7.Terjemahkan secara positif perilaku orang lain

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Etik UMB
MENGENAL POTENSI DIRI
Fakultas
Program Studi
Ekonomi Bisnis
Manajemen
Tatap Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Saepudin
Abstract
Kompetensi
Mengenal potensi diri agar dapat
menjalankan hidup bermakna
Mahasiswa mampu mengidentifikasi
potensi diri
Pembahasan
A. Mengapa Kita Harus Mengenal Diri?
Dalam pergaulan kerap ditemui orang yang persepsi tentang dirinya sendiri tidak klop
dengan kenyataan. Tapi umumnya orang mengatakan, saya paham betul siapa dirinya.
Semakin tua orang diharapkan semakin matang. Bisa diibaratkan seperti bawang, yang
terkelupas kulitnya satu per satu, sehingga tidak perlu membentengi dirinya dengan segala
macam kebohongan atau kepura-puraan. Ia tak perlu topeng, sehingga hidupnya lebih enak,
lebih ringan, karena menjadi diri sendiri.
Tapi tidak demikian dengan Bu Intan. Ia tak pernah menampilkan diri apa adanya.
Wanita pintar berambut lebat ini lebih suka menarik diri dari pergaulan karena tidak bisa
berbahasa Inggris. “Dibanding teman-teman, saya bukan apa-apa,” katanya. Ia minder, merasa
dirinya tidak pantas diperhitungkan dan tempatnya di belakang, karena tidak pernah bisa
berkomunikasi jika ada tamu bule. Maka Bu Intan selalu menyingkir atau pura-pura sakit jika
harus bertemu orang dari negara lain.
Padahal teman-temannya tidak pernah menganggapnya remeh. Bu Intan bahkan
sangat disukai dan dihormati, karena ia orang yang paling teliti dalam pekerjaan. Ia juga
pendengar yang baik, sehingga menjadi tempat curhat teman-temannya.
Sayangnya hal-hal positif itu tidak dianggapnya penting, dan dia lebih menampilkan
dirinya sebagai orang yang nilainya lebih rendah. Padahal, banyak orang lain yang tidak bisa
bahasa Inggris tetap sukses dalam pekerjaan dan pergaulan.
Ini berkebalikan dengan Pak Badu, sebutlah begitu. Anak muda yang belum lama
masuk dunia politik ini, menilai dirinya terlalu besar. Dengan posisi politik dan kedudukannya
sebagai anggota DPR, ia mengira bisa mengatur negara dan menentukan ini itu seperti yang
diinginkannya. Di hadapan rekan-rekannya dalam suatu acara reuni misalnya, dia bisa berkata,
“Oh, gampang itu. Saya akan atur nanti supaya si Itu dilepaskan dari kabinet dan diganti
dengan si Ini.”
Dalam acara dengar pendapat dengan seorang penegak hukum yang reputasi,
integritas, dan moralnya sangat bagus dia berkata, “Saya ingin menguji Saudara….,” atau
bahkan, “Saya ingin menasihati Saudara….”
Mendengar itu semua, teman yang mengenal Pak Badu terheran-heran. “Dia itu siapa,
kok, berani-beraninya bicara begitu kepada orang tua yang sangat disegani itu.” Temannya
yang lain berkomentar, “Kasihan betul Badu ini, dia sudah tidak kenal lagi siapa dirinya.”
Pekerjaan
2012
Adalah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan kewajiban atau
tugas-tugas
analisis jabatan, satu pekerjaan dapat
UMB pokoknya. Dalam kegiatan
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Etik
http://www.mercubuana.ac.id
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
diduduki oleh satu orang atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat
B. Kenyataan dan Asumsi
Mengapa orang bisa seperti itu? Mengapa harus membohong terus? Mungkin mereka
dan bahkan kita sendiri mencoba tampil seperti yang kita kira bagus, tapi sebetulnya tidak
sesuai dengan kenyataan diri kita.
Lalu, siapa diri kita sebenarnya? Apa yang kita tahu betul tentang diri kita? Apakah
kita tahu tentang kelemahan dan kekuatan kita? Dan apa yang kita kira kita tahu tentang diri
sendiri itu lantas terbukti atau sesuai dengan kenyataan? Kalau itu kelebihan, apakah orang
lain juga mengakuinya? Dan kalau itu kita kira sebagai kekurangan, apakah orang lain juga
mengakui itu kekurangan kita?
Semakin mendekati jarak antara kenyataan dengan apa yang kita asumsikan tentang
diri kita, itu berarti baik karena kita mengenal diri sendiri. Begitu pula sebaliknya. Semakin
jauh jarak antara kenyatan dengan apa yang kita perkirakan tentang diri sendiri, artinya buruk
sekali pengenalan diri kita.
Apa akibatnya jika orang tidak kenal dirinya, sehingga jarak antara asumsi dan
kenyataan tentang diri sendiri begitu jauh? Tak bisa lain, orang itu harus terus berusaha
mengingkari kenyataan tentang dirinya. Barangkali dalam kenyataan sehari-hari muncul dan
sering kita temui dalam bentuk over compensation, membual, melebih-lebihkan, atau bahkan
mengecilkan orang lain untuk meninggikan diri sendiri, berbohong dan seterusnya jika merasa
dirinya paling hebat. Ia tidak berpijak pada kenyataan, sehingga dalam bekerja biasanya hanya
omong doang.
Begitu pula sebaliknya orang yang mengira diri sendiri negatif, akan sangat minder,
menarik diri dari pergaulan, mengurung diri, tidak mau melakukan apa pun. “Apalah artinya
saya, siapa yang mau mendengarkan saya,” adalah contoh ungkapan yang sering diucapkan
orang dengan persepsi diri negatif. Orang ini sebetulnya sangat tertekan pada kelemahan
dirinya.
Baik yang menilai dirinya terlalu tinggi maupun terlalu rendah, keduanya tidak sesuai
kenyataan dan itu berarti jelek. Hal ini secara mental atau psikologis tidak sehat. Orang yang
selalu pakai kedok akan capek, lalu memberikan stres yang besar pada diri sendiri.
C. Solusi
Dalam psikologi ada konsep yang disebut Johari Window atau Jendela Johari, yang
menggambarkan pengenalan diri kita. Ada empat jendela dalam Jendela Johari.
1. Jendela terbuka. Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu.
Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
2. Jendela tertutup. Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu.
Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
2012
3
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Jendela buta. Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu.
Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
4. Jendela gelap. Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu.
Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.
Semakin besar daerah/jendela terbuka kita akan semakin baik, karena berarti kita
mengenal diri secara baik. Orang yang memiliki daerah tertutup lebih besar akan mengalami
kesulitan dalam pergaulan. Adapun mereka yang memiliki daerah buta sangat besar, bisanya
akan membuat orang lain merasa kasihan.
Kepada orang yang kita kenal dekat, jendela itu harus dibuka semakin besar, juga bila
kita ingin bekerjasama dengan orang lain.
Mengenal diri dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan waktu yang kita
luangkan untuk melakukannya. Untuk mengenal orang lain, kita mungkin terpisahkan oleh
jarak, namun untuk mengenal diri jarak tidak menjadi hambatan. Kita hakikatnya selalu
bersama dengan diri kita. Meskipun begitu kenapa tidak sedikit orang yang merasa asing
dengan dirinya sendiri sehingga mulai bertanya-tanya siapa saya? dan mengalami krisis
identitas.
Tips-Tips untuk dapat mengenal diri kita:
1. Luangkan waktu untuk diri kita sendiri
Kompleksitas yang kita hadapi pada era modern ini telah banyak sekali menyita waktu kita
karena semakin kompleks sebuah permasalahan semakin banyak waktu dan tenaga yang
harus kita curahkan. Jangankan waktu untuk diri sendiri, waktu untuk keluarga pun tersita.
Namun bukan berarti kita tidak memiliki waktu untuk diri kita sendiri, yang ada adalah
kita tidak cukup memilikikeinginan untuk mengenal diri kita. Manfaatkan waktu
kesendirian kita untuk merenung dan memikirkan siapa kita, apa yang telah kita lakukan,
mengapa kita melakukannya, bagaimana dampaknya terhadap orang lain dan lingkungan.
Lakukan saat-saat luang kita seperti setelah sholat, pada saat istirahat makan siang, sore
hari atau waktu-waktu luang lainnya. Jadi jangan semua waktu kita dihabiskan untuk
berinteraksi dengan dunia luar. Akrablah dengan diri kita sendiri, cobalah berkomunikasi
dengan diri kita sendiri sehingga kita tidak menjadi orang asing di tubuh dan jiwa kita
sendiri.
2. Tanyakan pada orang lain (keluarga, teman, guru dan orang-orang di sekitar kita)
Selain merenung dan berkomunikasi dengan diri sendirikita dapat bertanya dengan orangorang di sekitar kita. Tanyakan mengenai sifat-sifat kita, perilaku kita, pendapat mereka
tentang kita dan sebagainya. Karena sangat mungkin orang lain lebih mengenal diri kita
dibandingkan diri kita sendiri. Namun sebelum melakukannya, berusahalan untuk
berpikiran positifdan bersedia untuk menerima pendapat serta kritikan orang lain sebagai
sesuatu yang membangun dan media evaluasi diri.
2012
4
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Catat kejadian-kejadian yang kita alami setiap hari
Untuk poin ini bagi yang suka menulis diary. Karena dengan menulis pengalaman seharihari kita, kita dapat membacanya dan merenungkannya di kemudian hari. Di dalam diary
selain pengalaman turut tertuang emosi, perasaan dan pikiran kita atas apa yang dialami.
Makanya tidak mengherankan para Psikolog dan Psikiater menggunakan diary ini sebagai
salah satu sarana untuk mengevaluasi atau menilai kepribadianseseorang.
D. Tipe-Tipe Kepribadian
Setiap orang dilahirkan dengan sekumpulan karakter kepribadian yang unik, sering kali
berbeda antara kakak dan adik. Setiap orang tua akan setuju pada kenyataan bahwa, dari
kebanyakan kasus, anak-anak mereka memperlihatkan perbedaan jelas dalam perilaku mereka.
Yang satu mungkin sangat penuntut sementara yang lain cukup puas untuk tumbuh dewasa
secara tenang. Setiap orang mengetahui bahwa tidak ada dua sidik jari yang sama. Bukankah
kepribadian manusia seunik sidik jari juga??
Sebagian orang melihat dunia melalui kacamata merah sementara yang lain melihatnya
dengan kacamata gelap. Sayangnya, kita tidak dapat mengganti kepribadian seperti kita
mengganti kacamata. Kepribadian terdiri dari banyak sisi dan pilihan. Kita hanya dapat
memahami kepribadian kita sendiri dengan membuka mata untuk satu pemahaman baru yang
menyeluruh mengenai diri kita dan orang lain.
Karakter kepribadian Anda menentukan apakah Anda mudah terkena depresi, santai,
formal, hati-hati, atau acuh tak acuh. Karakter kepribadian Anda menentukan apakah Anda
pasif atau asertif. Kepribadian Anda adalah apa yang menyebabkan Anda beraksi dan bereaksi
dengan cara Anda. Dalam banyak hal kepribadian mengawasi Anda dan merupakan penyebab
mengapa Anda berbeda dari orang lain. Kepribadian cenderung kaku, menolak perubahan, dan
sangat protektif terhadap diri sendiri dan Anda. Kepribadian menerima Anda sebagai satusatunya pemimpin dan tidak suka untuk mencoba mengalami serta memahami tipe-tipe
kepribadian orang lain. Walaupun kepribadian akan menerima kritik dari Anda, kepribadian
Anda tidak akan siap menerima kritik yang tidak diharapkan orang lain. Pada kenyataannya,
kepribadian sering akan menyerang jika merasa diancam oleh seorang penyusup.
Untuk memahami sifat dasar kita, perlu diketahui pengelompokan kepribadian atau
watak yang mula - mula ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :
1. Tipe Kepribadian Sanguinis
Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias; menyatakan
pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan tipe ini adalah
berbicara terlalu banyak; mementingkan diri sendiri; sulit berkonsentrasi; kurang disiplin.
2. Tipe Kepribadian Melankolis
2012
5
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tipe ini paling baik dalam hal mengurus perincian dan pemikiran secara mendalam,
memelihara catatan, bagan dan grafik; menganalisis masyarakat yang terlalu sulit bagi
orang lain. Kelemahan tipe ini adalah mudah tertekan; menunda - nunda suatu pekerjaan;
mempunyai citra diri yang rendah; mengajukan tuntutan yang tidak realistis pada orang
lain.
3. Tipe Kepribadian Koleris
Tipe ini paling baik dalam hal pekerjaan yang memerlukan keputusan cepat; persoalan
yang memerlukan tindakan dan pencapaian seketika; bidang-bidang yang menuntut kontrol
dan wewenang yang kuat. Kelemahan tipe ini adalah tidak tahu bagaimana cara menangani
orang lain; sulit mengakui kesalahan; sulit bersikap sabar; terlalu pekerja keras.
4. Tipe Kepribadian Phlegmatis
Tipe ini paling baik dalam posisi penengahan dan persatuan; badai yang perlu diredakan;
rutinitas yang terus membosankan bagi orang lain. Kelemahan tipe ini adalah kurang
antusias; malas; tidak berpendirian; sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih dan
gelisah.
Setelah kita mulai memahami perbedaan-perbedaan dalam watak dasar kita, hal itu
menyingkirkan tekanan dari hubungan antar manusia. Kita bisa saling melihat kepada
perbedaan lainnya dengan cara yang positif dan tidak berusaha membuat setiap orang jadi
seperti kita.
Kita akan bersenang-senang dengan orang Sanguinis, yang mengeluarkan antusiasme.
Kita akan semis dengan orang Melankolis, yang berusaha mengejar kesempurnaan dalam
segala hal. Kita akan maju ke depan bersama orang Koleris, yang dilahirkan dengan bakat
pemimpin. Kita akan rileks dengan orang Phlegmatis, yang dengan bahagia menerima
kehidupan. Seseorang mungkin saja tidak mumi memiliki 1 tipe tertentu, tetapi gabungan
antara beberapa tipe namun tetap memiliki sebagian besar/kecenderungan pada 1 tipe tertentu.
Ada 6 tipe kepribadian yang dikaitkan dengan pekerjaan, antara lain :
1. Tipe Realistik
Orang yang menyukai aktivitas di luar ruangan. Mereka sering menganggap tidak begitu
penting bersosialisasi dan lebih suka bekerja sendiri. Jika harus bekerja dalam tim, ia lebih
suka dengan orang yang setipe. Orang ini tidak suka bergosip dan hanya berkonsentrasi
pada tugasnya. Tipe ini tidak pernah melimpahkan pekerjaannya pada orang lain
.
2. Tipe Investigatif
2012
6
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Orang selalu tertarik pada gagasan dan ide-ide. la merasa membuang waktu dengan
masalah yang melibatkan emosi. Tipe ini sering berkonflik dengan orang yang biasa
bergosip.
3.Tipe Artistik
Orang yang senang dengan ide-ide dan materi untuk diekspresikan dengan cara yang unik.
Tipe ini sangat menghargai kebebasan. Sayangnya, tipe ini rentan jadi santapan gosip
karena caranya yang unik dan sering menimbulkan interpretasi yang biasa.
4.Tipe Sosial
Orang yang berorientasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung mempunyai
orientasi untuk menolong, memelihara dan mengembangkan orang lain. Karena kepekaan
dan kepeduliannya, orang ini seorang mengurus hal-hal yang terlalu pribadi. Bila tidak
diimbangi dengan kematangan, ia mudah tergelincir untuk menjadi penggosip.
5.Tipe Wiraswasta
Orang yang lebih berorientasi pada ‘orang’ daripada gagasan. la mendominasi orang lain
untuk mencapai tujuannya. la pintar mengatur kerja orang lain, mempersuasi orang dan
bernegosiasi. Kemampuan bicaranya sangat diperlukan, biasanya ia menunjukkan sifat
bossy dan pemarah di lingkungan kerjanya.
6.Tipe Konvensional
Orang ini biasanya berfungsi paling baik dalam lingkungan dan pekerjaan yang terstruktur
dengan baik serta memerlukan keletihan. la biasanya tidak suka bekerja dengan ide-ide dan
orang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tipe-tipe kepribadian sangat
penting manfaatnya dalam berbagai macam situasi. Diantaranya:
• Kita dapat lebih memahami orang lain dan mempelajari sejumlah alternatif dalam pola
perilaku kita sendiri. Kita dapat mulai memandang kehidupan dari sudut pandang yang lebih
luas.
• Sebagai sarana penting untuk mengembangkan hubungan dengan keluarga, teman dan mitra
kerja.
Oleh karena itu, marilah kita mulai belajar untuk saling memahami kepribadian kepribadian yang berbeda, sehingga kita akan senang bisa mengenali pola kepribadian
seseorang dan dapat membantu kita dalam hubungan dengan orang lain serta dalam
mengantisipasi reaksi orang lain, serta belajar bagaimana caranya menerima bahkan
menikmati ciri khas yang membuat kita masing-masing begitu berbeda. Dengan demikian diri
kita akan mudah untuk memaafkan dan menerima orang lain apa adanya.
2012
7
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Mengenal Kepribadian Anda: Jadilah yang Positif
Apa yang membuat diri anda begitu istimewa ?
Setiap orang menginginkan kepribadian yang lebih baik. Kita semua dilahirkan dengan
ciri khas watak kita sendiri. Setelah kita tahu siapa diri kita maka kita bisa mulai memahami
jiwa kita, meningkatkan kepribadian kita dan belajar menyesuaikan diri dengan orang lain.
Begitu anda memahami bagaimana cara mengeluarkan apa yang terbaik dari diri Anda maka
Anda akan mendapatkan bahwa orang lain juga kelihatan lebih baik.
Langkah-Langkah Membangun Kepribadian Positif
1.Terimalah tanggung jawab
"Tanggung jawab hanya menghampiri orang-orang yang mampu memikulnya," begitu
orang bijak selalu berkata. Pada saat seseorang menerima tanggung jawab tambahan, pada
dasarnya mereka mempromosikan diri untuk naik kelas.
Perilaku bertanggung jawab adalah menerima akuntabilitas dan mencerminkan adanya
kematangan. Penerimaan tanggung jawab adalah cerminan dari sikap kita dan lingkungan
dimana kita berada. Kebanyakan manusia begitu cepat mengklaim telah berbuat bilamana
sesuatu berjalan sesuai rencana, namun sangat sedikit manusia yang mau menerima tanggung
jawab bila sesuatu berjalan salah. Seorang yang tidak bertanggung jawab tidak perlu diberi
tanggung jawab. Perilaku bertanggung jawab harus ditanamkan secara benar sejak masa
kanak-kanak. Ia tidak bisa diajarkan tanpa kepedulian.
Untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, maka manusia harus menghentikan
kebiasaan suka melempar kesalahan. Manusia yang tidak bertanggung jawab biasanya suka
menyalahkan orang tua mereka, guru, genetik, Tuhan, nasib, keberuntungan, dan sebagainya
atas kesalahan yang muncul.
2.Penuh Pertimbangan
Ada sebuah cerita tentang seorang anak laki-laki yang mampir di kedai es krim. Di sebuah
meja ia duduk dan bertanya kepada pelayan: "Berapa harga sebuah ice cream cone?" Pelayan
itu menjawab: "Lima ribu rupiah." Anak laki-laki itu menghitung uang di kantungnya.
Kemudian ia bertanya, berapa harga es krim yang lebih kecil. Si pelayan dengan tidak sabar
menjawab, "Tiga ribu rupiah." Lantas si anak itu mengatakan, "Saya pesan es krim yang
kecilsaja." Setelah mendapatkan es krim yang dipesan dan membayar, dia pergi. Saat si
pelayan mengambil nampan yang sudah kosong, dia tersentuh. Di bawah bukti pembayaran
terdapat uang tip Rp 1000. Rupanya, si anak laki-laki tadi memiliki pertimbangan terhadap si
pelayan sebelum memesan es krim. Ia menunjukkan adanya sensitivitas dan kepedulian. Dia
berpikir tentang orang lain pertama kali ketimbang dirinya.
2012
8
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sungguh dunia ini akan sangat indah bila semua orang berpikir seperti si anak kecil tadi.
Orang-orang akan menunjukkan adanya pertimbangan, penghormatan, dan kesopanan
terhadap orang lain.
3.Berpikir sama-sama menang
Perilaku lebih lanjut dari sikap penuh pertimbangan membuat setiap orang berpikir dan
bertindak dengan prinsip sama-sama menang (win-win). Saat kita melayani pelanggan,
keluarga kita, bos perusahaan dn karyawan, saat itulah secara otomatis kita meraih
kemenangan. Hasilnya adalah kebahagiaan, kesejahteraan, kegembiraan, dan ketulusan.
4. Pilihlah kata-kata secara hati-hati
Orang-orang yang bercerita tentang apa yang disukainya biasanya diakhiri dengan apa
yang tidak ia sukai. Tapi cobalah untuk bertindak taktis. Taktik adalah memilih kata-kat
secara hati-hati danmengetahui sampai sejauh mana ia sebaiknya diucapkan. Itu juga berarti,
mengetahui apa yang harus diucapkan dan apa yang sebaiknya tidak perlu diucapkan. Katakata mencerminkan sikap. Ucapan bisa melukai perasan danmenghancurkan hubungan. Lebih
banyak jumlah orang yang terluka karena pemilihan kata-kata yang tidak tepat daripada
bencana alam.pilihlah apa yang akan anda ucapkan ketimbang mengucapkan apa yang and
pilih. Itulah perbedaan antara kebijakan dan kedunguan.
Pembicaraaan berlebihan tidak berarti komunikasi. Berbicaralah lebih sedikit; berkatalah
lebih banyak.
5.Jangan selalu mengkritik dan komplain
Umumnya kritik bermakna negative, oleh sebab itu orang yang melulu mengkritik tidak
baik. Saat irang dikrituk, ia akan menjadi defensive. Tidak berarti kita tidak boleh mengkritik.
Kritik haruslah bersifat positif, kritik yang membangun.
Kritik positif. Apa yang disebut dengan kritik positif? Kritik yang disampaikan dengan
semangat penuh utnukmembantu, bukan untuk menjatuhkan. Tawarkan solusi dalam kritik
yang anda sampaikan. Kritiklah perilaku bukan pribadi seseorang. Sebab, saat kita mengkritik
pribadi seseorang, kita melukai kepercayaan dirinya. Selama tindakan mengkritik tidak
menimbulkan kenikmatan kepada pengkritik itu sendiri, hal itu tidak masalah. Tapi, kalau
anda merasa nikmat dengan menyampaikan kritik, berhentilah melakukannya.
Jika anda tidak mau dikritik, itu sama artinya anda tidak berbuat apa-apa, tidak berkata
apa-apa atau tidak memiliki apa-apa. Anda akan benar-benar tidak menjadi apa-apa.
Ketidakmampuan menerima kritik membangun adalah sinyal rendahnya kepercayaan diri.
Biasakan untuk menerima kritikan dengan menganggapnya sebagai penyemangat, belajarlah
dari kritik, terimalah denagn pikiran terbuka, dan berterima kasihlah kepada orang yang
2012
9
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menyampaikan kritik positif. Orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi menerima kritik
positif untuk menjadi lebih baik, bukan malah menjadi sewot. Persoalannya, manusia lebih
suka dipuji,dan merasa kalah bila kemudian dikritik.
Komplain. Beberapa orang menjadi tukang komplain yang akut. Setiap hari adalah hari
yang buruk. Semua serba terlalu, tidak ada yang pas. Mereka bahkan tetap komplain kendati
semuanya berjalan baik. Kenapa tabiat suka komplain itu tidak baik? Karena 50% manusia
tidak peduli jika anda mendpatkan masalah dan 50% lagi merasa gembira jika anda mendapat
masalah. Tidak ada manfaat dari sikap suka komplain. Ia sudah menjadi sifat bawaan. Sama
seperti kritik, bukan berarti kita tidak boleh mengkomplain. Komplain pun ada yang bersifat
membangun dengan menunjukkan kepedulian dan memberikan kesempatan kedua untuk
memperbaiki diri.
6.Tersenyum dan bersikap baik
Keriangan mengalir dari orang yang sehat. Sebuah senyuman bias palsu tapi juga bias
sangat tulus. Kuncinya bagaimana memiliki senyuman yang tulus. Lebih banyak energi atau
tenaga yang dibutuhkan untuk bersikap cemberut ketimbang tersenyum. Senyuman
meningkatkan nilai seseorang. Ia cara termurah untuk meningkatkan nilai seseorang. Wajah
yang selalu tersenyum selalu disambut hangat. Pokoknya, untuk tersenyum itu tidak butuh
biaya, tetapi sebaliknya menghasilkan banyak hal.
7.Terjemahkan secara positif perilaku orang lain
Dalam keadaan dimana ketiadaan fakta-fakta memadai, manusia secara inisiatif membuat
interpretasi negative terhadap tindakan atau sikap tidak bertindak orang lain. Banyak orang
menderita paranoia. Mereka berpikir dunia tidak bersahabat. Itu nggak bener. Dengan
memulai secara positif, kita memiliki kesempatan yang lebih baik untuk membangun
kepribadian yang menyenangkan dan berujung pada terciptanya hubungan yang baik.
Misalnya, sering kita mencoba menghubungi seseorang ke ponsel mereka, maupun dengan
mengirim pesan singkat, tetapi tidak kunjung ditelpon balik atau dijawab. Setelah beberapa
hari, secara otomatis kita menyimpulkan, orang itu mengabaikan diri kita, tidak peduli, dan
sebagainya. Semuanya serba negative.
Tapi, kita tidak pernah berpikir dengan sikap empati. Bias saja ia sudah berusaha
menghubungi balik, tetapi gagal; pesan balasan yang dikirim tidak sampai; dia dalam keadaan
darurat; pesan tersebut justru tidak pernah diterimanya. Ada banyak kemungkinan di balik itu.
8. Jadilah pendengar yang baik
Apa perasaan anda saat anda ingin didengarkan orang lain, orang tersebut malah lebih
banyak menyerocos dengan menyampaikan pikirannya sendiri? Banyak sekali kejadian di
2012
10
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mana mereka melakukan interupsi di setiap penggalan ucapan anda, mereka tidak sabar dan
langsung saja mengakhiri setiap kalimat yang anda sampaikan, mereka secara fisik ada tetapi
secara mental tidak ada, mereka mendengarkan tetapi tidak memperhatikan, mereka membuat
kesimpulan yang tidak terkait dengan fakta yang ada.
Saat semua kejadian di atas terjadi, Anda pasti merasa diingkari keberadaannya, ditolak,
dicuekin, tidak penting, kecil, diabaikan, bodoh, tidak berharga, dihina, dan seterusnya.
Scenario buruk ini harus diubah total. Jangan ikuti perilaku seperti ini.
Jadilah pendengar
yang baik. Anda akan merasa penting, disambut hangat, puas, dipedulikan, hebat, gembira,
dan termotivasi bila apa yang anda bicarakan didengarkan orang lain.
Mau mendengarkan orang lain menunjukkan kepedulian. Saat anda menunjukkan
kepedulian kepada orang lain, orang itu akan merasa penting. Saat ia merasa penting, ia akan
termotivasi dan lebih mudah menerima ide anda.
9.Bersemangatlah
Antusiasme dan sukses adalah dua hal yang saling terkait, tetapi antusiasme harus lebih
dulu ada. Antusiasme memunculkan percaya diri, meningkatkan semangat, membangun
loyalitas, dan tidak ternilai harganya. Antusiasme itu bersifat menyebar. Anda akan merasa
antusias dengan cara orang berbicara, berjalan, atau berjabatan tangan. Antusiasme adalah
kebiasaan yang bias diperoleh dan dipraktikkan oleh setiap orang. Hiduplah saat masih merasa
hidup. Jangan merasa mati sebelum anda mati betulan. Antusiasme dan hasrat adalah factor
utama yang mampu mengubah sesuatu yang bersifat biasa-biasa saja menjadi ekselen.
Majalah Human Capital Juni-Juli 2006
2012
11
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Artiningrum, Primi, Kurniasih, Augustina, Nurgroho, Arissetyanto, 2013, Etika dan Perilaku
Profesional Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta
Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier Hebat,BIP Gramedia,
Jakarta
Sumber Internet :
http://www.geschool.net/ditaputriliana/blog/post/pengertian-iq-eq-dan-sq
2012
12
Etik UMB
Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. M.Pd.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download