UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN BAGIAN VA (KEMENTRIAN PERTANIAN) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 Presiden Republik Indonesia, Mengingat : Pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN Pasal 1 Bagian VA (Kementerian Pertanian) dari anggaran Republik Indonesia untuk tahun-tahun dinas 1952 dan 1953 ditetapkan seperti berikut: BAGIAN VA KEMENTERIAN PERTANIAN 1952 : 1953 : Enam ratus sembilan puluh juta empat ratus dua puluh lima ribu rupiah. Lima ratus empat belas juta delapan ratus sembilan puluh tiga ribu seratus rupiah. Di antaranya: Jumlah rencana biasa ................ Jumlah rencana kesejahteraan......... 381 690 300 328 627 000 308 734 700 186 266 100 BAB II (Penerimaan) 1952 1953 5A.1 5A.1.1 5A.1.1. 2 3 4 5 5A.l KEMENTERIAN DAN PENERIMAAAN UMUM. 5A.1.1 Kementerian dan Penerimaan Umum. 1 5A.1.1. 1 Pendapatan penjualan penerbitan-penerbitan Kementerian. 2 Pembayaran kembali persekot-persekot gaji atau lain-lain pendapatan. Pembayaran kembali persekot-persekot ongkos keperluan pegawai. 3 Penerimaan penjualan buku-buku standaardwerk "De Nuttige planten van Indonesie - Heyne". Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.2 5A.2.1 5A.2. 1 2 5A.2 JAWATAN PERIKANAN LAUT. 5A.2.1Jawatan Perikanan Laut. Pendapatan dari penangkapan mutiara. Bunga dan pembayaran cicilan dari modal yang diberikan kepada perusahaan percobaan dari Jawatan Perikanan Laut yang diambil oper oleh Lembaga Perikanan Laut. 3 Penerimaan berhubung dengan hasil laut dalam kepulauan Lingga. 4 Gaji-gaji Pegawai Negeri yang diper- bantukan kepada Lembaga Perikanan Laut. 55A.2.1. 1 Hasil-hasil dari percobaan perikanan. 6 2 Penjualan dan langganan-langganan majalah bulanan "Visserij Nieuws". 7 Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.35A.3JAWATAN PENYELIDIKAN ALAM. 5A.3.15A.3.1Jawatan Penyelidikan Alam. 5A.3.1. 15A.3.1. 1 Uang masuk dari akuarium bertalian dengan Laboratorium Penyelidikan Laut. 2 2 Pendapatan Balai Pemotretan dan Penggambaran. 3 3 Hasil penerbitan Kebun Raya Indonesia. 4 4 Hasil penjualan bahan tanaman. 5 5 Uang masuk bertalian dengan Museum Zoologicum Bogoriensis. 6 6 Uang pembayaran masuk Kebun Raya Indonesia. 7 7 Hasil penjualan anggrek. 8 8 Penghasilan dari laboratorium Trcub, dan lain-lain. 9 Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.4 5A.4PUSAT JAWATAN PERTANIAN RAKYAT. 5A.4.1 5A.4.1Pusat Jawatan Pertanian Rakyat. 5A.4.1. 1 5A.4.1. 1 Pendapatan penjualan biji-biji bahan tanaman dan sebagainya dari Anak Bagian Perkebunan. 2 2 Hasil-hasil penjualan alat-alat pertanian, bahan-bahan pupuk, dan sebagainya. 3 3 Pendapatan langganan/penjualan majalah-majalah dan brosure-brosure. 4 4 Pendapatan lain-lain. 5 Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.5 5A.5JAWATAN PERKEBUNAN. 5A.5.1 5A.5.1Jawatan Perkebunan. 5A.5.1. 1 - 2 5A.5.1. 3 - 4 2 5A.5.1. 5 6 5A.5.1. 7 - - 4 Pembayaran kembali persekot-persekot yang telah diberikan kepada industri gula di Indonesia. 1 Pendapatan dari pekerjaan-pekerjaan berhubung dengan pemeriksaan contoh kulit kina. Pembayaran kembali persekot-persekot yang diberikan kepada Pusat "Fonds Budidaya". Pembayaran kembali dengan cara iuran dari pabrik teh dan penanaman teh rakyat. Pembayaran kembali persekot-persekot yang dikeluarkan untuk inventarisasi Kina Rakyat. 3 Penerimaan iuran mahasiswa college Gula Negara di Yogyakarta. Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. Penerimaan kembali belanja pegawai yang dibayarkan kepada pegawai-pegawai yang dipekerjakan pada PPRI dan PERRIN. 5A.6 5A.6JAWATAN KEHEWANAN. 5A.6.1 5A.6.1. 5A.6.1Jawatan Kehewanan. 1 5A.6.1. 1 Pendapatan berhubung dengan penjualan ternak, dan sebagainya. 2 Uang pemeriksaan. 3 Pembayaran kembali oleh mahasiswa dalam ikatan jabatan untuk mikroskop-mikroskop yang diberikan padanya. 4 Hasil penjualan alat-alat laboratorium. 5 Pendapatan penjualan obat-obat. 6 Hasil penjualan vaccin dan lain-lain oleh Balai Penyelidikan Penyakit Mulut dan Kuku di Jakarta. 7 Hasil penjualan vaccin dan lain-lain oleh Balai Penyelidikan Penyakit Hewan di Bogor. Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 8 Penerimaan dari SKMA Malang. 1 .8 9 Pendapatan dari penjualan ternak-hewan dan lainlain dari Balai Penyelidikan Peternakan Bogor. 1 .13 10 Pendapatan dari penjualan ternak hewan dan lainlain dari Bagian Dependances Balai Penyelidikan Peternakan Grati. 2 3 4 5 6 7 8 9 5A.4A. 5A.4A. 5A.7 5A.7JAWATAN KEHUTANAN. 5A.7.1 5A.7.1. 5A.7.1Jawatan Kehutanan. 1 5A.7.1. 1 Pendapatan dari kayu dan lain-lain hasil-hasil kehutanan dan penerimaan yang bersangkutan dengan itu. 2 2 Pembayaran kembali, mengenai penge- luaran untuk kepentingan instansi-instansi kehutanan otonoom. 3 Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.8 5A.8.1 5A.8.1. 2 3 4 5 6 dikan Tanah. 7 - 5A.8BALAI BESAR PENYELIDIKAN PERTANIAN. 5A.8.1 Balai Besar Penyelidikan Pertanian. 1 5A.8.1. 1 Pendapatan berhubung dengan pemeriksaan biji-biji buah-buahan dan tanamtanaman. 2 Penjualan hasil-hasil Balai Penyelidikan Pertanian dan penjualan alat-alat pertanian Balai Teknik Pertanian. 3 Pendapatan berhubung dengan hasil sewaan bangunanbangunan Balai Besar Penyelidikan Pertanian yang bersifat setengah permanen. 4Hasil penjualan barang-barang tercetak dan buku-buku dari Balai Besar Penyelidikan Pertanian. 5Pendapatan penjualan hasil-hasil kebun percobaan serta kebunkebun benih dari Balai Penyelidikan Teknik Pertanian. 6Penerimaan-penerimaan untuk pemeriksaan contoh tanah dari Balai Penyeli-Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 7Pendapatan penjualan hasil kebun Percobaan Mapanget Bagian Cabang Makasar. 5A.9 5A.9BALAI PENYELIDIKAN PERIKANAN DARAT. 5A.9.1 5A.9.1. 2 3 5A.9.1Balai Penyelidikan Perikanan Darat. 1 5A.9.1. 1Penjualan ikan. 2Penerimaan lain-lain. -Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.10 5A.10KANTOR PENDIDIKAN PERTANIAN. 5A.10.1 5A.10.1Kantor Pendidikan Pertanian. 5A.10.1. 15A.10.1.1Pendapatan penjualan potret-potret dan diktat-diktat dan sebagainya dari Kantor Pendidikan Pertanian dan sekolah-sekolah. 2Pendapatan Sekolah Pertanian Menengah dan Sekolah Pertanian Menengah Atas. 3Penghasilan kebun. 4Penghasilan asrama. -Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 2 3 4 5 5A.11KANTOR PERANCANG TATA BUMI. 5A.11.1Kantor Perancang Tata Bumi. 5A.11.1.1Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.12 5A.11KANTOR KARET RAKYAT. 5A.12.1 5A.12.1.1 5A.11.1Kantor Karet Rakyat. -Hasil-hasil percobaan demonstrasi dan penjualan buku-buku dan publikasi. 5A.11.1. 1Penerimaan eksploitasi kebun percobaan penyadapan Kantor Karet Rakyat. -Pendapatan tambahan 25 opsen atas bea ekspor karet rakyat. 2Penerimaan lain-lain dari kantor Karet Rakyat. -Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 3Penjualan biji-biji karet. 4Penjualan bibit-bibit karet (stumps). 5Penjualan mangels. 3 3 4 5 5A.13 5A.12KANTOR PERIKANAN DARAT. 5A.13.r 5A.13.1.1 2 3 5A.12.1Kantor Perikanan Darat. 5A.12.1. 1Penjualan ikan. 2Penjualan bahan-bahan perikanan. -Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.14 5A.13KANTOR GERAKAN TANI. 5A.14.1 5A.14.1. 1 2 5A.13.1Kantor Gerakan Tani. 5A.13.1. 1Penerimaan kembali berhubung dengan pembelian alat-alat untuk badan ketiga. -Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.15 5A.14PENERIMAAN LAIN-LAIN. 5A.15.1 5A.15.1. 2 1 3 4 5 6 5A.14.1Penerimaan Lain-lain. 5A.14.1. 1Hasil sarang burung dan gua-gua rabuk. 2Surat-surat izin untuk memburu, menangkap atau membunuh binatang-binatang liar. 3Surat-surat izin untuk mengumpulkan telur-telur penyu. 4Penjualan barang-barang yang masih dapat dipakai, yang diperuntukkan jawatan-jawatan Negeri. 5Penjualan barang-barang yang tak terpakai dan yang berkelebihan. 6Penerimaan lain-lain sepanjang tidak termasuk penerimaan lain dari pelbagai jawatan dan perusahaan. RENCANA KESEJAHTERAAN 5A.1A 5A.1A.l -RENCANA KESEJAHTERAAN KEMENTERIAN DAN PENERIMAAN UMUM. -Rencana Kesejahteraan Kementerian dan Penerimaan Umum. -Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.1A.1. 1 5A.2A 5A.2A.1 5A.2A.1. 5A.1RENCANA KESEJAHTERAAN JAWATAN PERIKANAN LAUT. 5A.1A.1Rencana Kesejahteraan Jawatan Perikanan Laut. 1 5A.1A.1. 1Hasil penjualan benang-benang perikan- an dan jaring-jaring ikan. 2Hasil penjualan perahu-perahu dan kapal-kapal. 3Penerimaan kembali dari penjualan penyicilan kendaraan bermotor. -Penjualan heling-heling dan mesin-mesin kepada Lembaga. -Pendapatan dinas carier-carier. 4Hasil dari pabrik es. 5Hasil dari diepvries-installatie. 2 3 4 5 6 7 5A.3A 5A.2ARENCANA KESEJAHTERAAN PUSAT JAWATAN PERTANIAN RAKYAT. 5A.3A.1 5A.3A.1. 2 3 4 1 5A.2A.1Rencana Kesejahteraan Pusat Jawatan Pertanian Rakyat. 5A.2A.1. 1Hasil penjualan pupuk dan sebagainya. 2Pembayaran kembali uang pembelian sepeda dari para mantri pertanian. 3Hasil penjualan alat-alat pembikinan gula tebu rakyat. 4Penerimaan kembali dari penjualan pacul dan lain-lain. 5A.4A 5A.4A.1 5A.4A.1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 5A.3ARENCANA KESEJAHTERAAN JAWATAN KEHEWANAN. 5A.3A.1Rencana Kesejahteraan Jawatan Kehewanan. 1 5A.3A.1. 1Penerimaan dari penjualan hewan ternak kecil. 2Penerimaan dari penjualan hewan ternak besar. 3Penerimaan dari penjualan ternak pembajak. 4Penerimaan berhubung dengan penyuntikan ayam-ayam terhadap pseudopes. 5Penerimaan dari penjualan diktat-diktat guna pendidikan mantrimantri hewan dan kirmister-kirmister dan lainlain. 6Penerimaan dari penjualan ternak unggas yang dipelihara. 7Penerimaan dari penangkapan sapi/kerbau yang menjadi liar (buas). -Pendapatan dari pusat penetasan telur. 8Pendapatan dari perusahaan susu dan Centrale di Grati dan Pasar Minggu. 9Penerimaan kembali untuk pemeriksaan anjing-anjing. 10Penerimaan dari penetasan telur. -Penerimaan kembali dari pembagian sepeda-sepeda. -Pendapatan dari penjualan ternak-hewan dan lain-lain dari Bagian Dependances BPP (Grati). 11Pendapatan dari penjualan obat-obatan. 12Pendapatan-pendapatan dari stasiun pemeliharaan ternak (fokstation). -Penerimaan kembali berhubung dengan pembagian beras kepada para pegawai. 5A.5A 5A.5A.1 5A.5A.1.1 2 5A.4ARENCANA KESEJAHTERAAN JAWATAN KEHUTANAN. 5A.4A.1Rencana Kesejahteraan Jawatan Kehutanan. 5A.4A.1. 1Pembayaran kembali dari pembagian sepeda-sepeda. 2Pembayaran kembali dari penjualan perkakas-perkakas, kepada orang-orang kontrak perkebunan. 3Hasil dari penjualan minyak kayu putih. 5A.6A 5A.5ARENCANA KESEJAHTERAAN KANTOR KARET RAKYAT. 5A.6A.1 5A.6A.1.1 2 3 5A.7A 5A.5A.1Rencana Kesejahteraan Kantor Karet Rakyat. 5A.5A.1. 1Penerimaan mangels. 2Penerimaan lain-lain dari Kantor Karet Rakyat. -Pendapatan karet sheet. -RENCANA KESEJAHTERAAN KANTOR PERIKANAN DARAT. 5A.7A.1 5A.7A.1. 1 -Rencana Kesejahteraan Kantor Perikanan Darat. -Hasil penjualan ikan, alat penangkap ikan dan sebagainya. 2 5A.8A -Penerimaan perlengkapan. -RENCANA KESEJAHTERAAN KANTOR GERAKAN TANI. 5A.8A.1 5A.8A.1. -Rencana Kesejahteraan Kantor Gerakan Tani. -Pengembalian dari pemberian kredit. 1 5A.9A 5A.6ARENCANA KESEJAHTERAAN PENERIMAAN LAIN-LAIN. 5A.9A.1 5A.9A.1. 1 5A.6A.1Rencana Kesejahteraan Penerimaan lain-lain. 5A.6A.1. 1Penerimaan lain-lain Rencana Kesejah- teraan sepanjang tidak termasuk penerimaan lain-lain dari pelbagai jawatan dan perusahaan. Pasal 2 Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan berlaku surut sampai pada tanggal 1 Januari 1952. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal 29 Nopember 1954 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SUKARNO MENTERI PERTANIAN, SAJARWO Diundangkan pada tanggal 31 Desember 1954 MENTERI KEHAKIMAN, DJODY GONDOKUSUMO -------------------------------CATATAN Kutipan:LEMBARAN NEGARA TAHUN 1954 YANG TELAH DICETAK ULANG Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:42 TAHUN 1954 (42/1954) Tanggal:29 NOPEMBER 1954 (JAKARTA) Sumber:LN 1954/113 Tentang:PENETAPAN BAGIAN IVA (URUSAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAN PERHITUNGAN-PERHITUNGANNYA MENGENAI PERUSAHAANPERUSAHAAN DAN JAWANTAN-JAWATAN (PEMERINTAH), YANG MEMPUNYAI PENGURUS SENDIRI) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 Indeks:ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA. BAGIAN IVA (URUSAN PENYELENGGARAAN KEUANGAN DAN PERHITUNGANNYA MENGENAI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DAN JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH), YANG MEMPUNYAI PENGURUS SENDIRI). TAHUN DINAS 1952 DAN 1953. Presiden Republik Indonesia, Mengingat: pasal 113 Undang-undang Dasar Sementara Republik Indonesia; Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat; MEMUTUSKAN: Pasal 1 Bagian IVA (Urusan Penyelenggaraan Keuangan dan Perhitunganperhitungannya mengenai Perusahaan-perusahaan dan Jawatan-jawatan (Pemerintah) yang mempunyai pengurus sendiri) dari anggaran Republik Indonesia untuk tahuntahun dinas 1952 dan 1953 ditetapkan seperti berikut: BAGIAN IVA URUSAN PENYELENGGARAAN DAN PERHITUNGAN-PERHITUNGANNYA MENGENAI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DAN JAWATAN-JAWATAN (PEMERINTAH) YANG MEMPUNYAI PENGURUS SENDIRI BAB I (Pengeluaran) 1952 4A.1 Pinjaman-pinjaman uang 1953 yang telah dibuat..... 359 332 100 439 015 400 4A.1A Pinjaman-pinjaman uang yang diberikan ....... 25 000 000 10 000 000 4A.2 Perusahaan-perusahaan dalam arti Indonesische Bedrijvenwet ........ 796 767 100 605 166 000 4A.3 Lembaga-lembaga ..... 4A.4 Penyertaan .......... 261 180 000 140 810 000 4A.5 Kewajiban-kewajiban yang timbul dari jaminan Pemerintah ....... 519 215 200 5 600 000 4A.6 Uang muka untuk perlengkapan kebutuhankebutuhan kas ....... 698 131 100 745 000 000 4A.7 Pengeluaran tak tersangka ................. 10 504 000 4 000 ---------- ------------Jumlah ..... 2 670 129 500 1 945 595 400 1952 :Dua ribu enam ratus tujuh puluh juta seratus dua puluh sembilan ribu lima ratus rupiah. 1953 :Seribu sembilan ratus empat puluh lima juta lima ratus sembilan puluh lima ribu empat ratus rupiah. BAB II (Penerimaan) 4A.1 PENERIMAAN BERHUBUNG DENGAN PINJAMAN UANG JIKA TIDAK DISEBUT DALAM POS 4A.2 DAN POS 4A.3. 4A.1.1 Bunga dari uang yang telah diberikan, jika tidak disebut dalam pasal 4A.1.4. 4A.1.1. 1 Bunga dari uang muka pada kaum majikan partikulir berhubung dengan pembayaran rehabilitasi dan pensiun yang tidak dibayar selama pendudukan Jepang, dan sebagainya. 2 Bunga dari uang muka pada perusahaan-perusahaan partikulir berdasarkan pajak perseroan dan pajak untung perang tahun buku 1941 yang dibayar di muka dalam tahun 1942. 3 Bunga dari uang muka pada Bank Industri Negara. 4 Bunga dari uang muka pada Bank Negara Indonesia. 5 Bunga dari uang muka pada Bank Rakyat Indonesia. 6 Bunga dari uang muka yang tidak termasuk dalam mata anggarananggaran tersebut di atas. 4A.1.2 Penerimaan berhubung dengan barang-barang yang dibeli dengan kredit-kredit luar negeri dan yang dijual pada pihak ketiga dan perhitunganperhitungannya dengan instansi-instansi Pemerintah (DLB). 4A.1.2. 1 Penerimaan mengenai kredit Bank Exim. 2 Penerimaan mengenai kredit-kredit lain. 3 Penerimaan mengenai kredit Negeri Belanda. 4A.1.3 Penerimaan dari uang cadangan pembayaran kredit-kredit luar negeri. 4A.1.3.1 Penerimaan dari uang cadangan berhubung dengan Ecagrants (Counterpartfund). 4A.1.4 Bunga pinjaman-pinjaman pada Daerah-daerah yang berdiri sendiri. 4A.1.4.1 Bunga pinjaman-pinjaman pada Daerah-daerah yang berdiri sendiri. 4A.1.5 Penyicilan pinjaman-pinjaman pada Daerah-daerah yang berdiri sendiri. 4A.1.5. 1Penyicilan pinjaman-pinjaman pada Daerah-daerah yang berdiri sendiri. 4A.2 PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DALAM ARTI INDONESISCHE BEDRIJVENWET. 4A.2.1 Pembayaran oleh Perusahaan-perusahaan IBW dari kelebihan saldopengusahaan dari perusahaan-perusahaan itu. 4A.2.1. 1 Jawatan Pegadaian. 2 Perusahaan Garam dan Soda Negeri. 3 Pusat Perkebunan Negara. 4 Percetakan Negara. 5 Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon. 6 Perusahaan Negeri untuk pembangkit tenaga listrik. 7 Pelabuhan Makasar. 8 Pelabuhan Teluk Bayur. 9 Pelabuhan Belawan. 10 Pelabuhan Semarang. 11 Pelabuhan Tanjung Priok. 12 Pelabuhan Surabaya. 13 Perusahaan Tambang Timah di Bangka. 14 Perusahaan Tambang Batubara Umbilin. 15 Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam. 16 Jawatan Kereta Api. 4A.2.1. 17Perusahaan Reproduksi dari Jawatan Topografi. 18Penataran Angkatan Laut. 4A.2.2Pembayaran karena bunga modal pada permulaan tahun anggaran belanja. 4A.2.2. 1J awatan Pegadaian. 2 Perusahaan Garam dan Soda Negeri. 3 Pusat Perkebunan Negara. 4 Percetakan Negara. 5 Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon. 6 Perusahaan Negeri untuk pembangkit tenaga listrik. 7 Pelabuhan Makasar. 8 Pelabuhan Teluk Bayur. 9 Pelabuhan Belawan. 10 Pelabuhan Semarang. 11 Pelabuhan Tanjung Priok. 12 Pelabuhan Surabaya. 13 Perusahaan Tambang Timah di Bangka. 14 Perusahaan Tambang Batubara Umbilin. 15 Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam. 16 17 18 4A.2.3 4A.2.3. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 4A.2.4 4A.2.4. 2 3 4 4A.2.4. 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 4A.2.5 Jawatan Kereta Api. Perusahaan Reproduksi dari Jawatan Topografi. Penataran Angkatan Laut. Pembayaran oleh Perusahaan-perusahaan Pemerintah dari sejumlah uang yang sama besarnya dengan penyusutan harta benda, menurut pasal 13, ayat 1, dari IBW (DLB).. 1 Jawatan Pegadaian. Perusahaan Garam dan Soda Negeri. Pusat Perkebunan Negara. Percetakan Negara. Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon. Perusahaan Negeri untuk pembangkit tenaga listrik. Pelabuhan Makasar. Pelabuhan Teluk Bayur. Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Semarang. Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Surabaya. Perusahaan Tambang Timah di Bangka. Perusahaan Tambang Batubara Umbilin. Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam. Jawatan Kereta Api. Perusahaan Reproduksi dari Jawatan Topografi. Penataran Angkatan Laut. Pembayaran dari jumlah uang kelebihan harga persediaan pada awal tahun anggaran belanja di atas harga persediaan akhir tahun itu (DLB). 1 Jawatan Pegadaian. Perusahaan Garam dan Soda Negeri. Pusat Perkebunan Negara. Percetakan Negara. 5 Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon. Perusahaan Negeri untuk pembangkit tenaga listrik. Pelabuhan Makasar. Pelabuhan Teluk Bayur. Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Semarang. Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Surabaya. Perusahaan Tambang Timah di Bangka. Perusahaan Tambang Batubara Umbilin. Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam. Jawatan Kereta Api. Perusahaan Reproduksi dari Jawatan Topografi. Penataran Angkatan Laut. Pembayaran oleh Perusahaan-perusahaan Pemerintah yang harus juga 4A.2.5. 4A.2.6 4A.2.6. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 4A.2.7 4A.2.7. memberikan uang muka dari jumlah uang panjar pada akhir tahun anggaran belanja, di atas uang panjar pada permulaan tahun itu (DLB). 1 Jawatan Pegadaian. Pembayaran karena bahaya kebakaran dan kecelakaan lain-lain, jika ditanggung oleh Pemerintah (DLB). 1 Jawatan Pegadaian. Perusahaan Garam dan Soda Negeri. Pusat Perkebunan Negara. Percetakan Negara. Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon. Perusahaan Negeri untuk pembangkit tenaga listrik. Pelabuhan Makasar. Pelabuhan Teluk Bayur. Pelabuhan Belawan. Pelabuhan Semarang. Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan Surabaya. Perusahaan Tambang Timah di Bangka. Perusahaan Tambang Batubara Umbilin. Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam. Jawatan Kereta Api. Perusahaan Reproduksi dari Jawatan Topografi. Penataran Angkatan Laut. Pembayaran diberatkan pada dinas luar biasa sebagai sumbangan dari pengeluaran penyicilan pinjaman jangka panjang karena penyusutan harga pada Perusahaan-perusahaan Pemerintah dalam arti IBW. 1 Pembayaran diberatkan pada dinas luar biasa sebagai sumbangan dari pengeluaran penyicilan pinjaman jangka panjang karena penyusutan harga pada Perusahaanperusahaan Pemerintah dalam arti IBW. 4A.3 LEMBAGA-LEMBAGA. 4A.4 PENYERTAAN. 4A.4.1 Penyerahan penyertaan dalam modal perusahaan- perusahaan partikulir. 4A.4.1.1 Penyerahan penyertaan dalam modal perusahaan- perusahaan partikulir (DLB). 4A.4.2Keuntungan berhubung dengan penyertaan dalam modal. 4A.4.2. 1 Penerimaan berhubung dengan keuntungan dari De Javasche Bank. 2 Bagian dalam keuntungan Bank Industri Negara. 3 Bagian dalam keuntungan Bank Negara Indonesia. 4 Bagian dalam keuntungan Bank Rakyat Indonesia. 5 Bagian dalam keuntungan dari "NV. Nederlands Indonesische Aardolie Maatschappij". 6 7 8 9 10 11 12 13 Bagian dalam keuntungan dari NV. Gemeenschappelijke Mijnbouw Maatschappij "Billiton". Bagian dalam keuntungan dari Perusahaan Pabrik Kayu NV. "PAKA". Bagian dalam keuntungan dari NV. Percetakan Kebayoran. Bagian dalam keuntungan dari Medan Woningbureau. Bagian dalam keuntungan dari Brynzeel Dayak-Houtbedrijven. Bagian dalam keuntungan dari NV. Nederlands Indonesische Maatschappyen voor Zeevaart. Bagian dalam keuntungan dari NV. Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI). Bagian dalam keuntungan dari Garuda Indonesian Airways. 4A.5 PENERIMAAN KARENA KEWAJIBAN-KEWAJIBAN YANG TIMBUL DARI JAMINAN-JAMINAN PEMERINTAH. 4A.5.1 Penerimaan karena pengeluaran berhubung dengan keterangan-keterangan jaminan menurut pos 4A.5 (Bab I). 4A.5.1. 1 Penerimaan karena pengeluaran berhubung dengan keteranganketerangan jaminan menurut Pasal 4A.5.1 (Bab I). 2 Penerimaan karena pengeluaran berhubung dengan keteranganketerangan jaminan menurut Pasal 4A.5.2 (Bab I). 4A.6UANG MUKA UNTUK PERLENGKAPAN KEBUTUHAN-KEBUTUHAN KAS. 4A.6.1 Pembayaran kembali uang muka pada badan-badan dan lembagalembaga Pemerintah. 4A.6.1. 1 Pembayaran kembali uang muka kepada Daerah-daerah yang berdiri sendiri untuk memperlengkapkan kebutuhankebutuhan kas sementara. 2 Pembayaran kembali uang muka pada Daerah-daerah yang berdiri sendiri berhubung dengan pembayaran rehabilitasi dan pensiun yang tidak dibayar selama pendudukan Jepang, dan sebagainya. 3 Pembayaran kembali oleh Fonds Pusat Karet uang muka guna penyelidikan karet dan propaganda. 4 Pembayaran kembali oleh Fonds Pusat Perkebunan uang muka guna Jawatan Percobaan Tanam-tanaman. 5 Pembayaran kembali oleh Bank Industri Negara berhubung dengan jaminan liquiditeit. 6 Pembayaran kembali oleh Bank Negara Indonesia uang muka deposito Pemerintah. 4A.6.1. 7 Pembayaran kembali oleh Bank Rakyat Indonesia. 8 Pembayaran kembali uang muka untuk perlengkapan barang-barang di Sumatera. 9 Pembayaran kembali uang muka yang telah diberikan untuk pembelian sepeda pegawai. 10 Pembayaran-pembayaran berhadapan dengan pengeluaran-pengeluaran berhubung dengan adanya Organisasi Perbekalan Negara (Stockpiling). 11 Pembayaran kembali uang muka kas pada Dinas Pensiun militer untuk mendirikan kantor dan lain-lain. 12 Pembayaran kembali uang muka oleh Yayasan Pengangkutan Negara. 4A.6.2 Pembayaran kembali uang muka pada badan-badan partikulir. 4A.6.2. 1 Pembayaran kembali oleh perusahaan-perusahaan partikulir uang muka yang diberikan berdasarkan. pajak perseroan dan pajak untung perang tahun buku 1941 yang dibayar di muka dalam tahun 1942. 2 Pembayaran kembali uang muka pada lembaga Opsporings-en Bergingsorganisatie (OBO). 3 Pembayaran kembali uang muka yang telah diberikan kepada Yayasan Pengusahaan Pusat Kapal-kapal. 4 Pembayaran kembali dari uang muka yang diberikan dalam tahun 1949 untuk memajukan Golongan Importir-importir Indonesia. 5 Pembayaran kembali dari uang muka pada NV. "Jakarta Lloyd" untuk pembelian kapal laut. 6 Pembayaran kembali dari uang muka pada Direksi "Indonesian Navigation Co" (INACO). 7 Pembayaran kembali dari uang muka pada Indonesia Lloyd. 4A.6.3 Pembayaran kembali uang muka luar biasa. 4A.6.3. 1Pembayaran kembali dari pinjaman-pinjaman untuk perbaikan kembali (DLB). 2Pembayaran kembali dari kredit penyambung untuk perbaikan kembali Industri Gula. 3Penerimaan uang muka pada BRI untuk pembayaran piutang-piutang sebelum perang dari daerah-daerah otonoom dan sebagainya pada AVB (in liquidatie) yang akan diperhitungkan meliwati perhitungan penghabisan (liquidatierekening) AVB. 4A.6.4Penerimaan luar biasf. 4A.6.4. 1Penerimaan berhubung dengan untung tambahan 50% di atas penjualan gula (DLB). 4A.7PENERIMAAN RUPA-RUPA. 4A.7.1Penerimaan rupa-rupa. 4A.7.1. 1Jumlah uang yang dimasukkan sebagai penerimaan dalam anggaran belanja, uang mana pada waktu Indonesische Bedrijvenwet berlaku atas Perusahaan-perusahaan Pemerintah harus dibukukan sebagai uang perpindahan dan yang sebelum Indonesische Bedrijvenwet berlaku diberikan pada Perusahaan-perusahaan atas beban anggaran belanja tahun-tahun sebelumnya (DLB). 2Penerimaan lain-lain. Pasal 2 1952 1953 Untuk perlengkapan kebutuhankebutuhan kas bisa dikeluarkan surat-surat perbendaharaan, sehingga jumlah di dalam peredaran tidak lebih dari........... 4 000 000 000 8 000 000 000 Pasal 3 Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan dan berlaku surut sampai pada tanggal 1 Januari 1952. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 1954 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SUKARNO MENTERI KEUANGAN, ONG ENG DIE Disahkan di Jakarta pada tanggal 29 Nopember 1954 MENTERI KEHAKIMAN, DJODY GONDOKUSUMO CATATAN Di dalam dokumen ini terdapat lampiran dalam format gambar. Lampiran-lampiran ini terdiri dari beberapa halaman yang ditampilkan sebagai satu berkas. Dari daftar berikut ini, pilihlah salah satu butir untuk menampilkan lampiran dengan menekan TAB dan kemudian tekanlah ENTER. Halaman 1-25 Kutipan:LEMBARAN NEGARA TAHUN 1954 YANG TELAH DICETAK ULANG Sumber:LN 1954/114