanker stabil.
Diperkirakan 1 juta kasus baru dalam tahun
2000. 1 di antara 4 orang akan terdiagnose
kanker, dan 1 di antara 3 orang mempunyai
survival interval 5 tahun atau lebih post terapi.
Kanker merenggut 500.000 jiwa/tahun dan
mengganggu ribuan lain.
7
CANCER INCIDENCE (Lanjutan)
• Saat ini kanker menduduki peringkat ke 2
mortalitas di USA, satu tingkat lebih tinggi dari
laju penyakit jantung.
• Ada (sedikitnya) 3 alasan:
(1) adanya teknik diagnostik yang meningkat
(2) adanya analisis data statistik komputer
yang semakin canggih, dan
(3) adanya laju harapan hidup manula
meningkat.
8
CARCINOGEN
- Virus (kanker servik uteri, hepatoma,
Burkitt’s lymphoma, basopharyngeal, adult
type T cell leukemia, Kaposi’s sarcoma)
- Zat kimia (tar, aspal, cat warna, hydrocarbon,
minyak, nikel, arsen) dan agen fisik: radiasi,
asbestos  merubah struktur DNA 
transformasi jadi malignant.
- Obat-obat tertentu: obat kemoterapi, steroid
menurunkan produksi antibody, dan
menghancurkan lymphosit aliran darah.
9
ETIOLOGY
(1) Endogenous asal genetik
(2) Exogenous akibat lingkungan/external.
Yang umum adalah akibat kerjasama antara
multiple environmental, viral dan agen genetik
 mengganggu sistem imunitas tubuh pasien.
Ada yang predisposisi herediter (kanker payu
dara, ovari dan colon)
Melalui screening dan diagnosis dini bisa
ditentukan gen yang high risk.
10
CARCINOGEN (Lanjutan-2)
-
Alkohol berlebih: kanker mulut, faring,
laring, esophagus.
Secara indirek;  kanker hati.
-
Hormon-hormon: hubungan masih diteliti.
Peran estrogen dalam menyebabkan kanker
payu dara dan endometrial merupakan topik
yang kontroversal.
Contoh lain: hasil; respons hormonal adalah:
ovari dan prostate
11
CANCER RISK FACTORS
• Personal Behaviors
- tobacca use
- alcohol use
- diet
- sexual & reproductive
behavior
• Age; Gender
• Race; Geographic location
• Occupation; Socioeconomic status
• Heredity
• Presence of precancerous lesions
• Stress.
12
CANCER RISK FACTORS (Lanjutan-1)
• Faktor-Faktor Predisposisi
Pria dan wanita sama masing-masing rentan
terkena kanker prostate (pria) dan serfiks
(wanita).
Kanker paru kini menduduki laju kematian
tertinggi pada wanita maupun pria.
90% kematian kanker paru: adalah perokok.
13
CANCER RISK FACTORS (Lanjutan-2)
• Race: kulit hitam di USA menduduki laju
kematian tinggi akibat rokok yang
kadar nikotin/tar > tinggi, juga
kanker payu dara kulit hitam > tinggi.
Laju kanker colo-rectal pada kulit hitam
dan putih sama tinggi.
Laju kanker serviks pada kulit hitam 3x > tinggi
Laju kanker prostate pada kulit hitam tertinggi.
14
CANCER RISK FACTORS (Lanjutan-3)
• Geograhic Location
Kanker colon > urban (kota) dan rural area
(desa)
Kanker kulit > pada petani
Kausa: mungkin akibat pajanan terhadap
karsinogen yang berbeda-beda.
(Mattassarin = Jacobs & Petardi, 1993)
15
CANCER RISK FACTORS (Lanjutan-4)
• Precancerous Lesions
Lesi prekanker dan tumor benign bisa kemudian
menjadi kanker ganas, termasuk ini:
pigmented moles,
jaringan parut luka bakar,
keratosis senil, dan
juga lambung.
16
CANCER RISK FACTORS (Lanjutan-3)
• Stress: hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada hubungan stres dengan kanker.
Stres emotional dan fisikal mengakibatkan
perubahan hormonal dan/atau imunologis
memfasilitasi
pertumbuhan dan proliferasi sel kanker.
17
CANCER RISK FACTORS (Lanjutan-4)
• Personal behavior:
Kebiasaan:
merokok,
alkohol,
diet, seksual &
reproduksi (hubungan sek terlalu
dini, atau >> partner).
Kehamilan dan kemampuan beranak menjadi
proteksi terjadinya kanker endometrium, ovari
dan payu dara.
18
KLASIFIKASI TUMOR-TUMOR CANCEROUS
- Ada > 100 varietas
- Masing-masing memberi seperangkat simtoma
yang berbeda-beda  yang akan menentukan
kekhususan terapi.
- Dikelompokkan ke 3 (tiga) grup besar atas
dasar:
Histologis (asal jaringannya):
Carcinomas
Sarcomas
Mixed-tissue tumors
19
PERBEDAAN SIFAT
NEOPLASM BENIGN & MALIGNANT
BENIGN
MALIGNANT
- tidak invasive
progressive
- tidak menyebar
mematikan
Asal tumor: tumbuh dari jaringan di sekitar
1.
2.
3.
Tumbuh perlahan
Terbungkus kapsul
1. Cepat menjadi banyak
2. Invasive & infiltrative
ke jaringan terdekat
Cel-cel terorganisasi baik, 3. Cancerous, sel mirip:
terdifferensiasi mirip dengan
- sel primitif,embrionik
jaringan normal, dewasa
- fungsi dewasa sel
hilang = ANAPLASIA
20
PERBEDAAN SIFAT NEOPLASM BENIGN & MALIGNANT (lanjutan)
BENIGN
MALIGNANT
4. Tidak menyebar ke
tempat lain
= tidak membentuk
tumor sekunder
4. Lepas dari tumor
induknya:
- ikut:
 aliran darah dan
limfe
 metastase ke
tempat jauh dari
asalnya dan bisa
membentuk koloni baru dan ikut dengan
aliran di pembuluh darah dan limfe ke
tempat-tempat lain (= tumor metastasis)
21
1.
CARCINOMAS
• Solid tumors
• Asal: jaringan epethelial dari:
kulit
kelenjar
alat pencernaan
alat urinary
alat reproduksi
• 85% malignant neoplasms
22
1. CARCINOMA (Lanjutan)
• Sebutan: carcinoma ditambahkan ke istilah
jaringan tumornya
Contoh: Benign, gastric adenoma
(Jinak, adenoma lambung)
Malignant, gastric adenocarcinoma
(Ganas, adenocarcinoma lambung)
23
2.
SARCOMAS
• Lebih jarang dibanding carcinoma
• Asal: jaringan penunjang dan jaringan ikat:
tulang, tulang rawan
sumsum tulang
jaringan limfe
sel darah
• Kurang lebih 10% dari kelompok neoplasm
malignant
24
2. SARCOMA (Lanjutan)
• Sebutan: - benign: (nama) jaringan + oma
- malignant: jaringan + sarcoma
Contoh: Tulang (osteum)
Benign: osteoma
Malignant: osteosarcoma
Sumsum tulang (myelum)
Benign: myeloma
Malignant: myelosarcoma
25
3.
MIXED TISSUE TUMORS
• Asal: jaringan yang dapat menjadi epithelial
dan juga jaringan ikat (connective tissue)
• Tumor nampak terdiri dari:
Beberapa jaringan yang berbeda-beda
• Ditemukan: di
- ginjal (ren)
- ovari
- testes
26
GAMBARAN PATOLOGIS
(Visual ataupun Mikroskopik)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Cystic
- berongga, berisi cairan
Fungating
- mirip jamur
Inflammatory - tanda inflamasi
Medullary
- besar, lunak
Necrotic
- disertai jaringan mati
Polypoid
- bertangkai
Ulcerating
- ada daerah terbula dan jaringan mati
Verrucous
- seperti “mata-ikan” pada kulit
Alveolar
- mikroskopik bentuk kantung
Carcinoma in situ - terlokalisasi, belum menyebar ke
sekitarnya.
27
GAMBARAN PATOLOGIS (lanjutan)
11. Diffus
12. Epidermoid
13. Follicular
14. Nodular
15. Papillary
16 Pleomorphic
17. Scirrhous
-
melebur ke sekitarnya
mirip sel squameous
seperti kantung kelenjar
benjolan
seperti putting/punting
mixed-cell (campuran sel)
keras, padat, penuh jaringan
ikat, tidak berfungsi sebagai
jaringan normalnya
28
GRADING & STAGING SYSTEMS
Kategori tumor-tumor atas dasar
2 (dua) metode:
1.
2.
Grading
Staging
berdasarkan: - aspek pertumbuhan
- bentuknya
29
Grading Patologis Mikroskopik:
-
Sel yang terlihat anaplasia
Ada 4 grades (peringkat)
I.
Well differentiated
II. dan III. Intermediate/moderate/poor
differentiated
IV.
Anaplastic
30
GRADING & STAGING SYSTEMS (Lanjutan)
Grade I survival rate > G. II, III atau IV.
Stage: atas dasar luas penyebarannya.
Sistemnya: T, N dan M
T: Size dan degree (derajat) dari eksistensi
lokal
N: Tumor nodes lymphe regional yang tercemar
tumor
M: Ada/tidaknya metastase
31
DUA FUNGSI DNA
CELL
DNA
NUCLEUS
SELF-REPLICATION
CELL PROTEIN
SYNTHESIS
daughter
cell
DNA
DNA
RNA
DNA
RNA
protein
An exact copy of DNA is made as a
cell divides into two identical daughter
cells,
Rb
nucleus
Ribosomes
on the endoplasmic recticulum
DNA is copied onto a molecule of
RNA. RNA moves onto the
endoplasmic recticulum and
directs the synthesis of cell
proteins
32
METHODS OF CANCER TREATMENT
RADIATION
SURGERY
Destroys DNA
of tumor cells
Remove whole masses
of tumor cells
DNA
RNA
CHEMOTHERAPY
ALKYLATING AGENTS
ANTIBIOTIC
HORMON
ANTIMETABOLITES
33
Metode Terapi Cancer (Lanjutan-1)
• Radiasi: merusak DNA sel tumor
• Surgery/operasi bedah: mengangkat masa tumor
• Chemotherapy: aksi obat berbagai macam:
Ankylating agents
 mencegah sintesis DNA normal
Hormones
 mengganggu keseimbangan dan
memundurkan pertumbuhan tumor
Antimetabolites
 menghentikan sintesis substansi yang
diperlukan  DNA
Antibiotics
 mengikat DNA  mencegah replika.
34
CHEMOTHERAPY
• Growth Fraction = % sel jaringan yang aktif
tumbuh/membelah
High Tumor G. F.  akan dirusak oleh obat.
Maka dibagi:
(1) responsive tumor
(2) non-responsive tumor
Normal sel ada yang High G.F.
di antaranya: Bone marrow (sumsum tulang)
G.I lining cell
35
COMBINATION CHEMOTHERAPY
2 atau > 2 obat
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
ankylating agent
antimetabolites
steroid
antibiotic
plant alkaloid
miscellaneous drugs
dug combination
36
Metode Terapi Cancer:
3 (tiga) Pendekatan:
(1) Surgery
Pontentially curable (tumor localized)
stomach
colon
breast
endometrium
Ada: 1. Excisional Biopsy
2. Incisional Biopsy
3. Needle Biopsy
4. Block resection
5. Cryosurgery
6. Electrocautherization
37
Metode Terapi Cancer (Lanjutan-3)
(2) Radiation
Maximal dose untuk sel tumor
Minimal dose untuk sel sehat
Dosis merusak DNA  menghambat replica
Sifat tumor terhadap radiasi:
1.
Radiosensitive tumor
2.
Radioresistent tumor
3.
Radiocurable tumor
4.
Fractionation
38
CARCINOGEN
• [y] Genesthai dari gignesthai = to be produced
• Carcinogen = Zat/agen pemproduksi cancer.
CHEMICAL:
- Penyebab terbesar.
- Di antaranya:
Polycyclic aromatic hydrocarbons:
asap tembakau ( paru)
ter ( kulit)
Aromatic amines
Industri kimia dan karet
( kandung kemih)
39
Carcinogen (Lanjutan-1)
PHYSICAL:
-
-
High energy radiation (nuclear, X-ray)
( Leukemia)
Ultraviolet radiation ( kulit)
Serat asbest
( paru)
40
Carcinogen (Lanjutan-2)
BIOLOGICAL:
Schistoma haematobium
( kandung kemih)
Aspergilus flavus
( menghasilkan aflatoxin
 hepar)
Virus (Papiloma virus) ( cervic
uteri)
Hepatitis B ( hepar/hati)
Epstein-Barr virus ( lymphoma)
HIV ( sarcoma)
41
NEOPLASM CNS
TUMOR SUSUNAN SARAF PUSAT
• 80% adalah primer
• 20% metastatik
• Insiden meningkat pada semua usia (USA).
Pada usia 75 th dan > tumor primer meningkat.
(Ransohoff et al, 1991)
• > 60% tumor pada dewasa adalah supratentorial
(terlokasi di hemisphere cerebri) sedangkan
pada anak adalah infratentorial, umumnya di
cerebelum dan batang otak.
42
KLASIFIKASI BISA BERDASARKAN:
-
asal neuroembryonal
primer atau sekunder
benign atau malignant
grading histological
anatomic location
anak atau dewasa.
• Sistem klasifikasi WHO atas dasar
neuroembriologik, yakni menyebut dengan jenis
sel asal dengan menjelaskan sifat keganasan
tumor terkait, primer atau sekunder (metastatik).
43
CLASSIFICATION OF THE MOST COMMON
TUMORS OF THE CNS
• Supratentorial tumor:
- Central hemispheres:
Metastases
Meningiomas
Gliomas (malignant gliomas;
anasplastic astrocytoma and
glioblastoma multiforme;
astrocytoma; oligodendroglioma)
- Midline tumors: - Pitutary adenoma
- Pineal tumor
- Craniopharyngiomas
44
CLASSIFICATION OF THE MOST COMMON TUMORS OF THE CNS
(Lanjutan-1)
• Infratentorial:
- Adult:
Acoustic schwannomas (neurinomas,
neurilemomas)
Metastases
Meningiomas
Hemangioblastomas
- Children:
Cerebellar astrocytomas
Medulloblastomas
Ependymomas
Brainstem gliomas
45
Classification … (lanjutan-2)
• Spinal cord tumors:
- Extradural: - Metastases
-
Intradural:
- Extramedularr: - Intramedullary: -
Meningiomas
Schwannomas,
neurofibromas
Ependynomas
astrocytomas
(Weis HD, Neoplasma, 1995, p. 225)
46
Signs & Symptoms of Brain Tumor
-
Headache.
Visual changes
Nausea.
Vomiting
Mental changes – impairment of memory,
judgment, personality.
Lethargy.
Behavioral changes
Seizures.
Hemisparesis,
Hemiplegia
Sensory impairments.
47
Signs & Symptoms of Brain Tumor (Lanjutan)
-
Cranial nerve palsies
Language and speech deficits
Facial numbness
Hearing disturbances
Anomia
Swallowing difficulties
Paralysis of outward gaze (6th cranial nerve)
Papilledema.
Incoordination.
Ataxia.
In children: diastases of cranial suture
and enlarging head size.
48
PRIMARY BRAIN TUMORS
•
•
•
•
•
Precentage of all brain tumor
Glioma
40 – 50
- Astrocytoma grade I
5 – 10
- Astrocytoma grade II
2–5
- Astrocytoma grade III & IV
20 – 30
(Glioma multiformie)
- Oligodendroglioma
1–4
- Ependymoma (all grade)
1–3
Meningioma
12 – 20
Primary tumor
3 – 15
Neurinomas (primary cranial nerve VIII)
3 – 10
Medulloblastoma
3 -5
49
Sign & Symptoms of Spinal Cord Tumors
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pain. Weakness. Sensory changes
Urinary frequency. Urinary urgency
Sphincter disturbances
Syringomyelia-like symptoms
Brown-Sequard-like symptoms
Hydrocephalus
Increased intracranial pressure
Papilledema
Atrophy
Hyper-reflexia
Gait disturbances
Sexual dysfunction
Hypo-reflexia
Spasticity
50
BREAST (PAYU DARA)
• Fungsi:
Primer: ASI
Secondary sexual charateristic
Simbol feminitas, kecantikan, eroticism
• Ukuran, bentuk dan tampilan bervariasi dibanding
bagian tubuh lain.
• Pada pria imatur (dibanding pada wanita)
• Struktur:
Terdiri dari 15-20 lobi kelenjar susu di antara jaringan
lemak.
Outlets ductus saluran kelenjar ada di nipple (puting)
yang mengelilingi areola yang merupakan kulit
berpigmen.
51
BREAST (PAYU DARA) (Lanjutan-1)
Tidak berotot, hanya ada serabut ligamen
halus yang teranyam di antara jaringan lemak
dan lobuli, melekat pada kulit sebagai penentu
ukuran tinggi dan bentuk payu dara.
Kulit payu dara lebih halus, tipis dan
translucent (tembus pandang) dari kulit
bagian lain tubuh.
Kulit areola tipis dan mengandung banyak
kelenjar keringat, sebaceous dan folikel rambut.
52
BREAST (PAYU DARA) (Lanjutan-2)
Nipple (puting/punting susu)
-
sangat sensitif terhadap rabaan/rangsangan
 kontraksi  ereksi sebagai tanda ada
gairah seksual atau kedinginan.
-
Ukuran dan bentuk payu dara wanita
dewasa bervariasi secara individual dan
bergantung pada waktu (saat mens, hamil,
laktasi dan menopause)
53
Breast (Lanjutan-3)
-
-
-
FUNGSI
Saat hamil
estrogen & progesterone (dari ovary dan
placenta) mengembangkan & mengaktifkan
kelenjar susu dan membesarkan putting
susu.
Saat sebelum & sesudah partus  kelenjar
susu menghasilkan cairan colostrum (>>
protein & antibodi dalam ASI untuk bayi).
Dalam 3 hari, atas aksi prolactin (pitutary
anterior), colostrum akan diganti oleh ASI.
54
Breast (Lanjutan-4)
• Pertumbuhan Payu Dara:
Terbentuk dari mammary buds, modifikasi
kelenjar keringat mulai dalam bulan ke 5 usia
janin. Putting terbentuk saat lahir dari ductus
yang rudiment.
Pada saat dewasa (wanita) bertumbuh-kembang, areola melebar dan putting membesar,
diikuti dengan peningkatan produksi kelenjar
dan lemak  payu dara tumbuh membesar 
berbentuk bulat, arealo mendatar.
55
Breast (Lanjutan-4)
• Breast Tenderness:
- Nyeri (rasa bengkak) bisa pada satu atau
kedua payu dara, rasa nyeri umum timbul
pada: - pre-menstrual syndrome
- kehamilan
- laktasi
-
Nyeri disertai dengan: - breast lump
- nipple discharge
- rasa panas
- peradangan kulit
Ini menunjukkan: 
56
Breast (Lanjutan-5)
 menunjukkan adanya gangguan:
Bisa:
- Tumor malignant biasanya tanpa rasa sakit
- Bisa karena kenaikkan estrogen
(Pengguna pil KB  pil dengan kadar
estrogen rendah bisa mengurangi rasa
nyeri tsb.)
- Rasa nyeri saat laktasi bisa karena air
susu penuh atau inflamasi mastitis.
57
Breast (Lanjutan-6)
Breast Self-examination
- Pemeriksaan mandiri secara visual
manual
- Cara diagnosis dini malignansi
(angka kematian tertinggi pada usia 35-54
tahun).
Breast Lump:
• Masa, kista atau pembengkakan yang teraba di
payu dara.
• 80% adalah benign.
• Semua breast lump perlu assessment
58
Breast (Labjutan-7)
-
-
-
Yang kurang umum:
Breast cancer
Lipoma: benign, tanpa sakit, terdiri dari
jaringan lemak, menjadikan payu dara
membesar.
Intraductal pappiloma: di dalam ductus
kelenjar susu  discharge bening, keruh
atau berdarah, bisa sebesar kacang di
bawah putting, bisa benign bisa juga jadi
malignant.
cystosarcoma phylloides: tumor jaringan
ikat yang dapat tumbuh besar dengan cepat.
Bisa benign bisa jadi malignant.
59
Breast (Labjutan-8)
Diagnosis:
- Test-test dengan cara: Mammography
Biopsy jarum
Biopsy jaringan.
Terapi:
- Fibrocystic:
- didrain (rawat jalan) bila berisi cairan.
- diangkat bila fibrous  operasi.
- Fibroadenoma, intraductal papilloma, :
cystosarcoma phylloides dan juga lipoma
yang cukup besar  diangkat.
60
Mastitis (Radang payu dara akibat infeksi)
- Causa:
Saat laktasi, bakteri masuk puting.
Bisa infeksi mumps virus
Pada bayi, masuk dewasa: akibat perubahan
hormonal.
Variasi hormonal  chronic mastitis pada wanita
yang payu daranya lumpy (tidak halus)
Yang terumum:
Fibrocystic;
Cystic mastitis;
Mammary dysplasia;
Gangguan benign.
61
Breast (Lanjutan-10)
Kemungkinan Causa:
• Fibrocyst disease (chronic mastitis, fibro-adenosis)
bisa terdiri dari satu atau > satu kista disertai
kelenjar susu.
Pada usia 30-50 th.
Menimbulkan satu atau kedua payu dara rasa
membengkak dan nyeri pada saat satu minggu
pre-menstrual.
Fibroadenoma, > > single dan ada pada wanita
muda.
bentuk bulat, padat, kenyal, tanpa rasa sakit,
bergerak mudah di bawah kulit.
62
Breast (Lanjutan-11)
Simtoma:
Sakit, empuk nyeri, pembengkakan, bisa pada satu
atau keduanya.
Infeksi bakterial mastitis saat laktasi  merah dan
membengkak (masalah pada bulan pertama laktasi,
dan bisa  abses)
Gejala mastitis pada bayi/akil balig, ini hanya dalam
seminggu, kemudian hilang sendiri.
Mastitis kronik bisa berupa benjolan menyeluruh,
atau tunggal akibat pertumbuhan berlebih jaringan
kelenjar dan fibrous, kadang menjadi kista.
Kadang rasa besar dan keluar discharge dari puting,
Gejala akan memburuk saat setengah akhir siklus
mens, dan menyerang bagian atas luar payu dara.
63
Breast (Lanjutan-12)
TERAPI
Bila causa tak jelas  mammography/biopsy
-
-
Mastitis akut karena infeksi  antibiotika,
anagetika dan mengeluarkan ASI.
Abses harus didrain.
Yang kronik tidak perlu tindakan khusus,
walau bisa dengan diuretikum, bila
hebat dapat dengan hormon
progesterone, danazol, bromocriptine.
Kista  diaspirasi (didrain melalui jarum
dan spuit).
64
BREAST CANCER
• Kanker terumum pada wanita (1/14 dan 1/20
meninggal)
• Pada pria kurang dari 1/100
• Mortality rate tidak brubah, hanya pada tahun
1980-an hasil test riset di Sweden-Belanda 
laju kematian dapat ditekan menjadi 1/3 melalui
screening seluruh wanita dengan cara
mammography.
• Juga penting diagnosis dini oleh dokter/pasien
sendiri
65
Breast Cancer (Lanjutan-1)
Kausa dan Insidens
- Teori kini terfokus pada gangguan hormonal.
- Meninggi pada wanita:
- yang mulai mensnya sangat muda/remaja
- menopause terlambat
- tidak melahirkan anak, atau anak pertama
lahir setelah usia 30-an.
- riwayat keluarga, ibu atau kakak perempuan
menderita kanker.
66
Breast Cancer (Lanjutan-2)
-
-
diet (jarang terjadi di Jepang, karena dieet
rendah lemak, wanita Jepang yang di USA
dieet ala USA frekuensi terkena sama
dengan orang Amerika)
tinggi dan gemuk
> yang sebelumnya menderita cyste benign,
atau tumor yang telah diangkat.
belum ada kesepakatan tentang pengaruh
pil KB.
- ada yang percaya bahwa penggunaan
saat masih terlalu muda mempermudah
terkena, ada yang menyebut malah
melindungi.
67
Breast Cancer (Lanjutan-2)
TERBUKTI BAHWA PENGARUH PIL
SANGAT KECIL DIBANDING DENGAN CAUTERI/OVARY.
Simtoma:
- Site > di bagian atas, luar.
- Teraba lebih dahulu daripada terlihat dari luar.
- Banyak tidak rasa sakit
- Perubahan warna dan discharge dari puting.
- Adanya retraksi putting, kulit tertarik.
- 90% kasus hanya satu mamma yang terkena.
68
Breast Cancer
DIAGNOSIS:
- Self-examination sebulan sekali.
- Rutin oleh ahli penyakit dalam dan ginekologist
- X-RAY mammograms (bagi yang high risk)
(usia 49 th) diulang setiap 3-5 tahun atau
sesuai anjuran dokter.
- Mammography juga bermanfaat bagi yang usia
di atas 50-an.
- Bila perlu dilanjutkan dengan biopsy, atau
operasi  PA
- Penyebaran ditemukan nelalui test darah,
X-rays dan scanning.
69
Breast Cancer (Lanjutan-4)
Terapi:
- Mortalitas tinggi akibat metastasis.
- Operasi menolong 1/3 kasus.
- Laju survival tidak terpengaruh oleh operasi
extensive radical mastectomy.
- Banyak ahli bedah penganjurkan lumpectomy
dikombinasi dengan radiasi atau obat
antikanker, atau kedua-duanya.
70
Breast Cancer (Lanjutan-5)
- Hasil terapi primer terpengaruh oleh:
-
usia, ukuran besar tumor.
ada tidaknya kelenjar limfe yang di bawah
lengan sudah/belum terkena.
sensitivitas sel kanker terhadap hormon
(laboratoris: estrogen receptor testing).
71
Breast Cancer (Lanjutan-6)
- Hasil test laboratoris pada diagnosis dini berarti:
ada kanker di
tulang
hati
atau organ lain.
- Metastasis bisa terjadi lama setelah terapi
berhasil
- Obat anti kanker & hormon akan mengurangi
simtoma dan memperpanjang usia harapan
hidup.
72
Breast Cancer (Lanjutan-7)
Outlook:
- Diagnosis dini sangat menentukan
- Regular check-up sangat penting
- Self-examination rutin bulanan penting
- Mammography rutin
- Bila timbul kembali:
> obat,
radiasi atau
operasi.
73
Breast Cancer (Lanjutan-8)
Mammoplasty:
Operasi plastik kosmetik untuk:
mengurangi ukuran besar
menambah ukuran besar
- Rekonstruksi post bedah.
74
Breast Cancer (Lanjutan-7)
Mammography
- Satu prosedur X-ray untuk mendeteksi
Ca-mammae secara dini.
Mengapa dijalankan:
- Kesuksesan terapi bergantung pada diagnosis dini
(kira-kira benjolan tidak lebih dari sebesar ½ inci)
- Screening dengan cara ini ternyata menurunkan 30%
laju mortalitas pada wanita Cancer usia 50-an.
- Digunakan untuk membantu diagnosis pada suatu
gangguan payu dara dan menyusun rencana lanjutan
terapi.
75
Breast Cancer (Lanjutan-8)
Mastectomy
- Pengangkatan seluruh atau sebagian jaringan
mammae.
- Sebagai model terapi kanker
- Dilanjutkan dengan radiasi dan obat
(kemoterapi)
- Jumlah dan luas jaringan yang diangkat
bergantung pada besar tumor serta lokasinya
- Putusan operasi harus didiskusikan matang
dengan pasien.
76
Breast Cancer (Lanjutan-9)
Masa Recovery:
- Lumpectomy, quadrantectomy bisa pulang pada
hari ke-2  2 minggu kemudian bisa bekerja
aktif.
- Jenis operasi lain akan lebih lama.
- Drain dapat dilepas pada hari ke-3, perlu
analgetik selama minggu pertama.
77
OUTLOOK
- Penyembuhan luka mulus pada lumpectomy
dan quadrantectomy, jaringan parut umumnya
tidak nampak.
- Pada operasi yang > besar jaringan parut lebih
luas, dan bisa mengurang dalam satu tahun.
- Komplikasi jangka panjang bisa terjadi
umumnya pada radical mastectomy yakni
lymphedema, kaku pada bahu dan lengan 
perlu fisioterapi sedini mungkin.
78
Breast Cancer (Lanjutan-10)
- Pada yang diangkat seluruhnya (Total)
maka perlu prosthesis.
-
Pertama dengan yang temporer sampai
penyembuhan luka sempurna  ganti
dengan yang permanent.
-
Alternatif: dengan implant plastik silicone
pada saat akhir operasi mastectomy atau
pada operasi berikutnya (mammoplasty).
79
Breast Cancer (Lanjutan-11)
DIAGNOSIS CA-MAMMAE
- Ditemukan lump pada mamma
- Screening mammogram
- Perubahan pada nipple
- Perubahan bentuk kulit daerah mamma
- Rasa sakit pada mamma
STAGING:
Dengan System TMN
T = tumor size
N = lymph node yang terkena
M = metastasis/tumor sekunder
80
Breast Cancer (Lanjutan-12)
Histologis: menentukan tipe sel kanker dan
terkenanya nodes limfe axilla (ketiak).
Nodes limfe +, berarti = sudah meluas ke tempat
lain  terapi sistemik.
X-rays dada, scan-tulang dan liver  metastasis
 terapi sistemik
Kadang tanpa ada nodes limfe yang terkena
juga diperlukan terapi sistemik
81
PROBLEMS THAT MAY ARISE:
• Decreased shoulder movement & function
secondary to:
1.
Axillary dissection
2.
More radical procedures
3.
Fibrosis after radiotherapy
• Wound infection & delayed healing
• Seroma on anterior chest/axilla (after wound
drains are moved)  needle aspiration.
• Lymphedema arm or breast (Surgery or
radiation damage axillary lymphe nodes)
82
Breast Cancer (Lanjutan-12)
• Neural disorders
1. sensory
2. neuralgia
3. nerve entrapmant in the arm.
• Fibrosis of the skin & muscle (thoracic wall)
• Psychological effects
• Local recurrence or metastatic spread.
83
Breast Cancer (Lanjutan-13)
Physiotherapist Role in the Management of
BREAST CANCER
• Poor recognition of the role & benefits of eraly
physiotherapy intervention.
• Limited access to physiotherapist services due to
decreased resources, geographical location or costs.
After appropriate exercise & education:
• Recovery of shoulder range of movement (ROM) &
physical function of the operation arm.
• Awareness of lymphedema, its prevention and early
detection.
84
Breast Cancer (Lanjutan-14)
Aims of Physiotherapy management:
Patient should:
• Regain their preoperative shoulder ROM and
function within three months of surgery.
• Maintain their ROM over time after surgery
• Obtained knowledge of lymphedema, its prevention,
and an awareness of its early signs.
• Not have their wound drainage or length of hospital
stay adversely affected by the commencement of
shoulder movement.
• Minimize the effect of the development of secondary
complication on their ultimate physical recovery.
85
Breast Cancer (Lanjutan-15)
Post-operative Presentation:
After surgery:
• An incission(s)
• Pressure dressings (operation site)
• Wound drains (breast & axilla)  monitored &
recorded until the wound drainage is reduced to <
20-30 ml/24 hrs.
• An intravenous line (until oral intake)
• A donor site for the split skin graft (radical
mastectomy)
86
Special Implication for the Therapist
BREAST CANCER
• Therapist examining the shoulder and shoulder
girdle region need to be aware of the nonmusculature structure located in these area.
• These structure include breast tissue and
regional lymph nodes. The upper, outer
quadrant of the breast can extend up toward the
glenohumoral joint and more cancerous masses
occur in this area than any part of the breast.
87
Special Implication for the Therapist (Lanjutan-1)
• In addition, approximately 50% of women with
breast cancer have metastasis to the axillary
node at the time the diagnosis is made
(Barlow, 1994)
• Palpation of a lump or mass in these areas
should raise concern on the therapist’s part
and lead to questioning of the patient regarding
the clinical findings.
88
Special Implication for … (Lanjutan-2)
• If a mass lies in the pectoralis major muscle,
the mass should changes during palpation
when the muscle is actively contracting
• If the therapist is in doubt, the patient should
be evaluated by physician.
89
Special Implication for … (Lanjutan-3)
• When treating a woman with a history of breast
cancer, an awareness of the symptoms and
signs associated with breast cancer is important.
• Approximately 10% of these women will develop
cancer in the opposite breast.
Local and distant metastase occur most
frequently within 3 years of the initial diagnosis
(Giuliano, 1995)
90
Special Implication for … (Lanjutan-4)
• Women receiving adjuvant therapy
(chemotherapy, hormonal therapy) may
experience numerous side effects that could
interfere with rehabilitation.
• Woman receiving chemotherapy will likely be
fatigued and experience flu-like symptoms.
Therefore, the lining of scheduled therapy
visits is important to maximize productivity
during the session.
91
Special Implication for … (Lanjutan-5)
• Exercises and functional activities may have to
be paced or therapy visits shortened to
accommodate the woman’s energy level.
• Potential side effects of hormonal therapy
include:
hot flashes,
genital itching and
bleedings,
nausea,
vomiting,
diarrhea, and urinary frequency.
92
Special Implication for … (Lanjutan-6)
• Women who have undergone mastectomy
should be instructed postoperatively and
assisted with breathing and coughing exercises
to prevent pulmonary complications.
• In addition, lower extremity exercises are also
important to prevent thrombo-emboli.
• Lastly, phantom breast pain may be noted by
woman postoperatively,
93
SESI 15b
NUTRITIONAL PATHOLOGY
Disusun oleh
Dr. Mayang Anggraini Naga
U-IEU (Revisi – 2009)
94
DESKRIPSI
Pembahasan materi meliput berbagai jenis
gangguan yang timbul akibat gizi yang tidak
seimbang, kegunaan berbagai jenis vitamin
berikut gangguan yang timbul akibat
kekurangan atau kelebihannya.
95
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Mampu memahami tentang nutrisi yang
adekuat memenuhi kebutuhan tubuh,
gangguan yang timbul akibat kurang atau
tidak seimbangnya asupan gizi,
berbagai jenis vitamin dan trace mineral
yang diperlukan tubuh berserta gangguan
yang ditimbulkannya.
96
TUJUAN INSTRUSIONAL KHUSUS
& POKOK BAHASAN
Menjelaskan:
- Nutrient yang adequate
- 8 (delapan) jenis asam amino esensial
- Gangguan nutrisi, protein-kalori defisieni
- Kwashiorkor dan marasmus
- Anorexia nervosa, bulemia
- Berbagai vitamin yang diperlukan tubuh dan
gangguan yang ditimbulkannya.
97
NUTRITIONAL PATHOLOGY
• NUTRIENT: A substance that provides
nourishment.
• Essential nutrient are those necessary for
body function that are not synthesized in the
body.
• Nutrisi adequate memenuhi:
1.
Intake kalori harian yang cukup
2.
Gizi meliputi bahan esensial yang
diperlukan.
98
NUTRITIONAL PATHOLOGY (Lanjutan)
• Nutrient esensial terdiri dari:
protein, karbohidrat, fat, vitamin dan
mineral.
- Kalori untuk dewasa: 2500/24 jam (sesuai sek,
kehidupan, pekerjaan dan usia)
- Usia muda memerlukan lebih, perlu untuk
pertumbuhan (> otak)
99
NUTRITION
• The science and study of foodstuffs people eat and
drink and the way they are ingested and assimilated.
• Both physicians and the public have shown growing
interest in the relationship between DIET and HEALTH.
• Until about 30 years ago the primary concern of
nutritionists was dietary deficiencies;
their recommendations concentrated on the minimum
amount of nutrients required for health.
100
NUTRITION (Lanjutan-1)
• In Western societies the focus is now on the dangers of:
* too much or sugar in the diet,
* and the effects of food additives, coloring, and
preservatives on health.
• The Basic Elements of the diet are:
* protein,
* carbohydrate,
* fats,
* fiber,
* vitamin,
* mineral and water.
101
NUTRITION (Lanjutan-2)
• A balanced diet contains adequate, not excessive
amount of each.
• Balanced Diet (Diet seimbang): setiap orang
memerlukan jumlah nutrient dan energy yang
berbeda-beda.
Paling ideal adalah sesuai dengan kebutuhan
individualnya.
Secara umum: sesuai RDA (recommended daily
allowance) maka rata-2 kebutuhan sehari dihitung
berdasarkan variabel: berat badan, usia, sek dan
pola-hidup aktif atau santai.
102
NUTRITION (Lanjutan-3)
• Gangguan nutrisi bisa akibat diet berlebih atau
kurang dari satu atau lebih dari satu yang
diperlukan atau akibat diet yang mengandung
eleman beracun
• Defiensi protein-kalori malnutrisi bisa
marasmus atau kwarshiorkor. Intake proteinkalori yang defisien bisa terjadi pada orang yang
sedang diet menguruskan badan, atau orang
yang alkoholism dan perokok, dan yang
ketergantungan obat.
103
NUTRITION (Lanjutan-4)
- Di negara barat banyak defisiensi nutrisi akibat
gangguan sistem pencernaan.
- Yang paling mudah diatasi adalah malnutrisi
akibat kurang kalori tanpa imbalance konstitusi
gizinya, pada anak disebut marasmus.
- Bayi perlu 100 kal/BBkg/hari yang menurun s/d
dewasa, penurunan sampai 30 kal/hari.
- Yang paling serious adalah jumlah kalori kurang
dan defisiensi gizi.
104
NUTRITION (Lanjutan-5)
- Ada kira-kira 50 bahan organik dan inorganik
yang tubuh tidak mampu menyintesis sendiri,
maka harus didapat dari luar tubuh.
- Jenis makanan dibagi dalam 4 kelompok:
daging,
susu
cereal dan
sayur.
105
NUTRITION (Lanjutan- 6)
• Ada 8 jenis protein asam amino yang
esensial bagi tubuh. Yakni:
- Lysin,
Phenylalanine,
- Methionine,
Leucine,
- Isoleucine,
tryptophan,
- theonine dan
valine.
Ke 8 protein yang memenuhi sarat
mempunyai nilai 100%, bila nilai hanya 60%
maka tidak akan memenuhi kebutuhan tubuh,
oleh karenanya manusia tidak dapat hidup tanpa
makan cereal.
106
Nutritional (Lanjutan -5)
Keperluan harian: 0.5 – 1.0 gr protein/KgBB/Hari
dengan sarat 5% kalori harus terdiri dari protein
derajat tinggi.
-
Diet cukup kalori namun kurang protein
tingkat tinggi akan mengakibatkan:
- kwashiorkor,
- tanda-tanda kurang protein,
- plasma albumin rendah,
- anemia,
- kulit dan rambut abnormal,
- fatty liver.
107
Nutritional (Lanjutan -6)
- Kekurangan protein umumnya diikuti kurang
vitamin B komplek,
thiamin,
riboflavin dan
niacin.
Keperluan vitamin dalam dosis kecil namun
fatal
- Di samping vitamin, perlu zat besi yang
sumbernya hampir sama dengan sumber
protein.
108
NUTRIENT DEFICIENCY
• Suatu diet yang defisiensi karbohidrat umumnya
juga defisien protein.
(Protein-calorie malnutrition).
• Gangguan defisiensi ini banyak dijumpai di
benua Afrika dan Asia akibat kemiskinan dan
kelaparan.
• Kekurangan protein-kalori juga bisa timbul pada
orang yang ketat dalam diet dalam upaya
menurunkan berat badan.
109
NUTRIENT DEFICIENCY (Lanjutan)
Contoh:
Anorexia nervosa, bisa juga timbul akibat
kepercayaan yang salah tentang diet dan
kesehatan atau akibat kurangnya nafsu
makan akibat kecanduan alkohol dan obat.
• Di negara Barat, defisiensi nutrisi biasanya
berkaitan dengan gangguan pencernaan (sistem
digesti), di antaranya: celiac sprue, Crohn’s
disease atau anemia perniciosa.
110
KWASHIORKOR
•
Tipe gangguan malnutrisi berat pada anak kecil
timbul banyak di area kemiskinan negara tropik.
•
Umumnya ditemukan pada usia 1-3 tahun
Kwashiorkor adalah kata Ghanian =
“Disease suffered by a child displaced
from the breast”
•
Sebab-2:
Gangguan timbul apabila anak disapih tanpa
memperoleh diet yang baik (kurang kalori, protein
dan mikronutrient esensial tertentu) di antaranya:
zince, selenium dan vitamin A & E.
111
Kwashiorkor (Lanjutan-1)
Untuk memperoleh nutrient yang dibutuhkan, maka
ia harus memakan makanan yang melebihi jumlah
yang dapat ia makan, ditambah lagi pada anak-anak
ini umumnya nafsu makannya juga kurang
(akibat sakit dsb.)
• Di samping itu, diet yang defisien mikronutrient yang
diperlukan untuk memproteksi tubuh terhadap pengaruh
zat kimia lain yang dihasilkan saat infeksi  akan
menimbulkan mudah edema.
• Campak (measle = morbili) adalah penyakt infeksi
yang mudah menyerang anak kurang gizi/kwashiorkor.
112
Kwashiorkor (Lanjutan-2)
• Tanda dan gejala:
Pertumbuhan menjadi lamban, adanya edem membuat
anak tampak gemuk (berair), gejala emaciated dari
marasmus.
Anak jadi apatetik, lemah, iritabel dan inaktif.
Kulitnya kadang mengelupas(kering) menyebabkan
permukaan kasar, berair di bawahnya, rambut kering,
jarang dan mudah putus dan dari warna hitam menjadi
pirang.
Hati membesar (Hepatomegali), dehidrasi, anak
kehilangan resistensi terhadap infeksi yang bisa jadi
fatal.
Pada kasus berat, stadium lanjut, sering nampak
icterus, drowsiness dan suhu badan turun.
113
Kwashiorkor (Lanjutan-2)
• Diagnosis & Terapi:
Atas dasar pemeriksaan fisik dan riwayat medis dan
diet anak.
Pertahankan suhu badan agar hangat, beri cairan
tubuh bila kurang, terapi spesifik untuk mengatasi
infeksinya.
• Pada permulaan anak diberi susu dalam porsi
kecil berikut vitamin dan mineral sebisa mungkin.
Zince diberikan untuk mencegah gangguan kulit.
• Apabila edem sudah menghilang dan nafsu makan
anak sudah timbul kembali, maka baru diberi diet
berkalori tinggi dan kaya protein (TKTP)
114
Kwashiorkor (Lanjutan-3)
• Prognosis:
Umumnya anak kwashiorkor sembuh dengan baik,
kecuali yang usianya di bawah 2 tahun dan menderita
gangguan permanent.
Pada anak yang sakit dan dirawat di RS, 85% sembuh
dengan baik.
Marasmus yang persisten dapat mengakibatkan
retardasi mental dan pelemahan pertumbuhan.
115
MARASMUS
• Bentuk gangguan protein-kalori malnutrisi yang
berat yang umumnya terjadi pada yang kelaparan,
atau semi-starvation.
• Di daeah negara berkembang, marasmus menyerang
luas anak-anak di bawah 3 tahun, umumnya akibat
mereka disapih terlalu dini diberi makanan yang tak
bergizi atau malah akibat diberi ASI yang kurang
suplemen.
• Kanak-2 dengan gangguan ini akan sangat lamban,
emasiasi, lipatan kulit pada kaki, bokong hilang
(akibat hilangnya kekuatan otot dan lemak)
116
MARASMUS (Lanjutan)
• Gejala lain adalah: rambut jarang, mudah putus,
diare dan dihidrasi.
• Diagnosis dan terapi:
Pemeriksaan fisik, riwayat diet,
Jaga suhu badan, TKTP.
NUTRIENT EXCESS
• Obesitas dan gigi carries adalah 2 (dua) bentuk
gangguan yang paling umum di USA, keduanya
akibat terlalu banyak makan nutirient.
• Obesitas disebabkan kelebihan karbohidrat dan lemak.
117
TOXIC EFFECTS
Gangguan nutrisional bisa timbul dari adanya
substansi racun di dalam makanan.
Substansi bisa saja substansi yang alamiah ada
pada makanan terkait, sebagai contoh:
aflatoxin adalah jamur yang umum ada di kacang
(peanuts), ternyata bisa menimbulkan kanker hati,
zat lain adalah jamur ergot yang ada di rye
(gandum hitam)  dapat menimbulkan
ergotism (berjamur).
Di bidang industri ada pesticides, fertilizers, pollutants,
dan zat kimia lain yang juga bisa mengkontaminasi
makanan.
118
ANOREXIA NERVOSA
• Suatu gangguan menolak makanan dalam waktu
lama, yang menimbulkan pengurusan berat badan,
berkurangnya siklus mens, problem mental tentang
penampilan tubuh, dan takut jadi gemuk.
Umumnya pada gadis remaja.
• Sering berkaitan dengan:
stres mental,
konflik, atau
cemas,
marah, dan
rasa takut.
• Stres bisa terkait dengan perubahan pola hidupnya
119
BULIMIA
Keadaan kekurangpuasan nafsu untuk
makan. sehingga makan terus menerus dan
diikuti periode depresi dan penolakan diri,
dalam kasus tertentu selalu dipaksakan untuk
dimuntahkan kembali.
TERAPI:
Meningkatkan kesehatannya,
Terapi psike untuk atasi konflik emosionalnya
120
VITAMIN
(I)
Sekelompok substansi di antara substansi organik
dari grup senyawa kimia kompleks yang esensial
bagi tubuh menjalankan fungsi normal.
Di antaranya, untuk:
Pertumbuhan
Vitalitas
Kesehatan secara menyeluruh.
(II)
Tubuh tidak dapat merekayasa substansi organik
tersebut (kecuali vitamin D), oleh karenanya vitamin
harus didapat dari:
Makanan (Zat organik)
Suplemen pada diet.
untuk: mempertahanakn kehidupan yang tidak
mungkin dijalankan tanpa vitamin esensial
121
Vitamin (Lanjutan-1)
(III) Vitamin bukan obat perangsang (bukan Pep pill)
juga bukan pengganti makanan.
(IV) Peran Vitamin:
Di dalam tubuh: belum diketahui dengan tuntas.
Pengetahuan hanya berdasarkan temuan gejala
yang timbul akibat defisiensi.
Sebagian besar terbukti:
- Memiliki aksi penting pada berbagai sistem organ
dan fungsi tubuh.
- Beberapa di antaranya:
Mengatur metabolisme tubuh melalui sistem
enzyme (substansi yang menjalankan reaksi
kimiawi di dalam tubuh)
122
Vitamin (Lanjutan-2)
(V) Diet yang Balans (seimbang)
Terdiri dari berbagai tipe dan variasi makanan,
biasanya cukup vitamin.
Terbukti: bahwa orang-2 yang hanya mengkonsumsi gula, terigu putih, makanan kaleng
 menderita: penyakit defisiensi.
Oleh karenanya makanan yang diawetkan
sering diberi label: “enriched” sesuai
standard yang berlaku.
123
Vitamin (Lanjutan-3)
(VI)
Alat cerna tubuh
Menyederhanakan zat gizi agar dapat diutilisasi
tubuh.
6 (enam) zat gizi yang penting:
Carbohidrat,
protein,
lemak,
mineral,
vitamin dan
air, yang berupa komponen makanan yang
dapat diserap usus
 untuk energi, fungsi organ tubuh, utilisasi
makanan dan pertumbuhan sel.
 bila > atau < zat gizi  gangguan.
124
Vitamin (Lanjutan-4)
(VII)
Ada 2 (dua) golongan:
1.
Mikronutrient:
- Vitamin dan Mineral dan bukan penghasil
energi!
Vitamin ada 13 (tigabelas) jenis utama A.C.D.E.K.
B12 dan 7 (tujuh) B-komplek. Dikelompokkan ke
dalam 2 (dua) Tipe: (1) Tipe “fat soluble”
(2) Tipe “water soluble”
2.
Makronutrient:
- C-H, protein, lemak, dengan bantuan
mikronutrient yang memadai 
menghasilkan dan melepaskan
energi!
125
SIKNIFIKANSI VITAMIN NUTRISI
Vitamin A (Retinol) (Carotene) (Fat soluble)
Fungsi Fisiologis: untuk kesehatan mata,
kulit,
tulang,
gusi & gigi.
serta memperpendek masa sakit:
1.
2.
3.
4.
5.
formasi pigmen rhodopsin (mata,  pengelihatan)
formasi dan pemeliharaan jaringan epitel
pengembangan tubuh dan gigi normal
pertumbuhan dan spermatogenesis
terlibat dalam formasi hormon tyroxine
126
VITAMIN A (Lanjutan-1)
Sumber, di antaranya:
Bentuk normal:
hati,
ginjal,
minyak ikan,
susu dan
produk non-skimmed,
kuning telur.
Provitamin A (carotene): wortel, kentang manis,
aprikot, bayam, brokoli, kool,
Hasil defisiensi:
Night blindness; xerophthalmia
Keratinisasi kulit (hardening, scaling)
Xeroderma
127
Vitamin A (Lanjutan-2)
- kering selaput lendir sal. napas, cerna dan
genitourinaria.
- kerusakan email gigi.
- kemunduran pertumbuhnan
- gangguan pertumbuhan tulang
- penurunan formasi thyroxine
Hypervitaminose A:
Gejala-2 dini: - irritable, anorexia, pruritis, fissures
di sudut hidung dan bibir.
Gejala-2 lanjutan:
- hepatomegali, icterus, retardasi pertumbuhan,
berat badan sulit meningkat, kerapuhan tulang
panjang, pembengkakan yang sakit di tungkai
dan occiput tengkorak kepala.
128
VITAMIN A (Lanjutan-3)
-
Bisa menimbulkan cacat lahir (akibat bumil
mengkomsumsi berlebih)
Note: konsumsi berlebih dalam bentuk vitamin
(bukan provitamin) dan carotene  warna
kuning-orange pada kulit.
129
VITAMIN B-KOMPLEK
• Kelompok vitamin yang terdiri dari:
1. Vitamin B1 (Thiamine)
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
3. Vitamin B3 (Niacin, Niacinamide)
4. Vitamin B5 (Panthothenic Acid)
5. Vitamin B6 (Pyridoxine)
6. Vitamin B10
} Growth factors
7. Vitamin B11
(Biotin = Vitamin H = Co-”enzyme” R)
(Folic acid = Vitamin M = Folacin)
# Water soluble (Larut dalam air)
* Fat soluble (Larut dalam minyak)
130
Vitamin B 1 (Thiamine) #
Fungsi Fisiologis:
Co-enzyme pada metabolisme C-H, protein, dan
lemak
Perlu untuk kesehatan sistem saraf
Sumber: - Daging sapi, babi, hati, legumes, nuts, butir
gandum dan cereals, sayur hijau, buah,
susu, beras merah.
Defisiensi: Hypovitaminose B1, thiamine
- Gastro-intestinal; anorexia, constipation,
indigestion, polyneuritis, sakit otot betis, partial
anestesia, otot lemah, paresthesia, penurunan s/d
hilangnya reflex tendon, kejang, koma (pada bayi)
- Cardiovaskuler: palpitation, cardiac failure,
vasodilatasi periferal, edema.
Hyper-Vit B1: Headache, irritable, insomnia, pols
meninggi. Kelemahan umum.
131
Vitamin B2 (Riboflavin) #
Fungsi Fisiologis:
- Co-enzyme metabolisme C-H, protein dan lemak.
- Mempertahankan kesehatan kulit (sekitar mulut,
hidung dan mata)
Sumber:- susu dan produk susu, telur, organ dalam,
cereal, sayur hijau, legumes (tauge).
Defisiensi: - Ariboflavinosis
Bibir: Cheilosis Lidah: Glossitis
Hidung: irritable dan pecah-2 di kulit sudut hidung.
Mata: rasa panas, gatal, lecet, fotofobi, corneal
vascularization, cataracts, nutritional
amblyopia
Kulit: Seborrhoic dermatitis, perlambatan penyembuhan luka dan jaringan
Hyper-vit B2 : - Paresthesia, pruritis
132
Vitamin Niacin (Nicotinic acid, Nicotinamide) #
Fungsi Fisiologis:
- Co-enzyme pada metabolisme protein dan lema
- Untuk kesehatan sistem saraf, kulit dan percernaan
normal. Bisa menurunkan kolesterol.
Sumber: - Daging, unggas, ikan, kacang-kacangan,
bean, peas (kacang polong), peas,
butir biji-bijian (kecuali beras dan jagung)
- Susu dan produk susu (sebagai sumber
tryptophan (60 mg tryptophan = 1 mg niacin)
Defisiensi: Pellagra
Oral: Stomatitis, glossitis
Kulit: Scaly dermatitis pada areal terbuka.
Gastro-intestinal: Anorexia, BB turun, diare, lemah.
Neurologis: Apathy, anxiety, confusion, depression,
dementia.
133
Kematian.
Niacin (Lanjutan)
• Hyper-vitaminosis Niacin
Release of Vasodilatator  Melepas histamin
(flushing, decreased blood pressure, increased
cerebral blood flow, aggravates asthma)
Masalah kulit: Pruritis, Rash, Hyperkeratosis,
Acanthosis nigricans
Increased gastric acidity (memperberat radang/tukak
lambung),
Hepatotoxicity
Increased serum uric acid levels
Elevated plasma glucose levels
Certain cardiac arrhythmias
134
Vitamin B6 (Pyridoxin) #
Fungsi Fisiologis:
- Co-enzyme metabolisme protein dan lemak.
- Dibutuhkan untuk formasi antibodi, hemoglobin.
- Dibutuhkan untuk utilisasi copper dan iron.
- Membantu konversi tryptophan menjadi niacin.
Sumber: Daging, hati, ginjal, cereal (gandum dan
jagung) ragi, kedele, kacang, tuna, ayam dan
salmon.
Defisiensi: Scaly dermatitis, BB turun, anemia, retardasi
pertumbuhan, irritabel, kejang, neuritis periferal.
Hypervit. B6:
Peripheral nervous system toxicity (jalan tak stabil,
kaki tangan dingin kurang rasa, serasa beku,
tangan lemah, rasa beku di peri-oral).
Bisa peptic ulcer dan kejang-kejang
135
Vitamin Folic Acid (B11) #
• Folacin, reduced form disebut folinic acid atau
citrovorum factor)
• Fungsi Fisiologis: - Co-enzyme untuk tranfers single
carbon (purin, thymin dan hemoglobin)
- Dibutuhkan untuk formasi darah merah.
Sumber: - Sayur hijau, kool, asparagus, hati, ginjal,
nuts, telur, biji-bijian cereals, legumes dan
pisang.
Defisiensi: - Makrositik anemia,
Depresi ss. tulang,
Glossitis, malabsorpsi usus.
Hyper vitaminose:
- Jarang terjadi karena tidak dijual bebas.
- Bisa menimbulkan: - insomnia
136
- irritabel
Vitamin B12 (Cobalamin) #
Fungsi Fisiologis:
Co-enzyme dalam sintese protein, efek indirek pada
formasi eritrosit (khusus pada formasi asam nucleic
dan metabolisme folic acid)
Dibutuhkan untuk fungsi normal jaringan saraf.
Produksi dan pembentukan eritrosit, utilisasi acid folic
dan C-H.
Defisiensi:
Pernicious anemia (salah satu bentuk defisiensi
akibat tidak adanya faktor intrinsik di dalam cairan
lambung)
Gejala umum anemia. Kulit kuning-lemon
Degenerasi corda spinalis. Pertumbuhan otak
lambat
Hypervitaminose: Jarang terjadi
137
Vit. B13, B15, B17, PABA, CHOLIN
Vitamin B13 (Orotic acid)
Vitamin B15 (Pangamic acid)
Vitamin B17 (Amygdalin)(Lactrile)
PABA (Para-aminobenzoic acid)
• Pelindung kulit (salep) terhadap sinar matahari.
• Mencegah keriput.
• Mempertahankan warna rambut (Folic acid)
CHOLINE  LIPOTROPIC
• Bersama inositol  utilisasi lemak  cholesterol
138
BIOTIN (Co-Enzyme R, Vit. H
Fungsi Fisiologis: -
Co-enzyme dalam metabolisme
C-H, protein dan lemak.
- Berinterrelasi dengan fungsi Vit B lain-2
Sumber: hati, ginjal, kuning telur, tomat, legumes, nuts.
Defisiensi: tak lazim karena disintese flora bakterial.
Hypervitaminose: belum dikenal.
• Mencegah rambut jadi uban. Mengurangi kebotakan.
• Mengurangi sakit otot. Meredakan serangan eksim kulit
dan dermatitis.
PANTOTHENIC ACID
Fungsi Fisiologis: - Co-enzyme – idem di atas Sintese asam amino, asam lemak dan hormon steroids.
Defisiensi: tak lasim, idem di atas.
Hypervitaminose: minimum toxicity (kadang diare dan
retensi air)
139
Vitamin C (Ascorbic Acid) #
Fungsi Fisiologis:
-
-
Esensial untuk formasi kolagen
Meningkatkan absorpsi zat besi untuk formasi
Hb darah.
Mempermudah konversi asam folic menjadi asam
folinic.
Berpengaruh pada sintesis kolesterol
Mungkin juga sebagai co-enzyme metabolisme
tyrosine dan phenylalanine
Bisa berperan pada hydroxylation dari steroids
adrenal.
140
VITAMIN C
Bisa memiliki efek stimulasi aktivitas fagositosis
leukosit dan formasi antibodies.
Agent antioxidant (melindungi vitamin lain dari
oksidasi)
Penyembuhan luka , menurunan cholesterol darah.
Mencegah viral/bacterial infeksi
< efek substansi penyebab alergi
Mencegah scurvy.
Defisiensi:
- Scurvy
- Kulit: kering, kasar, petechiae, perifollicular
hyperkeratotic papules(raised area around hair follicular)
141
Defisiensi vitamin C (Lanjutan)
- Musculoskeletal: perdarahan otot dan sendi,
pseudoparalysis akibat sakit, pembengkakan
sendi, costochondrial bleading (scorbutic rosary).
- Gums: Spongy, irriable, pembengkakan, mudah
perdarahan, memar kebiruan-merah atau hitam,
gigi tanggal.
- General disposition: Irritable, anorexic, apprehensive,
in-pain, menolak untuk gerak, assumes semi-froglike
position when supine (terlentang) (= scorbutic pose).
- Gejala: anemia
- Perlambatan penyembuhan luka.
- Peningkatan tertular infeksi.
142
Hyper-vitamin C
Hypervitaminosis C
- Diare
- Peningkatan ekresi asam urat dan acidification urine 
mempresipitasi urat dan formasi batu oxalate.
- Hemolysis
- Gangguan aktivitas leukositosis
- Merusak sel beta pancreas dan menurunkan insulin
produksi.
- Kegagalan reproduksi
- “Rebound scurvy” from withdrawal of large amount.
Sumber:
Buah jeruk, strawberries, tomat, kentang, melon,
kool, brokoli, kembang kool, bayam, pepaya dan
mangga.
143
VITAMIN D (Calciferol), VITAMIN D2 (Ergocalciferol) &
D3 (Cholecalciferol), Viosterol, Ergosterol, “Sunshine
Vitamin” *
Fungsi Fisiologis:
- Absorpsi calcium dan phosphorus ( tulang) dan
menurunkan ekskresi renal phosphorus. Bersama Vit A
dan Vit C  mencegah Common cold. Juga untuk
terapi konjungtivitis.
Sumber: - Sinar matahari langsung
- Minyak ikan, herring, mackerel, salmon,
tuna, sardine.
Sumber makanan yang diperkaya (enriched):
- Susu, produk susu, cereal, margarine, roti,
minuman makan pagi (breakfast)
144
RICKETS
Defisiensi: - Rickets
- Kepala: Craniotabes (> frontal), bentuk cranium
tak sempurna (gepeng), ubun-2 lambat menutup.
- Dada: Rachitis rosary Harrison grooves, pigeon
chest.
- Spine: Kyphose, scoliosis, lordosis
- Abdomen: Constipation.
- Ektrimitas: Bowing arm & leg, knock-knee,
instability of hip joint, deformitas pelvic, pembesaran
epiphysis ujung tulang panjang.
145
Hyper-vitamin D
Defisiensi (lanjutan):
- Gigi: Perlambatan kalsifikasi gigi permanen.
- Rachitic tetany: kejang-kejang.
Hypervitamin D
- Akut: muntah, dehidrasi, fever, kram perut, sakit tulang,
convulsions (kejang) & coma
- Kronik: lassitude, mental slowness, anorexia, failure to
thrive, haus, urinary urgency, polyuria, muntah, diare
dan kramp perut, sakit tulang, pathological fracture.
- Caicification jaringan lunak: Ginjal, paru, adrenal,
pembuluh darah (hypertension), jantung, selaput
gastric, membrane tympani telinga.
- Osteoporosis of long bones
- Kadar calcium serum dan phosphore meninggi
146
VITAMIN E (TOCOPHEROL) *
Fungsi Fisiologis:
- Produksi eritrosit dan memproteksi dari hemolysis.
- Integritas otot dan hati.
- Faktor co-enzyme dalam pernapasan jaringan.
- Meminimalkan oksidasi polyunsaturated fatty acids dan
vitamin A, C dalam usus dan jaringan
- Kemungkinan berperan dalam terapi dan pencegahan
bronchopumonary dysplasia dan retinopathy of
prematurity (masih dalam investigasi)
- Awet muda.
- Pencegah (pelarut) penggumpalan darah
- O2 suplier tubuh, + Vit.A  melindungi paru terhadap
polusi.
- Sebagai diuretica  menurunkan tekanan darah.
- Mencegah keguguran.
147
Defisiensi & Hypervitamin E
- Sumber:
- Minyak sayur, minyak gandum,
- Susu, kuning telur, daging-2, Ikan,
- Biji-bijian, nuts, legumes, bayam dan brokoli.
Defisiensi:
- Haemolytic anemia karena hemolyisi akibat
diperpendeknya usia eritrosit, terutama pada bayi
prematuritas, dan focal nekrosis jaringan
- Penyebab infertility pada tikus, (tidak pada manusia, dan
tidak meningkatkan virility ataupun impotensi pada pria)
Hypervitaminoses
- Belum terlalu jelas
- Kurang toksis dibanding dengan vitamin fat-soluble lain.
148
VITAMIN K *
Fungsi Fisiologis:
- Katalisasi produksi prothrombin dan faktor pembeku
darah II, VII, IX, dan X oleh hati.
- Mencegah perdarahan (internal dan haemorrhage)
- Menurunkan menorrhage
- Meningkatkan pembekuan darah  agar normal
- Esensial untuk pembentukan substansi
penjendalan/pembekuan darah di hepar
- Dibuat oleh bakteri usus
Sumber:
- Sayur hijau (bayam, kool) tomat
- Hati, kuning telur dan keju,
149
Vitamin K (Lanjutan) dan Vitamin P
Defisiensi:  Haemorrhage
Hypervitaminoses; Hemolytic anemia pada orang yang
deficiency, G-6-PD (glucose-6-phosphate
dehydrogenase)
VITAMIN P (C-complex, Citrus Vioflavonoids, Rutin,
Hesperidin) = Capillary Permerability Factor
Mencegah oxidasi vitamin C
- Meningkatkan efektivitas vitamin C
- Menguatkan dinding kapiler darah
- Meningkatkan resistensi terhadap infeksi
- Menyembuhan perdarahan gusi, usus, urinary tract.
- Membantu pengobatan edema, pusing karena penyakit
150
otitis interna.
VITAMIN T (Subtansi Pengembangan Pertumbuhan)
• Belum banyak diketahui, membantu kuagulasi darah
 pembentukan platelets.
• Tidak/belum dijual di toko.
Sumber: ada di biji-2-an (wijen), kuning telur.
VITAMIN L (Diperlukan untuk Laktasi)
VITAMIN U (Ekstrak, cairan cabbage)
• Untuk penyembuhan tukak lambung.
(cabbage = petak tanah tenaman kubis)
151
MINERAL ESENSIAL
-
Calcium
Chlorine
Chromium
Cobalt
Copper
Fluorine
Iodine
Iron
Magnesium
Manganese
-
Molybdenum
Phosphorus
Potassium
Selenium
Sodium
Sulfur
Vanadium
Zinc
Water
152
Download